Studi Lapangan - Benteng Vast en Burg

Post on 19-Jun-2015

163 views 3 download

Transcript of Studi Lapangan - Benteng Vast en Burg

BENTENG VASTENBURG

Studi Lapangan KewarganegaraanKelompok III

Sejarah

Benteng Vastenburg adalah benteng peninggalan

Belanda yang terletak di kawasan Gladak, Surakarta.

Benteng ini dibangun tahun 1745 atas perintah

Gubernur Jenderal Baron van Imhoff. Kemudian pada

tahun 1832 disempurnakan. Sebagai bagian dari

pengawasan Belanda terhadap penguasa Surakarta,

benteng ini dibangun, sekaligus sebagai pusat

garnisun. Di seberangnya terletak kediaman gubernur

Belanda (sekarang kantor Balaikota Surakarta) di

kawasan Gladak.

Bentuk tembok benteng berupa bujur sangkar yang ujung-ujungnya terdapat penonjolan ruang yang disebut seleka (bastion).

Benteng Vastenburg tampak dari atas

Di sekeliling tembok benteng terdapat parit yang berfungsi sebagai perlindungan dengan jembatan di pintu depan dan belakang.

Parit di sekitar Benteng Vastenburg

Bangunan terdiri dari beberapa barak yang terpisah dengan fungsi masing-masing dalam militer. Di tengahnya terdapat lahan terbuka untuk persiapan pasukan atau apel bendera.

Benteng Vastenburg tempoe doeloe

Sebelum memasuki Benteng Vastenburg, kami meminta ijin kepada Bapak Carolus

Benteng Vastenburg tampak dalam, menghadap bangunan pintu utama

Pintu timur merupakan pintu yang dapat kami lewati untuk masuk ke dalam benteng

Pintu belakang Benteng Vastenburg

Gedung Ex.Ma.BRIGIF 6

Dibangun pada tahun 1880. Gedung

Ex.Ma.Brigif 6 sampai tahun 1942 untuk

internaat Belanda. Kemudian pada tahun

1945-1949 digunakan untuk fasilitas

pendidikan (SPK, SMPN 3 dan SMPN 5).

Setelah itu, mulai tahun 1949 digunakan

untuk TNI.

Pada masa 1970-1980-an bangunan ini digunakan sebagai tempat pelatihan keprajuritan dan pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad untuk wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya.

Gedung Ex.Ma.Brigif 6

Gedung Ex.Ma.Brigif 6 dari samping

POLEMIK BENTENG VASTENBURG

Setelah Indonesia merdeka, Benteng ini

pun diwarisi kepada militer. Dari tangan

militerlah, pada 1991, areal situs bersejarah

seluas 6,612 hektar ini ditukargulingkan

dengan pihak swasta. Kini wilayah situs

sejarah ini telah dikapling- kapling di

delapan instansi berbeda

Menurut data BPN, sejumlah pihak swasta

tercatat sebagai pemilik "sah" lahan di kawasan

Vastenburg yaitu PT Benteng Gapuratama, PT

Benteng Perkasa Utama, Perusahaan Pengelola

Aset (PPA). Bank Danamon dan sejumlah

pemilik perseorangan. PT Benteng Gapuratama,

perusahaan milik Robby Sumampauw tercatat

memiliki sebagian besar lahan di dalam

benteng, juga areal sisi timur dan utara di luar

benteng seluas sekitar 3,5 hektare.

Polemik tentang Benteng Vastenburg memuncak

sejak November 2008 ketika "pemilik" benteng

berencana membangun hotel bertingkat 13 dan mal

di atas situs yang dilindungi Undang-Undang Cagar

Budaya ini. Pada 10 November 2008, puluhan

budayawan Solo menggelar aksi untuk merebut cagar

budaya ini dari tangan investor. Kaum Budayawan

dan komunitas sejarah Kota Solo memang tidak

pernah mengakui keabsahan penguasaan investor

atas bangunan dan tanah benteng