Post on 14-Apr-2017
STRATEGY PENCEGAHAN
PENCUCIAN UANGDisampaikan oleh
Setiono Winardi,SH.,MBAE. winardi67@gmail.comM. +62-813-1542-1509
Background
1. Pencucian uang (Money Laundering) terjadi karena Penegak Hukum
tidak mendeteksi transaksi keuangan yang dilakukan oleh pelaku
pencucian uang (Money Launders) pada saat melakukan aktifitas
transaksi keuangan, dilakukan secara tunai, transfer bank (transaksi antar
bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri), termasuk
mempergunakan instrument keuangan, sebagaimana di definisikan di
dalam peraturan perundang-undangan.
2. Penegak hukum, bekerja berdasarkan pelaporan dari pihak-pihak tertentu
yang mengetahui adanya transaksi keuangan, yang dilengkapi dengan
dasar hukum peraturan perundang-undangan sehingga kinerja yang
dilakukan hanya bersifat penindakan, dan belum bersifat pencegahan
(prevention).
Pengertian
Pencucian uang adalah suatu upaya perbuatan untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul
uang/dana/harta kekayaan yang berasal dari hasil tindak
pidana melalui berbagai transaksi keuangan, sehingga
seolah-olah uang/dana/harta kekayaan berasal dari
kegiatan yang sah/legal.
Tahapan pencucian uang menurut Undang-undang
1. Pertama, uang/dana yang dihasilkan dari suatu kegiatan tindak
pidana/kejahatan diubah ke dalam bentuk yang tidak menimbulkan
kecurigaan melalui penempatan kepada sistem keuangan dengan berbagai
cara (tahap penempatan/placement);
2. Kedua, melakukan transaksi keuangan yang kompleks, berlapis dan anonim
dengan tujuan memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya ke berbagai
rekening sehingga sulit untuk dilacak asal muasalnya (tahap
pelapisan/layering);
3. Ketiga (final) merupakan tahapan di mana pelaku memasukkan kembali
dana yang sudah kabur asal usulnya ke dalam harta kekayaan yang telah
tampak sah baik untuk dinikmati langsung, diinvestasikan ke dalam berbagai
bentuk kekayaan material maupun keuangan, dipergunakan untuk membiayai
kegaiatan bisnis yang sah ataupun untuk membiayai kembali kegiatan tindak
pidana (tahap integrasi).
Program Strategy Pencegahan Pencucian Uang
1. Transformasi ilmu pengetahuan dan implementasi hasil
penelitian pada perbuatan pencucian uang
2. Di Indonesia, melibatkan lembaga/institusi Notaris,
Perbankan, Konsultan Hukum dan Keuangan
3. Di negara asing, melibatkan lembaga Konsultan Hukum,
Konsultan Keuangan/Pajak, Perbankan dan Chamber of
Commerce
Kriteria Negara Asing
1. Memiliki hubungan diplomatik denganIndonesia
2. Tidak memiliki hubungan diplomatik denganIndonesia
3. System Hukum yang dipergunakan, System Hukum Commenwealth.
Tahapan Program
1. Di Indonesia
2. Di luar negeri, negara yang memiliki hubungandiplomatik dengan Indonesia
3. Di luar negeri, negara yang tidak memiliki hubungandiplomatik dengan Indonesia
4. Di Indonesia
Negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik
1. Konsultan akan mempergunakan “jaringan internasional”
untuk mempermudah kegiatan transformasi ilmu
pengetahuan dan implementasi hasil riset
2. Jaringan internasional yang digunakan, Konsultan
Hukum, Konsultan Keuangan, Biro Perjalanan, Imigrasi,
Ministry Taxes and Finance dan Chamber of Commerce
Objective
1. Mengenal kegiatan bisnis yang dilakukan untuk melakukanpencucian uang
2. Mengidentifikasi adanya rencana kegiatan pencucian uang
3. Mengidentifikasi infrastruktur dan framework yang akandigunakan
4. Mengidentifikasi environment yang memungkinkan untukdigunakan dalam pencucian uang
5. Meningkatkan kerjasama lokal, regional dan international antar institusi jasa keuangan dan penegak hukum sertaperbankan
