Point Proccess Dan Rekayasa Trafik Telekomunikasi

Post on 30-Jul-2015

117 views 6 download

Transcript of Point Proccess Dan Rekayasa Trafik Telekomunikasi

Point proccess dan rekayasa trafik telekomunikasi

Estu SinduningrumRabu

5A : 07.30-9.30 ; D3105C : 10.45-13.25 ; D308

Secara sederhana, penerapan konsep point process pada rekayasa trafik

telekomunikasi adalah mengasumsikan bahwa kedatangan trafik di sistem

telekomunikasi merupakan proses yang bisa digambarkan pada titik-titik

yang berbeda pada skala waktu. Sebagai contoh, ada 1000 paket datang pada suatu periode [0,T], maka

paket ke 1 diasumsikan datang pada saat t1,

Paket ke 2 pada saat t2…….. paket ke 1000 datang pada saat t1000.

Dengan ketentuan: 0<tr< t2 <........... ........t1000 <T. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan konsep point

process pada rekayasa trafik telekomunikasi, tidak lain adalah pengamatan trafik secara khusus terhadap bagaimana trafik itu datang.

Pendahuluan

Estu Sinduningrum, ST, MT

Estu Sinduningrum, ST, MT

Rekayasa trafik telekomunikasi mengacu pada konsep point process.

Pada konsep ini, trafik yang datang diasumsikan datang secara

berturutan, tidak ada yang datang persis bersama. Selama ada interval

waktu yang disebut inter arrival time.

Jadi prinsip utama yang merupakan teori dasar dari rekayasa

trafik telekomunikasi adalah teori proses kedatangan (arrival

process theory) yang dievaluasi menggunakan teori proses titik

(point process theory)

Proses kedatangan (arrival process)

Estu Sinduningrum, ST, MT

Proses kedatangan paket dijelaskan secara matematis melalui suatu

proses yang disebut stochastic point processes.

Prinsip dari point process, adalah bahwa kita dapat membedakan

dua paket yang datang berurutan, yaitu paket ke (i) dan paket ke

(i+1) selalu datang pada waktu yang berbeda.

Perbedaan waktu kedatangan dua paket yang datang berurutan

disebut inter arrival time.

Deskripsi point processes

Estu Sinduningrum, ST, MT

Pengamatan hanya menyangkut kedatangan satu

paket tidaklah termasuk dalam kejadian point

process lnformasi terkait satu - dua paket saja,

yaitu paket command/control, hanya dimanfaatkan

untuk menentukan apakah kedatangan suatu

kelompok paket-paket yang jumlahnya ribuan atau

jutaan, diyakini telah berhasil diproses di sistem

telekomunikasi atau tidak.

Deskripsi point processes

Estu Sinduningrum, ST, MT

Teori matematis mengenai point process ditemukan dan

dikembangkan oleh ahli matematika swedia, Conny Palm pada

sekitar tahun 1940’an.

Kemudian teori ini disempurnakan oleh Khintchine pada

tahun 1968.

Sejarah point processes

Estu Sinduningrum, ST, MT

Analisis point process kedatangan paket - paket di jaringan telekomunikasi

memunculkan dua buah variabel random, Nt dan Xi. Makna dari dua buah

variabel random tersebut adalah:

a) Number Representation = Nt. Variabel ini akan random bila interval

waktu t dijaga tetap konstan dan kemudian kita mengamati Nt untuk

sejumlah paket selama waktu t.

b) Interval Representation = Xi. Jumlah paket yang datang dijaga

konstan, lalu kita mengamati ini untuk suatu interval waktu sedemikian

hingga jumlah paket yang datang = n.

Point Proccess

Estu Sinduningrum, ST, MT

Dari gambar Jumlah paket pada interval waktu

tertentu Nt , akan selalu lebih Kecil dibanding n

jika dan hanya jika kedatangan paket yang ke-n

yang sama dengan jumlah Seluruh inter-arrivaltime

seluruh paket adalah ≥ dibanding t.

Hubungan Fundamental Antara Nt dan Xi

Proses kedatangan (arrival process)

Paket-paket yang datang digambarkan pada tiap-tiap skala waktu yang berbeda. Packet ke i datang pada Ti

Jumlah paket pada half open interval [0,t] ditulis dengan notasi Nt.

