Post on 06-Feb-2018
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 1
BAB IGLOBALISASI DAN DAYA SAING
(IMPLIKASI PADA TINGKAT NASIONAL, LOKAL & INDIVIDU)
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Sesudah mempelajari unit ini anda diharapkan mampu:
1. Mendefinisikan konsep globalisasi dan memberi argumentasi untuk dan
menghadapi globalisasi;
2. Mengetahui dampak ICT dalam proses globalisasi dan daya saing;
3. Menguraikan keuntungan dan kerugian dari globalisasi
4. Menghubungkan proses globalisasi dengan strategi pengembangannasional;
5. Menegaskan konsep daya saing, produktivitas dan bagaimana
hubungannya dengan pengembangan nasional dan mencari tahu
bagaimana penerapannya dalam dunia usaha;
6. Menjelaskan konsep-konsep aliansi dan jaringan kerja;
7. Menguraikan macam-macam tipe aliansi dan jaringan kerja;
8. Menguraikan apa itu pengembangan berkelanjutan dan mengapa hal ini
penting termasuk hubungan antara produk ramah lingkungan dan
pengembangan berkelanjutan;
9. Menggunakan sistimatika berpikir dalam menjelaskan hubungan antara
globalisasi, daya saing, produktivitas, dan ketahanan;
10. Menguraikan implikasi-implikasi globalisasi pada tingkat nasional, lokal
dan indi- vidu;
1.1 DEFINISI GLOBALISASI
Globalisasi merupakan fenomena ekonomi, melibatkan peningkatan
interaksi, keterpaduan, sistem ekonomi nasional melalui pertumbuhan
perdagangan internasional, investasi dan aliran modal, Globalisasi juga sebagai
peningkatan yang terjadi dengan cepat dalam pertukaran teknologi, sosial, dan
budaya lintas negara sebagai bagian dari globalisasi. Definisi globalisasi juga
diartikan sebagai perpindahan orang, barang, modal dan berfikir-berfikir yang
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 2
sepadan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan ekonomi terpadu yang pada
gilirannya dipicu oleh peningkatan perdagangan dan investasi.
1.2 KEKHASAN GLOBALISASI.
Diantara hal yang penting dari saluran global terpadu adalah perdagangan
internasional dan aliran modal. The global competitiveness Report (Laporan daya
saing global) tahun 1977 mencatat lima faktor utama dalam investasi modal asing.
• Seberapa besar pasar yang ditargetkan oleh negara
• Pertumbuhan pasar yang diharapkan sesuai dengan yang ditargetkan
negara
• Kemampuan modal pendamping dan keuntungan yang diperoleh
• Produktivitas dan budaya kerja pekerja
• Infastruktur
Sebagai contoh, investasi umum dalam pendidikan dan infrastruktur dapat
meningkat- kan modal sendiri dan motivasi kerja serta akan menarik
investasi asing. Globalisasi cenderung untuk lebih membuka iklim investasi dan
memberi kontribusi per- tumbuhan aliansi global, joint venture dan jaringan
bisnis. Serikat buruh era global, telah mengubah pola kekhususan geografi antar
negara. Se- bagai pengembang ekonomi menggeser pelayanan, industrialisasi
menjadi the hall- mark of the peryphery. Industri pertanian sebagai sumber
pertumbuhan ekonomi di semua bagian negara berkembang.
1.3 DAMPAK ICT TERHADAP GLOBALISASI
Dunia menjadi semakin kecil‘ hal ini muncul hasil dari pengamatan
yang dilakukan berulang kali pada saat ini. Salah satu alasan utama adalah
meluasnya Information and Communication Technology (ICT). Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi globalisasi. Salah satu diantaranya adalah
manfaat informasi dan komunikasi teknologi. (ICT).
ICT adalah sumber penting dalam kegiatan bisnis sehubungan dengan
luasnya
perkembangan jaringan komunikasi, sistem distribusi terpadu, dan sistem data
base yang memberi kemudahan bisnis untuk beroperasi dalam arahan global.
ICT memberi kemu- dahan berkomunikasi antar industri melalui teknologi state-
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 3
of-the-art, terdiri dari per- alatan telekomunikasi seperti kamera high-tech,
ISDN networks, menghasilkan kece- patan yang tinggi pada transmisi data.
Saat ini banyak industri diseluruh dunia terlibat dalam globalisasi melalui
ICT, hal ini telah menyebabkan peningkatan persaingan antar industri-industri.
Oleh karena ini, keuntungan untuk konsumer adalah harga yang sudah dipatok
di internet lebih murah di- bandingkan dengan harga di toko.
Faktor-faktor lain yang telah memberi kontribusi terhadap pergerakan
globalisasi adalah e-commerce dan e-business. E-commerce dimaksudkan sebagai
suatu perubahan informasi melalui fasilitas elek- tronik pada semua tingkat
permintaan (supply chain), berhubungan dengan perdagan- gan barang-barang
melalui fasilitas dan pelayanan elekronik. Sebaliknya E-busines di- maksudkan
sebagai perubahan informasi melalui fasilitas elektronik sehubungan den- gan
kegiatan bisnis internal dan eksternal pada suatu organisasi. E-commerce memberi
konsumsi yang luas ke seluruh dunia dengan tingkat produk yang tinggi dan
mening- katkan penjualan dan keuntungan.
1.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GLOBALISASI
Tabel 1.1. Kelebihan dan kekurangan globalisasi:Kelebihan Globalisasi Kekurangan Globalisasi
Kondisi ekonomi negara-negara erathubungannyadengan ekonomi internasional secarakonsisten berkembang jauh lebih cepatdibanding negara- negara yang mencobamelindungi diri. Ekonomi terbuka yangdiatur dengan baik telah berkembangdengan tingkat per- tumbuhan sekitar 2½persen lebih tinggi dibanding tingkatpertumbuhan ekonomi yang tertutup darikekuatan globalisasi.
Ada beban sosial dan beban ekonomi pengaruh dariglobalisasi. Liberalisasi perdaganganmenguntungkan bagi industri-industri yang mempunyai dayasaing dan merugikan industri-industri yang tidak mempunyaidaya saing; globalisasi juga mengharuskan negara-negaraanggota untuk melakukan restrukturisasi dan reformasiekonomi. Meskipun hal ini bisa memberi keuntunganjangka panjang, ada biaya-biaya dan beban-beban baruyang harus diselesaikan dan muncul dalam jangkapendek, beban sosial untuk mereka yang terpengaruh sangattinggi.
Negara-negara yang memiliki pertumbu-han ekonomiyang lebih besar lebih mampumeningkatkan standar hidup danmengurangi kemiskinan. India telahmengurangi tingkat kemiskinan sebesarsetengah darisebelumnya dalam dua dekade. Cina telahmengurangi jumlah rakyat miskin pedesaandari 250 juta orang pada tahun 1978hingga menjadi 34 juta orang pada tahun1999. Biaya impor yang lebih murahmenyebabkan lebih banyak produk yangbisa diakses oleh banyak orang,melalui persaingan, bisa membantumendukung efisiensidanproduktivitas.
Sejumlah negara tidak mampu mengambil keuntungan dariglobalisasi dan stan- dar hidupnya menurun jauh dibawahnegara-negara kaya. Selisih pemasukan antara 20%negara-negara kaya dan mi- skin bertambah dari 30banding 1 pada tahun 1960 sampai 82 banding 1 padatahun 1995.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 4
Peningkatan kesejahteraan melalui ekonomiyangdidapat dari globalisasi telah mengarah terhadappeningkatan akses pelayanan kesehatan dan airbersihdan meningkatkan tingkat harapan hidup. Lebihdari 85persen populasi dunia bisa memiliki harapanhidup sampai enam puluh tahun (dua kalilebih panjang dari tingkat harapan hidup rata-rata 100 ta- hun lalu!)
Peningkatan perdagangan dan perjalanantelahmemfasilitasi penyebaran penyakit manusia, hewandan tumbuhan, seperti HIV/AIDS, SARS dan fluburung, lintasnegara. Krisis AIDS telah menurunkan tingkatharapanhidup di sejumlah negara di Afrika hingga kurang dari33 tahun, penundaan penanganan masalah tersebutdisebabkan karena tekanan ekonomi dan telahmemperburuk keadaan. Globalisasi jugamemungkinkan pengenalan terhadap rokok dantembakau di negara- negara berkembang, danmasalah utama kesehatan dan beban finansialsehubun- gan dengan hal tersebut.
Peningkatan pendapatan global dan pe-nurunanrintangan investasi telah memicu peningkataninvestasi luar negeri langsung danmempercepat pertumbuhannya di berbagai negara
Meningkatnya saling ketergantungan antarnegaradalam era globalisasi mem- buat negara-negaratersebut lebih rentan terhadap masalah ekonomiseperti krisis ekonomi Asia di akhir 1990-an.Peningkatan kesadaran lingkungan
danpertanggungjawabannya berkontribusi padahasil lingkungan yang positif dengan mendorongpenggunaan teknologi yang lebih efisien dankurang mencemari serta memfasilitasi imporbahan-bahan pengganti yang
bisa diperbaha rui untukmenggantikan sumber daya alam yang mulailangka
Lingkungan telah dibahayakan spt industri-industripertanian, kehutanan, per- tambangan, perikanan,eksploitasi kode- kode lingkungan secara berlebihandan korupsi merusak perilaku negaraberkembang. Perusahaan biji benih pertanianmerusak perbedaan biologis bumi, danmembahayakan kehidupan petani.Peningkatan institusi global yang saling
terkait danketergantungan, seperti Or- ganisasi PerdaganganDunia dan Bank Dunia, mampu menyelesaikanpertikaian antarnegara, selain itu tekanan ekonomi danpolitikinternasional memungkinkan untuk dipecahkandengan pendekatan “berdasarkan aturan”,dibandingkan dengan pendekatan kekuatanekonomi atau politik yang lebih besar
Kekuatan utama ekonomi memiliki pengaruh besardalaminstitusi globalisasi, seperti Organisasi PerdaganganDunia(WTO), dan ini bisa bertentangan dengankepentingan negara berkembang di dunia. Tingkatperlindung an pertanian oleh negara-negara kayajuga diperkirakan sekitar lima kali lebih besardaripada bantuan yang mereka berikan pada ne- garamiskin.
Perkembangan teknologi secara dramatismengurangi
beban dan harga danmengubah cara dunia berko-munikasi, belajar,melakukan bisnis danmenanggulangi penyakit. Antara tahun 1990 dan1999, tingkat buta huruf de- wasa di negaraberkembangmenurun dari 35 persen menjadi 29 persen.
Liberalisasi perdagangan dan perkembanganteknologimengubah ekonomi negara, merusak komunitaspertaniantradisional dan memungkinkan impor barang pabrikdengan murah. Hal ini bisa menyebabkanpengangguran jika tidak ditangani dengan seksama,karena pekerjaan di bidang ekonomi tradisionalmenjadi langka dan orang-orang mungkin tidaklagi menghargai kemampuan untuk melakukansuatu pekerjaan
Komunikasi modern dan penyebaran informasisecaraglobal telah berkontribusi pada tumbangnyarezim tidak demokratis dan pertumbuhandemokrasi liberal diseluruh dunia.
Komunikasi modern telah menyebarkan kesadaranakanperbedaan antar ne- gara, dan meningkatkantuntutan migrasi ke negara yang lebih kaya.
Penggunaan standar tempat kerja olehperusahaanglobal untuk fasilitas produksi internasionalmereka di negara-negara berkembangmembuat kontribusipenting pada penghargaan untuk standarkerjainternasional. Gaji yang dibayarkan olehperusahaan multi nasional di negara-negaraberpenda-patan rendah dan menengah berkisarantara 1,8 sampai 2,0 kaligaji rata-ratadi negara- negara tersebut.
Persaingan global bisa memicu “pertarungansampai akhir”dalam tingkat gaji dan standar kerja. Persaingantersebut juga bisa menimbulkan “pemerasanotak” pekerja ahli,dimana para profesional berkualitas sepertidoktor,insinyur, dan spesialis IT, bermigrasi ke negaramaju untuk mengambil keuntungan seperti gaji yanglebih tinggi dan karir yang lebih besar serta prospekhidup. Hal ini menghasilkan berkurangnya pekerjaberkualitas di negara berkembang.
Migrasi internasional memicu pengenalanlebihbesarakan keberagaman dan penghargaan terhadapidentitas kultural yang meningkatkandemokrasi dan akses atas hak asasi.
Budaya dan bahasa nasional yang asli bisaterkikis olehbudaya globalisasi modern.
Sumber: United Nations Development Prgogramme, 2004 http://www.undp.org
1.5 GLOBALISASI, DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS
Seperti diketahui, globalisasi merupakan sebuah konsep luas yang mencakup
proses-proses dimana pasar sub nasional (misalnya pasar lokal, pasar provinsi,
atau pasar daerah) dan pasar nasional digabungkan ke dalam pasar lain
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 5
pada dimensi global.
Dimensi ini mencakup tenaga kerja, keuangan, makanan dan bahan mentah,
jasa dan pasar lainnya.
Gambar 1.1 Dampak Globalisasi terhadap Ekonomi
Daya saing merupakan batas tingkatan dimana sebuah negara bisa, dengan
persyaratan pasar bebas dan adil, memproduksi barang dan jasa yang lu- lus dari
ujian pasar internasional, sambil terus menerus mempertahankan dan
memperluas pendapatan nyata untuk masyarakatnya dalam jangka panjang‖.
Hal ini hanya bisa dicapai melalui peningkatan produktivitas.
1.5.1 Faktor dan persyaratan kebersaingan
Delapan faktor utama yang mempengaruhi kebersaingan suatu negara,
perusahaan multi nasional dan perusahaan bisnis:
Ekonomi daerah. Semakin banyak persaingan yang ada dalam
ekonomi daerah, semakin produktif dan semakin kompetitif lah
perusahaan domestik dan semakin tinggi juga nilai tambah
produktivitas dan kesejahteraan negara.
Internasionalisasi. Keterbukaan untuk kegiatan ekonomi
internasional men- ingkatkan kinerja ekonomi suatu negara.
Kebersaingan memimpin ekspor sering dihubungkan dengan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 6
pertumbuhan ekonomi daerah. Keterpaduan yang lebih tinggi dengan
ekonomi internasional menghasilkan alokasi sumber daya yang lebih
produktif dan standar hidup yang lebih tinggi.
Pemerintah. Kebijakan pemerintah berkonsentrasi pada penciptaan
lingkungan yang kompetitif bagi perusahaan-perusahaan dan pada
penyediaan kondisi makro ekonomi dan sosial yang bisa diprediksi
dan dengan demikian meminimalisir resiko eksternal bagi kegiatan
ekonomi.
Keuangan. Sektor keuangan yang berkembang baik, terpadu secara
interna- sional dalam sebuah negara mendukung kebersaingan
internasional negara tersebut.
Infrastruktur. Infrastruktrur yang baik mendukung kegiatan
ekonomi. Infra- struktur yang baik mencakup tersedianya sumber
daya alam dan sistem bisnis fungsional, teknologi informasi,
transportasi, komunikasi dan pendidikan serta perlindungan lingkungan
yang efisien.
Manajemen. Produk dan jasa yang kompetitif mencerminkan
kemampuan manajerial, berorientasi jangka panjang, kemampuan
untuk beradaptasi pada perubahan dalam lingkungan kompetitif,
tingkat kewirausahaan dan kemampuan keterpaduan serta pembedaan
kegiatan bisnis.
Ilmu pengetahuan dan teknologi. Keuntungan kompetitif bisa
dibangun dalam penerapan teknologi yang ada dengan inovatif
dan efisien. Investasi dalam penelitian dan kegiatan inovatif untuk
menciptakan pengetahuan baru sangat penting bagi sebuah negara
yang berada dalam tahap pengembangan ekonomi kearah yang lebih
dewasa.
Kualitas masyarakat. Tenaga kerja terlatih dengan sikap positif
meningkatkan produktivitas dan kebersaingan sebuah negara.
Pendidikan, kemampuan teknis pekerja, kualitas manajemen dan
efisiensi, semuanya berkontribusi pada keber- saingan. Semua ini
berarti bahwa untuk membuat sebuah strategi yang kom- petitif
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 7
diperlukan lebih banyak perubahan koordinasi dalam pengembangan
sumber daya manusia dibandingkan dengan beberapa usaha profil
tinggi dalam satu atau dua bidang. Harus ditekankan disini bahwa
keterbukaan pada pasar global dan internasionalisasi ekonomi
memainkan peran penting dalam produktivitas dan pencapaian
kompetitif.
1.5.2 Faktor produktivitas
Sejumlah tren penting telah terlihat dalam lingkungan bisnis yang akan
mengarah pada perubahan dramatis strategi dan pendekatan produktivitas saat ini.
Tren-tren tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:
Globalisasi dan ekonomi yang terpadu;
Pengaruh pengembangan teknologi;
Kemunculan sistem kerja baru;
Pergeseran dari praktek pribadi secara tradisional ke
Manajemen SDM internasional.
Perubahan gaya kepemimpinan : dari birokrasi ke kewirausahaan.
Produktivitas merupakan masalah utama bagi strategi pengembangan
nasional karena pengaruhnya terhadap perkembangan sosial dan ekonomi.
Produktivitas ini penting sebagai sumber pendapatan dan sebagai tujuan
integrative kerjasama tenaga kerja/manajemen dan partisipasi pekerja, yang
merupakan kriteria untuk kebersaingan perusahaan dan strategi jangka panjang
pemerintah, pegawai dan pemilik perusahaan untuk mengurangi kemiskinan
dan mendorong hak asasi manusia dan demokrasi ekonomi. Tujuan
produktivitas, produk yang dibuat dapat diterima oleh semua pihak terkait,
menjadi instrumen penting sebagai penyebaran kesejahteraan, hubungan idustri
yang baik dan partisipasi demoktratis pekerja.
1.5.3. Paradigma baru pengembangan produktivitas
Secara tradisional, produktivitas dipandang sebagai konsep efisiensi
(jumlah hasil dikaitkan dengan usaha atau sumber daya yang digunakan),
sementara produktivitas dipandang sebagai sebuah konsep efisiensi dan
efektifitas, efisiensi berarti bagaimana perusahaan memenuhi perubahan yang
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 8
dibutuhkan untuk memenuhi harapan pelanggan, dengan kata lain bagaimana
perusahaan menciptakan dan menawarkan nilai pelanggan. Produktivitas sekarang
dipandang sebagai sesuatu yang tergantung pada produk dan jasa (kegunaan,
keunikan, kualitas, kenyamanan, ketersediaan, dsb) dan efisiensi produksi dan
distribusinya pada pelanggan. Agar relevan dengan lingkungan yang dinamis dan
berubah, usaha peningkatan produktivitas harus menitik beratkan pada:
Melakukan hal yang benar (mengetahuai ―apa yang akan
diproduksi dan didis- tribusikan) denagn terus menerus mengkaji
ulang; mengenali perubahan kebu- tuhan dan harapan konsumen dan
masyarakat; serta pembuatan dan perancan- gan produk dan jasa yang
paling bisa memuaskan dan sesuai harapan.
Melakukan hal yang benar (mengetahui ―bagaimana) dengan
terus menerus meningkatkan proses produksi dan distribusi;
mengirimkan barang dan jasa dengan cara yang paling efisien sambil
meminimalisir pengaruh negatifnya ter- hadap lingkungan sosial dan
ekologi.
1.6 Aliansi dan jaringan bisnis
Tren-tren mengenai kebersaingan yang lebih tinggi melalui pertumbuhan
produktivitas dan pengembangan pasar secara paradoks mengharuskan
perusahaan membentuk aliansi kerjasama dan jaringan kerja agar mampu bersaing
dengan lebih baik melalui kerjasama. Untuk menghadapi perubahan tren yang
sangat cepat dalam bidang ekonomi interna- sional, perusahaan-perusahaan harus
menggunakan praktek manufaktur ―agile (was- pada)‖—yaitu mereka harus lebih
terbiasa dengan perubahan dan perbedaan kebutuhan pelanggan mereka; bisa
mengatur ulang sistem distribusi penyedia, pekerja dan manajer mereka dengan
cepat; serta menggunakan jaringan telekomunikasi dan transportasi berkecepatan
tinggi untuk mendapatkan dan memilah-milah informasi dan untuk men-
dapatkan masukan dan mendistribusikan produk.
1.6.1 Jenis-jenis aliansi
Aliansi horizontal
Aliansi horizontal mencakup perusahaan-perusahaan yang bergerak di
bidang bisnis yang sama. Perusahaan-perusahaan tersebut jarang sekali
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 9
bergerak di bidang jasa, tapi saat ada yang demikian, perusahaan
tersebut biasanya bertujuan untuk mencapai skala tertentu, untuk
menyesuaikan dengan perubahan atau untuk menangani bidang- bidang
keahlian.
Aliansi vertikal
Aliansi vertikal adalah hubungan antara organisasi-organisasi dari
bidang bisnis yang berbeda. Aliansi ini adalah jenis aliansi yang
umum ditemukan diantara perusahaan- perusahaan jasa karena bisa
diatur sebuah kolaborasi yang bisa memberikan solusi lengkap pada
pelanggan. Dengan sedikit kemungkinan persaingan antar anggota ali-
ansi, perusahaan-perusahaan tersebut bisa menggabungkan kemampuan
mereka untuk bersaing dengan organisasi (perusahaan) lain yang lebih
besar dan lebih luas.
Aliansi strategis
Aliansi strategis, secara luas dijelaskan sebagai sebuah perjanjian
kontrak antara peru- sahaan-perusahaan untuk bekerja-sama dalam
mencapai satu tujuan tertentu tanpa mempedulikan bentuk hukum atau
organisasi aliansi tersebut. Definisi ini mencakup teramat banyak
perjanjian yang berkisar mulai dari persetujuan dengan jabat tangan
sampai ke merger, dan join-venture.
1.6.2 Jaringan bisnis
Jaringan bisnis adalah sebuah kelompok yang terdiri dari perusahaan-
perusahaan kecil dan menengah (UKM) yang sudah berhasil dan bekerjasama
serta bergabung untuk mencari peluang bisnis baru. UKM-UKM ini bergabung
bersama untuk membuat sebuah massa kritis untuk mencapai keuntungan
kompetitif dalam hal skala, cakupan, dan ke- cepatan seperti yang dimiliki oleh
organisasi yang lebih besar dan lebih luas. Proyek- proyek yang disepakati
biasanya bertujuan agar bisa lebih kompetitif di pasar lokal dan internasional.
Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi harus membangun seman- gat
kepercayaan dan fleksibilitas yang terus-menerus digabungkan untuk peluang
bisnis lebih jauh.
Sekarang, perusahaan-perusahaan segala ukuran harus lebih
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 10
tergantung pada jaringan komunikasi dan transportasi dunia dan mendirikan
―organisasi virtual‖ agar bisa tetap responsif dan fleksibel. Untuk menerapkan
praktek manufaktur ―agile‖, mereka harus menyusun perusahaan-perusahaan
mereka menjadi sebuah tim baru untuk menghadapi peluang-peluang baru.
Organisasi-organisasi virtual tidak lagi terbatas oleh keharusan adanya
tempat secara geografis atau lokasi di kota sebagaimana perusahaan-perusahaan
lain yang terkait dalam produksi massa, mereka harus bisa memiliki keberadaan
global untuk mendapatkan cakupan ekonomi, komponen penghubung sistem
produksi distribusi di banyak lokasi yang memiliki karakteristik fisik dan
geografis yang paling sesuai dengan penggunaan komponen tersebut dengan
efisien.
Kesimpulannya, globalisasi dan perubahan teknologi, disandingkan
dengan perturan dan demografi tenaga kerja, telah menciptakan kenyataan
kompetitif yang baru dan mengharuskan sikap efektif dan adaptif terus menerus.
Struktur jaringan kerja memungkinkan produktivitas sekaligus fleksibilitas.
1.7 Implikasi globalisasi pada tingkat individu, daerah dan nasional
Gambar 1.2. Piramida implikasi globalisasi
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 11
Tabel 1.2. Dampak Globalisasi di berbagai Tingkatan
TINGKAT: GLOBAL Pada tingkat global, banyak perhatian yang diberikanterhadap tren-tren konsentrasi CO2, bagaimana perdagangantrans-nasional dan proses globalisasi lainnya yang sedangmeningkat.
Perbuatan-perbutandan implikasi-implikasi
Konsentrasi CO2 dan skenario yang dibuat tentang dampak jangkapanjang konsentrasi CO2. Penyebab- penyebab dan akibat-akibatjuga ditulis, dengan tar-get dan perencanaan tindakan pemerintahannasional.Keterlibatan pemegang
sahamOrganisasi dunia dan bukan organisasi internasional, perguruantinggi dan penelitian institusi, LSM interna-sional.
LEVEL: NASIONAL Komitmen yang dibuat pemerintah nasional untuk forumglobal/PBB untuk mengurangi tingkat CO2 dikon- versi kedalamkebijakan dan program-program na-sional
Tindakan danimplikasi- implikasipada level ini
Dukungan dan bimbingan dalam bentuk hukum, pera- turan,undang-undang, penelitian dan pengemban- gan, bantuankeuangan dan lain sebagainya digaris- bawahi dandiimplementasikan
Keterlibatan pemegangsaham
Kementrian pemerintahan nasional, agensi dan depar- temen-departemen; institusi-institusi pelatihan dan penelitian, universitas,bisnis dan asosiasi industri, dewan perdagangan
Level: kota / lokal Kota-kota dan pemerintahan lokal mengambil keun- tungan dariPENGATURAN KHUSUS yang dibuat oleh level nasional danmengimplementasikannya secara lokal, dengan mengintergrasipencapaian dan tujuan- tujuan kedalam perencanaanmanajemen lingkungan mereka sendiri.
Tindakan danImplikasi - implikasipada level ini
Pengaturan lokal, peraturan-peraturan di gabungkan denganinformasi kampanye dan media informasi un- tuk kumunitas-komunitas lokal, keperluan pengura- gan tingkat CO2 di kota.Kampanye dapat memasukkan tambahan khusus untukpengembang- pengembang, perencanaan transportasi, Panduandan daftar kontrol, dan sebagainya. Sekarang banyak kota-kotamemperhatikan tujuan pengurangan CO2 terhadap pusatperencanaan untuk sistem mana- jemen lingkungan urban didasarkanpada ISO
Keterlibatan pemegangsaham
Pemerintah lokal, departemen, Agen-agen bisnis dan asosiasiindustri, KADIN, institusi-institusi keuangan. NGOS dan kelompokkomunitas dan institusi- institusi, dan lain sebagainya.
Level: gedung Hal ini adalah langkah penting dimana panduan, ckecklists danperaturan-peraturan dikonversi kedalam perencanaan danperancangan spesifikasi un- tuk membantu pengurangan emisi CO2dari gedung- gedung, dan kegiatan- kegiatan yang dibawah KEKUASANMEREKA
Tindakan-tindakandan implikasi-implikasipada level ini
Spesifikasi material, perancangan dimasa depan, pemilihanteknologi dan prosedur penggunaan mem- punyai kata kunciuntuk mencapai level pengurangan CO2.
Pengaruh stake holder Pengguna individu, klub-klub dan NGOS, tim manajemen.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 12
Level: individu Banyak kegiatan pada level ini pada kegiatan sehari- hari darikegunaan gedung.Berupa kegiatan- kegiatan akumulatif yangmempunyai dampak sub- tansi pada lingkungan sekitar dan adakesempatan krisis untuk suatu perbuatan. Seperti penguranganpenggunaan energi listrik, meminimalisasipemborosan air dan sampah, mendukung program 3 R‟s (Reduce– Reuse – Recycle) diseluruh kegiatan pada level ini, dengan caramengikuti prosedur secara sek- sama yang diberikan oleh manajemenatau dapat juga berdasarkan keyakinan sendiri melalui pengeta huandan kesadaran tentang gedung
Keterlibatan/pengaruh
stake holder:
Pengguna individu, sekolah-sekolah dan NGO‟s
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 13
Tugas !:
Tujuan pembelajaran: Untuk menyajikan pendapat menentang dan
mendukung globalisasi
Dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 orang murid dan berdasarkan sudut
pandang utama tentang globalisasi yang disajikan dalam buku panduan saudara:
Tuliskan masalah dan ketiga posisi yang akan disajikan. MASALAH/SUDUT
PANDANG
Posisi A:
Posisi B:
Posisi C:
1. Ciptakan kasus terbaik untuk posisi saudara
Baca buku panduannya
Susun dan buat kerangka berfikir logis dan pendapat yang beralasan kuat
2. Sajikan kasus terbaik untuk kedua posisi (Sementara satu pihak men- yajikan
materi, yang lainnya mendengarkan dan mencatat tanpa komen tar)
Pasangan murid A menyajikan pendapat untuk Posisi A.
Pasangan murid B menyajikan pendapat untuk Posisi B.
3. Terlibat dalam diskusi terbuka
Para murid terlibat dalam pembicaraan mengenai masalah yang dibahas,
terus mendukung posisi mereka, mengalahkan penalaran dan bukti dari pihak
lain.
4. Merangkum
Pasangan lawan bekerja bersama untuk menyatukan pendapat-pendapat
paling kuat dari kedua posisi
5. Menyiapkan laporan
Seluruh kelompk menulis laporan gabungan yang menjelaskan rangkuman
mereka. Laporan itu harus dipresentasikan di depan kelas
Pekerjaan Rumah: Tulis esai sepanjang dua halaman tentang globalisasi
dengan
a) Memberikan definisi saudara sendiri tentang globalisasi dan
b) Dimana saudara menilai pengaruhnya pada masyarakat dan kehidupan
saudara
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 14
TUGAS 2:
Tujuan objektif: Gunakan sistem berpikir untuk membedakan kompleksitas
dari saling berhubungan dengan saling bergantung dan
globalisasi.
Dunia adalah web yang kompleks dari hubungan yang saling bergantung
yang memerlukan suatu keseimbangan yang halus antara bagian-bagian dari
web, karena mengubah satu bagian apapun akan mempengaruhi keseluruhan.
Sebagai contoh, polusi lingkungan dalam satu tempat dapat mempengaruhi
serangkaian makanan, kesehatan, kondisi tempat tinggal dan mata pencaharian
pada banyak tempat. Isu-isu juga saling berhubungan.
Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok terdiri dari 5 - 6 orang. Tiap
kelompok akan ditugaskan menganalisa dan memberi pandangan pada setiap
pernyataan, paling sedikit dua kelompok yang menerima pernyataan yang sama.
Pada dasar pernyataan berikut, tulis tiga konsekwensi yang berhubungan dengan
pernyataan berikut:
Pernyataan 1: Globalisasi membawa keberuntungan
Pernyataan 2: Globalisasi membawa kerugian
Pernyataan 3: Globalisasi di sukai oleh ICT’s
Pernyataan 4: Globalisasi perlu kebersaingan
Pernyataan 5: Globalisasi perlu produktifitas
Pernyataan 6: Globalisasi perlu aliansi dan jaringan kerja
Pernyataan 7: Keberlanjutan pengembangan adalah konsep menyatukan perspektif
yang berbeda,
Kelompok dengan pernyataan yang sama sebaiknya membandingkan dan
mendiskusikan pekerjaan mereka dan membedakannya bagaimana isu-isu
yang berbeda mempengaruhi banyak aspek dari masyarakat dan di
banyak negara yang berbeda
Kelompok-kelompok akan melaporkan temuan mereka dalam paripurna untuk
perdebatan lebih lanjut dengan guru dan anggota kelompok lainnya.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 15
TUGAS 3:
Tujuan pembelajaran: menjelajah konsep ketergantungan dunia global
Cari melalui Koran harian, majalah baru untuk artikel-artikel yang menjelaskan
bagaimana bagian dunia yang lain mengalami suatu dampak terhadap komunitas
local saudara atau bagaimana Negara saudara mengalami suatu dampak terha- dap
bagian dunia yang lain (misalnya: lingkungan, ekonomi, kesehatan atau ma- salah
politik; perubahan makanan, fashion, musik atau bentuk lain dari kultur; migrasi,
import dan eksport, khususnya makanan atau sumber-sumber)
Buat beberapa kategori untuk beragam hubungan yang saudara temukan (misal-
nya: perdagangan, kultur, parawisata, dan lingkungan) dan beri tanda pada tiap
artikel dengan kategori yang relevan.
Tentukan peta dunia dan kelompokkan artikel saudara disekitarnya sesuai kate-
gori.
Gambarlah garis panah atau tarik sepotong benang antara negara asal dan Negara
yang memberi dampak atau diberi dampak olehnya.
Diskusikan dalam kelompoK:
Bagian dunia yang mana mempunyai hubungan yang paling banyak?
Pal- ing sedikit? Mengapa?
Hubungan macam apa yang tinggi frekwensinya?
Apakah kegiatan ini memperlihatkan saling ketergantungan dunia global
kita?
Tugas dirumah: SIapkan 2 – 3 lembar essai yang menggambarkan temuan
saudara dan hasil dari diskusi kelompok.
TUGAS 3:
Tujuan pembelajaran: menjelajah konsep ketergantungan dunia global
Cari melalui Koran harian, majalah baru untuk artikel-artikel yang menjelaskan
bagaimana bagian dunia yang lain mengalami suatu dampak terhadap komunitas
local saudara atau bagaimana Negara saudara mengalami suatu dampak terha- dap
bagian dunia yang lain (misalnya: lingkungan, ekonomi, kesehatan atau ma- salah
politik; perubahan makanan, fashion, musik atau bentuk lain dari kultur; migrasi,
import dan eksport, khususnya makanan atau sumber-sumber)
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 16
Buat beberapa kategori untuk beragam hubungan yang saudara temukan (misal-
nya: perdagangan, kultur, parawisata, dan lingkungan) dan beri tanda pada tiap
artikel dengan kategori yang relevan.
