Post on 05-Mar-2016
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 1/27
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluran penccernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, dan disertai
gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran (Mansjoer, 2000)
Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di !ndonesia, "enyakit ini
termasuk penyakit menular yang tercantum dalam #ndang #ndang nomor $ tahun
%&$2 tentang 'abah elompok penyakit menular ini merupakan penyakit yang
mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan
'abah (idodo,20%0)
Demam tifoid di sebabkan oleh Salmonella Typhii, basil gram negatif,
bergerak dengan rambut getar, tidak berspora, mempunyai sekurangnya empat
macam antigen, yaitu antigen * (somatik), + (flagela), i dan protein membran
hialin (Mansjoer,20%0)
"enyakit demam tifoid adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan dan
minuman yang tercemar kuman Salmonella Typhii aktu inkubasi berkisar tiga
hari sampai satu bulan -ejala a'al meliputi onset progresif demam, rasa tidak
enak pada perut, hilangnya nafsu makan, sembelit yang diikuti diare, batuk
kering, malaise, dan disertai relatif bradikardi Tanpa pengobatan, demam tifoid
merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan delirium, perdarahan usus,
perforasi usus dan kematian dalam 'aktu satu bulan onset "enderita mungkin
mendapatkan komplikasi neuropsikiatrik jangka panjang atau gangguan permanen
(.skkena/y, 2000)
.ngka kejadian demam tifoid di seluruh dunia tergolong besar "ada tahun
2000, demam tifoid terjadi 2%$0&71 ji'a di seluruh dunia, dan menyebabkan
2%$%0 kematian edangkan !nsidensi demam tifoid diseluruh dunia menurut
data pada tahun 2002 sekitar %$ juta per tahun $00000 diantaranya menyebabkan
kematian (World Health Organization (+*), 2003)
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 2/27
.ngka kejadian demam tifoid di negara berkembang masih tergolong
tinggi Di .sia tenggara, yang menjadi faktor risiko terjangkit infeksi tifus
abdominis adalah kontak dengan pasien tifus, dan rendahnya tingkat engetahuan,
tidak tersedianya jamban di rumah, minum air yang kurang bersih dan memakan
berbagai makanan tercemar, dan makanan yang dijual di pinggir jalan ( World
Health Organization +*, 2000)
Di !ndonesia, tifoid bersifat endemis yang banyak dijumpai di kota besar
"enderita anak yang ditemukan biasanya berumur diatas satu tahun ebagian
besar dari penderita (304) yang dira'at di 5agian !lmu esehatan .nak 6#!
89M :akarta berumur diatas lima tahun (Departemen esehatan 8epublik
!ndonesia D;"; 8!, 2003)
umber penularan utama demam tifoid adalah penderita itu sendiri dan
karier, yang mana mereka dapat mengeluarkan berjutajuta kuman Salmonella
typhi dalam tinja, dan tinja inilah yang menjadi sumber penularan Makanan
berdebu yang mengandung tinja atau urin dari penderita atau karier demam tifoid
5ila makanan dan minuman tersebut dikonsumsi oleh orang sehat terutama anakanak sekolah yang sering jajan sembarangan maka ra'an tertular penyakit infeksi
demam tifoid (idodo, 20%0)
#ndang#ndang nomor $ tahun %&&2 telah mencantumkan demam tifoid
tentang 'abah elompok penyakit menular ini merupakan penyakit infeksi yang
mudah menular kepada banyak orang (D;"; 8!, 2003)
5erdasarkan data yang diperoleh dari sur<ey pendahuluan di 8 9amatha
ahidya 5atam, jumlah demam tifoid yang dira'at pada tahun 20%% adalah %=
penderita dari 172% pasien ra'at inap (2,34) pada tahun 20%2 adalah %0
penderita dari 1307 pasien ra'at inap (=,%4) pada tahun 20%= adalah 2%1
penderita dari 1313 pasien ra'at inap (1,14) 5ardasarkan latar belakang yang
diuraikan diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita
demam tifoid ra'at inap di 8 9amatha ahidya 5atam tahun 20%=
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 3/27
B. Rumusan Masalah
8umusan masalah dalam penelitian ini adalah .pa 6aktorfaktor yang
mempengaruhi terjadinya Demam Tifoid pada pasien ra'at ianap di 8umah
akit 9amatha ahidya Tahun 20%=>
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
#ntuk mengetahui 6aktorfaktor yang mempengaruhi kejadian Demam
Tifoid pada pasien ra'at inap di 8umah sakit 9amatha ahidya Tahun 20%=
2. Tujuan khusus
a #ntuk mengetahui faktor karier yang mempengaruhi Demam Tifoid ada
pasien ra'at inap di 8umah sakit 9amatha ahidya 5atam Tahun 20%=
b #ntuk mengetahui faktor hygiene sanitasi yang mempengaruhi Demam
Tifoid pada pasien ra'at inap di 8umah sakit 9amatha ahidya 5atam
Thun 20%=
c #ntuk mengetahui faktor kebersihan makanan yang mempengaruhi
Demam Tifoid pada pasien ra'at inap di 8umah akit 9amatha
ahidya Tahun 20%=
D. Manaat Penelitian
1. Penulis
Menambah pengetahuan dan 'a'asan penulis tentang ilmu yang didapat
selama mengikuti pendidikan di #ni<ersitas 5atam
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 4/27
2. !nstitusi
ebagai informasi dan masukan bagi pihak 8umah sakit 9amatha ahidya
tentang faktorfakror yang mempengaruhi terjadinya Demam Tifoid "ada
pasien ra'at inap di 8umah sakit 9amatha ahidya Tahun 20%=
". Res#$n%en
#ntuk menambah pengetahuan tentang faktorfakto yang mneyebabkan
Demam Tifoid
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 5/27
BAB !!
