Post on 31-Dec-2014
description
Ringkasan Materi Pertemuan 2
Tinjauan Prinsip – Prinsip GCG
Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tatakelola Perusahaan
Program Studi Akuntasi S-1 Reguler
Disusun Oleh:
Laurentius Leonard H. K. NPM. 1006696320
Jayu Pramudya NPM. 1006764031
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Semester Genap Tahun Akademik 2012/ 2013
Tinjauan Prinsip – Prinsip GCG
Pelaksanaan tatakelola perusahaan berfokus kepada keterkaitan relasional antara manajemen,
dewan komisaris, pemegang saham, dan berbagai pemangku kepentingan lain. Konsep pengawasan
dan penyeimbangan (checks and balances) antar pihak tersebut akan akan berimplikasi pada
diperlukannya pemisahan fungsi pengendalian dan kepemilikan perusahaan. Tatakelola perusahaan
akan menentukan pula struktur penentuan tujuan perusahaan, cara pencapaian, berikut prosedur
pemantauan kinerja terkait. Sebagai hasil akhir, pelaksanaan tersebut diharapkan akan menciptakan
tingkat kepercayaan memadai sehingga perusahaan mampu memperoleh sumber pendanaan yang
berkesinambungan dan mendukung keberlangsungan usaha.
Atas keperluan melandasi pelaksanaan tatakelola perusahaan, berbagai institusi telah
menetapkan rumusan prinsip, asas, dan konsep, yang secara makro dapat berlandaskan atas
pendekatan sebagai berikut.
1. Pendekatan Prekriptif, yang menuntut kepatuhan hukum atas panduan praktik tatakelola
perusahaan yang telah dinyatakan secara terperinci.
2. Pendekatan Non Preskriptif, yang mendorong pengungkapan praktik aktual sebagaimana
dilaksanakan sehingga memberikan keleluasaan penentuan perihal yang dianggap benar sesuai
paramater yang ditetapkan perusahaan.
3. Pendekatan Seimbang atau Gabungan, yang menunjukkan panduan praktis yang bersifat luas,
namun tetap mempersyaratkan pelaporan secara rinci oleh perusahaan.
Berbagai himpunan prinsip sebagaimana dimaksud, di antaranya sebagai berikut.
1. Prinsip Tatakelola Perusahaan Oleh OECD (2004)
a. Kerangka tatakelola perusahaan seharusnya mendukung pengkondisian pasar yang transparan
dan efisien, konsisten terhadap peraturan perundangan, serta menandaskan secara tegas
pemisahan tanggung jawab antara otoritas pengawasan, penetapan, dan penegakan peraturan.
b. Kerangka tatakelola perusahaan seharusnya melindungi dan memfasilitasi pemenuhan hak
pemegang saham.
c. Kerangka tatakelola perusahaan seharusnya memastikan perlakuan yang setara terhadap
setiap pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dan berkebangsaan asing.
Setiap pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk memperoleh koreksi yang efektif
atas pelanggaran hak masing – masing.
d. Kerangka tatakelola perusahaan seharusnya mengakui hak pemangku kepentingan
sebagaimana ditetapkan oleh hukum atau perjanjian mutual, serta mendukung kerjasama aktif
antara perusahaan dengan pemangku kepentingan dalam penciptaan kesejahteraan, pekerjaan,
dan kebersinambungan perusahaan yang sehat di sisi keuangan.
e. Kerangka tatakelola perusahaan seharusnya memastikan bahwa pengungkapan secara tepat
waktu dan sasaran dibuat atas perihal yang material terkait perusahaan, termasuk situasi
keuangan, kinerja, kepemilikan, dan pengelolaan.
f. Kerangka tatakelola perusahaan seharusnya memastikan adanya arahan strategis bagi
perusahaan, pemantauan manajemen yang efektif oleh dewan komisaris, serta
pertanggungjawaban oleh dewan komisaris kepada perusahaan dan pemegang saham.
2. Asas Good Corporate Governace Oleh KNKG (2006)
a. Asas Transparansi, mengutarakan bahwa perusahaan seharusnya mengungkapkan informasi
yang material dan relevan bagi pengambilan keputusan para pemangku kepentingan, baik
yang diwajibkan perundangan maupun diungkapkan sukarela atas inisiatif perusahaan.
b. Asas Akuntabilitas, mengutarakan bahwa perusahaan seharusnya mempertanggungjawabkan
kinerja untuk menunjukkan pengelolaan yang benar, terukur, dan bersesuaian dengan
kepentingan yang telah ditetapkan.
c. Asas Responsibilitas, mengutarakan bahwa perusahaan seharusnya mematuhi peraturan
perundangan dan melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan demi
kebersinambungan usaha.
d. Asas Independensi, mengutarakan bahwa perusahaan seharusnya dikelola tanpa intervensi
pihak lain oleh organ yang tidak saling mendominasi.
e. Asas Kewajaran dan Kesetaraan, mengutarakan bahwa perusahaan seharusnya
memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan secara wajar dan setara.
3. Kriteria Pernyataan Tatakelola Perushaan Oleh ICGN (1999)
a. Tujuan Perusahaan.
b. Komunikasi dan Pelaporan.
c. Hak Voting.
d. Dewan Perusahaan.
e. Remunerasi Perusahaan.
f. Fokus Strategis.
g. Kinerja Operasional.
h. Imbal Hasil Pemegang Saham.
i. Kepatuhan Perusahaan.
j. Implementasi Tatakelola Perusahaan.
Bertolak atas pentingnya kedudukan dewan komisaris dalam pelaksanaan tatakelola
perusahaan, John Carver telah meneorikan kategori tugas dewan komisaris ke dalam “Policy
Governance” berikut.
a. Menyetujui tujuan perusahaan (isu Ends).
b. Membatasi pilihan yang tersedia bagi CEO (isu Staff Means).
c. Mendefinisikan pekerjaan dewan komisaris (isu Governance Process).
d. Mendefinisikan cara pendelegasian eksekutif (isu Board – CEO Linkage).