TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG...

51
TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG EFEK SAMPING KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : AYU PANDINI NATALIA B09 068 PROGAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG EFEK SAMPING

KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH

KWARASAN SUKOHARJO

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

AYU PANDINI NATALIA

B09 068

PROGAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG EFEK SAMPING

KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH

KWARASAN SUKOHARJO

TAHUN 2012

Diajukan Oleh :

AYU PANDINI NATALIA

NIM : B09 068

Telah diperiksa dan disetujui

Pada Tanggal ...................

Pembimbing

(ANIS NURHIDAYATI, S.ST, M.Kes)

NIK. 200685025

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG EFEK SAMPING

KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH

KWARASAN SUKOHARJO

TAHUN 2012

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

AYU PANDINI NATALIA

NIM : B09 068

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal ...............

PENGUJI I

(ERNAWATI, S. S. T)

NIK. 200886033

PENGUJI II

(ANIS NURHIDAYATI, S. ST, M. Kes)

NIK. 200685025

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

NIK. 200582015

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Tentang

Efek Samping KB Suntik Depo Progestin Di BPS Mutmainah Kwarasan

Sukoharjo Tahun 2012 “.Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk

memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi DIII Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Mutmainah, selaku pamilik BPS yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian

5. Para akseptor KB di BPS Mutmainah yang telah bersedia menjadi

responden dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

v

6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidnan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Bapak, Ibu dan Kakak ku yang selama ini telah banyak memberikan do’a

dan kasih serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

vi

Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, 5 Juli 2012

Ayu Pandini Natalia

B09.068

TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG EFE SAMPING

KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH

KWARASAN, SUKOHARJO

TAHUN 2012

xiii + 38 halaman + 17 lampiran + 8 Table + 2 Gambar

ABSTRAK

Latar belakang : KB suntik Depo Progestin adalah salah satu jenis KB suntik

yang mengandung 150 mg progesteron dan diberikan tiap 3 bulan sekali secara

IM. Efek samping yang dapat terjadi pada kontrasepsi suntik Depo Progestin

adalah gangguan haid berupa amenore, spotting, menorargia, mual, sakit kepala,

jerawat, berat badan bertambah, rambut rontok dan keputihan. Kebanyakan

akseptor KB suntik kurang mengetahui tentang efek samping KB suntik. Masih

banyak akseptor yang mengalami ketakutan dan kecemasan akibat efek samping

yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi tertentu.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB

suntik Depo Progestin di BPS Mutmainah kwarasan, Sukoharjo pada tingkat baik,

cukup, kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian

ini dilaksanakan di BPS Mutmainah kwarasan, Sukoharjo pada tanggal 16 Mei -

16 Juni 2012. Populasi yang digunakan dalam penelitian 39 akseptor, dengan

jumlah sampel 39 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan

sampling jenuh. Variable dalam penelitian ini variable tunggal dan menggunakan

analisis univariat.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB

suntik Depo Progestin pada kategori baik 8 responden (20,51%), kategori cukup

22 responden (56,41%), kategori kurang 9 responden (23,08%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik

Depo Progestin yang paling banyak pada kategori cukup sebanyak 22 responden

(56,41%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Akseptor KB, Efek Samping, KB Suntik Depo

Progestin.

Kepustakaan : 18 literature (Tahun 2004 – 2010)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

v ALLAH SWT tidak membebani seseorang melainkan kesanggupan

(Q.S AL – Baqarah : 286)

v Awali semuanya dengan doa dan senyum

v Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi

indah, dengan agama hidup menjadi terarah dan bermakna

(H.AS.Mukti Ali)

v Tidak ada segala sesuatu yang bisa diraih dengan mudah tanpa sebuah

pengorbanan dan kerja keras kerena hidup adalah sebuah tantangan

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis

persembahkan :

- Kedua orang tua ku yang sangat aku hormati dan aku

sayangi. Terima kasih atas segala kasih sayang, doa,

dukungannya

- Kakak tercinta yang selalu memberikan aku support

- Teman – teman yang telah berpartisipasi dalam

pembuatan karya tulis ilmiah ini

- Almamater tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

viii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Ayu Pandini Natalia

Tempat / Tanggal Lahir : Sukoharjo, 08 Desember 1990

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Danyung RT 02/02 Kwarasan Grogol, Sukoharjo

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 01 Kwarasan, Sukoharjo Lulus Tahun 2002

2. SMP Negeri 02 Grogol, Sukoharjo Lulus Tahun 2005

3. SMA Warga, Surakarta Lulus Tahun 2008

4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2009

3 X 4

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii

CURICULUM VITAE ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Perumusan Masalah .......................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .............................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................ 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................ 5

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .................................................................... 8

1. Pengetahuan ................................................................. 8

2. Kontrasepsi ................................................................ 13

3. Kontrasepsi Suntik ...................................................... 14

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

x

4. KB Suntik Depoprogestin .......................................... 15

B. Kerangka Teori .................................................................. 20

C. Kerangka Konsep ............................................................... 21

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................. 22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 22

