Post on 11-Jan-2017
USULAN PROGRAM UNTUK PENINGKATAN PEMELIHARAAN JALAN PROVINSI (PRIM)
DISAIN PROGRAM UNTUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
26 Februari 2013
2
• Pemeliharaan Jalan bukan prioritas utama Tidak ada pemeliharaan jalan yang tepat waktu dan dana cukup kerusakan dini jalan biaya transport jadi tinggi - daya saing wilayah/negara menurun.
• Fenomena isu pemeliharaan: – Alokasi dana pemeliharaan yang tidak cukup
– Dana pemeliharaan dialokasikan setelah dana untuk pembangunan proyek baru (Rekonstruksi dan Rehabilitasi)
– Pemeliharaan jalan dilaksanakan tidak sepenuh hati, kualitas jelek,Pembangunan jalan yang kualitas rendah mengakibatkan jalan cepat rusak
– Adanya keterbatasan kemampuan staf dalam penyelenggaraan pemeliharaan
– Pelaksanaan program pemeliharaan tanpa alat penilaian yang obyektif
– Tidak ada penilaian secara khusus kepada daerah yang tidak melakukan pemeliharaan jalan
Latar belakang PRIM (1)
3
Mengapa jalan provinsi
• Pemerintah provinsi memiliki staf yang lebih mampu dibandingkan dengan pemkab/pemkot
• Beban jalan provinsi sungguh besar, sekitar 1/5 dari total beban lalulintas yang ada
• Kemungkinan besar isu yang akan dihadapi dalam pilot project, karena staf yang mampu, mampu ditangani
• Jalan provinsi merupakan fasilitator dari jalan nasional kepada jalan kabupaten kota, memperbaiki jalan provinsi akan mudah nantinya masuk ke jalan kabupaten dan kota
• Jalan provinsi merupakan jalan strategis menuju jalan nasional
4
Mengapa memilih NTB
• Pemerintah Provinsi NTB merupakan pemda yang ikut untuk diseleksi oleh konsultan persiapan, dan dinyatakan menang untuk diberikan tanggung jawab pilot project
• Pejabat terkait dengan jalan provinsi , sangat aktif untuk menindak lanjuti dan mengakomodasi program sejak saat persiapan
• Pemerintah Provinsi NTB telah melakukan program akselerasi pada tahun 2011-2012 untuk melakukan program perbaikan kondisi jalan
• Pemprov NTB siap melakukan dan menyatakan kesediaan untuk menyiapkan dana pemeliharaan yang cukup terlebih dahulu yang dituangkan dalam RAPERDA Percepatan
5
1. Didesain berdasarkan pengalaman internasional dalam penanganan jalan Daerah oleh world bank
2. Adanya ACAP yang juga dipergunakan pada saat loan EINRIP
3. PRIM melakukan penguatan institusi dan aspek teknis pemeliharaan, tidak semata-mata memberi uang sebagai hibah
4. PRIM bergerak pada ruang gerak pemerintah, tetapi diusahakan untuk mengikuti best practices yang sudah pernah ada
5. Pelaksanaan pekerjaan mempergunakan konsultan dan kontraktor lokal, dan tata cara pengadaan berdasarkan aturan pemerintah
6. Ada program peningkatan kapasitas kepada stakeholder terkait, yang berarti kesinambungan program setelah PRIM tidak ada/selesai
Mengapa PRIM harus sukses
6
Monitoring dan Evaluasi akan menitik beratkan pada tiga hal yang nantinya akan dikaitkan dengan indikator kinerja yakni:
a. Perkuatan institusi dan sistem organisasi serta kapasitas yang terkait dengan pemeliharan dan PPBS
b. Perkuatan mekanisme kontrak (kinerja dan akuntabilitas
c. Penyelesaian perbaikan fisik jalan provinsi dan pengembangan dari jaringan jalan provinsi untuk memenuhi umur teknis dan umur ekonomis
Kerangka M & E, akan disiapkan oleh konsultan M & E yang dibiayai oleh INDII
Monitoring dan Evaluasi
7
TUGAS M & E KONSULTAN
• Penyiapan detail design M & E termasuk Rencana implementasi M & E
• Melakukan Baseline study termasuk kondisi terkini dari jalan provinsi dan kapasitas institusi
• M & E bertugas selama durasi dari PRIM + 3 tahun untuk melihat impact dari pilot project
• Pelaksanaan PRIM tahap kedua, atau perluasan pilot project ke wilayah lain, tergantung dari hasil laporan M & E.
