Post on 07-Apr-2018
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
1/14
Details
title: the threat of affront
genre : friendship, school, action,crime, dark
theme song: shinku, thank you (of HSJ)
cast: HSJ
author: Amel~chan
language: Bahasa Indonesia
Home and Rome
Dua remaja berusia 17 dan 18 tahun yang diduga tewas dalam
pembunuhan bermotif kekerasan dan narkoba di sebelah utara kota
Chihuahua, Meksiko. Kepolisian setempat menemukan mayat remaja
berusia 17 tahun dengan bekas luka 69 tembakan di tubuhnya.
Polisi federal Amerika Serikat berhasil membekuk gembong narkoba the
Kesus. Kelompok the Jesus diketahui menguasai peredaran narkoba diwilayah New York, AS.
Polisi menggrebek sebuah pabrik kokain di Akihabara, Tokyo. 4,7 ton
kokain disita.
Gelombang aksi pembunuhan meningkat terkait perebutan lahan
peredaran narkoba di kota perbatasan Texas, AS.
Belasan pria bersenjata menyerang satu klinik rehabilitasi narkoba di
Ciudad Juarez, dan membunuh 17 pasiennya.
Buncan, pria paling dicari di Perancis melarikan diri dari penjara melalui
mobil layanan pencucian pakaian rutan.
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
2/14
Ryosuke menyelusuri arsip
online De News World. Tangannya
bergerak cepat mengalihkan kursor
daripage satu kepage lain. Ia sudah
terbiasa memakan artikel di kolom
bagian berita dunia. Pengetahuannya
mengenai organisasi kejahatan dan
organisasi keamanan pemerintah
melebihi pengetahuan orang yang
berada didalamnya. Peristiwa-
peristiwa yang sudah ia baca selama
ini menegaskan bahwa keduaorganisasi itu saling menjatuhkan
hanya untuk menunjukkan kekuatan
dan nama baik. Semakin banyak
membaca, Ryo semakin tertarik.
Minatnya pada dunia yang kadang tidak terlihat ini, memaksanya
menjadi seorang extreme cracker untuk menembus informasi rahasia
yang tidak dipublikasikan. Mengenai Buncan, orang yang paling dicari di
Perancis karena membunuh kepala kepolisian Perancis dan 13 pejabat
pemerintah dalam satu malam. Ia yakin pria itu tidak sedang
menyembunyikan diri, tetapi sibuk mengeksplor diri didepan umum. Dan
hebatnya tidak satu orang pun yang mengenalnya. Buncan mengganti
jenis kelamin dan mengoperasi beberapa bagian tulang wajah. Polisi tidak
akan menemukan sidik jarinya, karena Buncan sengaja merendam jari
tangan kedalam air keras. Bekas lepuhan sama sekali tidak
mengganggunya. Dan juga sudah mengoperasi jari agar kembali seperti
semula. Sekarang ia memiliki jari normal tanpa sidik jari. Itu hanya
sebagian kecil informasi illegal yang Ryo peroleh hasil bermain sambil
mencuri di dunia maya. Ryo sukses membuat 16 jenis virus yang
disebarnya melalui internet. Virus menggeroti sistem komputer secara
cepat ketika virus masuk kedalam sistem. Entah sudah berapa ratus juta
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
3/14
komputer dan dan situs lumpuh karena virus buatannya. Ryo sama sekali
tidak berniat menjual virus. Padahal ia bisa menjadi jutawan cilik dengan
hasil penjualan virus. Ia hanya bersenang-senang.
Pagi itu terasa sangat dingin. Hujan semalaman meninggalan jejak
pagi berkabut. Meski begitu suara deru kendaraan tetap terdengar ramai.
Ryo dapat mendengar suara tangis anak tetangganya karena ditinggal
kerja. Jendela kamar Ryo tiba-tiba terbanting keras saat angin bertiup
kencang. Ryo berdiri dari meja belajar dan membuka jendela. Lalu ia
kembali ke meja belajar membawa laptopnya ke kasur. Ia duduk bersila
diatas selimut. Kasurnya masih berantakan. Buku-buku berserakan di
lantai. Ia tidak mengacuhkan kamarnya yang berantakan. Ryo kembali
pada aktivitas awal. Muncul gambar peta detail kota Bangkok di layar
laptop dengan program earth google. Kursor bergerak kearah zoom in.
