Post on 21-Jul-2019
SKRIPSI PENGARUH TERPAAN TAYANGAN DRAMA SERI KOREA TERHADAPPERILAKU IMITASI PADA REMAJA DI KOTA BANDUNG
Ira Yuliana¹, Maylanny Christin², S.s.msi³
¹Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Objek Studi
1.1.1 Drama Seri Korea
Sekitar tahun 2000, drama Asia, baik yang berasal dari Jepang,
Korea atau Taiwan, mulai bermunculan dan „memperkenalkan diri‟ di
Indonesia. Diawali dari Meteor Garden, drama Taiwan yang
mengadaptasi cerita dari komik Jepang yang berjudul Hana Yori
Dango, berhasil menarik perhatian para penggemarnya hampir di
seluruh Asia, termasuk Indonesia. Kesuksesan drama Taiwan ini,
membuat beberapa stasiun televisi swasta Indonesia mulai menyiarkan
drama-drama Asia lainnya.
Gambar 1.1 Drama seri Korea
Sumber : www.google.co.ic
Diantara ketiga drama Asia tersebut, drama Korea, terutama
Korea Selatan, adalah drama yang paling banyak memiliki penggemar
di Indonesia. Selain kebudayaan dan boyband, Korea memang terkenal
dengan drama-dramanya yang memiliki kualitas bagus. Sudah tidak
terhitung berapa banyak drama Korea terkenal yang pernah
ditayangkan di Indonesia. Full House dan Princess Hours adalah dua
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
2
dari sekian banyak judul drama Korea yang sangat disukai oleh
masyarakat Indonesia.
Kesuksesan drama Korea yang memiliki jumlah penggemar
yang besar di Indonesia, terletak dari segi cerita yang sederhana
namun bermakna, tidak seperti drama Jepang yang kadang terlihat
agak kaku dengan alur ceritanya. Meskipun memiliki genre yang sama
dengan kebanyakan drama Asia lainnya, yaitu percintaan, namun
drama Korea menawarkan kisah cerita yang segar dibandingkan drama
Asia lainnya.
Drama Korea memiliki kelebihan yang menjadi ciri khas
tersendiri dibandingkan drama Asia lainnya, yaitu drama yang
bergenre romantic-comedy. Meskipun awalnya bercerita mengenai
komedi, namun drama tersebut selalu berakhir romantis, misalnya saja
Full House, My Sassy Girl - Chun Hyang, My Girl, Princess Hours,
Wonderful Life, dan masih banyak lagi. Full House adalah drama yang
paling disukai oleh para penggemar drama Asia. Drama yang
diperankan oleh Jung Ji Hoon, atau yang lebih dikenal dengan Rain,
dan Song Hye Gyo yang menceritakan tentang seorang artis dan
penulis novel yang terlibat dengan kawin kontrak. Drama yang
bergenre romantic-comedy ini tentu saja mendapat fans yang banyak
karena cerita yang ditawarkan tidak biasa dan dengan ditambah akting
kedua pemain yang sangat apik dalam memerankan karakter mereka.
Selain itu, drama Korea juga terkenal dengan kisah cinta yang
sedih, contohnya Sad Sonata (Sad Love Song), A Moment To
Remember, dan lainnya. Kedua drama tersebut adalah contoh dari
drama yang mampu membuat penontonnya menitikkan air mata karena
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
3
kisah sedih yang diceritakan. Salah satu contoh drama tragedi Korea
adalah A Memories Of Bali. Drama yang menceritakan tentang konflik
percintaan dan perebutan kekuasaan hingga pembunuhan ini
mengambil setting di Indonesia, tepatnya di Bali.
Drama Korea juga menawarkan kisah yang berbeda namun
menarik pada setiap dramanya. Misalnya saja The Great Queen Of
Seon Deok dan Jumong. Queen Seon Deok adalah drama yang
menceritakan tentang kisah raja wanita pertama di Korea. Meskipun
drama ini adalah drama sejarah, namun langsung mendapat antusias
yang luar biasa hanya dalam waktu yang singkat dari para penggemar
drama Korea.
