Post on 16-Mar-2019
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING
MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I
MI AL-HIKMAH PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
RACHMAWATI
NIM: 1812018300029
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN )
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING
MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I
MI AL-HIKMAH PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
RACHMAWATI
NIM. 1812018300029
Di bawah bimbingan
Dr. Nuryani, MA
NIP. 19820628 200912 2 003
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN )
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Media
Kartu Kata Pada Siswa Kelas I MI Al-Hikmah Pasar Minggu Jakarta
Selatan Tahun Pelajaran 2015-2016 disusun oleh Rachmawati, Nim
1812018300029, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah
melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk
diajukan pada sidang munaqosah sesuai dengan keputusan yang ditetapkan oleh
fakultas.
Jakarta, 11 April 2016
Yang mengesahkan,
Pembimbing
Dr. Nuryani, MA
NIP. 19820628 200912 2 003
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui
Media Kartu Pada Siswa Kelas I MI Al-Hikmah Pasar Minggu Jakarta
Selatan Tahun Pelajaran 2015-2016, disusun oleh RACHMAWATI Nomor
Induk Mahasiswa 1812018300029, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan LULUS
pada Ujian Munaqosah pada tanggal 22 April 2016 dihadapan dewan penguji.
Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd.I) pada bidang
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Jakarta, 01 Mei 2016
Panitia Ujian Munaqosah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan PGMI) Tanggal Tanda Tangan
Dr. Khalimi, M.Ag. .................... ....................................
NIP. 196505151994031006
Sekretaris (Sekretaris Jurusan PGMI) Tanggal Tanda Tangan
Asep Ediana Latip, M.Pd. .................... ....................................
NIP. 198106232009121003
Penguji I Tanggal Tanda Tangan
Nafia Wafiqni,M.Pd. ..................... ....................................
NIP. 198110032009122004
Penguji II Tanggal Tanda Tangan
Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd. ..................... ....................................
NIP. 1964021219970302001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA.
NIP. 19550421 192803 1 007
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Rachmawati
Nim : 1812018300029
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Alamat : Jl. Bacang No.14 Rt 008/01 Jatipadang Pasar
Minggu Jakarta Selatan 12540
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Nyaring Melalui Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I MI Al-Hikmah Pasar
Minggu Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2015-2016 adalah benar hasil karya
sendiri dibawah bimbingan dosen:
Nama Pembimbing : Dr. Nuryani, MA
NIP : 19820628 200912 2 003
Jurusan/Program Studi : PGMI
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima konsekwensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, 11 April 2016
Yang Menyatakan
Rachmawati
i
ABSTRAK
Rachmawati (1812018300029), Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring
Melalui Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I MI Al-Hikmah Pasar Minggu
Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2015-2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penelitian keterampilan
membaca nyaring pada siswa kelas I MI Al-Hikmah Pasar Minggu Jakarta Selatan
tahun pelajaran 2015-2016. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan tindakan penelitian yang dilakukan
sebanyak dua siklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi
(pengamatan), dan refleksi.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I MI Al-Hikmah Pasar Minggu.
Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil tes membaca serta lembar observasi
kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa keterampilan
membaca mengalami peningkatan . Hal tersebut dapat dilihat dari ketercapaian
nilai rata-rata kelas pada siklus I diperoleh siswa 70,7 menjadi 80,2 pada siklus II.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kartu kata merupakan salah satu
media yang dapat meningkatkan keterampilan membaca nyaring siswa kelas I MI
Al-Hikmah Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2015-2016 meningkat.
Hal tersebut dapat dilihat dari ketercapaian nilai KKM Siswa dan persentase yang
mengalami peningkatan, dari siklus I sebesar 63% dan pada siklus II sebesar
92,6%. Jadi, peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan media kartu kata adalah sebesar 29,6%.
Kata Kunci : Media kartu kata, keterampilan membaca nyaring
ii
ABSTRACT
Rachmawati ( 1812018300029), Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring
Melalui Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I MI Al-Hikmah Pasar Minggu
Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2015-2016.
This study aimed to the describe the research skill of reading aloud class I
MI Al-Hikmah Pasar Minggu Jakarta Selatan 2015-2016 shool year. This research
was conducted by using Action Research (PTK), with action research conducted
by two cycles of planing, action, observation and reflection.
Subjects were students of class I MI Al-Hikmah Pasar Minggu. Data
collection techniques derived from the results of reading tests and observation
sheet teaching and learning activites. From the analysis we found that reading
skills have increased. It can be seen from the achievement of the average volue of
the class in the first cycle of students earned 70,7 becomes 80,2 in the second
cycle.
The results showed that the media card is one word that can improve the
media skills of reading aloud the first grade student of MI Al-Hikmah Pasar
Minggu Jakarta Selatan in academic year 2015-2016. It can be seen from the
KKM student achievment and presentations to increase from the first cycle of
63% and the second cycle of 92,6%. Thus, improving student learning out comes
in learning out comes in learning by using a media card is said by 29,6%.
Keyword : Media card says, Skills reading aloud
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil‟alamin, segala puja-puji, seluruh sembah sujud,
sepenuh hati, dan semua tunduk takluk adalah milik Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan dan kesabaran kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui
Media Kartu Kata Pada Kelas I MI Al-Hikmah Pasar Minggu Jakarta Selatan
Tahun Pelajaran 2015-2016” ini.
Seluruh shalawat dan salam sejahtera abadi, salam cinta, salam sayang,
dan salam berjuta salam kebaikan, semoga senantiasa Allah SWT limpahkan
kepada Nabi Besar Muhamad Saw, keluarga, sanak famili, sahabat, dan seluruh
pengikut beliau yang setia sampai akhir jaman.
Penulis menyadari sepenuhnya akan banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, karena itu penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran dari
seluruh pihak demi perbaikan ke depan. Sebelumnya, dalam penulisan skripsi ini
sendiri, penulis banyak menerima bantuan dan kemudahan dari berbagai pihak,
karenanya penulis menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih mendalam
kepada pihak-pihak dimaksud, diantaranya :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Khalimi, M.Ag, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI).
3. Asep Ediana Latip, M.Pd, Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI).
4. Dindin Ridwanuddin, M.Pd, Ketua Pengelola Dual Mode System (DMS)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Dr. Nuryani, MA, sebagai dosen pembimbing, atas kesabaran dan ketelitian
beliau sehingga penulis dapat merampungkan skripsi ini.
iv
6. Seluruh Dosen Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Pimpinan Perpustakaan Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Kepala Madrasah dan guru-guru MI Al-Hikmah, atas dukungan dan
pengertiannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis dalam
mengikuti perkuliahan hingga penelitian.
9. Kedua orang tuaku, Bapak Muhammad Sidik (Alm) dan Ibu Siti Chodidjah,
yang telah mengasuh, mendidik, serta memberikan cinta kasihnya.
10. Suamiku, Syarif Hidayat dan kedua anakku tercinta Ahmad Giffari Royhan
dan Sahla Nur Islami, yang telah memberikan motivasi, semangat selama
penulis kuliah.
11. Adik-adikku tercinta, yang telah menjaga anak-anakku ketika penulis kuliah.
12. Rekan-rekan seperjuangan, yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu,
atas seluruh dukungannya sehingga membuat penulis dapat menyelesaikan
skripsi tepat pada waktunya.
Akhirnya, kepada Allah SWT Jualah penulis mengembalikan kebajikan,
bantuan, dan kemudahan semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini
dengan untaian doa. Jazakumullah Khoiron Katsiron.
Semoga Allah SWT membenarkan ketika berkelok, menerangi ketika
gelap, dan memberikan taufik hidayah-Nya selalu kepada kita semua. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan bagi siapa saja yang ingin
mengambil manfaat kebaikan daripadanya pada umumnya. Amin Yaa Rabbal
„Alamin.
Jakarta, 11 April 2016
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belalakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 3
D. Perumusan Masalah ............................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
F. Kegunaan Penelitian .............................................................. 4
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Kajian Teori ............................................................................. 5
1. Membaca ............................................................................ 5
a. Pengertian Membaca .................................................... 5
b. Tujuan Membaca .......................................................... 7
c. Fungsi Membaca .......................................................... 8
d. Manfaat Membaca ........................................................ 9
e. Aspek – Aspek Membaca ........................................... 10
f. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca ......... 11
2. Membaca Nyaring ............................................................ 11
vi
a. Pengertian Membaca Nyaring .................................... 11
b. Keterampilan - Keterampilan yang di Tuntut dalam
Membaca Nyaring ...................................................... 14
c. Manfaat Membaca Nyaring ........................................ 16
3. Media
a. Pengertian Media ....................................................... 17
b. Manfaat Media Pembelajaran .................................... 19
c. Fungsi Media .............................................................. 19
d. Media Kartu Kata ....................................................... 19
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ................................. 21
C. Kerangka Berpikir .................................................................. 22
D. Hipotesis Penelitian ................................................................ 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 23
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............. 23
C. Subjek Penelitian .................................................................... 26
D. Peranan dan Posisi Penelitian ................................................. 26
E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................. 27
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .......................... 28
G. Data dan Sumber Data ........................................................... 29
H. Intrumen Pengumpulan Data .................................................. 29
I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 30
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ......................................... 32
K. Analisis Data dan Interprestasi Data ...................................... 32
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .................................. 33
BAB IV DESKRIPSI, ANALISI, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................ 34
B. Analisis Data .......................................................................... 41
1. Siklus I ............................................................................. 42
2. Siklus II ............................................................................ 49
C. Pembahasan ............................................................................ 56
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................ 58
Saran ...................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR UJI REFERENSI
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RIWAYAT PENULIS
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Lulusan dalam Tujuh Tahun Terakhir .................................... 37
Tabel 4.2 Data Siswa Mengulang dalam Tujuh Tahun Terakhir ..................... 37
Tabel 4.3 Data Siswa dalam Tujuh Tahun Terakhir ........................................ 38
Tabel 4.4 Data Sarana Prasarana ...................................................................... 39
Tabel 4.5 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan ........................................ 40
Tabel 4.6 Nilai Tes Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus I ....... 45
Tabel 4.7 Data Hasil Nilai pada Siklus I .......................................................... 46
Tabel 4.8 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus I .......................... 47
Tabel 4.9 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus I ........................... 47
Tabel 4.10 Catatan Lapangan Siklus I ............................................................... 49
Tabel 4.11 Nilai Tes Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus II ..... 52
Tabel 4.12 Data Hasil Nilai pada Siklus II ....................................................... 53
Tabel 4.13 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus II ......................... 54
Tabel 4.14 Siswa Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus II ............... 55
Tabel 4.15 Data Hasil Nilai Siklus I dan Siklus II ............................................. 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar tingkat awal, pembelajaran Bahasa
Indonesia memiliki peranan terpenting sebelum pembelajaran yang lain.
Pelajaran ini adalah dasar semua pelajaran, meliputi keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
Dengan keterampilan bahasa Indonesia, baik berbicara, membaca, dan
menulis, maka pelajaran yang lain dapat disimak, dipelajari, dan dimengerti
oleh siswa. Sebab pelajaran yang lain tetap saja menggunakan bahasa
Indonesia dalam kajiannya sebagai bahasa pengantar.
Konsentrasi penulisan penelitian ini berkenaan dengan keterampilan
membaca. Tujuan membaca, sebagaimana disampaikan Henry Guntur
Tarigan, “tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti
(meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita
dalam membaca.”1
Ada dua metode yang dapat dilakukan dalam proses belajar membaca,
sebagaimana disampaikan Henry Guntur Tarigan, “ditinjau dari segi terdengar
atau tidaknya suara pembaca waktu dia membaca, proses membaca dapat
dibagi atas : 1. Membaca nyaring, membaca bersuara, dan membaca lisan
(reading out loud, oral reading, reading aloud), dan 2. membaca dalam hati
(silent reading).” Keduanya memiliki maksud dan tujuannya sendiri.2
Untuk kelas I sekolah dasar, pembelajaran membaca merupakan
tahapan awal pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan membaca nyaring,
1 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), Cet. Ke-2, h. 9 2 Ibid. h. 23
2
peserta didik lebih mudah mengenali huruf dan membacanya sebagai suku
kata, kemudian menjadi kata, dan seterusnya menjadi kalimat.
Di MI Al-Hikmah Pasar Minggu, kemampuan membaca nyaring siswa
kelas I sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu nilai
minimal sebesar 75. Namun masih ada beberapa siswa yang nilai KKM
mereka kurang maksimal atau di bawah nilai KKM itu. Hal ini disinyalir
karena tingkat kebosanan metode pembelajaran membaca nyaring yang
kurang varian. Dalam hal ini penulis mengharapkan, dengan penambahan
varian metode pembelajaran membaca nyaring melalui kartu kata, hal itu
dapat ditanggulangi, sehingga seluruh siswa di kelas I dapat memenuhi nilai
KKM.
