Sejarah Kredit-modul 1

Post on 18-Jul-2015

831 views 0 download

Transcript of Sejarah Kredit-modul 1

BAB I PENDAHULUANBy; Nur Huda da Costa Gomes

A. Sejarah Kredit Perekonomian bater telah menimbulkan berbagai kesulitan sehingga tidak mengherankan apabila manusia primitif mulai mencari cara-cara yang lebih mudah dalam melaksanakan tukar-menukar barang. Masalah kredit telah dipraktekan oleh orang-orang Romawi yang telah mengunakannya secara sistematis.

Mengapa mempelajari Kredit?1. Karena bank harus dapat memelihara dan mengembangkan kepercayaan timbal balik 2. Bahwa pos pinjaman yg diberikan merupakan pos aktiva terbesar dalam neraca bank 3. Bahwa perkreditan memberikan kontribusi penghasilan terbesar bagi sebagian besar bank 4. Bahwa risiko yg dikandung dalam penyaluran kredit cukup besar. 5. Bahwa bank merupakan perantara antara masyarakat surplus dana dengan pihak lain yang kekurangan dana.

Arti penting kredit Arti penting kredit secara ekonomi adalah; Pemindahan daya beli; sekia banyak tabungan/simpanan dari masyarakat yang bersediah menyisihkan penghasilannya tidak dikonsumsi melainkan untuk tabung ke dalam bank. Menciptakan daya beli; dari sisi kredit merupakan penciptaan daya beli dimana dg fasilitas kredit yg diterimanya, para peminjam/pengusaha telah mempunyai rencana untuk apa kredit tersebut akan dipergunakan. (investasi & modal kerja)

B. Pengertian Kredit Istilah Kredit berasal dari perkataan latin yaitu; Credo yang berarti I believe, I trust. Saya percaya dan saya menaruh perhatian. Perkataan credoberasal dari kombinasi perkataan sansekerta cred yang berarti; trust dan latin do ; menaruh. Jadi kredit adalah; penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak ke pihak lain atas dasar kepercayaan kepada pihak lain dengan janji membayar kembali sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama.

Beberapa definisi kredit antara lain Kredit adalah; penyediaan uang atau tagihan yg dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Menurut ekonomi islam)

C. Unsur Kredit Kredit diberikan atas dasar kepercayaan sehingga kredit adalah; pemberian kepercayaan. Berdasarkan unsur-unsur dalam kredit tersebut adalah sebagai berikut;1. Adanya dua pihak ; pemberi kredit (Kreditor) dan penerima kredit (Nasabah) 2. Adanya kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yg didasarkan atas kredit rating penerima kredit. 3. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dg pihak lainnya yg berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. 4. Adanya unsur waktu (Time element) 5. Adanya penyerahan barang (uang) atau jasa antara kedua bela pihak 6. Adanya unsur risiko (gagal bayar, gagal usaha , uncerteinty, kecurangan oleh peminjam) 7. Adanya unsur bunga (interest)

D. Tujuan Kredit Tujuan kredit dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu;1. Profitability, yaitu; tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yg diraihnya (bunga) 2. Safety ; kemanan dari dana yang di simpan di dalam bank yg bersangkutan.

Pelaku kredit Bank (Kreditor)1. Penyaluran/pemberian kredit merupakan bisnis utama dan terbesar hampir pada sebagian besar bank. 2. Penerimaan bunga dari pemberian kredit bagi sebagian bank merupakan sumber pendapatan terbesar. 3. Kredit merupakan; salah satu instrumen /produk bank dalam memberikan pelayanan pada nasabah. 4. Kredit merupakan satu komponen dari asset alocation approach.

Nasaba (Pengusaha)1. Kredit merupakan salah satu potensi utk mengembangkan usaha 2. Kredit dpt meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Kredit merupakan salah satu alternatif pembiayaan perusahaan.

E. Fungsi Kredit Secara garis besar, fungsi kredit didalam perekonomian dapat di bagi menjadi 5 bagian, yaitu;1. Kredit dapat meningkatkan utility dari modal/uang (meningkatkan produksi dan memperbesar usaha) 2. Kredit meningkatkan utility suatu barang (usaha pengelolahan kabas menjadi benang dll) 3. Meningkatkan peredaran uang 4. Meningkatkan semangat berwirausaha di masyarakat 5. Meningkatkan stabilitas ekonomi Pengendalian inflasi Peningkatan ekspor Rehabilitas sarana Pemenuhan kebutuhan2 pokok rakyat

6. Meningkatkan pendapatan nasional

F. Jenis-Jenis Kredit Ada 6 jenis kredit, yaitu;1. Jenis kredit dilihat dari jangka waktu Jangka pendek (1 tahun) Jangka menengah (2 tahun lebih) Jangka panjang (5 tahun lebih) Kredit untuk badan swasta Kredit untuk badan usaha pemerintah daerah. Kredit untuk individu Kredit untuk bank koresponden (asurance) Kredit modal kerja ; ekspor Kredit perdagangan dalam negeri (pengusaha dagang dalam negeri ) Industri Perkebunan, kehutanan, dan peternakan Prasarana (trasportasi darat, udara dan laut) Cash Loan Non-Cash Loan (Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank)

