Post on 16-Dec-2015
HAEMAPTOE
DefinisiHemoptoe atau batuk darah adalah ekspretorasi darah atau mucus yang berdarah. Dahak berdarah yang dibatukkan berasal dari saluran pernapasan bagian bawah, dimana yang bersangkutan mengalami beban mental, gelisah dan ketakutan sehingga penderita menambah batuknya
Peradangan
Tuberkulosa
Bronkiektasis
Abses paru
Pneumonia
Neoplasma
Karsinoma paru
adenoma
Lain-lain
Tromboemboli paru-infark paru
Hemmoragic diatese
Hipertensi pulmonal primer di sebabkan oleh tuberkulosa paru
Anamnesa Darah dibatukkan dengan rasa panas
Darah berbuih bercampur udara
Darah segar berwarna merah muda
Anemia
Pemeriksaan FisikUntuk mengetahui perkiraan penyebabnya
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
Darah tepi dapat membatu memperkirakan beratnya perdarahan dan perlu tidaknya dilakukan tranfusi darah
Masa perdarahan dan pembekuan Radiology roentgen thorak AP : untuk memperoleh gambaran lebih jelas penyebab yang mendasarinya
Komplikasi Asfiksia
Pneumonia aspirasi
Atelektasis
Anemia yang berat
Syok hemorogik
Terapi/Petalaksanaan Rawat inap untuk observasi dan evaluasi lebih lanjut perdarahannya dan keadaan umum, vital sign
Istirahat total, penderita diminta tenang
Penderita ditidurkan trendelenburg kearah sisi yang sakit sambil dilakukan penghisapan
Jalan nafas tetap terbuka bila perlu pasang endotracheal tube
Infuse dan tranfusi atas indikasi
Obat-obat hemostatik : asam traneksamat, karbamazokrom, vit K, vit C
Bila pasien gelisah diberi obat dengan efek sedative ringan, batuk yang berlebihan dan merangsang timbulnya perdarahan yang lebih banyak harus diberikan obat penekan batuk, yang dianjurkan adalah codein sulfat tiap 3 4 jam
Tranfusi darah diberikan bila Ht turun dibawah 25-30 Hb dibawah 10 gr% dan perdarahan masih berlangsung
Perdarahan yang massif (600-1.00 cc/24 jam) dan mengancam jiwa memerlukan usaha yang agresif invasive berupa bronkoskopi atau operasi cito bila :
Batuk batuk darah > 600 cc/24 jam dan dalam pengamatan tidak berhenti
Bila batuk < 600 cc/24 jam tetapi lebih dari 250 cc/24 jam, hb < 10g% dan berlangsung terus
Batuk darah < 600 cc/24 jam tetapi dalam observasi selama 48 jam perdarahan tidak berhenti
Out put
Batuk darah yang profus dan bergumpal prognosanya jelek
Lama Prawatan
1-3 minggu tergantung perdarahan yang terjadiTUBERKULOSIS PARU (TB PARU/KP)DefinisiTuberkulosa paru adalah penyakit infeksi paru yang bersifat kronis yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosa.Anamnesa atuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum
Malaise; gejala flu
Batuk darah
Demam derajat rendah
Kadang-kadang disertai nyeri dada
Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda infiltrate (redup, bronchial, ronchi basah, dll)
Tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum
Secret di saluran napas dan ronki
Suara napas amforik karena adanya kavitas yang berhubungan langsung dengan bronchus
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
Darah rutin (LED meningkat limfositosis)
Sputum BTA
Tes PAP (peroksidase anti perioksidase), tes uji serologi
Tes mantoux/tuberkulin
Radiology roentgen thorak PA dan lateral
Gamabran foto thoraz yang menunjang diagnosis paru yaitu :
Bayangan lesi terletak di lapangan atas paru atau segmen apical lobus bawah
Bayangan berawan (patcy) atau bercak (nodular)
Adanya kavitas tunggal atau ganda
Kelainan bilateral terutama di lapangan atas paru
Adanya kalsifikasi
Bayangan menetap pada foto tulang beberapa minggu kemudian
Bayangan milier
Terapi
Rawat jalan
Kriteria rawat inap
Batuk darah hebat
Sesak hebat
Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
Medikamentosa : OAT
Masa Perawatan
