Post on 06-Feb-2018
IKATAN PELAKU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA
KABUPATEN GRESIK
POLICY PAPER ADVOKASI KEBIJAKAN PENYELESAIAN PNPM MPd
& IMPLEMENTASI UU DESA DI KABUPATEN GRESIK
SEKRETARIAT
Jl. Batu Raya No. 5 Perum Pongangan Indah (PPI) Kec. Manyar - Gresik. Email: ippmi.gresik@gmail.com, www.ippmigresik.wordpress.com,
Phone; 082139115957/Ketua - 081230766279/Sekrtrs
POLICY PAPER IPPMI GRESIK
Page | 2
A. LATAR BELAKANG
Mengawali tahun 2015 ini, kita semua dikejutkan dengan diterbitkannya Surat Dirjen
PMD Nomor 414.2/10768/PMD tanggal 29 Desember 2014 tentang kontrak kerja
fasilitator PNPM MPd. Implikasi krusial dari penerbitan surat tersebut bukan saja
tentang masa kerja para fasilitator diseluruh tingkatan manajemen, lebih dari itu
adalah tentang kelanjutan tata kelola pelestarian aset-aset program dan tentu sisa
realisasi dana BLM TA 2014 yang terserap oleh penerima manfaat.
Mengingat tidak adanya penyiapan kebijakan transisi pada saat manajemen program
dihentikan, sehingga secara operasional seluruh pengelolaan baik berupa dana BLM
maupun dana bergulir berhenti.
Melakukan kajian data dan fakta di lapangan terkait kondisi exiting program PNPM
MPd di 13 Kecamatan di Kabupaten Gresik1, dan mendapatkan beberapa temuan :
a. Alokasi Dana BLM PNPM MPd yang bersumber dari APBN dan APBD untuk Kab.
Gresik TA. 2014 berjumlah Rp. 30.700.000.000,-;
b. Dan terdapat dana sebesar Rp. 795.765.000,- yang belum diserap oleh
masyarakat;
c. Sisa dana tersebut bersumber dari APBD dan ternyata dana itu sudah
terdistribusikan ke seluruh rekening BLM di 13 Kecamatan melalui UPK;
d. Terdapat aset dana bergulir sebesar Rp. 44.328.378.700,-2
e. Terdapat 988 kelompok penerima manfaat dana bergulir baik melalui program
SPP dan UEP;
f. Seluruh dana dan aset tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
miskin akibat terbitnya surat Dirjen PMD sebagaimana diatas.
Kemudian IPPMI Kabupaten Gresik melakukan langkah-langkah strategis dengan
memerhatikan rekomendasi Rakornas DPN IPPMI yakni :
a. Melakukan advokasi kebijakan terkait penyelesaian PNPM MPd serta
b. Melakukan intervensi partisipasi aktif terhadap implementasi UU Desa No 6
Tahun 2014 di Kabupaten/Kota.
B. TUJUAN
1. Mendorong pemangku kebijakan di Gresik untuk segera menindak lanjuti fakta
tersebut demi penyelamatan aset-aset program serta keberlangsungan
pemanfaatan aset bergulir bagi masyarakat
2. Mengkampanyekan kepada publik akan dampak-dampak krusial atas
penghentian program secara mendadak tersebut bagi Kabupetn Gresik
3. Memberikan masukan kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan :
a. Pembentukan Tim Penanganan aset-aset PNPM MPd dengan melibatkan
keterwakilan kelembagaan ditingkat kecamatan untuk melakukan
inventarisasi aset, dan rumusan tata kelola aset-aset
1 Data diperoleh sahaba Taufiq, Abas Shodiq, Kholiq yang bersumber dari Petugas Operator PNPM MPd Kabupaten Gresik, saudara Iwan 2 Update data per Novemver 2014
POLICY PAPER IPPMI GRESIK
Page | 3
b. Menyusun rancangan Payung Hukum tata kelola dan pelestarian aset
c. Membuat kebijakan inisiatif untuk melakukan pendampingan mandiri
terhadap kegiatan PNPM MPd TA 2014 yang belum terselesaikan pada
kecamatan/desa dengan memanfaatkan tenaga fasilitator PNPM MPd.
4. Mendesak pemerintah daerah Gresik segera membuat kebijakan strategis terkait
implementasi UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa diantarnya :
a. Membuat Perda tentang perencanaan pembangunan daerah partisipatif yang
mengintegrasikan strategi perencanaan pembangunan PNPM Mandiri
b. Menyiapkan kebijakan tentang penguatan kapasitas Pendamping Desa
dengan kompetensi yang memadai dan memenuhi kualifikasi.
5. Menawarkan kepada pemerintah daerah untuk bekerjasama dalam melakukan
standarisasi kompetensi bagi Pendamping Desa yang akan menjadi pendamping
implementasi UU Desa di tingkat Desa.
C. LANGKAH ADVOKASI
1. Telah menerbitkan Press Release pernyataan sikap DPC IPPMI Kabupaten Gresik
pada tanggal 08 Januari 20143.
2. Melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Gresik pada tanggal 8 Januari 20154;
2.1. Tersampaikannya fakta dan kondisi di lapangan atas dampak dari Surat
Dirjen PMD tersebut khususnya di Kabupaten Gresik,
2.2. Dukungan IPPMI terkait implementasi UU Desa dengan pola-pola
pemberdayaan sebagaimana yang berlaku di masyarakat dalam
menjalankan PNPM MPd.
2.2.1. Secara prinsip Wakil Bupati Gresik menyampaikan terima kasih dan
sebetulnya telah menangkap berbagai laporan dan rekomendasi
yang juga langsung disampaikan kepada beliau baik melalui
Bappemas maupun informasi dari media massa, dan berjanji akan
segera berkordinasi dengan kelembagaan terkait untuk
merumuskan langkah-langkah terobosan serta menyampaikan
klarifikasi kepada Pemerintah Propinsi.
2.2.2. Pemerintah Kabupaten Gresik juga berkomitmen untuk
menggunakan pendekatan pemberdayaan dengan pola
pendampingan terhadap tata kelola Alokasi Dana Desa yang cukup
besar di Tahun 2015 ini.
3. Pada tanggal 12 Januari 2015 melakukan Audensi dengan Ketua DPRD Gresik
dan menyampaikan permohonan penjadwalan hearing dengan Komisi D terkait
beberapa isu stategis sehubungan dengan dampak penyelesaian PNPM MPd dan
Implementasi UU Desa di Kabupaten Gresik.
4. Menghadiri undangan dari Pengurus Asisiasi UPK pada rapat kordinasi yang
dihadiri UPK Se-Kabupaten Gresik dan Asosiasi BKAD Gresik pada tanggal 13
Januari 2015 di Kecamatan Bugah. Dalam rapat kordinasi tersebut membahas
3 Pernyataan Sikap IPPMI Gresik diliput oleh empat media yakni Surya, Bhirawa, Projo Online, dan Website Polri 4 Audensi diikuti oleh Zamroni, Zainuddin, Abd Kholiq, Ninis.
POLICY PAPER IPPMI GRESIK
Page | 4
tentang faklta-fakta di lapangan pasca terbitnya surat Dirjen PMD dan menerima
keluhan serta masukan dari seluruh UPK dan BKAD.
5. Pada tanggal 15 Januari 2015, menghadiri undangan BAPPEMAS Kab. Gresik
dalam rapat kordinasi bersama para mantan fasilitator kabupaten dan
kecamatan serta PJOK PNPM MPd Kecamatan se-kabupaten Gresik di Pemkab
Gresik5.
D. RKTL
Bahwa dalam rangka tindak lanjut hasil dari kebijakan aksi advokasi tersebut,
kemudian IPPMI Kabupaten Gresik perlu merumuskan rekomendasi kepada Pemkab
Gresik dalam bentuk proposal secara detail6 yang meliputi :
1. Menyusun modul program mandiri untuk penyelesaian kegiatan PNPM MPd TA
2014 dan tata kelola pelestarian aset PNPM MPd yang meliputi tahapan :
1.1. Menyusun konsep pendampingan mandiri dengan output terselesaikanya
kegiatan di lapangan yang menjadi tanggunga jawab TA 2014 dengan
tetap menggunakan pendekatan program dan tindak lanjut surat Dirjen
PMD tentang pergantian speciment dan penyelsaian kegiatan
1.2. Menyusun konsep penanganan aset-aset program dengan output :
1.2.1. Teridentikasinya sleuruh aset PNPM MPd berupa dana bergulir di
masyarakat, dan aset lainnya
1.2.2. Terumuskanya kebijakan tata kelola pengelolaan aset dengan
melibatkan kelembagaan UPK, BPUPK dan BKAD dan manajemen
pengawasan yang efektif
1.2.3. Adanya rekomendasi untuk penerbitan Perda Pelestarian aset-aset
PNPM MPd yang memenuhi prinsip-prinsip transaransi, partisipatif
dan akuntabel.
2. Menyiapkan proposal kerjasama dalam melakukan standarisasi kompetensi
pemberdayaan masyarakat desa dan tatakelola pemerintahan desa bagi Kader
Pendamping Desa yang akan direkrut untuk mendampingi pengelolaan alokasi
dana desa sebagaimana amanah UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa
E. PENUTUP
Demikian langkah-langkah advokasi yang telah dilakukan oleh DPC IPPMI Kabupaten
Gresik serta rekomendasi tindak lanjut.
Gresik, 22 Januari 2015 DPC IPPMI KABUPATEN GRESIK
ttd ttd
M. ZAMRONI, ST A. ZAINUDDIN, S.Pd.I Ketua Sekretaris
5 Sedianya dapat melibatkan banyak pengurus, namun oleh pihak Bappemas menyampaikan bahwa undangan untuk IPPMI dibatasi maksimal 3 orang. 6 Untuk dapat menjadi bahan kerjasama dengan Pemerintah Daerah maka perlu dibentuk Service Provider sebagaimana hasil-hasil Rakorda IPPMI Jawa Timur pada 16-17 Januari 2015 di Balai Besar PMD Malang