Post on 05-Mar-2018
PENYAKIT dan KESEHATAN
• Variabel hasil yang menjadi perhatian utama epidemiologi.
• Multidimensi: biologis/fisik, perseptual/psikologis, sosial/perilaku
• Penyakit (disease) merupakan konsep negatif yang merujuk proses patologis (deteriorasi).
• Kesehatan (health) merupakan konsep positif yang merujuk keadaan yang baik (well-being).
• Tidak simetris ketiadaan penyakit tidak berarti sehat.
Definisi Penyakit
• Sydenham : penyakit tidak tergantung dari pengamat, dpt ditemukan di alam dan dpt diklasifikasi.
• Ivan Illich (1976) : anggapan masyarakat mengenai keadaan patologis.
• David Sacket : perspektif normal dan abnormal.
• Klinisi (historis) : berdasarkan temuan klinis, laboratories, patologis dgn menggunakan pengetahuan dan keputusan klinis.
Definisi Sehat
• WHO (1948) : a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity.
• Sen (2002)
- perspektif internal penilaian pasien
- perspektif eksternal pengamatan dokter, ahli patologi dan profesi kesehatan.
Distribusi Orang, Tempat, dan Waktu
1. Mengenal dan memahami data dan luasnya masalah kesehatan masyarakat yang diteliti.
2. Deskripsi detail kesehatan masyarakat
3. Identifikasi populasi yang mempunyai risiko tinggi thd penyakit tertentu.
“Merupakan petunjuk penyebab penyakit dan
merupakan informasi yang digunakan untuk
menguji hipotesa”
PLACE
Informasi distribusi penyakit berdasarkan geografis digunakan untuk:
a. Kepentingan pelayanan kesehatan
b. Pencegahan penyakit
a. Variasi Internasional
• Dikumpulkan WHO
• Sering tidak komparabel karena:
a. akurasi
b. kelengkapan
c. standar diagnosa
d. pencatatan dan pelaporan
Kondisi riil atau data yang tidak komparabel
b. Variasi dalam Suatu Negeri
• Wilayah administratif: industri, pertanian, urban dan rural.
• Wilayah geografis: pegunungan, pantai, lembah.
• Urban : stress, hipertensi dan obesitas
• Rural : sistem pernafasan
Hubungan penyakit dengan tempat mengindikasikan bahwa:
1. Penghuninya (inhibitan) tempat tsb memproses atau mempunyai karakteristik yang ada kaitannya dengan etiologi penyakit.
2. Ada faktor etiologi
3. Kedua faktor ada di tempat tsb.
Person
Karakteristik demografis dan sosial al:
• Umur
• Sex
• Ras
• Status perkawinan
• Kelas sosial
• Agama
• Pekerjaan
02/04/2015 Epiet course, October 2004
Distribution of Shigellosis Notificationsby Age and Sex, Delaware, 01/85-08/91
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Age
0
20
40
60
80
100
120Number of notifications
Males Females
1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993
Year
0
500
1000
1500
2000
2500Notification per 100.000 population
White Black Hispanic Other
Source: Sum m ary of Notifiable Diseases, United States 1993
Gonorrhea - by Race and Ethnicity, United States, 1981-1993
Pola penularan penyakit 29
Rantai infeksi (1)
• Agen penyebab meninggalkan reservoir,
melalui pintu ke luar (port’ d exit)
• Agen ditransmisikan dengan model/ cara
tertentu agar dapat masuk ke pejamu melalui
pintu masuk (port’d entry) sehingga
menginfeksi pejamu yang rentan.