2. Menurut lembaga yg menerima kredit

3. Kredit menurut pengunaan

4. Kredit menurut bentuknya

5. Jenis kredit menurut wewenang pemutusan Wewenang kantor pusat Wewenang kantor cabang Pinjaman dg akad kredit (Jangka waktu, bunga , jaminan, cara pelunasannya) Pinjaman tanpa akad kredit; pinjaman yg disertai dg perjanjian tertulis antara pihak kreditor dan debitur

6. Jenis kredit menurut akad

BAB II KEBIJAKAN & PERENCANAAN KREDITA. Faktor penting dalam kebijakan kredit Asas2 perkreditan yg sehat Perlu adanya pedoman kredit yg ditetapkan oleh Bank central.

Kebijakan Perkerditan Yang Baik Prinsip kehati-hatian perkreditan Organisasi dan manajemen perkreditan Kebijakan persetujuan perkreditan Dokumentasi dan administrasi Pengawasan kredit Penyelesaian kredit bermasalah

Prinsip kehati-hatian dalam perkreditan1. Prosedur perkreditan yg sehat 2. Kredit yg mendapat perhatian khusus 3. Prosedur penyelesaian kredit bermasalah, penghapusan dan pelaporan kredit macet. 4. Tata cara penyelesaian barang jaminan kredit.

Organisasi dan Manajemen Perkreditan1. 2. Struktur organisasi dan fungsi serta wewenang organisasi Komite kebijakan perkreditan Direktur utama Presiden direktur dengan anggota direktur Dan pimpinan satuan kerja terkait Laporan berkala hasil pengawasan dan penerapan kebijakan preekreditan kepada direksi dan tembusan kepada dewan komisaris. Memberikan saran langka perbaikan kepada direksi.

Tanggung jawab Komite kebijakan, yaitu;

3. Komite kredit (keangggotaan ditentukan direksi sesuai dengan wewenangnya.) Tugas Komite Kredit, yaitu; Menyetujui atau menolak permohonan kredit sesuai dengan wewenangnya. Koordinasi dengan assets dan liability commite mengenai pendanaa.

Kebijakan Persetujuan Kredit Kebijakan perkreditan harus memuat kebijakan persetujuan kredit yg mencakup, Konsep hubungan total pemohon kredit (Persetujuan kredit didasarkan atas penilaian seluruh kredit dari pemohon kredit yang telah diberikan oleh bank) Penetapan batas wewenang kredit; penetapan batas wewenang persetujuan Persetujuan kredit harus dituangkan secara tertulis melalui keputusan direksi yg memuat jumlah kredit dan pejabat kredit yg ditunjuk. Tanggung jawab pejabat pemutus kredit sudah sesuai dengan asas2 perkreditan yang sehat, didasarkan pada penilaian yg jujur, objektif, cermat, dan independen. Proses persetujuan kredit pemohon kredit secara tertulis dan lengkap, analisis kredit lengkap objektif dan memperhatiakan rekomendasi. Perjanjian kredit Memenuhi aspek legalitas yg dapat melindungi kepentingan bank, memuat jumlah , jangka waktu, tata cara pembayaran kembali kredit. Persetujuan pencairan kredit

Dokumen dan Administrasi kredit Dokumen kredit1. Jenis dokumen yg diperlukan 2. Pengecekan keabsahan dokument kredit 3. Penyimpanan dan penggunaan dokumentasi kredit yg mengandung unsur penganwasan.

Admnisitrasi Kredit1. Penatausahaan kredit untuk setiap kredit secara benar, lengkap dan akurat tanpa pengecualian. 2. Tata cara pengadministrasian kredit yg mengandung unsur pengendalian internal

Pengawasan Kredit Pinsip pengawasan kredit yang terdiri dari,1. Unsur pencegahan dini terhadap kerugian kredit 2. Pengawasan rutin 3. Audit internal terhadap semua aspek perkreditan

Penyelesaian Kredit Bermasalah Pendekatan kredit bermasalah1. Bank tidak membiarkan atau menutupi-nutupi adanya kredit bermasalah 2. Bank harus mendeteksi secara dini adanya kredit bermasalah atau diduga akan terjadi kredit bermasalah. 3. Penanganan kredit bermasalah atau diduga akan menjadi kredit bermasalah juga harus dilakukan secara dini dan segera mungkin. 4. Bank tidak boleh pengecualian dalam penyelesaian kredit bermasalah termasuk kredit kepada grup.

Kredit Dalam Pengawasan Khusus1. Setiap bulan bank wajib menyusun daftar atas kredit-kredit yang kolektibilitasnya tergolong kurang lancar, diragukan dan macet dan kolectibilitasnya tergolong lancar, namun cenderung memburuk pada bulanbulan selanjutnya. 2. Bank selanjutnya mengawasi secara khusus kredit-kredit yang termasuk dalam daftar dan segera melakukan penyelesaiannya.