8
INDIKATOR KESUKSESAN DARI PILOT PROJECT
• Hasil dari pilot Project memenuhi target yang dinyatakan dalam PDD termasuk hasil fisik yang telah ditetapkan sebelumnya
• Didalam perencanaan pemeliharaan, mempergunakan PPBP, pada seluruh proyek provinsi, tidak hanya proyek yang mendapatkan insentif PRIM
• Mengadopsi penyelenggaraan yang menjunjung tinggi good governance
• Optimalisasi Forum Lalulintas provinsi NTB
9
1. Program Management a) Pelaksanaan pekerjaan didasarkan pada peraturan
Pemerintah
b) Implementing agency: Pemerintah Provinsi NTB
c) PIU akan dibantu oleh PIUC yang dibiayai oleh Australia, tugas PIUC
1) Membantu Dinas dalam pengadaan untuk tahapan 2
2) Supervisi kelembagaan konstruksi
3) Pengadaan kontraktor
4) Supervisi pekerjaan swakelola
5) Optimalisasi peran Forum Lalu Lintas
d) Executing Agency: Ditjen Bina Marga
e) Pembentukan Steering Committee dipimpin oleh Bappenas dengan anggota : 1. Kemen Keu; 2. Ditjen Bina Marga; 3. Ditjen hubdar; 4. Kemendagri (panitia dibantu oleh konsultan untuk monitoring dan evaluasi
f) Optimalisasi peran Forum lalulintas
Pengaturan implementasi
10
11
Tujuan Usulan Program Percontohan
• Mengembangan dan menguji program hibah percontohan yang menggunakan pencairan berbasis hasil untuk meningkatkan kondisi dan konektivitas dari jalan-jalan provinsi;
• Berkelanjutan dan meningkatkan kondisi dan konektivitas dari jalan-jalan provinsi, dengan penekanan pada better value for money dan PPBP;
• Memperkuat pengaturan tata kelola yang ada untuk mempromosikan penggunaan praktek pemeliharaan yang lebih berkelanjutan dan efisien;
• Membangun kebutuhan dengan tata kelola yang lebih baik; dan
• Mempertunjukkan kemampuan untuk mereplikasi dan berkelanjutan dari pendekatan yang diusulkan
12
Dokumen Disain Program
• Mempersiapkan pembiayaan tambahan untuk pemeliharaan jalan
• Terfokus pada hasil dan akuntabilitas yang tinggi
• Pengawasan dari luar oleh pihak Pemberi Hibah (Donor) akan diminimalkan,
• Membangun program pengaman dan kriteria untuk sukses, membangun kepercayaan dan efisiensi.
• Pemberian insentif untuk kinerja yang baik
• Koordinasi antara dinas dan konsultasi dengan masyarakat umum akan ditingkatkan melalui Forum Lalulintas dan Transportasi (RTTF), sesuai dengan Undang-undang Lalulintas Jalan dan Trasnportasi no. 22/2009 dan PP 37/2011.
• Penerapan peraturan-peraturan baru yang berkaitan dengan pemeliharaan jalan, disain jalan dan pengadaan.