Tentukan peta dunia dan kelompokkan artikel saudara disekitarnya sesuai kate-
gori. Gambarlah garis panah atau tarik sepotong benang antara negara asal dan
Negara yang memberi dampak atau diberi dampak olehnya.
Diskusikan dalam kelompoK:
Bagian dunia yang mana mempunyai hubungan yang paling banyak? Pal-
ing sedikit? Mengapa?
Hubungan macam apa yang tinggi frekwensinya?
Apakah kegiatan ini memperlihatkan saling ketergantungan dunia global
kita?
Tugas dirumah: SIapkan 2 – 3 lembar essai yang menggambarkan temuan
saudara dan hasil dari diskusi kelompok.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 17
BAB IIMENGEMBANGKAN BUDAYA MUTU
(BUDAYA MUTU DI TINGKAT PERSONAL, TEMPATKERJA DAN INSTITUSIONAL)
Tujuan Pembelajaran
Di akhir unit pembelajaran ini, saudara diharapkan bisa:
1. Menentukan budaya mutu, perilaku mutu dan kinerja prima;
2. Menjelaskan prinsip-prinsip utama etika dan perilaku mutu dalam pikiran;
3. Menjabarkan tujuh kebiasaan orang yang sangat efektif;
4. Menyiapkan matriks dan diagram manajemen waktu;
5. Mengetahui pentingnya menerapkan perilaku mutu kesehatan
yang baik seimbang termasuk gizi dan kesehatan fisik yang prima;
6. Menerapkan perilaku mutu yang bisa dipertahankan;
7. Menjelaskan perilaku mutu di tingkat tempat kerja yang
meningkatkan mutu kerja dan menambah produktivitas termasuk
kesehatan dan keamanan di tempat kerja;
8. Membuat laporan tentang bahaya;
9. Menjelaskan konsep tanggung jawab sosial perusahaan dan
implikasi praktisnya;
10. Membuat draf kode kerja;
11. Membuat laporan tentang pendekatan terintegrasi pada tingkat
institusional berdasarkan praktek bisnis setempat.
2.1 PERILAKU MUTU DI TINGKAT PERSONAL
2.1.1 Definisi Mutu
Mutu bila didefinisikan secara umum dan dalam ruang lingkup yang luas
adalah:
Sifat penting yang mampu membedakan sesuatu atau seseorang;
Tingkat atau angka keunggulan atau harga: "kualitas mahasiswa
peserta didik naik";
Sesuatu yang melekat pada suatu entitas dan nyata: ―masing-
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 18
masing kota mempunyai mutunya sendiri‖;
Warna nada: (musik) milik bunyi khas kompleks (suara atau
bunyi atau suara musik); "warna nada penyanyi sopran kaya dan
bagus";
Terpilih: superior angka; "kertas mutu"; "memilih bananas
Status sosial yang tinggi; orang kualitas";
Kualitas merujuk pada sifat atau milik tak terpisahkan atau khas orang,
benda, proses atau hal lain. Sifat atau milik seperti itu mungkin menentukan
orang atau hal selain orang atau hal lain, atau mungkin menunjukkan suatu
tingkat prestasi atau keunggulan. Kalau dipakai di kerabat untuk mendiami,
masa juga mungkin menandakan seorang peran atau ciri pribadi. Peran atau
ciri pribadi itu adalah apa yang bisa ditegaskan sebagai kualitas?
2.1.2 Apa yang dimaksudkan dengan mutu seseorang?
Ketika mendefinisikan mutu seseorang, perlu memperhitungkan
dari beberapa perspektif yang berbeda dengan menyaring kenyataan secara
subyektif, karena mutu bisa dipersepsikan dan ada hubungannya dengan
kepemilikan.
Hubungan kepemilikan hanya bisa ditegaskan berdasarkan
sesuatu yang berpasangan, contoh sederhana ialah jarak (memerlukan
dua ujung) ;
Mutu seseorang tergantung pada interaksi dan hubungan sesamanya: pada
sistem sosial tidak ada yang benar secara absolut, kecuali konsekuensi
yang terjadi akibat diterapkannya suatu sistem atau peraturan.
Hubungan kombinasi yang dinamik yang sudah ada dan dimengerti
sebagai suatu produk interaksi.
Sistem sosial adalah lingkungan yang luas dan membiarkan setiap individu untuk
menentukan tugas masing-masing serta secara leluasa terlibat dalam
persaingan kelas dunia.
Mutu seseorang merupakan ciri pribadi yang dapat dilihat oleh orang lain
seberapa berguna dan berharga bagi masyarakat. Mutu seseorang juga
merefleksikan sifat mutu praktis pada tingat individu melalui internalisasi dan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 19
silaturahmi, secara bersamaan, pada level sosial merupakan tempat dimana
perubahan inisiatif dan kreatifitas, mengusulkan perubahan budaya dari situasi
sekarang dan peraturan baru pengaruh dari eksternal. Oleh karena itu, sistem
sosial yang dinamis, selalu berubah disesuaikan dengan proses pengembangan
mutu dibangun pada:
pemenuhan janji ke tingkat mutu perseorangan
(peraturan internal)
penentuan mutu melalui pendekatan baru dengan pola berpikir
yang kreatif untuk keuntungan masyarakat (peraturan eksternal)
2.1.3 Mutu barang dan jasa
Para profesional bisnis di seluruh dunia telah menetapkan standar mutu
barang dan jasa. Standar-standar tersebut biasanya dinyatakan dalam
kerangka kualitatif atau kuantitatif atau keduanya. Jika mutu dinyatakan dalam
kerangka kualitatif, akan dikatakan bahwa barang atau jasa tersebut pasti memiliki
karakteristik- karakteristik tertentu sehingga bisa disebut sebagai ―barang atau jasa
bermutu tinggi‖.
Jika dinyatakan dalam kerangka kuantitatif, mutu akan dikatakan bahwa
barang dan jasa tersebut pasti memiliki karakteristik-karakteristik tertentu
yang bisa ditunjukkan dengan angka. Misalnya, sebuah mobil Fiat pasti
memenuhi standar- standar tertentu agar bisa dijual. Pertama, harus memenuhi
sejumlah kriteria kualitatif tertentu seperti kenyamanan, penampilan dan bagian-
bagian mekanis mobil tersebut. Dari sudut pandang kuantitatif, pabrik pembuat
mobil Fiat tersebut memiliki kriteria berbentuk angka (jumlah) untuk mengukur
mutu untuk: ukuran bagian-bagian mesin dan mobil, jumlah putaran mesin per
menit dengan kecepatan perjalanan tertentu, dan seterusnya.
2.1.4 Kebiasaan
Kebiasaan adalah pertemuan pengetahuan, kemampuan dan
keinginan. Pengetahuan adalah sesuatu yang harus dilakukan dan mengapa
dilakukan (tingkat kognitif), kemampuan adalah bagaimana melakukannya
(tingkat psikomotorik) dan keinginan adalah motivasi atau keinginan untuk
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 20
melakukannya (tingkat afektif). Misalnya jika ingin belajar mengendarai mobil
(tingkat afektif atau motivasi), kita harus mempelajari dan mengetahui kode kerja
mengemudi (bagaimana mengemudi atau tingkat kognitif), dan kita harus belajar
bagaimana memindahkan persneling dan menaikkan kecepatan mobil (tingkat
psikomotorik). Ketiga tingkat ini harus dipisah-pisah agar bisa dianalisis
walaupun sebenarnya ketiga unsur tadi saling berhubungan satu sama lain di
saat bersamaan. Untuk membuat sesuatu jadi kebiasaan, kita harus
menggunakan ketiga bidang yang berbeda tersebut secara bersamaan.
Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa perilaku mutu yang
bagus berhubungan dengan mpncapaian kompetensi (pengetahuan,
kemampuan dan sikap) dengan tingkatan yang bagus, dan memungkinkan
seseorang memenuhi serangkaian karakteristik kualitatif permanen yang
diharuskan.
Perilaku mutu bisa didefinisikan sebagai perilaku yang efektif dan efisien,
dengan kata lain seseorang memanifestasikan perilaku mutu dengan melakukan
hal yang benar dengan cara yang benar. Misalnya mendaur ulang dan
menggunakan kembali limbah, bisa didefinisikan sebagai perilaku mutu. Suatu
tindakan yang bagus merujuk pada perilaku moral dan etika yang didukung oleh
nilai-nilai moral dan etika.Etika merujuk pada prinsip-prinsip yang
mendefinisikan perilaku sebagai sebuah tindakan yang tepat, baik dan benar.
Prinsip-prinsip tersebut tidak selalu mendikte satu tindakan ―moral‖ yang
tunggal, melainkan memberikan alat untuk evaluasi dan memutuskan diantara
sejumlah pilihan yang ada.
2.1.5 Pengertian kinerja yang bagus
Kinerja yang baik merupakan gabungan perilaku mutu, perilaku mutu dan
tindakan yang baik. Memang mutu dan etika memiliki satu premis inti yang
sama yaitu melakukan hal yang baik dengan benar, dengan kata lain
memanifestasikan perilaku mutu. Etika bukanlah ajaran mutu yang
eksklusif, begitu juga sebaliknya. Etika adalah sekumpulan prinsip atau standar
tindakan manusia yang mengatur perilaku individu dan organisasi. Etika
mengetahui hal apa yang benar dan mempelajari saat seseorang tumbuh
dewasa. Etika bisa berbeda bagi orang yang berbeda, khususnya saat ada tenaga
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 21
kerja internasional dalam sebuah organisasi dengan berbagai norma budaya
yang berbeda. Karena tiap individu memiliki konsep sendiri tentang apa
yang benar, maka organisasi perlu membuat standar atau kode etik organisasi.
2.1.6 Hubungan antara etika dan nilai
Istilah ―etika‖ dan ―nilai‖ tidak bisa saling ditukarkan. Etika
berkaitan dengan bagaimana seseorang yang bermoral harus bersikap,
sementara nilai adalah penilaian dalam diri yang menentukan bagaimana
seseorang sebenarnya bersikap. Nilai berhubungan dengan etika saat nilai
tersebut menyangkut keyakinan tentang apa yang benar dan apa yang salah. Nilai
kita adalah apa yang kita hargai dan sistem nilai adalah tatanan dimana kita
menghargai nilai tersebut. Karena nilai-nilai tersebut memberi peringkat
pada apa yang kita sukai dan tidak kita sukai, maka nilai-nilai kita menentukan
bagaimana kita akan bersikap pada situasi tertentu. Namun, nilai-nilai
seringkali saling bersinggungan atau bertentangan. Misalnya, keinginan kita
untuk jujur mungkin berbenturan dengan keinginan kita untuk jadi kaya, berharga
dan sebagainya dimata orang lain. Dalam kasus seperti ini, kita melarikan diri
ke dan bertanya pada sistem nilai kita. Nilai-nilai yang terus-menerus kita
hargai lebih tinggi dari nilai lain adalah nilai inti dalam diri kita, nilai yang
menentukan karakter dan kepribadian kita.
2.1.7 Pengertian kode etik
Kode etik berhubungan dengan nilai-nilai dalam hidup secara umum dan
merujuk pada perilaku kita dalam masyarakat. Sebuah kode etik umumnya
tidak memiliki bidang atau konteks yang spesifik seperti halnya kode tindakan
yang baik dalam profesi yang akan kita bahas nanti. Sebagian besar orang
memiliki keyakinan tentang apa yang benar dan salah berdasarkan
kepercayaan agama, akar budaya latar-belakang keluarga, pengalaman
pribadi, hukum, nilai-nilai organisasi, norma-norma profesional dan kebiasaan
politis. Nilai etis universal yang berupa rasa menghargai orang lain mendikte
penghargaan terhadap martabat dan otonomi tiap orang dan menyerang kebijakan
diri dalam bidang kontroversi legitimasi.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 22
2.1.8 Prinsip-prinsip etika
Kita menterjemahkan nilai-nilai kedalam bentuk prinsip/ajaran
sehingga nilai tersebut bisa mengarahlkan dan memotivasi tindakan etis.
Prinsip-prinsip etis merupakan aturan untuk bertindak yang muncul dari
nilai-nilai etis. Misalnya, kejujuran adalah sebuah nilai yang mengatur perilaku
dalam bentuk ajaran-ajaran seperti: katakan yang sebenarnya, jangan menipu, dan
jangan curang. Dengan cara ini, nilai-nilai berubah menjadi ajaran/prinsip
dalam bentuk ―anjuran‖ dan ―larangan‖ (do’s and dont’s) khusus. Etika juga
berkaitan dengan menerapkan ajaran atau prinsip tadi dalam tindakan.
Konsistensi antara apa yang menurut kita bernilai dan apa tindakan kita dianggap
sebagai masalah integritas.
Kenapa harus beretika?
Orang-orang memiliki banyak alasan untuk bersikap etis:
Ada keuntungan dari dalam dirinya sendiri. Menerapkan prinsip-
prinsip etis merupakan penghargaan bagi diri sendiri.
Ada keuntungan pribadi. Sangat bijaksana jika memilih untuk bersikap
etis. Hal itu merupakan urusan yang bagus yang menimbulkan
kepercayaan dari pelanggan atau dari orang lain yang tidak sedang
berada dalam situasi bisnis.
Ada persetujuan. Bersikap etis menimbulkan harga diri dan
martabat, kekaguman dari orang-orang yang mencintai dan rasa hormat
dari teman- teman dekat.
Ada kebiasaan. Tindakan etis bisa sangat cocok dengan proses pelatihan.
Namun, ada juga hambatan-hambatan untuk bersikap etis, yang mencakup:
• Etika kepentingan diri sendiri. Jika motivasi untuk berperilaku
etis berasal dari kepentingan diri sendiri, pengambilan keputusan
menyempit menjadi penghitungan untung rugi.
Jika resiko (kerugian) untuk berperilaku etis besar, atau resiko dari berperilaku
tidak etis kecil dan keuntungannya besar, maka prinsip-prinsip moral akan kalah
demi keuntungan tersebut. Misalnya, banyak orang yang mencontek saat
ujian, berbohong saat menulis resume lamaran pekerjaan, dan mengaburkan
atau bahkan memalsukan fakta saat bekerja. Ujian sebenarnya untuk etika
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 23
kita adalah apakah kita rela melakukan hal yang benar meskipun tidak sesuai
dengan kepentingan diri kita.
2.1.9 Tujuh kebiasaan orang yang sangat efektif.
Seorang peneliti terkenal Stephen R. Covey menyampaikan
berdasarkan penemuannya keberhasilan etika ada beberapa karakter, seperti
integritas, kerendahan hati, ketaatan, emosi, keberanian, keadilan, kesabaran,
industri, kesederhanaan, keramahan dan Aturan Emas Jangan melakukan
sesuatu pada orang lain apabila anda tidak mau orang lain melakukan
sesuatu pada diri anda‖. Ketujuh kebiasaan tersebut merupakan pendekatan
yang sangat terpadu yang bergerak dariketergantungan (saudara harus menjaga
saya) ke ketidaktergantungan (saya bisa menjaga diri) sampai ke saling
ketergantungan (kita bisa lebih baik jika bersama). Tiga kebiasaan pertama
berhubungan dengan ketidak tergantungan, inti dari karakter mulai tumbuh,
kebiasaan nomor 4, 5, 6 berhubungan dengan kerja tim, kerjasama, dan
komunikai yang saling tergantung. Kebiasaan nomor 7 adalah kebiasaan
pembaharuan.
Kebiasaan 1: Bersikap proaktif
Apa yang dimaksudkan dengan bersikap proaktif? Proaktif adalah
bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, kemampuan untuk memilih
tanggapan pada dan untuk situasi tertentu. Perilaku proaktif merupakan suatu
keasadaran yang didasarkan pada nilai-nilai dan bukan perilaku reaktif, yang
berdasarkan pada perasaan.
Orang-orang yang reaktif membiarkan keadaan, kondisi, atau
lingkungan sekitar mereka memberitahu mereka bagaimana harus menaggapi atau
bersikap. Orang- orang proaktif memikirkan dengan seksama, memilih dan
menginternalisasi nilai- nilai yang memberitahu mereka bagaimana harus
menanggapi. Yang membedakan keduanya bukanlah apa yang terjadi, tapi
bagaimana kita menanggapi (merespon) apa yang terjadi itu. Tak seorang pun
bisa membuat anda menderita kecuali jika andalah yang membiarkan mereka
melakukan itu. Bahasa yang kita gunakan merupakan indikasi nyata dari
perilaku kita. Perbandingan antara perilaku proaktif dan reaktif ditunjukkan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 24
dalam tabel berikut.
Reaktif Proaktif
Tidak ada lagi yang bisa saya
lakukan
Mari kita melihat alternatif jalan
keluarnyaDia membuat saya marah Saya mengendalikan perasaan saya
sendiriSaya terpaksa melakukannya Saya akan memilih respon yang sesuai
Saya tidak bisa Saya memilih
Saya harus Saya lebih suka
Segalanya memburuk Inisiatif apa yang bisa kita pakai?
Kebiasaan 2: Mulai Memikirkan Tujuan
Penerapan kebiasaan yang lebih fundamental adalah tiap hari
memulai dengan sebuah gambaran, atau paradigma tentang tujuan hidup kita
sebagai kerangka rujukan kita. Tiap bagian hidup bisa diteliti dalam
artian apa yang benar-benar berarti bagi kita—pandangan terhadap hidup kita
secara keseluruhan.
Semua hal diciptakan dua kali. Pertama penciptaan dalam pikiran dan ada
kreasi, kedua berwujud fisik dari semua hal. Untuk membangun rumah,
pertama kita harus menciptakan cetak birunya dan kemudian barulah membangun
rumah yang sebenarnya.
Kita menciptakan pidato dan menuliskannya di kertas sebelum benar-
benar berpidato. Untuk mulai memikirkan tujuan, kembangkanlah filosofi
atau keyakinan personal. Mulailah dengan mempertimbangkan contoh-contoh
berikut:
Jangan pernah berkompromi dengan kejujuran;
Ingatlah orang-orang yang terlibat;
Pertahankan sikap positif;
Berolahragalah tiap hari agar tetap sehat;
Jagalah selera humor;
Jangan takut salah;
Dengan memusatkan kehidupan kita pada prinsip yang benar, kita
menciptakan fondasi yang kokoh untuk pengembangan faktor-faktor pendukung
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 25
kehidupan yaitu keamanan, penjagaan, kebijaksanaan dan kekuatan.
Prinsip adalah kebenaran fundamental. Prinsip-prinsip tersebut adalah
jalinan benang yang terajut erat dengan ketepatan, konsistensi, keindahan dan
kekuatan dalam kain kehidupan.
Kebiasaan 3: Mendahulukan yang paling penting
Kebiasaan nomor 3 berkaitan dengan penerapan manajemen diri. Dalam
pelaksanaannya membutuhkan kebiasaan 1 dan 2 sebagai pendahuluan.
Kebiasaan yang satu ini adalah manajemen diri tiap hari, tiap saat.
Dalam matriks manajemen waktu dibawah ini, mendesak berarti
diperlukan perhatian segera, sementara penting berkaitan dengan hasil yang
berkontribusi pada misi, tujuan, dan nilai yang ingin dicapai. Orang-orang
yang efektif dan proaktif menghabiskan sebagian besar waktunya dikuadran
II sehingga mengurangi waktu yang dihabiskan di kuadran I.
Matriks manajemen waktu
Mendesak Tidak MendesakPenting I
Krisis, memadamkankebakaranMasalah-masalah yangmendesakProyek yang memilikitenggat waktu
IITindakan PencegahanMembangun hubunganMelihat peluang baruPerencanaan, rekreasi
TidakPenting
IIIInterupsi, masalah-masalahyang menekanSurat, telepon, laporanRapat-rapat
IVHal-hal remeh, kesibukansehari-hariBersantaiBersenang senang
Kebiasaan 4: Berpikir dengan pola sama-sama enak (win-win solution)
Solusi sama-sama enak adalah kerangka pikir dan hati yang terus menerus
mencari keuntungan timbal balik dalam semua hubungan manusia. Kedua
sisi di dahulukan: biasanya hasil akhirnya lebih baik. Jika tidak bisa dicapai
solusi sama- sama enak, maka alternatifnya adalah tidak ada kesepakatan. Butuh
keberanian besar serta banyak pertimbangan untuk menciptakan keuntungan
timbal balik, khususnya jika pihak satunya memikirkan solusi menang-kalah
(pihak yang satu enak, yang satunya lagi menderita).
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 26
Pemikiran ini mencakup lima dimensi kehidupan yang saling bergantung:
karakter, hubungan, kesepakatan, sistem dan proses. Karakter melibatkan
integritas, kedewasaan, yang merupakan keseimbangan antara memikirkan
orang lain dengan keberanian mengungkapkan perasaan.
Hubungan berarti bahwa kedua belah pihak saling percaya dan sangat
berkomitmen untuk mencapai solusi sama-sama enak. Kesepakatannya
membutuhkan kelima elemen hasil yang diinginkan, panduan, sumber,
pertanggung jawaban dan konsekuensi. Kesepakatan sama-sama menang ini
hanya bisa bertahan di dalam sistem yang mendukungnya.
Untuk mencapai kesepakatan sama-sama enak, ada empat langkah
yang dibutuhkan 1) memandang masalah dari sudut pandang lain, 2)
mengenali masalah dan perhatian utamanya, 3) menentukan hasil yang bisa
diterima dan 4) mencari kemungkinan pilihan lain untuk mencapai hasil tersebut.
Kebiasaan 5: Mencoba mengerti agar bisa dimengerti
Mencoba mengerti terlebih dulu melibatkan sebuah pergeseran
paradigma karena kita biasanya mencoba untuk dimengerti terlebih dulu.
Mendengarkan dengan empati merupakan kunci komunikasi efektif. Ini
menitik beratkan pada mempelajari bagaimana orang lain memandang dunia,
bagaimana orang lain merasakan sesuatu.
Inti dari mendengarkan dengan empati bukanlah kita setuju dengan orang
tersebut, kita hanya memahami orang tersebut lebih dalam secara keseluruhan,
baik secara emosional maupun intelektual. Setelah bertahan hidup secara fisik,
hal selanjutnya yang dibutuhkan oleh seseorang adalah bertahan hidup secara
psikologis—dipahami, disetujui, didukung, dihargai.
Kebiasaan 6: Sinergi
Sinergis berarti bahwa satu keseluruhan lebih besar dibanding bagian-
bagiannya. Bersama-sama, kita bisa mencapai lebih banyak dari yang kita
capai sendiri- sendiri.Sebuah contoh bagus tentang hal ini adalah dalam
orkestra.
Lima kebiasaan sebelumnya membangun jalan menuju kebiasaan yang
ke6. Kebiasaan ini menitikberatkan konsep sama-sama senang dan
kemampuan berkomunikasi dengan empati meskipun tantangan-tantangan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 27
yang dibawa oleh alternatif- alternatif baru ini tidak ada sebelumnya.
Sinergis terjadi saat orang mengabaikan kebiasaan lama mereka
dan mentalitas menang-kalah mereka dan membuka diri untuk kerja sama
kreatif. Jika ada pemahaman sejak awal, orang-orang bisa mencapai solusi yang
lebih baik daripada yang bisa mereka capai sendirian.
Kebiasaan 7: Menajamkan gergajinya (Pembaharuan)
Kebiasan 7 adalah memanfaatkan waktu untuk menajamkan gergaji kita
agar bisa memotong lebih cepat. Hal ini merujuk pada pertahanan dan
peningkatan aset besar yang kita miliki, yaitu diri kita sendiri. Kebiasaan ini
memperbaharui empat dimensi sifat alami kita, fisik, spiritual, mental, dan emosi-
sosial. Keempat dimensi sifat alami kita ini harus digunakan secara reguler
dengan cara yang bijak dan seimbang.
Sehubungan dengan dimensi fisik, berarti mengikuti pola gizi yang baik,
istirahat dan relaksasi dan olahraga teratur. Dimensi spiritual adalah komitmen
kita pada sistem nilai yang kita anut. Pembaharuan berasal dari refleksi dan
bacaan spiritual. Dimensi mental adalah terus mengembangkan intelektualitas kita
melalui membaca dan menulis.
Ketiga dimensi ini mengesampingkan dulu masalah waktu,
termasuk dalam kegiatan-kegiatan di kuadran II. Dimensi sosial dan emosional
kehidupan kita saling terikat karena kehidupan emosional kita utamanya,
meski tidak eksklusif, muncul dari dan dimanifestasikan dalam hubungan
kita dengan orang lain. Meskipun kegiatan ini tidak membutuhkan waktu,
kegiatan ini tetap membutuhkan latihan.
2.2 PERILAKU MUTU TUBUH
Perilaku mutu tubuh meliputi:
1. Pentingnya gizi yang baik
2. Pentingnya kesehatan fisik yang baik
Ada tiga resep yang dibutuhkan untuk mencapai kebugaran/kesehatan
fisik, yaitu: kekuatan, daya tahan, fleksibilitas.
Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 28
menghasilkan gaya. Ingatlah bahwa jantung merupakan organ muskular (otot).
Peningkatan kekuatan dibutuhkan untuk mengembangkan kebugaran dan
kesehatan fisik. Kekuatan otot sangat penting bagi kemampuan hidup ,
kemampuan olahraga dan mempertahankan postur tubuh yang bagus.
Daya tahan
Daya tahan adalah istilah yang digunakan untuk menjabarkan kemampuan
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan selama jangka waktu tertentu
tanpa menderita tekanan pernapasan (tidak menjadi ngos-ngosan).
Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah istilah yang digunakan untuk menjabarkan
rentang kemungkinan gerakan sendi. Orang perlu melakukan kegiatan
bergerak yang bisa mendorong mereka memaksa sendi-sendi dan otot-otot
bergerak sampai batas maskimum. Hal-hal yang harus dihindari untuk tetap
sehat:
merokok;
alkohol dan obat-obatan;
obat palsu;
seks tidak aman yang mungkin menyebabkan HIV/AIDS;
kontak dengan spesies hewan yang mungkin menimbulkan flu burung.
Beberapa perilaku mutu yang baik dan berkaitan dengan kita semua adalah:
pengelolaan limbah;
penghematan energi;
Mengurangi polusi;
menggunakan fasilitas umum dengan hati-hati
2.3 PERILAKU MUTU DI TINGKAT TEMPAT KERJA
1. Perilaku yang meningkatkan mutu kerja dan menambahproduktivitas
Mutu dimulai di hari pertama
Berikut ini sejumlah tips, yang bisa membantu membuat hari pertama kerja
lebih mudah dan akan menumbuhkan perilaku baik yang akan menghasilkan kerja
bermutu:
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 29
Pergi kerja beberapa menit lebih awal. Melaporlah pada penyelia
(supervisor) pagi-pagi.
Dengarkan instruksi dengan seksama. Bertanyalah jika ada yang tidak
dimengerti.
Bersikap ramahlah pada rekan-rekan pekerja tapi jangan menghabiskan
waktu untuk bersosialisasi.
Berikan kerja sehari penuh untuk mendapatkan bayaran sehari penuh (totalitas).
Berikut ini sejumlah saran yang bisa membantu menciptakan kesan
pertama yang menyenangkan:
Ketahui dan ingat-ingat nama orang yang bekerja bersama kita, dan ingatlahuntuk selalu menyebut nama mereka dengan benar.Pelajari dan ingat-ingat regulasi perusahaan tentang waktu istirahat, jam makansiang, istirahat sore dan merokok. Jangan melanggar aturan-aturan ini.Bersikaplah ramah dan sopan pada semua orang.
Harapan pemilik perusahaan
Berikut ini adalah harapan-harapan penting bagi pemilik
perusahaan (orang yang mempekerjakan kita):
1 Pegawai tulus dan bersungguh-sungguh serta berminat agarbisamenghasilkan kerja bermutu tinggi.2 Pekerja yang baik yang mau mempelajari cara dan metode baru untuk meningkatkanmutu kerja.
3 Pegawai yang meyakini dan mempraktekkan “kejujuran”. MISAL: mulai kerja tepat waktu;kembali dari istirahat dan makan siang tepat waktu; bersikap produktif saat bekerja;tidak pulang kantor lebih cepat, meskipun hanya beberapa menit; tidak mengambilstempel, pena, kertas, dan barang-barang kecil lain untuk penggunaan pribadi; tidakmencuri uang dan/atau barang- barang lain; tidak memberikan kemudahan ataudiskon khusus pada teman atau keluarga tanpa persetujuan penyelia.
4 Pegawai yang setia pada perusahaan. MISAL: Menjaga kerahasiaan hal-halseperti margin harga dan kode penjualan; tidak ikut-ikutan bergosip dan berdebat; tidakmengkritik bisnis pada orang luar; menjadi pelanggan yang baik untuk membeli barang danjasa perusahaan yang dijual di pasaran.
5 Pewagai yang ambisius dan berkeinginan untuk meningkat ke posisi yang lebih tinggi dengantanggung jawab lebih besar.
6 Pegawai yang mencoba bertahan dengan perubahan kondisi di lapangan kerja.
7 Pegawai yang menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan yang baik.
8 Pegawai yang menerima kritik yang membangun dengan baik.
9 Pegawai yang mematuhi aturan dan regulasi.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 30
10 Pegawai yang menunjukkan inisiatif. MISAL: Meminta tambahan tugas pada penyelia jikapekerjaan yang diberikan sudah selesai.
11 Pegawai yang menangani stok dan suplai barang-barang dengan hati-hati. PERHATIKAN:barang-barang ini adalah investasi perusahaan. Barang yang rusak dan penggunaansuplai yang tidak bertanggung jawab akan mengurangi keuntungan.
12 Pegawai yang sangat memperhatikan kerapian dan penampilan personal.
Informasi berikut merangkum strategi-strategi yang bisa dipakai untuk
meningkatkan mutu kerja.
1. Membaur dan menyamankan diri dalam seting kerja yang baru.Wajar saja jika mengalami kegugupan saat memulai pekerjaan baru. Cobalahrileks dan melakukan yang terbaik. Mungkin butuh waktu sebelum kita bisa merasanyaman dengan rekan kerja baru. Jangan biarkan hal itu mengganggu kita. Kitamungkin tidak akan langsung melakukan pekerjaan yang diberikan pada kita. Biarkan“majikan” baru kita tahu seberapa handal kita dengan mengerjakan apapun yangdisuruh. Jika kita mengalami masalah serius dalam menyesuaikan diri dengan situasibaru tersebut, bicarakan dengan penyelia.
2 Terus masuk kerja.Usahakan sebisa mungkin untuk menghindari tidak masuk kerja / bolos. Masuklah tepatwaktu dan bekerjalah penuh sehari kerja. Atur kehidupan pribadi sehingga tidakmengganggu pekerjaan. Jika harus cuti, cobalah mengaturnya dengan penyelia. Jikaternyata pada detik-detik terakhir kita tidak bisa masuk kerja, hubungi penyelia dan jelaskanalasannya.
3 Kenali pekerjaan kitaKetahui tugas dan tanggung jawab yang ada dalam pekerjaan tersebut. Ketahui komitmenyang dibuat oleh “majikan” kita dengan kita. Ketahui peraturan perusahaan. Ketahuiprosedur keluhan di perusahaan sehingga kita bisa melindungi hak kita sebagai pekerja
4 Selesaikan tugas yang diberikan.Dengar dengan seksama instruksi yang diberikan oleh penyelia tentang tugas dankewajiban.Tanyakan pada penyelia pertanyaan apa pun yang diperlukan untuk mengerjakantugas dengan baik. Jika terjadi kesalahan fatal, beritahukan segera padapenyelia agar bisa diperbaiki. Jika ternyata kita tidak bisa menyelesaikan tugas sesuaiwaktu yang diberikan, beritahu penyelia secepat mungkin saat kita menyadarinya.Jangan tunggu sampai detik terakhir. Bersedialah mengambil tugas-tugastambahan yang bisa kita kerjakan. Bersiaplah membantu mengerjakan tugas yangberbeda dari yang biasa dilakukan atau kerja lembur jika diminta
Entah formal atau informal, pegawai baru harus dilatih oleh pegawai yang
lebih berpengalaman untuk membantunya mempelajari pekerjaan barunya dan
mencapai standar mutu. Pegawai yang berpengalaman yang memiliki
karakteristik-karakteristik berikut bisa memberikan bantuan paling banyak pada
pegawai baru.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 31
1 Orang-orang tidak tahu bagaimana (atau apa) yang harus mereka lakukan.
2 Keuntungan dan kerugian (hadiah dan konsekuensi) tidak cukup tinggi.
3 Mereka pikir mereka baik-baik saja, meskipun mereka belum pernah dievaluasi.
4 Mereka menganggap cara mereka, bukan cara perusahaan, adalah yang lebih baik, padahal itu salah.
5 Tidak ada konsekuensi negatif untuk Kinerja yang buruk.
6 Mereka mengalami hambatan dalam membatasi mutu performa.
7 Mereka tidak menginginkan pekerjaan tersebut, atau mereka tidak tahu kenapa mereka harusmelakukannya.
8 Mereka menganggap tugas lain lebih penting.
Berikut ini sejumlah alasan mutu kerja yang buruk:
2.3.1 Kesehatan dan keamanan di tempat kerja
Lingkungan kerja yang sehat adalah lingkungan kerja dimana pegawai,
kontraktor dan masyarakat tidak terkena bahaya kesehatan dan potensi
kecelakaan. Kesehatan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan fisik, mental dan
sosial. Hal ini lebih dari sekedar tidak adanya penyakit atau kuman.
a. Berpikir aman
Hari pertama bekerja adalah saat untuk memulai menumbuhkan sikap aman
yang sesuai. Bahkan jika kita sudah berpengalaman pun, kita tetap harus meminta
atau mendapat peraturan perusahaan dan instruksi khusus untuk diterapkan di
bagian kerja kita. Setelah mendapatkan peraturan, untuk tetap bisa
mempertahankan minat tinggi pada keamanan biasanya menjadi sulit. Para
pekerja bila sudah terbiasa dengan pekerjaannya secara rutin di bagian
(departemen) tempat mereka bekerja, biasanya mereka menjadi kurang hati- hati.
