Post on 06-Jun-2015
description
Disampaikan dalamSeminar SISTEM INOVASI NASIONAL
“Kebijakan publik dalam memacu kapasitas inovasi industri”
Hotel Crowne Plaza, Jakarta, 19 – 20 Juli 2006
Strategi Dual Pengembangan Kemampuan Strategi Dual Pengembangan Kemampuan Industri TIK NasionalIndustri TIK Nasional
Tatang A. Taufik
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Apr 12, 2023 2
OUTLINEOUTLINE
1. PENDAHULUAN
2. PENDEKATAN
3. KONVERGENSI KEDUA KONSEP
4. INDUSTRI TIK
5. GAMBARAN INDUSTRI TIK NASIONAL
6. STRATEGI DUAL
7. CATATAN PENUTUP
Apr 12, 2023 3
I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN
Apr 12, 2023 4
PENDAHULUANPENDAHULUAN
• TIK merupakan salah satu bidang penting ~ salah satu prioritas (fokus utama) iptek; salah satu prioritas dalam KPIN.
• Perkembangan TIK yang cepat; TIK sebagai enabler (ICT-enabled industries) dan sektor produktif dalam pembangunan (ICT-enabling industries).
• Pasar yang besar dan potensi industri nasional. ~ Digital/knwoledge divide : persoalan nyata & bentuk “baru” dari masalah “lama.”
• Bagian dari suatu kajian eksploratif ~ menggunakan konsep klaster industri dan sistem inovasi.
Apr 12, 2023 5
II. PENDEKATANII. PENDEKATAN
Apr 12, 2023 6
PENDEKATANPENDEKATAN
• Dua “konsep” dikaji sebagai alat pendekatan dalam kajian : “klaster industri” dan “sistem inovasi”
• Pemetaan (mapping) tentang TIK nasional dilakukan berdasarkan kompendium beragam kajian terdahulu dan upaya serupa yang relevan. Tinjauan kebijakan (direncanakan) dilakukan terutama dalam kerangka penguatan sistem inovasi dan/atau peningkatan daya saing klaster industri TIK.
• Beberapa hasil indikatif dirangkum sebagai bahan tinjauan strategis dan pemetarencanaan kolaboratif (collaborative roadmapping).
• Kertas kerja yang secara ringkas menyampaikan hasil sementara kajian eksploratif yang tengah dilaksanakan berkaitan dengan peningkatan kemampuan industri TIK nasional.
Apr 12, 2023 7
III. KONVERGENSI KONSEP KLASTER III. KONVERGENSI KONSEP KLASTER INDUSTRI DAN SISTEM INOVASIINDUSTRI DAN SISTEM INOVASI
Apr 12, 2023 8
KLASTER INDUSTRIKLASTER INDUSTRI
Klaster industri : • kelompok industri spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai
proses penciptaan/peningkatan nilai tambah; atau
• jaringan dari sehimpunan industri yang saling terkait (industri inti/core industries – yang menjadi “fokus perhatian,” industri pendukungnya/supporting industries, dan industri terkait/related industries), pihak/lembaga yang menghasilkan pengetahuan/ teknologi (termasuk perguruan tinggi dan lembaga penelitian, pengembangan dan rekayasa/litbangyasa), institusi yang berperan menjembatani/bridging institutions (misalnya broker dan konsultan), serta pembeli, yang dihubungkan satu dengan lainnya dalam rantai proses peningkatan nilai (value adding production chain).
Catatan :“Inti, pendukung, atau terkait” sama pentingnya, bukan menunjukkan yang satu lebih penting dari yang lain;
Pelaku dengan beragam skala usaha (kecil, menengah, besar) berperan pada posisi masing-masing yang paling tepat.
Apr 12, 2023 9
SISTEM INOVASISISTEM INOVASI
• Sistem inovasi secara umum memiliki pengertian sebagai suatu kesatuan dari sehimpunan aktor, kelembagaan, hubungan interaksi dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan praktek baik/terbaik) serta proses pembelajaran.
• Malerba (2002b) mendefinisikan apa yang disebutnya sectoral system of innovation and production sebagai :. . . a sectoral system of innovation and production is a set of new and established products for specific uses and the set of agents carrying out market and non-market interactions for the creation, production and sale of those products. Sectoral systems have a knowledge base, technologies, inputs and demand. . . .
