RENCANA STRATEGI 2019-2024

75
RENCANA STRATEGIS 2019-2024 1 | Page b adan p enanggulangan b encana d aerah REVISI RENSTRA 2019-2024 Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah KUNCI AWAL DARI UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA ADALAH PEMAHAMAN RISIKO BENCANA BAHWA KEJADIAN,DAMPAK DAN RISIKO BENCANA TIDAK BISA DIHINDARI KARENA JUMLAH PENDUDUK YANG TERUS MENINGKAT, URBANISASI, KEMISKINAN, PENGARUH PERUBAHAN IKLIM GLOBAL, DAN PEMBANGUNAN INFRASUKTUR YANG MENIMBULKAN RISIKO BENCANA BARU. ISU STRATEGIS “ UPAYA RESPONSIF BERFOKUS PADA SAAT TERJADINYA BENCANA KE PREVENTIF YANG MENITIKBERATKAN UPAYA PENGURANGAN DAN PENGELOLAAN RISIKO BENCANA”.

Transcript of RENCANA STRATEGI 2019-2024

Page 1: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

1 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

REVISI

RENSTRA 2019-2024 Rencana Strategis

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

KUNCI AWAL DARI UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA ADALAH PEMAHAMAN RISIKO BENCANA BAHWA KEJADIAN,DAMPAK DAN RISIKO BENCANA TIDAK BISA DIHINDARI KARENA JUMLAH PENDUDUK YANG TERUS MENINGKAT, URBANISASI, KEMISKINAN, PENGARUH PERUBAHAN IKLIM GLOBAL, DAN PEMBANGUNAN INFRASUKTUR YANG MENIMBULKAN RISIKO BENCANA BARU. ISU STRATEGIS “ UPAYA RESPONSIF BERFOKUS PADA SAAT TERJADINYA BENCANA KE PREVENTIF YANG MENITIKBERATKAN UPAYA PENGURANGAN DAN PENGELOLAAN RISIKO BENCANA”.

Page 2: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

2 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya kami dapat

menyelesaikan Revisi RENSTRA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten

Ciamis Tahun 2019-2024, sesuai dengan amanat Peraturan yang berlaku.

Revisi RENSTRA tersebut sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,

program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi BPBD

Kabupaten Ciamis, serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Ciamis Tahun 2019 – 2024 menindaklanjuti pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di tingkat pusat dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) di tingkat Provinsi Jawa Barat, yang diharapkan mampu memberikan

kontribusi akseleratif pada proses pembangunan di Kabupaten Ciamis melalui penyelenggaraan

penanggulangan bencana.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan RENSTRA ini.

Ciamis, Mei 2021

Kepala Pelaksana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis

Drs. H. DADANG DARMAWAN, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 19671104 199503 1 007

Page 3: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

3 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ............................................................................................. i

Daftar Isi .................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Landasan Hukum ..................................................................... 3

1.3. Maksud dan Tujuan .................................................................. 4

1.4. Sistematika Penulisan ............................................................... 5

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN .................................................................. 7

2.1. Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi PD ................................... 7

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah ............................................... 19

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ........................................ 29

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD ................ 29

BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PD .................................... 32

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD 32

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih ………………………………………………………………………………………. 33

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi / Kabupaten ………………… 33

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis ………………………………………………………………………………………. 36

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ……………………………………………………………… 39

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN …………………………………………………………………………… 42

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD ……………………………………………42

BAB V. STRATEGI DAN KEBIJAKAN ............................................................. 44

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ................. 47

BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN .………………………………………. 48

BAB VIII.PENUTUP …………………………………………………………………………………………. 49

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 4: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

4 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara geografis, termasuk geologis dan demografis Ciamis merupakan wilayah yang

rawan terjadi bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non alam maupun faktor

manusia. Bencana yang terjadi umumnya mempunyai dampak yang merugikan dengan

adanya korban jiwa, luka-luka dan hilang. Selain manusia yang menjadi korban, sering pula

menimbulkan terjadinya kehilangan harta benda, kerusakan bangunan serta prasarana dan

sarana layanan masyarakat seperti jalan, jembatan, rumah sakit, puskesmas, sekolah,

tempat ibadah, gedung perkantoran dan lain-lain. Kejadian bencana juga sangat berkaitan

erat dengan perlunya penyediaan penampungan, makanan, pakaian, obat-obatan bagi

masyarakat yang terlanda bencana terutama bila terjadi pengungsian ketempat yang lebih

aman untuk sementara waktu. Lebih lanjut tentunya kejadian-kejadian bencana akan

berdampak terhadap pencapaian pembangunan nasional.

Bahwa kejadian bencana sangat mempengaruhi upaya-upaya pemerintah dalam

menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Hal ini berdampak lanjut menjadi

potensi penghambat laju pembangunan nasional yang telah menjadi agenda maupun

prioritas para pemangku kepentingan.

Undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyatakan

bahwa pengertian bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor

alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Sedangkan pengertian penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian

upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya

bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Selanjutnya

ketiga upaya tadi disebut sebagai tahapan penanggulangan bencana.

Page 5: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

5 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Kemudian berkenaan dengan RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 yang

ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor : 13 Tahun 2019 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ciamis Tahun 2019-

2024, maka setiap SKPD harus menyelaraskan Rencana Strategisnya dengan mengacu pada

RPJMD yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan dengan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 dan Pasal 151 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, bahwa setiap satuan

kerja perangkat daerah diwajibkan menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renstra SKPD). Renstra-SKPD dimaksud memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,

Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan

fungsinya dengan berpedoman pada RPJMD yang disertai dengan target indikator kinerja

dan pendanaannya yang bersifat indikatif.

Selain itu, ketentuan mengenai tatacara penyusunan Rencana Strategis SKPD telah

diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, yang merupakan

pedoman pelaksanaan yang wajib diacu oleh seluruh SKPD dalam menyusun Renstra SKPD.

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis perlu menyusun dan menetapkan Rencana Strategis

(Renstra) BPBD Tahun 2019-2024 sebagai penjabaran dari RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

2019-2024. Renstra BPBD Kabupaten Ciamis ini merupakan dokumen perencanaan yang

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima

tahun yang akan datang dan dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan

memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis

tahun 2019-2024 didasarkan kepada :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, tentang Perubahan atas Undang-undang

Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-pokok Kepegawaian;

Page 6: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

6 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (SPPN);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan

Bantuan Bencana;

10. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan

Bencana (BNPB);

11. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 tahun 2008 tentang Pembentukan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

14. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 3 tahun

2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembentukan Badan

Penanggulangan Bencana.

16. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2005-2025.

17. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 13 Tahun 2019 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024.

Page 7: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

7 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

18. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 13 Tahun 2019 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024.

19. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tugas, Pokok dan Fungsi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis.

20. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 40 Tahun 2019 tentang Indikator Kinerja Utama

Daerah dan Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Ciamis.

21. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 41 Tahun 2019 tentang Rencana Strategis Perangkat

Daerah Pemerintah Kabupaten Ciamis.

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis

tahun 2019-2024 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang

menjabarkan RPJMD Kabupaten Ciamis tahun 2019-2024 sesuai tugas pokok dan fungsi

yang diamanahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis

sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembentukan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis.

Tujuan disusunnya Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Ciamis tahun 2019-2024 untuk dijadikan landasan/pedoman dalam

penyusunan Renja BPBD, penguatan peran para stakeholders dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana serta sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas

kinerja BPBD Kabupaten Ciamis.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Ciamis Tahun 2019-2024 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan hukum,

maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

Page 8: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

8 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Pada bab ini menjelaskan mengenai struktur organisasi, tugas dan fungsi

BPBD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, sumber daya

yang dimiliki, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang

pengembangan pelayanan BPBD.

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

Pada bab ini dikemukakan permasalahan-permasalahan berdasarkan tugas

dan fungsi pelayanan, telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi,

telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis serta penentuan isu-isu strategis.

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai perumusan tujuan dan sasaran jangka

menengah serta strategi dan arah kebijakan BPBD Kabupaten Ciamis tahun

2019-2024.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai rencana program dan kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yang ada di

BPBD untuk periode tahun 2019-2024

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja BPBD yang secara langsung

menunjukkan kinerja yang akan dicapai BPBD dalam lima tahun mendatang

sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD.

BAB VII

BAB VIII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

PENUTUP

Page 9: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

9 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Berdasarkan ketentuan Pasal 13 Peraturan Bupati Ciamis nomor 32 Tahun 2009 dan

diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis nomor 3 Tahun 2010 tentang

pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis, tugas, fungsi

dan tata kerja unsur pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah diatur dengan

Peraturan Bupati Ciamis nomor 34 tahun 2009 tentang Tata Fungsi dan Tata Kerja Unsur

Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis dengan Struktur

yang terdiri dari:

1. Kepala Pelaksana,

2. Sekretariat unsur pelaksana, terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu:

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Program

3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terdiri dari 2 (dua) Seksi yaitu:

Seksi Pencegahan

Seksi Kesiapsiagaan

4. Bidang Kedaruratan dan Logistik terdiri dari 2 (dua) seksi yaitu:

Seksi Kedaruratan

Seksi Logistik

5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi terdiri dari 2 ( dua ) seksi yaitu :

Seksi Rehabilitasi

Seksi Rekonstruksi

6. Kelompok Jabatan Fungsional

7. Satuan Tugas ( Satgas )

Secara lengkap Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Ciamis, disajikan pada Gambar II.1. berikut ini :

Page 10: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

10 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Gambar II.1 Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Ciamis

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah dalam penanggulangan bencana secara

terintegrasi meliputi Pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis

mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah dalam

penanggulangan bencana.

KEPALA

UNSUR PENGARAH - INSTANSI - PROFESIONAL/AHLI

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

UNSUR PELAKSANA

KEPALA PELAKSANA

BIDANG

PENCEGAHAN,

KESIAPSIAGAAN

BIDANG KEDARURATAN

DAN LOGISTIK

BIDANG

REHABILITASI DAN

REKONSTRUKSI

SEKSI

KEDARURATAN

SEKSI

LOGISTIK

SEKSI

REHABILITASI

SEKSI

REKONSTRUKSI

SEKSI PENCEGAHAN

SEKSI KESIAPSIAGAAN

SUB BAG PROGRAM

SUB BAG

KEUANGAN

SUB BAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

Page 11: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

11 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Adapun urusan yang menjadi kewenangan Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan

Bencana Daerah adalah membantu Kepala BPBD Kabupaten Ciamis dalam :

1. Penetapan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang

mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi serta rekonstruksi

secara adil dan setara di tingkat kabupaten.

2. Penetapan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana

berdasarkan Peraturan perundang undangan.

3. Penyusunan dan penetapan peta rawan bencana

4. Pelaporan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Bupati melalui Kepala

BPBD setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat

bencana

5. Pengendalian, pengumpulan dan penyaluran bantuan baik itu berupa uang ataupun

barang setelah berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait.

6. Pertanggungjawaban penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah

7. Pelaksanaan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan penjelasan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010, BPBD mempunyai

fungsi koordinasi, komando dan pelaksana dalam penanggulangan bencana. Dalam

fungsi koordinasi, BPBD melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah

lainnya, instansi vertikal yang ada di daerah, lembaga usaha, dan/atau pihak lain yang

diperlukan pada tahap pra bencana dan pasca bencana. Pada fungsi komando, BPBD

melaksanakan penanggulangan bencana dengan pengerahan sumber daya manusia,

peralatan, logistik dari Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya, instansi vertikal yang ada

di daerah serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka penanganan darurat

bencana. Sedangkan pada fungsi pelaksana, BPBD melaksanakan penanggulangan

bencana secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah

lainnya di daerah, instansi vertikal yang ada di daerah dengan memperhatikan kebijakan

penyelenggaraan penanggulangan bencana dan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 12: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

12 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Adapun tugas pokok dan fungsi dari organisasi BPBD adalah sebagai berikut:

Kepala Pelaksana

1. Unsur pelaksana BPBD berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala BPBD

2. Unsur pelaksana BPBD dipimpin oleh kepala pelaksana yang membantu kepala BPBD

kabupaten Ciamis dalammelaksanakan tugas dan fungsinya unsur pelaksana BPBD

menjalankan tugas sehari-hari Kepala BPBD.

3. Unsur pelaksana BPBD mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencaan

secara terintegrasi meliputi Pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

Dalam melaksanakan fungsinya, Kepala Pelaksana BPBD berperan dalam :

1. Koordinasi penyelenggaraan penanggulangan bencana

2. Komando penyelenggaraan penanggulangan bencana

3. Pelaksana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat unsur Pelaksana

1. Sekretariat dipimpin oleh sekretaris berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Pelaksana

2. Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan ketata usahaan meliputi

administrasi umum, kepegawaian, keuangan, program , pengelolaan tata laksana

organisasi serta pemberian layanan teknis administrasi kepada seluruh satuan

organisasi badan.

