Post on 15-Oct-2020
95
Proses Kerja CameraPerson
Penata kamera tidak hanya dapat menghasilkan gambar baik , tapi seorang
penata kamera harus memahami motivasi dan informasi apa saja yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan gambar. Gambar visual merupakan bentuk salah satu
bentuk komunikasi yang efisien , tanpa adaya suara gambar visual mampu
memberikan informasi yang sangat jelas. Seperti halnya teori dasar komunikasi
lasswell ( 1960 ) yang berbunyi “Siapa? (Who?) menyampaikan pesan apa? (says
what?) melalui saluran apa? (In wich channel?) kepada siapa? Dan apa dampak
bagi penerima pesan.
Dalam bidang Sinematografi profesi Cameraperson dibagi dalam
beberapa tingkatan: (1) First Cameraman sering disebut DOP (Director of
Photography) atau kepala Cameraman, bertanggung jawab terhadap pergerakan
dan penempatan kamera dan juga pencahayaan suatu adegan. (2) SECOND
Cameraman, disebut assistant cameraman atau operator kamera, bertindak sesuai
intruksi dari Cameraman utama dan melakukan penyeseaian pada kamera atau
pengoperasian kamera selam shooting. (3) First assistant Cameraman Sering
disebut kepala asisten untuk para operator kamera. Tugasnya mengatur fokus
kamera. (4) second assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.
Hal yang harus dipahami oleh Cameraman. Jika campers bertugas meliput
program siaran televisi format program informasi bertanggung jawab dengan
objek yang direkam. Pada masuk kestudio dengan format program hiuran dengan
sistem multiamera, peran Campers akan menjadi operator kamera. Seluruh perger
akan, angle dan penempatan posisi kamera diarahkan dari panel studio oleh PD.
Tidak dapat dengan kemauannya sendiri mengambil gambar tetapi sesuai atau
permintaan PD. Oleh karean itu seorang Cameraman harus menguasai angle, shot
dan pergerakan kamera. Sedangkan Pemilihan gambar oleh seorang Camera
Person tidak dapat dilakukan secara acak, tetapi merupakan pemilihan yang telah
diperhitungkan segala kemungkinannya keindahan dan ruang seni yang
diciptakan.
96
(Nina kusumawati S.PT, Haryo Widranto S.PT, Yudo Tri Artanto S.PT,
20014:68). Cameraman atau penata gambar seorang yang bertugas merekam
gambar dengan menggunakan perangkat keras kamera video yang direakam
melalui pita video, memory, hardisk atau media penyimpanan lainnya sesuai
dengan arahan sutradara atau pengarah acara.
Camerapesrson atau penata kamera tidak hanya dapat menghasilkan
gambar yang baik, tapi seorang cameraman harus memhami motivasi dan
informasi apa saja yang dibutuhkan untuk mememnuhi kebutuhan gamba.
Cameraman atau penata kamera yang hanya mengoperasikan kamera saja belum
dapat dikatakan sebagai cameraman atau penata kamera profesional. Cameraman
atau penta kamera dapat dikatakan penata kamera profesional jika telah
mempelajari dan memahami teori dasar penata kamera serta memiliki jam terbang
atau pengalaman produksi yang cukup.
Gambar visual merupakan salah satu bentuk komunikasi efisien, tanpa
adanya suara gambar visualmampu memberikan informasi yang sangat jelas.
Seperti halnya dalam teori dasar komunikais Laswell (1960) yang berbunyi
“siapa (who) menyampaikan pesan apa (says what)- melalui saluran apa (in which
channel)- kepada siapa (to whom)- dan apa dampak bagi penerima pesan (what
effect)” jika diaplikasikan teradap seorang penata kamera maka berbunyi “seorang
penata kamera (who)- melalui informasi gambar yang direkam (says what)-
melalui media visual/ audio visual (in which channel)- kepada penonton (to
whom)- reaksi penonton terhadap gambar yang dihasilkan kamera (what effect)”.
Oleh karena itu, seorang Cameraman atau penata gambar harus bisa
memahami dan mengetahui teknik dasar dalam pengambilan gambar dan seorang
cameraman atau penata gambar harus memiliki motivasi dalam setiap
pengambilan gambar sehingga gambar yang diambil memiliki sebuah tujuan
dalam setiap gambar yang diambil.