Tidak seperti telenovela yang kebanyakan penggemarnya
adalah kaum ibu, drama Korea disukai hampir seluruh kalangan, baik
remaja sampai orang dewasa. Tidak hanya kaum hawa saja yang
tertarik dengan kisah drama Korea, belakangan ini kaum Adam pun
tertarik mengikuti perkembangan drama Korea.
Kesuksesan drama-drama Korea, tidak terlepas dari ide
kreatifitas dan imajinasi yang dikembangkan oleh para pekerja seni.
Mereka berusaha mengangkat kebudayaan dan masalah sehari-hari
masyarakat Korea melalui drama yang mereka buat. Kisah yang tidak
bertele-tele dan „seadanya‟ membuat masyarakat hampir di seluruh
Asia menyukainya, bahkan sampai dialih bahasakan ke beberapa
bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
4
1.2 Latar Belakang Penelitian
Kebudayaan popular hadir secara luas dengan dukungan
kemajuan teknologi saat ini sehingga dapat diproduksi, didistribusi,
dan direproduksi secara cepat untuk konsumsi secara besar.
Kebudayaan popular seperti bersifat komersial, diperjualbelikan untuk
memenuhi kebutuhan selera pasar akan hiburan. Televisi sangat erat
kaitannya dengan budaya popular. Contoh hasil-hasil kebudayaan
popular adalah film televisi, sinetron, reality show, konser musik,
talkshow dan banyak lagi (John Storey2006 : 12).
Popular culture atau sering disebut budaya pop mulai
mendapat tempat dalam kehidupan manusia di Indonesia. Televisi di
Indonesia saat ini banyak menampilkan acara dengan ciri khas yang
berbeda-beda. Salah satu stasiun televisi yang mempunyai ciri khas
khusus adalah Indosiar yang sering menayangkan film, drama, musik
yang ber-genre Korea.
Saat ini televisi sebagai media penyimpanan informasi dan
hiburan sangat dibutuhkan masyarakat. Melalui tayangan yang
disajikan, pemirsa televisi mendapat banyak manfaat diantaranya
menambah ilmu pengetahuan, memperluas wawasan, serta sebagai
hiburan sehari-hari (Bambang 2000 : 83).
Demam Korea (korean wave) saat ini telah memasuki negeri
Indonesia. Hal itu diakibatkan penyebaran dan pengaruh budaya Korea
di Indonesia, terutama dari film, drama, musik dan pernak-pernik yang
telah tersebar di kalangan masyarakat Indonesia (Jimoondang
2008:59).
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
5
Drama dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002:257)
memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai
komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan
kehidupan dan watak melalui tingkah laku (acting) atau dialog yang
dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan
konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater.
Ketiga, kejadian yang meyedihkan.
Drama Korea adalah produk budaya popular Korea pertama
yang berhasil masuk menguasai pasar Indonesia. Drama Korea
pertama hadir di layar kaca Indosiar pada tahun 2002 berjudul Endless
Love. Setelah itu banyak drama seri Korea yang bermunculan di
stasiun televisi Indonesia antara lain Winter Sonata, Princess Hours,
Full House, Boys Before Flowers, My sassy Girl. Hingga tahun 2011
terdapat sekitar 50 judul drama Korea telah tayang di layar kaca
Indonesia (Jimoondong 2008 : 59).
Mengacu pada banyaknya jumlah penggemar Korea saat ini,
maka terbentuklah basis penggemar Korea yang dikenal dengan
sebutan Korean Lovers. Mereka secara rutin saling bertemu dan
berkomunikasi, saling tukar menukar informasi.Bahkan mengganti
nama-nama panggilan mereka dengan nama-nama Korea. Contohnya
terjadi pada Ivana Yuristira (19 tahun) yang mengganti nama
panggilannya menjadi Unnie Ivana, “unnie” adalam bahasa Korea
diartikan sebagai panggilan untuk kakak perempuan. Cara bicara
mereka juga unik, yaitu dengan menyelipkan istilah-istilah dalam
bahasa Korea seperti “annyeonghaseyo (halo), Jal Gayo (Sampai
jumpa), Mannaseo bangawoyo (senang bertemu denganmu), ne (iya),
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
6
aniyo (tidak), gomasseuimnida (terima kasih), mian hamnida (maaf),
chukahaeyo (selamat), kwaenchanayo (tidak apa-apa)”.
