Post on 03-Mar-2019
STRATEGI REVITALISASI POSYANDU DALAM PENGEMBANGAN
FUNGSI DAN KINERJA POSYANDU DI UPTD PUSKESMAS SANDAR
ANGIN KELURAHAN REBA TINGGI KECAMATAN DEMPO UTARA
KOTA PAGARALAM
(Skripsi)
Oleh
SUCI LATIFA ULFA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
i
ABSTRAK
STRATEGI REVITALISASI POSYANDU DALAM PENGEMBANGAN
FUNGSI DAN KINERJA POSYANDU DI UPTD PUSKESMAS
SANDARANGIN KELURAHAN REBATINGGI KECAMATAN DEMPO
UTARA KOTA PAGARALAM
Oleh :
Suci Latifa Ulfa
Revitalisasi posyandu adalah serangkaian tindakan perencanaan dan penataan ulang
program posyandu yang disesuaikan kembali dengan target pembangunan nasional.
Kesepakatan melakukan revitalisasi posyandu sebagai tanggap darurat atas krisis
ekonomi dan penurunan status gizi dan merupakan tindakan dalam membangun
sumber daya manusia. Untuk melaksanakan revitalisasi posyandu perlu dihimpun
seluru kegiatan masyarakat agar berperan aktif sesuai dengan kemampuannya baik
sebagai pelaksana maupun sebagai pembina.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif dengan
pendektan kualitatif, teknik pengumpulan data, observasi, wawancara, dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi revitalisasi Posyandu telah
diimplementasikan dengan baik dan succes, strategi revitalisasi melalui program dan
kegiatan yang berjalan didukung dengan motivasi dan kerja keras pelaksanannya.
Dengan adanya revitalisasi posyandu dapat mengatisispasi posyandu yang
sebelumnya kinerjanya rendah menjadi posyandu aktif kembali dan partisipasi untuk
lebih meningkat.
Kata Kunci : Revitalisasi Posyandu, Implementasi Strategi.
ii
ABSTRACT
STRATEGY REVITALIZATION POSYANDU IN DEVELOPMENT OF
POSYANDU FUNCTIONS AND PERFORMANCE IN UPTD PUSKESMAS
SANDARANGIN KELURAHAN REBATINGGI districts
DEMPO UTARA PAGARALAM CITY
By :
SUCI LATIFA ULFA
Posyandu revitalization isPosyandu revitalization is a series of planning and
restructuring programs for posyandu that are adjusted again to national development
targets. The agreement to revitalize posyandu as an emergency response to the
economic crisis and a decline in nutritional status and is an action in building human
resources. To carry out the revitalization of posyandu, it is necessary to collect all the
activities of the community in order to play an active role in accordance with their
abilities both as executor and as coach.
The type of research used in this study is descriptive type with qualitative approach,
data collection techniques, observation, interviews, documentation.The results of this
study indicate that the Posyandu revitalization strategy has been implemented well
and succesfully, the revitalization strategy through the running programs and
activities is supported by motivation and hard work. The revitalization of Posyandu
can anticipate posyandu which previously had a low performance to become an
active posyandu again and participation to increase.
Keywords: Posyandu revitalization, Implementation Of Strategy.
STRATEGI REVITALISASI POSYANDU DALAM PENGEMBANGAN
FUNGSI DAN KINERJA POSYANDU DI UPTD PUSKESMAS SANDAR
ANGIN KELURAHAN REBA TINGGI KECAMATAN DEMPO UTARA
KOTA PAGARALAM
Oleh
SUCI LATIFA ULFA
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA ADMINISTRASI PUBLIK
Pada
Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ix
RIWAYAT HIDUP
Peneliti bernama Suci Latifa Ulfa dilahirkan di Pagaralam, pada
tanggal 6 Maret 1996. Peneliti merupakan anak ketiga dari lima
bersaudara dari pasangan Bapak Suhaimi dan Ibu Eli Isna. Saat
ini peneliti bertempat tinggal terpisah dari orang tua di Bandar
Lampung, sedangkan orang tua berada di Pagaralam. Peneliti
menempuh pendidikan formal mulai dari tahun 2002 di SDN 72 Kota Pagaralam
hingga tamat tahun 2008, selanjutnya peneliti lulus dari MTS YP-I Kota Pagaralam
pada tahun 2011 dan SMA Kartikatama Metro hingga tahun 2014 selama lima tahun
peneliti mengikuti Pramuka Kwatir Cabang hingga Nasional dari tahun 2008 hingga
tahun 2012. Peneliti melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Lampung sebagai
mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
tahun 2014 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa, peneliti memulai organisasi sebagai
anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (HIMAGARA) di bidang
Sember daya manusia dan Minat bakat .
x
MOTTO
Seghepat seghendi, Sembak uwi pengarang rakit, timbul tenggelam same-same, ngerapung
same keghing, tenggelam same basah
( Eli Isna)
Nilai terendah bukan kalah, tapi menyerah. Nilai tertinggi bukan menang, tapi totalitas
( Mutiara Septiani Eka Putri)
Ketika saya merasa sudah tidak memiliki pilihan lain, maka saya memilih untuk tidak
menyerah
( Ni’mah Aulia Hidayah )
Hidup itu banyak sabarnya, pandailah bersyukur, jangan bosan menjadi orang baik
( Suci latifa Ulfa )
xi
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati mengucap syukur atas segala
karunia dan kasih sayang allah SWT.
Saya persembahkan skripsi ini kepada :
Yang tercinta, Ibu, Bapak, Kakak dan Adik
Sumber doa, kasih sayang, dan inspirasi tak terhitung jumlah dan
masanya
Keluarga besar, para sahabat dan teman berharga
Para pendidik serta almamater yang saya banggakan
xii
SANWACANA
Segala puji bagi Allah SWT yang selalu memberikan rahmat, karunia, dan
hidayah tanpa henti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ Strategi Revitalisasi Posyandu dalam Pengembangan Fungsi dan Kinerja
Posyandu di UPTD Puskesmas Sandarngin Kelurahan Rebatinggi
Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam”, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Administrasi Negara (S.A.N) pada jurusan Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik ( FISIP) Universitas
Lampung.
Peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisam skripsi ini
karena kerterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang peneliti miliki. Pada
kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih pada seluruh pihak
yang telah membantu peneliti dalam banyak hal untuk menyelesaikan skripsi ini,
antara lain:
1. Kepada yang tersayang, seseorang yang tidak tergantikan didunia sebagai
motivasiku, Ibu Eli Isna ( mama cilut) dan Bapak Suhaimi (papa Juai), terima
kasih selalu mendoakan dan memperjuangkan apa pun demi anak-anaknya
dan terutama untuk uci, terima kasih telah mendidik uci mengajarkan banyak
hal, yang selalu ada disetiap jam hingga saat ini, terima kasih mama dan papa
untuk semua pengorbanan, semoga uci bisa menjadi kebanggaan mama dan
papa.
2. Bapak Dr. Syarif Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
xii
3. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, terima
kasih atas pengetahuan dan motivasi selama perkuliahan selama ini.
4. Bapak Nana Mulyana, S.IP., M.Si. selaku Dosen pembahas dan penguji yang
profesional dalam membahas dan menguji saya.
5. Bapak Simon Sumanjoyo H. S.A.N., M.PA. Selaku Dosen Pembimbing
utama dan pembimbing akademik saya, terima kasih bapak telah
membimbing saya dan mengajarkan banyak hal tentang penulisan skripsi ini.
6. Ibu Dewie Brima Atika, S.IP., M.Si. selaku dosen pembimbing kedua.
Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk ibu, yang selalu baik hati, teliti dan
tidak lelah dalam proses bimbingan, terima kasih untuk semua perumpamaan
yang ibu berikan hingga saya lebih mengertikan dan memahami penulisan
skripsi ini, dan membuat saya lebih bersemangat menyelesaikannya.
7. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, terima kasih atas ilmu,pengalaman, dan motivasi selama masa
perkuliahan.
8. Bapak Azhari dan Bapak Johari, selaku staf jurusan Ilmu Administrasi
Negara, terima kasih telah banyak membantu kelancaran administrasi selama
proses penyelesaian skripsi ini.
9. Seluruh informan penelitian ini, Ibu Puspa Candra leka (cekleka) terima
kasih banyak telah memberikan dan membantu saya dalam pemberian data,
terima kasih telah sangat saya repotkan, Ibu Yuni selaku kepala UPTS
Puskesmas Sandarangin terima kasih telah mengizinkan saya melakukan
penelitian, Ibu Heni selaku kader dan staf pegawai UPTD Puskemas
Sandarangin.
xii
10. Adikku, Fadila Oktariani yang selalu memberikan semangat dan
medengarkan semua curhatan, kelu-kesahku, terima kasih telah banyak
mengalah dalam segala hal, semangat yak dik semoga kamu nantinya sukses
ayuk sayang kamu. Untuk Kak Bobi (kakak yang galak, suka ngelucu tapi
baik banget) terima kasih telah mengajarkan adiknya agar bisa lebih mandiri.
Untuk kak Agung ( kakak cuek tapi sebenernya dia ini perhatianlah) terima
kasih ya kak telah menjadi teman yang menjaga aku ketika maen dimasa
kecil. Untuk adik KIKI ( temen berantem dirumah) semangat sekolahnya
semoga nanti kita menjadi orang sukses, untuk Ayuk Indah ( mba ipar )
terima kasih ayuk telah memberikan semangat dan perhatian selama aku
kuliah disini.
11. Sosok Panutan yang selalu memberikan motivasi dan cerita-cerita tentang
kehidupan, Kakek Satarudin, terima kasih nekanang atas semua perhatian dan
materi yang telah berikan dari aku kecil, orang yang telah mengantarkan aku
bersekolah di Lampung ini, orang yang selalu ingin tahu akan keadaan
cucunya, terima kasih nekanang sehat selalu yah,
12. Keluarga besarku , umi Leka, mang Yi, Om Yanto, Wo Irek, yuk Dilla
terutama Wo Tuti, Yuk Iid,Yuk Iin, bude dan ayuk-ayuk, terimakasih tak
terhingga telah mengajarkan banyak hal dan membantu saya semasa sekolah
dan kuliah,terima kasih wo tuti telah menjadi ibu kedua saat aku di Lampung
ini.
13. Teman alias sahabat alias kakak alias ngerangkap jadi apapun yaitu Adi
Kurniawan (akak kur), seseorang yang telah menemani saya berjuang selama
4 tahun diperkuliahan ini, temen berantem, temen maen, dia bisa jadi segala
bentuk teman, terima kasih telah menemani saya dan menjaga saya,
xii
mengajarkan saya menjadi seseorang yang tidak cengeng, terima kasih telah
menjadi pendengar setia cerita dan kelu kesah saya, walaupun kadang emang
suka bikin kesel tapi yah kamu terbaik deh, semangat yah berjuang untuk
segera menyelesaikan tugas akhirmu, cepet nyusul siapa tau kita kan nanti
kerja bareng haha.
