Post on 09-Apr-2019
PRODUK RADIOLISIS DI DALAM AIR
SIMULASI KOMPUTER RADIOLISIS SINAR-y DAN NEUTRONPADA TEMPERATUR TINGGI
•Geni Rina Sunaryo
ABSTRAK
PRODUK RADIOLISIS Dl DALAM AIR, SIMULASI KOMPUTER RADiOLISIS
SINAR-y DAN NEUTRON PADA TEMPERATUR TINGGI. Kode komputer Facsimile telahdikembangkan untuk memahami tingkah laku produk-produk radiolisis air akibat radiasi sinar-y danneutron cepat pada temperatur tinggi. Pad a dasarnya program tersebut mengartikan keberadaan reaksireaksi kimia yang terjadi antara produk-produk radiolisis tersebut dalam suatu set persamaan diferensial.Sebagai masukan parameternya adalah satu set reaksi, nilai-G, laju dosis dan konsentrasi awal dari bahanterlarut jika ada. Sebagai keluaran adalah satu set perubahan konsentrasi dengan waktu irradiasi. Seluruhproduk radiolisis akan mencapai konsentrasi konstan pada waktu radiasi yang sangat singkat. Kenaikanlaju dosis pada radiasi dengan sinar-y mempercepat tercapainya keadaan kesetimbangan. Hadirnya
oksigen dengan konsentrasi 0.25 mM akan menekan produk radikal H (eH) dan eaq- pada konsentrasiyang sangat rendah. Degradasi termal H202 pada temperatur tinggi tidak memberikan pengaruh yangberarti pada prod uk radiolisis lainnya. Pada temperatur tinggi (250°C), konsentrasi produk radiolisismeningkat dan tercapainya kondisi kesetimbangan menjadi semakin cepat. Radiasi dengan neutron cepat
akan mempercepat tercapainya kondisi kesetimbangan dan meningkatkan produk molekul H2, H202 dan02' karena sumber radiasi tersebut mempunyai LET lebih tinggi dibandingkan dengan sinar-y.
PENDAHULUAN
Untuk memprediksi proses radiolisis di dalam sistim kimia yang bergantungpada beberapa faktor seperti tipe radiasi, energi radiasi, dosis yang diserap, laju dosisdan komposisi kimia, maka dilakukanlah simulasi komputer[I,3]. Model standar dari
radiolisis air yang terdiri dari beberapa puluh reaksi radikal primer (eOH, eH, eaq-)dengan masing-masing nilai konstanta kecepatan reaksi dan produk hasil reaksinyasudah mapan untuk suhu kamar [4]. Tetapi, masih banyak kesenjangan data tersebutpada suhu tinggi terutama untuk radiasi dengan neutron cepat.
Hingga saat ini, nilai-G yang ditetapkan oleh Burns[5] banyak digunakan pad asirnulasi komputer untuk memprediksi tingkah laku produk radiolisis di dalam airpendingin. Menurut Burns, proses reaksi antar radikal di dalam spur rnenjadi tidakberperan pada suhu tinggi atau dengan kata lain tidak ada pengaruh dari perpindahanenergi linier (Linear Energy Transfer, LET) lagi. Oleh karena itu nilai dekornposisiair untuk neutron radiolisis sarna dengan sinar-y radiolisis. Dari percobaan•
Pusat Penelitian Teknologi Keselamatan Reaktor - BAT AN
657
sebelumnya menunjukkan bahwa dekomposisi air untuk sinar-y maupun neutron padarentang suhu 200-250°C dan secara kuantitas dekomposisi air untuk sinar-y adalah1.4 kali lebih besar dari radiasi dengan neutron cepat. Hal ini menunjukkan bahwapengaruh LET masih berperan pada temperatur tinggi. Oleh karena itu pengertianyang terpisah antara nilai-G untuk sinar-y radiolisis dan neutron raiolisis harusdipahami.
