Post on 12-Jul-2015
Peran Pemuda untuk Indonesia yang Lebih Baik
Dr. Sofyan SjafDosen Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat FEMA IPB
sofyansjaf@gmail.com
Indonesia Itu Indah!
Terdapat 761 Etnik di
Indonesia
BeragamAgama danKeyakinan
BeragamKekayaaan
SDA
RibuanKearifan Lokalyang Dimiliki
Masy.
Tetapi Indonesia Sedih Dilihat!
KONFLIK DIMANA-MANA
Konflik Poso & Ambon
Konflik Sambas
Konflik GKI Jasmin
Konflik MesujiKonflik Bima Tawuran Mahasiswa
Dan masih
banyaklagi
Kekerasan Sosial Akibat Konflik(Tadjoeddin 2002)
33
Gambar 2.
Kekerasan sosial, 1990-2001
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
Ko
rb
an
te
was (jiw
a)
-
100
200
300
400
500
600
Ju
mlah
in
sid
en
Korban tewas - - - 10 - 2 227 131 1,343 1,813 1,617 1,065
Jumlah ins iden - - - 3 - 2 8 15 124 300 408 233
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001
TransisiOrde Baru
Sebagaimana bisa dilihat pada Gambar 2, kekerasan sosial mencapai puncaknya
di sekityar tahun 1999-2000. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh dua faktor. Pertama
karena melemahnya represi negara secara tiba-tiba setelah Suharto lengser, dimana
orang merasa lebih bebas, termasuk untuk berkonflik. Sementara faktor kedua adalah
terbukanya kebebasan pers selama masa transisi ini. Walaupun terdapat perbedaan
rejim kebijakan pers antara masa transisi dan Orde Baru, tetapi tetap dapat
disimpulkan bahwa intensitas dan keparahan kekerasan sosial meningkat selama masa
transisi. Walaupun Jumlah insiden dan korban tewas menurun di tahun 2001,
kelihatannya masih terlalu pagi untuk menyimpulkan adanya trend yang menurun.
Walau studi ini tidak mencakup keseluruhan periode dari pemerintahan Orde
Baru, kita tetap harus mencatat beberapa kasus kekerasan sosial sebelum tahun 1990.
Diantaranya yang sangat menyita perhatian publik adalah: pembantaian ratusan ribu
orang yang diduga sebagai pengikut ajaran komunis di tahun 1965-66,35
Peristiwa
35 Perkiraan jumlah korban dalam kekerasan sosial di Indonesia pada pertengahan tahun 1960-an yang
terkait dengan aksi pembasmian pengikut PKI ini sangat bervariasi, mulai dari angka yang paling kecil
sebesar 78.000 jiwa hingga yang paling tinggi 2 juta jiwa. Jumlah korban yang umumnya diterima
berkisar antara 500.000 hingga 600.000 jiwa (Sulistyo, 2000).
Bentuk-bentukkekerasan sosial:1. Communal
Violence;2. Separatist Violence;3. State-Community
Violence;4. Industrial Relation
Violence.
Mengapa?
“...nasionalisme akan berakhir dengan mempertentangkan satu komunitas etnis melawan komunitas etnis lainnya, dan demikian semakin memperparah, bukannya meredakan, keterpecah-belahan masyarakat. Kecuali suatu formula bagi federasi pluralis bisa diciptakan, pluralis Asia Tenggara rupanya ditakdirkan akan menghadapi “anarki” yang mengerikan...” (Furnivall 2009: 488-498).
“Tesis Furnivall” 3 Abad yang Lalu…
Ketimpangan Kemakmuran AntarGolongan
DANA PIHAK KETIGA (DPK)
Ilustrasi Ketimpangan
Produksi Stasiun EksplorasiMigas
1 Hari = 98.000-150.000 barel 1 Barel = 198.000 U$ = Rp. 1.940.400.000 1 Stasiun Eksplorasi = Rp. 190-Rp.291
Trilyun/Hari
Desa Sekitar Tambang
1 Desa = 5-10 StasiunEksplorasi yang dikuasaiPMA (Korporasi Asing)
• 80% penduduk miskinpenghasilan KK = Rp.300.000-500.000/bulan;
• Pendiidkan = Max. SMA (15-20% KK);
• Sarana kesehatan dan tenagakesehatan minim;
• Infrastruktur jalan rusak total;• Krisis BBM;• Infrastruktur listrik minim.
2 Agenda Kritis
KRISIS PLURALISME
KRISIS HUMANISME
ANCAMAN NATION-STATE BERNAMA INDONESIA
Bagaimana Peran Pemuda?
“Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semerudari akarnya, berikan aku 1
pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”
Paradoks Pemuda Indonesia
Memiliki idealisme, tetapi idealisme yang tersekat oleh kelompok(agama, partai, etnik, dst);
Memiliki kekuatan dan keberanian, tetapidiorientasikan untuk kepentingan pribadidan kelompok;
Memiliki kepekaan, tetapi bukan kepekaanterhadap kondisi kemiskinan dankesenjangan sosial; dan
Memiliki kapasitas intelektual, tetapidigunakan untuk membela korporasikapitalistik ketimbang wong cilik(petani, buruh industri, rakyat miskinkota, dst).
Apa yang Harus dilakukan Pemuda?
Meretas Jalan untuk Menyelesaikan 2 Krisis:Pluralisme & Kemanusiaan
Membangun “Jembatan” Tindakan AKSI KOBORATIF
antar Kelompok Kepemudaanterkait PLURALISME dan
HUMANISME
Menciptakan danMemperkuat JEJARING
KOMUNITAS PLURALIS & HUMANIS
Menjembatani (Bridging) Menciptakan (Create)
Memperkuat Mindset PLURALISME &
HUMANISME berdasarkanBasis Kelompok Masing-
masing
Mengikat (Bonding)
STRATEGI
3 Pilar yang Harus Diperkuat Pemuda !
MasyarakatPlural
IDEOLOGIPLURALISME & HUMANISME
KEBERPIHAKANPENGORGANISASIAN
PLURALISME dan HUMANISME hanya adadalam diri PEMUDA yang terlatih untuk selaluGELISAH, PERIHATIN, dan BERPIHAK kepada
WONG CILIK!
(Sjaf 2012)
TERIMA KASIH