13
Deskripsi Program NTB Tahun 2013-Juni 2015
• Komponen 1: Pembayaran insentif dari Hibah (±AUD 11,2 juta) setelah verifikasi pemeliharaan Jalan Provinsi.Total Komponen 1 ± 26,8 juta
• Pemeliharaan Rutin melalui swakelola-942 Km
• Pemeliharaan Rutin dikontrakkan-387 Km
• Penanganan Backlog dan Pekerjaan Minor-679 Km
• Pemeliharaan Periodik dengan pelapisan ulang (overlay) atau peng-krikilan ulang (regravelling)- 26 Km
• Rehabilitasi/perbaikan perkerasan-perkerasan dan struktur-18Km
14
Deskripsi Program (lanjutan)
• Komponen 2: Insentif untuk peningkatan kelembagaan (±AUD 0,5 juta/5 % grant ) untuk penerapan PPBP dan peningkatan peran FLLAJ/RTTF
• Komponen 3: Penguatan kelembagaan, dukungan terhadap tata kelola program, pemantauan dan evaluasi, dan verifikasi hasil (AUD$5 juta).
Penguatan Kelembagaan ₋ Pelatihan kepada personel/pegawai di Kantor Pemerintahan
Provinsi
₋ Pendampingan LSM melalui RTTF utk transparansi dan peningkatan kualitas pelaksanaan pemeliharaan jalan
₋ Kapasitas untuk perencanaan, program, anggaran dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan;
₋ Peningkatan Sistem Swakelola dan pengarahan kepada personel;
₋ Pelatihan lain yang berdasar pada Studi Analisis Kebutuhan Pelatihan (Training Need Analyses Study)
₋ Pelaksanaan M&E
15
Deskripsi Program (lanjutan)
• Dukungan pelaksanaan (dibantu oleh Konsultan dari IndII)
₋ Tim Teknis dibentuk oleh Dirjen BM
₋ Project Implementation Unit (PIU) dibentuk di Provinsi
• Verifikasi teknis dari kegiatan pemeliharaan akan menentukan kondisi untuk pencairan dana
• Insentif untuk penerapan dan pelaksanaan PPBP yang memadai dan RTTF yang efektif
• Pemantauan dan evaluasi terhadap program percontohan selama pelaksanaan kegiatan 3 tahun kedepan
• Catatan: disain dan pengawasan menjadi tanggung jawab provinsi, setelah adanya peningkatan keahlian (dalam hal disain) dan pengupahan
16
Total Biaya Program PRIM di NTB 2013-2015 dalam A$juta
Komponen Tahun 2013-Juni 2015
Total APBD PRIM
Komponen 1 (Konstruksi) 20.8 12,5 8.3
Komponen 2 Insentif untuk
Institusi 1.0 0 1.0
Komponen 3: Bantuan Teknik
(untuk Konsultan PMC, PIUC,
M&E)
5.0 0 5.0
Subtotal 26.8 12,5 14.3
Kontigensi untuk Konstruksi 1.0 0,6 0.4
Eskalasi Harga 2.1 1,1 1.0
PPN 2.9 1,4 1.5
Total 32.8 15,6 17.2
17
LINGKUP PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
• Pembersihan sistem dranase
• Pembersihan dan perbaikan minor struktur dan kelengakapan jalan
• Kontrol dan pemeliharaan vegetasi
• Pemeliharaan bahu jalan
• Pemeliharaan, sealing dan penambalan perkerasan jalan
LINGKUP PEKERJAAN BACKLOG.
Pekerjaan yang harus segera dilaksanakan karena dalam masa lalu telah terjadi pelaksanaan
pemeliharaan yang tidak memadai. Lingkup pekerjaan meliputi:
• Pemotongan rumput, alang-alang atau vegetasi
• Pembersihan, penggalain dan konstruksi drainase normal dan dengan perkerasan
• Bahu Jalan-pembersihan, pemotongan dan urugan kembali
• Perkerasan-penutupan retak-retak, kerusakkan tepi perkerasan, penambalan lubang perkerasan,
penggalian dan penambalan kembali
• Gorong-gorong, culvert-pembersihan, perbaikan, pemenuhan jumlah culvert, aprons, headwalls dan
pembangunan baru.