Didalam tulisan ini akan dijelaskan pengaruh tipe dan energi radiasi, dosisradiasi yang diserap dan laju dosis terhadap tingkah laku produk-produk radiolisispada temperatur tinggi dengan simulasi komputer dalam skala laboratorium. Simulasidilakukan dengan menggunakan kode komputer Facsimile.
Set reaksi kimia dan konstanta reaksi yang dipakai dikumpulkan pad a suatutabel yang disertakan pula pada tulisan ini. Beberapa konstanta kecepatan reaksiuntuk temperatur tinggi, diambil dari hasil percobaan yang ditetapkan oleh beberapapeneliti sebelumnya. Untuk beberapa reaksi yang tidak diketahui nilai konstantakecepatan reaksinya, dihitung dengan asumsi bahwa kenaikan kecepatan reaksidengan temperatur adalah paralel dengan reaksi difusi kontrol. Nilai-G yang dipakaidiambil dari penetapan pada percobaan sebelumnya[6] untuk sinar-y dan neutroncepat. Laju dosis yang dipakai berdasarkan rentang yang mendekati kondisi reaktor.
TEORI
Studi pengaruh radiasi pad a air telah dimulai sejak tahun 1940, kemudiandikembangkan dengan ditemukannya metoda pulsa radiolisis untuk mengamatilangsung tingkah laku elektron terhidrasi yang terbentuk di dalam prosesradiolisis air.
Air bila diradiasi akan terdekomposisi melalui 2 proses, yaitu eksitasi danionisasi. :B'entUk ffkhir dari produk-produk tersebut disebut sebagai prod uk primerseperti yang tertulis pada persamaan reaksi dibawah ini.
Proses terse but berjalan sangat cepat dalam rentang waktu 10-8 detik.Banyaknya atom atau molekul dari produk primer yang terbentuk per 100eV energiyang diserap, disebut sebagai nilai-G. Dimana masing-masing produk primer terse butmempunyai nilai-G yang berbeda untuk temperatur dan sumber radiasi yang berbeda.Kemudian produk-produk tersebut akan saling bereaksi satu sarna lain atau denganzat-zat yang terlarut yang akhirnya membentuk suatu senyawa yang stabil. Untukmempelajari proses reaksi yang terjadi di dalam sistim tersebut, maka dilakukanlahsimulasi komputer dengan menggunakan program FACSIMILE yang dikembangkanoleh laboratorium Harwell. Pada dasarnya program tersebut mengartikan keberadaanreaksi kimia tersebut dalam suatu set persamaan diferensial. Persamaan ini
658
dipecahkan dengan integrasi numerik setelah penyederhanaan kecepatan reaksi,konsentrasi awal produk radiolisis, laju dosis dan waktu irradiasi. Hasiinya berupasuatu tabel perubahan konsentrasi produk radiolisis dengan kenaikan dosis yangdiserap.
= konsentrasi produk radiolisis i, m dan n (mol/I)= niIai-G dari produk radiolisis (nom or atom atau molekul
per IOOeV)
= energi yang diserap (lOOeV/dtk.1)= bilangan Avogadro= konstanta reaksi antara produk radiolisis m dan n
(I/mol.dtk)
Input Parameter
Set Reaksi
Untuk mensimulasi tingkah laku produk radiolisis pada temperatur tinggi makadiperlukanlah input data seperti set reaksi dan niIai-G. Konstanta kecepatan reaksiditetapkan berdasarkan percobaan. Untuk reaksi-reaksi yang belum diketahui nilaikonstanta kecepatan reaksinya pada suhu 250°C, dianggap bahwa kenaikan nilai-kdengan temperatur dalam plot arrheius tersebut, naik paralel dengan reaksi kontroldifusi. Dimana nilai aktivasi energinya, Ea, sebagai 3,5 kcal/mol. Set reaksi yangdipakai dapat dilihat pada Tabel I, untuk temperatur kamar dan temperaturtinggi, 250°C.