Apr 12, 2023 10
HIMPITAN CARA PANDANG DALAM KEDUA HIMPITAN CARA PANDANG DALAM KEDUA KONSEPKONSEP
• Pendekatan sistem yang menggunakan telaahan secara holistik tentang konteks telaahan tertentu;
• Peran aktor (dan kelembagaan) dalam proses penciptaan nilai;
• Dinamika interaksi antaraktor (termasuk kompetisi dan kooperasi);
• Pentingnya pengetahuan dan pembelajaran (inovasi dan difusi) dalam menentukan kemajuan/keberhasilan individu dan sistem;
• Implikasi pergeseran peran dan kebutuhan reformasi kebijakan.
Apr 12, 2023 11
TINJAUAN TENTANG KEDUA KONSEP TINJAUAN TENTANG KEDUA KONSEP PENDEKATANPENDEKATAN
• Dalam konteks tematik (sektor/industri) dan lokasi (geografis) yang semakin fokus, maka cara pandang klaster industri dan sistem inovasi pada esensinya adalah sama (menunjukkan “konvergensi” dalam konsep/perspektif, terutama dalam konteks peningkatan daya saing).
• Dari perspektif kebijakan publik :• Kebijakan pemerintah yang baik membutuhkan kerangka (policy
framework) yang sesuai dan menjadi “acuan” bagi keterpaduan keseluruhan instrumennya secara konsisten;
• Kebijakan pemerintah perlu sesuai dengan “status perkembangan” sistem sehingga dapat menjadi sistem yang lebih adaptif dengan perkembangan ke depan;
• Instrumen kebijakan perlu semakin memenuhi kaidah kebijakan yang baik dalam mengatasi isu/persoalan kebijakan yang sesuai dengan tantangan dinamika pasar (mengatasi kegagalan pasar/market failures tertentu), government failures, dan kegagalan sistemik;
• Pembelajaran kebijakan menjadi faktor yang semakin penting bagi keberhasilan kebijakan dari waktu ke waktu dalam menumbuhkembangkan sistem.
Apr 12, 2023 12
IV. PERKEMBANGAN INDUSTRI TIKIV. PERKEMBANGAN INDUSTRI TIK
Apr 12, 2023 13
KARAKTERISTIK UNIK TIKKARAKTERISTIK UNIK TIK
• TIK bersifat pervasive dan cross-cutting
• TIK merupakan enabler yang penting dalam penciptaan jaringan
• TIK mendorong diseminasi informasi dan pengetahuan
• Zero or declining marginal costs untuk produk-produk digital
• Peningkatan efisiensi dalam produksi, distribusi dan pasar
• Penting bagi model bisnis inovatif dan keseluruhan industri baru
• TIK dapat memfasilitasi disintermediation
• TIK memiliki cakupan global
Apr 12, 2023 14
PENDORONG PENTING BISNIS TIK PENDORONG PENTING BISNIS TIK
Broadmarket
applications
Rapid technologychanges
Regulatory
Power of internet & freedom of wireless
Businessenvironment
• Independent regulatory body
• Certification authority
• PKI
market changes &competition
ICTbusiness
Broader business opportunities & innovative ideas
Sumber : Sudarwo (2002).
Apr 12, 2023 15
Produk TIK
H/W & SW
Komponen& modul
Integrasi
sistem
• Telekomunikasi• Produksi• Sektor
pemanfaatan TIK
• Dll.
Daya Saing &Kohesi Sosial
Barang modal
Pasar :Rantai Nilai Produksi
Kapasitas
Litbang
(Re)InvestasiKnowledge/TechnologySupply Chain
Infrastruktur TIK
Inovasi,Inovasi,Difusi &Difusi &
PembelajaranPembelajaran
Inovasi,Inovasi,Difusi &Difusi &
PembelajaraPembelajarann
Inovasi,Inovasi,Difusi &Difusi &
PembelajaranPembelajaran
Edukasi
SIMPLIFIKASI ELEMEN DALAM PERKEMBANGANSIMPLIFIKASI ELEMEN DALAM PERKEMBANGANKLASTER INDUSTRI DAN SISTEM INOVASI “SEKTOR” TIKKLASTER INDUSTRI DAN SISTEM INOVASI “SEKTOR” TIK
Apr 12, 2023 16
V. GAMBARAN RINGKAS INDUSTRI TIK V. GAMBARAN RINGKAS INDUSTRI TIK NASIONALNASIONAL
Apr 12, 2023 17
Sumber: Diadopsi dari Digital Opportunity Initiatives (2001).