3. Untuk melaksanakan tugas, sekretariat melaksanakan fungsi sebagai berikut :

Pengelolaan ketata usahaan meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan

dan perencanaan badan;

Pelaksanaan layanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi badan;

Pelaksanaan pembinaan organisasi dan tata laksana

Pelaksanaan, pemeliharaan kebersihan , keindahan dan ketertiban

Pengelolaan rumah tangga, perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan barang

inventaris dan keprotokolan

Penyusunan laporan di bidang tugasnya

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya

Page 13: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

13 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Sub bagian umum dan kepegawaian

1. Sub bagian umum dan kepegawaian dipimpin oleh kepala sub bagian berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Sekretaris

2. Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

rencana formasi, mutasi, pengembangan karir pegawai, pengelolaan administrasi

kepegawaian, rumah tangga , perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan barang

inventaris dinas dan keprotokolan.

3. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, sub bagian umum dan kepegawaian

menyelenggarakan fungsi :

Penyusunan rencana formasi pegawai, mutasi dan pengembangan karir pegawai,

pendayagunaan pegawai dan fasilitas peningkatan kesejahteraan serta disiplin

pegawai

Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pemeliharaan dokumen kepegawaian

Pelaksanaan layanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi badan

Pengelolaan surat menyurat, kearsipan dan penyiapan penyelenggaraan rapat rapat

Pengelolaan rumah tangga, perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan barang

inventaris badan dan keprotokolan

Pemeliharan kebersihan, keindahan dan ketertiban kantor

Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketata laksanaan

Penyusunan laporan di bidang tugasnya

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya

Sub bagian keuangan

1. Sub bagian keuangan dipimpin oleh kepala sub bagian berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada sekretaris

2. Sub bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pengelolaan dan

penyelenggaraan administrasi keuangan

3. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, sub bagian keuangan menyelenggarakan:

Penyusunan rencana pelaksanaan dan perhitungan anggaran

Pelaksanaan verifikasi dan fasilitasi kebendaharaan

Penyelenggaraan pengelolaan keuangan dan pemeliharaan dokumen keuangan badan

Page 14: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

14 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Pengelolaan,pengendalian dan evaluasi penatausahaan keuangan dinas

Penyusunan laopran pertanggung jawaban keuangan yang meliputi realisasi

angggaran bulanan , semesteran dan tahunan

Penyusunan laporan akhir pertanggung jawaban keuangan dinas dan catatan atas

laporan keuangan ( CALK )

Penyusunan neraca keuangan badan

Penyusunan laporan di bidang tugasnya

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya

Sub bagian Program

1. Sub bagian program dipimpin oleh kepala sub bagian berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada sekretaris

2. Sub bagian program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan perumusan

program, evaluasi serta pelaporan bidang penanggulangan bencana

3. Untuk melaksanakan tugas di maksud, sub bagian program menyelenggarakan fungsi

sebagai berikut :

Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data penanggulangan bencana

Penyusunan dan perumusan program penanggulangan bencana

Penyusunan rencana anggaran dinas

Pengkajian dan evaluasi dampak pelaksanaan program pembangunan pembangunan

penanggulangan bencana

Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan program pembangunan penanggulangan

bencana.

Penyusunan laporan di bidang tugasnya

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan seusai tugas dan fungsinya.

Bidang pencegahan dan kesiapsiagaan

1. Bidang pencegahan dan kesiap siagaan dipimpin oleh Kepala bidang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Pelaksana

Page 15: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

15 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

2. Bidang pencegahan dan kesiapsiagaan mempunyai tugas membantu kepala pelaksana

dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan,

mitigasi dan kesiap siagaan pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat

3. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan

kesiap siagaan pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat

4. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di bidang

pencegahan, mitigasi dan kesiap siagaan pada pra bencana serta pemberdayaan

masyarakat

5. Pemantauan , evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di

bidang pencegahan , mitigasi dan kesiap siagaan pada pra bencana serta

pemberdayaan masyarakat

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya

Seksi Pencegahan

1. Seksi pencegahan dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada kepala bidang pencegahan dan kesiap siagaan

2. Seksi pencegahan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan petunjuk teknis

pencegahan dan penanggulangan bencana

3. Dalam melaksanakan tugas dimaksud seksi pencegahan menyelenggarakan fungsi :

Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi pencegahan

Penyusunan bahan kebijakan petunjuk teknis pencegahan penanggulangan bencana

Pembuatan peta rawan bencana

Pelaksanaan sosialisasi pencegahan bencana

Pelaksanaan pengelolaan sistem data dan informasi kebencanaan

Pelaksanaan penyusunan bahan fasilitasi pencegahan kebencanaan

Pelaksanaan fasilitasi pencegahan kebencanaan

Pelaksanaan penyusunan bahan standardisasi dan prosedur tetap

Pelaksanaan penyusunan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi pencegahan

Pelaksanaan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan

Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya

Page 16: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

16 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Seksi kesiapsiagaan

1. Seksi kesiap siagaan dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada kepala bidang pencegahan dan kesiap siagaan

2. Seksi kesiap siagaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan

teknis dan fasilitasi kesiap siagaan kebencanaan

3. Dalam melaksanakan tugasnya , seksi kesiap siagaan menyelenggarakan fungsi :

Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi kesiap siagaan

Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kesiap siagaan

kebencanaan

Pelaksanaan fasilitasi kesiapsiagaan

Pelaksanaan kesiap siagaan

Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi kesiap siagaan

Pelaksanaan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan

Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya

Bidang kedaruratan dan logistik

1. Bidang kedaruratan dan logistik dipimpin oleh kepala bidang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada kepala pelaksana

2. Bidang kedaruratan dan logistik mempunyai tugas membantu kepala pelaksana dalam

mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana pada saat

tanggap darurat dan dukungan logistik

3. Dalam melaksanakan tugas, bidang kedaruratan dan logistik mempunyai fungsi

membantu kepala pelaksana dalam :

Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat,

penanganan pengungsi dan dukungan logistik

Pengkoordinasian dan pelaksanan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada

saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik

Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tangap darurat

Page 17: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

17 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Pelaksanan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap

darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya

Seksi Kedaruratan

1. Seksi tanggap darurat dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada kepala bidang kedaruratan dan logistik

2. Seksi tanggap darurat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan

teknis dan fasilitasi kedaruratan bencana

3. Dalam melaksanakan tugas, seksi tanggap darurat menyelenggarakan fungsi :

Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi tanggap darurat

Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kedaruratan meliputi

penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda , perlindungan , pengurusan

pengungsi

Pelaksanaan penyusunan bahan fasilitasi kedaruratan kebencanaan

Pelaksanaan penyusunan bahan rekomendasi penentuan status keadaan darurat

bencana

Pelaksanan fasilitasi kedaruratan kebencanaan

Pelaksanaan penyelamatan dan evaluasi korban dan harta benda

Pelaksanaan perlindungan dan pengurusan pengungsi

Pelaksanaan penyusunan bahan informasi kedaruratan secara tepat dan tepat terhadap

lokasi , kerusakan dan sumber daya

Penyelenggaraan pengerahan sumber daya manusia dan peralatan

Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi tanggap darurat

Pelaksanaan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan

Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Page 18: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

18 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Seksi logistik

1. Seksi logistik dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada kepala bidang kedaruratan dan logistik.

2. Seksi logistik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi pelayanan logistik.

3. Dalam menyelenggarakan tugas seksi logistik menyelenggarakan fungsi :

Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi logistik

Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi logistik meliputi

pengendalian, pengumpulan dan penyaluran uang serta barang , pertanggung jawaban

penggunaan APBD, pelaporan penyelenggaraan penanggulangan bencana

Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan pelayanan logistik

Pelaksanaan pengadaan brang /jasa untuk kebutuhan logistik

Pelaksanaan pengerahan logistik

Pelaksana

an pengelolaan dan pertanggung jawaban uang atau barang

Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi logistik

Pelaksanaan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan

Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi logistik

Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya

Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi

1. Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi dipimpin oleh Kepala bidang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada kepala pelaksana

2. Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi mempunyai tugas membantu kepala pelaksana

dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan

bencana pada pasca bencana

Page 19: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

19 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

3. Dalam melaksanakan tugas bidang rehabilitasi dan rekonstruksi mempunyai fungsi

membantu kepala pelaksana dalam :

Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana

Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada

pasca bencana

Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana

Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang

penanggulangan bencana pada pasca bencana

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya

Seksi rehabilitasi

1. Seksi rehabilitasi dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada kepala bidang rehabilitasi dan rekonstruksi

2. Seksi rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis,

fasilitasi dan rehabiltasi kebencanaan

3. Dalam melaksanakan tugas dimaksud , seksi rehabilitasi menyelenggarakan fungsi :

Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi rehabilitasi

Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis rehabilitasi

Pelaksanan penyusunan bahan fasilitasi rehabilitasi

Pelaksanaan fasilitasi rehabilitasi

Pelaksanaan rehabilitasi

Pelaksanaan rehabilitasi meliputi perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum,

pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat, pelayanan kesehatan, rekonsiliasi

dan resolusi konflik serta pemulihan sosial psikologis, sosial ekonomi budaya,

keamanan dan ketertiban, fungsi pemerintahan dan pelayanan publik.

Pelaksanaan penyusunan bahan dan koordinasi rehabilitasi

Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi rehabilitasi

Pelaksanaan telaahan staff sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Page 20: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

20 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Seksi rekonstruksi

1. Seksi rekonstruksi dipimpin oleh kepala seksi berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada kepala bidang rehabilitasi dan rekonstruksi

2. Seksi rekonstruksi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan

teknis, fasilitasi dan rekontruksi

3. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, seksi rekonstruksi menyelenggarakan fungsi :

Pelaksanaan penyusunan program kerja seksi rekonstruksi

Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis rekonstsruksi

Pelaksanaan penyusunan bahan fasilitasi rekonstruksi

Pelaksanan fasilitasi rekonstruksi meliputi pembangunan kembali prasarana dan sarana

sosial masyarakat , pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyrakat,

penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik dan

tahan bencana , partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan

dunia usaha dan masyarakat, serta peningkatan kondisi sosial ekonomi, budaya , fungsi

pelayanan publik dan pelayanan utama dalam masyarakat.

Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi rekonstruksi

Pelaksanaan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya

Kelompok Jabatan Fungsional

1. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi badan

sesuai dengan keahlian dan kebutuhan

2. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah pegawai negeri sipil daerah dalam

jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan

bidang keahliannya

3. Kelompok dimaksud dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh

kepala badan serta berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.

4. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, dan beban kerja

5. Jenis dan jenjang jabatan fungsional dimaksud diatur sesuai dengan peraturan

perundang undangan yang berlaku.

Page 21: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

21 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Satuan Tugas

1. Satuan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala pelaksana badan

2. Satuan tugas mempunyai tugas melaksanakan tugas koordinasi dan fasiltiasi

operasional penanggulangan bencana

3. Anggota satuan tugas berasal dari perangkat daerah dan instansi terkait

4. Jumlah anggota satgas ditetapkan sesuai dengan kebutuhan

5. Pembentukan, tugas pokok, fungsi, rincian tugas serta susunan organisasi dan tata

kerja satgas ditetapkan oleh kepala BPBD.

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

1. Kondisi Umum Pegawai

Jumlah personil di BPBD sebanyak 60 orang yang terdiri 19 orang PNS dan 41 orang pegawai

non PNS. Dari jumlah personil sebanyak 19 PNS orang tersebut, 14 orang adalah pejabat

struktural, 5 orang pelaksana administrasi, 30 0rang non PNS sebagai petugas Pusdalops, 11

orang non PNS sebagai pelaksana teknis. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel berikut :

Tabel II.1. Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis

No PEGAWAI JUMLAH ( ORANG) %

1. PNS 19 31,67

2. NON PNS 41 68,33

JUMLAH 60 100

a. Jumlah Pegawai yang Menduduki Jabatan dan Staf

Dari 19 orang PNS yang ada di BPBD, pengisian formasi jabatan struktural di BPBD

sebanyak 14 orang, meliputi : 1 orang pejabat Eselon II, 4 orang pejabat Eselon III

dan 9 orang pejabat Eselon IV. Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini.

Page 22: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

22 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Tabel II.2. Jumlah pegawai BPBD yang menduduki Jabatan dan Staf

N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %

1. Eselon II 1 5,26

2. Eselon III 4 21,05

3. Eselon IV 9 47,37

4. Staf Administrasi 5 26,32

Jumlah 19 100.00

b. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan/ Pangkat

Bilamana dilihat dari golongan/pangkat, dari 19 pegawai yang ada, golongan IV

sebanyak 7 orang (36,84%), golongan III sebanyak 7 orang (36,84%), golongan II

sebanyak 5 orang (26,32%). Selengkapnya dapat dilihat tabel berikut.

