Kebudayaan zaman pra-aksara

31
Kelompok 4

Transcript of Kebudayaan zaman pra-aksara

Page 1: Kebudayaan zaman pra-aksara

Kelompok 4

Page 2: Kebudayaan zaman pra-aksara

Pengertian prasejarah/pra

aksara

Kebudayaanzaman pra

aksara awal

Zaman batu

Zaman batu tua (Paleolithikum)

Zama batu madya

(Mesolithikum)

Zaman batu muda

(Neolithikum)

Zaman batu besar

(Megalithikum)

Zaman logam

Corak kehidupan

Masa berburu dan meramu

Masa bercocok tanam

Masa perundagian

Page 3: Kebudayaan zaman pra-aksara

Pengertian zaman praaksara

Zaman praaksara sering juga disebut zaman prasejarah, yaitu bisa diartikansebagai zaman di mana manusia belum mengenal tulisan. Praaksara atauprasejarah disebut juga nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan. Zaman praaksaradimulai sejak adanya manusia sampai manusia mengenal tulisan. Jadi, jikamanusia sudah mengenal tulisan, berarti manusia mulai menginggalkan zamanpraaksara, dan memasuki zaman sejarah. Sumber sejarah yang bisa digunakanuntuk mengetahui kehidupan zaman praaksara atau prasejarah di antaranyafosil dan artefak.

Ada dua cara untuk mempelajari peninggalan zaman purba, yaitu secarastratigrafi dan tipologi. Cara stratigrafi, yaitu cara mempelajari peninggalanpurba berdasarkan letaknya di dalam lapisan tanah. Cara tipologi, yaitu caramempelajari peninggalan purba dengan mengelompokkan benda-bendapurbakala ke dalam kelompok yang sejenis.

Page 4: Kebudayaan zaman pra-aksara

Masa berlangsungnya zaman praaksara atau prasejarahuntuk tiap-tiap bangsa tidak sama. Adapun bangsaIndonesia meninggalkan zaman prasejarah dan memasukizaman sejarah, yaitu pada tahun 400 Masehi. Hal itu dapatdiketahui dari tugu batu tertulis (yupa) yang terdapat diMuarakaman, Kalimantan Timur.

Yupa adalah prasasti yang berbentuk seperti menhir (batuperingatan hasil peninggalan megalitikum) sedangkanprasasti adalah catatan peristiwa yang dianggap penting dandipahatkan pada bahan yang tidak mudah pecah, biasanyaberupa batu atau logam, juga disebut batu tertulis. Menurutpenelitian para ahli, prasasti yang tertua ditemukan diIndonesia bertuliskan huruf pallawa dan bahasa sanskerta.

Page 5: Kebudayaan zaman pra-aksara

Hasil hasil kebudayaan masa pra-

aksara awal1. KEBUDAYAAN BATU TUA (PALAEOLITHIKUM)

a. Kapak Perimbas

Kapak ini terbuat dari batu, tidak memiliki tangkai, digunakan dengan caramenggengam. Dipakai untuk menguliti binatang, memotong kayu, danmemecahkan tulang binatang buruan. Kapak perimbas banyak ditemukan didaerah-daerah di Indonesia, termasuk dalam Kebudayaan Pacitan. Kapakperimbas dan kapak genggam dibuat dan digunakan oleh jenis manusia

purba Pithecantropus.

Page 6: Kebudayaan zaman pra-aksara

b. Kapak Genggam

Kapak genggam memiliki bentuk hampir sama dengan jenis

kapak penetak dan perimbas, namun bentuknya jauh lebih kecil.

Fungsinya untuk membelah kayu, menggali umbi-umbian,

memotong daging hewan buruan, dan keperluan lainnya. Pada

tahun 1935, peneliti Ralph von Koenigswald berhasil

menemukan sejumlah kapak genggam di Punung, Kabupaten

Pacitan, Jawa Timur. Karena ditemukan di Pacitan maka disebut

Kebudayaan Pacitan.