Gambar jalan seperti garis kusut terlihat jelas. Beberapa nama daerah
tertulis diantara garis kusut.
Seekor anjing melompat naik ke atas kasur. Anjing jantan
berwarna coklat susu. Binatang gendut itu berjalan santai diatas keyboard
dan berhenti menduduki tangan Ryo yang sedang menari menekan tuts
keyboard. Lalu sederetan panjang huruf T tertulis di layar laptop.
Hey jelek minggir sana. Lihat apa yang sudah kau lakukan.
Ryo menggerak-gerakkan tangan, lemak di perut anjing itu ikut bergerak.
Khuu, dengar tidak? Ryo mengangkat Khuu. Lalu mengacak-
acak bulunya sampai kusut.
Tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram pundak Ryo dengan
keras. Ia terlonjak kaget dan secara tidak sengaja membanting Khuu.
Anjing malang itu menggonggong kesakitan. Secara refleks Ryo
memelintir tangan itu dengan kasar.
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
4/14
Aww! Aww! Kau menyakitiku! Slow down dude. Orang itu
seumuran dengan Ryo. Tersenyum senang sambil kesakitan melihat
reaksi Ryo yang memang sudah ia duga. Ryo tidak melepaskan
pelintirannya.
Keito Ballard!! Brengsek! Sudah kubilang jangan melakukan hal
itu. Kau membuatku takut. Ryo memperkeras memelintir tangan Keito.
masih mau mengulanginya? Ia menjatuhkan Keito ke lantai sambil tetap
mempertahankan pelintiran yang menyiksa saudara angkatnya. Keito
sering mencengkeram pundaknya, tetapi sialnya ia selalu terkejut.
Keito Ballard, 17 tahun. Mata hitam yang terlihat sangat
menarik. Dengan kulit putih merona dan tinggi badan 173 cm, ia bisa
memilih model pakaian apapun. Keito tidak pernah ketinggalan mode. Ia
tahu style apa yang
akan menjadi trend
selanjutnya dan selalu
lebih dulu. Sekarang ia
sedang kembali ke
model yang pernah ia
coba, emo. Badannya
berisi dan membentuk
otot dengan sempurna.
Ia memiliki satu set
lengkap alat-alat fitness
di rumah. Pesolek sejati,
pikir Ryo.
Keito adalah
anak tunggal Alexyus
Ballard, saudara angkat
Ryo. Saat melihat
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
5/14
kedatangan Ryo untuk pertama kalinya dalam keluarga mereka, Keito
sangat terkejut. Ia memang menginginkan saudara laki-laki yang
seumuran agar bisa diajak bermain bersama. Tapi, Keito hanya terkejut
ketika melihat calon saudara angkatnya yang nyaris lumpuh. Ia menerima
saudara barunya dengan senang hati. Keito menerima Ryo bagaimana
pun kondisinya. Keito menjaga dan menceritakan apa pun yang ia
lakukan setiap hari pada Ryo. Hal itu mempercepat proses penyembuhan
Ryo. Ayah dan ibu dengan rutin membawa anak baru mereka berobat ke
rumah sakit. Hanya butuh waktu 2 tahun sampai Ryo bisa beraktivitas
seperti orang normal lain. Ryo tidak menemukan kesulitan mempelajari
bahasa Perancis. Sekarang Keito dan Ryo bisa memainkan permainan apa
pun. Baseball, basketball, football, skeitboard, rollercoaster, PS, apapun.Tidak jarang mereka berkelahi. Dan berteman kembali setelah salah satu
dari mereka meminta maaf.
Aku mohon lepaskan tanganmu. Sakit idiot! Keito berteriak.
Kau memohon ya? ucap Ryo mengejek, dan melespakan
tangannya.
Keito menghembuskan napas lega. Ia memegangi tangannya
yang terasa pegal dan mengencang.
Tega sekali. Padahal aku hanya ingin mengajakmu sarapan.
Seharusnya katakan hal itu dari tadi. Ayo kita turun.
Apa tidak sebaiknya kau mengganti piyama dulu,
Tidak mau. Ryo segera berlari menuju tangga. Segesit
mungkin Keito menyusul dan mereka berdesakan turun. Setelah sampaidi kursi masing-masing, mereka berebutan mengambil roti dan selai.
Ayah dan ibu sudah menunggu di meja makan.
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
6/14
Aku dulu. Keito mencoba merebut botol selai dari tangan Ryo.
