Sap infeksi salurah kemih

5
SAP INFEKSI SALURAH KEMIH SATUAN ACARA PENYULUHAN INFEKSI SALURAN KEMIH SATUAN ACARA PENYULUHAN 1. TOPIK PENYULUHAN : Sistem Perkemihan 2. POKOK BAHASAN : Infeksi saluran kemih 3. SUB POKOK BAHASAN :Infeksi saluran kemih atau sInfeksi saluran kemih bawah 4. SASARAN : Klien dengan masalah urologi 5. PELAKSANAAN : Sabtu, 26 MEI 2012 6. TUJUAN Tujuan Umum : Klien mampu ikut berpartisipasi terhadap tindakan pencegahan terjadinya Infeksi saluran kemih (ISK) Tujuan khusus : 1. Sasaran dpat mengetahui tentang : 2. Infeksi saluran kemih atas (pielonefritis) 3. Infeksi saluran kemih bawah (cystitis, uretritis) IV. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi dengan anggota keluarga V. KEGIATAN NO TAHAP PENYULUHAN KEGIATAN KEGIATAN PESERTA DIDIK 1 Pembukaan Waktu 2 menit Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Melakukan kontrak Menjawab salam Mendengarkan Mendengarkan

Transcript of Sap infeksi salurah kemih

Page 1: Sap infeksi salurah kemih

SAP INFEKSI SALURAH KEMIH

SATUAN ACARA PENYULUHAN

INFEKSI SALURAN KEMIH

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. TOPIK PENYULUHAN : Sistem Perkemihan

2. POKOK BAHASAN : Infeksi saluran kemih

3. SUB POKOK BAHASAN :Infeksi saluran kemih atau sInfeksi saluran kemih bawah

4. SASARAN : Klien dengan masalah urologi

5. PELAKSANAAN : Sabtu, 26 MEI 2012

6. TUJUAN

Tujuan Umum : Klien mampu ikut berpartisipasi terhadap tindakan

pencegahan terjadinya Infeksi saluran kemih (ISK)

Tujuan khusus :

1. Sasaran dpat mengetahui tentang :

2. Infeksi saluran kemih atas (pielonefritis)

3. Infeksi saluran kemih bawah (cystitis, uretritis)

IV. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi dengan anggota keluarga

V . KEGIATAN

NO TAHAP PENYULUHAN KEGIATAN KEGIATAN

PESERTA DIDIK

1 Pembukaan

Waktu 2 menit

Mengucapkan salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan

Melakukan kontrak

Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Page 2: Sap infeksi salurah kemih

Mendengarkan

Pelaksanaan

Waktu 10 menit

Melakukan apersepsi

Menyampaikan

materi

Memberikan

kesempatan kepada

klien untuk bertanya

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan dan

memberikan pendapa

Penutup

Waku 10 menit

Memberikan

pertanyaan terkait

dengan materi yang

sudah diberikan

Menjawab pertanyaa

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan dan

memberikan pendapat

VI. MEDIA

Leaflet

LCD

LAPTOP

VII. SUMBER

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. edisi III. Jakarta : Media Aesculapius

Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990, Jakarta, P: 586-588.

Sylvia Anderson Price, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa AdiDharma, Edisi

II.P: 329-330.

EVALUASI

a. Evaluasi formatif ;

Klien dapat menjelaskan sekilas tentang pengertian ISK

Klien dapat menyebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya ISK

Klien dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala ISK

Klien dapat menyebutkan apa sajakah komplikasi yang muncul

Klien dapat menyebutkan apa saja pencegahannya

b. Evaluasi somatif ;

Page 3: Sap infeksi salurah kemih

Klien dapat memahami penatalaksanaan ISK

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

A. DEFINISI

Infeksi tractus urinarius adalah merupakan suatu keadaan dimana adanya suatu proses

peradangan yang akut ataupun kronis dari ginjal ataupun saluran kemih yang mengenai pelvis

ginjal, jaringan interstisial dan tubulus ginjal (pielonefritis), atau kandung kemih (Cystitis), dan

urethra (uretritis) (Arief Mansjoer, 2000).

Infeksi pada saluran kemih ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Infeksi saluran kemih bagian atas : Pyelonefritis

2. Infeksi saluran kemih bagian bawah : Cystitis, Uretritis.

B. FAKTOR RESIKO

Pada umumnya faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan perkembangan infeksi saluran

kemih adalah :

1. Wanita cenderung mudah terserang dibandingkan dengan laki-laki.

Faktor-faktor postulasi dari tingkat infeksi yang tinggi terdiri dari urethra dekat kepada rektum

dan kurang proteksi sekresi prostat dibandingkan dengn pria.