Page 7: Kebudayaan zaman pra-aksara

c. Alat-alat Serpih (Flakes)

Alat-alat serpih terbuat dari pecahan-pecahan batu kecil, digunakan sebagai alatpenusuk, pemotong daging, dan pisau. Alatalat serpih banyak ditemukan didaerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, masih termasuk KebudayaanNgandong.

Page 8: Kebudayaan zaman pra-aksara

d. Perkakas dari Tulang dan Tanduk

Perkakas tulang dan tanduk hewan banyak ditemukan di daerahNgandong, dekat Ngawi, Jawa Timur. Alat-alat itu berfungsisebagai alat penusuk, pengorek, dan mata tombak. Oleh penelitiarkeologis perkakas dari tulang disebut sebagai KebudayaanNgandong. Alat-alat serpih dan alat-alat dari tulang dan tandukini dibuat dan digunakan oleh jenis manusia purba Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.

Page 9: Kebudayaan zaman pra-aksara

2. KEBUDAYAAN BATU MADYA (MESOLITHIKUM)

Kebudayaan batu madya ditandai oleh adanya usaha untuk lebih

menghaluskan perkakas yang dibuat. Dari penelitian arkeologis kebudayaan

batu madya di Indonesia memiliki persamaan kebudayaan dengan yang ada

di daerah Tonkin, Indochina (Vietnam). Diperkirakan bahwa kebudayaan

batu madya di Indonesia berasal dari kebudayaan di dua daerah yaitu

Bascon dan Hoabind. Oleh karena itu pula kebudayaan dinamakan

Kebudayaan Bascon Hoabind. Hasil-hasil kebudayaan Bascon Hoabind,

antara lain berikut ini.

Page 10: Kebudayaan zaman pra-aksara

a. Kapak Sumatra (Pebble)

Bentuk kapak ini bulat, terbuat dari batu kali yang dibelah

dua. Kapak genggam jenis ini banyak ditemukan di

Sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatera, antara Langsa

(Aceh) dan Medan.

Page 11: Kebudayaan zaman pra-aksara

b. Kapak Pendek (Hache courte)

Kapak Pendek sejenis kapak genggam bentuknya setengah

lingkaran. Kapak ini ditemukan di sepanjang Pantai Timur

Pulau Sumatera.

Page 12: Kebudayaan zaman pra-aksara

c. Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark, Kjokken berarti

dapur dan modding artinya sampah. Jadi, kjokkenmoddinger adalah

sampah dapur berupa kulit-kulit siput dan kerang yang telah

bertumpuk selama beribu-ribu tahun sehingga membentuk sebuah

bukit kecil yang beberapa meter tingginya. Fosil dapur sampah ini

banyak ditemukan di sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatera.

Page 13: Kebudayaan zaman pra-aksara

d. Abris sous roche

Abris sous roche adalah gua-gua batu karang atau

ceruk yang digunakan sebagai tempat tinggal

manusia purba. Berfungsi sebagai tempat tinggal.

Page 14: Kebudayaan zaman pra-aksara

e. Lukisan di Dinding Gua

Lukisan di dinding gua terdapat di dalam abris sous roche.

Lukisan menggambarkan hewan buruan dan cap tangan

berwarna merah. Lukisan di dinding gua ditemukan di

Leang leang, Sulawesi Selatan, di Gua Raha, Pulau Muna,

Sulawesi Tenggara, di Danau Sentani, Papua

Page 15: Kebudayaan zaman pra-aksara

3. Kebudayaan batu muda (Neolithikum)

merupakan hasil kebudayaan jaman batu baru,

dengan pembuatan yang lebih sempurna, serta lebih halus dan

disesuaian dengan fungsinya. Alat pada masa ini digunakan

untuk pertanian dan perkebunan. Alat yang terkenal dari masa

ini adalah kapak persegi dan belinug persegi. Kapak persegi

mirip dengan cangkul, digunakan untuk kegiatan persawahan

dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kapak lonjong

adalah alat dari batu yang diasah dan berbentuk lonjong

seperti bulat telur. Daerah penemuannya di Indonesia timur,

seperti Minahasa dan Papua.

