Post on 08-Dec-2015
description
TEKS ANEKDOT Anekdot adalah sebuah cerita
singkat dan lucu atau menarik, yang
mungkin menggambarkan kejadian
atau orang sebenarnya.
Anekdot adalah cerita singkat yang
menarik karena lucu dan mengesankan,
biasanya mengenai orang penting atau
terkenal dan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.
Ada pengertian lain bahwa anekdot
merupakan cerita rekaan yang tidak harus
didasarkan pada kenyataan yang terjadi di
masyarakat (Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik, 2013: 1111).
Ciri-ciri Teks Anekdot
1. Lebih dekat dengan
perumpamaan tentang dongeng
2. Menampilkan karakter hewan
atau figur manusia
3. Bersifat humor atau lelucon
4. Bersifat menggelitik
5. Bersifat menyindir
6. Mengenai orang penting
7. Memiliki tujuan tertentu
Tujuan Teks Anekdot
1. Untuk membangkitkan tawa
2. Untuk membuat orang terhibur
3. Menggambarkan suatu karakter
dengan singkat dan ringan
4. Mengungkapkan suatu kebenaran
Struktur Teks Anekdot
1. Abstrak adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang ada di dalam teks.
2. Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini.
3. Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
4. Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi.
5. Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
Struktur Teks Anekdot
1. Abstrak adalah ringkasan anekdot secara
keseluruhan
2. Orientasi adalah pengenalan tokoh,
waktu, dan tempat
3. Krisis adalah pemunculan masalah
4. Reaksi adalah tindakan yang diambil untuk
merespon masalah
5. Koda adalah tanda berakhirnya sebuah
anekdot
Ciri Bahasa Teks Anekdot
1. Menggunakan kata konjungsi
2. Menggunakan majas
3. Memiliki pertanyaan retoris
4. Menggunakan kata seru
5. Menggunakan kalimat perintah
Jenis-JenisTeks Anekdot
1. Anekdot lisan adalah jenis anekdot
yang diungkapkan secara lisan. Bisa
dikatakan seperti lawakan tetapi
menyindir.
2. Anekdot tulisan adalah jenis anekdot
berupa cerita tertulis yang lucu dan
menggelitik, tetapi memiliki amanat.
Contoh Teks Anekdot Lisan
KUDIS : KUrang DISiplin
ASMA : Asal Mengisi Absen
TBC : Tidak Bisa Computer
KRAM : Kurang teRAMpil
ASAM URAT : Asal Sampai Kantor, terus
URing-uringan Atau Tidur
GINJAL : Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya
Lambat
PUCAT : PUlang CepAT
Contoh Teks Anekdot TertulisPengemis & Manager
(Anekdot dari sumber Anonim)
Manager : Pak, cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?
Pengemis : Biasa aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq
Manager : Loh..? uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di rumah makan apa?
Pengemis : Kayak org susah aja..! Td pagi saya sekeluarga abis ngerayain ultah anak saya yg
kelima di Mc. Donald bareng guru2 & tmn2 sekolahnya. Siang ini istri dan anak
saya barusan BBM saya, mrk lg makan di Pizza HUT tau!
Manager sampai kebingungan dan berkata : “Emank bapak ngemis 1 hari dapet brp..?”
Pengemis : Nih ya.. Saya kasi tau..!! Saya ngemis dari jam 07.00-17.00. Lampu merah atau
hijau waktunya 60 detik. Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet Rp 2.000.
1 jam = 60 kali lampu merah Hijau, berarti 60 x 2.000 = 120.000 /jam 1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam. 9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari. 1 bulan saya kerja 26 hari.26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/bulan
Manager sampai kaget dan bengong mendengar cerita pengemis itu
Pengemis berkata : Emang mas jadi manager, gaji per bulannya brp..?
Manager : 6.000.000 :(
Pengemis : Ijazah..?
Manager : S-2
Contoh Analisis Struktur AnekdotKUHP DALAM ANEKDOT
1. Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana.
Suasana kelas biasa-biasa saja.
2. Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?”
Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara
Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad
menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
3. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala
seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu
jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa
Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di
kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
4. Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
Analisis:1. Abstraksi: Seorang dosen memberikan kuliah
hukum pidana (paragraph 1)
2. Orientasi: Suasana kelas biasa-biasa saja
(paragraf 1)
3. Krisis: KUHP diplesetkan menjadi “Kasih Uang
Habis Perkara” (paragraph 2)
4. Reaksi: Mahasiswa tercengang dan tertawa,
sedangkan dosen menggeleng-gelengkan kepala
(paragraf 3)
5. Koda: Kelas kembali berangsur normal
(paragraph 4)
Analisislah struktur teks anekdot berikut!
ROKOK Dipagi hari, Andi berjalan menuju halte, dimana orang-orang ingin menunggu bus untuk pergi ke tempat kerjanya. Setelah sampai di halte, dia bertanya kepada seorang buruh pabrik yang sedang menunggu bus Kopaja sambil merokok. Lalu Andi memulai percakapan, “haduh, tebal dan jorok sekali asap bus mayasari bakti.” Lalu buruh pabrik itu merespon pernyataan Andi, “Iya nih.. Asap kopaja juga tebal.” Lalu Andi membalas, “Bagaimana tanggapan anda jika melihat orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap bus itu?” Buruh pabrik itu menjawab, “hajar aja tuh orang.” Lalu Andi menghajar Buruh pabrik itu. Setelah mengahajar orang tersebut, Andi memberikan brosur kepada buruh itu. Lalu Andi berjalan tidak jauh dari halte itu, dan menemukan seorang karyawan swasta yang sedang merokok dan sedang menunggu bus juga. Maka Andi memulai percakapan dengan orang tersebut, “haduh, tebal sekali asap kendaraan di Jakarta ini, padahal kendaraan di Jakarta sudah diwajibkan melakukan uji emisi.” Lalu karyawan swasta tersebut merespon, “Iya nih.. Pantas saja terjadi Global Warming.” Andi pun bertanya kembali pada orang tersebut, “Bagaimana respon anda terhadap orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap kendaraan?” Sang karyawan swasta pun menjawab, “Kalo penyebabnya itu pabrik, baker aja. Kalau penyebabnya manusia, tamper aja biar dia sadar.” Lalu Andi menampari orang tersebut, dan memberi brosur kepada orang tersebut.