Tapi gagal. Ryo menaikkan sebelah alisnya seakan -akan berkata dasar
pecundang.
Sudah hentikan, sela ibu Ryo tidak akan bisa menghabiskan
selai itu sendirian ibu menggigit rotinya. Ryo makan terlalu banyak,
sebuah roti tawar tidak cukup untuk membuatnya kenyang. Ia pernah
mencoba hanya sebuah hot dog ukuran sedang. Tapi perutnya tidak bisa
menerima dan langsung kelaparan 1 jam kemudian. Ryo memiliki
lambung yang besar. Tapi pagi ini ia tidak menghabiskan sarapannya
karena mengemil sepanjang malam. Hal itu, menjadi sebuah berkah
untuk Keito. Karena Keito akan selalu setia menampung makanan yang
Ryo sisihkan. Mubazir katanya.
Keito mendapat giliran mengoles selai ke roti. Ia mengoles
dengan semangat. Ryo tersenyum melihat tingkah childish kakaknya. Ryo
memandangi wajah keluarganya satu persatu. Lalu terdiam cukup lama.
Aku dapat beasiswa pertukaran pelajar ke Jepang di Hirokoshie
Gakuen . Ucap Ryo pelan.
Ayah, ibu dan Keito tampak terkejut.
Sebulan yang lalu aku hanya iseng mendaftarkan diri l ewat
internet. Beruntungnya aku diterima. Aku tidak ingin menyia-nyiakan
kesempatan ini. Aku ingin ayah memberikan izin untuk pergi kesana. Ia
berusaha menjelaskan.
Ayah bangga mendengar ini Ryo. Sebaiknya kau pikirkan lagi?Ayah mencoba menahan Ryo.
Aku sudah memutuskannya. Akhir-akhir ini aku terpikir untuk
belajar hidup mandiri.........,Ryo menghentikna kata-katannya sejenak,
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
7/14
maaf.... selama ini aku sudah merepotkan kalian.. Ia meletakkan roti
yang ada ditangannya dan menunduk dalam.
Suasana sarapan yang biasanya penuh dengan kehebohan yang
dibuat kedua putra Ballard sekarang tiba-tiba menghilang. Ibu menutupi
mukannya dengan kedua tangan dan terdengar suara isakan. Ayah
memandangi wajah anak bungsunya dengan tatapan kasih sayang yang
sangat dalam. Dalam hati Keito timbul getaran yang siap membuatnya
kesal dan menangis.
Maaf, aku benar-benar minta maaf. Terima kasih karena sudah
menyayangiku. Terima kasih karena mau menampung anak yang
memalukan ini. Sungguh, aku tidak tahu bagaimana harus berterima
kasih.... Rasa sayang dalam dadanya membuat Ryo tidak sanggup
mengatakan kata-kata yang akan memisahkan mereka itu. Ia tetap ingin
ada disana. Berkelahi dengan Keito. Memakan masakan Ibu dan
membantu ayah memikirkan masalah pekerjaan. Tapi itu tidak mungkin.
Keito memukul pundak saudaranya, Jepang??!!? WOAAH itu
bagus sekali...! kapan kau akan pergi kesana Ryo?! Ayah, Ibu aku juga
akan ikut kesana. Tidak adilkan kalau hanya Ryo yang diizi nkan sekolah
keluar negeri. Aku juga mau. Pokoknya aku tidak akan membiarkan ada
pilih kasih dirumah ini, aku juga mau sekolah ke Jepang. Titik!
Keito..! Ryo terperangah dan menunjukkan mimik wajah yang
mengatakan sudahlah.
Kenapa? Kau ingin jalan-jalan keluar negeri sendirian? Lalu
mengambil beberapa gambar disana dan mengirimnya pada ku. Dan aku
disini mati karena iri?? Itu yang kau inginkan? Bodoh, jangan berpikir aku
akan mengalah. Muka mengejek Keito membuat Ryo kesal.
Siapa yang berfikir begitu? Aku hanya ingin.. Ryo mengalihkan
tatapannya dari Keito.
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
8/14
Ingin apa?? Ingin meninggalkan aku disini sendirian kan?! Kau
jahat sekali Ryo!!! Jahat!!
Kata-kata terakhir itu terdengar jelas saat Ryo memejamkan
matanya.
Kenapa kau tidak ingin melihat ku??? Apa sekarang kau sudah
menjadi seorang pengecut?! Keito mengguncang pudak Ryo dengan
keras.