Tidak sampai disitu saja, mereka juga terobsesi untuk
mempelajari bahasa Korea. Efeknya, saat ini tempat kursus bahasa
Korea semakin menjamur, contohnya salah satu tempat kursus bahasa
yaitu Balai Bahasa UPI juga kebanjiran siswa yang ingin belajar
bahasa korea. Balai Bahasa UPI membuka kelas bahasa korea dengan
biaya Rp.215.000/bulan. Tak ketinggalan pula, segala atribut yang
berlabel Korea menarik minat mereka, mulai dari produk-produk
elektronik seperti Samsung dan LG , alat make-upseperti Etude House
dan The Face Shop , store fashion yang menjual fashion Korea seperti
store Muji yang berada di Paris Van Java dan Bandung Super Mall,
serta restoran makanan khas Korea. Mereka berusaha untuk
menunjukkan identitas mereka lewat produk-produk yang mereka
gunakan sehingga tampak seperti orang Korea.
Pada umumnya, remaja menonton tayangan yang sifatnya
romantis, menghibur, lembut, dan menjual segala macam khayalan
yang tak mungkin ada di dunia nyata.Itulah sebabnya mereka senang
sekali menonton sinetron dan drama seri yang banyak menampilkan
adegan romantis, dan lebih banyak menonjolkan mode pakaian para
pemainnya.
Perilaku remaja yang meniru gaya dalam drama Korea
membuat para remaja menjadi korban mode, para remaja membeli apa
saja yang dilihatnya dalam drama seri Korea serta apa yang digunakan
idola meraka, hal ini berdampak kepada perilaku konsumtif dan remaja
lebih menonjolkan perilaku imitasi seperti meniru gaya berpakaian,
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
7
cara berbicara, hingga sikap yang digambarkan tokoh dalam drama
seri korea.
Fenomena menarik tentang perilaku remaja yang banyak
meniru gaya berpakaian di drama seri Korea membuatpeneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh menonton tayangan
drama seri Korea terhadap perilaku imitasi pada remaja Bandung.
Selain itu, informasi yang berkembang pada remaja melalui media
massa seperti televisi mengenai perkembangan mode di Korea
membuat remaja semakin tertarik untuk menonton drama seri Korea.
Objek penelitian adalah Komunitas Korean di Bandung yang
berumur 13 tahun hingga 21 tahun. Bandung Korea Community
merupakan komunitas budaya yang berdomisili di Bandung.
Kegiatannya diantara lain mengenal kebudayaan Korea, belajar bahasa
Korea gratis, dan pengembangan potensi lainnya. Program kerja
diadakan setiap 2 minggu sekali dengan materi, belajar bahasa Korea
(terbagi atas kelas pemula dan lanjutan), mengenal kebudayaan dan
sejarah Korea, nonton MV terbaru, info musik, film dan drama terbaru.
Untuk Kelas Khusus kami memiliki hansamo act (Bekabaret),
hansamo dancer, modern dance, voice of Hansamo, hansamo literacy,
hansamo Manhwa, hansamo Movie Discussion, hansamo B-boys.
Bandung korea Community berdiri sejak 10 september 2009
dengan jumlah anggota 850 orang yang sebagian besar anggotanya
adalah remaja berumur 13-23 tahun. Kegiatan hansamo didukung
penuh oleh Korean Association Bandung dan Kedutaan Besar
Republik Korea.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
8
Mengapa peneliti mengambil objek remaja berumur 13 tahun
hingga 21 tahun , berdasarkan pengertian remaja menurut Sarwono
(2009 : 72) masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran.
Hal ini disebabkan masa remaja merupakan masa transisi antara masa
kanak-kanak dan masa dewasa.
Berdasarkan pengertian tersebut peneliti menarik kesimpulan
bahwa remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun, di masa
remaja manusia tidak dapat disebut dewasa tetapi tidak dapat disebut
anak-anak.