Evaluasi KreditBank wajib melakukan evaluasi terhadap daftar kredit dalam pengawasan khusus serta hasil penyelesaiannya serta menghitung persentasinya terhadap total kredit.

Penyelesaian Kredit BermasalahApabila jumlah seluruh kredit yg kolektibilitasnya tergolong diragukan dan macet telah mencapai persentasi tertentu (sesuai dengan bank central) dari kredit secara keseluruhan atau kriteria lain yang ditetapkan bank central yang mengolongkan bank sedang menghadapi kredit bermasalah maka bank tersebut wajib;1. 2. 3. 4. 5. Membuat laporan kredit bermasalah kepada bank central secara tertulis. Membuat satuan kerja /kelompok/tim kerja penyelesaian kredit bermasalah. Menyusun program penyelesaian kredit bermasalah Melaksanakan program penyelesaian kredit bermasalah Mengevaluasi efektivitas program penyelesaian kredit bermasalah dan melaporkan hasilnya kepada bank central.

Penyelesaian kredit yang tidak dapat ditagih (upaya-upaya yang dilakukan)1. Satuan kerja mengusulkan cara-cara penyelesaian kredit yang sudah tidak dapat ditagih kepada direksi. 2. Satuan kerja melaksanakan penyelesaian kredit yang tidak dapat ditagih sesuai dengan cara penyelesaian yang disetujui oleh direksi. 3. Daftar kredit yg tidak dapat di tagih, cara dan pelaksanaan penyelesaiannya wajib segera dilaporkan secara tertulis kepada bank central dengan tembusan kepada komisaris bank.

Faktor penting dalam perencanaan perkreditan1. Kondisi ekonomi & monoter secara makro 2. Kegiatan pasar modal & lembaga keuangan lainnya. 3. Kondisi bank yang dapat diketahui melalui analisis SWOT. 4. Kemampuan nasabah dan manajemen bank 5. Kemampuan bank dalam menghipung dana dari masyarakat 6. Daya beli masyarakat terhadap kondisi hasil produksi nasabah. 7. Tingkat suku bunga dana dan kredit yang berlaku 8. Kebijakan pembangunan pemerintah

Risiko Perkreditan1. Risiko politik (perang, monoter, politik) 2. Risiko geografis (lokasi, rawan lonsor, merapi dll) 3. Risiko persaingan Risiko persaingan (antara nasabah dengan usaha yg sejenis) 4. Risiko alam (banjir, sunami, angin ribut dll)

BAB III ANALISIS KREDIT Pengertian Analisis kredit adl; kajian yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari suatu permasalahan kredit. Melalui analisis kreditnya dapat diketahui apakah usaha nasaba layak dengan feasible , marketable, profitable serta dilunasi tepat waktu. Yang bertugas untuk melakukan analisis adalah; account officer (bagian, komite dan seksi) Seorang AO dituntut untuk mempersiapkan keterampilan baik teknis maupun operasional serta memiliki pengetahuan yang bersifat teoritis.

TUJUAN ANALISIS KREDIT Tujuan analisis kredit adlah; untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya. Hal-hal yang perlu dipraktekan dalam penyelesaian kredit nasaba adlh; harus memenuhi prinsip 6 C analisis yaitu;

1. Character Keadaan watak nasabah/sifat dari nasabah baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam masyarakat (ciri; pandai pergaul, cerdas, motivasi tinggi dan suka menghadapi tantangan dan umur relataif mudah sampai 45 tahun). Alat untuk memperoleh informasi tersebut;

Meneliti riwayat hidup calon nasabah\ Meneliti reputasi calon nasabah di lingkungan usahanya Mencari informasi kepada asosiasi2 usaha dimana calon usaha nasabah berada Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi & minum-minuman arak. Apakah calon nasabah hobby berfoya-foya

2. Capital jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Tujuan modal adlh; sebagai alat kesungguhan dan taggung jawab nasabah dalam menjalankan usaha karena ikut tanggung jawab terhadap gagalnya suatu usaha. Sebagai alat untuk menjaga-jaga jika kemungkinan terjadinya kenaikan suku bunga bank.

3. Capacity capacity adlh; kemampuan yg dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yg diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah; utk mengetahui sejauhmana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utanganya secara tepat waktu dari usaha yg diperoleh. Cara pengukurannya melalui beberapa pendekatan, yaitu;1. Pendekatan historis, yaitu; past perfomance apakah menunjukkan berkembangan dari waktu ke waktu 2. Pendekatan financial, yaitu; menilai latar pendidikan pengurus, 3. Pendekatan yuridis, yaitu; apakah calon nasabah memiliki kapacitas untuk mewakili badan usaha untuk melakukan perjanjian kredit dengan bank. 4. Pendekatan manajerial; kemampuan dan ketrampilan nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan. 5. Pendekatan Teknisi; kemampuan nasabah dalam mengelolah tenaga kerja , produksi, sumber bahan baku, admnistrasi keuangan, dll.