2. Abnormalitas Struktural dan Fungsional Mekanisme yang berhubungan termasuk stasis urine

yang merupakan media untuk kultur bakteri, refluks urine yang infeksi lebih tinggi pada saluran

kemih dan peningkatan tekanan hidrostatik.

Contoh : strikur,anomali ketidak sempurnaan hubungan uretero vesicalis

3. Obstruksi

Contoh : tumor, Hipertofi prostat, calculus, sebab-sebab iatrogenic

4. Gangguan inervasi kandung kemih

Contoh : Malformasi sum-sum tulang belakang kongenital, multiple sklerosi

5. Penyakit kronis

Contoh : Gout, DM, hipertensi, Penyakit Sickle cell

6. Instrumentasi

Contoh : prosedur kateterisasi.

7. Penggunaan fenasetin secara terus menerus dan tidak pada tempatnya

Page 4: Sap infeksi salurah kemih

C. ETIOLOGI

Organisme penyebab infeksi tractus urinarius yang paling sering ditemukan adalah Eschericia

Coli, (80% kasus). E. Colli merupakan penghuni normal dari kolon. Organisme-organisme lain

yang juga dapat menyebabkan infeksi saluran perkemihan adalah : Golongan Proteus, Klebsiela,

Pseudomonas, enterokokus dan staphylokokus (Arief Mansjoer, 2000).

D. PATOFISIOLOGI

INFEKSI SALURAN KEMIH ATAS (PIELONEFRITIS)

Pielonefritis adalah radang saluran kemih disertai paling sedikit 2 kelainan dalam kaliks ginjal.

Pielonefritis merupakan penjalaran dari infeksi di tempat lain (sepsis/bakteriemia).

1. Penjalaran Limfogen

Terutama dari tractus Gastroinstestinalis (ada hubungan langsung antara KGB Kolon dan

ginjal)

2. Penjalaran Ascending

Yaitu melalui lumen tractus urinarius (dengan adanyla refluks / radang mikroskopik

sepanjang ureter).

Pielonefritis dapat timbul dalam bentuk akut maupun kronis. Dimana Pielonefritis akut

disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi bakteri terjadi karena bakteri menjalar ke saluran kemih

dari aliran darah. Walaupun pielonefritis akut secara temporer dapat mempengaruhi fungsi renal,

jarang sekali menjadi suatu kegagalan ginjal.

Pielonefritis kronis juga berasal dari infeksi bakteri, namun juga faktor-faktor lain seperi refluks

urine dan obstruksi saluran kemih turut berperan. Pielonefritis kronis merusak jaringan ginjal

untuk selamanya (irreversible) akibat inflamasi yang berulang kali dan timbulnya jaringan parut.

Proses perkembangan kegagalan ginjal kronis dari infeksi ginjal yang berulang-ulang

berlangsung beberapa tahun atau setelah infeksi yang gawat. Diduga bahwa pielonefritis menjadi

diagnose yang sungguh-sungguh dari sutu pertiga orang yang menderita kegagalan ginjal kronis

2. INFEKSI SALURAN KEMIH BAWAH (CYSTITIS, URETRITIS)

Kebanyakan saluran infeksi kemih bawah ialah oleh organisme gram negatif seperti E. Colli,

Psedomonas, Klebsiela, Proteus yang berasal dari saluran intestinum orang itu sendiri dan turun

melalui urethra ke kandung kencing. Pada waktu mikturisi, air kemih bisa mengalir kembali ke

ureter (Vesicouretral refluks) dan membawa bakteri dari kandung kemih ke atas ke ureter dan ke

pelvis renalis. Kapan saja terjadi urin statis seperti maka bakteri mempunyai kesempatan yang

lebih besar untuk bertumbuh dan menjadikan media yang lebih alkalis sehingga menyuburkan

pertumbuhannya.

Page 5: Sap infeksi salurah kemih

Infeksi saluran kemih dapat terjadi jika resistensi dari orang itu terganggu. Faktor-faktor utama

dalam pencegahan infeksi saluran kemih adalah integritas jaringan dan suplai darah. Retak dari

permukaan lapisan jaringan mukosa memungkinkan bakteri masuk menyerang jaringan dan

menyebabkan infeksi. Pada kandung kemih suplai darah ke jaringan bisa berkompromi bila

tekanan di dalam kandung kemih meningkat sangat tinggi.

E. CARA PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) :

a. Jaga kebersihan

b. Sering ganti celana dalam

c. Banyak minum air putih

d. Tidak sering menahan kencing

e. Setia pada satu pasangan dalam melakukan hubungan

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. edisi III. Jakarta : Media Aesculapius

Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990, Jakarta, P: 586-588.

Sylvia Anderson Price, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa

AdiDharma, Edisi II.