Tabel II.3. Jumlah pegawai BPBD berdasarkan Pangkat/Golongan

N0 Pangkat/Golongan Jumlah (orang ) %

1. Pembina Utama Muda (IV/c) 1 5,26

2. Pembina TK.1 (IV/b) 1 5,26

3. Pembina (IV/a) 5 26,32

4. Penata TK.1 (III/d) 4 21,05

5. Penata (III/c) 1 5,26

6. Penata Muda Tk.1(III/b) 2 10,53

7. Penata Muda (III/a) 1 5,26

8. Pengatur (II/d) 2 10,53

9. Pengatur Muda Tk I (II/c) 2 10,53

Jumlah 19 100

c. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

Apabila dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai BPBD yang ada, maka status

pendidikan dengan SLTA/SMK lebih mendominasi yaitu sebesar 36,84 %.

Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini.

Page 23: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

23 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Tabel II.4. Jumlah pegawai BPBD berdasarkan Pendidikan tahun 2014.

N0 Pendidikan Jumlah (orang ) %

1. Strata-2 ( S2 ) 5 26,32

2. Strata-1 ( S1 ) 5 26,32

3. Sarjana Muda/ D3/D4 2 10,53

4. SLTA/SMK 7 36,84

Jumlah 19 100

d. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kesarjanaan

Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, terdapat 4 orang pegawai dengan

tingkat strata-2 dengan 1 jenis disiplin ilmu, sedangkan strata-1 sebanyak 11 orang

pegawai yang terdiri dari 6 jenis disiplin ilmu. Selengkapnya dapat dilihat tabel

berikut.

Tabel II.5. Jumlah Pegawai BPBD berdasarkan Jenis Kesarjanaan

N0 KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU JUMLAH (orang )

A. MAGISTER

1. Ilmu Administrasi

2. Magister Ilmu Hukum

3. Magister Manajemen 5

4. Magister Profesional

B. SARJANA

1. Ilmu Ekonomi 1

2. Ilmu Hukum

3. Ilmu Pemerintahan 1

4. Kesejahteraan Sosial 1

5. Ilmu Komunikasi 1

6. Teknologi Industri 1

C. SARJANA MUDA

1. Manajemen Agribisnis

2. Ekonomi Manajemen 2

D. KEJURUAN 1

Page 24: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

24 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

E UMUM 6

Jumlah 19

Tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan klasifikasi kedisiplinan ilmu, pegawai

yang ada di BPBD belum ada yang secara khusus memiliki disiplin ilmu tentang

kebencanaan.

e. Jumlah Pegawai yang Mengikuti Diklat Penjenjangan

Di samping tingkat pendidikan formal, pegawai juga mendapat pelatihan

penjenjangan maupun non penjenjangan. Dari 19 pegawai BPBD terdapat 11 pegawai

yang sudah mengikuti jenjang Diklat atau sejenisnya yakni 9,09% yang telah

mengikuti penjenjangan Diklat PIM II atau sejenisnya, sedangkan jenis penjenjangan

PIM III atau sejenisnya sebesar 27,27%, serta jenis penjenjangan PIM IV atau

sejenisnya sebesar 63,64%. Selengkapnya dapat dilihat tabel II.6.

Tabel II.6. Jumlah Pegawai BPBD yang Mengikuti Diklat Penjenjangan

N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %

1 Diklat PIM II 1 9,09

2 Diklat PIM III 3 27,27

3 Diklat PIM IV 7 63,64

Jumlah 11 100

f. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Sebaran Bidang Sub Unit Kerja

Data pegawai Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis berdasarkan sebaran bidang sub

unit kerja dapat dilihat pada Tabel II.7 berikut ini :

Bidang Sub Unit Kerja Jumlah Pegawai Berdasarkan Sebaran

Bidang Sub Unit Kerja

Sekretariat 7

Pencegahan dan Kesiapsiagaan 5

Logistik dan Kedaruratan 4

Rehabilitasi dan Rekonstruksi 3

Jumlah 19

Page 25: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

25 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

2. Kondisi Umum Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Ciamis per awal tahun 2014, dapat diuraikan sebagai berikut :

No Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang

Televisi 3 baik

Faximili 1 baik

Lemari arsip/Penyimpanan/besi 15 baik

Instalasi telepon 2 Baik

Komputer PC 14 Baik

Komputer laptop / notebook 14 Baik

Printer 15 Baik

Kamera photo 4 Baik

Video kamera 1 Baik

Infokus 2 Baik

Meja kerja 17 Baik

Meja rapat 1 Baik

Kursi kerja 38 Baik

Page 26: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

26 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

No Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang

Kursi rapat 110 Baik

Kursi lipat 9 Baik

Sofa 6 Baik

Wireless 1 Baik

AC 6 Baik

Mobil 15 Baik

Motor 9 baik

Water Treatmen 1 baik

Perahu Karet (kapasitas 10 orang) 3 baik

Mesin Perahu Karet (18 PK) 3 baik

Tenda Posko 3 baik

Tenda Pleton 2 baik

Tenda Regu 3 baik

Tenda Keluarga 5 baik

Velbed 7 baik

HT 7 baik

RIG 1 baik

SSB 1 baik

Page 27: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

27 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Adapun daftar inventaris barang dan inventaris barang evakuasi atau SAR secara

lengkap disajikan pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.

No Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang

Lampu senterHID SearchLight 11 baik

Genset 5KVA 2 baik

GPS 5 baik

Mesin Gergaji

3 baik

Mesin Rumput 1 baik

Page 28: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

28 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

2.3 Kinerja pelayanan disajikan pada Tabel T-C.23

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 12 13 14 15 16 17

- tersedianya sembako (paket) 1.350 1.400 1.400 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.400 3.223 4.714 111 107 100 215 314

500 500 1.000 1.000 1.000 1.000 399 300 300 80 60 30 - -

2 - 3 2 1 - 100,00 - 100 100

tersedianya fasilitas komunikasi

kebencanaan (unit)10 15 15 15 150 3 1 1.500 - - 300 100

tersedianya fasilitas kesiapsiagaan

bencana (paket)1 2 4 1 1 1 100 1

tersedianya prasarana berupa

sekretariat kebencanaan / pusdalops- 1 - - 1 100 -

terbentuknya petugas kebencanaan di

kecamatan (orang)27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 100 100 100 100 -

terfasilitasinya sekretariat posko

bencana di kecamatan (paket)36 - - -

3 3 - -

leafleat/poster/buku (eks) 3.000 4.000 5.000 2.500 1.400 83 35 -

media radio (kali) 4 6 5 6 3 400 150 50

media cetak (kali) 2 4 3 4 5 6 6 300 200 125 600 600

Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD BPBD

KABUPATEN CIAMIS

- 200 - -

100 200 160 140 110 16 16 11

Rasio Capaian (PERSENTASE)

100 100 120 113 127

100 120 120 120 120

2

14

19

1

8 10 10 6 10 10

15 15 15 17 15 15

1

6 jumlah media informasi yang disampaikanbelum

ada

belum

tercantum

tersampaikannya informasi

kebencanaan kepada masyarakat

7

jumlah dokumen

perencanaan/juknis/panduan terkait

penanggulangan bencana

belum

ada

belum

tercantum

adanya panduan dalam

penanggulangan bencana

6

-tersedianya sarana transportasi (unit)

4 jumlah fasilitas kerjasama terkait kebencanaanbelum

ada

belum

tercantum

terlaksananya fasilitas kerjasama

kebencanaan dengan pihak terkait

5jumlah wilayah kecamatan yang dibina melalui

pelatihan / simulasi dan sejenisnya

belum

ada

belum

tercantum

terbinanya unsur masyarakat untuk

meningkatkan budaya sadar bencana

(kec)

3jumlah sarana / prasarana penanggulangan

dan penunjang lainnya yang tersedia

belum

ada

belum

tercantum

tersedianya sarana prasarana

penanggulangan bencana

- tersedianya sarana kedaruratan

lain/boronjong (buah)

18 18 15 15 15 15 15 15 15 18 18 2 jumlah pertemuan yang dilaksanakan

belum

ada

belum

tercantum

terlaksananya

pertemuan/pelatihan/pertemuan

teknis/koordinasi kebencanaan

15 18 15

NO INDIKATOR SPMIKK (PP 06 /

08)TARGET INDIKATOR LAINNYA

Target Renstra SKPD Realisasi Capaian

1

jumlah aparatur yang diikutsertakan dalam

pertemuan tekis/rakornis/bintek/pelatihan

terkait kebencanaan

belum

ada

belum

tercantum

terwujudnya peningkatan kemampuan

aparatur penanggulangan bencana 15

Page 29: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

29 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Anggaran pelayanan BPBD disajikan pada Tabel T-C.24.

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

BELANJA DAERAH 3.628.313.175 4.140.224.108 4.302.169.972 3.556.428.482 5.071.476.273 3.558.354.103 4.060.669.734 4.279.877.632 3.507.923.033 5.056.058.542 98,07 98,08 99,48 98,64 99,70 4.139.722.402 4.092.576.609

Belanja Tidak Langsung 2.398.445.175 2.522.518.608 2.434.657.672 2.113.436.482 2.366.592.273 2.331.900.546 2.458.995.743 2.422.003.098 2.066.550.974 2.359.733.808 97,23 97,48 99,48 97,78 99,71 2.367.130.042 2.327.836.834

- Belanja pegawai 2.398.445.175 2.522.518.608 2.434.657.672 2.113.436.482 2.366.592.273 2.331.900.546 2.458.995.743 2.422.003.098 2.066.550.974 2.359.733.808 97,23 97,48 99,48 97,78 99,71 2.367.130.042 2.327.836.834

Belanja Langsung 1.229.868.000 1.617.705.500 1.867.512.300 1.442.992.000 2.704.884.000 1.226.453.557 1.601.673.991 1.857.874.534 1.441.372.059 2.696.324.734 99,72 99,01 99,48 99,89 99,68 1.772.592.360 1.764.739.775

- Belanja Barang Jasa 977.751.500 1.415.725.000 1.653.345.300 1.442.992.000 2.201.845.500 974.338.057 1.401.410.069 1.643.957.534 1.441.372.059 2.194.188.884 99,65 98,99 99,43 99,89 99,65 1.538.331.860 1.531.053.321

-  Belanja Modal 252.116.500 201.980.500 214.167.000 - 503.038.500 252.115.500 200.263.922 213.917.000 - 502.135.850 100,00 99,15 99,88 - 99,82 234.260.500 233.686.454

Tabel T-C.24

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-Persentase antara Realisasi dan

Anggaran Tahun ke-Rata-rata Pertumbuhan

Page 30: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

30 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

BPBD dalam menjalankan tugas dan fungsinya tidak terlepas dari berbagai

permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal. Akan tetapi permasalahan-

permasalahan yang dihadapi tersebut harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang

dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan BPBD Kabupaten Ciamis.

Tantangan

Tantangan yang dihadapi penanggulangan bencana dalam lima tahun mendatang

adalah (1) kemungkinan meningkatnya ancaman bencana, (2) belum selesainya

pembangunan sistem penanggulangan bencana.

1. Kemungkinan Meningkatnya Ancaman Bencana

Peningkatan ancaman bencana ini didasarkan pada beberapa faktor berikut:

1) Fenomena geologi yang semakin dinamis

Fenomena geologi sangat terkait dengan terjadinya ancaman bencana dan merupakan

faktor yang sulit diprediksi.

2) Perubahan iklim yang semakin ekstrim

Perubahan iklim sudah terjadi di Indonesia dan cenderung semakin ektrim.

Beberapa dampak sudah terlihat diantaranya ada beberapa pulau kecil di Indonesia

bagian timur yang makin mengecil luasannya atau bahkan hilang. Contoh lain adalah

semakin tidak pastinya musim hujan atau kemarau, yang berujung pada terjadinya

banjir, tanah longsor dan kekeringan.

3) Degradasi lingkungan yang semakin meningkat

Dampak pembangunan yang tidak terkendali mengakibatkan meningkatnya degradasi

lingkungan. Semakin bertambahnya pemenuhan lahan akibat kebutuhan permukiman,

pertambangan dan pembangunan. Pemanfaatan lahan yang tidak terkendali dan

menyimpang dari tata ruang yang disepakati mengakibatkan meningkatnya degradasi

lingkungan yang akan menambah ancaman bencana di masa mendatang.

4) Demografi yang tidak terkelola

Adanya demografi merupakan hal yang patut disyukuri, akan tetapi harus dikelola

dengan baik. Apabila tidak maka akan berkontribusi terhadap peningkatan ancaman

bencana terkait antropogenik.

Page 31: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

31 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

2. Belum selesainya pembangunan sistem penanggulangan bencana

Semenjak perubahan paradigma penanganan bencana dari responsif menjadi

preventif, maka sudah mulai dibangun sistem penanggulangan bencana. Agenda dalam

sistem ini merupakan program/kegiatan yang bersifat generik (berlaku untuk semua

jenis ancaman bencana). Selama kurun waktu 2014-2019, sudah banyak capaian dalam

implementasi sistem kebencanaan, tetapi masih perlu efektivitas dan penyempurnaan.

- Legislasi Penanggulangan Bencana

• UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana perlu disesuaikan kembali

dengan situasi saat ini.

