PikiranRakyat -...

2
Pikiran Rakyat o Selasa 23 18 19 4 5 20 o Rabu o Kamis • Jumat 0 Sabtu 0 Minggu 6 21 7 22 8 9 10 11 12 13 14 15 16 23 24 25 S 27 28 29 30 31 o Mar OApr OPeb OMei Makna Simbolis Seren Taun Cigugur Oleh YUNI MOGOT-PRAHORO M ASYARAKAT In- donesia merupa- kan masyarakat majemuk yang berasal dari beraneka ragam latar bela- kang sosial budaya, suku bangsa, adat istiadat, bahasa, dan agama, yang semuanya berpuncak kepada budaya spi- ritual. Tidak dapat dirnungkiri bahwa beragam budaya di In- donesia merupakan hasil kar- ya cipta, rasa, dan karsa ma- nusia yang telah menjadi sum- ber kekayaan budaya bangsa Indonesia. Suku Sunda merupakan su- ku kedua terbesar di pulau Ja- wa, memiliki keunikan kara- teristik yang tecermin dari ke- budayaan yang mereka miliki dari segi agama, bahasa, mata pencaharian, kesenian, dan se- bagainya. Pada dasarnya, selu- ruh kehidupan suku Sunda di- tujukan untuk memelihara ke- seimbangan alam semesta. Ke- seimbangan spiritual diperta- hankan melalui upacara-up- acara adat, sedangkan keseim- bangan sosial dipertahankan dengan sikap yang toleran atau lebih mengutamakan ketente- raman dan keharmonisan da- lam bermasyarakat. . Bagi masyarakat agraris di Cigugur, Kuningan, Upacara Seren Taun merupakan salah satu bentuk dari upacara adat yang dimaknai sebagai ungka- pan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil pa- nen yang diterima pada tahun yang akan berlalu, serta mem- ohon berkah dan perlindung- an-Nya untuk tahun yang akan datang. Keunikan Upa- cara Seren Taun di Cigugur terletak pada makna dari sim- bol-simbol yang mereka sam- paikan. Mulai dari arak-arak- an pembuka acara sampai de- ngan puncaknya, yaitu up a- cara nutu, keseluruhan aktivi- tas peserta upacara sarat de- ngan berbagai simbol dan pe- san yang penuh makna. Sebagaimana dituturkan Ba- pak Djatikusumah selaku se- sepuh masyarakat adat Cigu- gur, "padi" merupakan objek utama dalam ritus Seren Taun. Padi dimaknai sebagai sumber kehidupan yang merupakan sumber bahan utama masya- rakat Cigugur. Padijuga digu- nakan sebagai perlambang Dewi Pohaci (Dewi Sri) yang Kliping Humas Unpad 2010 melegenda dalam masyarakat agraris di tatar Pasundan, se- bagai perlambang kesuburan yang memberikan sikap welas asih dalam bentuk pangan yang melimpah bagi keber- langsungan hidup manusia. Puncak Upacara Seren Taun yang dilaksanakan setiap tang- gal 22 Rayagung (menurut perhitungan tahun Sunda), bu- kanlah tanpa makna. Bilangan 22 dimaknai sebagai rangkaian bilangan dua puluh yang me- nunjukkan 20 sifat wujud ma- nusia, yang terdiri atas darah, hati, empedu, usus, tulang, sumsum, kulit, bulu, kuku, rambut, daging, urat, otak, paru-paru, limpa, mamaras, lemak, lambung, ginjal, dan jantung yang membentuk satu kesatuan jirin (raga), jisim (nurani), dan pengakuan diri (aku) sebagai manusia. Se- mentara bilangan dua meng- acu pada sikap dasar kesatuan yang sudah menjadi hukum adikodrati dari segala unsur alam yang diciptakan berpasa- ngan. Misalnya siang dan ma- lam, suka dan duka, sedih dan bahagia, juga pria dan wanita. Masuknya berbagai ajaran agama ke wilayah Cigugur se- dikit banyak memengaruhi sis- tern tradisi budaya yang telah ada sebelumnya. Ajaran-ajaran tersebut selanjutnya menjadi pedoman para peserta komu- nikasi untuk menyempurna- kan dan memperkuat nilai, norma, kebiasaan, dan adat dalam masyarakat Cigugur. Konsepsi tentang integrasi ni- r

Transcript of PikiranRakyat -...