Pola penularan penyakit 30
Rantai infeksi (2)
• Agen Reservoir port d’ exit
mode of transmission port’ d entry
susceptible host
Pola penularan penyakit 31
Rantai infeksi (3)
Agen
Reservoir
Portal keluar
Pola Penularan
Portal masuk
Host yg rentan
Pola penularan penyakit 33
Reservoir
• Habitat tempat agen infeksius biasa hidup,
tumbuh dan memperbanyak diri
• Macam reservoir
– Manusia
– Hewan
– Lingkungan
Pola penularan penyakit 34
Tipe reservoir pada manusia
• Orang dengan penyakit asimtomatik
• Carrier (karier)
• healthy/ asymptomatic carrier
• incubatory carrier
• convalescent carrier
• temporary/ transient carrier
• chronic carrier
Pola penularan penyakit 35
Reservoir hewan
• Sapi brucellosis
• Domba / kambing anthrax
• Tikus plaque
• Cacing trichinosis
• Kelelawar, rakun, anjing, manusia rabies
• Mammalia lain
Pola penularan penyakit 36
Reservoir lingkungan
• Tanah
– Contoh: agen fungal penyebab histoplasmosis,
hidup dan multiplikasi dalam tanah
• Air
– Bacillus Legionnaire muncul pada kolam air,
termasuk yang dihasilkan oleh menara pendingin
dan kondensor penguapan
Pola penularan penyakit 37
Port’ d exit
• Jalan agen meninggalkan pejamu sumber
infeksi
• Sistem respirasi tubercule bacilli, influenza
• Urin schistosoma
• Feses Vibrio cholera
• Lesi kulit Sarcoptes scabiei, enterovirus 70
Pola penularan penyakit 38
• Skresi konjunktiva agen hemoragik
konjunktivitis
• Agen melalui darah lewat plasenta rubella,
toksoplasmosis, sifilis
• Jalur kulit (perkutaneus) luka sayat dan
terkena jarum (hepatitis B), isapan darah
artropoda (malaria)
Pola penularan penyakit 39
Cara penularan
(Mode of transmission)
• Kontak langsung (direct)
• Kontak tidak langsung (Indirect)
• Kontak perinatal
Pola penularan penyakit 40
Transmisi langsung
• Transfer agen segera dari reservoir ke pejamu
yang rentan dengan cara
– Kontak langsung (Kontak direk)
• Contoh: mononukleosis infeksius, gonore, sifilis,
cacingan (karena cacing tambang)
– Penyebaran droplet
• Semprotan relatif besar, seperti bersin, batuk, bicara
• Misalnya TB, ISPA, pertusis, meningitis
meningococcus, dll.
Pola penularan penyakit 41
Transmisi tidak langsung
• Airborne
• Vehicleborne
• Vectorborne
– Mekanis
– Biologik
Pola penularan penyakit 42
Airborne
• Transmisi melalui udara
– Partikel yang berada di udara: debu dan droplet
nuclei (residu droplet yang dikeringkan)
– Misal: penyakit tuberkulosis, histoplasmosis,
influenza, campak, cyptococcosis, dll.
Pola penularan penyakit 43
Vehicleborne
• Transmisi secara tidak langsung oleh suatu
agen yang masuk dalam, misal:
– Makanan (food-borne); misal diare, hepatitis A,
demam thypoid, cryptosporodiosis, dll.
– Air (water-borne); misal: diare, cholera,
conjunctivitis
– Produk biologik, spt darah (blood-borne), misal:
Hepatitis B & C, HIV/AIDS, dll.
Pola penularan penyakit 44
Vectorborne
• Transmisi melalui vektor berupa insekta(nyamuk, lalat, dll)
• Misal:
– Malaria, via nyamuk Anopheles
– DBD, via nyamuk Aedes
– Chikungunya, nyamuk Culex atau Aedes
– Filariasis (elephantiasis), via nyamuk Culex
– Penyakit tidur, via lalat Setse dll.
Pola penularan penyakit 45
Port’ d entry
• Sama dengan port’ d exit
– Kulit cacing tanah
– Sistem respirasi influenza
– Enterik “fecal-oral” (makanan, air, peralatan
masak)
– Membrana mukosa (sifilis, trakhoma)
– Darah hepatitis B
Pola penularan penyakit 46
Susceptible Host
• Kerentanan bergantung pada :
– Faktor genetik
– Imunitas yang didapat
– Kemampuan bertahan terhadap infeksi atau membatasipatogenisitas
– Membrana mukosa
– Manutrisi
– Alkoholisme
– Penyakit atau terapi yang melemahkan respon imunnon spesifik