TESIS+BAB+III+METODE+PENELITIAN+FINAL

Post on 11-Nov-2015

13 views 10 download

description

tesis

Transcript of TESIS+BAB+III+METODE+PENELITIAN+FINAL

BAB 3

53BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1. Rancangan PenelitianRancangan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan tujuan mengkaji jenis alih fungsi, faktor yang mempengaruhi alih funsi, dan faktor dominan yang mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) dengan menggunakan metode penelitian kualititif. Tahapan penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni menentukan fokus penelitan, lokasi penelitian, mengumpulkan data-data dan mencari sumber-sumber data sesuai dengan kebutuhan penelitian, menentukan jumlah populasi/sampel yang akan dicari sebagai responden, menguraikan variabel-variabel penelitian, menyusun instrumen, selanjutnya dilakukan pengumpulan data kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya tahapan menganalisis data yang sudah terkumpul. Tahap terakhir merupakan kesimpulan dan saran serta rekomendasi. 3.2. Lokasi PenelelitianSecara geografis Kota Denpasar terletak antara 08o3531 - 08o4449 LS dan 1151023-115o1627 BT. Daerah ini ada pada ketinggian 0 75 m di atas permukaan laut (dpl). Luas wilayah Kota Denpasar 12,778 Ha atau sekitar 2,27 % dari seluruh Propinsi Bali. Batasan-batasan wilayah Kota Denpasar adalah: di sebelah utara dan barat berbatasan dengan Kabupaten Badung, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gianyar, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Badung. Secara administrasi dibagi menjadi empat kecamatan yaitu : Denpasar Selatan, Denpasar Barat, Denpasar Timur, Denpasar Utara dengan luas wilayah berturut-turut Denpasar Selatan 4,993 Ha, Denpasar Timur 2,230 Ha, Denpasar Barat 2,407 Ha, dan Denpasar Utara 3,139 Ha. Secara keseluruhan trdiri dari 16 kelurahan, 27 desa dinas, dan 35 desa adat meliputi 390 banjar dinas dan 341 buah banjar adat (Bappeda Kota Denpasar).Berdasarkan pengamatan di lapangan dan memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar sudah Kota Denpasar 19992004, Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, lokasi penelitian dipilih dari empat kecamatan di Kota Denpasar ditampilkan pada tabel Tabel 3.1.Tabel 3.1Lokasi Penelitian NoKecamatanDesa/Kelurahan

1.Denpasar UtaraDesa Ubung KajaDesa Peguyangan KajaKelurahan Penatih

2.Denpasar TimurDesa Penatih Dangin PuriKelurahan Kesiman

3.Denpasar SelatanKelurahan PedunganDesa Pemogan

4.Denpasar BaratDesa Padangsambian KlodDesa Padangsambian Kaja

Sumber: Hasil Pengamatan Penulis, 2011

Alasan yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi penelitian di lokasi tersebut: 1) Perkembangan perkembangan perkotaan sangat pesat, 2) Pertumbuhan pertumbuhan penduduk, 3) Faktor faktor ekonomi dan lingkungan, 4) Pemahaman pemahaman fungsi dan manfaat Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) kurang secara umum, 5) Pengawasan pengawasan dari instansi terkait.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar 1999-2004, Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, dapat ditampilkan sepereti gambar Gambar 3.1 berikut.

Sumber: Bappeda Kota Denpasar, 2010

Gambar 3.1Lokasi Penelitian Berdasarkan RTRW Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar 1999-2044

3.3. Jenis dan Sumber Data3.3.1. Jenis DataJenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bentuk yaitu: 1) Data data kualitatif, yaitu data yang didapatkan dengan survey langsung ke lapangan, dengan mengamati dan menyimak fakta yang ada di lapangan. Dalam penelitian ini data kualitatif yang didapat berupa fakta-fakta serta komentar yang dipaparkan langsung oleh pelaku baik secara individu, kelompok, organisasi, swasta, dan instansi pemerintah yang memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, 2) Data data kuantitatif, yaitu data jumlah kasus yang memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitin.3.3.2. Sumber DataSumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu: 1) Sumber Data data Primerprimer, diperoleh secara langsung dari hasil wawancara atau interview dengan pihak-pihak yang terlibat langsung yang memanfaatkan Ruang ruang Terbuka terbuka Hijau hijau Kota kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KB) 0% di lokasi penelitian. 2) Sumber Data data Sekundersekunder, berupa data yang dipilih melalui sumber tidak langsung berupa, dimana data akan didapat melalui survey ke instansi terkait serta kelembagaan formal maupun informal. Adapun Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari buku, jurnal, dokumen-dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar yang dari Bappeda Kota Denpasar, Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Denpasar, Dinas Pendapatan dan Perijinan Kota Denpasar.