Nt merupakan variabel random yang memiliki parameter waktu kontinyu dalam ruang diskrit.

Nt tidak pernah mengecil meskipun t membesar.

Selang waktu paket yang datang berutan adalah :

Ini disebut inter-arrival time, dan proses distribusinya disebut inter arrival

time

Estu Sinduningrum, ST, MT

Dengan kata lain, pernyataan di atas bisa dituliskan sebagai indentitas Feller-Jensen sebagai berikut :

Estu Sinduningrum, ST, MT

Ada tiga sifat dasar dari Nt:

a. Jumlah paket yang datang pada interval [t1, t2] adalah sama

dengan Nt2 – Nt1. Rata – rata interval waktu yang sama

disebut renewal function H, dimana H(t1, t2) = E {Nt2 – Nt1 }.

b. Kerapatan (Densitas) dari paket-paket yang datang selama t adalah :

c. Untuk menjelaskan adanya variasi pada proses kedatangan selama

interval waktu t didefinisikan Indec of dispersion for Counts, IDC yang

dapat dituliskan sebagai :

Sifat Dasar Number Representation

Estu Sinduningrum, ST, MT

Konsep pengukuran trafik telekomunikasi yang bersesuaian

dngan representasi jumlah kedatangan paket tersebut

pengukuran pasif.

Perangkat pengukuran melakukan pencatatan pada interval

waktu yang tertentu, jumlah dari kedatangan paket.

Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan konsep scanning..

Pengukuran semacam ini terkait dengan representasi jumlah

kedatangan, dimana interval waktu adalah tetap.

Sifat Dasar Number Representation

Estu Sinduningrum, ST, MT

1. Distribusi f(t) dari interval waktu Xi, akan menghasilkan

nilai rata-rata packet yang datang m1,i = mi.

Proses perpanjangannya (renewal proccess) merupakan point

process tetapi antara dua interarrival time merupakan proses

stokastik yang saling tidak tergantung, tetapi keduanya

memiliki distribusi yang identik (kecuali X1), disebut

Identically and Independent Distributed)

3 sifat dasar representasi interval

Estu Sinduningrum, ST, MT

2. Distribusi interval waktu antara awal

waktu pengamatan sampai dengan

kedatangan packet yang pertama ditulis

sebagai V(t).

Nilai rata - rata dari V(t) merupakan waktu

rata-rata yang diukur dengan skala waktu.

3 sifat dasar representasi interval

Estu Sinduningrum, ST, MT

c. untuk menjelaskan adanya variasi pada interval

waktu t didefinisikan Index of Dispersion for

Intervals, IDI, (pada proses poison, IDI = 1), yang

dapat dituliskan sebagai:

3 sifat dasar representasi interval

Estu Sinduningrum, ST, MT

Konsep pengukuran trafik telekomunikasi yang bersesuaian dengan

representasi interval adalah pengukuran aktif.

Perangkat pengukuran mencatat terlebih dahulu jumlah paket selama

suatu waktu tertentu, lalu mencatat interval-interval waktu dimana

terdapat sejumlah paket yang datang dengan jumlah yang sama.

Pengukuran semacam ini terkait dengan representasi interval.

Pengukuran dilakukan terhadap suatu proses layanan tertentu yang

sedang aktif diproses oleh jaringan telekomunikasi.

Konsep pengukuran trafik

Estu Sinduningrum, ST, MT

Ada dua hal penting ketika kita mempelajari istilah point

process:

a. Point process memunculkan DUA buah variabel random Nt

dan Xt. Dua buah variabel random ini memiliki makna

adanya Number Representation dan Interval presentation.

b. Number Representation dan Interval Representation masing-

masing mungkin saja memiliki fungsi distribusi yang

berbeda

Resume Point process

Estu Sinduningrum, ST, MT

a. Stasioner (Homogen dalam Waktu). Definisi praktis dari sifat stasioner adalah, suatu proses dikatakan sebagai stasioner, bila distribusi probabilitas menggambarkan proses yang independen terhadap waktu.

Definisi matematis dari sifat stasioner bisa dituliskan sebagai berikut:

Untuk t2>0 dan untuk setiap k ≥ 0, probabilitas adanya kedatangan packet di interval [t1, t1+t2] adalah tidak tergantung pada t1.