T!N&AUAN PU'TA(A
A. Demam Ti$i%
1. Pengertian Demam Ti$i%
Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut pada usus halus dengan
gejala demam lebih dari satu minggu atau lebih di sertai gangguan pada
saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran (8angpengan,
2007)
Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat
pada saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu
minggu,gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran
(8usepno, 2000)
Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluran cerna dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada
saluran cerna, dan gangguan kesadaran (Mansjoer, 2000)
ampai saat ini, Demam Tifoid masi merupakan masalah kesehatan, hal ini
disebabkan oleh kesehatan lingkungan yang kurang memadai, penyediaan
air minum yang tidak memenuhi syarat, serta lingkungan sosial ekonomi
dan tingkat pendidikan masyarakat yang kurang ( 8ampengan, 2007)
Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau
thypus, tetapi dalam dunia kedokteran di sebut Typhoid fever atau Thypus
abdominalis karena berhubungan dengan usus di dalam perut "enyakit
demam tifoid merupakan penyakit yang di tularkan melalui makanan dan
minuman yang tercemar oleh bakteri Salmonella Thyposa, (food and
water borne disease). seorang yang menderita penyakit tifus menandakan
bah'a ia sering mengonsumsi makanan atau minuan yang terkontaminasi
bakteri ini (.khsin /ulkoni, 20%0)
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 6/27
2. E#i%emi$l$gi
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang dijumpai di seluruh
dunia, secara luas di daerah tropis dan subtropis terutama di daerah dengan
kualitas sumber air yang tidak memadai dengan standar higienis dan sanitasi
yang rendah yang mana di !ndonesia dijumpai dalam keadaan endemik ("rofil
esehatan !ndonesia, 2003)
ur<eilans Departemen esehatan 8!, 6reku'ensi kejadan demam
tifoid di !ndonesia pada tahun %&&0 sebesar &,2 dan pada tahun %&&1 terjadi
peningkatan frek'ensi menjadi %,1 per %0000 pendudukdari sur<ey berbagai
rumah sakit di indonesia dari tahun dan %&3% sampai dengan %&3$
memperlihatkan peningkatan jumlah penderita sekitar =,34 yaitu dari %&&$
menjadi 2$$0$ kasus (idodo 20%0)
!nsidens demam tifoid berfariasi di tiap daerah biasanya terkait dengan
sanitasi lingkungan di daerah luar (:a'a 5arat) %7 kasus per %00000
penduduk, sedangkan di daerah urbar di temukan 7$03%0 per %00000
penduduk "erbedaan insidens di perkotaan berhubugan erat dengan
penyediaan air bersih yang belum memadai serta sanitasi lingkungan dengan
pembangunan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan lingkungan
(idodo, 20%0)
-ambar %? ;pidemiologi Demam Tifoid di Dunia
umber ? (World Health Organization, 2003)
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 7/27
". Eti$l$gi
"enyakit demam tifoid di sebabkan oleh infeksi kuman salmonella
typhosa atau bethella Typhosa yang merupakan kuman gram negatif, motil,
dan tidak menghasilkan spora kuman ini dapat hidup baik sekali pada suhu
tubuh manusia
Demam tifoid disebabkan oleh kuman S.typhi yang berhasil diisolasi pertama
kali dari seorang pasien demam tifoid oleh -afrrkey di -erman pada tahun
%331 Mikroorganisme ini merupakan bakteri gram negatif yang motil, bersifat
aerob dan tidak membentuk spora yang menghasilkan endotoksin sehingga
merusak jaringan usus halus S.typhi dapat tumbuh pada semua media, pada
media yang selektif bakteri ini memfermentasi glukosa dan manosa, tetapi
tidak dapat memfermentasi laktosa S.typhi masuk ke tubuh manusia secara
fe!al"oral , dan melalui alat atau makakanan yang terkontaminasi (oegijanto,
2002)
5akteri ini mempunyai beberapa komponen antigen, yaitu ?
