Post on 02-Jan-2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu. Sekitar 60% kematian ibu
terjadi setelah melahirkan dan hampir dari 50% dari kematian pada masa nifas terjadi
24 jam pertama setelah persalinan, diantaranya disebabkan oleh komplikasi masa
nifas. Komplikasi masa nifas adalah keadaan abnormal pada masa nifas yang
disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat genetalia pada waktu
persalinan dan nifas (Saleha,2009).
Perawatan yang dilakukan pada masa nifas meliputi perawatan fisik dan
psikologis ibu untuk mencapai kesehatan yang optimal. Perawatan masa nifas ini
sangat diperlukan karena dalam masa nifas sering terjadi kematian pada ibu yang
disebabkan oleh berbagai macam masalah seperti perdarahan dan infeksi, hal ini dapat
terjadi karena perawatan masa nifas yang kurang baik (Bobak, 2004).
Perawatan masa nifas mengacu pada pelayanan medis dan keperawatan yang
diberikan kepada wanita selama masa nifas, yakni periode 6 minggu setelah
melahirkan, dimulai dari akhir persalinan dan berakhir dengan kembalinya organ-
organ reproduksi seperti keadaan sebelum hamil (Stright, 2004).
Berdasarkan data tahun 2012 jumlah AKI penduduk indonesia yaitu sebanyak
102 per 100.000. Nilai tersebut sedikit menurun jika dibandingkan dengan jumlah
AKI pada tahun-tahun sebelumnya, berdasarkan SDKI tahun 2007 tercatat bahwa
AKI sebesar 228 per 100.000 (depkes RI,2007). Berdasarkan profil kaltim tahun 2006
tercatat bahwa AKI sebesar 49 per 100.000 (Profil Kesehatan Kab/Kota se Kaltim
1
2
tahun 2006). Berdasarkan profil balikpapan tahun angka kematian Ibu di Kota
Balikpapan tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 mengalami kenaikan dengan jumlah
kasus 9 atau (71,18 per 100.000 KH) dengan perhitungan jumlah kelahiran hidup di
Kota Balikpapan 12.644 sehingga didapatkan 9/12.644 x 100.000 = 71,18, dengan
pengertian bahwa dalam 100.000 kelahiran hidup di Kota Balikpapan terdapat 71
kematian ibu, yang bila dibandingkan dengan target nasional tahun 2011 sebesar
112/100.000 KH sehingga masih berada dibawah target nasional (Bidan
Binkesmas,2011).
Menurut Wheeler(2003),morbiditas pada minggu pertama pospartum biasanya
disebabkan karena endrometritis, mastitis, infeksi pada episiotomi atau laserasi,
infeksi traktus urinerius, dan penyakit lain.
Masih banyak ibu-ibu yang kurang menyadari pentingnya perawatan pada
masa nifas sehingga menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor resiko tinggi yang
mungkin dialami oleh mereka. Hal ini bisa disebabkan karena rendahnya tingkat
pendidikan, pengetahuan, dan kurangnya informasi. Pendidikan dan pengetahuan
masyarakat sangat berperan dalam perilaku kesehatan masyarakat itu sendiri baik itu
diperoleh dari pendidikan formal maupun informal, penyuluhan atau penginderaan.
Dengan melakukan perawatan yang baik oleh tenaga kesehatan maupun oleh
ibu sendiri dapat menghindari dan mengatasi kemungkinan masalah yang timbul pada
masa nifas seperti: perdarahan postpartum, infeksi nifas, dan gangguan emosi (Baby
blues) (Prawirohardjo, 2006).
Berdasarkan hasil di pendahuluan yang peneliti lakukan di Bidan Praktek
Swasta (BPS) di Balikpapan ditemukan hasil bahwa masih rendahnya pengetahuan
ibu nifas tentang pentingnya perawatan pada masa nifas.
3
Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti... diperoleh hasil...%
responden melakukan perawatan masa nifas namun hanya sebatas perawatan genitalia
dan perawatan payudara.
Dari uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul
“Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Post Partum Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang
Perawatan Masa Nifas” di BPS Balikpapan Tahun 2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada hubungan tingkat pendidikan ibu terhadap
pengetahuan tentang perawatan masa nifas di BPS di Balikpapan tahun 2013
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidkan ibu Post Partum terhadap
pengetahuan tentang perawatan masa nifas di BPS ... Balikpapan Tahun 2013.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui gambaran tingkat pendidikan Ibu nifas.
b. Mengetahui gambaran pengetahuan Ibu nifas tentang pemeriksaan masa nifas.
c. Menganalisa hubungan tingkat pendidikan Ibu nifas terhadap pengetahuan
tentang Perawatan Masa Nifas.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang
pemeriksaan masa nifas.
2. Bagi Institusi
Sebagai tambahan literatur dan studi kepustakaan ilmu dalam materi nifas khususnya
pada perawatan masa nifas.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan khususnya
dalam perawatan masa nifas.