• Masih banyak peraturan perundang-undangan sehubungan dengan mandate

penyelenggaraan penanggulangan bencana masih belum sepenuhnya selaras, karena

mandat penyelenggaraan PB secara proporsional juga dimiliki oleh sektor-sektor lain

sesuai dengan tupoksi masing-masing. Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian

Keuangan mempunyai mandat mengatur hubungan dan ketersediaan sumberdaya di

pusat dan daerah dalam hal penanggulangan bencana. Kementerian Sosial, Kementerian

Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum menangani kondisi darurat bencana.

• Masih adanya aturan yang belum selesai seperti status bencana, analisia risiko

bencana, standar pelayanan minimal dan sebagainya.

- Kelembagaan Penanggulangan Bencana

• BNPB merupakan lembaga pemerintah yang memiliki mandat utama sebagai

penyelenggara penanggulangan bencana melalui fungsi koordinasi, komando dan

pelaksana. Berdasarkan Perpres 8/2008 tentang Pembentukan BNPB, menempatkan

BNPB sebagai lembaga teknis non departemen yang dipimpin oleh kepala setingkat

menteri. Oleh karena itu BNPB sulit melakukan fungsi kordinasi terhadap K/L lain karena

BNPB merupakan badan yang secara hirarki berada di bawah Kementerian.

• Keberadaan BPBD terdapat pada komponen regulasi turunan Undang-undang

kebencanaan yang bersifat teknis. Secara penganggaran, BPBD berada di bawah

pemerintah daerah yang berada di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri, bukan

di bawah BNPB. BNPB hanya memiliki sub ordinatif dalam skala teknis kepada BPBD-

BPBD. Kondisi ini mengakibatkan berbagai kendala terjadi. Salah satunya adalah belum

seluruh daerah kabupaten/kota yang memiliki BPBD.

Page 32: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

32 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman

Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah tidak mewajibkan

pembentukan BPBD pada suatu daerah kabupaten/kota, kewajiban pembentukan hanya

untuk pemerintah provinsi.

• BPBD mempunyai kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia terbatas serta

fasilitas yang terbatas. Logistik dan peralatan yang masih terbatas dan belum dapat

hadir pada waktu dan tempat dibutuhkan. Fleksibilitas sumberdaya manusia yang tinggi

sehingga mudah dimutasi.

• Politik lokal dukungan legislatif sangat minim.

- Perencanaan Penanggulangan Bencana

• Rencana Aksi Daerah PB sebagai perencanaan dasar dalam penanggulangan

bencana masih belum diacu oleh OPD karena kasih lemahnya koordinasi dan kmitmen

daerah. Belum membuat revisi rencana penanggulangan bencana, sehingga sinkronisasi

program/kegiatan pemerintah dan pemerintah daerah masih sangat lemah.

- Pendanaan Penanggulangan bencana

• Anggaran penanggulangan bencana di daerah masih minim, rata-rata mencapai

0,1%.

- Peningkatan Kapasitas

Peningkatan kapasitas meliputi hal-hal sebagai berikut:

• Hardware : - Sarana/Prasarana - Peralatan

• Software : - Pedoman - Sistem

• Brainware : - Pelatihan - Gladi

Dengan banyaknya penduduk yang tinggal di daerah rawan bahaya, banyak

komunitas yang perlu menerima gladi, simulasi dan pelatihan kebencanaan. Tim siaga

bencana perlu dibentuk dan diberi sumber daya yang memadai, serta masih banyak

aparat pemerintah yang perlu diberi pendidikan dan pelatihan kebencanaan agar dapat

melaksanakan pembangunan yang berperspektif pengurangan risiko dan

menyelenggarakan tanggap serta pemulihan bencana dengan baik.

Page 33: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

33 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Tantangan berikutnya adalah pertambahan penduduk, dimana kebutuhan lahan

meningkat, eksploitasi lingkungan, banyak masyarakat tinggal dikawasan rawan bencana

besarnya kebutuhan pengembangan kapasitas dalam penanggulangan bencana, kemudian

urbanisasi, degradasi lingkungan, kemiskinan, pembangunan insfrastruktur yang

menimbulkan risiko baru, perubahan iklim, sering terjadi cuaca ekstrim (anomaly)

termasuk tantangan lainnya adalah pemanfataan tata ruang yang tidak

memepertimbangkan risiko bencana serta perencanaan strategis PRB jangka panjang

berbasis kewilayahan belum tersedia.

Terlepas dari besarnya tantangan yang dihadapi ada peluang yang dapat

dimanfaatkan, yaitu diterbitkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana yang diikuti dengan terbitnya Peraturan-peraturan Pemerintah,

Peraturan Presiden, Peraturan Menteri dan Peraturan Kepala BNPB serta Peraturan Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis

Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana Daerah

Kabupaten/Kota.

Peluang

Terlepas dari besarnya tantangan yang dihadapi Indonesia, ada banyak peluang

yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong agenda pengurangan risiko bencana.

Peluang pertama adalah semakin kondusifnya lingkungan kebijakan yang mendukung

pengurangan risiko bencana. Dimulai dengan diundangkannya UU No. 24 tahun 2007

tentang Penanggulangan Bencana, yang diikuti dengan pengesahan Peraturan-peraturan

Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri dan Peraturan Kepala BNPB yang

merupakan turunan UU ini, sampai saat ini regulasi penanggulangan bencana terus

menerus disempurnakan.

Terkait dengan lingkungan kebijakan pengurangan risiko bencana yang kian

mendukung, peluang berikutnya adalah sudah terbentuknya BNPB dan semakin banyaknya

provinsi provinsi dan kabupaten/kota yang membentuk BPBD. Pembentukan badan-badan

penanggulangan bencana independen di berbagai tingkat pemerintahan ini akan lebih

menjamin tertanganinya isu penanggulangan bencana dan isu terkait lainnya dengan baik.

Selain itu, dengan kehadiran BNPB dan BPBD, penanggulangan bencana akan dapat

dilaksanakan dengan lebih terarah, terpadu, menyeluruh dan efektif-efisien.

Page 34: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

34 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Peluang selanjutnya adalah semakin bertumbuhnya perhatian dunia pada isu

pengurangan risiko bencana, terutama terkait dengan kecenderungan perubahan

iklim global yang dampaknya kian memburuk. Di tingkat nasional ketertarikan berbagai

pihak pada isu PRB ini terwujud dalam terbentuknya Platform Nasional PRB dan forum-

forum serupa di daerah. Dengan adanya platform dan forum-forum ini, penanggulangan

bencana dan pengurangan risiko bencana menjadi urusan berbagai pihak, termasuk sektor

swasta dan perguruan tinggi, dan tidak hanya menjadi urusan pemerintah semata. Hal ini

tentunya akan semakin memperkuat pelaksanaan pengurangan risiko bencana di

Indonesia. Beberapa capaian penanggulangan bencana yang menjadi peluang dalam

mengatasi permasalahan penanggulangan bencana diantaranya:

- Komitmen Nasional

Komitmen nasional secara regulatif baru dilembagakan saat dikeluarkannya UU

Nomor 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana dan peraturan lainnya.

• Terintegrasinya Penanggulangan Bencana dalam Perencanaan Pembangunan

Nasional dimana sistem penganggaran negara mengharuskan penyelenggaraan

penanggulangan bencana terintegrasikan dalam perencanaan pembangunan nasional, dan

menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional.

• Telah tersusunnya Standarisasi Nasional Indonesia untuk PB antara lain untuk

rambu jalur evakuasi tsunami, jalur evakuasi tsunami, dan pedoman manajemen

kesiapsiagaan insiden dan kontinuitas operasional.

• Tersusunnya Peta Sumber Daya Logistik dan Peralatan yang tersebar di BPBD

provinsi, kabupaten, dan kota.

• Tersusunnya Standar Kompetensi Kerja Nasional PB. Saat ini telah tersusun

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Penanggulangan Bencana (SKKNI

PB).

Untuk selanjutnya tantangan dan peluang disajikan pada tabel berikut ini

Page 35: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

35 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Tabel Tantangan dan Peluang

Tantangan

Peluang

Kemungkinan Meningkatnya Ancaman

Bencana Fenomena geologi yang semakin dinamis Perubahan iklim yang semakin ekstrim

Degradasi lingkungan yang semakin meningkat Demografi yang tidak terkelola

isu lingkungan kebijakan yang mendukung

pengurangan risiko bencana kecenderungan perubahan iklim global

Belum selesainya pembangunan sistem

penanggulangan bencana Legislasi Penanggulangan Bencana Kelembagaan Penanggulangan Bencana

Perencanaan Penanggulangan Bencana Pendanaan Penanggulangan bencana Peningkatan Kapasitas

Komitmen Nasional

Page 36: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

36 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

BAB III

PERMASALAHAN

DAN

ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Menurut Undang-undang Nomor 23 TAhun 2014 tentang Pemerintah Daerah pasal 219

dan pasal 220, serta Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

pasal 46 menyebutkan bahwa Daerah Kabupaten/Kota membentuk badan untuk

melaksanakan fungsi penunjang Urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah

meliputi; keuangan; kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan; penelitian dan

pengembangan; dan fungsi lain sesuai ketantuan peraturan perundang-undangan. BPBD

mempunya tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan melaksanakan

kebijakan daerah di bidang penanggulangan bencana daerah.

Posisi BPBD sebagai perangkat daerah, sesuai tugas dan fungsinya serta merujuk pada

isu kebencanaan, isu pembangunan lingkungan hidup yang berkelanjutan dan ketahanan

terhadap bencana maka permasalahan yang teridentifikasi sebagai berikut :

Permasalahan yang dihadapi penanggulangan bencana dalam lima tahun mendatang

adalah masih tingginya risiko bencana yang disebabkan oleh belum maksimalnya

pelaksanaan penanggulangan bencana yang disebabkan oleh hal-hal berikut:

1) Belum dipahaminya PRB oleh sektor dan daerah sehingga program belum terintegrasi.

2) Belum dijadikannya Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) sebagai “masterplan”

bagi penanggulangan bencana di daerah.

3) Luasnya wilayah yang memerlukan waktu lebih lama untuk menerapkan PRB ke

seluruh masyarakat.

4) Dana untuk kebencanaan belum memenuhi peraturan yang ada.

Page 37: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

37 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Selengkapnya disarikan dalam Tabel T-B.35 Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Kabupaten Ciamis berikuti ini :

Pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran Penanggulangan Bencana

NO Masalah Pokok (sub isu Misi 4)

Masalah Akar Masalah Faktor Yang Mempengaruhi

1

kapasitas daerah dalam penanganan bencana

- rendahnya kesiapsiagaan masyarakat untuk mitigasi bencana

- belum optinalnya kelembagaan penyelenggaraan penanggulangan bencana

- rendahnya pelatihan peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan penaggulangan bencana

- belum optimalnya pemangku kebijakan di tiap lembaga dalam upaya peningkatan kapasitas pegawai maupun regulasi

- Rendahnya pemberian pelatihan kepada masyarakat dalam upaya mitigasi penanganan penanggulangan bencana

- Indeks kapasitas daerah dalam penanganan kebencanaan belum menjadi prioritas, baik regulasi, sumber daya manusia, sumber daya alam maupun keterlibatan pihak lainnya.

3.2 Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai

dalam 5 (lima) tahun mendatang. Visi juga harus menjawab permasalahan pembangunan

daerah dan/atau isu strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan

dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah. Dengan mempertimbangkan

kondisi daerah, permasalahan pembangunan, tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis,

dirumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah maka Visi

Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024.

Page 38: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

38 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Visi Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk periode tahun 2019-2024 adalah :

“MANTAPNYA KEMANDIRIAN EKONOMI,

SEJAHTERA UNTUK SEMUA”

Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang akan

dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas. Rumusan misi merupakan

penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan.

Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan

yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.

Rumusan misi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik

eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan

yang ada dalam pembangunan daerah. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang

akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi. Dengan gambaran misi yang demikian,

tim menelaah misi kepala daerah dan makna serta implikasinya bagi perencanaan pembangunan,

lalu menerjemahkannya ke dalam pernyataan misi sesuai kriteria pernyataan misi sebagaimana

telah dijelaskan di atas.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan

Kabupaten Ciamis 2019-2024 , sebagai berikut:

Misi 1 : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Pembangunan yang menekankan pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ini sesuai

dengan bidang kebencanaan dimana aspek mitigasi bencana menekankan pada

peningkatan kapasitas masyarakat. Dimana masyarakat mampu melakukan adaptasi

terhadap risiko yang muncul agar lebih produktif serta berdaya saing untuk mencapai

kehidupan yang lebih makmur dan sejahtera.

Page 39: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

39 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Misi 2 : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur

yang mendukung pengembangan wilayah

Dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima, penyelenggaraa

penanganan kebencanaan dalam pemanfaatan tata ruang untuk mempertimbangkan

faktor risiko bencana.