14. Orang-orang seperjuangan, yang telah memberi warna selama ini, Ni’mah
Aulia ( sahabat pertama di kampus ini, seseorang yang selalu nyemangati,
ngasih ide, temen mondar-mandir, temen pembuat mimpi ,dan temen yang ga
pernah nolak kalo diajak makan mie), Mutiara SEP alias Ara ( sahabat yang
setiap kata-katanya pengen aku ikutin, orang yang paling teliti banget dalam
segala hal, ampe salut bener sama ara), Astri alias Ajun( temen yang awal
deket karna kata ciee, temen berpetualang, dan temen seperjuangan
dipengujung minggu), Nur Arifa( temen 1 ini pediem bener Cuma asik kalo
diajak jalan karena dia selalu mengingatkan agar bisa lebih baik), Gusti alias
gustong ( temen jajan dan gak perna nolak diajakan makan, tapi dia semakin
berkembang dan aku semakin menyusut upss), devi alias devong ( yang dari
maba selalu ngasi semangat, tapi skrng kami terpisahkan aliran dia memilih
pergi kefakultas sebelah )Eli Novika, Dian suci, Thizarani, Ari Novita,heni(
temen seperjuangan yang rela ampe sore nunggu didepan pintu dosen,
semangat semoga segera menyelesaikan tugas akhirnya),
15. Boyband dan superman, orang-orang yang telah berjasa dan menemani
saya, Binter alias Bonsai( sosok yang dituakan,temen yang super pelupa, tapi
baik bener suka ngasi duit jajan wkwk,), Nuridin alis eden ( temen debat yang
selalu gak mau kalah mau ngomngin apapun itu), Anung alias Sukro ( temen
yang dulunya nemenin aku kalo lagi sedih dan suka nganterin aku gabut ),
xii
Nihan alias Able (dia adalah orang tergupek didunia), Fery alias Dugong (
temen curhat masalah cinta, kalo ngomngin orang pinter tapi buat diri dia
kadang suka gagal wkwkw), Mas LILIK ST ( mamas yang rela nganteri
kemana pun, yang pasrah aku marahin padahal ga salah, yang rela dengerin
aku curhat panjang kali lebar). Wahyu syawaldi ( temen termalas dan paling
lambat telat mulu ),holil ( abang baik tapi tukangPHP), sangga ( pangeran
tukang makan )
16. Teman curhat, team ngeluapin unek-unek, pertama emak butel alias Hastin
( adik besar tapi jadi emak, terima kasih ya dik telah berbaik hati
menemaniku dan menjadi teman dikalah apapun, telah memberikan
tumpangan untukku beristirahat wkwk, menjadi sesorang yang ngingetin kalo
sakit itu gak enak), Dwi septi ( orang tergupek diantara kami apalagi kalo
masalah cerita dan ngerumpi, semangat ya mba bro semoga segera
menyelesaikan tugas akhirnya), Tara alias Tararadem ( adik besar yang mau
dan setia dengerin mbaknya curhat, dan ngasi solusi, terima kasih karena
selalu ngingetin aku makan, selalu ngasih semangat dan ngingetin aku biar
cepet gede haha), silya ( adik bontot, yang selalu nyemangati haha semangat
juga yah biar cepet kelar juga kuliahnya), Ella ( temen kalo dateng nanyain
kabar pas dijawab dia ilang eh taunya nyumput nonton koreaan, semangat ella
semoga segera menyelesaikan tugas akhirnya)
17. Keluarga besar HIMAGARA, terkhusus Gelas Antik, Anggi, Andra, Ana,
Dinda, Desi, Nabila cho, Nabila aisha, Mia, Septika, Ririn,, Sisca, Sangga,
Refi, Widi, Maya, Nadya, Destrianto, Hiro, Reza, Adhi Blak,Rani, Okta,
Yumas, Annisa, Holil, Heni, Ernada, Andriyanto, Dito, Isti noor, Istiqoma,
Nurasih, Oci, Atiyah, tuty dan kawan-kawan semuanya, terima kasih telah
xii
mengisi warna dalam perjalananku. Abang dan mbak Himagara, Bang Sidik,
Bang pindo, dkk. Adik-adik Hanif, Jeki,Muslima, Tala ( adik yang selalu
nyemangati ), Meika, Cindy, Rika, Ria, Fitri, Putri Rhayu, Tinul, Riski, Oca,
Dedi Dkk, adik yang lebih kecil lagi, Maya ( yang ngasi semangat tapi gak
ketinggilan ngejeknya ), Tria, Angger dkk, selamat seberjuang.
18. Temen seperjuangan sekosan di Asrama 3 putri, Mba lulu dan mba Dila
yang baik banget selalu ngasih makanan wkk, Ella dan Neny yang perhatian
dan ngasih semangat, Silvi, cek Ana temen sekamar dan Shindy temen gupek
kalo nyari makanan, terima kasih telah berbaik hati selama dikosan wkwk.
19. Semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung
selama penelitian ini.
Skripsi ini ditulis dengan sungguh-sungguh dan usaha yang maksimal sesuai
kemampuan peneliti. Apabila masih terdapat kekurangan, dapat dijadikan
evalusi atau penelitian lanjutan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membutuhkan.
Bandar Lampung, 26 September 2018
Peneliti,
Suci Latifa Ulfa
xix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT...................................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................... iii
PERNYATAAN............................................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP....................................................................................... ix
MOTTO.......................................................................................................... x
PERSEMBAHAN.......................................................................................... xi
SANWACANA............................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xix
DAFTARTABEL........................................................................................... xxii
DAFTARGAMBAR...................................................................................... xxiv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 10
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 11
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Strategi.................................................................. 13
1. Pengertian Strategi ...................................................................... 13
2. Fungsi dari strategi ...................................................................... 14
3. Bentuk-bentuk Strategi............................................................... 15
B. Tinjauan Manajemen Strategi ............................................................ 19
1. Pengertian Manajemen Strategi .................................................. 19
2. Proses Manajemen Strategi ......................................................... 21
3. Implementasi Strategi ................................................................. 24
C. Tinjauan Tentang Revitalisasi Posyandu ........................................... 29
1. Sasaran Revitalisasi Posyandu .................................................... 30
xix
2. Prinsip Pelaksanaan Revitalisasi Posyandu ................................ 30
3. Indikator Kemajuan Revitalisasi Posyandu ................................ 31
III. METODE PENELITAN
A. Tipe dan Pendekatan Penelitian ......................................................... 36
B. Fokus Penelitian ................................................................................. 37
C. Lokasi Penelitian
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN,
1. Implementasi Strategi Revitalisasi Posyandu dalam meningkatkan
fungsi dan kinerja posyandu di UPTD Puskesmas Sandarangin
Kelurahan Rebatinggi Lecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam. ... 51
a. Perencanaan Integral dan Perencanaan Oprasional ..................... 52
b. Kepemimpinana, Motivasi dan Sistem Komunikasi ................... 61
c. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kultur Organisasi ........ 64
2. Faktor yang menjadi penghambat Strategi Revitalisasi Posyandu
Dalam pengembangan Fungsi dan Kinerja Posyandu
di UPTD Puskesmas Sandarangin Kel Rebatinggi KecDempo
Utara Kota Pagaralam ....................................................................... 67
D. Pembahasan........................................................................................ 70
1. Implementasi Strategi Revitalisasi Posyandu dalam meningkatkan
fungsi dan kinerja posyandu di UPTD Puskesmas
Sandarangin Kelurahan Rebatinggi Kecamatan
Dempo Utara Kota Pagaralam ........................................................... 70
2. Faktor yang menjadi penghambat Strategi Revitalisasi Posyandu
Dalam pengembangan Fungsi dan Kinerja Posyandu
di UPTD Puskesmas Sandarangin Kel Rebatinggi KecDempo
Utara Kota Pagaralam ........................................................................ 87
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................... ...... ...... 89
B. Saran ................................................................................. ...... ...... 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
D. Kerangka Pemikiran........................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 40
F. Teknik Analisis Data.......................................................................... 41
G. Teknik Keabsahan Data ..................................................................... 42
................................................................................ 38
D. Sumber Data ..................................................................................... 38
HASIL, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kota Pagaralam .................................................... 45 B. Gambaran Umum UPT Pukesmas ................................................... 47 C. Hasil Penelitian .................................................................................. 51
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Persentase Kategori Kesehatan UPTD Puskesmas Kota Pagaralam tahun 2016 ................8
2. Informan Penelitian ............................................................................................................41
3. Daftar Dokumen Penelitian ................................................................................................41
4. Jumlah Desa/Kelurahan Bagian UPTD Puskesmas Sandarangin ......................................48
5. Data Jumlah Posyandu UPTD Puskesmas Sandarangin ....................................................50
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Data Rekap Balita Gizi Buruk di Sumatera Selatan tahun 2016 ................................... 3
2. Hubungan Formulasi Strategi dan Implementasi Strategi ........................................... 20
3. Proses Manajemen Menurut Riva’i ............................................................................. 22
4. Model Sederhana Proses Implementasi Strategi .......................................................... 27
5. Kerangka Fikir Penelitian ............................................................................................ 35
6. Pelatihan Kader Posyandu di UPTD Puskesmas Sandarangin .................................... 55
7. Rapat Dan Pengarahan dari Kepala UPTD Puskesmas Terhadap Pegawainya...........62
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan masyarakat merupakan hak azasi manusia yang dijamin dalam
UUD 1945, sesuai dengan pasal 28 Ayat 1 bahwa setiap orang berhak hidup
sajaterah lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Kesehatan merupakantanggung jawab pemerintah serta tanggung jawab
masyarakat termasuk pihak swasta,sehingga kesehatan perlu di upayakan,
diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh
komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan pada
akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.1
Menurut kementerian kesehatan RI (2011) Pembangunan kesehatan
merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemapuan hidup sehat bagi setiap
orang agar tewujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
1 Depkes RI, Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Jakarta: Dep.kes RI 2006, hlm.1.
2
tingginya.Sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal
utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan.2
Untuk mewujudkan cita-cita pembangunan kesehatan, perlu adanya upaya-
penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Penyelengaraan yang dimaksut
ialah pembangunan kesehatan yang baik sesuai dengan kebutuhan,terarah,
menyeluruh dan berkesinambungan oleh segenap bangsa, baik oleh pemerintah
pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun oleh sektor swasta.
