Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Post on 30-Jun-2015

38.412 views 73 download

Transcript of Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

8

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

7

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

6

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

5

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

4

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

3

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

2

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

1

Sejarah Masa Praaksara

dan Aksara 1. Ruth Friskilla2. Enda Prestia3. Dewi Astutik4. Arum Widhy Asmara5. Leni Purwaningsih 6. Indita Noviana7. Rosa Oktaviani

SMA Negeri 1 Lahat

Kelompok 5:

Masa Praaksara

Masa Aksara

Sejarah

Apa bedanya “Masa Praaksara dan Masa Aksara?

MASA PRAAKSARA DAN AKSARA

Bingung?????

Apa arti masa Praaksara ?

Masa Praaksara adalah masa dimana masyarakat belum mengenal tulisan.

Tak perlu

bingung,anak -anak

untuk

MEMBEDAKANNYA!

!

Apa arti masa Aksara ?

Masa Aksara adalah masa dimana masyarakat sudahmengenal tulisan.

Cara Masyarakat Masa Praaksara Mewariskan Masa Lampaunya

1. Tradisi dalam Kehidupan Masyarakat, yaitu: menggunakan

“Tradisi Lisan.”

Tradisi Lisan antara lain: Mitos Legenda Dongeng

Cara Masyarakat Masa

Praaksara Mewariskan Masa Lampaunya

• Tradisi lisan ini diwariskan dan disebar luaskan.

• Dan tradisi lisan juga merupakan simbol identitas bersama.

• Salah satu contoh “Tradisi Lisan” yang tergolong mitos adalah mitos Kanjeng Ratu Kidul.

Cara Mewariskan Masa Lampau

1.Pelatihan dan peniruan.

Contohnya: Kepandaian membuat alat-alat dari batu maupun besi kita wariskan kepada generasi selanjutnya.

Cara Mewariskan Masa Lampau

2. Penuturan,yakni Dengan cara menuturkan secara lisan.

Artinya:Kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat diwariskan dengan cara dituturkan kepada generasi selanjutnya.

Cara Mewariskan Masa Lampau3. Hasil Karya,Masyarakat tak mengenal TULISAN ,

Tapi mempunyai AKAL.Akal menciptakan BUDAYABudaya untuk DIWARISKAN Diwariskan kepada

GENERASI SELANJUTNYA.

Jejak Sejarah terbagiDalam Folklore, Mitologi,Legenda,Upacara,dan Lagu di Berbagai Daerah.

1.Folklore

Folklore adalah kebudayaan manusia

(kolektif) yang diwariskan

secara turun-temurun.

Ciri-ciri Folklore :

1) Folklore milik bersama karena folklore bersifat anonim, pencipta pertama sudah tidak diketahui lagi.

2) Penyebaran & pewarisannya dilakukan secara lisan.

3) Folklore hadir dalam versi yang bervariasi disebabkan penyebarannya secara lisan.

4) Folklore bersifat tradisional,yakni disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau standar.

FolkloreLisan

FolkloreSebagian

Lisan

Bentuk-bentuk Folklore

FolkloreBukanLisan

1. Folklore Lisan a. Puisi rakyat,misalnya pantun. Contoh: wajik klethik gula Jawa (isih cilik

sing prasaja)

b. Pertanyaan tradisional ,seperti teka-teki.

Contoh: Binatang apa yang perut,kaki,

dan ekornya semua di kepala?

Jawabnya: Kutu Kepala.

1. Folklore Lisan c. Bahasa Rakyat,

seperti LOGAT : (Jawa, Banyumasan, Sunda,

Bugis,dll)

dan JULUKAN : (si pesek, si botak,si gendut)

serta,GELAR KEBANGSAWANAN

(raden mas, teuku, dll).

1. Folklore Lisan d. Ungkapan tradisional,seperti PERIBAHASA/PEPATAH: Contoh: Seperti telur di ujung tanduk

(keadaan yang gawat)

Koyo monyet kena tulup atau seperti kera kena sumpit (untuk menggambarkan

orang yang bingung)

e. Cerita prosa rakyat, misalnya: mite,legenda,dan

dongeng.

2. Folklore sebagian Lisan adalah folklore yang bentuknya

merupakan campuran unsur lisan & bukan unsur lisan,seperti:

Kepercayaan rakyat/takhayul

Permainan Rakyat Tarian Rakyat Adat Istiadat Pesta Rakyat Dll.