Tanpa kerjasama penuh dari setiap pegawai, program keamanan tidak akan
berhasil.
Namun bila semua pekerja memahami bahwa pihak manajemen sangat
memperhatikan keamanan, maka akan lebih mudah untuk meyakinkan
mereka tentang pentingnya hal tersebut.
b. Peralatan dan perlengkapan kerja
Banyak kejadian yang melukai tangan, lengan, jari, dan kaki yang bisa
dihindari jika para pekerja menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 32
benar dan memakai pakaian pelindung yang aman. Sekitar 30% dari
kecelakaan melukai tangan, lengan, atau jari. Sebagian besar kecelakaan ini
terjadi pada pekerja yang menggunakan permesinan besar. Tiga dari empat
kecelakaan ini terjadi pada mereka yang tidak memakai sarung tangan pengaman.
2.4 PERILAKU MUTU DI TINGKAT INSTITUSIONAL
Secara umum, corporate social responsibility (CSR) menjabarkan hubungan
antara bisnis dengan masyarakat. Pada tingkat yang lebih sempit, CSR atau warga
perusahaan (corporate citizenship, CC) menjabarkan peran perusahaan di
masyarakat tidak hanya pada aspek ekonomi semata. Hal ini biasanya
diekspresikan dalam serangkaian kebijakan dan kegiatan di dalam dan di luar
perusahaan yang akan membantu mencapai tujuan ini. Kontribusi ini ditentukan
oleh seberapa baik perusahaan mengatur dampak ekonomi, sosial dan
lingkungannya sekaligus sehubungan dengan pihak-pihak terkait. CSR tidak
hanya baik untuk dimiliki‖. Tapi berkaitan dengan serangkaian nilai dan perilaku
inti yang berarti bahwa bisnis merupakan kekuatan positif dalam masyarakat.
Menjadi warga perusahaan berarti mematuhi peraturan ketenaga kerjaan
dan tawar menawar kolektif, memperlakukan pegawai dengan adil dan sama rata
dan memastikan keadilan sosial di tempat kerja. Dengan demikian, bisa
memberikan jaminan kesehatan & keamanan pegawai serta mencegah polusi atau
pengaruh negatif layanan atau fungsi perusahaan. Ini berkaitan dengan tanggapan
pada kebutuhan dan tekanan pelanggan dengan tujuan agar bisa dipertahankan dan
juga berkaitan dengan dukungan perlindungan hak asasi manusia.
Warga perusahaan yang baik bisa memberikan keuntungan bisnis
seperti: pengaturan reputasi, pengaturan resiko kerja, perekrutan, motivasi,
dan penempatan pegawai; hubungan dan akses investor pada modal;
pembelajaran dan inovasi; persaingan dan penempatan pasar; efisiensi
operasional; dan mendapatkan apa yang disebut dengan ―izin sosial untuk
beroperasi‖ atau “label sosial”. Peralatan CSR meliputi reputasi dan manajemen
krisis, laporan sosial dan lingkungan, dialog para pemegang saham dan kemitraan
negeri-swasta. Terlepas dari kesejahteraan perusahaan, kemitraan strategis antara
dunia bisnis dengan pembuat kebijakan, praktisi pengembang atau pemegang
saham lain dalam masyarakat memberikan peralatan penting dalam CSR,
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 33
khususnya dalam konteks pengembangan.
2.4.1 Kode tindakan dalam profesi
Profesi adalah sekelompok orang yang telah melewati pelatihan khusus,
utuk menguasai pengetahuan dan kemampuan dan juga komitmen untuk
bersosialisasi dan bertindak baik. Saat orang-orang ini memasuki dunia
kerja mereka akan memiliki tanggung jawab profesional. Tanggung jawab
profesional adalah tanggung jawab untuk menggunakan pengetahuan dan
kemampuan khusus untuk kepentingan individu maupun masyarakat secara
keseluruhan. Untuk itu perlu pembentukan standard produk yang baik
berdasarkan pada kode profesi melalui persetujuan atau kontrak yang mampu
mengangkat nilai kelompok, termasuk penuntun bagaimana menggunakan
keterampilan khusus sesuai dengan standard profesi. Ada kesamaan nilai antara
kode etik dan kode profesional karena keduanya memiliki banyak nilai yang
sama, antara lain kejujuran, keadilan, tidak membahayakan, dan berjalan untuk
meningkatkan mutu kehidupan sebanyak mungkin.
Kode profesional adalah pernyataan nilai yang sama, dan muncul
persyaratan tindakan yang benar. Kode-kode ini memiliki karakteristik yang
sama dengan teori moral. Kode profesional yang bagus, seperti juga kode moral
yang bagus, memiliki konsistensi dalam diri. Dengan kata lain, apa yang
benar untuk satu orang, akan benar pula untuk orang lain. Kode profesional
yang lengkap menggabungkan kewajiban dan hak lapangan kerja atau perusahaan
yang memuat lapangan kerja tersebut. Hak dan kewajiban yang positif dari
kelompok profesional secara langsung dan tidak langsung terkait dengan
pemenuhan kebutuhan yang harus di dukung oleh anggota kelompok. Semua
profesional memiliki kewajiban yang tegas untuk memenuhi kebutuhan,
mendukung kepentingan dan menghargai nilai-nilai klien, karena pemenuhan
kewajiban ini menyusun dasar bagi posisi hak mereka dalam masyarakat.
2.5 PENDEKATAN TERINTEGRASI PADA MUTU
Sebuah pendekatan holistik memandang CSR sebagai konsep manajemen
strategis yang menjadi keseluruhan kerangka kerja yang terpadu pada
struktur dan proses perusahaan. Sebagai sebuah konsep manajemen, CSR
harus memenuhi apa yang disebut ―tiga garis dasar”, yaitu masalah-masalah
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 34
ekonomi, sosial dan ekologi yang harus diseimbangkan oleh perusahaan untuk
mencapai pengembangan berkelanjutan organisasi secara ekonomi, sosial dan
ekologi. Dengan demikian perilaku mutu di tingkat institusional memiliki tiga
implikasi utama yang mengarah ke pendekatan terintegrasi pada mutu dalam
yaitu:
a) pemenuhan standar tenaga kerja internasional dan hak asasi
manusia yang mencakup kesehatan dan keamanan di tempat kerja,
b) pemenuhan regulasi/peraturan lingkungan, dan c) pemenuhan sistem
manajemen mutu.
c) pemenuhan sistem manajemen mutu.
Contoh proses
Gambar 2.1 Siklus Perbaikan Berkelanjutan pada SMM
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 35
TUGAS 1 :
Tujuan objektif: menggali peraturan tentang apa yang harus dan tidak
boleh dilakukan dalam prinsip etika bisnis
Kelas akan dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 5-6 peserta
didik. Tiap kelompok akan membaca studi kasus dan menjawab pertanyaan
yang diberikan dibawahnya.
Direktur sebuah perusahaan bisnis sedang menegosiasikan sebuah kontrak di
negara lain yang belum pernah mereka jamah. Insiyur perusahaan sama sekali
belum pernah bekerja di negara ini.
Petugas tingkat tinggi (petinggi) di negara ini memberitahu direktur perusahaan
tersebut bahwa sudah menjadi kebiasaan hukum untuk memberikan hadiah
secara pribadi kepada petugas yang berwenang atas penilaian kontrak. Petugas
ini juga memberitahukan bahwa tidak akan ada pekerjaan selanjutnya yang
diberikan pada perusahaan tersebut jika tidak memberikan hadiah semacam itu.
Namun, persyaratan ini tidak akan dimasukkan ke dalam kontrak.
Jika direktur perusahaan itu berkeberatan dengan permintaan tersebut, pihak
pemerintah juga tidak akan bekerja sama dalam penyelesaian kontrak
pertama karena perusahaan lain telah memberikan hadiah seperti itu pada
petugas pemerintah.”
Pertanyaan untuk diskusi kelompok:
Apa saja nilai yang ditunjukkan oleh petugas pemerintahan tersebut melalui
permintannya?
Apakah petugas pemerintahan itu menerapkan perilaku mutu? Apakah saudara
menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang benar atau salah? Mengapa?
Apakah permintaan diatas sesuai dengan kode etik? Jelaskan.
Gambarkan nilai inti saudara (nilai-nilai yang saudara anggap lebih
tinggi dibanding nilai lainnya) Bagaimana sikap saudara dalam situasi seperti
diatas?
Ketua kelompok akan menyajikan hasil pembahasan kelompok untuk didiskusikan
lebih lanjut dengan pengajar dan teman-teman lainnya di kelas.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 36
TUGAS 2:
Tujuan pembelajaran : mendiskusikan prinsip gizi yang baik dan kesehatan
fisik yang baik
Kelas akan dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. Tiap
kelompok akan menjawab pertanyaan berikut:
Apa pendapat saudara tentang gerakan ‘makanan lambat saji’?
Apakah saudara lebih suka makan makanan tradisional atau makanan
cepat saji di restoran? Kenapa?
Apa konsekuensi/resiko jangka panjang makanan cepat saji?
Menurut saudara pentingkah kesehatan fisik yang baik? Kenapa?
Jenis kegiatan olahraga apa yang saudara lakukan tiap minggu?
Tuliskan hal-hal utama yang harus dihindari untuk tetap sehat.
Ketua kelompok akan menyajikan hasil diskusi kelompok untuk dibahas
lebih lanjut dengan pengajar dan teman-teman lain di kelas.
TUGAS 3:
Tujuan pembelajaran: menilai kelebihan dan kekurangan saudara sebagai
contoh peran beserta pandangan untuk meningkatkannya.
Tiap peserta didik harus menilai diri sendiri berdasarkan karakteristik contoh
peran sebagai pekerja yang ada di halaman 22 panduan ini.
Para peserta didik harus menuliskan di jurnal pembelajaran mereka hasil penilaian
mereka dan rencana tindakan untuk meningkatkan titik-titik lemah yang
mereka temukan.
Tiap peserta didik harus menyajikan dengan singkat di depan kelas
hasil penilaiannya dan menerima umpan balik dari penilaian/anggapan teman-
temannya mengenai dirinya
TUGAS 4:
Tujuan pembelajaran: menemukan pandangan komunitas bisnis
setempat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan
Kunjungi asosiasi bisnis setempat (misalnya dewan perdagangan, Klub Rotary,
asosiasi bankir atau pedagang) dan juga pihak berwenang setempat dan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 37
organisasi non pemerintah/LSM yang terlibat dalam usaha perdagangan etis)
dan temukan:
Pandangan mereka terhadap dan penerapan konsep tanggung jawab
sosial perusahaan;
Apakah mereka menggunakan pendekatan terintegrasi pada sistem
manajemen mutu yang: a) pemenuhan standar tenaga kerja
internasional dan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan dan
keamanan di tempat kerja, b) pemenuhan regulasi /peraturan
lingkungan, dan c) pemenuhan sistem manajemen mutu.
Siapkan laporan untuk disajikan di depan kelas minggu depan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 38
BAB IIIMEMAHAMI ORGANISASI
Tujuan Pembelajaran :
Pada akhir pelajaran unit ini saudara diharapkan mampu:
1. Mengetahui keutamaan / pentingnya organisasi;
2. Mendefinisikan ciri-ciri organisasi yang baik
3. Menjelaskan bagaimana mencapai keberhasilan organisasi
4. Mengidentifikasi kekhasan organisasi
5. Menjelaskan struktur organisasi konvensioanl dan organisasi
modern, wewenang, tanggung jawab dan ciri-ciri organisasi yang
dipercaya;
6. Mencari tahu keterampilam ICT yang disyaratkan untuk lingkungan
pekerjaan dan pengembangan karier.
3.1 ARTI PENTING ORGANISASI
Saat ini, hidup tanpa organisasi sulit untuk dibayangkan. Barang-barang
kebutuhan kita dibuat, diangkut dan dijual oleh organisasi. Tanpa organisasi
kita tidak akan mendapat pelayanan, pendidikan, pemerintahan, telepon,
listrik atau pelayanan lainnya yang kita anggap penting. Secara umum organisasi
punya tiga karakter:
1. Pekerjaan, kekuatan, dan tanggung jawab komunikasi dibagi diantara para anggota untukmembantu organisasi mencapai visi, misi dan tujuannya. Sebagai contoh, tim sepak bola,setiap pemain punya tugas tertentu untuk dipertontonkan, pelatih punya kekuasaanuntuk memutuskan siapa yang akan menjadi pemain dari tim dan permainan apa yangakan dipelajari dan dipraktekkan.
2. “Pusat kekuasaan” timbul di suatu organisasi untuk mengarahkan mereka menghadapitujuan-tujuan mereka. Dalam organisasi bisnis, pusat kekuasaan berada pada dewandirektur yang memutuskan bagaimana uang akan digunakan dan produk apa yang akandibuat, siapa yang menetapkan gaji yang memuaskan dan situasi bekerja; manager sumberdaya manusia, siapa yang memutuskan standar dan kriteria seleksi untuk merekrutpekerja.
3. Organisasi akan menempatkan stafnya pada posisi yang sesuai dengankompetensinya. Sebagai contoh, jika seseorang bekerja terlalu lambat dan tidak sesuaidengan standard, karyawan itu mungkin akan dipindahkan ke departemen lain sesuaidengan kompetensi dimana kecepatan bekerja tidak diperlukan. Orang lain yang bekerjacukup cepat akan ditempatkan ditempat tersebut.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 39
Karakter organisasi prima
Jujur dan dapat diterimaMengenal dan menghargai karyawan yang baik.Memberi sesuai kemampuan bukan karena disukai atau karena ada hubungan.Pembayaran di atas rata-rata.Peduli terhadap kesulitan perorangan dan masalah karyawan.Memberi kepercayaan dalam pegembangan karyawan terutama dalam pendidikan &pelatihanMendukung perintah dan kebersihanBerusaha keras untuk melindungi karyawan sendiri menghindari kecelakaan dansemacamnya.Menyapa tiap-tiap karyawan sebagai “bagian dari keluarga”Menyediakan bantuan berarti untuk kesehatan dan usia tuaMenyediakan liburan tahunan dan waktu istirahat yang wajar
Menyediakan kesempatan untuk belajar dan pelatihan untuk tugas pekerjaanbaruMengevaluasi/penilaian regular terhadap kemajuan pekerjaan karyawan
Setiap orang perlu mempertimbangkan setiap karakter diatas ketika mencari
suatu pekerjaan atau ketika memutuskan untuk mulai berwirausaha karena sumber
daya manusia merupakan salah satu aset penting dalam suatu organisasi atau
bisnis untuk mencapai keberhasilannya.
3.2 STRUKTUR ORGANISASI
Apabila sebuah organisasi ingin mencapai kinerja maksimum,
maka strukturnya perlu disesuaikan dengan atau harus sepadan dengan perubahan
lingkungan. Oleh karena itu, budaya organisasi mempunyai keterkaitan yang kuat
dengan rancangan, struktur dan format baru yang dibutuhkan. Perancangan
merupakan struktur yang tidak nyata namun bisa membawa organisasi hidup dan
kehidupan organisasi. Lebih lanjut lagi, struktur organisasi dan rancangannya
saling berkaitan sehubungan dengan beberapa aspek seperti manajemen sumber
daya manusia. Oleh karena itu struktur organisasi mempunyai peranan
penting dalam penentuan jumlah sumber daya manusia pada organisasi.
Apabila struktur sebuah organisasi tidak tepat dengan tujuan inti dan
lingkungannya, maka sulit untuk bertahan dengan sukses.
Salah satu aspek penting adalah peran manajer dalam rancangan struktur
organisasi, sekarang ini sering kali tanggung jawab diabaikan. Struktur organisasi
dapat diuraikan sebagai model keterkaitan antara peran bagian berbeda di
dalam organisasi. Berdasarkan struktur organisasi memungkinkan bagi manajer
untuk melakukan perencanaan, menentukan, mengorganisir dan mengendalikan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 40
seluruh aktifitas organisasi. Kelihatan atau tidak, aktifitas organisasi yang ada
hubungannya satu dengan yang lain merupakan fungsi yang komplit dan
merupakan entitas dinamik yang sempurna. Sebuah contoh sederhana sering
disampaikan sebagai organigram.
Struktur organisasi memperlihatkan hubungan yang formal antara orang-
orang yang membentuk suatu organisasi. Suatu studi dalam gambaran organisasi
juga membantu kita memahami hubungan antara aturan bekerja dalam suatu
organisasi atau suatu perusahan bisnis. Dalam suatu organisasi orang
digambarkan sebagai pekerja dalam posisi staf atau posisi yang sejajar. Seorang
pekerja dalam posisi yang sejajar bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang
berkontribusi langsung terhadap tujuan-tujuan organisasi. Seorang pekerja
dalam posisi staf tidak berkontribusi langsung terhadap tujuan-tujuan
organisasi. Sebagai contoh, dalam perusahaan manufaktur, pekerja perakitan akan
berada dalam posisi yang sejajar; direktur keselamatan kerja akan menjadi
seorang posisi staf.
Ketika orang memutuskan untuk bekerja pada suatu organisasi, mereka
mungkin sadar posisi pekerjaan mereka sendiri atau departemen mereka pada
organisasi. Memiliki gambaran keseluruhan dari struktur organisasi
memberikan pekerja suatu ide yang baik bagaimana mereka menyesuaikan
diri di dalamnya, dan mereka dapat memahami lebih baik bagaimana
pekerjaan mereka memberi kontribusi terhadap tujuan organisasi
3.3 ORGANISASI BISNIS INTERNAL
Pada awal abad ke dua puluh Frederick Taylor mengemukakan
teori manajemen ilmiah, yang mengetengahkan bagaimana tugas-tugas yang
ada diukur dan dianalisa serta diturunkan menjadi tugas-tugas beberapa bagian
terkait. Hal ini dipertimbangkan karena lebih efektif dalam operasional proses
produksi dan metodanya berhasil mencapai titik kulminasi di perusahaan Ford
pada proses lini produksi. Oleh karena itu, struktur dasar beberapa organisasi
besar pada abad 20 dibuat secara lini, segmentasi, dirancang dengan prinsip
hirarchi seperti ditunjukan dibawah inni. Makin besar organisasi, makin besar
juga strukturnya serta makin banyak sub divisinya.
Tabel organisasi merupakan sarana, dan sudah disampaikan kepada kita.Dua
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 41
Jabatan Tugas dan WewenangDEWAN DIREKTUR membuat keputusan penting terhadap perusahaan.SALES MANAGER mensupervisi penjualan produk-produk yang dibuat oleh perusahaanPENASEHAT HUKUM seorang praktisi hukum yang membantu perusahaan untuk mematuhi
hukum dan membawa perusahaan pada semua masalah yang legal.MANAGER PRODUKSI ditugaskan dalam semua operasional divisi manufaktur dari suatu
perusahaan.SUPERVISOR PABRIK memberi arahan dan mengawasi pekerjaan pegawai pabrikDIREKTUR SDM bertgas merekrut, memecat dan menilai perilaku karyawan.SUPERVISOR PERAWATAN bertanggung jawab menjaga peralatan agar kondisinya siap
pakai di pabrik.DIREKTUR KESELAMATANKERJA
bertanggungjawab terhadap pencegahan kecelakaan dan memperbaikikondisi yang tidak aman.
TATA USAHA GUDANG mencatat semua barang-barang, yang diterima dan dikirim olehperusahaan.
MANAGER KEUANGAN mengendalikan dan mencatat semua uang yang diterima dan dikeluarkanoleh perusahaan.
DIREKTUR PELATIHAN membantu pegawai meningkatkan kemampuan yang mereka perlukanuntuk bekerja dan memajukan perusahaan.
PRESIDEN memegang posisi yang paling tinggi di perusahaan dan memilikitanggungjawab paling tinggi pula bagi perusahaan
TENAGA PENJUAL mengambil pesanan dari pelanggan dan berhubungan dengan pelangganbaru untuk perusahaan.
TENAGA PERAWATAN menjaga dan memperbaiki peralatan di perusahaanBAGIAN PEMBUKUAN mencatat penjualan dan pengeluaran dari perusahaan.PEKERJA PABRIK yang melakukan pekerjaan secara manual yang berhubungan dengan
produksi barang-barang.SEKERTARIS menangani pembuatan surat-surat dan laporan tentang masalah
keuangan perusahaan.BAGIAN PENGARSIPAN menangani pencatatan dan kertas kerja yang berhubungan dengan
masalah keuangan perusahaan.
puluh tujuh posisi dalam suatu organisasi diuraikan secara ringkas seperti berikut
di bawah ini.
Gambar 3.1. Contoh Bagan Struktur Organisasi
Tabel 3.1: Contoh Jabatan serta Tugas dan wewenangnya
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 42
Pada pertengahan abad 20, ada kecenderungan organisasi untuk membuat
struktur organisasi yang besar, sering kali terdiri beberapa jenis usaha, sebagai
contoh, Hanson Trust, Trafagal House, Unilever dan GKN di UK dan
General Elektrik di USA. Manajemen dari perusahaan besar ini
membutuhkan beberapa lapis struktur yang kompleks dengan beberapa sub
divisi. Struktur yang tinggi dibuat dengan lebih dari 20 level antara chief
excecutive dan operator di level pelaksana. Pengendalian manajerial terhadap
pegawai pada struktur bertingkat merupakan campuran antara perintah dengan
tanggung jawab anggaran. Secara hirarkhi, komando & pengendalian prinsip
berada pada manajemen kepegawaian. Tetapi pada decade akhir abad 20,
kecenderungan struktur membesar telah berakhir. Hampir semua organisasi
mencoba dengan melakukan beberapa proses perubahan struktural.
3.4 BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi terbentuk oleh kelompok orang secara kolektif
(bukan individual) yang secara bersama-sama berdasarkan pengalamannya, dari
hari ke hari di dalam lingkungan kerja, akan membangun gambaran apa
itu organisasi secara keseluruhan, bagaimana menentukan tujuan dan melalui
gambaran ini dibangun melalui pembelajaran bagaimana berperilaku agar mampu
bertahan dan melakukan progress. Tingkah laku ada 2 komponen: norma yang
dilihat dari sudut pandang internal, serta bagaimana seseorang sebaiknya
bersikap pada model yang datang dari luar dimana secara manifestasi internal
terlihat. Sebagai contoh, pegawai melihat bagaimana mereka diperlakukan oleh
manajemen dan interpretasi manajemen dalam memperlakukan orang. Budaya
organisasi merupakan lanjutan dari tidakan tidak sadar pada tindakan sadar, dari
interpretasi menjadi perilaku, dari tidak mampu akses menjadi mampu akses.
Pada gambar dibawah bisa dilihat model dan jenis budaya organisasi,
Gambar 3.2. Model dan jenis budaya organisasi
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 43
Lihatlah uraian kerja yang diberikan berikut :
Tabel 3.2: Contoh Uraian kerja
PEKERJAAN : Juru Tulis bagian PengirimanDEPARTEMEN : Pengiriman BarangPOSISI SUPERVISI PENYELIA : Kepala Administrasi BagianPengirimanKesimpulan umum dari tanggung jawab :1. Persiapan barang dan produk untuk dikirim.2. Tanggung jawab untuk barang yang diterima dalam kondisi baik.3. Simpan catatan pengiriman yang dibuat dan ada tanda terima.
TANGGUNG JAWAB PEKERJAAN YANG KHUSUS :1. Meminta barang dari ruang distribusi2. Mengepak barang untuk pengiriman3. Menentukan harga yang murah dan metoda pengiriman yang cepat.4. Menyimpan catatan berat barang, biaya, tanggal dan metoda
pengiriman untuk setiap permintaan
Pada tabel dibawah ini, kita mendapatkan hubungan antara lingkungan,
budaya dan tipe kepemimpinan. Kesesuaian pada analisa merupakan konteks yang
diciptakan pada kondisi untuk tipe budaya organisasi, tipe kepemimpinan yang
dibentuk masukan (budaya dan lingkungan) dan luaran (tujuan organisasi) yang
ditentukan oleh organisasi.
Tabel 3.3. Hubungan antara lingkungan, Budaya organiasi dan kepemimpinan
Kondisi lingkungan Format dan budayaorganisasi
Gayakepemimpinan
Ketidak-pastian tinggi – intensitas tinggi Pengembangan budaya (adhocracy) Idealis, penggerak
Ketidak-pastian tinggi – intensitasrendah
Budaya berdasarkan logika (market) Pencapaian Rasional
Ketidak-pastian rendah – intensitasrendah
Budaya berdasarkan urutan(hierarchical)
Ahli Empirik
Ketidak-pastian rendah – intensitastinggi
Budaya mufakat (clan) Eksistensi tim(pembangun)
3.5 CIRI-CIRI ORGANISASI YANG BISA DIPERCAYA
Salah satu faktor penting yang biasanya muncul pada organisasi prima
adalah sejumlah kepercayaan yang dirancang agar mampu
mengembangkan konsep dan pencapaian organisasi prima. Nilai-nilai dasar
ini termasuk menempatkan kepentingan yang tinggi terhadap tujuan
keuangan, tetapi tujuan semacam itu hampir selalu dinyatakan kualitatif
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 44
dan tidak dinyatakan dalam kuantitatif. Keuntungan rupanya menjadi suatu
hasil sampingan akibat melakukan sesuatu dengan baik, dan bukan merupakan
hasil akhir dari suatu kegiatan bagi mereka yang ada di level tinggi organisasi
prima. Pada organisasi semacam itu ada philosofi yang jelas bahwa tiap orang
dalam organisasi, mulai presiden sampai portir dapat mengungkapkan perasaan
mereka dalam kata-kata mendemonstrasikan bahwa tiap orang dalam organisasi
mempunyai satu pegangan berupa philosofi dan nilai-nilai organisasi.
Berikut ini sepuluh dasar kepercayaan atau nilai yang ditemukan bagi ciri
khas suatu organisasi yang dikenal secara keseluruhan dan sepanjang masa:
1. Percaya menjadi yang terbaik bagi sesuatu yang dilakukan organisasi;
2. Percaya merupakan keutamaan dengan memperhatikan hal-hal
kecil dalam melakukan pekerjaan apapun
3. Percaya bagi kepentingan orang, sebagai individu, dan penghargaan
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya
4. Percaya terhadap produk berkualitas unggul dan layanannya;
5. Percaya bahwa orang-orang sebaiknya berinovasi dan mengambil
resiko tanpa merasakan bahwa mereka akan dihukum jika tidak
melakukan ini;
6. Percaya terhadap kepentingan komunikasi informal dan
terbuka secara keseluruhan pada organisasi, tidak untuk kepentingan
sendiri tetapi untuk menjadikan pekerjaan lebih efektif;
7. Percaya terhadap kepentingan indikator-indikator ekonomi
(kesesuaian dana, pertumbuhan, keuntungan, rasio modal, berhasil
memperoleh dana pinjaman dan sebagainya).
8. Percaya terhadap kepentingan manajemen yang ditangani langsung,
Ada konsep bahwa manager harus menjadi pelaku bukan hanya sebagai
perencana dan administrator;
9. Percaya terhadap kepentingan dari suatu pengenalan dan
pengembangan philosofi dan didukung oleh level top manager;
10. Percaya terhadap keutamaan dari menikmati pekerjaan seseorang;
3.6 APAKAH BUDAYA BISA DIUBAH?
Bila kita percaya bahwa budaya merupakan akar sebuah organisasi maka
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 45
akan dipercaya bahwa tidak memungkinkan budaya berubah yang telah
dikembangkan sejak organisasi berdiri dan berlalu dari satu generasi ke
generasi yang lain. Perubahan budaya akan terjadi, tetapi lambat dan hanya
melalui ratusan pemaksaan yang digerakan oleh semua pelaku. Perubahan budaya
tidak dapat ditentukan sejak awal. Sebagai contoh, kepercayaan agama tentang
bagaimana seseorang diperlakuan atau apakah ini benar atau salah, atau sikap
orang terhadap ras yang lain, hal-hal tadi merupakan keaneka ragaman nilai
sikap sosial eksternal dan percaya bahwa pegawai membawanya ke tempat kerja.
Perubahan budaya melalui aksi dan sikap pemimpin dalam arti melakukan
kegiatan yang menciptakan lingkungan dan iklim yang benar. Hasilnya layanan
unggul pada pelanggan, inovasi yang konstan dan menggunakan seluruh
kemampuan setiap karyawan di perusahaan.
Kegiatan-kegiatan yang mengubah budaya
Konsensus membangun dasar dalam berbagi peran;
Mengembangkan kepercayaan yang tinggi antar individu;
Mengijinkan waktu kepada orang untuk berubah;
Menentukan arah tetapi mengijinkan staf untuk mengerjakan detailnya(„memberdayakan pada termin harian);
Menyediakan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan baru yang dibutuhkan.
3.7. LIMA HAL TENTANG DISIPLIN
1) Personal Mastery (pengendalian diri)
Pengendalian diri adalah disiplin dari pembelajaran dan pertumbuhan
kepribadian karena kita merasa diri kita lebih dihubungkan dengan dunia sekitar
kita dibandingkan dengan lingkungan pembelajaran yang terbuka untuk kita.
Kita mulai belajar bahwa semua yang ada disekitar kita bersatu secara
struktur dan sesuai dengan yang dijalankan. Pengendalian diri adalah proses
dari memberi perhatian yang lebih secara terus menerus pada apa yang
sungguh-sungguh kita inginkan untuk nilai hakiki itu sendiri, yang ada pada
visi orang itu sendiri.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 46
Gambar 3.3. Pengendalian Diri
2) Visi Yang Sama
Visi adalah sesuatu yang bisa kita alami sekarang dan disini, tujuan
pembelajaran adalah sesuatu yang dijaga untuk masa yang akan datang, jadi visi
adalah tujuan yang abstrak. Dalam rangka mengisi jarak antara tujuan untuk
mencapai suatu objektif dan tindakan itu sendiri, kita harus membayangkan
sasaran tujuan yang mengembangkan perasaan dari penggunaan bagian yang
sama diantara tim kerja.
Tujuan berbeda dengan visi karena visi itu sifatnya abstrak. Visi
bisa menjadi nyata, jika ada sebuah gambaran dari masa depan yang
diinginkan. Visi memiliki nilai yang tinggi dari ranah penghargaan, oleh karena
itu, visi bermuka banyak. Para manajer membagi visi mereka kepada orang lain
pada organisasi agar mampu mendapat umpan balik terhadap visinya. Suatu visi
bersama tidak lebih seperti sebuah komitmen dari orang- orang yang
membutuhkan implementasi tujuan yang diatur oleh manajemen. Jika orang
merasa bahwa mereka sudah dilibatkan dalam proses, artinya mereka diikat untuk
melakukan seluruh proses.
3) Model Mental
Manajer harus bisa menjelaskan alasan yang menjadi latar
belakang keputusan dibuat, sehingga ketika saran-saran dari lainnya dibuka,
dapat mengatasi kritikan tanpa mempertahankan atau mengadili. Model mental
berhubungan dengan kemampuan meramal skenario yang memungkinkan untuk
kegiatan kita. Ketika membuat keputusan, sebaiknya hati-hati baik dengan
konsekwensi pilihan yang positif maupun negatif. Oleh sebab itu hal ini sangat
bermanfaat, sebelum menerapkan solusi yang memberi stimulasi hasil-hasil
yang memungkinkan dari keputusan kita, namun kita akan dapat memelihara
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 47
permasalahan dan menemukan solusi alternatif.
Mental modelling dihubungkan dengan strategi berpikir, model ini
mengubah pola berpikir dan ketrampilan dalam berpikir yang mengizinkan untuk:
Melihat masa depan
Menciptakan skenario alternatif
Memahami pilihan kita
Memutuskan tujuan-tujuan yang memungkinkan
Menentukan arah untuk mencapai basis kemenangan.
4) Kelompok Pembelajaran
Disiplin dari pembelajaran kelompok adalah proses pengembangan
kapasitas kelompok untuk menciptakan persamaan visi. Dialog berbeda dengan
diskusi yang mana secara harfiah berkembang dari gagasan yang maju mundur
pemenang yang mengikuti semua kompetisi. Dalam dialog ada eksplorasi yang
bebas dan kreatif dari masalah- masalah yang rumit, mendengar secara
sungguh-sungguh satu sama yang lain dan bergantung dari pandangan sendiri.
Dalam dialog orang belajar mengobservasi sifat berfikir kolektif. Sebagian
besar merupakan koleksi pemikiran asli. Secara keseluruhan bahasa merupakan
kolektif dan begitu pula pemikiran seperti yang kita ketahui ataupun realitas
sosial akan berada pada dialog.
