Struktur Data ( Data Structure ) – IS 2313

Post on 04-Jan-2016

72 views 0 download

description

Imam Rozali , S.T., M.T. Struktur Data ( Data Structure ) – IS 2313. Chapter 2 : Pointer. Outline. KONSEP DASAR POINTER Pendeklarasian Variabel Pointer Mengatur Pointer Agar Menunjuk ke Variabel Lain Operasi pada Pointer Mengakses Isi Suatu Variabel Melalui Pointer - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Struktur Data ( Data Structure ) – IS 2313

Imam Rozali, S.T., M.T.

Struktur Data(Data Structure) – IS 2313

Chapter 2 : Pointer

Outline

KONSEP DASAR POINTER Pendeklarasian Variabel Pointer Mengatur Pointer Agar Menunjuk ke Variabel Lain Operasi pada Pointer Mengakses Isi Suatu Variabel Melalui Pointer Tipe Variabel Pointer dan Tipe Obyek Yang Ditunjuk Pointer dan Array Array Dari Pointer Inisialisasi Array Pointer Pointer Menunjuk Pointer Pointer dan Struct Pointer dan Tipe Data String Pointer Sebagai Parameter Fungsi Pointer Sebagai Keluaran Fungsi

KONSEP DASAR POINTER

Pointer (variabel penunjuk) adalah suatu variabel yang berisi alamat lokasi suatu memori tertentu.

Jadi isi dari variabel pointer merupakan alamat dari lokasi memori yang digunakan untuk menyimpan data dan bukan nilai data itu sendiri.

Jika variabel merupakan isi memori, dan untuk mengakses isi memori tersebut diperlukan address, lalu bagaimana cara kita mengetahui alamat dari suatu variabel ?

Pendeklarasian Variabel Pointer

type *nama_variabel;

int px; /* contoh1*/char pch1, pch2; /*contoh2*/

Mengatur Pointer Agar Menunjuk ke Variabel Lain

Agar suatu pointer menunjuk ke variabel yang lain, mula-mula pointer harus diisi dengan alamat dari variabel yang akan ditunjuk. Untuk menyatakan alamat dari suatu variabel, dapat digunakan operator & (operator alamat, yang bersifat unaray), dengan cara menempatkan operator di depan nama variabel.

Sebagai contoh, jika x dideklarasikan sebagai variabel bertipe int, maka &x berarti “alamat dari variabel x”.

Adapun contoh pemberian alamat ke suatu variabel pointer px (yang dideklarasikan sebagai pointer yang menunjuk ke data bertipe int) yaitu:

Px = &x; Pernyataan di atas berarti bahwa px diberi nilai

berupa alamat dari variabel x. Setelah pernyataan tersebut dieksekusi barulah dapat dikatakan bahwa px menunjuk ke variabel x.

Operasi pada Pointer

Operasi Penugasan Suatu variable pointer seperti halnya variable yang lain, juga

bisa mengalami operasi penugasan. Nilai dari suatu variable pointer dapat disalin ke variable pointer yang lain. Operator (&) dalam kaitannya dengan pointer adalah operator yang mengembalikan alamat memori dari operandnya.

Operasi Aritmatika Suatu variabel pointer hanya dapat dilakukan operasi aritmatika

dengan nilai integer saja. Operasi yang biasa dilakukan adalah operasi penambahan dan pengurangan. Operasi penambahan dengan suatu nilai menunjukkan lokasi data berikutnya (index selanjutnya) dalam memori. Begitu juga operasi pengurangan.

Operasi Penugasan

int y = 5; /*deklarasi variabel y*/int *yPtr; /*deklarasi variabel pointer yPtr*/yPtr = &y; /*mengisi variabel pointer yPtr dengan alamat dari variabel y*/

#include <stdio.h>Int main(){ Int i; Int *ia; i = 10; ia = &i; printf (“Alamat dari i adalah %p\n”,ia); printf (“Nilai i adalah %d\n”,i); printf (“Nilai dari pointer ia adalah %d\n”,*ia); *ia=50; printf (“Nilai I sekarang adalah %d\n”,i); printf (“Alamat dari i adalah %p\n”,&i); return 0;}

Operasi Aritmatika

Asumsikan kita telah mendeklarasikan sebuah array float v[5], dan anggap elemen pertamanya berada pada lokasi 3000 di memori. Lalu kita deklarasikan sebuah variabel pointer *vPtr, ada dua cara untuk mengisi variabel pointer *vPtr dengan alamat dari elemen pertama array v, yaitu :

float *vPtr = v; float *vPtr = &v[0];

Jika kita melakukan operasi aritmatika seperti:

dalam perhitungan aritmatika biasa, maka vPtr yang semula berisi 3000 menjadi 3000 + 2 = 3002, namun ini tidak berlaku pada pointer. Operasi aritmatika pada pointer di atas artinya adalah vPtr yang semula menunjuk pada v[0] sekarang menunjuk ke v[2].

