referat anakku

Post on 09-Dec-2015

255 views 4 download

description

tes

Transcript of referat anakku

Hepatitis

akut

Referat

PEMBIMBING : dr. Vita Dwi Wijayati, Sp. A

OLEH:

MARTIN CHANDRA DIPUTRA, S.KED (09700355)

Pendahuluan

Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Secara populer dikenal juga dengan istilah penyakit hati, sakit liver, atau sakit kuning.

Penyakit hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis masih merupakan penyakit endemis di Indonesia.

Sebagian besar hepatitis viral disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G (Dienstag and Isselbacher, 2005).

Definisi

Proses terjadinya inflamasi dan atau nekrosis pada jaringan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, toksin, gangguan metabolik maupun kelainan autoimun.

Yang paling sering menjadi penyebab adalah Virus Hepatitis.

Epidemiologi

Pada saat ini diperkirakan terdapat sekitar 3.000 juta penduduk dunia mengidap Hbs Ag dari jumlah tersebut, hampir 78 % berdiam di benua Asia.

Prevalensi penyebab hepatitis virus akut: 1. Hepatitis A (39,8% - 68,3%)2. Hepatitis C (15,5% - 46,4%) 3. Hepatitis B (6,4 % -25,9 %)

Etiologi

Virus Jenis Ukuran

Hepatitis A HAV RNA (Enterovirus) 27 nm

Hepatitis B HBV DNA (kulit ganda) 42 nm

Hepatitis C HCV RNA (terbungkus lemak) 30-60 nm

Hepatitis D HDV RNA detektif (butuh HBV) 35 nm

Hepatitis E HEV RNA tunggal (tanpa selubung) 33-34 nm

Hepatitis A

EtiologiVirus hepatitis A (Hepatitis A Virus=HAV)

merupakan Hepatovirus yang berhubungan dengan Enterovirus dalam family Picornaviridae.

Berbentuk kubus simetrik dengan panjang sisi 27-28 nm.

Virus ini tidak memiliki selubung dan tahan terhadap cairan empedu.

Memiliki 1 serotipe.Genomnya merupakan RNA sense-positif beruntai

tunggal dan memiliki empat genotipe.

Hepatitis A

Faktor Resikoa. Tempat penitipan anakb. Pelancong (khususnya yang pergi ke daerah

endemik)c. Pengguna obat suntikan (Injection Drug Users =

IDUs)d. Hubungan seks oral-anale. Penderita penyakit hati kronisf. Orang-orang yang bekerja dengan hewan primata

Hepatitis A

Patogenesis

Hepatitis A

Manifestasi Klinisa. Panasb. Mual-muntahc. Tidak mau makand. Nyeri perute. Ikterik (30% pada bayi dan balita, dewasa 70%)

Hepatitis A

Menurut stadiumnya:a. Masa Inkubasi (18-50 hari *rata-rata 28 hari).b. Masa Prodormal (4 hari sampai 1 minggu atau

lebih).c. Fase Ikterik.d. Fase Penyembuhan.

Hepatitis A

Menurut macam gejala klinis:a. Hepatitis A klasik.b. Hepatitis A relaps (4-20%).c. Hepatitis A kolestasis (10%).d. Hepatitis A protected (8,5%).e. Hepatitis A fluminan (0,35%).

Hepatitis A

Diagnosis Sklera, kulit, sekresi ikterus. Penurunan berat badan. Hepatomegali. IgM anti-HAV (ditemukan 1-2 minggu, bertahan

dalam 3-6 bulan). IgG anti-HAV (ditemukan 5-6 minggu). Pemanjangan waktu protrombin -> nekrosis sel

seperti pada bentuk fluminan.

Hepatitis A

PenatalaksanaanTerapi bertujuan untuk pemulihan kondisi pasien, dan pengobatan bersifat suportif.

Hepatitis A

Pencegahan

Hepatitis A

PencegahanImunoglobulin (Ig) digunakan sebagai terapi profilaksis pra/pasca paparan terhadap HAV.a. Paling efektif bila diberikan dalam masa inkubasi.b. Ig jarang menyebabkan efek samping serius dan

aman diberikan kepada wanita hamil dan menyusui.c. Dosis:

0,2 mL/kg IM untuk mereka yang telah terpapar HAV atau belum (profilaksis <3 bulan).

0,6 mL/kg IM (profilaksis ≥5 bulan) untuk mereka yang belum terpapar HAV.

Hepatitis B

EtiologiHBV merupakan virus DNA, termasuk dalam family

Hepadnaviridae.Memiliki envelope, berukuran kecil dan

mengandung DNA beruntai ganda parsial dengan 3200 pasang basa nitrogen

DNA ini mengkode 3 protein permukaan: antigen permukaan (HBsAg), antigen inti (HBcAg), protein pra-inti (HBeAg); protein polimerase aktif yang besar; protein transaktivator.