PENDEKATAN STRATEGIK
TIK sebagaiSektor Produksi
TIK sebagai Enabler Pembangunan
Sosial-Ekonomi
Pilihan Strategi yang bersifatNon mutually exclusive
Fokus Pasar Ekspor
(Costa Rica & India)
Kapasitas Nasional dan Fokus Pasar
Domestik(Brazil)
Fokus Tujuan Pembangunan(Afrika Selatan &
Estonia)
Fokus Positioning
Global(Malaysia)
Strategi TIK/ICT Nasional
TIPOLOGI STRATEGI TIK NASIONAL TIPOLOGI STRATEGI TIK NASIONAL
Apr 12, 2023 18
SKEMA INDUSTRI TIK SKEMA INDUSTRI TIK
D I
y
z1
x
z1
z
Apr 12, 2023 19
BEBERAPA HAL PENTINGBEBERAPA HAL PENTING
• Kebutuhan TIK domestik (D) yang luas dan besar, masih didominasi oleh impor (z1 dan z2, baik produk dan teknologi) yang sangat tinggi untuk beragam kebutuhan (industri maupun barang-barang konsumsi). Kebutuhan industri TIK domestik dan aplikasi TIK dalam perekonomian dan sosial belum dapat dipenuhi oleh kemampuan TIK nasional. Industri TIK nasional sejauh ini sangat bergantung pada kemampuan asing (kapital, teknologi, dan beragam “produknya”).
• Ekspor (y) yang cukup besar terutama dalam bentuk elektronika konsumsi. Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Korea selatan, dan Malaysia adalah di antara negara tujuan ekspor utama (“konvensional”) di bidang TIK dari Indonesia selama ini.
• Sebenarnya telah mulai berkembang ekspor (umumnya dalam bentuk sotfware) sebagai bagian dari outsourcing perusahaan internasional (di luar negeri dan/atau MNCs), namun masih terbatas. Sementara ini, data statistik tentang hal seperti ini belum dapat dihimpun dengan sistematis.
Apr 12, 2023 20
BEBERAPA HAL PENTING BEBERAPA HAL PENTING (lnajutan)
• Beberapa kajian tentang kinerja (dan komparasi tentang kinerja) menyangkut sistem inovasi menunjukkan beragam kelemahan sistem inovasi nasional (termasuk dalam konteks TIK di Indonesia).
• Walau masih terbatas, kemampuan litbang mulai berkembang namun keterkaitan antara knowledge pool dengan industri (produksi) dan pemanfaatan akhir masih lemah. Penerimaan (acceptance) produk litbang TIK oleh industri TIK dalam negeri (ICT-enabling industries) dinilai masih sangat rendah. Sementara kapasitas absorptif oleh komunitas pengguna akhir TIK (ICT-enabled industries) masih sangat terbatas. Lingkungan bisnis, dan ekonomi, serta sosio-kultural dan politik belum kondusif bagi percepatan perkembangan TIK nasional.
• Dukungan SDM TIK berkualitas (baik untuk industri TIK maupun sebagai pengguna) masih relatif terbatas.
• Kebutuhan ekstensifikasi bagi pasar TIK domestik dan fokus pada relung pasar ekspor TIK tertentu perlu menjadi pertimbangan bagi langkah strategis pengembangan industri TIK nasional.
Apr 12, 2023 21
VI. STRATEGI DUALVI. STRATEGI DUAL
Dengan mempertimbangkan karakteristik TIK dan perkembangan industri TIK nasional, strategi dual dinilai perlu dikembangkan sebagai langkah strategis pengembangan kemampuan industri TIK untuk dua konteks dinamika “pasar” yang berbeda.
Apr 12, 2023 22
STRATEGI DUALSTRATEGI DUAL
a. Penguatan basis klaster industri domestik sejalan dengan penguatan sistem inovasi yang relevan. Dari perspektif kebijakan ini berarti bahwa • Kebijakan klaster perlu sejalan dengan kebijakan inovasi TIK
(dan sebaliknya).• Kerangka kebijakan (policy framework) yang jelas dan
menjadi acuan semua pihak (terutama para penentu kebijakan sektoral dan lintas tingkatan pemerintahan).