 Karena vPtr menunjuk alamat memori dari variabel v yang bertipe float, maka vPtr sekarang berisi 3008 (3000 + 2 * 4).

vPtr += 2;

#include <stdio.h>int main(){ float nilai[3], *petunjuk; nilai[0] = 220; nilai[0] = 641; nilai[0] = 53; penunjuk = &nilai[0]; printf(“Nilai %f ada di alamat %p\n”,*penunjuk,penunjuk); printf(“Nilai %f ada di alamat %p\n”,*(penunjuk+1),penunjuk+1); printf(“Nilai %f ada di alamat %p\n”,*(penunjuk+1),penunjuk+2);}

Mengakses Isi Suatu Variabel Melalui Pointer

Jika suatu variabel sudah ditunjuk oleh pointer, maka variabel tersebut dapat diakses melalui variabel itu sendiri (disebut sebagai pengaksesan tak langsung), ataupun melalui pointer (disebut pengaksesan langsung).

Pengaksesan tak langsung dilakukan dengan menggunakan operator inderection berupa simbol * (bersifat unaray), seperti contoh berikut:

*px

yang menyatakan “isi atau nilai variabel/data yang ditunjuk oleh pointer px”. Sebagai contoh jika y bertipe int, maka sesudah dua pernyataan berikut:

px = &x;

y = *px;

y akan berisi nilai yang sesuai dengan nilai x.

/* --------------------------------- *//* File program : Pointer.c *//* Contoh pemakaian pointer *//* -------------------------------- */#include <stdio.h>main(){int x,y; /* x dan y bertipe int */int *px; /* px pointer yang menunjuk obyek bertipe int */x = 87;px = &x; /* px berisi alamat dari x */y = *px; /* y berisi nilai yang ditunjuk px */printf("Alamat x = %p\n", &x);printf("Isi px = %p\n", px);printf("Isi x = %d\n", x);printf("Nilai yang ditunjuk px = %d\n", *px);printf("Nilai y = %d\n", y);}

Tipe Variabel Pointer dan Tipe Obyek Yang Ditunjuk

Antara tipe pointer (sesuai dengan pendeklarasian pointer) dan tipe obyek yang akan ditunjuk oleh pointer haruslah sejenis. Jika misalnya pointer pu dimaksudkan untuk menunjuk data bertipe int maka data yang akan ditunjuk oleh pointer pu juga harus bertipe int. Suatu kesalahan akan terjadi jika misalnya pointer float digunakan untuk menunjuk data bertipe int.

Mengubah Isi Suatu Variabel Melalui Pointer

Mula-mula pd dideklarasikan sebagai pointer yang menunjuk ke suatu data bertipe float dan d sebagai variabel bertipe float. Selanjutnya dengan ungkapan:

d = 54.6;

digunakan untuk mengisikan nilai 54.6 secara langsung ke variabel d. Perintah :

pd = &d;

digunakan untuk memberikan alamat dari d ke pd. Dengan demikian pd menunjuk ke variabel d.

Sedangkan pernyataan berikut:

*pd = *pd + 10; (atau: *pd += 10;)

merupakan instruksi untuk mengubah nilai variabel d secara tak langsung.

Perintah di atas berarti “jumlahkan isi variabel yang ditunjuk oleh pd dengan 10 dan simpan hasilnya ke variabel tersebut”, atau identik dengan pernyataan:

D = d + 10;

/* ---------------------------------- *//* File program : Pointer2.c *//* Pengubahan isi pointer *//* -------------------------------- */#include <stdio.h>main() { float d, *pd; d = 54.6; printf("Isi d semula = %g\n", d); pd = &d; *pd = *pd + 10; printf("Isi d kini = %g\n", d); }

Pointer dan Array

Misalnya dalam suatu fungsi dideklarasikan:

static int tgl_lahir[3] = { 01, 09, 64 };

int *ptgl; Kemudian diberikan pernyataan

ptgl = &tgl_lahir[0]; maka ptgl akan berisi alamat dari elemen array tgl_lahir yang berindeks nol.

Instruksi di atas juga dapat ditulis menjadi:

ptgl = tgl_lahir;

sebab nama array tanpa tanda kurung menyatakan alamat awal dari array. Sesudah penugasan seperti di atas, maka

*ptgl

dengan sendirinya menyatakan elemen pertama (berindeks sama dengan nol) dari array tgl_lahir.

/* ------------------------------------------- *//* File program : Pointer3.c */ /* Pointer yang menunjuk array *//* ------------------------------------------- */#include <stdio.h>main(){ static int tgl_lahir[] = {24, 6, 1965 }; int *ptgl; ptgl = tgl_lahir; /* ptgl berisi alamat array */ printf("Nilai yang ditunjuk oleh ptgl = %d\n", *ptgl); printf("nilai dari tgl_lahir[0] = %d\n", tgl_lahir[0]); }

Jika ingin menampilkan seluruh elemen array tgl_lahir, maka dapat digunakan perintah

for(i=0; i<3; i++) printf(“%d%, tgl_lahir[i]);

ptgl = tgl_lahir;for (i=0; i<3; i++0 printf(“%d “, *(ptgl + i));

Secara umum operasi pointer dapat diterangkan sebagai berikut. Misalkan a adalah suatu array, dan pa adalah pointer yang menunjuk array a, maka

*(pa + i)

akan menyatakan elemen array dengan indeks sama dengan i.