Perilaku remaja yang meniru gaya perpakaian dalam drama
seri Korea ini membuat remaja menjadi korban mode. Dari korban
mode itu membuat remaja membeli apa saja yang dilihat dalam drama
tersebut agar dapat terlihat seperti tokoh di dalam drama yang
ditayangkan. Perilaku tersebut membuat remaja cenderung hanya
meniru apa yang mereka liat sehingga muncul perilaku imitasi
terhadap remaja yang menonton tayangan drama seri Korea.
Contohnya, banyak remaja yang mengikuti gaya berpakaian dalam
drama seri Korea. Dalam drama Korea para aktor dan aktris sering
menggunakan coat, sehingga banyak sekali remaja yang menggunakan
coat yang mirip dengan yang digunakan para tokoh di dalam drama
seri Korea.
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan peneliti tertarik
untuk meneliti pengaruh terpaan tayangan drama seri Korea terhadap
perilaku imitasi pada remaja di kota Bandung. Peneliti beranggapan
bahwa tayangan drama seri Korea menyebabkan banyak remaja di
Bandung yang meniru mode pakaian, rambut, sepatu, tas serta
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
9
aksesoris. Selain itu juga banyak remaja yang meniru carabicara, cara
makan serta apapun yang ada di drama Korea.
Contoh kasus pada remaja di Bandung dapat terlihat dari
beberapa remaja yang sangat memperlihatkan identitas Korean
Lovers-nya , contohnya adalah Merdiana Savitri seorang remaja putri
berumur 20 tahun yang mengaku menyukai drama Korea sejak tahun
2004 silam. Merdiana mulai menjadi salah seorang Korean lovers
setelah ia menonton drama seri Korea berjudul Full House yang
menyajikan kisah cinta yang lucu dan mengharukan. Banyak pengaruh
yang dirasakan Merdiana setelah mengkonsumsi produk budaya pop
Korea ini, Merdiana menjadi sering menggunakan pakaian yang mirip
dengan pakaian dalam drama Korea.Selain itu Merdiana sering
mengkoleksi poster idola Korea didalam kamar dan membeli aksesoris
Korea. Perilaku yang paling mendasar yang dirasakan Merdiana
adalah cara bicara dalam kesehariannya mulai dengan berbicara
menggunakan logat Korea, serta menggunakan kata-kata berbahasa
Korea seperti “Gamsahamnida” , “annyeonghaseheo” dll.
Pengaruh drama seri Korea tidak hanya dirasakan oleh
penggemar wanita namun juga pada penggemar pria. Contoh kasus
pengaruh drama seri Korea juga dirasakan oleh seorang mahasiswa
bernama Rachmat Akbar berumur 21tahun. Rachmat mengaku mulai
menyukai produk popular dari Korea sejak tahun 2008, ia melihat
tayangan drama seri Korea Boys Before Flower (BBF) yang
ditayangkan salah satu stasiun televisi Indosiar. Sejak saat itu Rachmat
mulai menekuni kesukaannya akan produk Korea mulai dari
mengkonsumsi drama seri Korea sampai dengan menyukai musik-
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
10
musik yang berasal dari negeri ginseng tersebut. Pengaruh yang
signifikan yang dirasakan oleh Rachmat adalah peniruan gaya rambut
dari para aktor drama seri Korea, selain itu Rachmat mengakui
mengagumi tokoh Go Jun pyo dalam seri drama Korea yang terkesan
dingin dan keren sehingga secara tidak langsung mempengaruhi sikap
dan pola fikir Rachmat untuk mengikuti karakter yang digambarekan
Go Jun Pyo dalam drama seri BBF.
Dalam penggunaan bahasa Korea salah satu responden
bernama Rachmat umur 22 tahun termasuk yang sering menggunakan
bahasa Korea dalam kesehariannya. Mulai mengganti sapaan
“hai.hallo,apakabar” dengan kata “annyeonghaseyo” tak hanya kata
sapaan bahasa sehari-hariyang sering digunakan Rachmat adalah “ Jal
gayo, Gomawo, Baekopayo, aniyo, ne,” karena menurut penuturan
Rachmat bahasa Korea sangat sopan dan lebih mudah digunakan
dibandingkan bahasa asia lainnya.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil judul
“Pengaruh Terpaan Tayangan Drama Seri Korea terhadap
Perilaku Imitasi Pada Remaja di Bandung”.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti menetapkan
rumusan masalah penelitian yaitu seberapa besar pengaruh terpaan
tayangan drama seri Korea terhadap perilaku imitasi pada remaja
dibandung.
