PENGARUH TERPAAN DRAMA SERIAL KOREA PADA APLIKASI …
Transcript of PENGARUH TERPAAN DRAMA SERIAL KOREA PADA APLIKASI …
i
PENGARUH TERPAAN DRAMA SERIAL KOREA PADA APLIKASI VIU
TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN MAHASISWA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
WIDYA FAUZIAH ZAHARA
150904015
Program Studi Public Relations
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
MEDAN
2019
Universitas Sumatera Utara
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :
Nama : Widya Fauziah Zahara
NIM : 150904015
Judul Skripsi : Pengaruh Terpaan Drama Serial Korea Pada Aplikasi Viu
Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara.
Dosen Pembimbing Ketua Departemen Ilmu Komunikasi
Dra. Dayana, M.Si Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D
NIP. 196007281987032002 NIP. 196505241989032001
Dekan FISIP USU
Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si
NIP. 197409302005011002
Universitas Sumatera Utara
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip
maupun yang dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Apabila
dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya
bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Nama : Widya Fauziah Zahara
NIM : 150904015
Tanda Tangan :
Tanggal : 10 April 2019
Universitas Sumatera Utara
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan
di bawah ini :
Nama : Widya Fauziah Zahara
NIM : 150904015
Departemen : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas : Universitas Sumatera Utara
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non Exclusive
Royalty –Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
“Pengaruh Terpaan Drama Serial Korea Pada Aplikasi Viu Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara”.
Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Medan
Pada Tanggal : 10 April 2019
Yang Menyatakan,
Widya Fauziah Zahara
Universitas Sumatera Utara
v
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Widya Fauziah Zahara
NIM : 150904015
Judul Skripsi : Pengaruh Terpaan Drama Serial Korea Pada Aplikasi Viu
Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
(Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Terpaan Drama Serial Korea Pada
Aplikasi Viu Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara).
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
Majelis Penguji
Ketua Penguji : ( )
Penguji : ( )
Penguji Utama : ( )
Ditetapkan di : Medan
Tanggal :
Universitas Sumatera Utara
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul Pengaruh Terpaan Drama Serial Korea Pada Aplikasi
Viu Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara. Terimakasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tua tercinta,
Ayahanda Meswanto dan Ibunda Supriyani, yang telah senantiasa memberikan
doa dan dukungan yang luar biasa bagi penulis, baik dalam hal moril dan materil
sehingga penulis dapat menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi dan dapat
menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa juga penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada kakak penulis, Kak Devi Karina Putri yang telah membantu
memberikan dukungan finansial untuk penulis selama masa perkuliahan, dan adik
penulis Ananda Sabillah Yasmin yang selalu memberikan semangat dan
dukungannya kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) Universitas Sumatera Utara.
Dalam proses penulisan skripsi ini, tentu saja penulis mengalami kendala
yang menyulitkan peneliti untuk menyelesaikan skripsi. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya yaitu kurangnya kemampuan dan pengalaman
penulis yang terbatas. Akan tetapi, berkat izin dan kuasa Nya, serta berkat bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak yang membantu penulis, semua dapat teratasi
dengan baik. Dengan selesainya skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak yang telah memberikan dukungan moril dan masukan kepada penulis.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D, selaku Ketua Departemen Ilmu
Komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
vii
3. Ibu Emilia Ramadhani, S.Sos, M.A, selaku Sekretaris Departemen Ilmu
Komunikasi
4. Ibu Dra. Dayana, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi dan dosen
penasihat akademik, yang telah memberikan waktu dan dukungan, dan
membimbing penulis selama masa perkuliahan dan terkhususnya dalam
pengerjaan skripsi ini.
5. Seluruh dosen yang telah membimbing penulis selama masa
perkuliahan, seluruh staff pengajar maupun staff administrasi terutama
Kak Maya dan Kak Yanti yang selalu bersedia membantu penulis
dalam hal administrasi di Departemen Ilmu Komunikasi.
6. Seluruh responden dalam penelitian ini, yang bersedia meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner penelitian penulis.
7. Sahabat penulis, Annisa Nur Rahmah, yang selalu memberikan motivasi
dan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
8. Dufeldip Kaur, Lismardiah, dan teman-teman dari Superwoman Team,
Sapphire Publisher, dan lain-lain yang telah berjuang bersama selama
masa perkuliahan.
9. Antonius Wijaya, partner bertukar fikiran yang selalu menjadi tempat
penulis berbagi keluh kesah. Terimakasih untuk semua dukungan yang
diberikan kepada penulis.
10. Eva Masyitah, Ismi Anugrah, Ade Fitri, Adinda, Liza, terimakasih
telah menjadi sahabat yang baik bagi penulis.
11. Teman – teman Ilmu Komunikasi 2015, yang telah berjuang bersama-
sama selama masa perkuliahan.
12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, namun
telah turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini
Universitas Sumatera Utara
viii
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan
skripsi ini serta untuk memperdalam pengetahuan dan pengalaman penulis.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Medan, 11 Maret 2019
Widya Fauziah Zahara
NIM : 150904015
Universitas Sumatera Utara
ix
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Terpaan Drama Serial Korea Pada Aplikasi
Viu Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
sejauhmana pengaruh terpaan drama serial Korea pada aplikasi Viu
terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan mahasiswa Universitas Sumatera
Utara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Uses and
Gratifications. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penentuan sampel
digunakan rumus Taro Yamane sehingga diperoleh sampel sebanyak 99
orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan
proportional stratified sampling, purposive sampling, dan accidental sampling.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan dan penelitian lapangan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mencari
hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji
hipotesis menggunakan rumus Koefisien Relasi Tata Genjang oleh Spearman
dengan menggunakan skala Guilford. Hasil uji hipotesis dengan
menggunakan SPSS versi 22 menunjukkan angka (0,520) yang artinya
terdapat hubungan yang cukup berarti antara variabel X dengan variabel Y.
Pada penelitian ini hipotesis yang diterima adalah Ha, yaitu terdapat
hubungan antara terpaan drama serial Korea pada aplikasi Viu terhadap
pemenuhan hiburan mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Kata Kunci : Drama Serial Korea, Aplikasi Viu, Pemenuhan Kebutuhan
Hiburan.
Universitas Sumatera Utara
x
ABSTRACT
The title of this thesis is “The Influence of Korean Drama Series Exposure on
Viu Application Towards The Fulfillment of Entertainment Needs Among
Students of University of North Sumatera”. The objective of this research is to
find out how far the impact of Korean drama series exposure on Viu application
towrds the fulfillment of entertainment needs among students of University of
North Sumatera. The teory used in this research is Uses and Gratification
Theory. This research is quantitative research. Taro Yamane’s formula is used
as sample determination with the result of 99 people samples obtained.
Sampling technique used in this research is proportional stratified sampling,
purposive sampling, and accidental sampling. Library research and field
research is used as data collection technique in this research. The method used
in this research is correlational method, aims to discover the correlation among
variable. Data analysis technique used in this research are single table analysis,
cross table analysis and hypothesis test using Spearman’s Rho Rank Order
Correlation Formula and using Guilford scale. The result of hypothesis test
using SPSS Version 22 show that hypothesis is accepted (0,520) which means
significant relationship between variable X and Y. In this research, Ha was
accepted that there is relation betwen the influence of Korean drama series
exposure on Viu application towards the fulfillment of entertainment needs
among students of University of North Sumatera.
Keywords : Korean Drama Series, Viu Application, Fulfillment of
Entertainment Needs.
Universitas Sumatera Utara
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENYATAAN ORISINALITAS ........................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 Batasan Masalah ........................................................................................ 6
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori .......................................................................................... 8
2.1.1 Komunikasi ....................................................................................... 8
2.1.2 Komunikasi Massa ............................................................................ 15
2.1.3 Film ................................................................................................... 18
2.1.4 Drama ................................................................................................ 21
2.1.5 Film Drama......................................................................................... 25
2.1.6 Terpaan Media ................................................................................... 26
2.1.7 Media Baru ........................................................................................ 27
2.1.8 Uses and Gratification ....................................................................... 30
2.2 Kerangka Konsep ...................................................................................... 32
2.3 Variabel Penelitian ..................................................................................... 32
2.4 Operasional Variabel ................................................................................. 33
2.5 Definisi Operasional .................................................................................. 33
2.6 Hipotesis .................................................................................................... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................... 36
3.1.1 Sejarah Universitas Sumatera Utara .................................................. 36
3.1.2 Visi dan Misi Universitas Sumatera Utara ........................................ 37
3.1.3 Tujuan Universitas Sumatera Utara .................................................. 38
3.2 Metode Penelitian ...................................................................................... 39
Universitas Sumatera Utara
xii
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................. 40
3.3.1 Populasi ............................................................................................. 40
3.3.2 Sampel ............................................................................................... 42
3.4 Teknik Penarikan Sampel ......................................................................... 42
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 44
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................. 45
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 48
4.1.1 Tahapan Awal .................................................................................... 48
4.1.2 Penelitian Kepustakaan ..................................................................... 48
4.1.3 Penelitian Lapangan .......................................................................... 49
4.1.4 Teknik Pengolahan Data ................................................................... 49
4.2 Analisis Tabel Tunggal ............................................................................. 50
4.2.1 Karakteristik Responden ................................................................... 51
4.2.2 Terpaan Drama Serial Korea Pada Aplikasi Viu ............................... 55
4.2.3 Pemenuhan Kebutuhan ...................................................................... 77
4.3 Analisis Tabel Silang ................................................................................ 93
4.4 Uji Hipotesis .............................................................................................. 99
4.5 Pembahasan ............................................................................................... 101
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................................................... 106
5.2 Saran .......................................................................................................... 107
DAFTAR REFERENSI ................................................................................ 109
LAMPIRAN ................................................................................................... 112
Universitas Sumatera Utara
xiii
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
2.1 Operasional Variabel ........................................................................... 33
3.1 Jumlah Mahasiswa Aktif di Universitas Sumatera Utara ................... 41
3.2 Jumlah Mahasiswa Aktif di 4 Fakultas Universitas
Sumatera Utara .................................................................................... 42
3.3 Jumlah Sampel .................................................................................... 44
4.1 Jenis Kelamin ...................................................................................... 52
4.2 Usia ...................................................................................................... 53
4.3 Fakultas ............................................................................................... 54
4.4 Stambuk/Angkatan .............................................................................. 55
4.5 Menonton Drama Serial Korea Karena Tertarik Dengan Tokoh
Atau Pemeran ...................................................................................... 56
4.6 Penampilan Fisik Dari Tokoh atau Pemeran ....................................... 57
4.7 Karakter Tokoh/Pemeran Drama Mempengaruhi Ketertarikan
Menonton ............................................................................................ 58
4.8 Alur Cerita Berurutan atau Konvensional ........................................... 59
4.9 Alur Cerita/Plot Mempengaruhi Kualitas Drama ............................... 60
4.10 Tempat atau Lokasi Syuting Dalam Drama Serial Korea ................... 61
4.11 Suasana Yang Tergambar Dalam Drama Serial Korea ....................... 62
4.12 Latar/ Setting Mempengaruhi Kualitas Drama ................................... 63
4.13 Gaya Bahasa Dalam Drama Serial Korea ........................................... 64
4.14 Gaya Bahasa Pemeran Sesuai Dengan Karakter Yang Diperankan ..... 65
4.15 Tema / Genre Drama Romantis ........................................................... 66
4.16 Tema / Genre Drama Komedi ............................................................. 67
4.17 Tema / Genre Drama Mental Illness ................................................... 68
4.18 Tema / Genre Drama Saeguk/Sejarah ................................................. 69
4.19 Tema / Genre Drama Fiksi .................................................................. 70
4.20 Tema / Genre Drama Aksi .................................................................. 71
4.21 Tema / Genre Drama Musikal ............................................................. 72
4.22 Tema / Genre Drama Thriller ............................................................. 73
4.23 Tema / Genre Drama Keluarga ........................................................... 74
4.24 Frekuensi Menonton ............................................................................ 75
4.25 Durasi Menonton ................................................................................. 76
4.26 Lamanya Waktu Menjadi Pengguna Aplikasi Viu .............................. 77
4.27 Pemenuhan Kebutuhan Informasi dan Pengalaman ............................ 78
4.28 Drama Serial Korea di Aplikasi Viu Sesuai Dengan Kebutuhan
Informasi dan Pengalaman .................................................................. 79
4.29 Peneguhan Informasi ........................................................................... 80
4.30 Drama Serial Korea di Aplikasi Viu Menampilkan Nilai
Universitas Sumatera Utara
xiv
Estetis Dan Keindahan ........................................................................ 81
4.31 Menonton Drama Serial Korea di Aplikasi Viu Dapat
Menyenangkan Hati ............................................................................ 82
4.32 Pemenuhan Kebutuhan Emosional ..................................................... 83
4.33 Terpengaruh Dengan Cerita Yang Menggugah Emosi ....................... 84
4.34 Percaya Diri Dalam Hal Mengetahui Drama Drama Korea ................ 85
4.35 Update Dengan Tren Drama Serial Korea .......................................... 86
4.36 Layak Disebut Sebagai Orang Yang Selalu Mengetahui
Drama-drama Korea ............................................................................ 87
4.37 Orang Disekitar Yang Menonton Drama Serial Korea
Di Aplikasi Viu ................................................................................... 88
4.38 Kesamaan Minat Menonton Drama Korea Memudahkan
Komunikasi ......................................................................................... 89
4.39 Kesamaan Minat Menonton Drama Korea Mempererat
Hubungan ............................................................................................ 90
4.40 Kebutuhan Mengisi Waktu Luang ...................................................... 91
4.41 Kebutuhan Hiburan Terpenuhi ............................................................ 92
4.42 Membantu Terhindar Dari Ketegangan dan Stress ............................. 93
4.43 Frekuensi Menonton Drama Serial Korea di Aplikasi
Viu dengan Kebutuhan Mengisi Waktu Luang ................................... 94
4.44 Durasi Menonton Drama Serial Korea di Aplikasi
Viu dengan Kebutuhan Hiburan .......................................................... 96
4.45 Lama Menjadi Pengguna dan Menonton Drama Serial
Korea di Aplikasi Viu dengan Merasa Update dengan
Tren Drama Serial Korea .................................................................... 98
4.46 Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 100
Universitas Sumatera Utara
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian
Foltron Cobol
Tabel Data SPSS
Lembar Catatan Bimbingan Skripsi
Biodata Penulis
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Budaya popular atau biasa disebut budaya pop adalah budaya yang berasal
dari “rakyat”. Budaya pop adalah budaya otentik “rakyat”. Budaya pop seperti
halnya budaya daerah merupakan budaya dari rakyat untuk rakyat (Storey, 2006:
17-18). William dalam Storey (2006 :10) mendefinisikan budaya popular sebagai
budaya yang banyak disukai, dan karya yang dilakukan untuk menyenangkan
orang.
Kebudayaan popular hadir secara luas dengan dukungan kemajuan
teknologi saat ini sehingga dapat diproduksi, didistribusi, dan direproduksi secara
cepat untuk konsumsi secara besar. Kebudayaan popular seperti bersifat
komersial, diperjualbelikan untuk memenuhi kebutuhan selera pasar akan hiburan.
Televisi sangat erat kaitannya dengan budaya popular. Contoh hasil-hasil
kebudayaan popular adalah film televisi, sinetron, reality show, konser musik,
talkshow, dan banyak lagi (John Storey, 2006 : 12).
Ada banyak produk budaya popular dari seluruh dunia. Salah satu negara
penghasil budaya popular terbanyak adalah Korea Selatan. Korea Selatan terkenal
dengan industri hiburannya yang berkembang pesat. Terbukti dari gelombang
Korean Wave yang saat ini terus tersebar ke seluruh dunia. Akibatnya, negara
Korea semakin dikenal di dunia. Budaya, pakaian, makanan, dan apa saja tentang
Korea cepat sekali menjadi trend yang sangat digemari di dunia. Salah satu
pengaruh penting dari Korean Wave adalah melalui Drama Korea. Jauh sebelum
fashion dan musik, Drama Korea telah berhasil mengambil hati banyak orang
didunia. Drama Korea telah berhasil mendunia baik di Asia maupun di Amerika.
(Velda Ardia, 2014 : 12).
Drama Korea adalah produk budaya popular Korea pertama yang berhasil
masuk menguasai pasar Indonesia. Drama Korea pertama hadir dilayar kaca
Indosiar pada tahun 2002 berjudul Endless Love. Setelah itu banyak drama seri
Universitas Sumatera Utara
2
Korea yang bermunculan di stasiun televisi Indonesia antara lain Winter Sonata,
Princess Hours, Full House, Boys Before Flowers, dan My Sassy Girl. Hingga
tahun 2011, terdapat sekitar 50 judul drama Korea telah tayang di layar kaca
Indonesia (Jimoondang, 2008 : 59).
Kepopuleran drama korea di Indonesia adalah berkat suguhan alur cerita
yang segar dan menarik yang dimilikinya. Ide – ide kreatif dari para penggiat
sineas Korea yang mampu mengemas kisah-kisah yang diangkat dari kehidupan
sehari-hari dan disuguhkan dengan sederhana dan tidak bertele-tele. Dengan hal
tersebut, drama korea mampu menggaet banyak penggemar di Indonesia. Drama
korea mengusung berbagai genre seperti romance-comedy, thriller, fantasy,
drama keluarga, drama musikal, dan sebagainya. Selain alur cerita dalam drama
korea yang menarik, alasan banyak orang gemar menonton drama korea adalah
penampilan aktor dan aktris yang menarik serta kepiawaian mereka dalam beradu
akting membuat penggemar semakin jatuh hati dengan drama korea.
Selain cerita menarik yang disuguhkan drama Korea, sinematografi yang
digunakan dalam pembuatan drama Korea juga patut diacungi jempol. Banyak
penggemar merasa takjub dengan sinematografi yang ditampilkan drama Korea.
Dalam salah satu drama Korea yang memiliki sinematografi yang apik yaitu
drama fenomenal Goblin.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh tirto.id pada tahun 2017 mengenai
preferensi masyarakat Indonesia dalam menonton drama korea atau sinetron
Indonesia, diketahui bahwa sebanyak 49,72 persen masyarakat Indonesia memilih
untuk menonton drama serial Korea. Sebaliknya, hanya sebanyak 2,84 persen
masyarakat yang lebih memilih menonton serial Indonesia. Alasan masyarakat
Indonesia dalam menonton drama korea pun beragam, dan dari survei tersebut
diketahui bahwa sebanyak 80,61 persen masyarakat penyuka serial Korea
menyatakan alur cerita yang menarik dan tidak bertele-tele merupakan alasan
utama mereka menonton serial ini. Selain itu, 13,31 persen penyuka serial Korea
menyatakan bahwa jumlah episode yang tidak banyak serta durasi per episodenya
merupakan alasan mereka menonton serial Korea. Hal ini dapat menjadi faktor
yang menyebabkan serial Korea menjadi booming di Indonesia karena berbeda
dengan serial Indonesia yang cenderung panjang dan alur ceritanya yang bertele-
Universitas Sumatera Utara
3
tele. Tak hanya alur cerita dan jumlah episode, penampilan fisik dan kemampuan
pemain serial Korea menjadi alasan lain yang disebutkan oleh masyarakat
penyuka serial Korea (31,56 persen).(https://tirto.id/anak-muda-lebih-suka-serial-
korea-ketimbang-sinetron-coSM diakses pada tanggal 26 Oktober 2018 pada
pukul 00.30).
Berdasarkan survei tersebut, dapat diketahui bahwasanya masyarakat
Indonesia menaruh atensi dan minat yang cukup besar dalam menonton drama
Korea. Pada saat melakukan penelitian ini, peneliti tidak mendapati adanya drama
serial Korea yang ditayangkan di televisi Indonesia. Dengan melihat kemajuan
teknologi komunikasi saat ini, masyarakat Indonesia sudah dapat mengakses
apapun dalam telepon pintar mereka. Peneliti juga melihat peran aplikasi untuk
mempermudah kegiatan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam rangka
untuk memenuhi kebutuhan hiburan. Dalam menonton drama Korea khusunya,
kebanyakan masyarakat sekarang mengaksesnya melalui beragam aplikasi khusus
untuk menonton yang tersedia di AppStore yang ada di smartphone mereka. Hal
ini lumrah mengingat dewasa ini masyarakat mendambakan sesuatu yang lebih
mudah dan efisien. Hanya dengan mengunduh aplikasi di AppStore, mereka dapat
menikmati tayangan drama Korea dengan mudah dan cepat, dimanapun dan
kapanpun. Di Indonesia sendiri, ada sederet aplikasi nonton streaming yang bisa
diunduh secara gratis di AppStore, dan dapat digunakan langsung untuk menonton
dengan mengandalkan konektivitas internet.
Salah satu aplikasi yang menyajikan tayangan drama Korea adalah Viu.
Viu adalah aplikasi layanan video yang menyajikan film dari berbagai negara
dengan beragam genre yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses dan
menikmati video dengan mengandalkan koneksi internet. Salah satu andalan dari
aplikasi Viu adalah drama Asia khususnya drama Korea. Di Indonesia, popularitas
aplikasi Viu terus meningkat sejak tren drama Korea mulai menjamur di
masyarakat.
Berdasarkan penelitian oleh UC News Lab dari UC Web bersama Cheetah
Global Lab pada tanggal 10-16 September 2018, Viu menduduki peringkat
keempat aplikasi video paling laris di Indonesia setelah Youtube, Youtube Go,
dan Google Play Movies & TV. Penelitian tersebut melaporkan kebiasaan
Universitas Sumatera Utara
4
pengguna smartphone di Indonesia dalam mengakses konten digital. Laporan itu
menunjukkan tingkat penetrasi pengguna aktif Viu secara mingguan mencapai
2,0137 persen. Sementara, tingkat penetrasi pengguna aktif Youtube sebesar 67,2
persen, Youtube Go 7,73 persen, dan Google Play Movies & TV sebesar 3,41
persen. Pertumbuhan pengguna Viu pada September ini dibandingkan Januari
2018 juga meningkat sebesar 66,12 persen. Berdasarkan laporan tersebut,
meningkatnya popularitas aplikasi Viu adalah berkat tren drama Korea yang
sedang menjamur di Indonesia, dan dalam penelitian tersebut juga diketahui
bahwa lebih dari 50 persen pengguna Viu adalah wanita muda.
https://tekno.tempo.co/read/1138612/berkat-drama-korea-viu-jadi-aplikasi-video-
nomor-4-di-indonesia-full?view=ok diakses pada tanggal 29 Oktober 2018 pada
pukul 21.40).
Penelitian diatas menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia gemar
menonton drama serial Korea melalui aplikasi Viu. Selain gratis, penggunanya
juga dapat menikmati drama Korea kesayangan mereka dimanapun dan kapanpun
dengan mudah melalui smartphone mereka. Drama serial Korea menjadi tontonan
dikala senggang dan menjadi sumber hiburan bagi para penikmatnya. Kebutuhan
masyarakat akan hiburan bisa terdiri dari kebutuhan afektif yaitu kebutuhan
emosional, dimana masyarakat menonton drama serial Korea untuk memenuhi
kebutuhan emosional dan menyenangkan hatinya. Selain itu kebutuhan
masyarakat akan hiburan juga dapat berupa sebagai kebutuhan pelepasan, dimana
masyarakat menonton drama serial Korea untuk menghindarkan diri dari tekanan
dan ketegangan. Tak jarang banyak pencinta drama serial Korea rela menonton
drama Korea secara marathon untuk segera menamatkan drama seri favoritnya.
Peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh terpaan drama Korea terhadap
pemenuhan kebutuhan hiburan dengan menggunakan pendekatan teori Uses &
Gratification. Menurut Surip (2011 : 212-213) teori Uses & Gratification adalah
bahwa manusia aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk
memuaskan kebutuhannya. Dalam hal ini peneliti ingin melihat bagaimana
khalayak yang terpapar, menggunakan dan mengkonsumsi produk dari sumber
media dalam hal ini yaitu media baru berupa aplikasi layanan menonton film
“Viu” dan pengaruhnya terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan penggunanya.
Universitas Sumatera Utara
5
Pada penelitian ini, peneliti memilih mahasiswa Universitas Sumatera
Utara. Universitas Sumatera Utara adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang
ada di Sumatera Utara dan termasuk salah satu perguruan tinggi terbaik. Peneliti
memilih mahasiswa karena mahasiswa merupakan anak muda dan khalayak aktif
dalam menggunakan media baru dan konsumen budaya popular yang sangat ingin
mengetahui apa yang sedang tren dan happening pada masa sekarang dan
bagaimana mereka menggunakan dan mengkonsumsi hal tersebut sebagai sarana
pemenuhan kebutuhan hiburan mereka. Terlebih lagi, berdasarkan riset yang
dilakukan Tirto pada tahun 2017, penonton drama Korea umumnya berumur 20an,
yaitu 54,37 persen berusia 21-26 tahun dimana merupakan usia anak muda yang
duduk di perguruan tinggi.
Tentunya penelitian mengenai terpaan drama Korea sudah banyak diteliti
maupun dikaji oleh peneliti sebelumnya, namun penelitian sebelumnya
memfokuskan pada pengaruh tayangan drama Korea terhadap perilaku imitasi dan
perilaku berpakaian remaja dan komunitas pecinta Korea. Seperti pada penelitian
yang dilakukan oleh Nurhafizah Azzahra dari UIN Suska Riau pada tahun 2013
dengan judul Minat Remaja RT 03 RW 12 Kelurahan Delima Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru Dalam Menonton Drama Korea di Televisi. Hasil dari penelitian
tersebut menjelaskan bahwa remaja di RT 03 RW 12 Kelurahan Delima
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru berada dalam kategori berminat dalam
menonton drama Korea dengan nilai 59,75%. Penelitian lainnya yang dilakukan
oleh Deansa Putri dari Universitas Diponegoro pada tahun 2013 dengan judul
Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Televisi dan Motif
Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Televisi dengan Perilaku Berpakaian
Remaja. Penelitian tersebut menjelaskan bagaimana hubungan intensitas
menonton drama seri Korea dan motif menonton tayangan drama seri Korea
terhadap perilaku berpakaian remaja dengan hasil akhir yang didapatkan yaitu
terdapat hubungan yang sangat signifikan antara intensitas menonton dan motif
menonton drama seri Korea di televisi dengan perilaku berpakaian remaja.
Penelitian terdahulu yang sudah dilakukan berbeda dengan penelitian yang akan
peneliti lakukan yaitu untuk melihat hubungan antara pengaruh terpaan drama
serial Korea pada aplikasi Viu terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan.
Universitas Sumatera Utara
6
Penelitian terpaan drama Korea dan hubungannya dengan pemenuhan
kebutuhan hiburan dimana sampel berupa mahasiswa USU di Kota Medan belum
peneliti temukan. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang pengaruh terpaan drama Korea terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan
mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
1.2 Batasan Masalah
Untuk menghindari cakupan ruang lingkup penelitian yang luas, maka
peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah
tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yaitu metode yang
bersifat mencari atau menjelaskan suatu hubungan. Maka penelitian ini
akan melihat pengaruh terpaan drama serial Korea terhadap
pemenuhan kebutuhan hiburan.
2. Objek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
3. Subjek penelitian ini adalah seluruh drama serial Korea yang ada di
aplikasi Viu.
4. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2019.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Bagaimana terpaan drama serial Korea pada aplikasi Viu ?
2. Bagaimana kebutuhan hiburan akan drama serial Korea di kalangan
mahasiswa Universitas Sumatera Utara ?