Pra Produksi
Seorang Cameraperon harus menyiapkan shootlist atau daftar shot yang
nantinya akan diambil. (Diki umbara S.PT, Wahyu wary pintoko S.PT :73) „‟pada
97
tahap ini, seorang cameramen di berikan pengarahan dari seorang sutradara atau
program director tentang rencana visual yang akan dibuat‟‟. Merencanakan
sequence dan scene yang telah memiliki alur cerita yang hidup (sesuai keinginan)
selanjutnya dipindahkan dalam shooting list (sasaran tembak kamera) dengan
lebih jelas dan mudah agar dimengerti oleh juru kamera dan driver sebagai partner
kerja. Shooting list yang berisi perkiraan gambar yang diutuhkan merupakan
penjabaran dari proposal khusunya sinopsis. Maka shooting list ini berisi catatan
tentang urutan gambar yang akan direkam dengan kamera, seperti panorama alam,
wawancara main karakter, dan aktivitas kesehariannya yang berkaitan dengan
materi program.
a. Mempersiapkan fasilitas yang akan akan mendukung jalannya proses
produksi (pemilihan kamera, peralatan penunjang, memilih lensa dan
lain lain).
b. Membuat desain kreatif meliputi Riset, Merancang storyboard dan floor
plan.
c. Membuat shot list.
d. Mempelajari naskah yang akan diproduksi.
e. Mempelajari teknis produksi khususnya teknik kamera.
f. Diskusi dengan sutradara atau pengarah acara untuk mencapai visi dan
misi produksi yang sama.
Oleh karena itu, seorang cameraman atau penata kamera harus
menyiapkan pekerjaan yang memiliki sifat teknis berupa shot list dan hal hal yang
bersifat non teknis dalam pra produksi sehingga kertika produksi seorang
cameraman atau penata gambar sudah siap seratus persen disegi teknis maupun
non teknis.
Produksi
Penulis„‟Pada tahap penting bagi seorang cameraperson, shooting script
serta director treatment menjadi acuan untuk membuat shot bagi cameraperson‟‟.
Pada produksi single camera, sebelum melakukan pengambilan gambar angle
tertentu. Sedangkan pada produksi multi camera, program director bisa minta
98
komposisi tertentu pada saat pengambilan gambar berlangsung. Peran cameraman
atau penata kamera dalam tahap produksi biasanya dibantu dengan asistan
kamera.
Asisten kamera bertugas untuk mendukung segala hal yang berhubungan
dengan kamera. Tugas asisten kamera berbeda beda tergantung kebutuhan dan
jenis produksinya. Misalnya untuk produksi Drama, asisten kamera menjadi
operator yang dikepalai oleh DOP (Direct of Photography), namun utuk produksi
program TV, asisten kamera memiliki tugas untuk menjaga kondisi kamera agar
tetap bisa digunakan selama jalanya proses produksi serta membantu penata
kamera dalam proses merekam gambar.
Beberapa tugas penting cameraman atau oenata gambar pada tahap
produksi adalah:
a. Mengoperasikan kamera dan merekam gambar untuk produksi yang
bersifat live(siaran langsung) atau taping(rekaman).
b. Bekerja sama dengan sutradara atau pengarah acara pada saat proses
pengambilan gambar agar sesuai dengan naskah.
c. Memberikan masukan kepada sutradara atau pengarah acara untuk
menghasilkan gambar yang terbaik.
d. Selalu menjaga kontinuitas.
e. Bertanggung jawab untuk menjaga kamera selam proses produksi agar
tetap pada kondisi normal dan siap digunakan
f. Selalu bekerja sama dengan semua tim produksi untuk mencapai
sebuah hasil yang terbaik.
Jadi sebagai seorang cameraperson atau penata gambar harus bisa
merealisasikan apa yang telah disusun bersama sutradara atau pengarah acara
ketika tahap pra produksi. Selain itu cameraman atau penata kamera diwajibkan
menguasai tugasnya ketika produksi mulai dalam hal pegambilan gambar yang
tajam dan komposisi yang tepat.
99
Pasca Produksi
(Diki umbara S.PT, Wahyu wary pintoko S.PT :74). „‟Tidak banyak hal
yang di lakukan oleh cameramen pada tahapan ini‟‟. Namun biasanya hal ini bisa
di handle oleh reporter atau produser, untuk memudahkan editor dalam bekerja,
setelah pengambilan gambar cameramen membuat camera report yang berisi
tentang semua keterangan shot lengkap dengan time code atau keterangan waktu.