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 22

D. Instrumen Penelitian............................................................ 23

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 26

F. Variabel Penelitian .............................................................. 27

G. Definisi Operasional............................................................ 27

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................ 28

I. Etika Penelitian .................................................................. 29

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ............................................................... 31

B. Hasil Penelitian .................................................................. 31

C. Pembahasan ........................................................................ 34

D. Keterbatasan ....................................................................... 36

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 37

B. Saran .................................................................................. 37

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner .................................................................... 26

Tabel 3.2. Definisi Operasional .................................................................. 28

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .............................. 32

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ..................... 32

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................ 32

Tabel 4.4. Nilai Mean dan Standar Defiasi ................................................. 33

Tabel 4.5. Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Suntik Depoprogestin .......... 34

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangkat Teori ..................................................................... 20

Gambar 2.2. Kerangka Konsep ................................................................... 21

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat keterangan

Lampiran 4. Surat Permohonan Responden

Lampiran 5. Informed Consent

Lampiran 6. Surat ijin uji validitas

Lampiran 7. Surat keterangan

Lampiran 8. Tabulasi uji coba kuesioner

Lampiran 9. Hasil uji validitas

Lampiran 10. Hasil uji reliabilitas

Lampiran 11. Surat ijin penggunaan lahan

Lampiran 12. Surat keterangan

Lampiran 13. Hasil penelitian

Lampiran 14. Data Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 15. Perhitungan manual Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 16. Kuesioner

Lampiran 17. Jawaban kuesioner

Lampiran 18. Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan penduduk yang pesat merupakan suatu masalah yang

dihadapi oleh Negara berkembang termasuk Negara Indonesia. Negara

Indonesia mempunyai masalah yang komplek, salah satunya kependudukan,

secara garis besar masalah kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah

jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan penduduk yang relatif

tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, kualitas penduduk yang

harus ditingkatkan (Saifuddin, 2006).

Pemerintah Indonesia menerapkan program Keluarga Berencana untuk

menekan laju pertumbuhan penduduk. Tujuan dari program Keluarga

Berencana era baru adalah “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Keluarga

berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki

jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis,

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (BKKBN, 2010).

Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan

yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak

dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan

perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak. Macam-macam alat

kontrasepsi yaitu suntik, pil, implant, IUD, kondom, MOW, MOP

(Hartanto, 2004).

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

2

Berdasarkan data dari dinas kesehatan propinsi Jawa Tengah pada tahun

2009 terdapat peserta KB aktif sebanyak 4.778.608. Dengan jumlah akseptor

KB suntik 2.560.039 (53.6%), pil 862.307 (18%), AKDR 498.366 (10.4%),

implant 442.778 (9.3%), MOP 68.473 (1.4%), MOW 291.035 (6.1%),

kondom 55.610 (1.2%). Di propinsi jawa tengah KB suntik menduduki

peringkat pertama sebanyak 53.6 % (Dinkes Prop Jateng, 2009).

Di daerah kabupaten Sukoharjo jumlah PUS sebanyak 142.375 orang

dengan peserta KB aktif sebanyak 117.882 (79,99 %) dan peserta KB baru

sebanyak 10.383 (7,05 %). Jumlah peserta KB suntik 60,88 %, Pil 23,68 %,

Implant 17,30 %, Kondom 8,68 %, IUD 6,81 %, MOW 5,58 %, MOP 3,47 %

(DKK Sukoharjo, 2009).

Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang

paling efektif untuk mencegah terjadinya konsepsi. Kebanyakan jenis hormon

yang terkandung dalam kontrasepsi hormonal adalah jenis hormon sintetik,

kecuali yang terkandung dalam Depo progestin yang jenis hormonnya adalah

jenis progesterone alamiah (Hartanto, 2004).

Penelitian-penelitian membuktikan bahwa sampai saat ini kontrasepsi

suntikan Depo progestin tidak menambah resiko karsinoma servik. Efek

samping yang sering terjadi pada pemakaian kontrasepsi KB suntik Depo

progestin yaitu adanya gangguan pola haid seperti amenorea, perdarahan

ireguler, perdarahan bercak, menoragia, spoting, berat badan yang bertambah,

sakit kapala, mual, nyeri tekan payudara, jerawat (Hartanto, 2004).

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

3

Menurut Nursalam dan Pariyani (2009) kebanyakan akseptor KB suntik

kurang mengetahui tentang efek samping KB suntik. Pemilihan tersebut tidak

dapat dilakukan sampai masing-masing mempunyai pengetahuan dasar

mengenai setiap metode yang digunakan serta efek samping yang timbul

akibat dari pemakaian KB suntik.

Hasil penelitian yang sudah dilakukan di Negara berkembang

menyebutkan bahwa masih banyak akseptor yang mengalami ketakutan dan

kecemasan akibat efek samping yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi

tertentu. Melalui konseling diharapkan akseptor KB bisa lebih mantap dalam

pemakaian kontrasepsi, sehingga mereka tidak akan mudah berhenti

(Saifuddin, 2006).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di BPS Mutmainah Sukoharjo

yang dilakukan pada tanggal 28 Januari 2012, jumlah akseptor KB pada

bulan Januari sebanyak 64 orang. Akseptor KB suntik Depo progestin

sebanyak 39 akseptor (61%), KB PIL sebanyak 25 (39%). Hasil wawancara

dari 7 akseptor KB suntik depo progestin didapatkan 2 akseptor (28,57%)

mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan 5 akseptor (71,43%) mempunyai

tingkat pengetahuan kurang. BPS Mutmainah Sukoharjo memberikan KIE

tentang efek samping KB suntik Depo progestin jika ada akseptor KB suntik

yang mengalami keluhan.