% .ntigen dinding sel (*) yang merupakan lipopolisakarida dan bersifat
spesifik grup
2 .ntigen flagella (+) yang merupakan komponen protein berada dalam
flagella dan bersifat spesifik spesies
= .ntigen <irulen (i) merupakan polisakarida dan berada di kapsul yang
melindungi seluruh permukaan sel .ntigen i dapat menghambat prosesaglutinasi antigen * oleh anti * serum dan melindungi antigen * dari proses
fagositosis .ntigen i berhubungan dengan daya in<asif bakteri dan
efekti<itas <aksin S.typhi menghasilkan endotoksin yang merupakan bagian
terluar dari dinding sel, terdiri dari antigen * yang sudah dilepaskan,
lipopolisakarida dan lipid . etiga antigen di atas di dalam tubuh akan
membentuk antibodi aglutinin (idodo, 20%0)
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 8/27
1 Outer #embrane $rotein (*M") Merupakan bagian dari dinding sel terluar
yang terletak di luar membran sitoplasma dan lapisan peptidoglikan yang
membatasi sel dengan lingkungan sekitarnya *M" berfungsi sebagai barier
fisik yang mengendalikan masuknya cairan ke dalam membran sitoplasma
elain itu *M" juga berfungsi sebagai reseptor untuk bakteriofag dan
bakteriosin yang sebagian besar terdiri dari protein purin, berperan pada
patogenesis demam tifoid dan merupakan antigen yang penting dalam
mekanisme respon imun pejamu edangkan protein non purin hingga kini
fungsinya belum diketahui secara pasti (idodo, 20%0)
). *akt$r+akt$r ,ang mem#engaruhi Demam Ti$i%
6aktor penyebab thypoid adalah karier,pola makan, kebersihan makanan,
hygiene sanitasi (kualitas sumber air dan kebersihan jamban), tingkat pengetahuan
hygiene perorangan (perilaku cuci tangan dan kebersihan badan), pengobatan
yang belum tuntas ("otter @ "erry, 200, 8ampengan, 2007,Aursalam, etal,
200). 6aktor arier
6aktor karier sangat penting dalam hal penularan Demam Tifoid
yang tersembunyi, penemuan kasus sedini mungkin serta pengobatan yang
sangat penting dalam hal menurunkan angka kematian Demam Tifoid
karier adalah seseorang yang tidak menunjukan gejala penyakit demam
tifoid,tetapi mengandung kuman salmonella typhosa di dalam sekretnya
(8ampengan, 2007)
5 Hygiene sanitasi
%. Hygiene
Hygiene adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari
pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia,upaya
mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh ligkungan kesehatan serta
membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin
pemeliharaan kesehatan Termasuk upaya melindungi, memelihara, dan
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 9/27
mempertinggi derajat kesehatan manusia (perorangan atau masyarakat),
sedemikian rupa sehingga berbagai faktor lingkungan yang
menguntungkan tersebut tidak sampai menimbulkan gangguan kesehatan
(./'ar 200) pada pera'at yang memilki lingkungan yang tidak sehat
misalnya sumber air yang tercemar dan dampak menibulkan dampak pada
pencemaran air yang biasa dikonsumsi seharihari
2 anitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan
pada penga'asan terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi atau
mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia Bebih
mengutamakan usah pencegahan terhadap berbagai faktor lingkungan
sedemikian rupa (./'ar, 200)
= ebersihan jamban
:amban jenis septik merupakan cara yang paling tepat memenuhi
persyaratan, oleh sebab itu cara pembuangan tinja semacam ini yang
dianjurkan ( Aotoadmojo, 200$) dengan adanya jamban dalam suatu
rumah mempengaruhi kesehatan lingkungan sekitar untuk mencegah
atau mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka
pembuangan tinja pada manusia harus di satu tempat tertentu agar
menjadi jamban yang sehat :amban yang sehat untuk daerah pedesaan
herus memenuhi persyaratan yaitu tidak mengotori permukaan tanah
di sekeliling jamban Tidak mengotori jamban disekitarnya, tidak
terjangkau oleh serangga,tidak menimbulkan bau mudah digunakan
dan di pelihara diperoleh, sederhana desainnya , murah dapat diterimaoleh pemakainya "enularan penyakit demam thpoid bersifat fecaloral
maka pembuangan kotoran melalui jamban menjadi penting
penggunaan jamban keluarga dengan baik dan bersih, dapat
mengurangi resiko demam thypoid berulang Transmisi kuman demam
thypoid berulang dengan cara menelan makanan atau air yang
tercemar tinja manusia salmonella thyphi hanya dapat hidup pada
tubuh manusia ember penularan berasal dari tinja dan urine karier,
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 10/27
dari penderita pada fase akut dan penderita delam fase penyuluhan
(oegijanto, 200$)
9 ebersihan Makanan
+* telah menetapkan sepuluh aturan tersebut jika diperlukan harus
disesuaikan dengan kondisi setempat yakni?