• Jembatan-perbaikan dan pemasangan pagar pengaman
LINGKUP PEKERJAAN MINOR.
Meliputi pekerjaan rehabilitasi untuk jalan eksisting kondisi tidak mantap atau pembangunan infrastruktur
yang diperlukan agar fungsi jalan lebih optimal dan efisien. Lingkup pekerjaan meliputi:
• Konstruksi drainase normal dan dengan perkerasan
• Gorong-gorong, culvert-pembangunan baru.
LINKUP PEKERJAAN PEMELIHARAAN BERKALA
• Pelapisan ulang perkerasan aspal sd ketebalan 10 cm
• Rekonstruksi perkerasan aspal
• Perbaikan bahu jalan.
LINGKUP PEKERJAAN REHABILITASI
Meliputi pekerjaan rekonstruksi dari subgrade,subbase, base dan perkerasan aspal
18
Verifikasi Hasil dan Pencairan Hibah
• Kriteria Pemenuhan Hasil ₋ Memenuhi Verifkasi Program
₋ Memenuhi Verifikasi Pekerjaan Konstruksi yang meliputi:
Memenuhi Undang-undang dan Peraturan Pengadaan Nasional
Memenuhi spesifikasi teknis
Memenuhi upaya perlindungan terhadap lingkungan dan sosial/masyarakat
₋ Memenuhi Verifikasi Kinerja Institusi
• Referensi Unit Cost/prices-dihitung berdasarkan harga akhir 2012 dgn BOQ setiap ruas jalan
• Tim Teknis Dirjen BM, Kemen PU melakukan Verifikasi Teknis yang didukung oleh Konsultan Verifikasi
• Pencairan:
Pencairan Pembayaran Program Disbursement (30% dari Program Per Tahun)
Pencairan Pelaksanaan Kegiatan
Pencairan Insentif untuk Kinerja Institusi
19
Memenuhi Verifikasi Program
• Usulan kegiatan dimasukkan kedalam anggaran provinsi atau memiliki dokumen Analisis Biaya (RAB); tanggal persetujuan untuk keseluruhan dokumen anggaran tercatat;
• Anggaran pemeliharaan tertera di website, termasuk lokasi-lokasi untuk pekerjaan;
• Dokumen pengadaan Konsultan Pengawas untuk penetuan upah disesuaikan dengan standar/rate INKINDO, termasuk komponen upah minimum personelnya.
20
1. Memenuhi Undang-undang dan Peraturan Pengadaan Nasional
• Penyerahan Pakta Integritas
• Ketersediaan Berita Acara Pre-Bid Meeting
• Ketersediaan Laporan Evaluasi Penawaran
• Pengumuman resmi nama pemenang
• Setiap keberatan terselesaikan
Memenuhi Verifikasi Pekerjaan Konstruksi
21
2. Memenuhi Spesifikasi Teknis
• Kualitas Perencanaan Pemeliharaan Rutin
• Penilaian secara visual
• Penilaian terhadap pekerjaan pemeliharaan rutin
• Tebal Perkerasan Jalan, panjang dan lebar harus konsisten dengan kontrak
• Kualitas kondisi permukaan dan adanya kerusakan/cacat pada saat dilakukan penilaian secara visual
• Kualitas dan kuantitas dari aspal dan lapisan agregat dasar/lapisan sub-dasar; tanah; bahu jalan
• Perbaikan jembatan harus konsisten sesuai kontrak
22
3. Memenuhi Upaya Perlindungan terhadap Lingkungan dan Sosial
• Kerangka Penerimaan terhadap Perlindungan Lingkungan dan Sosial
• Prosedur Pemenuhan Pemantuan Lingkungan
• Pelaksanaan ketentuan untuk penyandang cacat di dalam disain, jika diterapkan
23
REFERENCE UNIT COST
Referensi Unit Cost/prices-dihitung berdasarkan harga akhir 2012 dgn
BOQ setiap ruas jalan&HARUS DIUPDATE SETIAP TAHUN.