3. Bagaimana pengaruh terpaan drama serial Korea pada aplikasi Viu
terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan mahasiswa Universitas
Sumatera Utara ?
Universitas Sumatera Utara
7
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sesuatu yang hendak dicapai dari penelitian.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terpaan drama serial Korea pada
aplikasi Viu.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan hiburan akan drama
serial Korea di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh terpaan
drama serial Korea pada aplikasi Viu terhadap pemenuhan kebutuhan
hiburan mahasiwa Universitas Sumatera Utara.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
dan memperluas pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi maupun
bahan penelitian yang dibutuhkan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai pengaruh terpaan drama serial Korea terhadap
pemenuhan kebutuhan hiburan di kalangan mahasiswa khususnya
mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dan evaluasi bagi mahasiswa dalam menggunakan aplikasi berbasis new
media khususnya aplikasi Viu sesuai dengan kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan
penjelasan tentang hal-hal berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau
pokok masalah yang ada dalam penelitiannya (Arikunto, 2002 : 92). Kerangka
teori adalah suatu kumpulan teori dan literatur yang menjelaskan hubungan dalam
masalah tertentu. Dalam kerangka teoritis, secara logis dikembangkan dan
dielaborasikan jaringan – jaringan dari asosiasi antara variabel – variabel yang
diidentifikasi melalui survey atau telaah literatur (Silalahi, 2009 : 92).
Kerangka teori diperlukan dalam setiap penelitian sebagai landasan
berfikir untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Fungsi teori dalam
penelitian adalah menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang
menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi
dan proporsi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala
tersebut (Kriyantono, 2008 : 45).
Adapun teori yang digunakan digunakan dalam penelitian ini adalah :
2.1.1 Komunikasi
2.1.1.1 Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari
kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan
akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa
suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi
definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara
berbagai hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat “Kita berbagi pikiran, “Kita
mendiskusikan makna,” dan “Kita mengirim pesan.” (Mulyana, 2010 : 46).
Universitas Sumatera Utara
9
Everett M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana
suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka. Sedangkan menurut Raymond S. Ross,
komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-
simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna
atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.
(Mulyana, 2010 : 69).
Ruben & Stewart (1998) menegaskan bahwa komunikasi meliputi proses
adaptasi terhadap orang dan lingkungan. Melalui proses itu manusia menciptakan
dan menginterpretasi pesan tidak hanya individu, tetapi kelompok, relasi dengan
sesama, atau organisasi sebagai wujud relasi dengan lingkungan yang menjadi
kepentingan manusia (Liliweri, 2011 : 35).
Berdasarkan definisi Lasswell (Mulyana, 2010 : 69-71) dapat diturunkan
lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain yaitu :
Pertama : Sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender),
penyandi (encoder), komunikator (communicator), pembicara (speaker)
atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu,
kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu negara.
Kedua : Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada
penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan nonverbal
yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi.
Ketiga : Saluran atau media, alat atau wahana yang dipergunakan untuk
menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk
pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran
verbal atau saluran non verbal.
Keempat : Penerima (receiver), sering juga disebut sasaran/tujuan
(destination), komunikate (communicate), penyandi-balik (decoder) atau
khalayak (audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni
orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa
lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaannya,
Universitas Sumatera Utara
10
penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsir seperangkat simbol
verbal atau nonverbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia
pahami.
Kelima : Umpan balik (feed back), gangguan/kendala komunikasi
(noise/barriers), dan konteks atau situasi komunikasi. Sebenarnya, dalam
peristiwa komunikasi begitu banyak unsur yang terlibat. Kesemua unsur
itu saling bergantung dan tumpang tindih namun dapat diidentifikasi dan
dimasukkan ke dalam suatu model.
Adapun proses komunikasi terbagi atas dua tahap, yakni secara primer dan
sekunder (Effendy, 2004 : 11), yaitu :
a. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang-lambang sebagai media. Lambang ini umumnya bahasa (lisan
maupun tulisan) tetapi dalam situasi komunikasi tertentu lambang-
lambang yang dapat digunakan dapat berupa gerak tubuh, gambar,
warna, dan sebagainya atau dikenal sebagai pesan nonverbal.
b. Proses komunkasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
sarana perantara sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama. Proses ini termasuk sambungan dari proses
primer untuk menembus atau “mengakali” keterbatasan manusia dalam
menjangkau dimensi ruang dan waktu. Dalam prosesnya, komunikasi
sekunder ini akan semakin efektif dan efisien karena didukung oleh
teknologi komunikasi yang semakin canggih, yang akan ditopang oleh
teknologi-teknologi lainnya.
Komunikasi berkaitan erat dengan konteks. Konteks meliputi semua unsur
fisik dan psikologis dari lingkungan di mana komunikasi terjadi. Konteks dapat
bersifat fisik, budaya, sosial-psikologis, atau temporal. Berikut adalah konteks
dalam komunikasi :
Universitas Sumatera Utara
11
a. Konteks fisik
Konteks fisik meliputi segala sesuatu yang bersifat fisik yang ada
dalam lingkungan di mana komunikasi terjadi, misalnya ruangan,
aksesoris ruangan yang mempengaruhi suasana komunikasi.
b. Konteks budaya
Konteks budaya meliputi nilai, norma, aturan, atau keyakinan budaya
yang mempengaruhi suasana komunikasi.
c. Konteks psikososial
Konteks psikososial meliputi unsur-unsur seperti relasi sosial antara
pengirim dan penerima, antara pengirim atau penerima dan pihak
ketiga, motivasi dan persepsi sosial atau kultural, cara berpikir dan
lain-lain yang mempengaruhi suasana komunikasi.
d. Konteks temporal
Konteks temporal yaitu waktu bagi terselenggaranya komunikasi,
misalnya berapa lama waktu yang dibutuhkan penerima untuk
mendengarkan pengirim, berapa lama waktu yang diperlukan untuk
bercakap-cakap atau berdiskusi. (Liliweri, 2011 : 42).
2.1.1.2 Tujuan Komunikasi
Dalam proses komunikasi, pesan disampaikan dari seseorang kepada
orang lain dengan maksud agar pesan tersebut dapat dimengerti dan bahkan
mampu mengubah sikap dan pendapat orang lain. Dengan kata lain, kegiatan atau
proses komunikasi tidak begitu saja diterima oleh komunikan, tetapi akan
mengalami proses pengolahan terlebih dahulu sebelum akhirnya diterima dan
menghasilkan efek sesuai dengan keinginan komunikator. Effendy (2003 : 55)
menyebutkan beberapa tujuan komunikasi, yaitu sebagai berikut :
a. Mengubah sikap (to change the attitude)
Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar
masyarakat akan berubah sikap.
b. Mengubah pendapat atau opini (to change the opinion)
Universitas Sumatera Utara
12
Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar
masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya sesuai dengan
tujuan informasi yang disampaikan komunikator.
c. Mengubah perilaku (to change the behaviour)
Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar
masyarakat akan berubah perilakunya.
d. Mengubah masyarakat (to change the society)
Memberikan berbagai informasi pada masyarakat yang bertujuan agar
masyarakat mau mendukung, ikut serta atau berpartisipasi terhadap
tujuan informasi yang disampaikan.
Menurut Liliweri, tujuan komunikasi yaitu make them SMART, artinya
komunikasi dapat memenuhi :
1. Specific : membuat sasaran merasa diperhatikan secara khusus, artinya
mereka mendengarkan informasi dari sumber khusus, pesan khusus,
media khusus, dengan efek khusus dalam konteks khusus pula.
2. Measurable : bahwa tujuan komunikasi akan dapat dicapai jika sumber
komunikasi merumuskan ukuran-ukuran bagi semua elemen dalam
proses komunikasi. Misalnya ada indikator untuk menentukan
kelayakan sumber bagi tercapainya tujuan komunikasi, indikator atau
alat ukur bagi pesan, media, sasaran, efek, dan indikator bagi konteks.
3. Attainable : bahwa tujuan komunikasi adalah penetapan terhadap apa
yang seharusnya dicapai dalam suatu aktivitas komunikasi, tentukan
tingkat ketercapaian tujuan komunikasi itu (dalam persentase
perubahan sikap, dan lain-lain).
4. Result oriented : berorientasi pada hasil, bahwa tujuan komunikasi
harus berorientasi pada hasil yang telah direncanakan (planned
communication, intensionality communication).
5. Time-limited : komunikasi yang baik adalah komunikasi yang memiliki
batasan waktu sebagai faktor untuk menentukan tercapainya tujuan
komunikasi (Liliweri, 2011 : 128-129).
Universitas Sumatera Utara
13
2.1.1.3 Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi dipandang dari arti luas, tidak hanya diartikan sebagai
pertukaran berita dan pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok
mengenai pertukaran data, fakta dan ide. Effendy (1997 : 36) menyebutkan
beberapa fungsi dari kegiatan komunikasi dibagi atas empat fungsi utama, yaitu
sebagai berikut :
a. Menyampaikan informasi (to inform)
Komunikasi berfungsi dalam menyampaikan informasi meliputi pesan,
ide, gagasan, opini maupun komentar. Sehingga masyarakat bisa
mengetahui keadaan yang terjadi dimanapun.
b. Mendidik (to educate)
Komunikasi sebagai sarana informasi mendidik, menyebarluaskan
kreativitas, tidak hanya sekedar memberi hiburan, tetapi juga memberi
pendidikan untuk membuka wawasan dan kesempatan untuk
memperoleh pendidikan secara luas, serta memberikan berbagai
informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju
dan lebih berkembang.
c. Menghibur (to entertain)
Komunikasi memberikan warna dalam kehidupan kita, tidak hanya
menjadi sumber informasi tetapi komunikasi juga dapat menjadi
sumber hiburan. Semua golongan menikmatinya sebagai alat hiburan
dalam bersosialisasi. Menyampaikan informasi dapat berupa dalam
gambar, bahasa, bunyi, tulisan, dan lagu.
d. Mempengaruhi (to influence)
Komunikasi sebagai sarana untuk mempengaruhi khalayak untuk
memberi motivasi, mendorong untuk mengikuti kemajuan orang lain
melalui apa yang dilihat, dibaca dan didengar. Serta memperkenalkan
nilai-nilai baru untuk mengubah sikap dan perilaku kearah yang baik
dan modernisasi.
Universitas Sumatera Utara
14
2.1.1.4 Tipe Komunikasi
Komunikasi memiliki beberapa tipe. Menurut Cangara (2007:30), adapun
tipe-tipe komunikasi yaitu sebagai berikut :
a. Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication)
Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi
didalam diri individu, atau dengan kata lain yaitu proses berkomunikasi
dengan diri sendiri. Terjadinya proses komunikasi disini karena adanya
seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek yang diamatinya atau
terbesit dalam fikirannya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk
benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti
bagi manusia, baik yang terjadi diluar maupun didalam diri seseorang.
Beberapa kalangan menilai bahwa proses pemberian arti terhadap sesuatu
yang terjadi dalam diri individu, belum dapat dinilai sebagai proses
komunikasi, melainkan suatu aktivitas internal monolog.
b. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
Komunikasi antarpribadi yang dimaksud disini ialah proses komunikasi
yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Menurut
sifatnya, komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu
Komunikasi Diadik (Dyadic Communication) dan Komunikasi Kelompok
Kecil (Small Group Communication).
c. Komunikasi Publik (public communication)
Komunikasi publik, disebut juga komunikasi pidato, komunikasi kolektif,
komunikasi retorika, public speaking dan komunikasi khalayak.
Komunikasi publik memiliki ciri komunikasi interpersonal (pribadi),
karena berlangsung secara tatap muka, tetapi terdapat beberapa perbedaan
yang cukup mendasar sehingga memiliki ciri masing-masing. Ciri lain nya
yaitu pesan yang disampaikan dalam komunikasi publik tidak berlangsung
secara spontanitas, tetapi lebih terencana dan dipersiapkan lebih awal. Tipe
komunikasi publik biasanya terdapat dalam berbagai aktivitas seperti
ceramah, rapat besar, kuliah umum, khotbah dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
15
d. Komunikasi massa (mass communication)
Komunikasi massa adalah sebagai komunikasi yang berlangsung dimana
pesannya dikirim dari sumber yang dapat menjangkau khalayak yang luas
yang sifatnya massal melalui berbagai alat yang sifatnya mekanis seperti
televisi, radio, media cetak seperti surat kabar, internet, dan lainnya. Pesan
dalam komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan balik atau
feedback nya lambat dan terbatas. Namun saat ini, dengan perkembangan
teknologi komunikasi yang begitu cepat, umpan balik dari khalayak bisa
dilakukan dengan cepat kepada penyiar, misalnya melalui program
interaktif di radio maupun televisi. Penyebaran pesan melalui media massa
berlangsung sangat cepat, serempak dan menjangkau khalayak luas.
2.1.2 Komunikasi Massa
2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa
Menurut Tan dan Wright, komunikasi massa merupakan bentuk
komunikasi yang menggunakan saluran atau mdia dalam menghubungkan
komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal
yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu (Ardianto
dan Lukiati, 2004 : 3). Komunikasi massa juga dapat didefinisikan sebagai proses
penggunaan sebuah media massa untuk mengirim pesan kepada audiens yang luas
dengan tujuan untuk memberi informasi, menghibur atau membujuk (Vivian,
2008 : 450).
2.1.2.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa
Ardianto dan Lukiati (2004:7) memaparkan beberapa karakteristik
komunikasi massa, yaitu sebagai berikut :
1. Komunikator Terlembagakan
Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Komunikasi
massa yaitu menggunakan media massa, baik media cetak maupun
elektronik.
Universitas Sumatera Utara
16
2. Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa ditujukan
untuk semua orang dan tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang
tertentu.
3. Komunikannya Anonim dan Heterogen
Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan
(anonim), karena tidak bertatap muka dan hanya menjalin komunikasi
melalui media. Selain itu, komunikan pada komunikasi massa juga bersifat
heterogen karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda
dan dapat berada di tempat manapun.
4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Dalam komunikasi massa, jumlah sasaran khalayak atau komunikan relatif
dalam jumlah yang banyak dan tak terbatas. Dan dengan kekuatan media
massa, khalayak yang tak terbatas tersebut memperoleh pesan yang sama
secara serempak pada waktu yang bersamaan.
5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Dalam komunikasi massa, isi dari pesan harus disesuaikan dengan
karakteristik media massa yang akan digunakan.
6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Komunikasi massa adalah komunikasi dengan atau melalui media massa.
Dalam komunikasi massa, komunikator dan komunikannya tidak dapat
melakukan kontak dan interaksi secara langsung dan hal itulah yang
membuat komunikasi massa disebut sebagai komunikasi satu arah.
7. Stimulasi Alat Indra Terbatas
Stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa yang digunakan.
Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya dapat melihat, pada radio
dan rekaman auditif, khalayak hanya dapat mendengar, sedangkan pada
media televisi dan film, khalayak dapat menggunakan indra penglihatan
dan pendengaran.
8. Umpan Balik Tertunda
Universitas Sumatera Utara
17
Dalam komunikasi massa, umpan balik (feedback) tidak terjadi secara
langsung karena komunikator tidak dapat melihat respon atau tanggapan
dari komunikan secara langsung.
2.1.2.3 Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa tentunya memiliki berbagai fungsi penting di dalam
kehidupan masyarakat. Dominic (dalam Ardianto dan Lukiati, 2004 : 15),
membagi fungsi komunikasi massa sebagai berikut :
1. Pengawasan (Surveillance)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam dua bentuk utama,
yaitu :
a. Fungsi pengawasan peringatan yaitu menginformasikan berbagai
hal terutama mengenai ancaman kepada masyarakat.
b. Fungsi pengawasan instrumental yaitu menyampaikan atau
menyebarkanluaskan informasi penting yang dapat membantu
mempermudah kehidupan masyarakat sehari-hari.
2. Penafsiran (Interpretation)
Media massa tidak hanya mencari dan menyimpan data dan fakta,
tetapi memberikan interpretasi dan penafsiran terhadap suatu peristiwa.
3. Pertalian atau Hubungan (Linkage)
Media massa mampu menyatukan dan menghubungkan anggota
masyarakat yang beragam, sehingga membentuk suatu hubungan atau
pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang
sesuatu.
4. Penyebaran Nilai-nilai (Transmission of Value)
Media massa memberikan dan menyajikan penggambaran nilai-nilai
kepada masyarakat dan nantinya masyarakat akan mengadopsi nilai-
nilai yang disebarkan oleh media massa tersebut.
5. Hiburan (Entertainment)
Salah satu fungsi dari media massa adalah menyajikan beragam
hiburan. Khalayak mendapatkan hiburan dari media massa seperti
televisi, radio, ataupun dengan membaca surat kabar atau majalah.
Universitas Sumatera Utara
18
Hiburan dalam hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan
pikiran khalayak.
2.1.3 Film
Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa
visual di belahan dunia ini (Ardianto, 2004 : 134). Film adalah suatu bentuk
komunikasi massa elektronik yang berupa media audio visual yang mampu
menampilkan kata-kata, bunyi, citra, dan kombinasinya yang juga merupakan
salah satu bentuk komunikasi modern yang kedua muncul di dunia (Sobur, 2004 :
126). Film berperan sebagai sebuah sarana baru yang digunakan untuk
menyebarkan hiburan yang sudah menjadi kebiasaan terdahulu, serta menyajikan
cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lainnya kepada
masyarakat umum (McQuail, 2003 : 13). Film juga merupakan medium
komunikasi massa yang sangat ampuh, bukan sekedar untuk hiburan saja, tetapi
juga untuk penerangan dan pendidikan (Effendy, 2003 : 209).
Film juga dikenal sebagai movie, gambar hidup, film teater atau foto
bergerak yang merupakan serangkaian gambar diam yang ketika ditampilkan pada
layar akan menciptakan ilusi gambar bergerak karena efek fenomena phi. Ilusi
optik ini memaksa penonton untuk melihat gerakan berkelanjutan antar objek
yang berbeda secara cepat dan berturut-turut. Proses pembuatan film merupakan
gabungan dari seni dan industri. Sebuah film dapat dibuat dengan memotret
adegan sesungguhnya dengan kamera film; memotret gambar atau model
“miniatur” menggunakan teknik animasi tradisional; dengan CGI dan animasi
komputer; atau dengan kombinasi beberapa teknik yang ada dan efek visual
lainnya (Wikipedia, 2018).
Secara garis besar, film dapat dibagi berdasarkan beberapa hal. Pertama,
film dibedakan berdasarkan media yaitu layar lebar dan layar kaca. Yang kedua,
film dibagi berdasarkan jenisnya, yaitu film non fiksi dan fiksi. Film non fiksi
dibagi menjadi tiga yaitu film dokumenter, dokumentasi dan film untuk tujuan
Universitas Sumatera Utara
19
ilmiah. Film fiksi sendiri dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu eksperimental dan
genre (Kristanto JB, 2007 : 6).
Menurut Sumarno (1996), adapun klasifikasi film yaitu sebagai berikut :
1. Menurut Jenis Film
Film Cerita
Film cerita merupakan film yang dibuat atau diproduksi berdasarkan cerita
yang dikarang dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Pada umumnya film
cerita bersifat komersial.
Film Non Cerita (Non Fiksi)
Film non cerita adalah film yang mengambil kenyataan sebagai
subyeknya. Film non cerita ini terbagi atas dua kategori, yaitu :
Film faktual : menampilkan fakta dan kenyataan yang ada,
dimana kamera sekedar merekam suatu kejadian. Sekarang, film
faktual dikenal sebagai film berita (news-reel), yang menekankan pada
sisi pemberitaan suatu kejadian aktual.
Film dokumenter : selain fakta, juga mengandung subyektifitas
pembuat yang diartikan sebagai sikap dan opini pembuat terhadap
suatu peristiwa.
2. Menurut Cara Pembuatan Film
Film Eksperimental
Film eksperimental adalah film yang dibuat tanpa mengacu pada kaidah-
kaidah pembuatan film yang lazim. Tujuannya adalah untuk mengadakan
eksperimentasi dan mencari cara-cara pengucapan baru lewat film.
Film Animasi
Film animasi adalah film yang dibuat dengan memanfaatkan gambar
(lukisan) maupun benda-benda mati yang lain seperti boneka, meja, dan
kursi yang bisa dihidupkan dengan teknik animasi.
Sebagai tambahan dari klasifikasi film, Baksin (2003) membedakan film
berdasarkan tema atau genre nya yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
20
3. Menurut Tema Film (Genre)
Drama : tema ini lebih menekankan pada sisi human interest yang
bertujuan mengajak penonton ikut merasakan kejadian yang dialami
tokohnya, sehingga penonton merasa seakan-akan berada dalam film
tersebut.
Action : tema action mengetengahkan adegan-adegan perkelahian,
pertempuran dengan senjata, atau kebut-kebutan kendaraan antara
tokoh yang baik (protagonis) dengan tokoh yang jahat (antagonis),
sehingga penonton ikut merasakan ketegangan, was-was, takut, bahkan
bisa ikut bangga terhadap kemenangan si tokoh.
Komedi : tema film komedi intinya adalah mengetengahkan
tontonan yang membuat penonton tersenyum, atau bahkan tertawa
terbahak-bahak.
Tragedi : film yang bertemakan tragedi umumnya mengetengahkan
kondisi atau nasib yang dialami oleh tokoh utama pada film tersebut.
Nasib yang dialami biasanya membuat penonton merasa iba atau
prihatin.
Horor : film horor selalu menampilkan adegan-adegan yang
menyeramkan sehingga membuat penontonnya merinding karena
perasaan takut. Hal ini karena film horor selalu berkaitan dengan dunia
gaib/magis, yang dibuat dengan special effect, animasi, atau langsung
dari tokoh-tokoh dalam film tersebut.
Menurut Pratista, genre film dibagi menjadi dua kelompok yaitu: genre
induk primer dan genre induk sekunder. Genre induk sekunder adalah genre-genre
besar dan populer yang merupakan pengembangan atau turunan dari genre induk
primer seperti film bencana, biografi dan film-film yang digunakan untuk studi
ilmiah, sedangkan jenis film induk primer adalah genre-genre pokok yang telah
ada dan populer sejak awal perkembangan sinema era 1900-an hingga 1930-an
seperti : Film Aksi, Drama. Epik Sejarah, Fantasi, Horor, Komedi, Kriminal dan
Gangster, Musikal, Petualangan, dan Perang (Pratista, 2008 : 13).
Universitas Sumatera Utara
21
2.1.4 Drama
Drama adalah sebuah genre sastra yang penampilan fisiknya
memperlihatkan secara verbal adanya dialogue atau percakapan diantara tokoh-
tokoh yang ada (Budianta dkk, 2002 : 95). Artinya, dalam pertunjukan drama, hal
yang paling penting adalah dialog atau percakapan diantara para pemeran yang
terjadi diatas panggung dan karena dialog merupakan penentu dari isi cerita yang
ditampilkan. Memuat dari (kbbi.web.id), drama memiliki beberapa pengertian.
Pertama, drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat
menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (acting) atau dialog
yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau
emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yang
menyedihkan.
Krell dan Friedler (dalam Nurhayati, 2000: 9) menjelaskan bahwa drama
melukiskan suatu perbuatan yang dilakukan oleh pelaku cerita untuk mencapai
tujuan tertentu, dimana dalam usahanya untuk mencapai tujuan itu ia menghadapi
hambatan dan rintangan; dipertunjukkan lewat gerak dan dialog. Kabisch (1985:
43) berpendapat bahwa drama adalah suatu bentuk pertunjukan yang dibagi
menjadi beberapa bagian, pembagian drama tersebut dinamakan babak. Selain
babak, dalam drama juga terdapat alur atau jalan cerita yang harus diuraikan agar
para penonton dapat mengerti isi dari cerita yang dipertunjukkan. Selain itu,
panggung juga diperlukan sebagai tempat berlangsungnya pertunjukan serta
penonton yang menikmati cerita dari drama yang dipertunjukkan.
Adapun unsur-unsur intrinsik drama menurut Hasanuddin (1996:76),
adalah sebagai berikut :
a. Tokoh, Peran, dan Karakter
Dalam penokohan, didalamnya termasuk hal-hal yang berkaitan dengan
penamaan, pemeranan, keadaan fisik tokoh (aspek psikologis), keadaan
sosial tokoh (aspek sosiologi), serta karakter tokoh. Hal-hal yang termasuk
didalam permasalahan penokohan ini saling berhubungan dalam upaya
membangun permasalahan - permasalahan atau konflik - konflik
Universitas Sumatera Utara
22
kemanusiaan yang merupakan persyaratan utama drama. Bahkan didalam
drama, unsur penokohan merupakan aspek penting. Selain melalui aspek
inilah aspek-aspek lain didalam drama dimungkinkan berkembang, unsur
penokohan didalam drama terkesan lebih jelas dan tegas pengungkapannya
dibandingkan dengan fiksi (Hasanuddin, 1996: 76).
b. Motif, Konflik, Peristiwa, dan Alur
Menurut Oemarjati (dalam Hasanuddin, 1996: 88), motif dapat muncul
dari berbagai sumber, antara lain sebagai berikut :
1. Kecenderungan-kecenderungan dasar (basic instinct) yang dimiliki
manusia, misalnya kecenderungan untuk dikenal, untuk memperoleh
suatu pengalaman tertentu, untuk pemuasan libido tertentu.
2. Situasi yang melingkupi manusia, yaitu keadaan fisik dan keadaan
sosial.
3. Interaksi sosial, yaitu rangsangan yang ditimbulkan karena hubungan
sesama manusia.
4. Watak manusia itu sendiri, sifat-sifat intelektualnya, emosionalnya,
persepsi dan resepsinya, dan ekspresif serta sosial kulturalnya.
Dengan mengetahui motif maka penonton mendapat dasar yang lebih kuat
dalam mempresentasikan suatu peristiwa dalam drama. Permasalahan dalam
drama haruslah dicari pada peristiwa yang dominan yang menjadi penyebab
munculnya konflik. Hubungan antara satu peristiwa dengan peristiwa lain disebut
alur atau plot. Dalam drama terdapat dua jenis alur, yaitu alur konvensional dan
nonkonvensional. Alur konvensional menyajikan peristiwa-peristiwa secara urut,
yaitu peristiwa yang lebih dahulu muncul selalu menjadi penyebab munculnya
peristiwa berikutnya. Alur nonkonvensional menyajikan peristiwa-peristiwa tidak
secara urut, yaitu kebalikan dari alur konvensional.
c. Latar dan Ruang
Latar dan ruang memperjelas suasana, tempat, serta waktu peristiwa yang
terjadi. Secara langsung, latar berkaitan dengan penokohan dan alur dalam
membangun permasalahan dan konflik.
Universitas Sumatera Utara
23
d. Penggarapan bahasa
Gaya bahasa cenderung dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu
penegasan, pertentangan, perbandingan, dan sindiran. Penggunaan jenis
bahasa akan membantu penonton mengidentifikasi perwatakan tokoh,
karena setiap tokoh pasti memiliki gaya bahasa yang berbeda dengan
tokoh lainnya.
e. Tema (Premise) dan Amanat
Tema dan amanat dapat dirumuskan dan disimpulkan dari berbagai
peristiwa, penokohan, dan latar. Tema adalah inti permasalahan yang
hendak dikemukakan pengarang dalam karyanya. Sedangkan amanat
adalah opini, kecenderungan, dan visi pengarang terhadap tema yang
dikemukakannya. Dapat disimpulkan bahwasanya tema dan amanat di
dalam drama merupakan hal yang sejalan. Tema merupakan inti dari cerita
drama yang terdiri dari peristiwa yang menimbulkan konflik dan
permasalahan, sedangkan amanat selalu berhubungan dengan tema.