% "ilih makanan yang diolah untuk keamanan 5uahbuahan dan sayuran
paling baik dikonsumsi dalam keadaan alami, makanan lain tidak aman
jika mengalami pengolahan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan
mentah perlu dibersihkan sebelum dikonsumsi
2 Masak makanan dengan diteliti Makanan mentah seperti unggas, daging,
telur dan susu yang tidak mengalami pasteurisasi dapat terkontaminasi
organism penyebab penyakit "emasakan yang teliti akan membunuh
mikroba pathogen, suhu untuk seluruh makanan yang harus mencapai
minimal 70 9 jika ayam dimasak masih mentah di bagian dekat
tulangnya, harus dimasak kembali sampai matang seluruhnya Daging,ikan dan unggas beku harus dicairkan dengan teliti dan sempurna
= Makanmakanan matang dengan segera :ika makanan matang menjadi
dingin karena suhu kamar, mikroba mulai berkembang biak, semakin lama
didiamkan akan semakin besar resikonya .gar aman makan segera
makanan begitu jelas dipanaskan
1 impan makanan matang dengan hatihati :ika masakan akan disiapkan
jauh sebelumnya dan ingin disimpan sisanya,harus dipastikan makanandisimpan dalam kondisi panas (suhu mendekati atau melebihi %0 9) aturan
ini sangat penting jika berencana untuk menyimpan makanan lebih dari
empat atau lima jam
"anaskan kembali makanan matang dengan telititindakan memanaskan
makanan perlindungan terbaik mela'an mikroba yang mungkin
berkembang selama penyimpanan "enyimpanan yang tepat dapat
memperlambat pertumbuhan mikroba tetapi tidak membunuh mikroba
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 11/27
"emasangan ulang yang diteliti berarti seluruh bagian makanan harus
mencapai suhu minimal 70 9
$ +indari kontak makanan mentah dan makanan matang Makanan yang
matang yang aman dapat terkontaminasi melalui kontak sedikit saja
dengan makanan mentah
7 9uci tangan berulang kali 9uci tangan dengan teliti sebelum menyiapkan
makanan akan menghindari kuman bersinggah dalam makanan
3 :aga kebersihan seluruh permukaan dapur Makanan sangat mudah
terkontaminasi, setiap makanan yang digunakan untuk menyiapkan
makanan harus dijaga bersihsetiap potongan kecil, sisa makanan
merupakan tempat yang potensial untuk kuman Bap yang menyentuh
peralatan makanan dan masak harus sering diganti dan direbus sebelum
digunakan kembali Bap pembersih lantai yang yang terpisah harus sering
dibersihkan
& Bindungi makanan dari serangga,binatang pengerat, dan binatang lain
5inatang sering memba'a mikroorganisme pathogen penyimpanan
makanan secara tertutup merupakan perlindungan terbaik
%0 -unakan air yang aman .ir untuk menyiapkan makanan sama pentingnya
dengan air untuk diminum :ika air diragukan keamanannya maka air
harus direbus sebelum ditambahkan kedalam makanan es untuk diminum
-. Pat$isi$l$gi
Masuknya kuman salmonella typhi (S. tiphy) dan salmonella paratyphy
(S.paratyphy) ke dalam tubuh manusia terjadi melalui makanan yang
terkontaminasi kuman ebagian kuman dimusnahkan dalam lambung,
sebagian lolos masuk kedalam usus dan selanjutnya berkembang biak 5ila
respon imunitas humoralmukosa (ig.) usus kurang baik maka kuman akan
menembus sel epitel (terutama selM) dan selanjutnya ke lamina propia Di
lamina propia kuman berkembang biak dan difagosit oleh selsel fagosit
terutama oleh makrofag uman dapat hidup dan berkembang biak di dalam
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 12/27
makrofag dan selanjutnya di ba'a ke plak peyeri ileum distal dan kemudian
kekelanjar getah bening mesenterika selanjutnya melalui duktus torasikus
kuman yang terdapat di dalam makrofag ini masuk ke dalam sirkulasi darah
(mangakibatkan bakterimia pertama yang asimtomatik) dan menyebar
keseluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan linfa Di organ
organ ini kuman meninggalkan sel sel fagosit dan kemudian berkembang biak
di luar sel atau ruang sinusoid dan selanjutnya masuk dalam sirkulasi darah lagi
mengakibatkan bakterimia yang keua kalinya dengan disertai tanda tanda dan
gejala penyakit infeksi sistemik (idodo, 20%0)
Di dalam hati, kuman masuk kedalam kandung empedu, berkembang
biak dan bersama cairan empedu diekskresikan secara intermiten ke dalam
lumen usus sebagian kuman dikeluarkan melalui feses dan sebagian masuk lagi
kedalam sirkulasi setelah menembus usus "roses yang sama terulang kembali
berhubungan makrofag telah terakti<asi dan hiperaktif maka saat fagositosis
kuman salmonella terjadi pelepasan beberapa mediator inflamasi yang
selanjutnya akan menimbulkan gejala reaksi inflamasi sistemik seperti demam,
malaise, mialgia, sakit kepala, sakit perut, instbilitas <askular, gangguan
mental, dan koagulasi (idodo, 20%0)
. /ejala (linis
-ejala klinis demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan jika
dibandingkan dengan penderita de'asa Masa tunas ratarata %020 hari, yang
tersingkat 1 hari jika infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan yang terlama
sampai =0 hari jika infeksi melalui minuman elama masa inkubasi mungkin
ditemukan gejala prodormal, yaitu tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing
dan tidak bersemangat (5agian !lmu esehatan .nak 6#!, 2000)
emudian menyusul gejala klinis yang bisa ditemukan, yaitu?
