Perdarahan Tr 1

Post on 29-Jan-2016

237 views 0 download

description

perdarahan trimester 1 kehamilan

Transcript of Perdarahan Tr 1

PERDARAHAN PADA KEHAMILAN MUDA

Pendahuluan

•Penyebab utama kematian maternal adalah disebabkan oleh 3 hal yang pokok yaitu perdarahan dalam kehamilan, preklampsi/eklamsi dan infeksi (3,5,6).

•masa sekarang oleh perkembangan pertambahan jumlah tenaga medis terutama dokter kebidanan yang banyak maka kasus tersebut diatas telah menurun, tetapi kematian ibu akibat perdarahan masih tetap sebagai

PERDARAHAN KEHAMILAN TRIMESTER 1

•ABORTUS

•KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

•MOLLA HYDATIDOSA

ABORTUS

•Definisi : berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan berusia 20 minggu dimana kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.

•Masalah :

- perdarahan bercak s/d sedang

- perdarahan masif/hebat

PRINSIP DASAR

•Abortus spontan : abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. ( keguguran / miscarriage).

•Abortus buatan : abortus yang terjadi akibat intervensi ttt yang bertujuan untuk mengakhiri kehamilan (pengguguran, aborsi, abortus provokatus).

JENIS ABORTUS

• Abortus imminens : perdarahan bercak yang menunjukan ancaman thd kehamilan• Abortus insipiens : perdarahan dgn hasil konsepsi di dlm cavum uteri, dimana abortus sedang berlangsung.• Abortus inkomplit : perdarahan dimana hasil konsepsi telah keluar(sebagian) dari cavum uteri.• Abortus komplit : perdarahan dimana seluruh hasil konsepsi telah keluar dr cavum uteri.

•Abortus infeksiosa : abortus yang disertai komplikasi infeksi, yang oleh karena penyebaran kuman/toksin dlm sirkulasi maupun cavum peritoneum dapat menimbulkan septikemia, sepsis atau peritonitis.•Retensi janin mati (Missed abortion) : perdarahan pada kehamilan muda disertai retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 mg/ lebih.•Abortus risiko tinggi (unsafe abortion) : upaya terminasi oleh pelaksana tanpa keahlian dan prosedur standar yang aman.

DIAGNOSA

• Tanda-tanda kehamilan

• Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, serta suhu badan normal atau meningkat.

• Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi.

• Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus.

Pemeriksaan ginekologi

• Inspeksi vulva: perdarahan pervaginam ada/tidak jaringan hasil konsepsi, tercium/tidak bau busuk dari vulva.• Inspekulo: perdarahan dari kavum uteri ostium uteri

terbuka atau sudah tertutup, ada/tidak jaringan keluar dari ostium, serta ada/tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.• VT: porsio terbuka /tertutup,teraba atau tidak jaringan

dalam kavum uteri, besar uterus sesuai /lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, dan kavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• DPL

• TES KEHAMILAN

• USG

PENANGANAN SPESIFIK

• Abortus imminens :

- Tirah baring- PROGESTERON 10mg

- Tidak melakukan hub suami isteri.

- Lakukan ANC terjadwal dan kaji ulang

perdarahannya.

- Bila perdarahan tetap berlangsung

lakukan USG untuk tentukan diagnose

•Abortus insipiens :•Atasi perdarahan• Prinsip hasil konsepsi harus dikeluarkan•Metode pengeluaran didasarkan pada

usia gestasi dapat dengan AVM (aspirasi

vakum manual) atau D&K (dilatasi dan

kuretase), atau dengan induksi persalinan

•Abortus inkomplit :

- Kenali dan atasi setiap komplikasi (perdarahan hebat, syok, infeksi/sepsis).

- Pengeluaran sisa hasil konsepsi bisa

secara digital manuil/cunam ovum atau

AVM atau D&K

•Abortus komplit :

- berikan tablet ergometrin 3 x 1 tbl/hr

bila kondisi baik.

- beri antibiotik bila ada tanda infeksi.

- beri tablet sulfas ferosus/ transfusi

sesuai tingkat anemia.

•Abortus infeksiosa : - kasus dgn risiko tinggi terjadi sepsis. - lakukan resusitasi cairan dan antibiotik sebelum merujuk. - kalau perlu beri ATS. - segera lakukan kuretase pada RS dgn perlindungan antibiotik spektrum luas - risiko perforasi tinggi.

Missed abortion :

• Bila terdapat hipofibrinogenemia siapkan darah segar atau fibrinogen.

• kehamilan <12 mgg pasang laminaria selama 12 jam lalu dilakukan dilatasi serviks dengan dilatator Hegar. Kemudian hasil konsepsi diambil dengan cunam ovum lalu dengan kuret tajam.

