Post on 09-Aug-2015
Puisi Cinta
1
©
Copyright 2012 by N.G. DianAll Rights Reserved
Puisi Cinta
2
PENDAHULUAN
BUKU PUISI-PUISI CINTA N.G. Dian dengan judul
Karena Kamu Jauh, Puisi Ini Ada, merupakan
ungkapan kata-kata yang terangkai dalam satu bentuk
puisi panjang yang menarik, dimana menggambarkan
asa hati seorang insan yang mencurahkan segala
ungkapan hatinya yang sedang merindu, dan selalu
setia menantikan sang pujaan kembali hadir
didekatnya. Dalam buku ini ada puisi-puisi cinta
karya N.G. Dian yang lainnya, dan juga dapat
dipersembahkan sebagai curahan hati bagi yang
terpuja.
Ini adalah sangat natural yang dimiliki oleh setiap
mahluk hidup untuk saling jatuh cinta, hasrat yang
sangat mendalam saling berhubungan erat dengan
jiwa milik mereka yang dikasihi, dan terkadang
perasaan jatuh cinta terhadap seseorang tidak
diucapkan lewat kata-kata, tetapi tercurah dari tulisan-
tulisan romantis dalam bentuk puisi yang mampu
menyentuh perasaan hati seseorang yang
membacanya. Nikmati puisi-puisi cinta N.G. Dian ini
dan persembahkan bagi seseorang yang tercinta dan
resapkan dalam hati.
Puisi Cinta
3
Dedikasi
Teruntuk
Mama dan Papa yang tercinta
N.G. Dian
Puisi Cinta
4
Karena Kamu Jauh, Puisi Ini Ada
“Dear… karena kamu jauh, puisi ini ada, dan
tercipta rajutan kata-kata melukiskan
kerinduan abadi, firasat terdalam berbisik
lembut meluluhkan jiwaku, karena aku
sayang kamu”.
Puisi terindah tertorehkan dimalam hening
remang-remang kelipan tujuh bintang,
menabur inspirasi ungu, tergambar
bayanganmu selalu mengihias sepiku, Karena
aku memujamu.
Aku selalu ada disini, didalam kamar kosong dan
dingin, mencoba menyentuh terangmu dan
merengkuh hangatmu ketika malam tiba.
Panggil saja namaku tatkala ada perasaan gundah
dan takut, jiwaku akan hadir dimalammu
mencerahkan warna-warna ruang hatimu.
Puisi Cinta
5
Gelap dan terang menyapa, jika terangmu
singgah, bisikan ketelingaku bersama
bahagiamu, jika kamu terbalut gelap, aku
akan hadir disana menyembuhkan tetesan
luka perasaanmu, karena kita adalah satu
hati.
“Dear… aku bersedia bahagiakanmu dan melindungi perasaan hati lembutmu, tak akan pernah takut apapun yang akan mengkoyak ketenangan cinta kita, karena setiamu jadikan aku lebih kokoh”.
Jikalau aku mampu mengulang kembali waktu bersamamu, bersanding manis ditepian nyamannya sungai ini, melantunkan angan masa depan.
Dan saat itu bibirmu selalu merekah lembut, diiringi melodi kicauan burung semerdu nyanyian alam yang merindu kasih.
Usikan-usikan cinta yang terkadang hadir bagai busur menghunjam, ada kalanya aku terluka, dan kamu juga terluka, namun ikatan cinta tak mudah rapuh.
Setia kita menjadi perisai luka hati, aku relakan kamu yang terpuja menjauh bersama asa terpujimu dan semangat murni cita-citamu.
Puisi Cinta
6
“Dear… waktu bagaikan angin yang singgah dan
pergi, mencintaimu beribu kesan yang
menjelma, tiap titik jejak kita dibelakang
adalah melodi dari cinta yang tak
terlupakan”.
Aku sejenak merasa haru, meneteskan air mata,
mencoba untuk mengerti dan berprasangka
jernih, ketika langkah kakimu menghilang
diantara keramaian.
Kini aku menyepi disini, termangu menatap riak
rintik-rintik hujan menyapa malam, terasa
dingin dihati, namun tetap kuterjaga menepis
segala kebekuan dihidupku.
Dalam kerinduan panjang, rela selalu terluka demi
kehadiranmu kembali, mewujudkan mimpi
kita yang tertunda.
Ada getaran rasa menyentuh sanubariku, dirimu juga
hanyut bersama sepi dibilik kerinduan, jiwaku
akan selalu hadir disisi kesendirianmu,
menganugrahkan pelukan kehangatan disetiap
tidur nyenyakmu.
Puisi Cinta
7
Walau malam-malam kita dihiasi sepi, aku akan
selalu menantimu, seandainya saja kau
mengerti, aku selalu mengharap hadirmu,
karena aku sedang merindu dirimu.
Lagu-lagu romantis selalu membawa anganku
tentangmu, seandainya saja aku berada
bersamamu hari ini, kau tak akan sendiri lagi.
Harapanku ada disetiap langkahmu, cinta kita
semakin erat walau terpisah jarak, aku tidak
akan pernah melepaskan hati putih dirimu,
pasti selalu ada disini dan terjaga berjuta
kilauan kristal hingga akan menyilaukan
mereka yang hendak meraih hatimu.
“Dear… mimpikan aku malam ini, seirama
lantunan cakrawala malam dingin berhias
bulan membiru”.
Diheningnya hitam ini ingin aku dan kamu hadir
dalam dunia tidur lelapku, akan kubiarkan
tubuhmu bersandar didiriku.
Akan kupancarkan sinar murni cinta menembus
kejora bola bening matamu dan pantulkan
kembali kearahku yang berserah diri.
Puisi Cinta
8
Dan segumpal awan memutih ditengah gelapnya
langit, timbul setitik kerlipan bintang bagai
lukisan sang maestro menghiasi hati gundah.
Lalu bibirku menyungging tersenyum kecil ada
secercah asa mekar bersemi hadirmu sudah
dekat.
“Dear… kubaca tulisanmu, disana ada kata-kata
terindah ibarat syair sang penyair pengagum
cinta membekas dihati ini.”
Terungkap seuntai kata yang tercipta dari
sanubarimu yang menggairahkan asaku, akan
kupegang syair-syair pasti darimu, aku tak
akan pernah lelah menunggumu disini.
Jemariku berkeringat membasahi pena klasik
berbulu merpati putih, seiring irama gejolak
hatiku.
Tinta keemasan mengukir untaian lantunan jiwa
yang memendam kerinduan diatas kertas yang
biru dan mewangi bunga lavender.
Kilatan cahaya menyambar kelam langit,
menuntunku kedunia khayal, betapa indahnya
ketika kupeluk dirimu dalam basah air hujan.
Puisi Cinta
9
“Dear… seandainya saja kedua tanganku bermutasi
menjadi sepasang sayap merpati putih, akan
kuraih jarakmu dan kugapai bayanganmu,
dalam asuhan beremang kabut malam yang
tertembus berjuta kilauan misteri dari
angkasa malam”.
Hawa murni yang kuhisap dari udara terasa
menyengat dingin, ketika ada suara desiran
laut pantai menghantam butiran pasir putih,
perlahan kusimpan pena klasik ini diatas
kertas coretanku selembut-lembutnya.
Lalu berhambur keluar mencapai pantai, tapak
kaki-kakiku tercetak jelas dihamparan pasir
putih, dan kubelai-belai air ombak kecil yang
terasa hangat mengaliri sendi-sendi, dan
menaklukkan keteguhan rasa yang terdalam.
Bergetaran jemari tanganku sambil merengkuh
butiran pasir putih, lalu kuciptakan wajah
seseorang yang mempesonakanku.
Berdesir merambat darah segarku, mengaliri
lorong persendianku dan membangkitkan bulu
kudukku hingga aku terduduk berlutut,
meratapi sebuah hati yang mengharapkan
kasih seutuhnya dalam pelukan.
Puisi Cinta
10
“Dear… ketika aura bulan biru memantul kelautan
raya, betapa sendu panorama malam pantai,
tercurah kisah lalu saat dirimu ada dalam
belaian dan kecupan lembut sepasang bibir
tulus yang menghargai indahnya cintamu”.
Aku mencoba melukis senyuman mesra dibibirmu,
yang terus mengilhami disetiap langkah
kehidupanku, takkala dalam waktu terindah,
tatkala dalam waktu terburuk.