3.3.3.Populasi Populasi adalah semua nilai baik hasil peritungan maupun pengukuran baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakterisik tertentu mengenai kelompok objek yang lengkap dan jelas. Tujuan diadakannya populasi untuk dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi (Hasani Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2006).Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) yang dimanfaatkan baik secara individu, kelompok, organisasi, swasta, instansi pemerintah di lokasi penelitian. Total populasi dalam penelitian ini adalah 431 lahan yang termasuk dalam Ruang terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KB) 0% yang ditetapkan dalam peraturan Penetapan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) di Kota Denpasar 1999-2004, dengan persyaratan-persyaratan umum teknis pembanguan di kawasan RTHK pada Perda 10/1999 terntang RTRW Kota Denpasar. Ketentuan pengelolaan kawasan RTHK KDB 0% adalah pemanfaatan RTHK sebagai kawasan hijau tanpa bangunan dan atau kawasan sebagai kawasan boleh ada bangunan yang tidak permanen serta tidak berfungsi sebagai tempat bermukim. Bagi bangunan yang telah ada sebelum perda ini diberlakukan pengaturannya ditetapkan dengan kepuutusan Wali Kota Denpasar.

3.3.4.SampelMenentukan ukuran sampel dari suatu populasi dalam penelitian digunakan Metode Slovin dalam Husien Umar (2001), dengan rumus: kenapa pakai rumus?Nn = -----------1 + N e2dimana: n = Ukuran sampel, N = Ukuran populasi, dan e = Prosentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diijinkan, dalam hal ini 10%.Ukuran sampel diketahui berdasarkan jumlah lahan baik secara individu, kelompok, organisasi, swasta, dan instansi pemerintah yang memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0% di lokasi penelitian ditampilkan dalam table berikut.Tabel 3.2Tabel Ukuran Sample Menggunakan Metode Slovin dalam Husien Umar (2001)NoLokasi PenelitianUkuran PopulasiUkuran Sample

1.Kecamatan Denpasar UtaraDesa Ubung KajaDesa Peguyangan KajaKelurahan Penatih622023381719

2.Kecamatan Denpasar TimurDesa Penatih Dangin PuriKelurahan Kesiman181001550

3.Kecamatan Denpasar SelatanKelurahan PedunganDesa Pemogan74494333

4.Kecamatan Denpasar BaratDesa Padangsambian KlodDesa Padangsambian Kaja61243819

Jumlah Total431272

Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011Dengan demikian ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 272 orang, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel bila populasinya yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.3.4. Instrumen PenelitianDidalam penelitian ini instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah berupa check list, pedoman wawancara, perekam, seperangkat komputer, kertas dan alat tulis yang dapat mendukung penelitian ini.3.4.1. Check ListCheck list digunakan didalam observasi atau pengamatan langsung ke lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi jenis alih fungsi Ruang Terbuka Hijau Kota, faktor mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota, dan faktor dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian.3.4.2. Pedoman WawancaraWawancara dilakukan pada responden pelaku baik secara individu, kelompok, organisasi, swasta, instansi pemerintah yang memanfaatan perubahan Ruang Terbuka Hijau Kota, untuk mendapatkan informasi tentang identifikasi jenis alih fungsi Ruang Terbuka Hijau Kota, faktor mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota, dan faktor dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian.