Berdasarkan latar belakang diatas, pengetahuan tentang efek samping

KB penting dimiliki oleh akseptor sehingga penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Tentang Efek

Samping KB Suntik Depo progestin di BPS Mutmainah kwarasan Sukoharjo

Tahun 2012".

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat

Pengetahuan Akseptor KB Tentang Efek Samping KB Suntik Depo progestin

di BPS Mutmainah Kwarasan Sukoharjo Tahun 2012?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB

suntik Depo progestin di BPS Mutmainah Kwarasan, Sukoharjo Tahun

2012.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB

suntik Depo progestin pada kategori baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB

suntik Depo progestin pada kategori cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB

suntik Depo progestin pada kategori kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya tingkat

pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik Depo Progestin dan

dapat memberikan informasi bagi semua akseptor KB tentang efek

samping Depo Progestin.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

5

2. Bagi peneliti

a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang efek samping KB suntik

depo progestin.

b. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman

nyata dalam melaksanakan penelitian.

3. Bagi Institusi

a. Bagi BPS

Menambah informasi bagi bidan mengenai tingkat pengetahuan tentang

efek samping KB suntik Depo progestin, sehingga dapat meningkatkan

perannya dalam memberikan konseling.

b. Bagi pendidikan

Sebagai sumber kepustakaan dalam rangka mengembangkan ilmu

pengetahuan dan penelitian tentang efek samping KB suntik depo

progestin.

E. Keaslian Penelitian

Sepengetahuan penulis terdapat penelitian sejenis yang pernah

dilakukan yaitu :

1. Nur Indah (2010), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek

Samping KB Suntik DMPA di BPS Muryati Sleman”. Metode penelitian

ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.

Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling, dengan jumlah

populasi 86 responden, jumlah sampel 60 orang. Penelitian ini

menggunakan analisis data secara diskriptif dengan teknik presentase.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

6

Hasil penelitian tingkat pengetahuan tentang KB suntik DMPA sebesar

63,3 % memiliki tingkat baik, 46,7 % cukup, 42,2 % kurang.

2. Tiawaningrum E (2003), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Metode Kontrasepsi Suntik di Desa Cokil Kecamatan Salatiga”. Metode

penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Teknik

pengambilan sampel dengan accidental sampling, dengan jumlah populasi

150 orang, jumlah sampel 76 orang. Hasil penelitian tentang tingkat

pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi suntik sebesar 28,9 %

memiliki tingkat baik, 48,7 % cukup, 17,1 % kurang baik.

3. Astuti (2009), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Tentang

Kontrasepsi Suntik Depo provera di Desa Bantul”. Metode penelitian ini

adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan

sampel dengan accidental sampling, jumlah sampel 30 responden. Hasil

penelitian 53,3 % memiliki tingkat baik, 46,7 % cukup, 42,8 % kurang.

Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan yaitu

waktu, lokasi, populasi, sampel. Penelitian ini menggunakan penelitian

deskriptif kuantitatif, lokasi BPS Mutmainah Kwarasan Sukoharjo, waktu

pelaksanaan tanggal 16 Mei - 16 Juni 2012, populasi 39 akseptor, sampel

39 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, keaslian penelitian, sistematika penulisan.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori tentang pengetahuan meliputi pengertian,

tingkatan, cara memperoleh pengetahuan, cara pengukuran, factor

yang mempengaruhi, teori tentang kontrasepsi meliputi pengertian,

macam kontrasepsi, kontrasepsi suntik meliputi pengertian, macam

KB suntik, cara kerja, KB suntik depo progestin meliputi

pengertian, cara kerja, efektifitas, keuntungan, efek samping. Bab

ini berisi pula kerangka konsep, kerangka teori.

BAB III METODOLOGI

Bab ini berisi jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisa

data, etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi gambaran umum, hasil penelitian, pembahasan dan

keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini barisi kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjauanTeori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap

suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra

manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasa

dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain

yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behavior) (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkatan pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam

kawasan kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Oleh sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan

yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang

tahu apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

memdefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

9

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

secara benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya.

4) Analisis (Analisys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

kedalam komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut

dan masih ada kaitannya antara satu dan yang lain. Kemampuan

analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formasi baru dari

formasi-formasi yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi, penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

10

c. Cara untuk memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005), untuk mengetahui rasa ingin tahu,

manusia menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

kebenaran yang dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :

1) Cara tradisional

a) Cara coba salah

Cara ini merupakan cara yang paling tradisional, yaitu upaya

pemecahannya dilakukan dengan cara coba-coba, bila satu cara

tidak berhasil dicoba cara yang lain.

b) Cara kekuasan/otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan

dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau buruk. Pengetahuan

diperoleh berdasarkan pada otoritas baik tradisi, pemerintahan,

pemimpin agama maupun ahli ilmu pengetahuan.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang paling baik, maksudnya

pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi pada masa lalu.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

11

d) Melalui jalan pikiran

Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh manusia dengan

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun

deduksi merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak

langsung melalui pernyataan yang dikemukakan sehingga dapat

dibuat kesimpulan.