Collateral Barang-barang yg diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Penilaian collateral sebagai berikut; Segi ekonomis; nilai ekonomis dari barang2 yang akan di agunkan Segi yuridis; apakah jaminan tersebut memenuhi syarat2 yuridis untuk dipakai sebagai jaminan

Condition of economy Situasi dan politik , sosial, ekonomi, budaya yg mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yg memungkinkannya mempengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalah; Peraturan pemerintah Situasi politik dan perekonomian dunia Keadaan lain yg mempengaruhi pemasaran

Constrait Batasan dan hambatan yg tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalkan pendirian suatu bisnis pompa bensin yg disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata.

Ada Juga 7P Personality Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingka lakunya sehari-hari maupun masala lalunya. (emosi, tingka laku, tindakan nasabah dalam menghadapi masalah)

Party Mengklasifikasikan nasabah ke dalam golongan tertentu atau golongan2 tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya .

Purpose Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.

Prospect Untuk menilai nasabah di masa yg akan datang apakah menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

Payment Ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yg telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya.

Profitability Untuk mengalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode.

Protection Untuk bagiamana menjaga kredit yang di kucurkan bank, tetapi melalui suatu perlindungan (perlindungan dengan barang atau asuransi)

Penilaian Kredit Dengan Study Kelayakan Aspek Hukum Dokumen-dokumen (akta notaris, surat2 berharga yang dimiliki oleh calon debitur, )

Aspek Pasar & Pemasaran Menilai aspek usaha debitur sekarang dan dimasa yg akan datang.

Aspek Keuangan Kemampuan nasabah dalam membiayai dan mengolah usahanya. Dari aspek ini dapat tergambar berapa besar biaya dan pendapatan yg akan dikeluarkan dan diperolehnya.

Aspek Operasi Menilai tata letak ruangan, lokasi usaha dan kapasitas produksi suatu usaha yg tercermin dari sarana dan prasarana yg dimilikinya.

Aspek Manajemen Untuk menilai sumber daya manusia yg dimiliki oleh perusahaan baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas.

Aspek Ekonomi Untuk menilai dampak ekonomi sosial yg timbulkan dengan adanya suatu usaha terutama terhadap masyarakat, apakah lebih banyak benefit atau kost atau sebaliknya.

Aspek AMDAL Menilai dampak lingkungan yg akan timbul dg adanya suatu usaha, kemudian cara-cara pencegahan terhadap dampak tersebut.

Peran AO dalam analisis Kredit AO adlh; point of contact antara bank dengan pihak customer yang harus memelihara hubungan dengan nasabah dan wajib memonitor seluruh kegiatan nasabah secara terus-menerus. melaKukan kross selling atas produk2 bank dalam rangka peningkatan fee base income dengan mengefektifkan rencana pemasaran kepada nasabah.

Aspek-aspek Analisis Kredit & Perhitungan Aspek yuridis Keabsahan dan keaslihan dokument-dokument atau surat2 yg dimiliki oleh debitur (akta notaris, izin usaha, sertifikat tanah, dll)

Aspek Pemasaran Aspek untuk menilai prospek usaha nasabah sekarang dan dimasa yang akan datang.

Aspek manajemen Untuk menilai sumber daya manusia yg dimiliki oleh perusahaan, baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas

Aspek Teknis Untuk menilai tata letak ruangan, lokasi usaha dan kapasitas produksi suatu usaha yg tercermin dari sarana dan prasarana yg dimilikinya.

Aspek Keuangan Untuk menilai kemampuan calon nasabah dalam membiayai dan mengolah usahanya. Dari aspek ini akan tergambar berapa besar biaya dan pendapatan yg akan dikeluarkan dan diperolehnya.

Aspek Jaminan Aspek Sosial Ekonomi & Analisis Dampak Lingkungan Analisis risiko & Critical Point Perhitungan Kredit

Aspek yuridis Legalitas pendirian perusahaan Legalitas usaha Legalitas pengajuan permohonan kredit Legalitas barang jaminan

1. Aspek Pemasaran Produk atau jasa yang akan dipasarkan Produk life cycle Adanya barang subtitusi Adanya perusahaan yang memproduksi barang yang sama. Barang yang dihasilkan merupakan barang stengah jadi atau barang jadi. Segmen pasar yang akan dituju untuk produk tersebut. Menetukan rencana pemasaran dengan beberapa metode, yaitu; Market test approach; melakukan uji coba secara konkret ke suatu pasar tertentu. Market Corrolary Approach; volume pemasaran sutau barang atau jasa ditentukan oleh perkembangan volume pemsaran dari produknya utamanya. Industrial market approach; penilaian rencana pemasaran suatu barang atau jasa dikaitkan dengan perkembangan barang atau jasa yang mempunyai koefisien dan korelasi positif. Market equlibrium approach; penilaian suatu volume produk melalui pengukuran sutau keseimbangan antara volume penawaran dan permintaan. Statistical approach; pendekatan dengan mengunakan metode statistik denga regresi dan korelasi.