“Dear… sedikitnya waktu saat kita dalam satu
naungan ruang cinta, dan aku baru tersadar
setelah dirimu tidak ada disini lagi, namun
aku tidak pernah berucap selamat tinggal”.
Berada dalam ruang jarak adalah tersulit,
dinaungi kesunyian panjang, melelahkan
selalu ada dalam bayangan mimpi-mimpi
semu, dan sesaat perasaanku terasa sakit.
Disela-sela duri menyembul pucuk-pucuk bunga
kerinduan, benang-benang merah jambu
terbentang melintasi lautan sebagai
jembatan mengikat erat hatimu, dan
sepertinya kamu ada disini, saat ini, juga hari
ini.
Puisi Cinta
11
Dia menciumku ketika kita berjumpa, bangkit dari
kursinya berhambur memelukku ketika aku
masih ada didepan pintunya.
Hatiku adalah bagaikan bersarang dijerami cinta,
ketika dia menyambutku dengan yang
terhangat, aku mengerti sungguh-sungguh
akan tabiat manismu.
Aku sedang bergumul dengan cintamu, walau
kamu jauh ku tak akan menjauh dari
cintamu, kuingin selalu bersama dirimu.
“Dear… lembah rumput yang terpagari hutan
bambu hijau, yang daunnya selalu
menari-nari menghibur kita dalam buaian
sejuknya alam nan romantis, ketika kita
bertemu dihamparan malam gelap”.
Walaupun langit terlukis menghitam, namun sinar
bulan purnama mengintip kecil disela-sela
awan gelap yang menggelantung tebal.
Dan percikan butiran halus sinarnya menghiasi
rebahan rerumputan, seirama lagu angin
malam yang menghempaskan tubuh kita
berdua bergulingan saling memeluk erat
sukar untuk terlepas.
Puisi Cinta
12
Hingga dirimu terhenti disampingku, lalu tubuhmu
aku peluk sayang dan damai, saat-saat
terindah walau diakhir pertemuan kita
dibawah asuhan pancaran romantik sinar
rembulan dan ramahnya suara-suara malam.
Walaupun mimpi-mimpi masih menemani
malam-malam panjangku, kamu dan aku
masih terikat dalam satu cinta, tak akan
pernah tergantikan.
Semenjak kamu jauh, terpagar lautan jarak tapi
butiran padi-padi cintaku tetap tumbuh
mewangi berdaun cinta-cinta dan berakar
asmara-asmara.
“Dear… terenyuhkah dirimu disaat terputar
alunan musik cinta yang selalu mengiringi
dansa kita?”.
Saat tubuh lenturmu memutar-mutar sambil
menebar senyum mesra, lalu mata genitmu
memanah bersarang dihasratku.
Puisi Cinta
13
Aku disini terenyuh lunglai bila tergambar lagi,
musik itu selalu mengalun diruang ini,
menantimu bergemulai melenggang agung
sealun lagu dan musik cinta, karya abadi kita
berdua dalam arung kehidupan kita tiadak
akhir.
Disini adalah kosong, tetapi hadirmu dan
kedamaian yang manis adalah bahagiaku,
bagaikan aroma mawar dari seribu nirwarna
semerbak menghipnotis kita sampai kita
tersadar sudah ada dalam pelukan kasih.
“Dear… kamu adalah yang terbaik dimataku,
suaramu ketika berbisik ketelingaku
menggelitik perasaanku, dan nafas hangat
harummu menyentuh kulit leherku”.
Seketika aku hanyut dalam melodi asa, lalu
merayap gejolak darah cinta hingga
menyentuh nadi yang tersembunyi
dikepalaku.
Bayanganmu seutuhnya sedang kupenjarakan
dilubuk sanubariku, kudekap erat sambil
berharap mentari pagi memanggilku.
Puisi Cinta
14
Namun terasa nyata karena cintaku padamu selalu
tumbuh berkembang tiadak pernah layu.
Pecintaku… saat itu kamu berdiri diujung kerlipan
kejora malam yang menghargai kehadiran
dirimu, ketika aku terbaring lemah diatas
sofa ini, dan sentuhan tangan lembutmu
meraba kulit jemari tanganku, aku pun
terbangkit
bergairah kembali, seiring kusanjungkan dirimu
yang sempurna bagi kehidupanku”.
Masih aku menciptakan lagu untukmu, berlirik
gambaran indah wajahmu dan selembut
gerakanmu seumpama bulu-bulu merpati
putih yang sedang melayang bercumbu
bersama sang terkasih.
Lalu akan kuabadikan lagu ini tersimpan
dipiringan hitam klasik yang tak akan mampu
terjual, karena dirimu lebih dari sekedar
harta dunia fana, dirimu adalah hartaku yang
terkekal.
Puisi Cinta
15
“Pecintaku… tutur katamu selalu menggelitik
romantik terngiang-ngiang bagaikan pujangga
cinta, menjernihkan panca indraku,
membuahkan toleransi saling menghormati
perasaan kasih kita”.
Kuarungi jalanan hidup berliku tajam, terkadang
menghujam dadaku ketika aku terlengah
melamunkan dirimu yang tak terjangkau
pandangan kasat mata.
Ada sesuatu yang menampar anganku hingga
membuatku tersadar melompat kejalan yang
lurus terhindar dari liku-liku tajam, namun
terlambat, aku sudah terbawa arus sungai
rindu yang meronta-ronta untuk
menjemputmu.
“Pecintaku… telinga asaku ingin menangkap
bisikan syahdumu, adakah rasa merindu,
seperti yang aku rasakan hari demi hari,
malam demi malam, sunyi demi sunyi?”.
Dan setelah segalanya larut berbaur dalam
rengkuhan hati, kurasakan detak-detak
nadiku mengencang menahan emosi jiwa yang
merana karena jarak diantara kita yang tak
terjangkau.
Puisi Cinta
16
Akupun berebah hampa, mata kosong memandang
buta, kelelahan menanti-nanti bintang yang
terindah turun dari langit membelai hangat
jiwa kesepian ini.
“Pecintaku… jika aku adalah tuan kesunyian yang
tanpa ada sanjungan, sudikah kamu
bersanding disampingku kelak ?”.
Dalam rahasia yang terdalam tak seorangpun
mengerti akar dari tumbuhnya cinta, lalu
kenapa jiwa tertinggi kita bisa memintal
menyatu dalam bagian kehidupan kita?
Jikalaulah ada seorang yang berharap takdir,
akulah orangnya menantikan takdirmu hadir
kembali berpadu dengan takdirku.
“Pecintaku… akan aku genggam selalu hatimu
dengan cintaku, jika kamu rembulan yang
selalu bersenandung mesra adalah sangat
berarti, jika kamu mentari yang selalu
bernyanyi ceria, adalah sangat
mempesonakan hati yang memujamu dari
malam ke pagi, dari waktu ke waktu tiadak
menyesal”.
Puisi Cinta
17
Kepada jembatan bambu, dan cadas-cadas terjal
menantang didinding jurang, tak akan ada
yang mampu memisahkan keabadian cinta
dalam satu jiwa insan yang memadu kasih.
“Pecintaku… aku termangu memandang buih-buih
sungai alam, menanti jejak-jejakmu kembali
berbalik arah kepadaku bersama dirimu
seutuhnya”.
Lalu akan kurengkuh dirimu dalam dekapan abadi,
tak akan kubiarkan menghilang dibawa kabut
hitam penghalang jarak kita.
Mata hati ini mampu melihat dirimu ada dalam
keramaian, sepertinya kamu ada dinegeri
dongeng terpagar kaca tebal yang tak mampu
tertembus tanganku sendiri.
Namun aku dapat merasakan angin lembut
menyentuh kulit wajahku seiring dengan
gerakan lincahmu.
Puisi Cinta
18
Kuyakin pasti suatu saat hari-hari dingin kita akan
berbalik menjadi hangat, bagaikan dua insan
yang memadu kasih dibawah asuhan
ramahnya bintang-bintang, dan bagaikan
selimut pagi mentari memanjakan insan
dalam belaian asmara.
“Pecintaku… dalam kesunyian taman banyak
panorama warna yang menakjubkan, tetapi
terasa tak secerah tanpa hadirmu disini”.
Dan pelangi membawa hujan, dan malam
membawa hujan, aku selalu berusaha
melukiskan guratan senyuman lembut
dibibirmu.