2) Cara modern

Cara modern dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini lebih

sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut penelitian ilmiah atau

metodologi penelitian.

d. Cara pengukuran pengetahuan

Cara pengukuran pengetahuan yaitu dengan menggunakan tes. Tes

adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan, pengetahuan, kemampuan yang dimiliki oleh individu atau

kelompok Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau angket yang menanyakan pengetahuan.

Menurut Riwidikdo (2009), tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi

3 yaitu :

1) Pengetahuan baik, bila (x) > mean + 1 SD

2) Pengetahuan cukup, bila mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

3) Pengetahuan kurang, bila (x) < mean - 1 SD

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

12

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan antara lain :

1) Umur

Umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola kehidupan

baru. Semakin bertambah umur seseorang maka akan semakin

bertambah keinginan dan pengetahuannya tentang kesehatan.

2) Pendidikan

Pendidikan kesehatan ditujukan untuk menggugah masyarakat

tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan bagi dirinya

sendiri, keluarga atau masyarakat.

3) Pengalaman

Pengalaman dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang

dihadapi pada masa lalu.

4) Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak

akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Bentuk informasi

yang dapat diperoleh: penyuluhan dari tenaga kesehatan, media cetak

maupun media elektronik.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

13

2. Kontrasepsi

a. Pengertian

Kontrasepsi adalah mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat

pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma (Hartanto, 2004).

Akseptor adalah orang yang menerima serta mengikuti atau

pelaksanaan program keluarga berencana (Hartanto, 2006).

b. Macam-macam alat kontrasepsi

Menurut Srihandayani (2010), macam alat kontrasepsi adalah :

1) IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim yang berfungsi untuk

mencegah bersemainya sel telur yang telah dibuahi didalam rahim

2) Pil atau kontrasepsi oral yang mengandung hormon sintetik yang

berfungsi untuk mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur

dan mengentalkannya.

3) Kontrasepsi suntik yang berisi hormon sintetis estrogen dan

progesterone.

4) MOW (metode operatif wanita) atau sterilisasi pada wanita dengan

cara memotong tuba falopi sehingga saluran ini tidak dapat

menghantarkan sel telur untuk bertemu sperma.

5) MOP (metode operatif pria) adalah suatu metode kontrasepsi

operatif pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif,

memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anestesi

umum.

6) Implant adalah alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari

sejenis karet sintetik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

14

3. Kontrasepsi Suntik

a. Pengertian

Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan

dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal Jenis KB

suntik ini di Indonasia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang

efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relative murah dan aman

(Hartanto, 2004).

b. Jenis kontrasepsi suntik

Menurut Hartanto (2004), jenis kontrasepsi suntik meliputi :

1) Suntik 1 bulan : cyclofem vial 0,5 cc mengandung estrogen dan

progesterone.

2) Suntik 3 bulan : Depo progestin mengandung 150 mg progesteron,

DMPA atau Depo-Provera vial 1 mL hanya mengandung 150 mg

DMPA.

c. Cara kerja kontrasepsi suntik

Menurut Hartanto (2004), cara kerja kontrasepsi suntik adalah :

1) Menghalangi ovulasi

2) Mengubah lendir servik menjadi kental

3) Menghambat sperma

4) Mencegah terjadinya pertemuan sel telur dengan sperma

5) Mengubah kecepatan tranportasi sel telur

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

15

4. KB suntik Depo progestin

a. Pengertian

Depo progestin merupakan suntikan yang berasal dari hormon

progesteron. Mengandung 150 mg progesteron, yang diberikan setiap

3 bulan dengan cara disuntik intramuscular. Profil KB suntik depo

progestin yaitu sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua

perempuan dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan sangat

lambat rata-rata 4 bulan (Saifuddin, 2006).

b. Farmakologi kontrasepsi suntikan Depo progestin

Suntik Depo progestin tersedia dalam larutan mikrokristaline, setelah

1 minggu penyuntikan 150 mg, tercapai kadar puncak kemudian kadar

tetap tinggi untuk 2 sampai 3 bulan selanjutnya menurun kembali.