Camera Report adalah catatan yang disalin dalam kertas kerja cameraman atau
penata kamera yang biasanya berbentuk kolom atau tabel dan berisikan informasi
proses pengambilan gambar, adegan, ukuran gambar, perintah untuk gambar yang
baik atau tidak.
Fungsi Camera Report adalah:
a. Mempermudah tim produksi khususnya penata kamera untuk mengigat
kembali gambar gambar yang telah direkam.
b. Untuk mengetahui gambar gambar mana saja yang dapat digunkan
untuk proses editing.
c. Sebagai pedoman editor dalam melakukan proses editing.
d. Memberikan semua hasil yang dicatat saat produksi kepada editor
Peranan Tanggung Jawab Cameraperson
Penulis Secara umum tugas dan tanggung jawab cameraperson meliputi :
1. Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang
rencana produksi.
2. Mempelajari naskah.
3. Menginterpretasikan bagaimana sebuah adegan/scene bisa
diinterpretasi.
4. Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan gambar yang
baik.
5. Memilih peralatan kamera serta penunjangnya.
6. Bekerja sama dengan sutradara.
7. Melakukan pengambilan gambar atau shooting.
100
Seorang Cameraperson atau penata gambar harus memastikan setiap
gambar yang diambilnya haruslah memiliikomposisi yang benar, warna yang
diambil pun harus sama dengannya aslinya, pengambilan gambar dengan tajam.
Selain itu Cameraman atau penata gambar harus bekerja sama degan crew lain
agar menciptakan hasil yang maksimal.
Pada tahap produksi penulis mempunyai peran dan tanggung jawab yang
sangat penting. Melaksanakan perekaman gambar secara teknis sesuai dengan
director treatment yang sudah dibuat pada saat pra produksi, menentukan alat
yang digunakan untuk produksi seperti: kamera, memori, lighting, microphone
wireless dan tripod. Penulis ditugaskan. untuk menjaga peralatan kamera dalam
kondisi baik dan siap untuk digunakan untuk pengambilan gambar
Pada tahap pasca produksi program TV :”Indonesia Traker Food” ini
penulis mempunyai peran dan tanggung jawab atas laporan kamera atau camera
report untuk memudahkan editor dalam bekerja dan juga mendampingi editor
untuk memilih gambar yang bagus den sesuai dengan keinginan sutradara yang
sudah dituliskan pada director treatment.
(Nina kusumawati S.PT, Haryo Widranto S.PT, Yudo Tri Artanto S.PT,
20014:69). Gambar-gambar yang ada dalam sebuah tangah visual seperti program
acara TV , Sinetron, Berita TV dll, merupakan hasil kinerja penata kamera yang
bekerja sama dengan tim produksi.
Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Cameraperson atau penata gambar telah membuat konsep atau ide kreatif
yang menggunakan konsep beauty shoot.dan penulis berusaha mengikuti
keinginan sutradara yaitu mengambil gambar dengan shot size very long shot,
long shot, medium long shot, medium shot, middle close up dan close up. Tetapi
penulis juga menambahkan komposisi gambar dengan membuat bokeh pada
background agar objek terlihat lebih tajam, dan moving kamera seperti zoom in,
zoom out, tilt up, tilt down, panning right, panning left sehingga gambar yang
dihasilkan lebih bervariasi.
101
Solusi penulis melakukan pengambilan gambar yang memberikan pesan
perbandingan kepada penonton dengan pengambilan gambar natural, human
interest, dll.
b. Konsep Produksi
Dalam konsep produksi Cameraperson atau penata gambar berkoordinasi
dengan Pengarah acara (sutradara) dalam menentukan shot shot yang akan
diambil, framing, tata letak kamera. Dan Cameraman atau penata gambar
bekerja sama dengan penata cahaya untuk menentukan pencahayaan yang tepat
agar terlihat senatural mungkin dengan aslinya .
c. Konsep Teknis
Dalam konsep teknis Cameraperson atau penata gambar telah menyiapkan
ide kreatif dan dsini penata gambar menyiapkan peralatan teknis untuk
mengimplementasikan ide kreatifnya. Penata gambar menggunakan CANON
C100 karena kamera tersebut sudah memenuhi standart broadcast dan juga
penulis dapat mengoperasikan nya dengan baik. Penulis juga menggunakan
lampu LED 1000 titik untuk membantu cahaya dalam pengambilan gambar
dan Wawancara. lensa fix untuk menghasilkan gambar gambar bokeh (blur)
dan bagus untuk mengambil gambar gambar makro.