Upaya menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan ini digunakan
pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD), yang
pelaksanaanya secara operasional dibentuklah pos pelayanan terpadu
(posyandu). Menurut Depkes 2001 posyandu merupakan suatu bentuk peran
serta masyarakat yang menyelenggarakan lima program dasar yakni KB, KIA,
gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Sedangkan, Menurut Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 1998 posyandu
merupakan upaya pelayanan terpadu keluarga berencana dan kesehatan yang
dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan
teknis petugas kesehatan.3
Program posyandu merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk
menurunkan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate-IMR), angka
kelahiran (Birth Rate-BR), dan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate-
MMR). Turunnya IMR, BR, dan MMR di suatu wilayah merupakan standar
2Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu: 2001.
(Online) ( http://www.gkia.org/uploads/materi/filename/140512031200 SE 190413 Revitalisasi
posyandu.pdf. Diakses pada 26 januari 2018 3 Loc. Cit.
3
keberhasilan program posyandu di wilayah tersebut.4Pos pelayanan terpadu ini
merupakan wadah titik temu antara pelayanan profesional dari petugas
kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan
masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka
kelahiran.
Hasil Rekap Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera selatan juga
menujukan status gizi balita yang termasuk tinggi. Hal ini terlihat dari data
dibawah ini tercatat bahwa gizi buruk di Sumatera Selatan yang masih rata-rata
masih terlihat beberapa kabupaten masih mencapai angka tinggi.
Gambar1.Data Rekap Balita Gizi Buruk Di Sumatera Selatan Tahun 2016
Sumber : Seksi Pelayanan Dasar Sumatera Selatan, 2016 (Profil Kesehatan Sumatera Selatan)
4Depkes. RI, Op.Cit. Hlm.3.
28.1
23.6
20.6
20
19.7
17.1
16.2
14.4
13.6
13.6
12.8
12.7
11.3
9.8
Muara Enim
Ogan Komering Ilir
Musi rawas
Musi Banyuasin
Ogan Ilir
Sumatera Selatan
Ogan Komering …
OKU Selatan
Banyuasin
OKU Timur
Pagaralam
Palembang
Lubuk Linggau
Prabumuli
Lahat
Data Rekap Balita Gizi Buruk Di Sumatera Selatan Tahun 2016
4
Kota Pagaralam adalah salah satu Kota dalam Propinsi Sumatera Selatan
yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2001
(lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 88, tambahan lembaran Negara RI
nomor 4115) sebelumnya kota administrativedalam lingkungan Kabupaten
Lahat. Kota Pagaralam ialah Kota yang terkenal dengan kota Pariwisata di
Sumatera Selatan, kota yang sejuk dan bersih.5
Pada tahun 2015 Kota Pagaralam menjadi perwakilan dari
Kabupaten/Kota di Sumtera Selatan bersamaan dengan Kota Palembang
sebagai Kabupaten/Kota sehat yang mewakili Provinsi Sumatera Selatan.
Kota Pagaralam pada Tahun2016 juga mendapatkan penghargaan Adipura
atau disebut Kota bersih. Sebagai penyelenggara kota sehat dan kota bersih,
kota Pagaralam harusnya terbebas dari masalah kesehatan, karena diketahui
bahwa kota sehat ialah kota yang terbebas dari masalah penyakit dan kasus
tentang kesehatan seperti masalah gizi dan kesehatan lainnya. Akan tetapi,
pada tahun 2016 di Kota Pagaralam ditemukan balita dengan status gizi
buruk.6
Deteksi dalam gangguan gizi pada Balita dilakukan dengan
penimbangan setiap bulannya. Indikasiyang menunjukan adanya gangguan
gizi.Bisadilihat pada balita di Bawah Garis Merah (BGM) yang tercatat pada
5Pemerintah Kota Pagaralam.” Profil Dinas Kesehehatan kota Pagaralam”. Hlm 8
6Koran Online. Https://radaronline.id/2016/07/25/piala-adipura-buana-2016-kotapagaralam/.
Diakses pada tgl. 12 Maret 2018.
5
KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari 14.165 balita yang ditimbang ada 77 balita
dengan berat badan dibawah garis merah(BGM).7
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikat nya dimaksudkan untuk
menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan
pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang
sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein,
kekurangan vitaminA, Gangguan Akibat Kekuran Yodium (GAKY) dana
nemia gizi besi.8
Posyandu seharusnya dapat melaksanakan fungsi dasarnya sebagai unit
pemantau tumbuh kembang anak, serta menyampaikan pesan kepada ibu
sebagai agen pembaharuan dan anggota keluarga yang memiliki bayi dan balita
dengan mengupayakan bagaimana memelihara anak secara baik, yang
mendukung tumbuh kembang anak sesuai potensinya.
Menurut data Kemetrian Kesehatan Tahun 2016, sebanyak 268.439
posyandu tersebar diseluruh Indonesia. Namun, bila ditinjau dari aspek
kualitas, masih ditemukan banyak masalah antar lain kelengkapan sarana dan
keterampilan kader belum memadai, rendahnya kemampuan kader dan
pembinaan dari unsur Pemerintah Desa dan dinas/instansi/lembaga terkait,
yang kemudian mengakibatkan rendahnya minat masyarakat untuk
menggunakan posyandu. Dimana kader posyandu adalah anggota masyarakat
7 Ibid. Hlm 57
8 Ibid. Hlm 58-59
6
yang dipilih, bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk mengelolah kegiatan
posyandu9.
Sebuah langkah bijak dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
411.3/1116/SJ tahun 2001 tentang Revitalisasi Posyandu. Yang mana telah di
Implementasikan dalam jangka panjang sesuai tujuan dari Kebijakan Rencana
Aksi Nasional Pangan dan Gizi tahun 2011-2015 membahas mengenai Strategi
Nasional yang akan dilakukan dalam perbaikan gizi masyarkat. Salah satu
strategi nasional yang dilakukan adalah Revitalisasi Posyandu yaitu suatu
upaya untuk meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu.
Revitalisasi yang dimaksud ialah serangkaaian tindakan perencanaan dan
penataan ulang program posyandu yang disesuaikan kembali dengan target
pembangunan nasional. Menurut Nilawati Revitalisasi adalah upaya untuk
menghidupkan kembali kawasan mati, yang pada masa silam pernah hidup,
atau mengendalikan, dan mengembangkan kawasan untuk menemukan kembali
potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki atau seharusnya dimiliki oleh sebuah
kota, baik dari segi sosio-kultural, sosial ekonomi, segi fisik alam lingkungan,
sehingga diharapkan dapat peningkatan kualitas hidup dari penghuninya.10
Pengalaman selama ini membuktikan bahwa bila penyelenggaraan
Posyandu baik, maka upaya untuk pemenuhan kebutuhan dasar pengembangan
anak akan baik pula, seperti tercapainya cakupan imunisasi yang cukup tinggi
9 Revitalisasi Posyandu. diakses dari
https://amp/s/Fadlianeukatjeh.wordpree..com/2012/01/23/revitalisasi-posyandu/amp/. Pada tanggal
06 februari 2018. Pukul 20.12 WIB. 10
Nilawati. 2008. “ Pengaruh Karakteristik Kader dan Strategi Revitalisasi Posyandu Terhadap
Keaktifan Kader Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008”. Tesis. Sekolah
PascaSarjanan. Universitas Sumatera Utara. Medan.Hlm 06.
7
pada tahun-tahun sebelum kritis dan adanya peningkatan umur harapan hidup.
Sebaliknya bila kinerja Posyandu tidak baik, seperti dalam memantau
pertumbuhan anak, maka status gizi anak perkembangannya dapat terganggu.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan setiap keluarga dalam
memaksimalkan potensi pengembangan kualitas sumber daya manusia,
diperlukan upaya Revitalisasi Posyandu sebagai unit pelayanan kesehatan dasar
masyarakat yang langsung dapat dimanfaatkan untuk melayani pemenuhan
kebutuhan dasar pengembangan kualitas manusia dini, sekaligus merupakan
salah satu komponen perwujudan kesejahteraan keluarga.
Kesepakatan melakukan Revitalisasi Posyandu sebagai tanggap darurat
atas krisis ekonomi dan penurunan status gizi yang terjadi diIndonesia,
merupakan tindakan dalam membangun sumber daya manusia dini. Untuk
melaksanakan Revitalisasi Posyandu perlu dihimpun seluruh kegiatan
masyarakat agar berperan serta secara aktif sesuai dengan kemampuannya, baik
sebagai pelaksana maupun sebagai pembina dilingkungannya masing-masing,
sehingga cakupan sasaran kelompok masyarakat yang membutuhkan pelayanan
Posyandu pada hari buka dan kunjungan rumah dapat mencapai hasil yang
setinggi-tingginya dengan prinsip pelaksanaan revitalisasi.11
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokokPuskesmas adalah unit pelaksanaan teknis di Dinas Kesehatan
11
Revitalisasi Posyandu, Op.Cit.
8
kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertuang dalam Kepmenkes no.
128/Menkes/SK/II/2004.12ž
Peran dan dukungan pemerintah kepada posyandu melalui puskesmas dan
Kelompok Kerja Oprasional (Pokjanal) posyandu sangat penting untuk
memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan masyarakat posyandu.
Peningkatan kapasitas Posyandu pada skala desa/kelurahan akan mendukung
percepatan pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif, yang merupakan
salah satu terget kinerja yang ingin dicapai dalam proses pemberdayaan
masyarakat untuk mewujudkan peningkatan kesejateraan masyarakat.
Puskesmas Sandar Angin ialah salah Satu UPTD Puskesmas yang
terdapat Di Kota Pagaralam. Puskesmas Sandar Angin terdapat di Kelurahan
Reba Tinggi Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam.Yang mana merupakan
salah satu target perbaikan dalam posyandu yaitu melaksanakan revitalisai
posyandu dengan 2 bagian posyandu disetiap desa. 13
UPTD Puskesmas Sandar Angin termasuk dalam salah satu dari 7
puskesmas yang berada dikota Pagaralam yang mendapat predikat kategori
UPTD puskesmas yang kurang sehat atau Pra Sehat. Puskesmas Sandar Angin
memiliki 2 bagian posyandu yang masih aktifyaitu posyandu lansia dan
posyandu balita dengan jumlah masing-masing 2 posyandu perdesa. Hal ini
12
Wahid. Iqbal, Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi, (Jakarta : selema Medika, 2009),
Hlm. 23. 13
Pemerintah Kota Pagaralam.” Profil UPTD Puskesmas sandar Angin Tahun 2016”. Hlm.2.
9
dapat dilihat dari pesentase kategori UPTD Puskesmas yang terdapat dikota
Pagaralam.