2-3 minggu ASMA BRONCHIALEDefinisiAsma bronciale adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa peningkatan reaktivitas trachea dan bronchus terhadap berbagai rangsangan sehingga terjadi penyempitan umum saluran nafas, yang dapat dihilangkan oleh pengaruh obat-obatan
Klasifikasi Asma Bronchiale :
Asam bronchiale tipe non atopi (intrinsik)
Asma bronchiale tipe atopi (ekstrinsik)
Asma bronchiale campuran (mixed)
Diagnosa banding :
Asma kardiale
Peumothoraks
TB paru
Ekstrinsik alergi alveoliti
Anamnesa Nafas berbunyi/bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan atau tanpa stetoskop
Batuk produktif, sering pada malam hari
Sesak
Nafas atau dada seperti tertetkan
Gejala bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuk pada malam hari
Riwayat penyakit keluarga; riwayat adanya alegi
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : compos mentis : cemas/gelisah; panic; berkeringat
Tekanan darah meningkat; nadi meningkat
Pulsus paradoksus; penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 10mmHg pada waktu inspirasi
Frekuensi pernapasan meningkat
Sianosis
Hipertropi otot-otot Bantu pernafasan
Paru : ekspirium yang memanjang ; wheezing
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
Darah rutin (eosionofil drah meningkat > 250/mm3)
Sputum (eosinofil, spiral crushman, kristal charocot-leyden)
Analisa gas darah pada status asmatikus
Radiology roentgen tidak ada tanda-tanda yang khas
Faal paru : menurunnya FEVI
Uji kulit : untuk menunjukkan adanya alergi
Uji provokasi bronkus : dengan inhalasi histamine, asetilkolin, alergen
Terapi
Tujuan terapi asma adalah :
Menyembuhkan dan mengendalikan gejala asma
Mencegah kekambuhan
Mengupayakan fungsi paru senormal mungkin serta mempertahankannya
Mengupayakan aktivitas harian pada tingkat normal termasuk melakukan latihan
Menghindari efek samping obat asma
Mencegah obstruksi jalan nafas ireversibel
Pengobatan nonmedikamentosa
Waktu serangan :
Pemberian oksigen
Pemberian cairan
Drainase postural
Menghindari paparan alergen
Diluar serangan :
Pendidikan
Imunoterapi/desensitisasi
Pelayanan/control emosi
Pengobatan medika mentosa
Waktu serangan :
Bronkodilator :
Golongan adrenergic : adrenalis 0,3 cc
Golongan methylcantine : aminophyllin 5-10 cc/5-10 menit
Golongan antikolinergik : SA
Antihistamin
Kortikosteroid
Antibiotika
Ekspektoran
Diluar serangan :
Disodium chromoglycate (DSCG)
katotifen
Komplikasi
Emfisema
Kor pulmonale
Pneumothoraks
Status asmatikus
Gagal nafas
Infeksi, pneumonia
Lama Perawatan
Beberapa hari s.d 1 mingguBRONKITIS AKUT
DefinisiBronchitis akut adalah radang akut pada saluran nafas bagian bawah (bronkus)
Etiologi :
Infeksi virus, bakteri, jamur
Alergi : asma
Bahan kimia : susu, asap rokok, dll
Kriteria DiagnosaA. Anamnesis Sering didahului infeksi saluran nafas atas
Gejala : batuk kering (awal), pilek, nyeri substernal, kemudian batuk berdahak
B. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum baik
Didapatkan ronkhi kering atau kasar pada auskultasi paru
C. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : darah rutin : lekositosis ringan atau normal
Radiology rontgen
Terapi Rawat jalan / rawat inap
Istirahat
Medikamentosa : antibiotik; simptomatik (antipiretik, obat batuk)
Roborantia
Diagnosis Banding Alergi
TB paru
Sinusitis, tonsilitis, adenoiditis
Benda asing
Kelainan bawaan
Komplikasi Otitis media
Sinusitis
Pneumonia
Lama Perawatan
1 mingguPENATALAKSANAAN PNEUMONIADefinisiPneumonia adalah infeksi akut pada parenkim paru dimana asinus terisi dengan cariran radang dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang ke dinding alveoli dan rongga interstisium yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit.