Menurut Desriana (dalam Nurhafizah, 2013: 17-19) drama dibagi menjadi
beberapa jenis. Pembagian jenis drama tersebut berdasarkan tiga kriteria, yaitu
sebagai berikut :
a. Jenis drama berdasarkan lakon
1) Tragedi : Tragedi atau duka merupakan drama yang
menceritakan kisah yang penuh dengan kesedihan.
2) Komedi : Komedi disebut juga drama suka cita.
3) Tragedi Komedi : Tragedi Komedi adalah perpaduan antara drama
tragedi dan komedi.
4) Melodrama : Melodrama merupakan drama yang menampilkan
lakon tokoh sentimental, mendebarkan hati, dan
mengharukan.
5) Face (Dagelan) : Dagelan merupakan jenis drama yang memiliki
lakon lucu.
Universitas Sumatera Utara
24
6) Opera : Opera adalah drama yang dialognya berupa
nyanyian dengan iringan musik.
7) Tablo : Tablo merupakan jenis drama yang mengutamakan
gerak.
8) Sendratari : Sendratari adalah gabungan antara seni drama dan
seni tari.
b. Jenis drama berdasarkan sarana pertunjukan
1) Drama Panggung : Drama panggung dimainkan oleh para pemain di
panggung pertunjukan.
2) Drama Radio : Drama radio merupakan jenis drama yang
disiarkan di radio.
3) Drama Televisi : Drama televisi bersifat visual dan auditif.
4) Drama Film : Drama film hampir sama dengan drama televisi.
5) Wayang : Ciri khas tontonan drama adalah adanya cerita dan
dialog.
c. Jenis drama berdasarkan keberadaan naskah
1) Drama Tradisional
Drama tradisional adalah drama yang berkembang pada zaman dahulu
dan masih terpengaruh kuat dan adat.
2) Drama Modern
Drama modern mampu mengalahkan keberadaan drama tradisional
karena struktur dan unsur drama modern lebih lengkap dari drama
tradisional.
Seiring berjalannya waktu, drama juga berkembang sesuai dengan tuntutan
sosial penikmatnya. Drama memiliki aliran dan ciri-ciri tertentu. Desriana (dalam
Nurhafizah, 2013: 19-20) menjelaskan beberapa aliran drama dengan
penjelasannya yaitu sebagai berikut :
Aliran Klasik
Aliran klasik merupakan aliran yang tunduk pada aturan-aturan yang
bersifat konvensional.
Universitas Sumatera Utara
25
Aliran Non Klasik
Aliran non klasik merupakan aliran yang berkonsep sebab akibat.
Aliran Romantisme
Ciri aliran romantisme ini bersifat fantastis.
Aliran Realisme
Aliran realisme menggambarkan cerita yang bersifat nyata.
Aliran Simbiolisme
Drama-drama yang beraliran simbiolisme menyajikan cerita tentang
adanya kenyataan lain dibalik kenyataan yang tampak.
Aliran Ekspresionisme
Aliran ekspresionimse adalah aliran drama yang lebih menonjolkan faktor
psikis atau kejiwaan para tokoh daripada penggambaran kejadiannya.
Aliran Naturalisme
Aliran naturalisme merupakan perkembangan dari aliran realisme.
Aliran Eksistensialisme
Aliran eksistensialisme lebih menekankan pada penggambaran tokoh
sebagai individu yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan
memiliki kemauan dan kebebasan.
Aliran Absurd
Aliran absurd berkisah tentang tidak adanya kebenaran mutlak dalam
kehidupan ini.
2.1.5 Film Drama
Film terbagi menjadi berbagai macam genre, seperti yang dikemukakan
oleh Baksin (2003), bahwa salah satu genre dari film adalah drama. Baksin
memaparkan bahwasanya film bergenre drama cenderung lebih berfokus pada sisi
human interest yang menimbulkan perasaan emosional dan mengajak penonton
untuk merasakan kejadian yang dialami tokoh yang memainkan film tersebut.
Pratista menjelaskan bahwa film drama bisa jadi merupakan genre yang
paling banyak diproduksi karena jangkauan ceritanya yang sangat luas. Film- film
drama pada umumnya berhubungan dengan tema, cerita, setting, karakter, serta
Universitas Sumatera Utara
26
suasana yang memotret kehidupan nyata. Konflik dalam film drama bisa dipicu
oleh lingkungan, diri sendiri, maupun kehidupan nyata (Pratista, 2008 : 13).
Film drama adalah ragam film yang sebagian besar tergantung pada
pengembangan mendalam karakter realistis yang berurusan dengan tema
emosional. Tema drama seperti alkoholisme, kecanduan obat, perselingkuhan,
dilema moral, prasangka rasial, intoleransi agama, seksualitas, kemiskinan,
pembagian kelas, kekerasan terhadap perempuan, dan korupsi yang menempatkan
karakter dalam konflik dengan diri mereka sendiri, orang lain, masyarakat dan
bahkan fenomena alam. Drama adalah genre film yang paling luas dan termasuk
subgenre seperti drama romantis, film olahraga, drama periode, drama ruang
pengadilan, dan kejahatan. Di pusat drama biasanya satu karakter atau lebih yang
bertentangan pada saat yang genting dalam hidup mereka. Mereka sering berputar
di sekitar keluarga; film yang menggali kehidupan sehari-hari untuk mengajukan
pertanyaan besar dan menyentuh emosi terdalam dari orang-orang normal. Drama
sering namun tidak selalu memiliki resolusi tragis atau setidaknya menyakitkan
dan menyangkut kelangsungan hidup dalam melewati beberapa krisis tragis,
seperti kematian anggota keluarga, atau perceraian. Beberapa penampilan layar
terhebat datang dari drama, karena adanya kesempatan yang luas bagi aktor untuk
meregangkan diri ke dalam peran dimana genre lain tidak mampu. Film drama
sering dinominasikan untuk penghargaan film, lebih sering dari genre film lainnya
(Wikipedia, 2018).
2.1.6 Terpaan Media (Media Exposure)
Terpaan dapat diartikan sebagai keadaan dimana khalayak terkena atau
terpapar pesan-pesan yang ditampilkan oleh media. Menurut Ardianto (Ardianto,
2004 : 164), terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan
media baik jenis media, frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaan
(longevity). Penggunaan jenis media dapat meliputi media audio, audiovisual,
media cetak, kombinasi media audio dan media audiovisual, media audio dan
media cetak, media audiovisual dan media cetak, serta media audio, audiovisual
dan media cetak.
Universitas Sumatera Utara
27
Lebih lanjut, Ardianto juga menjelaskan frekuensi penggunaan media
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali dalam sehari seseorang
menggunakan media dalam satu minggu, berapa kali dalam seminggu seseorang
menggunakan media dalam satu bulan, serta berapa kali sebulan seseorang
menggunakan media dalam satu tahun. Sedangkan durasi penggunaan media
meliputi berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media atau berapa lama
khalayak mengikuti suatu program.
Terpaan media atau media exposure menurut Sari (1993), frekuensi
penggunaan meliputi berapa kali seseorang menggunakan media dalam suatu
waktu tertentu. Durasi media menghitung berapa lama audience mengikuti suatu
program di media. Selain itu menurut Rosengren (1974), penggunaan media
terdiri atas jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media,
media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Kriyantono,2008:
207).
2.1.7 Media Baru (New Media)
Seiring berkembang pesatnya teknologi komunikasi mengakibatkan
lahirnya media-media baru yang semakin menggeser keberadaan media-media
konvensional. Media-media baru ini diciptakan untuk mempermudah manusia
dalam berkomunikasi, mendapatkan informasi dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Teori media baru ini merupakan teori yang lahir disebabkan oleh
kemunculan media yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan
sesamanya tanpa menggunakan media konvensional. Dalam teori media baru ini
terdapat dua pandangan yaitu mengenai pandangan interaksi sosial yang
membedakan media menurut kedekatannya dengan interaksi sosial. Media baru
atau new media didefinisikan sebagai media yang didalamnya terdiri dari
gabungan berbagai elemen yang berarti terdapat konvergensi media di dalamnya,
dimana beberapa media dijadikan satu (Lievrouw, 2011). Creeber dan Martin
dalam Mondry (2008 : 13), mendefinisikan media baru atau new media atau
media online sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang
terdapat bersama dengan komputer digital.
Universitas Sumatera Utara
28
Menurut Poster (dalam McQuail, 2011 : 151), adapun beberapa perbedaan
media baru dengan media lama yaitu : Internet menggabungkan radio, film dan
televisi dan menyebarkannya melalui teknologi „tekan‟ (push) : media baru
mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan (1) memungkinkan
terjadinya percakapan dengan antar banyak pihak; (2) memungkinkan penerimaan
secara simultan, perubahan dan penyebaran kembali objek-objek budaya; (3)
mengganggu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya, dari hubungan
kewilayahan dan modernitas; (4) menyediakan kontak global secara instan; dan
(5) memasukkan subjek modern/akhir modern ke dalam mesin aparat yang
berjaringan.
Adapun kategori utama media baru yang dibedakan berdasarkan jenis
penggunaan, konten, dan konteksnya adalah sebagai berikut :
1. Media komunikasi antar pribadi (interpersonal communication media).
Meliputi telepon (yang semakin mobile) dan surat elektronik (terutama
untuk pekerjaan, tetapi menjadi semakin personal). Secara umum, konten
bersifat pribadi dan mudah dihapus dan hubungan yang tercipta dan
dikuatkan lebih penting daripada informasi yang disampaikan.
2. Media permainan interaktif (interactive play media). Media ini terutama
berbasis komputer dan video game, ditambah peralatan realitaa virtual.
Inovasi utamanya terletak pada interaktivitas dan mungkin didominasi dari
kepuasan „proses‟ atau „penggunaan‟.
3. Media pencarian informasi (information search media). Ini adalah kategori
yang luas tetapi Internet/www merupakan contoh yang paling penting,
dianggap sebagai perpustakaan dan sumber data yang ukuran, aktualitas
dan aksesibilitasnya belum pernah ada sebelumnya. Posisi mesin pencari
telah menjadi sangat penting sebagai alat bagi para pengguna sekaligus
sebagai sumber pendapatan untuk Internet. Di samping Internet, telepon
(mobile) juga semakin menjadi saluran penerimaan informasi,
sebagaimana juga teleteks yang disiarkan dan layanan data radio.
4. Media partisipasi kolektif (collective participatory media). Kategorinya
khusunya meliputi penggunaan Internet untuk berbagi dan bertukar
Universitas Sumatera Utara
29
informasi, gagasan, dan pengalaman, serta untuk mengembangkan
hubungan pribadi aktif (yang diperantarai komputer). Situs jejaring sosial
termasuk di dalam kelompok ini.
5. Substitusi media penyiaran (substitution of broadcasting media). Acuan
utamanya adalah penggunaan media untuk menerima dan mengunduh
konten yang di masa lalu biasanya disiarkan atau disebarkan dengan
metode lain yang serupa (McQuail, 2011 : 156-157).
Berdasarkan perspektif pengguna, terdapat beberapa karakteristik kunci
untuk membedakan media lama dengan media baru, yaitu sebagai berikut :
1. Interaksi (interactivity) : sebagaimana ditunjukkan oleh rasio respons atau
inisiatif dari sudut pandang pengguna terhadap „penawaran‟ sumber atau
pengirim.
2. Kehadiran sosial (sosiabilitas) (social presence or sociability) : dialami
oleh pengguna, berarti kontak personal dengan orang lain dapat
dimunculkan oleh pengguna media.
3. Kekayaan media (media richness) : jangkauan dimana media dapat
menjembatani kerangka referensi yang berbeda, mengurangi ambiguitas,
memberikan lebih banyak petunjuk, melibatkan lebih banyak indra, dan
lebih personal.
4. Otonomi (autonomy) : derajat dimana seorang pengguna merasakan
kendali atas konten dan penggunaan, mandiri dari sumber.
5. Unsur bermain-main (playfulness) : kegunaan untuk hiburan dan
kesenangan, sebagai lawan dari fungsi dan alat.
6. Privasi (privacy) : berhubungan dengan kegunaan media dan atau konten
tertentu.
7. Personalisasi (personalization) : derajat dimana konten dan penggunaan
menjadi personal dan unik (McQuail, 2011 : 157).
Universitas Sumatera Utara
30
2.1.8 Teori Uses and Gratification
Teori uses and gratification pertama kali diperkenalkan oleh Herbert
Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses on Mass
Communications : Current Perspectives on Gratification Research, yang
menjelaskan bahwa pengguna media memiliki peran aktif untuk memilih dan
menggunakan media. Dalam hal ini, pengguna media atau khalayak memilih
media mana yang menurutnya paling baik untuk memenuhi berbagai
kebutuhannya. Teori uses and gratification lebih menekankan pada pendekatan
manusiawi dalam melihat media massa. Artinya manusia itu mempunyai otonomi,
wewenang, untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak
hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media (Nuruddin, 2015 :
192).
Menurut Rakhmat (2002 : 65), teori uses and gratification tidak tertarik
pada apa yang dilakukan media terhadap khalayak, tetapi tertarik pada apa yang
dilakukan khalayak terhadap media. Khalayak menggunakan media secara aktif
untuk mencari informasi yang dibutuhkan maupun menikmati apa yang disajikan
oleh media untuk memenuhi kebutuhannya. Katz, Blumler dan Gurevitch (1974)
(dalam West & Turner, 2010 : 104) menyatakan bahwa terdapat lima asumsi dasar
dalam teori uses and gratification, yaitu :
1. Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan.
2. Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media
tertentu terdapat pada anggota khalayak.
3. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan.
4. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka,
minat dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat
mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti.
5. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak.
Beberapa logika yang mendasari penelitian mengenai uses and
gratification menurut Katz (1974), yaitu sebagai berikut : (1) kondisi sosial
psikologis seseorang akan menyebabkan adanya (2) kebutuhan, yang menciptakan
Universitas Sumatera Utara
31
(3) harapan-harapan terhadap (4) media massa atau sumber-sumber lainnya yang
membawa kepada (5) perbedaan pola penggunaan media yang akhirnya akan
menghasilkan (6) pemenuhan kebutuhan dan (7) konsekuensi lainnya, termasuk
yang tidak diharapkan sebelumnya (Severin, 2005). Selain itu, penelitian uses and
gratification sering dimasukkan unsur motif untuk memuaskan kebutuhan. Dalam
aplikasinya, teori ini banyak digunakan oleh para peneliti untuk mengetahui
alasan khalayak menggunakan suatu media, mengapa khalayak terdorong untuk
menggunakan media, dan lain-lain (Surip, 2011 : 216).
Berdasarkan kebutuhannya, Katz, Gurevitch dan Haas membuat beberapa
motif individu kebutuhan manusia yang berkaitan dengan penggunaan media
(Nuruddin, 2004 : 184) yaitu sebagai berikut :
Kebutuhan kognitif (cognitive needs) : kebutuhan kognitif adalah
kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan
pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat
untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa
penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita.
Kebutuhan afektif (affective needs) : kebutuhan afektif adalah kebutuhan
yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis,
menyenangkan dan emosional.
Kebutuhan integratif personal (personal integrative needs) : kebutuhan
integratif personal adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan
kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut
diperoleh dari hasrat akan harga diri.
Kebutuhan integratif sosial (social integrative needs) : kebutuhan
integratif sosial adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan
kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan
pada hasrat untuk berafiliasi.
Kebutuhan pelepasan (escapist needs) : kebutuhan pelepasan adalah
kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,
ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.
Universitas Sumatera Utara
32
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan hasil pemikrian rasional yang kritis dan
bersifat memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai.
Kerangka konsep akan menuntun penelitian dalam menentukan hipotesis
(Nawawi, 2001 : 40). Kerangka konsep merupakan landasan berfikir yang
menjelaskan makna dari teori yang dipakai atau menjelaskan kata-kata yang
mungkin masih abstrak pengertiannya di dalam teori tersebut. Agar konsep
tersebut dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan
mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Variabel bebas (X), adalah sejumlah gejala, faktor atau unsur yang
menentukan dan mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor
atau unsur lainnya. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah
pengaruh terpaan drama serial Korea pada aplikasi Viu.
2. Variabel terikat (Y), adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat,
karena adanya variabel independen. Variabel terikat (Y) dalam penelitian
ini adalah kebutuhan hiburan.
2.3 Variabel Penelitian
Variabel Bebas (X)
Terpaan Drama Serial Korea
pada Aplikasi Viu
Variabel Terikat (Y)
Kebutuhan Hiburan
Karakteristik Responden
Universitas Sumatera Utara
33
2.4 Operasional Variabel
Variabel Teoritis Variabel Operasional
Variabel Bebas (X)
Terpaan Drama Serial Korea pada
Aplikasi Viu
Terpaan Drama Serial Korea pada
Aplikasi Viu :
Tokoh dalam drama
Alur cerita/ plot
Latar/setting dalam drama
Gaya bahasa
Tema drama
Frekuensi menonton
Durasi menonton
Variabel Terikat (Y)
Kebutuhan Hiburan
Kebutuhan Hiburan :
Cognitive Needs
Affective Needs
Personal Integrative Needs
Social Integrative Needs
Escapist Needs
2.5 Definisi Operasional
Menurut Singarimbun (2011 : 46), definisi operasional adalah suatu
definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat
diukur. Definisi operasional juga merupakan petunjuk mengenai cara-cara untuk
mengukur variabel-variabel. Definisi operasional juga merupakan informasi
alamiah yang akan membantu penelitian lain yang menggunakan variabel yang
sama. Untuk mengoperasionalkan variabel, maka variabel harus dijelaskan
parameter atau indikatornya.
Berikut ini adalah definisi operasional dari penelitian :
1. Variabel Bebas (X), terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
34
Tokoh dalam drama
Penokohan dalam drama ini meliputi peran, keadaan fisik, serta
karakter tokoh.
Alur cerita/ plot
Alur cerita dalam drama bisa jadi menggunakan alur cerita berurut
atau konvensional maupun alur cerita yang tidak beraturan atau
nonkonvensional.
Latar/setting dalam drama
Latar atau setting dalam drama meliputi suasana maupun tempat
yang digunakan.
Gaya bahasa
Dalam hal ini gaya dan struktur bahasa yang digunakan para tokoh
dalam drama tentunya berbeda-beda, dan gaya bahasa yang
bagaimana yang diminati oleh responden.
Tema drama
Tema dalam drama bisa berbagai macam, seperti romantis, komedi
dan lain sebagainya.
Frekuensi menonton
Frekuensi adalah intensitas atau seberapa sering pengguna
menonton drama Korea di aplikasi Viu
Durasi menonton
Durasi yaitu berkaitan dengan waktu. Waktu yang dimaksud
adalah berapa lama pengguna menghabiskan waktu untuk
menonton drama Korea di aplikasi Viu.
2. Variabel Terikat (Y), terdiri dari :
Cognitive Needs
Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan
pengetahuan, pengalaman dan informasi.
Affective Needs
Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan
emosional.
Universitas Sumatera Utara
35
Personal Integrative Needs
Kebutuhan integratif personal adalah kebutuhan yang berkaitan
dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status
individual.
Social Integrative Needs
Kebutuhan integratif sosial adalah kebutuhan yang berkaitan
dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal
tersebut berdasarkan kebutuhan manusia untuk berhubungan dan
berafiliasi.
Escapist Needs
Escapist needs atau kebutuhan pelepasan yaitu kebutuhan untuk
menghindar dari tekanan dan ketegangan.
3. Karakteristik responden, terdiri dari :
Jenis kelamin
Usia
Fakultas
Stambuk/Angkatan
2.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu proposisi atau pernyataan tentang hubungan
antara dua atau lebih variabel. Hipotesis adalah suatu jawaban yang sifatnya
sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui cara yang
terkumpul (Arikunto, 2006 : 71). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara terpaan drama serial Korea pada aplikasi
Viu terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara.
Ha : Terdapat pengaruh antara terpaan drama serial Korea pada aplikasi Viu
terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara.
Universitas Sumatera Utara
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan
Universitas Nomor 9A Kampus USU Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara.
3.1.1 Sejarah Universitas Sumatera Utara
Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya
Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan
ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan
masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya,
Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan
termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi
Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr.Mohd.
Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat
clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan
kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian
sebuah universitas di daerah ini.
Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian
perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari
Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danuagoro dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Sebagai hasil
kerjasama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera
Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20
Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan dua
puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Kemudian disusul
dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956).
Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik
Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
37
Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di
Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden RI
kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (1960)
di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan
dan dua fakultas di Banda Aceh.
Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961),
Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965),
Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Fakultas Farmasi (2006),
Fakultas Psikologi (2007), Fakultas Keperawatan (2009), Fakultas Kehutanan
(2014).
Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Perubahan status USU dari PTN menjadi BHMN merupakan yang kelima di
Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB, dan IPB pada tahun
2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI (2004) dan UNAIR (2006).
Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah
menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas
Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan
Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian
disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan
(1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED)
yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu,
berdiri Politeknik Negeri Medan (1999) yang semula adalah Politeknik USU
(https://www.usu.ac.id/id, 2018).
3.1.2 Visi dan Misi Universitas Sumatera Utara
Visi dari Universitas Sumatera Utara yaitu :
Visi : Menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai
barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia
global.
Universitas Sumatera Utara
38
Sedangkan misi dari Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis otonomi yang menjadi
wadah bagi pengembangan karakter dan profesionalisme sumber daya
manusia yang didasarkan pada pemberdayaan yang mengandung semangat
demokratisasi pendidikan yang mengakui kemajemukan dengan orientasi
pendidikan yang menekankan pada aspek pencarian alternatif penyelesaian
masalah aktual berlandaskan kajian ilmiah, moral, dan hati nurani;
2. Menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan sebagai kekuatan
modernisasi dalam kehidupan masyarakat luas, yang memiliki kompetensi
keilmuan, relevansi dan daya saing kuat, serta berperilaku
kecendikiawanan yang beretika; dan
3. Melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan pendidikan, budaya
penelitian dan program pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan
kualitas akademik dengan mengembangkan ilmu yang unggul, yang
bermanfaat bagi perubahan kehidupan masyarakat luas yang lebih baik.
3.1.3 Tujuan Universitas Sumatera Utara
Adapun tujuan Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni berdasarkan moral
agama, serta mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional;
2. Menghasilkan penelitian inovatif yang mendorong pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni dalam lingkup nasional dan
internasional;
3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan
karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan pemberdayaan masyarakat
secara inovatif agar masyarakat mampu menyelesaikan masalah secara
mandiri dan berkelanjutan;
Universitas Sumatera Utara
39
4. Mewujudkan kemandirian yang adaptif, kreatif, dan proaktif terhadap
tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan, baik secara nasional dan
internasional;
5. Meningkatkan kualitas manajemen pembelajaran secara
berkesinambungan untuk mencapai keunggulan dalam persaingan dan
kerja sama nasional dan internasional;
6. Menjadi kekuatan moral dan intelektual dalam membangun masyarakat
madani Indonesia;dan
7. Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk
kepentingan bangsa.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
korelasi. Metode korelasi merupakan metode yang memiliki sifat kausal antara
dua variabel atau lebih. Penelitian kausal ingin menjelaskan pengaruh perubahan
nilai dalam suatu variabel menyebabkan perubahan nilai dalam variabel lain atau
melihat pengaruh perubahan nilai dalam suatu variabel disebabkan oleh perubahan
nilai dalam variabel lain (Silalahi, 2009:33).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode korelasional yang berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau gejala
khusus dalam penjelasan antara dua variabel. Metode ini untuk melihat ada
tidaknya hubungan, apabila ada seberapa erat hubungannya dan berarti atau
tidaknya hubungan tersebut. Metode penelitian ini menggunakan korelasional,
yaitu digunakan untuk meneliti sejauh mana pengaruh antara terpaan drama serial
Korea pada aplikasi Viu terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan pada mahasiswa
Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode korelasional
dimana variabel X adalah terpaan drama serial Korea dan variabel Y adalah
pemenuhan kebutuhan hiburan mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
40
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang terdiri dari manusia,
hewan, tumbuhan, benda-benda, gejala-gejala, nilai atau peristiwa-peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian
(Nawawi, 2012:141). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
Universitas Sumatera Utara. Berikut daftar jumlah mahasiswa yang terhitung aktif
yang diperoleh dari Direktorat Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa Aktif di Universitas Sumatera Utara
No. Nama Fakultas Jumlah Mahasiswa
1. Fakultas Kedokteran 1.096
2. Fakultas Hukum 2.863
3. Fakultas Pertanian 1.626
4. Fakultas Teknik 4.959
5. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 5.487
6. Fakultas Kedokteran Gigi 1.222
7. Fakultas Ilmu Budaya 4.621
8. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
3.268
9. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 3.939
10. Fakultas Kesehatan Masyarakat 2.094
11. Fakultas Keperawatan 750
12. Fakultas Psikologi 984
13. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi
1.711
14. Fakultas Farmasi 1.264
15. Fakultas Kehutanan 805
Total 36.689
Sumber : http://dirmahasiswa.usu.ac.id/, 2018
Universitas Sumatera Utara
41
Berdasarkan data yang diperoleh melalui website Direktori Mahasiswa
USU, diketahui jumlah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang terhitung
aktif pada tahun 2018 adalah sebanyak 36.689 orang. Melihat jumlah populasi
yang sangat besar, akan menjadi hal yang menyulitkan bagi peneliti untuk
melakukan pengambilan sampel, dan ditinjau dari segi waktu juga tidak efisien
dan akan menghabiskan dana yang besar. Oleh karena itu peneliti melakukan
pembatasan populasi dengan melakukan penarikan acak sederhana dengan cara
undian. Undian dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori fakultas-fakultas
eksakta dan kategori fakultas-fakultas non-eksakta dengan masing-masing
kategori dilakukan penarikan acak dari dua fakultas saja. Dari hasil penarikan
undian tersebut, maka didapatlah populasi dari penelitian ini yaitu Fakultas
Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
untuk kategori eksakta. Sedangkan dari kategori non-eksakta terpilih Fakultas
Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Tabel 3.2
Jumlah Mahasiswa Aktif di 4 Fakultas Universitas Sumatera Utara
No Nama Fakultas Jumlah
1 Fakultas Kesehatan Masyarakat 2.094
2 Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
3.268
3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis 5.487
4 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik
3.939
Total 14.788
Jadi, jumlah Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang terhitung masih
aktif dari 4 fakultas yang terpilih untuk dijadikan populasi dalam penelitian ini
adalah sebanyak 14.788 orang.
Universitas Sumatera Utara
42
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari terseleksinya populasi yang menjadi subjek
penelitian. Sampel adalah wakil semua unit strata dan sebagiannya yang ada
didalam populasi (Bungin, 2005:104). Berdasarkan data yang diperoleh, maka
peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat
kepercayaan 90%, yakni sebagai berikut :
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Presisi/tingkat kesalahan (10%) = 0,1
1 = Konstanta
Berdasarkan data yang ada maka penelitian ini memerlukan sampel
sebanyak :
= 99 orang
Jadi, sampel yang dibutuhkan untuk menjadi responden dalam penelitian
ini berjumlah 99 orang.
