Post on 11-Jan-2022
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
1 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
REVISI
RENSTRA 2019-2024 Rencana Strategis
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
KUNCI AWAL DARI UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA ADALAH PEMAHAMAN RISIKO BENCANA BAHWA KEJADIAN,DAMPAK DAN RISIKO BENCANA TIDAK BISA DIHINDARI KARENA JUMLAH PENDUDUK YANG TERUS MENINGKAT, URBANISASI, KEMISKINAN, PENGARUH PERUBAHAN IKLIM GLOBAL, DAN PEMBANGUNAN INFRASUKTUR YANG MENIMBULKAN RISIKO BENCANA BARU. ISU STRATEGIS “ UPAYA RESPONSIF BERFOKUS PADA SAAT TERJADINYA BENCANA KE PREVENTIF YANG MENITIKBERATKAN UPAYA PENGURANGAN DAN PENGELOLAAN RISIKO BENCANA”.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
2 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan Revisi RENSTRA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Ciamis Tahun 2019-2024, sesuai dengan amanat Peraturan yang berlaku.
Revisi RENSTRA tersebut sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi BPBD
Kabupaten Ciamis, serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Ciamis Tahun 2019 – 2024 menindaklanjuti pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di tingkat pusat dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) di tingkat Provinsi Jawa Barat, yang diharapkan mampu memberikan
kontribusi akseleratif pada proses pembangunan di Kabupaten Ciamis melalui penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan RENSTRA ini.
Ciamis, Mei 2021
Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis
Drs. H. DADANG DARMAWAN, M.Si
Pembina Utama Muda NIP. 19671104 199503 1 007
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
3 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................. i
Daftar Isi .................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Landasan Hukum ..................................................................... 3
1.3. Maksud dan Tujuan .................................................................. 4
1.4. Sistematika Penulisan ............................................................... 5
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN .................................................................. 7
2.1. Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi PD ................................... 7
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah ............................................... 19
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ........................................ 29
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD ................ 29
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PD .................................... 32
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD 32
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih ………………………………………………………………………………………. 33
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi / Kabupaten ………………… 33
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis ………………………………………………………………………………………. 36
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ……………………………………………………………… 39
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN …………………………………………………………………………… 42
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD ……………………………………………42
BAB V. STRATEGI DAN KEBIJAKAN ............................................................. 44
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ................. 47
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN .………………………………………. 48
BAB VIII.PENUTUP …………………………………………………………………………………………. 49
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
4 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara geografis, termasuk geologis dan demografis Ciamis merupakan wilayah yang
rawan terjadi bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non alam maupun faktor
manusia. Bencana yang terjadi umumnya mempunyai dampak yang merugikan dengan
adanya korban jiwa, luka-luka dan hilang. Selain manusia yang menjadi korban, sering pula
menimbulkan terjadinya kehilangan harta benda, kerusakan bangunan serta prasarana dan
sarana layanan masyarakat seperti jalan, jembatan, rumah sakit, puskesmas, sekolah,
tempat ibadah, gedung perkantoran dan lain-lain. Kejadian bencana juga sangat berkaitan
erat dengan perlunya penyediaan penampungan, makanan, pakaian, obat-obatan bagi
masyarakat yang terlanda bencana terutama bila terjadi pengungsian ketempat yang lebih
aman untuk sementara waktu. Lebih lanjut tentunya kejadian-kejadian bencana akan
berdampak terhadap pencapaian pembangunan nasional.
Bahwa kejadian bencana sangat mempengaruhi upaya-upaya pemerintah dalam
menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Hal ini berdampak lanjut menjadi
potensi penghambat laju pembangunan nasional yang telah menjadi agenda maupun
prioritas para pemangku kepentingan.
Undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyatakan
bahwa pengertian bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Sedangkan pengertian penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian
upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Selanjutnya
ketiga upaya tadi disebut sebagai tahapan penanggulangan bencana.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
5 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Kemudian berkenaan dengan RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 yang
ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor : 13 Tahun 2019 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ciamis Tahun 2019-
2024, maka setiap SKPD harus menyelaraskan Rencana Strategisnya dengan mengacu pada
RPJMD yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan dengan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 dan Pasal 151 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, bahwa setiap satuan
kerja perangkat daerah diwajibkan menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra SKPD). Renstra-SKPD dimaksud memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan
fungsinya dengan berpedoman pada RPJMD yang disertai dengan target indikator kinerja
dan pendanaannya yang bersifat indikatif.
Selain itu, ketentuan mengenai tatacara penyusunan Rencana Strategis SKPD telah
diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, yang merupakan
pedoman pelaksanaan yang wajib diacu oleh seluruh SKPD dalam menyusun Renstra SKPD.
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis perlu menyusun dan menetapkan Rencana Strategis
(Renstra) BPBD Tahun 2019-2024 sebagai penjabaran dari RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun
2019-2024. Renstra BPBD Kabupaten Ciamis ini merupakan dokumen perencanaan yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima
tahun yang akan datang dan dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis
tahun 2019-2024 didasarkan kepada :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, tentang Perubahan atas Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-pokok Kepegawaian;
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
6 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana;
10. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB);
11. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 tahun 2008 tentang Pembentukan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 3 tahun
2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembentukan Badan
Penanggulangan Bencana.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2005-2025.
17. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 13 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
7 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
18. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 13 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024.
19. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tugas, Pokok dan Fungsi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis.
20. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 40 Tahun 2019 tentang Indikator Kinerja Utama
Daerah dan Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Ciamis.
21. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 41 Tahun 2019 tentang Rencana Strategis Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Ciamis.
1.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis
tahun 2019-2024 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang
menjabarkan RPJMD Kabupaten Ciamis tahun 2019-2024 sesuai tugas pokok dan fungsi
yang diamanahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis
sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembentukan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis.
Tujuan disusunnya Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Ciamis tahun 2019-2024 untuk dijadikan landasan/pedoman dalam
penyusunan Renja BPBD, penguatan peran para stakeholders dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana serta sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas
kinerja BPBD Kabupaten Ciamis.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Ciamis Tahun 2019-2024 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan hukum,
maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
8 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Pada bab ini menjelaskan mengenai struktur organisasi, tugas dan fungsi
BPBD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, sumber daya
yang dimiliki, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan BPBD.
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Pada bab ini dikemukakan permasalahan-permasalahan berdasarkan tugas
dan fungsi pelayanan, telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi,
telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis serta penentuan isu-isu strategis.
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai perumusan tujuan dan sasaran jangka
menengah serta strategi dan arah kebijakan BPBD Kabupaten Ciamis tahun
2019-2024.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai rencana program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yang ada di
BPBD untuk periode tahun 2019-2024
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja BPBD yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai BPBD dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.
BAB VII
BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
PENUTUP
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
9 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Berdasarkan ketentuan Pasal 13 Peraturan Bupati Ciamis nomor 32 Tahun 2009 dan
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis nomor 3 Tahun 2010 tentang
pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis, tugas, fungsi
dan tata kerja unsur pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah diatur dengan
Peraturan Bupati Ciamis nomor 34 tahun 2009 tentang Tata Fungsi dan Tata Kerja Unsur
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis dengan Struktur
yang terdiri dari:
1. Kepala Pelaksana,
2. Sekretariat unsur pelaksana, terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu:
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Program
3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terdiri dari 2 (dua) Seksi yaitu:
Seksi Pencegahan
Seksi Kesiapsiagaan
4. Bidang Kedaruratan dan Logistik terdiri dari 2 (dua) seksi yaitu:
Seksi Kedaruratan
Seksi Logistik
5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi terdiri dari 2 ( dua ) seksi yaitu :
Seksi Rehabilitasi
Seksi Rekonstruksi
6. Kelompok Jabatan Fungsional
7. Satuan Tugas ( Satgas )
Secara lengkap Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Ciamis, disajikan pada Gambar II.1. berikut ini :
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
10 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Gambar II.1 Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Ciamis
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah dalam penanggulangan bencana secara
terintegrasi meliputi Pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.
Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis
mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah dalam
penanggulangan bencana.
KEPALA
UNSUR PENGARAH - INSTANSI - PROFESIONAL/AHLI
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
UNSUR PELAKSANA
KEPALA PELAKSANA
BIDANG
PENCEGAHAN,
KESIAPSIAGAAN
BIDANG KEDARURATAN
DAN LOGISTIK
BIDANG
REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
SEKSI
KEDARURATAN
SEKSI
LOGISTIK
SEKSI
REHABILITASI
SEKSI
REKONSTRUKSI
SEKSI PENCEGAHAN
SEKSI KESIAPSIAGAAN
SUB BAG PROGRAM
SUB BAG
KEUANGAN
SUB BAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
11 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Adapun urusan yang menjadi kewenangan Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan
Bencana Daerah adalah membantu Kepala BPBD Kabupaten Ciamis dalam :
1. Penetapan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang
mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi serta rekonstruksi
secara adil dan setara di tingkat kabupaten.
2. Penetapan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
berdasarkan Peraturan perundang undangan.
3. Penyusunan dan penetapan peta rawan bencana
4. Pelaporan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Bupati melalui Kepala
BPBD setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat
bencana
5. Pengendalian, pengumpulan dan penyaluran bantuan baik itu berupa uang ataupun
barang setelah berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait.
6. Pertanggungjawaban penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah
7. Pelaksanaan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan penjelasan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010, BPBD mempunyai
fungsi koordinasi, komando dan pelaksana dalam penanggulangan bencana. Dalam
fungsi koordinasi, BPBD melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah
lainnya, instansi vertikal yang ada di daerah, lembaga usaha, dan/atau pihak lain yang
diperlukan pada tahap pra bencana dan pasca bencana. Pada fungsi komando, BPBD
melaksanakan penanggulangan bencana dengan pengerahan sumber daya manusia,
peralatan, logistik dari Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya, instansi vertikal yang ada
di daerah serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka penanganan darurat
bencana. Sedangkan pada fungsi pelaksana, BPBD melaksanakan penanggulangan
bencana secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah
lainnya di daerah, instansi vertikal yang ada di daerah dengan memperhatikan kebijakan
penyelenggaraan penanggulangan bencana dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
12 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Adapun tugas pokok dan fungsi dari organisasi BPBD adalah sebagai berikut:
Kepala Pelaksana
1. Unsur pelaksana BPBD berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala BPBD
2. Unsur pelaksana BPBD dipimpin oleh kepala pelaksana yang membantu kepala BPBD
kabupaten Ciamis dalammelaksanakan tugas dan fungsinya unsur pelaksana BPBD
menjalankan tugas sehari-hari Kepala BPBD.
3. Unsur pelaksana BPBD mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencaan
secara terintegrasi meliputi Pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.
Dalam melaksanakan fungsinya, Kepala Pelaksana BPBD berperan dalam :
1. Koordinasi penyelenggaraan penanggulangan bencana
2. Komando penyelenggaraan penanggulangan bencana
3. Pelaksana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat unsur Pelaksana
1. Sekretariat dipimpin oleh sekretaris berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Pelaksana
2. Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan ketata usahaan meliputi
administrasi umum, kepegawaian, keuangan, program , pengelolaan tata laksana
organisasi serta pemberian layanan teknis administrasi kepada seluruh satuan
organisasi badan.
3. Untuk melaksanakan tugas, sekretariat melaksanakan fungsi sebagai berikut :
Pengelolaan ketata usahaan meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan
dan perencanaan badan;
Pelaksanaan layanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi badan;
Pelaksanaan pembinaan organisasi dan tata laksana
Pelaksanaan, pemeliharaan kebersihan , keindahan dan ketertiban
Pengelolaan rumah tangga, perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan barang
inventaris dan keprotokolan
Penyusunan laporan di bidang tugasnya
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
13 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Sub bagian umum dan kepegawaian
1. Sub bagian umum dan kepegawaian dipimpin oleh kepala sub bagian berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Sekretaris
2. Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana formasi, mutasi, pengembangan karir pegawai, pengelolaan administrasi
kepegawaian, rumah tangga , perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan barang
inventaris dinas dan keprotokolan.
3. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, sub bagian umum dan kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
Penyusunan rencana formasi pegawai, mutasi dan pengembangan karir pegawai,
pendayagunaan pegawai dan fasilitas peningkatan kesejahteraan serta disiplin
pegawai
Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pemeliharaan dokumen kepegawaian
Pelaksanaan layanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi badan
Pengelolaan surat menyurat, kearsipan dan penyiapan penyelenggaraan rapat rapat
Pengelolaan rumah tangga, perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan barang
inventaris badan dan keprotokolan
Pemeliharan kebersihan, keindahan dan ketertiban kantor
Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketata laksanaan
Penyusunan laporan di bidang tugasnya
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya
Sub bagian keuangan
1. Sub bagian keuangan dipimpin oleh kepala sub bagian berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada sekretaris
2. Sub bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pengelolaan dan
penyelenggaraan administrasi keuangan
3. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, sub bagian keuangan menyelenggarakan:
Penyusunan rencana pelaksanaan dan perhitungan anggaran
Pelaksanaan verifikasi dan fasilitasi kebendaharaan
Penyelenggaraan pengelolaan keuangan dan pemeliharaan dokumen keuangan badan
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
14 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Pengelolaan,pengendalian dan evaluasi penatausahaan keuangan dinas
Penyusunan laopran pertanggung jawaban keuangan yang meliputi realisasi
angggaran bulanan , semesteran dan tahunan
Penyusunan laporan akhir pertanggung jawaban keuangan dinas dan catatan atas
laporan keuangan ( CALK )
Penyusunan neraca keuangan badan
Penyusunan laporan di bidang tugasnya
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya
Sub bagian Program
1. Sub bagian program dipimpin oleh kepala sub bagian berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada sekretaris
2. Sub bagian program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan perumusan
program, evaluasi serta pelaporan bidang penanggulangan bencana
3. Untuk melaksanakan tugas di maksud, sub bagian program menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut :
Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data penanggulangan bencana
Penyusunan dan perumusan program penanggulangan bencana
Penyusunan rencana anggaran dinas
Pengkajian dan evaluasi dampak pelaksanaan program pembangunan pembangunan
penanggulangan bencana
Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan program pembangunan penanggulangan
bencana.
Penyusunan laporan di bidang tugasnya
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan seusai tugas dan fungsinya.
Bidang pencegahan dan kesiapsiagaan
1. Bidang pencegahan dan kesiap siagaan dipimpin oleh Kepala bidang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Pelaksana
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
15 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
2. Bidang pencegahan dan kesiapsiagaan mempunyai tugas membantu kepala pelaksana
dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan,
mitigasi dan kesiap siagaan pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat
3. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan
kesiap siagaan pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat
4. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di bidang
pencegahan, mitigasi dan kesiap siagaan pada pra bencana serta pemberdayaan
masyarakat
5. Pemantauan , evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di
bidang pencegahan , mitigasi dan kesiap siagaan pada pra bencana serta
pemberdayaan masyarakat
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya
Seksi Pencegahan
1. Seksi pencegahan dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala bidang pencegahan dan kesiap siagaan
2. Seksi pencegahan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan petunjuk teknis
pencegahan dan penanggulangan bencana
3. Dalam melaksanakan tugas dimaksud seksi pencegahan menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi pencegahan
Penyusunan bahan kebijakan petunjuk teknis pencegahan penanggulangan bencana
Pembuatan peta rawan bencana
Pelaksanaan sosialisasi pencegahan bencana
Pelaksanaan pengelolaan sistem data dan informasi kebencanaan
Pelaksanaan penyusunan bahan fasilitasi pencegahan kebencanaan
Pelaksanaan fasilitasi pencegahan kebencanaan
Pelaksanaan penyusunan bahan standardisasi dan prosedur tetap
Pelaksanaan penyusunan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi pencegahan
Pelaksanaan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan
Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
16 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Seksi kesiapsiagaan
1. Seksi kesiap siagaan dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada kepala bidang pencegahan dan kesiap siagaan
2. Seksi kesiap siagaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan
teknis dan fasilitasi kesiap siagaan kebencanaan
3. Dalam melaksanakan tugasnya , seksi kesiap siagaan menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi kesiap siagaan
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kesiap siagaan
kebencanaan
Pelaksanaan fasilitasi kesiapsiagaan
Pelaksanaan kesiap siagaan
Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi kesiap siagaan
Pelaksanaan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan
Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya
Bidang kedaruratan dan logistik
1. Bidang kedaruratan dan logistik dipimpin oleh kepala bidang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada kepala pelaksana
2. Bidang kedaruratan dan logistik mempunyai tugas membantu kepala pelaksana dalam
mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana pada saat
tanggap darurat dan dukungan logistik
3. Dalam melaksanakan tugas, bidang kedaruratan dan logistik mempunyai fungsi
membantu kepala pelaksana dalam :
Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat,
penanganan pengungsi dan dukungan logistik
Pengkoordinasian dan pelaksanan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada
saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik
Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tangap darurat
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
17 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Pelaksanan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya
Seksi Kedaruratan
1. Seksi tanggap darurat dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada kepala bidang kedaruratan dan logistik
2. Seksi tanggap darurat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan
teknis dan fasilitasi kedaruratan bencana
3. Dalam melaksanakan tugas, seksi tanggap darurat menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi tanggap darurat
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kedaruratan meliputi
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda , perlindungan , pengurusan
pengungsi
Pelaksanaan penyusunan bahan fasilitasi kedaruratan kebencanaan
Pelaksanaan penyusunan bahan rekomendasi penentuan status keadaan darurat
bencana
Pelaksanan fasilitasi kedaruratan kebencanaan
Pelaksanaan penyelamatan dan evaluasi korban dan harta benda
Pelaksanaan perlindungan dan pengurusan pengungsi
Pelaksanaan penyusunan bahan informasi kedaruratan secara tepat dan tepat terhadap
lokasi , kerusakan dan sumber daya
Penyelenggaraan pengerahan sumber daya manusia dan peralatan
Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi tanggap darurat
Pelaksanaan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan
Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
18 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Seksi logistik
1. Seksi logistik dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala bidang kedaruratan dan logistik.
2. Seksi logistik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi pelayanan logistik.
3. Dalam menyelenggarakan tugas seksi logistik menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi logistik
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi logistik meliputi
pengendalian, pengumpulan dan penyaluran uang serta barang , pertanggung jawaban
penggunaan APBD, pelaporan penyelenggaraan penanggulangan bencana
Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan pelayanan logistik
Pelaksanaan pengadaan brang /jasa untuk kebutuhan logistik
Pelaksanaan pengerahan logistik
Pelaksana
an pengelolaan dan pertanggung jawaban uang atau barang
Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi logistik
Pelaksanaan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan
Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi logistik
Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya
Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi
1. Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi dipimpin oleh Kepala bidang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada kepala pelaksana
2. Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi mempunyai tugas membantu kepala pelaksana
dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada pasca bencana
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
19 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
3. Dalam melaksanakan tugas bidang rehabilitasi dan rekonstruksi mempunyai fungsi
membantu kepala pelaksana dalam :
Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana
Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada
pasca bencana
Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana
Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada pasca bencana
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya
Seksi rehabilitasi
1. Seksi rehabilitasi dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala bidang rehabilitasi dan rekonstruksi
2. Seksi rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis,
fasilitasi dan rehabiltasi kebencanaan
3. Dalam melaksanakan tugas dimaksud , seksi rehabilitasi menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi rehabilitasi
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis rehabilitasi
Pelaksanan penyusunan bahan fasilitasi rehabilitasi
Pelaksanaan fasilitasi rehabilitasi
Pelaksanaan rehabilitasi
Pelaksanaan rehabilitasi meliputi perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum,
pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat, pelayanan kesehatan, rekonsiliasi
dan resolusi konflik serta pemulihan sosial psikologis, sosial ekonomi budaya,
keamanan dan ketertiban, fungsi pemerintahan dan pelayanan publik.
Pelaksanaan penyusunan bahan dan koordinasi rehabilitasi
Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi rehabilitasi
Pelaksanaan telaahan staff sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan
Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
20 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Seksi rekonstruksi
1. Seksi rekonstruksi dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala bidang rehabilitasi dan rekonstruksi
2. Seksi rekonstruksi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan
teknis, fasilitasi dan rekontruksi
3. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, seksi rekonstruksi menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi rekonstruksi
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis rekonstsruksi
Pelaksanaan penyusunan bahan fasilitasi rekonstruksi
Pelaksanan fasilitasi rekonstruksi meliputi pembangunan kembali prasarana dan sarana
sosial masyarakat , pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyrakat,
penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik dan
tahan bencana , partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan
dunia usaha dan masyarakat, serta peningkatan kondisi sosial ekonomi, budaya , fungsi
pelayanan publik dan pelayanan utama dalam masyarakat.
Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi rekonstruksi
Pelaksanaan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan
Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya
Kelompok Jabatan Fungsional
1. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi badan
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan
2. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah pegawai negeri sipil daerah dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang keahliannya
3. Kelompok dimaksud dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
kepala badan serta berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.
4. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, dan beban kerja
5. Jenis dan jenjang jabatan fungsional dimaksud diatur sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
21 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Satuan Tugas
1. Satuan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala pelaksana badan
2. Satuan tugas mempunyai tugas melaksanakan tugas koordinasi dan fasiltiasi
operasional penanggulangan bencana
3. Anggota satuan tugas berasal dari perangkat daerah dan instansi terkait
4. Jumlah anggota satgas ditetapkan sesuai dengan kebutuhan
5. Pembentukan, tugas pokok, fungsi, rincian tugas serta susunan organisasi dan tata
kerja satgas ditetapkan oleh kepala BPBD.
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
1. Kondisi Umum Pegawai
Jumlah personil di BPBD sebanyak 60 orang yang terdiri 19 orang PNS dan 41 orang pegawai
non PNS. Dari jumlah personil sebanyak 19 PNS orang tersebut, 14 orang adalah pejabat
struktural, 5 orang pelaksana administrasi, 30 0rang non PNS sebagai petugas Pusdalops, 11
orang non PNS sebagai pelaksana teknis. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel berikut :
Tabel II.1. Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis
No PEGAWAI JUMLAH ( ORANG) %
1. PNS 19 31,67
2. NON PNS 41 68,33
JUMLAH 60 100
a. Jumlah Pegawai yang Menduduki Jabatan dan Staf
Dari 19 orang PNS yang ada di BPBD, pengisian formasi jabatan struktural di BPBD
sebanyak 14 orang, meliputi : 1 orang pejabat Eselon II, 4 orang pejabat Eselon III
dan 9 orang pejabat Eselon IV. Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
22 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Tabel II.2. Jumlah pegawai BPBD yang menduduki Jabatan dan Staf
N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %
1. Eselon II 1 5,26
2. Eselon III 4 21,05
3. Eselon IV 9 47,37
4. Staf Administrasi 5 26,32
Jumlah 19 100.00
b. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan/ Pangkat
Bilamana dilihat dari golongan/pangkat, dari 19 pegawai yang ada, golongan IV
sebanyak 7 orang (36,84%), golongan III sebanyak 7 orang (36,84%), golongan II
sebanyak 5 orang (26,32%). Selengkapnya dapat dilihat tabel berikut.
Tabel II.3. Jumlah pegawai BPBD berdasarkan Pangkat/Golongan
N0 Pangkat/Golongan Jumlah (orang ) %
1. Pembina Utama Muda (IV/c) 1 5,26
2. Pembina TK.1 (IV/b) 1 5,26
3. Pembina (IV/a) 5 26,32
4. Penata TK.1 (III/d) 4 21,05
5. Penata (III/c) 1 5,26
6. Penata Muda Tk.1(III/b) 2 10,53
7. Penata Muda (III/a) 1 5,26
8. Pengatur (II/d) 2 10,53
9. Pengatur Muda Tk I (II/c) 2 10,53
Jumlah 19 100
c. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan
Apabila dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai BPBD yang ada, maka status
pendidikan dengan SLTA/SMK lebih mendominasi yaitu sebesar 36,84 %.
Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
23 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Tabel II.4. Jumlah pegawai BPBD berdasarkan Pendidikan tahun 2014.
N0 Pendidikan Jumlah (orang ) %
1. Strata-2 ( S2 ) 5 26,32
2. Strata-1 ( S1 ) 5 26,32
3. Sarjana Muda/ D3/D4 2 10,53
4. SLTA/SMK 7 36,84
Jumlah 19 100
d. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kesarjanaan
Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, terdapat 4 orang pegawai dengan
tingkat strata-2 dengan 1 jenis disiplin ilmu, sedangkan strata-1 sebanyak 11 orang
pegawai yang terdiri dari 6 jenis disiplin ilmu. Selengkapnya dapat dilihat tabel
berikut.