Maka untuk semua nilai t dan k, kita mendapatkan persamaan:

Karakteristik Point Proccess

Estu Sinduningrum, ST, MT

b. Independen. Karakteristik ini dapat dinyatakan sebagai situasi dimana perubahan di saat yang akan datang dari proses hanya tergantung pada keadaan sekarang. Definisi matematis: Probabilitas bahwa peristiwa k berlangsung di interval [t1, t1+t2] adalah independen terhadap peristiwa sebelum waktu t1, dapat dituliskan sebagai:

Karakteristik Point Proccess

Estu Sinduningrum, ST, MT

Catatan: Jika persamaan di atas berlaku untuk semua nilai t, maka

proses disebut Markov, dimana perubahan yang terjadi di masa

depan tidak tergantung pada bagaimana perubahan itu telah

diperoleh, dan biasa disebut sebagai memoryless.

Jika sifat ini hanya berlaku untuk suatu titik waktu tertentu saja,

maka disebut titik ekuilibrium atau titik regenerasi.

Contoh pada point proccess yang terjadi pada titik ekulibrium

adalah proses poisson dan proses pengukuran dengan konsep

penyaringan (scanning).

Karakteristik Point Proccess

Estu Sinduningrum, ST, MT

c. Simpel. Telah disebutkan di depan, bahwa pada point

proccess kita mengabaikan terjadinya kedatangan sekaligus

beberapa paket pada waktu yang sama. proses yang

memiliki sifat ini disebut sederhana (simpel point process).

contoh proses yang tidak sederhana adalah terjadinya

kecelakaan yang melibatkan beberapa mobil sekaligus.

Definisi matematis dari proses yang sederhana adalah:

Karakteristik Point Proccess

Contoh soal (1)Perhitungan Intensitas dan volume

trafikOperator Telekomunikasi memberikan tarif promosi sebagai berikut:

a) Hubungan gratis, bila waktu komunikasi tidak melebihi MHT (mean holding

time).

b) Koneksi internet gratis, bila transfer data selama sebulan tidak melebihi

limitnya.

1. Hitung (a)(Mean holding time) dalam satuan menit, bila calling rate pada 14

menit Meansuring time adalah 35.000 call. Dan maximum busy hour - switching

traffic intensity = 2200 erlang.

2. Hitung : (b) Limit maximum monthly customer data transfer (dengan satuan

Gbytes/person) dan average customer bit rate (kbps), Jika provider throughput

maksimum untuk tarif gratis= 540 Mbps, Customer = 345.000 person, dan

overage on line customer = 24 %.

Estu Sinduningrum, ST, MT

Jawab1. Pada telephony traffic:

Traffic intensity = calling rate x mean holding time

lntensitas Trafik dalam satuan erlang

Calling rate =jumlah call dibagi lama pengukuran

Maka: Traffic intensity = calling rate x mean holding time )

2200 = (35000 call / 14 minutes) x MHT

Mean holding time =0,88 minute.2. (b) Monthly customer data transfer = {(1 month x provider throughput) / # of

customer} 1 byte=8bit

Maka: Monthly customer data transfer (Gbyte/person) = {(1 month x provider throughput) / # of customer) = (30 x24x 60x 60 second x 540 Mbps/345000 person )/8 byte/bit = 0,507 Gbyte/person.Average customer bit rate = 540 Mbps / (24%x 345000) = 6,52 kbps.

Estu Sinduningrum, ST, MT

Latihan soal (1) Perhitungan Intensitas dan volume trafik

23Estu Sinduningrum, ST, MT

Operator Telekomunikasi memberikan tarif promosi sebagai berikut:

a) Hubungan gratis, bila waktu komunikasi tidak melebihi MHT (mean holding

time).

b) Koneksi internet gratis, bila transfer data selama sebulan tidak melebihi limitnya.

1. (Mean holding time) dalam satuan menit, bila calling rate pada 14 menit

Meansuring time adalah 35.100 call. Dan maximum busy hour - switching traffic

intensity = 2200 erlang.

2. Hitung : (a) Limit maximum monthly customer data transfer (dengan satuan

Gbytes/person) dan average customer bit rate (kbps), Jika provider throughput

maksimum untuk tarif gratis= 542 Mbps, Customer = 345.100 person, dan

overage on line customer = 24 %.