• Adopsi sistem terbuka (open system) di bidang TIK (prinsip: interoperable, user-centric, collaborative, sustainable and flexible) perlu didorong. Walaupun demikian, mengingat kondisi Indonesia, pengembangan open source software perlu menjadi suatu prioritas nasional dalam mengembangkan pilihan yang fair dan kompetitif bagi masyarakat.
Apr 12, 2023 23
STRATEGI DUALSTRATEGI DUAL
b. Orientasi pada pasar dalam negeri ditekankan pada • Pengarustamaan (mainstreaming) TIK dalam pembangunan
(kebijakan pembangunan).• Peningkatan penerimaan pasar (market acceptance) bagi
produk-produk domestik.• Perluasan kerjasama antara basis pengetahuan dan industri,
dan antara keduanya dengan industri “pengguna” kunci.• Pengembangan pembiayaan berisiko dan kemudahan
perijinan bagi bisnis, pewirausaha dan produk baru TIK yang inovatif.
• Program payung nasional bagi dukungan pengembangan inovasi di bidang TIK.
• Percepatan penguasaan teknologi bagi kelompok TIK yang menentukan bidang strategis nasional (misalnya pertahanan, industri telekomunikasi, transportasi, kesehatan dan pertanian).
Apr 12, 2023 24
STRATEGI DUALSTRATEGI DUAL
c. Orientasi pasar luar negeri ditekankan pada • Pengembangan kerjasama dan jaringan internasional.• Pengembangan pasar potensial “baru” (non-konvensional). • Pengembangan “produk” kultural dan digital multimedia.
Mengingat langkah pragmatis akan memerlukan konsensus dan tindakan kolaboratif para stakeholder kunci, maka pengembangan strategi dual tersebut selanjutnya perlu dituangkan antara lain dalam peta-petarencana yang bersifat kolaboratif (collaborative roadmapping).
Apr 12, 2023 25
VII. CATATAN PENUTUPVII. CATATAN PENUTUP
Apr 12, 2023 26
CATATAN PENUTUPCATATAN PENUTUP
• Konsep klaster industri dan sistem inovasi dalam perkembangannya semakin konvergen dan ibarat mata uang bersisi ganda dalam upaya peningkatan daya saing. Keterkaitan antara keduanya semakin kuat jika konteks dimensi bidang/sektor dan lokasi-geografisnya semakin fokus.
• Dengan karakteristik TIK dan industri TIK serta peluang pasar yang dihadapi, strategi dual dipandang perlu digali lebih lanjut sebagai suatu alternatif strategi pengembangan kemampuan industri TIK nasional ke depan.
• Dari sisi politik teknologi, relevansi “nasionalisme” dalam pembangunan industri TIK sangat memegang kunci bagi keberhasilan peningkatan kemampuan industri TIK nasional. Dari perspektif kebijakan esensinya adalah bahwa peningkatan kemampuan industri TIK nasional sangat membutuhkan keseimbangan antara kepentingan “kesejahteraan” pengguna akhir (sekedar sebagai pasar pengguna) dan kepentingan nasional untuk pembangunan basis kemampuan industrinya di bidang yang sangat strategis di masa depan
Apr 12, 2023 27
LAMPIRANLAMPIRAN
Apr 12, 2023 28
Institusi Pendukung(Supporting Institutions)
Industri Inti(Core Industry)
Pembeli(Buyer)
Industri Pemasok(Supplier Industry)
Industri Terkait(Related Industry)
Industri Pendukung(Supporting Industry)Analisis
Berdasarkan The Four-Diamond
Porter
KLASTER INDUSTRIKLASTER INDUSTRI
Apr 12, 2023 29
ManfaatBagi
Pelaku Bisnis
Manfaat bagiPerguruan Tinggi/Lembaga Litbang
ManfaatBagi
PerkembanganInovasi
Manfaatbagi
PembuatKebijakan danStakeholders
lain
Potensi Daya SaingAtas
PerkembanganKapasitas inovasi
Kolaborasi SinergisSesuai Kompetensi
MANFAATPLATFORMKLASTERINDUSTRI
Keterkaitan dan Dukungan bagi PeningkatanRantai Nilai Tambah
Peran danIntervensi yang
Lebih Tepat
EKONOMIEKSTERNAL
PATHDEPENDENCE
LINGKUNGANINOVASI
KOMPETISIKOOPERATIF
PERSAINGAN/RIVALITAS
EFISIENSIKOLEKTIF
TINDAKANKOLEKTIF
Teori/Konsep
Industrial District
TEORI/KONSEP YANG RELEVAN DENGAN KLASTER TEORI/KONSEP YANG RELEVAN DENGAN KLASTER INDUSTRI INDUSTRI
Apr 12, 2023 30
SISTEM INOVASISISTEM INOVASI
Sistem Pendidikan dan Litbang
Pendidikan dan Pelatihan Profesi
Pendidikan Tinggi dan Litbang
Litbang Pemerintah
Sistem Industri
Perusahaan Besar
UKM “Matang/ Mapan”
PPBT
IntermediariesLembaga Riset
Brokers
Konsumen (permintaan akhir)Produsen (permintaan antara)
Permintaan (Demand)
Framework ConditionsKondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
PerbankanModal Ventura
Supra- dan Infrastruktur KhususHKI danInformasi
Dukungan Inovasi dan Bisnis
Standar danNorma
Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development)PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.