Jika pa dideklarasikan sebagai

int *pa;

maka obyek dari pa adalah data int.Cara lain dalam menampilkan isi suatu array

yaitu dengan menaikkan isi variabel pointer dengan menggunakan operator ++.

*(ptgl + i)

dapat diganti menjadi

ptgl++

Misalkan suatu instruksi:

int *pa;

int a[3];Sesudah pernyataan: pa = a;

Sesudah pernyataan: pa++;

Array Dari Pointer

Suatu array dapat digunakan untuk menyimpan sejumlah pointer. Misal pernyataan:

char *namahari[10];

merupakan pernyataan untuk mendeklarasikan array pointer.

Inisialisasi Array Pointer

Static char *namahari[ ] ={ “Senin”, “Selasa”,“Rabu”,“Kamis”, “Jum’at”,“Sabtu” ,“Minggu”};

Pointer Menunjuk Pointer

int var_x;int *ptr1;int **ptr2;

/* ------------------------------------------- *//* File program : Ptrptr.c *//* Contoh pointer menunjuk pointer *//* ------------------------------------------- */#include <stdio.h>main() {int var_x = 234; /* variabel int */ int *ptr1; /* pointer int */int **ptr2; /* pointer menunjuk pointer int */ptr1 = &var_x; /* ptr1 berisi alamat var_x */ ptr2 = &ptr1; /* ptr2 berisi alamat ptr1 *//* Mengakses nilai var_x melalui ptr1 */ printf("Nilai var_x = %d\n", *ptr1);/* Mengakses nilai var_x melalui ptr2 */ printf("Nilai var_x = %d\n", **ptr2);}

Pointer dan Struct

Sama halnya seperti array, pointer dapat bertipe apa saja, bahkan tipe buatan kita sendiri.

Pointer dan Tipe Data String

String adalah sekumpulan karakter-karakter yang membentuk suatu larik atau array. Suatu string dapat diakses elemen-elemen karakternya baik sebagai pointer ataupun sebagai larik.

char *P;P = “FASILAKOM”;

Pointer:*P → ‘F'*(P+1) → ‘A’*(P+2) → ‘S’*(P+3) → ‘I’*(P+4) → ‘L’*(P+5) → ‘K’*(P+6) → ‘O’*(P+7) → ‘M’

Larik:P[0] → ‘F'P[1] → ‘A’P[2] → ‘S’P[3] → ‘I’P[4] → ‘L’P[5] → ‘K’P[6] → ‘O’P[7] → ‘M’

#include <stdio.h> #include <string.h> #include <iostream.h> void main() { char *P; int i; P = "TELKOMPDC"; for (i=0; i<=7; i++) { cout<<"Nilai variabel (P+"<<i<<") = '"<<*(P+i)<< "' berada pada alamat = ";printf("%p",(P+i)); cout<<endl; } cout<<endl; for (i=0; i<=7; i++) { cout<<"Nilai variabel P["<<i<<"] = '"<<P[i]<< "' berada pada alamat = ";printf("%p", &P[i]); cout<<endl; } }

Pointer Sebagai Parameter Fungsi

Penerapan pointer sebagai parameter fungsi yaitu jika diinginkan agar nilai suatu variabel internal dapat diubah oleh fungsi yang dipanggil.

Contoh pemanggilan fungsinya adalah :

naikkan_nilai(&a, &b);

void naikkan_nilai (int *x, int *y){*x = *x + 2;*y = *y + 2;}

Pointer Sebagai Keluaran Fungsi

Suatu fungsi dapat dibuat agar keluarannya berupa pointer.

Char *nama_bulan(int n){ static char *bulan[ ] = { “Kode bulan salah”, “Januari”, “Pebruari”, “Maret”, “April”, “Mei”, “Juni”, “Juli”, “Agustus”, “September”, “Oktober”, “Nopember”, “Desember” }; return( (n<1 || n>12) ? bulan[0] : bulan[n] ); }

/* ----------------------------------------------- *//* File program : Ptrbulan.c *//* Contoh fungsi dengan keluaran berupa *//* pointer yang menunjuk string *//* ----------------------------------------------- */#include <stdio.h>char *nama_bulan(int n);main(){ int bl; printf("Bulan (1 .. 12): "); scanf("%d", &bl); printf("%s\n", nama_bulan(bl));} char *nama_bulan(int n) { static char *bulan[] = { "Kode bulan salah", "Januari", "Pebruari", "Maret", "April", "Mei", "Juni", "Juli", "Agustus", "September", "Oktober", "Nopember", "Desember" }; return((n<1 || n>12) ? bulan[0] : bulan[n]);}