Post on 25-Sep-2015
description
PERHITUNGAN CADANGAN
A. UMUM Perhitungan cadangan merupakan keinginan dari Explorasi,yaitu pengukuran / pemetaan sampling dan olah data. Explorasi adalah suatu kegiatan untuk
mengetahui dan memastikan letak dan posisi suatu bahan galian, bentuk, sifat fisik dan kimia, serta nilai ekonomis dari suatu bahan galian.
Bahan Galian adalah segala sesuatu, baik padat maupun bukan padat, organik atau un organik yang terdapat di alam, berguna untuk kepentingan umat manusia.
Bahan galian dapat berupa mineral atau bukan mineral.
Mineral adalah Bahan padat yang terdapat di Alam, mempunyai bentuk dan sistim kristal tertentu, sifat fisik dan kimia tertentu.
1. Air
2. Minyak Bumi
3. Gas
4. Batu Bara
Bahan Galian Industri (Bahan Galian Golongan C)
1. Pasir
2. Kapur
3. Tanah Liat
4. Dll.
Bahan Galian Bukan Mineral
B. SUMBER DAYA DAN CADANGAN
Sumber daya yang disebut juga RESOUCES adalah
keberadaan endapan bahan galian di alam yang
dapat dikembang menjadi cadangan.
Sedangkan CADANGAN atau RESERVES atau
DEVOSITE adalah keberadaan endapan suatu bahan
galian di alam yang letak dan posisinya sudah
diketahui, bentuk, sifat fisik dan kimia, serta nilai
ekonomisnya juga sudah diketahui, melalui penelitian
explorasi, yang segera dapat di tambang.
Sumber Daya /Resources di Kelompokkan menjadi :
1. Sumber Daya Terduga /Inferred Resources
Yaitu Sumber Daya yang keberadaannya ditentukan berdasarkan Interpretasi dengan Gride Acak atau pengambilan sample tingkat kepercayaan 40% (Indicated Resources).
2. Sumber Daya Tereka (Indicated Resources)
Yaitu : Sumber daya sudah diyakini keberadaannya, tapi pemboran masih dalam jarak jauh (Non Standart Gride) Dengan tingkat kepercayaan 60%.
3. Sumber Daya Terukur (Measured Resources)
Sumber Daya yang kadar dan jumlahnya sudah di hitung dengan nyata, Gride pemboran sudah Standart, Model Geologinya dapat dinyatakan dengan jelas dan tingkat kepercayaan yang sudah di atas 80% .
C. CADANGAN / RESERVES / DEVOSITE
Cadangan reserves/Devosite adalah keberadaan
suatu bahan galian di alam, letak, posisi, bentuk, sifat
fisik, kimia serta nilai ekonomisnya sudah diketahui
dengan jelas.
Cadangan dibagi Beberapa Kelompok :
1. Cadangan Tereka (Probable Reserves)
Cadangan hasil penafsiran Geologi yang rinci dari
hasil pengambilan contoh bor dalam gride yang
belum standart dengan tingkat kepercayaan 60%
saja.
2. Cadangan Terbukti (Proven Reserves)
Cadangan yang sudah terbukti keberadaanya, hasil
olah data kegiatan explorasi, gride pemborannya
sudah standart dan tingkat kepercayaan mencapai
80%.
3. Cadangan Tertambang
Cadangan yang secara Tehnis-ekonomis sudah dapat langsung di tambang, setelah dilakukan studi kelayakan dengan mempertimbangkan beberapa variable antara Rain Cut Off Grade, Stripping Ratio, Studi lingkungan dan cuaca serta aspek sosial, hukum dan akan menguntungkan bila di tambang.
Yang dimaksud memberi keuntungan di sini adalah memberi keuntungan kepada coorporate yang menambang, kepada negara atau pemerintah daerah setempat dan kepada masyarakat sekitar tambang tersebut.
Cadangan tertambang tingkat kepercayaan sudah mencapai 100%, Gride pemboran sudah standart dan apabila perlu dapat dilakukan cek bor untuk lebih meyakinkan.
D. TEKNIK PERHITUNGAN CADANGAN
Perhitungan Cadangan dimulai dari perhitungan kekayaan lobang bor.
Kekayaan lobang bor yang dikenal dengan TDH (Timah Dihitung) adalah beberapa banyak kandungan logam timah yang terkandung tiap-tiap meter kubik timah pada lubang bor tersebut.