Tabel II.5. Jumlah Pegawai BPBD berdasarkan Jenis Kesarjanaan
N0 KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU JUMLAH (orang )
A. MAGISTER
1. Ilmu Administrasi
2. Magister Ilmu Hukum
3. Magister Manajemen 5
4. Magister Profesional
B. SARJANA
1. Ilmu Ekonomi 1
2. Ilmu Hukum
3. Ilmu Pemerintahan 1
4. Kesejahteraan Sosial 1
5. Ilmu Komunikasi 1
6. Teknologi Industri 1
C. SARJANA MUDA
1. Manajemen Agribisnis
2. Ekonomi Manajemen 2
D. KEJURUAN 1
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
24 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
E UMUM 6
Jumlah 19
Tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan klasifikasi kedisiplinan ilmu, pegawai
yang ada di BPBD belum ada yang secara khusus memiliki disiplin ilmu tentang
kebencanaan.
e. Jumlah Pegawai yang Mengikuti Diklat Penjenjangan
Di samping tingkat pendidikan formal, pegawai juga mendapat pelatihan
penjenjangan maupun non penjenjangan. Dari 19 pegawai BPBD terdapat 11 pegawai
yang sudah mengikuti jenjang Diklat atau sejenisnya yakni 9,09% yang telah
mengikuti penjenjangan Diklat PIM II atau sejenisnya, sedangkan jenis penjenjangan
PIM III atau sejenisnya sebesar 27,27%, serta jenis penjenjangan PIM IV atau
sejenisnya sebesar 63,64%. Selengkapnya dapat dilihat tabel II.6.
Tabel II.6. Jumlah Pegawai BPBD yang Mengikuti Diklat Penjenjangan
N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %
1 Diklat PIM II 1 9,09
2 Diklat PIM III 3 27,27
3 Diklat PIM IV 7 63,64
Jumlah 11 100
f. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Sebaran Bidang Sub Unit Kerja
Data pegawai Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis berdasarkan sebaran bidang sub
unit kerja dapat dilihat pada Tabel II.7 berikut ini :
Bidang Sub Unit Kerja Jumlah Pegawai Berdasarkan Sebaran
Bidang Sub Unit Kerja
Sekretariat 7
Pencegahan dan Kesiapsiagaan 5
Logistik dan Kedaruratan 4
Rehabilitasi dan Rekonstruksi 3
Jumlah 19
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
25 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
2. Kondisi Umum Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Ciamis per awal tahun 2014, dapat diuraikan sebagai berikut :
No Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang
Televisi 3 baik
Faximili 1 baik
Lemari arsip/Penyimpanan/besi 15 baik
Instalasi telepon 2 Baik
Komputer PC 14 Baik
Komputer laptop / notebook 14 Baik
Printer 15 Baik
Kamera photo 4 Baik
Video kamera 1 Baik
Infokus 2 Baik
Meja kerja 17 Baik
Meja rapat 1 Baik
Kursi kerja 38 Baik
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
26 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
No Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang
Kursi rapat 110 Baik
Kursi lipat 9 Baik
Sofa 6 Baik
Wireless 1 Baik
AC 6 Baik
Mobil 15 Baik
Motor 9 baik
Water Treatmen 1 baik
Perahu Karet (kapasitas 10 orang) 3 baik
Mesin Perahu Karet (18 PK) 3 baik
Tenda Posko 3 baik
Tenda Pleton 2 baik
Tenda Regu 3 baik
Tenda Keluarga 5 baik
Velbed 7 baik
HT 7 baik
RIG 1 baik
SSB 1 baik
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
27 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Adapun daftar inventaris barang dan inventaris barang evakuasi atau SAR secara
lengkap disajikan pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
No Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang
Lampu senterHID SearchLight 11 baik
Genset 5KVA 2 baik
GPS 5 baik
Mesin Gergaji
3 baik
Mesin Rumput 1 baik
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
28 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
2.3 Kinerja pelayanan disajikan pada Tabel T-C.23
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 12 13 14 15 16 17
- tersedianya sembako (paket) 1.350 1.400 1.400 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.400 3.223 4.714 111 107 100 215 314
500 500 1.000 1.000 1.000 1.000 399 300 300 80 60 30 - -
2 - 3 2 1 - 100,00 - 100 100
tersedianya fasilitas komunikasi
kebencanaan (unit)10 15 15 15 150 3 1 1.500 - - 300 100
tersedianya fasilitas kesiapsiagaan
bencana (paket)1 2 4 1 1 1 100 1
tersedianya prasarana berupa
sekretariat kebencanaan / pusdalops- 1 - - 1 100 -
terbentuknya petugas kebencanaan di
kecamatan (orang)27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 100 100 100 100 -
terfasilitasinya sekretariat posko
bencana di kecamatan (paket)36 - - -
3 3 - -
leafleat/poster/buku (eks) 3.000 4.000 5.000 2.500 1.400 83 35 -
media radio (kali) 4 6 5 6 3 400 150 50
media cetak (kali) 2 4 3 4 5 6 6 300 200 125 600 600
Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD BPBD
KABUPATEN CIAMIS
- 200 - -
100 200 160 140 110 16 16 11
Rasio Capaian (PERSENTASE)
100 100 120 113 127
100 120 120 120 120
2
14
19
1
8 10 10 6 10 10
15 15 15 17 15 15
1
6 jumlah media informasi yang disampaikanbelum
ada
belum
tercantum
tersampaikannya informasi
kebencanaan kepada masyarakat
7
jumlah dokumen
perencanaan/juknis/panduan terkait
penanggulangan bencana
belum
ada
belum
tercantum
adanya panduan dalam
penanggulangan bencana
6
-tersedianya sarana transportasi (unit)
4 jumlah fasilitas kerjasama terkait kebencanaanbelum
ada
belum
tercantum
terlaksananya fasilitas kerjasama
kebencanaan dengan pihak terkait
5jumlah wilayah kecamatan yang dibina melalui
pelatihan / simulasi dan sejenisnya
belum
ada
belum
tercantum
terbinanya unsur masyarakat untuk
meningkatkan budaya sadar bencana
(kec)
3jumlah sarana / prasarana penanggulangan
dan penunjang lainnya yang tersedia
belum
ada
belum
tercantum
tersedianya sarana prasarana
penanggulangan bencana
- tersedianya sarana kedaruratan
lain/boronjong (buah)
18 18 15 15 15 15 15 15 15 18 18 2 jumlah pertemuan yang dilaksanakan
belum
ada
belum
tercantum
terlaksananya
pertemuan/pelatihan/pertemuan
teknis/koordinasi kebencanaan
15 18 15
NO INDIKATOR SPMIKK (PP 06 /
08)TARGET INDIKATOR LAINNYA
Target Renstra SKPD Realisasi Capaian
1
jumlah aparatur yang diikutsertakan dalam
pertemuan tekis/rakornis/bintek/pelatihan
terkait kebencanaan
belum
ada
belum
tercantum
terwujudnya peningkatan kemampuan
aparatur penanggulangan bencana 15
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
29 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Anggaran pelayanan BPBD disajikan pada Tabel T-C.24.
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
BELANJA DAERAH 3.628.313.175 4.140.224.108 4.302.169.972 3.556.428.482 5.071.476.273 3.558.354.103 4.060.669.734 4.279.877.632 3.507.923.033 5.056.058.542 98,07 98,08 99,48 98,64 99,70 4.139.722.402 4.092.576.609
Belanja Tidak Langsung 2.398.445.175 2.522.518.608 2.434.657.672 2.113.436.482 2.366.592.273 2.331.900.546 2.458.995.743 2.422.003.098 2.066.550.974 2.359.733.808 97,23 97,48 99,48 97,78 99,71 2.367.130.042 2.327.836.834
- Belanja pegawai 2.398.445.175 2.522.518.608 2.434.657.672 2.113.436.482 2.366.592.273 2.331.900.546 2.458.995.743 2.422.003.098 2.066.550.974 2.359.733.808 97,23 97,48 99,48 97,78 99,71 2.367.130.042 2.327.836.834
Belanja Langsung 1.229.868.000 1.617.705.500 1.867.512.300 1.442.992.000 2.704.884.000 1.226.453.557 1.601.673.991 1.857.874.534 1.441.372.059 2.696.324.734 99,72 99,01 99,48 99,89 99,68 1.772.592.360 1.764.739.775
- Belanja Barang Jasa 977.751.500 1.415.725.000 1.653.345.300 1.442.992.000 2.201.845.500 974.338.057 1.401.410.069 1.643.957.534 1.441.372.059 2.194.188.884 99,65 98,99 99,43 99,89 99,65 1.538.331.860 1.531.053.321
- Belanja Modal 252.116.500 201.980.500 214.167.000 - 503.038.500 252.115.500 200.263.922 213.917.000 - 502.135.850 100,00 99,15 99,88 - 99,82 234.260.500 233.686.454
Tabel T-C.24
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018
Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-Persentase antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke-Rata-rata Pertumbuhan
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
30 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
BPBD dalam menjalankan tugas dan fungsinya tidak terlepas dari berbagai
permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal. Akan tetapi permasalahan-
permasalahan yang dihadapi tersebut harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang
dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan BPBD Kabupaten Ciamis.
Tantangan
Tantangan yang dihadapi penanggulangan bencana dalam lima tahun mendatang
adalah (1) kemungkinan meningkatnya ancaman bencana, (2) belum selesainya
pembangunan sistem penanggulangan bencana.
1. Kemungkinan Meningkatnya Ancaman Bencana
Peningkatan ancaman bencana ini didasarkan pada beberapa faktor berikut:
1) Fenomena geologi yang semakin dinamis
Fenomena geologi sangat terkait dengan terjadinya ancaman bencana dan merupakan
faktor yang sulit diprediksi.
2) Perubahan iklim yang semakin ekstrim
Perubahan iklim sudah terjadi di Indonesia dan cenderung semakin ektrim.
Beberapa dampak sudah terlihat diantaranya ada beberapa pulau kecil di Indonesia
bagian timur yang makin mengecil luasannya atau bahkan hilang. Contoh lain adalah
semakin tidak pastinya musim hujan atau kemarau, yang berujung pada terjadinya
banjir, tanah longsor dan kekeringan.
3) Degradasi lingkungan yang semakin meningkat
Dampak pembangunan yang tidak terkendali mengakibatkan meningkatnya degradasi
lingkungan. Semakin bertambahnya pemenuhan lahan akibat kebutuhan permukiman,
pertambangan dan pembangunan. Pemanfaatan lahan yang tidak terkendali dan
menyimpang dari tata ruang yang disepakati mengakibatkan meningkatnya degradasi
lingkungan yang akan menambah ancaman bencana di masa mendatang.
4) Demografi yang tidak terkelola
Adanya demografi merupakan hal yang patut disyukuri, akan tetapi harus dikelola
dengan baik. Apabila tidak maka akan berkontribusi terhadap peningkatan ancaman
bencana terkait antropogenik.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
31 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
2. Belum selesainya pembangunan sistem penanggulangan bencana
Semenjak perubahan paradigma penanganan bencana dari responsif menjadi
preventif, maka sudah mulai dibangun sistem penanggulangan bencana. Agenda dalam
sistem ini merupakan program/kegiatan yang bersifat generik (berlaku untuk semua
jenis ancaman bencana). Selama kurun waktu 2014-2019, sudah banyak capaian dalam
implementasi sistem kebencanaan, tetapi masih perlu efektivitas dan penyempurnaan.
- Legislasi Penanggulangan Bencana
• UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana perlu disesuaikan kembali
dengan situasi saat ini.
• Masih banyak peraturan perundang-undangan sehubungan dengan mandate
penyelenggaraan penanggulangan bencana masih belum sepenuhnya selaras, karena
mandat penyelenggaraan PB secara proporsional juga dimiliki oleh sektor-sektor lain
sesuai dengan tupoksi masing-masing. Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian
Keuangan mempunyai mandat mengatur hubungan dan ketersediaan sumberdaya di
pusat dan daerah dalam hal penanggulangan bencana. Kementerian Sosial, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum menangani kondisi darurat bencana.
• Masih adanya aturan yang belum selesai seperti status bencana, analisia risiko
bencana, standar pelayanan minimal dan sebagainya.
- Kelembagaan Penanggulangan Bencana
• BNPB merupakan lembaga pemerintah yang memiliki mandat utama sebagai
penyelenggara penanggulangan bencana melalui fungsi koordinasi, komando dan
pelaksana. Berdasarkan Perpres 8/2008 tentang Pembentukan BNPB, menempatkan
BNPB sebagai lembaga teknis non departemen yang dipimpin oleh kepala setingkat
menteri. Oleh karena itu BNPB sulit melakukan fungsi kordinasi terhadap K/L lain karena
BNPB merupakan badan yang secara hirarki berada di bawah Kementerian.