Pelanggan menghubungi BN146 E-Banking dengan rata-rata

100 pelanggan per jam. Rata-rata pelanggan menghabiskan

waktu 2 menit . Berapa banyak pelanggan rata-rata yang

mengakses BN146 E-Banking di sembarang waktu?

Jawab; λ = 100 pelanggan/jam = 5/3 pelanggan/menit; T= 2

menit Hukum Little =

N = λ. T = 5/3 pelanggan/menit x 2 menit

= 10/3 pelanggan

Contoh Soal (2)Konsep Jaringan Antrian

Estu Sinduningrum, ST, MT

Suatu switch menerima message dari satu grup terminal dan

mentransmisikannya melalui suatu saluran transmisi tunggal. Misalkan

message tiba sesuai proses poisson dengan rate satu message setiap 5

ms, dan waktu transmisi message mengikuti distribusi eksponensial dg

mean 4 ms.

a) cari rata-rata jumlah message dlm sistem dan total delay rata-rata

b) Berapa persentase peningkatan rate kedatangan sehingga menghasilkan

dua kali total delay rata-rata. Misal waktu transmisi message tetap.

Contoh Soal (3)Konsep Jaringan Antrian

Estu Sinduningrum, ST, MT

Jawab: λ = 1/5 message/ms=200 message/detik; μ =1/4 message/ms=250message/detik ; ρ = λ/μ = 200 /250 = 0,8

a) Rata-rata jumlah message dalam sistem = N = ρ/(1- ρ) = 0.8/(1-0.8) = 4 message.

total delay dalam sistem = Tsistem = Nsistem / λ= 4/(200) = 0,02 detik = 20 ms atau bisa

dihitungTsistem= 1/[μ(1- ρ)] =1/[(250*(1-0.8)) ] = 0,02 detikb) Total delay menjadi dua kali, μ2 = tetap= μ1 = 250 message/detik: 1/[ μ2 (1- ρ2 )] = 0,04 1/[μ2 {(1- λ2 )/μ2}] = 0.04

λ2 = 225 message/detik; berarti ada peningkatan 12,5%

Jawaban Soal (3)Konsep Jaringan Antrian

Estu Sinduningrum, ST, MT

Inquiries (permintaan informasi) ke suatu pusat informasi yang memiliki 30 server, datang

dengan proses poisson dengan laju 20,3 inquiries per detik. Server memerlukan waktu rata-

rata 1 detik untuk menjawab setiap query.

Diketahui : λ = 20,3 inquiries/detik; μ = 1 query/detik ; A = λ / μ = 20,3/1 = 20,3 erlang ;

h = 1 detik/query.

Ditanya :

a) Probabilitas query yang datang akan menunggu?

b) Jumlah inqueries rata-rata yang antri

c) Waktu rata-rata inqueries dalam antrian, sebelum dilayani, untuk semua inqueries

termasuk yang tak menunggu

d) Waktu rata-rata inqueries dalam antrian dihitung untuk inqueries yang menunggu saja

Estu Sinduningrum, ST, MT

Contoh Soal (4)Konsep Jaringan Antrian

Jawaban Soal (4)Konsep Jaringan Antrian

Estu Sinduningrum, ST, MT

1) Probabilitas query yang datang akan menunggu.P(t>0) = DN(A)= RN/[A(N-A+R)]

=(0,01. * 20.3)* {(30)/(20.3 * (30-20.3+(0.01* 20.3))) }= 0,03029.

2) Jumlah inqueries rata-rata yang antri = nq= DN(A)[A/(N-A)] = 0,03029*(20.3 / (20.3/(30-20.3)) = 0,06339.

3) Waktu rata-rata inqueries dalam antrian, sebelum dilayani, untuk semua inqueries termasuk yang tak menunggu. tq= DN(A)[ h/(N-A)] =0.03029*(1/(30-20.3)) = 0,00312 detik

4) Waktu rata-rata inqueries dalam antrian dihitung untuk inqueries yang menunggu saja= tqm = h/(N-A) = 1/(30-20.3) = 0.10309 detik.

5) Waktu rata-rata lamanya inqueries di dalam sistem = ts = h+tq ts = 1 + 0,00312 = 1,00312.

29Estu Sinduningrum, ST, MT

SELAMAT BEKERJA

TERIMA KASIH