a Demam
"ada kasuskasus yang khas, demam berlangsung = minggu 5ersifat febris
remiten dan suhu tidak seberapa tinggi elama minggu pertama, suhu tubuh
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 13/27
berangsurangsur meningkat setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari
dan meningkat lagi pada sore dan malam hari Dalam minggu kedua,
penderita terus berada dalam keadaan demam Dalam minggu ketiga suhu
badan berangsurangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga
(5agian esehatan .nak 6#!,2000)
b -angguan pada saluran pencernaan
"ada mulut terdapat nafas berbau tak sedap 5ibir kering dan pecahpecah,
lidah ditutupi selaput lendir kotor, ujung dan tepinya kemerahan, jarang
disertai tremor "ada abdomen mungkin ditemukan keadaan perut kembung,
hati dan limpa membesar disertai nyeri pada pada perabaan 5iasanya
didapati obstipasi, akan tetapi mungkin pula normal bahkan dapat terjadi
diare (5agian esehatan .nak 6#!, 20%0)
c -angguan kesadaran
5iasanya kesadaran penderita menurun 'alaupun tidak berapa dalam, yaitu
apatis sampai somnolen :arang terjadi sopor, koma atau gelisah Di
samping gejalagejala yang biasa ditemukan tersebut, mungkin pula
ditemukan gejala lain "ada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan
roseola, yaitu bintikbintik kemerahan karena emboli basil dalam kapiler
kulit 5iasanya ditemukan dalam minggu pertama demam adangkadang
ditemukan bradikardi pada anak besar dan mungkin pula ditemukan
epistaksis (5agiann esehatan .nak 6#!, 20%0)
0. Diagn$sis
.da dua cara utama untuk mendiagnosis demam tifoid yaitu secara klinis
dan pemeriksaan laboratorium Diagnosis klinis penyakit ini sering tidak tepat,
kerena gejala klinis yang khas pada demam tifoid tidak ditemukan atau gejala
yang sama dapat juga ditemukan pada penyakit lain Diagnosis klinis demam
tifoid seringkali terle'atkan karena pada penyakit dengan demam beberapa
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 14/27
hari tidak diperkirakan kemungkinan diagnosis demam tifoid (oegijanto,
2001) *leh karena itu untuk menegakan diagnosis demam tifoid perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut ?
a. Pemeriksaan Darah Te#i
Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan darah tepi akan
mendapatkan gambaran leukopenia, limfositisis relatif dan aneosinofilia
pada permulaan sakit Di samping itu, pada pemeriksaan ini kemungkinan
terdapat anemia dan trombositopenia ringan "emeriksaan darah tepi ini
sederhana, mudah dikerjakan dilaboratorium yang sederhana, akan tetapi
berguna untuk menegakan diagnosis (+asan dkk, 200)
. Pemeriksaan akteri$l$gis
Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakan bila ditemukan bakteri
salmonella typhii dalam biakan dari darah #rin, feses, dan sumsum tulang
5erkaitan dengan patogenesis penyakit, maka bakteri akan lebih mudah
ditemukan dalam darah penderita pada minggu pertama sakit, dengan hasil
positif 70&04 dari penderita, sedangkan biakan sumsum tulang
memberikan hasil positif pada 30&4 penderita selama perjalanan
penyakit dan hilang pada fase penyembuhan 5akteri dalam feses di
temukan meningkat pada minggu pertama (%0%4) sampai minggu ke tiga
(74) dan turun secara perlahan, sedangkan biakan urin memberikan hasil
positif setelah mengnggu pertama sakit ("rasetyo,2001)
+asil biakan yang positif memastikan diagnosis demam tifoid, akan
tetapi hasil biakan negatif tidak mengenyampingkan diagnosis demam
tifoid, karena hasil tergantung dari beberapa faktor 6aktor faktor yang
mempengaruhi hasil biakan yaitu jumlah darah yang diambil, perbandingan
<olume darah dengan media empedu dan 'aktu pengambilan darah Media
pembiakan yang direkomendasikan untuk salmonella adalah media empedu
( gal ) dari sapi, dimana media ini dapat meningkatkan positifitas hasil
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 15/27
karena hanya salmonella typhi yang dapat tumbuh pada media tersebut
("rasetyo, 2001)
. Pemeriksaan 'er$l$gis
#ji serologis digunakan untuk membantu menegakan diagnosis demam
tifoid dengan mendeteksi antibodi spesifik terhadap komponen antigen
salmonella typhi maupun mendeteksi antigen itu sendiri
1.Uji 3i%al
#ji 'idal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi
(aglutinin) .glutinin yang spesifik terhadap salmonell typhi terdapat
dalam serum penderita demam tifoid, pada orang yang pernah tertular
salmonella thypi dan pada orang yang pernah mendapat <aksin demam
tifoid
.ntigen yang digukan pada uji idal adalah suspensi salmonella thypi
yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium Tujan dari uji idal
adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita yang
diduga menderita demam tifoid (:u'ono, %&&$)
Dari ketiga aglutinin (aglutinin *, + dan i) hanya aglutinin * dan
+ yang ditentukan titernya untuk diagnosis emakin tinggi titer
aglutininnya, semakin besarpula kemungkinan diagnosis sebagi
penderita demam tifoid "ada infeksi yang aktif, titer aglutinin akan
meningkat pada pemeriksaan ulang yang dilakukan selang 'aktu paling
sedikit hari "eningkatan titer aglutinin empat kali lipat selama 2
sampai = minggu memastikan diagnisis demam tifoid interprestasi hasil
uji 'idal adalah sebagai berikut?
