Post on 06-Jul-2015
SAP INFEKSI SALURAH KEMIH
SATUAN ACARA PENYULUHAN
INFEKSI SALURAN KEMIH
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. TOPIK PENYULUHAN : Sistem Perkemihan
2. POKOK BAHASAN : Infeksi saluran kemih
3. SUB POKOK BAHASAN :Infeksi saluran kemih atau sInfeksi saluran kemih bawah
4. SASARAN : Klien dengan masalah urologi
5. PELAKSANAAN : Sabtu, 26 MEI 2012
6. TUJUAN
Tujuan Umum : Klien mampu ikut berpartisipasi terhadap tindakan
pencegahan terjadinya Infeksi saluran kemih (ISK)
Tujuan khusus :
1. Sasaran dpat mengetahui tentang :
2. Infeksi saluran kemih atas (pielonefritis)
3. Infeksi saluran kemih bawah (cystitis, uretritis)
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi dengan anggota keluarga
V . KEGIATAN
NO TAHAP PENYULUHAN KEGIATAN KEGIATAN
PESERTA DIDIK
1 Pembukaan
Waktu 2 menit
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Melakukan kontrak
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Pelaksanaan
Waktu 10 menit
Melakukan apersepsi
Menyampaikan
materi
Memberikan
kesempatan kepada
klien untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan dan
memberikan pendapa
Penutup
Waku 10 menit
Memberikan
pertanyaan terkait
dengan materi yang
sudah diberikan
Menjawab pertanyaa
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan dan
memberikan pendapat
VI. MEDIA
Leaflet
LCD
LAPTOP
VII. SUMBER
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. edisi III. Jakarta : Media Aesculapius
Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990, Jakarta, P: 586-588.
Sylvia Anderson Price, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa AdiDharma, Edisi
II.P: 329-330.
EVALUASI
a. Evaluasi formatif ;
Klien dapat menjelaskan sekilas tentang pengertian ISK
Klien dapat menyebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya ISK
Klien dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala ISK
Klien dapat menyebutkan apa sajakah komplikasi yang muncul
Klien dapat menyebutkan apa saja pencegahannya
b. Evaluasi somatif ;
Klien dapat memahami penatalaksanaan ISK
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
A. DEFINISI
Infeksi tractus urinarius adalah merupakan suatu keadaan dimana adanya suatu proses
peradangan yang akut ataupun kronis dari ginjal ataupun saluran kemih yang mengenai pelvis
ginjal, jaringan interstisial dan tubulus ginjal (pielonefritis), atau kandung kemih (Cystitis), dan
urethra (uretritis) (Arief Mansjoer, 2000).
Infeksi pada saluran kemih ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Infeksi saluran kemih bagian atas : Pyelonefritis
2. Infeksi saluran kemih bagian bawah : Cystitis, Uretritis.
B. FAKTOR RESIKO
Pada umumnya faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan perkembangan infeksi saluran
kemih adalah :
1. Wanita cenderung mudah terserang dibandingkan dengan laki-laki.
Faktor-faktor postulasi dari tingkat infeksi yang tinggi terdiri dari urethra dekat kepada rektum
dan kurang proteksi sekresi prostat dibandingkan dengn pria.
2. Abnormalitas Struktural dan Fungsional Mekanisme yang berhubungan termasuk stasis urine
yang merupakan media untuk kultur bakteri, refluks urine yang infeksi lebih tinggi pada saluran
kemih dan peningkatan tekanan hidrostatik.
Contoh : strikur,anomali ketidak sempurnaan hubungan uretero vesicalis
3. Obstruksi
Contoh : tumor, Hipertofi prostat, calculus, sebab-sebab iatrogenic
4. Gangguan inervasi kandung kemih
Contoh : Malformasi sum-sum tulang belakang kongenital, multiple sklerosi
5. Penyakit kronis
Contoh : Gout, DM, hipertensi, Penyakit Sickle cell
6. Instrumentasi
Contoh : prosedur kateterisasi.