Ayah meneguk teh hangat di gelasnya dan berbicara dengan
tenang, kapan kau akan berangkat Ryo??
Besok lusa ayah..
Baiklah, persiapkan semua keperluan mu. Hari ini ayah akan
memesan tiket untuk mu dan Keito dan akan memesan apartemen untuk
kalian di Jepang.
Ryo terdiam tidak percaya, jujur saja ia merasa sangat senang,
tapi beban untuk tidak merepotkan keluarga Ballard lagi masihbertengger dipundaknya. Keito berdiri tiba-tiba, kursi tempat ia duduk
terjatuh. Ia berlari memeluk ayahnya yang gendut, dan mampir dipelukan
ibunya. Ryo tertawa senang. Kedua Ballard junior berlarian meninggalkan
ruang makan menuju kamar mereka diruang atas. Sibuk menyiapkan
barang masing-masing dan menjadi saudara yang sebenarnya.
Beasiswa ke Jepang, itu adalah rencana Ryo sejak lama. Ia ingin mencari
adik kandungnya Yuri Yamada. Sejak tragedi kebakaran yang merenggut
nyawa kedua orang tuanya, Ryo tidak pernah bertemu dengan adiknya.
Yuri Yamada yang mengalami luka bakar dibagian punggung di a dopsi
oleh keluarga Chinen. Nyonya dan tuan Chinen adalah pengusaha besar
dibidang penerbangan. Mereka memiliki saham terbesar di perusahaan
pernerbangan Nihon Air. Yuri mungil yang berusia delapan tahun pada
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
9/14
saat itu, mengingatkan pada anak tunggal mereka oguri Chinen yang
meninggal sehari setelah lahir karena musibah kebakaran dirumah sakit
tempat nyonya Chinen melahirkan. Jika anak mereka masih hidup, ia
akan seumuran dengan Yuri. Tanpa berfikir panjang keluarga Chinen
mengurus surat-surat untuk mengambil alih pengasuhan dan
membawanya kembali kerumah mereka, Jepang. Sesampai di Jepang Yuri
Yamada berganti nama keluarga menjadi Yuri Chinen.
Ryo menyelidiki keberadaan adiknya dengan cara meminta
bantuan pihak rumah sakit dan polisi di Netherland melalui internet.
Hanya sedikit informasi yang diperoleh, keluarga yang mengadopsi
adiknya memiliki kekuatan yang cukup besar untuk membuat informasi
itu tersimpan rapi. Ia hanya tahu kalau adiknya diadopsi oleh pengusaha
besar di Jepang. Mencoba mengambil sekecil apapun kesempatan untuk
menemukan adik kesayangannya, Jepang yang luas dengan berbagai
pulau besar dan kota industri. Hanya berharap peruntungan di sekolah
yang menerimanya untuk mendapatkan beasiswa. Ryo sengaja mengincar
hirokoshie gakuen, karena itu sekolah elit yang merupakan tempat
berkumpulnya anak-anak pengusaha kaya dan anak-anak
berkemampuan intelegent tinggi. Lebih dari itu ia berhasil membocorkan
sedikit info data base hirokoshie gakuen bahwa disekolah itu terdapat
beberapa orang anak kelas satu yang bernama keluarga Yamada.
Sebenarnya Ryo sadar kalau itu adalah alasan yang bodoh, sudah tentu
adiknya akan berganti nama keluarga setelah diadopsi. Ia menemukan
beberapa murid yang bernama Yuri dan beberapa murid bermarga
Yamada disana. Dengan sedikit harapan Ryo berani bergerak sejauh itu.
*************************************
Gemerisik tas dan gesekan kaki-kaki bersepatu kets menjadi
suara berdentum yang konstan di koridor apartemen AKB0017 yang
berdiri di tengah kompleks perumahan kota Tokyo. Ryo mendengar Keito
mengeluh pelan karena keberatan dengan barang bawakannya sendiri.
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
10/14
Perjalanan ini cukup melelahkan, pikir Ryo. Mereka menaiki tangga kedua
sambil terseok-seok membawa tas yang berisi pakaian dan surat -surat
penting. Di dalam back packapel dan handphone i-phone miliknya.
Baginya itu lebih berharga dari pada dompet dan pakaian. Keito tetap
berjalan dengan tetap menggerumbel, mulutnya tidak berhenti mengeluh.