Penentuan volume pemasaran produk

Rumus Market ApproachVolume pasar = Potensial demand (a) x kebutuhan konsumenJumlah konsumen sasaran (P)

Contoh soal: PT. Matebian akan meluncurkan produk miniman sehat bernama aquase di Baucau denga sasaran para pengemudi angkot trek, mikrolet dan bis umum. Diperkirakan konsumen 10.000 orang (=0) . Dan untuk tahap awal di uji coba di sekitar pasar Bekora Dili yang diperkirakan beroperasi sekitar 50 orang pengemudi trek, mikrolet dan bis (=P). Menurut hasil survey ternyata bisa laku 500 sachet perhari (Q) sehingga rata-rata tingkat konsumsi pengemudi trek, mikrolet dan bis pada pasar sasaran adlah; 500/50 = 10 perorang pehari. Solusi: Kebutuhan konsumen pasar sasaran (a), yaitu; 500 sachet/hari (=q) pengemudi perhari. Penentuan volume pasar dengan mengunakan rumus berikut; Volume Pasar = 10.000x10 50 = 2.000 sachet/perhari JIka nasabah merupakan satu-satunya produsen minuman aquase tingkat pemasaran yang dianggap layak atau wajar bagi nasabah tidak melebihi 2000 perhari. Produksi lebih besar dari 2000 tidak feasible.

Rumus market Corrolary approachMC = (N) x (T) x (K)

Contoh Soal Kebutuhan ban untuk setiap truk pengangkut yang dioperasikan oleh PT. Matebian di Baucau 10 ban (= N). Karena kondisi jalan yang dilalui armada truk itu kurang mulus, penggantian ban harus dilaukakan setiap enam bulan sekali (=T). Dengan demikian , untuk setiap truk akan menghabiskan 20 ban /tahun. Jika PT Matebian mempunyai truk sejumlah 100 unit (=K) , kebutuhan ban selama setahun adalah; sebagai berikut; MC = (N) x (T) x (K) = 10 x (12/6) x 100 = 2000 ban/tahun

Rumus Industrial Market approachSuatu perusahaan perhotelan di Baucau mengajukan permohonan kredit untuk mendirikan hotel baru dengan kapasitas 125 kamar. Kamar hotel yang telah tersedia adalah; 3000 kamar yang dikaitkan dengan frekuensi penerbangan dari luar negeri menunju bandara International Baucau periode satu tahun. Rata-rata penerbangan perhari 60 fligt (=k) Rata-rata penumpang fligth: 125 orang turis (=n) Rata-rata lama menginap: 4 hari (=h); 2 orang perkamar (=I) Turis yang tidak menginap : 20% (=t) Dengan mengunakan formula dibawah ini; Volume pasar = 100 t x k x n x h 100 I = 100 -2 x 60 x 125 x 4 100 2 = 3.000 Maka dalam 1 hari akan tiba ; 60 x 125 (Orang turis) = 7.500 orang Rata-rata tidak menginap 20% x 7.500 perorang = 1.500 orang Yang menginap adalah berjumlah = 6.000 orang 1 kamar diisi 2 orang turis sehingga butuh kamar = 6.000/2 = 3.000 Kamar Jika prices perkamar $ 99 /perhari. Lamanya rata-rata masa tinggal 4 hari = 6.000 x 99/4 = 594.000/4 = 148,500 Jadi permohonan nasabah hotel baru dengan kapasitas 500 kamar fesiable.

Statistical Approach Regeresi Parabolic

Contoh Regeresi PT. Matebian telah menyampaikan data penjualan sebagai berikut;Tahun 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Penjualan 1950 2020 1980 1960 2000 2200 2240 2220

Jawab 1950 +2020+1980+1960= 7910/4 = 1977 (a)

2000+2200+2240+2220 = 8660/4 = 2165 (b) Maka fungsi garis Y = a +bx dapat diketahui dengan mengunakan rumus sebagai berikut; a = 1977 (k1) b = rata-rata K2 rata-rata K1 N = 2165 1977 4 = 47 Maka Y = 1977 +47 (X) = 2024 (X) X = 2024

Contoh ParabolikTahun 1996 1997 1998 Unit Y 2000 10.000 14.000 X -4 -3 -2 (XY) -8000 -30.000 -28.000 (X2Y) 32.000 90.000 56.000 (X2) 16 9 4 (X4) 256 81 16

19992000 2001 2002 2003

16.00020.000 22.000 24.000 20.000

-10 +1 +2 +3

-16.0000 22.000 48.000 60.000

16.0000 22.000 96.000 180.000

10 1 4 9

10 1 16 81

2004

18.000146.000

+40

72.000120.000

288.000780.000

1660

256708

Aspek manajemen dan Organisasi Aspek Manajemen dan organisasi Penganturan mengenai pengunaan sumber daya-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam mencapai tujuan yang effektif dan effisien. Aspek Manjemen terdiri dari Direktur, utama, direktur, manajer pemasaran, manajer SDM, Manajer Produksi, Manajer Keuangan dll. Aspek organisasi, yaitu; alat analsis yang dapat digunakan adalah; 7 S (Staff, Style, Structure, Skills, Strategy, dan share value)

Aspek Manajerial dalam fungsi Manajemen Fungsi perencanaan Fungsi pengorganisasian Fungsi pelaksanaan Fungsi pengawasan dan Pengedalian Keterampilan Manajerial Teknical skill Human skill Conceptual skill Administratio skill

Aspek Teknis Tanah untuk tempat usaha Bangunan untuk pabrik, toko, gudang, kantor, rumah makan, dll Mesin Peralatan penunjang antara lain, komputer dan kalkulator. Kebutuhan penunjang lainnya, air, listrik, bahan bakar dll.