a Titer * yang tinggi (C %$0) menunjukan adanya infeksi akut
b Titer + yang tinggi (C %$0) menunjukan telah mendapat imunisasi
atau pernah menderita infeksi
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 16/27
c Titer antibodi yang tinggi terhadap antigen i terjadi pada !arrier
2. Uji Enzime-Linked Immunosortbent assay ( EL!'A4
#ji ;B!. untuk melacak antibodi terhadap salmonella typhi
#ji ;B!. untuk melacak antibodi terhadap antigen salmonella ttyphi
belakang ini mulai dipakai "rinsip dasar uji ;B!. yang dipakai umumnya
uji ;B!. tidak lansung .ntibodi yang dilacak denagn uji ;B!. ini
tergantung dari jenis antigen yang dipakai (+andojo, 2001)
#ji ;B!. untuk melacak salmonella typhi
Deteksi antigen spesifik dari salmonella typhii dalam spesimen klinik
(darah atau urin) secara teoritis dapat menegakan diagnosis demam tifoid
secara dini dan cepat #ji ;B!. yang sering dipakai untuk melacak
adanya antigen salmonella typhi dalam spesimen klinik, yaitu double
antibody sand'ich ;B!. (+andojo, 2001)
5. Dign$sis Ban%ing
bila terdapat demam lebih dari satu minggu sedangkan penyakit yang dapat
menerangkan penyebab demam tersebut belum jelas, perlulah dipertimbangkan
pula selain Demam Tifoid, seperti ? "aratifoid ., 5, dan 9,!influen/a, Malaria,
Tuberkulosis, Dengue, "neumonia lobaris, dan lainlain (ilmu kesehatan anak
6#!,2007)
6. Penegahan
ecara #mum, untuk memperkecil kemungkinan tercemar S.typhi, maka
setiap indifidu harus memperhatikan kualitas makanan dan minuman yang
mereka konsumsi S.typhi akan mati dalam air yang dipanaskan setinggi 7 9
dalam beberapa menit atau dengan proses iodinasiklorinasi aksinasi atau
imunisasi, memberikan pendidikan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan
secara berkala terhadap penyaji makanan baik pada industri makanan maupun
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 17/27
restoran dapat berpengaruh terhadap penurunan angka kejadian demam tifoid
(sumarno, 2002)
"encegahan demam tifoid melalui gerakan nasional sangat diperlukan
karena akan berdampak cukup besar terhadap penurunan kesakitan dan
kematian akibat demam tifoid Tindakan pre<entif dan kontrol penularan kasus
luar biasa (B5) demam tifoid mencakup banyak aspek, mulai dari segi kuman
S.typhi sebagai agen penyakit dan faktor penjamu (host) serta faktor
lingkungan (soegijanto, 2002)
ecara garis besar ada tiga strategi pokok untuk memutuskan transmisi tifoid,
yaitu ? (sumarno, 2002)
a !dentifikasi dan eradikasi S.typhi baik pada kasus demam tifoid maupun
kasus karier tifoid
b "encegahan transmisi langsung dari pasien yang terinfeksi S.thypi akut
maupun karier
c "roteksi pada orang yang berisiko teinfeksi
17. Peng$atan
"enderita yang dira'at dengan diagnosis obser<asi tifus abdominalis harus
dianggap dan diperlakukan lansung sebagai penderita tifus abdominalis dan
diberikan pengobatan sebagai berikuit?
% !solasi penderita dan disenfeksi pakaian dan ekskreta
2 "era'atan yang baik untuk menghindari komplikasi, mengingat sakit yang
selama, lemah dan anoreksia dan lain lain
= !stirahat selama demam sampai dengan 2 minggu normal kembali, yaitu
istirahat mutlak, berbaring terus di tempat tidur seminggu kemudian boleh
duduk dan selanjutnya boleh berdiri dan berjalan
1 Diet makanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protien
bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak meransang
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 18/27
dan tidak menimbulkan banyak gassusu 2 kali satu gelas sehari perlu di
berikan :enis makanan untuk penderita dengan kesadaran menurun ialah
makanan cair yang dapat diberikan melalui pipa lambung 5ila anak sadar
dan nafsu makan baik, dapat diberikan makanan lunak (5agian !lmu
esehatan .nak 6#!,20%0)
"emberian antimikroba, *batobat antimikroba yang sering digunakan untuk
mengobati demam tifoid adalah (idodo, 20%0)
% loramfenikol, D! indonesia kloramfenikol masih merupakan pilihan
pertama untuk mengobati demam tifoid, Dosis yang di berikan adalah 1 E
00 mg per hari dapat diberikan secara oral selama 7 hari (idodo, 20%0)
2 Tiamfenikol Dosis dan efektifitas tiamfenikol pada demam tifoid hampir
sama dengan kloramfenikol akan tetapi komplikasi hematologi seperti
kemungkinan terjadinya anemia aplastik lebih rendah dibandingkan
dengan kloramfenikol Dosis tiamfenikol adalah 1E 000 mg, Demam
ratarat turun pada hari ke sampai ke$
= otrimoksa/ol ;fektifitas obat ini hampir sama dengan klramfenikol
Dosis untuk orang de'asa 2E2 tablet (% tablet mengandung
sulfametoksa/ol 100 mg dan 30 mg trimetoprim) diberikan selama 2
minggu
1 .mpisilin dan .moksisilin emampuan obat ini untuk menurunkan
demam lebih rendah dibandingkan kloramfenikol, Dosis yang di anjurkan
berkisar antara 0%0 mgkg 55 digunakan selama 2 minggu
efalosforin dan -enerasi ketiga +ingga saat ini golongan sefalosforin
generasi ke= yang terbukti efektif untuk demam tifoid adalah seftriakson,dosis yang dianjurkan adalah antara =1 gram dalam dekstosa %00 cc
diberikan selama =0 menit perinfus sekali sehari, Diberikan selama =
hingga hari
$ -olongan 6luorokuinolon -olongan ini beberapa jenis bahan sediaan dan
aturan pemberianya?