Tabel.1 Persentase Kategori Kesehatan UPTD Puskesmas Kota Pagaralam
tahun 2016
No. Nama UPTD
Puskesmas
Pesetase kategori Sehat/Pra
Sehat
1. Pengandonan 87%
2. Sidorrejo 85%
3. Sandar Angin 73%
4. Pengaringan 78%
5. Bandar 83%
6. Bumi Agung 87%
7 Gunung Dempo 88%
Sumber: Seksi Kesga,Reproduksi,KB& USILA Dinkes Kota Pagalam tahun 2016
Sesuai dengan konsep reformasi puskesmas pun mengalami perubahan
yang mana puskesmas sebagai unit pelaksana pembangunan kesehatan yang
mandiri dan bertanggung jawab diwilayah kerja dalam suatu kecamatan dan
kelurahan. Puskesmas Sandar Angin sebagai unit pelayanan kesehatan yang
pertama dalam palaksanaan pembangunan kesehatan terdepan dan pelayanan
tingkat dasar, bertanggung jawab terhadap peningkatan kesehatan yang
optimal, khususnya di kecamatan Dempo utara dan membantu Dinas kesehatan
dalam mencapai Program Masyarakat Sehat Mandiri dan berkeadilan.14
Menijau tujuan yang ingin dicapai puskesmas Sandar Angin dalam
perbaikan posyandu ini perlunya ada sebuah alat, langkah, dan tindakan.
Tindakan dalam hal ini bisa berbentuk sebuah Strategi. Strategi ialah suatu
seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi dalam
14
Ibid. Hlm. 2.
10
mencapai sasaranya. Sebagai mana sesuai dengan pedapat dari Chandler dalam
Umar mengemukakan bahwa strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan
organisasi dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang.15
Sesuai dengan
fungsi strategi yang dikemukakan oleh Assauri ialah pada dasarnya berupaya
agar strategi yang disusun dapat dimplementasinya secara efektif.16
untuk
mencapai tujuan Revitalisasi Posyandu ini maka di perlukannya Suatu strategi
untuk mencapai sasarannya melalui hubungan yang efektif.
Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan diatas,, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “Strategi Revitalisasi Posyandu
dalam Pengembangan Fungsi dan Kinerja Posyandu di UPTD Puskesmas
Sandarangin Kelurahan Reba Tinggi Kecamatan Dempo Utara Kota
Pagaralam”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rangkaian Latar belakang diatas maka peneliti dengan ini
merumuskan masalah yaitu :
1. Bagaimana Strategi Revitalisai Posyandu dalam Pengembangan Fungsi dan
Kinerja Posyandu di UPTD Puskesmas Sandar angin Kel Reba Tinggi Kec
Dempo Utara Kota Pagaralam ?
15
Umar, Husein .Desain Penelitian Manajemen Strategik. ( Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
2010), hlm.16
16 Assauri, Sofja. Strategic Manajement Sustainble Competitive Advantages. (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada 2016.) hlm. 7
11
2. Faktor apa saja yang menghambat Strategi Revitalisai Posyandu Dalam
Pengembangan Fungsi dan Kinerja Posyandu di UPTD Puskesmas Sandar
angin Kel Reba Tinggi Kec Dempo Utara Kota Pagaralam
C. Tujuan Peneliti
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaimana Strategi Revitalisai Posyandu Dalam
Pengembangan Fungsi dan Kinerja Posyandu di UPTD Puskesmas Sandar
angin Kel Reba Tinggi Kec Dempo Utara Kota Pagaralam
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi kendala Strategi Revitalisai
Posyandu Dalam Pengembangan Fungsi dan Kinerja Posyandu di UPTD
Puskesmas Sandar angin Kel Reba Tinggi Kec Dempo Utara Kota
Pagaralam
D. Kegunaan Peneliti
Kegunaan penelitian iniadalah sebagai berikut:
1. Kegunaan teoritis
Hasilpenelitianinisecara teoritisdiharapkanbergunadalampengembangan
keilmuan Ilmu AdministrasiPublik ,khususnyayang mengkaji masalah
Strategi Revitalisai Posyandu dalam meningkatkan Fungsi dan Kinerja
Posyandu di UPTD Puskesmas Sandar angin Kel Reba Tinggi Kec
Dempo Utara Kota Pagaralam
12
2. Kegunaan praktis
Kegunaan praktis penelitian ini adalah :
a. Hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikansumbanganpemikiran
bagi pemerintah daerahkhususnya UPTD Puskesmas Sandar Angin
Kelurahan Reba tinggi Kec Dempo Utara Kota Pagaralam
b. Sebagai rekomendasi strategis bagi pihak-pihak yang berminat untuk
mengkajilebih lanjut terhadapUPTD Puskesmas Sandar Angin
Kelurahan Reba tinggi Kec Dempo Utara Kota Pagaralam
II.TINJAUAN PUSTAKA
Deskripsi mengenai Strategi Revitalisasi Posyandu dalam meningkatkan
fungsi dan kinerja posyandu di UPTD Puskesmas sandar anginKelurahan Reba
Tinggi Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam beserta kendala-kendala yang
dihadapi, maka dari itu memerlukan beberapa Konsep yang berkaitan sebagai
panduan atau acuan. Konsep yang digunakan ialah Strategi,
A. Tinjauan Tentang Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi ialah langkah dan cara yang akan digunakan sebuah
organisasi dalam mencapai sebuah tujuan. Seperti Menurut Salusu Strategi
ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu
organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya efektif dan
lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.18
Sedangkan Menurut Nawawi dari sudut etimologis penggunaan
kata ‘strategik’ dalam manajemen sebuah organisasi dapat diartikan
sebagai kiat, cara, dan taktik utama yang merancang secara sistematik
Salusu, J.. Pengambil keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik Dan Organisasi Nonprofit.
(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2006), Hlm.
14
dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajmen yang terarah ada tujuan
strategi organisasi.19
Lain lagi dengan pendapat dari Assauri yang menyatakan strategi
merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai, upaya untuk
mengkomunikasikan apa saja yang akan dikerjakan, oleh siapa yang
mengerjakan, bagaimana cara mengerjakan, serta kepada siapa saja hal-hal
tersebut dapat dikomunikasikan. Strategi juga merupakan suatu pernyataan
yang menggerakan bagaimana masing-masing individu dapat bekerja sama
dalam suatu organisasi, dalam uapaya pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi tersebut.20
Demikian, berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli
tentang pengertian stategi secara garis besar, strategi adalah seni cara
dalam menggunakan alat, langkah menyusun rencana untuk tercapainya
tujuan dengan baik dan terlaksana dengan efektif serta tepat sasaran. suatu
tujuan yang akan dicapai dalam suatu organisasi yang memiliki dampak
jangka panjang dan berorientasi untuk masa depan.
2. Fungsi dari Strategi
Strategi memiliki sebuah fungsi dan kegunaan seperti yang
dinyatakan Assauri, fungsi dari strategi pada dasarnya berupaya agar
strategi yang disusun dapat dimplementasikan secara efektif.21
19
Nawawi, Hadari. Manajemen Strategik Organisasi Non Frofit Bidang Pemerintahan ( Dengan
Ilustrasi Dibidang Pendidikan). ( Yogyakarta: Gadjah Mada, 2012), Hlm. 147.
20Assauri, Op. Cit. Hlm. 3.
21Assauri, Ibid. Hlm. 7 .
15
Untuk itu, terdapat enam fungsi yang harus dilakukan secara simultan,
yaitu :
a. Mengkomunikasikan suatu maksud ( visi) yang ingin dicapai kepada
orang lain.
b. Menghubungkan atau mengkaitkan kekuatan atau keunggulan
organisasi dengan peluang dari lingkungan.
c. Memanfatkan atau mengeksloitasi keberhasilan dan kesuksesan yang
didapat sekarang sekaligus menyelidik adanya peluang-peluang baru.
d. Menghasilkan dan mebangkitkan sumber-sumber daya yang lebih
banyak dari yang digunakan sekarang.
e. Mengkoordinasikan dan mengarakan kegiatan atau aktivitas organisasi
kedepan
f. Menanggapi serta bereaksi atas keadaan yang baru dihadapi sepanjang
waktu.
3. Bentuk-bentuk Strategi
Bentuk-bentuk strategi dalam hal ini meliputi tingkatan dan tipe-
tipe strategi, masing-masing diungkapkan oleh beberapa ahli yaitu sebagai
berikut:
Tingkat-tingkat strategi menurut Higgins dalam salusu ialah sebagai
berikut:22
a. Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respon masyarakat. Dalam strategi
enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh
22
Salusu, Op. Cit. Hlm. 101-104.
16
interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi.
Strategi ini juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh
bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntunan dan kebutuhan masyarakat.
b. Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut
Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu
organisasi. Bagaimana misi itu dijalankan juga penting. Ini memerlukan
keputusan-keputusan strategik dan perencanaan strategik yang
selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.
c. Business strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di
tengah masyarakat. Strategi ini dimaksudkan untuk dapat memperoleh
keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menujang
berkembangnya organisasi ke tingkat lebih baik.
d. Functionall Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung untuk menujang suksesnya
strategi lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
tingkatan-tingkatan strategi merupakan tahap-tahap bagaimana
perencanaan yang dilakukan organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi melihat dengan respon masyarakat atas kerja, misi
organisasi, dan bagi organisasi swasta untuk mencari keuntungan, serta
strategi pendukung suksesnya strategi itu sendiri.
17
Menurut kooten dalam salusu, tipe-tipe strategi dimaksudkan adalah
sebagi berikut :23
a. Corporate Strategi (Strategi Organisasi). Strategi ini berkaitan dengan
perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan inisiatif-inisiatif Stratejik yang
baru. Pembatasan-pembatasan diperlukan, yaitu apa yang dilakukan dan
untuk siapa.
b. Program strategi ( strategi Program). Strategi ini lebih memberi
perhatian pada implikasi-implikasi strategi dari suatu program tertentu.
Apa kira-kira dampaknya apabila suatu program tertnetu dilancarkan
atau diperkenalkan, apa dampanya bagi sasaran organisasi.
c. Resoucer support strategi (Strategi Pendukung sumber Daya). Strategi
sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan
pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersediah guna
meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya itu dapat berupa
tenaga, keuangan, teknologi, dan sebagainya.
d. Institutional strategi ( Strategi kelembagaan). Fokus dari strategi ini
ialah mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan
inisiatif-inisiatif strategi.
Menurut David terdapat beberapa tipe Strategi, yaitu :24
1. Strategi Intergrasi
23
Salusu, Ibid. Hlm. 105. 24
Fred R. David, Manajemen Strategik :Konsep, terj. Alexander Sindoro,, ( Jakarta : PT Indeks, 2004), H;m. 46-53.