5) Sistem berpikir
Dari gambaran berikut dibawah ini kita dapat melihat model
pembelajaran yang dirasa sebagai sistem adaptif yang rumit. Setiap ruang atau
bilik dalam model tidak tetap. Mereka bisa mengubah bentuk dan memberi respon
sesuai dengan kebutuhan individu/kelompok/organisasi, hal ini dimungkinkan
karena jumlah dan jenis-jenis ruang berbeda. Ukuran ruang atau jumlah ruang
yang disetujui disesuaikan dengan suatu tugas khusus dan memberi indikasi
jumlah orang dan sumber daya yang terlibat dalam sejumlah aktifitas. Ruangan
dikembangkan, maka memungkinkan pihak lain mengontrak atau organisasi
alternatif dikembangkan. Hal ini bisa dilakukan tanpa melepaskan seluruh
struktur karena strukturnya fleksibel. Respon terhadap kebutuhan organisasi
dengan kemampuan berubah dibangun sesuai dengan disain. Setiap bentuk
dapat surut dan mengalir seperti memperbaharui sendiri.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 48
3.8 ICT Untuk Lingkungan Bekerja dan Untuk Pengembangan Karier
Pada tahun 1995 Komisi Eropah sudah menjelaskan tiga tantangan
utama dari masyarakat modern sebagai berikut:
Keadaan yang mendesak dari masyarakat informasi
Dampak dari perkembangan yang cepat dari teknologi
Internasionalisasi dari perdagangan
Pada saat sekarang, kita disorot dan berada pada tekanan konstan untuk bisa
memperlihatkan dan memperoleh pengetahuan & pembelajaran tradisional untuk
mengatasi pendidikan jangka panjang dan pembelajaran sepanjang usia. Supaya
berhasil, individu dan masyarakat harus membuat pilihan pencapaian yang jauh
dengan pikiran yang terbuka.
Informasi dan komunikasi teknologi meningkat menjadi penting dalam
kehidupan kita sehari-hari. Namun demikian tidak setiap orang memiliki akses,
bahkan jika para ahli di dunia menegaskan bahwa orang dewasa dan masih muda
betul-betul beruntung untuk memanfaatkannya. Beberapa pengecualian muncul
baik dari negara yang sudah berkembang dan negara yang berkembang. Orang-
orang muda yang mempunyai akses terhadap ICT juga disebut sebagai pengguna
yang menguasai teknologi.
Maka ketrampilan ICT adalah suatu poros dalam pengembangan masyarakat
informasi secara individu maupun komunitas, bisa diberdayakan melalui akses
yang cukup besar untuk sesuatu hal, penggunaan yang efektif, dan partisipasi
dalam pengembangan dan pengetahuan informasi.
3.8.1 Apa implikasi-impikasi dari manfaat teknologi terhadap
pengembangan karier
Dalam berkarier apapun keterampilan ICT merupakan suatu asset. Dengan
demikian penguasaan terhadap ICT menjadi suatu keharusan. Manfaatkan
pengetahuan kita tentang struktur suatu perusahaan untuk mencari apakah sektor
atau area profesional membuatnya berguna atau tidak terhadap manfaat ICT.
Barangkali kita tidak bisa menemukan satupun.
Bahkan dalam perusahaan tradisional bukan posisi profesi tunggal disentuh
oleh ICT. Semakin dekat anda terhadap ICT semakin banyak anda mendapatkan
kesempatan menjadi baik pada stok manajemen, pembukuan, pemasaran,
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 49
perancangan, perencanaan, produksi, iklan, manajeman dan lain sebagainya.
Tetapi masih ada lebih banyak lagi.
Anda boleh menampilkan dua alasan mengapa mengadaptasi ICT menarik
memberi dampak kepada aspek apapun dari kehidupan dan pekerjaan : mereka
secara konstan menurunkan biaya dan kemampuan besar mereka dalam
perbedaaan yang besar dengan teknologi kuno terletak pada perbedaan antara
hardware dan software. Mesin mekanik kuno, katakanlah suatu keseimbangan atau
jam yang dapat memperlihatkan satu tugas sudah dibuat. Komputer menurut
software masing-masing aplikasi tidak terhitung, memanipulasi informasi yang
menjadi gambar, teks, data base sama halnya dengan grafik, statistik, peramalan
pasar, model matematik dan keuangan. Dan masih banyak lagi : sehubungan
dengan peralatan informasi yang sama akan menjadi gambar. Pengefraisan dan,
pembubutan, pemotongan dengan laser, pengukuran, proses pengendalain, robotik
dan lain sebagainya.
Karena itulah mengapa pengetahuan ITC mengisyaratkan penguasaan yang
potensi dari pekerjaan tradisional yang tidak dihitung. Tidak dijelaskan
kemungkinan dalam realita yang baru bahwa di luar permainan yang canggih
memungkinan rancangan mekanik, arsitek, perencanaan urbanisasi, perancangan
fashion, simulasi proses, model kimia dan masih banyak lagi. Hal ini membuka
pintu terhadap dunia baru yang lengkap, dimana hal ini disebut “nano-
technologies” akan menemukan material yang belum pernah dilihat sebelumnya
dengan sifat-sifat fisik yang luar biasa seperti tidak ada gesekan di permukaan,
kekayaan osmotic, bentuk memori dan pengantar kondaktivitas super. Banyak
imajinasi diperlukan untuk menjelajahi tingkat dari aplikasi masa depan mereka:
dalam sektor kesehatan hanya disebutkan satu yaitu alat-alat biomedical, alat
sensor protesa dan merekonstruksi pembedahan.
Pengetahuan, komitmen dan imajinasi adalah kunci untuk membuka pintu
untuk berterima kasih kepada internet yang tidak lagi tersembunyi dalam
laboratorium penelitian yang tidak diketahui. Ilmuwan dan komunitas teknologi
menempatkan sejumlah informasi yang menarik masyarakat teknologi dan ilmiah
menempatkan sejumlah informasi untuk dijual kepada orang-orang yang
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 50
mempunyai kemampuan dan kesiapan untuk masuk dalam pembelajaran
masyarakat
3.8.2 Siapakah orang-orang yang akan mengembangkan kariernya
disektor ini ?
Kita melihat mereka dalam pembangunan dan dunia yang sudah
berkembang, antara orang muda dengan akses teknologi di rumah, pusat tele,
komunitas teknologi dan kafe cybernet.
Mereka bermain video game, memanfaatkan pesan pendek, mendengarkan
musik dan mengerjakan pekerjaan rumah, semua pada waktu yang sama,
multi tugas, pergantian fokus dari satu tugas ke tugas yang lain tidak mengeluh
tanpa usaha apapun, mereka mencari informasi dan mempelajari apa yang ingin
mereka ketahui dan kapan memuaskan keinginan mereka dan ketertarikan mereka
hanya pada dasar waktu yang tepat, dan kita memanggil mereka yang ada di
rumah membuat program video recorder, troubleshoot perangkat lunak dan
masalah perangkat keras dan membimbing kita pada spesifikasi untuk pembelian
teknologi dan meminta kita membeli spesifikasi teknologi ini. Mereka adalah
penasehat teknologi kita.
Mereka adalah penasehat teknologi kita, orang muda dan dewasa
menggunakan teknologi sebagai alat untuk kehidupan, pembelajaran dan
berinisiatif belajar dari dan dengan orang dewasa muda yang adalah pengguna
yang menguasai teknologi.
Yang menjadi pusat pertanyaan inti yang harus kita jawab: Apa keuntungan
memiliki kapasitas teknologi tinggi yang sudah dikembangkan? Bagaimana
kapasitas ini berdampak pada pengembangan karier? Bagaimana orang muda
menterjemahkan kemampuan teknologi dan ketertarikan mereka terhadap yang
terkini dalam masyarakat informasi global?
Penguasa yang berkuasa di dunia menawarkan kemanusiaan keseluruhan sumber
bakat yang baru dan imajinasi masa depan.
Banyak orang dewasa muda memiliki potensi, kapasitas kerja yang tinggi dan
belajar dari komputer dengan cepat. Mereka belajar langsung, mengkonstruksi
pelajaran baru dalam lingkungan nyata dan belajar bersama satu dengan yang lain
serta pemanfaatan teknologi mereka. Kita membicarakan individu muda yang
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 51
cepat bosan dalam subjek mereka karena mereka mampu belajar lebih cepat.
Penguasa pengguna teknolgi adalah perantara pembelajaran cara baru, menantang
institusi kita dan masyarakat.
Penguasa pengguna teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah
individu- individu yang melanggar keteguhan dari pembelajaran tradisional,
demografi atau penghalang teknologi penggunaannya secara konstan, sharing,
menciptakan, memproduksi atau memberi informasi dalam kreativitas, inovatif
dan atau dengan cara lain yang tidak disengaja maka mereka akan menjadi
kekuatan lingkungan mereka sendiri.
Apakah kita menganggap diri sendiri sebagai pengguna yang berkuasa?
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 52
TUGAS 1:
Tujuan pembelajaran: Menjelaskan keutamaan organigram
Kelas akan dibagi dalam kelompok 5 – 6 orang siswa
Diskusikan pertanyan-pertanyaan berikut dengan anggota kelompok kita :
1. Jika kita sedang bekerja di suatu perusahaan yang tidak memiliki tabel
organisasi. Bagaimana kita dapat garis formal wewenang? (Sebagai
contoh, nama posisi, siapa yang mensupersi siapa, siapa melapor kepada
siapa, dsbnya.
2. Bagaimana tabel organisasi dapat membantu pekerja memahami pekerjaan
mereka(sebagai contoh, memahami dimana mereka cocok dalam
gambaran tersebut – lebih peduli dengan posisi mereka. Untuk tujuan
kemajuan masa depan,mengetahui bagaimana untuk tidak membuat kesan
yang tidak baik dan sebagainya).
3. Apa pendapat kita tentang tujuan dari struktur wewenang formal dengan
organiisasi? (Sebagai contoh, mengurangi kebingungan sehubungan
dengan tugas dan tanggung jawab; memperkuat batas tanggung jawab
terhadap perbuatan, dsbnya).
4. Misalnya seseorang dalam organisasi melakukan suatu pekerjaan yang
tidak baik, Siapakah dalam organisasi itu yang akan dipengaruhi?
Pilihlah seorang ketua dalam kelompok kita untuk mempresentasikan hasil
diskusi kita kepada pengajar dan anggota kelompok lainnya
TUGAS 2:
Tujuan pembelajaran: bandingkan pekerjaan rutin dengan pekerjaan yang
diciptakan di suatu organisasi dan temukan mana dua
situasi yang kita suka.
Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dengan anggota kelompok kita :
Pada banyak pekerjaan, seorang pekerja mengerjakan tugas khusus daripada
tugas-tugas lainnya yang lebih banyak. Mengapa? Apa beberapa contoh lainnya?
Kegiatan ini boleh dibandingkan terhadap suatu proses pemasangan garis.
Bagaaimana ketergantungan pekerja pda yang lain untuk melakukan pekerjaan
dengan efektif?
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 53
Apakah tugas-tugas pada kegiatan ini perlu ditampilkan dalam suatu rangkaian
yang pasti? Mengapa?
Apa yang kita pelajari dari kegiatan ini mengenai yang tidak bermanfaat dari
organisasi?
Bandingkan suatu organisasi yang sudah ditentukan dimana banyak karyawan
mengulang pekerjaan yang sama (seperti pada ronde kedua) dengan sedikit
masalah dimana seseorang menghadapi pengalaman baru secara terus menerus?
(seperti pada waktu ronde pertama). Situasi pekerjaan yang mana yang kita sukai?
Mengapa? Apakah kita lebih suka suatu kesempatan dimana kita akan
mengulang beberapa tugas karena menghadapi tugas-tugas baru juga?
Tentukan ketua kelompoknya untuk mempresentasikan hasil dari diskusi kita
kepada pengajar kita dan anggota kelompok lainnya.
TUGAS 3:
Tujuan pembelajaran: Mencari tahu apa ketrampilan ICT yang digunakan dan
diperlukan dalam menentukan pekerjaan dan
pengembangan karir.
Aturlah suatu wawancara dengan seorang pemilik bisnis dan karyawan dari suatu
organisasi terkenal yang berhubungan dengan teknologi dan cari apa skenario
yang dilihat organisasi tersebut untuk masa depan bidang mereka, termasuk tipe
peralatan ICT dan kompetensi yang disyaratkan dalam pekerjaan.
Kita boleh bertanya terhadap penginterview dengan pertanyaan berikut: Apakah
fungsi dari ICT dalam suatu organisasi?
Apakah ICT dapat melakukan perbaikan kualitas pekerjaan dalam suatu
organisasi?
Apakah ketrampilan ICT diperlukan karyawan?
Apakah mungkin ada kesempatan berkarir di bidang ICT dan di bidang teknologi
pada umumnya, sebagai contoh nano-teknologi atau teknologi yang diaplikasikan
dalam menggambar, milling, turning, memotong dengan laser, proses kontrol,
robotik dan seterusnya.
Siapkan laporan untuk dipresentasikan kepada pengajar kita ketika kita pulang
kembali kesekolah minggu depan. Kita dapat pula mencari tahu terhadap apa
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 54
kemampuan kita atau dapat menjadi seorang pengguna yang menguasai
Informasi dan komunikasi teknologi dan termasuk gambaran kita dalam laporan
kita .
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 55
BAB IVINISIATIF DAN INOVASI
Tujuan pembelajaran
Pada akhir pembelajaran unit ini saudara diharapkan mampu:
1. Menjelaskan perbedaan tipe-tipe kebutuhan manusia;
2. Mengindentifikasi dan menjelaskan inisiatif dalam bekerja;
3. Menganalisa alasan utama mengapa orang bekerja;
4. Menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai;
5. Membedakan pendekatan reaktif dan proaktif dalam kehidupan;
6. Memberi definisi dari inovasi dan hubungan terhadap kreatifitas;
7. Mendiskusikan keutamaan dari kreativitas;
8. Menjelaskan manfaat dari kreatifitas;
9. Menganalisa penyebab-penyebab, rintangan dan proses dari perubahan
4.1 KEBUTUHAN INDIVIDU MANUSIA
4.1.1 Kebutuhan phisik
Kebutuhan phisik adalah kebutuhan manusia yang paling dasar dari
kebutuhan lainnya, Kebutuhan ini termasuk makanan, tempat tinggal, pakaian,
dan air. Tubuh kita harus memiliki semua kebutuhan ini supaya bisa
hidup. Biasanya, suatu pekerjaan tidak memberi kepuasan terhadap
kebutuhan ini, tetapi kita dapat memenuhi kebutuhan ini ketika kita
membelinya dengan uang diterima dari hasil bekerja.
4.1.2 Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan rasa aman termasuk melindungi diri dari kerusakan atau
kecelakaan. Kita mencoba membuat hidup kita seaman mungkin. Sebagai contoh,
anak-anak belajar lebih awal apa itu bahaya. Kita belajar menghindari
kecelakaan mobil, untuk itu kita harus menyetir secara baik dan aman.
Informasi pertama membantu kita mengetahui apa yang akan dilakukan dalam
keadaan mendesak. Beberapa pekerjaan dirancang untuk meyakinkan
keselamatan manusia. Sebagai contoh, penyelamat hidup membantu meyakinkan
bahwa orang akan selamat ketika berenang. Polisi melindungi warga Negara
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 56
dari kejahatan dan bahaya lainnya. Dua kebutuhan dari tipe pertama
kadang-kadang disebut sebagai kebutuhan ekonomi‖, karena kita akan
memenuhi banyak kebutuhan melalui uang , kita bebas dari kelaparan dan merasa
aman karena ada uang, maka kita mejadi sadar dengan kebutuhan lainnya.
4.1.3 Kebutuhan sosial
Kita semua mempunyai kebutuhan memiliki dan diterima oleh beragam
kelompok. Kita mengalami perasaan kita dari rasa memiliki dalam keluarga.
Sebagian besar orang juga membutuhkan rasa memiliki kelompok lain selain
keluarga. Diterima oleh orang lain membantu kita memenuhi kebutuhan kita
untuk mencintai dan persahabatan. Sebagian besar orang tidak bahagia apabila
harus hidup sendiri. Kita perlu berhubungan dengan orang lain. Kita perlu
orang lain untuk mengawasi kita, menyukai kita, dan menerima kita. Menjadi
anggota dari suatu tim, kelas, atau klub dapat membantu kita memenuhi
kebutuhan sosial kita, keluarga sendiri seperti memiliki asosiasi, klub, dsbnya.
Rasa memiliki memberi kita perasaan senang karena disukai dan diterima.
4.1.4 Kebutuhan harga diri dan penghargaan
Kita perlu merasa baik terhadap diri sendiri. Kita perlu saat berharga. Ketika
kita merasa baik dengan diri sendiri, kita mungkin merasa tidak terlalu berharga.
Kita juga merasa ide- ide kita tidak begitu penting. Kesehatan, kebahagiaan
orang, mencoba mengukur dengan standar yang mereka tentukan untuk diri
mereka sendiri. Menghargai diri sendiri seringkali datang dari perasaan bahwa
kita dapat melakukannya dengan baik, dan karena itu kita dapat mengatasi
masalah kita sendiri. Sebagai contoh, seseorang berhasil menggunakan komputer
akan menemukan kepuasan dalam pemenuhan ini. Siswa yang dapat
menyelesaikan tugasnya terhadap kepuasan mereka dan kepuasan pengajar
mereka akan memiliki perasaan berharga.
4.2 MENGINDENTIFIKASI INISIATIF BEKERJA
Bekerja adalah kegiatan utama manusia untuk memenuhi kebutuhan dan
menggapai pemenuhan kebutuhannya, paling tidak, banyak orang menerimanya
sebagai suatu kebosanan dan mengalami kebosanan yang dapat menyeret kita
pada masalah dan kepada pemberi pekerjaan. Karyawan dapat mengambil
inisiatif dalam mengerjakan pekerjaan mereka agar mendapatkan hasil lebih
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 57
memuaskan seperti menemukan penghargaan untuk mereka sendiri sebagaimana
pula untuk organisasi mereka . Perhatikan ke 12 kebutuhan
pada daftar berikut dimana orang-orang yang berbeda dapat memenuhinya dengan
bekerja:
• Keamanan finansial – kebutuhan mendapat uang yang cukup sebagai dasar untukmelanjutkan hidup.
• Penghargaan dan persetujuan – Kebutuhan memiliki pengetahuan yang laindan menghargai
diri sendiri dan menyetujui apa yang kita lakukan• Penguasan ilmu dan prestasi – kebutuhan untuk tampil baik ( sesuai dalam pikiran kitasendiri)
• Dominasi – kebutuhan memiliki beberapa kekuatan mempengaruhi dan mengontrolterhadap orang lain.
• Status – kebutuhan untuk memperoleh dan memperbaiki standard tertentu darikehidupan dan
penghargaan dari yang lainnya.• Aktualisasi diri sendiri – kebutuhan mencurahkan perasaan sendiri dankepribadian dalam
pekerjaan yang kita lakukan.• Persahabatan – kebutuhan disukai orang lain dan diterima orang lain.
• Etika moral – kebutuhan merasakan bahwa apa yang kita lakukan adalah benardan kita adalah
orang yang baik.• Tidak mandiri – kebutuhan untuk diarahkan orang lain untuk menghindariperasaan menyendiri.
• Mandiri–Kebutuhan diarahkan oleh tingkah laku sendiri danmempunyai kendali atas
apa yang anda lakukan• Kesejahteraan social - membantu orang lain atau melakukan sesuatu yang bermanfaatuntuk orang
lain• Kreatifitas dan tantangan – Kebutuhan menemui permasalahan baru danmengahasilkan pekerjaan yang baru – asli
Ada tiga tipe motivasi bekerja:
Pemotivasi ekonomi dihubungkan dengan sesuatu.
Pemotivasi sosial dihubungkan dengan orang lain Pemotivator psikologis dihubungkan dengan pribadi / diri sendiri
Motivasi-motivasi ini adalah inisiatif untuk bekerja
1) INISIATIF EKONOMI Pembayaran : Barang yang sudah jadi; Keamanan.
2) INISIATIF SOSIAL Hubungan baik; Pesahabatan.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 58
3) INISIATIF PSIKOLOGIS
Tugas dan pekerjaan; Kepuasan; Pertumbuhan kepribadian.
4.3 FAKTOR-FAKTOR INISIATIF ORANG BEKERJA
Kehadiran faktor inisiatif baik akan memuaskan dan memotivasi karyawan.
Meskipun ketidakhadiran mereka mungkin tidak menyebabkan ketidakpuasan, hal
ini akan mengurangi inisiatif. Faktor-faktor berikut adalah:
Prestasi: Pekerja perlu merasakan bahwa mereka sudah
membereskan sesuatu.
Pengakuan/penghargaan: Pekerja perlu merasakan pencapaiannya
sudah dicatat.
Tugas yang menarik: Bekerja perlu merasakan ketertarikan dalam
perkerjaan itu sendiri.
Tanggung jawab: Pekerja perlu merasakan bahwa ia
bertanggungjawab untuk dirinya sendiri dan untuk pekerjaannya
sendiri. Tanggungjawab terhadap tugas baru dan kewajiban adalah
penting.
Kesempatan untuk berkembang: Pekerja perlu marasa bahwa ia
memiliki potensi untuk berkembang dalam organisasi.
Faktor-faktor perbaikan: Faktor-faktor ini memberi kemapanan pada pekerjaan
– faktor- faktor ini menjaga dia atau ia dari pindah kerja. Kehadiran faktor-faktor
ini menyebabkan kepuasan; kehadiran faktor-faktor ini menyebabkan
ketidakpuasan. Kehadiran atau ketidakhadiran mereka tidak punya dampak
apapun, terhadap inisiatif. Faktor-Faktor tersebut adalah:
Supervisi: Pekerja merasa bahwa manajer mau mengajar dan
medelegasikan tanggungjawab.
Administrasi: Pekerja merasa manajemen punya komunikasi yang
baik dengan pekerja. Juga, pekerja merasa baik tentang perusahaan dan
kebijakan kepegawaian.
Kondisi ditempat kerja: pekerja merasa baik tentang kondisi
fisik ditempat kerja.
Saling berhubungan: Pekerja merasa baik tentang hubungannya dengan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 59
kelompok, subkordinasi, dan atasan.
Status: Pekerja merasa pekerjaannya mempunyai status dan tingkatan
jabatan.
Gaji: Pekerja merasa mendapat kompensasi yang cukup untuk
pekerjaannya.
Kehidupan pribadi: Pekerja merasa bahwa pekerjaan (jam,transfer, dsb)
tidak berdampak baik pada kehidupan pribadinya.
Faktor-faktor pemeliharaan harus disesuaikan untuk menjaga pekerja melakukan
pekerjaannya. Faktor inisiatif akan membuat pekeja melakukan pekerjaannya
lebih baik. Manajer yang bijaksana akan menggunakan kedua factor-faktor ini
untuk memelihara dan memperbaiki secara efektif kepuasan dan prilaku pekerja.
4.4 MENENTUKAN TUJUAN-TUJUAN
Langkah-langkah untuk mengambil prakarsa dan tujuan antara lain: Menganalisa, sedang berada dimanakah kita sekarang?
Membuat suatu daftar keinginan yang menarik dengan maksudmengindentifikasi tujuan mana yang sungguh-sungguh ingin dicapai dalam jangkapendek dan panjang.
Hapus tujuan yang tidak realistis dari daftar atau aktifitas yang tidak suka kita kerjaanuntuk mencapai tujuan.
Urutkan tujuan-tujuan kita sesuai prioritas dalam jangka waktu dan keutamaan daripencapaian.
Tulis kembali tujuan-tujuan kita sebagai pernyataan positif dalam ketentuan kitamau menjadi apa. Sebagai contoh: “saya akan mengidentifikasi lima pelanggan barusetiap minggu.”
Lihat lebih dekat atau tujuan setiap hari yang paling penting.
Kemudian bertindaklah jika kita sudah siap mencapai tujuan.
Tinjau ulang secara berkala kita sedang dimana dan mau kemana kita kan menujusehubungan dengan tujuan kita. Pikirkan sepuluh tindakan yang dapat menolongkita untuk mencapai tujuan. Beri umpan balik pada diri kita untuk memastikankita berada ditempat yang benar.
Karakter inisiatif
Inisiatif harus jadi besar
Inisiatif harus menjadi jangkauan panjang
Inisiatif harus menjadi yang biasa
Inisiatif harus menjadi spesifik
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 60
Mengambil inisiatif untuk mengubah tujuan menjadi realitas
Bekerja keras untuk membereskan tujuan kita.
Berkaca pada diri kita sendiri dalam mencapai tujuan kita.
Simpan tujuan kita dan diingat sepanjang waktu.
Ambil beberapa menit setiap pagi hari untuk merencanakan pekerjaan kita
untuk menuju tujuan kita hari itu.
Meninjau kembali tujuan kita bila perlu.
Tentukan tujuan-tujuan baru seperti halnya kita meraih tujuan-tujuan itu
4.5 INOVASI DAN KREATIFITAS
4.5.1 Definisi Inovasi
Inovasi dapat didefinikasikan sebagai mampu melakukan
pembaharuan; Mengubah atau mengganti sesuatu dengan memperkenalkan
sesuatu yang baru; dengan pemikiran selalu melihat metode baru untuk
memperbaiki pekerjaan menjadi lebih praktis dan/atau memperbaiki kualitas
produk.
4.5.2 Hubungan antara inovasi dan kreatifitas
Untuk memperkenalkan suatu inovasi membutuhkan inisiatif dan
kreatifitas artinya suatu inovasi sering kali merupakan hasil dari suatu
kreatifitas inisiatif. Setiap manusia dilahirkan dengan tingkat kreatifitas yang
pasti. Seorang individu dapat menjadi lebih kreatif dibandingkan dengan yang
lainnya tetapi tidak ada seorang pun yang tidak kreatif sama sekali. Orang-orang
muda lebih suka terbuka dan kreatif. Tapi sayangnya, banyak orang dewasa tidak
memberi kesempatan dan tidak mendorong orang-orang muda mengembangkan
kreatifitas mereka. Hal ini penting untuk dicatat bahwa kemampuan
berkreatif berubah dalam umur dan waktu.
4.5.3 Definisi kreatifitas
Kreativitas sebagai suatu proses membuat suatu produk menjadi
ada yang asli dan berdaya cipta. Apa yang dimaksudkan dengan itu? Apa yang
kita maksud bahwa seseorang tidak perlu menjadi yang pertama di dunia
untuk menghasilkan atau menemukan sesuatu: tetapi seseorang yang secara
terus-menerus dalam pencarian ide-ide baru. Keaslian dan kreatifitas adalah
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 61
faktor-faktor yang saling berhubungan. Bagaimana pemikiran anda dan reaksi
terhadap tugas dan masalah yang diberikan; bagaimana kita mengembangkan
kemampuan intelektual. Bagaimana kita menampilkan himbauan untuk
menjelajah dan bereksperimen dengan lingkungan kita dan peralatannya? Dan
bagaimana mengekspresikan diri kita sendiri sebagai bagian dari proses
kreatifitas.
4.5.4 Keutamanaan dari kreativitas
Seseorang yang memanfaatkan inisiatif dapat membuat pilihan dan
keputusan serta dapat mengatasi masalahnya sendiri. Seseorang yang
memanfaatkan inisiatif tidak perlu khawatir mencoba hal baru, memanfaatkan
imaginasinya dan memunculkan ide-ide baru. Seseorang yang kreatif suka
membuat sesuatu atau melukis dengan caranya sendiri dan menempatkan
objek dan konsep-konsep pada cara yang baru untuk mencari sesuatu yang baru.
Dia mampu memikirkan ide-ide yang berbeda-beda dengan cara melakukannya
yang sama. Rasa ingin tahu dan imaginasi merupakan hal yang penting dalam
mengembangkan inisiatif dan kreatifitas. Bagaimanapun, jika orang-orang
tidak mengikuti perkembangan dan mengambil beberapa ‗risiko‘ mereka akan
menjadi pasif.
4.5.5 Manfaat dari kreatifitas
Rasa ingin tahu adalah awal dari semua pembelajaran. Orang-orang muda
ingin mengekspresikan diri mereka secara terbuka. Ide-ide dan pengalaman
baru menjaga orang-orang muda tetap bertahan. Orang-orang muda yang kreatif
akan belajar bagaimana:
Memanfaatkan imaginasi mereka;
Membangun rasa individulitas mereka
Mememikirkan ide-ide yang berbeda dan cara-cara baru melakukan
sesuatu yang sama
Memanfaatkan ide-ide mereka dan imaginasi dengan cara mereka
membuat sesuatu
Merasa baik dengan diri mereka sendiri
Menghargai yang baik dan yang indah
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 62
Proses kreatif
Gambar 4.1. Proses Kreatif
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 63
TUGAS 1:Tujuan pembelajaran: mengindentifikasi kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan
bekerja.Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok terdiri dari 5 – 6 siswa.
Setiap kelompok memperhatikan duabelas kebutuhan pada daftar berikut dan
memberi saran bagaimana orang- orang dapat memenuhi kebutuhan ini dengan
bekerja.
Keamanana finansial
Pengakuan dan persetujuan
Penguasaan dan pencapaian
Dominasi
Status
Mengekspresikan diri
Persahabatan
Hormat sesuai etika moral
Bergantung/tidak mandiri
Mandiri
Kreatif dan siap mengahadapi tantangan
Kesejahteraan sosial
Dapatkahkita menambah kebutuhan lainnya terhadap daftar ini?
Secara individu,beri tanda pada tiga kebutuhan yang kita anggap paling penting
untuk saudara; beri nilai terhadap pilihan-pilihan tersebut dalam kelompok.
Dalam penampilan motivasi, apa yang muncul dahulu, ekonomi, sosial atau
motivasi psikologis?
Diskusikan.
Setiap kelompok membuat suatu presentasi di kelas pada hasil diskusi kelompok.
TUGAS 2:
Tujuan pembelajaran: menganalisa perbedaan elemen-elemen yang masuk dalam
arena proses kreatif dengan maksud untuk menerapkannya
kedalam kehidupan yang nyata.
Kerja kelompok akan didahului dengan kegiatan praktek: “Mengorganisasi suatu
peristiwa yang kreatif”
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 64
Tentukan waktu untuk suatu pameran di ruang kelas. Dengan agenda tersebut (1
atau maksimum 2 minggu) setiap siswa bekerja sendiri, dan akan menghasilkan
sesuatu yang dapat mengekspresikan kreatifitasnya: suatu sajak, objek seni,
peralatan mekanik, sesuatu yang ada di fashion atau memasak, atau bahkan suatu
lagu. Organisasikan pameran ini. Mungkin kita akan memberi suatu hadiah
kepada contoh kreatifitas yang paling baik.
Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok terdiri dari 5 – 6 siswa. Tiap kelompok
mendiskusikan sebagai berikut ini:
Pikirkan tentang cara bagaimana kita mengorganisasikan sendiri: apa
langkah-langkah utama yang akan diambil supaya kreatif? Silahkan
menguraikannya.
Apa sumber inspirasi saudara? Bagaimana kita
mengorganisasinya sendiri?
Adakah otonomi dalam menghasilkan output atau kita harus diberitahu
bagaimana melakukannya?
Peralatan atau sumber-sumber apa saja yang kita gunakan?
Bagaimana kita menganalisa masalah?
Bagaimana kita menterjemahkan konsep-konsep kedalam suatu realita?
Bagaimana kita menggambarkan dan menilai apa yang sudah kita
hasilkan?
Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok dengan
anggota kelompok dan kepada pengajar saudara.
TUGAS 3:
Tujuan pembelajaran: menganalisa implikasi-implikasi dalam mengatasinya
denga inovasi dan perubahan.
Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok terdiri dari 5 – 6 orang siswa. Setiap
kelompok akan membaca studi kasus berikut dan menjawab pertanyaan-
pertanyan yang sudah disediakan berikut ini.
Dino berumur 50 tahun dan bekerja di suatu perusahaan manufaktur yang besar
selama 32 tahun. Ia telah mulai bekerja untuk suatu perusahaan diluar sekolah. Ia
telah bekerja dalam banyak kapasitas dilapangan selama 12 tahun sebelum bekerja
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 65
di kantor. Ia sudah membuat schedule produksi untuk selama 7 tahun yang lalu.
Dino mengetahui setiap aspek perencanaan dan sudah melihat banyak perubahan
bertahun-tahun lamanya dilapangan.
Dino selalu bersama-sama dengan pekerja dari semua posisi yang sudah dia
pegang dalam perusahaan. Enam bulan yang lalu, Plant Manager perusahaan, yang
sudah berada disana sejak DINO mulai bejerja di perusahaan, dipindahkan ke
Plant yang berbeda-beda. Manager yang baru, Andy 15 tahun lebih muda dari
Dino. Ia bekerja dilapangan dengan banyak ide-ide baru untuk meningkatkan
produktivitas di lapangan.
Manager baru, Andy, memberitahu Dino mengenai program baru yang akan
ditambahkan pada Komputer dan Paint departement yang akan mengatur
schedule untuk dia. Dino sangat kecewa dengan Andy, Dia rasa program
komputer baru tidak dapat melakukan pekerjaannya sebaik yang dia lakukan. Ia
juga mengetahui bahwa kepegawaian telah memberi informasi yang salah.
Kesalahan apapun yang tidak dia tangkap dengan baik akan berdampak secara
drastic terhadap produksi di Departeman paint.
Dino mengetahui bahwa manager baru manapun akan mempunyai ide-ide baru
untuk menginovasi di lapangan, tetapi dia tidak merasa bahwa suatu program baru
untuk pekerjaannya sebagai suatu ide yang baik.
Pertanyaan untuk diskusi:
Apakah Dino takut kehilangan pekerjaannya karena inovasi komputer?
Bagaimana Dino dapat diyakinkan dengan diberikannya informasi
kedalam program komputer adalah akurat?
Haruskah Dino mendiskusikan yang dia rasakan dengan manajer yang
baru?
Apakah Dino menentang perubahan karena hal itu
mempengaruhinya secara pribadi?
Bagaimana mungkin Dino mendapatkan manfaat dariperubahan?
Tidak apa-apa bukan seseorang yang lebih muda menjadi atasan saudara?
