Bentuk Dan Rute Pemberian Obat

31
BENTUK DAN RUTE PEMBERIAN OBAT Oleh : Ns. Nur Falah Setyawati, S.Kep., MPH

description

materi ajar farmakologi keperawatan

Transcript of Bentuk Dan Rute Pemberian Obat

  • BENTUK DAN RUTE PEMBERIAN OBATOleh :Ns. Nur Falah Setyawati, S.Kep., MPH

  • ORALTablet & KapsulTidak diberikan pada klien yang muntah, tidak mempunyai refleks muntah, atau dalam keadaan koma.Kapsul enteric-coated dan timed-release harus ditelan seutuhnya supaya efektif.Obat yang dapat mengiritasi diberikan bersama dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak enak pada saluran gastrointestinal.Obat-obat yang diberikan sublingual (diletakkan di bawah lidah) atau bukal (diletakkan antara pipi dan gusi) dibiarkan pada tempatnya sampai semuanya diabsorpsi. Jangan berikan makanan atau cairan selama obat masih ada di tempatnya.

  • LANJUTANCairanAda beberapa bentuk, termasuk di antaranya adalah eliksir, emulsi, dan suspensi.Baca label untuk memastikan apakah memerlukan pengocokkan.Miniskus berada pada garis dosis yang diminta.Kebanyakan cairan membutuhkan penyimpanan di dalam lemari es jika telah direkonstitusi.

  • TRANSDERMALObat Transdermal tersimpan di dalam patch yang ditempelkan pada kulit dan diserap melalui kulit, mempunyai efek sistemik. Patch untuk obat kardiovaskuler, obat neoplastik, hormone, obat untuk mengatasi reaksi alergik dan insulin kini sedang dikembangkan dan diproduksi.Obat transdermal lebih menjamin kadar darah yang konsisten dan menghindari problem absorpsi gastrointestinal yang menyertai produk yang dipakai melalui oral.

  • Digunakan pada pasien dengan gangguan berkemih

  • TOPIKALObat topikal dapat diberikan pada kulit dalam berbagai cara seperti dengan sarung tangan, spatel lidah, atau aplikator dengan ujung kapas.Pergunakan teknik yang tepat untuk memindahkan obat dari tempat obat dan membubuhkannya pada kulit yang bersih dan kering, jika mungkin. Jangan mengkontaminasi obat dalam tempatnya; pergunakan sarung tangan atau aplikator.Perhatikan teknik steril jika kulit pecah. Ambil tindakan pencegahan untuk menghindari noda karena obat.Berikan gosokan yang cukup kuat jika menggosokkan obat.

  • INSTILASIAdalah obat cair yang biasanya diberikan sebagai tetes dalam bentuk-bentuk berikut :Tetes mataSalep mataTetes telinga Tetes dan semprot hidung :Minta klien untuk menghembuskan hidungnya.Berikan tetesan dalam jumlah yang diresepkan.Minta klien agar tetap menengadahkan kepala ke belakang selama 5 menit setelah instilasi tetesan.

  • INSTILASITetesTelinga Tetes Hidung Tetes mata Salep mata

  • SUPOSITORIAPengobatan dengan supositoria memiliki efek lokal maupun sistemik. Banyaknya kapiler kecil-kecil di daerah rectum/vaginal akan mempercepat absorpsi.

    Rektal / Vaginal Supositoria cenderung menjadi lunak pada suhu kamar, simpan dalam lemari es sebelum/ setelah digunakan.Jelaskan prosedur pada klien dan jaga privacy klien.Gunakan sarung tangan sewaktu memasukkan obat.Minta klien mengatur posisi yang nyaman dan anjurkan klien untuk relaksasi nafas dalam untuk melemaskan spinkter anus.

  • LANJUTAN Bubuhkan sedikit pelumas yang larut dalam air di ujung supositoria yang telah dibuka bungkusnya dan dengan perlahan masukkan supositoria melewati sfingter anus.Minta klien untuk tetap berada di tempatnya selama 20 menit setelah dimasukkan.Jika memberikan obat-obat seperti antipiretik dan bronkodilator, ingatkan klien untuk menahan obat dan jangan mengeluarkannya.Jika merupakan indikasi, ajar klien untuk memakaki supositoria sendiri dan perhatikan demostrasi ulang untuk efektifitasnya.

  • Vaginal SuppREKTAL SUPP

  • SELANG NASOGASTRIK & GASTROSTOMISelang nasogastrik dan gastrostomiPeriksa penempatan selang apakah pada tempatnya.Tuang obat ke dalam tabung suntik tanpa pendorong, lepaskan klem, dan biarkan obat mengalir masuk sebagaimana mestinya.Bilas selang dengan 50 ml air (lihat pada aturan yang tersedia untuk jumlah yang tepat).Klem tabung dan angkat jarum suntik.