Nilai-G
Nilai-G dari produk radiasi didefinisikan sebagai banyaknya radikal ataupunmolekul dari produk radiasi yang terbentuk per IOOeV energi yang diserap. Nilai-Gtersebut bergantung pada temperatur dan tipe radiasi yang dinyatakan sebagai efekLET. Nilai-G tersebut ditetapkan melalui percobaan dengan menggunakan senyawasenyawa penangkap yang reaktif terhadap satu atau dua produk radiolisis tersebutuntuk membentuk senyawa yang stabil. Pengamatan produk dapat dilakukan melaluimetoda pulsa radiolisis ataupun dengan metoda konvensional lainnya. Nilai-G yangdipakai di dalam simulasi ini dikumpulkan dalam Tabel 2 untuk sumber radiasisinar-y dan neutron pada temperatur 25 dan 250°C.
659
Termal Degradasi dari B202H202 terdegradasi menjadi H20 dan V2 02 pada temperatur tinggi [7]. Tetapi,
kecepatan degradasinya sangat bergantung pada material penampungnya [8] dalamhal ini tabung gelas. Pada paper ini dianggap bahwa HzOz terdegradasi padatemperatur tinggi dengan aktivasi energinya sebagai 70 kJ/mol, sehingga kecepatandegradasinya pada temperatur 250°C menjadi 0,05 dtk-I.
Konsentrasi Awal
Konsentrasi awal dari bahan-bahan yang terlarut sangat mempengaruhikecepatan reaksi. Oalam hal ini, radiolisis air mumi tidak melibatkan adanya bahanterlarut lain selain H+ dan OH- maka konsentrasi awal yang digunakan sebagai inputhanyalah [H+hsoc=10-7M dan [OH-]=10-7M. Kemudian, karena naiknya temperaturmenaikkan nilai Kw (konstanta produk ionisasi air), maka konsentrasi awal H+ dan
- -6 -IZOH pada 250°C menjadi 10 M untuk keduanya karena Kw(250°C)=10 .
Pengaruh adanya oksigen terlarot diamati dengan memasukkan konsentrasiawal oksigen sebagai 0,25 mM pada 25°C dan koreksi perubahan rapat jenis pada250°C. Simulasi dilakukan pada kondisi tertutup dimana pengaruh perubahan oksigenterlarut menjadi tidak terlarut di dalam air pada temperatur tinggi diabaikan.
Laju DosisLaju dosis yang dipakai sebagai input adalah laju dosis standar, 1 Gy/dtk dan
laju dosis mendekati kondisi di teras reaktor sebagai 10 kGy/dtk.
BASIL DAN DISKUSI
Temperatur kamar
Laju DosisHasil simulasi radiolisis air dengan sinar-y untuk sistim deaerasi pada
temperatur kamar (25°C) dengan laju dosis 1 Gy/dtk(oo.) dan 10 kGy/dtk dapat dilihat
pada Gambar. 1. Seluruh produk radiolisis (eaq-, H, OH, Hz, HzOz, Oz, HOz, HZ03)naik dengan naiknya waktu radiasi dan mencapai suatu kesetimbangan dimanakonsentrasinya menjadi konstan, pada waktu irradiasi yang sangat pendek. Prod ukmolekul Hz dan HzOz merupakan prod uk utama dengan perbandingan yang hampirsama dimana orde konsentrasinya 10-7M untuk laju dosis 1 Gy/dtk.
Prod uk radiolisis elektron terhidrasi, eaq-, merupakan produk radiolisis dengankonsentrasi konstan yang sangat kecil. Spesi tersebut merupakan spesi yangmempunyai mobilitas yang tinggi dibandingkan dengan spesi lainnya yang
660
mempunyai kecepatan reaksinya dengan spesi lain berorde 1010 untuk temperaturkamar, yangjauh lebih cepat dibandingkan dengan reaksi antar spesi lain itu sendiri.