Pilih ketua kelompok untuk kelompok kita dan presentasikan hasil diskusi dari
kelompok diskusi kepada pengajar kita dan anggota kelompok lainnya.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 66
BAB VKOMUNIKASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar unit ini saudara diharapkan mampu :
1. Membedakan komunikasi yang alami;
2. Membedakan konsep komunikasi;
3. Menjelaskan antara komunikasi dan interpretasi arti;
4. Menguraikan fungsi-fungsi dan perbedaaan tipe komunikasi;
5. Menganalisa elemen-elemen, proses dan batasan berkomunikasi danbagaimana mereka berinteraksi;
6. Menjelaskan komponen-komponen besar dari bahasa lisan dan komunikasi
tertulis;
7. Menjelaskan perbedaan faktor-faktor yang mengarahkan komunikasi yang
efektif;
8. Menganalisa dan membandingkan gaya komunikasi personal;
9. Menjelaskan sistem nilai yang bermotivasi;
5.1 DEFINISI KOMUNIKASI
Kata ―komunikasi‖ berasal dari kata latin ―communis‖ berarti membagi
pengalaman, memiliki sesuatu yang khusus yang memfasilitasi proses
komunikasi (sebagai contoh, memiliki budaya yang sama, memiliki
pengalaman khusus, berbagi dengan teman yang sama dsb), bagaimanapun
komunikasi tidak dapat diartikan melalui suatu defenisi tunggal. Orang-orang
yang berbeda merasakan cara berbeda dalam konteks yang berbeda pula.
Sebagai contoh kamus oxford menjelaskan komunikasi sebagai memindahkan dari
maksud/arti, peneliti lain mendefinisikan sebagai Perpindahan dari stimulus
(Colin Cherry), pikiran seseorang mempengaruhi yang lain (Claude Shannon),
Mekanisme melalui hubungan manusia timbul dan berkembang, atau
membagi pengalaman berdasarkan umum (Wilburn Schramm)
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 67
5.2 SIFAT-SIFAT KOMUNIKASI
Inti dari sarana komunikasi manusia adalah mampu menampilkan realitas
dengan berbahasa. Maka bahasa adalah sistem simbolik yang kita transfomasikan
menjadi obyek yang benar seperti apel, atau imajinasi segi-tiga, draf, pola dan
kemudian konsep. Selanjutnya manusia merupakan seni, ilmu pengetahuan,
budaya dan sejarah; kita tidak hanya hidup untuk saat ini tetapi kita semua
sudah menetukan komitmen untuk masa depan dalam perjanjian kolektif; kita
mempunyai masyarakat, peraturan dan perundang- undangan, sekolah dan
organisasi pembelajaran. Semua fakta ini memerlukan bahasa sebagai kunci dari
realitas sosial dimana kita tinggal seperti ikan-ikan di laut.
5.3 FUNGSI KOMUNIKASI
Komunikasi adalah akar dari semua kegiatan dan interaksi sosial karena
sebagai suatu alat untuk menciptakan pengertian dan memudahkan kehidupan
kolektif. Beberapa fungsi komunikasi dalam suatu sistem sosial sebagai berikut :
• Informasi: Pelayanan informasi sebagai suatu sumber sosio
budaya dan pembangunan ekonomi. Komunikasi menyediakan informasi
(yang lalu dan kini) tentang lingkungan untuk pemanfaatan yang lebih luas
untuk orang- orang. Akses terhadap informasi memungkinkan orang
berpartisipasi dan membuat keputusan terhadap isu-isu sosial begitu pula
melindungi keinginan mereka. Sebagai contoh bagaimana kita mengakses
informasi? Koran mana yang kita baca dan atau apakah tersedia dikeluarga
kita dan atau di sekolah? Apakah kita membaca Koran nasional, Koran
lokal secara regular? Jika ya yang mana dan mengapa kita telah
memilihnya? Apakah kita punya akses di sekolah atau Website di rumah
sebagai internet.
• Pendidikan: komunikasi bertindak sebagai suatu alat yang mendidik
dan memberi sosialisasi pada anggota masyarakat pada semua tingkat
kehidupan. Komunikasi menyiapkan untuk orang-orang suatu jumlah ilmu
pengetahuan, pengalaman dan keahlian untuk dapat menjadi anggota
masyarakat yang berguna. Selain itu menciptakan kepedulian,
pendidikan yang akan membimbing orang dan menyediakan kesempatan
untuk berpartisifasi dalam kehidupan publik yang efektif.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 68
• Hiburan: dunia hiburan memainkan peranan penting dalam
kehidupan manusia dengan merevitalisasi mereka. Komunikasi dalam
bentuk gambar, film, musik, drama, dansa, literature, olahraga, dan
permainan mengajarkan suatu pengaruh besar mengenai kehidupan
manusia bahkan menghibur mereka.
• Persuasi: persuasi membantu pencapaian keputusan terhadap kehidupan
sosial, isu- isu atau kebijakan ekonomi. Seni persuasi banyak menyelamat-
kan banyak kehidupan ketika digunakan secara konstruktif. Iklan, penjualan,
negosiasi dalam media masa, perdamaian dibicarakan di tingkat
internasional adalah contoh dari komunikasi persuasi.
• Debat dan diskusi: hal-hal ini memberikan pandangan yang
berbeda terhadap isu-isu kepentingan publik dan membantu suatu
kesepakatan terhadap masalah- masalah terkait. Dalam suatu debat yang
sehat setiap peserta mempunyai hak untuk mengekspresikan pandangannya
dan tidak seorangpun yang terpaksa menerima suatu kepastian
• Promosi Budaya: komunikasi digunakan untuk memindahkan
budaya kepada generasi yang menerima dan berpromosi. Hal ini dapat
dilakukan melalui cara komunikasi tradisional begitu pula melalui mas
media sebagai contoh pertunjukan wayang golek Indonesia.
• Integrasi: dengan menyediakan pengetahuan/informasi individu,
kelompok atau budaya pada satu atau lainnya, komunikasi akan membantu
mereka dalam memahami dan menghargai cara hidup masing-masing.
Hal ini mengembangkan toleransi terhadap satu sama yang lain,
namun demikian jika digunakan secara negatif komunikasi juga
dapat menjadi alat disintegrasi yang besar. Sebagai contoh kurang
informasi tentang perseteruan tertentu, kasta atau agama akan
mengarahkan pergesekan dan ketidakkepercayaan dalam masyarakat.
5.4. TIPE-TIPE KOMUNIKASI
Komunikasi terdiri dari empat tipe, yaitu :
Komunikasi intrapersonal
Komunikasi interpersomal
Komunikasi kelompok
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 69
Komunikasi masa
Setiap tipe mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Karena mereka semua hampir sama
dalam pemikiran, Seseorang masuk kedalam suatu hubungan yang bermakna
dengan dirinya sendiri atau orang lain.
Komunikasi Intrapersonal: mengacu pada komunikasi dengan seseorang.
Seperti berbicara pada diri sendiri, mendengarkan diri sendiri dan
berhubungan dengan diri sendiri. Komunikasi intrapersonal penting dalam
perenungan, mengkonsep, memformulasi pikiran atau ide-ide kita sebelum
kita benar-benar tiba pada suatu keputusan atau menginisiasi komunikasi
dengan yang lain.
Komunikasi Interpersonal : Bentuk komunikasi ini berlangsung diantara dua
orang. Bisa formal atau tidak formal dan dapat berlangsung dimana saja
dengan berkata-kata, bersuara, ekspresi wajah dan isyarat dan bahasa
tubuh. Dalam komunikasi interpersonal, interaksi berhadapan muka diantara
dua orang melibatkan pengirim dan penerima pesan. Hal ini dianggap sebagai
situasi komunikasi yang ideal dan efektif karena sesorang akan segera
memperoleh timbal balik dan mungkin kesimpulan-kesimpulan yang dapat
diklarisifikasi dan ditekankan melalui ekspresi bahasa isyarat dan suara. Hal ini
lebih mudah mempengaruhi seseorang dan membujuk menerima suatu
pandangan- pandangan. Kedekatan diantara pengirim dan penerima dalam
komunikasi interpersonal memiliki ikatan emosi juga. Ini dapat memotivasi,
meningkatkan dan mengkoordinasi pekerjaan lebih efektif daripada bentuk
komunikasi lain. Bagaimanapun tipe komunikasi sekarang juga dapat berlangsung
dalam jarak jauh melalui video konferensi dan internet : pertukaran e-mail,
chating, komputer telekonferes dsbnya.
Komunikasi dalam Grup: adalah suatu perluasan komunikasi interpersonal
dimana lebih dua individu terlibat dalam pertukaran ide, keterampilan dan
keinginan. Kelompok- kelompok menyediakan suatu kesempatan kepada
orang untuk datang bersama mendiskusikan dan bertukar pandangan seperti
yang anda lakukan dalam kerja kelompok.
Kelompok komunikasi dianggap efektif karena menyediakan suatu kesempatan
untuk berinteraksi langsung dengan antar anggota-anggota dari kelompok; hal ini
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 70
akan membawa perubahan dalam sikap dan keyakinan. Kelompok organisasi
punya hambatan juga, karena waktu dan kurang efektif terutama dalam keadaan
mendesak.
Komunikasi masa : memerlukan komunikasi dengan penonton dalam jumlah
besar. Peralatan komunikasi masa dimanfatkan untuk menggandakan pesan yang
disampaikan dan untuk diperhatikan oleh sejumlah besar orang secara terus
menerus. Saluran melalui semacam komunikasi ini lebih disukai sebagai media
masa. Media melalui pesan disampaikan termasuk radio, TV. Koran, majalah dan
multi media. (Video, suara dan teks)
Gambar 5.1. Siklus Komunikasi
5.5. ELEMEN-ELEMEN DARI PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses dinamis melibatkan interaksi aktif antar
pengirim dan penerima pesan dan beragam input. Berikut ini adalah elemen –
elemen penting dalam hal proses komunikasi antara lain:
sumber atau pengirim
Pesan
Saluran
penerima
Umpan balik.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 71
Gambar 5.2. Proses Komunikasi
Komunikasi adalah kondisi yang diperlukan untuk mengembangkan dan transmisi
budaya, kesinambungan dari masyarakat dan fungsi yang efektif dan control
dari kelompok sosial. Proses komunikasi melibatkan interaksi diantara
komunikasi individu. Pada komunikasi tingkat sekolah dan umpan balik yang
ditimbulkan oleh penerima pesan(peserta didik dan pembelajar menjadi suatu
stimulus respon untuk pengajar terhadap yang ia beri.
Gambar 5.3. Umpan BalikKomunikasi
Proses ini berlanjut diantara pemain (pengirim dan penerima) dalam
permainan percakapan dimana sejumlah variable yang ikut campurtangan seperti
perbedaan individu dalam tingkat persepsi, tingkat motivasi, dsb, dilibatkan.
Alat komunasi penting lainnya adalah pengirim menyimpulkan perilaku
penerima apa yang dirasakannya dan mencoba untuk menyampaikannya.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 72
Kemudian bereaksi bukan pada perilaku tapi terhadap perasaan. Orang lain
kemudian bereaksi tehadap responnya dalam hal kesimpulannya dengan
gagasan/perasaan dan arti dibelakang itu.
Komunikasi menyelesaikan setiap tujuan secara akurat jika pesan
diinterpretasi dengan cara yang sama oleh komunikator dan oleh orang yang
menerima komunikasi. Komunikasi bergantung pada pengertian dan keterampilan
berkomunikasi dari individu.
5.6 BATASAN UNTUK KOMUNIKASI
Seperti yang kita ketahui sebelumnya ada banyak elemen komunikasi
dan suatu pesan sudah disampaikan melalui beragam tingkat dari sumber kepada
penerima dan sebaliknya. Hal ini mungkin menyebabkan sejumlah interupsi
dan distorsi dalam cara berkomunikasi secara efektif. Ada dua tipe batasan
yang selalu mendistorsi alur komunikasi dan mereka adalah:
Batasan sehubungan dengan pengirim dan penerima
Batasan Sehubungan faktor-faktor eksternal
Batasan sehubungan dengan pengirim dan penerima terdiri dari
1. Perbedaan persepsi
2. Penyaringan yang tidak betul
3. Masalah bahasa
4. Mendengar yang kurang baik
5. Membedakan pernyataan yang emosional
6. Perbedaan latar belakang
Batasan yang berhubungan dengan faktor-faktor ekternal terdiri dari:
Faktor-faktor eksternal tertentu seperti beragam tipe suara disebabkan oleh pesan
yang rumit, transport mobil, dokumen yang memberi kesan yang tidak baik,
dan lain sebagainya, memungkinkan terjadi mendistorsi komunikasi
antara pengirim dan penerima. Teknik-teknik interupsi juga akan
menciptakan proses distorsi dalam proses komunikasi. Perawatan yang kurang
baik pada peralatan di bawah standard dan lain sebagainya. Mungkin menghalangi
komunikasi yang efektif.
5.7 KOMUNIKASI LISAN
Retorika mempunyai sejarah yang panjang, dan telah didefinisikan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 73
serta digunakaan dengan beberapa cara yang berbeda sejak beberapa abad,
oleh karena itu sulit untuk memberi contoh yang sederhana. Namun
demikian, semua teori tentang retorika secara umum dibagi dalan 2 konsep.
1. P enggunaan bahasa atau sistem lambang.
2. P engaruh gagasan dan efeknya.
Gambar 5.4. Komunikasi LisanRetorika adalah seni yang menggunakan lambang untuk menghasilkan efek.
Selain itu retorika adalah tindakan simbolik, bertindak melalui lambang, misalnya
lambang binatang. Manusia terus-menerus mempergunakan lambang untuk
mempengaruhi satu sama yang lainnya, sebagai contoh digunakan pada posisi
politik, menawarkan penjualan dengan telepon. Kita mendapatkan informasi
dan tradisi, mengajar anak untuk mengenali sesuatu misalnya warna merah.
Dalam arti luas, hal-hal seperti ini merupakan contoh aktivitas retoris.
5.8 PENDENGAR YANG EFEKTIF
Kita percaya bahwa telinga kita berfungsi untuk mendengar. Hal ini
sama saja seperti mengatakan bahwa kita mempunyai mata, agar kita bisa
membaca. Mendengar adalah proses fisik dengan rangsangan indera
pendengar dan disampaikan ke otak. Mendengarkan merupakan sesuatu yang ada
hubungannya dengan pengalaman salah satu alat indera/perasa. Hal ini
merupakan prosedur psikologis yang rumit dari interpretasi dan pemahaman apa
yang sudah kita dengar. Proses ini berkenaan dengan yang kita miliki merupakan
suatu pengalaman dalam menyaring hal subjektif dari apa yang dikatakan dan
mempercayai atau meyakinkan apa yang kita dengar sama dengan apa
dikatakan. Ada tingkatan tentang pendengaran, mendengar, memperhatikan dan
memahami, bergatung kepada kita memilih yang lebih cocok dengan konteks
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 74
dan tujuan yang sudah diatur seseorang.
Berbagai perbedaan tingkat mendengarkan
a) Pendengar pasif
b) Pendengar untuk mengetahui
c) Pendengar aktif
d) Pendengar dengan empati
5.9 KOMUNIKASI NON VERBAL
Komunikasi non verbal adalah aspek sangat penting dari proses
komunikasi. Sesungguhnya, banyak arti yang yang bentuknya diperoleh dari
suatu pesan verbal adalah tidak ada ketentuan terhadap perilaku non verbal
yang mendampinginya. Persisnya bagaimana fungsi non verbal dalam proses
intrepetasi ini terjadi? Melengkapi: fungsi perilaku non verbal mendesak atau
mendukung arti yang dimaksud dalam pesan verbal; Pengaturan Bahan non
verbal, seperti kontak matadan nada suara, membantu mengatur alur
percakapan. Kadang-kadang kita dapat mengganti kata-kata lisan atau phrasa
dengan simbol non verbal yang sederhana.
Perilaku non verbal digunakan untuk membantah dan pesan verbal. Suatu
bentuk umum dari bantahan non verbal adalah sarkasme, tetapi pesan-pesan
bercampur ini mungkin sulit untuk anak-anak dan beberapa orang dewasa
untuk menterjemahkannya. Lebih dari 80% komunikasi disampaikan dan
diterima tanpa kata-kata, karena ekspresi berbicara lebih keras dari kata-kata,
dan kita dinilai oleh perilaku kita bukan oleh niat kita . Bahkan jika kita tidak
menyadarinya, kita akan diawasi dan dinilai secara terus menerus.
Menggambarkan bentuk kesimpulan perilaku nonverbal adalah belajar
melakukan sesuatu sebagai bayi, ketika kita berinteraksi dengan orang-
orang dalam kehidupan kita.
5.10 KOMUNIKASI TERTULIS
Pendekatan dalam mengadopsi suatu sistem komunikasi tertulis
divisualisasikan sebagai berikut:
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 74
dan tujuan yang sudah diatur seseorang.
Berbagai perbedaan tingkat mendengarkan
a) Pendengar pasif
b) Pendengar untuk mengetahui
c) Pendengar aktif
d) Pendengar dengan empati
5.9 KOMUNIKASI NON VERBAL
Komunikasi non verbal adalah aspek sangat penting dari proses
komunikasi. Sesungguhnya, banyak arti yang yang bentuknya diperoleh dari
suatu pesan verbal adalah tidak ada ketentuan terhadap perilaku non verbal
yang mendampinginya. Persisnya bagaimana fungsi non verbal dalam proses
intrepetasi ini terjadi? Melengkapi: fungsi perilaku non verbal mendesak atau
mendukung arti yang dimaksud dalam pesan verbal; Pengaturan Bahan non
verbal, seperti kontak matadan nada suara, membantu mengatur alur
percakapan. Kadang-kadang kita dapat mengganti kata-kata lisan atau phrasa
dengan simbol non verbal yang sederhana.
Perilaku non verbal digunakan untuk membantah dan pesan verbal. Suatu
bentuk umum dari bantahan non verbal adalah sarkasme, tetapi pesan-pesan
bercampur ini mungkin sulit untuk anak-anak dan beberapa orang dewasa
untuk menterjemahkannya. Lebih dari 80% komunikasi disampaikan dan
diterima tanpa kata-kata, karena ekspresi berbicara lebih keras dari kata-kata,
dan kita dinilai oleh perilaku kita bukan oleh niat kita . Bahkan jika kita tidak
menyadarinya, kita akan diawasi dan dinilai secara terus menerus.
Menggambarkan bentuk kesimpulan perilaku nonverbal adalah belajar
melakukan sesuatu sebagai bayi, ketika kita berinteraksi dengan orang-
orang dalam kehidupan kita.
5.10 KOMUNIKASI TERTULIS
Pendekatan dalam mengadopsi suatu sistem komunikasi tertulis
divisualisasikan sebagai berikut:
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 74
dan tujuan yang sudah diatur seseorang.
Berbagai perbedaan tingkat mendengarkan
a) Pendengar pasif
b) Pendengar untuk mengetahui
c) Pendengar aktif
d) Pendengar dengan empati
5.9 KOMUNIKASI NON VERBAL
Komunikasi non verbal adalah aspek sangat penting dari proses
komunikasi. Sesungguhnya, banyak arti yang yang bentuknya diperoleh dari
suatu pesan verbal adalah tidak ada ketentuan terhadap perilaku non verbal
yang mendampinginya. Persisnya bagaimana fungsi non verbal dalam proses
intrepetasi ini terjadi? Melengkapi: fungsi perilaku non verbal mendesak atau
mendukung arti yang dimaksud dalam pesan verbal; Pengaturan Bahan non
verbal, seperti kontak matadan nada suara, membantu mengatur alur
percakapan. Kadang-kadang kita dapat mengganti kata-kata lisan atau phrasa
dengan simbol non verbal yang sederhana.
Perilaku non verbal digunakan untuk membantah dan pesan verbal. Suatu
bentuk umum dari bantahan non verbal adalah sarkasme, tetapi pesan-pesan
bercampur ini mungkin sulit untuk anak-anak dan beberapa orang dewasa
untuk menterjemahkannya. Lebih dari 80% komunikasi disampaikan dan
diterima tanpa kata-kata, karena ekspresi berbicara lebih keras dari kata-kata,
dan kita dinilai oleh perilaku kita bukan oleh niat kita . Bahkan jika kita tidak
menyadarinya, kita akan diawasi dan dinilai secara terus menerus.
Menggambarkan bentuk kesimpulan perilaku nonverbal adalah belajar
melakukan sesuatu sebagai bayi, ketika kita berinteraksi dengan orang-
orang dalam kehidupan kita.
5.10 KOMUNIKASI TERTULIS
Pendekatan dalam mengadopsi suatu sistem komunikasi tertulis
divisualisasikan sebagai berikut:
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 75
EFFECTIVE
EFFECTIVE
WRITER Message
What we Want to accomplish?
Gambar 5.5. Komunikasi Tertulis
Pertama, kita sebaiknya mulai dengan informasi yang sudah kita ketahui –
alas an menulis: Apa yang ingin kita penuhi? Menjual? Memberitahu?
Mengilhami? Mengambil tindakankah? Pertama kali katakan dengan jelas alasan
mengapa kita menulis, proses itu sendiri membantu kita untuk jangka
panjang. Faktor-faktor yang mengarahkan komunikasi efektif. Terdapat
banyak faktor yang mengarahkan komunikasi efektif. Pertama, kita akan
memperkenalkan kedua faktor yang berhubungan dengan orang yang
berkomunikasi, unsur-unsur manusia dari proses komunikasi. Faktor-faktor ini
adalah:
1. Pengetahuan sendiri
Karena kita sudah melihat dari bab sebelumnya, saran pertama dalam
menentukan batasan adalah suatu dugaan yang sehat dari diri sendiri. Dalam bab
ini kita berhubungan dengan pengetahuan sendiri sebagai langkah awal
berkomunikasi yang efektif. Memahami diri sendiri merupakan kesadaran akan
kekurangan pengetahuan kita. Hal ini perlu diikuti dengan cara membatasi
diri termasuk bagaiman anda mempunyai inisiatif dan respon dalam
berkomunikasi pada situasi yang berbeda.
2. Memahami orang lain
Menjadi seorang komunikator yang efektif, pemahaman diri berhubungan
erat dengan pemahaman sasaran komunikasi kita: bagaimana mereka menerima
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 76
dan mengirim pesan; latar belakang pengetahuann tentang pokok permasalahan;
disposisi mereka terhadap itu; dan meningkatkan kemana pesan itu berorientasi.
Pada kesempatan apa penerima pesan mendapat umpan balik dan mendapat
informasi tentang penggunaan umpan balik ini dipakai dimana?. Supaya
menjadi komunikator yang efektif kita harus mengikuti
beberapa prinsip panduan:
Menjelajah keinginan dan perasaan: Membuka pertanyaan
adalah mengudang berbicara lebih banyak sekitar subjek.
Tafsiran/ringkasan: Orang yang mengulang kembali ringkasan
bicara dengan cara baru dari apa yang ia dengar dan berefek kembali
kepada pembicara, dalam efek untuk mengecek ketelitian. Hal ini
untuk menghindari kesalahpahaman dan membiarkan pembicara
mengetahuinya bahwa ia sudah didengar.
Meningkatkan partisipasi: Komunikator efektif membuat orang
merasa seperti anggota dari tim dengan dapat diakses oleh
mereka, dan memperlihatkan, bukan hanya dengan kata-kata,
dimana mereka peduli dengan diri sendiri. Karena mereka tahu
bahwa suatu tim tidak dapat dibangun diluar orang-orang yang merasa
tidak sama.
Tes untuk konsensus: Test untuk memastikan orang-orang
sungguh- sungguh menyetujui hal-hal yang esensi.
Menjadi pro aktif: menciptakan kesempatan sendiri dan
mengarahkan alur dari pilihan kita , menentukan tujuan dan
bekerja untuk mencapainya.
Menghindari kurang percaya diri dalam berbicara:
Kepercayaan diri orang menginspirasi kepercayaan diri terhadap
yang lain: Pendengar mereka, kelompok mereka, bos mereka,
pelanggan mereka, dan teman mereka. Untuk mendapatkan
keparcayaan diri dari yang lain adalah salah satu kunci jalan dimana
kepercayaan diri orang menemukan keberhasilan.
Maka komunikasi adalah berbeda dengan berbicara. Jika kita ingin
berkomunikasi secara efektif dengan orang lain kita perlu memikirkan tentang
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 77
kebutuhan, pandangan, perasaan, pengetahuan dan memahami orang lain yang
akan dibawa kedalam pembicaraan. Mereka mungkin berbeda dengan pandangan
kita. Komunikasi efektif membutuhkan pengetahuan dan memahami kebutuhan
orang lain, keinginan orang lain dan maksud orang lain.
Apa gaya komunikasi saudara?
Memahami gaya pribadi komunikasi akan terus maju membantu kita
menciptakan kesan yang baik dan kesan yang kekal pada orang lain. Dengan
menjadi lebih peduli terhadap bagaimana orang lain menerima kita, kita dapat
lebih siap menyesuaikan diri terhadap gaya komunikasi mereka. Ini tidak
berarti kita harus menjadi seorang bunglon, berubah sesuai dengan setiap
orang yang dijumpai. Selain itu, kita dapat membuat orang lain lebih
nyaman dengan cara menyeleksi dan menekankan perilaku tertentu yang
sesuai dengan kepribadian kita dan berperilaku sama seperti orang lain.
Sejumlah model sudah dikembangkan yang menjelaskan bagaimana
mengenal suatu gaya komunikasi yang lebih disukai individu dan apa strategi
yang digunakan dalam komunikasi yang lebih efektif dengan mereka.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 78
TUGAS 1:
Tujuan pembelajaran: menganalisis distorsi dalam proses komunikasi.
Para peserta didik diminta membentuk lingkaran. Kemudian pengajar
membisikkan sebuah pesan pada peserta didik pertama di lingkaran tersebut yang
diminta meneruskannya ke peserta didik berikutnya.
Tiap peserta didik akan menyampaikan pesan tersebut ke peserta didik di
sebelahnya.
Setelah semuanya dibisiki pesan, pengajar kemudian meminta peserta didik
terakhir di lingkaran tersebut untuk menjelaskan pesan yang diterimanya untuk
menyesuaikannya dengan pesan asli yang disampaikan pengajar tersebut.
Kemudian pengajar yang bersangkutan akan mengomentari distorsi
(penyimpangan) yang muncul dari pesan asli yang disampaikan dan menjelaskan
penyebab-penyebab distorsi tersebut.
Kelas akan mendiskusikan proses komunikasi secara bersama-sama dan sekaligus
hambatan-hambatan terhadap komunikasi efektif.
TUGAS 2:
Tujuan pembelajaran: menganalisa efektifitas public speaking (kemampuan
berbicara di depan umum)
Para peserta didik diminta membuat kelompok-kelompok kecil beranggotakan 5-6
orang. Tiap kelompok akan memilih seorang pembicara yang harus
menyampaikan pidato singkat dengan durasi sekitar 10 menit dengan topic yang
terkait dengan komitmen pada kualitas.
Tiap kelompok akan mendengarkan pidato tersebut dan akan membahas hal-hal
berikut secara berkelompok:
1. Isi
Apakah isinya jelas?
Apakah subjek yang dibahas jelas dan menarik?
Apakah pidato tersebut terlalu panjang atau terlalu pendek?
Apakah pidato tersebut mengikuti aturan urutan pidato sederhana?
2. Kontak dengan Hadirin
Memandang semua hadirin saat berpidato
Memandang mata para hadirin
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 79
Tidak melirik ke lantai, meja, langit-langit, dinding, atau keluar jendela.
3. Penyampaian
Suara. Apakah suaranya cukup keras atau agak menggumam? Apakah
intonasinya antusias atau datar dan monoton?
4. Kecepatan Berbicara
Apakah terlalu cepat atau terlalu lambat? Apakah kecepatannya bervariasi
untuk menarik perhatian dan menekankan poin-poin tertentu?
5. Sikap
Penggunaan tangan. Apakah ada penggunaan tangan? Apakah
penggunaan tangan tersebut membantu atau memecah perhatian? Apakah
penggunaan tersebut tampak disengaja untuk membantu komunikasi atau
merupakan gerak refleks yang tidak disadari?
Sikap Fisik. Mendengus, batuk, bergidik, menggigit bibir,
menggaruk telinga, memainkan rambut, dsb.
Sikap verbal. “Intinya adalah…” “sehubungan dengan hal ini…”
“Kalau kalian mengerti yang kumaksud” “dan semua hal demikian…”
“mmm” “er” dsb.
6. Komentar-komentar Lain?
Tunjuk seorang ketua untuk kelompokmu untuk menyajikan hasil diskusi kalian di
depan kelas.
TUGAS 3:
Tujuan pembelajaran: mengungkap keyakinan, nilai dan sikap pribadi anda serta
menerima umpan balik tentang bagaimana orang lain
memandang diri anda.
Para peserta didik akan dikelompokkan berpasangan. Mereka akan melihat
jendela Joari yang digambarkan dibawah ini. Setelah membaca penjelasannya,
tiap peserta didik melengkapi tiap jendela dengan 3 frase sederhana. Bentuklah
pasangan dengan anggota kelompokmu dan ceritakan apa yang nyaman anda
ceritakan pada rekan anda.
Tiap pasang dalam satu kelompok harus mengikuti petunjuk berikut:
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 80
Petunjuk:
Keempat jendela di atas menggambarkan hal-hal berikut:
Buka: Jendela yang terbuka merupakan bagian dari kesadaran diri kita sendiri—
sikap, perilaku, motivasi, nilai, dan cara hidup kita—yang kita sadari dan
diketahui oleh orang lain. Kita bergerak dalam daerah ini dengan bebas. Kita
dalah “buku yang terbuka”.
Buta: Ada hal-hal tentang diri kita yang tidak kita ketahui, tapi bisa dilihat oleh
orang lain dengan lebih jelas; atau hal-hal yang dalam bayangan kita benar-benar
ada dalam diri kita dengan berbagai alasan, namun sama sekali tidak bisa dilihat
oleh orang lain. Saat orang lain mengatakan apa yang mereka lihat (umpan balik),
dengan cara yang bertanggung jawab dan mendukung, dan kita bisa
mendengarnya; dengan cara itulah kita bisa menguji kebenaran siapa diri kita dan
bisa berkembang.
Tersembunyi: Daerah kita yang tersembunyi tidak bisa diketahui oleh orang lain
kecuali jika kita membukanya. Ada hal-hal yang menurut kita lebih baik dan
nyaman jika kita simpan untuk diri kita sendiri, dan juga ada hal-hal yang takut
kita ungkapkan. Tingkat sampai mana kita membagi diri kita dengan orang lain
(membuka diri) adalah tingkat sampai mana kita bisa dikenal.
Tidak diketahui: Kita jauh lebih kaya dan lebih kompleks dari yang kita dan
orang lain tahu, tapi dari waktu ke waktu sesuatu terjadi— dirasakan, dibaca,
didengar, dimimpikan—sesuatu dari alam bawah sadar kita terungkap. Saat itu
kita akan “tahu” apa yang tidak kita “ketahui” sebelumnya. tunjuk seorang ketua
untuk kelompokmu untuk menyajikan hasil diskusi kalian didepan kelas.
1
BUKA
3
TERSEMBUNYI
4
TAK DIKETAHUI
2
BUTA
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 81
BAB VIHUBUNGAN ANTAR PRIBADI
Tujuan pembelajaran
Pada akhir pelajaran ini diharapkan saudara mampu:
1. Menghargai keutamaan dan menerima perasaan orang
2. Membangun dan memelihara hubungan antar pribadi
3. Menggunakan ketrampilan kerja-sama
4. Memberi untuk mendapatkan perhatian dengan sopan santun
5. Menganalisa, memecahkan dan mencegah masalah terjadi
6.1 BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN
Belajar mengenal dan mengutarakan perasaan adalah suatu langkah
penting dalam membangun hubungan baik antara pribadi. Karena orang tidak
mengutarakan perasaan mereka, situasi tidak menyenangkan akan
menyebabkan perasaan yang tidak menyenangkan cenderung terbentuk dan di
keluarkan dengan ―ledakan kemarahan‖ atau penyakit psikis seperti sakit kepala
dan sakit perut. Karena itu mengutarakan perasaan dapat menjadi risiko
bisnis jika tidak hati-hati atau tidak bijaksana. Suatu fakta untuk mengingatkan
persahabatan dengan orang lain bahwa orang lain juga berperasaan. Ketika orang
menyembunyikan perasaan, mungkin kita sulit memahami mereka. Dapat
mengenali perasaan orang lain merupakan hal yang penting dan bermanfaat.
Jika orang bersedia mendengarkan perasaan orang disekitar mereka, mereka
akan memperbaiki hubungan. Dengan mengenal perasaan orang lain, pekerja
juga akan menghindari situasi dimana perasaan mencapai ―titik panas‖.
Beberapa orang diantara kita memiliki ketrampilan teknik yang bagus,
mempunyai kesulitan dengan ketrampilan sosial mereka. Mereka bekerja dengan
baik dan mengerjakan pekerjaan mereka dengan serius, mereka juga
memberi jaminan kepada orang-orang yang bekerja. Hasilnya 85% orang-orang
yang kehilangan pekerjaan, bukan karena mereka kurang keterampilan dasar,
tetapi mereka tidak bisa bekerjasama dengan orang.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 82
6.2 MEMAHAMI PERASAAN ORANG
Adalah penting untuk mengetahui bahwa kita bukanlah satu-satunya
yang memiliki perasaan. Kita harus peduli terhadap perasaan orang lain.
Orang yang dapat memahami perasaan orang lain dapat menghindari konflik dan
dapat memberi kemudahan kepada mereka ketika konflik muncul. Mengenal
perasaan orang lain merupakan suatu ketrampilan berharga yang dapat
menolong karyawan bekerja dengan orang lain lebih efektif. Orang tidak selalu
mengutarakan emosi yang dirasakan mereka sebenarnya. Kadang-kadang orang
mengatakan sesuatu yang sesungguhnya tidak mereka maksudkan. Jika beberapa
diantara mereka merasa tidak baik tentang mereka sendiri, sering kali terjadi,
kita dapat menolong mereka merasa lebih baik.