Aspek KeuanganAspek keuanga merupakan aspek yang sangat penting di dalam analisis permohonan kredit. Neraca (Balance sheets) (posisi aktiva, utang dan modal perusahaan) Laporan Rugi Laba (Income statement); laporan hasil usaha suatu perusahaan selama 1 periode. Laporan sumber dan pengunaan dana; dari mana perusahaan memperoleh dana.

Aspek Jaminan Bagaimana sifat jaminan tersebut? Apakah jaminan perorangan atau jaminan kebendaan? Jika merupakan jaminan perorangan apakah merupakan jaminan pribadi ataukah perusahaan Jika merupakan jaminan kebendaan, apakah bersifat berwujud atau tidak berwujud?

Aspek Sosial Ekonomi & Analisis Dampak Lingkungan Kemungkinan penterapan tenaga kerja Apakah proyek tersebut menumbuhkan kehidupan perekonomian masyarakat setempat atau sebaliknya mematikan sektor perekonomian masyarakat yang sudah ada saat ini. Apakah proyek tersebut pertentangan dengan adat istiadat dan agama masyarakat setempat. Dampak lingkungan harus memperhatikan peraturan atau ketentuan pemerintah yang berlaku. Apakah telah mendapat izin dari AMDAL dari instansi yang berwenang?

Analisis risiko & Critical Point Analsis risiko (Risk anylisis) Risiko sifat usaha Risiko geografis (alam,gunung berapi, sungai) Lokasi (Jauh dari bahan baku dan pemasaran) Risiko politik (kemanan, sosial, ekonomi, dan budaya suatu daerah) Risiko persaingan Risiko inflasi Risiko ketidak pastian

Kritical Point (M 9)Man : tenaga kerja, tenagah ahli, tenagah terlatih yang tersedia Management: profesionalime manajemen nasabah Marketing: potensi pasar yang ada Money: kemampuan permodalan usaha nasabah Material: tersedianya sumber-sumber bahan baku Machine: prasarana dan sarana produksi yang ada apakah cukup mampu untuk memenuhi pasar. Method: tehnology, sistem prosedur kerja yang dimiliki nasabah Mentality: karacter nasabah Macro economy: kondisi ekonomi secara makro apakah memungkinkan

JENIS PEMBEBANAN SUKU BUNGA KREDIT Dewasa ini terdapat tiga jenis model pembebanan suku bunga yg sering dilakukan oleh bank. Adapun model pembenan jenis suku bunga yang dimaksud adalah sebagai berikut; Flate Rate Flate rate merupakan perhitungan suku bunga yg tetap setiap periode sehingga jumlah angsuran (cicilan) setiap periode pun tetap sampai pinjaman tersebut lunas.

Sliding Rate Perhitungan suku bunga yg dilakukan dengan mengalihkan persentase suku bunga perperiode dg sisa pinjaman sehingga jumlah suku bunga yg dibayar debitur semakin menurun, akibatnya angsuran yg dibayar pun menurun jumlahnya (Lihat contoh)

Floating Rate Perhitungan suku bunga yg dilakukan sesuai dengan tingkat suku bunga pada bulan yang bersangkutan.

Contoh Kasus PT. Matebian Indah memperoleh fasilitas kredit dari BNU senilai $ 18.000.000, jangka waktu kredit adalah 1 tahun (12 bulan), bunga kredit dikenakan sebesar 14% pertahun. Disamping itu, PT. Lakawa juga dikenakan biaya administrasi sebesar $ 360.000. dan biaya provisi dan komisi 1%. Pertanyaan saudara diminta untuk menghitung;

1. Berapa jumlah angsuran perbulan yg dibayar oleh PT. Matebian jika BNU mengunakan metode Flate Rate? 2. Hitung pula jumlah angsuran perbulan untuk metode sliding rate? 3. Hitung pula angsuran perbulan yg harus dibayar oleh PT.Matebian jika BNU mengunakan metode Floating Rate dengan asumsi tingkat suku bunga sebagai berikut; Bulan 1 s/d bulan ke-4 suku bunga 14%/tahun Bulan 5 s/d bulan ke-8 suku bunga 16%/tahun Bulan 9 s/d bulan ke-12 suku bunga 15%/tahun

Jawaban Sebelum menghitung jumlah suku bunga dg flate rate maka terlebih dulu perlu dihitung jumlah pokok pinjaman yg harus dibayar oleh PT. Matebian. Rumus yang digunakan untuk menghitung pokok pinjaman (PP) adalah sebagai berikut;1. Pokok Pinjaman = Jumlah Pinjaman

