Revitalisasi peran pengawas sekolah

Post on 12-May-2015

4.247 views 32 download

description

Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan

Transcript of Revitalisasi peran pengawas sekolah

REVITALISASI PERAN PENGAWAS REVITALISASI PERAN PENGAWAS SEKOLAH SEBAGAI SEKOLAH SEBAGAI QUALITY CONTROLQUALITY CONTROL

MUTU PENDIDIKANMUTU PENDIDIKAN

Oleh:Oleh:JOKO PRASETIYOJOKO PRASETIYOSMKN 1 BINTANSMKN 1 BINTAN

KEPULAUAN RIAUKEPULAUAN RIAU

A. Pendahuluan

B. Sistem Manajemen Mutu

1. Sistem Penjaminan Mutu (Quality Assurance)2. Indikator Sistem Penjaminan Mutu

C. Keberadaan Pengawas Sekolah

D. Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pend.

E. Peran LPMP dalam Membantu Peran Pengawas Sekolah

Permasalahan Pendidikan di Indonesia

“Institusi pendidikan dinilai belum berhasil memainkan peran penting sebagai pembentuk SDM yg bermartabat dan berkualitas”.

Sumber: Koran SUARA MERDEKA, 31 Desember 2011

TANTANGANBagi Pengawas

Sekolah !

A. Pendahuluan

Permasalahan Kepengawasan di Permasalahan Kepengawasan di IndonesiaIndonesia

(Sumber: http://lpmpbanten.net)(Sumber: http://lpmpbanten.net)

1. 1. Rekrutmen pengawas hanya Rekrutmen pengawas hanya didasarkan pada didasarkan pada senioritassenioritas atau memperpanjang usia atau memperpanjang usia pensiun bagi birokrat.pensiun bagi birokrat.

2.  2.  Jabatan pengawas sekolah Jabatan pengawas sekolah masih dipandang sebagai masih dipandang sebagai tempat isolasitempat isolasi bagi mereka bagi mereka yang berfikiran kritis dan yang berfikiran kritis dan inovatif.inovatif.

3.  3.  Belum adanya perhatian yang Belum adanya perhatian yang serius dalam serius dalam pembinaan karir pembinaan karir pengawas sekolah.pengawas sekolah.

4.  4.  Dalam penyelenggaraan Dalam penyelenggaraan tugasnya belum didukung oleh tugasnya belum didukung oleh sarana prasarana dan alokasi sarana prasarana dan alokasi pembiayaanpembiayaan yang memadai. yang memadai.

Analogi Quality ControlIndustri Manufaktur & Pendidikan

INPUT(Raw Material)

Manufacturing

Process

Output:Product

Internal QualityControl

External QualityControl

MasukanSiswa

Internal QualityControl

External QualityControl

P B MOutput:Lulusan

B. Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System)

Keterangan: QC: Quality Control(Pengendalian Mutu)QI: Quality

Improvement(Peningkatan Mutu)QA: Quality Assurance(Jaminan Mutu)

QC, QI and QA in Education

Ruang Lingkup Manajemen Mutudi Pendidikan/Sekolah

PP No 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.8 Standar Nasional Pendidikan:1. Standar Isi2. Standar Proses3. Standar Kompetensi Lulusan4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan5. Standar Sarana dan Prasarana6. Standar Pengelolaan7. Standar Pembiayaan8. Standar Penilaian

INTERNAL QUALITY ASSURANCE

Internal Quality Assurance atau Jaminan Mutu Internal (JMI) adalah proses ke arah penjaminan bahwa Sekolah/Madrasah ybs dapat memenuhi mutu yang dijanjikan.

JMI bertujuan melindungi masyarakat agar masyarakat mendapatkan pendidikan dan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan oleh penyelenggara Sekolah/Madrasah.

JMI adalah proses pengendalian mutu yang merupakan bagian paradigma baru pengelolaan Sekolah/Madrasah, yang meliputi: Mutu, Otonomi, Akuntabilitas, Evaluasi Diri, dan Akreditasi.

Dengan Otonomi yang dimiliki Sekolah/Madrasah harus dapat menyelenggarakan pendidikan secara bertanggungjawab, yaitu yang selalu menunjukkan adanya peningkatan mutu.

Sekolah/Madrasah harus dapat menjadikan Evaluasi Diri Sekolah sebagai bagian kegiatan yang terinternalisasi di dalam kehidupan Sekolah/ Madrasah tsb.

Sekolah/Madrasah harus secara sukarela membuka diri (dengan sikap penuh kejujuran) untuk dinilai oleh pihak luar dengan proses Akreditasi.

Evaluasi Diri merupakan proses internal yang bila dilakukan dengan baik dan ditindaklanjuti dengan sesuai merupakan bagian dari jaminan mutu internal.