Ovulasi mungkin dapat timbul kembali setelah 73 hari penyuntikan,

tetapi pada umumnya ovulasi baru timbul kembali setelah 4 bulan atau

lebih. Pada pemakaian jangka panjang, tidak terjadi efek akumulatif

dari depo progestin dalam darah ( Saifuddin, 2006).

c. Cara kerja Depo progestin

Menurut Saifuddin (2006), cara kerja kontrasepsi suntik Depo

Progestin adalah :

1) Mencegah ovulasi

2) Mengentalkan lendir servik, sehingga menurunkan penetrasi

sperma

3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

16

4) Menghambat tranportasi gamet oleh tuba

d. Efektifitas Depo progestin

Menurut Saifuddin (2006), kontrasepsi suntik Depo Progestin

memiliki efektifitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100

perempuan – tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara benar

sesuai jadwal yang telah ditentukan.

e. Keuntungan Depo progestin

Menurut Saifuddin (2006), keuntungan Depo Progestin adalah :

1) Sangat efektif

2) Pencegahan kehamilan jangka panjang

3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

4) Tidak mengandung estrogen

5) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

6) Sedikit efek samping

7) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

8) Dapat digunakan perempuan usia reproduksi sampai

perimenopouse.

f. Indikasi Depo progestin

Menurut Saifuddin (2006), indikasi Depo Progestin adalah :

1) Usia reproduksi dan yang pernah memiliki anak

2) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai

3) Setelah melahirkan dan tidak menyusui

4) Setelah abortus

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

17

5) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen

6) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi kombinasi

g. Kontra indikasi Depo progestin

Menurut Saifuddin (2006), kontra indikasi Depo Progestin adalah :

1) Hamil atau dicurigai hamil

2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

3) Riwayat kanker payudara

4) DM disertai komplikasi

h. Efek samping Depo progestin

Menurut Hartanto (2004), kontrasepsi Depo Progestin mempunyai

efek samping sebagai berikut :

1) Gangguan haid

a) Tidak mengalami haid ( amenorea )

b) Perdarahan berupa tetesan bercak

c) Perdarahan diluar siklus haid (metroragia)

d) Perdarahan haid yang lebih lama dari biasanya (menoragia). Hal

ini terjadi karena adanya ketidak seimbangan hormon sehingga

endometrium mengalami perubahan histology. Keadaan

amenorea disebabkan atropi endometrium.

2) Berat badan yang bertambah

Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi

antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama.

Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi

karena bertambahnya lemak tubuh dan bukan karena retensi cairan

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

18

tubuh. Hipotesa para ahli Depo progestin merangsang pusat

pengendalian napsu makan hipotalamus yang menyebabkan

akseptor makan lebih banyak dari biasanya (Hartanto, 2004).

3) Sakit kepala

Sakit kepala pada penggunaan Depo progestin terjadi antara 1

sampai dengan 17 % akseptor. Penyebab belum ada penelitian

dikalangan ahli. Hal ini biasanya dikaitkan dengan reaksi tubuh

dengan progesterone (Hartanto, 2004).

4) Depresi

Diperkirakan dengan adanya ketidakseimbangan hormon

progesterone terutama yang berisi 19 Norprogestin menyebabkan

kurangnya vit B6 didalam tubuh dan adanya retensi garam

menimbulkan keluhan perasaan lesu tidak bersemangat dalam kerja

(Depkes RI, 2006).

5) Keputihan

Keluarnya cairan berwarna putih dari dalam vagina atau adanya

cairan putih di mulut vagina. Adanya efek progesterone merubah

PH vagina, sehingga jamur mudah tumbuh didalam vagina dan

menimbulkan keputihan (Depkes RI, 2006)

6) Jerawat

Timbulnya jerawat pada wajah atau punggung dikarenakan

pengaruh progestin terutama 19 Norprogestin yang menyebabkan

peningkatan kadar lemak (Depkes RI, 2006).

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

19

7) Rambut rontok

Rambut rontok selama pemakaian suntikan atau sesudah

menghentikan suntikan penyebabnya progesterone terutama 19

Norprogestin. Mempengaruhi folikel rambut sehingga timbul

kerontokan rambut (Depkes RI, 2006).

8) Mual dan muntah

Rasa mual sampai muntah seperti hamil muda terjadi pada bulan-

bulan pertama pemakaian suntikan. Ini terjadi kemungkinan karena

reaksi tubuh terhadap hormon progesterone yang mempengaruhi

produksi asam lambung (Depkes RI, 2006).

9) Perubahan libido

Penurunan libido terjadi karena efek progesterone terutama yang

berisi 19 Norprogestin menyebabkan vagina kering

(Depkes RI, 2006).

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

20

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : (Modifikasi) Notoadmojo (2007)

Tingkat Pengetahuan :

1. Tahu

2. Memahami

3. Aplikasi

4. Analisis

5. Sintesis

6. Evaluasi

Faktor yang

mempengaruhi

Pegetahuan :

1. Umur

2. Pendidikan

3. Pengalaman

4. Sosial Budaya

5. Informasi

Teori kontrasepsi Depo

Progestin :

1. Pengertian

2. Farmakologi

3. Cara Kerja

4. Efektivitas

5. Keuntungan

6. Kerugian

7. Indikasi

8. Kontra Indikasi

Efek samping :

1. Gangguan haid

2. Pertambahan

berat badan

3. Sakit kepala

4. Depresi

5. Keputihan

6. Jerawat

7. Rambut rontok

8. Mual muntah

9. Penurunan libido

Pengetahuan Kontrasepsi suntik

Depo Progestin

Efek samping

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

21

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Keterangan :

Pengetahuan Tentang Efek samping

KB Suntik Depo Progestin

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Umur

2. Pendidikan

3. Pengalaman

4. Sosial Budaya

5. Informasi

Baik

Cukup

Kurang

= Diteliti

= Tidak

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, jenis penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu suatu

penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran keadaan

secara objektif (Notoatmodjo, 2005). Kuantitatif yaitu data yang dipaparkan

dalam bentuk angka (Riwidikdo, 2009). Penelitian ini menggambarkan

tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo

Progestin.

B. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi merupakan lokasi pengambilan penelitian. Waktu penelitian

adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian

(Notoadmojo, 2006).

Penelitian ini dilaksanakan di BPS Mutmainah Kwarasan, Sukoharjo

yang dilakukan pada tanggal 16 Mei-16 Juni 2012.

C. Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai karakteristik ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari

kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik Depo Progestin

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

23

yang berkunjung di BPS Mutmainah kwarasan Sukoharjo berjumlah 39

responden.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau dipelajari

(Hidayat, 2007). Menurut Arikunto (2006), populasi yang kurang dari 100

lebih baik diambil semua, tetapi jika lebih dari 100 dapat diambil 10% -

15%, atau 20% - 25%. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 39 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

Sampling Jenuh yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi

sampel (Hidayat, 2010).

D. Instrumen penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah

kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang,

dimana responden tinggal memberikan jawaban (Notoatmodjo, 2005).

Untuk mengetahui pengetahuan akseptor KB, kuesioner yang

digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabannya,

sehingga responden tinggal memilih. Jawaban yang tersedia dalam kuesioner

ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Untuk jawaban benar mendapat

nilai 1 dan jawaban yang salah mendapatkan nilai 0 (Hidayat, 2007). Dalam

kuisioner ada pernyataan positif dan negatif Jawaban benar dengan

pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika pernyataan negatif

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

24

(unfavorable) mendapat nilai 1. Jawaban yang salah dengan pernyataan

positif (favorable) dan benar jika pernyataan negatif (unfavorable)

mendapatkan nilai 0. Jumlah soal dalam kuisoner sebanyak 35 soal. Pengisian

kuisioner dengan memberi tanda (√ ) pada jawaban yang dianggap benar.

Untuk mengetahui kuesioner dalam penelitian ini berkualitas, terlebih

dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap karakteristik sejenis di

luar lokasi penelitian yaitu di BPS Sunaryati Sukoharjo.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel.

Menurut Riwidikdo (2009), rumus product moment adalah :

rxy =

Keterangan :

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien skorelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Hasil uji coba kuesioner pada 30 responden yang dilakukan di BPS

Sunaryati Sukoharjo didapatkan hasil jumlah soal yang valid 26 item dan

jumlah soal tidak valid 9 item yaitu nomor 14, 15, 18, 22, 24, 25, 26, 32,

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

25

34. Item yang tidak valid memiliki r hitung lebih kecil dari r tabel (0,361)

dan kemudian dari soal yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian.

Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 9.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensis, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus

Alpha Chronbach. Menurut Riwidikdo (2009), rumus Alpha Chronbach

adalah sebagai berikut :

úû

ùêë

é S-úû

ùêë

é

-=

t

b

k

kr

2

2

11 11 s

s

Keterangan :

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2

= Varians total

Hasil Uji Reliabilitas didapatkan hasil nilai Alpha Chronbach 0,734 >

0,60 sehingga kuesioner penelitian tersebut reliabel.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

26

Tabel. 3.1 . Kisi – kisi kuisioner

No Variabel Indikator No Soal Jumlah

(soal)

1 Tingkat

pengetahuan

akseptor KB

tentang efek

samping KB

suntik Depo

progestin

Definisi Depo progestin

Kontra indikasi Depo progestin

Indikasi Depo progestin

Efek samping Depo progestin

Keuntungan Depo progestin

Penanganan efek samping

1,2

3,4,5

6,7,8,9

10,11,12,13

14*,15*,16

17,18*,19,20

21,22*,23

24*,25*

26*,27,28

29,30,31

32*,33,34*

35

2

3

4

16

6

4

JUMLAH 35

Ket : * = soal tidak valid

E. Teknik pengumpulan data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket kepada

akseptor KB di BPS Mutmainah Kwarasan Sukoharjo. Data yang digunakan

dalam penelitian ini ada 2, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh sacara langsung diambil dari

obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009).

Data Primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban atas pertanyaan

yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden tentang efek

samping KB suntik Depo progestin.

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

27

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek

penelitian (Riwidikdo, 2009).

Data sekunder dalam penelitian didapatkan dari BPS Mutmainah kwarasan

Sukoharjo yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian ini, berupa

jumlah akseptor KB suntik Depo progestin yang berkunjung di BPS

Mutmainah Sukoharjo pada bulan Januari tahun 2012.

F. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Variabel

dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan

akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo Progestin.

G. Definisi operasional

Menurut Notoadmojo (2005) definisi operasional merupakan definisi

yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang

diamati atau diteliti.