AlamiahSDA (Natural Endowment)
Budaya• Sikap dan nilai• Keterbukaan terhadap
pembelajaran dan perubahan
• Kecenderungan terhadap Inovasi dan kewirausahaan
• Mobilitas
Kebijakan Ekonomi• Kebijakan ekonomi makro• Kebijakan moneter• Kebijakan fiskal• Kebijakan pajak• Kebijakan perdagangan• Kebijakan persaingan
Kebijakan Industri/ Sektoral Kebijakan Keuangan
Sistem Politik
Pemerintah
Penadbiran (Governance)
Kebijakan RPT
Kebijakan Promosi & Investasi
Infrastruktur Umum/ Dasar
Apr 12, 2023 31
Klaster Industri 1-A
Klaster Industri 2-C
Klaster Industri 3-B
Klaster Industri 1-Z
Klaster Industri:
Kla
ster
Ind
ust
ri 3
Kla
ster
Ind
ust
ri 1
Sektor I
Sektor II
Sektor III
DaerahC
DaerahA
SID SID
Sistem Inovasi Nasional
SID : Sistem Inovasi Daerah.
SALAH SATU PERSPEKTIF TENTANGSALAH SATU PERSPEKTIF TENTANGPENGERTIAN KLASTER INDUSTRI DAN SISTEM PENGERTIAN KLASTER INDUSTRI DAN SISTEM INOVASI INOVASI
Apr 12, 2023 32
PERGESERAN PANDANGAN DAN IMPLIKASI PERGESERAN PANDANGAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN KEBIJAKAN
Cara Pandang Era Implikasi Kebijakan
Sebagai residual (faktor ”marjinal”) pertumbuhan/ kemajuan (model-model pertumbuhan neo-klasik dan sebelumnya).
Era di mana inovasi belum memperoleh perhatian khusus (terutama masa sebelum 1960an).
Tidak/belum ada upaya khusus intervensi.
Inovasi sebagai proses sekuensial linier (pineline linear model).
Era Technology push (tahun 1960an – tahun 1970an).
Tekanan kebijakan pada sisi penawaran sangat dominan (supply driven).Kebijakan sains/riset sangat dominan.Kebijakan teknologi/iptek mulai berkembang.
Era Demand pull (1970an – 1980an).
Tekanan kebijakan pada sisi permintaan sangat dominan (demand driven).Kebijakan teknologi dan/atau kebijakan iptek berkembang, namun yang bersifat satu arah/sisi (one-side policy) masih dominan.
Inovasi dalam kerangka pendekatan sistem proses interaktif-rekursif (feedback loop/chain link model) dari kompleksitas dan dinamika pengembangan (discovery, invensi, litbang maupun non litbang), pemanfaatan, dan difusi serta pembelajaran secara holistik.
Era Sistem Inovasi (1980an – sekarang).
Kebijakan inovasi, dengan kerangka pendekatan sistem. Kebijakan inovasi merupakan proses pembelajaran yang perlu diarahkan pada pengembangan sistem inovasi yang semakin mampu beradaptasi. Kebijakan inovasi tak lagi hanya menjadi ranah monopoli Pemerintah ”Pusat,” tetapi juga Pemerintah ”Daerah.”
