Pikiran Rakyat -...

Post on 10-Sep-2019

9 views 0 download

Transcript of Pikiran Rakyat -...

Pikiran RakyatOSelasa OSalJtuO Miilggu• Kamis o JUlmit .45

2067

2122.89101123 24 .2526

12 13 141527 28 293031

QSep .01ctQNovODesoMar OAprOMei ()JiinOJIJ/()Ags

D ELAPAN belas kampus diIndonesia mengikuti kegiatanMusyawarah Nasional Ikatan

Mahasiswa Bahasa dan Sastra DaerahIndonesia (Imbasadi) vang dilang-sungkan di Kampus FIB Unpad [ati-nangor pada [umat-Senin (12-15/10).Kegiatan dengan agenda musyawarahnasional, seminar, dan wisata budayaini mencoba menggali budaya lokaldari seluruh wilayah di Indonesiadalam menghadapi beragam persoalanbangsa.

Kegiatan ini diselenggarakan setiapsetahun sekali, bertepatan dengan bu-lan Oktober yang juga diperingati se-bagai bulan bahasa. Kali ini, Prodi Sas-tra Sunda FIB Unpad menjadi tuanrumah, setelah sebelumnya Unesarnenjadi tuan rumah.

Dalam kegiatan ini diselenggarakanseminar dengan tema "GlobalisasiDalam Sudut Pandang Budaya Lokal".Sebagai pembicara, hadir Syarif Basta-man (anggota DPR RI), Yudi Latif(Direktur Eksekutif Reform Institute),dan Prof Or Cece Sobama (Guru Be-sar FIB Unpad).

"Jangan pemah menyesal menjadianak-anak kebudayaan lokal. Nancepdi kaki lokal masing-masing dan disaat van sama pucuk-pucuk kalian

lakangi oleh budaya daerah di Indone-sia yang semakin terpinggirkan danmulai dilupakan. Dengan kegiatan ini,anak-anak muda (baca: mahasiswa) ditiap daerah bisa memperkuat danmelestarikan budaya yang merupakanidentitas Indonesia.

Ketua Program Studi Sastra DaerahFakultas Ilmu Budaya Unpad, TeddiMuhtadin, MHum, berharap agar kedepan muncul generasi baru yang sadaratas pentingnya memperhatikan bu-daya lokal. "Saat peserta munas pulangkembali ke daerahnya masing-masingdiharapkan akan membawa pencera-han kepada masyarakat. Perhatian ter-hadap pengembangan kearifan budayalokal harus terus-rnenerus dilakukan,"katanya.

"Kearifan lokal dipandang lebihefektif untuk menjadi solusi meng-hadapi persoalan globalitas. Upaya un-tuk kembali ke akar budaya di masing-masing daerah harus menjadi pijakandalam menyelesaikan persoalan padamasa kini dan masa mendatang,' ujarAnggy Endrawan, Ketua Panitia Mu-nas Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sas-tra Daerah Indonesia (Imbasadi).

menjulang dan bisa mencapai visi misiserta kearifan global," kata Yudi Latif

Prof Cece menambahkan, identitasbangsa sangat erat kaitannya denganbahasa. Bahasa adalah eksistensibangsa, bahkan manifestasi darikedaulatan dan kebudayaan bangsa."Sangat disayangkan andai kata glo-balisasi ini sampai meminggirkan bu-daya lokal yang kita miliki, termasukbahasa di dalamnya," ujamva.

Namun, Prof Cece tidak bisamenarnpik bahwa arus globalisasisangat besar pengaruhnya terhadap ek-sistensi budaya lokal. Hal ini menye-babkan, bahasa lokal harus bisamenyesuaikan diri dengan kemajuanzaman. "Seperti ekspresi dalam bahasaSunda, kudu ngindung ka waktu,ngabapa ka jaman," ujarnya menarn-bahkan.

Selain seminar nasional, ada jugakegiatan Temu Ilmiah dengan tema"Eksistensi Budaya Lokal dalam RanahGlobalisasi", pertunjukan wayanggolek dengan dalang Sukma yangmerupakan mahasiswa Sastra SundaFIB Unpad, musyawarah nasional Irn-basadi, Gebyar Budaya Nusantara,Gelar Seni Budaya Nusantara, danWisata Budaya.

Kegiatan tahunan ini dilatarbe-==~===-~~~--~~==~~~~~=

(

FAT1H ZAM

Dari kanan) Prof Or Cece Sobarna (Guru Besar Fakulras Ilmu Budaya Unpad) , Rahmat Sopian MHum (moderator) , Syarif Bas-taman, SH, MBA (Anggota DPR RI), Yudi Larif, PhD (Direktur Eksekurif Reform Institute) dalam seminar nasional "GlobalisasiDalom Sudut Pandang Budaya Lokal". Seminar ini merupakan rangkaian dari kegiatan Munas Imbasadi.*

1<llplnl Humas Unpad 2012