3.4 Teknik Penarikan Sampel
Adapun beberapa tahapan dalam penarikan sampel adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
43
1. Proportional Stratified Sampling
Teknik penarikan sampel ini digunakan untuk membuat sifat homogen
dari populasi yang heterogen dan dikelompokkan berdasarkan karakteristik
tertentu sehingga setiap kelompok mempunyai anggota sampel yang relatif
homogen. Sampel ini memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi
yang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel (Kriyantono, 2008:79).
Dari jumlah sampel yang didapat sebelumnya yaitu 99 orang, maka dipilih
jumlah sampel dari tiap sub kelompok dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
n1 = Jumlah Jiwa
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung sampel yang terpilih di
setiap fakultas yaitu :
Tabel 3.3
Jumlah Sampel
Fakultas Sub Populasi Rumus Sampel
Fakultas Kesehatan
Masyarakat
2.094
14
Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan
Alam
3.268
22
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
5.487
37
Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik
3.939
26
Total 99 orang
Universitas Sumatera Utara
44
2. Purposive Sampling
Teknik purposive sampling adalah teknik yang dilakukan dengan cara
mengambil subjek, bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Adapun kriteria sampel dalam penelitian
ini adalah :
a. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang terhitung masih aktif dari 4
fakultas yang sudah ditentukan peneliti yaitu Mahasiswa dari Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
b. Menggunakan aplikasi Viu dan pernah menonton drama serial Korea di
aplikasi tersebut.
2. Accidental Sampling
Menurut Bungin (2005: 116), teknik accidental sampling memiliki sifat
kebetulan dalam menentukan sampel. Dimana siapa saja yang ditemui dan masuk
dalam kategori sampel dapat dijadikan sampel atau responden. Teknik penarikan
sampel ini digunakan untuk menemukan responden yang sesuai dengan kriteria
penelitian, dimana orang tersebut ditemui secara kebetulan oleh peneliti.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara atau teknik yang digunakan
peneliti dalam pengumpulan data, sehingga data yang didapat valid dan akan
menjadi penentu kualitas dari penelitian. Adapun teknik-teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dilapangan melalui
survey dan melakukan penyebaran kuesioner di lokasi penelitian.
Sugiyono (2008:142) berpendapat bahwa kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Universitas Sumatera Utara
45
Peneliti menyebarkan kuesioner kepada Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara dari 4 fakultas yang sebelumnya telah terpilih menjadi sampel.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data melalui
sumber bacaan dan literatur yang mendukung penelitian seperti buku,
jurnal, surat kabar, internet dan lain sebagainya yang berkaitan dengan
masalah dalam penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 2011: 263). Data yang
diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dan diinterpretasikan ke dalam
beberapa tahap analisis, yaitu sebagai berikut :
a. Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan
membagi-bagi variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang
dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal
dalam menganalisa data yang terdiri dari 2 kolom yaitu jumlah
frekuensi dan kolom presentase untuk setiap kategori (Singarimbun,
2011: 266).
b. Analisis Tabel Silang
Analisis tabel silang adalah teknik yang dilakukan untuk menganalisa
dan mengetahui apakah variabel yang satu memiliki hubungan dengan
variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut
bernilai positif atau bernilai negatif (Singarimbun, 2011: 273).
c. Uji Hipotesis
Salah satu fungsi untuk menyederhanakan data sehingga mudah dibaca
dan di persentasikan maka digunakan uji statistic inferensial dengan
tujuan untuk melihat hubungan diantara dua variabel. Kekuatan
hubungan menunjukkan derajat gabungan dengan derajat gabungan
yang disebut koefisien asosiasi (korelasi). Sugiyono (2013: 93)
menyebutkan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dalam
Universitas Sumatera Utara
46
penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
sebatas berdasarkan teori relevan yang digunakan dalam penelitian ini.
Hipotesis diterima apabila terdapat pengaruh antara terpaan drama
serial Korea pada aplikasi Viu terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan
mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Untuk menguji hubungan
diantara kedua variabel yang di korelasikan maka peneliti
menggunakan rumus korelasi Spearman (Spearman’s Rho Rank –
Order Correlation) dengan menggunakan perangkat lunak SPSS
(Statistical Product and System Solution), dengan rumus koefisiennya
yaitu sebagai berikut :
∑
Keterangan :
rho = Koefisien korelasi rank order
1 : Bilangan konstan
6 : Bilangan konstan
d : Perbedaan antara pasangan jenjang
∑ Sigma atau Jumlah
N : Jumlah individu dalam sampel
Spearman Rho Koefisien adalah metode yang digunakan untuk
menganalisis data untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya
dengan skala ordinal. Koefisien korelasi Spearman (rs) yang diperoleh akan
menunjukkan bilangan di antara +1,00 dan -1,00. Jika tidak ada hubungan sama
sekali antara variabel X dan variabel Y, maka rs sama dengan nol. Jika nilai rs
positif, maka variabel-variabel dikatakan berkorelasi positif, sedangkan jika nilai
rs negatif, maka variabel-variabel dikatakan berkorelasi negatif. Makna hubungan
dapat dinyatakan sebagai berikut :
- Jika rho memiliki signifikasi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat korelasi yang signifikan antara pengaruh terpaan drama serial
Universitas Sumatera Utara
47
Korea pada aplikasi Viu terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan
mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
- Jika rho memiliki nilai signifikasi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak adanya korelasi yang signifikan antara pengaruh terpaan drama serial
Korea pada aplikasi Viu terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan
mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Kriyantono (2012: 168-169) menyatakan bahwa untuk melihat derajat
hubungan digunakan skala Guilford atau koefisien asosiasi sebagai berikut :
≤ 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,20 – 0,39 = hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi; kuat
≥ 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali
d. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi
perubahan variabel X terhadap variabel Y, sedangkan sisanya
perubahan variabel Y disebabkan oleh faktor lain yang tidak termasuk
dalam variabel penelitian. Analisis ini dinyatakan dengan koefisien
determinasi (KD) (Supranto, 2001 : 205), dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
KD = 𝑟 x 100 %
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Selama peneliti melakukan proses pengumpulan data, ada beberapa
tahapan penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu sebagai berikut :
4.1.1 Tahapan Awal
Peneliti melakukan pra-penelitian di 4 fakultas yang ada di Universitas
Sumatera Utara yang sebelumnya telah terpilih secara acak sebagai lokasi peneliti
untuk melakukan penelitian. Adapun fakultas-fakultas tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Fakultas Kesehatan Masyarakat
2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Peneliti melakukan beberapa perbaikan proposal penelitian dan berdiskusi
dengan dosen pembimbing sebelum akhirnya membuat kuesioner untuk
penelitian.
4.1.2 Penelitian Kepustakaan
Peneliti melakukan studi kepustakaan di Perpustakaan Universitas
Sumatera Utara dan Perpustakaan FISIP Universitas Sumatera Utara untuk
mencari dan mengumpulkan buku-buku yang relevan dengan topik penelitian,
dalam hal ini judul penelitian yaitu “Pengaruh Terpaan Drama Serial Korea Pada
Aplikasi Viu Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara”. Selain itu peneliti juga memperoleh sumber bacaan dari
berbagai situs web di internet dan jurnal-jurnal penelitian online.
Universitas Sumatera Utara
49
4.1.3 Penelitian Lapangan
Peneliti melakukan penelitian ke lapangan pada tanggal 18 Februari 2019
– 19 Februari 2019. Penyebaran kuesioner dilakukan di 4 fakultas yang terpilih
menjadi sampel dalam penelitian dengan responden sebanyak 99 orang. Proses
penyebaran kuesioner dimulai dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
kemudian dilanjutkan ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk hari pertama.
Kemudian penyebaran kuesioner dilanjutkan ke Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dan selanjutnya berakhir di Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Selama proses pengumpulan data baik itu penyebaran kuesioner, peneliti
tidak mendapatkan kendala yang cukup berarti, namun peneliti harus menghadapi
beberapa penolakan dari responden saat dimintai waktu untuk mengisi kuesioner
dengan alasan ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan. Dalam proses
pengisian kuesioner yang dilakukan responden, peneliti tetap mengawasi dan
membimbing repsonden dalam mengisi kuesioner. Misalnya ketika responden
bertanya mengenai hal-hal yang kurang dipahami di kuesioner maka peneliti
menjawab dan menjelaskannya kepada responden sehingga pengisian kuesioner
berjalan lancar.
4.1.4 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dilakukan setelah peneliti selesai melakukan
pengumpulan data dari lapangan. Adapun beberapa tahapan dalam pengolahan
data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penomoran Kuesioner
Penomoran kuesioner dilakukan dengan memberikan nomor urut di
setiap lembar kuesioner sebagai tanda pengenal. Kuesioner diurutkan dan
diberi nomor 1 sampai dengan 99.
Universitas Sumatera Utara
50
2. Editing
Editing adalah proses pengeditan jawaban dari responden untuk
memperjelas jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya
kesalahan saat pengisian kotak kode yang telah disediakan.
3. Pengkodean
Pengkodean yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden
kedalam kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk
angka atau skor.
4. Inventarisasi Variabel
Data mentah yang telah diperoleh kemudian dimasukkan kedalam
Foltron Cobol (FC) sehingga seluruh data digabung dalam satu kesatuan.
5. Tabulasi Data
Tabulasi data yaitu memindahkan data yang sudah melalui
pengkodean dan inventarisasi variabel kedalam bentuk tabel. Data
disajikan dalam bentuk tabel tunggal dan tabel silang dan dirinci melalui
kategori frekuensi dan presentasi untuk kemudian dilakukan analisis.
6. Pengujian Hipotesa
Pengujian hipotesa dilakukan untuk mengetahui apakah data
diterima atau ditolak. Dan untuk mengukur hubungan antar variabel
digunakan skala Guilford.
4.2 Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal dilakukan untuk menyederhanakan data kedalam
bentuk yang lebih mudah untuk diinterpretasikan untuk kemudian dilakukan
analisis. Peneliti melakukan penyajian data yang diperoleh dari kuesioner yang
sebelumnya telah diisi oleh responden.
Universitas Sumatera Utara
51
4.2.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden disajikan untuk mengetahui latar belakang
responden. Karakteristik yang digunakan adalah jenis kelamin, usia, fakultas serta
stambuk atau angkatan dari responden.
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
Sumber : P.01 / FC 1
Diagram diatas menunjukkan grafik jenis kelamin dari responden, dimana
responden yang terpilih mengisi kuesioner didominasi oleh perempuan yaitu
sebanyak 92,9 % atau 92 dari 99 orang total jumlah responden. Sedangkan
responden laki-laki berjumlah 7,1% atau 7 dari 99 orang jumlah responden.
Berdasarkan grafik tersebut diketahui responden didominasi oleh perempuan, hal
ini bukanlah disengaja oleh peneliti, melainkan bersifat accidental, yaitu pada saat
berada di lapangan, peneliti lebih banyak menemukan responden perempuan. Dan
pada saat peneliti menemukan responden laki-laki, kebanyakan dari mereka tidak
memenuhi kriteria utama dari penelitian yaitu menggunakan aplikasi Viu dan
pernah menonton drama serial Korea di aplikasi tersebut.
7,1%
92,9%
Laki-laki (7responden (7,1%))
Perempuan (92responden (92,9%))
Universitas Sumatera Utara
52
2%
Tabel 4.2
Usia
Sumber : P.02 / FC 2
Grafik diatas menunjukkan rentang usia responden dibagi menjadi empat
kategori yaitu usia 16 tahun – 17 tahun, 18 tahun – 19 tahun, 20 tahun – 21 tahun,
dan 22 tahun – 23 tahun. Dari hasil data penelitian tersebut menunjukkan
mayoritas responden yang mengisi kuesioner berada di rentang usia 20 tahun – 21
tahun yaitu 45,5% atau sebanyak 45 orang. Sedangkan responden dengan kategori
usia termuda dan dengan presentasi pengisi kuesioner paling sedikit yaitu 16
tahun – 17 tahun sebanyak 2,0% atau sebanyak 2 orang. Selanjutnya responden
dengan usia 18 tahun – 19 tahun sebanyak 38,4% atau sebanyak 38 orang, dan
yang terakhir yaitu pada rentang usia 22 tahun – 23 tahun yaitu 14,1% atau
sebanyak 14 orang responden.
2,0
38,4
45,5
14,1
0 10 20 30 40 50
16 - 17 tahun
18 - 19 tahun
20 - 21 tahun
22 - 23 tahun
Usia
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.3
Fakultas
Sumber : P.03 / FC 3
Diagram diatas menunjukkan presentasi banyaknya jumlah responden
dalam penelitian ini. Adapun responden yang terpilih dalam penelitian ini berasal
dari 4 fakultas yang telah dipilih secara acak sebelumnya oleh peneliti untuk
menjadi populasi dalam penelitian ini dengan total jumlah responden sebanyak 99
orang. Dari diagram dapat dilihat bahwa responden yang berasal dari Fakultas
Kesehatan Masyarakat sebanyak 14 orang (14,1%). Sedangkan responden dari
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebanyak 22 orang (22,2%).
Adapun responden yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis merupakan
fakultas dengan jumlah responden terbanyak dalam penelitian ini yaitu sebanyak
37 orang (37,4%). Fakultas selanjutnya yang menjadi responden dalam penelitian
ini yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yaitu sebanyak 26 orang (26,3%).
14,1%
22,2%
37,4%
26,3%
Fakultas KesehatanMasyarakat (14responden (14,1%))
Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam(22 responden (22,2%))
Fakultas Ekonomi danBisnis (37 responden(37,4%))
Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik (26 responden(26,3%))
Universitas Sumatera Utara
54
Tabel 4.4
Stambuk / Angkatan
Sumber : P.04 / FC 4
Diagram diatas menunjukkan presentasi stambuk atau angkatan dari total
seluruh responden dalam penelitian ini yaitu 99 orang. Dapat dilihat bahwa
sebanyak 27 orang responden merupakan angkatan atau stambuk 2015 (27,3%).
Sedangkan dari stambuk 2016 sebanyak 23 orang responden (23,2%). Responden
dari stambuk 2017 yaitu sebanyak 28 orang (28,3%). Sedangkan responden dari
stambuk 2018 sebanyak 21 orang (21,2%).
27,3%
23,2% 28,3%
21,2%
2015 (27responden(27,3%))
2016 (23responden(23,2%))
2017 (28responden(28,3%))
2018 (21responden(21,2%))
Universitas Sumatera Utara
55
4.2.2 Terpaan Drama serial Korea pada Aplikasi Viu (X)
Pada bagian ini akan dipaparkan data yang didapat dari jawaban-jawaban
responden dalam setiap pertanyaan pada kuesioner tentang Terpaan Drama Serial
Korea pada Aplikasi Viu. Hasil selengkapnya disajikan pada tabel 4.5 sampai
dengan 4.26.
Tabel 4.5
Menonton Drama Serial Korea Karena Tertarik dengan Tokoh atau
Pemeran
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju 19 19,2%
Kurang Setuju 20 20,2%
Setuju 51 51,5%
Sangat Setuju 9 9,1%
Total 99 100%
Sumber : P.05 / FC 5
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, sebanyak 9 orang (9,1%) dari total jumlah
responden 99 orang menyatakan sangat setuju bahwa mereka memutuskan
menonton drama serial Korea di aplikasi Viu karena tertarik dengan tokoh atau
pemeran dari drama tersebut karena mereka menyebutkan memang telah lama
mengidolakan tokoh atau pemeran dalam drama Korea tersebut. Sedangkan
dengan presentasi terbanyak yaitu 51 orang (51,5%) dari total responden
menyatakan setuju bahwa mereka menonton karena tertarik dengan tokoh atau
pemerannya karena menyukai sosok dari pemeran drama Korea tersebut.
Sedangkan masing-masing sebanyak 20 orang (20,2%) menyatakan kurang setuju
dan 19 orang (19,2%) menyatakan tidak setuju dengan alasan bahwa mereka
tertarik untuk menonton karena telah membaca sinopsis drama tersebut atau
karena alur cerita yang disuguhkan dalam drama serial Korea.
Universitas Sumatera Utara
56
Tabel 4.6
Penampilan Fisik dari Tokoh / Pemeran
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Penting 5 5,1%
Kurang Penting 9 9,1%
Penting 49 49,5%
Sangat Penting 36 36,4%
Total 99 100%
Sumber : P.06 / FC 6
Tabel 4.6 diatas menunjukkan seberapa penting penampilan fisik (cantik
atau tampan) dari tokoh atau pemeran drama serial Korea di aplikasi Viu. Dari
data tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 36 responden (36,4%) menyatakan
penampilan fisik sangat penting, karena hal tersebut membuat penonton betah
untuk berlama-lama menonton dan lebih enak untuk dilihat. Sementara itu,
sebanyak 49 orang responden dan merupakan presentasi terbanyak menyatakan
penampilan fisik itu penting karena hal yang lebih awal diperhatikan dalam
sebuah drama Korea adalah penampilan fisik aktor/aktris yang membuat mereka
tertarik untuk menonton. Sedangkan yang menyatakan penampilan fisik kurang
penting sebanyak 9 orang responden dengan alasan mereka lebih melihat alur
cerita yang disajikan dan rating dari drama tersebut. Responden yang menyatakan
penampilan fisik tidak penting yaitu sebanyak 5 orang (5,1%), mereka
menyatakan bahwa mereka lebih melihat kualitas akting atau alur cerita daripada
mementingkan penampilan fisik dari tokoh atau pemeran drama serial Korea.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.7
Karakter Tokoh/Pemeran Drama Mempengaruhi Ketertarikan Menonton
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Mempengaruhi 9 9,1%
Kurang Mempengaruhi 9 9,1%
Mempengaruhi 43 43,4%
Sangat Mempengaruhi 38 38,4%
Total 99 100%
Sumber : P.07 / FC 7
Tabel 4.7 diatas menunjukkan persentase jawaban dari responden yaitu
ketertarikan responden untuk menonton karena karakter yang dimainkan oleh
tokoh atau pemeran dalam drama serial Korea. Dari tabel diatas dapat diketahui
bahwasanya sebanyak 38 responden (38,4%) dari total 99 orang responden
menyatakan bahwa karakter yang dimainkan oleh pemeran sangat mempengaruhi
ketertarikan mereka menonton drama serial Korea. Sementara itu sebanyak 43
orang responden (43,4%) menyatakan bahwa karakter tokoh mempengaruhi
ketertarikan mereka menonton karena hal itu merupakan salah satu poin penting
bahwa pemeran harus mendalami karakter yang dimainkan, dan responden juga
menyebutkan bahwa akting juga merupakan hal yang penting yang sejalan dengan
karakter yang dimainkan. Selanjutnya, sebanyak 9 responden (9,1%) menyatakan
bahwa karakter dari pemeran dan tokoh kurang mempengaruhi ketertarikan dan
minat mereka menonton drama serial Korea, dan yang terakhir yaitu sebanyak 9
orang responden (9,1%) juga menyatakan bahwa karakter tokoh atau pemeran
dalam drama serial Korea tidak mempengaruhi ketertarikan mereka menonton
karena mereka mempunyai preferensi lain dalam menonton misalnya melihat dari
rating dari drama.
Universitas Sumatera Utara
58
Tabel 4.8
Alur Cerita Berurutan atau Konvensional
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Menyukai 3 3,0%
Kurang Menyukai 18 18,2%
Menyukai 69 69,7%
Sangat Menyukai 9 9,1%
Total 99 100%
Sumber : P.08 / FC 8
Berdasarkan tabel 4.8 diatas yang menunjukkan preferensi responden
dalam menonton drama serial Korea dengan alur cerita yang berurutan atau
konvensional, diketahui sebanyak 3 orang responden (3,0%) tidak menyukai alur
cerita yang berurutan atau konvensional dari suatu drama Korea, sedangkan
sebanyak 18 orang (18,2%) kurang menyukai drama serial Korea dengan alur
cerita yang berurutan karena mereka menyukai alur cerita yang tidak berurutan
dan mereka menyebutnya dengan plot twist dengan alasan ceritanya menjadi lebih
seru dan memaksa mereka untuk berfikir lebih keras dalam memahami cerita dari
drama Korea tersebut. Sementara itu sebanyak 69 orang responden (69,7%)
menyatakan menyukai alur cerita yang konvensional atau berurutan karena lebih
mudah bagi mereka untuk memahami isi cerita dan lebih santai ketika menonton.
Selanjutnya terdapat 9 orang responden (9,1%) yang menjawab sangat menyukai
drama serial Korea dengan alur cerita yang berurutan.
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 4.9
Alur Cerita / Plot Mempengaruhi Kualitas Drama
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Mempengaruhi 3 3,0
Kurang Mempengaruhi 3 3,0
Mempengaruhi 46 46,5
Sangat Mempengaruhi 47 47,5
Total 99 100%
Sumber : P.09 / FC 9
Tabel 4.9 diatas menunjukkan jawaban-jawaban responden terhadap
pertanyaan apakah alur cerita / plot mempengaruhi kualitas dari drama dan dapat
dilihat dari tabel tersebut bahwa sebanyak 47 orang responden (47,5%)
menyatakan bahwa alur cerita sangat mempengaruhi kualitas drama Korea
tersebut. Mereka menyebutkan bahwa semakin menarik alur cerita yang disajikan
dalam drama serial Korea maka akan semakin baik pula kualitas dari drama
tersebut dan tentunya akan membuat rating dari drama tersebut meningkat.
Selanjutnya sebanyak 46 orang responden menyatakan alur cerita mempengaruhi
kualitas drama karena salah satu aspek penunjang kualitas dari drama adalah alur
cerita yang memukau dan menarik penonton untuk tetap menonton drama serial
Korea tersebut. Sementara itu responden yang menyatakan alur cerita atau plot
kurang mempengaruhi kualitas dari drama serial Korea ada sebanyak 3 responden
(3,0%) dan begitu juga dengan responden yang menyatakan alur cerita sama
sekali tidak mempengaruhi kualitas drama yaitu sebanyak 3 orang responden
(3,0%).
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.10
Tempat atau Lokasi Syuting dalam Drama Serial Korea
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Penting 8 8,1%
Kurang Penting 15 15,2%
Penting 44 44,4%
Sangat Penting 32 32,3%
Total 99 100%
Sumber : P.10 / FC 10
Dari tabel diatas yang bersumber dari pertanyaan seberapa penting
pemilihan lokasi syuting dalam drama serial Korea di aplikasi Viu bagi responden
dapat diketahui bahwasanya sebanyak 32 orang responden (32,3%) menyatakan
bahwa lokasi syuting sangat penting karena hal tersebut merupakan daya tarik
tersendiri bagi penonton untuk menonton drama serial Korea. Sedangkan
sebanyak 44 orang responden (44,4%) menyatakan bahwa lokasi syuting penting
dalam sebuah drama serial Korea karena biasanya dalam drama selain harus
menyuguhkan cerita dan kemampuan akting yang baik dari aktor atau aktris
pemeran drama tersebut, lokasi yang menjadi tempat syuting juga memiliki nilai
tersendiri yang dapat memikat penonton untuk menonton, misalnya lokasi syuting
yang berada di luar negeri yang memperlihatkan musim gugur yang indah dan
sebagainya. Sementara itu, sebanyak 15 orang responden (15,2%) menyatakan
bahwa lokasi syuting kurang penting dalam sebuah drama Korea karena itu hanya
sebagai pelengkap saja, sedangkan 8 orang responden lainnya (8,1%) menyatakan
bahwa pemilihan lokasi syuting dalam drama serial Korea tidak penting.
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.11
Suasana Yang Tergambar dalam Drama Serial Korea
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Bagus 1 1,0%
Kurang Bagus 3 3,0%
Bagus 79 79,8%
Sangat Bagus 16 16,2%
Total 99 100%
Sumber : P.11 / FC 11
Tabel 4.11 diatas merupakan persentasi dari jawaban – jawaban responden
terhadap pertanyaan dalam kuesioner pada nomor 11 yaitu bagaimana suasana
yang tergambar dalam drama serial Korea yang telah ditonton di aplikasi Viu.
Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwasanya sebanyak 79 orang responden
(79,8%) dari total 99 responden menyatakan bahwa suasana yang tergambar
dalam drama serial Korea yang pernah mereka tonton di aplikasi Viu bagus dan
memuaskan, apalagi didukung kualitas video yang HD menambah kepuasan
mereka dalam menonton drama serial Korea di aplikasi Viu. Selanjutnya
sebanyak 16 orang responden (16,2%) menyatakan suasana yang tergambar di
drama serial Korea yang mereka tonton di aplikasi Viu sangat bagus. Sementara
itu sebanyak 3 orang responden menyatakan suasana yang tergambar di drama
serial Korea di aplikasi Viu kurang bagus dan sisanya 1 orang responden
menyatakan bahwa suasana yang tergambar dalam drama serial Korea di aplikasi
Viu tidak bagus.
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.12
Latar / Setting Mempengaruhi Kualitas Drama
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Mempengaruhi 1 1,0%
Kurang Mempengaruhi 5 5,1%
Mempengaruhi 58 58,6%
Sangat Mempengaruhi 35 35,4%
Total 99 100%
Sumber : P.12 / FC 12
Tabel 4.12 diatas menunjukkan hasil jawaban responden dari pertanyaan
tentang apakah latar atau setting dalam drama serial Korea seperti suasana yang
tergambar, tempat, atau waktu menentukan kualitas dari suatu drama. Berdasarkan
tabel diatas dapat diketahui bahwasanya sebanyak 35 orang responden (35,4%)
memilih jawaban sangat mempengaruhi, dimana mereka setuju bahwasanya latar
yang digunakan dalam drama serial Korea sangat mempengaruhi kualitas akan
drama tersebut. Sementara itu, mayoritas responden memilih opsi mempengaruhi,
yaitu sebanyak 58 orang (58,6%) dari total 99 orang responden, dimana mereka
menyatakan bahwa latar atau setting mempengaruhi kualitas drama, terutama
lokasi syuting yang digunakan merupakan nilai plus bagi suatu drama serial
Korea. Sementara itu sebanyak 5 orang responden (5,1%) menyatakan bahwa latar
atau setting tidak mempengaruhi kualitas drama dan sisanya yaitu 1 orang
responden menyatakan bahwa latar atau setting tidak mempengaruhi kualitas dari
suatu drama serial Korea.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.13
Gaya Bahasa dalam Drama Serial Korea
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Menarik 4 4,0%
Kurang Menarik 3 3,0%
Menarik 79 79,8%
Sangat Menarik 13 13,1%
Total 99 100%
Sumber : P.13 / FC 13
Tabel 4.13 diatas menunjukkan presentasi jawaban dari responden
terhadap pertanyaan nomor 13 yaitu bagaimana gaya bahasa yang ditampilkan
dalam drama serial Korea di aplikasi Viu. Dari tabel yang disajikan dapat
diketahui bahwasanya mayoritas responden yaitu sebanyak 79 orang (79,8%)
menyatakan bahwa gaya bahasa yang digunakan di drama serial Korea menarik,
dan mereka mengatakan bahwa pada umumnya memang drama serial Korea
menggunakan bahasa yang unik dan menarik karena mereka sangat ekspresif
dalam berkata-kata dan mimik wajah serta ekspresi yang mendukung bahasa
mereka, ditambah lagi karena memang Korea memiliki bahasa dan kebudayaan
yang berbeda dari Indonesia maka hal tersebut membuat gaya bahasa yang
digunakan mereka menarik dan unik serta beberapa responden juga menambahkan
bahwasanya mereka tertarik untuk mempelajari bahasa Korea. Selain itu,
sebanyak 13 orang responden (13,1%) menyatakan gaya bahasa yang digunakan
sangat menarik. Sedangkan yang menyatakan kurang menarik sebanyak 3 orang
responden (3,0%) dan yang menyatakan bahwa gaya bahasa yang ditampilkan
dalam drama serial Korea yang ada di aplikasi Viu tidak menarik ada sebanyak 4
orang responden (4,0%).