Berikut data hasil pembelajaran membaca nyaring siswa MI Al-
Hikmah tahun 2014-2015, semester pertama, dalam bentuk data: (1) Jumlah
siswa 24 (100%), (2) Memenuhi KKM 16 siswa (66,6%), (3) Tidak memenuhi
KKM 8 siswa (33,4%).
Setelah dicermati, kurangnya varian pengajaran dalam proses
membaca nyaring ini juga memiliki pengaruh dalam pemenuhan nilai KKM
siswa, sehingga masih ada 8 siswa (33,4%) yang masih rendah nilainya.
Beberapa siswa merasa tidak tertarik dengan pembelajaran membaca nyaring
yang hanya menggunakan metode ceramah saja. Sehingga melalui
penambahan media ini diharapkan pemahaman mereka dapat ditingkatkan.
Upaya meningkatkan kebutuhan membaca nyaring merupakan
kebutuhan mendesak. Langkah yang peneliti tempuh adalah dengan
menyediakan alat peraga konkrit, yaitu media kartu kata. Media kartu kata
sebagai salah satu media pengajaran merupakan media yang berbentuk satu
helai berisi satu kata. Media ini dapat memberikan ingatan lebih jauh,
meningkatkan belajar siswa, mempertinggi daya serap, dan memusatkan
perhatiannya dalam belajar. Melalui media ini diharapkan taraf kesukaran dan
kompleksitas pelajaran Bahasa Indonesia dapat diminimalisir.
3
Penggunaan kartu kata ini sangat menarik perhatian siswa dan sangat
mudah digunakan dalam pengajaran membaca nyaring. Selain itu kartu kata
juga melatih kreatif siswa dalam menyusun kata-kata sesuai dengan
keinginannya. Dengan demikian media ini diharapkan dapat meningkatkan
motivasi belajar membaca siswa sehingga prestasi dan hasil belajar siswa
dapat meningkat pula.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan, identifikasi masalah yang
didapat adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan membaca nyaring siswa rendah.
2. Metode pembelajaran yang digunakan guru didominasi dengan
metode ceramah.
3. Guru tidak menggunakan alat peraga pelajaran yang sesuai dan dapat
menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang disampaikan.
4. Proses pembelajaran berpusat pada guru dan bukan pada siswa
5. Kurangnya upaya guru untuk meningkatkan keterampilan membaca
siswa.
C. Pembatasan Masalah
Untuk mencapai tujuan penelitian yang lebih terarah, peneliti
memberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Peningkatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan
keterampilan membaca nyaring pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Media pembelajaran yang digunakan dan diteliti adalah media kartu
kata.
3. Kompetensi dasar dalam penelitian ini adalah membaca nyaring suku
kata dan kata dengan lafal yang tepat.
4
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana
peningkatan keterampilan membaca nyaring melalui media kartu kata pada
siswa kelas I di MI Al-Hikmah Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun Pelajaran
2015-2016?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan
keterampilan membaca nyaring melalui media kartu kata pada kelas I di MI
Al-Hikmah, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Tahun Pelajaran 2015-2016.”
F. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoretis:
a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
b. Dapat memberikan masukan kepada instansi terkait dalam mengambil
kebijakan yang dapat menunjang proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi Peneliti, menemukan solusi untuk meningkatkan keterampilan
membaca nyaring pada siswa kelas I
b. Bagi Siswa, siswa menjadi lebih terampil dalam kemampuan membaca
nyaring
c. Bagi Institusi, Kepala sekolah dapat menyosialisasikan kepada guru
untuk menambah metode dalam proses pengajaran sesuai dengan
kebutuhan dan ketepatan tujuan.
5
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Kajian Teori
1. Membaca
a. Pengertian Membaca
Iqra‟ itulah kata pertama yang diterima sebagai wahyu dari Allah
kepada Rasululloh untuk mengenalkan alam ini kepada manusia.
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang selalu
digandengkan dengan menyimak. Seseorang yang memiliki
kemampuan membaca dan menyimak yang baik maka
memudahkannya untuk dapat menyampaikan pesan atau ide kepada
orang lain, baik dalam bentuk lisan (keterampilan bicara) maupun
tulisan (keterampilan menulis). 1
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang
melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi
juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan
metakognitif.2
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok
kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlibat dalam suatu
pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan
dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang
tersurat dan tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan
proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.3
1 Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah
Dasar, (Depok: Nufa Citra Mandiri 2014), Cet. Ke-2, h.199 2 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009), Cet. Ke-4, h.2 3 Henry Guntur Tarigan, Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), Cet. Ke-2, h. 7
6
Membaca sebagai suatu proses (dengan tujuan tertentu)
pengenalan, penafsiran, dan menilai gagasan yang berkenaan
dengan bobot mental atau kesadaran total sang pembaca. Ini
merupakan suatu proses yang rumit yang bergantung pada
perkembangan bahasa pribadi, latar belakang pengalaman,
kemampuan kognitif, dan sikap terhadap bacaan.4
Membaca bukanlah sekedar menyuarakan lambang-lambang
tertulis tanpa mempersoalkan apakah rangkaian kata/kalimat
yang dilafalkan tersebut dipahami atau tidak, melainkan lebih
daripada itu. Kegiatan demikian memang dapat disebut
membaca. Hanya perlu diingat bahwa membaca seperti itu
tergolong jenis membaca permulaan sebagaimana dilakukan
oleh murid sekolah dasar pada kelas permulaan.5
Masa permulaan sekolah anak-anak diberikan pengenalan
huruf-huruf sebagai lambang bunyi-bunyi bahasa. Pengenalan huruf
tersebut dinamakan proses pengubahan, setelah tahap pengubahan
tersebut dikuasai siswa secara mantap, barulah penekanan diberikan
pada pemahaman isi bacaan.6
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media bahasa tulis. Hal senada juga dikemukakan
oleh Ahmad S. Harjasujan yang menyatakan bahwa membaca
merupakan kegiatan merespon lambang-lambang tertulis dengan
menggunakan pengertian yang tepat. Hal ini berarti bahwa membaca
memberikan respons terhadap segala ungkapan penulis sehingga
mampu memahami materi bacaan dengan baik.
Membaca adalah memahami isi ide/gagasan baik tersurat,
tersirat bahkan tersorot dalam bacaan. Dengan demikian,
pemahamanlah yang menjadi produk membaca yang bisa diukur,
4 Henry Guntur Tarigan,Metodologi Pengajar Bahasa , (Bandung: Angkasa, 2009), Cet.
Ke-2, h. 42 5 Kundharu Saddhono-St.Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia,
(Bandung: CV Karya Putra Darwati, 2012), Cet.Ke-1, h. 64 6 Alek dan Achmad H.P, Buku Ajar Bahasa Indonesia ,(Jakarta: FITK Press ,2009),Cet.
Ke-1, h. 45
7
bukan perilaku fisik duduk berjam-jam di ruang belajar sambil
memegang buku. Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman.7
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas jelaslah bahwa
sebenarnya, pada peringkat lebih tertinggi, membaca itu bukan
sekedar memahami lambang-lambang tertulis, melainkan berarti
proses memahami, menerima, menolak, membandingkan, dan
menyakini pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh si pengarang.
Membaca banyak dipengaruhi oleh tingkat kemampuan dan
pengalaman yang dimiliki oleh pembaca.
b. Tujuan Membaca
Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang
yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami
dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Dalam
kegiatan membaca di kelas, guru seharusnya menyusun tujuan
membaca dengan menyediakan tujuan khusus yang sesuai atau dengan
membantu mereka menyusun tujuan membaca siswa itu sendiri.
Tujuan membaca mencakup:
1) Kesenangan;
2) Menyempurnakan membaca nyaring;
3) Menggunakan strategi tertentu;
4) Memperbaharui pengetahuan tentang suatu topik;
5) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahuinya;
6) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis;
7) Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi;
7 Kundharu Saddhono-St.Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia,
(Bandung: CV Karya Putra Darwati, 2012), Cet.Ke-1, h. 65
8
8) Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplisikasikan informasi
yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan
mempelajari tentang struktur teks;
9) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.8
c. Fungsi Membaca
Kegiatan membaca yang sangat bermanfaat itu bahkan ada yang
menyatakan sebagai jantungnya pendidikan, memiliki banyak fungsi,
antara lain:
1) Fungsi intelektual; Dengan banyak membaca kita dapat
meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita.
Contohnya membaca laporan penelitian, jurnal, atau karya ilmiah
lain.
2) Fungsi pemacu kreativitas; Hasil membaca kita dapat mendorong,
menggerakkan, diri kita untuk berkarya, didukung oleh keleluasan
wawasan dan pemilikan kosakata.
3) Fungsi praktis; Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh
pengetahuan praktis dalam kehidupan, misalnya; teknik
memelihara ikan lele, teknik memotret, resep membuat minuman
dan makanan, cara membuat alat rumah tangga, dan lain-lain.
4) Fungsi rekreatif; Membaca digunakan sebagai upaya menghibur
hati, mengadakan tamasya yang mengasyikkan. Contohnya bacaan-
bacaan ringan, novel-novel pop, cerita humor, fable, karya sastra,
dan lain-lain.
5) Fungsi informatif; Dengan banyak membaca informatif seperti
surat kabar, majalah, dan lain-lain dapat memperoleh berbagai
informasi yang sangat kita perlukan dalam kehidupan.
8 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009), Cet. Ke-4, h. 11
9
6) Fungsi religius; Membaca dapat digunakan untuk membina dan
meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan meningkatkan diri
kepada Tuhan.
7) Fungsi sosial; Kegiatan membaca memiliki fungsi sosial yang
tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan
demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan
oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat, dan berpikir.
Contohnya pembacaan berita, karya sastra, pengumuman dan lain-
lain.
8) Fungsi pembunuh sepi; kegiatan membaca dapat juga dilakukan
untuk sekadar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang.
Contohnya membaca majalah, surat kabar, dan lain-lain.9
d. Manfaat membaca
Selain fungsi di atas, kegiatan mendatangkan berbagai manfaat,
antara lain:
1) Memperoleh banyak pengalaman hidup.
2) Memperoleh pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu
yang sangat berguna bagi kehidupan.
3) Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan
kebudayaan suatu bangsa.
4) Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mutakhir di dunia.
5) Dapat mengayakan batin, memperluas cakrawala pandang dan
pikir, meningkatkan tarap hidup dan budaya keluarga, masyarakat,
nusa, dan bangsa.
6) Dapat memecahkan berbagai masalah kehidupan, dapat
mengantarkan seseorang menjadi cerdik pandai.
9 Kundharu Saddhono-St.Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia,
(Bandung: CV Karya Putra Darwati, 2012), Cet.Ke-1, h. 65
10
7) Dapat memperkaya perbendaharaan kata, ungkapan, istilah, dan
lain-lain yang sangat menunjang keterampilan menyimak,
berbicara, dan menulis.
8) Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan mempermantap
eksestensi dan lain-lain.10
e. Aspek-aspek Membaca
Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang
melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Sebagai
garis besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
1) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat
dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order).
Aspek ini mencakup:
a) Pengenalan bentuk huruf;
b) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase,
pola klausa, kalimat dan lain-lain);
c) Pengenalan hubungan/korespodensi pola ejaan dan bunyi
(kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at
print”);
d) Kecepatan membaca ketaraf lambat.
2) Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills)
yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher
order).
Aspek ini mencakup:
a) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal,
retorikal);
b) Memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan
pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi
pembaca);
10
Ibid, h. 66
11
c) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk);
d) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan
dengan keadaan.11
f. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca
Tiga hal pokok yang perlu diperhatikan guru dalam pengajaran
membaca yaitu:
1) Pengembangan aspek sosial anak, yakni: kemampuan bekerja
sama, percaya diri, kestabilan emosi, dan rasa tanggung jawab.
2) Perkembangan fisik, yaitu pengaturan gerak motorik.
3) Perkembangan kognitif, yakni: membedakan bunyi, huruf,
menghubungkan kata dan makna.12
2. Membaca Nyaring
a. Pengertian Membaca Nyaring
Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu
dia membaca, proses membaca dapat dibagi atas:
1) Membaca nyaring, membaca bersuara, dan membaca lisan
(reading out loud, oral reading, reading aloud)
2) Membaca dalam hati (silent reading)
Pada membaca dalam hati, kita hanya mempergunakan ingatan
visual (visual memory). Dalam hal ini, yang aktif adalah mata
(pandangan; penglihatan) dan ingatan. Sedangkan pada membaca
nyaring, selain penglihatan dan ingatan, juga turut aktif auditory
memory (ingatan pendengaran) dan motor memory (ingatan yang
bersangkut paut dengan otot-otot kita). Membaca nyaring sering kali
disebut membaca bersuara atau membaca teknik. Disebut demikian
11
Henry Guntur Tarigan, Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), Cet. Ke-2, h. 12 12
Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, (Bandung: UPI
Press, 2007), Cet. Ke-1, h. 102
12
karena pembaca mengeluarkan suara secara nyaring pada saat
membaca.13
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang
merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama
dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami
informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Orang yang
membaca nyaring pertama-tama haruslah mengerti makna serta
perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Dia juga harus
mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-
lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan
sesuai dengan ujaran pembicaraan yang hidup.