Belajar bagaimana dan kapan mengutarakan perasaan.
Adalah mudah memahami seseorang ketika kita tahu bagaimana yang dia
rasakan. Pekerja yang mengutarakan perasaannya secara bijaksana, biasanya
akrab dengan orang lain. Kadang-kadang lebih baik diam dengan perasaan
kita, sebagai contoh kita boleh marah terhadap sesuatu di rumah dan di luar
melemparkan kemarahan kepada orang lain misalnya: di tempat kerja karena
mereka penolong. Kadang- kadang juga bijaksana bila sedikit bicara dan
menunggu bagaimana teman kerja kita bereaksi terhadap apa yang kita katakan.
Bagaimanapun jika kita merasa perlu mengutarakan perasaan terhadap sesuatu,
utarakanlah selalu dengan jujur.
Ingatlah selalu bahwa perasaan dapat berubah.
Belajar terus tentang sesuatu dapat membantu kita untuk mengubah perasaan
kita. Kadang-kadang kita berfikir bahwa kita mempunyai persaan ―jelek‖, oleh
karena itu kita takut mengubahnya. Tetapi kita lebih baik dapat
mengendalikannya dengan cara mengubah perasaan kita.
Petunjuk dapat menolong kita mengenal perasaan yang berbeda.
Ketrampilan ini disebut ―mendengarkan perasaan‖. Adalah suatu
kemampuan mendengar perasaan diluar kata-kata. Faktanya adalah seseorang
tidak dapat mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata, namun tidak berarti
orang itu tidak memiliki perasaan. Carilah petunjuk berikut yang dapat menolong
kita memahamii kita orang lain:
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 83
Ekspresi wajah
Kata-kata
Nada suara
Gerakan tubuh/isyarat
Postur tubuh
Buktinya kita tidak dapat selalu melakukan sesuatu terhadap penyebab
perasaan yang tidak bermasalah. Yang penting adalah mendengar perasaan. Ini
dapat membantu seseorang dengan cara mengetahui orang itu memahami
masalahnya sendiri. Orang yang menyembunyikan perasaan mereka dan tidak
mengutarakannya perlu belajar cara mengekspresikan perasaannya. Masalah bagi
orang yang tidak mengutarakan perasaannya seringkali diabaikan orang lain,
sebab mereka tidak peduli akan perasaan orang lain.
Mempersedikit masalah
Ketika orang bekerja bersama mereka terikat dengan beberap masalah.
Ketika orang mendiskusikan permasalahan secara terbuka, dengan
bijaksana, mereka sepertinya memiliki hubungan yang baik. Orang yang akrab
satu dengan yang lain akan lebih bahagia dalam pekerjaan mereka dan bekerja
lebih efektif.
Cara menghindari masalah:
1. Jangan mengambil orang sebagai jaminan. Setiap karyawan
sebaiknya diberi perhatian. Usaha dari setiap karyawan sebaiknya
diketahui. Organisasi sebaiknya juga menghargai setiap usaha sesuai
dengan kebutuhan setiap karyawan.
2. Pengaruh persepsi terhadap hubungan antar pribadi. Apa itupersepsi?
Persepsi adalah cara kita melihat, mendengar dan mengerti sesuatu
kejadian atau orang. Hubungan kita dengan orang lain berpengaruh
besar dengan bagaimana kita ―melihat atau ―mendengar‖. Kadang-
kadang kita bermasalah melihat orang lain dengan apa yang ada pada
mereka. Hal ini memberi pengaruh bagaimana kita berhubungan dengan
mereka. Ketika seseorang melihat sesuatu berbeda, mereka mungkin salah
mengerti satu sama lainnya. Untuk menghindari konflik di tempat
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 84
kerja, penting untuk memahami fakta-fakta berikut tentang persepsi.
Persepsi itu unik. Kita melihat sesuatu secara berbeda. Tidak ada
dua orang yang sama.
Persepsi itu pribadi. Kita melihat sesuatu sebagai apa yang kita lihat
menurut diri kita. Kita kadang-kadang hanya melihat apa yang kita
ingin lihat. Perasaan kita dan prasangka kita membedakan bagaimana
kita melihat sesuatu.
Persepsi dihubungkan dengan pengalaman kita. Orang tua kita,
pengajar kita dan teman kita mengajarkan kepada kita melihat sesuatu
dengan cara yang benar. Kadang-kadang kita melihat sesuatu dengan
cara yang salah karena pengalaman masa lalu kita.
Persepsi itu selektif. Kita seringkali hanya melihat sebagian dari
masalah dari suatu situasi. Sebagai contoh, jika beberapa hal
terjadi, kita sepertinya tidak banyak mengingat yang pertama
dan yang terakhir.
Bagaimana kita menjelaskan sesuatu persepsi, apa yang
kita lakukan.
Sebagai contoh kita memutuskan bagaimana bertindak erhadap
seseorang berdasarkan kesan kita kepadanya.
Persepsi akan berubah. Kita melihat sesuatu berbeda pada
waktu yang berbeda, bergantung pada perasaan kita, dimana dan
dengan siapa kita. Kita juga belajar persepsi baru dan membentuk
pengalaman baru kita.
3. Memberi dan menerima umpan balik. Sebaiknya kita tahu dan
menghargai keutamaan memberi dan menerima umpan balik. Umpan balik
sebaiknya dihargai dan diberikan pada waktu tertentu secara regular.
Umpan balik yang lambat mungkin tidak ada nilainya buat seseorang.
Kurang umpan balik akan merusak hubungan antar pribadi dan
bertentangan dengan efisien pekerjaan.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 85
6.3 MEMELIHARA HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
6.3.1 Ketrampilan bekerja sama
Bekerja sama tidak hanya suatu semangat; ini adalah suatu
ketrampilan yang dapat kita pelajari. Proses ini perlu waktu. Hal ini mungkin
mengulangi penentuan tujuan, menyelenggarakan diskusi, dan membuat banyak
start baru. Kita tahu dari studi akhir- akhir ini, bagaimanapun usaha awal ini
berharga untuk waktu yang telah dipakai.
Bekerjasama menempatkan suatu sikap yang menunjukkan
kepuasan atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik. Pada sisi yang praktis
ketrampilan bekerja sama tidak muncul lebih alami dari pada keterampilan
membaca; mereka perlu diajari dan mempraktekkannya. Kegiatan berikut akan
memberi kita kesempatan praktek dengan membantu dan bekerja dengan orang
lain.
Banyak orang secara teknis pintar, tetapi hubungan antar manusia kurang,
karena mereka tidak menyadari bahwa hanya dengan mengetahui bagaimana
melakukan suatu pekerjaan bukanlah suatu kunci keberhasilan. Untuk
memproduksi hasil, banyak diantara kita bergantung pada orang lain dan
memerlukan pengetahuan bagaimana bekerja dengan orang lain. Sebelum sesuatu
dapat dikerjakan dengan baik ada beberapa hubungan antar pribadi yang perlu di
pelajari dan dipraktekkan.
Beberapa individu meremehkan miskinnya mendapatkan hubungan
antar personal. Mereka tetap ada dan berkonsentrasi pada produktifitas
personal serta mengingkari fakta bahwa mereka adalah bagian dari struktur
―kerja kelompok‖, yang hanya dapat menjalankannya dengan efisien karena
karena memberi lebih banyak perhatian hubungan manusia.
Mempraktekkan hubungan yang baik, adalah hal yang penting
untuk memperbaiki hubungan kerjasama dengan semua anggota suatu organisasi,
dari wakil ke atasan. Komunikasi harus terbuka dan sehat. Kualitas
hubungan apapun akan mempengaruhi produktifitas individu tersebut.
Hal berikut mungkin memberi penekanan pada keutamaan kerjasama
untuk memenuhi tujuan kelompok:
Setiap orang perlu memahami permasalahan secara total
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 86
Setiap individu perlu memahami bagaimana dia mengatasi
permasalahan.
Setiap individu perlu menyadari bagaimana yang lain
dapat mengatasi permasalahan.
Setiap orang perlu mengenali permasalahan orang lain untuk
membantu mereka membuat kontribusi mereka yang terbaik.
Orang harus mau memberi dan menerima bantuan untuk mencapai
tujuan kelompok dan tugas perorangan mereka
Ketika mereka menolak memberi bantuan kepada orang lain, akan
lebih sulit mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas
individu.
Orang-orang mungkin tidak bisa menyelesaikan tugas individu
mereka tanpa bantuan dari orang lain.
Panduan untuk memperbaiki hubungan antar pribadi
Perlakukan orang lain seperti kita memperlakukan kepada diri sendiri
Jangan bergosip
Bergembiralah
Hindari sarkasme dalam menilai orang lain
Jadilah seorang pendengar yang baik
Mempraktekkan sikap yang baik
Hindari sikap kasar
Jagalah kesehatan
6.3.2 Membuat yang terbaik dalam bekerjasama
Kita sudah berinteraksi dengan orang-orang seperti: keluarga, teman,
pengajar, tetangga, pegawai, pelanggan, supervisor, asisten, dan orang-orang
pemasaran, orang yang emosi dan intelek. Kita perlu talenta mereka. Kita perlu
kerjasama mereka. Kita perlu dukungan emosi dan mereka perlu kita untuk alasan
yang sama. Beberapa orang memanfaatkan dan mengeksploitasi orang lain.
Mereka tidak memberi apapun kepada mereka sendiri sebagai balasannya. Kita
perlu menghargai orang dan apa yang meraka lakukan untuk memperkaya
kehidupan mereka.
Ketika kita membuat hubungan menjadi lebih baik, maka
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 87
kita akan memahami arti keberhasilan yang sesungguhnya. Ketika komunikasi
dilakukan dengan kata-kata, sebagian besar dari kita dilakukan secara non
verbal. Tindakan kita, postur tubuh, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada
suara berkomunikasi dengan orang lain. Seringkali, pesan ini tidak konsisten
dengan kata-kata yang kita gunakan. Dan biasanya, pesan non verbal
diberlakukan. Maka ketika seseorang mengatakan, ―Saya akan menelepon
anda minggu depan‖ dan tidak pernah menelpon, atau ―saya akan mengirimmu
beberpa informasi‖ dan kita tidak pernah mengirimnya. Maka kita tidak akan
menjadi orang yang dipercaya. Berkomunikasi dengan baik merupakan hal
yang penting untuk membangun hubungan yang efektif. Lanjutkan kata-kata kita
dengan tindakan. Dan melanjutkan tindakan kita dengan kata-kata yang sesuai.
6.3.3 Memberi perhatian untuk mendapatkan perhatian
Memperhatikan diri sendiri dan orang lain adalah penting untuk
membangun hubungan yang baik antar pribadi dengan orang lain di dalam
kelompok kerja kita. Perhatian adalah proses dua arah. Ketika kita
memperhatikan orang lain, mereka akan memperhatikan kita pula.
Ketika kita memperhatikan seseorang, ini berarti kita ikhlas memberi
kesempatan berpikir untuk kedua kalinya. Ini berarti kita menerima orang tersebut
sebagai seseorang yang unik (persis seperti saudara) dengan perasaan, sikap,
dan gagasan yang penting. Tunjukkan perhatian kita untuk orang lain dalam
kelompok kerja kita dengan:
Memberi mereka waktu dan perhatian
Sensitif terhadap kebutuhan mereka untuk didengarkan dan
mengenal keunikan mereka, dan
Berempati
Karena latar belakang, kepribadian dan pengalaman mereka, mereka
mempunyai interpretasi sendiri terhadap setiap situasi. Kita harus menerima nilai-
nilai dan pendapat yang berbeda dari diri sendiri dengan mencoba
―menyesuaikan diri dengan mereka‖. Ketika kita memberi perhatian, kita akan
mengatakan bahwa setiap orang mempunyai sesuatu yang bermanfaat untuk
diberikan. Kita bantu membangun rasa harga diri mereka. Mereka sebaliknya,
saling memberi. Ketika orang lain mendengar kita dan memberi kita
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 88
kesempatan berpikir untuk kedua kalinya, kita mengembangkan kepercayaan diri
dan rasa harga diri yang lebih besar.
6.3.4 Mengatasi masalah antar pribadi
Adalah sangat penting membangun ketrampilan dalam mengenali
perasaan orang lain karena seringkali orang tidak mengutarakan perasaannya
secara langsung.
6.3.4.1 Mengenali masalah hubungan antar pribadi
Menjadi akrab: ditempat kerja penting, sebaiknya tidak digunakan
sebagai alat bagi setiap orang untuk berpura-pura bahwa semua hal beres. Kita
sedapatnya mengetahui permasalahan yang sesungguhnya ada walaupun
harus berpura-pura untuk menjadi akrab. Ini adalah beberapa panduan dalam
menganalisa suatu konflik maka kita dapat menemukan suatu kerjasama saling
menguntungkan dalam memecahkan konflik dan tidak sependapat:
Hubungan permasalahan
Konflik sering dicirikan dan dihubungan dengan masalah, termasuk:
Hal negatif dari sejarah. Pihak-pihak yang berkonflik seringkali
memiliki sejarah dalam berinteraksi.
Emosi yang kuat. Perasaan diungkapkan pada kondisi
sekarang dan sebagai peringatan dari kejadian yang lalu.
Salah persepsi. Salah persepsi tentang orang lain dapat berdampak
pada keinginan dan kemampuan kita memecahlan masalah secara
kolaborasi.
Cara berkomunikasi yang lemah dan salah komunikasi.
Gagal mengutarakan buah pikiran kita dan perasaan kepada orang lain,
atau berbicara secara baik, berbicara tanpa mempertimbangkan
dampak kata-kata kita pada orang lain atau memilih waktu yang tidak
tepat, lokasi atau bentuk dari komunikasi.
Hal negatif, mengulang perilaku negatif. Hal yang kita lakukan,
sering kali secara tidak sadar, membuat orang lain tidak senang,
misalnya, membiarkan pengulangan interupsi atau gelisah.
Hal-hal lain yang berbeda. Budaya, bahasa, gender, umur dan
perbedaan lainnya dapat juga berkontribusi terhadap masalah hubungan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 89
personal.
Perbedaan nilai
Nilai ada hubungannya dengan perasaan orang-orang tentang apa yang
benar dan yang salah, baik atau buruk. Ketika konflik sudah terjadi dan memberi
gambaran sebagai suatu isu-isu nilai, ini akan menjadi beban lebih dan
mengarahkan. Jika kita merasa nilai-nilai kita diserang, kita akan bertahan; kita
menjadi tidak koperatif. Kita dapat menangkap adanya perbedaan nilai dan
kehilangan fokus terhadap masalah. Nilai pertentangan muncul ketika orang-
orang memaksakan serangkaian penilaian terhadap orang lain atau tidak
mempertimbangkan perbedaan kepercayaan. Perbedaan juga memainkan suatu
aturan dalam perbedaan penilaian. Sebagai contoh, dalam perbedaan budaya
mungkin ada perbedaan norma-norma sekitar topik yang akan didiskusikan secara
terbuka, atau bagaimana dan terhadap siapa isu-isu mana yang sebaiknya diangkat.
Permasalahan pada data
Banyak orang mempermasalahkan data dan informasi. Konflik pada
data mengundang ketidakpercayaan dan sering mengacaukan kita menghadapi isu
yang nyata. Permasalahan pada data muncul ketika:
Ada banyak informasi yang kita liput
Terlalu sedikit informasi, dan kita merasa tidak aman dalam
membuat keputusan
Karena kurangnya informasi untuk mendukung kesimpulan kita;
Salah informasi menghasilkan salah persepsi dan kesimpulan yang
tidak benar;
Adanya perbedaan pendapat atas informasi apa yang relevan; dan
adanya perbedaan pendapat atas apa yang dimaksudkan dengan data.
Permasalahan struktur
Permasalahan struktur termasuk proses dan prosedur yang kita
jalankan (dan k ekuatan yang mendasarinya); struktur suatu organisasi;
gambaran fisik atau sekitarnya yang kita jalankan; dan masih banyak faktor
lainnya termasuk:
Sumber daya atau batasan waktu
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 90
Pemisahan fisik tidak mempertimbangkan diskusi tatap muka
Peranan
Peraturan
Posisi dan minatRekonsiliasi minat berdasarkan posisi pekerjaan ada dua alasan. Pertama,
untuk setiap kepentingan selalu ada beberapa posisi yang bisa dipuaskan.
Kedua, disamping posisi yang dipertentangkan ada kepentingan lain yang
kurang penting / biasa dibandingkan dengan salah satu yang bermasalah. Kita
cenderung menyimpulkan bahwa posisi orang lain merupakan posisi
yang harus kita pertentangkan begitu pula kepentingan mereka. Dalam
negosiasi bisanya terjadi suatu pengujian secara diam-diam terhadap suatu
kepentingan yang diminati dan akan mengungkapkan adanya kepentingan yang
lebih banyak lagi dan dibagikan serta ditukar lebih dari satu kali yang
bertentangan. Dalam pencarian minat dasar di luar suatu posisi yang sudah
diumumkan, lihatlah secara khusus untuk diperhatikan agar dapat memotivasi
semua orang, Jika kita dapat menjaga kebutuhan-kebutuhan tersebut, kita
mampu untuk menambah kesempatan pencapaian persetujuan, dan jika suatu
persetujuan dicapai, perlu menjaganya.
Kepentingan subtansi berhubungan dengan manfat yang semakin
terukur.
Kepentingan yang mengikuti prosedur yang berhubungan
dengan perhatian kita tentang suatu proses atau prosedur
berinteraksi, berkomunikasi atau memutuskan langkah-langkah
proses dan elemen-elemen yang dibutuhkan dalam rangka
memuaskan perasaan dengan suatu negosiasi atau proses pembuatan
keputusan.
Kepentingan-kepentingan secara psikologis mengacu pada
bagaimana kita ingin diperlakukan dan bagaimana keinginan saudara.
Kita perlu menjaga perasaan, dipercaya, dihormat, dapat
menyelamatkan muka dan menjaga status. Gagal melakukan ini
dapat menciptakan kebuntuan besar.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 91
6.3.4.2 Menganalisa, memeccahkan dan mencegah masalah
Sekali sebuah masalah tidak dapat diatasi, maka selanjutnya kita akan
menemukan penyebabnya. Menyatukan semua fakta-fakta yang ada hubungannya
dengan masalah kemudian menganalisanya untuk melihat apakah pecahan-
pecahan masalah yang ditemukan cocok satu sama lainnya.
Untuk itu gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang sedang terjadi?
Siapa yang terlibat?
Dimana lokasi masalah ditemukan?
Kapan masalah terjadi?
Mengapa hal itu menjadi satu masalah?
Bagaimana masalah itu dapat dipecahkan dan dikontrol?
Masalah dapat dicegah
Karyawan merusak hubungannya dengan atasannya dan karyawan lainnya
melalui keterlambatan dan ketidak hadiran.
Kehadiran karyawan yang kurang baik akan menciptakan
suatu gap kredibilitas dengan supervisor
Sering lari dari tanggung jawab tanggung jawab menyebabkan
pekerja lain melakukan pekerjaan ekstra untuk pekerja yang tidak
hadir
Catatan yang menunjukkan banyaknya ketidak hadiran dan
keterlambatan yang tercantum dalam data memungkinkan untuk
dievaluasi oleh manager untuk meninjau ulang calon-calon yang
akan dipromosikan.
Jika ada pemberhentian sementara, pengurangan jumlah orang,
atau ditugaskan kembali, pekerja dengan catatan yang kurang
baik yang pertama dikeluarkan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 92
TUGAS 1:
Tujuan pembelajaran: menjaga hubungan baik manusia dengan
pembantu pekerja lainnya.
Baca studi kasus berikut dan jawab pertanyaan yang tercantum dibawah ini.
Studi kasus A
Ketika Wawan memulai pekerjaan barunya, ia seorang yang ramah, terbuka dan
tidak sedikitpun diintimidasi oleh superior. Wawan berdedikasi, banyak waktu
untuk membangun hubungannya dengan pekerja lain. Hasilnya? Atasannya
terkesan dengan ketrampilan kemanusiaannya dan kontribusi yang dibuat terhadap
anggota dari tim. Itu terbayar kembali satu tahun kemudian ketika wawan
dipromosikan menjabat supervisor ditempat lain.
Namun demikian Wawan berkonsentrasi dalam pengembangan hubungan
dengan pekerja lain. Itu tidak berarti dia mengabaikan yang lainnya. Ia membuat
semuanya memungkinkan untuk menjaga hubungan yang baik dengan
supervisor langsungnya. Ia memberitahu dan selalu membuat kepastian bahwa ia
telah bersedia mengikuti - melalui proyek-proyeknya. Ia hanya membiarkan
ketrampilannya membangun hubungan yang positif dengan orang lain yang
berbicara untuknya.
Pertanyaan untuk diskusi
Apa yang kita pikirkan tentang perilaku Wawan?
Bagaimana pikiran Kita tentang ketrampilan kemanusiaan akan
berdampak dalam membangun suatu suatu zona yang menyenangkan di
dalam lingkungan pekerjaan saudara?
Study kasus B
Ketika Yogi mendapat pekerjaan yang pertamanya dia berkonsentrasi hampir
semua perhatiannya dalam keakuratan dan jumlah pekerjaannya. Segera tingkat
produktifitasnya lebih tinggi dibandingkan setiap enam pekerja pembantunya
dan ia membuat tidak ada rahasia terhadap lainnya. Apakah Yogi menerima
penghargan dari supervisornya? Ya, tetapi bersamaan denganitu, ia secara keras
diingatkan bahwa ia adalah bagian dari satu tim dan “menyebarkan” outputnya
menyebabkan penolakan dan mengecewakan produktifitas orang lain.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 93
Selain dri pada itu ketrampilan yang baik sekali yang ditunjukkan Yogi, ia tidak
belajar terhadap keseimbangan antara kompetensi teknik dengan hubungan
kemanusiaan yang baik. Ia tidak belajar bahwa usaha dedikasinya terhadap
pencapaian tujuan personal dapat mempunyai dampak negative dalam produtifitas
orang lain. Ia buta terhadap “gambar besar” yang melibatkan gedung dan menjaga
hubungan yang baik dengan antara pembantu kerja dengan superiornya.
Pertanyaan untuk diskusi
Jika kita adalah Yogi, bagaimana kita dapat memenaj kemampuan
ketrampilan kita tanpa merusak produktifitas orang lain?
Bagaimana kompetensi individu menjadi diseimbangkan dalam rangka
menjadi alat yang bermanfaat untuk anggota-anggota dari suatu
organisasi?
TUGAS 2:
Tujuan pembelajaran: ketrampilan praktek bekerjasama
Tiap kelompok akan menganalisa situasi berikut dan menjawab pertanyaan
berikut:
“Bayangkan bahwa satu dari teman sekolah kita sakit dan tidak dapat hadir di
sekolah untuk beberapa waktu. Kita telah merencanakan menyiapkan laporan
bersama yang sedang ditunggu pengajar dalam rangka memberi lampu hijau untuk
persiapan pekerjaan diploma untuk dikerjakan pada akhir semester.
Apakah kita bersedia membantu atau menolak karena kita pikir hal ini
bukan urusan saudara?
Bagaimana kita secara individu membantu memecahkan masalah?
Bagaimana seluruh kelompok membantu memecahkan masalah?
Pikirkan contoh lainnya bagaimana memberi dan menerima bantuan yang
diperlukan dalam pekerjaan yang kita pegang di luar sekolah atau di perkumpulan
siswa.
Pikirkan contoh lain dimana penolakan seseorang memberi atau menerima
bantuan dalam suatu situasi yang menghasilkan kegagalan untuk mencapai tujuan
individu dan/tujuan sekolah.
Beri nama seoran gketua untuk kelompok kita dan presentasikan hasil dari
diskusi kepada pengajar audara dan anggota kelompok lainnya
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 94
TUGAS 3:
Tujuan pembelajaran: menerapkan pemecahan masalah dalam cara terstruktur
dan praktek kreatifitas.
Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 5 – 6 orang siswa.
Pengajar akan memberikan kepada tiap-tiap kelompok 6 batang korek api
kepada setiap ketua kelompok.
Teka teki batang korek api
Setiap anggota tim akan menyusun korek api dalam suatu wujud maka
mereka membuat bentuk bentuk yang sudah ditandai berikut dibawah
a. Satu segi tiga sama sisi
b. Dua segi tiga sama sisi
c. Empat segi tiga sama sisi
d. Enam segi tiga sama sisi
e. Delapan segi tiga sama sisi
Tiap kelompok memutuskan bagaimana mendistribusikan pekerjaan, berapa
banyak orang yang bekerja sama , atau apakah mereka bekerja sendiri.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 95
BAB VIIPENGEMBANGAN TIM DAN KERJA TIM
Tujuan Khusus pelajaran
Di akhir unit pelajaran ini saudara diharapkan bisa:
1. Menjelaskan tahap-tahap pengembangan tim dan proses pembentukan tim;
2. Menjelaskan pentingnya kerja tim dalam organisasi dan perusahaanmenggunakan pendekatan partisipatif;
3. Menganalisa hubungan antara Total Quality Management (TQM)
dengan kerja tim;
4. Menjelaskan klasifikasi Belbin tentang peranan kerja tim;
5. Mengidentifikasi karakteristik mutu tim.
7.1 PENGEMBANGAN TIM KERJA
Baik di dalam kelas maupun di tempat kerja, butuh waktu untuk membuat
tim bersatu. Ada proses pengembangan alami yang harus dilalui oleh
tiap tim. Memperhatikan evolusi (perubahan) ini berguna sehingga sebagai
anggota tim kita bisa mempersiapkan diri untuk bekerja dengan efektif dalam
tim tersebut. Gambar di bawah ini menggambarkan keempat tahapan yang dialui
oleh tim. Setelah itu, kita akan diperkenalkan pada karakteristik keempat
tahapan tersebut dan bagaimana cara mengatur peran anda dalam tiap tahapan.
7.1.1 Tahapan-tahapan pengembangan tim
Gambar 7.1. Tahapan pengembangan tim
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 96
Tahap Satu: Forming / Pembentukan
Ini adalah tahap untuk mengenal satu sama lain dan untuk membentuk
komitmen individu pada tugas atau proyek yang akan dikerjakan. Situasi intinya
adalah situasi yang tidak aman dan berhati-hati, dengan menunjukkan sikap
aktif dan pasif, misalnya sikap aktif terlihat saat mencari peran dalam kelompok.
Penghargaan terhadap peran ini yang dilakukan oleh anggota lain dalam
kelompok tersebut dikenali dari kehadiran seseorang dan penerimaan
terhadapnya dalam kelompok itu. Tahap ini mencakup pengujian untuk
mengetahui batasan perilaku interpersonal (antar anggota kelompok) dan batasan
perilaku terhadap tugas yang dihadapi.
Tahap Dua: Storming stage / Tahap Curah Gagasan
Setelah tim bekerja bersama selama beberapa waktu, kelompok
tersebut akan meninggalkan tahap pembentukan dan memasuki tahap
Curah Gagasan. Ini adalah tahap yang sulit dilalui oleh kelompok
tersebut, tapi penting bagi kesehatan pengembangan kelompok. Tahap Curah
Gagasan dicirikan oleh perilaku-perilaku berikut:
Para anggota kelompok mulai menunjukkan gaya aslinya
Ketidak-sabaran yang terus meningkat akan muncul ke
permukaan akibat sedikitnya kemajuan yang dicapai
Para anggota akan saling masuk ke daerah anggota lain, dan
hal ini akan mengganggu
Akan muncul ketidak-sepakatan umum tentang proses, tugas
dan tujuan keseluruhan tim tersebut.
Tahap Tiga: Norming / Penormaan
Para anggota kelompok mencari konsensus. Penggabungan pendapat dan
masukan dari tiap individu mulai terjadi. Akhirnya, perbedaan-perbedaan antar
individu diterima dan aturan baru untuk bekerja mulai disusun.
Tahap Norming / Penormaan dicirikan oleh perilaku-perilaku berikut:
• Aturan dasar dan prosedur formal yang kemungkinan terlewatkan di awal sekarangmulai dianggap lebih serius.
• Tim tersebut akan menginginkan lebih banyak pembahasan tentang hal-hal ini, waktuyang digunakan untuk memunculkan ide akan lebih sedikit, dan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 97
• Lebih banyak dihabiskan untuk pengambilan keputusan
• Para anggota akan ingin membatasi agenda item-item yang harus difokuskan dengan topik-topik spesifik• Sub kelompok mungkin dibentuk untuk maju lebih cepat
• Konflik-konflik dimunculkan dan dipecahkan
Tahap Empat: Performing / Bekerja—Tahap Aksi
Tahap ini hanya bisa dimulai ketika kelompok sudah merasa dan
berpikir bahwa beberapa hal bisa diprediksikan, bahwa aturan hubungan antar
anggota kelompok telah disetujui dan bahwa kelompok tersebut tidak perlu
menegosiasikan apa yang sudah dibangun. Sebuah tim dalam tahap bekerja akan:
• Bersikap produktif: tugas-tugas akan diselesaikan, dan tim akan mencari lebih banyakhal untuk dilakukan
• Bersikap proaktif, dan tidak selalu menunggu arahan dari pihak manajemen
• Menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dan menghargai perselisihan pribadi.
• Mendorong pelajaran dan perkembangan personal
• Peduli pada kesejahteraan dan perkembangan anggota tim
7.1.2 Proses pembentukan tim
Perkembangan melalui keempat tahap itu terjadi dengan jangka waktu
yang berbeda untuk tim yang berbeda dan bisa terjadi sangat cepat atau
sangat lambat. Ada tim yang tidak mengalami kemajuan, apalagi saat terjadi
pergantian personel. Komunikasi yang baik adalah komponen yang bisa
membantu tim melaju menuju keberhasilan penyelesaian proyek tim. Rekan
setim harus sering ditemui dan terlibat dalam komunikasi terbuka. Norma-norma
(aturan dasar tim tersebut) harus dibangun sejak awal dan kemudian dikaji ulang
dan diperbaiki pada saat-saat tertentu. Buatlah pembedaan kerja tiap individu
untuk tim dengan membuat usaha untuk menggunakan bakat unik tiap
anggota tim yang berbeda-beda. Memahami apa yang diharapkan dan diikuti
dengan menjadi bisa diandalkan. Kegagalan seorang anggota tim
untuk melaksanakan tugasnya dan memainkan perannya sering kali
menjatuhkan tim tersebut karena anggota tim yang lain kadang mengabaikan
tugasnya untuk menutupi kegagalannya. Disisi lain, pengorbanan pribadi untuk
tim akan dikenali dan menghasilkan kepercayaan dan dukungan jika dibutuhkan
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 98
7.2 KERJA TIM
Perkembangan kelompok kerja dalam organisasi berkaitan dengan bukti
bahwa organisasi tersebut jauh lebih efektif jika diatur dalam cara yang
partisipatif. Para pekerja perlu dilibatkan dalam proses pembuatan
keputusan, yang hasilnya akan berdampak pada mereka. Keterlibatan pekerja
tidak hanya mempengaruhi perasaan puas mereka, tapi juga membantu
memastikan bahwa implementasinya bisa berjalan lebih mulus dibanding jika
partisipasi mereka sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. Organisasi adalah
sekelompok individu yang bergabung bersama untuk mencapai tujuan bersama
dengan bekerja sama dan membagi tugas diantara mereka. menerima bantuan dari
orang lain dalam bentuk saran, kritik, atau yang lainnya dalam menyelesaikan
sebuah tugas. Orang yang berhasil juga selalu mau memberikan bantuan
dalam bentuk ide dan saran.
7.2.1 Kolaborasi vs. Kerjasama
Meskipun dalam bahasa sehari-hari kita menggunakan kedua istilah ini
dengan maksud yang sama, disini bisa dibedakan. Kolaborasi (bekerja
bersama) berarti membagi kerja, mungkin melakukan satu hal dengan paralel
(bersama-sama mengerjakan satu hal tertentu). Kerja sama (bersama-sama
bekerja) lebih berarti melakukan pekerjaan yang berbeda untuk mencapai tujuan
yang sama. Dalam tim manapun, tiap anggota tim mengerjakan pekerjaan
tertentu, yang semuanya diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
7.2.2 Kelompok kerja
Kelompok kerja adalah hal mendasar dalam sejarah manusia dan
masyarakat, karena ini merupakan cara yang paling masuk akal untuk melakukan
tugas yang terlalu besar untuk dikerjakan sendiri (misalnya, di masa lalu,
menangkap mammoth!). Sekarang, kelompok kerja semakin menjadi fakta
dalam kehidupan organisasi. Saat ini, kita menemukan kelompok kerja yang
relatif permanen di tempat kerja, seperti departemen, dewan perwakilan, dan
kelompok kerja yang dibangun dengan basis sementara, misalnya tim untuk
proyek tertentu dan komite pemecahan masalah. Ada banyak kelompok tidak
resmi atau kelompok sosial juga didalam organisasi kerja. Alasan kenapa
organisasi semakin mengandalkan metode operasi berdasarkan kelompok, karena
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 99
kerumitan alami kegiatan organisasi. Sangat tidak mungkin seorang
individu mengatasi, dengan memuaskan, banyak masalah dan keputusan bisnis
yang harus di pecahkan. Orang-orang perlu bekerja dalam kelompok untuk
menggabungkan pengetahuan dan kemampuan mereka untuk memecahkan
masalah yang kompleks dan membutuhkan sejumlah kemampuan.
Kelompok kerja semakin menjadi fakta kehidupan organisasi karena:
Masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi tersebut
menjadi semakin kompleks dan membutuhkan gabungan pengetahuan,
kemampuan dan sikap, dengan kata lain kompetensi kelompok kerja untuk
mengatasi masalah dengan memuaskan.
Meyakini nilai-nilai, kebutuhan dan pendekatan partisipatif pada
manajemen.