Pada laju dosis tinggi, 10 kGy/dtk, jumlah produk yang terbentuk persatuanwaktu meningkat, sehingga fraksi reaksi antar radikal akan menjadi lebih tinggi danmeningkatkan terbentuknya produk molekul yang lebih tinggi secara kuantitas.Konsentrasi konstan untuk produk H2 pada l~u dosis tinggi adaJah 83 lebih besardibandingkan dengan untuk laju dosis rendah.
Pengaruh Oksigen
Dalam sistim aerasi ([02Jawal=0,25 mM), produk .H dan eaq- yang bereaksidengan 02 melalui reaksi (18) dan (24) pada Tabel 1, akan menekan reaksi (22),sehingga konsentrasi konstan untuk H202 dan H2 akan lebih tinggi dari sistimdeaerasi untuk laju dosis rendah (Gambar.2). Pengaruh adanya 02 terhadap produkradiolisis H2 dan H202 pada laju dosis yang tinggi (10 kGy/dtk) tidak memberikanpengaruh yang besar dibandingkan dengan untuk laju dosis rendah.
Temperatur tinggi (250°C)
Radiasi dengan Sinar-ySet reaksi yang digunakan untuk simulasi pada temperatur tinggi dapat dilihat
pada Tabel 1 dan nilai-G nya pada Tabel 2.Dari hasil simulasi diketahui bahwa degradasi termal dari H202 tidak
memberikan pengaruh yang berarti baik terhadap ketergantungannya pada laju dosismaupun LET, karena kecepatan degradasi termalnya (0,05 dtk-I) jauh lebih kecildibandingkan kecepatan reaksi untuk reaksi antar prod uk radiolisis itu sendiri(dalam orde 107-1010 M-1dtk-I). Oleh karena itu pengaruh degradasi termal H202dapat diabaikan.
Hasil simulasi radiolisis sinar-y pada temperatur 250°C dalam sistim aerasidapat dilihat pada gambar 3. Seperti halnya dengan pad a temperatur kamar, seluruhproduk radiolisis naik dengan naiknya dosis radiasi dan mencapai kondisi konsentrasikonstan. Dibandingkan dengan pada temperatur kamar, waktu yang dibutuhkan untukmencapai kesetimbangan lebih pendek untuk temperatur 250°C. Pengaruh adanyaoksigen untuk temperatur tinggi lebih besar dibandingkan dengan temperatur kamar,karena kecepatan reaksi pada temperatur tinggi jauh lebih besar dari temperaturkamar.
Persentasi penurunan kuantitas konsentrasi konstan dari produk molekul akibatkenaikan laju dosis pada 250°C lebih kecil dibandingkan dengan akibat kenaikan lajudosis pada 25°C. Pengaruh laju dosis lebih kecil daripada temperatur kamar.
661
Radiasi dengan neutron
HasH simulasi menggunakan neutron pada sistim aerasi ditunjukan padaGambar 4. Waktu yang dibutuhkan produk-produk radiolisis untuk mencapaikonsentrasi konstan lebih panjang dibandingkan dengan radiasi sinar-y.
Radiasi dengan neutron (LET=-6eV/A) meningkatkan konsentrasi konstan dariproduk radiolisis H2 dan H202 sampai 2-3 kali dibandingkan dengan radiasi sinar-y,karena nilai-G molekul untuk radiasi dengan neutron lebih besar daripada radikalnya.Seperti halnya dengan sinar-y, radiasi dengan laju dosis yang tinggi akanmempercepat terbentuknya kesetimbangan. Tetapi konsentrasi konstan dari produkradiolisis H2 dan H202 hampir tidak dipengaruhi oleh laju dosis, karena walaupunic.edua produk terse but terdegradasi oleh reaksinya dengan radikal, seperti reaksi (10),(IS) dan (22) pada Tabel I, tetapi secara kuantitas radikal tersebut jauh lebih kecildibandingkan dengan radiasi dengan sinar-y.