Kategori Pemeliharaan Kontrak Swakelola
Rutin 26.166.000 20.471.000
Reference unit costs (Rp/km/tahun) untuk Pemeliharaan Rutin
Kondisi Jalan dengan nilai % kerusakan
1
(<5% kerusakan)
2
(5-15%
kerusakan)
3
(15-30%
kerusakan)
4
(30-50%
kerusakan)
5
(>50%
kerusakan)
4.400.000 20.800.000 51.800.000 99.100.000 163.922.700
Reference unit costs (Rp/km)untuk pekerjaan minor dan backlog dengan Kontrak
Kondisi Jalan dengan nilai % kerusakan
1
(<5% kerusakan)
2
(5-15%
kerusakan)
3
(15-30%
kerusakan)
4
(30-50%
kerusakan)
5
(>50%
kerusakan)
3.800.000 18.000.000 44.900.000 85.800.000 141.900.000
Reference unit costs (Rp/km) untuk pekerjaan minor dan backlog dengan Swakelola
24
Tabel 4: Reference unit costs untuk Pemeliharaan Berkala dengan Kontrak
Ringan Sedang Berat
Typical penanganan perkerasan aspal 50 mm O/L 75 mm O/L 100 mm O/L
Luas perkerasan aspal Rp/m² 127.000 192.000 256.000
Tabel 5: Reference unit costs (Rp/km) untuk Rekonstruksi
Desain Repetisi Beban (ESAL) Lebar perkerasan
4.5m& bahu jalan 2 x 1.5m
Lebar perkerasan 6m
& bahu jalan 2 x 2m
Tipe 1 (sd 0.5 juta equivalent standard axles/ESAL) 3.413.000.000 4.231.000.000
Tipe 2 ( sd1 juta ESAL ) 3.776.000.000 4.680.000.000
Tipe 3 ( sd 2 juta ESAL) 4.106.000.000 5.018.000.000
Tipe 4 (sd 2.5 juta ESAL ) 4.671.000.000 5.575.000.000
Tipe 5 ( sd 5 juta ESAL) 5.425.000.000 6.329.000.000
Tipe 6 ( up to 20 juta ESAL ) 5.753.000.000 6.745.000.000
25
26
Evaluasi Ekonomis PRIM 1. EIRR PRIM Tahap 1 Tahun 2013-Juni 2015 untuk semua
Pemeliharaan Rutin, Berkala dan Rehabilitasi 85% 2. NPV= A$ 21,25 juta 3. Net Road Agency Cost Saving=A$ 31,03 juta
Cross cutting issues/isu lintas sektor:
1. Aspek Lingkungan, Sosial dan Pemukiman Kembali Ketentuan ESS Framework untuk LARAP. Spesifikasi ESS-SOP; UKL/UPL; AMDAL; LARAP:EMMP; IVP; Permen LH no 12/2010 dan 05/2012. 2. Rencana Tindak Anti Korupsi-12 langkah PACS -Penguji Independen; Keterbukaan Informasi; Monitoring dan pengawasan; mitigasi atas resiko kolusi dan penipuan; penanganan keluhan; sanksi dan tindak lanjut 3. Kemiskinan-akses ke pelayanan umum dan pasar; kesempatan
kerja; pengurangan resiko kenaikan biaya ekonomi 4. Gender-peranan di kontraktor, konsultan, penilik jalan,FLLAJ 5. Disabilitas-jln akses; fasilitas yg memadai dan rambu2.
