Post on 03-Dec-2015
description
Skenario 2
PROPLAPS TALI PUSAT
• Diklasifikasikan sebagai berikut :– Tali pusat terkemuka,bila tali pusat berada
dibaeah bagian terendah janin dan ketuban masih intak.
– Tali pusat menumbung, bila tali pusat keluar melalui ketuban yang sudah pecah,ke serviks dan turun ke vagina.
– Occult prolapse, tali pusat berada di samping terendah janin turun ke vagina.
• Faktor dasar yang merupakan prolaps tali pusat adalah tidak terisinya secara penuh PAP dan serviks oleh bagian terendah janin.
• Faktor etiologi prolaps tali pusat meliputi :– Presentasi letak lintang atau sungsang– Prematuritas – Kehamilan ganda– Plasenta ketak rendah– Ketuban pecah dini
Patofisiologi
Tek. Pada tali pusat pada bag. Terendah janin
Mengurangi sirkulasi plasenta
Obstruksi lengkap tali pusat
Berkurangnya DJJ
Hipoksia
Kematian janin
Diagnosis
• Melihat tali pusat keluar dari introitus vagina• Auskultasi terdengar jantung janin irregular,sering
dengan bradikardi yang jelas,terutama berhubungan dengan kontraksi uterus.
• Monitoring denyut jantung janin yang berkesinambungan memperlihatkan adanya deselerasi variabel.
• Tek. Pada bag. Terendah janin oleh manipulasi eksterna terhadap PAP menyebabkan menurunnya detak jantung secara tiba – tiba ( menandakan kompresi tali pusat )
Pengelolaan
• Terapi defintif yaitu melahirkan janin dengan segera. ( seksio sesarea )- Persalinan pervaginam mungkin jika pembukaan lengkap,tidak ada CPD , dan bagian terendah janin sudah masuk panggul.
• Meminimalisir tek dari bag terendah janin dengan posisi knee chest .
Komplikasi
• Komplikasi seperti laserasi jalan lahir,ruptur uteri akibat anestesia,anemia dan infeksi dapat terjadi sebagai akibat dari usaha menyelamatkan bayi.
Prognosis
• Kematian perinatal sekitar 20 – 30% .• Prognosis membaik dengan seksio sesarea
secara liberal untuk terapi prolaps tali pusat.
MIOMA UTERI
• Neoplasma jinak yang berasal dari uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya.
• Etiologi sampai saat ini belum diketahui.• Mioma uteri banyak ditemukan pada usia
reproduksi dan kejadiannya rendah pada menopause.
• Perempuan nulipara lebih tinggi untuk terjadi mioma,sedangkan multipara relatif menurun.
• Mioma menurut letaknya :– Mioma submukosum : dibawah endometrium dan
menonjol ke dalam rongga uterus.– Mioma intramural : terdapat di dinding uterus
diantara serabut miometrium.– Mioma subserosum : tumbuh diluar dinding
uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus,diliputi oleh serosa.
Pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan.
• Mengurangi kemungkinan perempuan menjadi hamil,terutama mioma uteri submukosum.
• Resiko abortus bertambah.• Kelainan letak janin dalam rahim,terutama pada mioma
yang besar dan letak subserosum.• Menghalangi lahir bayi,terutama mioma letak di serviks.• Inersia uteri dan atonia uteri pada mioma letak di dalam
rahim/ banyak terdapat mioma.• Mempersulit lepasnya plasenta ( mioma submukosum
dan intramural )
Diagnosis
• USG abdominal maupun transvaginal• MRI ( karena tidak memakai radiasi ionisasi )
Penanganan
• Operasi untuk mengangkat mioma dalam kehamilan.
• Bila terjadi degenerasi merah pada mioma,lakukan konservatif dengan istirahat tirah baring dan pengawasan yang ketat.
• Tindakan laparatomi ( bila perlu )• Bila menghalangi lahirnya janin,lakukan seksio
sesarea.