Manajer harus bekerja:
melalui kelompok dalam peran sebagai pemimpin dan
dalam kelompok sebagai anggota
Semua pekerja harus:
Meningkatkan pemahaman tentang bagaimana kelompok bekerja;
Mengembangkan kemampuan untuk membantu membuat kelompok
jadi lebih efektif;
Mengembangkan kemampuan untuk menjadi anggota kelompok yang
efektif.
7.3 TQM DAN KERJA TIM
TQM merupakan perbaikan dari cara tradisional melakukan bisnis. Teknik
ini sudah terbukti bisa menjamin kemampuan bertahan dalam kompetisi
tingkat dunia. Hanya dengan mengubah tindakan manajemenlah budaya dan aksi
keseluruhan organisasi diubah. TQM adalah yang paling masuk akal. Dengan
menganalisis ketiga kata, kita mendapatkan hasil:
Total—perubahan keseluruhan;
Quality—tingkat tanggapan pelanggan terhadap barang atau jasa yang
dibeli.
Management—tindakan, seni, atau bagaimana mengatasi, mengontrol,
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 100
mengarahkan, dsb
Untuk berhasil dalam bisnis, kerja tim adalah elemen utama TQM. Dengan
penggunaan tim, perusahaan bisa mendapatkan solusi yang lebih baik dan dengan
lebih cepat untuk mengatasi masalah yang muncul. Tim juga memberikan
peningkatan proses dan operasi yang lebih permanen. Dalam tim, orang-orang
merasa lebih nyaman mengemukakan masalah yang mungkin terjadi, dan bisa
mendapat bantuan dari pekerja lainnya dan menemukan solusi serta
menerapkannya. Kerja tim adalah salah satu konsep utama manajemen baru dan
kerja tim ini dititik- beratkan pada prinsip dasar: tidak ada yang sempurna
termasuk pemimpin tim dan semua orang bisa ditingkatkan kemampuannya.
7.4 PERAN TIM
Kegunaan peran tim
Tim terbaik tersusun dari orang-orang yang memiliki berbagai peran
dalam tim. Peran tim adalah salah satu aspek keberagaman tim yang melengkapi
keberagaman lain seperti gender, budaya dan bahasa. Ada penelitian penting yang
mengkonfirmasi bahwa tim heterogen atau beragam yang diatur dengan baik dan
menerima serta memanfaatkan keberagaman jauh lebih baik dari tim yang
homogen. Peran manajer adalah untuk memobilisasi keberagaman dan
membantu tim memanfaatkannya dan menggali cara baru untuk bekerja serta
memunculkan ide dan memecahkan masalah. Ada sejumlah klasifikasi peran
tim, tapi salah satu yang paling terkenal dan banyak digunakan adalah klasifikasi
Dr Meredith Belbin.
Apa peran tim itu?
Peran tim sebagiamana definisi Dr Meredith Belbin adalah:
―Kecenderungan untuk bersikap, berkontribusi, dan saling terkait dengan
orang lain dengan cara tertentu.‖ Definisi peran tim Belbin menjelaskan satu
pola perilaku yang mencirikan (menjadi karakter) perilaku seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain dalam memfasilitasi kemajuan sebuah tim.
Nilai teori peran tim ada dalam kemampuannya untuk memungkinkan
seorang individu atau sebuah tim mengambil keuntungan dari
pengetahuan diri dan menyesuaikan diri dengan tuntutan yang dibuat oleh situasi
eksternal. Jumlah ideal untuk tim manajemen bervariasi sesuai situasi yang
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 101
membutuhkannya— meskipun, jika kita menyimpulkan dari klasifikasi
peran tim Belbin, kita akan mendapatkan tujuh tim. Ketujuh peran tersebut
adalah:
plant
coordinator
monitor evaluator
implementer
completer finisher
resource investigator
shaper
team worker
specialist
7.4.1 Plant
Karakter
Penggagas dan pendiri kelompok biasanya sangat kreatif. Orang-orang ini
menyediakan bibit dan pemikiran yang akan memunculkan perkembangan
besar. Biasanya mereka lebih suka beroperasi sendirian di tempat yang jauh
dari anggota lain dalam kelompoknya, menggunakan imajinasi mereka dan sering
kali bekerja dengan cara yang ortodoks. Mereka cenderung tertutup dan bereaksi
keras terhadap kritik dan pujian. Ide-ide mereka sering bersifat radikal dan
kurang memiliki batasan praktis. Mereka tidak tergantung pada orang lain,
pintar dan orisinil, mungkin lemah dalam berkomunikasi dengan orang lain
yang tidak sepemikiran.
Fungsi
Fungsi utama adalah untuk menghasilkan proposal baru dan
memecahkan masalah yang kompleks. sering dibutuhkan di tahap awal
sebuah proyek atau saat proyek tersebut mandeg. Biasanya menegaskan bahwa
dirinya adalah pendiri sebuah perusahaan atau sebagai pemilik ide awal sebuah
produk. Terlalu banyak di satu perusahaan bisa tidak produktif, karena mereka
cenderung menghabiskan waktunya untuk memaksakan ide mereka sendiri dan
melibatkan yang lainnya dalam perselisihan.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 102
7.4.2 Coordinator
Karakter
Ciri seorang Koordinator yang mudah dilihat adalah kemampuan mereka
untuk menyuruh orang-orang bekerja mencapai tujuan bersama. Dewasa,
dipercaya dan percaya diri, mereka bisa melakukan ini dengan siap. Dalam
hubungan antar personal mereka cepat tanggap dengan bakat individu dan cepat
menggunakannya untuk mencapai tujuan kelompok. Meskipun Koordinator
tidak selalu yang terpintar dalam tim, mereka memiliki pandangan yang
luas dan mendunia dan umumnya dihormati.
Function
Ditempatkan dengan tepat jika diminta bertanggung jawab di dalam
tim yang terdiri dari orang-orang dengan keberagaman kemampuan dan
karakteristik personal. Kinerja mereka lebih baik dalam menangani rekan
kerja yang berkedudukan sama atau hampir sama dibanding saat menangani
bawahan. Moto mereka biasanya ‗konsultasi dengan kendali‘ dan mereka
biasanya meyakini penanganan masalah dengan tenang. Dalam situasi yang
sama, cenderung berselisih dengan penggagas karena gaya manajemen
mereka yang bertolak belakang.
7.4.3 Monitor evaluator
Karakter
Pengawasan dan pengevaluasi berpikiran serius, berhati-hati dan memiliki
imunitas dalam dirinya untuk tidak bersikap terlalu antusias. Mereka lambat
dalam mengambil keputusan, karena lebih suka memikirkan dan
mempertimbangkan sesuatu lebih dari sekali. Biasanya memiliki kemampuan
berpikir kritis yang tinggi serta memiliki kapasitas yang bagus untuk memberi
penilaian yang membutuhkan pertimbangan atas semua faktor. Seorang
pengevaluasi pengawasan yang baik jarang salah.
Fungsi
Paling cocok ditempatkan untuk menganalisa masalah dan
mengevaluasi ide-ide dan saran-saran. Mereka sangat ahli dalam
mempertimbangkan pro dan kontra sebuah pilihan. Bagi banyak orang luar,
mungkin tampak sebagai orang yang kering/tidak bisa diajak bercanda,
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 103
membosankan atau bahkan terlalu kritis. Sejumlah orang mungkin heran
bagaimana dia bisa menjadi manajer. Namun, banyak Pengevaluasi
Pengawasan yang menempati posisi strategis dan berada di jajaran tinggi
perusahaan. Dalam sejumlah pekerjaan, keberhasilan dan kegagalan kadang
ditentukan oleh satu pilihan. Ini adalah teritori ideal bagi Pengevaluasi
Pengawasan; bagi orang yang tidak pernah salah yang selalu menang pada
akhirnya.
7.4.4 Implementer
Karakter
Pelaksana memiliki pemikiran praktis dan sejumlah besar kontrol diri dan
disiplin. Mereka menyukai kerja keras dan menangani masalah dengan cara yang
sistematis. Dilihat dari pandangan orang banyak, Pelaksana adalah jenis orang
yang setia dan minatnya ada di perusahaan dan tidak peduli dengan
kepentingan pribadi. Namun, Pelaksana mungkin kurang spontan dan
menunjukkan tanda kekerasan diri.
Fungsi
Berguna bagi sebuah organisasi karena kebertanggung jawaban dan
kapasitas mereka untuk penerapan. Mereka berhasil karena efisien dan memiliki
pemikiran tentang apa yang bisa dicapai dan apa yang relevan. Dikatakan bahwa
banyak eksekutif yang hanya melakukan apa yang ingin dia lakukan dan
menolak tugas yang tidak menyenangkan mereka. Pelaksana yang baik sering
melaju ke posisi manajemen tingkat tinggi dengan bantuan dari kemampuan
organisasi dan kompetensi dalam melaksanakan tugas yang diperlukan.
7.4.5 Completer finisher
Karakter
Penyelesai pelengkap memiliki kapasitas besar untuk mengikuti dan
memperhatikan detail. Mereka tidak mungkin memulai sesuatu yang tidak
bisa mereka selesaikan. Mereka termotivasi oleh kecemasan internal, namun
dari luar mereka tetap tampak tidak terganggu. Biasanya, mereka bersifat
introvert dan membutuhkan sedikit sekali pendorong eksternal atau insentif.
Penyelesai Pelengkap bisa bersikap tidak toleran pada orang- orang yang
berpembawaan kasual. Mereka jarang tertarik pada pendelegasian tugas dan lebih
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 104
senang menyelesaikan segalanya sendiri.
Fungsi
Biasanya tidak bisa dikalahkan jika tugas yang ada membutuhkan
konsentrasi tertutup dan tingkat akurasi tinggi. Mereka menimbulkan perasaan
mendesak dalam tim dan sangat bagus dalam hal menepati jadwal. Dalam
manajemen, mereka meyelesaikan sesuatu dengan standar tinggi yang membuat
mereka dikagumi, dan dengan perhatian mereka pada ketepatan presisi, perhatian
pada detail dan dengan teratur.
7.4.6 Resource investigator
Karakter
Pencari Sumberdaya seringkali bersifat ekstrovert antusias dan bisa cepat
melewati batas. Mereka pintar dalam berkomunikasi dengan orang-orang baik di
dalam maupun di luar perusahaan. Mereka adalah negosiator alami dan andal
dalam menelusuri peluang baru dan membangun kontak. Meskipun bukan
sumber utama ide orisinal, Pencari Sumberdaya bekerja dengan efektif saat
harus mengambil ide orang lain dan mengembangkannya. Seperti yang
digambarkan oleh namanya, mereka ahli dalam menemukan siapa yang bisa
bekerja dan apa yang bisa dikerjakannya. Mereka biasanya menerima sambutan
hangat dari orang-orang karena mereka sendiri hangat dan mudah bergaul.
Pencari Sumberdaya memiliki kepribadian yang santai dengan rasa ingin tahu dan
kesiapan yang besar untuk melihat peluang dari segala sesuatu yang baru.
Namun, jika mereka tidak terus menerus didorong oleh orang lain, antusiasme
mereka cepat menghilang.
Fungsi
Pencari Sumberdaya pintar mengeksplorasi dan melaporkan kembali
ide-ide, perkembangan, atau sumber daya di luar kelompok. Mereka adalah
orang yang secara alami diciptakan untuk membangun kontak eksternal dan untuk
melakukan negosiasi apapun. Mereka memiliki kemampuan untuk berpikir
sambil berjalan dan menggali informasi dari orang lain.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 105
7.4.7 Shaper
Karakter
Para Pembentuk adalah orang-orang yang sangat termotivasi dan memiliki
energi besar dan memerlukan pencapaian. Biasanya mereka bersifar ekstrovert
agresif dan memiliki dorongan kuat. Para Pembentuk senang menantang orang
lain dan keinginan mereka adalah memenangkan tantangan tersebut. Keras
kepala dan tegas, mereka cenderung menunjukkan respon emosional yang kuat
pada segala bentuk kekecewaan atau frustasi. Para Pembentuk sangat pemaksa
dan senang berdebat dan mungkin kurang memiliki sensitifitas antar personal.
Peran mereka adalah peran yang paling kompetitif.
Fungsi
Para Pembentuk umumnya bisa dijadikan manajer yang baik karena
mereka menghasilkan tindakan dibawah tekanan. Mereka bisa memunculkan
semangat dalam tim dan sangat berguna bagi kelompok dimana komplikasi
politis memperlambat segala sesuatu; para Pembentuk bisa dikatakan besar dari
masalah-masalah seperti ini dan akan maju terus tanpa pikir panjang. Mereka
sangat cocok untuk membuat perubahan yang penting dan tidak segan
mengambil keputusan yang tidak disukai. Seperti namanya, mereka
mencoba memberi sebuah bentuk atau pola pada diskusi atau kegiatan
kelompok. Mereka mungkin adalah anggota tim yang paling efektif dalam
memastikan adanya kegiatan positif.
7.4.8 Team worker
Karakter
Para Pekerja Tim adalah anggota tim yang paling mendukung. Mereka
bersifat lembut, mudah bersosialisasi dan perhatian pada orang lain. Mereka
memiliki kapasitas besar untuk fleksibilitas dan beradaptasi pada berbagai
situasi dan berbagai orang. Para Pekerja Tim cerdik dan diplomatis. Mereka
adalah pendengar yang baik dan umumnya populer di kalangan anggota
kelompok. Mereka bekerja dengan sensitifitas, tapi tetap tegar dalam situasi sulit.
Fungsi
Peran Pekerja Tim adalah untuk mencegah masalah interpersonal muncul
di dalam tim, sehingga memungkinkan semua anggota tim untuk
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 106
berkontribusi dengan efektif. Karena tidak menyukai pergesekan, mereka akan
melakukan apa saja untuk menghindarinya. Sangat umum Pekerja Tim menjadi
manajer senior, terutama jika garis manajemennya di dominasi oleh Pembentuk.
Ini akan menciptakan iklim dimana kecerdikan dan kemamuan diplomasi
Pekerja Tim menjadi aset nyata, khususnya dibawah rezim manajerial yang
menyebabkan konflik mudah mencuat atau ditekan diam- diam. Para Pekerja Tim
yang menjadi Manajer dianggap tidak berbahaya bagi seorang pun dan dengan
demikian paling diterima dan disukai orang. Para Pekerja Tim memiliki efek
lubrikasi (pelumas) pada tim. Moral tim menjadi lebih baik dan orang- orang
tampaknya bekerja sama dengan lebih baik saat ada mereka.
7.4.9 Specialist
Karakter
Spesialis adalah orang-orang berdedikasi yang bangga akan kemampuan
teknis dan pengetahuan khususnya. Prioritas mereka terpusat pada
mempertahankan standar profesional dan memperluas dan mempertahankan
bidang mereka sendiri. Meskipun mereka menunjukkan kebanggaan besar akan
bidang keahlian mereka, mereka tidak terlalu tertarik pada orang lain. Pada
akhirnya, Spesialis menjadi ahli dengan terus berkomitmen di garis depan.
Ada sedikit orang yang entah memang benar-benar berniat atau memilih
menjadi Spesialis kelas satu.
Fungsi
Para Spesialis memiliki bagian yang tidak bisa dihilangkan di dalam tim,
karena mereka menyediakan kemampuan yang sulit di dapat yang menjadi dasar
produksi barang atau jasa perusahaan tersebut. Sebagai manajer, mereka
mendapatkan dukungan baik sukarela maupun terpaksa karena mereka
mengetahui bidang mereka jauh lebih baik dibanding siapapun dan biasanya
dipanggil untuk membuat keputusan yang berdasarkan pengalaman matang.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 107
Tabel 7.1. Typical Team Role PhrasesPLANT
• Jika masalah mengejutkan, berpikirlahmenyamping• Ada masalah pasti ada pemecahan.• Makin besar masalahnya, makin
besar tantangannya.• Jangan ganggu jenius yang sedang bekerja.• Ide yang bagus selalu terdengar
aneh pada awalnya.• Pemikiran dimulai dengan bermimpi.• Tanpa inovasi terus menerus, takkan bisa
bertahan hidup.
COORDINATOR
• Jaga agar tujuan tetap di depan mata.• Ada lagi yang mau menambahkan?• Kami telah mencapai konsensus sebelum
kami maju• Jangan mengira diam berarti setuju.• Menurutku kita hars memberi kesempatan
pada orang lain.• Manajemen adalah seni untuk membuatorang
lain melakukan semuapekerjaan.
MONITOR EVALUATOR
• Aku akan memikirkannya dulu danmemberi jawaban pastinya besok.
• Apa kita sudah tak punya pilihan lagi?• Lebih baik membuat keputusan yang benar
pelan- pelan daripada membuat keputusanyang cepat tapisalah
• Ini tampaknya pendapat yang terbaik.• Mari menimbang alternatifnya.• Keputusan harus murni didasarkan padaantusiasme
IMPLEMENTER
• Jika bisa dilakukan, kita akanmelakukannya.• Satu ons tindakan senilai dengan sekiloteori.• Kerja keras takkan merugikan.• Jika ini sulit dilakukan, kita akan
melakukannya segera. Jika ini tidakmungkin dilakukan, akanbutuh waktu sedikit lebih lama.
• Kesalahan memang sifat manusia;tapi memaafkan bukan kebijakanperusahaan.
• Mari mulai bekerja.• Perusahaan ini mendapat dukungan penuhdariku.
COMPLETER FINISHER
• ini adalah hal yang menuntut perhatianpenuh.• buku yang kecil pantas dibaca, karena jika
ada yang salah, pasti terlihat.• Tidak ada alasan untuk tidak sempurna.• Yang ini sudah diperiksa?• Aku janji, hanya butuh beberapa hari lagi.
RESOURCE INVESTIGATOR
• Kita akan untung besar.• Ide harus dicuri dengan harga diri.• Jangan pernah menemukan roda lagi.• Peluang muncul dari kesalahan orang lain.• Yakin kita bisa mengeksploitasinya?• Kita selalu bisa menelepon untuk mencaritahu.• Waktu terpakai dalam pengintaian
sekaligus terbuang.
SHAPER
• Lakukan saja!• Bilang “tidak”, lalu negosiasikan.• Kalau kau bilang “Ya aku akan
melakukannya”, aku ingin kau melakukannya.• Aku tidak puas kita hanya mendapatkansemua
yang bisa kita dapatkan• Aku mungkin kasar, tapi paling tidak aku
langsung ke sasaran.• Saya akan mendptkan seuatu untik bergerak. Bila bergerak akan kuat , bila kuat akanbergerak
TEAMWORKER
• Sopan santun tidak merugikan.• Aku sangat tertarik dengan sudut pandangmu.• Kalu kau tidak apa-apa, aku juga tidakapa-apa.• Semua orang punya sisi baik yang
pantas digoda.• Jika orang lebih banyak mendengarka
ndirinya, maka dia akan sedikitberbicara.
• Kita selalu bisa merasakan atmosfermenyenangkan di tempat kerja.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 108
SPECIALIST
• Di pekerjaan ini kita tidak akan pernahberhenti belajar.
• Pilih pekerjaan yang kau sukai dan kautidak pernah terpaksa bekerja seumurhidupmu.
• Memiliki profesionalisme sejati adalah hadiahyang pantas untuk memiliki profesionalismesejati.• Bidang keahlianku sangat mengherankan.• Makin banyak yang diketahui, makin banyak
yang ingin diketahui.• Aku benar-benar harus mengerjakan ini
sendirian karena ini agak rumit.
Peran-peran diatas dikelompokkan menjadi tiga kategori:
Memperhatikan gabungan peran dalam tim bisa membuat tim menganalisa cara
mereka bekerja dengan lebih baik dan bisa membuat mereka melihat perbedaan
dan kesulitan yang mungkin terjadi dengan lebih objektif. Ini juga membantu
menegaskan pesan bahwa tim paling baik dan paling efektif pasti dibentuk oleh
orang-orang yang memainkan peran berbeda yang bekerja bersama untuk
menciptakan keseimbangan.
Gambar 7.2. Peran dalam tim
bagi semuanya Dengan mencapai keseimbangan peran, tim tersebut bisa
melingkupi sejumlah pendekatan. Meski tiap individu mungkin cenderung
berfokus pada aspek-aspek tugas dan proses yang berbeda, dengan bersama-sama,
para individu tersebut akan menciptakan tim kerja yang sangat efektif. Memiliki
sejumlah peran yang beragam sangat penting bagi keseimbangan tim dan,
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 109
tentunya, bagi organisasi. Namun, ada sejumlah peran tim dimana gaya
bisa berbenturan dan kedekatan akan sulit. Perhatikan diagram dibawah ini untuk
melihat bidang kemungkinan salah paham.
Gambar 7.3. Diagram Team Role opposites
Misalnya, seorang anggota staf yang menyukai peran penggagas
mungkin menghasilkan sejumlah besar alternatif kreatif untuk memecahkan
masalah. Di satu titik, setelah mendengarkan si penggagas beberapa saat,
anggota tim yang pelaksana mungkin ingin berteriak ―berhenti bicara
kemungkinan dan lakukan sesuatu!‖ Sama halnya dengan contoh berikut.
Seorang anggota staf yang memiliki profil Pembentuk mungkin
menantang tim untuk bertindak dengan cara yang menurut pekerja tim kasar.
Kebalikan peran tidak selalu berakhir dengan gesekan. Sebenarnya, yang
berkebalikan itu saling melengkapi dan saling membutuhkan. Tapi gesekan
dalam tim bisa dihubungkan dengan peran yang berkebalikan.
7.5 KARAKTERISTIK MUTU TIM
7.5.1 Karakteristik mutu personal rekan dalam tim
Kerja tim penting bagi pekerja yang ingin menyelesaikan tugas kerja dengan
efisien dan efektif. Karakteristik personal anggota tim yang baik mencakup
kerjasama, antusiasme dan selera humor yang bagus.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 110
Karakteristik mutu tim
1. Para rekan satu tim harus berorientasi pada solusi, bukan terfokus
pada masalah.
Yaitu beroreintasi pada hasil dengan berfokus pada pendelegasian
tanggung jawab dan kekuasaan ke anggota kelompok yang paling
tepat, dan dengan mengetahui kontribusi bernilai yang bisa diberikan
oleh individu anggota tim tersebut.
2. Mereka mendorong kolaborasi dan bukan persaingan. Saat area
fungsional, departemen atau kelompok kerja bersaing, mereka mungkin
akan bekerja diam- diam untuk saling mengalahkan atau menahan
informasi. Maka, harus ada kolaborasi antara dan didalam unit-unit
kerja.
3. Mereka inovatif dan fleksibel dalam menyusun strategi untuk mencapai
tujuan tim mereka, mau dan mampu mengembangkan ide baru yang
inovatif.
4. Mereka belajar dari masalah. Saat ada masalah, masalah itu dianggap
sebagai kesempatan dan bukan sesuatu yang harus ditutup-tutupi. ―Apa
penyebab nya dan Bagaimana kita mencegah agar tidak terjadi
lagi?‖ adalah pertanyaan yang diajukan oleh rekan satu tim bermutu .
5. Mereka menekankan peningkatan bukan mempertahankan. Rekan
satu tim menggunakan ungkapan ―kalau belum sempurna,
tingkatkan‖ bukan ―kalau tidak rusak, tak perlu dibetulkanǁ. Selalu
ada ruang untuk peningkatan, bahkan meskipun peningkatan itu kecil.
Lompatan besar kadang terjadi, tapi kemajuan-kemajuan kecil itulah
yang terus menjaga agar proses peningkatan itu tetap di jalur yang benar.
6. Mereka terus menunjukkan komitmen mereka pada mutu. Rekan
satu tim menyuarakan tindakan, bukan kata-kata, mengkomunikasikan
tingkat komitmen mereka. Mereka membiarkan pernyataan mutu jadi
panduan pengambilan keputusan saja.
7. Mereka mendorong dan mengenali usaha tim. Mereka mendorong,
mengenali, dan menghargai individu dan tim. Rekan satu tim tahu bahwa
orang-orang ingin merasa kontribusi mereka dihargai dan dianggap
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 111
penting. Tindakan ini adalah salah satu alat yang berguna.
Alasan untuk tetap bertahan dengan rekan satu tim
...Penelitian menunjukkan bahwa hubungan baik manusia meningkatkan
produktivitas. Diperkirakan lebih dari enam puluh lima persen masalah kinerja
berasal dari hubungan yang kurang baik. Delapan puluh lima sampai sembilan
puluh persen orang kehilangan pekerjaan karena ketidak-mampuan bekerja sama
dengan orang lain.
Menyelesaikan konflik. Masalah kelompok kerja
Jika kita hanya menyerang sudut pandang berbeda tanpa terlebih dulu
memvalidasi apa yang dikatakan oleh orang lain, kita mungkin akan kehilangan
hubungan dan menciptakan situasi ―kau lawan akuǁ. Oleh karena itu beberapa
orang lebih senang diskusi langsung dan tanpa memunculkan isu yang ada
bersebrangan, maka sebaiknya kita memelihara perhubungan apabila kita:
Jangan menggunakan tindakan fisik (memukul atau mendorong). Kita
tidak akan menyelesaikan konflik dengan meneriaki orang atau
mendorongnya.
Tetap tenang. Jika berdua atau salah satunya sedang marah, harus
menunggu keduanya tenang untuk bisa mendiskusikan solusinya.
Saat mendiskusikan konflik, dengarkan orang lain. Jika
bersedia saling mendengar, akan menemukan bahwa keduanya
memiliki tujuan yang sama, untuk bekerja dengan aman dan
menyelesaikan tugas tepat waktu.
Bernegosiasi, kita harus memutuskan apa yang lebih penting. Bagian
paling penting kompromi ini adalah bahwa berdua dan juga yang lainnya
memiliki kesempatan untuk menemukan cara memuaskan kedua belah
pihak.
7.5.2 Kepercayaan kelompok kerja.
Bagi sebagian orang, mempercayai orang lain adalah resiko yang tidak
mungkin diambil. Mereka mungkin pernah mempercayai seseorang dan kemudian
benar-benar disakiti. Kenangan menyakitkan itu mencegah mereka melakukan hal
yang sama. Kepercayaan penting untuk bekerja dalam tim dan penting
untuk membangun hubungan interpersonal. Takut akan penolakan oleh
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 112
1. Tujuan yang jelas 9. Pemenuhan anggota tim
2. Memahami peran dan struktur 10. Partisipasi
3. Dampak output 11. Komunikasi terbuka
4. Menggunakan keberagaman dengan efektif 12. Hubungan kemanusiaan
5. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan 13. Energi dan kreatifitas
6. Hubungan eksternal 14. Perselisihan sipil
7. Penilaian diri sendiri 15. Pembelajaran8. Karakter iklim
beberapa orang tidak boleh menyurutkan kita dalam mendapatkan apa yang bisa
diberikan sebagian besar orang pada kita. Jika kita benar-benar percaya pada
diri sendiri dan pada kemampuan kita, nilai kita sebagai manusia tidak
tergantung pada apakah orang lain menerima kita atau tidak. Kita adalah diri kita
sendiri. Kita bisa percaya tanpa rasa takut disakiti. Saat kita mempercayai
anggota lain dalam tim, kita memiliki anggapan sebagai berikut:
Mereka akan memenuhi kewajiban dan janji mereka pada kita.
Mereka tidak akan menyalah gunakan, salah menilai atau meremehkan
perasaan dan pikiran yang kita percayakan pada mereka.
Mereka tidak akan menggunakan kelemahan kita sebagai senjata
untuk menyakiti.
Haruskah kita mempercayai semua orang? Bisakah kita yakin semua orang yang
kita kenal akan memenuhi harapan diatas? Mungkin tidak. Tapi kita bisa
mengetahui batasannya. Misalnya, kita menceritakan sesuatu yang rahasia pada
seseorang di tim kita. Jika dia memberitahukan hal itu pada orang lain, kita jadi
tahu sampai dimana kita bisa mempercayainya. Lalu kita bisa menerima dia
dengan batasan itu. Kita tidak akan mengharapkan lebih dari yang bisa dia
sampaikan.
7.5.3 Memahami karakteristik tim
Kita bisa merangkum karakteristik tim dengan sebuah pandangan sekilas
tentang hal- hal yang terangkum dalam strategi kerja tim dan karakteristik
iklim terkait yang bisa mengarah ke sistem manajemen berbasis tim yang
bermutu
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 113
TUGAS 1:
Tujuan pembelajaran: untuk menunjukkan bahwa anggota tim mungkin memiliki
banyak kesamaan dengan anggota yang lain.
Kelas akan dibagi menjadi kelompok-kelompok beranggotakan 3 orang
Tiap kelompok akan mencoba menemukan sebanyak mungkin kesamaan antara
mereka (misalnya, olahraga, hobi, dsb)
Tiap kelompok akan membuat daftar hal-hal yang sama dengan tiga orang
anggota kelompok lain dalam format di bawah ini.
Tiap kelompok menyajikan di depan kelas berapa banyak hal yang mereka
temukan sama, apa bidang kesamaan tersebut dan apakah mereka menemukan
sesuatu yang tidak lazim yang sama. Apa makna kesamaan dan keberagaman bagi
mereka?
TUGAS 2:
Tujuan pembelajaran: mengenali bagaimana peran bervariasi dan tidak selalu
pasti, memastikan penggunaan bakat individu.
Tiap siswa harus:
merujuk pada klasifikasi peran tim yang telah diberikan, temukan dua peran tim
yang paling cocok buat kita
Dengan berpasangan siswa harus:
Bentuk pasangan dengan orang yang dikenal baik, kelompok
beranggotakan tiga orang juga boleh. Melalui diskusi yang jujur, penilaian
diri tiap anggota tim harus dikonfirmasi oleh temannya.
Tuliskan peran tim untuk tiap anggota di tabel atau tiap anggota tim bisa
menuliskannya di kartu dengan tulisan besar dan meletakkannya di depan
mereka.
Pengajar akan:
Memeriksa apakah semua peran ada. Peran apa yang tidak ada? Peran apa
yang ganda—apa dampaknya pada tim?
Diskusikan apakah para siswa bisa melakukan peran yang menurut mereka
paling cocok untuk mereka? Apa dampaknya?
Diskusikan apakah para siswa menyadari bahwa kadang mereka
mengambil peran berbeda tergantung tugas yang mereka kerjakan? Apa
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 114
dampaknya?
Dalam kelompok beranggotakan 5-6 orang pada siswa akan mendiskusikan:
Isu apa yang diidentifikasi oleh tim terkait dengan peran tim?
Kenapa isu peran penting bagi tim?
Tindakan apa yang bisa dilakukan oleh tim untuk menggunakan
keberagaman peran mereka untuk meningkatkan efektifitas tim?
Ketua kelompok akan menyajikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 115
BAB VIIIPEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
Tujuan Pembelajaran
Di akhir unit pembelajaran ini saudara diharapkan mampu:
1. menentukan dan memecahkan masalah
2. menerapkan langkah dasar pemecahan masalah
3. menggunakan diagram pengambilan keputusan
4. menerapkan pendekatan sistem pada pemecahan masalah
8.1 APA PEMECAHAN MASALAH ITU?
Agar bisa menjadi pemecah masalah yang efektif, kita harus terlebih dulu
mengenali masalah sebelum mencoba memecahkannya. Kami telah memutuskan
untuk memulai perjalanan ini dengan siklus pemecahan masalah karena kita akan
lebih mudah mengikuti prosesnya langkah demi langkah. Ingatlah bahwa ini
hanya pola yang bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan menambah atau
menghilangkan langkah tertentu, tergantung sifat dan kerumitan masalah yang
ingin dipecahkan.
8.1 1 Langkah-langkah dasar pemecahan masalah.
Proses pemecahan masalah terdiri dari empat langkah utama:
1. Pencarian fakta
2. Pencarian ide/Pemunculan alternatif solusi
3. Pencarian solusi/Evaluasi
4. Penerapan dan tindak lanjut solusi
Langkah-langkah dasar pemecahan masalah
Gambar 8.1 Tahapan Pemecahan Masalah
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 116
1. Pencarian fakta
Pencarian fakta melibatkan pengumpulan semua fakta dan informasi yang
terkait dengan masalah yang diteliti dan dijelaskannya sejelas mungkin. Tahap ini
merupakan komponen yang sangat penting dalam siklus pemecahan masalah
yang memiliki serangkaian masalah sendiri serta peluang untuk meningkatkan
ke- konstruktifan proses pemecahan masalah.
Fakta adalah potongan informasi tentang dunia yang bisa secara bebas
diverifikasi oleh metode penelitian yang diterima secara umum sebagai informasi
yang bisa dipercaya dan bisa dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan.
Tujuan usaha pencarian fakta adalah untuk memasukkan sebanyak mungkin
informasi yang bisa dipertanggung jawabkan ke dalam proses pemecahan
masalah.
2. Pencarian ide
Di tahap ini, intinya adalah memunculkan sebanyak mungkin ide. Cara
melakukannya bervariasi mulai dari menanyakan pendapat orang lain, melalui
alat kreatifitas terprogram seperti teknik berpikir lateral (teknik berpikir
menyimpang) dan curah gagasan. Tiap anggota kelompok harus mengungkapkan
semua idenya untuk memecahkan masalah. Setelah curah gagasan, kelompok
tersebut bisa menggabungkan atau menindak lanjuti ide manapun. Kemudian,
anggota kelompok bisa memilih ide terbaik untuk pemecahan masalah untuk
diteliti lebih lanjut. Sisi baik dan buruk tiap ide harus di teliti. Jangan
mengevaluasi/menilai ide di tahap ini, berkonsentrasilah hanya pada
memunculkan sebanyak mungkin ide. Ide yang buruk biasanya memacu
munculnya ide yang bagus.