Membaca nyaring yang baik menuntut agar pembaca memiliki
kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, karena
dia haruslah melihat pada bahan bacaan untuk memelihara kontak
mata dengan para pendengar. Dia juga harus dapat mengelompokkan
kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi para
pendengar. Pendek kata, dia harus mempergunakan segala
keterampilan yang telah dipelajarinya pada membaca dalam hati
sebagai tambahan bagi keterampilan lisan untuk mengomunikasikan
pikiran dan perasaan pada orang lain.14
Kegiatan lisan ini memang sangat bermanfaat bagi anak-anak
kalau maksud serta tujuan membaca nyaring itu diarahkan benar-benar
serta berguna bagi mereka. Dalam kegiatan ini, menyimak tidak dapat
dikesampingkan, dan maksud serta tujuan penyimakan adalah untuk
memahami yang dibacakan orang. Memang harus diakui bahwa hanya
sedikit tujuan yang tercapai pada membaca nyaring apabila semua
anak memiliki satu buku dasar saja. Mata pelajaran seni bahasa dan
13
Henry Guntur Tarigan, Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), Cet. Ke-2, h. 23 14
Sri Satata, Devi Suswandari, dan Dadi Waras Suhardjono, Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Mitra Wacana Media , 2012), h. 46
13
keterampilan bahasa haruslah merupakan salah satu dari pengalaman-
pengalaman yang beraneka ragam dengan sejumlah cerita, puisi, serta
kegiatan yang menarik hati.
Membaca nyaring adalah sebuah pendekatan yang dapat
memuaskan serta memenuhi berbagai ragam tujuan serta
mengembangkan sejumlah keterampilan serta minat. Oleh
karena itu, dalam mengajarkan keterampilan-keterampilan
membaca nyaring, guru harus memahami proses komunikasi
dua arah. Lingkaran komunikasi belumlah lengkap kalau
pendengar belum memberi tanggapan tanggapan secukupnya
terhadap pikiran atau perasaan yang diekspresikan oleh
pembaca. Memang tanggapan tersebut mungkin hanya dalam
hati, tetapi bersifat afresiatif, mempunyai nilai apresiasi yang
tinggi.15
Demikianlah, nyata kepada kita bahwa membaca nyaring
merupakan suatu keterampilan yang serba rumit, kompleks, dan
banyak seluk beluknya. Pertama-tama, pengertian terhadap aksara di
atas halaman kertas dan sebagainya, kemudian memproduksikan suara
yang tepat dan bermakna. Jangan kita lupakan bahwa membaca
nyaring itu pada hakikatnya merupakan suatu masalah lisan atau oral
matter. Oleh karena itu, khusus dalam pengajaran bahasa asing,
aktivitas membaca nyaring lebih dekat atau lebih ditujukan pada
ucapan (pronounciation) daripada ke pemahaman (comprehension).
Mengingat hal tersebut, bahan bacaan haruslah dipilih yang
mengandung isi dan bahasa yang relatif mudah dipahami.
Agaknya, sukar dibantah bahwa membaca adalah sumber utama
bagi ilmu pengetahuan. Walaupun harus diakui bahwa membaca
itu sangat bermanfaat, tetapi sangat disayangkan bahwa masih
terdapat juga apa yang disebut “poor readers” (pembaca yang
bermutu rendah) pada profesi-profesi intelektual yang sangat
tinggi sekalipun. Kalau orang-orang terpelajar pada umumnya
sanggup memahami isi bacaan dengan membaca dalam hati
(sekalipun acapkali terlihat tidak begitu senang kalau disuruh
membaca nyaring), orang yang tidak terpelajar menemui
15
Ibid, h. 24
14
kesulitan atau merasa sulit membaca nyaring ataupun membaca
dalam hati.16
Di awal, telah diutarakan mengenai pengertian serta manfaat
membaca nyaring. Kalau kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari,
kita harus sadar serta mengakui bahwa sebenarnya kegunaan
keterampilan membaca nyaring memang sangat terbatas.
Sesungguhnya, sedikit orang yang terlibat atau dituntut untuk
membaca nyaring sebagai kegiatan rutin setiap hari, seperti penyiar
radio, pembicara televisi, pendeta, pastor, ulama, atau aktor.
Demikianlah, dari segi mayoritas, kegunaan atau kepentingannya
memang terbatas benar-benar.
Di bawah ini, dikemukakan sejumlah keterampilan yang dituntut
dalam membaca nyaring pada setiap kelas sekolah dasar, kita
khususkan di sini sekolah dasar dengan keyakinan bahwa apabila
keterampilan-keterampilan tersebut telah dilatih sejak awal maka
apabila para pelajar meningkat atau melanjutkan pelajaran kesekolah
lanjutan, mereka telah mempunyai modal yang sangat penting.
Keterampilan-keterampilan pokok telah ditanam di sekolah lanjutan
(pertama dan atas).17
b. Keterampilan-keterampilan yang dituntut dalam membaca
nyaring
Daftar keterampilan berikut ini sangat menolong para guru
dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan dalam membaca nyaring.
Kelas I
1) Mempergunakan ucapan yang tepat;
2) Mempergunakan frase yang tepat (bukan kata demi kata);
16
Ibid, h. 25 17
Ibid, h. 26
15
3) Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah
dipahami;
4) Memiliki perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku
dengan baik;
5) Menguasai tanda-tanda baca sederhana, seperti:
Titik ( . )
Koma ( , )
Tanda tanya ( ? )
Tanda seru ( ! )18
Sehubungan dengan pendapat Ellis, dkk tersebut, Harris dan
Sipay mengemukakan bahwa membaca bersuara mengkontribusikan
seluruh perkembangan anak dalam banyak cara, diantaranya sebagai
berikut:
1) Membaca nyaring memberikan guru suatu cara yang cepat dan
valid untuk mengevaluasi kemajuan keterampilan membaca yang
utama, khususnya pemenggalan kata, frasa, dan untuk
menemukan kebutuhan pengajaran yang spesifik.
2) Membaca nyaring memberikan latihan berkomunikasi lisan
untuk pembaca dan bagi yang mendengar untuk meningkatkan
keterampilan menyimaknya.
3) Membaca nyaring juga bisa melatih siswa untuk
mendramatisasikan cerita dan memerankan pelaku yang terdapat
dalam cerita.
4) Membaca nyaring menyediakan suatu media dimana guru
dengan bimbingan yang bijaksana, bisa bekerja untuk
meningkatkan kemampuan penyesuaian diri, terutama lagi
dengan anak yang pemalu.19
18
Ibid, h. 26 19
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009), Cet. Ke-4, h. 124
16
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, bahwa membaca
nyaring dengan baik, sang pembaca haruslah menguasai keterampilan-
keterampilan persepsi (penglihatan dan daya tangkap) sehingga dia
mengenal/memahami kata-kata dengan cepat dan tepat. Yang sama
pentingnya dengan hal itu ialah kemampuan mengelompokkan kata-
kata ke dalam kesatuan-kesatuan pikiran serta membacanya dengan
baik dan lancar.
c. Manfaat Membaca Nyaring
Gruber mengemukakan lebih rinci manfaat dan pentingnya
membaca nyaring untuk anak-anak tersebut seperti dijelaskan berikut
ini:
1) Memberikan contoh kepada siswa proses membaca secara
positif.
2) Mengekspos siswa untuk memperkaya kosakatanya.
3) Memberi siswa informasi baru.
4) Mengenalkan kepada siswa dari aliran sastra yang berbeda-
beda.
5) Memberi siswa kesempatan menyimak dan menggunakan
daya imajinasinya.20
Demikian besar manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan
membaca nyaring. Oleh karenanya sungguh tepatlah pernyataan
Gruber dalam Farida Rahim yang mengharapkan setiap siswa dapat
membiasakan diri sebagai pembaca yang baik. Dengan kebiasaan itu
siswa dapat memperkaya kosa kata, informasi yang baru dan dapat
mengenal aliran sastra yang berbeda-beda serta dapat menyimak dan
menggunakan daya imajinasinya dapat sampai pada tingkat
perkembangannya yang sekarang ini merupakan akibat langsung dari
membaca buku-buku.
20
Ibid, h. 125
17
3. Media
a. Pengertian Media
Kata media barasal dari bahasa Latin medius yang secara
harfiah berarti „tengah‟, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa
Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim atau
penerima pesan.
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat –alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.21
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah
suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah
yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh
guru kepada anak didik.22
Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi dari sumber atau
penerimanya. Media pembelajaran adalah komponen strategi
penyampaian yang dapat dimuat pesan yang akan disampaikan
kepada pebelajar baik berupa orang, alat maupun bahan.
Interaksi pebelajar dengan media adalah komponen strategi
penyampaian pembelajaran yang mengacu pada apakah
pembelajaran dalam kelompok besar, kelompok kecil,
perseorangan atau mandiri.23
Media pembelajaran bahasa Indonesia adalah alat yang
digunakan oleh siswa maupun guru untuk memperlancar proses
21
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), Cet.
Ke-16, h. 3 22
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), Cet. Ke-3, h. 121 23
Dindin Ridwanuddin, Bahasa Indonesia, ( Ciputat: UIN Press, 2015), Cet. Ke-1, h. 134
18
belajar mengajar bahasa indonesia yang akan disampaikan kepada
peserta didik. Sebab untuk memvisualkan konsep kepada siswa guru
harus pandai memilih media yang tepat.24
Disamping sebagai sistem penyampai dan pengantar, media
yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming
adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua
pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media
menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan
yang efektif antara dua pihak yang utama dalam proses belajar
siswa dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator dapat pula
mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran
yang melakukan para mediasi, mulai dari guru sampai kepada
peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya
media adalah alat yang menyampaikan dan mengantarkan
pesan-pesan pembelajaran.25
Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia
komunikasi tersendiri di mana guru dan siswa bertukar pikiran untuk
mengembangkan ide. Ketika proses belajar tersebut terjadi, tentu saja
tidak dapat berjalan selancar apa yang diharapkan oleh guru. Sering
kali timbul penyimpangan-penyimpangan ataupun gangguan-
gangguan, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak bisa berjalan
efektif dan efisien.
Sebagai usaha dalam rangka mengatasi masalah tersebut, maka
sangatlah dipandang perlu seorang guru menggunakan media dalam
proses pembelajaran yang dilakukannya. Karena fungsi dari media
pembelajaran tersebut adalah sebagai daya tarik sehingga kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lebih menarik, siswa lebih
bergairah dan termotivasi dalam menjalani proses pembelajaran, serta
materi yang disampaikan pun dapat diserap oleh siswa dengan baik.
24
Ibid, h. 134 25
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), Cet.
Ke-16, h. 4
19
b. Manfaat Media Pembelajaran
Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa;
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran;
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau
guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemontrasikan, memerankan, dan lain-
lain.26
c. Fungsi Media dalam Pembelajaran Membaca
1) Memotivasi siswa agar ingin membaca
2) Memberi petunjuk makna detil
3) Memberikan informasi tambahan berkenaan dengan isi teks27
d. Media Kartu Kata
Kartu kata atau flashcard adalah media pembelajaran dalam
bentuk kartu bergambar. Gambar-gambarnya dibuat menggunakan
tangan atau foto, atau memanfaatkan gambar/foto yang sudah ada
yang ditempelkan pada lembaran-lembaran flashcard atau kartu kata.
26
Ibid, h. 24 27
Dindin Ridwanuddin, Bahasa Indonesia, ( Ciputat: UIN Press, 2015), Cet. Ke-1, h. 136
20
Flashcard atau kartu kata hanya cocok untuk kelompok kecil siswa
tidak lebih dari 30 siswa.28
Media kartu kata dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat
memberikan pengalaman konkrit, meningkatkan motivasi belajar
siswa dan mempertinggi daya serap serta siswa dapat memusatkan
perhatiannya dalam belajar. Melalui penggunaan media kartu kata
diharapkan taraf kesukaran dan kompleksitas dari pelajaran Bahasa
Indonesia dapat memberi pengaruh yang cukup besar terhadap proses
belajar sehingga hasilnya akan lebih baik. Media kartu kata ini
menggunakan kertas berwarna untuk menarik perhatian siswa yang di
atasnya ditulis kata-kata. Jadi setiap satu helai kertas terdapat satu kata
misalnya:
ini ani
Cara menggunakannya:
1) Kartu-kartu yang sudah disusun di pegang setinggi dada dan
menghadap ke depan siswa.