• Keberadaan BPBD terdapat pada komponen regulasi turunan Undang-undang
kebencanaan yang bersifat teknis. Secara penganggaran, BPBD berada di bawah
pemerintah daerah yang berada di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri, bukan
di bawah BNPB. BNPB hanya memiliki sub ordinatif dalam skala teknis kepada BPBD-
BPBD. Kondisi ini mengakibatkan berbagai kendala terjadi. Salah satunya adalah belum
seluruh daerah kabupaten/kota yang memiliki BPBD.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
32 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah tidak mewajibkan
pembentukan BPBD pada suatu daerah kabupaten/kota, kewajiban pembentukan hanya
untuk pemerintah provinsi.
• BPBD mempunyai kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia terbatas serta
fasilitas yang terbatas. Logistik dan peralatan yang masih terbatas dan belum dapat
hadir pada waktu dan tempat dibutuhkan. Fleksibilitas sumberdaya manusia yang tinggi
sehingga mudah dimutasi.
• Politik lokal dukungan legislatif sangat minim.
- Perencanaan Penanggulangan Bencana
• Rencana Aksi Daerah PB sebagai perencanaan dasar dalam penanggulangan
bencana masih belum diacu oleh OPD karena kasih lemahnya koordinasi dan kmitmen
daerah. Belum membuat revisi rencana penanggulangan bencana, sehingga sinkronisasi
program/kegiatan pemerintah dan pemerintah daerah masih sangat lemah.
- Pendanaan Penanggulangan bencana
• Anggaran penanggulangan bencana di daerah masih minim, rata-rata mencapai
0,1%.
- Peningkatan Kapasitas
Peningkatan kapasitas meliputi hal-hal sebagai berikut:
• Hardware : - Sarana/Prasarana - Peralatan
• Software : - Pedoman - Sistem
• Brainware : - Pelatihan - Gladi
Dengan banyaknya penduduk yang tinggal di daerah rawan bahaya, banyak
komunitas yang perlu menerima gladi, simulasi dan pelatihan kebencanaan. Tim siaga
bencana perlu dibentuk dan diberi sumber daya yang memadai, serta masih banyak
aparat pemerintah yang perlu diberi pendidikan dan pelatihan kebencanaan agar dapat
melaksanakan pembangunan yang berperspektif pengurangan risiko dan
menyelenggarakan tanggap serta pemulihan bencana dengan baik.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
33 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Tantangan berikutnya adalah pertambahan penduduk, dimana kebutuhan lahan
meningkat, eksploitasi lingkungan, banyak masyarakat tinggal dikawasan rawan bencana
besarnya kebutuhan pengembangan kapasitas dalam penanggulangan bencana, kemudian
urbanisasi, degradasi lingkungan, kemiskinan, pembangunan insfrastruktur yang
menimbulkan risiko baru, perubahan iklim, sering terjadi cuaca ekstrim (anomaly)
termasuk tantangan lainnya adalah pemanfataan tata ruang yang tidak
memepertimbangkan risiko bencana serta perencanaan strategis PRB jangka panjang
berbasis kewilayahan belum tersedia.
Terlepas dari besarnya tantangan yang dihadapi ada peluang yang dapat
dimanfaatkan, yaitu diterbitkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana yang diikuti dengan terbitnya Peraturan-peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, Peraturan Menteri dan Peraturan Kepala BNPB serta Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis
Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana Daerah
Kabupaten/Kota.
Peluang
Terlepas dari besarnya tantangan yang dihadapi Indonesia, ada banyak peluang
yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong agenda pengurangan risiko bencana.
Peluang pertama adalah semakin kondusifnya lingkungan kebijakan yang mendukung
pengurangan risiko bencana. Dimulai dengan diundangkannya UU No. 24 tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana, yang diikuti dengan pengesahan Peraturan-peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri dan Peraturan Kepala BNPB yang
merupakan turunan UU ini, sampai saat ini regulasi penanggulangan bencana terus
menerus disempurnakan.
Terkait dengan lingkungan kebijakan pengurangan risiko bencana yang kian
mendukung, peluang berikutnya adalah sudah terbentuknya BNPB dan semakin banyaknya
provinsi provinsi dan kabupaten/kota yang membentuk BPBD. Pembentukan badan-badan
penanggulangan bencana independen di berbagai tingkat pemerintahan ini akan lebih
menjamin tertanganinya isu penanggulangan bencana dan isu terkait lainnya dengan baik.
Selain itu, dengan kehadiran BNPB dan BPBD, penanggulangan bencana akan dapat
dilaksanakan dengan lebih terarah, terpadu, menyeluruh dan efektif-efisien.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
34 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Peluang selanjutnya adalah semakin bertumbuhnya perhatian dunia pada isu
pengurangan risiko bencana, terutama terkait dengan kecenderungan perubahan
iklim global yang dampaknya kian memburuk. Di tingkat nasional ketertarikan berbagai
pihak pada isu PRB ini terwujud dalam terbentuknya Platform Nasional PRB dan forum-
forum serupa di daerah. Dengan adanya platform dan forum-forum ini, penanggulangan
bencana dan pengurangan risiko bencana menjadi urusan berbagai pihak, termasuk sektor
swasta dan perguruan tinggi, dan tidak hanya menjadi urusan pemerintah semata. Hal ini
tentunya akan semakin memperkuat pelaksanaan pengurangan risiko bencana di
Indonesia. Beberapa capaian penanggulangan bencana yang menjadi peluang dalam
mengatasi permasalahan penanggulangan bencana diantaranya:
- Komitmen Nasional
Komitmen nasional secara regulatif baru dilembagakan saat dikeluarkannya UU
Nomor 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana dan peraturan lainnya.
• Terintegrasinya Penanggulangan Bencana dalam Perencanaan Pembangunan
Nasional dimana sistem penganggaran negara mengharuskan penyelenggaraan
penanggulangan bencana terintegrasikan dalam perencanaan pembangunan nasional, dan
menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional.
• Telah tersusunnya Standarisasi Nasional Indonesia untuk PB antara lain untuk
rambu jalur evakuasi tsunami, jalur evakuasi tsunami, dan pedoman manajemen
kesiapsiagaan insiden dan kontinuitas operasional.
• Tersusunnya Peta Sumber Daya Logistik dan Peralatan yang tersebar di BPBD
provinsi, kabupaten, dan kota.
• Tersusunnya Standar Kompetensi Kerja Nasional PB. Saat ini telah tersusun
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Penanggulangan Bencana (SKKNI
PB).
Untuk selanjutnya tantangan dan peluang disajikan pada tabel berikut ini
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
35 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Tabel Tantangan dan Peluang
Tantangan
Peluang
Kemungkinan Meningkatnya Ancaman
Bencana Fenomena geologi yang semakin dinamis Perubahan iklim yang semakin ekstrim
Degradasi lingkungan yang semakin meningkat Demografi yang tidak terkelola
isu lingkungan kebijakan yang mendukung
pengurangan risiko bencana kecenderungan perubahan iklim global
Belum selesainya pembangunan sistem
penanggulangan bencana Legislasi Penanggulangan Bencana Kelembagaan Penanggulangan Bencana
Perencanaan Penanggulangan Bencana Pendanaan Penanggulangan bencana Peningkatan Kapasitas
Komitmen Nasional
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
36 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
BAB III
PERMASALAHAN
DAN
ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Menurut Undang-undang Nomor 23 TAhun 2014 tentang Pemerintah Daerah pasal 219
dan pasal 220, serta Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
pasal 46 menyebutkan bahwa Daerah Kabupaten/Kota membentuk badan untuk
melaksanakan fungsi penunjang Urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah
meliputi; keuangan; kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan; penelitian dan
pengembangan; dan fungsi lain sesuai ketantuan peraturan perundang-undangan. BPBD
mempunya tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan melaksanakan
kebijakan daerah di bidang penanggulangan bencana daerah.
Posisi BPBD sebagai perangkat daerah, sesuai tugas dan fungsinya serta merujuk pada
isu kebencanaan, isu pembangunan lingkungan hidup yang berkelanjutan dan ketahanan
terhadap bencana maka permasalahan yang teridentifikasi sebagai berikut :
Permasalahan yang dihadapi penanggulangan bencana dalam lima tahun mendatang
adalah masih tingginya risiko bencana yang disebabkan oleh belum maksimalnya
pelaksanaan penanggulangan bencana yang disebabkan oleh hal-hal berikut:
1) Belum dipahaminya PRB oleh sektor dan daerah sehingga program belum terintegrasi.
2) Belum dijadikannya Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) sebagai “masterplan”
bagi penanggulangan bencana di daerah.
3) Luasnya wilayah yang memerlukan waktu lebih lama untuk menerapkan PRB ke
seluruh masyarakat.
4) Dana untuk kebencanaan belum memenuhi peraturan yang ada.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
37 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Selengkapnya disarikan dalam Tabel T-B.35 Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Kabupaten Ciamis berikuti ini :
Pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran Penanggulangan Bencana
NO Masalah Pokok (sub isu Misi 4)
Masalah Akar Masalah Faktor Yang Mempengaruhi
1
kapasitas daerah dalam penanganan bencana
- rendahnya kesiapsiagaan masyarakat untuk mitigasi bencana
- belum optinalnya kelembagaan penyelenggaraan penanggulangan bencana
- rendahnya pelatihan peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan penaggulangan bencana
- belum optimalnya pemangku kebijakan di tiap lembaga dalam upaya peningkatan kapasitas pegawai maupun regulasi
- Rendahnya pemberian pelatihan kepada masyarakat dalam upaya mitigasi penanganan penanggulangan bencana
- Indeks kapasitas daerah dalam penanganan kebencanaan belum menjadi prioritas, baik regulasi, sumber daya manusia, sumber daya alam maupun keterlibatan pihak lainnya.
3.2 Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai
dalam 5 (lima) tahun mendatang. Visi juga harus menjawab permasalahan pembangunan
daerah dan/atau isu strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan
dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah. Dengan mempertimbangkan
kondisi daerah, permasalahan pembangunan, tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis,
dirumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah maka Visi
Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
38 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Visi Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk periode tahun 2019-2024 adalah :
“MANTAPNYA KEMANDIRIAN EKONOMI,
SEJAHTERA UNTUK SEMUA”
Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas. Rumusan misi merupakan
penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan.
Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan
yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.
Rumusan misi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik
eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
yang ada dalam pembangunan daerah. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang
akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi. Dengan gambaran misi yang demikian,
tim menelaah misi kepala daerah dan makna serta implikasinya bagi perencanaan pembangunan,
lalu menerjemahkannya ke dalam pernyataan misi sesuai kriteria pernyataan misi sebagaimana
telah dijelaskan di atas.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan
Kabupaten Ciamis 2019-2024 , sebagai berikut:
Misi 1 : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Pembangunan yang menekankan pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ini sesuai
dengan bidang kebencanaan dimana aspek mitigasi bencana menekankan pada
peningkatan kapasitas masyarakat. Dimana masyarakat mampu melakukan adaptasi
terhadap risiko yang muncul agar lebih produktif serta berdaya saing untuk mencapai
kehidupan yang lebih makmur dan sejahtera.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
39 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Misi 2 : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur
yang mendukung pengembangan wilayah
Dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima, penyelenggaraa
penanganan kebencanaan dalam pemanfaatan tata ruang untuk mempertimbangkan
faktor risiko bencana.
Misi 3 : Mengembangkan perekonomian yang berbasis ekonomi kerakyatan,
potensi unggulan lokal dan pemberdayaan masyarakat
Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang mendukung pertumbuhan dan
kelancaran aktivitas sosial dan perekonomian dengan tetap memperhatikan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ciamis sesuai daya dukung dan daya tampung
lingkungan dengan memperhatikan faktor mitigasi bencana untuk peningkatan
kapasitas daerah
Misi 4 : Memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bijaksana
untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
Pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi, degradasi lingkungan, pembangunan
infrastruktur, perubahan iklim termasuk pemanfaatan tata ruang yang tidak
mempertimbangkan risiko bencana akan berdampak kepada hasil akhir dalam
pencapaian Misi 4.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
40 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Misi 5 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efesien
Meningkatkan kemampuan aratur dalam hal penanganan kebencanaan menjadi
penting sebagai salah satu penggerak dalam peningkatan kapasitas ketahanan daerah
dalam memahami dalam pegukuran indeks risiko bencana Kabupaten Ciamis.