Selain lensa fix juga menggunakan tripod dan glad camera. Glad cam juga
digunakan untuk pengambilan gambar dengan mengikuti pergerakan objek
agar gambar terlihat stabil dan tidak shaking.
Kendala produksi dan solusinya
Kendala ketika produksi pasti selalu ada termasuk juga Cameraman atau
penata gambar. Kendala yang dihadapi ketika produksi program „‟Indonesia
Traker Food‟‟ adalah single camera, karena hanya menggunakan satu kamera jadi
harus mengambil gambar berkali kali dan ingin yang menyebabkan banyak waktu
yang terbuang.
Solusinya yaitu harus bergerak cepat dalam mengmbil gambar dan
memanfaatkan waktu semaksimal mungkin.
102
Lembar kerja CameraPerson
a. konsep program
Konsep Cameraperson atau penata gambar dalam program „’Indonesia
Traker Food’’ adalah untuk memberikan gambaran atau menghasilkan gambar
sebaik mungkin.adapun dalam setiap pengambilan gambar penata gambar harus
berkordinasi dengan pengarah acara mengenai angle, blocking kamera,
pencahayaan dan pergerakan kamera.
Dalam pembuatan karya ini penata gambar menggunakan kamera CANON
C100 karena mudah dalam pengoperasiannya dan bisa diganti lensanya dengan
lensa fix. Dan sesuai dengan kebutuhan penata gambar. Untuk shoot dan angle
penulis menggunakan shoot Long shot, medium shot, full shoot dan lain lain.
Sebuah shot tidak sempurna jika tidak didukung dengan angle dan pergerakan
kamera, Penulis juga menggunakan lampu LED Video Light 15 inch bi- color
untuk membantu cahaya dalam pengambilan gambar dan Wawancara.
Untuk suara penulis juga memakai clip on khususnya pada saat wawancara
agar terdengar jernih dan menggunakan Audio Recorder Zoom H4N Untuk
perekaman suara suasana yang terjadi. Oleh karena itu penata kamera memadukan
dalam setiap pengambilannya agar memberikan variasi shoot sehingga penonton
tidakbosanuntukmenonton.
103
CAMERA REPORT
Production Company :coke production Produser : Abdul majid
Project Tittle : Indonesia traker food Director : Piki Kurniawan
Durasi :24 Menit Cameraman : Muhammad Sidik
No Segment Visual
Time code Video Shot size angle Moving
1 1 Full shot Eye
level
Follow(hand
held)
00:00:00:00-
00:00:00:21
Host menaiki motor di jalan raya
2 1 Medium
shot
Eye
level
Still 00:00:00:22-
00:00:01:05
Opening akhirnya host sampai di
saung wulan
3 1 Medium
shot
Eye
level
Follow(hand
held)
00:00:01:06-
00:00:01:17
Host masuk kedalam dan melihat-
lihat lokasi saung wulan
4 1 Medium
shot
Eye
level
Follow(hand
held)
00:00:01:18-
00:00:01:43
Menginpormasikan di dalam Saung
wulan
5 1 Medium Eye Follow(hand 00:00:01:43- Host mencari tempat untuk memesan
104
shot level held) 00:00:01:50 makanan
6 1 Medium
shot
Eye
level
Still 00:00:01:51-
00:00:01:57
Host mencuci muka dan melihat-
lihat
7 1 Establish
shot
Eye
level
Still 00:00:01:58-
00:00:02:01
Saat matahari terbenam
8 1 Close Up
shot
Eye
level
Follow(hand
held)
00:00:02:02-
00:00:02:15
Menampilkan gambar makanan dan
minuman
9 1 Medium
shot
Eye
level
Still 00:00:02:16-
00:00:01:32
Saat host duduk
10 1 Two shot Eye
level
Still 00:00:02:33-
00:00:02 :47
Saat host ingin memesan menu
andalan di saung wulan
11 1 Two shot Eye
level
Still 00:00:02:48-
00:00:03:47
Pelayan memberi tau beberapa
makanan andalan di saung wulan
12 1 Close Up
shot
Eye
level
Follow(hand
held)
00:00:03:48-
00:00:03:58
Pelayan memasak dan mempersiap
kan makanan untuk Host
13 1 Full shot Eye
level
Still 00:00:03:49-
00:00:04:13
Saat host mulai menjelaskan apa aja
yg ada di saung wulan
14 1 Medium Eye Follow(hand 00:00:04:14- Host memainkan beberap permainan
105
shoot level held) 00:00:04:24 yang ada di saung wulan
15 1 Medium
shot
Eye
level
Still 00:00:04:25-
00:00:04:37
Host menunggu makanan yang di
pesan datang
16 1 Two shot Eye
level
Still 00:00:04:38-
00:00:04:44
Pelayan datang membawakan
pesanan si Host
17 1 Close up
shot
Eye
level
Still follow 00:00:04:45 -
00:00:05:03
Pelayan memberi makanan kepada
host
18 1 Two shoot Eye
level
Still 00:00:05:04-
00:00:05:09
Pelayan pergi dan mempersilakan
host menikmati makanan
19 1 Full shot Eye
level
Still 00:00:05:10-
00:00:05:25
Saat host sudah tidak sabar ingin
mencicipi makanan
20 1 Two shot Eye
level
Still 00:00:05:26-
00:00:05:50
Host meminta nasi kepada pelayan.