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 4.14
Gaya Bahasa Pemeran Sesuai Dengan Karakter Yang Diperankan
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Sesuai 1 1,0%
Kurang Sesuai 7 7,1%
Sesuai 79 79,8%
Sangat Sesuai 12 12,1%
Total 99 100%
Sumber : P.14 / FC 14
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui hasil jawaban dari responden
terhadap pertanyaan nomor 14 yaitu gaya bahasa pemeran atau aktor dalam drama
serial Korea di aplikasi Viu sesuai dengan karakter yang diperankan. Dari tabel
diatas dapat dilihat bahwasanya mayoritas responden yaitu 79 orang responden
(79,8%) menyatakan setuju bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh tokoh atau
pemeran dalam drama serial Korea sesuai dengan karakter yang diperankan.
Responden menyebutkan bahwasanya selama menonton drama serial Korea di
aplikasi Viu, gaya bahasa yang digunakan oleh aktor atau aktrisnya selalu sesuai
dengan karakter dan watak yang diperankan dan sangat ekspresif. Sementara itu
sebanyak 12 orang responden (12,1%) menyatakan sangat setuju bahwa gaya
bahasa dengan karakter yang diperankan tokoh atau pemain drama serial Korea di
aplikasi Viu sangat sesuai. Sedangkan yang menyatakan gaya bahasa dan karakter
yang diperankan kurang sesuai ada sebanyak 7 orang responden (7,1%), dan
terdapat 1 orang responden yang menyatakan tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 4.15
Tema / Genre Drama Romantis
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Suka 2 2,0%
Kurang Suka 4 4,1%
Suka 49 49,5%
Sangat Suka 44 44,4%
Total 99 100%
Sumber : P.15 / FC 15
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwasanya terdapat 44 orang
responden (44,4%) dari total 99 orang responden yang menyatakan bahwa mereka
sangat menyukai tema drama romantis dengan alasan bahwasanya memang drama
serial Korea terkenal dengan tema romantis yang berhasil memikat hati banyak
penonton dan ditambah dengan kepiawaian aktor dan aktris dalam mendalami
masing-masing peran. Selanjutnya terdapat 49 orang responden (49,5%) yang
menyatakan suka dengan tema drama romantis dengan alasan bahwa mereka
terkadang ikut merasakan suasana yang tergambar di drama romantis Korea dan
bahkan menjadi terbawa suasana keromantisan dan senyum-senyum sendiri.
Sementara itu terdapat 4 orang responden (4,1%) yang menyatakan kurang suka
dengan tema drama romantis karena memang lebih menyukai tema drama yang
dengan unsur action dan thriller. Selanjutnya terdapat 2 orang responden yang
menyatakan tidak suka dengan tema drama romantis dari drama serial Korea yang
ada di aplikasi Viu.
Universitas Sumatera Utara
66
Tabel 4.16
Tema / Genre Drama Komedi
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Suka 1 1,0%
Kurang Suka 1 1,0%
Suka 46 46,5%
Sangat Suka 51 51,5%
Total 99 100%
Sumber : P.16 / FC 16
Berdasarkan tabel 4.16 diatas, dapat diketahui bahwasanya dari total 99
orang responden, sebanyak 51 orang responden (51,5%) menyatakan sangat suka
dengan tema drama komedi, dengan alasan bahwa mereka sangat terhibur dengan
jalan cerita yang menarik dan lucu serta didukung dengan akting dari pemeran
dalam drama serial Korea menjadikan responden sebagai penonton merasa betah
untuk berlama-lama menonton dan merasa terhibur dengan cerita yang
disuguhkan. Selain itu, sebanyak 46 orang responden (46,5%) menyatakan suka
dengan tema drama komedi karena mengundang gelak tawa dan menghibur
mereka. Selanjutnya, hanya terdapat 1 orang responden yang menyatakan kurang
suka dengan tema drama komedi dan begitu pula dengan 1 orang responden yang
menyatakan tidak suka dengan drama serial Korea yang bertema komedi.
Universitas Sumatera Utara
67
Tabel 4.17
Tema / Genre Drama Mental Illness
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Suka 9 9,1%
Kurang Suka 40 40,4%
Suka 31 31,3%
Sangat Suka 19 19,2%
Total 99 100%
Sumber : P.17 / FC 17
Tema – tema drama serial Korea yang anti mainstream seperti tema
mental illness atau gangguan kesehatan mental merupakan salah satu tema yang
cukup populer di kalangan pecinta drama serial Korea. Dahulu gangguan kejiwaan
dan gangguan psikologis ini merupakan hal yang termasuk tabu, namun sekarang
banyak drama serial Korea yang menyoroti hal ini. Berdasarkan tabel 4.17 diatas,
diketahui sebanyak 31 orang responden (31,3%) menyatakan suka dengan drama
serial Korea yang bertema mental illness ini, karena mereka dapat sedikit
banyaknya mengetahui informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan gangguan
kejiwaan dari drama serial Korea yang ada di aplikasi Viu. Selanjutnya terdapat
19 orang responden (19,2%) menyatakan sangat suka dengan drama serial Korea
dengan tema mental illness, karena menurut mereka alur ceritanya menarik dan
sangat seru untuk diikuti dan ditonton. Walaupun demikian, mayoritas dari
responden menyatakan kurang suka dengan tema mental illness, yaitu sebanyak
40 responden (40,4%) dari total responden sebanyak 99 orang. Mereka
mengatakan bahwa tema drama tersebut sulit untuk dinikmati dan memerlukan
konsentrasi penuh untuk dapat memahami jalan cerita dari drama tersebut.
Selanjutnya, terdapat 9 orang responden (9,1%) yang menyatakan tidak suka
dengan tema mental illness karena tema yang terlalu serius dan menegangkan.
Universitas Sumatera Utara
68
Tabel 4.18
Tema / Genre Drama Saeguk/Sejarah
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Suka 21 21,2%
Kurang Suka 35 35,4%
Suka 31 31,3%
Sangat Suka 12 12,1%
Total 99 100%
Sumber : P.18 / FC 18
Dari banyaknya tema drama serial Korea, salah satu tema yang paling
sering diangkat dalam cerita drama serial Korea yaitu mengenai sejarah dan
peradaban budaya Korea di masa lalu. Tabel 4.18 diatas menyajikan jawaban-
jawaban responden terhadap preferensi dalam menonton drama dengan tema
sejarah / saeguk. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwasanya terdapat
31 orang responden (31,3%) menyatakan suka dengan tema sejarah, karena
dengan menonton drama tersebut, responden dapat mengetahui bagaimana
kebudayaan korea tradisional dimasa lalu. Kemudian sebanyak 12 orang
responden (12,1%) menyatakan sangat suka dengan tema sejarah dengan alasan
ceritanya lebih seru dan menegangkan karena biasanya memuat unsur cerita
perebutan kekuasaan antar putera mahkota dan kisah cintanya dengan pelayan
atau budak istana. Meskipun begitu, mayoritas responden yaitu sebanyak 35 orang
(35,4%) menyatakan kurang suka dengan tema sejarah karena terlalu kuno dan
mereka lebih memilih drama serial Korea dengan tema yang lebih modern dan
kekinian. Begitu pula dengan responden yang tidak suka dengan tema drama
sejarah atau saeguk yaitu sebanyak 21 orang responden (21,2%) dengan alasan
responden juga lebih suka dengan drama serial Korea yang menyuguhkan cerita di
kehidupan modern.
Universitas Sumatera Utara
69
Tabel 4.19
Tema / Genre Drama Fiksi
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Suka 9 9,1%
Kurang Suka 31 31,3%
Suka 45 45,5%
Sangat Suka 14 14,1%
Total 99 100%
Sumber : P.19 / FC 19
Berdasarkan tabel 4.19 diatas, dapat diketahui jawaban-jawaban dari
responden terhadap pertanyaan nomor 19. Dari tabel diatas, diketahui bahwasanya
mayoritas responden yaitu sebanyak 45 orang (45,5%) dari total 99 responden
menyatakan suka dengan tema drama serial Korea fiksi, karena ceritanya unik dan
menarik, dan biasanya tema drama fiksi ini menjadi salah satu tema drama yang
paling populer dikalangan pecinta drama serial Korea. Kemudian sebanyak 14
orang responden (14,1%) menyatakan sangat suka dengan tema drama fiksi
karena memberikan cerita yang fresh dan menarik untuk ditonton. Meskipun tema
drama ini sangat populer, namun terdapat 31 responden (31,3%) menyatakan
kurang suka dengan tema drama Korea fiksi karena ceritanya cukup berat dan
sulit untuk dinikmati. Sementara itu, sebanyak 9 orang responden (9,1%) juga
menyatakan tidak suka dengan tema drama ini karena cerita yang terlalu serius
dan bersifat tidak realistis.
Universitas Sumatera Utara
70
Tabel 4.20
Tema / Genre Drama Aksi
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Suka 6 6,1%
Kurang Suka 28 28,3%
Suka 35 35,4%
Sangat Suka 30 30,3%
Total 99 100%
Sumber : P.20 / FC 20
Tema drama aksi terbilang cukup serius dan menegangkan, walaupun
begitu banyak pecinta drama serial Korea yang menyukai genre ini. Berdasarkan
tabel 4.20 diatas, diketahui bahwasanya mayoritas responden dalam penelitian ini
menyukai tema ini, yaitu sebanyak 35 responden (35,4%) dari total 99 responden
menyatakan suka dengan tema aksi dengan alasan bahwa tema drama serial Korea
aksi dapat lebih memicu adrenalin penonton dengan banyaknya scene dalam
drama yang mendebarkan. Selain itu sebanyak 30 orang responden (30,3%)
menyatakan sangat suka dengan tema aksi karena jalan cerita yang lebih
menegangkan dan menarik dan menjadi kepuasan tersendiri bagi responden ketika
menemukan ending dari drama serial Korea tersebut menjadi happy ending
setelah melalui banyak adegan yang mendebarkan. Sementara itu, terdapat juga
responden yang kurang suka dengan tema drama aksi yaitu sebanyak 28
responden (28,3%) karena ceritanya cukup serius dan penuh adegan yang kasar
dan mendebarkan. Dan responden yang menyatakan tidak suka dengan tema aksi
yaitu sebanyak 6 orang responden (6,1%).
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 4.21
Tema / Genre Drama Musikal
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Suka 7 7,1%
Kurang Suka 24 24,2%
Suka 45 45,5%
Sangat Suka 23 23,2%
Total 99 100%
Sumber : P.21 / FC 21
Tema musikal dari drama serial Korea memang tidak sepopuler tema
drama lainnya, namun tema drama Korea ini masih mendapat tempat di hati
pecinta drama Korea. Berdasarkan tabel 4.21 diatas, terdapat jawaban-jawaban
dari responden mengenai tema drama Korea musikal. Adapun responden yang
suka dengan tema drama musikal yaitu sebanyak 45 orang responden (45,5%) dari
total 99 responden. Mereka menyatakan bahwa drama serial Korea dengan tema
musikal memang cukup jarang diproduksi namun tema ini menarik karena
didalam ceritanya selalu dibarengi dengan unsur-unsur permusikan dan biasanya
dibintangi oleh idol-aktor ataupun penyanyi terkenal Korea Selatan. Selanjutnya
responden yang menyatakan sangat suka dengan tema musikal yaitu sebanyak 23
responden (23,2%) dengan alasan bahwa mereka sekaligus mendapat hiburan dari
akting dan kemampuan tokoh atau pemeran dalam hal bernyanyi, menari, dan
memainkan alat musik. Walaupun mayoritas responden menyatakan suka, namun
ada beberapa responden yang kurang suka dengan tema musikal, yaitu sebanyak
24 responden (24,2%) kurang suka dengan tema tersebut dengan alasan tidak
dapat menikmati ceritanya dan cerita menjadi tidak fokus karena selalu dibarengi
dengan penampilan musik. Selanjutnya, sebanyak 7 orang responden (7,1%)
menyatakn tidak suka dengan tema musikal karena alur cerita menjadi tidak fokus
dan terganggu dengan jeda-jeda dari tiap scene yang menampilkan penampilan
musik.
Universitas Sumatera Utara
72
Tabel 4.22
Tema / Genre Drama Thriller
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Suka 9 9,1%
Kurang Suka 21 21,2%
Suka 38 38,4%
Sangat Suka 31 31,3%
Total 99 100%
Sumber : P.22 / FC 22
Tak jauh berbeda dengan tema drama aksi, tema thriller juga memberikan
efek menegangkan bagi penontonnya. Tabel 4.22 diatas menyajikan jawaban –
jawaban dari responden terhadap pertanyaan nomor 22 tentang drama dengan
tema thriller. Dari tabel diatas, dapat diketahui responden terbanyak memilih opsi
suka yaitu 38 responden (38,4%) dengan alasan cerita dari drama thriller
menegangkan dan penuh dengan misteri sehingga membuat penonton merasa
penasaran dan ingin terus menontonnya. Sedangkan yang menyatakan sangat suka
dengan drama bertema thriller yaitu sebanyak 31 responden (31,3%) dengan
alasan bahwa ceritanya menarik dan tidak melulu hanya tentang percintaan.
Walaupun begitu, ada beberapa responden yang menyatakan kurang suka dengan
tema thriller ini, yaitu sebanyak 21 responden (21,2%) kurang suka dengan tema
ini karena responden merasa tema ini cukup sulit untuk ditonton dan
membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi. Begitu juga dengan responden yang
tidak suka yaitu sebanyak 9 orang (9,1%) menyatakan tidak suka dengan alasan
tema yang terlalu serius dan terlalu banyak adegan-adegan berkelahi yang kasar.
Universitas Sumatera Utara
73
Tabel 4.23
Tema / Genre Drama Keluarga
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Kurang Suka 16 16,2%
Suka 43 43,4%
Sangat Suka 40 40,4%
Total 99 100%
Sumber : P.23 / FC 23
Baik film maupun apapun yang bertema tentang keluarga pasti menjadi
favorit banyak orang. Begitu juga dengan drama serial Korea yang bertemakan
tentang keluarga. Tabel 4.23 diatas menyajikan data berdasarkan jawaban dari
responden dari pertanyaan nomor 23 tentang tema atau genre drama serial Korea
keluarga. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui mayoritas responden dalam
penelitian ini memilih suka dengan tema keluarga, yaitu sebanyak 43 responden
(43,4%) menyatakan suka dengan alasan drama Korea bertema keluarga sangat
bagus dan layak untuk ditonton karena banyak pelajaran dan hikmah yang dapat
diambil dari ceritanya. Tak jauh berbeda dengan responden yang menyatakan
suka, sebanyak 40 responden (40,4%) juga menyatakan sangat suka dengan drama
bergenre keluarga karena menampilkan bagaimana kehidupan dalam keluarga,
termasuk suka dukanya dan dapat menguras emosi. Sementara itu, adapun
responden yang menyatakan kurang suka dengan tema drama Korea tentang
keluarga yaitu sebanyak 16 responden (16,2%) dengan alasan cerita yang terlalu
monoton.
Universitas Sumatera Utara
74
Tabel 4.24
Frekuensi Menonton
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
1 Kali 20 20,2%
Jarang (3 – 6 kali) 46 46,5%
Sering (7 – 10 kali) 24 24,2%
Sangat Sering (>10 kali) 9 9,1%
Total 99 100%
Sumber : P.24 / FC 24
Tabel 4.24 diatas menunjukkan frekuensi menonton drama serial Korea di
aplikasi Viu, yaitu seberapa sering responden mengakses aplikasi Viu dan
menonton drama serial Korea di aplikasi tersebut. Berdasarkan tabel tersebut,
dapat diketahui bahwasanya sebanyak 20 responden (20,2%) menggunakan Viu
untuk menonton drama serial Korea sebanyak 1 kali saja dengan alasan bahwa
Viu lebih banyak menghabiskan paket data internet untuk mengaksesnya.
Sedangkan mayoritas responden yang menjawab jarang menggunakan aplikasi
Viu dan menonton drama serial Korea sebanyak 46 responden (46,5%) dari total
99 responden dengan alasan bahwa mereka terkadang tidak mempunyai waktu
luang yang banyak untuk menonton dan memiliki kesibukan yang lain. Adapun
responden yang menyatakan sering mengakses Viu dan menonton drama serial
Korea di aplikasi tersebut ada sebanyak 24 responden (24,2%) dengan alasan
responden lebih menyukai menonton dari aplikasi Viu karena kualitas video yang
HD dan subtitel yang digunakan lengkap dan rapi. Selain itu, adapun responden
yang menyatakan sangat sering menonton drama serial Korea dari aplikasi Viu
yaitu sebanyak 9 orang (9,1%). Responden yang memilih opsi sangat sering
menyatakan bahwa menonton drama serial Korea dari aplikasi Viu sangat praktis
dan mudah untuk diakses sehingga membuat mereka sangat sering menonton
drama serial Korea di aplikasi Viu tersebut.
Universitas Sumatera Utara
75
Tabel 4.25
Durasi Menonton
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Sangat Sebentar ( < 30 menit) 23 23,2%
Sebentar ( > 30 menit - 1 jam) 18 18,2%
Lama (1 jam - 2 jam) 27 27,3%
Sangat Lama ( > 2 jam) 31 31,3%
Total 99 100%
Sumber : P.25 / FC 25
Tabel 4.25 diatas menyajikan jawaban responden dari pertanyaan nomor
25 mengenai durasi menonton drama serial Korea di aplikasi Viu dalam sehari.
Berdasarkan tabel diatas diketahui sebanyak 31 orang responden (31,3%)
menyatakan sangat lama, yaitu responden menghabiskan waktu sangat lama atau
lebih dari 2 jam dalam sekali menonton drama serial Korea di aplikasi Viu dalam
sehari, hal ini mengidentifikasikan bahwasanya minat responden menonton drama
serial Korea di aplikasi Viu memang cukup besar dan mereka juga menyebutkan
bahwa setiap selesai menonton satu episode maka akan terus penasaran dengan
episode selanjutnya dan inilah yang membuat responden sangat lama ketika
menonton drama serial Korea di aplikasi Viu. Selanjutnya sebanyak 27 orang
responden (27,3%) menyatakan durasi menonton drama serial Korea di aplikasi
Viu lama yaitu menghabiskan sekitar 1 jam hingga 2 jam dalam sehari. Sementara
itu responden yang menghabiskan waktu sebentar yaitu dengan waktu kurang dari
30 menit hingga 1 jam untuk menonton drama Korea yaitu sebanyak 18 responden
(18,2%) menyebutkan bahwasanya mereka menonton ketika tidak memiliki
banyak kesibukan saja. Begitu pula dengan responden yang menonton sangat
sebentar yaitu kurang dari 30 menit sebanyak 23 responden (23,2%) menyebutkan
bahwa mereka menonton drama serial Korea hanya disaat benar-benar memiliki
waktu luang saja.
Universitas Sumatera Utara
76
Tabel 4.26
Lamanya Waktu Menjadi Pengguna Aplikasi Viu
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
1 minggu – 2 minggu 34 34,3%
>2minggu – 1 bulan 14 14,1%
>1 bulan – 2 bulan 13 13,1%
>2 bulan 38 38,4%
Total 99 100%
Sumber : P.26 / FC 26
Berdasarkan tabel 4.26 diatas yang menunjukkan hasil jawaban-jawaban
responden dari pertanyaan nomor 26 dari penelitian ini, dapat dilihat bahwa
sebanyak 38 responden (38,4%) menyatakan telah menggunakan aplikasi Viu
selama lebih dari 2 bulan dan menonton drama serial Korea di aplikasi tersebut.
Sedangkan yang menggunakan aplikasi Viu selama lebih dari 1 bulan hingga 2
bulan yaitu sebanyak 13 responden (13,1%). Selanjutnya, responden yang telah
menggunakan aplikasi Viu dan menonton drama serial Korea di aplikasi tersebut
selama lebih dari 2 minggu hingga 1 bulan yaitu sebanyak 14 responden (14,1%).
Sementara itu, responden yang menyatakan baru saja menggunakan aplikasi Viu
dan menonton drama Korea di aplikasi tersebut selama baru 1 minggu hingga 2
minggu yaitu sebanyak 34 responden (34,3%). Responden menyatakan baru
menggunakan Viu dengan alasan di rekomendasikan oleh teman dan beberapa
mengatakan bahwa mereka baru beralih dari aplikasi menonton lain ke aplikasi
Viu.
Universitas Sumatera Utara
77
4.2.3 Pemenuhan Kebutuhan (Y)
Tabel 4.27
Pemenuhan Kebutuhan Informasi dan Pengalaman
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Terpenuhi 12 12,1%
Kurang Terpenuhi 26 26,3%
Terpenuhi 60 60,6%
Sangat Terpenuhi 1 1,0%
Total 99 100%
Sumber : P.27 / FC 27
Dewasa ini, kita dapat menemukan informasi dari mana saja dan dari
sumber dan media apapun. Tak terkecuali dari film maupun drama televisi. Tabel
4.27 diatas menyajikan data dari hasil jawaban-jawaban responden terhadap
pertanyaan nomor 27 tentang pemenuhan kebutuhan informasi dan pengalaman
melalui tontonan drama serial Korea di aplikasi Viu. Berdasarkan tabel diatas,
mayoritas responden yaitu sebanyak 60 responden (60,6%) menjawab terpenuhi,
artinya kebutuhan akan informasi dan pengalaman mereka terpenuhi ketika
menonton drama serial Korea di aplikasi Viu, dengan alasan dengan menonton
drama Korea mereka mendapatkan beberapa informasi yang biasanya tidak
mereka dapatkan, salah satu contohnya yaitu mereka mendapatkan informasi
mengenai kebudayaan Korea. Hanya ada 1 orang responden yang menyatakan
kebutuhan akan infomasi dan pengalamannya sangat terpenuhi ketika menonton
drama serial Korea di aplikasi Viu. Meskipun begitu, beberapa responden juga
memilih opsi kurang terpenuhi, yaitu sebanyak 26 responden (26,3%) dengan
alasan tidak banyak informasi yang bisa mereka dapatkan di drama serial Korea
yang mereka tonton. Selain itu, 12 responden (12,1%) juga menyatakan bahwa
kebutuhan informasi dan pengalaman mereka tidak terpenuhi, dengan alasan
mereka tidak mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Universitas Sumatera Utara
78
Tabel 4.28
Drama Serial Korea di Aplikasi Viu Sesuai dengan Kebutuhan Informasi
dan Pengalaman
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Sesuai 9 9,1%
Kurang Sesuai 31 31,3%
Sesuai 58 58,6%
Sangat Sesuai 1 1,0%
Total 99 100%
Sumber : P.28 / FC 28
Berdasarkan tabel 4.28 diatas, dapat diketahui bahwasanya mayoritas
responden dalam penelitian ini memilih jawaban sesuai terhadap pertanyaan
mengenai kesesuaian antara drama serial Korea dengan kebutuhan informasi dan
pengalaman yang dibutuhkan. Mayoritas responden yaitu sebanyak 58 responden
(58,6%) dari total 99 responden menjawab setuju bahwa informasi yang mereka
dapatkan sesuai dengan kebutuhan informasi dan pengalaman mereka dengan
alasan banyak informasi yang mereka perlu tau dan mereka bisa mendapatkannya
dari drama serial Korea. Sementara itu hanya 1 orang responden yang menjawab
sangat sesuai. Selain itu, sebanyak 31 orang responden (31,3%) menjawab bahwa
kebutuhan informasi yang mereka butuhkan kurang sesuai, karena beberapa
alasan salah satunya yaitu bahwa terkadang didalam film dan realita sangat
berbeda. Begitu juga 9 orang responden (9,1%) yang menjawab tidak sesuai
dengan alasan bahwasanya hal-hal didalam film seperti drama serial Korea tidak
sepenuhnya dapat diaplikasikan kedalam realita karena bisa menjadi sangat
berbeda.
Universitas Sumatera Utara
79
Tabel 4.29
Peneguhan Informasi
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju 9 9,1%
Kurang Setuju 17 17,2%
Setuju 69 69,7%
Sangat Setuju 4 4,0%
Total 99 100%
Sumber : P.29 / FC 29
Tabel 4.29 diatas menyajikan jawaban-jawaban responden terhadap
pertanyaan nomor 29 mengenai peneguhan informasi setelah menonton drama
serial Korea di aplikasi Viu. Berdasarkan tabel diatas, sebanyak 69 responden
(69,7%) menyatakan setuju bahwa setelah menonton drama serial Korea di
aplikasi Viu dapat meneguhkan informasi yang mereka ketahui tentang drama
serial Korea dengan alasan mereka lebih mengetahui bagaimana inti cerita dari
setiap drama Korea yang telah mereka tonton di aplikasi Viu dan mereka juga
dapat berbagi dan bertukar informasi dengan orang lain. Begitu juga dengan 4
responden (4,0%) lainnya yang mengatakan sangat setuju, dengan alasan mereka
dapat sharing informasi dengan teman mereka sesama pecinta drama serial Korea.
Walaupun begitu, sebanyak 17 orang responden (17,2%) mengatakan kurang
setuju bahwa dengan menonton drama Korea di aplikasi Viu dapat meneguhkan
informasi yang mereka ketahui tentang drama serial Korea, dengan alasan hanya
sekedar menontonnya saja dan tidak terlalu mendalami informasi mengenai setiap
drama serial Korea yang telah ditontonnya, begitu pula dengan 9 orang responden
lainnya (9,1%) yang mengatakan tidak setuju dengan peneguhan informasi yang
mereka dapatkan setelah menonton drama serial Korea di aplikasi Viu.
Universitas Sumatera Utara
80
Tabel 4.30
Drama Serial Korea di Aplikasi Viu Menampilkan Nilai Estetis dan
Keindahan
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju 2 2,0%
Kurang Setuju 13 13,1%
Setuju 71 71,7%
Sangat Setuju 13 13,1%
Total 99 100%
Sumber : P.30 / FC 30
Berdasarkan tabel 4.30 diatas yang disusun berdasarkan jawaban-jawaban
responden terhadap pertanyaan nomor 30 mengenai drama Korea di aplikasi Viu
menampilkan nilai estetis dan keindahan yang menarik, dapat diketahui
bahwasanya mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 71
responden (71,7%) mengatakan setuju bahwa drama serial Korea yang telah
mereka tonton di aplikasi Viu menampilkan keindahan yang menarik dengan
alasan bahwa memang pada umumnya drama serial Korea selalu menawarkan
keindahan dari suatu tempat maupun lingkungan yang asri dan memanjakan mata
penontonnya, ditambah lagi dengan sinematografi yang bagus menambah nilai
estetik dalam drama serial Korea. Begitu juga dengan 13 orang responden
(13,1%) yang mengaku sangat setuju dengan nilai estetis yang menarik yang
disuguhkan drama serial Korea yang telah mereka tonton di aplikasi Viu.
Meskipun begitu beberapa responden mengatakan kurang setuju yaitu sebanyak
13 responden (13,1%) dengan alasan nilai estetis tersebut hanya terdapat di
beberapa drama Korea saja dan tidak semua drama Korea menawarkan nilai
keindahan yang menarik bagi mereka. Adapun 2 orang responden lainnya (2,0%)
yang mengatakan tidak setuju juga menyebutkan bahwa tidak semua drama serial
Korea menawarkan nilai keindahan atau estetis.