KESIMPULAN
Simulasi komputer radiolsis sinar- dan neutron pada temperatur tinggidilakukan dengan menggunakan kode komputer Facsimile dimana program tersebutmengartikan keberadaan reaksi kimia dalam suatu set persamaan diferensial. Sebagailangkah awal dilakukan simulasi pad a 25°C, dimana seluruh produk radiolisis akanmencapai konsentrasi konstan pada waktu irradiasi yang pendek. Pada laju dosis yangtinggi korisentrasi konstan dari produk-produk tersebut meningkat. Hadimya oksigenakan menekan prod uk H2, H202 dan 02' Pad a temperatur 250°C, konsentrasi konstanlebih rendah dari 25°C, tetapi waktu untuk mencapai konsentrasi konstan semakinpendek. Radiasi dengan LET yang tinggi (Neutron) akan meningkatkan produkrnolekul. Dibandingkan dengan sinar-y, pengaruh laju dosis pada radiasi neutronlebih keci!.
DAFTAR PUST AKA
]. W. G. BURNS and P. B. MOORE ,"The corrosion behaviour on zircalloy" Radiat.Eff., 30, 233 (1976)
2. J. TAKAGI, N. ICHIKAWA and Y. HEMMY ,"The effect of hydrogen injectionon BWR" JAIF International Conference Power Plants, 527 (1988)
3. K. ISHIGURE , J. TAKAGI and H. SHIRAISHI,"Oxidation products simulation"Radiat. Phys. Chern., 29, 195 (1987)
662
4. G. V. BUXTON and A. J. ELLIOT, Proc. JAIF International Conference on Water
Chemistry in Nuclear Power Plants, JAIF Tokyo, p 283 (references cited therein)(1991 )
5. W. G. BURNS, Water Chemistry of Nuclear Reactor Systems 2, 373 Systems 6.BNES, London, 153 (1981)
6. G. R. SUNARYO, Radiat. Phys. Chem., inpress (1994)
7. J. TAKAGI and K. ISHIGURE, Nucl. Sci. and Eng., 89, 177 (1985)
8. D. HIROISHI and K. ISHIGURE,"Hydrogen Peroxide Degradation at Hightemperature" , Water Chemistry for Nuclear reactors 5,1, 311 BNES, London(1989).
663
Tabel I. Set reaksi Radiolisis air pada temperatur 25 dan 250°C
Reaksi konstanta reaksi
(~-Idtk-I) *(dtk-I)25°C 250°C
(I) -OH+-OH ~HzOz 5.5xl091.64x 1010
(2)
-OH+e - ~OH- 3.0xl01O3.80x1OIIaq (3)-OH+-H ~HzO 2.5xl01O5.46xlOlO
(4)
-OH+O- ~HOf 1.8xl01O2.30xl011
(5)-OH+-HOz ~Hz03 6.0x I092.29x 1010
(6)-OH+Oz -~OH- +Oz8.0x I092.43xlOll
(7)-OH+03 ~-HOz+oz-8.5x I091.09xl011