21 1 Medium
shot
High
angel
moving 00:00:05:51-
00:00:06:25
Host mengambil nasi dan ikan yang
dia pesan
22 1 Close Up
shot
Eye
level
Follow(hand
held)
00:00:06:26-
00:00:06:33
Host menuangkan kecap ke ikan
bakar yang di pesan
23 1 Medium Low Follow(hand 00:00:06:33- Host menikmati makanan yang
106
shot angle held) 00:00:06:45 sudah di sajikan
24 1 Long shot Eye
level
Still 00:00:06:46-
00:00:07:28
Host menjelaskan beberapa makanan
yang dia pesan
25 1 Medium
shot
Eye
level
Follow(hand
held)
00:00:07:29-
00:00:08:02
Host meminum es campur saung
wulan sambil menjelaskan rasa
minuman tersebut
26 1 Medium
shot
High
angle
Follow(hand
held)
00:00:08:03-
00:00:08:28
Host menutup acara segmen satu
27 2 Close Up
shot
Eye
level
Panning 00:00:08:04-
00:00:08:07
Memperlihatkan minuman hasil dari
sanggar manggar kelape
28 2 Medium
shot
low
angle
Follow(hand
held)
00:00:08:08-
00:00:08:14
Beberapa orang latian silat
29 2 Long shot Eye
level
Follow(hand
held)
00:00:08:15-
00:00:09:50
Host dan Co host bertemu dengan
yang punya sanggar
30 2 Medium
shoot
Eye
level
Follow(hand
held)
00:00:09:51-
00:00:10:02
Host dan co host menaru
kendaraan yang mereka gunakan
31 2 Long
shoot
Eye
level
Tilt Down 00:00:10:03-
00:00:10:37
Host dan Co Host di ajak berjalan
menuju tempat produksi minuman
107
32 2 Long
shoot shot
Eye
level
Still 00:00:10:38-
00:00:10:51
Host dan Co Host masuk menuju
pembuatan
33 2 Medium
shoot
Eye
level
Follow(hand
held)
00:00:10:52-
00:00:11:28
Host dan Co Host melihat bahan
bahan untuk di proses menjadi
minuman beer pletok
34 2 Close up
shot
Higt
angle
Follow(hand
held)
00:00:11:29-
00:00:11:32
Bahan bahan dan peroses untuk
membuat beer pletok
35 2 Medium
shot
Low
angle
Still 00:00:11:33-
00:00:11:43
Host bertanya kepada Co Host untuk
mecoba rasa dari beer pletok
36 2 Long shot Eye
level
Still 00:00:11:44-
00:00:12:01
Host dan co Host memcoba
minuman tersebut
37 2 Medium
shot
Eye
level
Still 00:00:12:02-
00:00:12:56
Babeh menjelaskan sedikit tentang
beer Pletok
38 2 Grup shoot Eye
level
Still Host dan co Host bertanaya tanya
kepada pendiri sanggar manggar
kelape
108
39 2 Medium
shoot
Eye
level
hand held 00:00:14:00-
00:00:14:01
Host bertamya kepada co Host
apakah ingin membuat usaha
minuman seperti ini
40 2 Grup shoot Eye
level
Still 00:00:14:02-
00:00:14:11
Co Host menjawab pertanyaan dari
Host
41 2 Grup shoot Eye
level
Still 00:00:14:12-
00:00:14:32
Host dan co Host beserta Babeh
menutup acara segmen dua
42 3 Medium
shot
Eye
level
Still 00:00:14:33-
00:00:14:45
Host sampai tempat parkir
43 3 Two shot Eye
level
Still 00:00:14:46-
00:00:15:03
Host berjalan menuju tempat makan