Universitas Sumatera Utara
81
Tabel 4.31
Menonton Drama Serial Korea di Aplikasi Viu Dapat Menyenangkan Hati
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju 4 4,0%
Kurang Setuju 10 10,1%
Setuju 62 62,6%
Sangat Setuju 23 23,2%
Total 99 100%
Sumber : P.31 / FC 31
Tabel 4.31 diatas menunjukkan hasil dari pertanyaan pada kuesioner
nomor 31 tentang menonton drama serial Korea di aplikasi Viu dapat
menyenangkan hati. Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwasanya sebanyak 23
responden (23,2%) mengaku sangat setuju bahwa dengan menonton drama serial
Korea dapat menyenangkan hati mereka, dengan alasan bahwa didalam drama
Korea banyak hal-hal yang lucu dan menghibur. Begitu pula dengan mayoritas
responden yang menjawab setuju yaitu sebanyak 62 responden (62,6%). Mereka
mengatakan bahwasanya benar dengan menonton drama serial Korea hati mereka
menjadi senang dan terhibur dan dapat menjadi salah satu cara untuk beristirahat
sejenak dari rutinitas mereka. Sementara itu di sisi lain, beberapa responden
mengaku kurang setuju yaitu sebanyak 10 responden (10,1%) mengaku kurang
setuju bahwa drama serial Korea dapat menyenangkan hati mereka, dengan alasan
bahwa mereka merasa biasa-biasa saja ketika menontonnya dan tidak terlalu
mendalami. Begitu pula dengan 4 responden lainnya (4,0%) yang megaku tidak
setuju dengan alasan karena mereka juga tidak terlalu mendalami isi cerita dari
drama yang mereka tonton dan hanya menonton sekedarnya saja.
Universitas Sumatera Utara
82
Tabel 4.32
Pemenuhan Kebutuhan Emosional
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Terpenuhi 8 8,1%
Kurang Terpenuhi 16 16,2%
Terpenuhi 61 61,6%
Sangat Terpenuhi 14 14,1%
Total 99 100%
Sumber : P.32 / FC 32
Berdasarkan tabel 4.32 diatas, dapat diketahui bahwasanya sebanyak 61
responden (61,6%) dari total 99 responden dalam penelitian ini mengaku bahwa
setelah menonton drama serial Korea di aplikasi Viu, kebutuhan emosional
mereka dapat terpenuhi. Begitu juga dengan 14 responden (14,1%) yang juga
mengaku bahwa kebutuhan emosional mereka sangat terpenuhi dengan menonton
drama serial Korea di aplikasi Viu dengan alasan bahwasanya dalam drama serial
Korea yang mereka tonton banyak menampilkan adegan-adegan yang
menggembirakan maupun menyedihkan yang membuat mereka juga mampu
merasakan hal yang sama dengan yang ditampilkan di drama Korea. Sementara
itu, terdapat 16 responden (16,2%) yang mengaku bahwa kebutuhan emosional
mereka kurang terpenuhi dan sebanyak 8 responden (8,1%) juga menyatakan
bahwa kebutuhan emosional mereka tidak terpenuhi karena memang ketika
menonton drama serial Korea mereka merasa biasa saja dan tidak ikut terhanyut
dalam suasana yang emosional yang terdapat di drama serial Korea di aplikasi Viu
yang telah mereka tonton.
Universitas Sumatera Utara
83
Tabel 4.33
Terpengaruh Dengan Cerita Yang Menggugah Emosi
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Terpengaruh 12 12,1%
Kurang Terpengaruh 17 17,2%
Terpengaruh 49 49,5%
Sangat Terpengaruh 21 21,2%
Total 99 100%
Sumber : P.33 / FC 33
Tidak bisa kita pungkiri bahwa terkadang saat kita menyaksikan sesuatu
baik itu film maupun lagu, kita merasa ikut terpengaruh dengan setiap adegan di
film, maupun lirik lagu yang menyentuh perasaan kita. Drama serial Korea juga
terkenal dengan kemampuannya menghipnotis penonton untuk terpengaruh
terhadap suatu adegan ataupun cerita yang menggugah emosi. Tabel 4.33 diatas
menyajikan jawaban – jawaban responden terhadap pertanyaan nomor 33
mengenai cerita yang menggugah emosi dalam drama serial Korea yang ada di
aplikasi Viu. Berdasarkan tabel diatas, diketahui sebanyak 49 responden (49,5%)
mengaku terpengaruh dengan cerita yang menggugah emosi dalam drama serial
Korea yang ditonton di aplikasi Viu, begitu juga dengan 21 responden (21,2%)
yang juga menyebutkan sangat terpengaruh dengan cerita yang menggugah emosi
mereka dengan alasan bahwa memang mereka dapat merasa terbawa suasana dari
drama yang mereka tonton. Contohnya ketika adegan sedih ditampilkan, beberapa
responden yang memilih opsi terpengaruh dan sangat terperngaruh menyebutkan
bahwa mereka ikut menangis ketika adegan menyedihkan ditampilkan, dan ikut
tertawa bahagia ketika adegan menyenangkan. Sementara itu, sebanyak 17
responden (17,2%) mengaku kurang terpengaruh dan 12 responden lainnya
(12,1%) menyebutkan tidak terpengaruh dengan cerita yang menggugah emosi
yang ada di drama serial Korea karena mereka tidak terlalu tersentuh dengan
ceritanya.
Universitas Sumatera Utara
84
Tabel 4.34
Percaya Diri Dalam Hal Mengetahui Drama-Drama Korea
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju 8 8,1%
Kurang Setuju 34 34,3%
Setuju 46 46,5%
Sangat Setuju 11 11,1%
Total 99 100%
Sumber : P.34 / FC 34
Tabel 4.34 diatas menunjukkan data hasil jawaban – jawaban responden
terhadap pertanyaan nomor 34 mengenai kepercayaan diri dalam hal mengetahui
drama-drama serial Korea. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwasanya
terdapat 46 responden (46,5%) mengaku setuju bahwa dengan menonton drama-
drama serial Korea di aplikasi Viu dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam
hal mengetahui drama-drama Korea, dengan alasan bahwa semakin banyak
mereka menonton drama-drama Korea di aplikasi Viu, maka pengetahuan mereka
akan drama-drama Korea semakin banyak dan membuat mereka merasa lebih
percaya diri dan kredibel dalam hal mengetahui drama-drama Korea, begitu juga
dengan 11 responden lainnya (11,1%) yang mengatakan sangat setuju dengan
alasan bahwa pengetahuan mereka akan drama Korea juga membuat mereka
percaya diri ketika bertukar informasi dengan teman-teman mereka tentang drama
Korea. Sementara itu, sebanyak 34 responden (34,3%) mengaku kurang setuju
bahwa mereka merasa lebih percaya diri setelah menonton drama-drama Korea di
aplikasi Viu dengan alasan bahwa mereka tidak menonton drama Korea terlalu
banyak dan hanya sekedarnya saja, begitu pula dengan 8 responden yang tidak
setuju (8,1%) menyebutkan bahwa mereka hanya menonton sekedar saja dan tidak
berlebihan sehingga mereka merasa tidak setuju bahwa dengan menonton drama
Korea di aplikasi Viu dapat membuat mereka merasa lebih percaya diri dalam hal
mengetahui drama-drama serial Korea.
Universitas Sumatera Utara
85
Tabel 4.35
Update Dengan Tren Drama Serial Korea
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju 14 14,1%
Kurang Setuju 27 27,3%
Setuju 45 45,5%
Sangat Setuju 13 13,1%
Total 99 100%
Sumber : P.35 / FC 35
Tabel 4.35 diatas menunjukkan jawaban – jawaban responden terhadap
pertanyaan pada kuesioner nomor 35 mengenai update dengan tren drama serial
Korea dengan menonton drama-drama serial Korea di aplikasi Viu. Berdasarkan
tabel diatas, dapat dilihat bahwasanya 45 responden (45,5%) dari total 99
responden menjawab setuju dan sebanyak 13 responden (13,1%) menyebut sangat
setuju bahwa dengan menonton drama-drama serial Korea di aplikasi Viu mereka
dapat lebih update dengan perkembangan drama Korea karena di aplikasi tersebut
menyediakan banyak drama-drama terbaru. Sementara itu, sebanyak 27 responden
(27,3%) mengaku kurang setuju bahwa mereka update dengan drama Korea
karena menonton di aplikasi Viu dengan alasan bahwa memang mereka hanya
menonton saja dan memang kurang begitu memperhatikan perkembangan drama-
drama serial Korea. Begitu juga dengan responden yang menyatakan tidak setuju
yaitu sebanyak 14 responden (14,1%), mereka mengaku merasa tidak update
dengan tren drama serial Korea karena menonton di aplikasi Viu karena hanya
sekedar menonton drama-drama yang tersedia di aplikasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
86
Tabel 4.36
Layak Disebut Sebagai Orang Yang Selalu Mengetahui Drama-Drama
Korea
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Layak 29 29,3%
Kurang Layak 34 34,3%
Layak 29 29,3%
Sangat Layak 7 7,1%
Total 99 100%
Sumber : P.36 / FC 36
Tabel 4.36 diatas menyajikan data mengenai jawaban responden terhadap
pertanyaan mengenai kelayakan responden disebut sebagai orang yang selalu
mengetahui drama-drama Korea atau selalu update dengan drama serial Korea.
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwasanya sebanyak 29 responden (29,3%)
merasa tidak layak disebut sebagai orang yang selalu mengetahui drama-drama
serial Korea dengan alasan bahwasanya belum semua drama-drama Korea mereka
tonton dan masih banyak yang belum mereka ketahui. Begitu pula dengan 34
responden (34,3%) yang merasa kurang layak disebut sebagai orang yang selalu
mengetahui drama Korea karena mereka merasa tidak banyak mengetahui apa-apa
saja drama Korea yang sedang happening. Sementara itu 29 responden (29,3%)
menyatakan layak disebut sebagai orang yang selalu mengetahui drama-drama
Korea karena selalu mengikuti perkembangannya dengan menonton drama-drama
Korea di aplikasi Viu, begitu juga dengan 7 responden lainnya (7,1%) yang
merasa sangat layak disebut sebagai orang yang selalu mengetahui dan selalu
update dengan drama-drama serial Korea.
Universitas Sumatera Utara
87
Tabel 4.37
Orang Disekitar Yang Menonton Drama Serial Korea di Aplikasi Viu
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Ada 12 12,1%
Beberapa 55 55,6%
Banyak 27 27,3%
Sangat Banyak 5 5,1%
Total 99 100%
Sumber : P.37 / FC 37
Tabel 4.37 diatas menunjukkan banyaknya orang-orang disekitar
responden yang juga merupakan pengguna Viu dan menonton drama serial Korea
di aplikasi tersebut. Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwasanya mayoritas
responden yaitu sebanyak 55 responden (55,6%) menyatakan bahwa ada beberapa
teman-teman mereka yang juga menggunakan aplikasi Viu dan menonton drama
serial Korea di aplikasi tersebut namun tidak banyak. Sementara itu, sebanyak 27
responden (27,3%) menyebutkan bahwasanya banyak orang-orang disekitar
mereka mulai dari teman-teman hingga saudara-saudara mereka yang juga
menonton drama serial Korea di aplikasi Viu. Sebanyak 5 orang responden (5,1%)
juga menyatakan bahwa sangat banyak orang-orang disekitar mereka yang
menonton drama Korea di aplikasi Viu. Sebaliknya, sebanyak 12 responden
(12,1%) mengtakan tidak ada orang-orang disekitar mereka yang menggunakan
Viu dan menonton drama serial Korea di aplikasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
88
Tabel 4.38
Kesamaan Minat Menonton Drama Korea Memudahkan Komunikasi
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju 12 12,1%
Kurang Setuju 20 20,2%
Setuju 55 55,6%
Sangat Setuju 12 12,1%
Total 99 100%
Sumber : P.38 / FC 38
Komunikasi akan terjalin dengan baik apabila diantara kedua belah pihak
yang berkomunikasi memiliki minat, dan ketertarikan yang sama. Tak terkecuali
dengan minat dalam menonton drama serial Korea. Tabel 4.38 diatas
menunjukkan tanggapan responden terhadap pertanyaan mengenai kesamaan
minat menonton drama serial Korea di aplikasi Viu memudahkan komunikasi
dengan orang lain. Sebanyak 55 responden (55,6%) mengatakan setuju bahwa
kesamaan minat menonton drama serial Korea dapat memudahkan komunikasi
dengan orang lain, yaitu mereka dapat bertukar cerita dan obrolan yang dilakukan
pun akan lancar karena sama-sama mengerti dan paham tentang drama Korea.
Begitu juga dengan 12 responden (12,1%) yang menjawab sangat setuju,
komunikasi yang mereka lakukan berjalan lancar jika mereka sama-sama mengerti
tentang drama-drama Korea. Walaupun begitu, terdapat 20 orang responden
(20,2%) yang menyebutkan kurang setuju, dan sebanyak 12 responden (12,1%)
mengatakan tidak setuju dengan alasan terkadang kesamaan minat menonton
drama Korea tidak serta merta memudahkan komunikasi karena terkadang
responden juga menemukan kesulitan dalam berkomunikasi karena berbeda
pendapat.
Universitas Sumatera Utara
89
Tabel 4.39
Kesamaan Minat Menonton Drama Korea Mempererat Hubungan
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju 7 7,1%
Kurang Setuju 19 19,2%
Setuju 61 61,6%
Sangat Setuju 12 12,1%
Total 99 100%
Sumber : P.39 / FC 39
Setelah kesamaan minat dengan orang lain dapat memudahkan
komunikasi, maka langkah selanjutnya adalah dapat mempererat hubungan kita
dengan orang lain melalui kesamaan minat menonton drama Korea. Berdasarkan
tabel 4.39 diatas, dapat diketahui bahwasanya mayoritas responden yaitu
sebanyak 62 responden (61,6%) mengatakan setuju bahwa dengan kesamaan
minat menonton drama serial Korea di aplikasi Viu dapat lebih mempererat
hubungan dengan orang lain, dan biasanya berawal dari mudahnya berkomunikasi
kemudian muncul hubungan yang lebih akrab. Sebanyak 12 orang responden
(12,1%) yang mengatakan sangat setuju juga menyatakan banyak mendapat
teman baru sesama pecinta drama Korea dan dapat lebih akrab dengan mereka
karena kesamaan minat yang mereka miliki. Sementara itu, sebanyak 19
responden (19,2%) mengatakan kurang setuju dan sisanya 7 orang responden
(7,1%) mengatakan tidak setuju dengan alasan bahwasanya hal tersebut tidak
langsung dapat mempererat hubungan dengan orang lain karena setiap orang pasti
memiliki sifat dan perilaku yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
90
Tabel 4.40
Kebutuhan Mengisi Waktu Luang
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Terpenuhi 5 5,1%
Kurang Terpenuhi 8 8,1%
Terpenuhi 62 62,6%
Sangat Terpenuhi 24 24,2%
Total 99 100%
Sumber : P.40 / FC 40
Untuk menghabiskan waktu luang, setiap orang memiliki caranya masing-
masing. Baik itu menonton film, membaca buku, ataupun bermain game.
Menonton drama serial Korea juga dapat menjadi salah satu alternatif pengisi
waktu luang bagi para penyuka drama Korea. Tabel 4.40 diatas menyajikan hasil
data jawaban – jawaban responden terhadap pertanyaan mengenai kebutuhan
untuk mengisi waktu luang. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwasanya
sebanyak 62 responden (62,6%) dari total 99 responden dalam penelitian ini
mengatakan bahwa kebutuhan untuk mengisi waktu luang mereka terpenuhi
dengan menonton drama serial Korea di aplikasi Viu. 24 responden lainnya
(24,2%) juga mengatakan kebutuhan untuk mengisi waktu luang mereka sangat
terpenuhi dengan menonton drama Korea di Viu, karena saat menonton waktu
menjadi tidak terasa berlalu dan juga mereka sekaligus mendapatkan hiburan.
Sementara itu, sebanyak 8 responden (8,1%) menyatakan kurang terpenuhi begitu
pula dengan 5 responden lainnya (5,1%) menyebutkan kebutuhan untuk mengisi
waktu luang mereka tidak terpenuhi karena mereka mengatakan tidak selalu
menonton drama Korea di waktu luang mereka.
Universitas Sumatera Utara
91
Tabel 4.41
Kebutuhan Hiburan Terpenuhi
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Terpenuhi 3 3,0%
Kurang Terpenuhi 10 10,1%
Terpenuhi 69 69,7%
Sangat Terpenuhi 17 17,2%
Total 99 100%
Sumber : P.41 / FC 41
Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk memenuhi kebutuhan
hiburan mereka. Tabel 4.41 diatas menunjukkan data hasil jawaban – jawaban
responden terhadap pertanyaan nomor 41 mengenai kebutuhan hiburan mereka
dengan menonton drama serial Korea di aplikasi Viu. Berdasarkan tabel 4.41
diatas, sebanyak 69 responden (69,7%) dari total 99 responden mengaku
kebutuhan hiburan mereka terpenuhi saat menonton drama serial Korea. Mereka
mengatakan bahwa adegan-adegan lucu yang ada di drama Korea membuat
mereka terhibur dan dapat membuat mereka rileks. Begitu juga dengan 17
responden (17,2%) yang mengatakan bahwa kebutuhan hiburan mereka sangat
terpenuhi dengan menonton drama serial Korea di aplikasi Viu, dengan alasan
mereka dapat beristirahat sejenak dari segala rutinitas sehari-hari dan sangat
terhibur ketika menonton drama Korea di Viu. Sementara itu, sebanyak 10
responden (10,1%) mengatakan bahwa kebutuhan hiburan mereka kurang
terpenuhi dengan menonton drama serial Korea di aplikasi Viu dan 3 responden
lainnya (3,0%) mengatakan kebutuhan hiburan mereka tidak terpenuhi hanya
dengan menonton drama serial Korea di aplikasi Viu, karena mereka jarang
menonton drama serial Korea di Viu.
Universitas Sumatera Utara
92
Tabel 4.42
Membantu Terhindar dari Ketegangan dan Stress
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Membantu 3 3,0%
Kurang Membantu 10 10,1%
Membantu 58 58,6%
Sangat Membantu 28 28,3%
Total 99 100%
Sumber : P.42 / FC 42
Kebanyakan orang mencari hiburan untuk menghilangkan stress dan
ketegangan fikiran karena aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Tabel 4.42 diatas
menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan mengenai menonton drama
serial Korea di Viu dapat menghindarkan ketegangan dan stress. Dapat dilihat dari
tabel diatas bahwasanya sebanyak 58 orang responden (58,6%) setuju bahwa
dengan menonton drama serial Korea di Viu dapat membantu mereka terhindar
dari stress dan ketegangan fikiran, karena dapat memberikan hiburan yang
membuat mereka sejenak melupakan stress mereka. Begitu juga dengan 28
responden lainnya (28,3%) yang mengatakan sangat setuju bahwa dengan
menonton drama Korea dapat menghindarkan mereka dari ketegangan fikiran dan
stress akibat kegiatan sehari-hari. Sementara itu, sebanyak 10 responden (10,1%)
mengatakan menonton drama Korea kurang membantu menghindarkan mereka
dari stress karena menonton drama Korea bukanlah satu-satunya cara mereka
menghilangkan stress, begitu juga dengan 3 responden (3,0%) yang mengatakan
menonton drama Korea di aplikasi Viu tidak membantu sama sekali dalam
menghindarkan mereka dari stress dan ketegangan fikiran.
Universitas Sumatera Utara
93
4.3 Analisis Tabel Silang
Analisis tabel silang adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis
data dan mengetahui apabila satu variabel memiliki hubungan dengan variabel
lainnya, sehingga nantinya akan diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif
atau negatif. Akan tetapi, analisis tabel silang ini tidak dapat dijadikan sebagai
penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi ditujukan
untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data
yang lain. Dalam analisis tabel silang ini, tidak semua variabel X dan variabel Y
yang disilangkan dan dibuat kedalam bentuk tabel silang, namun hanya item-item
penting dari tiap variabel, baik itu variabel X dan variabel Y.
Berikut ini adalah tabel-tabel yang dijadikan sebagai tabel silang dan
dianalisis melalui perangkat SPSS :
Tabel 4.43
Frekuensi Menonton Drama Serial Korea di Aplikasi Viu dengan Kebutuhan
Mengisi Waktu Luang
Kebutuhan Mengisi Waktu Luang
Total Tidak
Terpenuhi
Kurang
Terpenu-
hi
Terpe-
nuhi
Sangat
Terpenu-
hi
Frekuensi
Menonton
Drama
Serial
Korea di
Aplikasi
Viu
1 Kali 5 3 10 2 20
Jarang (3 – 6
kali) 0 5 32 9 46
Sering (7-10
kali) 0 0 16 8 24
Sangat Sering
( > 10 kali) 0 0 4 5 9
Total 5 8 62 24 99
Universitas Sumatera Utara
94
Tabel 4.43 diatas menunjukkan hubungan antara frekuensi menonton
drama serial Korea di aplikasi Viu dengan kebutuhan untuk mengisi waktu luang.
Setelah menyilangkan kedua variabel tersebut dapat dilihat bahwa tabel diatas
menunjukkan bahwa sebanyak 46 responden menyatakan jarang menonton drama
serial Korea di aplikasi Viu. Akan tetapi, meskipun jarang menonton drama Korea
di Viu, sebanyak 32 responden merasa bahwa kebutuhan untuk mengisi waktu
luang mereka terpenuhi, karena mereka memiliki beragam kegiatan yang
membuat mereka kurang memiliki waktu untuk menonton drama Korea, dan pada
saat ada waktu luang, mereka merasa dengan menonton drama Korea di Viu dapat
menjadi solusi untuk mengisi waktu luang mereka. Kemudian 9 responden yang
jarang menonton juga menyebutkan bahwa kebutuhan mereka untuk mengisi
waktu luang sangat terpenuhi, dan 5 responden lainnya yang jarang menonton
drama Korea di Viu merasa bahwa kebutuhan untuk mengisi waktu luangnya
kurang terpenuhi. Selanjutnya sebanyak 24 responden sering menonton drama
serial Korea di aplikasi Viu. Terdapat 16 responden dari total 24 responden yang
sering menonton menyebutkan bahwa kebutuhan untuk mengisi waktu luang
mereka terpenuhi, dan 8 lainnya mengatakan bahwa kebutuhan untuk mengisi
waktu luang mereka sangat terpenuhi. Kemudian, terdapat sebanyak 9 orang
responden yang sangat sering menonton drama Korea di aplikasi Viu. Sebanyak 4
responden dari total 9 responden yang sangat sering menonton drama Korea di
Viu menyebutkan bahwa kebutuhan untuk mengisi waktu luang mereka terpenuhi
karena menonton drama Korea memang merupakan salah satu hobi dan cara
mereka untuk mengisi waktu luang dan selalu mereka lakukan jika tidak ada
pekerjaan atau kegiatan lain. Sementara itu 5 orang lainnya juga mengatakan
bahwa kebutuhan untuk mengisi waktu luang mereka sangat terpenuhi dengan
menonton drama serial Korea di Viu, karena menonton drama Korea juga
merupakan hobi mereka. Selanjutnya, sebanyak 20 responden mengaku
menonton drama serial Korea di aplikasi Viu hanya 1 kali saja, hal tersebut
dikarenakan mereka tidak memiliki banyak waktu luang dan hanya menontonnya
untuk coba-coba saja. Meskipun hanya menonton sebanyak 1 kali, 10 responden
mengaku kebutuhan untuk mengisi waktu luangnya terpenuhi saat menonton
drama Korea di aplikasi Viu, 2 responden merasa kebutuhan mengisi waktu
Universitas Sumatera Utara
95
luangnya sangat terpenuhi, 3 responden lainnya merasa kurang terpenuhi dan 5
responden sisanya merasa kebutuhan mengisi waktu luang mereka dengan hanya
menonton 1 kali tidak terpenuhi.
Jika dilihat secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwasanya mayoritas
responden mengatakan bahwa kebutuhan untuk mengisi waktu luang mereka
terpenuhi dengan menonton drama serial Korea di aplikasi Viu.
Tabel 4.44
Durasi Menonton Drama Serial Korea di Aplikasi Viu dengan Kebutuhan
Hiburan
Kebutuhan Hiburan
Total Tidak
Terpenuhi
Kurang
Terpenu-
hi
Terpe-
nuhi
Sangat
Terpenu-
hi
Durasi
Menonton
Drama
Serial
Korea di
Aplikasi
Viu
Sangat
Sebentar ( <
30 menit)
3 3 15 2 23
Sebentar
(>30 menit –
1 jam)
0 4 13 1 18
Lama (1jam
– 2 jam) 0 3 19 5 27
Sangat Lama
(>2 jam) 0 0 22 9 31
Total 3 10 69 17 99
Berdasarkan hasil penyilangan X dan Y pada tabel 4.44 diatas, hasil
penelitian menunjukkan sebanyak 31 responden mengatakan durasi menonton
drama serial Korea di Viu sangat lama, yaitu lebih dari 2 jam dalam sekali
menonton. Terdapat sebanyak 22 orang responden menyatakan bahwa dengan
durasi menonton yang sangat lama tersebut, kebutuhan hiburan mereka terpenuhi,
karena saat menonton mereka mendapatkan banyak hiburan dari drama Korea
yang ditontonnya dan responden merasa lebih rileks dan merasa senang saat
Universitas Sumatera Utara
96
menonton, selain itu sebanyak 9 responden lainnya yang menonton dengan durasi
yang sangat lama juga menyebutkan bahwa kebutuhan hiburan mereka sangat
terpenuhi dengan menonton drama Korea, yaitu mereka dapat beristirahat sejenak
dari segala kegiatan mereka dan menikmati tayangan drama-drama Korea di
aplikasi Viu tersebut. Sementara itu, terdapat sebanyak 27 responden yang
menonton drama Korea di Viu dengan durasi menonton yang lama, yaitu lebih
dari 1 jam hingga 2 jam dalam sekali menonton. Dari total 27 responden tersebut,
19 responden mengaku bahwa kebutuhan hiburan mereka terpenuhi dengan durasi
menonton yang lama tersebut, karena dapat sejenak menghilangkan rasa penat
mereka dan mereka terhibur dengan adegan-adegan lucu yang ditampilkan dalam
drama Korea yang mereka tonton tersebut. Kemudian 5 responden lainnya
mengaku bahwa kebutuhan hiburan mereka sangat terpenuhi dengan menonton
dengan durasi yang lama, mereka menyebutkan bahwa semakin lama durasi
menonton juga maka kebutuhan hiburan mereka juga semakin terpenuhi. Namun
terdapat 3 responden yang mengatakan bahwa kebutuhan hiburannya kurang
terpenuhi meski menonton dengan durasi waktu yang lama. Selanjutnya, terdapat
18 responden dengan durasi menonton sebentar yaitu kurang dari 1 jam dalam
sekali menonton. Dan dari total 18 responden tersebut, sebanyak 13 responden
merasa kebutuhan hiburan mereka terpenuhi walaupun hanya menonton sebentar,
karena hal itu sudah cukup bagi mereka, dan 1 responden lainnya merasa
kebutuhan hiburannya sangat terpenuhi dan sisanya 4 orang responden merasa
kurang terpenuhi kebutuhan hiburannya, karena hanya dapat menonton dengan
durasi yang sebentar. Kemudian, terdapat sebanyak 23 responden dengan durasi
menonton drama Korea di Viu yang sangat sebentar, yaitu hanya kurang dari 30
menit dalam sekali menonton, namun 15 dari 23 responden tersebut menyebutkan
bahwasanya kebutuhan hiburan mereka tetap terpenuhi meski menonton dengan
sangat sebentar, karena menonton drama Korea hanya menjadi selingan saja.