Misi 6 : Memperkuat ekonomi desa dalam rangka mewujudkan kemandirian masyarakat dan desa
Kerugian ekonomi akibat bencana pada tahun 2017 sekitar Rp. 30 Triliun (diluar
becana KARHUTLA Rp.221 Triilun), komunikasi informasi dan edukuasi dalam mitigasi
bencana melalui pengurangan risiko bencana (PRB) kepada masyarakat dan dunia
usaha menjadi suatu keharusan, dimana dunia usaha dan masyarakat menjadi pilar ke
dua dan ketiga selain pemerintah dalam upaya penanganan bencana di Indonesia.
Pernyataan Visi di atas, kemudian dijabarkan ke misi ke - 4 (empat) sebagai perwujudan
dalam upaya penanganan permasalahan kebencanaan di Kabupaten Ciamis, sebagai berikut :
“Memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bijaksana untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024, tugas dan fungsi BPBD dalam
Misi Memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bijaksana untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
41 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Dari Misi tersebut BPBD menentukan arah kebijakan pelaksanaan yaitu (1) Peningkatan
upaya deteksi dini terhadap ancaman bencana; serta (2) Memberikan fasilitas bagi peningkatan
kesadaran masyarakat dan (3) Upaya-upaya penyelengaraan penanganan bencana secara
efisien, efektif , terpadu dan berkelanjutan
Untuk mencapai hal tersebut, telah dirancang program pembangunan daerah yaitu ; (1)
Program Penanggulangan Bencana. Keberhasilan pencapaian tersebut dicirikan terbantunya
korban bencana alam baik melalui pengurangan risiko bencana, penanganan kedaruratan
bencana serta fasilitasi pemulihan penanganan pasca bencana.
Faktor penghambat dan pendorong pelayanan penanganan kebencanaan yang
berpengaruh pada pencapaian Visi dan Misi RPJMD disajikan dalam tabel berikut ini :
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD
Visi : Mantapnya kemandirian ekonomi sejahtera untuk semua Misi : Memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara bijaksana untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
NO Masalah Pokok pelayanan PD
Penghambat Pendorong
1
Masih rendahnya
kapasitas daerah dalam penanganan
bencana
- Kompetensi dan kapasitas sumber daya penyelenggaran
penanggulangan bencana masih kurang
- kurangnya sarana prasarana penunjang kelancaran kegiatan penanggulangan bencana
- manajemen sistem data informasi belum akurat dan
terintegrasi - jejaring pelibatan pemerintah,
masyarakat dan dunia usaha belum dikembangkan secara optima;
-
- peraturan kepala BNPB tentang peningkatan kapasitas SDM
- peningkatan sarana dan prasarana melalui program dan kegiatan yang tertuang dalam SPM urusan kebencanaan (permedagri 101 tahun 2018)
- pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai aspek
penyelenggaraan penanggulangan bencana tertuang dalam SPM urusan kebencanaan (permedagri 101 tahun 2018)
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
42 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
Arah Kebijakan Penanggulangan Bencana
Arah kebijakan RENAS PB 2020-2024 juga merupakan terjemahan Visi
Penanggulangan Bencana 2020-2044 yaitu "Mewujudkan Indonesia Tangguh Bencana untuk
Pembangunan Berkelanjutan”.
Arah Kebijakan Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana periode 2020-2024 adalah
“PENINGKATAN KETANGGUHAN BENCANA
MENUJU KESEJAHTERAAN YANG BERKETAHANAN
UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”
Tangguh bencana bermakna bahwa Indonesia mampu menahan, menyerap,
beradaptasi, dan memulihkan diri dari akibat bencana dan perubahan iklim secara tepat
waktu, efektif, dan efisien. Peningk atan ketangguhan bencana perlu mengikuti
perkembangan teknologi yang ada. Pemaduan birokrasi, informasi, teknologi, dan kepakaran
perlu diwadahi dalam suatu kolaborasi Big Data agar dapat mendorong terciptanya teknologi
keselamatan bencana dan sistem pendukung pengambilan keputusan yang cepat, akurat dan
handal
Sasaran Nasional Penanggulangan Bencana
Sasaran Nasional Penanggulangan Bencana Sesuai dengan arah kebijakan
penanggulangan bencana nasional 2020-2024 yang berfokus kepada kesejahteraan
masyarakat untuk pembangunan yang berkelanjutan, maka sasaran penanggulangan
bencana diukur dengan penurunan kerugian ekonomi terhadap PDB
Sasaran Nasional Penanggulangan Bencana adalah:
“MENURUNNYA KERUGIAN EKONOMI
TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
AKIBAT DAMPAK BENCANA”
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
43 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Dalam World Risk Report (2016), Indonesia dikategorikan sebagai negara dengan
tingkat risiko bencana yang tinggi. Hal tersebut disebabkan tingginya tingkat keterpaparan
(exposure) dan kerentanan (vulnerability) terhadap bencana. Bahkan hampir 75%
infrastruktur industri dan konektivitas dasar di Indonesia, termasuk sarana pendukungnya
dibangun pada zona rawan bencana. Hal ini menyebabkan tingginya kemungkinan
kerusakan pada aset infrastruktur yang meningkatkan pengeluaran operasional serta
penambahan biaya akibat penyediaan layanan alternatif. Semua ini berdampak pada
kinerja ekonomi yang diukur melalui Produk Domestik Bruto (PDB).
Kebijakan dan Strategi
Pencapaian Sasaran Nasional Penanggulangan Bencana dilaksanakan dengan
menerapkan Kebijakan Nasional penanggulangan bencana yang terdiri dari:
1. Penguatan dan Harmonisasi Sistem, Regulasi serta Tata Kelola PB yang efektif
dan efisien, dengan strategi :
a. Penguatan dan harmonisasi peraturan perundang-undangan
penanggulangan bencana
b. Penguatan tata kelola penanggulangan bencana yang semakin profesional,
transparan, dan akuntabel
2. Peningkatan sinergi antar kementerian/lembaga dan pemangku kepentingan
dalam penanggulangan bencana, dengan strategi: Penerapan riset inovasi dan
teknologi kebencanaan melalui integrasi kolaboratif multi pihak
3. Penguatan investasi pengelolaan risiko bencana sesuai dengan proyeksi
peningkatan risiko bencana, dengan strategi:(RENAS PB) - 2020-2024
a. Peningkatan Sarana Prasarana Mitigasi dan Pengurangan Risiko Bencana;
b. Penguatan Sistem Kesiapsiagaan Bencana;
c. Pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana dengan
pendekatan rekayasa sosial yang kolaboratif (collaborative social
engineering);
d. Peningkatan perlindungan terhadap kerentanan lingkungan di daerah rawan
bencana.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
44 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
4. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas penanganan kedaruratan bencana yang
cepat dan andal, dengan strategi Penguatan Sistem dan Operasionalisasi
Penanganan Darurat Bencana;
5. Percepatan pemulihan daerah dan masyarakat terdampak bencana untuk
membangun kehidupan yang lebih baik, dengan strategi Percepatan
Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi di daerah terdampak bencana.
Berdasarkan Renstra BNPB 2020 – 2024, di ketahui bahwa Visi BNPB adalah
sebagai berikut
“BNPB yang andal dan profesional mewujudkan Indonesia tangguh bencana
untuk mendukung Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berlandaskan gotong-Royong”
Visi tersebut merupakan gambaran terhadap apa yang ingin diwujudkan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana pada akhir pelaksanaan rencana pembangunan jangka
panjang nasional 2005 – 2025 yaitu bagaimana negara mampu memberikan perlindungan
kepada masyarakat dengan menjauhkan masyarakat dari bencana, menjauhkan bencana
dari masyarakat, meningkatkan kemampuan daya lenting masyarakat untuk pulih kembali
dari dampak bencana serta membangun budaya hidup harmonis berdampingan dengan
ancaman bencana yang mampu mengantisipasi, mengadaptasi serta menghindari
meminimalisir dampak bencana.
Upaya penanggulangan bencana yang andal adalah upaya penanggulangan bencana
yang terencana, terpadu, dan menyeluruh pada tiga tahapan penanganan bencana, yaitu:
(1) memberikan perumusan dan penetapan kebijakan yang tepat sejak tahapan pra
bencana, (2) melakukan penanganan yang tepat, cepat, efektif, efisien, dan terkoordinasi
pada tahapan penanganan darurat, dan (3) melakukan upaya pemulihan pascabencana yang
lebih baik, lebih aman dan berkelanjutan bagi masyarakat di daerah pascabencana.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
45 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Sejalan dengan visi BNPB 2020-2024, maka misi BNPB 2020-2024 sejalan dengan
misi Presiden 2020-2024 dan RPJMN 2020-2024 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pencegahan bencana untuk mengurangi risiko di daerah rawan bencana.
2. Meningkatkan penanganan darurat bencana yang cepat, tepat, efektif, dan terkoordinasi.
3. Meningkatkan pemulihan wilayah pascabencana menjadi lebih baik, lebih aman dan
berkelanjutan. 4. Memantapkan tata kelola penyelenggaraan penanggulangan bencana yang
profesional, akuntabel dan transparan.
Masih tingginya ancaman dan risiko bencana di Jawa Barat, sehingga perlu
peningkatan kesiapsiaagaan dan penanggulangan bencana menjadi isu strategis dalam
upaya peningkatan kualitas pembangunan penanggulangan bencana di Jawa Barat dengan
Tujuan utama pengembangan wilayah yang memperhatikan karakteristik daerah, daya
dukung lahan , kebencanaan, dan distribusi penduduk, dengan pengurangan indikator risiko
bencana menjadi indikator tujuan, dengan sasaran penurunan tingkat kerentanan terhadap
bencana.
Dimana indeks kerentanan dan indeks kapasitas menjadi indikator sasaran bagi
tercapainya tujuan penanganan penanggulangan bencana di Jawa Barat. Dimana
Pemerintah provinsi Jawa Barat telah membuat cetak biru dalam upaya penanganan
bencana melalui JRCP (Jabar Resilience Culture Propince), dalam cetak biru ini bahwa
perkembangan ketangguhan diukur melalui indikator-indikator ketangguhan yang berasal
dari masyarakat dan pemerintah. Peningkatan kapasitas diukur melalui indeks resilience
masyarakat dan pengurangan risiko bencana diukur dengan menggunakan indeks risiko
bencana (IRB).
Melalui program Jabar Juara yaitu Tanggap Bencana Juara dengan tagline Jabar
Resilience Culture Province atau Jawa Barat Berbudaya Tangguh Bencana, dimana
diharapkan masyarakat mempunyai daya lenting yang kuat sehingga mampu kembali dari
keterpurukan akibat bencana.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
46 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Hal tersebut sejalan dengan penanganan kebencanaan dalam RPJMN 2005- 2025
dimana dalam RPJMD Jabar 2018 – 2023 memfokuskan dalam meningkatkan kapasitas
penanggulangan bencana dan menurunkan kerentanan daerah-daerah seluruh
kabupaten/kota di Jawa Barat untuk menjadikan masyarakat Jawa Barat tangguh
menghadapi bencana. Hal ini sejalan dengan RPJMD Kkabupaten Ciamis 2019 – 2024
dimana menurunkan indeks risiko bencana Kabupaten menjadi sasaran dan tujuan dalam
penanggulangan bencana.
Dimana untuk penanganan kebencanaan menjadikan IRB (Indeks Risiko Bencana)
sebagai target RPJMD Jawa Barat dalam 5 Tahun kedepan dengan pencapaian indeks
sebagai berikut :
3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Ciamis merupakan penjabaran kebijakan
penataan ruang wilayah Kabupaten Ciamis ke dalam langkah-langkah operasional untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten
dirumuskan berdasarkan :
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
47 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Ciamis;
Kapasitas sumberdaya wilayah Kabupaten Ciamis dalam melaksanakan
kebijakan penataan ruangnya ; dan
Ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam dukumen Tata Ruang program utama penanganan kebencanaan terkait dengan
kawasan rawan bencana adalah dengan melakukan upaya identifikasi dan inventarisasi
kawasan- kawasan rawan bencana secara lebih akurat, pemetaan kawasan bencana alam,
pengaturan kegiatan manusia di kawasan rawan bencana, melakukan upaya untuk
mengurangi/mentiadakan resiko bencana alam, melakukan sosialisasi bencana alam pada
masyarakat di daerah rawan bencana, peningkatan kapasitas masyarakat, melakukan
pengelolaan dan konservasi DAS dan sumber daya airnya secara optimal, melakukan
penguatan kelembagaan mengenai kebencanaan, penguatan mata pencaharian masyarakat di
daerah rawan bencana, relokasi permukiman pada kawasan rawan bencana.