Kekayaan lobang bor dapat dihitung dengan
rumus :
TDH : Kekayaan Cabang Bor
Jml Berat Consenrate : Jumlah Berat Contoh Timah dari
Hasil Pemboran Lapis Perlapis
% SM : Kadar logam timah yang terkandung dari contoh
yang diambil lapis perlapis
KB : Koofisien bor adalah besar angka yang didapat
dari pembagian satu perluas penampang sepatu
pipa.
D : Tebal lapisan atau tebal (dalam) lobang bor.
(meter)Dalam
KBSm%ConsBeratJumlahTDH
Contoh Perhitungan KB
Diameter sepatu pipa = 113 MM (1,13 DM)
Luas Penampang sepatu pipa = L
997,001,1
1
01,1
11311314,34
1
4
1
2
2
KB
DmL
L
DTLL
Contoh Perhitungan Kekayaan Lobang Bor
Berat contoh Consenrate Bor 100 Grm
Diameter sepatu pipa yang dipakai 113 mm (1,13 Dm)
KB = 0,997
Tebal Lapisan 0,9 m (9 Dm)
Kadar Sn 15%
Hitung TDH pada lapisan tersebut !
Hitung :
31000/6,16
66,19
997,0%15100
.9
997,0%15100
%
mKWTTDH
Liter
GrTDH
dm
SngrTDH
d
KbSnConsGrmTDH
CONTOH PERHITUNGAN KEKAYAAN
LOBANG BOR
Ladis No. 2 10 Gr Cons. % Sn = 10 %
Ladis No. 3 20 Gr Cons % Sn = 15%
Ladis No. 6 150 Gr Cons % Sn = 25%
Dalam lubang Bor = 10 m
Sejam pipa = 113 mm
KB = 0,997
Hitung TDH Lobang Bor tersebut!
1
2
3
4
5
6
Kong
10 gr. 10% Sn
20 gr. 15% Sn
150 gr. 25% Sn
Hitung :
D
KbSm)%(ConsTDH:Rumus
Perhitungan : Lapis 2. 10 gr x 10% = 1 gr Lapis 3. 20 gr x 25% = 3 gr Lapis 6. 150 gr x 25% = 37,5 gr Jumlah = 41,5 gr
1000m4,1KwtSn/Litergr0,41
dm100
0,99741,5TDH 3
331000m
Kwt10
m1000
Kg1000Kg/MR/L9
E. LUAS PENGARUH LOBANG BOR
Perhitungan cadangan timah Plecer/Alluvial memakai
methode setengah luas pengaruh lobang bor.
Yang dimaksud luas pengaruh lobang bor adalah luas
suatu daerah, di mana pada titik pada luas pengaruh
diwakili oleh lobang bor tersebut, baik kandungan
timahnya maupun data lobang bor lainnnya.
CARA MENENTUKAN LUAS PENGARUH
LOBANG BOR
1. Pada lobang bor dengan jarak teratur dan sama jaraknya.
Jarak lobang bor dibagi dua sama panjang, kemudian hubungkan dengan perpotongan titik-titik tersebut secara tegak lurus, luas pengaruh akan membentuk empat persegi yang teratur.
- Lobang bor dengan jarak 40 m x 40 m2 akan membentuk empat persegi panjang dengan luas 1.600 m2.
Contoh : Luas Pengaruh Gride Lobang Bor
Teratur.
Luas Pengaruh
Lobang Bor A
2. Pada Lobang bor dengan Gride 216 2AG,
yang teratur
Cara menentukannya sama dengan di atas bentuk luas pengaruh akan membentuk sampul surat.
Contoh :
Luas Pengaruh
Lobang Bor B
B
3. Pada Lobang Bor dengan Gride yang Tidak
Teratur.
Apabila pemboran dilakukan dengan Gride atau jarak yang tidak teratur, maka luas pengaruh yang dihasilkan akan membentuk luas pengaruh dengan pola segi banyak.
- Ukur jarak lobang bor yang terdekat dan ukur jaraknya dan bagi dua sama rata.
- Hubungkan titik-titik jarak kedua lobang bor sama rata tadi secara tegak lurus.
- Maka akan terbentuk bidang dengan pola segi banyak.