3.4.3. PerekamPerekam yang dimaksud dalah tape recorder yang dipergunakan untuk merekan suara pada saat proses tanya-jawab/wawancara, proses perekaman hasil wawancara dimaksud untuk mendukumentasikan hasil wawancara.3.4.4. KameraKamera digunakan untuk mendokumentasikan kondisi fisik setelah diadakan identifikasi jenis alih funsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian dimana hasil yang didapatkan berupa gambar/foto digital.3.5. Teknik Pengumpulan DataData yang diperlukan didalam penelitian ini dikumpulkan dengan mempergunakan prosedur pengumpulan data sebagai berikut:3.5.1. WawancaraMetode wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsini Arikunto,2002). Metode wawancara dalam penelitian ini, yaitu dengan melakukan dialog untuk memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai sebelum dan setelah ada perubahan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian.Sedangkan pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dalah instrumen wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara, dimana mula-mula pewancara menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bias meliputi semua variabel dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.3.5.2. DokumentasiDokumen-dokumen yang didapat dari instansi formal maupun informal yang ada dipelajari untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini. Dokumen tersebut meliputi laporan atau berbagai artikel, jurnal, tulisan ilmiah yang berkaitan dengan identifikasi jenis alih fungsi Ruang Terbuka Hijau Kota, faktor mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota, dan faktor dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitin. Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk mendapatkan data sekunder.3.5.3. KuesionerAdalah teknik data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sifatnya tertutup dan terbuka. Dalam penelitian ini dipakai kuesioner bersifat tertutup dengan maksud bahwa jawaban kuesioner telah tersedia dan responden tinggal memilih beberapa alternatif yang telah disediakan yang mungkin turut mewarnai dalam keputusannya terhadap penggunaan lahan, maupun perubahan penggunaan lahan yang mungkin terjadi karena nilai opportunity yang mungkin diharapkannya di kawasan tersebut, serta alasan memilih lokasi tempat tinggal dan/atau usaha di kawasan tersebut.3.6.Analisis DataDalam peneletian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbagai macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh (Sugiyono, 2007). Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif berbentuk data deskriptif, yaitu data yang berbentuk uraian memaparkan keadaan permasalahan obyek yang diteliti, berdasarkan mengidentifikasi jenis alih fungsi Ruang Terbuka Hijau Kota, faktor-faktor mempengaruhi alih fungai pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota, faktor dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian dan fakta-fakta aktual atau sesuai kenyataan sehingga dituntut penapsiran peneliti secara lebih mendalam terhadap makna yang terkandung didalamnya.Menurut Sugiyono, 2007, Analisa data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceriterakan kepada orang lain.Teknik Analisis data dalam penelitian ini digunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Data Reduction (Reduksi Data): Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat dalam bentuk uraian atau laporan terperinci. Laporan ini disusun kemudian direduksi, memilih, merangkum, memfokuskan pada hal yang penting, mengidentifikasi jenis alih fungsi, faktor mempengaruhi alih fungsi, dan faktor dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%. 2) Data Display (Penyajian Data): Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, maupun berupa grafik sehingga memudahkan peneliti untuk mengidentifkasi jenis alih fungsi, faktor mempengaruhi alih fungsi, dan faktor dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian.3) Conclusion Drawing/Verification (Kesimpulan): Penarikan kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Dengan demikian penarikan kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melalui reduksi data, display data , dan didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat dijadikan kesimpulan yang kridibel.Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:3.6.1.Mengidentifikasi Alih Fungsi Berdasarkan Tabel Lampiran 2, dan sesuai dengan Perda tentang RTRW Kota Denpasar, ketentuan pengelolaan kawasan RTHK KDB 0% adalah: pemanfaatan RTHK sebagai kawasan hijau tanpa bangunan dan atau sebagai kawasan hijau boleh ada bangunan yang tidak pemanen serta tidak berfungsi sebagai tempat bermukim. Bagi bangunan yang ada sebelum perda ini diberlakukan pengaturannya ditetapkan dengan keputusan Walikota Kota Denpasar. Kaitannya dengan rencana penataan ruang ada tiga jenis perubahan fungsi terhadap dokumen RTRW Kota Denpasar, jenis perubahan fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian yaitu: 1. Perubahan Fungsi, yaitu perubahan yang tidak sesuai dengan fungsi lahan yang telah ditetapkan dalam rencana, yaitu yang ditetapkan dalam RTRW Kota Denpasar.2. Perubahan Blok Peruntukan, yaitu pemanfaatan yang tidak sesuai dengan arahan peruntukan yang telah ditetapkan, yaitu perubahan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), dan Garis Sempadan Bangunan (GSB) tiap blok yang ditetapkan dalam Rencana Detail Tata Ruang RTRW Kota Denpasar3. Perubahan Persyaratan Teknis, yaitu pemanfaatan sesuai fungsi dan peruntukan tidak sesuai dengan ketentuan dalam rencana dan peraturan setempat yang ditetapkan dalam RTRW Kota Denpasar.3.6.2Faktor Mempengaruhi Alih FungsiBerdasarkan hasil kuesioner, faktor mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian yaitu: 1. Fungsi lahan ditempati saat ini, yaitu tempat tinggal/ perumahan, tempat usaha, dan industri2. Memilih lahan, yaitu faktor lokasi strategis, infrastruktur dan sarana prasaran, ekonomi/harga lahan murah, dan kepemilikan/warisan.3. Memilih membangun, yaitu faktor kebutuhan tempat tinggal, infrastuktur dan sarana prasaran, lokasi strategis, dan sosial budaya/ adat.4. Mengalihfungsikan lahan, yaitu faktor lokasi strategis, dan saluran irigasi kurang berfungsi lagi.5. Menyewa/mengontrak lahan, yaitu infrastruktur dan sarana prasarana, kebutuhan tempat tinggal, lokasi strategis, dan ekonomi/harga sewa/ kontrak lahan.