27
Issues dari hasil Pembahasan PDD dengan Ditjen PK dan Ditjen BM
1. Program/Initial Disbursement 2. RUC 3. Interim Payment 4. Partial Handover 5. Various Audits vs TT Verification 6. Institusional Insentive
28
Manajemen Resiko • Ketepatan waktu dalam pengesehan besaran anggaran tiap tahun,
dimana provinsi harus melakukan pembiayaan sendiri terlebih dahulu untuk pekerjaan pemeliharaan-Perda APBD 2013
• Pemilihan Kepala Daerah/Gubernur Mei 2013-Perda Percep Tahap 2
• Lemahnya kemampuan dari bagian pelaksana di provinsi dan koordinasi yang belum efektif-PIUC di PIU
• Kelebihan staf untuk ‘Swakelola’
• Kemampuan kontraktor lokal dan konsultan-tender/seleksi terbuka
• Hasil Verifikasi-PMC di TT
• Korupsi-Tata kelola Pemerintah yg baik
• Overloading-pnk desain perkerasan dan kualitas
• Resiko lain: ₋ Jumlah Provinsi Percontohan
₋ Nilai Hibah
₋ Ketidakpastian berkaitan dengan perpanjanganPRIM dan pembiayaan untuk IndII dan AIIG setelah 30 Juni 2015
₋ Ketersediaan dari sumber pendanaan tambahan untuk peningkatan program
₋ Penunjukan dan pembiayaan untuk disain dan konsultan pengawas
29
Rencana Pelaksanaan PRIM sampai Juni 2015
Jan - Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec Jan Feb March April May June July August Sept Oct Nov Dec Jan Feb March April May June July August Sept Oct Nov Dec Jan Feb March April May June July Aug Sept Oct Nov Dec
2012 2013 2014 2015
Implementation Schedule for Provincial Road Improvement & Maintenance (PRIM)
Training & Institutional Strenghtening by PIUC
DFA
SPPH
NPPH
2nd Output Verification MoF 2nd Payment
3rd Output Verification
MoF 3rd Payment
PMM
PRIM Supervision Consultant
PRIM Construction
Gra
nt
Te
chn
ica
l A
ssis
tan
ce (T
A)
& L
G A
ctiv
itie
s
Grant Preparation incl. LG Proposal
(IndII, Bappenas, MoF, DGH & LG)
APBN + DIPA
(MoF)
Plan APBD 2013 (LG)
1st Output Verification
MoF 1st Payment
ADD/TOR & Procure
Monitoring & Evaluation
Verification/Technical and Financial Assessments by PMC
Interim Support Consultant
DGH Technical Team Support/PMC/Verification
Procure Contractor
Procure Supervision Consultant
DPU Program Implementation Unit (PIU)
PRIM Swakelola (Force Account) Routine Maintenance
PIU Consultant/DED
Road Traffic & Transport Forum (RTTF)
Concept Note
Subsidiary Agreement (AusAID &
MoF)
Establish Tech. Team in DGH
Establish PIU in Province
4th Output Verification
MoF 4th Payment
RKUD (LG)
RKUD
(LG) RKUD (LG)
RKUD (LG)
Perda for Road Maintenance Program 2013 - 2018
(incl. PRIM)
Intermittent
Procure PMC
Procure PIUC Detailed Design
Procure
Training Needs Study
Develop. Training Program
Partial Team
Defects Liability
Partial Team
Partial Team
5th Output Verification
MoF 5th Payment
RKUD (LG)
30
Pemeliharaan Rutin swakelola+dikontrakkan 2013-Juni 2015
31
Pemeliharaan Rutin swakelola 2013-Juni 2015 (Base Cost)
32
Back log dan Pekerjaan Minor dikontrakkan 2013-Juni 2015
33
Back log dan Pekerjaan Minor dikontrakkan 2013-Juni 2015 (Base Cost)
34
