Rute Pemberian Obat

Post on 01-Jan-2016

134 views 13 download

description

semester 1 okee

Transcript of Rute Pemberian Obat

Anisa 08020088Dian safitri PUTRI nastiti 08020102Vivin Novia Rini 08020103Ginanjar 08020111

Penggunaan obat• Dalam penggunaannya, obat mempunyai

berbagai macam bentuk. Semua bentuk obat mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri.

• Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi yang diinginkan

Pembagian obat menurut bentuk sediaan yang lazim diberikan kepada penderita :

BENTUK SEDIAAN OBAT

SEDIAAN CAIR(OBAT CAIR)

SEDIAAN PADAT(OBAT PADAT)

SEDIAAN (OBAT)BENTUK KHUSUS

SEDIAAN ½ PADAT(OBAT ½ PADAT

Obat cair

Solutiones (larutan) Emulsi Suspensi Collodions Elixir Enema Guttae (tetes/drop) lotions Gargles Inhalations Liniments Mixture Mouthwashes Oral emulsions Infus intravena

Obat setengah padat

Cream Ointment Pasta Sapo Emplastrum

Obat pada

t

Kapsul Dusting Powder Granules Powder untuk injeksi Lozenges Pastiles Pessaries Pil (pilulae) Serbuk oral Tablet Kaplet Suppositoria

SERBUK

PULVERESPULVIS

KETERANGANPulvis : campuran kering

bahan obat yang dihaluskan, untuk pemakaian luar

Pulveres : serbuk yang dibagi bobot sama, dibungkus menggunakan kemasan, untuk sekali minum , misal : puyer

TABLET

Tablet Kempa Tablet Cetak

Tablet trikurat Tablet trikurat

Tablet hipodermik Tablet Sublingual

Tablet bukal Tablet Effervescent

Tablet Kunyah

Obat pada

t

Kapsul Dusting Powder Granules Powder untuk injeksi Lozenges Pastiles Pessaries Pil (pilulae) Serbuk oral Tablet Kaplet Suppositoria

BENTUK LAIN

(PENGOBATAN

KHUSUS)

INPLANTS

AEROSOL

TRANSDERMAL

KETERANGAN INPLANTS:silinder steril yang

dimasukkan ke dalam jaringan tubuh, diharapkan dapat melepaskan obat pda periode waktu tertentu

TRANSDERMAL : dimasukkan ke tubuh melalui kulit

AEROSOL:Bentuk sediaan spray, digunakan dengan cara disemprot atau dihirup

Faktor-faktor yang menentukan untukpemilihan bentuk sediaan yang tepat

untuk suatu bahan obat adalah :

1. Faktor dari bahan obat itu sendiri

2. Faktor penderita , sehingga obat tsb dapat “diterima” oleh penderita.

Faktor –faktor bahan obat yang menentukan bentuk sediaan :

Sifat-sifat fisiko-kimia bahan obatBiofarmasetik dan farmakokinetik bhn obat.Bentuk sediaan paling stabil .

Faktor-faktor penderita yang menentukan bentuk sediaan obat.

Umur penderita

Lokasi/bagian tubuh di mana obat harus bekerja

Kecepatan & lama kerja obat yang dikehendaki

LANJUTAN…….

Keadaan umum penderita Bentuk terapeutik obat yg optimal dan efek samping yg minimal bagi penderita.Bentuk sediaan yg paling “ enak/cocok “ bagi penderita.

pustaka

• Dra. Liza pristianty, MSi.Apt. “Aturan Pakai dan Rute Pemakain Obat”, Bagian Farmasi Praktis, FFUA ,2003.

• Dep Kes RI, Farmakope Indonesia ed IV,…

• Ansel “Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi”. …..

• Lullmann, Color Atlas of Pharmacology 2000 Thieme…..