  • LANJUTANAerosol (Inhalasi)Nebulizer dan alat ukuran dosis yang dapat dipegang oleh tangan.Lebih baik klien dalam posisi semi fowler atau fowler tinggi.Ajarkan klien untuk menggunakan alat dengan benar.

  • AEROSOLNEBULIZER

  • PERENTERALIntradermalKerjaEfek lokal.Jumlah kecil diinjeksikan sehingga volume tidak terganggu dengan pembengkakan atau menyebabkan reaksi sistemik.Digunakan untuk pengamatan reaksi peradangan (alergi) terhadap protein asing. Eg: tes tuberculin, tes terhadap antibiotik & kepekaan alergi lainnya, beberapa macam imunoterapi untuk kanker.

  • LANJUTANTempatLokasi yang dipilih harus dapat diamati.Pilih yang tidak banyak mengandung pigmen, berkeratin tipis, dan tidak berambut.Yaitu: permukaan ventral lengan bawah, daerah klavikula pada dada, daerah skpula pada punggung, dan permukaan medial paha.

  • SKIN TEST

  • LANJUTANSubkutan KerjaEfek sistemik.Efek bertahan; terutama diserap melalui kapiler. Biasanya lebih lambat mula kerjanya daripada rute intramuskular.Dipakai untuk dosis kecil untuk obat-obat yang tidak mengiritasi, larut dalam air.TempatLokasi untuk suntikan dipilih di mana terdapat bantalan lemak dengan ukuran yang memadai.Yaitu: abdomen, paha atas, punggung bagian atas, lengan atas sisi lateral, paha sisi lateral.

  • Lokasi Injeksi InsulinTubex InsulinPenggunaan Insulin Mandiri

  • LANJUTAN IntramuskularKerjaEfek sistemik.Biasanya efek obat lebih cepat terjadi dari pada subkutan.Dipakai untuk obat yang mengiritasi, suspensi dalam air, dan larutan dalam minyak.TempatLokasi yang dipilih pada daerah dengan ukuran otot yang memadai dan terdapat sedikit saraf dan pembuluh darah yang besar.Yaitu: ventrogluteal, dorsogluteal, deltoid, dan vastus lateralis (pada anak-anak).Tempat pemberian obat tergantung dari volume obat yang diberikan, ukuran jarum, sudut suntikan, posisi klien, keuntungan dan kerugian tempat, dan pertimbangan tambahan.

  • Intra musculara) Ventrogluteal b) Deltoid c) Dorsotrogluteal d) Vastuslateralis(pd anak2)

  • Panjang jarum suntik dapat disesuaikan dengan lokasi penyuntikanPenyuntikan pd lokasi vastus lateralis

  • LANJUTAN IntravenaKerjaEfek sistemik.Lebih cepat daripada IM dan SK/ SCTempatVena perifer lebih mudah dicapai. Eg: vena sefalika atau kubiti dari lengan; vena dorsalis.Pada bayi baru lahir: vena-vena pada kaki, tungkai bawah, dan kepala dapat digunakan bila tempat-tempat di atas telah digunakan.

  • TEKNIK INJEKSI INTRAVENA

  • Intra vena

  • IMPLIKASI KEPERAWATANJelaskan apa yang anda ingin kerjakan. Usahakan mendapat kerjasama dari klien. Berikan waktu bagi klien untuk bekerjasama.Tunjukkan empati dan perhatian bagi tiap klien, demikian pula teknik yang tepat.Hilangkan kecemasan. Dorong klien untuk menyatakan perasaannya.Letakkan klien dalam posisi yang diperlukan.Pergunakan jarum dan tabung suntik dengan ukuran yang sesuai untuk klien.Berikan obat hanya melalui rute yang diperintahkan.

  • Periksa kulit sebelum memberikan setiap suntikan.Jangan memberikan suntikan subkutan atau intramuskular pada daerah yang mengalami peradangan, edema, atau mempunyai lesi (tahi lalat, tanda lahir, parut).Ganti tempat suntikan untuk meningkatkan absorpsi obat. Catat tempat suntikan.Jangan berikan suntikan IM pada tempat dorsogluteal pada anak-anak. Lebih baik memilih vastus lateralis.Isi kolom cairan dengan jumlah cairan yang dipakai bersama obat jika klien diawasi asupan dan keluarannya. Berikan hanya cairan yang diperbolehkan dalam diet.Amati klien terhadap reaksi yang tidak diinginkan, dan laporkan tanda pertama dengan segera.

  • REFERENSIKee, Joyce L. dan Hayes, Evelyn R. 1996. Farmakologi : pendekatan proses keperawatan. Jakarta : EGC

  • SEMOGA SUKSES PEJUANG FIK02, DEPOK