Kugambarkan indahnya dirimu dengan pulasan
kilauan kuning yang menyembul dari ufuk
timur, dan kemewahan merah dipadukan
redup biru digelap malam, digoreskan
guratan hijau dan setitik bintang kejora
dikedua bola matamu yang indah disejuknya
pancaran pagi.
Puisi Cinta
19
Aku ingin perahumu berlayar ketepian hati
pelabuhanku, berdiri disini sambil
berdebar-debar, kubiarkan pandangan
mataku menajam menembus kabut biru
samudera, berharap munculnya sesosok
mahluk dambaan hati.
Tetapi layar-layar yang terkembang ditengah buih
ombak bukan warna kesukaanmu, dan kecewa
lagi karena perahu-perahu hanya melintasi
bayanganku yang beriak-riak memudar
perlahan.
Tetap akan kujaga asa ini, sepanjang penantian
tak ada yang mampu meluluhkan geloraku,
aku akan selalu ada disini untuk dirimu.
“Pecintaku… terusik kembali akan kenangan
taman berjuta warna musim panas lalu,
sepasang angsa putih yang saling bercumbu
melingkarkan lehernya dan berdansa dibawah
percikan air mancur yang deras”.
Tanganku meraih pinggangmu dan tanganmu
melingkar dipinggangku, kau sandarkan
kepalamu dibahuku, dan kitapun hanyut
dalam tarian gemulai sejoli angsa putih.
Puisi Cinta
20
Mendamaikan suasana, kaki kita turut
bergoyang-goyang, disetiap gerakan kita
adalah juga gerakan angsa putih dikolam
asmara yang gemulai lentur.
Saat ini aku termangu disisi kolam asmara
mengenangkan luhurnya kasih sayang sang
idola, tak ada pernah duanya mematri
dijiwaku.
Desember ini aku melihat bayangmu berdiri
memukau diujung kelipan mataku dalam
rintikan air hujan.
Tiada dapat kusentuh dan hanya terdiam
transparan, sampai akhirnya sirna menjadi
butiran air yang mengalir deras kesungai
menuju persinggahanmu diseberang sana.
Hati ini memanggilmu, kuingin bersama denganmu
menepis kegalauan yang terkadang
menggores perasaanku.
“Pecintaku… syair-syair karyaku ini hampir menutup lembaran panjang kertas syair sang pemuja dirimu, kutuntaskan rajutan hati ini, akan kupasangkan pigura klasik pada kertas, puisi ini dipersembahkan bagi sang dambaan hati”.
Puisi Cinta
21
Kelak ketika waktu mempertemukan kita dan mewujudkan impian rindu kita menjadi nyata, ada dan terjamah.
Cintaku mungkin tak seindah syair sang pujangga asmara, tetapi yang tertulus ingin selalu memiliki dirimu, karena aku sayang kamu.
N.G.Dian[ 22 - 07 - 2008, 13:09 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
22
Puisi Cinta
23
MUSIK CINTA
Dan kesunyian terpecah oleh langkah jenjang kaki Dan aku mainkan alunan musik cinta Kuraih tangannya berdansa diruang romantis Bagai sepasang kekasih berputar menguasai lantai dansa Aku pegang pingganya terasa getaran menggelitik hati
Dan kau biarkan wajahmu bersandar dibahuku Bibirnya merekah lembut lalu kukecup sayangSambil melenggang memutar-mutar gemulai Bagai sepasang angsa putih memadu kasihdiriaknya sungai Seiring musik cinta yang mengalun diruangkedamaian asmara
Dalam remangnya lampu dansa kutatap syahdu kedua matanya Dan mulai berlinangan butiran air matabahagianya Kuusap mata indahnya dan tak akan aku biarkanmenangis sedih Hatiku merajut syair cinta tentang keanggunannya Terpadu dalam belaian musik cinta
Ketika musik terhenti kuraih tubuh indahnya Kamar bertirai putih telah menunggu diam Dihiasi lilin-lilin putih dimeja kamarkuMawar-mawar merah kusebar diatas ranjang putih Dia seperti bidadari dengan mawar merah diantararambutnya Tiada rasa menyesal ketika memadu kasih dalam
Puisi Cinta
24
aroma wanginya Dan ketika mentari pagi menghangatkan kamarkulewat kaca jendelaAku pandangi wajahnya yang tertidur cantik bibirdamai terkatup Lalu kukecup keningnya dan kubiarkan diaterpulas mimpi
Ada rasa kangenku akan gemulai lenggangdansanya Kutunggu dia disini sambil menggambarkankeindahannyaJemari-jemariku tergetar ingin kembalimerengkuhnya Ketika terngiang suara panggilan alunan musik cinta
N.G. Dian[ 15 - 05 - 2008, 10:03 AM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
25
SATU KERIKIL SAJA
Krak!
Kaca jendela kamarku retak Krak!Retak lagi jendela kaca kamarku Hanya satu kerikil saja yang kau lemparkanSudah sangat mengandung arti bagiku
Jangan kau lontarkan yang ketiga kalinyaKarena aku risau akan meretakan cinta kitaSatu kerikil saja sudah memanggilkuUntuk menghambur keluar menjemputmuSatu kerikil saja mampu menggairahkanku
Untuk selalu ada dalam pelukmuSatu kerikil saja Aku sudah terhanyut dalam kecupan sayangmuCukup, satu kerikil saja!Aku akan menjadi milikmu!
N.G. Dian[ 22 - 12 - 2008, 19:13 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
26
SYAIR GEULIS
Merah merah mawar memekar Tak semerah mawar ditaman indah hatikuUntaian kata cinta cinta cintaMenjadi ornamen merah bergermelapan
Tersembul aura dari bilik jendela ruang hatiMenghipnotis perasaan lembutkuDalam diamku kurasa sentuhan abadi Mataku menangkap ukiran satu kata terindah"Sayang"
Menari-nari dalam langit angankuKetika kutangkap kata "sayang" ituTiba-tiba aku terhempas dari angankuKubuka kepalan jemariku satu-satu
Dan kata "Sayang" itu menjelma adaDisetiap bibirku berujarTeriringi hatiku bergumam "sayang"Kuresapkan dalam arti kehidupan
Jikalau cinta sudah tumbuh berkembangHmm... akulah orangnya sang kasmaranWajahku menjadi memerah maluDisaat aku melihat satu bintang berkerlip
Puisi Cinta
27
Serasa menertawaiku yang sedang bimbangKeraguan untuk melontarkan asa cintaAdalah merugi Maka ijinkanlah akuMembenamkan kristal merah iniKedalam seluruh ruang hatimuSebagai ungkapan
"Aku juga sayang kepadamu!"
N.G. Dian[ 22 - 12 - 2008, 19:13 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
28
KAU, HATI, MAWAR, DAN AKU
Kupandangi gambarmu dihatiku
Menghangat mesra jika kusentuh
Sejuta hati merah yang pernah singgah
Hanya satu hati yang menyentuh lembut
Mawar merahmu selalu kujaga dikamarku
Sebar wangi mawarmu menciptakan cinta
Aku karangkan puisi teruntai nafas rindu
Hanya untuk kau, hati, mawar, dan aku
N.G. Dian[ 14 - 05 - 2008, 10:41 AM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
29
REMAJA TEMARAM BULAN BIRU
Angin malam mengacak-ngacak rambut hitam panjangnya
Gadis remaja tigabelas tahun, menembus kristal malam
Bergaun merah jambu berlari-lari dalam temaram bulan biru
Remaja malang yang akan dipersunting seorang tua kaya raya
Dijanjikannya posisi ratu diistananya diantara selir-selir
Bergejolak emosinya, sang gadis remaja menolak, dia menolak
Tak seorangpun mengerti akan perasaan sucinya sedang merana
Dalam ungu langit hatinya, dia menangis dan terus berlari
Memanggil pujaan hatinya, “Sayang aku datang untuk dikau!”