Apr 12, 2023 33
SALAH SATU VERSI TENTANG SALAH SATU VERSI TENTANG PERGESERAN PANDANGAN TENTANG PERGESERAN PANDANGAN TENTANG SISTEM INOVASI SISTEM INOVASI
4th Generation Theories of Innovation
5th Generation Theories of Innovation
Main characteristic:Systems integration and networkingtheory (SIN)Parallel processes, collaboratingcompanies, collaborative innovationnetworks
Main characteristic:Integrated theory of innovationParallel development with integrateddevelopment teams
3rd Generation Theories of InnovationMain characteristic:Sequential Interactive Process
1st Generation Theories of Innovation
2nd Generation Theories of InnovationMain characteristic:Demand-pull (linear)
Main characteristic:Technology-push (linear)
Sumber : HUT Dipoli – Roadmap, Tapio Koskinen, Markku Markkula – 2005 (Bahan Presentasi - www.dipoli.tkk.fi)
From Linear to Sequential...From Linear to Sequential...
Apr 12, 2023 34
Sumber : Disesuaikan seperlunya dari Etzkowitz dan Leydesdorff (2000).
Pemerintah Industri
Akademia
Tri-literal networkTri-literal network dan Organisasi dan Organisasi
HybridHybrid
Hubungan/interaksi antar kelembagaan
dalam “pusaran spiral” sebagai “proses transisi tanpa akhir dan
dinamis”
SISTEM INOVASI: Model Skematik SISTEM INOVASI: Model Skematik Triple HelixTriple Helix
Apr 12, 2023 35
INDUSTRI ICT MENURUT OECD INDUSTRI ICT MENURUT OECD
Kode ISIC Keterangan
Manufaktur ICT
3000 Mesin/peralatan kantor, akuntansi, dan kumputasi
3130 Insulated wire and cable
3210 Electronic valves and tubes dan komponen elektronik lain
3220 Pemancar televisi dan radio dan perlengkapan untuk telepon dan telegraf
3230 Penerima televisi dan radio, perekaman suara atau video atau perlengkapan reproduksi dan barang-barang terkaitnya
3312 Instrumen dan appliances untuk mengukur, mengecek, menguji, menavigasi dan maksud lain, kecuali peralatan proses industri
3313 Peralatan kontrol proses industri
Jasa ICT:
5150 Perdagangan besar (wholesaling) mesin, peralatan supplies*
7123 Penyewaan mesin dan peralatan perkantoran (termasuk komputer)
6420 Telekomunikasi
72 Komputer dan aktivitas terkait
Apr 12, 2023 36
INDUSTRI ICT DALAM INDIKATOR YANG DISUSUN INDUSTRI ICT DALAM INDIKATOR YANG DISUSUN BPS DAN BPPT BPS DAN BPPT
Kode Keterangan
22130 Industri penerbitan dalam media rekaman
22301 Industri reproduksi rekaman
22302 Industri reproduksi film dan video
25203 Industri media rekam dari plastik
30003 Industri mesin kantor, komputasi, dan akuntansi elektronik
32100 Industri tabung dan katup elektronik serta komponen elektronik
32200 Industri alat komunikasi
32300 Industri radio, TV, alat-alat rekaman suara dan gambar dan sejenisnya
33123 Industri pengukuran, pengatur, dan pengujian elektronik
Apr 12, 2023 37
Cakupan Pasar
Do
mes
tik
Eks
po
rPaketJasa
Jenis Produk
C
A
D
B
E
Sumber: KTIN (2001)
PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI TI LOKAL: PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI TI LOKAL: A, C & D, DENGAN FOKUS AA, C & D, DENGAN FOKUS A
Apr 12, 2023 38
PENGELOMPOKAN PELAKU KLASTER INDUSTRI PENGELOMPOKAN PELAKU KLASTER INDUSTRI TELEMATIKA MENURUT PERANNYA (KPIN, 2005) :TELEMATIKA MENURUT PERANNYA (KPIN, 2005) :
A. Kelompok “Industri Inti” adalah:• Industri Perangkat (Devices)• Jaringan• Aplikasi (Content).
B. Kelompok “Industri Pendukung” adalah:• Software Aplikasi• Peralatan Telekomunikasi• Komponen TI.
C. Kelompok “Industri Terkait” adalah:• Jasa Layanan Nilai Tambah (Broadband Internet,
Multimedia).