18
Strategi ini terdiri dari integrasi kedepan, integrasi kebelkang dan
integrasi horizontal yang kadang secara kolektif dirujukan sebagai
strategi vertikal. Strategi integrasi vertica; membuat perusahaan
dapat mengendalikan distributur, pemasok, dan atau pesaing.
2. Strategi Intensif
Strategi ini terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
pengembangan produk yang kadang sebagi strategi intensif karena
semuanya memerlukan usaha intensif untuk memperbaiki posisi
perusahaan dengan produk yang sudah ada.
3. Strategi Diversifikasi
Dalam strategi ini terdapat tiga strategi, yaitu strategi diversifikasi
konsesntrik, horizontal, dan konglomerat.
4. Strategi Defensif
Disamping strategi integrasi, intensif, dan diversifikasi, organisasi
juga dapat melakukan usaha patungan, penghemat, divestasi, atau
likuidasi. Usaha patungan adalah strategi populer yang terjadi kalau
dua perusahaan atau lebih membentuk kemitraan atau konsorsium
sementara dengan tujuan kapitalisasi atau beberapa peluang.
Penciutan adalah usaha yang terjadi ketika suatu organisasi
mengubah kelompoknya lewat penghematan biaya dan aset untuk
mendongkrak penjualan laba yang menurun.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas, maka dapat
disimpukan bahwa strategi memiliki tipe-tipe yang merupakan
bagaimana strategi tersebut memusatkan pada sasaran yang ditujuh
19
dan bagaimana cara untuk terlaksananya program-program strategi
dalam implementasi kegiatan yang telah dibuat dan disepakati untuk
mencapai tujuan organisasi. Melihat tipe-tipe strategi diatas peneliti
lebih mengarah pada Corporate Strategy( Strategi Organisasi), hal
ini karena strategi tersebut berkaitan dengan bagaimana
pelaksanaan, pencapaian tujuan UPTD Puskesmas Sandar Angin
yaitu dalam melakukan pengembangan Fungsi dan Kinerja
Posyandu.
B. Tinjauan Manajemen Strategi
1. Pengertian Manajemen Strategi
Beberapa alasan yang diberikan para ahli tentang mengapa sebuah
perusahaan atau sebuah organisasi harus menerapkan manajemen strategi.
Alasanya tersebut karena manjemen strategi memberikan pengaruh
terhadap jalanya organisasi dan bagimana kontribusinya terhadap
keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan.
Manajemen strategi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Manajemen strategi menurut David ialah sebuah seni dan sains dalam
memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan
lintas fungsional yang memuat organisasi dapat memperoleh tujuannya.
Manajemen strategi berfokus pada pengintegrasian manajemen ,
pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan oprasi, penelitian dan
20
pengembangan, serta sitem informasi untuk memperoleh kesuksesan
organisasi.25
Sedangkan menurut Wheelen Hunger dalam Umar
mengungkapkan bahwa manajemen strategi adalah keputusan dan
tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka
panjang. Manajemen strategi menekankan dan mengutamakan
pengamatan dan evaluasi mengenai peluang dan ancaman lingkungan
eksternal perusahaan dengan melihat kekuatan dan kelemahan dalam
lingkungan internal perusahaan.26
Selain itu, menurut implementasi strategi berhubungan dengan
formulasi strategi. Rumusan strategi yang secara teknis kurang sempurna
jika di implementasikan dengan baik, maka aka didapat hasil yang lebih
baik dibandingkan dengan rumusan strategi yang sempurna namun hanya
diatas kertas. Untuk memahami hubungan antara formulasi strategi, dapat
dilihat pada gambar berikut27
Formulasi Strategi
Baik Buruk
Baik
Buruk
Gambar 2. Hubungan Formulasi Strategi dan Implementasi Strategi
Sumber : Certo dalam Yunus (2016:182)
25
Fred R. David, Manajemen Strategik :Konsep.(Diterjemahkan oleh : Alexander Sindoro. Jakarta
: PT Indeks.2004)
26 Umar, Op. Cit. Hlm. 26.
27 Heene, Alime, dkk, manajemen strategik Keorganisasian Publik, Jakarta : Refika Adititama,
2010. Hlm. 76.
succes roulette
Trouble Failure
21
Menerangkan bahwa terdapat berbagai kemungkinan yang terjadi antara
formulasi strategi implementasi, yaitu :
1. Succes merupakan hasil yang paling diidamkan oleh setiap
perusahaan, karena formulasi strategi perusahaan disusun dengan baik
begitu juga dalam implementasinya.
2. Trouble merupakan situasi dimana perusahaan menyusun formulasi
strategi dengan baik namun implementasinya buruk.
3. Roulette merupakan situasi dimana perusahaan kurang baik dalam
memformulasi strateginy, namun perusahaan melakukan implementasi
yang cukup baik.
4. Failure merupakan kondisi yang tidak diinginkan oleh perusahaan,
karena strategi perusahaan tidak diformulasikan dengan baik,
demikian juga dalam implementasinya.
Meninjau beberapa pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan
bahawa manajemen strategi ialah serangkaian tindakan mengenai
pengambilan keputusan, menyusun mengenai perumusan,
pengimplementasi, dan evaluasi dalam lingkunga internal maupun
ekternal dalam menaai tujuan.
2. Proses Manajemen Strategi
Dalam merumuskan dan menetapkan suatu strategi, berbagai tahap
yang harus dilalui, berikut tahap proses manajemen strategi menurut
beberapa pendapat ahli.
22
Menurut Cohen dan Elmicke dalam Henne tahapan-tahapan dalam
perencanaan strategidari tujuh tahapan, yaitu :28
a. Tahapan I berupa analisis permasalahan dan peluang.
b. tahapanII berupa identifikasi dan analisis terhadap para pelaku
utama. Pelaku manakah yang medatangkan permasalahan,
ancaman ( hambatan), peluang( kesempatan) bagi organisasi
publik.
c. Tahapan III berupa analisi historis.
d. Tahapan IV berupa analisis organisasi dan situasinya.
e. Tahapan V berupa perumusan strategi.
f. Tahapan VI berups proyeksi dan uji cobs.
g. Tahapan VII beberapa evaluasi dan pembinaan
Adapun tahapan menurut Riva’i dalam Yunus proses manajmen Strategi
dapat digambarkan sebagai berikut :29
Gambar 3. Proses Manajemen Menurut Riva’i
Sumber : Yunus (2016;14)
28
Heene, Ibid, Hlm. 88. 29
Eddy, Yunus, Manajemen Strategi, ( Yogyakarta : CV Andi Offset, 2016), Hlm. 14.
Tahap I
1. Formulasi strategi
2. Mengidentifikasi misi
3. Mengidentifiksi strategi
lama dan saat ini
4. Mendiaknosa kinerja
lama dan saat ini
5. Menetapkan tujuan
6. Analisis SWOT
7. Membandingkan strategi
Tahap 2
1. 1. Implementasi strategi
2. 2. Faktor-faktor
organisasi
3. 3. Strategi fungsional
Tahap 3
1. Evaluasi
2. pengawasan
23
David menyatakan bahwa proses manajmen strategi memiliki 3 tahap,
yaitu :30
1. Perumusan strategi termasuk mengembangkan misi bisni, mengenali
peluang dan ancaman perusahaan, menetapkan kekuatan dan
kelemahan internal, menetapkan objektif jangka panjang,
menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk
dilaksanakan.
2. Implementasi strategi, menuntut perusahaan untuk menetapkan
objektif tahunan, melengkapi dengan kebijakan, memotivasi
karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
dirumuskan dapat dilaksanakan.
3. Evaluasi strategi, merupakan tahap akhir dalam manajmen strategi,
terdapat tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi,
yaitu menijau faktor-faktor ekternal dan internal yang menjadi dasar
strategi yang sekarang, mengukur perestasi, dan mengambil tindakan
korektif.
Dari beberapa tahapan diatas, maka peneliti akan berfokus pada tahap
Implemnetasi Startegi karena peneliti ingin mengetahui bagaimana proses
implementasi strategi yang akan dilakukan pada strategi yang digunakan
oleh UPTD Puskesmas Sandar angin Kelurahan Reba Tinggi Kecamatan
Dempo Utara Kota Pagaralam.
30
David, Op. Cit. Hlm. 4-5.
24
3. Implementasi Strategi
a. Pengertian Implementasi Strategi
Beberapa pendapat tentang Implementasi Strategi menurut para ahli
sebagai berikut;
Menurut Salusu implementasi strategi merupakan seperangkat
kegiatan yang dilakukan berdasarkan suatu keputusan yang prosesnya
terarah dan terkorodinasi serta melibatkan sumber daya.31
Sedangkan, Menurut Amirullah implementasi strategi adalah
sebuah tindakan pengelolaan bermacam-macam sumber daya organisasi
dan manajemen yang mengarakan dan mengedalikan pemanfaatan sumber-
sumber daya perusahaan melalui strategi yang dipilih. Implementasi
strategi diperlukan untuk merinci secara lebih tepat dan jelas bagaimana
sesunggunya pilihan strategi yang telah diambil direalisasikan.
Implementasi strategi yang berhasil sangan tergantung pada keahlian dan
kemampuan serta keterampilan manajer.32
Berbeda dengan lagi, Menurut David dan David
Mengimplementasikan strategi memengaruhi organisasi dari puncak
hingga dasar, termasuk area-area fungsional dan divisional bisnis. Bahkan
rencana strategis yang sempurna secara teknis akan hanya memberikan
sedikit tujuan jika tidak diimplementasikan. Sifat dari implementasi
strategi adalah dikelola selama tindakan, berfokus pada efisiensi, utamnya
31
Salusu, Op. Cit. Hlm. 409. 32
Amirullah.Manajemen Strategik: Teori Konsep Kinerja, ( Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015), Hlm. 17.
25
pada proses oprasional, mensyaratkan motivasi khusu dan kemampuan
kepemimpinan, serta koordinasi antara banyak individual.33
Berdasarkan pendapat para ahli diatas Implementasi strategi dapat
disimpulkan bahwa implementasi strategi ialah seperangkat kegiatan yang
mengelola, mengarakan, mengendalikan bermacam-macam sumber daya
organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang tepat sasaran.
b. Konsep Implementasi Strategi
a. Konsep Implementasi Strategi Menurut David
Menurut david terdapat beberapa isu sentral manajemen untuk
implementasi strategi, yaitu :34
1. Menentukan tujuan tahunan,
2. Menurunkan kebijakan,
3. Mengalokasikan sumber daya,
4. Menggantikan struktur organisasi yang ada,
5. Restukturisasi dan pembuatan kembali,
6. Merevisi rencana penghargaan dan insentif,
7. Mencocokan manajer dengan strategi,
8. Mengembangkan kultur suportif strategi,
9. Mengembangkan fungsi sumber manusia yang efektif,
10. Mengadaptasi proses produksi dan operasi,
11. Mengembangkan fungsi sumber daya manusia yang efektif,
33
Fred R. David dan Forest R. David, Manajemen Strategik : Suatu pendekatan Keunggulan Bersaing_ konsep, Terj. Novita Puspasari dan Liza Nurbani Puspitasari, ( Jakarta : Selemba Empat, 2016) Hlm. 3. 34
Ibid. Hlm. 209.
