Post on 20-Jun-2019
REVIEW
RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT
2015 – 2019
Jakarta, Nopember 2017 BAB I – P
PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT JL. RAWASARI SELATAN NO. 51 CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT
Telp. (021) 42802193, 4280 2210, 42802315 Fax. (021) 42802307 email : pa-jakartapusat@gmail.com website : www.pa-jakartapusat.go.id
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
1
BAB I - PENDAHULUAN
1.1. KONDISI UMUM
1. Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah berjalan dan melangkah
dalam tahun kelima dari Visi dan Misi Mahkamah Agung sejalan
dengan Reformasi Birokrasi Jilid II Tahun 2010-2035 yang
menuntut semua lembaga peradilan di bawah lingkungan
Mahkamah Agung untuk melakukan pembaruan dan perubahan.
2. Perubahan yang fundamental tersebut ditindaklanjuti dengan
peningkatan pelayanan dan pemanfaatan teknologi informasi
dalam transparansi penyelesaian perkara.
3. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama
menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal ini
Pengadilan Agama Jakarta Pusat mempunyai tugas memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan perkara tertentu antara orang-
orang yang beragama Islam dibidang: perkawinan, waris, wasiat,
hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syariah.
Pengadilan Agama Jakarta Pusat menyelenggarakan fungsi:
a. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima,
memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara
yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat
pertama ( vide : Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun
2006).
b. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan
melekat atas pelaksanaan tugas dan kode etik Hakim,
Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/
Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan
diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya ( vide :
Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor No. 7
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
2
Tahun 1989) dan terhadap pelaksanaan administrasi umum
kesekretariatan serta pembangunan. ( vide: KMA Nomor
KMA/080/VIII/2006).
c. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi
peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum
(kepegawaian, keuangan, dan umum/perlengakapan) ( vide :
KMA Nomor KMA/080/ VIII/2006).
d. Fungsi Lainnya :
1) Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab
dan rukyat dengan instansi lain yang terkait, seperti
DEPAG, MUI, Ormas Islam dan lain-lain (vide: Pasal 52
A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006).
2) Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan
riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses
yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era
keterbukaan dan transparansi informasi peradilan,
sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah
Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang
Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
4. Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam menjalankan tugas dan
fungsinya dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis
(Renstra) Pengadilan Agama Jakarta Pusat, dalam hal ini
Renstra Tahun 2015-2019.
5. Renstra Pengadilan Agama Jakarta Pusat merupakan
pelaksanaan misi dalam mewujudkan visinya secara bertahap.
Rencana yang sedang dilaksanakan Pengadilan Agama Jakarta
Pusat pada saat ini adalah menyesuaikan dengan program
Pembaruan peradilan atau judicial reform dan mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional
tahun 2015-2019.
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
3
6. Renstra sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Pengadilan
Agama Jakarta Pusat lima tahun ke depan, rencana strategis ini
dijabarkan ke dalam program-program yang kemudian diuraikan
ke dalam rencana tindakan (action plan). Rencana strategis ini
kelak di dalam pelaksanaannya diharapkan didukung oleh
anggaran yang memadai dan dilaksanakan oleh sumber daya
manusia yang kompeten serta ditunjang oleh sarana dan
prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan
Pengadilan Agama Jakarta Pusat, baik lingkungan internal
maupun eksternal sebagai variabel strategis.
7. Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebagai bagian dari unit
organisasi Mahkamah Agung dalam menjalankan tugas dan
fungsi tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan
misi Mahkamah Agung sebagai lembaga pelaksana kekuasaan
kehakiman di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
Analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunistis, Threats)
adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau
organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha
penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan
orgasisasi, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka
panjang. Analisis SWOT diperlukan untuk menyusun perencanaan
pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam mencapai visi dan misi
yang telah ditetapkan, melalui analisa SWOT dapat dilakukan
identifikasi dan klasifikasi secara kuantitatif terhadap faktor internal
dan faktor yang mempengaruhi jalannya organisasi, melihat berbagai
alternative kebijakan yang mungkin dilakukan berdasarkan peluang
dan ancaman berikut alternative solusinya.
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
4
Berdasarkan analisa SWOT yang dilaksanakan Pengadilan Agama
Jakarta Pusat, dapat dijabarkan potensi dan permasalahan sebagai
berikut :
A. Lingkungan Internal
1. Kekuatan (Strenght)
1. Adanya Kelembagaan dan Kewenangan yang jelas.
2. Adanya Dasar Hukum yang jelas ( Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku).
3. Adanya Reformasi Tata Kelola Peradilan dan pernah
mendapat ISO 9001:2008.
4. Dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.
5. Adanya Standard Operasional Prosedur (SOP).
6. Dukungan Sistem berbasis Web/Desktop berupa SIPP,
Tabayun Online, Aplikasi Informasi, Sistem Tatakelola
Persuratan (SMART).
7. Adanya sarana dan prasarana persidangan yang
berbasis elektronik berupa: ATR dan antrian sidang.
8. Adanya kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri
terkait layanan sidang di luar gedung pengadilan.
9. Adanya gedung kantor yang Prototype dan Representatif.
10. Adanya layanan POS dan BANK.
11. Adanya mesin EDC Bank (kartu).
12. Adanya Kode Etik Hakim, Panitera dan Jurusita
2. Kelemahan (Weakness)
1. Belum seimbangnya kuantitas SDM dengan jumlah
perkara yang diterima.
2. Jumlah SDM belum sesuai dengan kebutuhan formasi
pegawai.
3. Belum optimalnya pelaksanaan SOP.
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
5
4. Kurangnya dukungan anggaran (DIPA) yang memadai.
B. Lingkungan Eksternal
3. Peluang (Opportunity)
1. Optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM).
2. Inovasi Layanan berbasis Aplikasi.
3. Pengakuan kualitas layanan Peradilan melalui SAPM.
4. Kerjasama dengan pihak Bank berkaitan dengan biaya
Panjar Perkara.
5. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat terkait
penyuluhan hukum terpadu.
4. Ancaman (Threat)
1. Meningkatnya jumlah perkawinan yang tidak disyahkan
secara hukum negara.
2. Jumlah Penduduk yang padat dan tidak meratanya
pemahaman tentang Hukum keluarga.
3. Pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab
mengatasnamakan Pengadilan Agama Jakarta Pusat
melakukan pungutan di luar ketentuan
4. Adanya pemalsuan dokumen.
5. Permohonan bantuan panggilan / pemberitahuan ke
pengadilan lain yang bermasalah.
6. Tidak bersedianya pihak kelurahan menandatangani
relaas panggilan / pemberitahuan dan meneruskan
kepada pihak berperkara.
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
6
BAB II – VISI, MISI, TUJUAN
2.1. VISI
Rencana Strategis Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun
2015–2019 merupakan komitmen bersama dalam
menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana
dan terprogram secara sistematis melalui penataan,
penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap
sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan
untuk mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas
serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan
Agama Jakarta Pusat diselaraskan denga arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung RI yang disesuaikan dengan
rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam
Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP)
2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) 2015–2019, sebagai pedoman dan pengendalian
kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan
dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada
tahun 2015–2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan
tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama
Jakarta Pusat.
Visi Pengadilan Agama Jakarta Pusat mengacu pada Visi
Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut:
”Mendukung Terwujudnya Peradilan Yang Agung dan
Berwibawa Pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat.”
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
7
2.2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan
sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat
terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Agama Jakarta Pusat, adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya
ringan, dan transparan.
2. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen
peradilan yang efektif dan efisien.
3. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana
peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan
tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama
Jakarta Pusat adalah sebagai berikut:
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya
terpenuhi.
2. Setiap masyarakat dan pencari keadilan dapat mengakses
informasi tentang perkara di Pengadilan Agama Jakarta
Pusat.
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Jakarta Pusat
memenuhi butir 1 dan 2 di atas.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu
sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai
Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah sebagai berikut:
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
8
1. Meningkatnya penyelesaian perkara;
2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim;
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara;
4. Peningkatan akseptabilitas masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice);
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan;
6. Meningkatnya kualitas pengawasan.
2.4. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas
keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan.
Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama
dengan digambarkan sebagai berikut:
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
1 2 3 1.
Terwujudnya proses Peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
c. Persentase penurunan sisa perkara
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum: • Banding • Kasasi • PK
e. Index responden pencari keadilan
yang puas terhadap layanan peradilan
2.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase isi putusan yang diterima para pihak oleh tepat waktu.
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
9
b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu.
d. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak putus.
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi masyarakat miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung Pengadilan
c.
Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas Hukum
d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum).