Di dalam dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) dijelaskan bahwa kawasan rawan
gempa, gerakan tanah dan longsor serta banjir dan angin puting beliung meliputi :
a. untuk kawasan gerakan tanah (tanah longsor) tinggi meliputi ; Kecamatan
Panawangan, Panumbangan, Cihaurbeuti, Panjalu dan Pamarican
b. untuk kawasan banjir meliputi ; Panumbangan, Purwadadi, Pamarican dan
Banjarsari
c. untuk kawasan angin puting beliung tinggi meliputi ; Banjarsari, Baregbeg, Ciamis,
Cihaurbeuti, Kawali, Pamarican, Panjalu, Purwadadi, Sadananya.
Sistem Penyediaan Jalur dan Ruang Evakuasi
Rencana pengembangan evakuasi bencana alam terbagi menjadi jalur dan
ruang evakuasi bencana. Rencana jalur dan ruang evakuasi bencana didukung oleh
penyediaan sarana dan prasarana tanggap darurat bencana (early warning system)
yang memadai.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
48 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Sistem penyediaan jalur dan ruang evakuasi bencana meliputi
jalur evakuasi bencana gerakan tanah tinggi meliputi:
Kecamatan Sukamantri, Kecamatan Panawangan, Kecamatan Rajadesa, Kecamatan Rancah, Kecamatan
Tambaksari, Kecamatan Sukadana, Kecamatan Cidolog, Kecamatan Pamarican, Kecamatan Banjaranyar,
Kecamatan Cimaragas, Kecamatan Cihaurbeuti, Kecamatan Sadananya, Kecamatan Panjalu dan Kecamatan
Panumbangan.
jalur evakuasi bencana banjir meliputi:
Kecamatan Cisaga, Kecamatan Cijeungjing, Kecamatan Pamarican, Kecamatan Banjarsari,
Kecamatan Purwadadi dan Kecamatan Banjaranyar
Penyediaan ruang evakuasi bencana meliputi:
lapangan olahraga atau lapangan terbuka; dan fasilitas umum dan sosial meliputi:
gedung sekolah, rumah sakit atau gedung kesehatan lainnya, kantor pemerintah, terminal,
Lapangan terbuka atau lapangan olahraga dan bangunan fasilitas umum lainnya.
Isu strategis lainnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang terjadi saat ini
adalah alih fungsi lahan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan peruntukannya dapat
mengakibatkan terjadinya degradasi lahan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan potensi
bencana yang timbul seperti erosi, banjir, polusi dan lain-lain. Dampak yang dapat terjadi dari
aktifitas penambangan adalah terjadinya longsoran tebing. Sebagai respon atas berbagai isu
lingkungan hidup tersebut, maka BPBD perlu mengoptimalkan fungsi koordinasi, komando
dan pelaksana sehingga upaya penanggulangan bencana secara komprehensif dan sistematis
dapat terpadu dengan kebijakan pembangunan daerah.
Kabupaten Ciamis yang memiliki kawasan rawan bencana diantaranya kawasan rawan
gempa, gerakan tanah, dan longsor. Hal tersebut merupakan tantangan bagi BPBD dalam
menyelenggarakan penanggulangan bencana, terutama kegiatan dalam pencegahan dan
kesiapsiagaan bencana berupa pengurangan risiko bencana. Upaya yang dilakukan melalui
program mitigasi bencana dan penyebarluasan informasi bencana dan penguatan peran
masyarakat pada tahun 2019-2024.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
49 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
3.5 Penentuan Isu-isu Stratetis
Analisis lingkungan strategis merupakan bagian dari komponen perencanaan strategis
dan merupakan proses untuk selalu menempatkan organisasi dalam posisi strategis, sehingga
dalam perkembangannya akan membantu organisasi untuk berada pada posisi yang paling
optimal, juga terarah dan terkendali. Analisa lingkungan strategis dilakukan dengan
menganalisa lingkungan eksternal dan internal dan mengelompokkan kondisi lingkungan
eksternal dan internal berdasarkan empat kategori, yaitu: Kekuatan (strength) , Kelemahan
(weakness), Peluang (opportunity), dan Ancaman (Threat).
Selain itu perlu strategi khususnya dalam menghadapi permasalahan dan tatntangan
serta memanfaatkan peluang, dengan melakukan:
1. Optimalitas Komitmen Daerah
2. Perkuatan Kelembagaan Penanggulangan Bencana
3. Perkuatan Kesiapsiagaan Untuk Ketangguhan Operasi Tanggap Darurat
4. Perkuatan Ketangguhan Komunitas
5. Optimalitas Kemitraan Penanggulangan Bencana
6. Pengembangan Kerjasama Daerah
Isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam menentukan program dan
kegiatan yang diprioritaskan selama 5 tahun ke depan (2019-2024) untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
Lingkungan Internal Kekuatan (Strength)
Faktor-faktor yang saat ini merupakan kekuatan utama BPBD untuk mencapai visi
dan misinya ke depan adalah:
1. Sudah ada undang-undang dan peraturan pemerintah terkait pengelolaan
kebencanaan. 2. Adanya restrukturisasi organisasi kebencanaan yang memperkuat
pelaksanaan tugas dan fungsi serta implementasi reformasi birokrisasi. 3. Sudah
terbentuknya mekanisme koordinasi dengan BPBD di seluruh provinsi/ kabupaten/kota.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
50 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
4. Sudah terbentuknya mekanisme koordinasi dan kolaborasi penanggulangan bencana
dengan pemangku kepentingan terkait (Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah/
Perguruan Tinggi/Dunia Usaha/LSM/ media). 5. Tersedianya dukungan yang kuat terkait
pendanaan terutama pada tahapan penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi.
6. Sudah tersusunnya Indeks Risiko Bencana yang dapat digunakan sebagai indikator
keberhasilan penanggulangan bencana secara nasional. 7. Sudah terbentuknya
mekanisme koordinasi pengelolaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana
secara nasional. 8. Sudah terbentuknya forum lembaga usaha penanggulangan bencana
dan forum pengurangan risiko bencana serta forum perguruan tinggi. 9. Sudah
terbentuknya partisipasi masyarakat melalui kearifan lokal, keberadaan desa tangguh
bencana (Destana) dan relawan kebencanaan.
Lingkungan internal Kelemahan (weakness)
Faktor-faktor yang saat ini merupakan kelemahan utama BNPB untuk mencapai visi
dan misinya ke depan adalah:
1. Masih diperlukannya upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk
mengurangi disparitas antara unit kerja. 2. Masih diperlukan penguatan sistem, regulasi
dan tata kelola bencana. 3. Masih diperlukan peningkatan kualitas (cepat, tepat, efektif)
terutama pada tahapan penanganan darurat. 4. Masih diperlukan penyempurnaan
indikator-indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan upaya penanggulangan
bencana. 5. Masih diperlukan peningkatan koordinasi dengan Kementerian/ Lembaga/
Pemerintah Daerah terkait kebijakan dan penataan ruang berbasis risiko bencana. 6.
Masih perlu ditingkatkan ketersediaan, kualitas dan kapasitas data, informasi, serta
literasi kebencanaan yang terintegrasi. 7. Masih diperlukan penguatan pendekatan yang
mengedepankan upaya pencegahan dalam penanggulangan bencana. 8. Masih
diperlukan peningkatan kualitas pengelolaan dan jaringan logistik dan peralatan
kebencanaan yang terstandarisasi secara nasional.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
51 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Lingkungan eksternal Peluang (opportunity)
Faktor-faktor eksternal yang berperan menjadi peluang yang harus dimanfaatkan
oleh BNPB guna mencapai visi dan misinya ke depan adalah:
1. Tingginya tingkat kerelawanan sosial, antusiasme dan tingkat keterlibatan masyarakat
dalam penanggulangan bencana. 2. Besarnya keterlibatan lembaga usaha dalam
penguatan kapasitas pemenuhan kebutuhan logistik dan peralatan kebencanaan 3.
Besarnya keterlibatan lembaga usaha dalam kerangka corporate sosial responsibility
dalam upaya penanggulangan bencana. 4. Besarnya potensi kerjasama penanggulanan
bencana dengan pihak internasional. 5. Besarnya sinergisitas koordinasi dan
pelaksanaan penanggulangan bencana dengan Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah
Daerah dalam kerangka program prioritas nasional. 6. Besarnya potensi pusat-pusat
studi kebencanaan yang dikembangkan oleh perguruan tinggi dalam mendukung upaya
penanggulangan bencana. 7. Besarnya peran media dalam penyebarluasan informasi
dan edukasi kebencanaan.
Lingkungan eksternal Ancaman (Threat)
Faktor-faktor eksternal yang berperan sebagai ancaman yang menjadi tantangan
yang harus dihadapi oleh BNPB guna mencapai visi dan misinya ke depan adalah:
1. Semakin meningkatnya frekuensi kejadian bencana, baik yang berupa bencana alam
maupun non alam. 2. Masalah perekonomian dan finansial global yang kadang-kadang
tidak menentu berpotensi mempengaruhi mekanisme penganggaran dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana 3. Adanya potensi perubahan iklim yang
mempengaruhi frekuensi kejadian bencana. 4. Masih adanya pemerintah daerah yang
belum berkomitmen secara baik terhadap penyelenggaraan penanggulangan bencana
terutama terkait dengan penganggaran. 5. Masih adanya regulasi yang belum mendukung
secara baik terhadap penyelenggaraan penanggulangan bencana. 6. Adanya potensi
kejadian bencana non alam seperti pandemi penyakit menular, seringkali menjadi ancaman
dalam pemenuhan kebutuhan logistik dan peralatan pada penanganan darurat bencana.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
52 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPBD Kabupaten Ciamis
Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut
di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan
sasaran yang akan dicapai.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani
isu strategis daerah yang dihadapi. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan
dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional
untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Perumusan tujuan dan sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Ciamis tahun 2019-2024 sesuai dengan tujuan RPJMD yakni Terpenuhinya
Kualitas Lingkungan Hidup yang Merata dan Layak bagi Masyarakat serta Mendukung
Pembangunan Berkelanjutan dengan Indikator Tujuan Indeks Resiko Bencana, Sasaran
Meningkatnya kapasitas terhadap bencana dan Indikator Sasaran Indeks Ketahanan
Daerah.
Upaya tersebut, BPBD menetapkan tujuan dan sasaran jangka menengah yakni ;
Tujuan :
Meningkatnya kapasitas terhadap bencana
Indikator Tujuan :
Indeks Ketahanan Daerah
Sasaran :
Meningkatnya ketangguhan masyarakat dalam Penanggulangan Bencana
Indikator Sasaran :
Indeks Kapasitas Daerah
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
53 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Rumusan Tujuan BPBD
1. Tercapainya pengurangan risiko bencana di daerah rawan bencana.
2. Terwujudnya penanganan darurat bencana yang cepat, tepat, efektif, dan terkoordinasi.
3. Terwujudnya pemulihan wilayah pascabencana menjadi lebih baik, lebih aman dan berkelanjutan.
4. Terwujudnya tata kelola penyelenggaraan penanggulangan bencana yang profesional, akuntabel dan transparan
Sasaran Strategis BPBD
1. Menurunnya risiko bencana di daerah rawan bencana. 2. Terselamatkannya sebanyak mungkin jiwa pada saat
keadaan darurat bencana. 3. Terpulihkannya sarana dan prasarana, sosial, ekonomi dan produktivitas sumber daya
alam pada daerah terdampak pascabencana. 4. Meningkatnya kualitas tata kelola penyelengaraan penanggulangan
bencana yang profesional, akuntabel dan transparan.
Selanjutnya untuk mengukur keberhasilan dari sasaran strategis yang telah
ditetapkan, maka ditetapkan pula indikatornya dalam format indikator kinerja sasaran
strategis. Untuk lebih jelasnya indikator kinerja sasaran strategis yang digunakan dapat dilihat
pada tabel berikut :
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
54 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Tujuan dan Sasaran jangka menengah BPBD disajikan dalam Tabel T-C.25
NO. Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran
SATUAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE- Kondisi pada
akhir Renstra
2020 2021 2022 2023 2024
1 Meningkatnya kapasitas terhadap
bencana
Indeks Ketahanan Daerah
Meningkatnya
ketangguhan
masyarakat
dalam
Penanggulangan
Bencana
Indeks kapasitas daerah
Point 0,30 0,32 0,35 0,40 0,43 0,72
2 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan
kapasitas organisasi perangkat daerah
Indek Maturitas
Indeks SAKIP
Meningkatnya
kepatuhan dalam
pendayagunaan
apartur
Nilai
Maturitas
SPIP
Nilai Sakip
Daerah
Nilai
Nilai
3
bb
3
bb
3
bb
3
bb
3
bb
3
bb
Meningkatnya kinerja OPD dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat
Indeks Kepuasan
Masyarakat
NIlai 82 82 83 84 85 85
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
55 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
BAB V
STRATEGI dan ARAH KEBIJAKAN
Apa yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dielaborasi ke
dalam upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut melalui strategi dan
arah kebijakan BPBD yang akan dilaksanakan hingga tahun 2024.