Misi 3 : Mengembangkan perekonomian yang berbasis ekonomi kerakyatan,

potensi unggulan lokal dan pemberdayaan masyarakat

Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang mendukung pertumbuhan dan

kelancaran aktivitas sosial dan perekonomian dengan tetap memperhatikan Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ciamis sesuai daya dukung dan daya tampung

lingkungan dengan memperhatikan faktor mitigasi bencana untuk peningkatan

kapasitas daerah

Misi 4 : Memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bijaksana

untuk mendukung pembangunan berkelanjutan

Pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi, degradasi lingkungan, pembangunan

infrastruktur, perubahan iklim termasuk pemanfaatan tata ruang yang tidak

mempertimbangkan risiko bencana akan berdampak kepada hasil akhir dalam

pencapaian Misi 4.

Page 40: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

40 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Misi 5 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efesien

Meningkatkan kemampuan aratur dalam hal penanganan kebencanaan menjadi

penting sebagai salah satu penggerak dalam peningkatan kapasitas ketahanan daerah

dalam memahami dalam pegukuran indeks risiko bencana Kabupaten Ciamis.

Misi 6 : Memperkuat ekonomi desa dalam rangka mewujudkan kemandirian masyarakat dan desa

Kerugian ekonomi akibat bencana pada tahun 2017 sekitar Rp. 30 Triliun (diluar

becana KARHUTLA Rp.221 Triilun), komunikasi informasi dan edukuasi dalam mitigasi

bencana melalui pengurangan risiko bencana (PRB) kepada masyarakat dan dunia

usaha menjadi suatu keharusan, dimana dunia usaha dan masyarakat menjadi pilar ke

dua dan ketiga selain pemerintah dalam upaya penanganan bencana di Indonesia.

Pernyataan Visi di atas, kemudian dijabarkan ke misi ke - 4 (empat) sebagai perwujudan

dalam upaya penanganan permasalahan kebencanaan di Kabupaten Ciamis, sebagai berikut :

“Memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bijaksana untuk mendukung pembangunan berkelanjutan

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024, tugas dan fungsi BPBD dalam

Misi Memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bijaksana untuk

mendukung pembangunan berkelanjutan.

Page 41: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

41 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Dari Misi tersebut BPBD menentukan arah kebijakan pelaksanaan yaitu (1) Peningkatan

upaya deteksi dini terhadap ancaman bencana; serta (2) Memberikan fasilitas bagi peningkatan

kesadaran masyarakat dan (3) Upaya-upaya penyelengaraan penanganan bencana secara

efisien, efektif , terpadu dan berkelanjutan

Untuk mencapai hal tersebut, telah dirancang program pembangunan daerah yaitu ; (1)

Program Penanggulangan Bencana. Keberhasilan pencapaian tersebut dicirikan terbantunya

korban bencana alam baik melalui pengurangan risiko bencana, penanganan kedaruratan

bencana serta fasilitasi pemulihan penanganan pasca bencana.

Faktor penghambat dan pendorong pelayanan penanganan kebencanaan yang

berpengaruh pada pencapaian Visi dan Misi RPJMD disajikan dalam tabel berikut ini :

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD

Visi : Mantapnya kemandirian ekonomi sejahtera untuk semua Misi : Memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara bijaksana untuk mendukung pembangunan berkelanjutan

NO Masalah Pokok pelayanan PD

Penghambat Pendorong

1

Masih rendahnya

kapasitas daerah dalam penanganan

bencana

- Kompetensi dan kapasitas sumber daya penyelenggaran

penanggulangan bencana masih kurang

- kurangnya sarana prasarana penunjang kelancaran kegiatan penanggulangan bencana

- manajemen sistem data informasi belum akurat dan

terintegrasi - jejaring pelibatan pemerintah,

masyarakat dan dunia usaha belum dikembangkan secara optima;

-

- peraturan kepala BNPB tentang peningkatan kapasitas SDM

- peningkatan sarana dan prasarana melalui program dan kegiatan yang tertuang dalam SPM urusan kebencanaan (permedagri 101 tahun 2018)

- pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai aspek

penyelenggaraan penanggulangan bencana tertuang dalam SPM urusan kebencanaan (permedagri 101 tahun 2018)

Page 42: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

42 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Arah Kebijakan Penanggulangan Bencana

Arah kebijakan RENAS PB 2020-2024 juga merupakan terjemahan Visi

Penanggulangan Bencana 2020-2044 yaitu "Mewujudkan Indonesia Tangguh Bencana untuk

Pembangunan Berkelanjutan”.

Arah Kebijakan Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana periode 2020-2024 adalah

“PENINGKATAN KETANGGUHAN BENCANA

MENUJU KESEJAHTERAAN YANG BERKETAHANAN

UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

Tangguh bencana bermakna bahwa Indonesia mampu menahan, menyerap,

beradaptasi, dan memulihkan diri dari akibat bencana dan perubahan iklim secara tepat

waktu, efektif, dan efisien. Peningk atan ketangguhan bencana perlu mengikuti

perkembangan teknologi yang ada. Pemaduan birokrasi, informasi, teknologi, dan kepakaran

perlu diwadahi dalam suatu kolaborasi Big Data agar dapat mendorong terciptanya teknologi

keselamatan bencana dan sistem pendukung pengambilan keputusan yang cepat, akurat dan

handal

Sasaran Nasional Penanggulangan Bencana

Sasaran Nasional Penanggulangan Bencana Sesuai dengan arah kebijakan

penanggulangan bencana nasional 2020-2024 yang berfokus kepada kesejahteraan

masyarakat untuk pembangunan yang berkelanjutan, maka sasaran penanggulangan

bencana diukur dengan penurunan kerugian ekonomi terhadap PDB

Sasaran Nasional Penanggulangan Bencana adalah:

“MENURUNNYA KERUGIAN EKONOMI

TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)

AKIBAT DAMPAK BENCANA”

Page 43: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

43 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Dalam World Risk Report (2016), Indonesia dikategorikan sebagai negara dengan

tingkat risiko bencana yang tinggi. Hal tersebut disebabkan tingginya tingkat keterpaparan

(exposure) dan kerentanan (vulnerability) terhadap bencana. Bahkan hampir 75%

infrastruktur industri dan konektivitas dasar di Indonesia, termasuk sarana pendukungnya

dibangun pada zona rawan bencana. Hal ini menyebabkan tingginya kemungkinan

kerusakan pada aset infrastruktur yang meningkatkan pengeluaran operasional serta

penambahan biaya akibat penyediaan layanan alternatif. Semua ini berdampak pada

kinerja ekonomi yang diukur melalui Produk Domestik Bruto (PDB).

Kebijakan dan Strategi

Pencapaian Sasaran Nasional Penanggulangan Bencana dilaksanakan dengan

menerapkan Kebijakan Nasional penanggulangan bencana yang terdiri dari:

1. Penguatan dan Harmonisasi Sistem, Regulasi serta Tata Kelola PB yang efektif

dan efisien, dengan strategi :

a. Penguatan dan harmonisasi peraturan perundang-undangan

penanggulangan bencana

b. Penguatan tata kelola penanggulangan bencana yang semakin profesional,

transparan, dan akuntabel

2. Peningkatan sinergi antar kementerian/lembaga dan pemangku kepentingan

dalam penanggulangan bencana, dengan strategi: Penerapan riset inovasi dan

teknologi kebencanaan melalui integrasi kolaboratif multi pihak

3. Penguatan investasi pengelolaan risiko bencana sesuai dengan proyeksi

peningkatan risiko bencana, dengan strategi:(RENAS PB) - 2020-2024

a. Peningkatan Sarana Prasarana Mitigasi dan Pengurangan Risiko Bencana;

b. Penguatan Sistem Kesiapsiagaan Bencana;

c. Pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana dengan

pendekatan rekayasa sosial yang kolaboratif (collaborative social

engineering);

d. Peningkatan perlindungan terhadap kerentanan lingkungan di daerah rawan

bencana.

Page 44: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

44 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

4. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas penanganan kedaruratan bencana yang

cepat dan andal, dengan strategi Penguatan Sistem dan Operasionalisasi

Penanganan Darurat Bencana;

5. Percepatan pemulihan daerah dan masyarakat terdampak bencana untuk

membangun kehidupan yang lebih baik, dengan strategi Percepatan

Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi di daerah terdampak bencana.

Berdasarkan Renstra BNPB 2020 – 2024, di ketahui bahwa Visi BNPB adalah

sebagai berikut

“BNPB yang andal dan profesional mewujudkan Indonesia tangguh bencana

untuk mendukung Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian

berlandaskan gotong-Royong”

Visi tersebut merupakan gambaran terhadap apa yang ingin diwujudkan Badan

Nasional Penanggulangan Bencana pada akhir pelaksanaan rencana pembangunan jangka

panjang nasional 2005 – 2025 yaitu bagaimana negara mampu memberikan perlindungan

kepada masyarakat dengan menjauhkan masyarakat dari bencana, menjauhkan bencana

dari masyarakat, meningkatkan kemampuan daya lenting masyarakat untuk pulih kembali

dari dampak bencana serta membangun budaya hidup harmonis berdampingan dengan

ancaman bencana yang mampu mengantisipasi, mengadaptasi serta menghindari

meminimalisir dampak bencana.

Upaya penanggulangan bencana yang andal adalah upaya penanggulangan bencana

yang terencana, terpadu, dan menyeluruh pada tiga tahapan penanganan bencana, yaitu:

(1) memberikan perumusan dan penetapan kebijakan yang tepat sejak tahapan pra

bencana, (2) melakukan penanganan yang tepat, cepat, efektif, efisien, dan terkoordinasi

pada tahapan penanganan darurat, dan (3) melakukan upaya pemulihan pascabencana yang

lebih baik, lebih aman dan berkelanjutan bagi masyarakat di daerah pascabencana.

Page 45: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

45 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Sejalan dengan visi BNPB 2020-2024, maka misi BNPB 2020-2024 sejalan dengan

misi Presiden 2020-2024 dan RPJMN 2020-2024 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pencegahan bencana untuk mengurangi risiko di daerah rawan bencana.

2. Meningkatkan penanganan darurat bencana yang cepat, tepat, efektif, dan terkoordinasi.

3. Meningkatkan pemulihan wilayah pascabencana menjadi lebih baik, lebih aman dan

berkelanjutan. 4. Memantapkan tata kelola penyelenggaraan penanggulangan bencana yang

profesional, akuntabel dan transparan.

Masih tingginya ancaman dan risiko bencana di Jawa Barat, sehingga perlu

peningkatan kesiapsiaagaan dan penanggulangan bencana menjadi isu strategis dalam

upaya peningkatan kualitas pembangunan penanggulangan bencana di Jawa Barat dengan

Tujuan utama pengembangan wilayah yang memperhatikan karakteristik daerah, daya

dukung lahan , kebencanaan, dan distribusi penduduk, dengan pengurangan indikator risiko

bencana menjadi indikator tujuan, dengan sasaran penurunan tingkat kerentanan terhadap

bencana.

Dimana indeks kerentanan dan indeks kapasitas menjadi indikator sasaran bagi

tercapainya tujuan penanganan penanggulangan bencana di Jawa Barat. Dimana

Pemerintah provinsi Jawa Barat telah membuat cetak biru dalam upaya penanganan

bencana melalui JRCP (Jabar Resilience Culture Propince), dalam cetak biru ini bahwa

perkembangan ketangguhan diukur melalui indikator-indikator ketangguhan yang berasal

dari masyarakat dan pemerintah. Peningkatan kapasitas diukur melalui indeks resilience

masyarakat dan pengurangan risiko bencana diukur dengan menggunakan indeks risiko

bencana (IRB).

Melalui program Jabar Juara yaitu Tanggap Bencana Juara dengan tagline Jabar

Resilience Culture Province atau Jawa Barat Berbudaya Tangguh Bencana, dimana

diharapkan masyarakat mempunyai daya lenting yang kuat sehingga mampu kembali dari

keterpurukan akibat bencana.

Page 46: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

46 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Hal tersebut sejalan dengan penanganan kebencanaan dalam RPJMN 2005- 2025

dimana dalam RPJMD Jabar 2018 – 2023 memfokuskan dalam meningkatkan kapasitas

penanggulangan bencana dan menurunkan kerentanan daerah-daerah seluruh

kabupaten/kota di Jawa Barat untuk menjadikan masyarakat Jawa Barat tangguh

menghadapi bencana. Hal ini sejalan dengan RPJMD Kkabupaten Ciamis 2019 – 2024

dimana menurunkan indeks risiko bencana Kabupaten menjadi sasaran dan tujuan dalam

penanggulangan bencana.