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
2.5. PROGRAM DAN KEGIATAN Empat sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi
Pengadilan Agama Jakarta Pusat untuk mewujudkan visi dan misi
yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan
Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung RI
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
10
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran
strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas
dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok
yang dilaksanakan dalam program ini adalah:
a. Layanan dokumen Manajemen Satker Daerah dan Satker
Baru (non operasional).
1. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan.
2. Koordinasi/konsultasi.
b. Layanan perkantoran
1. Gaji dan tunjangan
2. Langganan Daya dan Jasa
3. Pemeliharaan kantor
4. Pembayaran terkair pelaksanaan operasional kantor
b. Program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Mahkamah Agung a. Pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Mahkamah
Agung.
1. Pengadaaan peralatan fasilitas kantor
- Lemari arsip digital.
2. Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi
- Pc.
- Pengadaan Laptop.
c. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan
program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal
penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan
aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang
dilaksanakan Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
11
pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
adalah:
1. Honorium Korwil SAIBA/SIMAK BMN DIPA 04
2. Bantuan Pembebasan biaya perkara.
3. Biaya penyelesaian perkara diluar gedung Peradilan.
4. Jasa Konsultan layanan Bantuan Hukum.
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
12
BAB III – ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran
yang ditetapkan, Pengadilan Agama Jakarta Pusat
menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai berikut:
1. Peningkatan kinerja.
Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam
meningkatkan sistem manajemen perkara yang akuntabel
dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan
dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat
mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian
perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana,
transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan
untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur
peradilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung
kebijakan dan strategi peningkatan kinerja:
• Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme
promosi dan mutasi sesuai dengan kompetensi;
• Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan
untuk menjamin berjalannya proses penegakan hukum
yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan
masyarakat;
• Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai
bidangnya;
• Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan
prasarana dan teknologi informasi yang memadai untuk
meningkatkan kinerja.
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
13
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik, diperlukan kebijakan yang memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
• Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan
mengatur dengan jelas hak dan kewajiban
penyelenggaraan pelayanan maupun penerima
layanan;
• Memiliki mekanisme penanganan pengaduan;
• Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi
informasi untuk pelayanan publik.
RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015-2019
14
BAB IV – PENUTUP
Rencana strategis Pengadilan Agama Jakarta Pusat tahun 2015-
2019 diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang
sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik
yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini
merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan,
titik-titik lemah, peluang tantangan, program yang ditetapakan,
dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima
tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang
diharapkan.
Rencana stretegis Pengadilan Agama Jakarta Pusat harus terus
disempurnakan dari waktu ke waktu. Dengan demikian renstra ini
bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini
diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam
melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan
yang dikelola.
Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan
Pengadilan Agama Jakarta Pusat memiliki pedoman yang dapat
dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran
program selama lima tahun yaitu 2015-2019, sehingga visi dan
misi Pengadilan Agama Jakarta Pusat dapat terwujud dengan
baik.
REVIU MATRIK RENCANA STRATEGIS
PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT TAHUN 2015-2019
Visi : “Mendukung terwujudnya Peradilan yang Agung dan Berwibawa pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat.” Misi :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan. 2. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien. 3. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi. 2. Setiap masyarakat dan pencari keadilan dapat mengakses informasi tentang perkara di Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA KEBIJAKAN PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Terwujudnya proses Peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% Dukungan
Manajemen dan Tugas Teknis Dalam Penyelenggaraan Fungsi Peradilan. Penyelesaian
Administrasi Perkara yang Sederhana, Tepat Waktu, Transparan dan Akuntabel dilingkungan Peradilan Agama.
Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung. Program Peningkatan
Manajemen Peradilan Agama
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 93% 95% 97% 99% 100%
99% 99% 100% 100% 100% c. Persentase penurunan sisa
perkara
98% 68%
0
98% 70%
0
98,8% 72% 98%
99% 74% 99%
100% 100% 100%
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum: • Banding • Kasasi • PK
e.
Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
96% 98% 99% 100% 100%
2.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu.
80% 85% 90% 95% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
3,5% 3,6% 3,8% 3,9% 4%
c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100% 100% 100%
d. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak putus
100% 100% 100%
3.
Meningkatnya Akses Peradilan bagi masyarakat miskin dan Terpinggirkan
a.
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung Pengadilan
100% 100% 100% 100% 100%
c.
Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas Hukum
100% 100% 100%
d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum).
70% 75% 100% 100% 100%
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
100% 100% 90% 95% 100%