Pintu apartemen nomor 11 sudah dilewati, setelahnya nomor 12. Ryo
mempercepat langkahnya dan mengeluarkan kunci yang baru saja
diberikan oleh pemilik apartemen, ini dia, apartemen nomor 13. Ryo
memasukkan anak kunci dan memutarnya dengan tidak sabar. Matanya
terasa berat dan lelah. Ia ingin segera berbaring ditempat tidur dan
membiarkan dirinya beristirahat untuk beberapa saat. Ryo terdapat
laptop
Bau segar jeruk nipis menyeruak keluar ruangan saat pintu
ditarik membuka. Sepertinya pemilik apartemen membersihkan dan
merapikan tempat itu sebelum klien-nya datang. Ketika menginjakkan
kaki kedalam ruangan terlihat tempat rak sepatu dan payung yang tertata
rapi disebelah kiri, tepat dibawah injakkan kaki Ryo ada keset yang
bertuliskan Feel Comfort. Disebelah kanan ada lemari kecil yang
diatasnya ada bunga kaktus tiga pot kecil, masing-masing berwarna
orange, ungu dan hijau kekuningan. Terlihat nyaman dan sejuk.
Ryo dan Keito menanggalkan dengan asal sepatu mereka dan
membiarkan bergeletakkan di keset. Diruang tamu terdapat kursi putih
dari kulit yang lembut dan lebar. Woah cocok sekali untuk bermalas-
malasan sambil menonton televisi LCD 21 inch tepat didepannya. Bila
berjalan kearah kiri dari ruang bersantai ada balkon yang selebar ruangan
itu tapi agak menyempit. Di balkon ada sebuah meja dan kursi dari pohon
jati yang dipernis coklat tua. Dari sana terlihat keramaian komplek
perumahan yang tersusun rapi. Alur jalan terlihat menyenangkan.
Mungkin akan seru waktu melewati perjalanan menuju kesekolah nanti.
Dari balkon juga tampak gedung-gedung bertingkat yang menjulang
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
11/14
berderet rapi. Mungkin itu kompleks perkantoran. Setelah istirahat nanti
mereka harus segera mengelilingi kota Tokyo gumam Keito. Keito
meletakkan tasnya disamping kursi putih dan berjalan kedapur. Disana
ada meja bundar dari kaca yang dibawahnya dihiasi dengan pasir pantai
dan bintang laut yang sudah diawetkan. Terlihat alami sekali. Makan akan
lahap kalau seperti ini. Kulkas besar disana berwarna putih silver yang
berkesan elegan, kompor dan tempat cuci piring mengkilap bersih tanpa
debu. Keito membuka kulkas dan mengambil sekaleng coca cola.
Cessshhh... soda dari dalam kaleng berkeluaran waktu tutupnya dibuka.
Tidak jauh dari dapur ada kamar mandi yang cukup luas. Didalamnya
terdapat bath cup, shower.
Setelah menghabiskan minuman Keito baru sadar kalau Ryo
tidak ada didekatnya lagi. Ia langsung berjalan menuju kamar. Diatas
kasur yang lebar terselubung seprai putih dan selimut abu-abu Ryo
terbaring lelah disana. Ia sudah tidak sadar dengan keadaan sekitar. Ryo
tidur tengkurap. Keito membenarkan posisi bantal saudaranya, ia
membalikkan posisi tidur Ryo. Mengapa kau suka sekali tidur tengkurap?
Ucap Keito yang tahu kalau kata-katanya itu tidak akan didengar.
Konbanwa!! Ting Tong! Suara itu bersumber dari depan pintu
apartemen mereka.
Ting Tong! Ting Tong! Ting Tong! suara bel dipencet berulang-
ulang. Keito bergegas menuju pintu, jangan sampai suara bel itu
membangunkan Ryo. Keito membuka pintu dengan kesal. Tampak wajah
sumringah di depan pintu.
Konbanwa! ucap anak itu dengan diikuti isyarat berjabat
tangan. Keito menyambut tangan dengan heran, Aku Morimoto Ryutaro,
panggil aku Ryu anak itu berjabatan tangan dengan ringan. Hmm bahasa
jepang Keito belum terlalu bagus. Ia tidak tahu harus menjawabnya
seperti apa. Tapi ia mengerti arah pembicaraan.
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
12/14
Oh.. Ore wa Keito Ballard.. Keito Ia mencoba menjawab.