Dimana untuk penanganan kebencanaan menjadikan IRB (Indeks Risiko Bencana)

sebagai target RPJMD Jawa Barat dalam 5 Tahun kedepan dengan pencapaian indeks

sebagai berikut :

3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Ciamis merupakan penjabaran kebijakan

penataan ruang wilayah Kabupaten Ciamis ke dalam langkah-langkah operasional untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten

dirumuskan berdasarkan :

Page 47: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

47 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Ciamis;

Kapasitas sumberdaya wilayah Kabupaten Ciamis dalam melaksanakan

kebijakan penataan ruangnya ; dan

Ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam dukumen Tata Ruang program utama penanganan kebencanaan terkait dengan

kawasan rawan bencana adalah dengan melakukan upaya identifikasi dan inventarisasi

kawasan- kawasan rawan bencana secara lebih akurat, pemetaan kawasan bencana alam,

pengaturan kegiatan manusia di kawasan rawan bencana, melakukan upaya untuk

mengurangi/mentiadakan resiko bencana alam, melakukan sosialisasi bencana alam pada

masyarakat di daerah rawan bencana, peningkatan kapasitas masyarakat, melakukan

pengelolaan dan konservasi DAS dan sumber daya airnya secara optimal, melakukan

penguatan kelembagaan mengenai kebencanaan, penguatan mata pencaharian masyarakat di

daerah rawan bencana, relokasi permukiman pada kawasan rawan bencana.

Di dalam dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) dijelaskan bahwa kawasan rawan

gempa, gerakan tanah dan longsor serta banjir dan angin puting beliung meliputi :

a. untuk kawasan gerakan tanah (tanah longsor) tinggi meliputi ; Kecamatan

Panawangan, Panumbangan, Cihaurbeuti, Panjalu dan Pamarican

b. untuk kawasan banjir meliputi ; Panumbangan, Purwadadi, Pamarican dan

Banjarsari

c. untuk kawasan angin puting beliung tinggi meliputi ; Banjarsari, Baregbeg, Ciamis,

Cihaurbeuti, Kawali, Pamarican, Panjalu, Purwadadi, Sadananya.

Sistem Penyediaan Jalur dan Ruang Evakuasi

Rencana pengembangan evakuasi bencana alam terbagi menjadi jalur dan

ruang evakuasi bencana. Rencana jalur dan ruang evakuasi bencana didukung oleh

penyediaan sarana dan prasarana tanggap darurat bencana (early warning system)

yang memadai.

Page 48: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

48 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Sistem penyediaan jalur dan ruang evakuasi bencana meliputi

jalur evakuasi bencana gerakan tanah tinggi meliputi:

Kecamatan Sukamantri, Kecamatan Panawangan, Kecamatan Rajadesa, Kecamatan Rancah, Kecamatan

Tambaksari, Kecamatan Sukadana, Kecamatan Cidolog, Kecamatan Pamarican, Kecamatan Banjaranyar,

Kecamatan Cimaragas, Kecamatan Cihaurbeuti, Kecamatan Sadananya, Kecamatan Panjalu dan Kecamatan

Panumbangan.

jalur evakuasi bencana banjir meliputi:

Kecamatan Cisaga, Kecamatan Cijeungjing, Kecamatan Pamarican, Kecamatan Banjarsari,

Kecamatan Purwadadi dan Kecamatan Banjaranyar

Penyediaan ruang evakuasi bencana meliputi:

lapangan olahraga atau lapangan terbuka; dan fasilitas umum dan sosial meliputi:

gedung sekolah, rumah sakit atau gedung kesehatan lainnya, kantor pemerintah, terminal,

Lapangan terbuka atau lapangan olahraga dan bangunan fasilitas umum lainnya.

Isu strategis lainnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang terjadi saat ini

adalah alih fungsi lahan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan peruntukannya dapat

mengakibatkan terjadinya degradasi lahan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan potensi

bencana yang timbul seperti erosi, banjir, polusi dan lain-lain. Dampak yang dapat terjadi dari

aktifitas penambangan adalah terjadinya longsoran tebing. Sebagai respon atas berbagai isu

lingkungan hidup tersebut, maka BPBD perlu mengoptimalkan fungsi koordinasi, komando

dan pelaksana sehingga upaya penanggulangan bencana secara komprehensif dan sistematis

dapat terpadu dengan kebijakan pembangunan daerah.

Kabupaten Ciamis yang memiliki kawasan rawan bencana diantaranya kawasan rawan

gempa, gerakan tanah, dan longsor. Hal tersebut merupakan tantangan bagi BPBD dalam

menyelenggarakan penanggulangan bencana, terutama kegiatan dalam pencegahan dan

kesiapsiagaan bencana berupa pengurangan risiko bencana. Upaya yang dilakukan melalui

program mitigasi bencana dan penyebarluasan informasi bencana dan penguatan peran

masyarakat pada tahun 2019-2024.

Page 49: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

49 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

3.5 Penentuan Isu-isu Stratetis

Analisis lingkungan strategis merupakan bagian dari komponen perencanaan strategis

dan merupakan proses untuk selalu menempatkan organisasi dalam posisi strategis, sehingga

dalam perkembangannya akan membantu organisasi untuk berada pada posisi yang paling

optimal, juga terarah dan terkendali. Analisa lingkungan strategis dilakukan dengan

menganalisa lingkungan eksternal dan internal dan mengelompokkan kondisi lingkungan

eksternal dan internal berdasarkan empat kategori, yaitu: Kekuatan (strength) , Kelemahan

(weakness), Peluang (opportunity), dan Ancaman (Threat).

Selain itu perlu strategi khususnya dalam menghadapi permasalahan dan tatntangan

serta memanfaatkan peluang, dengan melakukan:

1. Optimalitas Komitmen Daerah

2. Perkuatan Kelembagaan Penanggulangan Bencana

3. Perkuatan Kesiapsiagaan Untuk Ketangguhan Operasi Tanggap Darurat

4. Perkuatan Ketangguhan Komunitas

5. Optimalitas Kemitraan Penanggulangan Bencana

6. Pengembangan Kerjasama Daerah

Isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam menentukan program dan

kegiatan yang diprioritaskan selama 5 tahun ke depan (2019-2024) untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

Lingkungan Internal Kekuatan (Strength)

Faktor-faktor yang saat ini merupakan kekuatan utama BPBD untuk mencapai visi

dan misinya ke depan adalah:

1. Sudah ada undang-undang dan peraturan pemerintah terkait pengelolaan

kebencanaan. 2. Adanya restrukturisasi organisasi kebencanaan yang memperkuat

pelaksanaan tugas dan fungsi serta implementasi reformasi birokrisasi. 3. Sudah

terbentuknya mekanisme koordinasi dengan BPBD di seluruh provinsi/ kabupaten/kota.

Page 50: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

50 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

4. Sudah terbentuknya mekanisme koordinasi dan kolaborasi penanggulangan bencana

dengan pemangku kepentingan terkait (Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah/

Perguruan Tinggi/Dunia Usaha/LSM/ media). 5. Tersedianya dukungan yang kuat terkait

pendanaan terutama pada tahapan penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi.

6. Sudah tersusunnya Indeks Risiko Bencana yang dapat digunakan sebagai indikator

keberhasilan penanggulangan bencana secara nasional. 7. Sudah terbentuknya

mekanisme koordinasi pengelolaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana

secara nasional. 8. Sudah terbentuknya forum lembaga usaha penanggulangan bencana

dan forum pengurangan risiko bencana serta forum perguruan tinggi. 9. Sudah

terbentuknya partisipasi masyarakat melalui kearifan lokal, keberadaan desa tangguh

bencana (Destana) dan relawan kebencanaan.

Lingkungan internal Kelemahan (weakness)

Faktor-faktor yang saat ini merupakan kelemahan utama BNPB untuk mencapai visi

dan misinya ke depan adalah:

1. Masih diperlukannya upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk

mengurangi disparitas antara unit kerja. 2. Masih diperlukan penguatan sistem, regulasi

dan tata kelola bencana. 3. Masih diperlukan peningkatan kualitas (cepat, tepat, efektif)

terutama pada tahapan penanganan darurat. 4. Masih diperlukan penyempurnaan

indikator-indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan upaya penanggulangan

bencana. 5. Masih diperlukan peningkatan koordinasi dengan Kementerian/ Lembaga/

Pemerintah Daerah terkait kebijakan dan penataan ruang berbasis risiko bencana. 6.

Masih perlu ditingkatkan ketersediaan, kualitas dan kapasitas data, informasi, serta

literasi kebencanaan yang terintegrasi. 7. Masih diperlukan penguatan pendekatan yang

mengedepankan upaya pencegahan dalam penanggulangan bencana. 8. Masih

diperlukan peningkatan kualitas pengelolaan dan jaringan logistik dan peralatan

kebencanaan yang terstandarisasi secara nasional.

Page 51: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

51 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Lingkungan eksternal Peluang (opportunity)

Faktor-faktor eksternal yang berperan menjadi peluang yang harus dimanfaatkan

oleh BNPB guna mencapai visi dan misinya ke depan adalah:

1. Tingginya tingkat kerelawanan sosial, antusiasme dan tingkat keterlibatan masyarakat

dalam penanggulangan bencana. 2. Besarnya keterlibatan lembaga usaha dalam

penguatan kapasitas pemenuhan kebutuhan logistik dan peralatan kebencanaan 3.

Besarnya keterlibatan lembaga usaha dalam kerangka corporate sosial responsibility

dalam upaya penanggulangan bencana. 4. Besarnya potensi kerjasama penanggulanan

bencana dengan pihak internasional. 5. Besarnya sinergisitas koordinasi dan

pelaksanaan penanggulangan bencana dengan Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah

Daerah dalam kerangka program prioritas nasional. 6. Besarnya potensi pusat-pusat

studi kebencanaan yang dikembangkan oleh perguruan tinggi dalam mendukung upaya

penanggulangan bencana. 7. Besarnya peran media dalam penyebarluasan informasi

dan edukasi kebencanaan.

Lingkungan eksternal Ancaman (Threat)

Faktor-faktor eksternal yang berperan sebagai ancaman yang menjadi tantangan

yang harus dihadapi oleh BNPB guna mencapai visi dan misinya ke depan adalah:

1. Semakin meningkatnya frekuensi kejadian bencana, baik yang berupa bencana alam

maupun non alam. 2. Masalah perekonomian dan finansial global yang kadang-kadang

tidak menentu berpotensi mempengaruhi mekanisme penganggaran dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana 3. Adanya potensi perubahan iklim yang

mempengaruhi frekuensi kejadian bencana. 4. Masih adanya pemerintah daerah yang

belum berkomitmen secara baik terhadap penyelenggaraan penanggulangan bencana

terutama terkait dengan penganggaran. 5. Masih adanya regulasi yang belum mendukung

secara baik terhadap penyelenggaraan penanggulangan bencana. 6. Adanya potensi

kejadian bencana non alam seperti pandemi penyakit menular, seringkali menjadi ancaman

dalam pemenuhan kebutuhan logistik dan peralatan pada penanganan darurat bencana.

Page 52: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

52 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPBD Kabupaten Ciamis

Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut

di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan

sasaran yang akan dicapai.

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan

untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani

isu strategis daerah yang dihadapi. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan

dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional

untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Perumusan tujuan dan sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Ciamis tahun 2019-2024 sesuai dengan tujuan RPJMD yakni Terpenuhinya

Kualitas Lingkungan Hidup yang Merata dan Layak bagi Masyarakat serta Mendukung

Pembangunan Berkelanjutan dengan Indikator Tujuan Indeks Resiko Bencana, Sasaran

Meningkatnya kapasitas terhadap bencana dan Indikator Sasaran Indeks Ketahanan

Daerah.

Upaya tersebut, BPBD menetapkan tujuan dan sasaran jangka menengah yakni ;

Tujuan :

Meningkatnya kapasitas terhadap bencana

Indikator Tujuan :

Indeks Ketahanan Daerah

Sasaran :

Meningkatnya ketangguhan masyarakat dalam Penanggulangan Bencana

Indikator Sasaran :

Indeks Kapasitas Daerah

Page 53: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

53 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Rumusan Tujuan BPBD

1. Tercapainya pengurangan risiko bencana di daerah rawan bencana.

2. Terwujudnya penanganan darurat bencana yang cepat, tepat, efektif, dan terkoordinasi.

3. Terwujudnya pemulihan wilayah pascabencana menjadi lebih baik, lebih aman dan berkelanjutan.

4. Terwujudnya tata kelola penyelenggaraan penanggulangan bencana yang profesional, akuntabel dan transparan

Sasaran Strategis BPBD

1. Menurunnya risiko bencana di daerah rawan bencana. 2. Terselamatkannya sebanyak mungkin jiwa pada saat

keadaan darurat bencana. 3. Terpulihkannya sarana dan prasarana, sosial, ekonomi dan produktivitas sumber daya

alam pada daerah terdampak pascabencana. 4. Meningkatnya kualitas tata kelola penyelengaraan penanggulangan

bencana yang profesional, akuntabel dan transparan.