Kriteria DiagnosaAnamnesis
Panas badan sampai menggigil
Didahului oleh batuk berdahak berwarna hijau sampai merah dan purulen, pilek
Sesak nafas kadang-kadang ada nafas cuping hidung
Sianosis
Kadang-kadang nyeri dada
Pemeriksaan Fisik
Retraksi intercosta
Dada yang sakit tertinggal
Palpasi : stem fremitus meningkat disisi yang sakit
Perkusi : redup
Auskultasi : nafas bronchial, ronkhi basah halus nyaring, egofoni, bonchofoni
Takikardi dan takipnoe
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : darah rutin: lekositosis bergeser ke kiri, LED meningkat
Radiology roentgen : bercak infiltrate menyebar atau sebagian lobus
Terapi
Rawat jalan / rawat inap
Istirahat
Medikamentosa : antibiotic, antijamur, antiviral
Fisioterapi : Drainase postural, chest fisioterapi
Penanganan penyulit
Komplikasi Empiema
Efusi pleura
Abses paru
Atelektasis
Perikarditis
Meningitis
Lama Perawatan
1-2 mingguPNEUMOTORAKDefinisiAdalah adanya udara di dalam rongga pleura antara dinding dada dan paru yang disebabkan oleh trauma thorak atau dapat terjadi secara spontan
Klasifikasi Diagnosis
Berdasarkan terjadinya : artificial, traumatic, spontan
Berdasarkan lokasi : parietalis, mediastinalis, basalis
Berdasarkan derajat kolaps : totalis, parsialKriteria DiagnosaAnamnesis
Sesak biasanya mendadak, makin lama makin berat
Nyeri dada
Dapat disertai batuk atau tidak
Pemeriksaan Fisik
Sesak ringan sampai berat
Nafas tersengal-sengal dan pendek
Tanda atau dengan sianosis
Lemah sampai syok, berkeringat dingin
Inspeksi dada : dapat terjadi pencembungan dan gerak nafas tertinggal pada sisi yang sakit
Palpasi : iktus kordis terdorong ke sisi yang sehat, stem fremitus melemah atau hilang
Perkusi hiper sonor
Auskultasi : suara nafas amporik
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : darah rutin
Radiology : roentgen thoraks
Terapi
Oksigenasi
Bila pneumothoraks sedikit dan pasien tidak sesak cukup diobservasi
Bila pasien sesak harus dipasang WSD mini
Bila penumothoraks berulang dapat dilakukan pleurodesis
Lama Perawatan
2 - 4 mingguEFUSI PELURADefinisiAdalah terkumpulnya akumulasi cairan pada cavum pleura
Etiologi :
a. Transudat
Kegagalan jantung kongestif, sindroma nefrotik
Ascites, meig syndrome
Vena cava superior sydrome
b. Eksudat
Infeksi, tuberkolusa, pneumonia, dsb
Tumor
Infark paru
c. Efusi hemoragik
Tumor
Trauma
Infeksi
Tuberkulosa
d. Defuse bilateral
Kegagalan jantung kongestif, sindroma nefrotik
Ascites, infark paru, tumor, tuberkolusa
SLE
Klasifikasi Diagnosis
Anamnesis
Nyeri pleuritik terutama pada akhir inspirasi dan dyspnoe
Nyeri bertambah pada pergerakan nafas sehingga penderita menahan nafasnya
Febris
Batuk non produktif
Pemeriksaan Fisik
KU : tampak sakit
Suara nafas menurut
Palpasi : stem fremitus tidak ada
Perkusi : redup
Auskultasi : suara nafas berkurang, ronkhi basah kasar nyaring
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : jernih kekuningan
Silotorax : putih seperti susu
Empiema : Kendal dan keruh
Empiema anaerob : bau busuk dan keruh
Malignan mesotelioma : sangat kental dan berdarah
Perhitungan sel dan sitologi
Radiology roentgen : terlihat hilangnya sudut costofrenicus dan akan terlihat gambaran radioopaque homogen dengan permukaan melengkung jika jumlah cairan efusi lebih dari 300 cc pergeseran mediastinum dapat ditemukan
Terapi
Drainase cairan jika efusi pleura menimbulkan gejala subyektif seperti nyeri, dyspnoe dan lain-lain. Cairan efusi pleura sebanyak 1-1,5 l perlu dikeluarkan segera untuk mencegah edema paru. Jika jumlah cairan efusi lebih banyak maka pegneluran cairan berikutnya 1 jam berikutnya
Antibiotic
Pleurodesis
Operasi
Komplikasi
Infeksi
Fibrosis paru
Lama Perawatan
1 2 mingguEMPIEMA THORAKDefinisiAdalah suatu proses supurasi pada rongga thorak
Etiologi :
Infeksi berasal dari paru
Pneumonia
Abses paru
Bronkhiektatis
TB paru
Aktinomikosis paru
Infeksi dari luar paru
Trauma thorak
Pembedahan thorak
Thoracosintesis
Subfrenic abses
Amuba liver abses
Klasifikasi Diagnosis
Anamnesis
Empiema akut :
Panas tinggi, sesak nafas hebat, nyeri pleuritik, bisa sampai timbul toksemia, anemia, clubbing finger
Emfisema :