2. Folklore Bukan Lisan

(non verbal folklore)

Adalah folklore yang bentuknya

bukan lisan,walaupun

cara pembuatannya diajarkan lisan.

2. Folklore Bukan Lisan

(non verbal folklore)

Contohnya: Arsitektur Rakyat

(Bentuk Rumah) Kerajinan Tangan Pakaian dan

Perhiasan Dll.

2. MiteMite/Mitosadalah cerita prosa

rakyat yangdianggap benar-benar

terjadi danDianggap SUCI oleh

yang empunya cerita.

Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan

Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggapbenar-benar terjadi

& bertalian dengan terjadinya tempat, alam

semesta, para dewa, adat istiadat,

kisah,percintaan dan konsep dongeng suci.

Contoh Mitologi:Dewi Sri (dewi padi)Nyai Roro Kidul (Ratu laut selatan)

Joko Tarub

Dewi Nawangwulan

Dan sebagainya

Mitologi Nyi Roro

Kidul

Legenda adalah

cerita prosa rakyatyang mirip dengan

mite ,yaitu

dianggap benar – benar

TERJADI Tetapi tidak dianggap

SUCI

3.Legenda...

Legenda...

Legenda dapat dibagi menjadi empat kelompok ,yaitu:

1. Legenda keagamaan,contohnya legenda Wali Songo.

2. Legenda tentang ALAM GAIB ,contohnya legenda tentang makhluk halus ,misalnya:

Peri Sundel Bolong

3.Legenda

perorangan,contohnya: Cerita Panji Jayaparana Calon Arong ,dsb.

4.Legenda Setempat,contohnya:

Legenda Sangkuriang Legenda asal mula nama

Rawa Pening Jawa Tengah Rara Jonggrang,dsb.

Legenda...

4. Lagu...Lagu adalah ragam irama suara

yang berirama atau

nyanyian.Contoh: Soleram (Riau) Potong Bebek (Nusa

Tenggara Timur) Sue Ora Jamu Rujak Ulek Bengawan Solo (Jawa) O Ina Ni Keke (Sulawesi

Utara)

5. Upacara Adat

Upacara adat adalah

suatu upacara yang dilakukan

secara turun temurun

yang berlaku di suatu daerah.

Tradisi Sejarah Masyarakat di Berbagai Daerah Di Indonesia

a. Wayangb. Upacara Labuhanc. Upacara Gerebeg dan Sekaten Keraton Yogyakartad. Tradisi Hari Rayae. Adat & Tata Cara Penguburan f. Adat Perkawinan

a.Pertunjukan Wayang

Pertunjukan wayang awalnya

merupakan upacara

pemujaan arwah nenek moyang .

Dan sekarang wayang menjadi salah satu pertunjukan

tradisional

warisan budaya leluhur.

Jenis – Jenis Wayang:a. Wayang Kulit

Jenis – Jenis Wayang:b. Wayang Gedhog

Jenis – Jenis Wayang:c. Wayang Klitik

Jenis – Jenis Wayang:d. Wayang Golek

Jenis – Jenis Wayang:e. Wayang Topeng

Jenis – Jenis Wayang:f. Wayang Wong (orang)

Jenis – Jenis Wayang:g. Wayang Beber

Persiapan untuk menggelar

pertunjukan wayang1.Dalang: Orang yang memainkan lakon

wayang.

2. Keprak atau kecrek Logam yang digerakkan oleh

dalang pada waktu ada keributan peprangan

Persiapan untuk menggelar

pertunjukan wayang

3. Blencong ; Lampu yang digunakan

untuk memainkan dan digantungkan di muka kelir.

Persiapan untuk menggelar

pertunjukan wayang

Hasil dari pengaruh Blencong

Persiapan untuk menggelar

pertunjukan wayang4. Kelir yang dibuat dari mori

Tempat dalang menancapkan dan memainkan wayang.

5. Gamelan; terbagi menjadi 3

bagian yaitu:

a. Rebab b. Suling c. Gamelan

6. Kotak Penyimpanan

Persiapan untuk menggelar

pertunjukan wayang

Bangga ,Gakkk??? Lihat

Orang Bule mau

memainkan

Gamelan.......

B. Upacara Labuhan

Upacara labuhan yaitu upacara mengirimkan

Barang dan

Sesajike tempat – tempat

yang dianggap keramat dengan maksud

sebagai penolak bala keselamatan masyarakat.