Benefits
1. Menarik uang yang berasal dari Indonesia, tapi beredar di luar negeri
2. Membangun kerjasama lokal, regional dan internasionaldalam pemberantasan perbuatan pencucian uang
3. Meningkatkan pencegahan pencucian uang melalui strategy terbaru (modern), dengan strategy yang belum pernahdigunakan
4. Meningkatkan pengetahuan terhadap perbuatan pencucianuang diluar perhatian lembaga penegak hukum.
5. Mencegah terjadinya transaksi keuangan pada uang yang berasal dari Indonesia yang dilakukan di luar negeri
Content Program
1. Pengertian tentang pencucian uang berdasarkan undang-
undang dan diluar undang-undang
2. Infrastruktur institusi jasa keuangan yang dipergunakan
sebagai pencucian uang
3. Institusi yang terlibat dalam proses pencucian uang
4. Framework yang dipergunakan sebagai pencucian uang
5. Environment yang memungkinkan terjadinya pencucian
uang
6. Business Form yang dipergunakan untuk pencucian uang
7. Mode of Transaction yang berada diluar jangkauan undang-undang pencucian uang
8. Mode of Transaction yang tidak menarik perhatian penegakhukum
9. Mode of Transaction pencucian uang yang disamarkansebagai perbuatan yang sah/legal
10. Hirarki transaksi keuangan yang tidak dicurigai (terdefinisi) oleh undang-undang pencucian uang
11. Identifikasi pihak-pihak yang terlibat di dalam pencucianuang yang disamarkan
12. Membangun business model sebagai sarana pencucian uang
Run Down Tahap Pertama
Di Indonesia
1. Transformasi ilmu pengetahuan dan diskusi hasil
penelitian
2. Pengenalan system hukum Negara Commenwealth
3. Pengenalan kegiatan yang dipergunakan sebagai
pencucian uang
4. Siklus pencucian uang
Run Down Tahap Kedua/Ketiga
Dilakukan pada negara yang “memiliki/tidak memiliki
hubungan diplomatik dengan Indonesia:
1. Penjelasan tentang bentuk hukum kegiatan usaha
2. Penjelasan tentang kegiatan transaksi keuangan
3. Simulasi program melalui proses imitasi, “seolah-olah”
sedang melakukan bagian dari kegiatan pencucian uang
Tahap Ke empat
Di Indonesia1. Mengambil kesimpulan atas kegiatan studi banding dan
pengembangan wawasan yang dilakukan2. Membuktikan bahwa transaksi (proses imitasi) yang
dilakukan “seolah-olah” sedang melakukan pencucian uang, terdeteksi atau tidak?
3. Membangun strategy untuk dapat mengetahui kegiatanpencucian uang yang tidak terdeteksi
4. Mencegah terjadinya pencucian uang5. Menarik dan mengembalikan uang yang berasal dari
Indonesia namun beredar di luar negeri, sebagai uang yang dimiliki dari kegiatan ilegal/tidak sah
6. Membuatpelaku pencucian uang (koruptor atau pihak yang terafiliasi), untuk menyerahkan
Profile Konsultan (Associate)
International (Overseas) Indonesia (Local)
1. Alue Asia, Siingapore and Jakarta
2. Synedriom, Singapore and
Germany
3. Learn the Corp, New Delhi India
4. Safal Management Inc, Banglaroe
India
5. United Pillars and Development,
Oman
6. Cross Border Talent, Lisbon
Portugal
1. Value Consult Training, Jakarta
2. RBS International Training, Banten
3. And Learning and Coaching,
Bandung
4. MGM Consulting, Bandung
5. Integra Solusi Dinamika, Surabaya
6. Edu Talents, Balikpapan
7. Target Dimensi Solusi, Jakarta
8. Qone Consulting, Bekasi
9. Premysis Consulting, Surabaya
10. Markshare, Jakarta
11. Seventhgrace, Jakarta