7. Penggunaan fenasetin secara terus menerus dan tidak pada tempatnya
C. ETIOLOGI
Organisme penyebab infeksi tractus urinarius yang paling sering ditemukan adalah Eschericia
Coli, (80% kasus). E. Colli merupakan penghuni normal dari kolon. Organisme-organisme lain
yang juga dapat menyebabkan infeksi saluran perkemihan adalah : Golongan Proteus, Klebsiela,
Pseudomonas, enterokokus dan staphylokokus (Arief Mansjoer, 2000).
D. PATOFISIOLOGI
INFEKSI SALURAN KEMIH ATAS (PIELONEFRITIS)
Pielonefritis adalah radang saluran kemih disertai paling sedikit 2 kelainan dalam kaliks ginjal.
Pielonefritis merupakan penjalaran dari infeksi di tempat lain (sepsis/bakteriemia).
1. Penjalaran Limfogen
Terutama dari tractus Gastroinstestinalis (ada hubungan langsung antara KGB Kolon dan
ginjal)
2. Penjalaran Ascending
Yaitu melalui lumen tractus urinarius (dengan adanyla refluks / radang mikroskopik
sepanjang ureter).
Pielonefritis dapat timbul dalam bentuk akut maupun kronis. Dimana Pielonefritis akut
disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi bakteri terjadi karena bakteri menjalar ke saluran kemih
dari aliran darah. Walaupun pielonefritis akut secara temporer dapat mempengaruhi fungsi renal,
jarang sekali menjadi suatu kegagalan ginjal.
Pielonefritis kronis juga berasal dari infeksi bakteri, namun juga faktor-faktor lain seperi refluks
urine dan obstruksi saluran kemih turut berperan. Pielonefritis kronis merusak jaringan ginjal
untuk selamanya (irreversible) akibat inflamasi yang berulang kali dan timbulnya jaringan parut.
Proses perkembangan kegagalan ginjal kronis dari infeksi ginjal yang berulang-ulang
berlangsung beberapa tahun atau setelah infeksi yang gawat. Diduga bahwa pielonefritis menjadi
diagnose yang sungguh-sungguh dari sutu pertiga orang yang menderita kegagalan ginjal kronis
2. INFEKSI SALURAN KEMIH BAWAH (CYSTITIS, URETRITIS)
Kebanyakan saluran infeksi kemih bawah ialah oleh organisme gram negatif seperti E. Colli,
Psedomonas, Klebsiela, Proteus yang berasal dari saluran intestinum orang itu sendiri dan turun
melalui urethra ke kandung kencing. Pada waktu mikturisi, air kemih bisa mengalir kembali ke
ureter (Vesicouretral refluks) dan membawa bakteri dari kandung kemih ke atas ke ureter dan ke
pelvis renalis. Kapan saja terjadi urin statis seperti maka bakteri mempunyai kesempatan yang
lebih besar untuk bertumbuh dan menjadikan media yang lebih alkalis sehingga menyuburkan
pertumbuhannya.
Infeksi saluran kemih dapat terjadi jika resistensi dari orang itu terganggu. Faktor-faktor utama
dalam pencegahan infeksi saluran kemih adalah integritas jaringan dan suplai darah. Retak dari
permukaan lapisan jaringan mukosa memungkinkan bakteri masuk menyerang jaringan dan
menyebabkan infeksi. Pada kandung kemih suplai darah ke jaringan bisa berkompromi bila
tekanan di dalam kandung kemih meningkat sangat tinggi.
E. CARA PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) :
a. Jaga kebersihan
b. Sering ganti celana dalam
c. Banyak minum air putih
d. Tidak sering menahan kencing
e. Setia pada satu pasangan dalam melakukan hubungan
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. edisi III. Jakarta : Media Aesculapius
Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990, Jakarta, P: 586-588.
Sylvia Anderson Price, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa
AdiDharma, Edisi II.