Page 1: PikiranRakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/11/pikiranrakyat... · ruh kehidupan suku Sunda di-tujukan untuk memelihara ke-seimbangan alam semesta.

Pikiran Rakyato Selasa

2 318 19

4 520

o Rabu o Kamis • Jumat 0 Sabtu 0 Minggu

621

722

8 9 10 11 12 13 14 15 1623 24 25 S 27 28 29 30 31

oMar OAprOPeb OMei

Makna Simbolis Seren Taun Cigugur

Oleh YUNI MOGOT-PRAHORO

M ASYARAKAT In-donesia merupa-kan masyarakat

majemuk yang berasal dariberaneka ragam latar bela-kang sosial budaya, sukubangsa, adat istiadat, bahasa,dan agama, yang semuanyaberpuncak kepada budaya spi-ritual. Tidak dapat dirnungkiribahwa beragam budaya di In-donesia merupakan hasil kar-ya cipta, rasa, dan karsa ma-nusia yang telah menjadi sum-ber kekayaan budaya bangsaIndonesia.

Suku Sunda merupakan su-ku kedua terbesar di pulau Ja-wa, memiliki keunikan kara-teristik yang tecermin dari ke-budayaan yang mereka milikidari segi agama, bahasa, matapencaharian, kesenian, dan se-bagainya. Pada dasarnya, selu-ruh kehidupan suku Sunda di-tujukan untuk memelihara ke-seimbangan alam semesta. Ke-seimbangan spiritual diperta-hankan melalui upacara-up-acara adat, sedangkan keseim-bangan sosial dipertahankandengan sikap yang toleran ataulebih mengutamakan ketente-raman dan keharmonisan da-lam bermasyarakat.. Bagi masyarakat agraris di

Cigugur, Kuningan, UpacaraSeren Taun merupakan salahsatu bentuk dari upacara adatyang dimaknai sebagai ungka-pan syukur kepada TuhanYang Maha Esa atas hasil pa-

nen yang diterima pada tahunyang akan berlalu, serta mem-ohon berkah dan perlindung-an-Nya untuk tahun yangakan datang. Keunikan Upa-cara Seren Taun di Cigugurterletak pada makna dari sim-bol-simbol yang mereka sam-paikan. Mulai dari arak-arak-an pembuka acara sampai de-ngan puncaknya, yaitu up a-cara nutu, keseluruhan aktivi-tas peserta upacara sarat de-ngan berbagai simbol dan pe-san yang penuh makna.

Sebagaimana dituturkan Ba-pak Djatikusumah selaku se-sepuh masyarakat adat Cigu-gur, "padi" merupakan objekutama dalam ritus Seren Taun.Padi dimaknai sebagai sumberkehidupan yang merupakansumber bahan utama masya-rakat Cigugur. Padijuga digu-nakan sebagai perlambangDewi Pohaci (Dewi Sri) yang

Kliping Humas Unpad 2010

melegenda dalam masyarakatagraris di tatar Pasundan, se-bagai perlambang kesuburanyang memberikan sikap welasasih dalam bentuk panganyang melimpah bagi keber-langsungan hidup manusia.

Puncak Upacara Seren Taunyang dilaksanakan setiap tang-gal 22 Rayagung (menurutperhitungan tahun Sunda), bu-kanlah tanpa makna. Bilangan22 dimaknai sebagai rangkaianbilangan dua puluh yang me-nunjukkan 20 sifat wujud ma-nusia, yang terdiri atas darah,hati, empedu, usus, tulang,sumsum, kulit, bulu, kuku,rambut, daging, urat, otak,paru-paru, limpa, mamaras,lemak, lambung, ginjal, danjantung yang membentuk satukesatuan jirin (raga), jisim(nurani), dan pengakuan diri(aku) sebagai manusia. Se-mentara bilangan dua meng-acu pada sikap dasar kesatuanyang sudah menjadi hukumadikodrati dari segala unsuralam yang diciptakan berpasa-ngan. Misalnya siang dan ma-lam, suka dan duka, sedih danbahagia, juga pria dan wanita.