Selanjutnya untuk mengukur keberhasilan dari sasaran strategis yang telah

ditetapkan, maka ditetapkan pula indikatornya dalam format indikator kinerja sasaran

strategis. Untuk lebih jelasnya indikator kinerja sasaran strategis yang digunakan dapat dilihat

pada tabel berikut :

Page 54: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

54 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Tujuan dan Sasaran jangka menengah BPBD disajikan dalam Tabel T-C.25

NO. Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator Sasaran

SATUAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE- Kondisi pada

akhir Renstra

2020 2021 2022 2023 2024

1 Meningkatnya kapasitas terhadap

bencana

Indeks Ketahanan Daerah

Meningkatnya

ketangguhan

masyarakat

dalam

Penanggulangan

Bencana

Indeks kapasitas daerah

Point 0,30 0,32 0,35 0,40 0,43 0,72

2 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan

kapasitas organisasi perangkat daerah

Indek Maturitas

Indeks SAKIP

Meningkatnya

kepatuhan dalam

pendayagunaan

apartur

Nilai

Maturitas

SPIP

Nilai Sakip

Daerah

Nilai

Nilai

3

bb

3

bb

3

bb

3

bb

3

bb

3

bb

Meningkatnya kinerja OPD dalam

memberikan pelayanan kepada

masyarakat

Indeks Kepuasan

Masyarakat

NIlai 82 82 83 84 85 85

Page 55: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

55 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

BAB V

STRATEGI dan ARAH KEBIJAKAN

Apa yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dielaborasi ke

dalam upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut melalui strategi dan

arah kebijakan BPBD yang akan dilaksanakan hingga tahun 2024.

Strategi dan Kebijakan Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Arah Kebijakan BPBD untuk mencapai tujuan dan sasaran BPBD adalah sebagai

berikut

1.Peningkatan sistem dan strategi Penanggulangan Bencana yang andal, inovatif, kolaboratif dan implementatif. 2.

Peningkatan kesiapsiagaan pemerintah daerah, lembaga usaha, masyarakat, perguruan tinggi dan media yang

terkoordinasi dalam menghadapi bencana. 3. Peningkatan layanan darurat bencana yang cepat, tepat, dan

terkoordinasi. 4. Peningkatan layanan pendampingan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana guna mendukung

pencapaian kehidupan dan penghidupan masyarakat di wilayah terdampak bencana yang berkualitas. 5.

Penyediaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana serta pengembangan jaringan sesuai standar

kebutuhan minimal dan karakteristik wilayah. 6. Penguatan tata kelola penyelenggaraan penanggulangan bencana

yang profesional dan inklusif

Selanjutnya strategi BPBD 2019-2024 yang dikembangkan sebagai berikut

1. Penguatan sistem, regulasi, strategi dan tata kelola penanggulangan bencana. 2. Penguatan data, informasi dan

literasi kebencanaan. 3. Integrasi kebijakan dan penataan ruang berbasis pengurangan risiko bencana. 4.

Penguatan sistem mitigasi multi ancaman bencana terpadu. 5. Penguatan penanganan darurat bencana. 6.

Peningkatan sarana dan prasarana kebencanaan. 7. Pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah terdampak

bencana

Page 56: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

56 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Gambaran strategi BPBD 2019 – 2024 yang dikembangkan

dapat dilihat pada tabel TC-26 berikut ini

Arah Kebijakan Strategi

Peningkatan sistem dan strategi

Penanggulangan Bencana yang andal, inovatif,

kolaboratif dan implementatif

Penguatan sistem, strategi dan tata kelola

penanggulangan bencana.

Peningkatan kesiapsiagaan

pemerintah/pemerintah daerah, lembaga usaha,

masyarakat, akademisi dan media yang

terkoordinasi dalam menghadapi bencana

Penguatan ketahanan bencana di daerah rawan

bencana

Peningkatan layanan darurat bencana yang

cepat, tepat, dan terkoordinasi

Penguatan koordinasi

dan komando

penanganan darurat

Peningkatan layanan pendampingan rehabilitasi

dan rekonstruksi pascabencana guna

mendukung pencapaian kehidupan dan

penghidupan masyarakat di wilayah terdampak

bencana yang berkualitas

Pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah

terdampak bencana

Penyediaan logistik dan peralatan

penanggulangan bencana serta pengembangan

jaringan sesuai standar kebutuhan minimal dan

karakteristik wilayah

Penguatan tata kelola logistik dan peralatan nasional

Penguatan tata kelola penyelenggaraan

penanggulangan bencana yang profesional dan

inklusif

Penguatan tata kelola penanggulangan bencana

Page 57: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

57 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

BAB VI

RENCANA PROGRAM

DAN

KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang

dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta

memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi

pemerintah.

Program dan Kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah tahun 2019-2024

disajikan pada Lampiran Tabel T-C.27.

Page 58: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

58 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

URUSAN PELAYANAN DASAR

1.05 URUSAN PEMERINTAHAN

BIDANG KETENTERAMAN DAN

KETERTIBAN UMUM SERTA

PERLINDUNGAN MASYARAKAT

2.856.293.300 10.345.072.000 11.029.970.300 10.804.208.600 ########## 11.210.943.900

1.05.0.00.0.00.04.00 Badan

Penanggulangan Bencana Daerah

1

1.05.01 PROGRAM PENUNJANG

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

KABUPATEN/KOTA

Nilai SAKIP Perangkat Daerah Nlai bb bb 997.510.500 bb 5.205.731.300 bb 5.604.970.300 bb 5.380.708.600 bb 5.660.443.900 bb 5.660.443.900

1.858.782.800 5.139.340.700 5.425.000.000 5.423.500.000 5.550.500.000 5.550.500.000

1 Presentase destana yang

meningkat kapasitasnya

Persen N/A 15,79 26,32 52,63 78,95 100,00 100,00

2 Persentase evakuasi korban

bencana yang tertangani

Persen N/A 25,34 28,00 31,00 34,00 37,00 37,00

3 Persentase penanganan

kerusakan fisik pasca bencana

sesuai dengan jitupasna

Persen N/A 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 70,00

NoBidang Urusan Pemerintahan dan

Program Perangkat Daerah

Indikator Kinerja Program

(Outcome)Satuan

Kondisi Awal

(Tahun 2019)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi Akhir

Tabel 7.3

Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024

3

2020 2021 2022 2023 2024

1.05.03 PROGRAM

PENANGGULANGAN BENCANA

2

Page 59: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

59 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

2019 2020 Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP

4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Indeks Perangkat Kapasitas

Daerah

0,64 10.345.072.000,00 0,64 10.987.970.300,00 0,65 10.804.208.600,00 0,66 11.210.943.900,00 0,66 43.348.194.800,00

Persentase warga negara

yang memperoleh layanan

informasi rawan bencana

Persen Jumlah penduduk di

kawasan rawan

bencana yang

memperoleh infomasi

rawan bencana

sesuai jenis ancaman

bencana di bagi

jumlah keseluruhan

penduduk di lokasi

rawan bencana di kali

100

3,40% 4% 221.800.000 4,50% 820.000.000 5% 350.000.000 5,50% 385.000.000 22,40% 1.776.800.000

Penyusunan

dokumen kajian

risiko bencana

Jumlah dokumen Kajian

Risiko Bencana yang disusun

Dok - 0.000 1 500.000.000 - 0.000 - 0.000 1 500.000.000

Sosialisasi,

Komunikasi,

Informasi dan

Edukasi (KIE)

Rawan

Bencana

Kabupaten/Kota

Jumlah masyarakat yang

menerima Sosiaisasi, KIE

rawan bencana

Orang 48 24 221.800.000 24 320.000.000 24 350.000.000 24 385.000.000 144 1.276.800.000

Capaian Program dan Kegiatan serta Pagu Indikatif Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2021 - 2024

Program dan

kegiatan

Indikator Kinerja, Tujuan,

Sasaran, Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Satuan Rumus Perhitungan

Data Capaian

pada tahun

awal

perencanaan

Target Kinerja Program/ Kegiatan dan sumber pendanaan

2021 2022 2023 2024Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra

3

Pelayanan

Informasi Rawan

Bencana

Kabupaten/Kota

Page 60: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

60 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Persentase warga negara

yang memperoleh layanan

pencegahan dan

kesiapsiagaan terhadap

bencana

Persen jumlah aparatur dan

warga Negara yang

ikut pelatihan

pencegahan dan

kesiapsiagaan di

lokasi rawan bencana

di bagi jumlah

penduduk di lokasi

rawan bencana di kali

100

3,50% 4,50% 3.828.350.200 5,50% 1.920.000.000 6% 2.148.000.000 6,50% 2.031.000.000 26,00% 9.927.350.200

Penyusunan

Rencana

Penanggulangan

Bencana

Kabupaten/Kota

Jumlah dokumen Rencana

Penanggulangan Bencana

yang disusun

Dok

- -

0.000

- 220.000.000 1 0.000 - 0.000 1

220.000.000

Pelatihan

Pencegahan

dan Mitigasi

Bencana

Kabupaten

/Kota

Jumlah masyarakat yang

memperoleh pelatihan

pencegahan dan mitigasi

bencana

Orang

80 500 70.250.000 500 400.000.000 1.000 440.000.000 1.500 484.000.000 3.580

1.394.250.000

Pengendalian

Operasi dan

Penyediaan

Sarana

Prasarana

Kesiapsiagaan

terhadap

Bencana

Kabupaten/Kota

Jumlah operasi

pengendalian yang

dilaksanakan dan sarana

prasarana yang tersedia

pada kesiapsiagaan

terhadap bencana

Unit - 5 100.000.000 5 110.000.000 5 121.000.000 331.000.000

Penyediaan

Peralatan

Perlindungan

dan

Kesiapsiagaan

terhadap

Bencana

Jumlah Peralatan

Perlindungan dan

Kesiapsiagaan terhadap

bencana yang disediakan

Unit 5 - 5 50.000.000 5 55.000.000 5 60.500.000 20 165.500.000

Pengelolaan

Risiko Bencana

Kabupaten/Kota

Jumlah Pengelolaan Risiko

Bencana yang dilakukan

kali 5 - 3 25.000.000 3 27.500.000 3 30.000.000 14 82.500.000

Penguatan

Kapasitas

Kawasan untuk

Pencegahan

dan

Kesiapsiagaan

Jumlah Desa yang

diperkuat dengan

pencegahan dan mitigasi

bencana

Desa 3 5 140.000.000 5 400.000.000 5 440.000.000 5 484.000.000 23 1.464.000.000

Penanganan

Pascabencana

Kabupaten/Kota

Jumlah laporan

penanganan pasca bencana

Laporan 6 1 3.568.100.200 1 400.000.000 1 440.000.000 1 484.000.000 10 4.892.100.200

Pengembangan

Kapasitas Tim

Reaksi Cepat

(TRC) Bencana

Kabupaten/Kota

Jumlah Personil Tim TRC

yang Terlatih dalam

Penanggulangan Bencana;

Orang 30 - - 30 70.000.000 30 75.000.000 30 82.500.000 30 227.500.000

Penyusunan

Rencana

Kontijensi

Jumlah dokumen Rencana

Kontijensi yang disusun

dokumen - - - - 0.000 1 300.000.000 - - 1 300.000.000

Gladi

Kesiapsiagaan

terhadap

Bencana

Jumlah Gladi Kesiapsiagaan

terhadap bencana yang

dilaksanakan

kali 2 1 50.000.000 2 200.000.000 2 200.000.000 2 220.000.000 9 670.000.000

Penyusunan

Rencana

Penanggulangan

Kedaruratan

Bencana

Jumlah dokumen Rencana

Penanggulangan

Kedaruratan Bencana (

RPKB ) yang disusun

dok - - - 1 55.000.000 1 60.500.000 1 65.000.000 3 180.500.000

Pelayanan

Pencegahan dan

kesiapsiagaan

terhadap Bencana

Page 61: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

61 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

2019 2020 Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP

4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Persentase warga negara

yang memperoleh layanan

penyelamatan dan evakuasi

korban bencana

Persen Persentase warga

negara yang

memperoleh layanan

penyelamatan dan

evakuasi korban

bencana

75 35,00 1.004.190.500 35,00 2.400.000.000 35,00 2.620.500.000 35,00 2.807.800.000 #REF! 8.832.490.500

Respon Cepat

Kejadian Luar

Biasa

Penyekit/Wabah

Zoonosis

Prioritas

Jumlah Kejadian Luar Biasa

Penyekit/Wabah Zoonosis

Prioritas yang tertangani

pada saat darurat bencana

Kali - - - - 2 30.000.000 2 33.000.000 2 36.300.000 6 99.300.000

Respon Cepat

Darurat

Bencana

Kabupaten/Kota

Jumlah Darurat Bencana

yang tertangani

Kali - - - - 2 45.000.000 2 50.000.000 2 55.000.000 6 150.000.000

Pencarian,

Pertolongan

dan Evakuasi

Korban

Bencana

Kabupaten/Kota

Jumlah pencarian,

pertolongan dan evakuasi

korban bencana yang

dilakukan pusdalop BPBD

kali - - 520 800.200.000 520 1.700.000.000 520 1.850.000.000 520 2.000.000.000 2.080 6.350.200.000

Penyediaan

Logistik

Penyelamatan

dan Evakuasi

Korban

Bencana

Kabupaten/Kota

Jumlah Logistik yang

terdistribusi untuk

penyelamatan dan evakuasi

korban bencana

Paket - 1.500 1.500 203.990.500 1.500 500.000.000 1.500 550.000.000 1.500 565.000.000 7.500 1.818.990.500