Strategi dan Kebijakan Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Arah Kebijakan BPBD untuk mencapai tujuan dan sasaran BPBD adalah sebagai
berikut
1.Peningkatan sistem dan strategi Penanggulangan Bencana yang andal, inovatif, kolaboratif dan implementatif. 2.
Peningkatan kesiapsiagaan pemerintah daerah, lembaga usaha, masyarakat, perguruan tinggi dan media yang
terkoordinasi dalam menghadapi bencana. 3. Peningkatan layanan darurat bencana yang cepat, tepat, dan
terkoordinasi. 4. Peningkatan layanan pendampingan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana guna mendukung
pencapaian kehidupan dan penghidupan masyarakat di wilayah terdampak bencana yang berkualitas. 5.
Penyediaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana serta pengembangan jaringan sesuai standar
kebutuhan minimal dan karakteristik wilayah. 6. Penguatan tata kelola penyelenggaraan penanggulangan bencana
yang profesional dan inklusif
Selanjutnya strategi BPBD 2019-2024 yang dikembangkan sebagai berikut
1. Penguatan sistem, regulasi, strategi dan tata kelola penanggulangan bencana. 2. Penguatan data, informasi dan
literasi kebencanaan. 3. Integrasi kebijakan dan penataan ruang berbasis pengurangan risiko bencana. 4.
Penguatan sistem mitigasi multi ancaman bencana terpadu. 5. Penguatan penanganan darurat bencana. 6.
Peningkatan sarana dan prasarana kebencanaan. 7. Pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah terdampak
bencana
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
56 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Gambaran strategi BPBD 2019 – 2024 yang dikembangkan
dapat dilihat pada tabel TC-26 berikut ini
Arah Kebijakan Strategi
Peningkatan sistem dan strategi
Penanggulangan Bencana yang andal, inovatif,
kolaboratif dan implementatif
Penguatan sistem, strategi dan tata kelola
penanggulangan bencana.
Peningkatan kesiapsiagaan
pemerintah/pemerintah daerah, lembaga usaha,
masyarakat, akademisi dan media yang
terkoordinasi dalam menghadapi bencana
Penguatan ketahanan bencana di daerah rawan
bencana
Peningkatan layanan darurat bencana yang
cepat, tepat, dan terkoordinasi
Penguatan koordinasi
dan komando
penanganan darurat
Peningkatan layanan pendampingan rehabilitasi
dan rekonstruksi pascabencana guna
mendukung pencapaian kehidupan dan
penghidupan masyarakat di wilayah terdampak
bencana yang berkualitas
Pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah
terdampak bencana
Penyediaan logistik dan peralatan
penanggulangan bencana serta pengembangan
jaringan sesuai standar kebutuhan minimal dan
karakteristik wilayah
Penguatan tata kelola logistik dan peralatan nasional
Penguatan tata kelola penyelenggaraan
penanggulangan bencana yang profesional dan
inklusif
Penguatan tata kelola penanggulangan bencana
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
57 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
BAB VI
RENCANA PROGRAM
DAN
KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi
pemerintah.
Program dan Kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah tahun 2019-2024
disajikan pada Lampiran Tabel T-C.27.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
58 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
URUSAN PELAYANAN DASAR
1.05 URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG KETENTERAMAN DAN
KETERTIBAN UMUM SERTA
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
2.856.293.300 10.345.072.000 11.029.970.300 10.804.208.600 ########## 11.210.943.900
1.05.0.00.0.00.04.00 Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
1
1.05.01 PROGRAM PENUNJANG
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Nilai SAKIP Perangkat Daerah Nlai bb bb 997.510.500 bb 5.205.731.300 bb 5.604.970.300 bb 5.380.708.600 bb 5.660.443.900 bb 5.660.443.900
1.858.782.800 5.139.340.700 5.425.000.000 5.423.500.000 5.550.500.000 5.550.500.000
1 Presentase destana yang
meningkat kapasitasnya
Persen N/A 15,79 26,32 52,63 78,95 100,00 100,00
2 Persentase evakuasi korban
bencana yang tertangani
Persen N/A 25,34 28,00 31,00 34,00 37,00 37,00
3 Persentase penanganan
kerusakan fisik pasca bencana
sesuai dengan jitupasna
Persen N/A 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 70,00
NoBidang Urusan Pemerintahan dan
Program Perangkat Daerah
Indikator Kinerja Program
(Outcome)Satuan
Kondisi Awal
(Tahun 2019)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi Akhir
Tabel 7.3
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024
3
2020 2021 2022 2023 2024
1.05.03 PROGRAM
PENANGGULANGAN BENCANA
2
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
59 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
2019 2020 Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP
4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Indeks Perangkat Kapasitas
Daerah
0,64 10.345.072.000,00 0,64 10.987.970.300,00 0,65 10.804.208.600,00 0,66 11.210.943.900,00 0,66 43.348.194.800,00
Persentase warga negara
yang memperoleh layanan
informasi rawan bencana
Persen Jumlah penduduk di
kawasan rawan
bencana yang
memperoleh infomasi
rawan bencana
sesuai jenis ancaman
bencana di bagi
jumlah keseluruhan
penduduk di lokasi
rawan bencana di kali
100
3,40% 4% 221.800.000 4,50% 820.000.000 5% 350.000.000 5,50% 385.000.000 22,40% 1.776.800.000
Penyusunan
dokumen kajian
risiko bencana
Jumlah dokumen Kajian
Risiko Bencana yang disusun
Dok - 0.000 1 500.000.000 - 0.000 - 0.000 1 500.000.000
Sosialisasi,
Komunikasi,
Informasi dan
Edukasi (KIE)
Rawan
Bencana
Kabupaten/Kota
Jumlah masyarakat yang
menerima Sosiaisasi, KIE
rawan bencana
Orang 48 24 221.800.000 24 320.000.000 24 350.000.000 24 385.000.000 144 1.276.800.000
Capaian Program dan Kegiatan serta Pagu Indikatif Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2021 - 2024
Program dan
kegiatan
Indikator Kinerja, Tujuan,
Sasaran, Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Satuan Rumus Perhitungan
Data Capaian
pada tahun
awal
perencanaan
Target Kinerja Program/ Kegiatan dan sumber pendanaan
2021 2022 2023 2024Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra
3
Pelayanan
Informasi Rawan
Bencana
Kabupaten/Kota
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
60 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Persentase warga negara
yang memperoleh layanan
pencegahan dan
kesiapsiagaan terhadap
bencana
Persen jumlah aparatur dan
warga Negara yang
ikut pelatihan
pencegahan dan
kesiapsiagaan di
lokasi rawan bencana
di bagi jumlah
penduduk di lokasi
rawan bencana di kali
100
3,50% 4,50% 3.828.350.200 5,50% 1.920.000.000 6% 2.148.000.000 6,50% 2.031.000.000 26,00% 9.927.350.200
Penyusunan
Rencana
Penanggulangan
Bencana
Kabupaten/Kota
Jumlah dokumen Rencana
Penanggulangan Bencana
yang disusun
Dok
- -
0.000
- 220.000.000 1 0.000 - 0.000 1
220.000.000
Pelatihan
Pencegahan
dan Mitigasi
Bencana
Kabupaten
/Kota
Jumlah masyarakat yang
memperoleh pelatihan
pencegahan dan mitigasi
bencana
Orang
80 500 70.250.000 500 400.000.000 1.000 440.000.000 1.500 484.000.000 3.580
1.394.250.000
Pengendalian
Operasi dan
Penyediaan
Sarana
Prasarana
Kesiapsiagaan
terhadap
Bencana
Kabupaten/Kota
Jumlah operasi
pengendalian yang
dilaksanakan dan sarana
prasarana yang tersedia
pada kesiapsiagaan
terhadap bencana
Unit - 5 100.000.000 5 110.000.000 5 121.000.000 331.000.000
Penyediaan
Peralatan
Perlindungan
dan
Kesiapsiagaan
terhadap
Bencana
Jumlah Peralatan
Perlindungan dan
Kesiapsiagaan terhadap
bencana yang disediakan
Unit 5 - 5 50.000.000 5 55.000.000 5 60.500.000 20 165.500.000
Pengelolaan
Risiko Bencana
Kabupaten/Kota
Jumlah Pengelolaan Risiko
Bencana yang dilakukan
kali 5 - 3 25.000.000 3 27.500.000 3 30.000.000 14 82.500.000
Penguatan
Kapasitas
Kawasan untuk
Pencegahan
dan
Kesiapsiagaan
Jumlah Desa yang
diperkuat dengan
pencegahan dan mitigasi
bencana
Desa 3 5 140.000.000 5 400.000.000 5 440.000.000 5 484.000.000 23 1.464.000.000
Penanganan
Pascabencana
Kabupaten/Kota
Jumlah laporan
penanganan pasca bencana
Laporan 6 1 3.568.100.200 1 400.000.000 1 440.000.000 1 484.000.000 10 4.892.100.200
Pengembangan
Kapasitas Tim
Reaksi Cepat
(TRC) Bencana
Kabupaten/Kota
Jumlah Personil Tim TRC
yang Terlatih dalam
Penanggulangan Bencana;
Orang 30 - - 30 70.000.000 30 75.000.000 30 82.500.000 30 227.500.000
Penyusunan
Rencana
Kontijensi
Jumlah dokumen Rencana
Kontijensi yang disusun
dokumen - - - - 0.000 1 300.000.000 - - 1 300.000.000
Gladi
Kesiapsiagaan
terhadap
Bencana
Jumlah Gladi Kesiapsiagaan
terhadap bencana yang
dilaksanakan
kali 2 1 50.000.000 2 200.000.000 2 200.000.000 2 220.000.000 9 670.000.000
Penyusunan
Rencana
Penanggulangan
Kedaruratan
Bencana
Jumlah dokumen Rencana
Penanggulangan
Kedaruratan Bencana (
RPKB ) yang disusun
dok - - - 1 55.000.000 1 60.500.000 1 65.000.000 3 180.500.000
Pelayanan
Pencegahan dan
kesiapsiagaan
terhadap Bencana
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
61 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
2019 2020 Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP
4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Persentase warga negara
yang memperoleh layanan
penyelamatan dan evakuasi
korban bencana
Persen Persentase warga
negara yang
memperoleh layanan
penyelamatan dan
evakuasi korban
bencana
75 35,00 1.004.190.500 35,00 2.400.000.000 35,00 2.620.500.000 35,00 2.807.800.000 #REF! 8.832.490.500
Respon Cepat
Kejadian Luar
Biasa
Penyekit/Wabah
Zoonosis
Prioritas
Jumlah Kejadian Luar Biasa
Penyekit/Wabah Zoonosis
Prioritas yang tertangani
pada saat darurat bencana
Kali - - - - 2 30.000.000 2 33.000.000 2 36.300.000 6 99.300.000
Respon Cepat
Darurat
Bencana
Kabupaten/Kota
Jumlah Darurat Bencana
yang tertangani
Kali - - - - 2 45.000.000 2 50.000.000 2 55.000.000 6 150.000.000
Pencarian,
Pertolongan
dan Evakuasi
Korban
Bencana
Kabupaten/Kota
Jumlah pencarian,
pertolongan dan evakuasi
korban bencana yang
dilakukan pusdalop BPBD
kali - - 520 800.200.000 520 1.700.000.000 520 1.850.000.000 520 2.000.000.000 2.080 6.350.200.000
Penyediaan
Logistik
Penyelamatan
dan Evakuasi
Korban
Bencana
Kabupaten/Kota
Jumlah Logistik yang
terdistribusi untuk
penyelamatan dan evakuasi
korban bencana
Paket - 1.500 1.500 203.990.500 1.500 500.000.000 1.500 550.000.000 1.500 565.000.000 7.500 1.818.990.500
Aktivasi Sistem
Komando
Penanganan
Darurat
Bencana
Jumlah aktivasi sistem
komando penanganan
darurat bencana yang
dilakukan
kali - - - - 6 75.000.000 6 82.500.000 6 91.000.000 18 248.500.000
Respon Cepat
Bencana Non
Alam
Epidemi/Wabah
Penyakit
Jumlah Kejadian Bencana
Non Alam Epidemi/Wabah
Penyakit yang tertangani
pada saat darurat bencana
Kali - - - - 2 50.000.000 2 55.000.000 2 60.500.000 6 165.500.000
Program dan
kegiatan
Indikator Kinerja, Tujuan,
Sasaran, Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Satuan Rumus Perhitungan
Data Capaian
pada tahun
awal
perencanaan
Target Kinerja Program/ Kegiatan dan sumber pendanaan
2021 2022 2023 2024Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra
3
Pelayanan
Penyelamatan dan
Evakuasi Korban
Bencana
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
62 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
2019 2020 Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP
4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Persentase penataan
sistem dasar
penanggulangan bencana
% Jumlah penataan
sistem dasar PB yang
di lakukan di bagi
keseluruhan sistem
dasar PB di kali 100