Peneliti menetapkan identifikasi masalah berdasarkan rumusan
masalah, yaitu :
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
11
1. Bagaimana tingkat terpaan tayangan drama seri Korea
pada remaja di Korean Community Bandung ?
2. Bagaimana perilaku imitasi yang ditimbulkan remaja di
Korean Community Bandung ?
3. Seberapa besar pengaruh terpaan tayangan drama seri
Korea terhadap perilaku imitasiterbuka pada remaja di
Korean Community Bandung ?
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan
penelitian dapat disimpulkan, yaitu :
1. Untuk mengetahui tingkat terpaan tayangan drama seri
Korea pada remaja di Korean Community di Bandung.
2. Untuk mengetahui perilaku imitasi yang ditimbulkan
remaja di Korean Community Bandung.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh drama seri
Korea terhadap perilaku imitasi terbuka pada remaja di
Korean community Bandung.
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membawa kegunaan dan
manfaat bagi pihak pihak terkait, antara lain :
1. Dari segi akademis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap perkembangan ilmu-ilmu sosial,
khususnya Ilmu komunikasi
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
12
b. Dapat dipakai sebagai acuan bagi penelitian-penelitian
sejenis untuk tahap selanjutnya.
2. Dari segi Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan
dalam memahami fenomena merebaknya kegemaran
masyarakat akan drama Korea.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
tentang gaya hidup penggemar Korea.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika dalam penulisan ini terbagi menjadi lima bab,
yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang permasalahan yaitu suatu hal yang ingin
dibahas mengenai pengaruh terpaan drama seri Korea di
Indonesia terhadap perilaku imitasi di kalangan remaja
Bandung. Rumusan masalah mengenai seberapa besar
pengaruh terpaan drama Korea terhadap perilaku imitasi
remaja di Bandung. Tujuan penelitian untuk mengetahui
besarnya pengaruh yang terjadi, dan manfaat penelitian dari
segi akademis dan praktis serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Berisi tentang teori-teori yang relevan dengan judul skripsi
yang akan diteliti. Teori-teori tersebut akan dijadikan landasan
dalam penelitian.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
13
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Berisi tentang metode penelitian yang digunakan. Dalam
penelitian ini, jenis penelitian yang digunkanan adalah
eksplanatif, pendekatan kuantitatif dengan metode survey.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini ialah remaja usia 13
tahun sampai dengan 21 tahun di Bandung. Teknik
pengumpulan data yang digunakan ialah dengan penyebaran
kuesioner terbuka, observasi dan kepustakaan.Teknik analisis
data serta waktu dan lokasi penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab analisis dan pembahasan berisi tentang hasil yang
menguraikan secara umum dan mendalam konteks dan sasaran
penelitian berupa objek dan lokasi penelitian yang terkait
dengan menggunakan pendekatan yang telah ditetapkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab kesimpulan dan saran berisi tentang temuan-temuan dan
hasil penelitian dan pembahasan, serta saran-saran teoritis
tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
125
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang berlandaskan teori, teknis analisis
data dan hasil uji hipotesis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang
dapat memberikan jawabab terhadap perumusan masalah dalam penelitian:
1. Variabel terpaan tayangan drama seri Korea pada remaja di Korean
Community di Bandung yang terdiri dari sub variabel diantaranya
frekuensi (X1), durasi (X2), dan atensi (X3) berada pada kategori baik
sebesar 72,26% . Sub variabel yang paling dominan adalah durasi sebesar
75.5% berada pada kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa dimensi durasi berperan besar dalam meningkatkan
terpaan tayangan drama korea pada remaja di bandung. Semakin banyak
waktu yang diluangkan maka akan semakin meningkat terpaan yang
dirasakan. Penggemar Korea yang terpengaruh untuk berprilaku meniru
gaya Korea adalah mereka yang terlalui mendalami cerita pada drama
karena mereka banyak meluangkan waktu (durasi) menonton.