26
12. Menurunkan dan menghentikan jika diperlukan,
13. Menghubungkan kinerja dan pembayaran untuk strategi.
b. Konsep Implementasi menurut Higgins dalam Salusu ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi strategi yaitu sebagai
berikut :35
1. Perencanaan Intergral dan Sisitem Pengendalian
Sasaran yang ingin dicapai oleh strategi, dijabarkan secara rinci,
maka dari itu dibuat perencanaan antara dan perencanaan
oprasional. Perencanaan antara (program) adalah penghubung
antara sasaran-sasaran strategi dan perencanaan oprasioanal.
Program ini mecangkup ruang lingkup yang cukup luas, waktu
yang memdai, cukup komprehensif dan memiliki rinci detail.
Perencanaan oprasional adalah menerjemahkan perencanaan
antara kedalam rencana yang pasti yaitu kegiatan yang memebri
hasil yang diingikan. Anggaran yang merupakan rinci dari kunci
keberasilan perencanaan oprasional, biasanya disebut rencana
oprasiona; keuangan dan pembiayaan.
2. Kepemimpinan, motivasi dan sisitem komunikasi
Gaya kepemimpinan memegang peranan sentral dalam
menggerakan karyawan menuju sukses. Para manjer hendaknya
mampu memberikan motivasi kepada jajaran kepegawaian jika
ingin maju, selain itu ssitem komunikasi yang dimiliki harus bail
guna mencapai tujuan yang diingikan.
35
Salusu. Op. Cit. Hlm. 435.
27
3. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kultur Organisasi
Komponen implementasi biasanya ditangani oleh bagian
personalisa dalam organisasi yang memiliki dua fungsi utama.
Pertama, menempatkan karyawan yang sekaligus mencakup
perencanaan personil, pengrekrutan, saringan, pelatihan dan
orientasi. Kedua, berfungsi apabila karyawan sudah mulai bekerja
yang mencakup pelatihan dan pengembangan, penyediaan
kompensasi dan motivasi, jaminan kesehatan dan keselamatan
kerja, evaluasi dan pengendalian, perbaikan produktivitas dan
perbaikan komunikasi dalam organisasi.
c. Konsep Implementasi Strategi menurut Certo dan Peter dalam
Setiawan Hari Purnomo dkk yaitu :36
Gambar 4. Model Sederhana Proses Implemetasi Strategi
Certo dan Peter Memperkenalkan suatu model mengenai langka-
langka utama yang ditempuh organisasi dalam implementasi strategi
yaitu :
1. Menganalisis perubahan, perubahan yang dianalisi dalam tahap ini
dipandang sebagai sebuah proses perubahan dari yang sangat
36
Hari Purnomo. Setiawan, Zulkieflimansyah. Manajemen Strategi. ( Makassar: LPFE-UI.2007).
Hlm 87.
Menganalisis perubahan
Analisis Budaya Organisasi
Analisis
struktur organisasi
Analisi Kepemimpinan
Implementasi dan evaluasi strategi
28
sederhana seperti tidak adanya variasi dalam strategi sampai
kepada perubahan yang sangat kompleks dalam misi organisasi,
yang mempertanyakan kembali ensensi organisasi sebab ada
banyak aspek yang memicu perubahan, baik yang berasal dari
internal maupun ekternal organiasi.
2. Mengalisis struktur organisasi, sebab berbagai perubahan yang
terjadi dalam implementasi strategi akan mengarah pada
perubahan struktur yang sesuai dengan strategi.
3. Menganalisis budaya organisasi, budaya organisasi merupakan
komponen yang menyebabkan mengapa suatu strategi dapat di
implementasikan dalam suatu organisasi, mengingat budaya
organisasi memiliki pengaruh besar terhadap suksesnya
implementasi strategi.
4. Menganalisis kepemimpinan.Setiap pemimpin dan gaya
kepemimpinan menentukan keputusan yang akan diambil dalam
organisasi. Kepemimpinan yang efektif pada organisasi publik dan
organisasi non profit dan masyarakat merupakan pekerjaan secara
bersama-sama yang melibatkan banyak orang yang memiliki peran
berbeda-beda pada waktu yang berbeda.
5. Implemenasi dan evaluasi strategi, merupakan tahap akhir dalam
implementasi strategi dimana manjemen sudah harus mempunyai
gagasan yang jelas mengenai tingkat perubahan yang diinginkan,
baik menyangkut struktur organisasi, budaya perusahaan maupun
gaya kepemimpinan.
29
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa implementasi strategi merupakan sekumpulan atau seperangkat kegiatan
yang mecakup siapa, bagaimana, bentuk pelaksanaan-pelaksanaan kegiatan
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam rangka tujuan
organisasi.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan implementasi menurut,
Konsep Implementasi menurut Higgins dalam Salusu yaitu Perencanaan
Intergral dan Sisitem Pengendalian, Kepemimpinan, motivasi dan sisitem
komunikasi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kultur Organisasi.
Menghubungkan kinerja dan pembayaran untuk strategi.
Dalam mengkaji strategi yang digunakan oleh UPTD Puskesmas Sandar
Angin Kelurahan Reba Tinggi Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam
dengan rinci melalui program-program yang disusun dalam bentuk rencana
berupa kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tujuan organisasi. Dalam
pelaksanaan kegiatan lapangan yang dilakukan oleh UPTD Puskesmas perlu
dilihat dari gaya kepemimpinan Kepala Puskesmas dalam memimpin organisasi
yang harus menujukan arah tujuan organisasi tersebut serta bagaiman
pengelolaan sumber daya yang ada dalam proses melancarkan pelaksanaan
tujuan organisasi. Melihat keadaan atau lingkungan yang terus berubah,
implementasi strategi yang sukses dilihat dari evaluasi strategi.
C. Tinjauan Tentang Revitalisasi Posyandu
Menurut Nilawati Revitalisasi adalah upaya untuk menghidupkan kembali
kawasan mati, yang pada masa silam pernah hidup, atau mengendalikan, dan
30
mengembangkan kawasan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki atau
pernah dimiliki atau seharusnya dimiliki oleh sebuah kota, baik dari segi sosio-
kultural, sosial ekonomi, segi fisik alam lingkungan, sehingga diharapkan dapat
peningkatan kualitas hidup dari penghuninya 37
1. Sasaran Revitalisasi Posyandu
Sasaran yang akan dilakukan dalam revitalisasi posyandu ialah:
1. posyandu yang tidak berfungsi,
2. posyandu yang tidak memiliki bangunan
3. Posyandu yang terbatas cangkupannya, jenis, waktu, dan tenaga
pelayanan
4. Posyandu yang tidak dilengkapi alat-alat bantu pelayanan kesehatan
dasar dan pelayanan lainnya yang dibutuhkan masyaraakat desa
5. Posyandu yang tidak mendapat partisipasi atau peran serta masyarakat.
Sasaran kegiatan revitalisasi posyandu ini pada dasarnya meliputi
seluruh posyandu dengan prioritas utama pada posyandu pratama dan
madya sesuai dengan kebutuhan.38
2. Prinsip Pelaksanaan Revitalisasi Posyandu
Untuk melaksanakan revitalisasi posyandu perlu dihimpun seluruh
kegiatan masyarakat agar berperan serta aktif sesuai dengan kemampuan untuk
mencapai sebuah hasil yang tinggi-tingginya, maka dengan itu revitalisasi ini
37
Nilawati. Op. Cit. Hlm. 6. 38
Depadagri RI. Ibid.
31
memerlukan sebuah prinsip. Berikut ini bebrapa prinsip yang telah dibuat oleh
Depdagri RI.39
1. Partisipasi; Revitalisasi posyandu melibatkan peran serta seluruh
komponen dalam masyarakat, pemerintah dan organisasi non
pemerintah, LSM, swasta dan dunia usaha.
2. Efesiensi (Hemat); revitalisasi posyandu diusahakan dengan
menggunakan dana dan daya yang tersedia dari masyarakat secara
terorganisir dan ekonomis.
3. Transparan (Terang untuk dilihat); Revitalisasi posyandu merupakan
proses yang bisa diketahui oleh semua pihak.
4. Terbuka (bisa dimasuki); Revitalisasi posyandu memberikan kesempatan
kepada semua pihak untuk berperan sepanjang memenuhi ketentuan dan
prasyarat yang ditetapkan.
5. Adil; revitalisasi posyandu memberikan perlakuan yang sama kepada
semua pihak yang mengambil bagian atau berperan.
6. Dapat dipertanggujawabkan; dala pelaksanaan kegiatan revitalisasi
posyandu dana yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan kepada
seluruh kompenan masyarakat yang sebesar-besarnya.
3. Indikator Kemajuan Revitalisasi Posyandu
Kemajuan kegiatan revitalisasi posyandu dapat diukur dari aspek
Input/Asupan, proses, iuaran (output), dan dampak (outcome), dalam hal
inii diuraikan sebagai berikut;40
39
Ibid. 40
Ibid.
32
1. Indikator Input : jumlah posyandu yang telah lengkap sarana obat-
obatnya,jumlah kader yang telah dilatih dan aktif bekerja, jumlah kader
yang mendapat akses untuk meningkatkan ekonomi, serta adanya
dukungan pembiayaan dari masyarakat setempat, pemerintah dan
lembaga donor untuk kegiatan posyandu.
2. Indikator Proses : Meningkatakan frekuensi pelatihan kader posyandu,
meningkatkan frekunsi pendamping dan pembinaan posyandu,
meningkatkan partisipasi maysrakat untuk posyandu, serta
menguatkannya kapasitas pemantauan pertumbuhan anak.
3. Indikator Luaran : meningkatkan cangkupan bayi dan balita yang
dilayani, pencapaian cangkupan seluruh balita, meningkatkan cangkupan
ibu hamil dan menyusui yang dilayani, serta meningkatkan cangkupan
kasus yang dipantau dalam kunjungan rumah.