Aktivasi Sistem

Komando

Penanganan

Darurat

Bencana

Jumlah aktivasi sistem

komando penanganan

darurat bencana yang

dilakukan

kali - - - - 6 75.000.000 6 82.500.000 6 91.000.000 18 248.500.000

Respon Cepat

Bencana Non

Alam

Epidemi/Wabah

Penyakit

Jumlah Kejadian Bencana

Non Alam Epidemi/Wabah

Penyakit yang tertangani

pada saat darurat bencana

Kali - - - - 2 50.000.000 2 55.000.000 2 60.500.000 6 165.500.000

Program dan

kegiatan

Indikator Kinerja, Tujuan,

Sasaran, Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Satuan Rumus Perhitungan

Data Capaian

pada tahun

awal

perencanaan

Target Kinerja Program/ Kegiatan dan sumber pendanaan

2021 2022 2023 2024Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra

3

Pelayanan

Penyelamatan dan

Evakuasi Korban

Bencana

Page 62: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

62 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

2019 2020 Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP

4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Persentase penataan

sistem dasar

penanggulangan bencana

% Jumlah penataan

sistem dasar PB yang

di lakukan di bagi

keseluruhan sistem

dasar PB di kali 100

2 85.000.000 5 285.000.000 5 305.000.000 5 326.700.000 17 1.001.700.000

Penyusunan

Regulasi

Penanggulangan

Bencana

Kabupaten/Kota

Jumlah regulasi

penanggulangan bencana

yang disusun

Dok - 1 45.000.000 1 50.000.000 1 55.000.000 3 150.000.000

Penguatan

Kelembagaan

Bencana

Kabupaten/Kota

Jumlah aparatur yang

terlatih dalam manajemen

Penanggulangan Bencana

Orang 2.018 60 50.000.000 60 50.000.000 60 55.000.000 60 60.500.000 2.258 215.500.000

Kerjasama

antar Lembaga

dan Kemitraan

dalam

Penanggulangan

Bencana

Kabupaten/Kota

Jumlah Kerjasama antar

Lembaga dan Kemitraan

dalam Penanggulangan

Bencana

Kali 1 1 35.000.000 3 120.000.000 3 120.000.000 3 121.200.000 11 396.200.000

Pengelolaan

dan

Pemanfaatan

Sistem

Informasi

Kebencanaan

Jumlah sistem informasi

kebencanaan yang di kelola

( inventarisasi data )

Dokumen - - - 1 25.000.000 1 30.000.000 1 35.000.000 3 90.000.000

Pembinaan dan

Pengawasan

Penyelenggaraa

n

Penanggulangan

Bencana

Jumlah Pembinaan dan

Pengawasan

Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana

yang dilakukan (monev)

kali - - 1 45.000.000 1 50.000.000 1 55.000.000 3 150.000.000

Program dan

kegiatan

Indikator Kinerja, Tujuan,

Sasaran, Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Satuan Rumus Perhitungan

Data Capaian

pada tahun

awal

perencanaan

Target Kinerja Program/ Kegiatan dan sumber pendanaan

2021 2022 2023 2024Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra

3

Penataan Sistem

Dasar

Penanggulangan

Bencana

Page 63: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

63 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Program dan kegiatan tersebut telah mengakomodir untuk penerapan standar

pelayanan minimal (SPM) yang menjadi kewenangan Kabupaten Ciais dan proyek strategi

snasional. Penerapan SPM dalam RENSTRA termausk RPJMD diwujudkan dalam program

dan kegiatan. Program terkait penerapan SPM sebagai bagaian dari program pembangunan

daerah Kabupaten Ciamis hal tersebut sejalan dengan peraturan menteri dalam negeri No

101 tahun 2018 tentang Pelayanan Standar Minimal urusan kebencanaan terlihat dalam

table dibawah ini

NO JENIS PELAYANAN PROGRAM

PERANGKAT DAERAH

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM

1 Pelayanan Informasi Rawan

Bencana

PENANGGULANGAN

BENCANA

Presentase destana yang

meningkat kapasitasnya

2 Pelayanan Pencegahan dan

Kesiapsiagaan Terhadap

Bencana

Persentase penanganan

kerusakan fisik pasca bencana

sesuai dengan jitupasna

3 Pelayanan Penyelamatan dan

Evakuasi Korban Bencana

Persentase evakuasi korban

bencana yang tertangani

Page 64: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

64 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN

(BID URUSAN TRATIBUMLINMAS URUSAN BENCANA)

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, BPBD Kabupaten Ciamis harus

berkontribusi secara langsung dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD yaitu Misi ke empat Memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara

bijaksana untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dimana tujuan daerah yaitu

terpeliharanya kelestarian fungsi LH sebagai penyangga sistem kehidupan dengan

menjadikan penurunan indeks risiko bencana sebagai indikator tujuan dimana peningkatan

ketangguhan bencana sebagai sasaran daerah dalam upaya penangganan dan

penanggulangan bencana di Kabupaten Ciamis.

Kinerja penyelenggaraan urusan kebencaan di focus kan dalam menurunkan indeks

risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang berisiko tinggi, dengan

sasaran kinerja menurunkan risiko bencana melaui peningkatan kapasitas pemerintah

daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana dengan bentuk upaya kegatan

internaliasi PRB dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, penurunan tingkat

kerentanan terhadap bencana dan peningkatan kapasitsa pemerintah daerah, masyarakat

dalam penanggulangan bencana.

Dimana penurunan Indeks Risiko Bencana (IRB) untuk Kabupaten Ciamis dimulai

pada tahun 2015, dengan menggunakan tabel yang didasarkan pada table PB dan

majemen risiko bencana melalui kajian kapasitas indeks ketahanan daerah (IKD).

Indeks Risiko Bencana

Upaya penanggulangan bencana perlu diawali dengan pemahaman atas risiko

bencana yang ada berdasarkan hasil kajian risiko. Penilaian dampak bencana (korban jiwa,

kerusakan atau kerugian) menjadi penilaian potensi kehilangan atau kerugian (risiko).

Dalam indeks risiko, tingkat kebencanaan dinilai berdasarkan komponen penyusunnya,

yaitu bahaya, keterpaparan, dan kapasitas pemerintah serta komunitas dalam menghadapi

bencana.

Page 65: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

65 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Adanya penilaian tingkat risiko berdasarkan potensi kerugian tentunya dapat

membantu upaya untuk pengurangan risiko bencana di suatu daerah. Risiko bencana akan

mengalami penurunan atau peningkatan seiring adanya perubahan pada komponen

penyusunnya. Lebih lanjut, penilaian secara berkelanjutan terhadap indeks risiko ini dapat

menjadi perangkat pemantauan dan evaluasi terhadap capaian program penanggulangan

bencana pada periode tertentu. Data perkembangan indeks risiko bencana di Kabupaten

Ciamis dapat dilihat pada tabel berikut ini

Indeks Risiko Bencana

Page 66: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

66 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Indeks Ketahanan dan Kapasitas Daerah ( IKD)

IKD sendiri adalah instrumen untuk mengukur kapasitas daerah dengan asumsi

bahwa bahaya atau ancaman bencana dan kerentanan di daerah tersebut kondisinya tetap.

Tiga hal tersebut, yaitu indeks kapasitas, kerentanan, dan ancaman bencana adalah komponen

penyusun IRB. Oleh karenanya, dengan IKD yang mengukur kapasitas suatu daerah dapat

dilakukan monitoring dan evaluasi naik dan turunnya IRB di daerah tertentu. Dari IKD, maka

setiap kab/kota mampu mengetahui apa saja upaya yang sudah dilakukan dan langkah tindak

lanjut yang perlu dilakukan untuk menurunkan risiko.

Indeks Ketahanan Daerah diukur dengan menghitung 71 indikator atau tool analisa

kapasitas daerah (rata-rata 7 prioritas), sedangkan Indeks Kapasitas Daerah, diukur dengan

rumus sebagai berikut ; Indeks Kapasitas Daerah = (0.6 x Nilai Kesiapsiagaan) + (0.4 x Nilai

Ketahanan), dengan nilai kesiapsiagaan berupa survey kesiapsiagaan. Berikut tabel contoh hasil

perhitungan tahun 2020.

NO. PRIORITASINDEKS

PRIORITAS

INDEKS

KAPASITAS

DAERAH

TINGKAT

KAPASITAS

DAERAH

1 Perkuatan Kebijakan dan Kelembagaan 0,95

2 Pengkajian Risiko dan Perencanaan Terpadu 1,00

3 Pengembangan Sistem Informasi, Diklat dan Logistik 0,79

4 Penanganan Tematik Kawasan Rawan Bencana 0,61

5 Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi Bencana 0,62

6 Perkuatan Kesiapsiagaan dan Penanganan Darurat Bencana 0,57

7 Pengembangan Sistem Pemulihan Bencana 0,51

0,64 SEDANG

Page 67: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

67 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Ilustrasi Target Indikator Kinerja RPJMD dan BPBD Kabupaten Ciamis Tahun

2019-2024

Page 68: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

68 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Tabel C-28 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Sedangkan penerima pelayanan dasar SPM Sub Urusan bencana adalah warga Negara

yang berada di kawasan rawan bencana dan yang menjadi korban bencana untuk jenis pelayanan

dasar pelayanan informasi rawan bencana, dan pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban

bencana.

Indikator Kinerja

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD

TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

Indeks Kapasitas Daerah 0,32 0,35 0,40 0,43

Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan kapasitas OPD

3 3 3 3 3 3

bb bb bb bb bb bb

Meningkatnya kinerja OPD dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

82 82 82 83 84 85

Page 69: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

69 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

No

Jenis Pelayanan SPM Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum

dan Perlindungan Masyarakat

Sub Urusan Bencana

Target Renstra ( pemetaan akhir 2019)

2020 2021 2022 2023 2024

1 Pelayanan Informasi Rawan Bencana

3,4% 4% 4,5% 5% 5,5%

2 Pelayanan pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana

3,5% 4,50%

5,50%

6%

6,50%

3 Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana

53% 28% 31% 34% 37%

Page 70: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

70 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

BAB VIII

P E N U T U P

Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 ini

merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran

(RKA) Badan Penanggulangan Bencana Daerah, sebagai acuan rangkaian proses perencanaan dan

aplikasi kinerja mulai dari tahap penyusunan program penanggulangan bencana hingga penyusunan

evaluasi dan pelaporan kinerja, yang pada prakteknya dijadikan sebagai pedoman penguatan peran

aparatur dan para pemangku kepentingan (stakeholders) penyelenggaraan penanggulangan

bencana di Kabupaten Ciamis.

Page 71: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

71 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis

Tabel II.2. Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis yang Menduduki Jabatan dan Staf

Tabel II.3. Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis Berdasarkan Pangkat/Golongan

Tabel II.4. Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis Berdasarkan Pendidikan

Tabel II.5 Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Ciamis Berdasarkan Jenis Kesarjanaan

Tabel II.6. Jumlah Pegawai BPBPD Kabupaten Ciamis yang Mengikuti Pendidikan dan

Pelatihan Penjenjangan

Tabel II.7. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Sebaran Bidang Sub Unit Kerja

Tabel IV.1 Kinerja Pelayanan Pelayanan BPBD Kabupaten Ciamis

Tabel IV.2 Anggaran Pelayanan BPBD Kabupaten Ciamis

Tabel IV.7 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas, Fungsi SKPD

BPBD Kabupaten Ciamis

Tabel IV.9. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BPBD Kabupaten Ciamis

Tabel III.I Kejadian Besar Bencana di Kabupaten Ciamis

Tabel IV.18 Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah BPBD

Tabel IV.21 Rumusan dan Strategi dan Kebijakan BPBD Kabupaten Ciamis

Tabel V.22 Program dan Kegiatan BPBD Kabupaten Ciamis

Tabel VI.23 Indikator Kinerja BPBD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Page 72: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

72 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Struktur Organisasi BPBD Kabupaten Ciamis

Page 73: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

73 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel Daftar Inventaris Barang, Evakuasi dan SAR Pada Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Ciamis.

2. Kesimpulan dan Saran

Page 74: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

74 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h

Lampiran 2.

KESIMPULAN dan SARAN

1. Program dan Kegiatan, indikator serta target capaian untuk 5 tahun kedepan telah

terakomodir dalam RPJMD Tahun 2020-2024.

2. Sinkronisasi antara Renstra BPBD Kabupaten Ciamis Tahun 2020-2024 dengan Renstra

BPBD Propinsi Jawa Barat 2020-2023 serta Renstra BNPB Pusat Jakarata 2020-2024.

3. Penanggulangan bencana menitik beratkan pada aspek pengurangan risiko bencana (dari

responsif ke preventif) sehingga dampak yang ditimbulkan relatif kecil.

Page 75: RENCANA STRATEGI 2019-2024

RENCANA STRATEGIS 2019-2024

75 | P a g e b a d a n p e n a n g g u l a n g a n b e n c a n a d a e r a h