Masuknya berbagai ajaranagama ke wilayah Cigugur se-dikit banyak memengaruhi sis-tern tradisi budaya yang telahada sebelumnya. Ajaran-ajarantersebut selanjutnya menjadipedoman para peserta komu-nikasi untuk menyempurna-kan dan memperkuat nilai,norma, kebiasaan, dan adatdalam masyarakat Cigugur.Konsepsi tentang integrasi ni-

r

Page 2: PikiranRakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/11/pikiranrakyat... · ruh kehidupan suku Sunda di-tujukan untuk memelihara ke-seimbangan alam semesta.

lai-nilai agama ataupun adatSunda dalam kehidupan se-hari-hari masyarakat Cigugur,berupa cara dan ciri orangSunda ini mengandung maknabagaimana individu sebagaimanusia ciptaan Tuhan mern-perlakukan manusia lain danlingkungan sekitar denganmenghargainya sebagai sesa-ma ciptaan Tuhan.

Keunikan Upacara SerenTaun di Cigugur yang saratdengan seni dan budaya Sun-da ini bukan hanya terletakpada makna dari simbol-sim-bol yang mereka bawakan,tetapi juga tampak pada ke-bersamaan warga dari bera-gam masyarakat adat yang te-tap hidup dan berkembang dinusantara yang biasanya turuthadir untuk memeriahkanUpacara Seren Taun di Cigu-gur, yang tahun ini digelar 24-29 November 2010.

Proses komunikasi sosial an-tarkelompok di Cigugur me-libatkan proses-proses sosialyang beranekaragam, yang pa-da akhirnya turut menyusununsur-unsur dinamis dari diridan masyarakat. Komunikasiantarwarga yang berlangsungdalam aktivitas keseharian ma-syarakat di Cigugur telah mem-bentuk wajahnya tersendiriyang mewarnai kehidupan me-reka sehari-hari, Komunikasiantarwarga di Cigugur dapatdilihat sebagai suatu konstruk-si dari interaksi yang terjadidan merupakan suatu tindakanbersama di antara mereka.

Dari uraian tersebut, tecer-

min ciri utama orang Sundadalam hubungan sosial kema-syarakatan yang senantiasamengedepankan hubunganyang harmonis, serta tidak me-mentingkan diri sendiri. Rang-kaian Upacara Seren Taun me-munculkan keyakinan orangSunda, di dalam ruang danwaktu (alam) terhampar berba-gai keberagaman bukan untukdihancurkan, melainkan digu-nakan sebagai dasar yang mestidibangun untuk menggalangpersatuan. Dalam lingkunganhidup tempat manusia salingberinteraksi, senantiasa harusmenjalin simbiosis mutualismeyang berelasi secara harmonisdi antara alam, manusia, danTuhan, sesuai tema Seren Taun2010, "Ngatik din, NgarawatBuwana, Ngabdi ka Sang-hyang."

Melihat keharmonisan da-lam keberagaman yang ada,Cigugur laksana "miniatur nu-santara" sejalan dengan kon-sep Bhinneka Tunggal Ikayang senantiasa menghargaiperbedaan suku, ras, agama,dan antargolongan. Semogakehidupan masyarakat di kakigunung tertinggi di Jawa Ba-rat ini dapat menjadi cerminkita bersama dalam bersikapdan memelihara hubunganyang harmonis dengan sesa-ma manusia di mana pun kitaberada.***

Penulis, mahasiswa S-3Program Studi Ilmu Komu-nikasi Universitas Padjadja-ran Bandung.