• kehamilan >12 minggu Infus intravena oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% sebanyak 500 ml mulai dengan 20 tetes per menit dan naikkan dosis sampai ada kontraksi uterus. Oksitosin dapat diberikan sampai 10 IU dalam 8 jam. Bila tidak berhasil, ulang infus oksitosin setelah pasien istirahat satu hari.

• Bila tinggi fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan hasil konsepsi dengan menyuntik larutan garam 20% dalam kavum uteri melalui dinding perut.

MOLLA HYDATIDOSA

•Prinsip dasar :kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi fili koriales disertai degenerasi hidrofik. Uterus melunak dan berkembang lebih cepat dari usia gestasi yang normal, tdk dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian anggur (Honney comb app)

MASALAH

•Perdarahan pada kehamilan muda yang disertai dengan gejala preeklampsia.•Risiko tinggi untuk terjadi keganasan (koriokarsinoma).

PENANGANAN UMUM

•Diagnosa dini akan menentukan prognosa.• Pemeriksaan USG sangat membantu DX. Kecurigaan bila : perdarahan tidak teratur/ spoting, ketidaksesuaian usia kehamilan dan besar uterus, perlunakan serviks dan korpus uteri, tidak ada ballotment atau DJJ.• Lakukan pengosongan uterus dgn segera.•Antisipasi komplikasi (krisis tiroid, eclampsia, perdarahan hebat, perforasi uterus).• Lakukan pengamatan lanjut min 1 thn paskaevakuasi

PENILAIAN KLINIK

•Hampir selalu disertai pembesaran uterus dan peningkatan kadar hCG.

•Gejala klinik mirip kehamilan muda dan abortus imminens, tapi mual muntah lebih hebat, sering disertai gejala preeklampsia.

•Diagnosa dengan USG sangat membantu.

•Diagnosa pasti bila didapatkan jaringan molla baik ekpulsi spontan maupun biopsi.

PENANGANAN KHUSUS

•Perbaiki KU•Evakuasi jaringan mola•Terapi profilaksis dengan sistostatika•Follow up pasca tindakan

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU• Prinsip dasar: Kehamilan dimana setelah fertilisasi, implantasi

terjadi diluar endometrium cavum uteri.

• Kehamilan ektopik :

- kehamilan ektopik

- Ruptura disebut kehamilan ektopik terganggu

MASALAH

• Perdarahan pada kehamilan muda disertai syok dan anemia yang tidak sebanding dengan jumlah perdarahan yang keluar

•Upaya diagnosis sangat tergantung dari belum/sudah terganggunya kehamilan ektopik.

• Setelah episode mirip gejala abortus pada umumnya, terjadi gangguan mendadak yang diikuti memburuknya kondisi pasien secara cepat.

PENANGANAN UMUM

• Ingat kehamilan muda dgn gejala nyeri (trias KE : wanita usia reproduktif, amenoroe, nyeri abdomen) pikirkan KE.

•Upayakan untuk menegakan diagnosa.

• KE (T) : memerlukan penanganan segera

• Perdarahan bisa sangat banyak sehingga diperlukan penyediaan darah pengganti.

• Jenis tindakan tergantung upaya penyelamatan jiwa dan konservasi reproduksi.

PENILAIAN KLINIK

• Diagnosa KE (yang blm terganggu)

- tanda kehamilan muda amenorea, mual muntah

- nyeri perut bawahyg tidak khas

- adanya massa lunak di adneksa.

- nyeri goyang portio.

•Kehamilan ektopik yang terganggu

- selain tanda kehamilan muda / abortus

imminens juga ditemui gawat darurat dan

abdominal akut : pucat/anemis,

kesadaran turun, syok (hipovolemik),

perut cembung, nyeri perut, nyeri goyang

portio. Teraba massa lunak di adneksa

- perdarahan pervaginam

•Diagnosa pasti : Kuldosentesis/Dauglas pungsi.

PENANGANAN

• Setelah diagnosa ditegakkan lakukan tindakan operatif gawat darurat.• Ketersediaan darah pengganti bukan jadi syarat

tindakan operatif, sumber perdarahan harus dihentikan.• Resusitasi cairan untuk upaya stabilisasi.• Tindakan sesuai upaya penyelamatan jiwa dan

konservasi reproduksi.• Pemberian antibiotik berkaitan dgn hubungan KE dgn

gangguan fungsi transportasi tuba oleh infeksi.• Atasi anemia sesuai kebutuhan.

KONSELING PASCA TINDAKAN•Kelanjutan fungsi reproduksi.

•Risiko hamil ektopik ulangan.

•Kontrasepsi yang sesuai.

•Asuhan mandiri setelah KRS.

• Jadwal kunjungan ulang.