Contoh : Luas Pengaruh Lobang Bor Gride Tidak
Teratur
Luas Pengaruh Lobang Bor C dengan pola segi banyak
F. MENENTUKAN LUAS DARI LUAS PENGARUH LOBANG BOR
Luas dari luas pengaruh Lubang Bor di sebut LDH = Luas Dihitung.
- Untuk polas lobang bor dengan gride teratur LDH = Perkalian jarak lobang bor tersebut.
Contoh : Grid Lobang Bor 40 x 40 m2, maka luas dari luas pengaruhnya adalah 1.600m2.
- Tapi untuk lobang bor dengan pola tidak teratur menghitung luas dari luas pengaruh ada dua cara :
1. Dengan mempergunakan alat bantu plani meter.
2. Dengan mempergunakan alat bantu gride meli - meter.
D
Skala 1 : 2.000
Gride 100 x 100m2
Contoh :
Luas dari luas pengaruh lobang bor Dx. Adalah :
Skala Peta 1 : 2000
1cm2 = 400m2
Jumlah Gride pada luas pengaruh
Lobang bor D adalah 25 m2
Luas dari luas pengaruh lobang bor D adalah
=25 x 400 = 10000 m2
F. ISI ATAU VOLUME TANAH PADA DAERAH
PENGARUH LOBANG BOR
Isi atau volume tanah pada daerah pengaruh disebut. IDH = Isi Dihitung.
Rumus . IDH = LDH x DDH
IDH = Isi Dihitung
LDH = Luas Dihitung = Luas
Daerah Lobang Bor pada Daerah
Pengaruh tersebut
Contoh :
1. Gride/Jarak Lobang = 40m x 40m2
2. Luas Daerah Pengaruh = 1.600m2
3. Dalam Lobang Bor = 10m
Maka Isi Tanah Dihitung adalah :
IDH = LDH x DDH
IDH = 1600m2 x 10m
IDH = 16000m3
Jadi Volume tanah / IDH yang diduga ada timah adalah 16000m2
G. MENENTUKAN KANDUNGAN TIMAH PADA
DAERAH PENGARUH LOBANG BOR
IDH = LDH x DDH m3
TDH = Kekayaan Lobang Bor dalam Kg/m3 atau Kwt/1000m3
Contoh Perhitungan :
Jarak Lobang Bor. 40 x 40m2
Kekayaan Lobang Bor. 1,2 Kg/m3 atau 12 kwt/1000m3
Dalam Lobang Bor. 12 m
Hitung kandungan timah pada daerah pengaruh lobang bor tersebut !
PDH = IDH x TDH
Hitung :
PDH = IDH x TDH
PDH = LDH x DDH x TDH
PDH = 1600m2 x 12m x 1,2 Kg/m2
PDH = 19200m3 x 1,2 Kg/m3
PDH = 19200 x 1,2 kg
PDH = 22040 Kg = 22,04 Ton. SN
H. MENGHITUNG CADANGAN TIMAH YANG
TERSEDIA PADA DAERAH/ WILAYAH EXPLORASI
Seperti sudah dibicarakan terdahulu, kegiatan explorasi meliputi :
1. Pengukuran/Pemetaan
2. Sampling/Pemboran
3. Olah Data
Setelah kegiatan explorasi pada suatu daerah selesai dikerjakan, tersedia hasil oleh data antara lain :
1. Peta Bor
2. Peta Corral dan Essay
3. Olah Data
1. PETA BOR
Peta yang menunjukkan keberadaan atau koordinat posisi lubang terhadap sistem koordinat yang dipakai pada peta bor ini di cantumkan :
- Wilayah :
- Daerah :
- Lapangan :
- Sifat Pemboran :
- Skala Peta :
- Koordinat tiap nomor lobang yang disesuaikan dengan sistem koordinat yang dipakai.
- Ketinggian permukaan tanah terhadap permukaan air laut rata-rata.
- Kedalaman Lobang Bor
- Ketinggian kong terhadap muka laut rata-rata
- Jenis Kong
- Kekayaan lubang Bor
2. Data Corral dan Essay
Data Corral, yaitu Data bor yang disajikan pada suatu daerah secara Horizontal / Lateral, paa suatu daerah meliputi :
- Nomor lubang bor
- Nomer Lintang Bor (Untuk bor darat, untuk pemboran laut tidak dicantumkan No. Lintang)
- Tanggal/Bulan/Tahun Pemboran
- Ketinggian permukaan lobang bor terhadap TLR.