Apr 12, 2023 39
GAMBARAN SEBARAN PERUSAHAAN DI BIDANG GAMBARAN SEBARAN PERUSAHAAN DI BIDANG TELEMATIKATELEMATIKA
WILAYAH JUMLAH PERUSAHAAN
Elektronika Teknologi Informasi
WILAYAH STUDI:
Banten70 8
DKI Jaya86 55
Jawa Barat150 50
Jawa Tengah & DIY5 10
Jawa Timur25 15
Bali2 5
Batam33 21
Jumlah 374 164
WILAYAH LAINNYA:
Sumatera Utara13 5
Irian Jaya1 3
Jumlah 14 8
JUMLAH KESELURUHAN 388 172
Apr 12, 2023 40Sumber : KPIN (2005).
LOKASI PENGEMBANGAN INDUSTRI TELEMATIKA LOKASI PENGEMBANGAN INDUSTRI TELEMATIKA
Apr 12, 2023 41Sumber : KPIN (2005).
LOKASI PENGEMBANGAN INDUSTRI LOKASI PENGEMBANGAN INDUSTRI ELEKTRONIKA ELEKTRONIKA KONSUMSI KONSUMSI
Apr 12, 2023 42
Jakarta
Cikampek
Padalarang
Bogor
Bandung
Cilegon Cikande
Rangkasbitung
Pamanukan
Koridor JKT-CKP
Rencana
Koridor C
IPU
LAR
AN
GR
encana
Koridor C
IPU
LAR
AN
G
Pusat R&DPusat R&D
Potensi Pengembangan strategis• Perluasan fungsi pelabuhan Pamanukan (30 km dr CKP)• Pendalaman dan perluasan investasi Waduk Jatiluhur
Cirata dan PLTA Saguling• Penetapan dan pengembangan Bandung sbg Pusat R&D• Pengembangan Purwakarta sbg Dormitory Town dan kota
antara (interface city)• Pengembangan “mixed land use” industri, pemukiman,
agro industri pada koridor Cipularang• Perencanaan pro-aktif memperbaiki jaringan pelayanan
dan jalan sekunder antar kawasan industri sepanjang koridor JKT-CKP dan koridor JKT-CLG
Potensi Pengembangan strategis• Perluasan fungsi pelabuhan Pamanukan (30 km dr CKP)• Pendalaman dan perluasan investasi Waduk Jatiluhur
Cirata dan PLTA Saguling• Penetapan dan pengembangan Bandung sbg Pusat R&D• Pengembangan Purwakarta sbg Dormitory Town dan kota
antara (interface city)• Pengembangan “mixed land use” industri, pemukiman,
agro industri pada koridor Cipularang• Perencanaan pro-aktif memperbaiki jaringan pelayanan
dan jalan sekunder antar kawasan industri sepanjang koridor JKT-CKP dan koridor JKT-CLG
Sumber air dan Tenaga Listrik
Koridor JKT-CLG
Purwakarta
Sumber : Bahan Paparan Deperin (2004).
Pusat PemPusat Pem
SALAH SATU POTENSI WILAYAH PENGEMBANGANSALAH SATU POTENSI WILAYAH PENGEMBANGANINDUSTRI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI INDUSTRI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Apr 12, 2023 43
CONTOH SKEMA KLASTER INDUSTRI ICT DI CONTOH SKEMA KLASTER INDUSTRI ICT DI FINLANDIA FINLANDIA
Digital-TV
Cable-TV
Internet
Data networks
Fixed and Mobilenetwork systems
Hardware andsoftware
Terminals
Fixed and Mobilenetwork systems
Content (valueadded services)
Basic voice anddata services
ICT EQUIPMENT
NETWORK OPERATIONNETWORK SER VICES
AND DIGITAL CONTENTPROVISION
Advertising
Entertainment
Traditionalmedia
Consumerelectronics
Education
Publicservices
RELATED INDUSTRIES
KEY INDUSTRIES
CUSTOMERS
Distributionchannels
Venture capital
Consultancy
SUPPORTING INDUSTRIES ASSOCIATED SERVICES
Sumber : Paija (2001).
Healthcare
Banking
Bookingservices
Education and R&D
Contract manufacturing
Parts and componentmanufacturing
Apr 12, 2023 44
KLASTER INOVATIF ICT DI SPANYOL (1997)KLASTER INOVATIF ICT DI SPANYOL (1997)
Component
IT Equip(Computer)
Software
IT Services
Consumer& Telecom
Equip
MechanicalMachinery
Component
ElectricalMaterial
Instruments
BusinessServices
R&DService
PublicAdministration
Trade
BankingInsurance
Sumber : Chamide (2001).