Aorfloksasin dosis 2 E 100 mg hari selama %1 hari
iprofloksasin dosis 2 E 00 mghari selama $ hari
*floksasin dosis 2 E 100 mghari selama 7 hari
"efloksasin dosis 100 mghari selama 7 hari
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 19/27
6leuroksasin dosis 100 mghari selama 7 hari
11. ($m#likasi
omplikasi yang dapat terjadi, antara lain adalah ? (sudigjo %&&3)
% !ntra intestinal
a "erforasi usus
"erforasi merupakan komplikasi pada %4 penderita yang dira'at, biasanya
terjadi pada minggu ketiga tetapi bisa terjadi selama masa sakit
"erforasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat ditemukan bila
terdapat udara di rongga peritoneum
b "erdarahan #sus
"ada plak "ayeri usus yang terinfeksi dapat terbentuk tukakluka berbentuk lonjong dan memanjang terhadap sumbu usus 5ila sedikit
hanya ditemukan jika dilakukan pemeriksaan tinja dengan ben/idin
"erdarahan hebat dapat menyebabkan syok, tetapi biasanya sembuh
spontan tanpa pembedahan
2) ;kstra intestinal
Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis yaitu meninggal,
kolesistis, ensefalopati dan lainlain "ankreatitis merupakan komplikasi yang
jarang terjadi pada demam tifoid Myokarditis terjadi pada %4 penderita
demam tifoid +epatitis tifosa merupakan komplikasi demam tifoid yang
jarang ditemukan ebagian kasus demam tifoid mengeluarkan bakteri S.typhi
melalui urin pada saat sakit maupun sembuh ehingga sistitis bahkan
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 20/27
pielonefritis merupakan penyulit demam tifoid Dilaporkan pula kasus dengan
komplikasi neuro psikiatrik ebagian besar bermanifestasi gangguan
kesadaran, disorientasi, delirium, obtundasi, stupor bahkan koma (sudigjo,
%&&3)
B. (ERAN/(A (8N'EP PENEL!T!AN
1. (erangka k$nse#
erangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara
konsepkonsep yang ingin di amati atau di ukur melalui penelitian
penelitianyang akan di lakukan (Aotoadmodjo, 200)
ariabel !ndependen ariabel Dependen
2.Hi#$tesis
+ipotesis adalah ja'aban sementara penelitian yang kebenarannya
akan dibuktikan dalam penelitian tersebut etelah melalui
pembuktian drai hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar atau
salah, dapat diterima atau di tolak (Aotoadmodjo, 20%0) Dalam
penelitian ini adapun hipotesisnya sebagai
A. Hi#$tesis N$l 9H$4
Tidak ada faktorfaktor yang mempengaruhi demam tifoid pada
pasien ra'at inap di 8umah akit 9amatha ahidya Tahun 20%=
arier
Hygiene sanitasi
ebersih makanan
Demam Tifoid
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 21/27
B. Hi#$tesis lternati 9Ha4
.da faktorfaktor yang mempengaruhi resiko pada penderitademam tifoid di ra'at inap 8umah akit 9amatha ahidya Tahun
20%=
BAB !!!