Nafasnya tersenggal-senggal, dia berhenti didepan rumah kecil
Ada satu titik terang pijar lampu biru disebuah kamar
Puisi Cinta
30
Dia mengambil satu kerikil lalu dilemparkan kejendela kaca itu
Bibirnya tersenyum diantara butiran kilauan air matanya
Ketika pandangan matanya menangkap pujaan hati
Lelaki remaja limabelas tahun melompat keluar dari jendela kamarnya
Dengan gairahnya dinuansa sendu dia berhambur memeluk sayang
Dihening cinta dan gejolak hangat asmara, berdebar jantung keduanya
Saat mata saling beradu pandang, dengan damai dikecup bibir mekarnya
Sepasang remaja memadu kasih berpelukan mesra diirama desiran daun
Kilauan emas bintang-bintang berkilatan dimega kelabu menjadi saksi
Kisah cinta dalam kecemasan namun suci dan terbalut kejujuran
Bayang sepasang kekasih remaja tercipta gelap menembus hamparan rumput
Disandarkan kepala gadis remaja kebahu sang pujaan sambil berucap terisak pilu
Puisi Cinta
31
“Bawa aku pergi keduniamu, aku tak sudi disuntingnya…”.
Deruan sebuah mobil hitam mewah berhenti disimpang jalan depan rumah kecil
Lelaki tinggi berjaket hitam bodyguard sang tua kaya raya mengarahkan pistolnya
Gadis remaja berlari mencoba menghalau peluru panas kearah kepala yang terkasih
Tertembuslah dadanya berulang-ulang hingga dia terkulai jatuh diaspal simpang jalan
Darah merah segar melumuri tubuh mungilnya, matanya menatap haru kekasihnya
Lelaki remaja teriak histeris merangkul tubuh yang terpuja sambil mengutuk
Wajah gadis remaja tersandar didadanya, sekujur tubuhnya merambat dingin
Merembas tetesan darah dari ujung bibirnya, namun tetap tersenyum damai
Kabut putih bergulungan datang dari puncak bukit memutihkan tragedi malam
Dibuka matanya terlihat pasrah sambil menatap warna langit gelap keunguan
Puisi Cinta
32
Wajah polos cantiknya memucat putih, jemarinya meraba wajah kekasihnya
Dia berbisik lemah berucap pesan misteri ditelinga yang tercinta
“Sayang, nantikan aku disetiap malam temaram bulan biru…”,
“Ditemaram bulan biru…”,
“Aku akan datang untuk dikau!”.
N.G. Dian[ 04 - 12 - 2008, 15:16 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
33
DIMASA REMAJA, SAHABATKU
Disuatu kota ada kafe kenanganTempat curahan hati dan bercanda riang Mengingat masa-masa indah penuh energiBergelimang cita-cita setinggi matahariBerpesta mengangkat gelas kehormatan
Dimasa remaja, sahabatkuKita bergembira berdansa dan bernyanyi Setiap hari tak kenal lelah dan waktuSepertinya tidak akan berakhir
Ketika aku jatuh cinta yang pertamaDan dia kecup keningku malu-maluSiang malam ada wajahnya menjelmaSenyum-senyum sendiri dalam selimutMenangis dan tertawa berbaur satu
Dimasa remaja, sahabatkuDisaat hari-hari kejayaan kitaBertindak semaunya, berjuang pantang kalahSepertinya tidak akan berakhir
Kini aku dewasa dan kembali kekota ituMalam itu kuberdiri didepan kafe kenanganSemuanya kini telah berubahDikaca jendela ada bayang seseorang Dia adalah aku yang sedang kesepian
Puisi Cinta
34
Dimasa Remaja, sahabatkuHura-hura bersama disabtu malamkilatan lampu pesta mewarnai wajah muda kitaSepertinya tidak akan berakhir
N.G. Dian[ 09 - 12 - 2008, 13:44 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
35
WAJAH INDAH
Wajah indahKamu wajah indahEngkau jatuh cinta disaat aku sepuluh tahunDan tahun berganti begitu cepatTapi aku masih ada disini
Wajah indahKamu wajah indahPandanglah aku!Aku bukan kanak-kanak lagiKini aku seorang wanita yang dapat mencintaimu
Tidurku gelisah, ketika engkau berucap“Besok aku akan mengabarimu”.Dan aku sudah menunggumu, tuk berucap“Selamat tinggal”.Namun hati kecilku berkata “Tinggallah bersamaku”
Wajah indahKugigit bibirku, saat jemariku engkau genggam Dan engkau memintaku untuk pulangAku bukan kanak-kanak lagiAku mampu memelukmu sebagai seorang dewasa
Wajah IndahDan aku dijadikan bingung sekali lagi olehmuMatamu berkata iya, tetapi bibirmu tidak
Puisi Cinta
36
Aku tak akan pernah bisa menyentuhmu Dan aku tak punya pilihan lain, engkau harus pergi“Wajah indah, aku harap, engkau adalah milikku!”
N.G. Dian[ 06 – 12 - 2008, 12:31 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
37
NUANSA BENING
Gemintang indah bertaburan hiasi damaiku. Buih-buih mega putih digelap angkasa menggumpal mesra. Kututup kelopak mataku, bibir menggumam panggil namamu. Semburan kilatan kuning dan oranye dari senyuman bulan . Mematriku yang sedang terkurung diruang khayal
Duduk termenung dipantai malam diromantis ornamen langit. Hanya ada bayangku menemani diantara butiran pasir putih . Aku hayati deruan ombak menjamah lembut pantai bersuara alam. Jari telunjuk mulai menari melukis wajah yang timbul diinspirasiku. Terlihat hidup dalam remang kabut keemasan diamnya malam.
Sayang, temukan aku dihatimu. Rengkuhlah perasaanku bila melemah jatuh. Jika aku berarti bagimu, datanglah kesisiku hari ini. Akan ada hanya aku dan kamu bersanding dihalusnya sutra. Dalam peluk kasih sayang sayap bidadari nuansa bening.
Dirimu selalu mengisi imajinasiku dalam setiap detak nadiku. Aku ingin kau ada disini, memelukku dalam sayangmu. Akan menentramkan asaku, bagai lautan biru yang tertidur pulas. Lagu-lagu mimpi telah tercipta, buah dari rasa memuja warna merah. Desahan liar angin turut menanggung kisah cinta dalam angan.
Tangga-tangga warna malammu, raihlah diriku keawan, kuingin bersamamu diantara tabir dunia misterimu. Rintik hujan tak mampu menghapus
Puisi Cinta
38
jejaknya ditembok asmara.. Riaknya air sungai selalu membawa bayangnya kehulu hati. Dan dentingan piano membelengguku dalam penantian panjang.
Nuansa-nuansa bening. Betapa aku membiru syahdu, bagai nyanyian hutan malam. Hiasan-hiasan bungamu mewangi membuaiku diujung temaram senja. Nuansa-nuansa bening Hadirkan dia disini, bersama senandung panorama cantikmu.
N.G. Dian[ 07 – 10 -2008, 15:19 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
39
MEMERAH BULAN
Ditepian damainya riak sungaiMenyembul sekuntum melatih putihYang kemarin aku sisipkan dirambutmuAku terenyuh kembali kehari kemarinKetika kita melepas dahaga rindu
Kurengkuh tubuhmu dalam peluk tuluskuKupengang tangan kecil dan halus kulitmuKutatap matamu penuh arti mendalamDan kamupun tersenyum manis untukkuApi cinta yang telah lama bersarang dihati
Hangatnya menyembur ketika kamu bukakan pintuKetika bibir kita menyatu diuntaian kasihKeringat asmara merembas terhisap hasratAda perasaan surga membelai manja hatikuKetika aku salurkan nafas-nafas cintaku
Kubisikan kata untuk seorang kekasih Aku sayang kepadamu!Sambil kucium lembut diklasik wajahmu Dan aura kedua pipimu memerah bulan
N.G. Dian[ 14 - 05 - 2008, 11:38 AM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
40
AKU PERGI PECINTAKU
KekecewaankuKesunyiankuAku sang pemimpiKetika kuterjagaAku tahu perasaanmuKamu tahu milikkuDan aku masih dinginSiang dan malamku sepiAku sangat terbelengguAntara nyata dan mimpi
Aku pergi pecintakuAku pergi sahabatkuAku ambil cinta milikkuAku serahkan kembali milikmu
Mungkin ini berakhirCinta tak mengerti alasannyaDan aku pecintamu adalah benarJuga masih menyimpan rasa ituAku sadar akan ada lukaAda selalu dalam khayalkuTapi aku kelelahan dalam sunyiIngatlah akan akuIngatlah akan kitaYang pernah saling mengisi hati
Aku pergi pecintakuAku pergi sahabatkuAku ambil cinta milikuAku serahkan kembali milikmuAku terenyuh ketika aku ingat
Puisi Cinta
41
Candamu dan tawamumimpimu dan gairahmuAkupun yakin kau selalu ingatTawaku dan tangiskuCeriaku dan buramkuCinta yang buta telah memilihkuUntuk jadi percobaan kekuatan hidupAku kalah dan menyerah
Dan apakah aku mengecewakanmu ?