2) Cabutlah satu persatu kartu tersebut setelah guru selesai di
menerangkan.
3) Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan tersebut kepada siswa
yang duduk di dekat guru. Mintalah siswa untuk mengamati kartu
tersebut satu persatu, lalu teruskan pada siswa yang lain sampai
semua siswa kebagian.
4) Jika sajian dengan cara permainan, letakan kartu-kartu tersebut di
dalam sebuah kotak secara acak dan disusun, siapkan siswa secara
berkelompok, kemudian guru memberikan perintah, misalnya cari
28
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima,
2009), h. 94
21
kata ini ani, maka siswa akan mengambil kartu yang bertuliskan
“ini ani”, dan menyusunnya pada papan yang telah disediakan.29
B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Nur
Badriyah. Judul penelitian yang dilakukan adalah “Peningkatan
Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-pias
kata Pada Siswa Kelas I SD Negeri Keden I Kecamatan Kalijambe
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009-2010”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ketertarikan siswa pada kondisi awal 35 % menjadi
60 % pada siklus pertama. Ini meningkat 25 %. Kemudian pada siklus
kedua menjadi 75 %, meningkat lagi 15 %. Pada indikator partisipasi aktif
siswa dalam proses pembelajaran dari siklus 65,65 % menjadi 91, 30 %.
Pada siklus kedua meningkat 25,65 %. Dari performance siswa dalam
membaca nyaring pada siklus pertama 60 % menjadi 90 %, pada sisklus
dua meningkat 30 %. Dan dari hasil quisioner siswa 72,50 % pada siklus
satu menjadi 92,50 % pada siklus dua, meningkat 20 %.
2. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Fitri
Amalia. Judul penelitian yang dilakukan adalah “Peningkatan Membaca
Permulaan Melalui Metode Bermain Kartu Kata Pada Siswa Kelas I MI
Al-Ihsan Condet Jakarta Timur Tahun Pelajaran 2012-2013”. Hasil
penelitian menunjukkan peningkatan, nilai rata-rata saat pretest sebesar
62,67, siklus I 67, dan siklus II 76,23.Ketuntasan klasikal saat pretest
41,02%, siklus I 79,48%, dan siklus II 94,87%. Keaktifan siswa
mengalami kemajuan dengan rata-rata jumlah skor yang diperoleh saat
pretest sebesar 16 (berprestasi sedang), siklus I sebesar 27 ( berprestasi
tinggi), dan siklus II sebesar 28 ( berprestasi tinggi). Keaktifan guru saat
pretest sebesar 20 (berprestasi sedang), siklus I sebesar 27 (berprestasi
tinggi), dan siklus II sebesar 28 (berprestasi tinggi).
29
Ibid, h. 96
22
3. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
Maisaroh. Judul Penelitian yang dilakukan adalah “Peranan Media Kartu
Kata (Flash Card) dalam Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan
Siswa di Kelas Rendah Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rohman Kamal Kalideres
Jakarta Barat pada Tahun Pelajaran 2011-2012”. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan, nilai rata-rata kelas pada prasiklus 63, 79,
siklus I mencapai 72,76, dan nilai rata-rata kelas pada siklus II sebesar
86,14.
C. Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal, dalam pelajaran membaca nyaring, guru baru
menggunakan metode membaca nyaring dengan ceramah, tanpa media. Dari
metode ini terdapat 1/3 jumlah siswa yang nilainya masih berada di bawah
KKM. Maka sebagai tindakan, dianggap adanya kebutuhan untuk
menambahkan metodologi pembelajaran membaca nyaring dengan
menggunakan media kartu kata. Melalui penambahan media ini akan dapat
diketahui pada waktunya nanti, setelah penelitian selesai dilakukan, adanya
peningkatan atau tidak nilai KKM siswa yang baik, yang diketahui dengan
menurunnya prosentase siswa yang nilainya dibawah KKM.
D. Hipotesis Penelitian
Terdapat peningkatan keterampilan membaca nyaring pada siswa
kelas I di MI Al-Hikmah Pasar Minggu Jakarta Selatan melalui penggunaan
media kartu kata. Hal ini dapat diketahui setelah penelitian selesai dilakukan.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah
Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Kotamadya Jakarta
Selatan. Waktu pengambilan data dilakukan selama 8 bulan, yaitu bulan
Agustus 2015 sampai dengan bulan April 2016.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan
menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), atau disebut Classroom
Action Research (CAR).
Menurut Abd Rozak dan Maifalinda Patra dalam Bahan Ajar PLPG,
Penelitian Tindakan Kelas, berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi
tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK):
1. Penelitian untuk mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik dalam
rangka memperbaiki/merubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata
dari situasi.
2. Bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan oleh
peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan
keadilan praktik pendidikan dan sosial serta pemahaman mengenai
praktik dan situasi tempat dilakukannya.
3. Bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan
untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan
mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman
terhadap tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi praktik
pembelajaran yang dilakukan.1
1 Abd Rozak, Maifalinda Fatra, Penelitian Tindakan Kelas, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK), (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2012), Cet. Ke-3, h. 12-13
24
Menurut Suharsimi Arikunto, dkk dari namanya sudah menunjukkan
isi yang terkadung didalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang
dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk penelitian
tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan.2
1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti
2. Tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukakan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus kegiatan untuk siswa
3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal
dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan
istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
menerima pelajaran yang sama, dari guru yang sama pula.
Dari pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan
yang lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan,
dan (4) refleksi.3
2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), Cet.
Ke-11., h. 2-3 3 Ibid, h. 16
25
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah
sebagai berikut:
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
?
Bagan I : Siklus Penelitian
Tahap I: Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian
tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak
yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya
tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi.4
Tahap II: Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam kedua ini
pelaksanaan guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan, tapi harus juga berlaku wajar, tidak dibuat-
4 Ibid, h. 17
26
buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan
perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan maksud semula.5
Tahap III: Pengamatan (Observing)
Tahap ketiga, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini
dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan
dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama.6
Tahap IV: Refleksi (Reflecting)
Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa inggris
reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia pemantulan.
Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah
selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.7
C. Subyek Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yang menjadi subyek
penelitian adalah siswa kelas I (satu) di MI. Al-Hikmah Jatipadang Pasar
Minggu Jakarta Selatan yang berjumlah 27 (dua puluh tujuh) siswa, dengan
jumlah laki-laki 15 (lima belas) dan perempuan 12 (duabelas) siswa.
D. Peranan dan Posisi Peneliti
Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini adalah bertindak sebagai
guru dan sekaligus peneliti. Peneliti membuat perencanaan kegiatan,
melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan dan
menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian
5 Ibid, h. 18
6 Ibid, h. 19
7 Ibid, h. 19
27
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Pada penelitian ini langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan tindakan (planning)
Tindakan pertama yang dilakukan dalam siklus ini adalah guru
melakukan observasi awal sebagai dasar perencanaan pembelajaran. Lalu
membuat skenario pembelajaran yang akan dilakukan dalam
pembelajaran membaca nyaring.
Dalam siklus I ini, guru sekaligus sebagai peneliti juga
mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu-kartu kata dan suku
kata. Hal ini dilakukan untuk memudahkan siswa dalam membaca
nyaring, juga bertujuan agar siswa tertarik dan dapat belajar dengan
suasana yang lebih menyenangkan dan tidak monoton. Pada tahap ini guru
juga menyusun instrument penilaian yang akan digunakan, baik penilaian
proses maupun penilaian hasil. Penilaian sangat penting, karena penilaian
berfungsi sebagai “alat untuk mengetahui efektif tidaknya pembelajaran
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sekaligus berfungsi sebagai
bahan dalam memperbaiki tindakan pembelajaran selanjutnya”.
2. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini merupakan pelaksanaan
skenario pembelajaran yang sudah disusun pada tahap perencanaan. Guru
melaksanakan semua langkah-langkah pembelajaran yang sudah tersusun
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Secara garis besar pada
penelitian ini adalah membaca kalimat sederhana setelah diperkenalkan
beberapa kata dan suku kata dengan bantuan media kartu kata dan suku
kata.
3. Tahap pengamatan (observing)
Pada saat observasi guru dibantu oleh satu orang teman sejawat
untuk melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa selama proses
pembelajaran. Guru juga mencatat hasil pengamatan dalam lembar
28
observasi secara cermat dan teliti, karena hasil observasi ini menjadi acuan
untuk melaksanakan siklus selanjutnya.
4. Tahap refleksi (reflecting)
Pada tahap ini guru melakukan refleksi untuk mengetahui
kekurangan, kendala, dan hambatan yang ada pada kegiatan siklus I.
Mengidentifikasi penyebab kurang berhasilnya pembelajaran pada siklus I.
Data-data yang sudah terkumpul dianalisis dan dievaluasi sebagai dasar
perlu atau tidaknya melaksanakan siklus kedua. Jika pada siklus pertama
belum menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam membaca nyaring
melalui media kartu kata pada siswa kelas I MI. Al-Hikmah Pasar Minggu,
maka perlu dilanjutkan pada siklus ke II.
Perencanaan Tindakan Pada Siklus II
Proses pelaksanaan pada siklus II merupakan lanjutan proses
pelaksanaan siklus I. Proses pada pelaksanaan siklus II ini didasari dari
hasil refleksi pada siklus I. Kekurangan, kejanggalan, dan hambatanyang
terjadi pada siklus I ini diperbaiki pada siklus II. Adapun tahapannya
sama dengan tahapan pada siklus I, perencanaan yang dilakukan pada
siklus II harus lebih baik dari siklus I, karena siklus II merupakan
perbaikan dari siklus I.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil penelitian yang diharapkan pada peneltian ini, adalah dapat
memberikan perubahan pada siswa dalam membaca nyaring dengan media
kartu kata. Siswa yang sebelumnya masih belum lancar dalam membaca,
setelah tindakan dilakukan menjadi lancar dalam membaca. Dari tindakan
yang dilakukan oleh guru yang juga sebagai peneliti diharapkan adanya
peningkatan keterampilan membaca nyaring dan mampu mencapai KKM
yaitu 75, sedangkan untuk penggunaan media kartu kata 80 %. Diharapkan
siswa mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia.
29
G. Data dan Sumber Data
Data yang diperoleh oleh peneliti berupa hasil pretest dan posttest,
serta kegiatan siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan atau observasi
selama kegiatan pembelajaran berlangsung, catatan lapangan dan
dekumentasi. Sumber datanya diperoleh dari siswa, teman sejawat dan
peneliti sendiri.
H. Instrumen Pengumpulan Data
1. Instrumen Tes
Untuk mengetahui seberapa banyak siswa kelas I MI Al-Hikmah yang
masih belum lancar membaca, guru memberikan ulangan atau tes
membaca. Melalui tes dapat diketahui baik atau tidaknya kemampuan
membaca siswa. Jika kekurangan yang lebih banyak, atau ada niatan untuk
lebih meningkatkan kemampuan siswa secara keseluruhan, maka
dibutuhkan tambahan metodebaru dalam proses pengajaran. Penggunaan
metode ini harus sesuai dengan materi atau pokok bahasan yang akan
disampaikan, jangan sampai melenceng dari materi.
Secara umum, Anas Sudijono membagi fungsi tes menjadi dua
macam, yakni:
a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran8
8 Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, (Yogjakarta: Diva
Press,2013), h. 111
30
Adapun format penilaian membaca siswa sebagai berikut:
No Nama
Siswa
Keterampilan Membaca Nyaring Total
Keterangan Pelafalan
(30)
Kelancaran
(40)
Intonasi
(30)
Skor
(100 )
1
2
Dst
Jumlah
Rata-rata
Rubrik Penilaian Membaca
No Aspek Penilaian Bobot
1. Pelafalan 30
2. Kelancaran 40
3. Intonasi 30
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata
perolehan skor, yaitu:
Rata-rata perolehan skor (M) =
2. Instrumen Non Tes
Penilaian non tes diambil dari pengamatan guru terhadap perilaku
siswa dan pengamatan observer (teman sejawat) terhadap kegiatan guru
selama proses pembelajaran.
I. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik penilaian non tes yang dilakukan
terhadap siswa dengan memperlihatkan tingkah lakunya. Secara umum,
31
observasi adalah cara menghimpun berbagai bahan keterangan (data) yang
dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena sebagai sasaran yang dapat dilakukan didalam ruang belajar
(kelas), lapangan upacara, dan ruang lingkup sekolah lainnya.9
Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Guru
No Kegiatan Guru Ya Tidak
1 Guru menyiapkan potongan kertas atau kartu kata
yang berisi bacaan suku kata di dalam kotak.
2 Guru membagikan kartu-kartu kata tersebut,
secara acak pada siswa.
3 Guru menjelaskan tentang cara menggunakan
media kartu kata (flashcard) yakni mencari kartu
kata yang di acak dengan cara mencarinya sesuai
perintah.