MET8DE PENEL!T!AN
A. &enis Penelitian
.dapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah !ross se!tional yaitu sebuah penelitian yang dilakukan dalam sekali
'aktu saja tidak ada perulangan dalam pengambilan data itu berarti jika
yang ingin diketahui adalah karier, hygiene sanitasi, kesehatan makanan,
maka semuanya diukur secara bersamaan (8umengan, 2003)
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 22/27
B. :ariael Penelitian
ariabel mengandung engertian ukuran atau ciri yang dimiliki olehanggotaanggota suatu kelompok lain Defenisi lain mengatakan bah'a
<ariabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimilikioeh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu
(Aotoatmodjo, 200)
aariabel !ndependen
% arier
2 Hygiene aniasi
= ebersihan makanan
b ariabel Dependen
% ejadian Demam Tifoid pada pasien di ra'at inap 8umah akit
9amatha ahidya Tahun 20%=
C. (riteria Penelitian
1. kriteria inklusi
riteria !nklusi merupakanpersyaratan umum yang harus dipenuhi
oleh subjek agar dapat di diikutsertakan ke dalam penelitian
(asroasmoro, 2002)
% 5ersedia menjadi 8esponden
2 5erada di tempat pada saat penelitian
= "asien Demam tifoid yang pernah di ra'at inap
1 Memiliki daftar rekammedis yang lengkap
2. (riteria Eklusi
riteria eklusi adalah keadaan yang menyebabkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian
(asroasmoro, 2002)
% Tidak bersedia menjadi responden
2 Tidak berada ditempat pada saat penelitian
= "asien demam tifoid tidak di ra'at inap
1 Tidak memiliki daftar rekammedis yang lengkap
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 23/27
D. L$kasi Dan 3aktu Penelitian
1.Tem#at Penelitian
"enelitian ini dilakukan di alamat pasien yang sebelumnya
diminta pada petugas rekammedik 8 9amatha sahidya Tahun 20%=
2. 3aktu Penelitian
aktu penelitian dilaksanakan dari bulan % *ktober =0
Desember 20%1
E. P$#ulasi Dan 'am#el Penelitian
1. P$#ulasi
"opulasi adalah sekelompok orang,sesuatu yang mempunyai
karakteristik tertentu (8umengan, 2003)populasi penelitian ini adalah
faktor resiko dan komplikasi yang terjadi pada penderita Demam
Tifoid ra'at inap di 8 9amatha ahidya Tahun 20%= Dengan
jumlah populasi 2%1 orangdi ra'at inap
2. 'am#el
ampel adalah bagian dari populasi dngan karakteristik yang di
anggap me'akili populasipenelitian (8umengan, 2003) ampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu suatu
teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuanmasalah
dalam peneliti), sehingga sampel tersebut dapat me'akili karakteristik
opulasi yang dikenal sebelumnya esimpulna yang di peroleh
bersifat kasardan sementara saja
*. Desain Penelitian
8ancangan penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam
penelitian, yang mungkin pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa
mempengaruhi akurasi suatu hasil 8ancangan ini bisa
dipergunakanpeneliti sebagai petunjuk dalam perencanaan dan atau
pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menja'ab suatu
pertanyaan penelitian (Aursalam, 200=)
/. Cara Pengum#ulan Data
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 24/27
.dapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah !ross se!tional yaitu sebuah penelitian yang dilakukan dalam sekali
'aktu saja tidak ada perulangan dalam pengambilan data itu berarti jika
yang ingin diketahui adalah faktor resiko dan komplikasi, maka keduanya
diukur secara bersamaan (8umengan, 2003)
H. Deenisi 8#erasi$nal
Defenisi operasional adalah bagaimana <ariabel dalam konsep yang jelas
sehingga dapat terukur dengan unsurunsur atau elemen yang terkandung
di dalamnya (8umengan, 2003)
:ariaelDeinisi
8#erasi$nal
Cara
PengukuranAlat Ukur Hasil Ukur
'kala
Ukur
arier
+ygieni
sanitasi
kebersihan
makanan
eseorang
yang tidak
menunjukan
gejalapenyakit
demam
tifoid,tetapi
mengandung
kuman
salmonellatyphosa di
dalam
sekretnya
(8ampengan,
2007)
uatu usaha
kesehatan
masyarakat
yang
mempelajari
pengaruh
kondisilingkungan
terhadap
kesehatan
manusia
(Aursalam,
200)
Makanan yang
terhindar dari
berbagai
macam,bakteri
,<irus,jamur
dan parasit
Menggunakan
angket
dengan cara
memberikan
pertanyaan
uesioner a kurang
baik jika
skor F $0
b baik jika
skor G $0
*rdinal
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 25/27
yang bisamenyebabkan
!. Peng$lahan Data
Menurut 8umengan (2003), setelah data dikumpulkan maka
dilakukan pengolahan data dengan langkahlangkah sebagai berikut ?
A. Editing
Dilakukan untuk meneliti kembali setiap daftar ukuran yang telahdilakukan ;diting ini merupakan kesesuaian pengisian, kesalahan
penghitungan dan pengisian,ketetapan pengukuran
B. Coding
&oding adalah data yang dikumpulkan berupa angka,kalimat pendek atau
panjang untuk memudahkan analisa maka ja'abanja'aban tersebut perludiberi kode Dalam pengolahan data selanjutnya kodekode tersebut
dikembalikan lagi pada <ariabel aslinya
C. Scoring
S!oring dilakukan setelah ditetapkan kode ja'aban atau hasil obser<asi
sehingga ja'aban setiap responden atau hasil obser<asi dapat diberi skor
D. Cleaning
"engecekan kembali data dari lembar obser<asi apakan ada kesalahanatau tidak
E. Entering
Memasukan data yang telah di skor kedalam komputer seperti kedalam
program " ( statisti!al prudu!t and servi!e solutions)
&. Analisa Data
7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 26/27
etelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis
data, sehingga data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulannya .dapun data
yang di analisis yaitu ?
A. Analisis Uni;ariat
.nalisis ini digunakan untuk menganalisis terhadap satu <ariabel
#ntuk melihat distribusi frek'ensi <ariabel indpenden yaitu kebiasaan pola
makan,lama ra'atan dan <ariabel independen yaitu kejadian Demam Tifoid
B. Analisis Bi;ariat
#ji statistik untuk melihat pengaruh antara <ariabel independen dengan
<ariabel dependendengan menggunakan analisa !hi"s'uare .pabila diperoleh" value F0,0 maka +o di tolak, berarti ada pengaruh antara <ariabel
independen 5egitu sebaliknya bila " value C0,0 maka +o diterima berarti
tidak ada pengaruh antara <ariabel independen dengan <ariabel dependen