Jumlah Angsuran = $. 18.000.000 12 = $. 1.500.000

2. Suku bunga

= % X Pinjaman Tahun = 14% x 18.000.000 12 = $. 210.000 Jadi jumlah angsuran dengan metode flate rate adalah; Pokok Pinjaman $ 1.500.000 Suku bunga $ 210.000 Jumlah angsuran $ 1. 710.000

Tabel Perhitungan Angsuran Pinjaman PT. Matebian Dengan Metode Flate Rate Bulan Sisa Pinjaman Pokok pinjaman Bunga Angsuran

1 2

18.000.000 16.500.000

1.500.000 1.500.000

210.000 210.000

1.710.000 1.710.000

34

15.000.00013.500.000

1.500.0001.500.000

210.000210.000

1.710.0001.710.000

56 7 8 9 10 11 12

12.000.00010.500.000 9.000.000 7.500.000 6.000.000 4.500.000 3.000.000 1.500.000

1.500.0001.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000

210.000210.000 210.000 210.000 210.000 210.000 210.000 210.000

1.710.0001.710.000 1.710.000 1.710.000 1.710.000 1.710.000 1.710.000 1.710.000

Dengan Metode Sliding Rate Pokok Pinjaman = Jumlah Pinjaman Jumlah angsuran = 18.000.000 = 1.500.000 12 = 1.500.000 Untuk suku bunga dihitunga dg mengunakan sisa pinjaman sbb; Bulan ke -1 (Bunga) = 14% X 18.000.000 x1 = 210.00012 Pokok Pinjaman Total Angsuran Bulan ke-1 = 1.500.000 = 1.710.000.

Bulan ke-2 (bunga) = 14% x 16.500.000x1 = 192.500 12 Pokok pinjaman = 1.500.000 Total angsuran bulan = 1.692.500 Bulan ke-3 (Bunga) = 14% x 15.000.000x1= 175.000 12 Pokok Pinjaman = 1.500.000 Total angsuran = 1.675.000 Bulan ke -4 (Bunga) = 14% x 13.500.000 x1= 157.500 12 Pokok Pinjaman = 1.500.000 Total angsuran = 1.657.500 Bulan ke-5 (Bunga) = 14% x 13.000.000 x1= 140.000 12 Pokok Pinjaman = 1.500.000 Total Angsuran = 1.640.000 Bulan ke-6 (bunga) = 14% x 10.500.000 x 1= 122.500 12 Pokok Pinjaman = 1.500.000 Total angsuran = 1.662.500 Bulan ke-7 (Bunga) = 14% x 10.000.000 x1= 105.000 12 Pokok Pinjaman = 1.500.000 Total Angsuran = 1.605.000

Bulan ke-8 (Bunga)Pokok Pinjaman Total angsuran Bulan ke-9 (Bunga)

= 14% x 7.500.000 x 112

= 87.500=1.500.000 = 1.587.000 = 70.000 = 1.500.000 = 1.570.000 = 52.500 = 1.500.000 = 1.552.500 = 35.000 = 1.500.000 = 1.535.000 = 17.500 = 1.500.000 = 1.517.500

= 14% x 6.000.000 x1 12

Pokok Pinjaman Total angsuran Bulan ke-10 (Bunga) = 14% x 4.500.000 x1 12 Pokok Pinjaman Total Angsuran Bulan ke -11 (Bunga) = 14% x 3.000.000 x1 12 Pokok Pinjaman Total angsuran Bulan ke-12 (Bunga) = 14% x 1.500.000 x1 12 Pokok Pinjaman Total angsuran

Bulan

Sisa Pinjaman

Pokok pinjaman

Bunga

Angsuran

1 2

18.000.000 16.500.000

1.500.000 1.500.000

210.000 192.500

1.710.000 1.692.500

34 5

15.000.00013.500.000 12.000.000

1.500.0001.500.000 1.500.000

175.000157.500 140.000

1.675.0001.657.500 1.640.000

67 8 9 10 11 12

10.500.0009.000.000 7.500.000 6.000.000 4.500.000 3.000.000 1.500.000

1.500.0001.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000

122.500105.000 87.500 70.000 52.500 35.000 17.500

1.622,5001.605.000 1.587.500 1.570.000 1.552.500 1.535.000 1.1517,500 19.365.000

Floating Rate Pokok Pinjaman = Jumlah Pinjaman Jumlah angsuran = 18.000.000 = 1.500.000 12 Untuk suku bunga dihitunga dg mengunakan sisa pinjaman sbb; Bulan ke -1 (Bunga) = 14% X 18.000.000 x1 = 210.00012 Pokok Pinjaman = 1.500.000

Total Angsuran Bulan ke-1

= 1.710.000.