B. Upacara Labuhan

Upacara Labuhan diadakan di 4 tempat :a. Parang Kusumo

B. Upacara Labuhan

Upacara Labuhan diadakan di 4 tempat :b. Gunung Lawu

B. Upacara LabuhanUpacara Labuhan diadakan di 4 tempat :c. Gunung Merapi

B. Upacara Labuhan

Upacara Labuhan diadakan di 4 tempat :d. Dlepih

B. Upacara Labuhan

Upacara Labuhan

merupakan adat turun – temurun

sejak Panembahan Senopati memegang kekuasaan di

Mataram.

Upacara ini sebagai persembahan sesaji kepada makhluk halus yang telah memberikan perlindungan bagi rakyat dari Panembahan Senopati.

Panembahan SENOPATI

Upacara Gerebeg dan

Sekaten Yogyakarta

Upacara Gerebeg dilakukan 3 kali setiap tahun baik di Keraton Yogyakarta maupun Keraton Surakarta.

Emangnya Pak, 3 kali setiap tahunnya , pada hari apa aja,Pak???

Yaitu pada hari :1. Kelahiran Nabi Muhammad

SAW(Gerebeg Maulud tanggal 12 Mulud),

2. Hari Raya Idul Fitri(Gerebeg Pasa)Pada tanggal 1 Syawal setelah umat Islam menjalankan puasa selama 1 bulan

3. Hari Idul Adha/Kurban (Gerebeg Besar)Pada tanggal 10 besar.

Foto-Foto Upacara Gerebegdan Sekaten Keraton Yogyakarta

Foto-Foto Upacara Gerebegdan Sekaten Keraton Yogyakarta

d.Tradisi Hari Raya

1.Tradisi Perayaan Lebaran (Idul Fitri)

d.Tradisi Hari Raya

2. Tradisi Perayaan Natal

Merry Christmas !!!!!

d.Tradisi Hari Raya

3. Tradisi Perayaan Nyepi (Bagi umat Hindu)

d.Tradisi Hari Raya

4. Tradisi Perayaan Waisak

d.Tradisi Hari Raya5. Tradisi Perayaan Imlek

Bangsa Indonesia

terdiri atas bermacam-macam suku bangsa dengan adat istiadat yang berbeda

pula,

Hal inilah yang menyebabkan adat dan tata cara penguburan

yang berbeda – beda.

Ada dan Tata Cara

Penguburan

Pernikahan Adat Jawa

Budaya Indonesia sangat kaya akan tradisi

yang menarik dan unik ,yang harus kita PERTAHANKAN

kelangsungannya .Tradisi Jawa khususnya

yang sangat indahpenuh dengan makna.

1.Pasang TarubSehari sebelum

pernikahan, biasanya gerbang rumah pengantin

perempuan akan dihiasi

Tarub atau

janur kuningyang terdiri dari berbagai macam

tumbuhan dan

daun-daunan.

Tumbuhan dan Daun-Daunan: Dua Pohon pisang dengan

setandan pisang masak pada masing-masing pohon, melambangkan

suami yang akan menjadi kepala rumah tangga yang baik

dan pasangan yang akan hidup baik dan bahagia dimanapun mereka

berada

(seperti pohon pisang yang mudah tumbuh

dimanapun).

Tumbuhan dan Daun-Daunan:Tebu Wulung

atautebu merah,

yang berarti keluarga yang mengutamakan

pikiran sehat.

Tumbuhan dan Daun-Daunan:Cengkir Gading

atau buah kelapa muda, yang berarti

pasangan suami istri akan saling

mencintai dan

saling menjagai dan merawat satu sama

lain.

Tumbuhan dan Daun-Daunan:Berbagai macam daun seperti

1. daun beringin, 2. daun mojo-koro, 3. daun alang-alang, 4. dadap serep,

Sebagai simbol kedua pengantin akan hidup aman

dan keluarga mereka terlindung dari mara

bahaya.

2.Upacara Siraman

Upacara siraman ini dilangsungkan sehari sebelum akad nikah

(ijab kabul).

Pengantin putri pada upacara

siraman sebaiknya mengenakan

kain dengan motif Grompol

yang dirangkapi dengan

kain mori putih bersih

sepanjang dua meter

dan pengantin putri rambutnya terurai.

2.Upacara Siraman

3.Ngerik Setelah upacara Siraman,

pengantin perempuan duduk di dalam kamarnya.

Pemaes lalu mengeringkan dan memberi pewangi di

rambutnya, kemudian rambutnya dibentuk

konde. Setelah itu Pemaes mulai mendandani wajah sang

pengantin. Lalu sang pengantin akan

dipakaikan baju kebaya dan kain batik.