3.6.3Faktor Dominan Mempengaruhi Alih FungsiDari hasil kuesioner, faktor dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian yaitu: 1. Fungsi lahan yang ditempati saat ini, yaitu tempat tinggal/ perumahan. 2. Memilih lahan di kawasan ini, yaitu lokasi strategis.3. Memilih membangun di kawasan ini, yaitu kebutuhan tempat tinggal.4. Mengalihfungsikan lahan di kawasan ini, yaitu lokasi strategis.5. Menyewa/mengontrak lahan di kawasan ini, yaitu infrastruktur dan sarana prasarana.3.7Penyajian Hasil Analisis DataPenyajian hasil analisis data ini dapat dilakukan dalam bentuk sebagai berikut:3.7.1Mengidentiifikasi jenis alih fungsi Berdasarkan hasil kuesioner yang tersebar, identifikasi jenis alih fungsi perubahan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Banguna (KDB) 0 % di lokasi penelitian diperoleh bahwa responden (94,12%) jenis alih fungsi lahan menjadi tempat tinggal/perumahan, tempat usaha (5,14%), dan industri (0,74%), ditampilkan pada tabel 3.7.1.Tabel 3.7.1Identifikasi Alih Fungsi RTHK KDB 0% di Kota DenpasarNoIdentifikasi Alih Fungsi JumlahProsentase (%)

1Tempat Tinggal/ Perumahan25694,12

2Tempat Usaha145,14

3Industri20,74

Total272100

Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 20113.7.2Faktor Mempengaruhi alih fungsi Berdasarkan hasil kuesioner yang tersebar, faktor mempengaruhi alih fungsi perubahan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Banguna (KDB) 0 % di lokasi penelitian yaitu:a) Memilih lahan, diperoleh bahwa responden alasan memelih lahan di kawasan ini faktor lokasi strategis (41,91%), infrastruktur dan sarana prasarana (26,47%), kepemilikan/warisa (16,91%), ekonomi/harga lahan murah (14,71%), dapat ditampilkan pada tabel 3.7.2aTabel 3.7.2aMemilih LahanNoFaktor Alasan Memilih Lahan JumlahProsentase (%)

1Lokasi Strategis11441,91

2Infrastruktur dan Sarana Prasarana7226,47

3Harga Lahan Murah4014,71

4Kepemilikan/ Warisan4616,91

Total272100

Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011b) Memilih Membangun, bahwa responden faktor alasan kebutuhan tempat tinggal/perumahan (77,57%), infrastruktur dan sarana prasara (18,38%), lokasi strategis (3,68%), dan sosial budaya/adat (0,37%), ditampilkan pada tabel 3.7.2b.Tabel 3.7.2bMemilih MembangunNoFaktor Alasan Membangun JumlahProsentase (%)

1Lokasi Strategis103,68

2Infrastruktur dan Sarana Prasarana5018,38

3Kebutuhan Tempat Tinggal21177,57

4Sosial Budaya/ Adat10,37

Total272100

Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011c) Alih Fungsikan Lahan, dari hasil kuesioner yang tersebar diperoleh faktor alasan alih fungsikan lahan sebanyak (70,22%) lokasi strategis, dan infrastruktur dan sarana prasaran (29,78%), ditampilkan pada tabel 3.7.2c.Tabel 3.7.2cAlihfungsikan LahanNoFaktor Alasan Alih Fungsikan Lahan JumlahProsentase (%)

1Lokasi Strategis19170,22

2Infrastruktur dan Sarana Prasarana8129,78

Total272100

Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011d) Menyewa/Mengontrak Lahan, diperoleh bahwa responden (82,35%) tidak menjawab, kebutuhan tempat tinggal (8,82%), inftrastruktur sarana dan prasarana (6,62%), lokasi strategis (1,84%), dan ekonomi/harga sewa/kontrak lahan murah (0,37%), dapat ditampilkan pada tabel 3.7.2d.Tabel 3.7.2dMenyewa/Mengontrak LahanNoFaktor Alasan Menyewa/Mengontrak JumlahProsentase (%)

1Lokasi Strategis51,84

2Infrastruktur dan Sarana Prasarana246,62

3Ekonomi/Harga Sewa/Kontrak Murah10,37

4Kebutuhan Tempat Tinggal188,82

6Tidak Menjawab22482,35

Total272100

Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 20113.7.3Faktor Dominan Mempengaruhi alih fungsi Berdasarkan Tabel 3.7.2a sampai Tabel 3.7.2d, Faktor Dominan mempengaruhi alih fungsi perubahan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Banguna (KDB) 0 % di lokasi penelitian yaitu:a) Lokasi Strategisb) Infrastruktur dan Sarana Prasaranac) Ekonomi/Harga Lahan Murahd) Kepemilikan/ Warisane) Kebutuhan Tempat Tinggal/ Perumahanf) Sosial Budaya/ Adatg) Saluran Irigasi Kurang Berfngsih) Harga Sewa/ Kontrak Lahan Murah

Dalami pertanyaan penelitianBagaimana cara menjawab pertanyaan tersebut. 38