Kemudian 2 responden lainnya merasa bahwa kebutuhan hiburan mereka sangat
terpenuhi. Namun, 2 responden mengatakan bahwa dengan menonton dengan
durasi yang sangat sebentar membuat kebutuhan akan hiburan mereka kurang
terpenuhi, begitu juga dengan 2 responden lainnya yang mengaku bahwa
kebutuhan hiburan mereka tidak terpenuhi hanya dengan durasi menonton yang
Universitas Sumatera Utara
97
sangat sebentar dan hanya kurang dari 30 menit saja dalam sekali menonton.
Meskipun begitu, dapat dilihat dari tabel diatas bahwasanya secara keseluruhan
kebutuhan hiburan mereka terpenuhi saat menonton drama serial Korea di aplikasi
Viu
Tabel 4.45
Lama Menjadi Pengguna dan Menonton Drama Serial Korea di Aplikasi Viu
dengan Merasa Update Dengan Tren Drama Serial Korea
Merasa Update Dengan Tren Drama
Serial Korea Total
Tidak
Setuju
Kurang
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
Lama
Menjadi
Pengguna
dan
Menonton
Drama
Serial
Korea di
Aplikasi
Viu
1 minggu – 2
minggu 9 13 9 3 34
>2 minggu –
1 bulan 1 5 6 2 14
>1 bulan – 2
bulan 2 1 9 1 13
>2 bulan 2 8 21 7 38
Total 14 27 45 13 99
Tabel 4.45 diatas menunjukkan hasil penyilangan variabel X dan Y yaitu
lama menjadi pengguna dan menonton drama serial Korea di Viu dengan merasa
update dengan tren drama serial Korea. Berdasarkan tabel diatas, terdapat 38
responden yang telah menjadi pengguna aplikasi Viu selama lebih dari 2 bulan
dan menonton drama Korea di aplikasi tersebut. Dari 38 reponden tersebut,
sebanyak 21 responden menyatakan setuju bahwa semakin lama menjadi
pengguna dan menonton drama serial Korea di Viu maka mereka menjadi
semakin update dengan tren drama serial Korea. Begitu juga dengan 7 responden
yang mengatakan sangat setuju, bahwa durasi menjadi pengguna Viu yang
semakin lama akan membuat pengguna menjadi update tentang tren drama Korea.
Universitas Sumatera Utara
98
Selanjutnya terdapat 8 responden yang kurang setuju dan 2 responden yang
mengatakan tidak setuju bahwa saat mereka telah menonton drama Korea di Viu
dan menjadi pengguna Viu dalam waktu yang lama tidak membuat mereka update
dengan tren drama serial Korea. Kemudian, sebanyak total 13 responden yang
telah menggunakan Viu selama lebih dari 1 bulan hingga 2 bulan, dan 9 diantara
mengaku setuju jika mereka merasa lebih update dengan tren drama Korea, begitu
juga dengan 1 responden lainnya yang mengaku sangat setuju. Sementara itu 1
orang lainnya merasa kurang setuju dan 2 responden lain juga mengatakan tidak
setuju bahwa mereka merasa lebih update dengan tren drama Korea sejak
menggunakan dan menonton drama Korea di Viu selama lebih dari 1 bulan hingga
2 bulan tersebut. Sementara itu, responden yang menggunakan aplikasi Viu
selama lebih dari 2 minggu hingga sebulan berjumlah 14 orang, dimana 6
diantaranya setuju jika mereka merasa lebih update dengan drama Korea dengan
menjadi pengguna Viu dan menonton drama Korea di aplikasi tersebut dan 2
responden lainnya merasa sangat setuju. Sementara itu, 5 responden lainnya
mengatakan kurang setuju dan 1 responden mengatakan tidak setuju dengan
merasa lebih update dengan tren drama serial Korea karena waktu mereka yang
masih singkat dalam menjadi pengguna Viu dan menonton drama Korea di Viu
tersebut. Sementara itu disisi lain, pengguna Viu dengan durasi bergabung yang
masih sangat singkat yaitu baru 1 minggu hingga 2 minggu ada sebanyak 34
responden, dimana 13 diantaranya kurang setuju bahwa mereka merasa update
dengan tren drama Korea, begitu juga dengan 9 responden yang juga mengatakan
tidak setuju, dengan mempertimbangkan bahwasanya mereka baru saja menjadi
pengguna Viu dengan waktu yang sesingkat itu dan tidak langsung update dengan
tren drama Korea. Sementara itu 9 responden merasa setuju dan 3 responden
lainnya juga sangat setuju jika mereka lebih update dengan tren drama Korea. Jika
dilihat secara keseluruhan dari hasil data penelitian, mayoritas responden merasa
lebih update dengan tren drama serial Korea setelah menjadi pengguna dan
menonton drama Korea di aplikasi Viu selama lebih dari 2 bulan.
Universitas Sumatera Utara
99
4.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini dapat diterima atau ditolak. Hipotesis ini meliputi
variabel X yaitu Terpaan Drama Serial Korea pada Aplikasi Viu dan variabel Y
yaitu Pemenuhan Kebutuhan Hiburan yang dilakukan dengan menggunakan
analisis Spearman (Spearman’s Rho Rank-Order Correlation) melalui perangkat
SPSS versi 22, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.46
Uji Hipotesis
Correlations
Terpaan Drama
Serial Korea
Pada Aplikasi Viu
Pemenuhan
Kebutuhan
Hiburan
Spearman's rho Terpaan
Drama Serial
Korea Pada
Aplikasi Viu
Correlation
Coefficient 1,000 ,520
**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 99 99
Pemenuhan
Kebutuhan
Hiburan
Correlation
Coefficient ,520
** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel uji hipotesis diatas yang diperoleh melalui perangkat
SPSS versi 22, maka diperoleh hasil koefisien korelasi (rho) sebesar 520. Dari
tabel diatas dapat dilihat bahwa pada rho 520 terlihat angka signifikansi (sig.2-
tailed) = 0,000 yang berarti angka signifikansi < 0,05 yang berarti terdapat
hubungan yang signifikan sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan data
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terpaan drama serial
Korea pada aplikas Viu terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
100
Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi
(derajat hubungan), digunakan skala Guilford , yaitu sebagai berikut :
< 0,20 : hubungan rendah sekali
0,20 – 0,40 : hubungan rendah tapi pasti
0,41 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90 : hubungan yang tinggi
>0,91 : hubungan yang sangat tinggi
Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel diatas, dapat diketahui
bahwa besar korelasi koefisien (rho) adalah 0,520. Berdasarkan skala Guilford,
hasil 0,520 menunjukkan hubungan yang cukup berarti. Signifikansi hasil korelasi
dapat dilihat berdasarkan nilai probabilitas dan tanda */** (flag of significant) dari
SPSS 22. Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan sebaliknya jika
probabilitas < 0,05 maka Ha diterima. Maka dapat disimpulkan hipotesis
penelitian ini diterima dan hubungannya signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
terpaan drama serial Korea pada aplikasi Viu mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan hiburan mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Selanjutnya, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X
terhadap variabel Y, maka dilakukan uji koefisien determinasi, dengan rumus
sebagai berikut :
KD = x 100%
= x 100%
= 0,2704 x 100%
= 27,04%
Hasil tersebut menunjukkan bahwa kekuatan pengaruh variabel X terhadap
variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 27,04%. Maka dapat disimpulkan
bahwasanya terdapat pengaruh sebesar 27,04% antara terpaan drama serial Korea
pada aplikasi Viu terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
101
4.5 Pembahasan
Menurut Ardianto (Ardianto, 2004 : 164), terpaan media berusaha mencari
data khalayak tentang penggunaan media, baik jenis media, frekuensi
penggunaan, maupun durasi penggunaan (longevity). Dalam hal ini, terpaan media
yang dimaksud adalah terpaan drama serial Korea yang ada di aplikasi Viu.
Indikator yang terdapat dalam terpaan drama serial Korea di aplikasi Viu ada 7
yaitu tokoh dalam drama, alur cerita atau plot, latar atau setting dalam drama,
gaya bahasa, tema drama, frekuensi menonton, dan durasi menonton. Berikut
penjelasan masing-masing indikator terpaan drama serial Korea pada aplikasi Viu.
Pada indikator tokoh dalam drama, hasil penelitian menunjukkan bahwa
mayoritas mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden dalam
penelitian ini memutuskan untuk menonton drama serial Korea di aplikasi Viu
karena tertarik dengan tokoh atau pemeran dalam drama serial Korea tersebut dan
penampilan fisik dari para tokoh dalam drama serial Korea tersebut juga penting
karena membuat responden menjadi betah untuk berlama-lama menonton drama
serial Korea. Selain itu, karakter yang dimainkan oleh tokoh atau pemeran drama
serial Korea juga mempengaruhi ketertarikan responden dalam menonton drama
serial Korea di aplikasi Viu.
Indikator alur cerita atau plot menunjukkan bahwa responden menyukai
alur cerita yang berurutan atau alur cerita konvensional, hal ini disebabkan
responden dapat lebih mudah untuk memahami isi cerita dari drama. Selain itu,
mayoritas responden juga menyebutkan bahwa alur cerita atau plot yang
digunakan dalam drama serial Korea mempengaruhi kualitas dari drama tersebut.
Pada indikator latar atau setting, menunjukkan bahwa mahasiswa
Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden dalam penelitian ini
berpendapat bahwa tempat atau lokasi syuting yang digunakan dalam drama
penting bagi mereka, dan suasana yang tergambar dalam drama serial Korea yang
mereka tonton bagus dan mempengaruhi kualitas dari drama tersebut.
Pada indikator gaya bahasa, responden menyatakan bahwa gaya bahasa
yang digunakan dalam drama serial Korea di aplikasi Viu menarik serta unik dan
sangat ekspresif dalam berkata-kata dan mimik wajah serta ekspresi yang
Universitas Sumatera Utara
102
mendukung bahasa mereka, dan gaya bahasa yang digunakan tersebut juga sesuai
dengan karakter yang diperankan oleh pemeran dalam drama serial Korea
Pada poin tema atau genre drama, ada beberapa tema yang biasanya
diusung drama serial Korea, yaitu romantis, komedi, mental illness,
saeguk/sejarah, fiksi, aksi, musikal, thriller dan keluarga. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Sumatera Utara menyukai drama
bertema romantis, karena mereka ikut merasakan suasana yang tergambar dalam
drama. Selanjutnya, responden sangat suka dengan drama bertema komedi, karena
terhibur dengan cerita yang menarik dan lucu dalam drama Korea.Tema-tema
lainnya yaitu fiksi, aksi, musikal, thriller dan tema keluarga juga disukai oleh
responden. Adapun tema drama yang kurang disukai oleh mahasiswa Universitas
Sumatera Utara yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu tema mental
illness dan tema saeguk/sejarah karena tema-tema tersebut sulit untuk dinikmati
dan memerlukan konsentrasi penuh agar dapat memahami jalan cerita dari drama
serial Korea.
Pada indikator frekuensi menonton menunjukkan bahwa mahasiswa
Universitas Sumatera Utara jarang menonton drama serial Korea di aplikasi Viu,
karena tidak memiliki waktu luang yang banyak dan memiliki kesibukan lain
yang harus dilakukan.
Pada poin durasi menonton, menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas
Sumatera Utara yang menjadi responden dalam penelitian ini menghabiskan
waktu sangat lama untuk menonton drama serial Korea di aplikasi Viu. Sangat
lama disini yaitu lebih dari 2 jam dalam sekali menonton drama serial Korea. Hal
ini menunjukkan bahwa minat responden menonton drama serial Korea di aplikasi
Viu cukup tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, responden menyebutkan bahwa
setiap selesai menonton satu episode, maka akan terus penasaran dengan episode
berikutnya dan hal inilah yang membuat mereka menghabiskan waktu sangat lama
dalam sekali menonton drama Korea di aplikasi Viu. Selain itu, mayoritas
responden telah menggunakan aplikasi Viu selama lebih dari 2 bulan.
Teori Uses and Gratification adalah teori yang memfokuskan pada
penggunaan media untuk mendapatkan kepuasan atau gratifikasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan setiap individu. Berdasarkan kebutuhannya, Katz,
Universitas Sumatera Utara
103
Gurevitch dan Haas (Nuruddin : 2004 – 184) membuat beberapa motif individu
kebutuhan manusia yang berkaitan dengan penggunaan media. Adapun beberapa
kebutuhan manusia yang berkaitan dengan penggunaan media yaitu kebutuhan
kognitif (cognitive needs), kebutuhan afektif (affective needs), kebutuhan
integratif personal (personal integrative needs), kebutuhan integratif sosial (social
integrative needs) dan kebutuhan pelepasan (escapist needs). Dari berbagai
macam kebutuhan itu jugalah, manusia memiliki naluri untuk memenuhi
kebutuhan hiburannya. Adapun beberapa indikator yang terdapat pada pemenuhan
kebutuhan ada 5 yaitu kebutuhan kognitif (cognitive needs), kebutuhan afektif
(affective needs), kebutuhan integratif personal (personal integrative needs),
kebutuhan integratif sosial (social integrative needs) dan kebutuhan pelepasan
(escapist needs).
Pada indikator kebutuhan kognitif menunjukkan bahwa kebutuhan
mengenai informasi dan pengalaman yang dibutuhkan mahasiswa Universitas
Sumatera Utara yang menjadi responden dalam penelitian ini terpenuhi ketika
menonton drama serial Korea di aplikasi Viu. Informasi dan pengalaman tersebut
bisa berupa banyak hal, salah satunya yaitu mengenai pengetahuan-pengetahuan
tentang kebudayaan Korea dan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan akan
informasi dan pengalaman responden.
Berikutnya yaitu pada indikator kebutuhan afektif (affective needs)
menunjukkan bahwa dengan menonton drama serial Korea di aplikasi Viu dapat
menyenangkan hati responden dan kebutuhan emosional responden terpenuhi,
karena didalam drama-drama Korea banyak menampilkan adegan-adegan yang
menggembirakan maupun menyedihkan yang membuat responden mampu
merasakan hal yang sama dengan apa yang ditampilkan dalam drama Korea.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas
Sumatera Utara terpengaruh dengan cerita yang menggugah emosi dalam drama
serial Korea yang mereka tonton.
Pada indikator kebutuhan integratif personal (personal integrative needs)
menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang menjadi
responden dalam penelitian ini merasa percaya diri dalam hal mengetahui drama-
drama serial Korea dengan menggunakan aplikasi Viu dan menonton drama serial
Universitas Sumatera Utara
104
Korea di aplikasi Viu tersebut, selain itu, responden juga update dengan
perkembangan dan tren-tren drama serial Korea karena di aplikasi Viu banyak
menyediakan drama-drama Korea terbaru meskipun responden merasa kurang
layak disebut sebagai orang yang selalu mengetahui drama-drama serial Korea.
Pada indikator kebutuhan integratif sosial (social integrative needs)
menunjukkan bahwa komunikasi yang terjalin antara mahasiswa Universitas
Sumatera Utara yang menjadi responden dalam penelitian ini dengan orang lain
yang memiliki kesamaan minat menonton drama serial Korea menjadi lebih
mudah, karena obrolan yang dilakukan menjadi lancar karena sama-sama
mengerti dengan satu hal. Selain itu, kesamaan minat dalam menonton drama
Korea juga mempererat hubungan responden dengan orang lain.
Selanjutnya yaitu pada indikator kebutuhan pelepasan (escapist needs),
menunjukkan bahwa kebutuhan untuk mengisi waktu luang mahasiwa Universitas
Sumatera Utara yang menjadi responden dalam penelitian ini terpenuhi dengan
menonton drama serial Korea di aplikasi Viu. Selain itu, kebutuhan hiburan
responden juga terpenuhi, karena dengan menonton drama Korea di aplikasi Viu
dapat membuat terhibur dan merasa rileks serta dapat membantu responden
terhindar dari ketegangan fikiran dan stress karena aktivitas dan rutinitas yang
dilakukan sehari-hari.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan mengenai beberapa indikator diatatas,
menunjukkan bahwa terpaan drama serial Korea di aplikasi Viu terhadap
pemenuhan kebutuhan hiburan mahasiswa Universitas Sumatera Utara dengan
hubungan yang cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa sebesar 69,7% responden dalam penelitian ini setuju bahwa
kebutuhan hiburan mereka terpenuhi dengan menonton drama serial Korea. Selain
terpenuhinya kebutuhan hiburan, responden juga terhindar dari ketegangan fikiran
dan stress dengan menonton drama Korea di aplikasi Viu, hal ini terbukti dengan
sebesar 58,6% responden setuju bahwa menonton drama serial Korea di aplikasi
Viu dapat menghindarkan mereka dari ketegangan fikiran dan stress.
Sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ani Ziadatus
Syarifah yang berjudul “Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton pada
Tayangan Drama Korea (Uses and Gratification pada Mahasiswa Jurusan
Universitas Sumatera Utara
105
Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Surakarta” yang mendapati bahwa nilai
korelasi dalam penelitian tersebut menunjukkan angka 0,825 yang menunjukkan
bahwa adanya hubungan yang tinggi atau hubungan yang kuat antara motif
menonton tayangan drama Korea dan kepuasan setelah menonton drama Korea
tersebut. Artinya, tayangan drama Korea dapat memberikan kepuasan dan dapat
memenuhi kebutuhan bagi penontonnya.
Setelah melakukan analisis data pada kuesioner melalui tabel tunggal dan
tabel silang, selanjutnya digunakan uji hipotesis tata genjang (Rank Order
Correlation Coefficient) oleh Spearman untuk menguji hipotesis yang diajukan
terhadap pengaruh terpaan drama serial Korea pada aplikasi Viu terhadap
pemenuhan kebutuhan hiburan mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil pengolahan data melalui perangkat lunak SPSS versi 22, angka
signifikansi menunjukkan nilai 0,000 yang berarti < 0,05 sehingga Ha diterima
yang artinya terdapat pengaruh antara terpaan drama serial Korea pada aplikasi
Viu terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan mahasiswa Universitas Sumatera
Utara. Hasil koefisien korelasi (rho) sebesar 0,520 berada pada skala 0,41 – 0,70,
maka hal ini menunjukkan hubungan yang cukup berarti antara pengaruh terpaan
drama serial Korea terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan mahasiswa
Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya, koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel x terhadap variabel y. Koefisien
determinasi dalam penelitian ini adalah sebesar 27,04% yang menunjukkan bahwa
Ha diterima dan H0 ditolak, maka terdapat pengaruh sebesar 27,04% antara
pengaruh terpaan drama serial Korea terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan
mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
106
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Drama-drama serial Korea yang ada di aplikasi Viu memuat beragam
aspek didalamnya, baik dari segi estetis atau nilai keindahan yang
menarik, suasana yang tergambar dalam drama menarik, hingga gaya
bahasa yang menarik yang digunakan dalam drama tersebut. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 71 responden
(71,7%) menyatakan bahwa drama serial Korea menampilkan nilai
estetis atau nilai keindahan yang menarik bagi mereka karena drama
serial Korea menyajikan latar maupun sinematografi yang menarik.
Selain itu, suasana yang tergambar didalam drama serial Korea yang
ada di aplikasi Viu juga bagus dan menarik dibuktikan dengan
sebanyak 79 responden (79,8%) menyebutkan bahwa benar suasana
yang tergambar di drama serial Korea yang mereka tonton di aplikasi
Viu bagus serta menarik. Selain itu, gaya bahasa yang menarik serta
kesesuaiannya dengan karakter yang diperankan menjadi salah satu
daya tarik drama serial Korea, khusunya yang ada di aplikasi Viu, hal
ini terbukti bahwa sebanyak 79 responden (79,8%) menyatakan gaya
bahasa yang digunakan menarik serta sebanyak 79 responden (79,8%)
juga menyebutkan bahwa gaya bahasa yang digunakan di drama serial
Korea, khusunya di aplikasi Viu, sesuai dengan karakter yang
diperankan oleh pemeran.
2. Menonton drama serial Korea dapat menjadi salah satu cara untuk
mengisi waktu luang dan dapat menghindarkan diri dari ketegangan
fikiran maupun stress akibat kegiatan sehari-hari. Selain itu juga dengan
menonton drama Korea di aplikasi Viu khususnya, dapat membuat
responden menjadi lebih rileks dan sejenak beristirahat dari rutinitas
yang melelahkan. Hal ini disebabkan tayangan drama serial Korea yang
Universitas Sumatera Utara
107
ada di aplikasi Viu menyajikan hiburan yang dapat menyenangkan hati
responden, terbukti sebanyak 69 responden (69,7%) mengaku bahwa
kebutuhan hiburan mereka terpenuhi dengan menonton drama serial
Korea. Selain itu sebanyak 58 responden (58,6%) juga menyatakan
dapat menghindarkan diri dari ketegangan fikiran dan stress dengan
menonton drama serial Korea.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang meliputi hasil perhitungan uji
hipotesis menggunakan rumus Spearman’s Rho Rank-Order
Correlations dan penghitungan skala Guilford, maka didapatkanlah
hasil koefisien korelasi sebesar 0,520 yang menunjukkan bahwa
terdapat hubungan antara pengaruh terpaan drama serial Korea pada
aplikasi Viu terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan mahasiswa
Universitas Sumatera Utara dalam skala hubungan yang cukup
berarti. Koefisien determinasi dalam penelitian ini menunjukkan angka
sebesar 27,04%, yang artinya terdapat pengaruh sebesar 27,04% antara
terpaan drama serial Korea pada aplikasi Viu terhadap pemenuhan
kebutuhan hiburan mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan selama proses penelitian,
peneliti melihat beberapa saran dan masukan yang perlu diperhatikan. Saran
diharapkan dapat menjadi masukan positif agar penelitian ini menjadi lebih baik
lagi. Berikut adalah saran-saran dalam penelitian ini :
5.2.1 Saran Responden Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan peneliti, para
responden mengajukan saran agar drama-drama serial Korea yang ada di aplikasi
Viu lebih diperbanyak dan harus selalu update dengan drama-drama serial Korea
terbaru agar pengguna aplikasi Viu dapat memiliki banyak stok drama Korea
untuk ditonton dan dapat selalu update dengan perkembangan drama-drama serial
Korea.
Universitas Sumatera Utara
108
5.2.2 Saran dalam Kaitan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan serta menambah sumbangsih
ilmu khusunya di bidang ilmu komunikasi. Mengingat hasil dari penelitian ini
adalah terdapat hubungan yang signifikan dan cukup berarti, dan menunjukkan
pengaruh sebesar 27,04 % antara terpaan drama serial Korea pada aplikasi Viu
terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan mahasiswa Universitas Sumatera Utara,
maka diharapkan mahasiswa khususnya program studi Ilmu Komunikasi dapat
melanjutkan penelitian berikutnya dengan memberikan teori-teori yang berbeda
ataupun variabel-variabel penelitian yang lebih banyak sehingga akan menambah
dan memperkaya khasanah ilmu penelitian di bidang Ilmu Komunikasi terutama
penelitian mengenai Uses and Gratification.
5.2.3 Saran dalam Kaitan Praktis
Terpaan Drama Serial Korea pada Aplikasi Viu berpengaruh terhadap
pemenuhan kebutuhan hiburan mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Oleh
sebab itu, diharapkan kedepannya aplikasi Viu dapat lebih memperbanyak dan
melengkapi drama-drama serial Korea yang ada di aplikasi tersebut sehingga
nantinya pengguna akan lebih update dengan perkembangan drama-drama serial
Korea dan memiliki banyak referensi drama Korea yang akan menjadi hiburan
bagi pengguna Viu.
Universitas Sumatera Utara
109
DAFTAR REFERENSI
Ardia, Velda. (2014). Drama Korea dan Budaya Popular. Jurnal Komunikasi,
Volume 2, Nomor 3 : Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Kumala Erdinaya. (2004). Komunikasi Massa
Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Bina Aksara.
Azzahra, Nurhafizah. (2013). Minat Remaja RT 03 RW 12 Kelurahan Delima
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Dalam Menonton Drama Korea Di
Televisi. Pekanbaru: Skripsi, UIN SUSKA Riau.
Baksin, Askurifai. (2003). Membuat Film Indi Itu Gampang. Bandung: Katarsis.
Budianta, Melani, dkk. (2002). Membaca Sastra: Pengantar Memahami Sastra
untuk Perguruan Tinggi. Magelang: Indonesiatera.
Bungin, Burhan. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Cangara, Hafied. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Hasanuddin. (1996). Drama Karya Dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.
Jimoondang. (2008). Korean Wave (Insight Into Korea Series Vol.5). Korea: The
Korea Herald.
Kristanto, J.B. (2007). Katalog Film Indonesia 1926-2007. Jakarta: Penerbit
Nalar.
Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Lievrouw, L.A. (2011). Alternative and New Media. Cambridge: Polity Press.
Liliweri, Alo. (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana.
McQuail, Denis. (2003). Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Kedua.
Jakarta: Erlangga.
.(2011). Teori Komunikasi Massa: Edisi 6. Jakarta: Salemba
Humanika.
Universitas Sumatera Utara
110
Mondry. (2008). Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia.
Mulyana, Deddy. (2010). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.
Munawwaroh, Raudhatul Putri. (2018). Pengaruh Terpaan Media Pada Akun
Instagram @exploresiak Terhadap Minat Kunjungan Wisata Ke Siak Sri
Indrapura. JOM FISIP VOL.5 : Universitas Riau.
Nawawi, Hadari. (2001). Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada
University Press.
Nuruddin. (2004). Komunikasi Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
. (2015). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Kencana.
Pratista, Himawan. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.
Putri, Deansa. (2013). Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Drama Seri
Korea di Televisi dan Motif Menonton Tayangan Drama Seri Korea di
Televisi Dengan Perilaku Berpakaian Remaja. Semarang: Skripsi,
Universitas Diponegoro.
Rakhmat, Jalaluddin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Singarimbun, Masri dan Effendi. (2011). Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT
Pustaka LP3S Indonesia.
Sobur, Alex. (2004). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Storey, John. (2006). Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop. Yogyakarta:
Jalasutra.
Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sumarno, Marseli. (1996). Dasar-dasar Apresiasi Film. Jakarta: PT. Grasindo.
Surip, Muhammad. (2011). Teori Komunikasi: Perspektif Teoritis Teori
Komunikasi. Medan: Perdana Mulia Sarana.
Syarifah, Ani Ziadatus. (2017). Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton
pada Tayangan Drama Korea (Uses and Gratification pada Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
111
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Surakarta). Surakarta:
Skripsi, IAIN Surakarta.
Vivian, John. (2008). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana.
West, Richard & Lynn H. Turner. (2010). Pengantar Teori Komunikasi Analisis
dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Sumber Lainnya :
KBBI. (2018). Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. https://kbbi.web.id/drama
(Diakses pada tanggal 2 Desember 2018, pukul 22.00 WIB)
Tempo. (2018). Berkat Drama Korea, Viu Jadi Aplikasi Video Nomor 4 di
Indonesia.https://tekno.tempo.co/read/1138612/berkat-drama-korea-viu-
jadi-aplikasi-video-nomor-4-di-indonesia-full?view=ok (Diakses pada
tanggal 29 Oktober 2018, pukul 21.40 WIB).