3. NgerikFoto-fotonya:

Kedua orangtua pengantin perempuan menggendong anak

mereka yang melambangkan

ngentaske artinya mengentaskan

seorang anak

4.Gendhongan

Kendi yang digunakan untuk siraman diambil.

Ibu pengantin perempuan

Atau Pameas(untuk siraman

pengantin pria)

Atau orang yang terakhir akan memecahkan kendi dan

mengatakan: "Wis Pecah Pamore"

- artinya sekarang sang pengantin siap untuk menikah.

5. Pangkas Rikmo lan Tanam Rikmo

Acara memotong sedikit rambut pengantin perempuan

dan potongan rambut tersebutditanam di rumah belakang.

6.Upacara MidodareniMidodaren merupakan

upacara menjadikan sang pengantin perempuan

secantik

dewi Widodari.Dari jam 6 samapai tengah

malam,pengantin perempuan bersama kerabat keluarganya akan bercakap-

cakap dan memberikan nasihat kepada

pengantin perempuan.

Selama upacara midodaren berlangsung,

calon mempelai pria tidak boleh masuk

menemui keluarga calon mempelai perempuan.

Selama keluarganya berada di dalam rumah,

ia hanya boleh duduk di depan rumah ditemani oleh

beberapa teman atau anggota keluarga.

Nyantri

Kedua orangtua pengantin wanita

berjualan minuman dawet yaitu minuman

manis khas Solo,

para tamu membayarnya dengan uang kreweng.

Tujuan dodol dawet ini agar banyak tamu yang datang.

7.Dodol Dhawet

Setelah dicapai kata sepakat oleh

kedua belah pihak orang tua tentang perjodohan putra-

putrinya, maka dilakukanlah

'serah-serahan' atau disebut juga

'pasoj tukon'.

8.Serah -Serahan

9.Upacara Ijab KabulYang perlu mendapatkan perhatian ialah selama upacara akad nikah pengantin putra boleh mengenakan keris (keris harus dicabut terlebih dahulu) dan kain yang dipakai oleh kedua pengantin tidak boleh bermotif

hewan begitu pula blangkon yang dipakai pengantin putra.

10.Temu

Adalah hal yang

dinantikan

Pengantin Pria

Pengantin Perempuan

Pengantin Perempuan dan pengantin pria pun bertemu

12.Wiji Padi

13.PupukIBU PENGANTIN

PEREMPUANYANG

mengusap pengantin laki-laki

SEBAGAI TANDA IKHLAS

MENERIMANYA SEBAGAI BAGIAN DARI KELUARGA.

14.Sindur BinayangAYAH PENGANTIN

PEREMPUAN MENUNTUN PASANGAN

PENGANTINKE KURSI PELAMINAN,

ibu pengantin perempuan

menyampirkan kain sindur

sebagai tanda bahwa sang ayah menunjukkan

jalan menuju kebahagiaan dan sang

ibu memberikan dukungan

Moral.

15.PangkonPasangan pengantin duduk di pangkuan ayah pengantin

perempuan, dan sang ayah akan berkata bahwa berat mereka sama,

berarti bahwa cinta mereka sama-sama kuat dan juga sebagai tanda kasih

sayang orang tua terhadap anak dan menantu sama besarnya.

16.TanemAyah pengantin

perempuan mendudukkan pasangan

pengantin di kursi pengantin

sebagai tanda merestui pernikahan

mereka dan memberikan

berkat.

17.Tukar KalpikaMula-mula, pengantin priameninggalkan kamarnya dengan diapit oleh anggota laki-laki keluarga (saudara laki-laki dan paman-paman). Seorang anggota keluarga yang dihormati terpilih

untuk berperan sebagai kepala rombongan.

17.Tukar KalpikaPada waktu yang sama, pengantin perempuanjuga meninggalkan kamar sambil diapit oleh bibi-bibinyaUNTUK MENEMUI PENGANTIN PRIA. Sekarang kedua pengantin duduk di meja dengan wakil-wakil dari masing-masing keluarga, dan kemudian saling menukarkan cincin sebagai tanda

Cinta

18. Kacar KucurPasangan pengantin berjalan

dengan memegang jari kelingking pasangannya,

ke tempat ritual kacar-kucur .Pengantin pria akan menuangkan

kacang kedelai, kacang tanah, beras, jagung, beras ketan,

bunga dan uang logam (jumlahnya harus genap)

ke pangkuan perempuan sebagai simbol pemberian nafkah.