Bulan ke-1 (bunga) = 14% x 18.000.000x1 = 210.0000 12 Pokok pinjaman = 1.500.000 Total angsuran bulan = 1.710.000 Bulan ke-2 (Bunga) = 14% x 18.000.000x1 = 210.000 12 Pokok Pinjaman = 1.500.000 Total angsuran = 1.710.000 Bulan ke -3 (Bunga) = 14% x 18.000.000 x1= 210.000 12 Pokok Pinjaman = 1.500.000 Total angsuran = 1.710.000 Bulan ke-4 (Bunga) = 14% x 18.000.000 x1= 210.000 12 Pokok Pinjaman = 1.500.000 Total Angsuran = 1.710.000

Bulan ke-5 (bunga) = 16% x 18.000.000x1 12 Pokok pinjaman Total angsuran bulan Bulan ke-6 (Bunga) = 16% x 18.000.000x1 12 Pokok Pinjaman Total angsuran Bulan ke -7 (Bunga) = 16% x 18.000.000 x1 12 Pokok Pinjaman Total angsuran Bulan ke-8 (Bunga) = 16% x 18.000.000 x1 12 Pokok Pinjaman Total Angsuran

= 240.000= 1.500.000 = 1.740.000 = 240.000 = 1.500.000 = 1.740.000 = 240.000 = 1.500.000 = 1.740.000 = 210.000

= 1.500.000 = 1.710.000

Bulan ke-9 (bunga) = 15% x 18.000.000x1 = 225.000 12 Pokok pinjaman = 1.500.000 Total angsuran bulan = 1.725.000 Bulan ke-10 (Bunga) = 15% x 18.000.000x1 = 225.000 12 Pokok Pinjaman = 1.500.000 Total angsuran = 1.725.000 Bulan ke -11 (Bunga) = 15% x 18.000.000 x1 = 225.000 12 Pokok Pinjaman = 1.500.000 Total angsuran = 1.725.000 Bulan ke-12 (Bunga) = 15% x 18.000.000 x1 = 225.000 12 Pokok Pinjaman = 1.500.000 Total Angsuran = 1.725.000

Bulan

Sisa Pinjaman

Pokok pinjaman

Bunga

Angsuran

1

18.000.000

1.500.000

210.000

1.710.000

23 4 5 6

16.500.00015.000.000 13.500.000 12.000.000 10.500.000

1.500.0001.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000

210.000210.000 210.000 240.000 240.000

1.710.0001.710.000 1.710.000 1.740.000 1.740.000

78 9 10

9.000.0007.500.000 6.000.000 4.500.000

1.500.0001.500.000 1.500.000 1.500.000

240.000240.000 225.000 225.000

1.740.00001.740.000 1.725.000 1.725.000

1112 Total

3.000.0001.500.000

1.500.0001.500.000 18.000.000

225.000225.000 2.700.000

1.725.0001.725.000 20.700.000

Pendekatan Dalam Analisis Kredit

Credit Approval Package Pengertian CAP

Pembiayaan Nasabah Dengan Prinsip Syariah Dasar hukum Dalam bab 2 telah ditemukan sisi hukum kredit pada bank konvensional yang berlaku di negara RI dan saya hanya melengkapi dengan kosep dan prinsip syariah xdalam bisnis perbankan, khususnya di bidang perkerditan menurut Muhammad Syafii Antonio; 2001 dan Ahmad Ghozali; 2005 dengan konsep-konsep sebagai berikut;

Konsep Riba menurut Orang Yahudi Orang yahudi dilarang mempraktekan pengambilan bunga, seperti yang dijelaskan berikut ini; Kitab Exodus (Keluaran) pasal 22 ayat 25 menyatakan jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umatku, orang yang miskin di antaramu , maka janganlah engkau bebankan bunga uang terhadapnya. Kitab Deuteronomy (Ulangan) pasal 23 ayat 19 menyatakan janganlah engkau membungakan kepada saudaramu , baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat dibungakan. Kitab Levicitus (Imamat) pasal 25 ayat 36-37 menyatakan janganlah engkau mengambil bunga atau riba darinya, melainkan engkau harus taku akan Allahmu, supaya saudara mu bisa hidup diantaramu. Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.

Konsep Bunga Di Kalangan Yunani dan Romawi Pada masa yunani, sekitar abad VI sebelum masehi hingga 1 masehi terdapat beberapa jenis bunga. Selanjutnya pada masa Romawi, sekitar abad V Sebelum masehi hingga IV , terdapat undang2 yg membenarkan penduduknya mengambil bunga selama timgkat bunga sesuai dengan tingkat maksimal yg dibenarkan hukum tetapi dalam pelaksanaannya tidak di benarkan dengan cara bunga berbunga. Pada masa pemerintahaan Genucia (324 SM) , kegiatan pengambilan bunga tidak diperbolehkan , tetapi pada masa Unciria (88 SM), praktek tersebut diperbolehkan kembali seperti semula. Meskipun demikian, praktek tersebut di cela oleh para ahli filsafat. Dua orang ahli filsafat Yunani terkemuka, Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM), mengancam praktek bunga.

Pembiayaan dengan prinsip syariah dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu; Al-MudahrabahAdlh: sistem kerja usaha antara dua pihak atau lebih dimana pihak pertama menyediakan seluruh kebutuhan modal sedangkan nasabah sebagai pengelolah yang menyediakan keahliannya (skill)

Contoh Gambar sistem almudarabahDana

Nasabah Pengelola modal dengan keahlian

Bank Pemilik Modal 100%

Bagi Hasil