Sanitasi Pada Pemeliharaan Ulat Sutera

Post on 18-Jun-2015

287 views 17 download

description

contact : cangklek@yahoo.com

Transcript of Sanitasi Pada Pemeliharaan Ulat Sutera

KELOMPOK: 4M. Irfan Zaenal ArifinTeguh Muhamad Subagja Siti MaemunahYeni Sonia

kegiatan persuteraan alam mencakup mulai dari penyediaan pakan (Tanaman Murbei), pemeliharaan ulat sutera, panen kokon dan pasca panen.

Dalam pemeliharaan ulat sutera diperlukan sarana dengan teknologi tepat guna agar menghasilkan kokon berkualitas.

Mahasiswa dapat memenuhi salah satu tugas mata kuliah poduksi kokon.

Mahasiswa dapat mengetahui kegiatan persuteraan alam.

Mahasiswa mengetahui usaha preventif (sanitasi) terhadap timbulnya penyakit pada murbei dan ulat sutera termasuk untuk menekan mortalitas.

Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh sanitasi terhadap kegiatan persuteraan alam.

Sanitasi adalah suatu kegiatan pembersihan agar keadaan sekitar atau lingkungan selalu dalam keadaan bersih.

Kegiatan sanitasi dilakukan pada

Tanaman Murbei, Ruangan pemeliharaaa ulat dan pada ulat itu sendiri.

Sanitasi Pada Murbei ( Morikultur)

Kegiatan ini bertujuan untuk mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhan tanaman yang tidak normal.

Sanitasi Pada Murbei ( Morikultur)

1) Kultur Teknis Sanitasi Kebun:Menanam tanaman murbei dengan waktu yang cocok adalah bdilakukan pada waktu permulaan musim hujan, supaya pertumbuhan akar cukup kuat untuk bertahan pada musim kemarau.

Untuk perlakuan sesudah penanaman apabila pada sewaktu-waktu biit tanaman bersaing dengan gulma, maka harus diadakan penyiangan, air hujan yang tergenang disekitar tanaman perlu dibuang, dan sebalum musim kemarau tiba, perlu diberikan mulsa (seperti rumput yang di potong dsb) untuk menghindari kerusakakan akibat kekeringan.

2). Mekanis

Dilakuan dengan bantuan alat contohnya pemangkasan/pembuangan. Seperti pada penjelasan dibawah ini:

PenyisipanPengguludan Penggemburan Tanah Pengendalian GulmaMulsaPemupukan

3) Kimia

Menggunakan bahan-bahan kimia, pada saat sanitasi, misalnya saja menggunakan cairan zat-zat aktif untuk membasmi gulma/ penyakit pada daun murbei itu sendiri.

Cara ini memang sangat efektif karena prosesnya cepat, contoh penyemprotan pada daun murbei yang terserang penyakit bercak daun, Misalnya penyemprotan fungisida

Sanitasi Pada Ulat Sutera (Serikultur)

Yaitu kegiatan pembersihan dalam pembudayaan pemeliharaan khususnya pada ulat sutera yang dibudidayakan, serta pengaturan lingkungan sekitar tempat pemeliharaan agar tetap dalam kondisi aseptik atau hidup bersih dengan maksud menjaga kebersihan dari kotoran atau bahan buangan.

Pengaturan kondisi dalam ruangan ulat kecil :Ulat kecil sifatnya tahan terhadap temperatur dan kelembaban yang relatif tinggi. Suhu dan kelembaban dalam ruangan perlu disesuaikan untuk mempertahankan suhu 27-28°C dan kelembaban 85-90% sebelum pemeliharaan dimulai.

Pengaturan Kondisi Lingkungan ulat besarUlat sutera sensitif terhadap temperatur dan kelembaban tinggi serta sirkulasi udara yang buruk. Ulat besar membutuhkan ruang pemeliharaan yang lebih sejuk dibanding ulat kecil.

Suhu dan kelembaban harus diatur pada 25-26°C dan 75% selam instar IV, dan 24-25°C dan 70% selama instar V. Sirkulasi udara harus lancar sehingga ruangan akan tetap bersih dan dapat menghindarkan ulat dari serangngan penyakit.

Desinfeksi Ruangan1. Desinfeksi Pertama2. Penyemprotan ruangan yang baru saja

digunakan dengan larutan kaporit 5%3. Pencucian dengan penyemprotan air4. Fumigasi dengan penguapan(bila ruangan

dapat ditutup rapat)5. Formalin 36% dicampur air dengan

perbandingan 1:2 untuk 30 m3 diuapkan dalam ruangan

6. Memakai alas kaki dalam/ alas kaki luar jangan sampai tercampur dengan alas kaki dalam.

7. Bebas dari polusi atau yang dapat membahayakan bagi pertumbuhan dan perkembangan.

Desinfeksi Lingkungan Sekitar Ruangan Pemeliharaan

1. Penyemprotan dengan larutan kaporit 5%2. Untuk mencegah terjadinya infeksi kuman

penyakit, diluar ruangan pemeliharaan ulat selalu disediakan larutan formalai atau kaporit 1% untuk mencuci tangan para petugas pemelihara sebelum bekerja didalam ruangan, larutan pencuci diusahakan diganti setiap hari, di luar ruangan di sediakan keset yang dibasahi larutan formalin 2%, setiap yang akan masuk ke dalam ruangan harus menggunakan sandal khusus yang telah di sediakan didalam ruangan ulat, setelah selesai bekerja, setiap hari ruangan ulat dan teras luar dibersihkan dan dipel dengan larutan formalin 2%.

Desinfeksi Alat-Alat Pemeliharaan

1.Pengeringan peralatan pemeliharaan dengan sinar matahari

2.Desinfeksi peralatan dari kayu ,bamboo dan plastic dilakukan perendaman dalam larutan desinfektan.

3.Kertas paraffin dan kertas alas desinfeksi dan disimpan .bila kertas-kertas tersebut merupakan kertas bekas pemeliharaan dimana banyak ulat yang sakit,kertas tersebut agar dibakar.

Menghindarkan Ulat Dari Serangan Hama

1. TikusSebelum pemeliharaan dilakukan ,di pasang “racumin “agar nantinya ulat tidak diserang tikus,menutup pintusetiap selesai melakukan kegiatan di ruang pemeliharaan seperti pemberian makan dan pembersihan,

2. Dari SemutMelilitkan kain pada kaki rak ,kemudian diberi sedikit solar dan kaki rak direndam dalam mangkok- mangkok kecil yang terbuat dari plastic dan di isi air.

Kegiatan sanitasi pada pemeliharaan ulat sutera sangat penting sekali dilakukan karena kegiatan tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemeliharaan,apabila sanitasinya baik dan tekendali maka hasil dari pemeliharaan akan baik pula tetapi sebaliknya apabila sanitasi ruangan dan kebun kurang di perhatikan maka hasil yang di dapat tidak akan sesuai dengan apa yang diinginkan.

Dalam pemelihaan ulat sutera harus diperhatikan kebersihan lingkungan dan ruang pemeliharaan karena sangat berpengaruh pada kondisi ulat sutera.