Pemeliharaan Berkala dan Rehabilitasi dikontrakkan 2013-Juni 2015
35
7 Paket Kontrak untuk Program 2013-Juni 2015 (Based Cost)
36
Alokasi Anggaran & Pencairan Hibah
• Nilai Program • 2013- Juni 2015 (committed)
• Kontribusi Hibah • 40% kontribusi dari total program
• 60% nilai APBD
• Cash flow • Ketentuan Anggaran (APBD) – Pembiayaan Sendiri 100%
sampai dengan proses verifikasi dan pencairan disetujui
• Pencairan
o Pembayaran Disbursement Program/Uang Muka untuk nilai program kegiatan tahunan – sebesar 30%
o Persetujuan Kegiatan sampai Verifikasi
37
Identifikasi Jaringan Terkait PRIM di NTB
38
Rekomendasi Pemeliharaan 2013 – 2015
39
Tahap yang dicapai saat ini:
• Pembentukan PIU NTB November 2012
• Surat Bappenas ke Ditjen BM ttg Pembentukan Tim Teknis Oktober 2012
• Surat Bappenas ke Ditjen BM ttg Penunjukkan Executing Agency PRIM November 2012
• Pembentukan TT di Dirjen BM Februari 2013
• Naskah Akademik dan Rancangan PERDA NTB sudah dimulai dilaksanakan November 2012
40
Tahap Selanjutnya
• Pembentukan TT di Dirjen BM Februari 2013
• Program Management Manual/PMM Maret 2013
• PercepatanPERDA 2/PRIM: Nov 2012-April 2013
• Pengadaan Konsultan ‘PMC, PIUC, M&E’: Januari-April 2013
• Persiapan Pelaksaan Proyek: April-Juli 2013 2013
• Mulai Peningkatan Swakelola: Mei 2013
• Pengadaan 7 Paket AUD 15,8 juta Mei-Juli 2013
• Finalisasi DFA (direct funding agreement), Surat Penetapan Penerusan Hibah /SPPH: Maret-April 2013
• Perjanjian Penerusan Hibah/PPH: April 2013
• Kontrak 7 Paket Agustus 2013
• Verifikasi Program untuk Disbursement Pertama Juli-Agustus 2013
• Disbursement Pertama Oktober 2013
41
PRIM Schedules Jan-June 2013
month
week 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
DFA
SPPH
PPH
Starting to swakelola
PDD Program Design Document
DFA Direct Funding Agreement
PMM Program Management Manual
SPPH Surat Persetujuan Penerusan Hibah
PPH Perjanjian Penerusan Hibah
February March April MayJanuary
PDD + PMM + Draft Perda (incl. Academic
Paper) + circulate document to stakeholder
PDD Workshop
26 February 2013
PMM Retreat 13-14 March
Issuance of Perda NTB
Workshop PMM
Socialisation (NTB) - 17 April 2013
DG Treasury (MoF)Decree/
Perdirjen
PMM Detailed Discussion by Topic/Chapter with DGH+MOF
Approval and issuance of
PMM by DGH Socialization of Perda NTB
27 Jan-2 Feb Provincial Government 19-23 Feb Road End User
5-7 March DPRD NTB
42
No Uraian Kegiatan Total Juni-December
2013 Januari- Desember
2014 Januari-Juni 2015
1 Kontrak 2013-2015 Rp 158.009.000.000 25.582.000.000 82.771.000.000 49.656.000.000
A$ 15.800.900 2.558.200 8.277.100 4.965.600
2
Kontrak untuk
Backlog dan
Pekerjaan Minor
Rp 57.823.000.000 - 57.823.000.000 -
A$ 5.782.300 - 5.782.300 -
3 Swakelola Rp 43.922.000.000 3.987.000.000 32.219.000.000 7.716.000.000
A$ 4.392.200 398.700 3.221.900 771.600
TOTAL
Rp 259.754.000.000 29.569.000.000 172.813.000.000 57.372.000.000
A$ 25.975.400 2.956.900 17.281.300 5.737.200
Total Komponen 1 PRIM 2013-2015& Rencana Disbursement yg diusulkan Prov NTB