4. Indikator Dampak ( outcome) : meningkatkan status gizi balita,
berkurangnya jumlah anak yang berat badanya tidak cukup naik,
berkurangnya prevalensi penyakir anak, berkurangnya prevalensi anemia
ibu hamil dan menyusi, mantapnya pola pemeliharaan anak secara baik
ditingkat keluarga serta mantapnya kesinambungan posyandu.
D. Kerangka Pemikiran
Menurut data Kemetrian Kesehatan tahun 2016, sebanyak 268.439
posyandu tersebar diseluruh Indonesia. Namun, bila ditinjau dari aspek
kualitas, masih ditemukan banyak masalah antar lain kelengkapan sarana dan
keterampilan kader belum memadai, rendahnya kemampuan kader dan
pembinaan dari unsur Pemerintah Desa dan dinas/instansi/lembaga terkait,
33
yang kemudian mengakibatkan rendahnya minat masyarakat untuk
menggunakan Posyandu. Dimana kader posyandu adalah anggota masyarakat
yang dipilih, bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk mengelolah kegiatan
posyandu
Pada tahun 2016 di Kota Pagaralam ditemukan balita dengan status gizi
buruk. Deteksi dalam gangguan gizi pada Balita dilakukan dengan
penimbangan setiap bulannya. Indikasi yang menunjukan adanya gangguan
gizi.bisadilihat pada balita dibawah garis merah (BGM) yang tercatat pada
KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari 14.165 balita yang ditimbang ada 77 balita
dengan berat badan dibawah garis merah(BGM).
Dalam langka bijak dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
411.3/1116/SJ tahun 2001 tentang Revitalisasi Posyandu. Tujuan dari
Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi tahun 2011-2015
membahas mengenai Strategi Nasional yang akan dilakukan dalam perbaikan
gizi masyarkat. Salah satu strategi nasional yang dilakukan adalah Revitalisasi
Posyandu. yaitu suatu upaya untuk meningkatkan fungsi dan kinerja
posyandu.
Untuk mencapai tujuan dari terlaksananya revitalisasi posyandu ini perlu
adanya sebuah strategi agar pencapai tujuan lebih terarah dan mempunyai
langka-langka yang sesuai dengan sasaran ,peneliti menggunakan
implementasi penelitian ini, peneliti menggunakan implementasi menurut
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan implementasi Konsep
Implementasi menurut Higgins dalam Salusu yaitu Perencanaan Intergral dan
34
Sisitem Pengendalian, Kepemimpinan, motivasi dan sisitem komunikasi,
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kultur Organisasi. Menghubungkan
kinerja dan pembayaran untuk strategi. Dalam mengkaji strategi yang
digunakan oleh UPTD Puskesmas Sandar Angin Kelurahan Reba Tinggi
Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam dengan rinci melalui program-
program yang disusun dalam bentuk rencana berupa kegiatan-kegiatan yang
sesuai dengan tujuan organisasi. Dalam pelaksanaan kegiatan lapangan yang
dilakukan oleh UPTD Puskesmas perlu dilihat dari gaya kepemimpinan
Kepala Puskesmas dalam memimpin organisasi yang harus menujukan arah
tujuan organisasi tersebut serta bagaiman pengelolaan sumber daya yang ada
dalam proses melancarkan pelaksanaan tujuan organisasi. Melihat keadaan
atau lingkungan yang terus berubah, implementasi strategi yang sukses dilihat
dari evaluasi strategi
Selanjutnya kerangka pemikiran dalam penelitian ini penulis membuat dalam
kerangka fikir penelitian sebagai berikut :
35
Gambar 5. Kerangka Fikir Penelitian
Sumber : diolah oleh peneliti, 2018
- Di kota Pagaralam ditemukan balita dengan status gizi
buruk. Indikasi yang menunjukan adanya gangguan gizi dari
14.165 balita yang ditimbang ada 77 balita dengan berat badan
dibawah garis merah (BGM).
- kurangnya pemantauan tentang status gizi dari Posyandu.
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 411.3/1116/SJ
tahun 2001 tentang Revitalisasi Posyandu.
Strategi Revitalisasi Posyandu
di UPTD Puskesmas Sandar
Angin Kota Pagaralam
Implementasi Strategi Menurut Higgins
dalam Salusu :
1. Perencanaan Intergral dan Sisitem
Pengendalian
2. Kepemimpinan, motivasi dan sisitem
komunikasi
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
dan Kultur Organisasi
Faktor yang menjadi penghambat
yang dihadapi UPTD Puskesmas
Sandar Angin dalam
Implementasi strategi
Terwujudnya Tujuan dan
sasaran Posyandu yaitu :
- Penurunan angka
status gizi buruk,
kematian ibu dan
bayi.
- Meningkatnya
peran masyarakat
dalam upaya
kesehatan.
Pelaksanaan Revitalisasi
Posyandu
III. METODE PENELITIAN
Metode Penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh pelaku suatu
diplin ilmu untuk melakukan suatu penelitian. Metode penelitian meliputi
prosedur atau langka-langka yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data,
serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan dianalisis. Berikut ini gambaran
mengenai metode penelitian.
A. Tipe dan Pendekatan Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian dipilih karena sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu menghasilkan deskripsi mengenai strategi
revitalisasi posyandu yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Sandar Angin
kelurahan Reba Tinggi Kecamatan Dempo Utara kota Pagaralam. Dekskripsi ini
hanya dapat diperoleh melalui pengamatan pada ucapan dan perilaku orang yang
diamati kemudian penjelasan berupa teks narasi dan bukan angka.
Penelitian deskriptif kualitatif diuraikan dengan penjelasan dan kata-kata
menurut para informan, apa adanya sesuai dengan pertanyaan penelitian,
kemudian dianalisis pula apa yang melatar belakangi mereka berprilaku (berfikir,
berperasaan, dan bertindak) seperti itu, direduksi, ditriangulasi, disimpulkan
(diberimakna oleh peneliti) dan diverifikasi (dikonsultasikan kepada informan
atau teman sejawat).
37
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat dari Moleong mendefinisikan
penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. 41
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan hal yang perlu diperhtikan dalam penelitian
kualitatif. Fokus dari penelitian ini antara lain :
1. Implementasi Strategi Revitalisasi Posyandu dalam pengembangan
fungsi dan kinerja posyandu di UPTD Puskesmas Sandar Angin,
berdasarkan :
a. Perencanaan integral dan sistem pengendalian dalam melaksanakan
revitalisasi posyandu yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas
Sandar Angin Kelurahan Reba Tinggi Kecamatan Dempo Utara Kota
Pagaralam dengan rinci melalui program-program yang disusun
dalam bentuk rencana berupa kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan
tujuan organisasi.
b. Kepemimpinan,motivasi dan sistem Komunikasi dalam pelaksanaan
kegiatan lapangan yang dilakukan oleh UPTD Puskesmas perlu
dilihat dari gaya kepemimpinan Kepala Puskesmas dalam memimpin
organisasi yang harus menujukan arah tujuan organisasi tersebut.
41
Moleong, Lexy. Metode penelitian Edisi Revisi. (Bandung : TP Remaja Rosdakaya, 2013).
38
c. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kultur Organisasi.
Bagaimana pengelolaan sumber daya dan struktur organisasi yang
ada dalam proses melancarkan pelaksanaan tujuan organisasi, serta
aktor yang terlibat dalam implementasi strategi Revitalisasi Posyandu
UPTD Puskesmas Sandar Angin Kelurahan Reba Tinggi Kecamatan
Dempo Utara Kota Pagaralam.
2. Faktor-faktor kendala yang menjadi pengahambat dalam implementasi
strategi revitalisasi posyandu di UPTD Puskesmas Sandar Angin
Kelurahan Reba Tinggi Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam
C. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini ialah UPTD Puskesmas Sandar Angin Kelurahan
Reba Tinggi Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam. Alasan peneliti memilih
lokasi ini ialah karenaUPTD Puskesmas Sandar Angin termasuk dalam salah satu
dari 7 puskesmas yang berada dikota Pagaralam yang mendapat predikat kategori
UPTD puskesmas yang kurang sehat atau Prasehat. Puskesmas ini mecapai angka
presentasi paling rendah dari 7 puskemas lainnya.
D. Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong , sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen, dan lain-lain. Sumber data merupakan suatu benda, hal atau
orang maupun tempat yang dapat dijadikan sebagai acuan peneliti untuk
mengumpulkan data yang diinginkan sesuai dengan masalah dan fokus
39
penelitian. Jenis data yang dikumpulkan melalui penelitian ini meliputi:42
1. Data Primer
Data primer diperlukan sebagai data untuk memperoleh informasi yang
akurat. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari lapangan
penelitian, baik yang diperoleh dari pengamatan langsung maupun
wawancara kepada informan. Dengan demikian, dalam memperoleh data
primer dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan pihak yang
berkaitan dengan permasalahan yang akan di bahas dengan menggunakan
daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya dan akan
dikembangkan pada saat wawancara berlangsung. Dalam hal ini peneliti
mengumpulkan data primer dengan melakukan observasi langsung
terhadap UPTD Puskesmas sandar angindan mewawancarai anggota dan
pihak yang terlibat dalam upaya pengembangan fungsi dan kinerja
posyandu.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperlukan dalam penelitian untuk
melengkapi informasi yang diperoleh dari sumber data primer. Data
sekunder dapat berupa naskah, dokumen resmi, arsip yang dimiliki
UPTD Puskesmas Sandar Angin, terutama yang berkaitan dengan proses
penyelenggaraan program posyandu, serta peneliti juga mengumpulkan
literature, artikel, koran dan sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan
Posyandu Di UPTD Puskesmas Sandar Angin.
42
Ibid. Hlm. 157.
40
E. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Observasi
Observasi adalah setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran, dalam
arti sempit, pengamatan yang dilakukan menggunakan panca indera
dengan tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Observasi atau
pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara
berperan serta dan yang tidak berperan serta. Dalam penelitian ini
peneliti mengumpulkan data primer yang dibutuhkan dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Seperti pengamatan
dalam kegiatan Revitalisasi Posyandu dalam pengembangan fungsi dan
Kinerja Posyandu.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menggali
data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam agara kita
mendapatkan data yang valid dan ditail. Dalam penelitian ini terdapat
beberapa informan yang menjadi sumber data primer, yaitu :
41
Tabel 2. Informan Penelitian
No. Informan Subtansi
wawancara
Waktu Wawancara
1. Yuni fatmawati,skm Kepala UPTD
Puskesmas
8 juni 2018
2. Puspa chandra leka, amkl Kasubag TU 8 juni 2018
3. Elza apriani, se Administrasi
kepegawaian
8 juni 2018
4. Kurnia fitriani, am.keb Bidan pelaksana 22 juni 2018
5. Evi nuraini, am.kep Perawat Pelaksana 8 juni 2018
6. Heni puspita Kader Posyandu 22 juni 2018
Sumber : diolah oleh peneliti tahun 2018
Peneliti memilih informan yang benar-benar memahami dan berdasarkan
kesesuain dengan objek penelitian, sehingga data yang diperoleh valid dan detail.