N.G. Dian[ 02 - 05 - 2008 ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
42
KAMAR KOSONG
Aku merasa gelenyar bergetar digelisah tidurkuMerambat pelan merasuki jemari-jemarikuKelipan terang bulan biru dijendela kaca kamarkuBagaikan kunang-kunang menari menebar kedipan cahaya
Jikalau saja kamu tahu, bahwa aku tak pernah mengertiSaat perkataanmu yang terakhir pada malam sunyi ituTak pernah tahu berapa besar diriku diperlukan dihidupmuTak mengira kamu pergi, sampai ketika kamu telah pergi
Pagi datang dan pagi pergi menyapa hari tiadak pernah menyesalSaat malam tiba membawa kenangan yang tak akan terlupakanBuket kembang simpati untuk cinta mati dimeja kamar kosongTidak lagi melirik kamar sampai buket itu mati dengan cintaku
N.G. Dian[ 20 - 01 - 2008 ]
Huntsville, ON, Canada
Puisi Cinta
43
TERLUKA HATI
Ketika keemasanmu memantul dirambutkuLalu pengunungan berubah menjadi keunguanDari seberang warnamu yang menuju gelapDisana adalah takdirkuTerbaring didalamnya lautan hatiSejenak kuterjatuh tak berdayaPandangan mataku membayang hitam
Ketika jiwaku terlepas dari ragakuAku mengharu damai, melihat cantik ragakuTak kuasa akupun kembali walau kelelahanMeraba-raba hati yang sedang terlukaPerlahan aku balut dengan helaian kain semangatkuNamun kain itu robek lagi lalu hatiku kembali terlukaLelah jari-jari ini merajut merapatkan luka menganga
Malam-malam gelap seia dengan pagi-pagi gelapku
Sunset telah merambat kejiwaku, membirukan perasaanku
Mengheningkan hidupku, dan mematikan cintaku
N.G. Dian[ 10 - 09 - 2008, 19:36 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
44
KAU BERI AROMA, AKU BERI MIMPI
Searus alir aroma-aroma bunga cintaMeraih penciumanku disaat aku tertidur pulas
Getaran halus menggoyang lamunan gelapDan akupun menghembuskan nafas asmaraSehalus bulu-bulu putih yang betebaran dianganMemanggil-manggil sebuah hati penyebar aroma
Disini aku terbaring bahagia tersenyum sendiri Siang ada gambarmu, malam ada aromamuKetika mataku terpejam ada coretan namamuTertawa kecil sendirian melamunkan dunia impianDan aku kasmaran, akan kuhirup sayang aroma itu
Sambil berlari mengitari dunia khayal yang terindahKini aku dalam belaimuDan ketika kau meraih tanganku dengan tulusKurasakan ada sentuhan manis mengecup bibirkuKau berikan aku kisah merpati putih yang
bermesraanBersandar manja melagu panorama warna nirwarnaDan aku biarkan membelai sayang rambutku
Bergulingan diatas padang rumput menuju lembah
damaiKetika kulitku sedikit tergores oleh ranting kering
Jemarimu mengusap lukaku, kurasa hangat
Puisi Cinta
45
menolak perihDuduk dipangkuanmu mendongeng
kisah masa depanLuluh telingaku ketika kau berbisik merdu berirama
syahdu
Akupun memerah bulan dalam asuhan suara merduMelenggang dalam payung awan putih berpelukanDan kedua pasang mata saling melempar pandangTercipta senyuman cantik menghias wajah bahagiaMenyatu dalam satu bertaburan kerlingan bintang
Aku lingkarkan tanganku dilehermu, karena aromamukau peluk pinggangku sambil bercanda kecil
Lelap dipangkuan kasih, aku buka lembaran kertasDisana ada puisi-puisi yang aku rangkaikan untukmu
Kubacakan penuh rasa dan curahan sendu melodiMatamu terpejam meresapi arti puisikuDan bibirmu bergerak mengeluarkan kata cahaya"Akulah manusia yang terhanyut asmara karena kau!"
"Katakan sekali lagi kata itu hanya untukku,Jangan pernah terhapuskan, torehkan dihatimu"Anggukan berbaur aura pancaran wajahnya Menentramkan segala jiwa hidupkuTerurai bisikan kata indah dari harum nafasnya"Dengarlah, aku ada untukmu!"
Tak ingin lepas, sampai aku tersadar bangun dari tidur
Puisi Cinta
46
Menyakitkan nurani, menyesal bermesraan dalam mimpiKarena aromamu telah merajang hariku dalam gelap dan terang
Terlalu manis untuk melupakan khayalan dicintakuWalau kecewa, baiknya mimpi ini jangan dibalut tangisan Kau beri aroma, aku beri mimpi…
N.G. Dian[ 03 - 10 - 2008, 13:32 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
47
CEMBURUKU KARENA RASAKU
Aku menelan kekecewaan dihari cerah
Semestinya aku tepis rasa-rasa kacauku
Tetapi hatiku semakin berdetak keras
Tak kuasa menahan gejolak kepedihan
Waktu itu aku merasa tak senyaman dirimu
Hatiku bergetar ketika kucoba untuk melawan
Rasa yang menggumpal panas didalam bilik hati
Meronta-ronta merengkuh seluruh jiwaku
Dan akupun menjadi kalap, merinding, gelisah
Ketika kutatap kedua matamu yang juga menatapku
Linangan menetes dalam pantulan kemilauan sinar
Aku terhentak dan terenyuh malu dihadapannya
Aku tidak bermaksud melukai rasamu yang tulus
Yang ada hanya ungkapan emosi jiwa yang
terpendam
Mungkin aku hanya pecemburu yang keliru
Cemburuku karena rasaku terlalu mencintai kamu
N.G. Dian[ 24 - 01 - 2008, 18:05 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
48
AKANKAH KAMU?
Akankah kamu memeluku ?Jika aku berbaring disampingmu bersama malamTerbayangkan lagu syahdu malam hutan-hutan merinduAkan kubiarkan rambutku tergerai disentuh cahaya bintangBerjuta rasa bahagia melamunkan hangatnya dalam pelukan
Akankah kamu memeluku ?Jika aku sedang terlena ditepian pantai pasir putihDibawah naungan rembulan biru melagu mesraAkan kuukir namamu diatas pasir itu dalam hiasan cintaBerjuta rasa bahagia melamunkan hangatnya dalam pelukan
N.G. Dian[ 19 June 2008, 12:30 AM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
49
KERTAS SYAIR SANG PENYAIR
Rangkaian syair-syair yang kamu ciptakanMenghiasi kertas-kertas putih yang berserakanDisaat aku berpijak diatasnya, kurengkuh dan kuhayatiAda tutur kata terindah merayap menyentuh asaku
Namun ada tutur kata menghujam asa ketika terbacaSebaris syair memuja sempurna bagai tak tercelaSang penyair dirundung rasa cinta yang berbungaSebaris tutur kata yang memuja hadirnya
Berdebar sambil tertidur diatas rumput keringMasih kugenggam kertas syair dalam pelukanMataku disentuh butiran-butiran cahaya sang suryaMaha cinta telah membelengguku dan merantaiku
Kuterbaring dalam naungan gelisah hingga malamBertaburan kilauan bintang dilangit gelapAda satu yang paling bersinar tergambar dimatakuKuingin merengkuhnya bersanding dikehidupanku
Usai sudah bunga harapanku melayu hati membiruKertas syair itu tidak bercerita tentang dirikuNamun dipersembahkan bagi yang terpujaOleh sang penyair yang aku puja
Maha cinta aku terpuruk kedalam ruang bilik sepi Adakah bintang penyair turun dari langit Menyapa cintaku merangkai tutur kata sempurnaYang diperuntukkan hanya untuku yang memuja hadirnya
N.G. Dian[ 12 June 2008, 23:21PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
50
DAN AKU JUGA CINTA
Dan aku juga cinta, ketika kau katakan cinta
Kau bagaikan melodi, seindah nada-nada
Dan aku juga cinta, Ketika kau peluk erat
Mataku terpejam, bibirku tersenyum bahagia
Dan kamu juga cinta, ketika kukecup keningmu
Pipiku merona merah, matamu memandang sendu
N.G. Dian[ 22 Jan 2008 ]
Huntsville, ON, Canada
Puisi Cinta
51
BANGUN SANTAI
Lihatlah diluar turun hujanSukar untuk dikatakanAku hanya ingin menunjukanKamu lelakiku Aku perempuanmuJangan terburu kalut bangunBangun santai… bangun santai…Tidakkah kau lihat diluar sedang hujan?Belailah diriku… sentuhlah jemariku disiniSentuhanmu adalah ketenangankuRengkuhlah hangat nafas kitaAda bel telepon terlalu pagi jangan dihiraukanKita habiskan waktu disiniDamaikan pagi kitaLihatlah.. lihatlah…Hujan sepanjang hariSayang…Sarapan disini saja dengan hangat pelukanKenyangkan kita dengan kata-kata mesraKita tak perlu pergi keluarNikmati lautan cinta pagiBangun santai…. bangun santai…
N.G. Dian[ 01 – 05 - 2008 ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
52
CINTA… CINTA… CINTA…
Didalam ketenangan tamanPanorama warna terbawa anginDan hasratku menggumpal meraguCinta... cinta... cinta... cinta...