2. Variabel perilaku imitasi yang ditimbulkan remaja di Korean
Community Bandung berada dalam kriteria tinggi sebesar 73.30% dengan
item pernyataan “Saya menyukai gaya hidup seperti artis dalam drama
seri Korea (cara bicara, cara berpakaian, gaya rambut, cara makan, dll) “
merupakan item pernyataan yang paling muncul pada perilaku imitasi
dengan 78.38%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
perilaku imitasi yang terjadi pada kalangan remaja di bandung sudah
mencapai persentase tinggi. hal ini dapat berdampak positif dan negatif,
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
126
dampak positifnya adalah dapat mengambil nilai-nilai budaya yang
mendidik dalam drama seri Korea misalnya mulai mendisiplinkan diri
atau giat dalam bekerja dan mencari ilmu seperti yang sering ditampilkan
dalam drama Korea. Dampak negatif nya adalah para remaja cenderung
meniru apa saja yang mereka lihat sehingga menggeser nilai-nilai budaya
yang ada di Indonesia.
3. Pengaruh terpaan tayangan drama korea terhadap perilaku imitasi pada
remaja di Kota Bandung menunjukkan bahwa dimensi-dimensi variabel
terpaan tayangan drama korea secara signifikan berpengaruh positif
terhadap perilaku imitasi pada remaja di Kota Bandung. Hal ini berarti
apabila semakin tinggi terpaan tayangan drama korea maka semakin
tinggi pula perilaku imitasi pada remaja di Kota Bandung. Variabel
terpaan tayangan drama korea ( Frekuensi, durasi, atensi) mampu
menjelaskan variabel perilaku imitasi pada remaja di Kota Bandung
sebesar 52,84% sedangkan sisanya sebesar 47,16% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Mungkin saja faktor-faktor lain
tersebut adalah faktor budaya yang tidak dibahas dalam peneltian ini.
Pengaruh terpaan tayangan drama korea terhadap perilaku imitasi pada
remaja di Kota Bandung secara parsial adalah sebagai berikut:
a. Frekuensi (X1) berpengaruh signifikan terhadap perilaku imitasi.
Variabel Frekuensi mampu menjelaskan variabel perilaku
imitasi sebesar 1,04%.
b. Durasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap perilaku imitasi.
Variabel Durasi mampu menjelaskan variabel perilaku imitasi
sebesar 46,78%.
c. Atensi (X3) berpengaruh signifikan terhadap perilaku imitasi.
Variabel Atensi mampu menjelaskan variabel perilaku imitasi
sebesar 5,02%.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
127
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan dari variabel
terpaan tayangan drama korea adalah variabel durasi yang mampu
menjelaskan variabel perilaku imitasi sebesar 46,78%.
5.2 Saran
1. variabel durasi memiliki pengaruh paling dominan dibandingkan
variabel yang lainnya, artinya para penggemar korea akan sangat
terpengaruh dengan gaya hidup korea ketika mereka menghabiskan
banyak waktunya untuk menonton drama Korea, dan variabel frekuensi
yang memiliki pengaruh terkecil terhadap perilaku imitasi. Seberapa
sering para penggemar korea menonton drama korea tidak terlalu
berpengaruh besar terhadap perilaku imitasi. Para penggemar korea yang
terpengaruh untuk berperilaku meniru gaya korea adalah mereka yang
terlalu mendalami cerita pada drama akibat variabel durasi. Dalam hal
ini diperlukan perhatian khusus dari orang tua ungtuk mulai membatasi
waktu menonton para remaja. Remaja dengan kisaran umur 13-22 tahun
adalah remaja yang rentan terpengaruh oleh apa saja yang mereka lihat
sehingga perilaku yang dimunculkan sebagian besar adalah perilaku
konsumtif yang cenderung menimbulkan perilaku imitasi.