4 Setelah semua siswa menemukan kartu kata yang
sesuai dengan perintah, siswa diminta untuk
menyusun dan membacakan suku kata yang telah
diperolehnya.
Jumlah
Presentasi
Lembar Observasi terhadap Aktivitas Siswa
No Kegiatan Siswa Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan guru yang sedang
menyiapkan kartu-kartu kata.
2 Siswa menerima kartu-kartu kata yang dibagikan
oleh guru.
3 Siswa memperhatikan penjelasan guru dan
9 Ibid, h. 138
32
mencari kartu-kartu kata sesuai perintah.
4 Siswa yang sudah mendapatkannya menyusun dan
membacakan suku kata yang diperolehnya.
Jumlah
Presentasi
Keterangan:
Ya = 1
Tidak = 0
Presentasi = skor yang diperoleh x 100%
Skor maksimum
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk merekam kejadian-kejadian selama
proses pembelajaran berlangsung yang tidak dapat teramati oleh lembar
observasi.
3. Studi Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah evaluasi mengenai kemajuan siswa atau objek
yang di teliti dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap berbagai
dokumen. Data dokumentasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah berupa foto-foto yang di ambil pada saat penelitian tindakan
berlangsung
J. Teknik Pemeriksanan Kepercayaan
Untuk memperoleh instrument penelitian valid dan reliable, peneliti
melakukan pengujian instrument melalui uji konstruk yang dalam hal ini uji
validitas instrument dilakukan oleh judgment expert yaitu dosen pembimbing.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena data
yang dikumpulkan berupa data kualitatif yang dikumpulkan secara langsung
33
dari lingkungan peneliti. Untuk mengetahui hasil penelitian, maka peneliti
menguraikan data untuk dianalisis.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah penelitian ini berakhir peneliti menyadari bahwa penelitian ini
telah berhasil menguji adanya peningkatan penggunaan alat media kartu kata
terhadap keterampilan membaca nyaring pada pelajaran Bahasa Indonesia.
Setelah perencanaan tindakan ini dilakukan, maka untuk pengembangkan
tindak lanjutnya dilakukan evaluasi. Evaluasi ini bertujuan agar penelitian
yang diharapkan peneliti ini sudah sesuai apa belum indikator
ketercapaiannya, seperti: persiapan guru, persiapan kelas, penyajian, dan
langkah lanjutan sudah tercapai apa belum.
Kemudian jika memang hasilnya belum memuaskan ataupun belum
tercapai, maka evaluasi digunakan untuk melakukan refleksi kembali.
Refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu untuk mengevaluasi terhadap apa yang
telah dilakukan. Hasil observasi juga digunakan untuk evaluasi terhadap
prosedur, apakah yang terjadi sudah sesuai dengan skenario pembelajaran,
apakah terjadi penyimpangan, dan apakah hasilnya sudah memuaskan sesuai
yang diharapkan.
Jika ternyata hasilnya belum memuaskan sesuai yang diharapkan,
karena sesuatu hal maka dilakukan rancangan ulangan yang diperbaiki dan
dilakukan siklus berikutnya untuk mencapai hasil yang optimal.
34
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Sejarah Singkat Madrasah
Madrasah Ibtidaiyyah Alhikmah (selanjutnya disebut MI Al-Hikmah)
berdiri tahun 1969 di atas sebidang tanah wakaf dari wakif H. M. Toyib bin
Djadin. Luas tanah 965 M2 dan luas bangunan 616,5 M2. Awalnya, MI Al-
Hikmah berdiri tanpa legalitas formal, hanya sebagai Lembaga Pendidikan
Non Formal. Baru pada tanggal 27 Mei 1983, Yayasan Pendidikan Islam Al-
Hikmah (selanjutnya disebut YPI Alhikmah) didirikan. Sampai saat ini MI
Al-Hikmah berada di bawah naungan YPI Alhikmah.
Meskipun terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk yang relatif
padat, lokasi MI Al-Hikmah mudah dijangkau. Terletak di wilayah yang
strategis, berdekatan dengan Kantor Kelurahan Jati Padang, Kantor
Kecamatan Pasar Minggu, Puskesmas Pasar Minggu, Gelanggang Remaja
dan Olah raga Pasar Minggu, serta Pemadam Kebakaran Pasar Minggu.
Awalnya, MI Al-Hikmah hanya bertujuan menampung minat
masyarakat sekitar yang ingin belajar agama karena belum ada sekolah agama
di lingkungan RW. 01 Kelurahan Jati Padang. Anak yang bersekolah di
Sekolah Dasar (selanjutnya SD) pada pagi hari dapat bersekolah di MI pada
sore hari, demikian pula sebaliknya. Ijazah madrasah tidak diakui sebagai
prasyarat masuk sekolah lanjutan umum atau mencari kerja, hanya sebagai
tambahan kognisi.
Pada Tanggal 24 Maret 1975, terbit Surat Keputusan Bersama (SKB)
3 Menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, dan
Menteri Agama), berisi tentang Peningkatan Mutu Pendidikan pada
Madrasah, dimana berlaku kurikulum yang sama antara sekolah umum dan
madrasah, serta ijazah madrasah disetarakan dengan ijazah sekolah umum,
35
lulusan madrasah dapat melanjutkan ke sekolah umum tingkat atas.
Masyarakat harus memilih salah satu antara sekolah umum atau madrasah,
karena ijazah keduanya sama berlaku dan tidak diperkenankan rangkap ijazah
di tingkatan yang sama. Disini timbul persoalan baru, masyarakat meragukan
kualifikasi madrasah yang lebih condong diketahui sebagai sekolah agama
saja. Masyarakat lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolah umum.
Menjawab tantangan tersebut, MI Al-Hikmah bersegera
menyejajarkan performa dengan sekolah umum. Infrastruktur dan struktur
diperkuat. Sarana dan prasarana ditingkatkan. Kualifikasi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan dinaikkan sesuai aturan yang berlaku. Setaranya
pengakuan ijazah antara sekolah umum dan madrasah diikuti oleh MI
Alhikmah dengan peningkatan kualifikasi madrasah agar mutu pendidikannya
sejajar bahkan melebihi sekolah umum dengan tambahan pelajaran agama.
MI Al-Hikmah membuktikan lulusan madrasah dapat bersaing dengan
lulusan sekolah umum. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah lulusan yang
diterima di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) dari tahun ke
tahun yang semakin meningkat. Ini menjadi bukti nyata bahwa lulusan
madrasah setara dengan lulusan sekolah umum. Masyarakat kian percaya
dengan kualifikasi madrasah. Jumlah peserta didik yang mendaftar di MI Al-
Hikmah meningkat dari tahun ke tahun, sampai pihak sekolah terpaksa
menolak kelebihan peserta didik baru karena daya tampung infrastruktur yang
terbatas.
Sejak berdiri sampai sekarang, MI Al-Hikmah baru memiliki 3 (tiga)
Kepala Madrasah sebagai berikut:
1. H.A.Bunyamin Fadhillah Tahun 1969 – 1994
2. Hj.Nasiatun Ibrahim Hosein Tahun 1994 – 2012
3. Atika Wahyuni, S.Pd.I Tahun 2012 – sekarang
36
2. Profil Madrasah
a. Nama Madrasah : MI Al – Hikmah
b. No.Statistik Madrasah : 111231740064
c. N P S N : 60706234
d. Akreditasi Madrasah : Peringkat A
e. Alamat Lengkap Madrasah : Jl. Bacang RT.008/01 Jatipadang
Kecamatan Pasar Minggu
Kota Jakarta Selatan 12540
Propinsi DKI Jakarta
: No.Telp. (021)7811723
f. NPWP Madrasah : 02.534.260.1-017.000
g. Nama Kepala Madrasah : Atika Wahyuni,S.Pd.I
h. No.Telp Kepala Madrasah : (021) 78846784
i. Nama Yayasan : YPI Al - Hikmah
j. Alamat Yayasan : Jl. Bacang RT.008/01 No. 1
Jatipadang Pasar Minggu, Jakarta
Selatan 12540
k. No.Telp Yayasan : (021) 7811723
l. No.Akte Pendirian Yayasan : 13 Tgl.27 Mei 1981
m. No.Akte Perubahan Yayasan : 07 Tgl 10 juni 2014
n. Kepemilikan Tanah : Yayasan/Wakaf
a. Status tanah: terlampir
b. Luas tanah: 921 M
o. Status Bangunan : Yayasan
p. Luas Bangunan : 616,5 M
q. Data Lulusan dalam 7 Tahun Terakhir
Berikut adalah data lulusan dalam 7 tahun terakhir di MI Al-Hikmah
Pasar Minggu Jakarta Selatan, yaitu:
37
Tabel 4.1
Data Lulusan dalam Tujuh Tahun Terakhir
Tahun
Pelajaran
Tamatan Rata-Rata
NEM UN
Siswa Melanjutkan ke
SMP/MTS Negeri
Jum
lah
Prosen
tase Target Hasil Target
Jum
lah
Prosen
tase Target
2008/2009 20 100% 100% 19.05 15.00 9 45 % 30 %
2009/2010 21 100% 100% 20.26 16.00 5 23.8 % 30 %
2010/2011 24 100% 100% 21.58 17.00 14 58.3 % 30 %
2011/2012 20 100% 100% 21.75 18.00 6 30 % 30 %
2012/2013 24 100% 100% 24.05 19.00 13 54.2% 40%
2013/2014 18 100% 100% 22.40 20.00 9 50% 40%
2014/2015 24 100% 100% 20.77 20.00 11 45.9% 40%
r. Data Siswa Mengulang dalam 7 Tahun Terakhir
Tabel 4.2
Data Siswa Mengulang dalam 7 Tahun Terakhir
Tahun
Pelajaran
Kelas Jumlah
1 2 3 4 5 6
2008/2009 - - - 1 - - 1
2009/2010 - - 2 - - - 2
2010/2011 2 - 1 - - - 3
2011/2012 5 1 1 - - - 7
2012/2013 1 2 1 2 - - 6
2013/2014 2 - - - - - 2
2014/2015 2 2 3 - - - 7
38
s. Data Siswa dalam 7 Tahun Terakhir
Berikut adalah data siswa dalam tujuh tahun terakhir di MI Al-
Hikmah Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Tabel 4.3
Data Siswa dalam 7 Tahun Terakhir
Tah
un A
jaran
Kelas
1
Kelas
2
Kelas
3
Kelas
4
Kelas
5
Kelas
6
Jumlah
Keseluru
han
Jum
lah S
iswa
Jum
lah R
om
bel
Jum
lah S
iswa
Jum
lah R
om
bel
Jum
lah S
iswa
Jum
lah R
om
bel
Jum
lah S
iswa
Jum
lah R
om
bel
Jum
lah S
iswa
Jum
lah R
om
bel
Jum
lah S
iswa
Jum
lah R
om
bel
Jum
lah S
iswa
Jum
lah R
om
bel
2008/
2009
2
2
1 3
1
1 2
0
1 2
8
1 2
1
1 2
0
1 14
2
6
2009/
2010
2
6
1 2
1
1 2
9
1 2
1
1 2
6
1 2
1
1 14
4
6
2010/
2011
2
5
1 2
4
1 2
1
1 2
5
1 2
1
1 2
4
1 14
0
6
2011/
2012
3
6
1 2
3
1 2
5
1 2
1
1 2
5
1 2
0
1 15
0
6
2012
/2013
5
0
2 3
2
1 2
3
1 2
6
1 2
1
1 2
4
1 17
6
7
2013/
2014
4
9
2 4
9
2 2
9
1 2
3
1 2
5
1 1
8
1 19
3
8
2014/
2015
4
8
2 4
3
2 4
1
2 2
6
1 2
2
1 2
4
1 20
4
9
2015/
2016
5
5
2 4
6
2 4
4
2 4
0
1 2
4
1 2
1
1 23
0
9
39
t. Data Sarana Prasarana
Tabel 4.4
Data Sarana Prasarana
No Jenis Prasarana
Juml
ah
Rua
ng
Jumlah
ruang
kondisi
baik
Jumlah
ruang
kondisi
rusak
Kategori Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Rusak
Berat
1. Ruang Kelas 9 5 4 V - -
2. Perpustakaan 1 1 - - - -
3. R. Lab. IPA 1 1 - - - -
4. R. Lab. Biologi - - - - - -
5. R. Lab. Fisika - - - - - -
6. R. Lab. Kimia - - - - - -
7. R. Lab. Komputer 1 1 - - - -
8. R. Lab. Bahasa - - - - - -
9. R. Pimpinan - - - - - -
10 R. Guru 1 - 1 V - -
11 R. Pimpinan dan TU 1 - 1 V - -
12 R. Konseling - - - - - -
13 Tempat Beribadah 1 - 1 V - -
14 R. UKS 1 - 1 V - -
15 Jamban 5 4 1 V - -
16 Gudang 3 2 1 V - -
17 R. Sirkulasi 1 1 - - - -
18 Tempat Olah Raga 1 - 1 V - -
19 R.Organisasi
Kesiswaan
- - - - - -
20 Kantin 1 1 - - - -
21 R.Lainnya 1 1 - - - -
40
u. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tabel 4.5
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No. Keterangan Jumlah
Pendidik
1. Guru PNS diperbantukan Tetap 3
2. Guru Tetap Yayasan 10
3. Guru Honorer -
4. Guru Tidak Tetap -
Tenaga Kependidikan
1 Tata Usaha 1
2 Perpustakaan -
3 Penjaga Sekolah 1
4 Petugas Kebersihan 2
3. Tujuan KTSP di MI Al-Hikmah
Secara umum, tujuan diterapkannya KTSP di Madrasah Ibtidaiyah Al-
Hikmah Jatipadang Pasar Minggu adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan
(otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk
melakukan pengambilan keputusan serta partisipasif dalam pengembangan
kurikulum.
Secara khusus, tujuan diterapkannya KTSP di Madrasah Ibtidaiyah
AL-Hikmah Jatipadang Pasar Minggu adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam me-ngembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan
sumber daya yang tersedia.
41
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan kompetensi yang sehat antarsatuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai.
4. VISI DAN MISI
a. Visi
“Membentuk peserta didik berakhlakulkarimah yang berprestasi”
b. Misi
1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama.
2. Menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sekolah.
3. Membekali ilmu-ilmu dasar secara optimal bagi peserta didik.
4. Menekankan kesadaran belajar mengajar sebagai kebutuhan, kewajiban,
dan tanggung jawab bersama.
5. Meningkatkan prestasi peserta didik dalam bidang agama, pengetahuan
dan teknologi, sains, seni, dan olahraga.
6. Meningkatkan mutu guru dan karyawan melalui pendidikan yang sesuai
dengan standar kebijakan pemerintah.
7. Memberikan pelayanan prima bagi seluruh komponen yang terkait.
B. Analisis Data
Penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas 1 MI Al-Hikmah
mengenai peningkatan keterampilan membaca nyaring melalui media kartu
kata pada siswa kelas 1 MI Al-Hikmah Pasar Minggu Jakarta Selatan,
dilaksanakan dengan 2 (dua) kali siklus yaitu siklus pertama pada tanggal 15
September 2015 dan tanggal 22 September 2015 sedangkan siklus kedua
dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2015 dan tanggal 13 Oktober 2015.
Melalui beberapa tahapan yaitu: perencanaan, tindakan,
observasi/pengamatan, dan refleksi.
42
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini, guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajara (RPP), lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi
aktifitas siswa, catatan lapangan, tes membaca, materi yang akan
dipelajari, dan media kartu kata. Materi dalam membaca nyaring adalah
membaca nyaring suku kata dan kata. Kartu-kartu kata ini yang akan
digunakan dalam pembelajaran ini kartu yang terbuat dari karton dan
papan tulis khusus menyusun kartu kata.
b. Tindakan
Dalam tahap ini, siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan
yaitu pada hari Senin tanggal 15 September 2015 dan tanggal 22
September 2015. Setiap kali pertemuan berlangsung selam 2 x 35 menit.
Materi yang sudah dipersiapkan yaitu membaca nyaring suku kata dan
kata dengan sub materi pokok yaitu suku kata dan kata yang tidak diakhiri
oleh huruf konsonan. Metode yang digunakan pada pembelajaran ini yaitu
demontrasi dan bermain kartu kata. Pada pertemuan pertama ini
materinya yaitu:
Bacalah suku kata di bawah ini bersama-sama dengan bimbingan
gurumu!
1. a i u e o
2. ba bi bu be bo
3. da di du de do
4. na ni nu ne no
5. ma mi mu me mo
43
merangkai suku kata menjadi kata
1. i bu
2. bo bi
3. na ni
4. bi ma
5. na ma
Tahap pendahuluan guru mengkondisikan kelas dengan mengajak
siswa membaca do’a, lalu mengabsen, kemudian melakukan apersepsi
untuk mengetahui pengetahuan awal siswa yang berkaitan dengan
membaca nyaring.
Tahap inti pembelajaran, guru memperlihatkan satu persatu kartu
kata yang terdapat pada kartu kepada siswa dan mengajak untuk
mengikuti bacaan guru. Di sisi terlihat siswa yang sudah lancar dan belum
lancar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Kemudian, guru
dibantu siswa menyusun kartu- kartu kata pada papan/media yang telah
disediakan guru, dan meminta siswa untuk membacanya. Tahap elaborasi
guru meminta beberapa siswa maju secara bergantian untuk menyusun dan
menempel kartu kata sesuai dengan yang diucapkan guru. Guru mengajak
siswa untuk membaca bersama-sama kata yang sudah di susun di papan.
Setelah itu guru melafalkan kembali suku kata-suku kata agar siswa dapat
mengingat lebih baik lagi. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama
menyimpulkan pembelajaran, dan tidak lupa memberikan motivasi kepada
siswa.
Tahap akhir pembelajaran, guru mengecek apakah tujuan
pembelajaran sudah tercapai dengan meminta siswa membaca teks kalimat
sederhana secara individu. Siswa maju satu persatu sesuai urutan absen.
44
Pertemuan kedua, materi pembelajaran masih sama dengan
pertemuan pertama, yakni membaca nyaring suku kata dan kata.Langkah-
langkah pembelajaranpun masih sama, hanya berbeda pada tahap
elaborasi. Pada tahap ini guru membagi kelompok menjadi 5 kelompok.
Setiap kelompok mendapat tugas untuk menyusun kartu kata menjadi
sebuah kalimat sederhana. Untuk kelompok yang sudah selesai
dipersilahkan untuk mempresentasikan di depan kelas. Guru mengajak
siswa untuk menilai hasil kerja temannya dengan mengucapkan benar atau
salah. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, guru
mengajak siswa untuk membacanya bersama-sama. Pada saat siswa
sedang menulis, guru memanggil siswa satu persatu untuk tes membaca.
Siswa terlihat cukup tenang.
Berikut adalah materi pembelajaran yang diberikan pada pertemuan
kedua, yaitu:
Bacalah bersama-sama dengan bimbingan gurumu!
1. ca ci cu ce co
2. la li lu le lo
3. ka ki ku ke ko
4. pa pi pu pe po
5. sa si su se so
Merangkai suku kata menjadi kata dan kalimat sederhana.
1. i ni bo la ci ca
2. a da li ma bu ku
3. na ni bi bi su si
4. ka ki sa pi mu sa lu ka
45
5. ma na sa pu li di
Tabel 4.6
Nilai Tes Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus I
No Nama
Siswa
Keterampilan Membaca Nyaring
Keterangan Total Skor
(100)
Pelafalan
(30)
Kelancaran
(40)
Intonasi
(30)
1 A 25 30 20 75 Tuntas
2 B 30 30 20 80 Tuntas
3 C 25 30 20 75 Tuntas
4 D 20 30 30 80 Tuntas
5 E 30 30 20 80 Tuntas
6 F 20 20 25 65 Belum Tuntas
7 G 20 30 30 80 Tuntas
8 H 25 30 20 75 Tuntas
9 I 20 25 20 65 Belum Tuntas
10 J 20 20 20 60 Belum Tuntas
11 K 20 20 20 60 Belum Tuntas
12 L 30 30 20 80 Tuntas
13 M 30 30 20 80 Tuntas
14 N 30 35 20 85 Tuntas
15 O 30 30 20 80 Tuntas
16 P 30 30 20 80 Tuntas
17 Q 20 20 20 60 Belum Tuntas
18 R 15 20 20 55 Belum Tuntas
19 S 15 20 20 55 Belum Tuntas
20 T 20 20 20 60 Belum Tuntas
21 U 25 25 25 75 Tuntas
22 V 15 20 20 55 Belum Tuntas
23 W 30 30 30 90 Tuntas
24 X 20 25 20 65 Belum Tuntas
25 Y 30 30 20 80 Tuntas
46
26 Z 25 25 20 70 Belum Tuntas
27 AI 30 30 20 80 Tuntas
Jumlah 1910
Rata-rata 70,7
c. Observasi ( Pengamatan )
Nilai hasil tes membaca nyaring siswa pada siklus I didapatkan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.7
Data Hasil Nilai Pada Siklus I
No Uraian Nilai Siklus I
1. Nilai rata-rata kelas 70,7
2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 17
3 Persentase ketuntasan belajar
membaca
63%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan media
kartu kata pada pembelajaran membaca nyaring siawa kelas I MI Al-Hikmah
diperoleh nilai rata-ratanya sebesar 70,7 dan persentasi ketuntasan belajar
dari 63% pada siklus I. Maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan
pada siklus I ini belum tuntas karena presentasi ketuntasan belajar membaca
siswa pada siklus I 63% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang
dikehendaki yaitu sebesar 80%. Maka peneliti merasa perlu adanya
peningkatan dengan kondisi yang seperti ini, diperlukan adanya tindak lanjut
yaitu melaksanakan siklus II.
Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Observasi
dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan dibantu oleh
47
observer. Lembar hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus I
No Kegiatan Siswa Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan guru yang sedang
menyiapkan kartu-kartu kata.
√
2 Siswa menerima kartu-kartu kata yang dibagikan
oleh guru.
√
3 Siswa memperhatikan penjelasan guru dan
mencari kartu-kartu kata sesuai perintah.
√
4 Siswa yang sudah mendapatkannya menyusun dan
membacakan suku kata yang diperolehnya.
√
Jumlah 3
Presentasi 75%
Berdasarkan tabel di atas, Skor lembar aktivitas siswa adalah 3 dengan
persentasi 75 % . Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas siswa pada siklus I
baik berdasarkan pengamatan. Siswa tidak terlalu aktif dan tidak terlalu
pasif. Namun demikian proses ini perlu ditingkatkan lagi untuk menuju
siswa yang aktif sebagai subjek belajar.
Tabel 4.9
Hasil Observasi terhadap Aktifitas Guru Siklus I
No Kegiatan Guru Ya Tidak
1 Guru menyiapkan potongan kertas atau kartu kata
yang berisi bacaan suku kata di dalam kotak.
√
2 Guru membagikan kartu-kartu kata tersebut,
secara acak pada siswa.
√
3 Guru menjelaskan tentang cara menggunakan √
48
media kartu kata (flashcard) yakni mencari kartu
kata yang di acak dengan cara mencarinya sesuai
perintah.
4 Setelah semua siswa menemukan kartu kata yang
sesuai dengan perintah, siswa diminta untuk
menyusun dan membacakan suku kata yang telah
diperolehnya.
√
Jumlah 3
Presentasi 75%
Dari tabel diatas dapat dilihat tingkat keaktifan guru dalam
pembelajaran.Total skor yang diperoleh adalah sebesar 3 dengan persentasi
75%. Ini menandakan bahwa kegiatan guru dalam menjelaskan penggunaan
media kartu kata ini kurang optimal, perlu ada peningkatan kembali agar
siswa lebih mengerti cara menggunakannya kartu kata tersebut.
d. Refleksi
Setelah melihat hasil penilaian pada siklus I, meliputi nilai, hasil
observasi siswa, hasil observasi kegiatan guru, dan catatan lapangan,
diperlukan adanya perbaikan dalam pembelajaran. Nilai rata-rata yang
berjumlah 70,7 menunjukkan sedikit peningkatan kemampuan membaca
nyaring siswa. Masih terdapat siswa yang belum lancar membaca dengan
nilai terendah yaitu 55.
Dibawah ini merupakan catatan lapangan yang ditulis oleh peneliti
berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus I
yaitu:
49
Tabel 4.10
Catatan Lapangan Siklus I
No Kendala/Kesulitan Solusi/Saran Perbaikan
1 Masih terdapat siswa yang
berbicara pada saat pembelajaran
berlangsung.
Sebaiknya guru bersikap tegas lagi
agar tercipta kedisiplinan dalam
kelas.
2 Masih terdapat siswa yang belum
mampu mencapai nilai KKM.
Diperlukan bimbingan yang khusus
bagi siswa yang lambat.
3 Pada saat maju siswa berebut ingin
bersama-sama nenyusun kartu kata.
Memberikan arahan agar siswa
bergantian untuk menyusun kartu
kata.
4 Guru masih terlihat kaku ketika
menggunakan kartu kata.
Sebaiknya diatur kembali cara
penggunaan kartu kata.
5 Pembentukan kelompok masih
belum maksimal. Pada setiap
kelompok kurang beragam, baik
dari jenis kelamin maupun dari
jenis kelamin maupun tingkat
kecerdasan.
Sebaiknya dalam setiap kelompok
terdiri dari siswa yang terendah,
tertinggi, perempuan, dan laki-laki.