• Website : www.informasi-obat.com

RUTE PEMBERIAN OBAT

Rute Pemberian Obat

• SistemikEnteral

OralMukosa :Sublingual, buccal, nasal, vaginal, r, rektal

Parenteral Intravena(i.v), intramuskuler(i.m), subkutan (s.c),

intraperitoneal (i.p), intraarterial, intratekhal

• Topikaldermal (kulit) inhalasi

PEMBERIAN SUBLINGUAL

• Mukosa Oral memiliki keuntungan khusus• Contoh : Nitrogliserin• Non-ionik,kelarutan lipid yang tinggi• Obat diabsorbsi dengan cepat• Molekul yang diabsorbsi relatif sedikit untuk efek yang

diharapkan

PEMBERIAN REKTAL

• Dilakukan jika pemberian oral tidak dapat dilakukan• Sekitar 50% obat yang diabsorbsi tidak melewati

hati kemungkinan terjadi metabolisme lintas pertama di hepar lebih kecil

• Absorbsi tidak teratur,tidak sempurna,dan dapat menyebabkan iritasi pada mukosa rektum

PEMBERIAN INTRAARTERI

• Injeksi langsung ke dalam saluran arteri untuk melokalisasi efek obat dalam jaringan atau organ tertentu

• Efek lintas pertama dan pembersihan di paru-paru tidak terjadi melalui rute ini

PEMBERIAN INTRATEKAL

• Obat diinjeksikan langsung ke dalam ruang spinal subaraknoid efek obat bersifat lokal dan cepat pada aksis serebrospinal

PEMBERIAN INHALASI

• Tidak menyakitkan dan tidak menyebabkan iritasi• Terabsorbsi melalui epitel paru-paru dan melalui muka

saluran pernapasan• Obat lebih mudah memasuki aliran darah karena luas

permukaan paru-paru yang besar• Terhindar dari kehilangan akibat efek lintas pertama hati

PEMBERIAN MEMBRAN MUKOSA

• Digunakan pada membran mukosa konjungtiva,nasofaring,orofaring,vagina,usus besar,urethra,saluran urin

• Untuk efek lokal anastetik

• Absorbsi melalui membran mukosa mudah terjadi

PEMBERIAN KULIT

• Absorbsi dipengaruhi oleh luas permukaan tempat obat diolesakan dan kelarutannya dalam lipid

• Absorbsi lebih mudah terjadi melalui kulit yang terkikis,terbakar

Routes of Administration

Routes of Administration

Sifat Rute Pemberian Obat yang Umum

• Rute Intravena Pola Absorpsi : - Absorpsi tidak ada

- Secara potensial mempercepat efek

Kegunaan khusus : - Menguntungkan untuk penggunaan darurat.

- Dosis dapat diatur.

Keterbatasan dan : - Meningkatkan efek samping.

perhatian - Larutan harus diinjeksikan secara perlahan,sesuai ketentuan.

• Rute SubkutanPola Absorpsi : - Cepat,dari larutan berair.

- Lambat dan terkendali dari sediaan depo.

Kegunaan khusus : - Cocok untuk beberapa suspensi tidak larut dan untuk implantasi pekat padat.

Keterbatasan : - Dapat menyebabkan nyeri atau

dan perhatian nekrosis dari zat pengiritasi.

• Rute IntramuskularPola Absorpsi : - Cepat,dari larutan berair.

- Lambat dan terkendali dari sediaan depo.

Kegunaan khusus : - Cocok untuk volume sedang.

Keterbatasan : - Dapat mengganggu dalam

dan perhatian interprestasi uji diagnostik tertentu (misalnya kreatin kinase)

• Rute Oral Pola Absorpsi : - Bervariasi.

Kegunaan khusus : - Paling menyenangkan dan lebih murah.

- Umumnya lebih aman.

Keterbatasan: - Terdapat kemungkinan kesalahan

dan perhatian dan absorpsi tidak sempurna untuk obat yang sukar larut.

- Lambat diabsorpsi,tidak stabil.