(Sudah sampai mana ED diinternalisasikan)

Akreditasi adalah bagian dari Jaminan Mutu Eksternal (JME) yang bila bisa berjalan sinergis dengan evaluasi diri akan menunjang pemeliharaan peningkatan mutu Sekolah/Madrasah.

C. C. Keberadaan Pengawas SekolahKeberadaan Pengawas SekolahFungsi Pengawas SekolahFungsi Pengawas Sekolah

(Kepmendikbud No.20 Th (Kepmendikbud No.20 Th 1998): 1998):

1.1. Mitra guru dan kepala Mitra guru dan kepala sekolah, sekolah,

2.2. Inovator, Inovator,

3.3. Konselor, Konselor,

4.4. Motivator, Motivator,

5.5. Kolaborator, Kolaborator,

6.6. Asesor, Asesor,

7.7. Evaluator dan Evaluator dan

8.8. KonsultanKonsultan

Tugas Pengawas Sekolah Tugas Pengawas Sekolah (Permendiknas No.39 Th (Permendiknas No.39 Th 2009)2009)

Meliputi: Mengawasi, Meliputi: Mengawasi, memantau, mengolah memantau, mengolah dan melaporkan hasil dan melaporkan hasil pelaksanaan 8 (delapan) pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Standar Nasional Pendidikan pada Satuan Pendidikan pada Satuan Pendidikan.Pendidikan.

Kompetensi Pengawas Kompetensi Pengawas Sekolah (Permendiknas Sekolah (Permendiknas No.12 Th 2007):No.12 Th 2007):

1.1. Kompetensi Kepribadian,Kompetensi Kepribadian,

2.2. Kompetensi Supervisi Kompetensi Supervisi Manajerial,Manajerial,

3.3. Kompetensi  Supervisi Kompetensi  Supervisi Akademik,Akademik,

4.4. Kompetensi Evaluasi Kompetensi Evaluasi Pendidikan, Pendidikan, 

5.5. Kompetensi Penelitian dan Kompetensi Penelitian dan Pengembangan, Pengembangan,

6.6. Kompetensi SosialKompetensi Sosial

Wilayah Tugas Wilayah Tugas Pengawas Sekolah Pengawas Sekolah (Permendiknas No.12 (Permendiknas No.12 Th 2007):Th 2007):

1.1. Supervisi ManajerialSupervisi Manajerial

2.2. Supervisi AkademikSupervisi Akademik

D. Revitalisasi Peran Pengawas SekolahD. Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Sebagai Quality ControlQuality Control Mutu Mutu

PendidikanPendidikan

1.1. Perubahan paradigma kegiatan Perubahan paradigma kegiatan supervisi supervisi from Control to Helpfrom Control to Help..

2.2. Rekrutmen pengawas harus Rekrutmen pengawas harus sesuai dengan Permendiknas sesuai dengan Permendiknas No.12 tahun 2007 dan PP no.19 No.12 tahun 2007 dan PP no.19 tahun 2005.tahun 2005.

3. Perlunya adanya pembenahan ulang dalam wilayah kerja binaan  pengawas sekolah karena yang ada saat ini terlalu banyak.

4. Pemerintah pusat harus mendahulukan peningkatan kompetensi pengawas sekolah dibandingkan para kepala sekolah dan guru.

5.5. Pemerintah daerah/dinas Pemerintah daerah/dinas pendidikan kabupaten/kota pendidikan kabupaten/kota harus harus merumuskan dan merumuskan dan membuat kebijakan yang membuat kebijakan yang seragamseragam tentang proses tentang proses pengawasan yang dilakukan di pengawasan yang dilakukan di sekolahsekolah.

6. Pengawas diberikan kewenangan dalam menyeleksi calon kepala sekolah dan melakukan proyek pelatihan dan pengembangan bagi guru-guru, serta menilai kinerja guru dan kepala sekolah selanjutnya direkomendasikan dalam peningkatan karirnya.

Revitalisasi Peran Pengawas SekolahRevitalisasi Peran Pengawas Sekolah (Lanjutan)(Lanjutan)

7.7. Disediakan dana Disediakan dana operasional  dan tunjangan operasional  dan tunjangan yang memadai bagi pengawas.yang memadai bagi pengawas.

8. Adanya kebijakan tentang Reward (penghargaan) dan Punishment (hukuman) yang tegas dari pemerintah daerah terhadap kinerja para pengawas.

9. Peningkatan peran LPMP dalam memberikan bantuan teknis berupa pendidikan dan pelatihan bagi para pengawas sekolah.

Revitalisasi Peran Pengawas SekolahRevitalisasi Peran Pengawas Sekolah (Lanjutan)(Lanjutan)