2 85.000.000 5 285.000.000 5 305.000.000 5 326.700.000 17 1.001.700.000
Penyusunan
Regulasi
Penanggulangan
Bencana
Kabupaten/Kota
Jumlah regulasi
penanggulangan bencana
yang disusun
Dok - 1 45.000.000 1 50.000.000 1 55.000.000 3 150.000.000
Penguatan
Kelembagaan
Bencana
Kabupaten/Kota
Jumlah aparatur yang
terlatih dalam manajemen
Penanggulangan Bencana
Orang 2.018 60 50.000.000 60 50.000.000 60 55.000.000 60 60.500.000 2.258 215.500.000
Kerjasama
antar Lembaga
dan Kemitraan
dalam
Penanggulangan
Bencana
Kabupaten/Kota
Jumlah Kerjasama antar
Lembaga dan Kemitraan
dalam Penanggulangan
Bencana
Kali 1 1 35.000.000 3 120.000.000 3 120.000.000 3 121.200.000 11 396.200.000
Pengelolaan
dan
Pemanfaatan
Sistem
Informasi
Kebencanaan
Jumlah sistem informasi
kebencanaan yang di kelola
( inventarisasi data )
Dokumen - - - 1 25.000.000 1 30.000.000 1 35.000.000 3 90.000.000
Pembinaan dan
Pengawasan
Penyelenggaraa
n
Penanggulangan
Bencana
Jumlah Pembinaan dan
Pengawasan
Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
yang dilakukan (monev)
kali - - 1 45.000.000 1 50.000.000 1 55.000.000 3 150.000.000
Program dan
kegiatan
Indikator Kinerja, Tujuan,
Sasaran, Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Satuan Rumus Perhitungan
Data Capaian
pada tahun
awal
perencanaan
Target Kinerja Program/ Kegiatan dan sumber pendanaan
2021 2022 2023 2024Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra
3
Penataan Sistem
Dasar
Penanggulangan
Bencana
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
63 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Program dan kegiatan tersebut telah mengakomodir untuk penerapan standar
pelayanan minimal (SPM) yang menjadi kewenangan Kabupaten Ciais dan proyek strategi
snasional. Penerapan SPM dalam RENSTRA termausk RPJMD diwujudkan dalam program
dan kegiatan. Program terkait penerapan SPM sebagai bagaian dari program pembangunan
daerah Kabupaten Ciamis hal tersebut sejalan dengan peraturan menteri dalam negeri No
101 tahun 2018 tentang Pelayanan Standar Minimal urusan kebencanaan terlihat dalam
table dibawah ini
NO JENIS PELAYANAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM
1 Pelayanan Informasi Rawan
Bencana
PENANGGULANGAN
BENCANA
Presentase destana yang
meningkat kapasitasnya
2 Pelayanan Pencegahan dan
Kesiapsiagaan Terhadap
Bencana
Persentase penanganan
kerusakan fisik pasca bencana
sesuai dengan jitupasna
3 Pelayanan Penyelamatan dan
Evakuasi Korban Bencana
Persentase evakuasi korban
bencana yang tertangani
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
64 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN
(BID URUSAN TRATIBUMLINMAS URUSAN BENCANA)
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, BPBD Kabupaten Ciamis harus
berkontribusi secara langsung dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD yaitu Misi ke empat Memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara
bijaksana untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dimana tujuan daerah yaitu
terpeliharanya kelestarian fungsi LH sebagai penyangga sistem kehidupan dengan
menjadikan penurunan indeks risiko bencana sebagai indikator tujuan dimana peningkatan
ketangguhan bencana sebagai sasaran daerah dalam upaya penangganan dan
penanggulangan bencana di Kabupaten Ciamis.
Kinerja penyelenggaraan urusan kebencaan di focus kan dalam menurunkan indeks
risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang berisiko tinggi, dengan
sasaran kinerja menurunkan risiko bencana melaui peningkatan kapasitas pemerintah
daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana dengan bentuk upaya kegatan
internaliasi PRB dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, penurunan tingkat
kerentanan terhadap bencana dan peningkatan kapasitsa pemerintah daerah, masyarakat
dalam penanggulangan bencana.
Dimana penurunan Indeks Risiko Bencana (IRB) untuk Kabupaten Ciamis dimulai
pada tahun 2015, dengan menggunakan tabel yang didasarkan pada table PB dan
majemen risiko bencana melalui kajian kapasitas indeks ketahanan daerah (IKD).
Indeks Risiko Bencana
Upaya penanggulangan bencana perlu diawali dengan pemahaman atas risiko
bencana yang ada berdasarkan hasil kajian risiko. Penilaian dampak bencana (korban jiwa,
kerusakan atau kerugian) menjadi penilaian potensi kehilangan atau kerugian (risiko).
Dalam indeks risiko, tingkat kebencanaan dinilai berdasarkan komponen penyusunnya,
yaitu bahaya, keterpaparan, dan kapasitas pemerintah serta komunitas dalam menghadapi
bencana.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
65 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Adanya penilaian tingkat risiko berdasarkan potensi kerugian tentunya dapat
membantu upaya untuk pengurangan risiko bencana di suatu daerah. Risiko bencana akan
mengalami penurunan atau peningkatan seiring adanya perubahan pada komponen
penyusunnya. Lebih lanjut, penilaian secara berkelanjutan terhadap indeks risiko ini dapat
menjadi perangkat pemantauan dan evaluasi terhadap capaian program penanggulangan
bencana pada periode tertentu. Data perkembangan indeks risiko bencana di Kabupaten
Ciamis dapat dilihat pada tabel berikut ini
Indeks Risiko Bencana
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
66 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Indeks Ketahanan dan Kapasitas Daerah ( IKD)
IKD sendiri adalah instrumen untuk mengukur kapasitas daerah dengan asumsi
bahwa bahaya atau ancaman bencana dan kerentanan di daerah tersebut kondisinya tetap.
Tiga hal tersebut, yaitu indeks kapasitas, kerentanan, dan ancaman bencana adalah komponen
penyusun IRB. Oleh karenanya, dengan IKD yang mengukur kapasitas suatu daerah dapat
dilakukan monitoring dan evaluasi naik dan turunnya IRB di daerah tertentu. Dari IKD, maka
setiap kab/kota mampu mengetahui apa saja upaya yang sudah dilakukan dan langkah tindak
lanjut yang perlu dilakukan untuk menurunkan risiko.
Indeks Ketahanan Daerah diukur dengan menghitung 71 indikator atau tool analisa
kapasitas daerah (rata-rata 7 prioritas), sedangkan Indeks Kapasitas Daerah, diukur dengan
rumus sebagai berikut ; Indeks Kapasitas Daerah = (0.6 x Nilai Kesiapsiagaan) + (0.4 x Nilai
Ketahanan), dengan nilai kesiapsiagaan berupa survey kesiapsiagaan. Berikut tabel contoh hasil
perhitungan tahun 2020.
NO. PRIORITASINDEKS
PRIORITAS
INDEKS
KAPASITAS
DAERAH
TINGKAT
KAPASITAS
DAERAH
1 Perkuatan Kebijakan dan Kelembagaan 0,95
2 Pengkajian Risiko dan Perencanaan Terpadu 1,00
3 Pengembangan Sistem Informasi, Diklat dan Logistik 0,79
4 Penanganan Tematik Kawasan Rawan Bencana 0,61
5 Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi Bencana 0,62
6 Perkuatan Kesiapsiagaan dan Penanganan Darurat Bencana 0,57
7 Pengembangan Sistem Pemulihan Bencana 0,51
0,64 SEDANG
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
67 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Ilustrasi Target Indikator Kinerja RPJMD dan BPBD Kabupaten Ciamis Tahun
2019-2024
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
68 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Tabel C-28 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Sedangkan penerima pelayanan dasar SPM Sub Urusan bencana adalah warga Negara
yang berada di kawasan rawan bencana dan yang menjadi korban bencana untuk jenis pelayanan
dasar pelayanan informasi rawan bencana, dan pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban
bencana.
Indikator Kinerja
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
TARGET
2020 2021 2022 2023 2024
Indeks Kapasitas Daerah 0,32 0,35 0,40 0,43
Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan kapasitas OPD
3 3 3 3 3 3
bb bb bb bb bb bb
Meningkatnya kinerja OPD dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
82 82 82 83 84 85
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
69 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
No
Jenis Pelayanan SPM Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum
dan Perlindungan Masyarakat
Sub Urusan Bencana
Target Renstra ( pemetaan akhir 2019)
2020 2021 2022 2023 2024
1 Pelayanan Informasi Rawan Bencana
3,4% 4% 4,5% 5% 5,5%
2 Pelayanan pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana
3,5% 4,50%
5,50%
6%
6,50%
3 Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana
53% 28% 31% 34% 37%
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
70 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
BAB VIII
P E N U T U P
Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 ini
merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) Badan Penanggulangan Bencana Daerah, sebagai acuan rangkaian proses perencanaan dan
aplikasi kinerja mulai dari tahap penyusunan program penanggulangan bencana hingga penyusunan
evaluasi dan pelaporan kinerja, yang pada prakteknya dijadikan sebagai pedoman penguatan peran
aparatur dan para pemangku kepentingan (stakeholders) penyelenggaraan penanggulangan
bencana di Kabupaten Ciamis.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
71 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
DAFTAR TABEL
Tabel II.1. Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis
Tabel II.2. Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis yang Menduduki Jabatan dan Staf
Tabel II.3. Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis Berdasarkan Pangkat/Golongan
Tabel II.4. Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis Berdasarkan Pendidikan
Tabel II.5 Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis Berdasarkan Jenis Kesarjanaan
Tabel II.6. Jumlah Pegawai BPBPD Kabupaten Ciamis yang Mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Penjenjangan
Tabel II.7. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Sebaran Bidang Sub Unit Kerja
Tabel IV.1 Kinerja Pelayanan Pelayanan BPBD Kabupaten Ciamis
Tabel IV.2 Anggaran Pelayanan BPBD Kabupaten Ciamis
Tabel IV.7 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas, Fungsi SKPD
BPBD Kabupaten Ciamis
Tabel IV.9. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BPBD Kabupaten Ciamis
Tabel III.I Kejadian Besar Bencana di Kabupaten Ciamis
Tabel IV.18 Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah BPBD
Tabel IV.21 Rumusan dan Strategi dan Kebijakan BPBD Kabupaten Ciamis
Tabel V.22 Program dan Kegiatan BPBD Kabupaten Ciamis
Tabel VI.23 Indikator Kinerja BPBD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
72 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Struktur Organisasi BPBD Kabupaten Ciamis
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
73 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
DAFTAR LAMPIRAN
1. Tabel Daftar Inventaris Barang, Evakuasi dan SAR Pada Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Ciamis.
2. Kesimpulan dan Saran
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
74 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h
Lampiran 2.
KESIMPULAN dan SARAN
1. Program dan Kegiatan, indikator serta target capaian untuk 5 tahun kedepan telah
terakomodir dalam RPJMD Tahun 2020-2024.
2. Sinkronisasi antara Renstra BPBD Kabupaten Ciamis Tahun 2020-2024 dengan Renstra
BPBD Propinsi Jawa Barat 2020-2023 serta Renstra BNPB Pusat Jakarata 2020-2024.
3. Penanggulangan bencana menitik beratkan pada aspek pengurangan risiko bencana (dari
responsif ke preventif) sehingga dampak yang ditimbulkan relatif kecil.
RENCANA STRATEGIS 2019-2024
75 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h