18. Kacar KucurSedangkan,Pengantin perempuan

menerima hadiah ini

dengan dibungkus kain

putih yang ada di pangkuannya

sebagai simbol istri

yang baik dan peduli.

19. Dahar KlimahKedua pengantinsaling menyuapi nasi satusama lain yang melambangkankedua mempelai akan hidup bersama dalam susah dan senang dan saling menikmatimilik mereka bersama.

20. Rujak Degan Acara pembuka

untuk anak pertama,

memohon supaya segera memiliki anak.

Rujak degan artinya agar

dalam pernikahan selalu sehat sejahtera.

21.Bubak KawahAcara perebutan alat-alat dapur

untuk anak pertama. Artinya agar pernikahan

keduanya sehat dan sejahtera.

22. MertuiOrang tua pengantin perempuan menjemput

orang tua pengantin laki-laki di depan rumah untuk berjalan bersama

menuju tempat “Upacara. “

Kedua ibu berjalan di depan, kedua ayah di belakang. Orangtua

pengantin pria duduk di sebelah kiri pasangan

pengantin, dan sebaliknya.

23. Sungkeman

Sungkeman untuk memohon restu pada orang tua.

24. Resepsi PernikahanSetelah semua upacara

selesai dilakukan, saatnya untuk resepsi

pernikahan dan para tamu mulai makan

makanan dan minum minuman

tradisional Jawa dengan disertai tari

tradisional Jawa dan musik gamelan.

Acara foto-foto dan salam-salaman dengan kedua

pengantin juga dilangsungkan.

Foto-Fotonya:

24. Resepsi Pernikahan

ADAT PERKAWINAN ACEH

(BANDA ACEH)

1. PERSIAPAN DAN PEMBUKAAN

A. Jak Keumalen / Cah Roet adalah sebagai tahap awal dalam menjajaki /merintis

B. Jak Lake Jok Theulangke / Jak Ba RanubMeminang/Lamaran

Ortu pihak linto memberi theulangke (utusan) dengan membawa sirih, kue-kue dan lain-lain. Pada theulangke, pihak linto sudah mulai mengemukakan hasratnya kepada putri yang dimaksud.

C. Jak ba tanda / Bawa tandaHal ini dimaksudkan untuk memperkuat (tanda jadi)

2. PERNIKAHAN

Pernikahan ada 2 macam :

1. Nikah gantung

2. Nikah langsung

PENGANTIN GAYO (Ach Tengah)

Tanah Gayo berada di Aceh tengah, yaitu Takengon, yang dikenal juga dengan Aceh Lut. Bukan hanya Danau Laut Tawar-nya yang indah dan dingin bersuasana “puitis”, prosesi adat pengantinya pun unik. Busana, tata rias dan aksesoris dan sanggul nan spesifik serta khas, mencirikan budaya yang melambangkan kejayaan masyarakat Gayo.

RISIK KONO,)

MUNGINTE,

STATUS PERKAWINA

N

Di Gayo zaman silam, ada 2 macam Yakni :1. perkawinan juelen/ango 2. perkawinan angkap

MEULABOH terletak di pesisir barat Aceh, dengan masuknya

pengaruh kebudayaan Eropa, China dan Hindia

akan menampakkan dominasi budaya luar

tersebut, termasuk prosesi acara

perkawinannya.

BOMERIASIKH (Aceh Barat)

MERISIK, sebelum lamaran, pihak CMW (Linto Baro) mengirim utusan seorang utusan (teulangke) biasanya tante CMP, untuk memantau sikon tentang CMW (Dara Baro) apakah sang gadis sudah ada yang melamar atau belum. Bila informasi serta lamaran diterima , maka ditentukan hari untuk Jak Ba Ranub(membawa sirih) dan memberi Jak Ba Tanda berupa perhiasan emas sebagai tanda pengikat. Dalam kesempatan itu juga dibicarakan tentang jadwal prosesi pernikahan. Jika dalam kesepakatan tersebut pihak CMW membatalkan ikatan tersebut maka pihak CMW berkawajiban membayar 3 kali lipat (kalau adat Gayo hanya 2 kali lipat) dan jika pihak CMP yang membatlkan maka tanda pengikat tersebut dianggap gangus.