Masa inkubasi virus ini 1-6 bulan.

Hepatitis B

Faktor resikoa. Pelancongb. Pengguna obat suntik (IDU)c. Kontak seksual/tinggal serumah dengan penderita

Hepatitis B

Patofisiologi

Hepatitis B

Manifestasi Klinisa. Mudah lelah, cemas, tidak nafsu makan, dan rasa

tidak enak badan.b. Asites, jaundice (kuning), perdarahan variseal, dan

ensefalopati hepatik dapat timbul bersama dekompensasi hati.

c. Ensefalopati hepatik sering dikaitkan dengan hipereksitabilitas, gangguan mental, obtundation, bingung, dan koma.

Hepatitis B

Diagnosa1. Pemeriksaan fisik:

Sklera, kulit, dan sekresi ikterik.Penurunan bunyi usus besar, peningkatan lingkar abdomen,

dan adanya pergerakan cairan.Asterixis.Spider angiomata.

2. Tes laboratorium: Adanya Hepatitis B surface antigen (HBsAg) minimal selama

6 bulan. Peningkatan transaminase hati (alanine transaminase dan

aspartate transmaninase) dan DNA HBV >105 kopi/mL. Biopsi hati.

Hepatitis B

Diagnosa

Hepatitis B

Penatalaksanaan1. Non-farmakologi

Konseling. Vaksinasi dan imunisasi. Hindari konsumsi alkohol. Ajak pasien untuk berkonsultasi sebelum

menggunakan obat baru, termasuk obat herbal dan obat tanpa resep.

Hepatitis B

Penatalaksanaan1. Farmakologi

Interferon (IFN). Lamivudine. Adefovir. Entecavir. Telbivudine.

Hepatitis B

PencegahanDengan vaksinasi atau imunisasi (Hepatitis B

imunoglobulin).Beberapa contoh sediaan vaksin di AS: Twinrix

(kombinasi vaksin hepatitis A dan hepatitis B), Recombivax HB, dan Engerix-B.

Hepatitis C

EtiologiVirus hepatitis C (Hepatitis C Virus = HCV)

merupakan virus RNA berantai tunggal dari famili Flaviviridae.

Virus ini bereplikasi di dalam hepatosit dan tidak merusak sel secara langsung.

Waktu paruh dalam serum: 2-3 jam.HCV dikelompokkan ke dalam 6 genotip (1-6) yang

terdistribusi di seluruh belahan dunia.Masa inkubasi: 2 minggu- 6 bulan.

Hepatitis C

Patofisiologi

Hepatitis C

Manifestasi Klinis1. Akut RNA HCV terdeteksi dalam 1-2 minggu setelah infeksi dan

meningkat dengan cepat. Gejala timbul pada 7 minggu setelah infeksi dan berlangsung

selama 3-12 minggu. Gejala-gejala yang dapat timbul:

a. Kelelahanb. Hilang nafsu makanc. Lemahd. Jaundice /kuninge. Nyeri perutf. Urin berwarna gelap

Infeksi akut akan berkembang menjadi kronis pada 85% pasien, dapat dilihat dari RNA HCV yang menetap selama 6 bulan.

Hepatitis C

Manifestasi Klinis2. KronisPada tahap kronis, kadar RNA HCV dan ALT serum

dapat berfluktuasi, bahkan tidak terdeteksi/kembali normal.

Gejala yang dapat timbul pada infeksi kronis:a. Kelelahanb. Nyeri perut bagian kanan atasc. Muald. Nafsu makan hilang/menurun

Hepatomegali dapat terlihat dari pemeriksaan fisik.

Hepatitis C

Manifestasi Klinis3. LanjutGejala yang dapat timbul:

a. Spider nevib. Splenomegalic. Eritema pada telapak tangand. Atropi testise. Caput medusa

Inflamasi hati kronis dapat menyebabkan fibrosis pada hati.

Hepatitis C

Diagnosa1. Uji saring uji terhadap antibody. 2. Uji konfirmasi digunakan pada penderita dengan

hasil pemeriksaan rendah tetapi dicurigai tertular HCV seperti pada donor darah. Uji ini meliputi:a. Recombinant Imunoblot Assayb. Deteksi virologisc. Biopsi hati

Hepatitis C

DiagnosaPemeriksaan yang lain bisa melalui:1. Pemeriksaan Serologi untuk menemukan

antibody dari berbagai antigen HCV.2. Pemeriksaan Molekular menemukan nukleotida

virus dan juga dapat melakukan penghitungan densitas virus. Ada 4 cara, yaitu:a. Polymerase chain reaction (PCR)b. Nucleic acid sequence based amplification (NASBA)c. Ligase chain reaction (LCR)d. Branched DNA assay (b DNA assay)

Hepatitis C

Penatalaksanaan1. Terapi non-farmakologi

a. Vaksin anti hepatitis A dan Bb. Diet gizi seimbangc. Hindari alkohold. Berhenti merokoke. Olahraga teratur

2. Terapi FarmakologiMenurut rekomendasi FDA adalah kombinasi antara:a. Interferonb. Ribavirin

Hepatitis C

Penatalaksanaan

Hepatitis C

Pencegahan Pencegahan dapat dilakukan dengan cara

mencegah kontak dengan darah atau mukus pasien HCV.