Tirto. (2017). Anak Muda Lebih Suka Serial Korea Ketimbang Sinetron.
https://tirto.id/anak-muda-lebih-suka-serial-korea-ketimbang-sinetron-coSM
(Diakses pada tanggal 26 Oktober 2018, pukul 00.30 WIB).
Universitas Sumatera Utara. Sejarah USU. https://www.usu.ac.id/id (Diakses pada
tanggal 3 Desember 2018, pukul 19.40 WIB).
. Direktori Mahasiswa. http://dirmahasiswa.usu.ac.id
(Diakses pada tanggal 3 Desember 2018, pukul 20.30 WIB).
Wikipedia. (2018). Film Drama. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Film_drama
(Diakses pada tanggal 10 November 2018, pukul 21.00 WIB).
Wikipedia. (2018). Film. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Film (Diakses pada
tanggal 10 November 2018, pukul 20.00 WIB).
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH TERPAAN DRAMA SERIAL KOREA PADA APLIKASI VIU
TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN MAHASISWA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Petunjuk pengisian kuesioner :
1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan
jawabannya.
2. Lingkari (O) atau beri Tanda Silang (X) pada jawaban yang paling
sesuai.
3. Kode Kotak yang berada di sebelah kanan pertanyaan, mohon untuk
TIDAK DIISI.
4. Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dijawab dan tidak ada
yang terlewatkan, karena setiap pertanyaan saling berhubungan.
5. Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.
Nomor Responden :
I. Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
2. Usia : .............................................................................
3. Fakultas : .............................................................................
4. Stambuk/Angkatan : ............................................................................
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
II. Terpaan Drama Serial Korea pada Aplikasi Viu
A. Tokoh dalam Drama
5. Apakah Anda memutuskan untuk menonton drama serial Korea di aplikasi
Viu karena tertarik dengan tokoh atau pemerannya ?
1. Tidak Setuju
2. Kurang Setuju
3. Setuju
4. Sangat Setuju
Alasannya : ................................................................................................
....................................................................................................................
6. Menurut Anda, seberapa penting penampilan fisik (cantik/tampan) dari
tokoh dalam drama serial Korea untuk Anda ?
1. Tidak Penting
2. Kurang Penting
3. Penting
4. Sangat Penting
Alasannya : ................................................................................................
....................................................................................................................
7. Apakah karakter yang dimainkan oleh tokoh dalam drama serial Korea
mempengaruhi ketertarikan Anda untuk menonton drama serial Korea ?
1. Tidak Mempengaruhi
2. Kurang Mempengaruhi
3. Mempengaruhi
4. Sangat Mempengaruhi
Alasannya : ................................................................................................
....................................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
B. Alur Cerita/Plot
8. Apakah Anda menyukai alur cerita yang berurutan atau konvensional ?
1. Tidak Menyukai
2. Kurang Menyukai
3. Menyukai
4. Sangat Menyukai
Alasannya : ..............................................................................................
..................................................................................................................
9. Menurut Anda, apakah alur cerita/plot drama serial Korea mempengaruhi
kualitas drama tersebut ?
1. Tidak Mempengaruhi
2. Kurang Mempengaruhi
3. Mempengaruhi
4. Sangat Mempengaruhi
Alasannya : ...............................................................................................
...................................................................................................................
C. Latar/Setting
10. Seberapa penting pemilihan tempat lokasi syuting dalam drama serial
Korea bagi Anda ?
1. Tidak Penting
2. Kurang Penting
3. Penting
4. Sangat Penting
Alasannya : ..............................................................................................
..................................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
11. Bagaimana suasana yang tergambar dalam drama serial Korea yang Anda
telah tonton di aplikasi Viu selama ini ?
1. Tidak Bagus
2. Kurang Bagus
3. Bagus
4. Sangat Bagus
Alasannya : ..................................................................................................
......................................................................................................................
12. Menurut Anda, apakah latar/setting dalam drama seperti suasana, tempat,
dan waktu mempengaruhi kualitas dari drama tersebut ?
1. Tidak Mempengaruhi
2. Kurang Mempengaruhi
3. Mempengaruhi
4. Sangat Mempengaruhi
Alasannya : .................................................................................................
.....................................................................................................................
D. Gaya Bahasa
13. Menurut Anda, bagaimana gaya bahasa yang ditampilkan dalam drama
serial Korea di aplikasi Viu ?
1. Tidak Menarik
2. Kurang Menarik
3. Menarik
4. Sangat Menarik
Alasannya : .................................................................................................
.....................................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
14. Apakah gaya bahasa yang digunakan pemeran dalam drama serial Korea
tersebut sesuai dengan karakter yang diperankan ?
1. Tidak Sesuai
2. Kurang Sesuai
3. Sesuai
4. Sangat Sesuai
Alasannya : .................................................................................................
.....................................................................................................................
E. Tema Drama
Apakah tema yang menjadi favorit Anda dari drama serial Korea di
aplikasi Viu ?
No. Tema / Genre
Drama
Tidak
Suka
Kurang
Suka Suka
Sangat
Suka
15. Romantis
16. Komedi
17. Mental Illness
18. Saeguk/ Sejarah
19. Fiksi
20. Aksi
21. Musikal
22.
Thriller
23. Keluarga
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
F. Frekuensi Menonton
24. Seberapa sering Anda menonton drama serial Korea di aplikasi Viu ?
1. 1 kali
2. Jarang (3 – 6 kali)
3. Sering (7 - 10 kali)
4. Sangat Sering ( >10 kali)
Alasannya : .............................................................................................
.................................................................................................................
G. Durasi Menonton
25. Berapa lama rata-rata dalam sehari Anda menghabiskan waktu untuk
menonton drama serial Korea di aplikasi Viu ?
1. Sangat Sebentar (< 30 menit)
2. Sebentar ( >30 menit-1 jam)
3. Lama (1 jam-2 jam)
4. Sangat lama ( >2 jam)
Alasannya : ..............................................................................................
..................................................................................................................
26. Berapa lama Anda telah menjadi pengguna aplikasi Viu dan menonton
drama serial Korea di aplikasi tersebut ?
1. 1 minggu-2 minggu
2. > 2 minggu- 1 bulan
3. > 1 bulan- 2 bulan
4. > 2 bulan
Alasannya : ..............................................................................................
.................................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
III. Pemenuhan Kebutuhan
A. Cognitive Needs
27. Menurut Anda, apakah dengan menonton drama serial Korea di aplikasi
Viu dapat memenuhi kebutuhan informasi dan pengalaman yang Anda
butuhkan ?
1. Tidak Terpenuhi
2. Kurang Terpenuhi
3. Terpenuhi
4. Sangat Terpenuhi
Alasannya : ............................................................................................
................................................................................................................
28. Apakah drama- drama serial Korea yang ada di aplikasi Viu sesuai dengan
kebutuhan informasi dan pengalaman yang Anda butuhkan ?
1. Tidak Sesuai
2. Kurang Sesuai
3. Sesuai
4. Sangat Sesuai
Alasannya : ...........................................................................................
...............................................................................................................
29. Apakah setelah menonton drama serial Korea dapat meneguhkan
informasi yang Anda ketahui tentang drama serial Korea ?
1. Tidak Setuju
2. Kurang Setuju
3. Setuju
4. Sangat Setuju
Alasannya : ..........................................................................................
..............................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
B. Affective Needs
30. Apakah drama serial Korea di aplikasi Viu menampilkan nilai estetis atau
keindahan yang menarik bagi Anda ?
1. Tidak Setuju
2. Kurang Setuju
3. Setuju
4. Sangat Setuju
Alasannnya : ..........................................................................................
................................................................................................................
31. Apakah dengan menonton drama serial Korea di aplikasi Viu dapat
menyenangkan hati Anda ?
1. Tidak Setuju
2. Kurang Setuju
3. Setuju
4. Sangat Setuju
Alasannya : ..............................................................................................
..................................................................................................................
32. Apakah Anda merasa kebutuhan emosional Anda terpenuhi dengan
menonton drama serial Korea di aplikasi Viu ?
1. Tidak Terpenuhi
2. Kurang Terpenuhi
3. Terpenuhi
4. Sangat Terpenuhi
Alasannya : ..........................................................................................
..............................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
33. Apakah Anda terpengaruh dengan cerita yang menggugah emosi yang
disuguhkan drama serial Korea di aplikasi Viu ?
1. Tidak Terpengaruh
2. Kurang Terpengaruh
3. Terpengaruh
4. Sangat Terpengaruh
Alasannya : ..........................................................................................
..............................................................................................................
C. Personal Integrative Needs
34. Apakah dengan menonton drama serial Korea di aplikasi Viu Anda merasa
lebih percaya diri dalam hal mengetahui drama-drama serial Korea ?
1. Tidak Setuju
2. Kurang Setuju
3. Setuju
4. Sangat Setuju
Alasannya : ...........................................................................................
...............................................................................................................
35. Dengan menonton drama-drama serial Korea di aplikasi Viu, apakah Anda
merasa selalu update dengan tren drama serial Korea ?
1. Tidak Setuju
2. Kurang Setuju
3. Setuju
4. Sangat Setuju
Alasannya : .............................................................................................
.................................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
36. Apakah Anda merasa layak disebut sebagai orang yang selalu mengetahui
drama-drama serial Korea ?
1. Tidak Layak
2. Kurang Layak
3. Layak
4. Sangat Layak
Alasannya : ............................................................................................
................................................................................................................
D. Social Integrative Needs
37. Apakah orang-orang disekitar Anda juga menonton drama serial Korea di
aplikasi Viu ?
1. Tidak Ada
2. Beberapa
3. Banyak
4. Sangat Banyak
Alasannya : ............................................................................................
................................................................................................................
38. Jika orang-orang di sekitar Anda juga menonton drama serial Korea di
aplikasi Viu, apakah hal tersebut memudahkan komunikasi Anda dengan
mereka ?
1. Tidak Setuju
2. Kurang Setuju
3. Setuju
4. Sangat Setuju
Alasannya : ............................................................................................
................................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
39. Menurut Anda, apakah kesamaan minat dalam menonton drama serial
Korea di aplikasi Viu dapat lebih mempererat hubungan dengan orang lain?
1. Tidak Setuju
2. Kurang Setuju
3. Setuju
4. Sangat Setuju
Alasannya : ............................................................................................
................................................................................................................
E. Escapist Needs
40. Apakah dengan menonton drama serial Korea di aplikasi Viu dapat
memenuhi kebutuhan untuk mengisi waktu luang Anda ?
1. Tidak Terpenuhi
2. Kurang Terpenuhi
3. Terpenuhi
4. Sangat Terpenuhi
Alasannya : ............................................................................................
................................................................................................................
41. Ketika Anda menonton drama serial Korea di aplikasi Viu, apakah anda
merasa kebutuhan akan hiburan anda terpenuhi ?
1. Tidak Terpenuhi
2. Kurang Terpenuhi
3. Terpenuhi
4. Sangat Terpenuhi
Alasannya : ...........................................................................................
...............................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
42. Ketika Anda sedang stress dan dan butuh hiburan, apakah menonton
drama serial Korea di aplikasi Viu dapat membantu Anda terhindar dari
ketegangan dan stress ?
1. Tidak Membantu
2. Kurang Membantu
3. Membantu
4. Sangat Membantu
Alasannya : ............................................................................................
................................................................................................................
43. Selain hal-hal diatas, apakah ada alasan lain bagi Anda dalam menonton
drama serial Korea di aplikasi Viu ?
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
44. Bagaimana pendapat Anda mengenai drama serial Korea di aplikasi Viu
sehingga Anda menontonnya ?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
45. Berikan saran dan kritik Anda terhadap drama serial Korea di aplikasi
Viu!
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
46. Berikan saran dan kritik Anda terhadap penonton drama serial Korea di
aplikasi Viu !
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN FOTRON COBOL
3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 1 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4
2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 1 3 2 1 2 1 3 3 3 3 2 1 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2
4 4 1 3 3 4 4 4 3 3 4 3 1 1 2 2 3 4 4 2 4 1 1 1 3 3 4 3 4 3 2 1 4 3 3 4 3 3
1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 1 1 3 1 3 3 3
1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 1 2 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4
1 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 2 1 2 3 1 2 2 2
3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 1 4 4 3 2 3 3 4 4 4 2 4 3 2 2 3 4 4 4
1 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 4 2 4 3 2 4 1 3 2 2 2 4 4 3 2 1 1 2 4 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3
2 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 3
3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4
3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4
3 4 4 1 4 4 3 2 1 4 2 4 4 1 2 4 1 4 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 2 1 4 3 3 3
3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 2 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 3 1 2 4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3
3 4 1 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 2 1 1 1 3 1 3 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3
3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 4 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3
3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3
1 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 3 3 3
1 3 2 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 1 1 1 2 3 3 3
1 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 2 2 4 2 4 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3
Universitas Sumatera Utara
1 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 2 2 4 2 4 2 3 1 3 3 1 2 3 3 3 2 1 1 2 1 1 3 3 3
4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 1 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 1 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3
2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 1 2 1 1 2 2 2
3 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3
2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3
1 1 3 3 3 3 1 3 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 1 1 3 1 2 1 2 3 2 2 2 3 3 1 3 3 1 3 3
3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3
3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3
3 1 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 1 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3
1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 3 3 2 4 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3
4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3
3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4
3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4
3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4
2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 1 4 2 1 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3
3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3
2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4
2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 1 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 1 1 2 1 1 3 4 4
3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 1 3 1 1 3 2 4 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2 4 3 3
4 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 2 4 4 4 3 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 1 1 4 1 2 2 1 2 2
3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 1 4 2 4 4 2 3 2 3 2 1 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3
Universitas Sumatera Utara
3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 2 4 2 2 1 1 2 1 2 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1
1 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 2 4 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 4 2 2 1 2 3 3 2 1 2
4 3 1 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 1 2 3 4 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3
3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 1 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2
1 4 1 2 4 3 3 4 3 4 3 4 2 1 2 2 2 2 4 4 4 1 1 1 1 3 4 4 4 3 2 1 2 1 4 4 4 4
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3
2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 2 2 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3
2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 1 4 1 1 1 4 1 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 4
3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4
3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 1 1 3 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4
2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4
2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 1 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4
4 1 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 4 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4
2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2
3 4 2 1 4 4 3 1 3 4 4 4 2 2 1 2 3 1 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 1 2 2 4 1 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3
3 4 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 2 3 2 1 4 1 2 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3
2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 1 3 4 4 3 4 3 4 4 1 2 2 3 2 4 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3
Universitas Sumatera Utara
1 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 2 4 2 4 4 1 2 2 3 3 4 3 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3
3 4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 4 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 1 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 1 3 1 2 1 2 3 3 3
3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 1 3 2 4 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4
3 3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4
1 1 1 2 1 1 2 3 1 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1
3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3
2 4 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3
1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 1 3 4 1 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3
1 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3
2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 4 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4
2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3
4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3
3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 1 1 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3
3 2 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 2 4 1 1 1 2 2 2 4 4 3 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3
2 3 1 2 3 4 2 4 3 3 1 3 2 1 1 4 3 3 4 2 1 1 1 3 1 2 3 3 1 1 3 3 2 2 3 3 3 2
2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 2 1 4 2 2 2 3 3 3 3 2 1 1 1 1 3 4 3 4
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN SPSS
TABEL TUNGGAL
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 7 7,1 7,1 7,1
Perempuan 92 92,9 92,9 100,0
Total 99 100,0 100,0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 16-17 2 2,0 2,0 2,0
18-19 38 38,4 38,4 40,4
20-21 45 45,5 45,5 85,9
22-23 14 14,1 14,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
Fakultas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Fakultas Kesehatan
Masyarakat 14 14,1 14,1 14,1
Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam 22 22,2 22,2 36,4
Fakultas Ekonomi dan Bisnis 37 37,4 37,4 73,7
Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik 26 26,3 26,3 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Stambuk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2015 27 27,3 27,3 27,3
2016 23 23,2 23,2 50,5
2017 28 28,3 28,3 78,8
2018 21 21,2 21,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
P5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 19 19,2 19,2 19,2
Kurang Setuju 20 20,2 20,2 39,4
Setuju 51 51,5 51,5 90,9
Sangat Setuju 9 9,1 9,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
P6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Penting 5 5,1 5,1 5,1
Kurang Penting 9 9,1 9,1 14,1
Penting 49 49,5 49,5 63,6
Sangat Penting 36 36,4 36,4 100,0
Total 99 100,0 100,0
P7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Mempengaruhi 9 9,1 9,1 9,1
Kurang Mempengaruhi 9 9,1 9,1 18,2
Mempengaruhi 43 43,4 43,4 61,6
Sangat Mempengaruhi 38 38,4 38,4 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
P8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Menyukai 3 3,0 3,0 3,0
Kurang Menyukai 18 18,2 18,2 21,2
Menyukai 69 69,7 69,7 90,9
Sangat Menyukai 9 9,1 9,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
P9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Mempengaruhi 3 3,0 3,0 3,0
Kurang Mempengaruhi 3 3,0 3,0 6,1
Mempengaruhi 46 46,5 46,5 52,5
Sangat Mempengaruhi 47 47,5 47,5 100,0
Total 99 100,0 100,0
P10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Penting 8 8,1 8,1 8,1
Kurang Penting 15 15,2 15,2 23,2
Penting 44 44,4 44,4 67,7
Sangat Penting 32 32,3 32,3 100,0
Total 99 100,0 100,0
P11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Bagus 1 1,0 1,0 1,0
Kurang Bagus 3 3,0 3,0 4,0
Bagus 79 79,8 79,8 83,8
Sangat Bagus 16 16,2 16,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
P12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Mempengaruhi 1 1,0 1,0 1,0
Kurang Mempengaruhi 5 5,1 5,1 6,1
Mempengaruhi 58 58,6 58,6 64,6
Sangat Mempengaruhi 35 35,4 35,4 100,0
Total 99 100,0 100,0
P13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Menarik 4 4,0 4,0 4,0
Kurang Menarik 3 3,0 3,0 7,1
Menarik 79 79,8 79,8 86,9
Sangat Menarik 13 13,1 13,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
P14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Sesuai 1 1,0 1,0 1,0
Kurang Sesuai 7 7,1 7,1 8,1
Sesuai 79 79,8 79,8 87,9
Sangat Sesuai 12 12,1 12,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
P15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Suka 2 2,0 2,0 2,0
Kurang Suka 4 4,0 4,0 6,1
Suka 49 49,5 49,5 55,6
Sangat Suka 44 44,4 44,4 100,0
Total 99 100,0 100,0
P16
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Suka 1 1,0 1,0 1,0
Kurang Suka 1 1,0 1,0 2,0
Suka 46 46,5 46,5 48,5
Sangat Suka 51 51,5 51,5 100,0
Total 99 100,0 100,0
P17
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Suka 9 9,1 9,1 9,1
Kurang Suka 40 40,4 40,4 49,5
Suka 31 31,3 31,3 80,8
Sangat Suka 19 19,2 19,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
P18
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Suka 21 21,2 21,2 21,2
Kurang Suka 35 35,4 35,4 56,6
Suka 31 31,3 31,3 87,9
Sangat Suka 12 12,1 12,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
P19
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Suka 9 9,1 9,1 9,1
Kurang Suka 31 31,3 31,3 40,4
Suka 45 45,5 45,5 85,9
Sangat Suka 14 14,1 14,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
P20
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Suka 6 6,1 6,1 6,1
Kurang Suka 28 28,3 28,3 34,3
Suka 35 35,4 35,4 69,7
Sangat Suka 30 30,3 30,3 100,0
Total 99 100,0 100,0
P21
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Suka 7 7,1 7,1 7,1
Kurang Suka 24 24,2 24,2 31,3
Suka 45 45,5 45,5 76,8
Sangat Suka 23 23,2 23,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
P22
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Suka 9 9,1 9,1 9,1
Kurang Suka 21 21,2 21,2 30,3
Suka 38 38,4 38,4 68,7
Sangat Suka 31 31,3 31,3 100,0
Total 99 100,0 100,0
P23
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Suka 16 16,2 16,2 16,2
Suka 43 43,4 43,4 59,6
Sangat Suka 40 40,4 40,4 100,0
Total 99 100,0 100,0
P24
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 Kali 20 20,2 20,2 20,2
Jarang (3-6 kali) 46 46,5 46,5 66,7
Sering (7-10 kali) 24 24,2 24,2 90,9
Sangat Sering (>10 kali) 9 9,1 9,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
P25
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Sebentar (< 30
menit) 23 23,2 23,2 23,2
Sebentar (>30 menit-1 jam) 18 18,2 18,2 41,4
Lama (1 jam- 2 jam) 27 27,3 27,3 68,7
Sangat Lama ( > 2 jam) 31 31,3 31,3 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
P26
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 minggu - 2 minggu 34 34,3 34,3 34,3
> 2 minggu - 1 bulan 14 14,1 14,1 48,5
> 1 bulan - 2 bulan 13 13,1 13,1 61,6
> 2 bulan 38 38,4 38,4 100,0
Total 99 100,0 100,0
P27
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Terpenuhi 12 12,1 12,1 12,1
Kurang Terpenuhi 26 26,3 26,3 38,4
Terpenuhi 60 60,6 60,6 99,0
Sangat Terpenuhi 1 1,0 1,0 100,0
Total 99 100,0 100,0
P28
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Sesuai 9 9,1 9,1 9,1
Kurang Sesuai 31 31,3 31,3 40,4
Sesuai 58 58,6 58,6 99,0
Sangat Sesuai 1 1,0 1,0 100,0
Total 99 100,0 100,0
P29
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 9 9,1 9,1 9,1
Kurang Setuju 17 17,2 17,2 26,3
Setuju 69 69,7 69,7 96,0
Sangat Setuju 4 4,0 4,0 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
P30
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Kurang Setuju 13 13,1 13,1 15,2
Setuju 71 71,7 71,7 86,9
Sangat Setuju 13 13,1 13,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
P31
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 4,0 4,0 4,0
Kurang Setuju 10 10,1 10,1 14,1
Setuju 62 62,6 62,6 76,8
Sangat Setuju 23 23,2 23,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
P32
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Terpenuhi 8 8,1 8,1 8,1
Kurang Terpenuhi 16 16,2 16,2 24,2
Terpenuhi 61 61,6 61,6 85,9
Sangat Terpenuhi 14 14,1 14,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
P33
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Terpengaruh 12 12,1 12,1 12,1
Kurang Terpengaruh 17 17,2 17,2 29,3
Terpengaruh 49 49,5 49,5 78,8
Sangat Terpengaruh 21 21,2 21,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
P34
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8,1 8,1 8,1
Kurang Setuju 34 34,3 34,3 42,4
Setuju 46 46,5 46,5 88,9
Sangat Setuju 11 11,1 11,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
P35
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 14 14,1 14,1 14,1
Kurang Setuju 27 27,3 27,3 41,4
Setuju 45 45,5 45,5 86,9
Sangat Setuju 13 13,1 13,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
P36
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Layak 29 29,3 29,3 29,3
Kurang Layak 34 34,3 34,3 63,6
Layak 29 29,3 29,3 92,9
Sangat Layak 7 7,1 7,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
P37
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Ada 12 12,1 12,1 12,1
Beberapa 55 55,6 55,6 67,7
Banyak 27 27,3 27,3 94,9
Sangat Banyak 5 5,1 5,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
P38
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 12 12,1 12,1 12,1
Kurang Setuju 20 20,2 20,2 32,3
Setuju 55 55,6 55,6 87,9
Sangat Setuju 12 12,1 12,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
P39
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 7 7,1 7,1 7,1
Kurang Setuju 19 19,2 19,2 26,3
Setuju 61 61,6 61,6 87,9
Sangat Setuju 12 12,1 12,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
P40
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Terpenuhi 5 5,1 5,1 5,1
Kurang Terpenuhi 8 8,1 8,1 13,1
Terpenuhi 62 62,6 62,6 75,8
Sangat Terpenuhi 24 24,2 24,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
P41
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Terpenuhi 3 3,0 3,0 3,0
Kurang Terpenuhi 10 10,1 10,1 13,1
Terpenuhi 69 69,7 69,7 82,8
Sangat Terpenuhi 17 17,2 17,2 100,0
Total 99 100,0 100,0
P42
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Membantu 3 3,0 3,0 3,0
Kurang Membantu 10 10,1 10,1 13,1
Membantu 58 58,6 58,6 71,7
Sangat Membantu 28 28,3 28,3 100,0
Total 99 100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
TABEL SILANG
P24 * P40 Crosstabulation
Count
P40
Total
Tidak
Terpenuhi
Kurang
Terpenuhi Terpenuhi
Sangat
Terpenuhi
P24 1 Kali 5 3 10 2 20
Jarang (3-6 kali) 0 5 32 9 46
Sering (7-10 kali) 0 0 16 8 24
Sangat Sering (>10
kali) 0 0 4 5 9
Total 5 8 62 24 99
P25 * P41 Crosstabulation
Count
P41
Total
Tidak
Terpenuhi
Kurang
Terpenuhi Terpenuhi
Sangat
Terpenuhi
P25 Sangat Sebentar (<
30 menit) 3 3 15 2 23
Sebentar (>30
menit-1 jam) 0 4 13 1 18
Lama (1 jam- 2 jam) 0 3 19 5 27
Sangat Lama ( > 2
jam) 0 0 22 9 31
Total 3 10 69 17 99
Universitas Sumatera Utara
P26 * P35 Crosstabulation
Count
P35
Total
Tidak
Setuju
Kurang
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
P26 1 minggu - 2
minggu 9 13 9 3 34
> 2 minggu - 1
bulan 1 5 6 2 14
> 1 bulan - 2 bulan 2 1 9 1 13
> 2 bulan 2 8 21 7 38
Total 14 27 45 13 99
TABEL UJI HIPOTESIS
Correlations
Xtotal Ytotal
Spearman's rho Xtotal Correlation Coefficient 1,000 ,520**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 99 99
Ytotal Correlation Coefficient ,520** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
16
17
18
19
20
15 Februari 2019
28 Februari 2019
4 Maret 2019
14 Maret 2019
22 April 2019
ACC Kuesioner Penelitian
Penyerahan Bab IV dan Bab
V
Revisi Bab IV dan V
Penyerahan Revisi Bab IV
dan V
ACC Seminar Hasil
Yang Mengetahui.
Dosen Pembimbing
Dra. Dayana, M.Si
NIP. 195908091986011002
Universitas Sumatera Utara
BIODATA PENELITI
Data Pribadi
Nama : Widya Fauziah Zahara
Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Siram, 20 Maret 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jalan Abadi Gang Mulya
Telepon/HP : 081262124721
Email : [email protected]
Anak Ke : 2 dari 3 Bersaudara
Nama Orang Tua
Ayah : Meswanto
Ibu : Supriyani
Saudara Kandung : 1. Devi Karina Putri
2. Ananda Sabillah Yasmin
Pendidikan Formal
1. 2003 – 2009 : SD Negeri 115527 Tanjung Siram
2. 2009 – 2012 : MTs Negeri Rantauprapat
3. 2012 – 2015 : SMA Negeri 3 Rantau Utara
Prestasi dan Pengalaman Organisasi
1. Duta Wisata Kabupaten Labuhanbatu 2014
2. Duta Wisata Provinsi Sumatera Utara 2014
3. Anggota Divisi Campaign Public Relations Ilmu Komunikasi USU (PRASTA)
2015 s/d sekarang
Universitas Sumatera Utara