2. Variabel perilaku imitasi yang ditimbulkan remaja di Korean community
Bandung verada dalam kriteria tinggi. dapat dilihat bahwa sebagian
besar penggemar drama Korea memperlihatkan perilaku imitasi yang
sangat tinggi akibat terpaan tayangan drama Korea. Saran peneliti adalah
adanya peran media yang mampu memilah informasi yang akan
disampaikan kepada masyarakat, selain itu sebaiknya media yang saat ini
sangat berpengaruh dalam perubahan perilaku masyarakat mampu
memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya untuk para remaja
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
128
tentang budaya Indonesia. Peningkatan budaya Indonesia juga
diperlukan agar tidak tergeser oleh budaya lain yang sekarang sudah
hampir terjadi. Para remaja meniru apa saja yang mereka lihat di televisi
juga dikarenakan kurang dinamisnya gaya fashion yang ada di Indonesia
sehingga mereka mencari trend terbaru dari luar Indonesia.
3. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan, terpaan tayangan drama
Korea berpengaruh signifikan terhadap perilaku imitasi pada remaja di
Kota Bandung sebesar 52,84%. Dengan semakin banyaknya tayangan
drama korea, akan membuat perilaku imitasi terhadap korea di kalangan
remaja meningkat yang akan menyebabkan para remaja menjadi
konsumtif untuk membeli barang-barang atau berpenampilan meniru
para pemain korea, peneliti menyarankan agar para remaja mulai
mengurangi aktifitas meniru apa saja yang dilihat dalam drama Korea,
dan mulailah mencintai produk dalam negri agar produk Indonesia tidak
tergeser oleh produk luar negri. Sedangkan sisanya sebesar 47,16%.
Maka harus memperhatikan faktor lain yang memberi pengaruh terhadap
perilaku imitasi. Mungkin faktor lain seperti globalisasi yang
mempegaruhi perilaku imitasi harus diperhatikan oleh masyarakat,
terutama para orang tua agar anak remajanya tidak memiliki perilaku
konsumtif. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melihat
faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku imitasi
misalnyapergeseran budaya, hilangnya identitas diri atau faktor lain yang
belum diketahui secara pasti.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
129
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Kuncoro, Engkos dan Riduan, DR. M.B.A. 2011. Cara
Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis jalur).
Bandung. Alfabeta.
Ahmadi, Agung. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Ardianto, Elvinaro dan Erdinaya, Liluati Komala. 2004.
Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Bambang, Aa. 2000. Komunikasi Massa : Dalam Karakter Ilmu
Komunikasi. Jakarta : Epshilon Alpha Betha.
Bungin, Burhan. 2006. Metodelogi Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Kencana Prenada Meia Group.
Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers.
Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor:
Ghalia Indonesia
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
130
Danesi, Marcel. 2010. Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Gunarsa,S.D. dan Gunarsa,Y.S.D. 1995. Psikologi Anak dan
Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Jimoondang. 2008. Korean Wave (Insight Into Korea series
Vol.5). Korea: The Korea Herald.
Littlejohn, Stephen.W. 1999. Theories of Human
Communications 6th
Editions. Balmont: CA. Wadsworth
Publishing Company.
Masri. S.Riduwan. dan Kuncoro. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Morissan. 2008. Manajemen Media Penyeriaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
131
Riduwan. DR. M.B.A. 2010. Metode dan Teknik Menyusun
Proposal Penelitian. Jakarta : Alfabeta.
Sekaran, Umar. 2006 Research Method for Business. Jakarta :
Salemba Empat.
Sarwono, Sarlito. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Storey, John. 2006. Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop.
Yogyakarta: Jalasutra.
Sugiarto. 2006. Teknik Sampling. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sugiono. 2007 Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT.
Grasindo.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmi Komunikasi. Jakarta: PT.
Grasindo.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
132
Kamus:
Effendy,Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung:
CV. Mandar Maju.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Jakarta: Balai Pustaka.
Media Online:
www.library.unpnvj.ac.id diakses tanggal 8 Februari 2012.
www.repository.usu.ac.id diakses tanggal 8 Februari 2012.
http://eprints.undip.ac.id diakses tanggal 8 Februari 2012.
http://puslit.petra.ac.id diakses tanggal 8 Februari 2012.
www.emeraldinsight.com diakses tanggal 29 Januari 2012.
www.digilibui.com diakses tanggal 9 Februari 2012.
www.digilib.petra.ac.id diakses tanggal 10 Februari 2012.
http://pangeran229.wordpress.com diakses tanggal 20 Januari
2012.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi