Post on 16-Apr-2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Masalah : Kurangnya informasi mengenai pemakaian kruks
Pokok Bahasan : Pemakaian kruk
Sub Pokok Bahasan : Pengertian, tujuan, fungsi, indikasi, manfaat dan
cara berjalan dengan menggunakan kruk.
Sasaran : Tn. T dan keluarga
Waktu : 20 Menit
Pertemuan Ke : 1
Tanggal : 2 September 2012
Tempat : Ruang Bedah Orthopedi, kemuning lantai 4, RS. Dr.
Hasan Sadikin Bandung
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, klien dapat memahami dengan baik tentang
Pengertian, tujuan, fungsi, indikasi, manfaat dan cara berjalan dengan menggunakan
kruks.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan peserta dapat : Menyebutkan pengertian berjalan dengan kruks Menyebutkan tujuan, fungsi dan indikasi penggunaan kruks Menyebutkan cara berjalan dengan menggunakan kruks
III. Pokok Materi
1. Pengertian kruk
2. Indikasi pemakaian kruk
3. Kontraindikasi pemakaian kruk
4. Manfaat kruk
5. Teknik pemakaian kruk
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
- Metode : ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
- Langkah – langkah kegiatan :
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
C. Kegiatan inti
1. Penyuluh menyampaikan materi
2. Sasaran menyimak materi
3. Sasaran mengajukan pertanyaan
4. Penyuluh menjawab pertanyaan
5. Penyuluh menyimpulkan jawaban
D. Penutup
1. Evaluasi
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam
V. Media Dan Sumber
Media : Leaflet
Sumber :
http://sendhysaputro90.wordpress.com/2009/12/30/dynamic-hip-screw-dhs/
VI. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir soal : 3 soal
1. Sebutkan pengertian kruk !
2. Sebutkan manfaat kruk !
3. Sebutkan teknik pemakaian kruk !
VIII. Lampiran Materi
ALAT BANTU BERJALAN ( KRUK )
A. Pengertian.
Kruk yaitu tongkat / alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara ber-pasangan yang diciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan.
B. Tujuan1. Meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan kemampuan mobilisasi2. Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi3. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain4. Meningkatkan rasa percaya diri klien
C. Fungsi1. Sebagai alat Bantu berjalan.2. Mengatur / memberi keseimbangan waktu berjalan.3. Membantu menyokong sebagian berat badan.
D. Indikasi1. Klien dengan nyeri yang berhubungan dengan fraktur dan/atau trauma2. Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeridan
bengkak sendi.3. Klien amputasi kaki: di atas atau di bawah lutut4. Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhungan dengan nyeri dankerusakan
musculoskeletal5. Klien setelah bedah artroskopis lutut6. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan denganketidaknyamanandan
imobilisasi yang diprogramkan.7. Klien dengan fraktur ekstremitas bawah.8. Klien dengan postop amputasi ekstremitas bawah9. Klien dengan kelemahan kaki / post stroke
E. Kontra Indikasi
1. Klien dengan nyeri yang berhubungan dengan inflamasi, insisi, dandrainase.2. Klien yang potensial kerusakan integritas kulit yang berhubungan
denganperubahan turgor kulit.3. Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 374. Penderita dalam keadaan bedrest.5. Penderita dengan post op
F. Manfaat1. Memelihara dan mengembalikan fungsi otot.2. Mencegah kelainan bentuk, seperti kaki menjadi bengkok.3. Memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.
4. Mencegah komplikasi, seperti otot mengecil dan kekakuan sendi.
G. Hal-hal yang Harus diperhatikan1. Perawat / keluarga harus memperhatikan ketika klien akan menggunakan
kruk.2. Monitor klien saat memeriksa penggunaan kruk & observasi untuk beberapa
saat sampai problem hilang.3. Perhatikan kondisi klien saat mulai berjalan.4. Sebelum digunakan, cek dahulu kruk untuk persiapan.5. Perhatikan lingkungan sekitar.6. Gunakan WC duduk untuk buang air besar.7. Bila tidak ada WC duduk, gunakan wc biasa dengan kursi yang tengahnya
diberi lubang.8. Jaga keseimbangan tubuh.
H. Persiapan alat
Menyediakan kruk yang digunakan (kruk aksila)
Melakukan pengukuran kruk yang meliputi area tinggi klien, jarak antarabantalan kruk dengan aksila, dan sudut fleksi siku. Pengukuran dilakukandengan satu dari dua metode berikut, dengan klien berada pada posisisupine atau berdiri. Pada posisi telentang-ujung kruk berada 15cm disamping tumit klien. Tempatkan ujung pita pungukur dengan lebar tigasampai empat jari(4-5cm) dari aksila dan ukur sampai tumit klien. Padaposisi berdiri-posisi kruk dan ujung kruk berada 14-15 cm di samping dan714-15 cm di depan kaki klien. Dengan motede lain, siku harusdirefleksikan 15 sampai 30 derajat. Fleksi siku harus diperiksa dengangoniometer. Lebar bantalan kruk harus 3-4 lebar jari di bawah aksila.
Tempat berjalan, seperti lorong rumah sakit atau taman yang dilengkapidengan tempat latihan untuk berjalan
I. Tehnik Pengunaan Tongkat/kruks
1. Tehnik Turun Tangga
a. Pindahkan BB pada kaki yang tidak sakit.b. Letakkan kruk pada anak tangga dan mulai untuk memindahkan BB
pada kruk. Gerakkan kaki yang sakit ke depanc. Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk.
2. Tehnik Naik Tanggaa. Pindahkan berat badan pada kruk.b. Julurkan tungkai yang tidak sakit antara kruk dari anak tangga.c. Pindahkan berat badan dari kruk ke tungkai yang tidak sakit.d. Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk.
3. Tehnik Duduk
a. Klien diposisi pada tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki menyentuh kursi.
b. Memberi metode yang aman untuk duduk dan bangun dari kursi.c. Klien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan dengan tungkai
yang sakit.d. Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan klien yang
lebih kuat. 4. Tehnik Naik Kendaraan
Tubuh dirapatkan ke mobil, kemudian pegang bagian atas pintu, bokong diangkat kemudian naikkan kaki yang sakit.
5. Gaya berjalan 4 titik tumpua. Langkahkan kruk sebelah kanan kedepanb. Langkahkan kaki sebelah kiri kedepanc. Langkahkan kruk sebelah kiri kedepand. Langkahkan kaki sebelah kanan kedepan
6. Gaya Berjalan 3 titika. Kedua kayu penopang dan kaki yang tidak boleh menyangga
dimajukan, kemudian menyusul kaki yang sehat.b. Kedua kayu penopang lalu segera dipindahkan kemuka lagi dan pola
tadi diulang lagi 7. Gaya berjalan 2 titik
a. Kruk sebelah kiri dan kaki kanan maju bersama-samab. Kruk sebelah kanan dan kaki kiri maju bersama-sama.
8. Full Weight BearingBerjalan normal, penggunaan alat penyangga di kurangi, lambat laun akhirnya dihilangkan
9. Partial Weight Bearinga. Dua tangan/ dua tongkat beserta satu tungkai lemah maju serentak.b. Tungkai yang sehat melangkah maju dengan berat tubuh bertumpu pada
kedua tangan/tongkat serta sebagian bertumpu pada kaki yang lemah 10. Non weight Bearing
a. Dua tangan/ dua tungkai yang sakit maju serentak, posisi tungkai yang lemah diangkat bergantung kearah depan
b. Tungkai yang sehat melangkah maju dengan berat tubuh bertumpu pada kedua tangan/tongkat
11. Swing To Gaita. Langkahkan kedua kruk bersama-sama.b. Kedua kaki diangkat dan diayunkan maju sampai pada garis yang
menghubungkan kedua tangan atau ujung kruk. 12. Swing through Gait
a. Langkahkan kedua kruk bersama-sama.b. Kedua kaki diangkat, diayunkan melewati garis yang menghubungkan
kedua tangan atau ujung kruk.