Apa kau sendirian tinggal
disini orang baru? tanya Ryu
Berdua dengan saudara ku
jawab Keito dengan masih berdiri
didepan pintu. Ryu tanpa basa-basi
masuk kedalam rumah. Gayanya
santai dengan memakai celana
setengah lutut dan kaos singlet.
mana saudara mu Keito?
Keito menunjuk kearah
kamar, baru saja tidur, sepertinya
kelelahan karena menghapal kata-kata
jepang semalaman. Sebaiknya jangan
ganggu dia kalau sedang tidur belum
selesai Keito bicara Ryu sudah masuk
kedalam kamar dan menarik selimut
Ryo, ia menarik-narik lengan Ryo agar
terbangun.
Ryo merasakan guncangan
yang tidak ia suka. Ia paling tidak
suka tidurnya diganggu. Ryo
memaksakan diri membuka matanya
dan menapat ketus kearah orang yang
tidak ia kenal itu, lalu bicara pelan dengan nada kesal, Aku akan
menghabisi mu kalau melakukannya sekali lagi, Ryo ke mbali
membaringkan badannya dan sekejap terlelap.
Kaget dan merasa tidak enak hati, Ryu menatap kearak Keito.
Keito mengangkat bahu dan mengajak taman barunya duduk diruang
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
13/14
santai. Ia menyodorkan jus kotak, Biasa saja, dia memang seperti itu.
Akan bersikap sama pada siapapun yang mengganggu tidurnya
hahahahaa Keito senang sekali melihat ekspresi takut Ryu. Apa kau
tinggal didekat sini?
Suara kotak kering terdengar karena jus sudah habis diserup
oleh Ryu, kita tetangga, aku tinggal tepat disamping, nomor 14. Kau
orang yang menyenangkan Keito Ryu tersenyum lebar, matanya tampak
lugu dan polos.
Yah dan aku rasa kita bisa jadi teman yang cocok, aku suka
dengan keramahan mu ujar Keito. Ryu tersipu malu.
Kau orang pertama yang bilang seperti itu, sebenarnya disekitar sini
banyak anak remaja seumuran kita, tapi mereka bersikap acuh padaku.
Mereka bilang aku terlalu manja dan loyo untuk diajak bergabung dengan
mereka. Dari dulu kalau mereka bermain baseball aku tidak pernah diikut
sertakan karena alasan itu. Jelas Ryu tanpa menutupi kelemahannya.
Apa kau pikir saudara ku yang ketus tadi itu orang yang kuat?
Tanya Keito
Yah, dia pasti jago bela diri
Tidak sekuat itu, dia hanya mempelajari dasar-dasar
Yamakashi. Dulu dia tidak terlihat sekuat itu. Bisa dibilang lemah sekali.
Hanya bisa tidur di kasur dan perlahan-lahan belajar bicara dan jalan lagi.
Sekarang saja jadi begitu. Pengalaman bersama orang terdekatmu yang
akan menentukan kan akan jadi orang yang seperti apa nanti. Nah, dan
sekarang semuanya baru dimulai. Ucap Keito sambil menepuk pundak
Ryu. Ryu balik tersenyum, ia tahu maksud kata -kata itu. Persahabatan
mereka baru akan dimulai sekarang.
8/6/2019 The THREAT of OFFRONT (Part 4) - ian Language
14/14
Kehidupan seperti apa yang sudah menunggu diluar sana? Pagi seperti
apa yang akan Ryo temui ketika bangun nanti? Rasa rindu yang sangat
dengan adiknya, apakah akan bisa mengalahkan orang-orang yang akan
menggoyahkan hatinya? Hari esok mengintip dibalik malam, menatap
dalam kearah Keito dan Ryu yang berharap tentang persahabatan.
****
TO BE CONTINUE.....
Akhirnya part ini selesai juga... DOUZO!!!
Part selanjutnya Chii, Yuto, dan masih belum tahu siapa...
Diatas ada kata Yamakashi... itu adalah olahraga bidang atletik, nama
lainnya olah raga lari bebas Pernah nonton film yang ada orang -orang
yang berlarian melompat dari satu gedung ke gedung lain? Memanjat
tembok dengan mudah dan melompat dari ketinggian dengan bergul ing
saat mendarat? Itu adalah Yamakashi, akan banyak ditemukan di film
action :D
Sori disini Chii-nya belum muncul.. (^^)v
amel chan
love u yamachan from the bottom of my heart...