(8)-OH+Hz03 ~-HOz+Oz-+H+2.7x1072.95x108
(9)-OH+HOz -~HzO+OZ-7.5x1099.56xlO1O
(10)-OH+Hz ~HzO+-H4.2x I079.04xl08
(II)
eaq-+eaq-
~Hz + 20H" 5.2xl096.00xl09
(12)eaq-+-H ~OH-+Hz 2.5x 10 103.20x1011
(13)eaq-+0- ~20H- 2.2x101O2.81x1011
(14)eaq-+OZ-~HOz-+OH- 1.3xl01O1.66xl011
(15)eaq-+HZOz~-OH+OH- 1.Ixi0lO5.46x101O
(16)eaq-+HOz-~O-+OH- 3.5xl094.50xl01O
(17)eaq-+H+~-H 2.3xl0102.64x1011
(18)eaq-+OZ~Oz- 1.9xl0102.06x1011
(19)
-H+-H ~HzO 5.5x I097.01 xl010
(20)-H+-HOz~HzOz 1.0xl0101.30xl011
(21 )
-H+Oz- ~OHz- 2.0xl0102.56xl011
(22)-H+HzOz~HzO+-OH 9.0xl071.15x 109
(23)
-H+OH- ~eaq-+HzO 1.5x I071.92x I07
(24)
-H+Oz ~Oz-+H+ 2.0xl0107.61xl010
(25)
-H+O- ~OH- 2.0xl0102.53xIOII
(26)
0-+0- ~HzOz+20H- 1.3xI081.65x I09
(27)
0- +Oz- ~Oz+20H" 6.0x I 087.68x101O
(28)
0-+°3- ~20z- 7.0xl088.96x 109
(29)O-+HzOz~Oz-+HzO 5.0xl086.40x I09
(30)
O-+HOz-~OH-+OZ 4.0x I085.12xl09
(3 1)
0- +OZ ~03 3.6xl094.60xl010
664
Tabel I. Lanjutan
(32)
0-+H2 ---+-H+OH- 8.0x 1071.02x 109
(33)
-H02+-H02 ---+H202+°2i6x1073.20x 107
(34)
-H02+02- ---+°2+H02-8.5x1073.85x 109
(35)H202 ---+°2+H022.0*2.15*
(36)°3 ---+0-+°22.7x10h3.45x104*
(37)°3-+H+ ---+-OH+°25.2x10JO7.32x1011
(38)H202 ---+H++H02-0.036*0.46*
(39)
H+ +H02- ---+H202 2.0x10JO2.56x101
(40)
H2O ---+H++OH-2.0x 10-5*2.53x10-4*
(41)
H+ +OH----+H2O 1.1x10111.41xl012
(42)
-OH+OH----+0-+H2O 1.3x10JO1.66x1011
(43) 0-+H20 ---+OH- +-OH 2.0x 1062.30x 107
(44)-H02 ---+H++°2 7.39x105*1.14x 106*
(45) H++°2----+-H02 5.0x1OJO6.40x 10 II
(46)H202 ---+H2O+ 1/2°2 0.05*
Tabel 2. Daftar nilai-G produk radiolisis pada temperatur 25 dan 250°C
Sumber TemperaturGeaq- GHGH2 GOHGH202G-H20radiasi
(0C)Sinar-y
252.75 0.650.45 3.120.584.28250
3.54 0.94 0.56 3.481.065.59Neutron
250.430.581.07 0.861.143.15250
0.68 0.521.521.661.294.24
665
10·~~ (a>
~ ~10·S,-0
E 10.7-II)as 10·'~•..c~o·"II)c0~1O.u
10·' 10'
........ : 1 Gy/dtk__ :10 kGy/dtk
104r (b)~ '0)10.5~,-0
E 10.7-1ii 10·'CIS~•..~0·11~enc010·13~
Waktu Irradiasll dtk
°2o .
2o
••••••••••••••••••••. ,0·-,.•......-.,...-....,, 0 . 0.r' z
..•~' .•···················.11°2••• - .- •••••• - ••••••••• '}t .,',' ,,' ,,- °2,':,,',,'.., ., " ., ..........