3. Dokumntasi
Dokumentasi adalah penelusuran dan perolehan data yang diperlukan
melalui data yang telah tersedia seperti data statistik, agenda kegiatan, produk
keputusan atau kebijakan, sejarah, dan hal lainnya yang berkait dengan penelitian.
Data yang dikumpulkan dari dokumentasi merupakan data yang mendukung data
sekunder dengan cara mengumpulkan data yang bersumber pada data-data tertulis,
arsip maupun gambar yang berkaitan dengan pelaksanaan revitalisasi posyandu.
Tabel 3.Daftar dokumen Penelitian
No Dokumen
1. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 411.3/1116/SJ tahun 2001 tentang
Revitalisasi Posyandu
2. Pedoman Posyandu
3. Foto-foto Dilapangan
4. Data UPTD Puskesmas
F. Teknik Analisis Data
Analisis data telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian. Namun, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan
42
bersamaan dengan pengumpulan data. Teknik analisis data yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu:
1. Reduksi Data
Data yang diperolehdilokasi penelitian (data lapangan) dituangkan dalam
uraian laporan yang lengkap dan terperinci. Dalam bentuk analisa yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak
perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga
kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.
2. Penyajian Data(Data Display)
Penyajian data berguna untuk memudahkan peneliti melihat gambaran
secara keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian. Batasan yang
diberikan dalampenyajian data adalah sekumpulan informasi yang
tersusun dan memberi kemungkinan adanya penarikankesimpulan dan
pengambilan tindakan. Dalam penelitian ini, penyajian data diwujudkan
dalam bentuk uraian dengan teks naratif, dan foto atau gambar
sejenisnya.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah melakukan verifikasi secara terus menerus
sepanjang proses penelitian berlangsung. yaitu sejak awal memasuki
lokasi penelitian dan selama proses pengumpulan data.
G. Teknik Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan standar validitas dari data yang diperoleh. Derajat
kepercayaan atau kebenaran suatu penilaian akan ditentukan oleh standar apa
43
yang digunakan. Sugiyono43
, dalam penelitian kualitatif data dapat dinyatakan
valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan beberapa kriteria yang di ungkapkan oleh Moleong, dalam
pemeriksaan data, yaitu:44
a. Teknik Pemeriksaan Kredibilitas Data
Kriteria ini berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa
sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai. Kedua,
mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan
pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Pada
teknik ini kriteria derajat kepercayaan diperiksa dengan beberapa teknik
pemeriksaan,
b. Teknik Pemeriksaan Keteralihan Data
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan uraian rinci, yaitu dengan
melaporkan hasil penelitian seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan. Baik hasil
analisis penelitian yang dilakukan sesuai dengan tema yang diangkat
dalam penelitian. Derajat keteralihan dapat dicapai lewat uraian yang
cermat, rinci, tebal, atau mendalam serta adanya kesamaan konteks
didalamnya.
c. Teknik Pemeriksaan Kebergantungan
Kebergantungan merupakan substitusi reliabilitas dalam penelitian
nonkualitatif. Dalam penelitian kualitatif, uji kebergantungan dilakukan
43
Ibid.Hlm.363 44
Op.Cit. Hlm 324
44
dengan melakukan pemeriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian.
Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan,
tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji dependability-
nya. Mengecek apakah hasil penelitian ini benar atau tidak dilakukan baik
itu roses mendapatkan data, dan proses analisis yang dilakukan, maka
peneliti selalu mendiskusikannya dengan pembimbing dengan tema yang
diangkat.
d. Kepastian Data
Dalam penelitian kualitatif uji kepastian data, menguji kepastian
(comfirmability) berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses
yang ada dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya
ada. Proses penelitian dengan mengumpulkan data dilapangan baik itu data
pada saat wawancara, data berupa dokumen, rekaman, dan foto. Derajat ini
dapat dicapai melalui audit atau pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh
komponen dan proses penelitian serta hasil penelitiannya dan dilakukan
oleh pengujian hasil penelitian dan pembimbing.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan,
Strategi Revitalisai Posyandu dalam pengembangan fungsi dan kinerja
posyandu di UPTD Puskesmas Sandarangin Kelurahan Reba Tinggi
Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam, hal ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Strategi Revitalisasi posyandu di UPTD Puskesmas Sandarangin
telah diimplementasikan dengan baik dan sesuai dengan rencana.
Strategi revitalisasi ini berada pada kolom Succes, artinya Strategi
revitalisasi tersebut melalui formulasi yang baik kemudian
diimplementasikan dengan baik. Implementasi Strategi Revitalisasi
posyandu melalui program dan kegiatan yang telah berjalan didukung
dengan motivasi dan kerja keras para pelaksananya. Dengan adanya
revitalisasi posyandu dapat mengantisipasi posyandu yang
sebelumnya kinerjanya rendah menjadi posyandu yang aktif kembali
dan patisipasi untuk posyandu lebih meningkat. Pelaksanaan strategi
UPTD Puskesmas Sandarangin dalam meningkatkan Fungsi dan
kinerja posyandu melalui program dan kegiatan yaitu : (1) Pelatihan
Pelatih dan Pelatihan Kader, (2) Meningkatkan jangkauan pelayanan
90
melalui kegiatan pelayanan pada hari buka Posyandu dan kunjungan
rumah, (3) Meningkatkan peran serta masyarakat dan membangun
Kemitraan Sebagai unit pelayanan yang berbasis masyarakat, (4)
Optimalisasi Kegiatan Posyandu . program tersebut sudah cukup
mampu dalam mengembangkan fungsi dan kinerja posyandu.
Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh UPTD Puskesmas
Sandar angin bersifat terbuka, santai dan jelas antara atasan dan
pegawainya. Komunikasi yang digunakan oleh UPTD Puskesmas ini
disebuk dengan komunikasi dua arah yang memiliki timbal-balik
antara atasan dan pegawainya, sehingga pemimpin lebih mudah dalam
memotivasi para pegawainya.
Dalam manajemen sumber daya manusia melalui pelatihan-
pelatihan kepada pegawainya terutama pelatihan tentang pelayanan
yang akan diberikan untuk pengunjung puskesmas. Kultur organisasi
yang ditanamkan ialah kebersamaan dalam menjalankan tugas.
2. Faktor yang menjadi pengahambat Strategi Revitalisai
Posyandu Dalam Pengembangan Fungsi dan Kinerja Posyandu di
UPTD Puskesmas Sandar angin Kel Reba Tinggi Kec Dempo Utara
Kota ialah kader posyandu yang kurang keterampilan dan kurang
displin, penyedian logistik yang terbatas. Hal ini lah yang dapat
menghambat dalam pelaksanaan posyandu dilapangan.
91
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas saran-saran yang peneliti berikan antara lain :
1. UPTD Puskesmas Sandarangin membuat metode kegiatan yang inovasi
dalam pelatihan kader posyandu, sehingga para kader lebih tertarik untuk
datang mengikuti pelatihan dan dapat meningkatkan kedisplinan para
kader.
2. UPTD Puskesmas Sandarangin sebaiknya memperbarui dalam pendataan
peserta posyandu sehingga pada saat berjalannya posyandu pengunjung
yang datang mendapatkan logistik sesuai dengan data yang disediakan.
3. UPTD Puskesmas sebaiknya lebih meningkatkan kerja sama dengan
pemerintah dan lembaga-lembaga yang ada didesa, agar nantinya
pelaksanaan strategi posyandu dalam meningkatkan fungsi dan kinerja
posyandu dapat berjalan dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Amir, Taufiq. 2011. Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Amirullah. 2015.Manajemen Strategik: Teori Konsep Kinerja. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Assauri, Sofja. 2016. Strategic Manajement Sustainble Competitive Advantages.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
David Fred R., dan Forest R. David. 2016. Manajemen Strategik : Suatu
pendekatan Keunggulan Bersaing_ konsep. Diterjrmahkan oleh : Novita
Puspasari dan Liza Nurbani Puspitasari. Jakarta : Selemba Empat.
Depkes RI. 2006. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Dep.Kes RI.
Hari Purnomo. Setiawan, Zulkieflimansyah. 2007.Manajemen Strategi.
Makassar: LPFE-UI.
Fred R. David.2004. Manajemen Strategik :Konsep.Diterjemahkan oleh :
Alexander Sindoro. Jakarta : PT Indeks.
Kementrian Kesehatan RI : Kelompok Kerja Oprasional (POKJAL Posyandu ).
Buku Pedoman Pengelolaan Posyandu. Jakarta:2011.
Nawawi, Hadari. 2012. Manajemen Strategik Organisasi Non Frofit Bidang
Pemerintahan ( Dengan Ilustrasi Dibidang Pendidikan). Yogyakarta:
Gadjah Mada.
Nilawati. 2008. “ Pengaruh Karakteristik Kader dan Strategi Revitalisasi
Posyandu Terhadap Keaktifan Kader Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh
Selatan Tahun 2008”. Tesis. Sekolah PascaSarjanan. Universitas Sumatera
Utara. Medan.
Pemerintah Kota Pagaralam.” Profil UPTD Puskesmas sandar Angin Tahun
2016”.
Salusu, J. 2006. Pengambil keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik Dan
Organisasi Nonprofit. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Umar, Husein. 2010. Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada.
Yunus, Eddy. 2016 Manajemen Strategis. Yokyakrta : penerbit Andi.
Wahid. Iqbal. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi. Jakarta :
selema Medika.
Sumber Lain :
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 411.3/1116/SJ tahun 2001 tentang
Revitalisasi Posyandu.
UUD 1945, pasal 28 ayat 1 dan UU no 23 tahun 1992. Tentang Hak Azasi
Manusia.
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Pedoman Umum Revitalisasi
Posyandu: 2001. (Online) (
http://www.gkia.org/uploads/materi/filename/140512031200 SE 190413
Revitalisasi posyandu.pdf. Diakses pada 26 januari 2018.
Profil Kesehatan Sumatera Selatan, diakses dari www.depkes.go.id, pada 15
Februari 2018 pukul 16.37 WIB.
Revitalisasi Posyandu. diakses
darihttps://amp/s/Fadlianeukatjeh.wordpree..com/2012/01/23/revitalisasi-
posyandu/amp/. Pada tanggal 06 februari 2018. Pukul 20.12 WIB.