Sepertinya aku tak bisa memilikimuUntuk selamanya dan dimalam sunyiDan aku telah berusaha keras, sayang!Kamu telah terbawa arus menjauhKe sungai dan menembus hujan Dan kelabu mewarnai tangan hampa
Mencoba bertahan hidup dalam keramaianBulan menyapa hangat tubuh dan jiwakuTetapi hujan telah menghadirkan malamDan malam telah menghadirkan dinginSepertinya aku tak bisa memilikimuUntuk selamanya dan dimalam sunyiDan aku telah berusaha keras, sayang!Kamu terhalang kabut putih malamBayanganmu dalam riaknya sungai Tak mampu tersentuh tanganku
Didalam remangnya malam-malam Menggoda lamunan membawa gusar Mencoba tersenyum dalam kegalauanCinta… cinta… cinta… cinta…
N.G. Dian[ 26 - 04 - 2008 ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
53
PERSEMBAHKAN BERJUTA CINTA BUATKU, AKU ADALAH CINTA
Ketika kerlipan bintang asmara menegur hatikuAku tak mau mengabaikannyaLalu aku biarkan taburan berjuta kilauan bintangDiremang-remang malam panjang mencumbui asakuDisini aku terpaku cinta dalam senandung asmaraDan dalam selimut angan terindah cinta
Aku adalah cintaCinta bermekaran mengharum wangikan nafaskuAkan kukatup bibirku yang merah merekahSampai ada hati yang mempersembahkan cinta buatkuAkan kubisikan puisi cinta ketelinga hatinyadan akan kusemburkan nafas wangiku keputih hatinya
Jangan terlalu bersusah payah untuk mempersembahkan cintaSegalanya akan menjadi mungkin dan mudahRingankan beban dan damaikan perasaanDidalam suasana terindahDidalam suasana terburukPersembahkan berjuta cinta buatku
Kapuk-kapuk putih bertebaran diangkasa biruMemutihkan sejauh mata memandangSampai ketika mataku tersentuh kapas itu Terpejam sesaat masuk dalam lamunan tercantikAsaku bagaikan sepasang merpati putih memadu kasih
Puisi Cinta
54
Aku adalah cintaKu persembahkan hanya untuk seorang hati terkasihCinta ada disini karena dirimu juga adaKita adalah cinta Yang sedang menanti hari diujung pucuk daun cinta
N.G. Dian[ 24 - 07 - 2008, 19:11 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
55
LIRIK LAGU DIMATAMU
Dalam alunan gitarkuAda anugerah cintaKau duduk manja disampingkuKupetik gitarku bernada kasih sayang kulirik bola matamuYang bersinar dalam malamKulihat disana ada lirik lagu indahYang mengatakan setulusnya padaku"Kau ingin selalu ada didekatku!"
Linangan air matamuBerkilauan disentuh keemasan bulanJemariku membelai bibir yang terkatupNamun senyum diwajahmu ituBerkata dengan pasti"Jangan pernah tinggalkan aku!"Walau terdiam dalam alunan irama Ada bahasa dari sinar auramu Berpijar diwajah syahdumuMenghangatkan hatiku Melontarkan kata"Jangan biarkan aku terjatuh lagi!"
N.G. Dian[ 01 - 01 - 2009, 16:51 PM ]
Edmonton, AB, Canada
Puisi Cinta
56
TERSAYAT HUJAN MALAM
DinginMenjamah persendiankuDerasRintik-rintik hujan malamAku tersayat Kisah lama menemanikuWajah masa lalu
Menghiasi malam sepikuSetelah semuanya terkatup Kisah cinta pertamakuTersayat hujan malamApa khabarmu?Saat ini aku mengenangmu
Cinta pertamaku Walau kini aku bukan milikmuKan selalu kukenangSaat kau sentuh bibirkuSambil berucap “Kau cinta pertamaku!”
N.G. Dian[ 20 - 02 - 2009, 07:32 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
57
SENYUM DI WAJAHMU
Mimpi…Tiada berakhir Singgah dimalamkuDan akupun melelah Karena kharismamuJika saja kumampu Membaca hatimuAkankah ada jawabannya?Seandainya kuterjaga dari mimpikuKuingin dirimu ada disisikuSenyum diwajahmu itu Menghiasi imajinasikuMendamaikan malamku Mencipta air mata haru bahagia
N.G. Dian[ 23 - 03 - 2009, 05:33 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
58
INILAH CINTA
Berjuta warna kisah cintaku Bagai misteri malamAku kini yang sedang bercintaBersama dirimu yang tak sendiri lagi
Aku harus relakan cintamu tak hanya untukkuWalau mata hatiku berkata tak mauTersirat rasa sesal didalam melodi sepiKenapa aku dan dirimu terlambat bersua
Ada rasa sayang dan luka disangkar hatiku Sungguh aku tak mampu melukai cintamuKarena rasa sayang ini ada untukmu Asaku semoga ceriamu ada dihari-harimu Dengarkan suara puisikuKudapat cintamu namun terkurung ruang sempitHati ini terluka walau dirimu menyayangiku Tiada dendam dan benci kan ku jaga rasa ini Kumelantun syair diirama pelan seiring hujan malamTerkenang perjumpaan sehari kita tapi aku bahagiaKan kujaga sempurna rasa sayang ini untuk dirimuTak akan bergeming jauh walau tak memiliki ragamu
N.G. Dian[ 28 - 02 - 2009, 12:11 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
59
TETAP DISINI
Bungkamlah mulutkuSaat kamu tak mau lagi mendengarAku memerlukanmuTutuplah matakuKetika aku sedang memandangmuJikalau kamu tak sudiLudahi saja kertas putih iniKalau kamu tak mau baca puisikuAku juga tak peduliBiarkan aku tetap disiniSampai kamu bosan menghinaku
N.G. Dian[ 25 - 03 - 2009, 11:00 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
60
TEGAR
Sepinya malam dilangit buram
Aku terbaring lemas diruang putih
Teringat masa terindah
Saat tawaku ceriakanmu
Kini hampa disinar malam
Jikalau kau ada disini
Kembali peluk erat tubuhku
Damaikan aku dikecupanmu
Dan atas nama tegar
Aku masih ada
N.G. Dian[ 10 - 04 - 2009, 03:38 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
61
KIDUNG HATI
Entah kau terus lukai cintaku
Entah kau terus sakiti hati
Walau kau slalu lukai asa
Walau kau slalu sakiti hariku
Namun kau slalu termaafkan
Dan aku masih cinta engkau
N.G. Dian[ 07 - 04 - 2009, 03:07 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
62
DIKAU
Nuansa alam malamDirintiknya hujan bermelodiDiruang remang-remangAda alunan lagu cinta Menggelitik telingakuSenyum-senyum ikut merasaMungkin saja ada seseorang Sedang menghayalkan dirikuKupersembahkan puisi iniTeruntuk seseorang Yang sedang membisikanTulisanku bertaut firasatKekaguman yang terindahDikau!