Dari uraian di atas, maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana
caranya agar siswa lebih termotivasi lagi untuk belajar membaca, sehingga
kemampuan membaca siswa menjadi lebih baik lagi dan kondisi kelas
menjadi lebih kondusif lagi. Berdasarkan hambatan dan perbaikan yang ada
peneliti merasa perlu dilanjutkan ke siklus II sebagai perbaikan dari siklus I.
2. Siklus II
Siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I. Pada siklus II ini, RPP
yang digunakan sama dengan yang digunakan pada siklus I. Hanya ada
perbaikan pada tahap inti pembelajaran. Pada siklus I, pembagian kelompok
terkesan tidak mempertimbangkan tingkat kemampuan setiap siswa dan
jenis kelamin. Di siklus II ini, pembentukan kelompok mempertimbangkan
dua hal tersebut.
50
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru menyiapkan RPP, media pembelajaran
berupa kartu kata, lembar observasi terhadap kegiatan siswa, lembaran
observasi terhadap kegiatan guru, lembar penilaian kemampuan membaca
siswa, dan teks yang digunakan untuk tes kinerja siswa. Jumlah pertemuan
yang dibutuhkan yaitu dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35
menit setiap pertemuannya. Sedangkan waktunya yaitu pada hari Senin,
tanggal 6 Oktober 2015 dan hari Senin, tanggal 13 Oktober 2015.
b. Tindakan
Pada tahap tindakan ini, seperti yang sudah direncanakan pelaksanaan
siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 6
oktober 2015 dan tanggal 13 oktober 2015. Dilakukan pada jam pertama
dan kedua pelajaran. Hal ini dilakukan agar kondisi siswa masih fresh untuk
mengikuti pembelajaran, sehingga diharapkan materi pembelajaran dapat
terserap dengan baik.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2015, pada
pukul 07.00 WIB – 08.10 WIB. Di awal pembelajaran guru mengucapkan
salam, menanyakan kabar siswa,membaca do’a hendak belajar bersama-
sama, mengecek kehadiran siswa, dan melakukan apersepsi dan tak lupa
guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Hal ini penting agar siswa
termotivasi untuk belajar membaca, dan menjadi tahu tujuan dari
pembelajaran membaca ini. Pada tahap inti pembelajaran, guru
memperlihatkan satu persatu kartu suku kata yang terdapat pada kartupada
siswa dan meminta siswa untuk menirukan bacaan guru. Siswa menirukan
dengan baik. Kemudian dilanjutkan dengan menulis beberapa kata
sederhana di papan tulis, lalu membacanya bersama-sama, Setelah
melakukan eksplorasi, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang
terdiri dari 5 – 6 orang/kelompok. Setiap kelompok mendapat tugas dari
guru dan harus dikerjakanbersama-sama dengan kelompoknya. Setelah
51
menjelaskan aturan main dalam permainan kartu ini, guru membagikan
kartu-kartu tersebut kepada setiap kelompok. Siswa terlihat sangat antusias
ketika mendapatkan kartu-kartu kata tersebut. Mereka terlihat berebut untuk
dapat memegang kartu. Supaya tidak rebutan guru mengatasinya dengan
tidak boleh menyentuh kartu sebelum ada aba-aba dari guru. Mereka
mengikuti perintah guru. Kemudian guru membacakan 3 buah kata dan
meminta siswa untuk mengulanginya. Setelah itu, guru mempersilahkan
siswa untuk mulai menyusun kartu sesuai dengan yang telah diucapkan
bersama-sama. Bagi kelompok yang sudah selesai dipersilahkan untuk
mempresentasikannya. Dan bagi siswa yang lain diminta untuk memberikan
penilaian terhadap kelompok yang maju dengan bimbingan guru. Mereka
memberikan pernyataan benar atau salah. Diakhir pembelajaran guru
melakukan tes kinerja dengan cara memanggil siswa satu persatu ke depan.
Siswa yang lain menyalin tulisanyang ada di papan tulis, agar tidak gaduh.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2015 pukul
07.00 WIB – 08.10 WIB. Pada pertemuan kedua ini materi nya pun masih
sama yaitu membaca nyaring suku kata dan kata. Langkah-langkah hampir
sama dengan pertemuan pertama. Guru memerintahkan siswa untuk duduk
berkelompok seperti pada pertemuan pertama, kemudian membagikan
kartu-kartu yang akan disusun menjadi sebuah kata sederhana. Kata-kata
tersebut sudah dipersiapkan sebelumnya oleh guru. Kali ini, setiap
kelompok menyusunnya di depan kelas. Guru ingin mengetahui seberapa
cepat mereka dapat menyusun kartu-kartu tersebut. Guru dan siswa
memberikan tepuk tangan kepada setiap kelompok yang maju. Siswa
terlihat cukup aktif. Mereka bekerja sama dengan teman kelompoknya.
Untuk lebih memotivasi siswa, pada pertemuan ini guru memberikan hadiah
bagi kelompok yang cepat dan benar dalam menyusun kartu suku kata.
Kemudian guru mengajak siswa untuk membaca bersama-sama kata yang
telah tersususn di papan tulis. Selanjutnya diakhir pembelajaran guru
mengecek kemampuan membaca siswa dengan melakukan tes kinerja.
52
Siswa membaca secara individu di hadapan guru. Guru menanyakan
perasaan siswa selama mengikuti proses pembelajaran kali ini. Mereka
menjawab dengan rasa senang. Pembelajaran seperti ini tidak membuat
siswa jenuh, karena mereka dibuat aktif dengan metode yang dibuat oleh
guru.
Nilai hasil tes membaca nyaring siswa pada pertemuan I siklus II dapat
dilihat pada tabel di bawah ini, yaitu:
Tabel 4.11
Nilai Tes Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus II
No Nama
Siswa
Keterampilan Membaca Nyaring
Keterangan Total Skor
(100)
Pelafalan
(30)
Kelancaran
(40)
Intonasi
(30)
1 A 30 30 25 85 Tuntas
2 B 30 30 25 85 Tuntas
3 C 25 30 25 80 Tuntas
4 D 20 30 30 80 Tuntas
5 E 30 30 25 85 Tuntas
6 F 25 25 25 75 Tuntas
7 G 25 30 30 85 Tuntas
8 H 25 30 25 80 Tuntas
9 I 25 25 25 75 Tuntas
10 J 20 20 20 60 Belum Tuntas
11 K 25 25 25 75 Tuntas
12 L 30 30 20 80 Tuntas
13 M 30 35 20 85 Tuntas
14 N 30 35 25 90 Tuntas
15 O 30 35 25 90 Tuntas
16 P 30 30 25 85 Tuntas
17 Q 25 25 25 75 Tuntas
18 R 25 25 25 75 Tuntas
19 S 20 25 20 65 BelumTuntas
53
20 T 25 30 25 75 Tuntas
21 U 25 30 25 80 Tuntas
22 V 25 25 25 75 Tuntas
23 W 30 35 30 95 Tuntas
24 X 25 25 25 75 Tuntas
25 Y 30 30 25 85 Tuntas
26 Z 25 30 25 80 Tuntas
27 AI 30 30 30 90 Tuntas
Jumlah 2165
Rata-rata 80,2
c. Observasi ( Pengamatan )
Nilai hasil tes membaca nyaring siswa pada siklus II didapatkan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.12
Data Hasil Nilai pada Siklus II
No Uraian Nilai Siklus II
1. Nilai rata-rata kelas 80,2
2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 25
3 Persentase ketuntasan belajar
membaca
92,6%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan media
kartu kata pada pembelajaran membaca nyaring siawa kelas I MI Al-
Hikmah diperoleh nilai rata-ratanya sebesar 80,2 dan persentase ketuntasan
belajar 92,6% pada siklus II. Maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
tindakan pada siklus II ini tuntas karena persentase ketuntasan belajar
membaca siswa pada siklus I 63% menjadi 92,6% pada siklus II ini. Dan
jumlah persentase ini lebih besar dari persentase ketuntasan yang
54
dikehendaki yaitu sebesar 80%. Oleh karena itu peneliti tidak perlu
dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.
Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Observasi
dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan dibantu oleh
observer. Lembar hasil pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.13
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus II
No Kegiatan Siswa Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan guru yang sedang
menyiapkan kartu-kartu kata.
√
2 Siswa menerima kartu-kartu kata yang dibagikan
oleh guru.
√
3 Siswa memperhatikan penjelasan guru dan
mencari kartu-kartu kata sesuai perintah.
√
4 Siswa yang sudah mendapatkannya menyusun dan
membacakan suku kata yang diperolehnya.
√
Jumlah 4
Presentasi 100%
Berdasarkan tabel di atas, Skor lembar aktivitas siswa adalah 4 dengan
persentase 100 % . Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas siswa pada siklus II
sangat baik berdasarkan pengamatan. Siswa aktif dalam mengikuti
pembelajaran dan termotivasi dalam membaca nyaring dengan
menggunakan media kartu kata ini.
55
Tabel 4.14
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus II
No Kegiatan Guru Ya Tidak
1 Guru menyiapkan potongan kertas atau kartu kata
yang berisi bacaan suku kata di dalam kotak.
√
2 Guru membagikan kartu-kartu kata tersebut,
secara acak pada siswa.
√
3 Guru menjelaskan tentang cara menggunakan
media kartu kata (flashcard) yakni mencari kartu
kata yang di acak dengan cara mencarinya sesuai
perintah.
√
4 Setelah semua siswa menemukan kartu kata yang
sesuai dengan perintah, siswa diminta untuk
menyusun dan membacakan suku kata yang telah
diperolehnya.
√
Jumlah 4
Presentasi 100%
Dari tabel diatas dapat dilihat tingkat keaktifan guru dalam
pembelajaran.Total skor yang diperoleh adalah sebesar 4 dengan persentase
100%. Ini menandakan bahwa kegiatan guru berada pada prestasi sangat
baik.
d. Refleksi
Setelah melihat lembar nilai siklus II, lembar observasi terhadap
aktifitas guru, lembar observasi terhadap aktifitas siswa, dan catatan
lapangan banyak peningkatan yang sudah dicapai. Dalam proses
pembelajaran membaca nyaring dengan menggunakan media kartu kata
telah berhasil membuat siswa termotivasi dalam membaca. Rancangan
pembelajaran yang dipersiapkan pada siklus II ini dapat meningkatkan
56
semangat siswa dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Nilai tinggi siswa pada siklus II adalah 95, sedangkan
terendahnya adalah 60. Dengan demikian pembelajaran yang telah
dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan dan mencapai hasil yang
diharapkan.
C. Pembahasan
Berdasarkan analisa data terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan media kartu kata pada pelajaran bahasa Indonesia dengan
materi membaca nyaring kata dan suku kata, diperoleh peningkatan
keterampilan membaca siswa kelas I. Pada siklus I dari angka 63% meningkat
pada siklus II menjadi 92,6%. Ini terjadi karena antusiasme siswa yang sangat
signifikan. Beberapa siswa yang awalnya belum dapat merangkai huruf,
setelah dilakukannya tindakan mengalami peningkatan yaitu dapat merangkai
suku kata menjadi kata.
Kegiatan membaca dengan menggunakan media kartu kata dapat
meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran yang dilaksanakan secara berkelompok juga dapat
meningkatkan semangat belajar siswa. Sesuai dengan lembar observasi,
lembar tes membaca, dan lembar catatan lapangan terlihat adanya peningkatan
kemampuan membaca siswa dibandingkan sebelum dilaksanakannya
tindakan.
Penggunaan media kartu kata yang dilaksanakan pada materi membaca
nyaring ternyata dapat menciptakan suasana belajar yang bergairah dan
memotivasi siswa serta memancing kreativitas siswa untuk menguasai materi
itu sebaik mungkin. Kemampuan membaca pun menjadi meningkat. Berikut
ini penjabaran peningkatan keterampilan membaca nyaring dengan media
kartu kata pada siklus I dan siklus II berdasarkan hasil tes.
57
Tabel 4.15
Data Hasil Nilai Siklus I dan Siklus II
No Uraian Nilai
Siklus I
Nilai
Siklus II
1. Nilai rata-rata kelas 70,7 80,2
2. Jumlah siswa yang tuntas
belajar
17 25
3 Persentase ketuntasan belajar
membaca
63% 92,6%
Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa telah terjadi
peningkatan keterampilan membaca nyaring pada siswa kelas I MI Al-Hikmah
Pasar Minggu Jakarta Selatan melalui media kartu kata.