Disebut empiema kronis bila terjadi selama > 30 bulan, badan terasa lemah, pucat, clubbing finger, dada datar
Pemeriksaan Fisik
Empiema akut :
Ditemukan adanya tanda-tanda cairan didalam rongga pleura
Emfisema :
Inspeksi : retraksi intercostalis, dada yang sakit tertinggal
Palpasi : stem fremitus menurun.menghilang
Perkusi : redup
Ausk : ronkhi basah tidak nyaring atau redup
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : darah rutin, analisa cairan pleura
Adanya cairan dengan atau tanpa kelaian paru yang jelas
Bila ada fluid level (permukaan cairan datar) berarti ada udara yang disebabkan : saat thoracosintesi, fistel broncopleura, atau hasil dari pembentukan gas
Bronskopi (dirasakan ke RS dengan fasilitas tersebut)
Diagnosis pasti ditegakkan dari aspirasi drainase
Terapi
Prinsip pengobatannya adalah pengosongan dari nanah, bisa dilakukan WSD bila nanah sangat kental dan sukar diaspirasi, atau drainase terbuka bila indikasi untuk empiema kronik
Medikamentosa : antibiotic
Penutupan rongga empiema dengan dekortikasi dan thoracoplasti
Pengobatan kausal
Fisioterapi : pembebasan jalan nafas
Komplikasi
Bronkopeural fistel
Syok septic
Gagal jantung kongestif
Otitis media
Lama Perawatan
2- 4 mingguPPOK
( Penyakit Paru Obtruktif Kronis )DefinisiAdalah obstruktif jalan nafas yang tidak diketahui sebabnya, umumnya bersifat progresif bisa disertai hiperaktivitas bronkus dan sebagian bersifat reversibel, sebagian lain bersifat irreversibel
PPOK terdiri atas :
Emfisema
Bronchitis kronis
Factor-faktor penyebab
Kebiasaan merokok
Polusi udara
Paparan debu, asap gas-gas kimia akibat kerja
Riwayat infeksi saluran nafas
Bersifat genetic yaitu f/defesiensi alfa-1 antitripsi
Klasifikasi Diagnosis
Anamnesis
Bronchitis kronis
Batuk-batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran dahak sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam waktu 1 tahun, paling sedikit minimal 2 tahun
Emfisema :
Sesak menetap dan progresif
Pemeriksaan Fisik
Bronchitis kronis :
Kadang ditemukan ronchi kering dilapangan paru
Emfisema :
Infeksi: dada cebung
Palpasi : stem fremitus meningkat
Parkusi : hipersonor
Ausk : suara nafas melemah, mungkin disertai wheezing
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : darah rutin, sputum, diff count
Radiology roentgen
Bronchitis kronis :
Memperlihatkan tabula shadow, berupa bayangan garis-garis pararel keluar hilur, menuju apex paru dan corak paru yang bertambah
Emfisema :
Menunjukkan adanya overinplasi dengan gambaran diafragma yang rendah dan datar, penciutan pembuluh darah pulmonal, dan penambahan corakan kedistal
Pemeriksaan faal paru
Analisa gas darah EKG
Terapi
Pencegahan : mencegah kebiasaan merokok, menghindari infeksi dan polusi udara
Terapi eksaserbasi akut : rawat inap
Oksigenasi, antibiotika, bronchodilator, fisioterapi
Terapi jangna panjang
Oksigen, antibiotika, bronchodilator, fisioterapi, mukolitik, dan ekspectoran, latihan fisik, rehabilitasi psikis dan pekerjaan
Komplikasi
Intoksikasi oksigen
Cor pulmonale
Gagal nafas
Lama Perawatan
2- 4 mingguTUMOR MEDIASTINUMDefinisiAdalah tumor yang terdapat pada rongga mediastinum
a. Mediastinum adalah suatu rongga yang terletak di bagian tengah thorak yang memiliki batas-batas anatomi
b. Macam-macam tumor mediatinum
Timoma
Tumor teratoid
Rumor tiroid
Tumor perikadial
Limfoma
Kista bronkogenik
Tumor neurogenik
Klasifikasi Diagnosis
Anamnesis
Umumnya tumor tersebut tidak memberikan gejala, namun penekanan pada organ-organ disekitarnya yang menimbulkan antara lain :
Trankhea : batuk, sesak, stiidor
Nervus laringeus rekurens : suara parau
Esophagus : disfagia
Vena kava superior : sindrom vena kava superior
Jantung dan pembuluh besar : gangguan hemodinamikPemeriksaan Fisik
Terlihat benjolan ditengah dada
Palpasi : teraba benjolan
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : darah rutin
Radiology roentgen
Adanya bayanan bulat/lonjong di daerah mediastinum atau suatu pelebaran bayangan mediastinum dengan batas yang tegas tanpa disertai kelainan yang berhubungan dengan parenkim paru
Terapi
Tindakan pembedahan
Lama Perawatan
2- 4 minggu