- Dalam lobang bor sampai kong.
- Ketinggian kong terhadap TLR.
- Jenis Kong
- Besar Kekayaan Lobang Bor.
DATA ESSAY
Yaitu data bor yang disajikan secara vertikal, meliputi,
- Nomer lubang bor
- Ketinggian air terhadap permukaan tanah.
- Ketinggian air terhadap TLR.
- Diterminasi jenis lapisan tanah yang dibor, mulai dari
permukaan sampai kong.
- Batas pengambilan contoh tanah yang dibor.
(Sambungan) DATA ESSAY
- Kandungan mineral yang didapat dari contoh tanah
yang dibor, meliputi berat consentrate dan
prosentase kadar Sn pada consentrate tersebut dan
besar butir mineral cassiterite yang dominan.
- Ketebalan/kedalaman bor.
- Jenis Kong
- Ketinggian Kong terhadap TLR.
3. PETA CADANGAN
Peta cadangan adalah peta yang menyajikan informasi cadangan yang didapat pada suatu daerah yang diexplorasi / bor, meliputi kekayaan masing - masing lobang bor dan distribusi penyebaran kekayaan secara lateral dan jumlah cadangan yang tersedia.
Peta cadangan, sebenarnya hampir sama dengan peta bor, pada peta bor menyajikan semua titik/lobang bor yang sudah di bor, pada peta cadangan, peta bor yang sudah diblok (dibatasi/linesasi) lobang-lobang bor yang mengandung yang mengandung timah untuk dihitung kandungan/kekayaan timahnya.
4. MENGHITUNG CADANGAN PADA DAERAH YANG
DISELEKSI DI EXPLORASI/BOR
Blok atau batasi/linenisasi, lobang-lobang bor yang bertimah, untuk perhitungan cadangan di ambil 0,051 Kg/M3 , tapi untuk peta rencana kerja tambang baik tambang darat maupun KK diambil > 0,10 Kg/M3
Hitung luas daerah yang bertimah (LDH).
Hitung Rata-rata dalam Lobang Bor yang Bertimah (DDH).
Hitung jumlah volume tanah yang bertimah (IDH).
Hitung rata-rata kekayaan lobang bor yang bertimah (TDH).
Jumlah Produksi Timah yang terkandung dapat dihitung, dengan rumus :
PDH = IDH X TDH
IDH = LDH X DDH
PDH = (LDH X DDH) X TDH
PDH = Jumlah Cadangan yang dihitung dalam Ton
IDH = Isi tanah yang dihitung, di duga mengandung timah dalam meter kubik
Sambungan Rumus
LDH = Luas daerah yang sudah di blok, yang di duga mengandung timah (meter) dalam rata-rata lobang bor yang bertimah dapat dihitung dengan metode geostatistik dengan alat bantu milimeter gride.
TDH = Adalah jumlah rata-rata kekayaan timah dari lobang-lobang bor yang sudah diblok kekayaan rata-rata dapat dihitung dengan metode geostatistik seperti menentukan kedalaman rata-rata (DDH)
Contoh Perhitungan :
Luas daerah yang mengandung timah 260.000m2.
Kedalaman rata - rata lobang bor yang mengandung timah. Setelah dihitung dengan Methode Geostatistik adalah 16 meter sampai kong.
Kekayaan rata-rata lobang bor yang bertimah adalah 0,41 kg/m3.
Hitung jumlah cadangan yang tersedia?
Hitung :
Hitung :
PDH = IDH x TDH
PDH = (LDH x DDH) x TDH
PDH = (260.000m2 x 16m) x 0,41 Kg/m3
PDH = 4.160.000m3 x 0,41 Kg/m3
PDH = 1.705.600 Kg
PDH = 1.705,6 Ton SN
TDH : pdh /idh * 1000
I. Manfaat dari Perhitungan Cadangan
Dapat informasi yang jelas dari jumlah cadangan
yang terkandung pada suatu daerah, meliputi :
Jumlah kandungan
Letak dan posisi
Jenis mineral yang dominan
Ukuran/grain size yang dominan
Pola penyebaran
Dari informasi / data di atas dapat ditentukan :
1. Methode tehnik tambang yang akan dipakai.
2. Kapasitas Tambang
3. Sripping Ratio
4. Cut Off Grade
5. Keuntungan yang akan didapat