• If •.,.... ..• ••
Waktu Irradlasll dtk
........ : 1 Gy/dtk___ :10 kGy/dtk
Gambar I. Komputasi tingkah laku produk radiolisis pada sistim deaerasi radiasi
sinar-y dengan T=25°C, Geaq-= 2.75, GH= 0.63, GH2= 0.45,GOH= 3.12, GH202 = 0.58, G-H20 = 4.28a. Produk Radiolisis adalah H2, H202, OH, H, E-b. Produk Radiolisis adalah 02' 02- ,H02
666
-'c)~10·a.-oE10·'- o
E·H
-..•. -•. -. ··········OOH
";)f10·'..,C~0·11Co
~ 0.13 i; _ _ E•.....- -- -......................••
Waktu irradiasl / dtk
10·1310" 10.3 10.1 101 103 105
Waktu Irradiasl / dtk
........ : 1 Gy/dtk_____:10 kGy/dtk
........ : 1 Gy/dtk_____:10 kGy/dtk
Gambar 2. Komputasi tingkah laku produk radiolisis pada sistim aerasi radiasi
sinar-y dengan T=25°C, Geaq_ = 2.75, GH = 0.63, GH2 = 0.45,GOH = 3.12, GH202 = 0.58,G_H20 = 4.28a. Prod uk Radiolisis adalah H2, H202, OH, H, E-b. Produk Radiolisis adalah 02' 02- ,H02
667
..... '.'"••••• ••0
a)
H,........, ••••• H2, .. "....,.• , 0,"••
••••....... " .., .., ...",.., .., .., .., ... .,...• '.:' ••••• H.I!••••••••••••••••••••••••••-.- .••II •••••, E·
10·"10·' 10·' 10·· 10.2 10° 102 10· 10'
Waktu irradiasi I dtk
o
..'.....",.••.'.',•.•...
10·' 10·· 10.2100 102 10·Waktu irradiasi I dtk
........:IGy/dtk__ : 10 kGy/dtk
........ : 1 Gy/dtk__:I0 kGy/dtk
GambaI' 3. Komputasi tingkah laku produk radiolisis pada sistim aerasi radiasi
sinar-y dengan T=250°C, Geaq_ = 3.54, GH = 0.94, GH2 = 0.56,GOH = 3.48, GH202 = 1.06, G-H20 = 5.59a. Produk Radiolisis adalah Hz, HzOz, OH, H, E-b. Produk Radiolisis adalah 0z, 0z- ,HOz
668
(a)
o
......,'- ... ~
.' ••••••0••' .··--H~ ..' --.- -'
.':::::::::::= :::::::=:::=--- E·
10" 10.4 10.2 10° 102 104 10'
Waktu Irradlasl / dtk
.............• °2
Waktu irradiasi / dtk
........ : I Gy/dtk__ :I 0 kGy/dtk
........ : I Gy/dtk__ :I0 kGy/dtk
Gambar 4. Komputasi tingkah laku produk radiolisis pada sistim aerasi radiasi
neutron dengan T=250°C, Geaq- = 0.68, GH = 0.52, GH2 = 1.52,GOH = 1.66, GH202 = 1.29, G-H20 = 4.24a. Prod uk Radiolisis adalah H2, H202, OH, H, Kb. Produk Radiolisis adalah °2, O2' ,H02
669
DISKUSI
LIEM PENG HONG
1. Persamaan-persamaan diferensial yang disimulasi masuk dalam kategori apa?Apakah linier, non-linier atau bilinier?
2. Dengan banyaknya ragam reaksi kimia yang dipertimbangkan maka persamaandiferensial yang dihasilkan akan membentuk himpunan persamaan diferensialyang bersifat stiff. Bagaimana program terse but mengatasi masalah ini agar dapatmemberikan hasil yang akurat ?
GENI RINA SUNARYO
1. Non-linear
2. Maaf, kami kurang mengetahui secara pasti mengenai paket program tersebut.
AMIR HAMZAH
Apakah ada data eksperimen mengenai produk radiolisis di dalam air dan berapabesar perbedaannya dengan hasil simulasi yang Anda buat?
GENI RINA SUNARYO
Sampai saat ini belum ada data hasil eksperimen mengenai produk radiolisis aIrkhususnya untuk radiasis dengan neutron. Jadi belum dapat diperbandingkan.
DEW ANTO S.
Apa yang diharapkan secara aplikatif setelah Anda mengetahui karakteristik produkradiolisis air secara simulasi?
GENI RINA SUNARYO
Tujuan aplikatif dengan diketahuinya karakteristika produk radiolisis dalam air secarasimulasi adalah untuk pencegahan atau pemeliharaan struktur material reaktor dalamjangka waktu 40 tahun mendatang.
670