N.G. Dian[ 31 - 03 - 2009, 07:48 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
63
BAGAI
Dengar merdu nyanyian malam alamBagai dikau yang memenuhi perasaankuDengar desiran kecil ombak laut pantai Bagai dikau yang mendamaikan hatikuEngkau buatku tersenyum selaluBagai musim semi memekar harumBiarkan aku memelukmu selembutnyaBagai butiran salju menyentuh kaca jendelaCanda tawamu hangat dan mempesonaBagai bulan purnama terangi gelap bumiCintaiku dan kucintai dikauBagai pelangi hiasi langit dirintik hujan
N.G. Dian[ 26 - 04 - 2009, 02:22 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
64
UNTUK TUAN DENGAN CINTA
Bisikan dengan lembut tuanDan peluk hangat diriku Kudengar kata-kata tuanMerdu manjakan telingakuTergetar halus aliri darahkuCntaku mekar mengembangMalam keunguan berpijarHiasi tidur tenang biru laut Saat kita satu dalam cintaTuan buat gairah hidupkuSatu warna kilau agung Selalu kujaga abadiUntuk tuan dengan cinta
N.G. Dian[ 03 - 05 - 2009, 14:10 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
65
KANDA
Kanda,
Kadang aku risau
Karena gundahmu
Haluan yang kita tuju
Kacau tak berarah
Dapatkah kita sejenak
Untuk saling percaya
Hilaf kita adalah pelajaran
Lihat senyumku, kanda
Ada jujur dan sayang
Untuk kanda!
N.G. Dian[ 30 - 04 - 2009, 11:12 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
66
6 4 9
Kucoba teguhkan hatiDitemaram lampu hening malamDi 649 Kudengar kakimu pijakan bumiKupandang eloknya binar matamuHingga ku tertakluk dipesonamuDan puisi romantis warnai tulisankuKarena di 649Kadang aku ragu arah hatimuAku tetap tegarkan hatiMungkin ada jawabnya Di 649Misteri hadirmu digemintang malamHentakan jantungku tuk merengkuhmuNamun kabut putih hentikan akuDi 649Siapapun dikau yang kupujakanAku masih menunggumuDi 649
N.G. Dian[ 25 - 04 - 2009, 00:43 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
67
H E Y !
Hey! Hujan malam
Rintikanmu bagai irama
Nada berbisik isyarat kasih
Satu butiran airmu pelan sentuh hatiku
Terasa sejuk ciptakan indah
Aku melantun demi pujaan
Siang dan malamku dia menjelma
Tersenyum sendiri kangen candamu
Baiknya dia ada melagu hujan rindu
Dalam dekapan sayang berbagi bahagia
N.G. Dian[ 28 - 11 - 2009, 23:16 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
68
KASMARAN
Kuncup-kuncup hati mekar Wangi sebar aroma romantikSebagai terapi hati gundah Putihkan kelabu harikuKusentuh dawai asmaraDan aku rasakan hangatBegitu sempurna aku Dalam sayap sirama-ramaLintasi pelangi hiasi cintakuKan kudekap selaluAku sedang dirundungSamudera kasih
N.G. Dian[ 12 - 11 - 2009, 18:30 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
69
UNGKAPAN
Kuterlelap dalam khayal
Serasa menuai rindu
Kubacakan sajak ini
Ingatkah kau kepada puisiku
Ungkapan jernih batinku
N.G. Dian[ 30 - 11 - 2009, 21:45 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
70
KEUTUH SEMPURNA
Kilauan serpihan hati membawa perih
Namun ku yakin ada suatu waktu
Menggambar nyata
Ketika bahagiamu tercipta
Satukan puing-puing galau
Keutuh sempurna
N.G. Dian[ 28 - 11 - 2009, 21:15 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
71
SESAL
Aa, adakah satu jam saja
Hadir disini untukku
Bangkitkan gairah hidupku
Merindu kata manismu
Tatap mata lembutmu
Dinginkan ruang hatiku
Sadar ku slalu hujat dirimu
Dan kaupun mengambil sikap
Tinggal aku mengulum sesal
N.G. Dian[ 16 - 11 - 2009, 22:15 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
72
KUKECUP
Gemulai sayap putih mengepak diriak air
Luka hati ketika sayapmu patah
Mendekatlah
Akan kudekap sayang
Dengar bisikku!
Aku ada untukmu
Berikan bibir manismu
Akan kukecup hangat
Sembuhkan lukamu
N.G. Dian[ 25 - 11 - 2009, 23:15 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
73
MALAMKU
Kristal malam Menggores kamar kosongKupandangi kembangSaksi bisu galau Terjerat sulammuMerajut kisah kasihAku didalamnyaSyahdu kurangkai kataDiremang malamCahaya bintang melambaiSentuh sejuk dihatiKupasrah berserahBerselimut terhanyutDigelombang asmaraYang mencari tambatanPanggil aku jika kau adaMalam berbisik manjaSebut sebuah namaTerketuk hendak kurengkuhAkan kujaga bersama malamku
N.G. Dian[ 18 - 10 - 2009, 16:06 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
74
MASA LALU
Seandainya saja kisah Melukis masa laluSaat aku taklukDibuaian malammuAku hanyut damaiDidekapan cintamuDan aku lelap dibelaimuTerasa kecupan pagi hariMenyentuh mekar bibirkuBola mataku berbinarDiatas tirai putihSeharum mawar merahLalu dirimu berbisik merduAkan selalu mencintaikuWalau kini aku jauhBukan milikmu lagi
N.G. Dian[ 22 - 11 - 2009, 20:08 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
75
MEMORI
Suatu malam dihidupkuTeringat disuatu tempatKau sentuh wajahkuSaat kulihat cinta dimatamuAku tertakluk manjaJangan kau pergi sekarangAku adalah hatimuJika kamu merasa sunyiPanggil namakuDan aku akan hadirTidakkah kau ingatAku selalu menunggu
N.G. Dian[ 11 - 07 - 2009, 07:29 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
76
TERINGAT JEJAK
Aku tuliskan syair-syair puisi
Hanya untuk kamu seorang
Karena kamu pernah beri rasa
Romantis yang terindah
Saat aku terjatuh kamu kuatkan aku
Ketika air mata membasahi mataku
Kamu rengkuh hangat ragaku
Dan akupun tenggelam ditawamu
Lalu, kapan aku tuliskan lagi puisi?
Karena jejakmu telah hilang
N.G. Dian[ 30 - 04 - 2009, 07:30 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
77
SENDIRI
Mungkin kuharus sendiriDifantasi nyanyian malamKalau benar kamu cintaKenapa biarkanku menangisSakit ini selalu ada Lelah ini selalu hadirTerpuruk diujung hariMengertilah akan akuDatanglah malam iniBila kamu cintaHapuskan air matakuBeri aku bahagiamuBerbagi rasa sayangAtau kuharus sendiri
N.G. Dian[ 13 - 07 - 2009, 19:45 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
78
TRAGEDI
Kau menutup mata Didamainya senyumanmuNamun kau terbaring bekuTak akan manjakan aku lagiBilakah gemintang
Hadirkan kau untukku
Sayang, aku merindu
Bilakah kau kudekap
Hangatkan jiwa ini
Tragedi kisah cinta
Perdaya ruang hati
Dinafasku kau tergambar
Bilakah dipurnama bulan
Kita bergurau mesra lagi
Terpuja, aku merindu
N.G. Dian[ 29 - 10 - 2009, 21:09 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
79
KILAS BALIK
Terkenang hari
Dalam pelukmu
Merangkai syair
Diruang bunga
Hanya kau dan aku
Kau kecup sayang bibirku
Kubalas penuh kasih
Bilakah cinta bertemu lagi
Cintaku
Aku juga rindu
N.G. Dian[ 24 - 06 - 2009, 08:22 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
80
SADAR DIRI
Kabut tipis halangi oranye latar hitam
Basah dingin merambat sentuh bilik sepiku
Misteri sinar bulan, siapakah gerangan tuan?