Merisik

BO’H GACA (Pemberian inai = Midodareni/adat jawa), 7 hari sebelum hari “H”, dirumah CMW diadakan acara peu ek sampangan, yaitu mendekor langit-langit rumah dengan kain yang ditata rapi lalu diletakkan bulan bintang dari sulaman benang emas. Dibawah sampangan kemudian dibuat pelaminan untuk bersanding dan diletakkan kasur meusujo(tempat duduk untuk CMW saat acara BO’H GACA, dalam kesempatan ini CMW diukir telapak tangan dan tumit kakinya dengan inai, setelah itu dia boleh berhandai-handai dengan keluarga dan teman-temannya sampai larut malam, malam ber’inai ini bisa berlangsung sampai tengah malam.

BO’HGACA

SEUMANO

DARA BARO

(Sira

man)

sebelum siraman dimulai, terlebih dahulu dilakukan acara peusijuek

(upacara tepung tawar)  CMW dipangku oleh keluarga terdekatnya. Air siraman diletakkan dalam 7 buah bokor yang telah dibungkus dengan

kain warna-warni, salah satunya diletakkan bo’h jeruju(sebentuk

burung terbuat dari janur).

Di bagi menjadi 3 :a. Historiografi TradisionalCiri-ciri dari historiografi tradisional =

1. Religio Sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja/keluarga raja (keluarga istana).2. Bersifat Feodalistis-aristokratis3. Religio matis4. Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan hal-hal yang nyata

D. Perkembangan Penulisan Sejarah di

Indonesia

5. Tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan kedudukan “RAJA”6. Bersifat regio-sentris (kedaerahan)7. Raja dianggap mempunyai kekuatan gaib

D. Perkembangan Penulisan Sejarah di Indonesia

b. Historiografi Kolonial

Membahas penjajahan Belanda atas bangsa Indonesia oleh Belanda.Contoh historiografi Kolonial, antara lain sebagai berikut :

1) Indonesian Trade and Society karangan Y.C.Van Leur.

2) Indonesian Sociological Studies karangan Schrieke.

3) Indonesian Society in Transition karangan Wertheim.

c. Historiografi NasionalCiri-cirinya :

1. Mengingat adanya character and nation building.

2. Indonesian Sentris.

3. Sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia.

4. Ditulis oleh asli orang Indonesia, mereka menjiwai dan tak lupa membuatnya dalam nemtuk ILMIAH.

Contoh Historiografi Nasional, antara lain :1. Sejarah Perlawanan-perlawanan Terhadap

Kolonialisme dan Imperialisme editor Sartono Kartodirjo.

2. Sejarah Nasional Indonesia, Jilid I sampai dengan VI, editor Sartono Kartodirjo.

3. Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara, karya R.Moh.Ali.

4. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Jilid I sampai dengan XI karya A.H.Nasution, dsb.

WWW.YOUR-COMPANY-URL.COM

2. Perkembangan Penulisan Sejarah di

Indonesia• Sejarah Lama1. Disebut sejarah konvensional, sejarah

tradisional.2. Mono dimensional3. Pemaparan deskripstif-naratif4. Ruang cakup terbatas5. Tama terbatas (sejarah politik

lama/sejarah ekonomi lama)6. Tanpa pendekatan ilmu-ilmu sosial7. Para pelaku condong terhadap RAJA-

RAJA

B. Sejarah Baru

1. Disebut sejarah baru, sejarah ilmiah/sejarah TOTAL

2. Multi Dimensional3. Para pelaku segala lapisan masyarakat4. Tema luas dan BERAGAM5. Ruang cakup luas, termasuk PENGALAMAN6. Pemaparan analitis-kritis7. Menggunakan pendekatan interdisiplin

ilmu-ilmu sosial. (politokologi, ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi, demografi, spikologi).

3. Sejarah di Tengah Konsep-konsep Ilmu-Ilmu

Sosiologi Para sejarawan mulai mengenal dan

menggunakan sejumlah konsep-konsep.

Contohnya :

Konsep Pendekatan Disipliner.

Revolusi Amerika atau Perang Kemerdekaan Amerika, misalnya tidak cukup dipahami permukaan saja sebagai suatu konflik/ perang antara Inggris dan Koloni-kolomi Amerika.

Konflik itu dapat dilihat dari dimensi-dimensi lain perspektif polotik melihat sebagai suatu PEREBUTAN KEKUASAAN ;

Perspektif sosiologis melihat sebagai interaksi yang tidak semetris antara orang-orang Inggris induk dengan para koloninya.

Thank You

For Your

Attentio

n