Page 17: Kebudayaan zaman pra-aksara

4.Kebudayaan batu besar (Megalithikum)

ditandai dengan munculnya bangunan-bangunan yang

dianggap suci dengan menggunakan batu-batu yang berukuran

besar. Kebudayaan megalitik banyak berhubungan dengan

kegiatan keagamaan terutama dalam kegiatan pemujaan roh

nenek moyang. Hasil kebudayaan megalitikum antara lain:

Page 18: Kebudayaan zaman pra-aksara

a.Menhir, merupakan tiang atau tugu batu yang digunakan untuk

pemujaan dan peringatan akan roh nenek moyang.

Page 19: Kebudayaan zaman pra-aksara

b. Dolmen merupakan bangunan seperti meja yang terbuat dari

batu yang digunakan untuk meletakan sesaji dan pemujaan arwah

nenek moyang

Page 20: Kebudayaan zaman pra-aksara

c. Sarkofagus dan Kubur batu

merupakan keranda yang terbuat dari batu, dan kubur batu

yang terbuat dari lempengan batu.

Page 22: Kebudayaan zaman pra-aksara

B. Kebudayaan Logam

disebut juga hasil kebudayaan dari masa perundagian. Disebut sebagai masa perundagian karena manusia sudah mulai mengenal dan menguasai teknologi tahap awal, dengan mulai mengembangkan ketrampilan pertukangan untuk membuat peralatan yang sesuai kebutuhan hidup.Pada masa itu sudah dikenal peralatan yang terbuat dari perunggu dan besi. Berikut ini merupakan peninggalan dari masa perundagian:

1. peralatan dari besi,yang berupa beliung, cangkul, mata pisau, mata tombak dan sabit

Page 23: Kebudayaan zaman pra-aksara

2. Gerabah, yakni peralatan yang terbuat dari tanah liat

3. Pakaian, merupakan pakaian yang terbuat dari kulit kayu,

Page 24: Kebudayaan zaman pra-aksara

4. Perhiasan, berupa gelang dan kalung, baik yang terbuat dari

batu dan kerang, maupun yang terbuat dari perunggu,

5. Kapak perunggu atau juga disebut kapak corong atau kapak

sepatu.

Page 25: Kebudayaan zaman pra-aksara

6. Nekara, merupakan tambur yang berbentuk seperti

dandang terbalik, digunakan dalam upacara pemujaan,

sehingga alat ini di anggap suci. Banyak ditemukan di

Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa, Pulau Selayar, Pulau Roti.

Page 26: Kebudayaan zaman pra-aksara

Corak Kehidupan Masyarakat Prasejarah

(Praaksara)

Masa prasejarah atau praaksara merupakan masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Pada masa ini, kehidupan manusia masih sangat primitif. Namun, manusia pada masa ini tetaplah makhluk hidup. Mereka hidup, bergerak, dinamis, berpikir, bahkan memiliki berbagai kebutuhan seperti halnya kita. Perbedaannya, mereka masih sangat primitif sehingga dengan segala keterbatasannya mereka melakukan segala aktivitas dengan sangat sederhana.

Page 27: Kebudayaan zaman pra-aksara

Berdasarkan penemuan-penemuan hasil kebudayaannya yang

memiliki karakteristik yang berbeda antara satu masa dengan yang

lainnya, maka corak kehidupan masyarakat praaksara (prasejarah)

menurut para ahli sejarah dapat dibagi menjadi tiga masa, yaitu :

1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan, pada masa ini

ditemukan peralatan-peralatan yang berhubungan dengan kegiatan

berburu dan terbuat dari batu.

Page 28: Kebudayaan zaman pra-aksara

2. Masa bercocok tanam, pada masa ini ditemukan peralatan-

peralatan yang digunakan sebagai alat bercocok tanam (pertanian)

yang sederhana (masih terbuat dari batu).

Page 29: Kebudayaan zaman pra-aksara

3. Masa perundagian, pada masa ini ditemukan peralatan-peralatan yang telah menggunakan bahan dasar logam.

Page 30: Kebudayaan zaman pra-aksara
Page 31: Kebudayaan zaman pra-aksara