Mendebarkan hati terkatup bibirku
Tak layak kau dikhayalkan
Karena entah tuan milik siapa
Usah disapa aku sadar diri
Jatuh hati namun tak tertambatkan
N.G. Dian[ 18 - 11 - 2009, 20:22 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
81
TERLANJUR
Hening naungi diamkuBetapa sakit nuranikuKau tusuk dengan katamuSeberapakah cintamu untukkuBegitu mudahnya dilukaiNamun kau!Hanya kau yang kuinginkanTerlalu sukar hempaskanmuSegalanya tlah kuredamNamun kau terus sakitiku mendalamTerlanjur cintaku untukmuTak mudah untuk menghapusnya
N.G. Dian[ 20 - 11 - 2009, 18:25 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
82
DIA
Tentulah diaWanita patut kau cintaBukan aku tapi diaDia yang teranggun Satukan kasihmu Hanya kepada diaBukan untuk akuYang tak mengertiAkan cinta putih Dia yang tercantikDamaikanlah diaDia dan kau bersandingAkan sangat indahKecup hangat jemarinyaTulusku untuk kau dan dia
N.G. Dian[ 18 - 10 - 2009, 17:29 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
83
DIKAU
Nuansa alam malamDirintiknya hujan bermelodiDiruang remang-remangAda alunan lagu cinta Menggelitik telingakuSenyum-senyum ikut merasaMungkin saja ada seseorang Sedang menghayalkan dirikuKupersembahkan puisi iniTeruntuk seseorang Yang sedang membisikanTulisanku bertaut firasatKekaguman yang terindahDikau!
N.G. Dian[ 31 - 03 - 2009, 07:48 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
84
HADIRMU
Mawar kembali mekar
Dipercikan embun pagi
Sejuk asaku sejahtera nuraniku
Kekasih yang sirna dikelabu senja
Kini kembali ada disini
Wajahmu tetap pancarkan gemintang
Jujur aku tertakluk asmaramu
Bak pujangga tergila cinta
Terima kasih atas hadirmu
Demi Cinta
N.G. Dian[ 23 - 12 - 2009, 21:40 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
85
BERDANSA
Disudut taman kembang Dibuai berjuta keindahanDigemerlap hias cahayaKita berdansaKau sentuh pinggangku lembutAku melenggang dihantar jemarimuKuberputar menatap wajahmuMataku terpejam Kala kau sentuh bibirkuBerdetak hatikuDalam peluk kasihmuGemericik air taman Alunkan nada terindahNuansa malam hantarkan romantismuKau sibak helai rambutkuBerucap kata manisMalam ceria satukan kitaRaih masa depan
N.G. Dian[ 28 - 11 - 2009, 20:17 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
86
CINTA
Dimerdu alunan serulingAku bersenandung cintaKarena kau hadir berikanKesejukan digersangkuKau beri harum udara dinafaskuKau hiasi berjuta warna terang digelapkuKasih, kau alirkan madu dinadikuButiran hujan basahi raga kitaNamun kau hangatkan akuDibisikan merdumuCinta, kau beri nyamanDiresah tidurku
N.G. Dian[ 15 - 2009, 22:15 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
87
RENUNG
Sungai diam tiada riakKuterdiam renungkan khayalDisini kita terduduk manisBerulang kau sebut aku sayangDenganmu saat ituAku hanyut dicintamuDenganmu saat ituAku mampu membuka hatiKu mau kau slalu riangkan rasaTak pernah letih kuatkan akuPetiklah gitarmu lantunkan puisikuLihatlah alam ramah nantikan senyum kitaJangan biarkan arus sungaiHapus jejak kasih cinta
N.G. Dian[ 24 - 11 - 2009, 22:10 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
88
AKALMU
Seberapa sakitnya hatimu
Hingga kau menghindar dariku
Sebenarnya akulah yang luka perih
Aku selalu mengerti kehendakmu
Inikah akalmu tuk menjauh dariku
Akupun mampu berlalu
Namun aku diam
Sampai kau menuduhku keji
Hinakah diriku hingga kau tampar rasaku
N.G. Dian[ 29 - 11 - 2009, 21:30 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
89
SUCHAO NUTNUM
Lincahmu menawan dibirumuKutertegun menatap gayamuSimpatik curi perasaankuBinaran bola dimatamuSirami teduh mata hatikuSekuntum mawar biruYang kau petikan untukkuAnugerah yang termanisKan kujaga meski hanya mimpiKarenamu sang idolaAku syairkan kata terindahKarenamu sang pujaanAku lantunkan nada merinduBersama dentingan piano putihUntukmu, Suchao Nutnum!Aku karyakan puisiku
N.G. Dian[ 28 - 12 - 2009, 09:09 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
90
AJARI AKU MIMPI
Enggan hati ini berasa
Tapi dalam sakitku ada angan
Biarkan aku hidup lama
Ingin kusentuh damai cinta itu
Sejenak akan kulirik waktu
Lelah dipeluk rasa sakit
Mohonku sembuh sempurna
Lalu ajari aku mimpi
Mimpi diasuhan kilauan bintang
N.G. Dian[ 21 - 03 - 2009, 05:00 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
91
RAFAEL BASTOS
Ada yang terus terkenangSenyum hangat kala kau riangYang mengembang menarik hatiDisana ada indah matamuBinaran bola matamu menawankuPeluklah aku dicanda tawamuAda yang tak terlupakanKaki lincahmu menari-nariBersama bola dirumput hijauElegan diriuh rendah pengagumSaat kamu taklukkan lawan
N.G. Dian[ 11 - 05 - 2009, 21:23 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
92
AROGANKU
Setiap saat kuingat dirimuTerasa tertembak panasKata kasarmuSuara congkakmuMembunuh perasaankuDan akupun berlututMenahan lukaKetika kulihat wajahmuSontak sekilat petirKutampar diaDan aku tersenyumMengembang puas
N.G. Dian[ 29 - 03 - 2009, 01:30 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
93
TANAH
Hatiku kolapKelu lidahkuKau tangisi aku lagiCintaku kau apakan?Ironi!Tiada jawabanTanah ini melihatKau jungkalkan akuTersungkur bingungTanah ini aku ciumDan tidak berdustaSegenggam tanah iniSaksiku!
N.G. Dian[ 28 - 10 - 2009, 19:27 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
94
BADAI
Dan aku meraba masa indahmu
Disana ada manjamu
Ingin kurengkuh kembali hangat itu
Namun semuanya pudar dibawa egomu
Kucoba benahi badai kita
Tak berdaya semua hancur dalam luka
N.G. Dian[ 27 - 11 - 2009, 20:45 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
95
GILA
Kau bagai dewaWibawamu menarikkuSentuhanmu lembutDiindahnya malamKecupanmu damaiDiresahnya akuKau begitu perkasaDihangatnya sutra Aku buat kau hangatApapun maumuKaupun menikmatinyaDirimu sempurnaAku mau sempurna hatiDan aku gilaHanya satu malam sajaKau miliki aku segalanyaDan aku gilaKuharap kau milikkuAku bukan milikmu
N.G. Dian[ 15 - 10 - 2009, 08:07 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
96
TAK PUNYA HATI
Wajah itu ternyata bukanSaat engkau ungkapArah jalanmuDan aku menungguDijalan terangJalan gelap yang kau pijakTolong jujur sajaAda yang singgah diasamuAndai dia kupu-kupu cantikJangan terpedaya eloknyaSudah jangan sakiti hatikuAku tak punya hati Merasakan luka ituAku tak punya hati Untuk memaafkanmuDan jangan sakiti dia!Aku pijakan jalan iniSetulusnya Putus asa bukanlah aku
N.G. Dian[ 25 - 11 - 2009, 20:48 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
97
BIMBANG
Jangan sentuh hatiku jika tak kau raihBagai mengulum Lumpur kata tak terlontarKeraguan terlihat nyata dibinar matamuJangan kau masuk bila bimbangHatiku turut galau tertutup
N.G. Dian[ 27 - 11 - 2009, 22:13 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
98
AMPUNI AKU
Sayang ampuni akuYang tak sanggup cintaimu seutuhnyaKarena aku juga sayang diaJangan biarkan dirundung perihAku bukan sempurnaKasih tulus ada untukmuBukan aku walau cintaku tulus
N.G. Dian[ 14 - 11 - 2009, 22:12 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Puisi Cinta
99
DAUN RINDU
Kini daun rindu melambai hatiSetiap kuncup berembun kristalRindu ini siksa asmarakuBagai merpati tak tahu arahSepi menggelayut diruang jiwaAku rindu kepadamuWalau jauh ada sentuhan rasaAku rindu hadir dirimuPeluk erat salam cintakuYang dihembus angin surga Aku rindu kepadamu!
N.G. Dian[ 17 - 02 - 2010, 21:21 Wib ]
Kuningan, Jawa Barat, Indonesia