Curah gagasan Individual
Saat melakukan curah gagasan sendirian, kita akan cenderung
menghasilkan rentang ide yang lebih luas dibanding jika bersama
kelompok. Kita tidak perlu memikirkan ego atau pendapat orang lain, dan
dengan demikian bisa lebih kreatif. Namun, kita mungkin tidak mengembangkan
ide dengan efektif karena kita tidak memiliki pengalaman kelompok yang bisa
membantu. (Banyak kepala lebih baik daripada satu kepala).
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 117
Curah Gagasan Kelompok
Curah gagasan kelompok bisa sangat efektif karena memanfaatkan
pengalaman dan kreatifitas semua anggota kelompok. Saat seorang anggota
kelompok mencapai batasan idenya, kreatifitas dan pengalaman anggota lain akan
membawa ide ini ke tahap berikutnya. Maka, curah gagasan kelompok cenderung
memunculkan ide yang lebih dalam dari curah gagasan individual. Curah gagasan
dalam satu kelompok mungkin beresiko bagi para individu. Usul yang bernilai
tapi aneh mungkin tampak tidak relevan jika dilihat sekilas. Karena itu, kita perlu
melakukan sesi curah gagasan dengan ketat agar orang yang tidak kreatif tidak
menghancurkan ide-ide ini dan membuat anggota kelompok merasa frustasi.
Untuk melakukan latihan curah gagasan kelompok dengan efektif untuk
memecahkan masalah, kita bisa mempertimbangkan hal-hal berikut: Tentukan
masalah yang ingin dipecahkan dengan jelas, dan tentukan kriteria-kriteria
yang harus dipenuhi; Jaga agar diskusi tetap terfokus pada masalah itu.
Pastikan tidak ada yang mengkritik atau mengevaluasi ide dalam tahap
ini. Kritik menimbulkan unsur resiko pada anggota kelompok saat mengajukan
sebuah ide. Hal ini menggoyahkan kreatifitas dan merusak sifat alami
diskusi curah gagasan yang baik yaitu mengalir bebas. Menimbulkan sikap
antusias, dan tidak mengkritik diantara anggota kelompok. Cobalah
membuat semua orang menyumbangkan dan mengembangkan ide, termasuk
anggota kelompok yang paling pendiam.
Biarkan orang-orang merasakan senangnya melakukan curah gagasan.
Dorong mereka untuk memunculkan sebanyak mungkin ide, mulai dari yang
praktis dan jelas sampai ke yang paling tidak praktis. Sambutlah kreatifitas;
Pastikan tidak ada rangkaian pikiran yang diikuti terlalu lama; Dorong orang
untuk mengembangkan ide orang lain, atau menggunakan satu ide untuk
menciptakan ide baru; dan Tunjuk satu orang untuk mencatat semua ide yang
keluar di sesi ini. Salah satu cara yang baik untuk melakukannya adalah dengan
menggunakan diagram yang bisa dipindahkan. Ide-ide ini harus dianalisis dan
dievaluasi setelah diskusi.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 118
3. Pencarian solusi/Evaluasi
Pencarian solusi memiliki dua bagian:
Memutuskan sebuah solusi danMengerjakan solusi tersebut.
Memutuskan sebuah solusi yang tampak bisa memecahkan masalah dengan cara
terbaik melibatkan pemikiran atau pertimbangan tentang semua kemungkinan
hasil solusi tersebut. Mengerjakan solusi berarti menemukan dengan jelas
bagaimana cara melakukan solusi tersebut. Hasil dari solusi juga sangat penting.
Jika solusi itu memecahkan masalah dan tidak menciptakan masalah baru, proses
pemecahan masalah selesai. Jika solusi itu tidak memecahkan masalah atau malah
menyebabkan masalah baru, kita harus memutuskan apakah solusi itu perlu
diubah atau tidak. Jika solusi yang dipakai tidak berhasil, kita harus mencari
tahu kenapa:
Apakah masalahnya didefinisikan dengan tepat?
Adakah ide yang lebih baik yang terlewatkan?
Apakah solusi itu menyebabkan sejumlah hasil yang tidak diduga atau diinginkan?
Apakah solusi itu dijalankan dengan benar?
Jika solusi tidak berhasil, pemecah masalah harus mengulangi proses itu dari awal
lagi. Memang tampak melelahkan karena ada banyak masalah. Namun, orang
yang memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik akan memandang
masalah dengan percaya diri. Mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah memerlukan latihan. Kadang kadang bahkan keputusan yang baik untuk
memecahkan masalah tidak berjalan. Inilah sebabnya evaluasi merupakan langkah
penting dalam memecahkan masalah. Di tahap ini, kita harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Apakah keputusan itu memecahkan masalah? Jika tidak, kenapa?b. Apakah keputusan itu menimbulkan masalah baru? Jika ya, apa saja?c. Langkah apa saja yang harus diambil sekarang untuk memecahkan masalah yang baru ini?
Sangat penting untuk merencanakan tindakan yang akan diambil.
Orang bisa menghindari menciptakan masalah dengan merencanakan tindakan
mereka untuk memecahkan masalah dengan hati-hati.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 119
4. Penerapan dan tindak lanjut solusi
Setelah kita memilih kemungkinan solusi, kita sudah siap untuk
menerapkannya kedalam tindakan. Kita akan memerlukan energi dan motivasi
untuk melakukan ini karena penerapan solusi membutuhkan waktu dan usaha
yang tidak sedikit. (Jika solusi tersebut mudah ditemukan dan dilakukan, pasti
sudah kita lakukan tanpa berlama-lama membahasnya.) Kita bisa mempersiapkan
diri untuk menerapkan solusi dengan merencanakan kapan dan bagaimana
kita akan melakukannya, apakah kita membicarakannya dengan orang lain atau
tidak, dan hadiah apa yang kita berikan pada diri sendiri setelah melakukannya.
Bagian proses ini adalah saat kita menuliskan apa yang akan dilakukan
selanjutnya. Sekarang setelah kita memiliki solusi (atau beberapa solusi) yang
potensial kita harus memutuskan bagaimana kita akan mewujudkan solusi
tersebut. Ini akan melibatkan orang- orang yang melakukan berbagai hal dalam
berbagai waktu dan kesempatan di masa depan dan kemudian mengkonfirmasi
bahwa mereka sudah melakukannya sesuai rencana.
8.2 TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan yang baik merupakan kemampuan penting bagi
kesuksesan karir secara umum, khususnya bagi kerja tim yang efektif. Jika
kita bisa belajar membuat keputusan yang berdasarkan waktu (terjadwal) dan
yang dipertimbangkan dengan matang, maka biasanya kita akan bisa membawa
tim mencapai keberhasilan yang memang pantas didapatkan. Namun, jika kita
membuat keputusan yang buruk, tim kita beresiko gagal dan waktu anda sebagai
rekan se-tim akan sangat singkat. Teknik yang dibahas di bagian ini membantu
kita untuk membuat keputusan terbaik yang paling mungkin dengan
informasi yang tersedia. Teknik-teknik ini membantu kita memetakan
kemungkinan- kemungkinan konsekuensi keputusan, menentukan
pentingnya faktor individu dan memilih tidakan terbaik yang akan dilakukan
untuk memenuhi pendekatan rasional pemecahan masalah.
Menggunakan diagram pengambilan keputusan
Diagram Pengambilan Keputusan adalah cara tradisional untuk mengevaluasi
alternatif solusi untuk memecahkan situasi bermasalah. Manfaat utama
penggunaan Diagram Pengambilan Keputusan adalah membuat seseorang bisa
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 120
membandingkan berbagai alternatif solusi dalam hubungannya dengan
potensi manfaat dan potensi kerugian. Membuat daftar potensi
keuntungan/manfaat akan menggambarkan bagaimana masing- masing solusi
potensial bisa menguntungkan. Potensi kerugian akan menggambarkan
bagaimana potensi solusi tidak akan menguntungkan. Dalam sejumlah contoh,
mungkin ada kesamaan keuntungan dan kerugian dari dua atau lebih alternatif
solusi. Setelah alternatif solusi dan potensi keuntungan serta kerugian didaftar,
kita bisa mengevaluasi solusi yang ada berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
Apakah solusi itu logis?
Apakah potensi keuntungannya lebih besar dari potensi kerugian?
Mungkinkah menerapkan solusi itu menjadi tindakan?
Masalah tambahan apa yang mungkin diciptakan oleh solusi tersebut?
Konsekuensi-konsekuensi potensial harus diketahui dan akan menjadi hasil dari
analisis potensi keuntungan dan kerugian dan harus menyamai hasil
bersih potensi jika menerapkan keputusan tertentu.
8. 3 PEMIKIRAN SISTEM
8.3.1 Pola pemikiran untuk penilaian
Beberapa kata digunakan sebanyak (dan dimengerti sesedikit) kata
system). Dari ―sistem tata surya‖ melalui ―sistem permesinan‖ dan
―pendekatan sistem‖ sampai ke semuanya ada di dalam sistem!‖ kata ini
digunakan dan dilecehkan dengan sedikit sekali kejelasan dan ketepatan. Sangat
banyak ilmuwan, filsuf, manajer bisnis, insiyur, dan pendidik yang
menerapkan pendekatan sistem untuk memahami, mendiagnosa dan menyusun
rangkaian fenomena, kondisi dan hubungan yang dilihat. Budaya manusia di
dasarkan pada pengetahuan dan keyakinan kumulatif. Mutu kemampuan berpikir
dan perangkat pengetahuan kita menentukan seberapa bagus pemikiran kita. Hal-
hal itu menciptakan model mental kita terhadap kenyataan yang, tak perlu
disebutkan lagi, tidak semuanya sama. Bagaimana kita menguasai kemampuan
dan teknik untuk menciptakan dan menguji model mental kita? Kita
mempelajarinya. Tinggal di bumi bisa dianggap sebagai jaringan rumit sistem
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 121
alam dan sistem buatan manusia yang saling terhubung. Tubuh dan otak kita
adalah subsistem individual di dalam jaringan sistem biologis, ekonomi dan
sosio-politik yang lebih besar yang tanpanya kita tidak mungkin ada.
Saat menganalisa sistem apapun, kita harus ingat bahwa pikiran manusialah
yang mengkategori-kategorikan penelitian; pikiran manusialah yang melihat
―sistem- sistem‖ di alam. Dan pikiran manusia itu pula lah yang
mengatur masyarakat dalam organisasi atau mengatur fungsi masyarakat
menggunakan pola struktur yang sama yang disimpulkannya dari mengamati
alam. Sistem, dengan kata lain, tidak berdiri sendiri; melainkan proyeksi
pemikiran kita tentang struktur dan tentang artikulasi elemen dalam struktur
tersebut.
8.3.2 Teori sistem
Analisis sistem tentang makhluk hidup, organisasi manusia dan bahkan
tentang struktur materi itu sendiri, sepertinya mengindikasikan bahwa
semua ―sistem‖ memiliki banyak properti yang sama dan penghilangan salah satu
properti tersebut akan menyebabkan disintegrasi atau perubahan sistem tersebut.
Pemahaman mengenai konsep sistem akan membantu kita mengembangkan
seperangkat tindakan spesifik yang memiliki satu tujuan dan saling terkait secara
fungsional. Teori sistem adalah pandangan luas yang melebihi masalah teknologi
dan terkait dengan pengembangan kerangka kerja teoretis yang sistemis untuk
menjelaskan hubungan umum dunia.
Pemikiran sistem tidak menekankan deskripsi struktur. Pemikiran ini
menekankan fungsi dan hubungan tiap elemen dari keseluruhan yang dibahas.
Sistem apapun memiliki struktur formal dan batasan fungsional yang pasti.
Bagian-bagian yang memainkan peran mereka dalam tujuan yang menjadi
alasan keberadaan mereka. Sifat alami dan fungsi bagian-bagian tersebut
berasal dari posisinya dalam keseluruhan sistem dan perilakunya diatur oleh
hubungan sistem-ke-bagian tersebut. Bagian-bagian ini bisa menjadi subsistem
juga. Semua harus dimulai secara keseluruhan sebagai sebuah premis, dan
bagian-bagian ini beserta hubungannya harus berubah/berevolusi. Sebuah sistem
harus dinamis; harus memperbarui dirinya sendiri secara konstan. Maka kita
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 122
memiliki sistem didalam sistem. Sistem-sistem yang lebih kecil membentuk
subsistem dari sistem yang lebih besar dan sistem-sistem yang lebih besar
membentuk lingkungan dimana sistem-sistem yang lebih kecil ini beroperasi
seperti yang ditunjukkan dalam contoh berikut.
Gambar 8.2. Contoh Sistem Pendidikan
Sistem adalah pengelompokan objek atau proses yang saling terkait.
Biasanya bisa dipecah menjadi berbagai subsistem, interaksi antara sistem dan
subsistem ini dijabarkan dalam istilah input, output dan umpan balik. Sistem
membentuk bagian-bagian dari hierarki atau dari sistem lain. Pengamat, yang
ingin menganalisa sebuah sistem, memilih tingkat yang tepat dari sistem yang
diteliti dan menentukan batasan-batasan sistemnya. Tingkat yang lebih rendah
dalam hierarki menjadi subsistem, tingkat yang lebih tinggi menjadi lingkungan
sistem. Sistem-sistem berinteraksi dengan lingkungannya, ini dianggap
sebagai tujuan atau sasaran sistem tersebut. Ini merupakan tujuan
sistem yang membuatnya pantas diteliti.
8.3.3 Pendekatan sistem
Pendekatan sistem adalah sikap dasar pikiran untuk
memecahkan masalah. Kekukuhan pada yang pertama ini mengambil
―keseluruhan‖ sudut pandang, bukan sekedar ―potongan-potongan kecil‖
pendekatan yang biasa digunakan. Disamping itu, pendekatan sistem adalah
metodologi yang dilahirkan (dengan pengaturan sistem) untuk desain, instalasi
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 123
dan sistem kendali, yang telah dengan sukses diterapkan pada hampir semua
jenis proyek baru, termasuk proyek manajemen, pendidikan dan produksi
industri. Pendekatan sistem, apapun bidang penerapannya mengikuti empat tahap
dasar. Keempat tahap itu adalah:
Sistem analisis;
Sistem desain, kadang disebut sintesis;
Sistem instalasi (atau implementasi);
Sitem manajemen yang melibatkan perencanaan, kontrol,
dan evaluasi.
Gambar 8.3. Sistem Reinforcing Loop
Karena itulah, lingkaran yang memperkuat di grafik dibawah ini
mengilustrasikan proses sebagai sebuah siklus yang berulang. Analisis sistem
adalah proses menentukan tujuan sebuah proyek. Umumnya, sebuah
proyek dibuat untuk memecahkan masalah tertentu, tapi seringnya
masalah tersebut perlu didefinisikan ulang. Kita perlu menyusun data yang
diperlukan untuk menentukan sebuah proyek yang bertujuan untuk
memecahkan masalah yang terlihat. Tapi kita juga harus menentukan
sistemnya, lingkungan dimana proyek tersebut akan beroperasi. Sistem yang
lebih luas akan membatasi pendapat kita, menyodorkan berbagai batasan,
prioritas dan tujuannya sendiri. Singkatnya, kita bisa menyatakan bahwa
sebuah sistem adalah struktur atau organisasi dari suatu keseluruhan yang
teratur, yang dengan jelas menunjukkan hubungan antar tiap bagian dan antar
bagian dengan keseluruhan itu sendiri. Komponen-komponen diatur sedemikian
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 124
rupa sehingga cenderung membatasi tindakan menuju satu akhir yang spesifik.
8.3.4 Struktur Sistem
Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan mengaitkan hubungan untuk
membentuk lingkaran. Hanya ada dua jenis lingkaran: yang menguatkan dan
yang menyeimbangkan. Lingkaran yang memperkuat adalah lingkaran
dimana interaksi merupakan tindakan yang ditambahkan ke tindakan yang lain.
Situasi apapun dimana tindakan menciptakan hasil yang mendorong lebih banyak
lagi tindakan yang sama, dibawah merupakan gambaran lingkaran yang
memperkuat.
Gambar 8.4. Bagan struktur Sistem Lingkaran yang Memperkuat
Gambar diatas mengindikasikan apa yang terjadi di akun tabungan
yang biasa. Jumlah tabungan dalam akun tabungan berinteraksi dengan suku
bunga dan ditambahkan ke bunga tabungan. Perhatikan bahwa suku bunga
dianggap konstan di contoh ini. Bunga tabungan kemudian ditambahkan ke
tabungan awal. Tindakan memperkuat ini terjadi setiap bulan selama bertahun-
tahun tergantung pada periode penghitungan bunganya. Bola salju yang menuruni
bukit adalah sinyal bahwa lingkaran itu adalah lingkaran yang memperkuat.
Grafik kecil di sebelah kanan jumlah tabungan mengindikasikan bahwa
pertumbuhan jumlah tabungan bersifat eksponensial. Contoh tipikal lingkaran
yang memperkuat adalah pertumbuhan dan penurunan jumlah populasi, reaksi
nuklir yang tak terkontrol, dsb.
Jenis lingkaran satunya adalah lingkaran yang menyeimbangkan dimana
tindakan mencoba menyatukan dua hal. Situasi apapun dimana ada yang
berusaha memecahka masalah atau mencapai tujuan atau sasaran adalah
gambaran lingkaran yang menyeimbangkan.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 125
Gambar 8.5. Bagan struktur Sistem Lingkaran yangMenyeimbangkan
Gambar diatas menunjukkan bentuk dasar lingkaran yang
menyeimbangkan. Keadaan yang diinginkan berinteraksi dengan keadaan
sekarang sehingga menimbulkan celah. Celah itu ditambahkan dengan
tindakan dan tindakan itu ditambahkan ke keadaan sekarang. Kemudian
keadaan sekarang dikurangi dengan celah. Gambar jam kecil disebelah kurva
diantara tindakan dan keadaan sekarang menggambarkan jeda waktu yang
digunakan oleh tindakan untuk mengubah keadaan sekarang. Semakin dekat
keadaan sekarang dengan keadaan yang diinginkan, celahnya semakin mengecil
sehingga semakin sedikit yang ditambahkan ke tindakan, yang kemudian
ditambahkan ke keadaan sekarang. Setelah tindakan bergerak ke keadaan
sekarang sampai di titik dimana keadaan sekarang menyamai keadaan yang
diinginkan, celahnya jadi tidak ada dan tidak ada lagi penambahan ke
tindakan, sehingga tidak ada lagi tindakan. Keseimbangan di tengah lingkaran
adalah tanda bahwa lingkaran itu adalah lingkaran yang menyeimbangkan.
Contoh tipikal lingkaran yang menyeimbangkan adalah berpindah dari lokasi A
ke lokasi B, mengambangkan kemampuan, membangun sesuatu, memperbaiki
sesuatu, dsb.
8.3.5 Pendekatan pemikiran sistem untuk memecahkan masalah
Gambar 8.6. Bagan Pendekatan pemikiran sistem untuk memecahkan masalah
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 126
Kebanyakan orang meyakini bahwa dirinya adalah pemecah masalah
yang baik, tapi banyak individu yang berlebihan memandang
kemampuannya. Ada berbagai tingkat kemampuan memecahkan masalah,
dan tiap individu tidak pernah bisa lebih tinggi dari tingkat kemampuan
terendah. Dengan latihan, dan memahami kemana kita ingin pergi (tujuan
yang ingin dicapai), kita bisa meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
Definisi masalah
Kapanpun kita harus memecahkan masalah, definisi masalah yang
kita pakai akan mempengaruhi solusi yang kita temukan, bahkan mungkin
akan menentukan solusi tersebut. Saat kita harus memecahkan masalah, masalah
itu mungkin akan didefinisikan secara samar. Langkah pertama yang harus
diambil adalah mempelajari istilah dasar pemecahan masalah yang bisa
digunakan. Jika kita tidak melakukannya dengan seksama, kita tidak akan bisa
maju.
Tujuan
Definisi masalah ditentukan dengan tujuan: jika kita mengingat berbagai
tujuan, kita akan bisa melihat situasi yang sama dengan cara yang berbeda. Maka,
untuk mengidentifikasi masalah, kita harus mengidentifikasi tujuan kita. Tujuan
adalah apa yang ingin kita lakukan atau apa yang ingin kita capai. Tanpa tujuan
yang jelas kita tidak bisa memikirkan masalah.
Situasi
Situasi adalah kondisi sekitar/kondisi lingkungan. Situasi tidak bagus dan
juga tidak jelek. Kita harus memahami situasi seobjektif mungkin. Biasanya
hampir semua situasi bukan masalah. Tapi sejumlah pemecah masalah
menganggap semua situasi adalah masalah. Sebelum kita mengenali masalah,
kita harus mengangkap situasi dengan jelas tanpa melabelinya dengan
masalah atau bukan masalah. Tanpa memandang situasi dengan objektif,
Pemecahan Masalah akan berpandangan sempit, karena pemecah masalah
memandangnya dengan prasangka.
Masalah
Masalah adalah bagian dari situasi, yang tidak bisa menyadari tujuannya.
Karena para pemecah masalah sering mengabaikan perbedaan tujuan, mereka
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 127
tidak bisa menangkap masalah sebenarnya. Jika tujuannya berbeda, situasi
yang sama bisa jadi masalah atau tidak sama sekali.
PenyebabPenyebab adalah apa yang menimbulkan masalah. Sejumlah
pemecah masalah tidak membedakan penyebab dari masalah. Tapi karena
masalah adalah bagian dari situasi, masalah bersifat lebih umum dari penyebab.
Dengan kata lain, penyebab adalah fakta yang lebih spesifik, yang menimbulkan
masalah. Tanpa membedakan sebab dari masalah, Pemecahan Masalah tidak akan
spesifik. Pencarian fakta spesifik yang menyebabkan masalah adalah langkah
penting dalam Pemecahan Masalah.
Penyebab yang bisa dipecahkan
Penyebab yang bisa dipecahkan adalah bagian dari
penyebab. Saat kita memecahkan masalah, kita harus fokus pada penyebab
yang bisa dipecahkan. Menemukan penyebab yang bisa dipecahkan adalah
langkah penting lain dalam Pemecahan Masalah. Tapi pemecah masalah
seringnya tidak mengeluarkan penyebab yang bisa dipecahkan dari penyebab
keseluruhan. Jika kita mencoba memecahkan penyebab yang tak terpecahkan,
kita membuang waktu. Mengeluarkan penyebab yang bisa dipecahkan adalah
langkah berguna untuk membuat Pemecahan Masalah jadi efisien.
Isu
Isu adalah ekspresi berlawanan sebuah masalah. Jika masalah adalah
kita tidak punya uang, maka isunya adalah (bagaimana cara) kita mendapatkan
uang. Sejumlah pemecah masalah tidak mengetahui apa isu itu. Mereka
menganggap ―kita tidak punya uang‖ sebagai isu. Yang paling parah, mereka
mencampur adukkan isu dengan masalah, yang harusnya berbentuk ungkapan
negatif dan isu berbentuk ungkapan positif.
Solusi
Solusi adalah tindakan khusus untuk memecahkan masalah, yang sama
dengan tindakan khusus untuk menyadari isu. Sejumlah pemecah masalah
tidak mengubah isu menjadi tindakan yang lebih spesifik lagi. Isu bukan
solusi. Pemecah masalah harus mewujudkan isu menjadi tindakan spesifik.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 128
Sistem pola dasar
Kata ―archetype‖ berasal dari bahasa Yunani archetypos, yang berarti
pola dasar. Sistem Pola dasar ini dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an
dengan memetakan siklus sebab akibat dan pemodelan komputer yang kompleks.
Sebagai mana sudah dikatakan terlebih dahulu bahwa dalam sistem
berpikir terlibat kemampuan untuk menciptakan dan mengubah pola kelakuan.
Dengan melihat hubungan umpan balik (memperkuat dan mengimbangi), kita
dengan cepat bisa membuat hipotesa yang dapat dipercaya dan konsisten pada
sistem pengendalian.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 129
TUGAS 1:
Tujuan pembelajaran: memunculkan solusi untuk masalah yang dihadapi.
Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok beranggotakan 5-6 orang.
Tiap kelompok mengenali masalah yang harus dipecahkan di tingkat sekolah
(misalnya peningkatan mutu yang ingin diajukan) dan melakukan sesi curah
gagasan selama 10 menit.
Ketua kelompok meminta usulan dan menuliskannya di papan tabel.
Tiap usul dibahas untuk mengembangkan aspek positifnya. Simpulkan dengan
memilih solusi yang paling realistis dan berguna untuk memecahkan masalah
tersebut.
Tiap kelompok menyajikan hasil diskusi kelompoknya: masalah, usulan
pemecahan, solusi yang paling realistis dan berguna.
TUGAS 2:Tujuan pembelajaran: mengembangkan kemampuan anggota tim untuk
memecahkan masalah dan mengambil keputusan
dan membangun partisipasi dan komunikasi
terbuka.
Kelas dibagi menjadi kelompok beranggotakan 5-6 orang.
Tiap anggota kelompok membaca masalah Penjelajahan Bulan berikut.
“Kita adalah kru pesawat yang seharusnya dijadwalkan menemui kapal induk
di permukaan bulan. Namun, karena masalah mekanis, kapal kita
terpaksa mendarat di titik sejauh 300km dari titik pertemuan. Selama
pendaratan, sebagian besar perlengkapan dan peralatan di kapal rusak berat.
Karena bertahan hidup tergantung pada kemampuan mencapai kapal induk,
pilihan berbahaya yang tersedia yang harus dipilih adalah berjalan sejauh
300km.”
Berikut ini ada 15 barang yang tetap utuh dan tidak rusak setelah pendaratan,
tugas kita adalah mencapai tempat pertemuan. Tempatkan nomor satu dengan
barang yang paling penting, dan seterusnnya sampai nomor 15, barang yang
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 130
paling tidak penting. Pastikan jawaban individu kita tidak berubah selama
diskusi kelompok setelah itu.
1. Ketua kelompok akan meminta anggota kelompok menyusun ke 15
item tersebut sesuai prioritas yang mereka pilih. (Mereka tidak boleh
membahasnya dengan orang lain).
2. Berikutnya ketua kelompok meminta seluruh anggota kelompok
mendiskusikan penyusunan individu dan menyetujui penyusunan yang
dilakukan oleh kelompok secara konsensus.
PenyusunanIndividu Konsensus
kelompokA. sekotak korek api
konsentrat
makananB.
C
20 meter tali nilon
parasut sutra
alat pemanas portabel
C. G.
sekotak susu
dua tangki oksigen 50kg
D. H.
peta bintang
E. I.
jaket penyelamat
F. J.
kompas magnet
G. K.
20 liter air
H. L.
obor sinyal
I. M.
perleng. P3K dan jarum
J. N.
HT bertenaga surya
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 131
TUGAS 3:
Tujuan pembelajaran: pengunaan format evaluasi sebagai alat mengambil
keputusan
Kelas akan dibagi menjadi kelompok beranggotakan 5-6 orang.
Tiap kelompok membaca studi kasus dibawah dan menyatakan masalah
dalam kasus tersebut.
“Anggap kita adalah seorang wiraswasta dalam bisnis kecil yang
mempekerjakan orang, 2 penuh waktu, 2 paruh waktu. Semua pegawai kita
bisa dikita lkan kecuali satu orang pegawai penuh waktu yang sering telat dan
sering meminta jatah cuti ekstra yang menimbulkan masalah moral bagi pegawai
lain”.
Kami telah mendata beberapa prosedur panduan yang bisa membantu kita
dalam mengisi Format Evaluasi Pengambilan Keputusan
1. Tuliskan deskripsi singkat masalah di bagian atas formulir.
2. Tuliskan deskripsi singkat solusi kita terhadap masalah tersebut
3. Dibawah kolom “Alasan mendukung”, tuliskan faktor-faktor penting yang
akan mendukung penerapan solusi yang diajukan.
4. Dibawah kolom “Alasan Menentang”, tuliskan faktor-faktor penting untuk
tidak menerapkan usulan solusi.
5. Nilai tiap faktor sesuai tingkat kepentingannya bagi kita . Nilai numerik
bisa berupa angka 1,2,3,4,5 dimana nilai tertendah 1 menunjukkan
bahwa faktor itu hanya sedikit mempengaruhi masalah dan nilai 5
mengindikasikan faktor itu sangat penting dalam pengambilan
keputusan. Tiap faktor di kolom “Alasan mendukung” dan tiap faktor di
kolom “Alasan menentang” akan mendapat nilai.
6. Tambahkan nilai di tiap kolom “Nilai Numerik”. Kolom dengan jumlah
total paling besar mengindikasikan potensi solusi tertentu. Jika ada
perbedaan besar antara kedua jumlah total tersebut, kita bisa merasa
lebih aman menggunakan teknik ini untuk mengambil keputusan. Jika
ada sedikit perbedaan di antara kedua kolom jumlah total tersebut, hal itu
mungkin mengindikasikan bahwa kita membutuhkan informasi
tambahan mengenai masalah tersebut. Kita juga mungkin ingin
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 132
mencari alternatif solusi lain.
7. Kita mungkin ingin menggunakan Format Evaluasi Pengambilan
Keputusan untuk dua atau tiga solusi teratas yang di dapat dari Diagram
Pengambilan Keputusan. Membandingkan hasilnya mungkin bisa
mempermudah pengambilan keputusan
Format Evaluasi Pengambilan Keputusan
DESKRIPSI MASALAH
SOLUSI MASALAH
Nilai Numerik Alasan
Mendukung
Alasan
Menentang Nilai Numerik
Tunjuk seorang ketua kelompok dan presentasikan hasil
diskusi kita di depan kelas
TUGAS 4:
Tujuan pembelajaran: menerapkan pendekatan sistem untuk
pemecahan masalah.
Kelas dibagi menjadi kelompok beranggotakan 5-6 orang.
Tiap kelompok membaca skenario “Terdampar di Gurun” berikut ini
dan menerapkan pendekatan sistem untuk memecahkan masalah.
Tiap kelompok harus memiliki kesepakatan siapa yang harus
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 133
diselamatkan dan alasannya.
“Kalian bertamasya keliling gurun dengan mobil 4WD. Tiba-tiba kalian melihat
pesawat jatuh. Kalian segera menuju lokasi dan menemukan 11 orang yang
selamat dari kecelakaan itu. Ajaibnya, kesebelas orang ini hanya luka ringan.
Kalian hanya bisa memuat empat orang lagi di mobil kalian dan kalian tidak
punya alat dan cara meminta bantuan. Karena butuh waktu tiga hari untuk
mencapai desa terdekat, kalian beranggapan bahwa siapapun yang ditinggal akan
meninggal (kalian tidak punya makanan dan minuman lebih untuk dibagikan).
Kalian harus memilih, sesuai prioritas, siapa saja keempat orang yang akan
dibawa.
Korban Selamat:
1. Seorang wanita yang terluka berumur 30-an.
2. Anak laki-laki berumur sebelas tahun.
3. Seorang pria tua berumur 60-an (tetua desa).
4. Istrinya (sebaya)
5. Seorang dokter pria usia 30-an
6. Pemimpin agama yang dihormati banyak orang dan sudah tua.
7. Seorang guru usia 40-an.
8. Anak laki-laki presiden negara itu (pemerintahan militer).
9. Gadis 16 tahun yang secara fisik agak cacat.
10. Menteri pemerintahan senior negara itu yang memberikan lebih dari
sepertiga bantuan luar negeri.
11. Industrialis kaya yang memimpin komunitas bisnis negara itu yang
berkembang dengan cepat.
Ketua tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan
kelas.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 134
DAFTAR PUSTAKA
1. Modul Pelatihan TOT Sistem Manajemen Mutu - kerja sama antaraInternational Labour Organization (ILO) dan Nuffic untuk menunjangEntrepreneurial Skills Development Program (ESDP), yangdiimplementasikan oleh Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI) dan dibiyaioleh Pemerintah Negeri Belanda, Politeknik Negeri Malang, 2009.
2. Canzanelli G., Overview of learned lessons on local Economic Develepment,Human De- velopment and Decent Work. Working papers. InternationalLabour Organisa- tion.Geneva.October 2001.
3. Needle, D., Business in Context: An introduction to business and itsenvironment - 4th Edition. Thompson‘s publishing .June 2006
4. Propenko, J.,Globalisation, alliances and networking: A strategy forcompetitiveness and productivity. Entrerprise and Cooperative DevelopmentDepartment. ILO. Geneva. Oc- tober 1997.
5. Wignaraja, G., Competitiveness in a rapidly globalizing economy: Lessonsof experi- ence. Enterprise and Cooperative Department. ILO, Geneva. July1997.
6. The Quest for Global Competitiveness through national quality and BusinessExcellence awards. Asian Productivity Organisation. Tokyo. 2002.
7. United Nations Decade of Education for Sustainable Development 2005-2014.Draft In- ternational Implementation Scheme. October 2004.
8. Ghertman M., ―Decision-making in multinational enterprises: conceptsand research approaches‖, Multinational Enterprises Programme, ILO,Geneva, 1984.
9. Hidetoshi Shibata, ―Problem Solving: definition, terminology, andpatterns‖, Copy rights © H. Shibata, 1998.
10. Kaner S, Lind L, Toldi C., Gabriola ―Facilitator's guide toparticipatory decision- making‖, Island: New Society, 1996.
11. Kawase, T., ―Human-centred problem solving: the management ofimprovements‖, Asian Productivity Organization, Tokyo, 2001.
1 2 . Kowle CP; Smink J.; Stank P, ―Problem-solving process: a planner'shandbook for program improvement‖, Ohio State University. NationalCentre for Research in Vocational Education, Columbus, 1982.
13. Plunkett L.; Hale G., ―proactive manager: the complete book of problemsolving and decision making‖, New York: John Wiley Sons, 1982.
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 135
Sistim Manajemen Mutu 2015
Sadar Wahjudi_Polinema Page 136