Si Lancing

Post on 03-Oct-2015

238 views 5 download

description

cerita

Transcript of Si Lancing

Si lancing pada zaman dahulu hiduplah seoraang janda dan anaknya bernama si lancang. Tempat dimana mereka tinggal disebuah daerah Kampar. Sehari mereka hidup susah. Penghasilanya sebagai petani sangat sedikit. Keadaan ini membuat si lancang berpikir untuk memperbaiki nasib dengan pergi merantau. Pada suatu hari,si lancang berangkat ke negri orang.si lancang bekerja keras bertahun - tahun lamanya .segala perjuanganya tidak sia-sia,ia berhasil mencapai cita-citanya menjadi orang kaya. Ia menjadi saudagar yang memiliki berpuluh- puluh kapal dagang. Akan tetapi, ia lupa pada ibunya yang miskin dan hidup menderita. Pada suatu hari, si lancang singgah di Kampar.Berita kedatangan si lancang terdengar oleh ibunya.Ia mengira bahwa si lancang pulang untuk dirinya.Dengan memberanikan diri, ia naik ke geladak kapalMewah si lancang. Si ibu langsung menghampiri Si lancang dan ketujuh istrinya. Betapa terkejutnya Si lancang ketika menyaksikan bahwa perempuan Berpakaian compang camping itu adalah ibunya. Si lancang merasa malu. Sementara ibunya segera menghampiri si lanang. engkau lancang, anakku;oh betapa rindunya hatiEmak padamu mendengar sapaan itu, si lancang Begitu tega mengingkari pengakuan ibunya sambil Berteriak.mana mungkin aku mempunyai ibu miskin sepertiKamu. Kelasi; usir perempuan gila ini Dengan perasaan hancur berkeping-keping, .ibunya Pergi meninggalkan semua angan-angan tentang Anaknya. Luka hati seperti disayat-sayat sembilu.Setibanya di rumah, hilang sudah akal sehatnya Dan kasih sanyngnya karena perlakuan buruk yang Diterimanya. Ia mengambil pusaka yang dimilikinya Berupa lesung penumbuk padi dan sebuah nyiru.Diputarnya lesung itu dan dikibas-kibaskan nyiru Itu sambil berkata,ya tuhanku hukumlah si anakDurhaka itu. Tuhan mengabulkan permintaan ibu tua renta itu. Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebutMelululantahkan kapal-kapal dagang milik si lancang Dan harta benda mliknya juga terbang hilang lenyap. Menurut cerita rakyat setempat, kain sutranya Melayang- layang dan jatuh menjadi negri lipat Kain yang terletak di Kampar kiri. Gongnya terlempar Ke Kampar kanan dan menjadi sungai ogong. Tembikarnya melayang menjadi pasuhbila, Sedangkan tiang bendera kapal si lancang terlem-Par hingga sampai di sebuah danau yang di Berinama si lancang. Hingga sekarang, nama-nama hTempat itu masih ada. Dongeng legenda ini hendaklah jadi nasihat agar seorang anak