44 3 Close up
shot
Eye
level
Still 00:00:15:04-
00:00:15:23
Host memberi tau tempat makan
yang ingin dia pesan
45 3 Two shoot Eye
level
Still 00:00:15:24-
00:00:15:33
Hos memesan makan yanbg ingin
dia cicipi
46 3 Full shot Eye
level
Still 00:00:15:34-
00:00:15:45
Host bertanya kepada penjual
Gultik
109
47 Two shot Eye
level
moving 00:00:15:46-
00:00:16:23
Host mencicipi makanan gultik
48 Medium
shot
High
angel
moving 00:00:16:24 -
00:00:16:55
Host menggambil sate yang ada
untuk tambahan makan
49 Close Up
shot
Eye
level
Follow(hand
held)
00:00:16:56-
00:00:17:44
Host selesai makan
50 Medium
shot
Low
angle
Follow(hand
held)
00:00:16:45-
00:00:17:05
Host menaruh piring
51 Long shot Eye
level
Still 00:00:17:06-
00:00:17:34
Host membayar makanan
52 Medium
shot
Eye
level
Still 00:00:17:35-
00:00:17:33
Host memnutup acara program
53 Medium
shot
High
angle
Follow(hand
held)
00:00:17:34-
00:00:17:57
Host berjalan menuju parkiran
54 Close Up
shot
Eye
level
Panning 00:00:17:58-
00:00:18:15
Host mengendarai motor
110
Tempat makan LED
kinoplo kamera kinoplo
C . Floor plain
Production Company : coke production Produser : Abdul majid
Project Tittle : Indonesia traker food Director : Piki Kurniawan
Durasi : 24 Menit Cameraman : Muhammad Sidik
KETERANGAN
Meja makan
Lampu LED
Kinoflo
Kamera
Segment I.Lokasi outdoor : saung wulan
111
KETERANGAN
Host menaiki motor
Kamaera
Segment Opening. Lokasi outdoor : depan parkiran saung wulan
112
KERTERANGAN
Lampu LED
Kinoflo
Meja dan bangku
Kamera
Segment II.Lokasi outdoor: Sanggar manggar kelapa
113
KERTERANGAN
Lampu LED
Kamera
Gedung
Host
Segment III.Lokasi outdoor: Blok M Gultik
Gedung Gedung
LED LED
Kamera
114
KERTERANGAN
Host dan Co Host
Kamera
Lampu LED
115
116
KERTERANGAN
Host dan Co Host
Kamera
Lampu LED
117
KETERANGAN
Host
Co host
Sepeda motor
Kamera follow
118
KETERANGAN
Host dan Co Host
Naraumber
Depan rumah
Kamera
Lampu LED
119
SPESIFIKASI KAMERA
Model Vidio
Sensor
Camera Resolution : 8.3 MP
Optical Zoom : -
Digital Zoom : -
Shape : Portrait
Sensor Type : CMOS
Port Interface: USB 2.0, HDMI
Sensor Size : 24.6 x 13.8 mm
120
Focal
Minimum Focal Length : -
Maximum Focal Length : -
Focal Ratio : -
Storage Type : SD
Shutter
Minimum Shutter Speed : 3 s Maximum Shutter Speed : 1 / 8000 s
ISO
Minimum Light Sensitivity : 320
Maximum Light Sensitivity :80000 s
Screen
Screen Size : 3.5 inch
Viewfinder : Bisa
Video Resolution 1920 x 1080 Pixel
Video Format AVCHD
121
Imaging
Image Stabilisation
Face Recognition : -
Frame Rate : fps
Image Format : JPEG
Design
Berat : 1020 g
Built-in Flash : -
Dimensi : 135 x 170 x 129 mm
Connectivity
GPS : - Wi-Fi : Bisa