SAFETY, INFECTION CONTROL, and HYGIENEs1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/SAFETY, INFECTION CONTROL,...

Post on 03-Mar-2019

224 views 0 download

Transcript of SAFETY, INFECTION CONTROL, and HYGIENEs1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/SAFETY, INFECTION CONTROL,...

SAFETY, INFECTION CONTROL, and HYGIENE

Chairul Huda Al Husna

Background

• Safe care (perawatan yg aman) adalah kebutuhan dasar dari semua klien.

• Perawat bertanggung jawab kepada klien untuk menyediakan lingkungan yang aman melalui pengiriman profesional dan perawatan yang berkualitas

• Perawatan yg berkualitas menggabungkantindakan pencegahan keselamatan (safety precautions), praktik pengendalian infeksi (control infection), dan bantuan kebersihan (hygiene)

Safe Environment

• Keselamatan (safety) berhubungan dengan promosi kesehatan dan pencegahan sakit

• Safe environment menurunkan resiko kecelakaan, perubahan kesehatan dan gaya hidup, dan biaya pelayanan kesehatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi safety

• Usia– Tiap periode usia mempunyai kerentanan thd cidera

– Lansia

• Gaya hidup– Pekerjaan

• Perubahan persepsi sensori

• Mobilisasi (pergerakan)

• Status emosional– Depresi, marah

Jenis Cidera

• Cidera perilaku klien

• Cidera prosedur terapi

• Cidera alat

Prinsip Kontrol Infeksi

• Salah satu bentuk safety klien dalam lingkungan pelayanan kesehatan

• Mereduksi transmisi mikroorganisme

• Perawat bertanggung jawab melindungi klien dan dirinya sendiri dengan pelaksanaankontrol infeksi

Patogen, Infeksi, dan Kolonisasi

• Patogen : mikroorganisme yg dapat menyebabkan penyakit pada manusia (bakteri, virus, jamur, protozoa, dll)

• Patogenisitas : kemampuan mikroorganisme untuk menyebabkan penyakit

• Virulensi : derajat patogenisitas dari infeksi mikroorganisme (patogen)

Patogen, Infeksi, dan Kolonisasi

• Infeksi : invasi atau multiplikasi mikroorganisme dalam jaringan tubuh yang menghasilkan cidera seluler –agen infeksi

• Agen infeksi ini dapat menyebar melalui kontak langsung atau tak langsung, vektor, airborne (udara) –disebut penyakit menular (communicable disease)

• Kolonisasi : multiplikasi mikroorganisme pada host tanpa menghasilkan cedera seluler. Meskipun mungkin adalah merupakan sumber potensial infeksi (lebih rentan atau virulensi meningkat)

• Contoh kolonisasi : flora normal

RantaiInfeksi

Agen, Host, Lingkungan

• Agen : kesatuan yg menyebabkan penyakit

– Agen biologi : virus, bakteri, dll

– Agen kimia : pestisida, zat aditif makanan, obat, dll

– Agen fisik : panas, sinar, bising, radiasi, dll

• Host : simple atau komplek organisme yng dapat dipengaruhi oleh agen (manusia)

• Lingkungan : segala sesuatu selain agen dan host

Agen, Host, Environment

Triangle

Praktis

• Virulensi mikroorganisme yg kuat

• Pertahanan tubuh manusia yang menurun

• Ada portal de entry mikroorganisme

Mode Of Transmission

• Kontak– PMS

• Airborne– Droplet nuclei atau parikel debu – udara

• Blood-borne– HIV, Hepatitis B dan C

• Vektorborne– Nyamuk, kutu, dll

• Vehicle– Kontaminasi objek (air, makanan, obat, darah)

Mekanisme Pertahanan Normal

• Pertahanan imun non spesifik– Kulit dan flora normal

– Membran mukosa dan bersin, batuk, air mata

– Eliminasi dan lingkungan asam

– Fagosit

• Pertahanan imun spesifik– Antigen vs antibodi

– Kegagalan imun non spesifik dalam melawan invasi –fagosit makrofag

– Preventif – vaksinasi

Vaksinasi

Infeksi Nosokomial

• Infeksi yg diperoleh di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain yg tidak ada/terdeteksi saat klien masuk

• Sering ditransmisikan oleh tim medis yg gagal mengaplikasikan kontrol infeksi (cuci tangan, ganti hanskun)