Apr 12, 2023 45
POSISI DAYA SAING KLASTER KOMUNIKASI DI WILAYAH POSISI DAYA SAING KLASTER KOMUNIKASI DI WILAYAH RESEARCH TRIANGLERESEARCH TRIANGLE NEGARA BAGIAN NEGARA BAGIAN NORTH CAROLINANORTH CAROLINA – – AMERIKA SERIKATAMERIKA SERIKAT
Metal Processing
Specialized Inputs
Electronics andOptical Components
Related Serviced
Electronic Parts
Office Machines
Communi-cation
Services
Softwareand
ComputerServices
Communi-cation
Equipment
ComputerEquipment
Research InstitutionsMCNC, North Carolina State
University, Center for AdvandcedComputing and Communication
Traning InstitutionsUniversity of North Carolina -
Chappel Hill, North Carolina StateUniversity
Cluster OrganizationsNorth Carolina Electronics and
Information TechnologyAssociation
Related EquipmentAnaytical Instruments, Measuring
Devices
Specialized ServicesBanking, Accounting, Legal
Specialized Risk capitalVC Firms, Angel Network
Distribution
Among National Leaders (1-5)
Competitive (6-20)
Position Established (21-40)
Less Developed (41+)
Sumber : Porter (2001).
Apr 12, 2023 46
Perbandingan Beberapa Variabel Sistem Inovasi IndonesiaPerbandingan Beberapa Variabel Sistem Inovasi Indonesiadan Beberapa Negara ASEAN Lain Menurut KAM Bank Duniadan Beberapa Negara ASEAN Lain Menurut KAM Bank Dunia
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
% PMA (FDI) dari PDBRasio pendaftaran sains & enjinering
(% dari mahasiswa pendidikantinggi)
Jml peneliti dalam litbang / 1 jutapenduduk
Total pengeluaran litbang sbg %PNB
Perdag. Manuf. sbg % PDB
Kolaborasi riset universitas-perusahaan
Kewirausahaan di antara ManajerArtikel jurnal ilmiah dan teknis / 1 juta
penduduk
Beban Administratif PerusahaanPemula
Ketersediaan modal ventura
Paten yang diberi oleh USPTO / 1juta penduduk
Ekspor high-tech sbg % dari ekspormanufaktur
Pengeluaran swasta untuk litbang
Malaysia Singapura Thailand Indonesia
Apr 12, 2023 47
0
2
4
6
8
10Indonesia
Singapore
Malaysia
Thailand
China
Vietnam
KEI Econ. Incentive RegimeInnovation EducationICT
KOMPARASI KINERJA MENURUT INDIKATOR EKONOMI KOMPARASI KINERJA MENURUT INDIKATOR EKONOMI PENGETAHUAN (KAM BANK DUNIA) PENGETAHUAN (KAM BANK DUNIA)
Apr 12, 2023 48
0
2
4
6
8Telephones per 1,000 people
Main Telephone Lines per 1000 People
Mobile Phones per 1,000 People
Computers per 1,000 people
TV Sets per 1,000 People
Radios per 1,000 People
Daily Newspapers per 1,000 PeopleInternet Hosts per 10,000 People
Internet Users per 10,000 People
International Telecommunications, Cost of Call
E-Government Services
Extent of Business Internet Use
ICT Expenditure as % of GDP
Malaysia Indonesia Vietnam
Contoh Komparasi Kinerja TIK Menurut KAM Bank Contoh Komparasi Kinerja TIK Menurut KAM Bank Dunia Dunia
Apr 12, 2023 49
TIK (ICT) ?TIK (ICT) ?
• TIK (ICT) : bidang yang terdiri atas perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan (networks), dan media untuk menghimpun, menyimpan, mengolah, memindahkan, dan menyajikan informasi (voice, data, text, images). [didefinisikan dalam the Information & Communication Technology Sector Strategy Paper of the World Bank Group (April 2002, http://info.worldbank.org/ict/ICT_ssp.html)];
• Sektor TIK : kombinasi manufaktur dan jasa yang produknya terkait dengan penghimpunan, pemindahan atau penampilan/penyajian data dan informasi secara elektronik (WPIIS in 1998; OECD, ISIC Rev.3).
• TIK : didefinisikan sebagai ‘konvergensi telekomunikasi dan komputasi (the convergence of telecommunications and computing)’ (Gibbs and Tanner, 1997).