Table 3.2 Definisi operasional

Nama Variabel Pengertian Skala Skala ukur

Tingkat

pengetahuan

akseptor KB

tentang efek

samping KB

suntik Depo progestin

Kemampuan ibu

menjawab

kuisoner tentang

efek samping

KB suntik Depo

progestin

Ordinal a. Baik, bila (x) > mean + 1 SD

b. Cukup, bila mean – 1 SD ≤ x

≤ mean + 1 SD

c. Kurang, bila (x) < mean - 1

SD

(Riwidikdo, 2009)

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

28

H. Metode pengolahan dan Analisis data

1. Pengolahan Data

Menurut Arikunto (2006), setelah data terkumpul, maka langkah yang

dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada

3 yaitu :

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari

kuesioner yang diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan

koreksi apakah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan

sehingga bila terjadi kekurangan dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap

jawaban responden agar mudah dalam pengolahan data selanjutnya.

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam tabel.

2. Analisis Data

Menurur Notoatmodjo (2007), analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat yaitu

menganalisa terhadap tiap variable dari tiap penelitian untuk menghasilkan

distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

29

Menurut Riwidikdo (2009), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan

akseptor KB ditunjukan dengan tingkat pengetahuan sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik, bila (x) > mean + 1 SD

b. Pengetahuan cukup, bila mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Pengetahuan kurang, bila (x) < mean - 1 SD

Untuk memperoleh nilai mean dengan rumus menurut Riwidikdo (2010)

Σ

Keterangan :

: nilai rata – rata

: jumlah seluruh data

n : banyaknya data

Untuk mencari simpangan baku dengan rumus Riwidikdo (2010).

Keterangan :

sd : simpangan baku

xi : nilai dari data

n : banyaknya data

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

30

I. Etika penelitian

Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian. Apabila responden bersedia, maka responden harus

menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality ( kerahasiaan )

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

BPS Mutmainah merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan

swasta yang terletak di Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, Kabupaten

Sukoharjo. Desa Kwarasan berbatasan dengan : sebelah barat dengan desa

Jetis, sebelah timur dengan desa Bangorejo, sebelah utara dengan desa

Tegal, sebelah selatan dengan desa Danyung.

BPS Mutmainah memberikan pelayanan kesehatan khususnya

kesehatan ibu dan anak, diantaranya adalah pemeriksaan kehamilan,

pertolongan persalinan, pelayanan KB, imunisasi tiap hari minggu,

pemeriksaan balita sakit dan pijat bayi. BPS Mutmainah memiliki 1 ruang

pemeriksaan, 1 ruang bersalin dan 2 ruang nifas.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi : umur, pendidikan,

dan pekerjaan. Karakteristik responden diuraikan sebagai berikut

Table 4.1 karakteristik responden berdasarkan Umur

No Umur ibu Frekuensi Prosentase %

1 < 20 3 7,7

2 20 – 35 23 59

3 >35 13 33,3

Jumlah 39 100

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

32

Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan hasil responden yang

berumur < 20 sebanyak 3 orang (7,7%), 20 – 35 sebanyak 23 orang

(59%), > 35 sebanyak 13 orang (33,3%). Jadi mayoritas responden

berumur 20 – 35 sebanyak 23 orang (59%).

Table 4.2 karakteristik responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Prosentase %

1 SD 8 20,5

2 SMP 19 48,7

3 SMA 12 30,8

Jumlah 39 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapatkan hasil responden yang

berpendidikan SD sebanyak 8 orang (20,5%), SMP sebanyak 19 orang

(48,7%), SMA sebanyak 12 orang (30,8%). Jadi mayoritas responden

berpendidikan SMP sebanyak 19 orang (48,7%).

Table 4.3 karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Prosentase %

1 IRT 28 71,8

2 Buruh 6 15,4

3 Pedagang /Wiraswasta 5 12,8

Jumlah 39 100

Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan hasil responden yang

bekerja sebagai IRT sebanyak 28 orang (71,8%), Buruh sebanyak 6

orang (15,4%), Pedagang/Wiraswasta sebanyak 5 orang (12,8%). Jadi

mayoritas responden sebagai IRT sebanyak 28 orang (71,8%).

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

33

2. Hasil penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai mean sebesar

21,69 dan nilai Standar Deviasi sebesar 3,894, Seperti yang tertera pada

tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Pengetahuan akseptor KB tentang efek

samping KB suntik Depo Progestin

21,69 3,894

Berdasarkan nilai Mean dan Standar Deviasi tersebut dapat dikategorikan

menjadi 3 tingkat pengetahuan yaitu :

a. Baik : (x) > mean + 1 SD

(x) > 21,69 + 1.3,894

(x) > 25,6

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 25,6

b. Cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

21,64 – 1.3,894 ≤ x ≤ 21,64 + 1.3,894

17,8 ≤ x ≤ 25,6

Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 17,8 ≤ x ≤ 25,6

c. Kurang : (x) < mean – 1SD

(x) < 21,64 – 1 3,894

(x) < 17,8

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 17,8

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

34

Tabel. 4.5 Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik

Depo Progestin.

No Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1 Baik 8 20,51

2 Cukup 22 56,41

3 Kurang 9 23,08

Total 39 100

Sumber : data primer

Berdasarkan tabel 4.5 diatas Tingkat pengetahuan akseptor KB

tentang efe ksamping KB suntik Depo Progestin pada kategori baik

sebanyak 8 responden (20,51%), kategori cukup sebanyak 22 responden

(56,41%) dan kategori kurang sebanyak 9 responden (23,08%). Jadi

tingkat pengetahuan akseptor KB tentang KB suntik Depo Progestin yang

paling banyak pada kategori cukup.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 39 responden menunjukan

bahwa tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping Depo

Progestin pada kategori baik sebanyak 8 responden ( 20,51 %), kategori

cukup sebanyak 22 responden ( 56,41 % ), kategori kurang sebanyak 9

responden ( 23,08% ). Jadi tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek

samping KB suntik Depo Progestin yang paling banyak pada kategori cukup.

Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan merupakan hasil “tahu”

pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran,

penciuman, perasa dan peraba melalui kulit. faktor –faktor yang

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

35

mempengaruhi pengetahuan yaitu sosial ekonomi, budaya, pendidikan,

pengalaman dan umur.

Berdasarkan hasil penelitian paling banyak responde berumur 20-35

tahun sebanyak 23 orang ( 59% ), berpendidikan SMP 19 orang ( 48,7% ) dan

sebagai ibu rumah tangga 28 orang (71,8%).

Menurut Notoatmodjo (2007), apabila status ekonomi baik, tingkat

pendidikan akan tinggi, diiringi oleh peningkatan pengetahuan. Budaya

berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena informasi yang baru akan

disaring dan disesuaikan dengan budaya yang ada serta agama yang dianut.

Pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan

dapat menyesuaikan diri dengan hal baru tersebut. Pengalaman berkaitan

dengan umur dan pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi maka

pengalaman akan luas dan semakin tua umur seseorang maka pengalaman

akan bertambah.

Kebanyakan akseptor KB suntik kurang mengetahui tentang efek

samping KB suntik. Pengetahuan tentang efek samping KB suntik Depo

Progestin perlu diketahui oleh akseptor KB karena masih banyak akseptor

yang mengalami ketakutan dan kecemasan akibat efek samping yang

ditimbulkan oleh alat kontrasepsi tertentu ( Saifuddin, 2006).

Kontrasepsi suntik Depo progestin merupakan suntikan yang berasal

dari hormone progesteron. Mengandung 150 mg progesteron, yang diberikan

setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular. KB suntik depo progestin

sangat efektif, aman dan dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia

reproduksi. Efek samping yang sering terjadi pada pemakaian KB suntik

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

36

Depo Progestin yaitu adanya gangguan pola haid seperti amenorea,

perdarahan bercak, menoragia, spoting, berat badan bertambah, sakit kepala,

jerawat, rambut rontok, depresi dan keputihan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo Progestin pada kategori

cukup sebanyak 22 responden ( 56,41% ), hal tersebut kemungkinan

disebabkan oleh pendidikan responden SMP, sebagian responden IRT, usia

20 – 35 tahun, pengalaman dan informasi.

D. Keterbatasan dan Kendala Penelitian

1. Keterbatasan Penelitian

a. Variabel penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya / tidak dan

jawaban responden belum bisa mengukur secara mendalam.

2. Kendala Penelitian

Jadwal untuk penelitian tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek

samping KB suntik Depo Progestin di BPS Mutmainah Kwarasan

Sukoharjo bersamaan dengan ujian di kampus.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

37

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan akseptor KB

tentang efek samping alat kontrasepsi di BPS Mutmainah Kwarasan,

Sukoharjo dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan akseptor KB suntik tentang efek samping KB suntik Depo

Progestin pada kategori baik sebanyak 8 responden ( 20,51% ).

2. Pengetahuan akseptor KB suntik tentang efek samping KB suntik Depo

Progestin pada kategori cukup sebanyak 22 responden ( 56,41% ).

3. Pengetahuan akseptor KB suntik tentang efek samping KB suntik Depo

Progestin pada kategori kurang sebanyak 9 responden ( 23,08% ).

4. Jadi tingkat pengetahuan akseptor KB suntik tentang efek samping KB

suntik Depo Progestin yang paling banyak pada kategori cukup.

B. Saran

1. Bagi BPS

Bidan perlu meningkatkan dalam memberikan penyuluhan secara

komprehensif khususnya pada akseptor KB baru dan akseptor KB lama

tentang efek samping KB.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-ayupandini... · KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH KWARASAN SUKOHARJO TAHUN

38

2. Bagi akseptor KB suntik

Diharapkan sebelum memilih dan menggunakan kontrasepsi sebaiknya

mencari informasi sebanyak mungkin tentang kontrasepsi yang akan

dipilih dan digunakan dan aktif untuk mengikuti penyuluhan kesehatan

untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan khususnya pengetahuan

tentang KB. Akseptor juga bisa mencari informasi melalui media masa dan

media elektronik.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian dengan mengembangkan variabel

agar hasil yang diperoleh lebih baik.