• Data CDC (Centers for Disease Control and Prevention), angka kejadian infeksi nosokomial meningkat 36% dari 7,2 (1975) – 9,8 (1995)

• Multi Drug Resisten Organism (MRDO) – meningkatkan infeksi nosokomial – MRSA (methicillin resistan staphylococcus aureus), TB MDR

• MDR – dampak dari penggunaan antibiotik yg berlebihan dan tidak sesuai prosedur

HIGIENE

• Higiene adalah ilmu kesehatan• Perawatan yg higienis meningkatkan kebersihan,

memberikan kenyamanan dan relaksasi, meningkatkan gambaran diri, dan meningkatkan kesehatan kulit

• Higiene membuat klien aman (safety) dan meningkatkan perlindungan diri klien

• Garis pertahanan tubuh pertama – kulit dan mukosa membran

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Higiene

• Body image – Subjektifitas tentang penampilan tubuh– Terkait emosi, mood, sikap, dan nilai

• Sosial budaya– Keluarga, religi, dan nilai personal (mature)– Nonjudgemental attitude

• Pilihan personal (personal preference)– Produk, waktu – kebiasaan

• Status sosio-ekonomi• Pengetahuan

PENGKAJIAN

• Riwayat kesehatan– Menentukan

resiko – dari kejadian masa lalu

– Menggunakan kuesioner

PENGKAJIAN

• Pemeriksaan Fisik– Tingkat kesadaran : GCS– ROM (Range of Motion) atau kekuatan otot – melihat

kemampuan bergerak/berpindah– Tanda infeksi lokal : merah, bengkak, panas, nyeri,

penurunan fungsi– Tanda infeksi sistemik : demam, takikardi/takipneu,

kelemahan, anoreksia, diare, muntah– Eksudat / sekret dari kulit atau mukosa – infeksi – Kondisi kulit : nutrisi dan hidrasi, kebersihan kulit– Mobilitas terbatas : kontraktur sendi, kerusakaan kulit,

atrofi otot, luka tekanan (dekubitus)

DATA PENUNJANG (LAB)

• WBC (White Blood Cell) atau sel darah putih (leukosit)– Neutrofil : meningkat saat akut, inflamasi yang parah

– Limfosit : meningkat saat infeksi bakteri dan virus kronis

– Monosit : meningkat saat infeksi protozoa dan TB

– Eosinofil dan basofil : berubah-ubah saat infeksi

• LED (laju endap darah)– Meningkat saat terjadi inflamasi

• pH cairan tubuh yang meningkat (gaster, urin, sekresi vagina)

• Kultur bakteri postif : sekret, darah, urin, feses

Diagnosa Keperawatan

• Pola management

– Resiko cidera

– Resiko jatuh

– Resiko infeksi

• Pola aktifitas-latihan

– Bathing/hygiene self-care deficit

– Dressing/grooming self-care deficit

– Toileting self-care deficit

Pencegahan Jatuh

• Pengawasan yg baik• Orientasikan klien dengan lingkungan dan sistem

panggilan darurat• Sediakan alat bantu ambulasi (kursi roda atau

tongkat)• Menempatkan barang pribadi di dekat klien• Menjaga bed klien tetap rendah dan side rail

tertutup• Gunakan karpet/keset anti licin• Perjelas lingkungan ruangan (lampu, dll)

Side rail

Restrain

• Restrain adalah alat protektif yg digunakan untuk membatasi aktivitas fisik klien dan mengimobilisasi klien atau ekstremitas klien

• Ada 2 :

– Restrain fisik

– Restrain kimia

Restrain jaket (body restrain)

Belt restrain

Mitten restrain (restrain tangan)

Restrain siku cegah fleksi

Restrain ekstremitas

Mummy

Yang harus diperhatikan dari restrain

• Restrain dapat diubah dan dilepas dengan mudah• Restrain tidak mengganggu treatment yg lain• Restrain masih bisa membuat klien bergerak, sesuai

ROM (range of motion)• Tiap 2 jam perawat harus cek sirkulasi dan neurologi,

warna kulit, suhu, sensasi, CRT, dll• Perlu konsul dengan ahli psikologi atau tim medis ahli

lainnya

Peringatan pada alat-alat yang berbahaya

TERIMA KASIH