Penderita HCV perlu diberikan konseling agar mereka tidak mengajukan diri sebagai donor darah atau organ.

Hepatitis D

EtiologiHDV adalah virus RNA berdiameter 36 mm. Lapisan luarnya adalah HBsAg yang membungkus

genom RNA dan antigen delta. Oleh karena dibungkus HBsAg, maka cara

masuknya HDV ke dalam sel hati menggunakan reseptor HBV.

Didalam hati HDV akan bereplikasi dalam inti sel hati.

Hepatitis D

Gambaran Klinisa. Ikterus diikuti panas mendadak.b. Hematemesis.c. Gejala gagal hati fluminan.

Hepatitis D

Diagnosisa. ELISA adanya IgM anti-HDV yang timbul 2-4

minggu setelah infeksi secara koinfeksi dan 10 minggu pada superinfeksi.

b. Pengecatan Immunofluorescence dan western blot mencari adanya HDAg.

c. Metode PCR mencari HDV RNA.

Hepatitis D

PenatalaksanaanInterferon alfa untuk HDV kronis minimal 1 tahun, bila kadar ALT tetap tinggi dan RNA HDV tetap ada, pengobatan dihentikan. Namun, apabila RNA HDV hilang dan ALT normal, interferon diteruskan sampai HBsAg hilang dari serum.

PencegahanImunisasi HBV, karena replikasi HDV tidak berhasil tanpa infeksi HBV.

Hepatitis E

EtiologiVirus hepatitis E berdiameter 32-34 nm, berbentuk

sferis dan merupakan partikel yang tidak mempunyai penutup.

Merupakan virus RNA yang terdiri dari 7500 pasang nukleotida rantai tunggal.

Hepatitis E

Gambaran Klinisa. Masa inkubasi 2-9 minggub. Bentuk subklinis (ringan) gejala tidak dapat

dikenali karena memberi gejala seperti flu.c. Bentuk klinis dengan manifest ikterik sembuh

sendiri seperti hepatitis A.d. Perbaikan hiperbilirubinemia dan ALT dicapai

setelah 3 minggu sejak timbulnya sakit.e. Kasus berat apabila terjadi pada bumil biasanya

menyebabkan kematian.

Hepatitis E

Diagnosis1. Mikroskop elektron imun (IEM) memeriksa virus

pada tinja penderita.2. Deteksi antibody spesifik terhadap virus

menggunakan fluorescent antibody-blocking assay.3. IgM dan IgG anti-HEV secara western blot dan

EIA; IgM anti-HEV ditemukan satu minggu setelah muncul gejala klinis.

4. PCR untuk mencari RNA HEV dari serum dan tinja.

Hepatitis G

EtiologiVirus hepatitis G (HGV), virus GB-C merupakan

virus RNA rantai tunggal yang terdiri atas 9400 pasang nukleotida.

Termasuk golongan flaviviridae.Ditularkan secara parenteral (transfusi darah atau

jarum suntik).

Hepatitis G

Gambaran Klinisa. Gejala serupa hepatitis C, timbul bersamaan

dengan hepatitis B atau C.b. Tidak menyebabkan hepatitis kronis.

Hepatitis G

DiagnosisBerdasarkan ditemukannya virus RNA dengan cara RT-PCR, atau dengan metode branched DNA. Dengan Elisa, antibodi terhadap protein E2 dapat ditemukan pada fase penyembuhan atau infeksi lampau.

Prognosis

Secara keseluruhan hampir seluruh pasien yang pada awalnya sehat dan terinfeksi hepatitis A akan mengalami penyembuhan secara penuh tanpa adanya efek samping.

Hampir sama pada hepatitis B, 95 – 99% pasien akan mengalami penyembuhan secara penuh.

Penderita dengan penyakit pemberat sebelumnya, usia lanjut lebih cenderung akan mengalami hepatitis yang berat.

Gejala tambahan yang dapat timbul berupa cairan berlebih pada rongga perut (asites), bengkak anggota gerak, dan kerusakan otak, dan ini prognosis tidak akan terlalu baik.

TERIMA KASIH