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa media
kartu kata merupakan salah satu media yang dapat meningkatkan kemampuan
membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan media kartu kata
maka keterampilan membaca siswa kelas I MI Al-Hikmah Pasar Minggu
Jakarta Selatan tahun pelajaran 2015/2016 meningkat. Hal tersebut dapat
dilihat dari ketercapaian nilai rata-rata kelas pada siklus I diperoleh siswa dari
70,7 menjadi 80,2 pada siklus II. Persentase ketuntasan belajar yang
mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 63% dan pada siklus II sebesar
92,6%. Jadi, peningkatan keterampilan membaca siswa dalam pembelajaran
dengan menggunakan media kartu kata adalah 29,6%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bahwa media kartu kata ini dapat diterapkan pada pelajaran lainnya, dan
dapat dilakukan bergantian dengan metode yang lain, agar kondisi kelas
dapat hidup dan para siswa pun lebih bersemangat dalam belajar.
2. Bagi guru
Para guru bidang studi bahasa Indonesia khususnya dan guru-guru bidang
studi lain pada umumnya dapat menjadi bahan acuan di dalam proses
pembelajaran serta dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa
melalui pemanfaatan media kartu kata.
3. Bagi Siswa
Dengan menggunakan media kartu kata siswa diharapkan dapat lebih
termotivasi, memahami materi dalam pembelajaran, agar prestasi
belajarnya mengalami peningkatan.
59
4. Bagi sekolah
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan guru secara efektif,
dan sekolah diharapkan memberikan dukungan baik sarana maupun
prasarana kepada guru, untuk dapat menggunakan media dalam kegiatan
belajar mengajar, supaya hasil belajar siswa dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Alex dan Ahmad. Buku Ajar Bahasa Indonesi. Jakarta: FITK Press, Cet. Ke-1,
2009
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-
16, 2013
Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet.
Ke-11, 2012
Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung:
UPI Press, Cet. Ke-1, 2007
Djamarah, Bahri Syaiful dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta, Cet. Ke-3, 2006
Hindun. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah /
Sekolah Dasar. Depok: Nufa Citra Mandiri, Cet. Ke-2, 2014
Putra, Rizema Sitiatava. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta:
Diva Press, 2013
Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi
Aksara, Cet. Ke-4, 2009
Ridwanuddin, Dindin. Bahasa Indonesia. Ciputat : UIN Press, Cet. Ke-1, 2015
Rozak, Abd dan Fatra, Maifalinda. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah, Cet. Ke-3, 2012
Satata, Sri, dkk. Bahasa Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012
Susilana, Rudi dan Riyana,Cepi. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Prima, 2009
Tarigan, Guntur Henry. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa, Cet. Ke-2, 2008
............Metodologi Pengajaran Bahasa. Bandung: Angkasa, Cet. Ke-2, 2009
Y. Slamet, Saddhono-St Kundharu. Meningkatkan Keterampilan Bahasa
Indonesi. Bandung: CV Karya Putra Darwati, Cet. Ke-1, 2012
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS I
Nama Sekolah : MI. Al-Hikmah
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : I (Satu) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Pertemuan : I (Satu)
A. Standar Kompetensi
Membaca
3.Memahami teks pendek dengan membaca nyaring
B. Kompetensi Dasar
3.1 Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengenal huruf-huruf dengan benar
2. Mengenal suku kata dan membacanya dengan nyaring
3. Mengenal kata dan membacanya dengan nyaring
4. Membaca nyaring suku kata dan kata dengan intonasi dan lafal yang benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membaca suku kata dengan lafal yang tepat
2. Peserta didik dapat membaca kata dengan lafal yang tepat
E. Materi Pembelajaran
Membaca nyaring suku kata dan kata
F. Metode Pembelajaran
1. Bermain kartu kata
2. Demontrasi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No
. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1.
2.
Pendahuluan
(10 Menit)
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran
siswa
Apersepsi dan
motivasi
Mengajak semua
peserta didik
berdo’a untuk
mengawali pelajaran
Memberi motivasi
dan menjelaskan
tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (40
Menit) Eksplorasi
Guru mengajak
siswa untuk
menyanyikan lagu
“pelangi-pelangi”
Guru
memperlihatkan satu
persatu kartu huruf
kepada siswa dan
mengajak siswa
untuk mengikuti
bacaan guru
Guru dibantu siswa
menyusun kartu-
kartu huruf pada
papan tulis dan
meminta siswa
untuk membacanya
Elaborasi
Meminta beberapa
siswa maju secara
Menjawab salam
Berdo’a bersama-
sama
Mendengarkan
penjelasan guru
Menyanyikan lagu
“pelangi-pelangi
sambil bertepuk
tangan
Memperhatikan
kartu kartu huruf
yang diperlihatkan
guru dan mengikuti
bacaan guru
membacanya
bersama-sama
individu
(bergantian)
Maju ke depan kelas
secara bergantian
Disiplin, rasa
hormat
Religius,
tekun
Perhatian
Disiplin
Kreatif
Disiplin
Patuh
Rasa ingin
tahu
Patuh
Mandiri
Disiplin
Rasa ingin
tahu
Komunikatif
Disiplin
Rasa ingin
tahu
3.
bergantian untuk
menyusun dan
menempel kartu kata
di papan tulis
Mengajak siswa
untuk membaca
bersama-sama kata
yang sudah disusun
dipapan tulis
Memberikan tugas
individu kepada
siswa untuk menulis
kata yang ada di
papan tulis
Konfirmasi
Melafalkan kembali
suku kata-suku kata
yang masih susah
dilafalkan dan siswa
mengikutinya
Membuat
kesimpulan tentang
pelajaran hari in
Penutup (10 Menit)
Membimbing
peserta didik agar
rajin berlatih
membaca
Mengingatkan pada
peserta didik untuk
membaca pelajaran
selanjutnya
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdallah dan
mengucapkan salam
Membaca bersama-
sama
Melaksanakan tugas
menulis kata yang
ada di papan tulis
sesuai perintah guru
Memperhatikan
penjelasan guru
Membuat
kesimpulan tentang
pelajaran hari ini
Mendengarkan
nasihat guru agar
rajin berlatih
membaca
Mendengarkan
informasi dari guru
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdallah dan
menjawab salam
Patuh
Berani,
mandiri
Tanggung
jawab
Patuh
Percaya diri
Patuh
Tanggung
jawab
Disiplin
Menghormati
Patuh
Berfikir logis
Patuh
Menghormati
Tanggung
jawab
Disiplin
Religius
Disiplin
Patuh
H. Sumber Belajar
1. Kartu kata
2. Buku Bahasa Indonesia, kelas I Yudhistira
3. Buku LKS Bahasa Indonesia, kelas I Cemara
I. Penilaian
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Contoh Innstrumen
Membaca suku kata,
kata dan kalimat
sederhana dengan
benar
Tes kinerja 1. Ma ta
2. Ka ki
3. Ku ku
4. Ma ta ni na
5. bi bi ba ni
6. a da ma ma
No Nama
Siswa
Keterampilan Membaca Nyaring Total
Skor
( 100 )
Rata -
Rata Pelafalan
( 30 )
Kelancaran
( 40 )
Intonasi
( 30 )
1
2
Dst
Jumlah
Rata – Rata
Jakarta, 15 September 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah/Madrasah Guru Mapel B. Indonesia
Atika Wahyuni,S.Pd.I Rachmawati
NIP. 197105272005012003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS I
Nama Sekolah : MI. Al-Hikmah
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : I (Satu) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Pertemuan : II (Dua)
A. Standar Kompetensi
Membaca
3.Memahami teks pendek dengan membaca nyaring
B. Kompetensi Dasar
3.1 Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengenal huruf-huruf dengan benar
2. Mengenal suku kata dan membacanya dengan nyaring
3. Mengenal kata dan membacanya dengan nyaring
4. Membaca nyaring suku kata dan kata dengan intonasi dan lafal yang benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membaca suku kata dengan lafal yang tepat
2. Peserta didik dapat membaca kata dengan lafal yang tepat
E. Materi Pembelajaran
Membaca nyaring suku kata dan kata
F. Metode Pembelajaran
1. Bermain kartu kata
2. Demontrasi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No
. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1.
2.
Pendahuluan
(10 Menit)
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran
siswa
Apersepsi dan
motivasi
Mengajak semua
peserta didik
berdo’a untuk
mengawali pelajaran
Memberi motivasi
dan menjelaskan
tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (40
Menit) Eksplorasi
Guru mengajak
siswa untuk
menyanyikan lagu
“Dua Mata Saya”
Guru
memperlihatkan satu
persatu kartu huruf
kepada siswa dan
mengajak siswa
untuk mengikuti
bacaan guru
Guru dibantu siswa
menyusun kartu-
kartu huruf pada
papan tulis dan
meminta siswa
untuk membacanya
Elaborasi
Meminta beberapa
siswa maju secara
Menjawab salam
Berdo’a bersama-
sama
Mendengarkan
penjelasan guru
Menyanyikan lagu
“Dua Mata Saya”
sambil bertepuk
tangan
Memperhatikan
kartu kartu huruf
yang diperlihatkan
guru dan mengikuti
bacaan guru
membacanya
bersama-sama
individu
(bergantian)
Maju ke depan kelas
secara bergantian
Disiplin, rasa
hormat
Religius,
tekun
Perhatian
Disiplin
Kreatif
Disiplin
Patuh
Rasa ingin
tahu
Patuh
Mandiri
Disiplin
Rasa ingin
tahu
Komunikatif
Disiplin
Rasa ingin
tahu
3.
bergantian untuk
menyusun dan
menempel kartu kata
di papan tulis
Mengajak siswa
untuk membaca
bersama-sama kata
yang sudah disusun
dipapan tulis
Memberikan tugas
individu kepada
siswa untuk menulis
kata yang ada di
papan tulis
Konfirmasi
Melafalkan kembali
suku kata-suku kata
yang masih susah
dilafalkan dan siswa
mengikutinya
Membuat
kesimpulan tentang
pelajaran hari in
Penutup (10 Menit)
Membimbing
peserta didik agar
rajin berlatih
membaca
Mengingatkan pada
peserta didik untuk
membaca pelajaran
selanjutnya
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdallah dan
mengucapkan salam
Membaca bersama-
sama
Melaksanakan tugas
menulis kata yang
ada di papan tulis
sesuai perintah guru
Memperhatikan
penjelasan guru
Membuat
kesimpulan tentang
pelajaran hari ini
Mendengarkan
nasihat guru agar
rajin berlatih
membaca
Mendengarkan
informasi dari guru
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdallah dan
menjawab salam
Patuh
Berani,
mandiri
Tanggung
jawab
Patuh
Percaya diri
Patuh
Tanggung
jawab
Disiplin
Menghormati
Patuh
Berfikir logis
Patuh
Menghormati
Tanggung
jawab
Disiplin
Religius
Disiplin
Patuh
H. Sumber Belajar
1. Kartu kata
2. Buku Bahasa Indonesia, kelas I Yudhistira
3. Buku LKS Bahasa Indonesia, kelas I Cemara
I. Penilaian
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Contoh Innstrumen
Membaca suku kata,
kata dan kalimat
sederhana dengan
benar
Tes kinerja 1. bo la
2. ka ki
3. ma ta
4. i ni mata
5. kaki ibu
6. a da ma ma
No Nama
Siswa
Keterampilan Membaca Nyaring Total
Skor
( 100 )
Rata -
Rata Pelafalan
( 30 )
Kelancaran
( 40 )
Intonasi
( 30 )
1
2
Dst
Jumlah
Rata – Rata
Jakarta, 22 September 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah/Madrasah Guru Mapel B. Indonesia
Atika Wahyuni,S.Pd.I Rachmawati
NIP. 197105272005012003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS II
Nama Sekolah : MI. Al-Hikmah
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : I (Satu) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Pertemuan : I (Satu)
A. Standar Kompetensi
Membaca
3.Memahami teks pendek dengan membaca nyaring
B. Kompetensi Dasar
3.1 Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengenal huruf-huruf dengan benar
2. Mengenal suku kata dan membacanya dengan nyaring
3. Mengenal kata dan membacanya dengan nyaring
4. Membaca nyaring suku kata, kata, dan kalimat sederhana dengan intonasi
dan lafal yang benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membaca suku kata dengan lafal yang tepat
2. Peserta didik dapat membaca kata dengan lafal yang tepat
E. Materi Pembelajaran
Membaca nyaring suku kata, kata, dan kalimat sederhana
F. Metode Pembelajaran
1. Bermain kartu kata
2. Tugas kelompok
3. Demontrasi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No
. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1.
2.
Pendahuluan
(10 Menit)
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran
siswa
Apersepsi dan
motivasi
Mengajak semua
peserta didik
berdo’a untuk
mengawali pelajaran
Memberi motivasi
dan menjelaskan
tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (40
Menit) Eksplorasi
Guru mengajak
siswa untuk
menyanyikan lagu
“Kepala Pundak
Lutut Kaki”
Guru
memperlihatkan satu
persatu kartu huruf
kepada siswa dan
mengajak siswa
untuk mengikuti
bacaan guru
Guru menulis
beberapa kata
sederhanadi papan
tulis dan meminta
siswa untuk
membacanya
Elaborasi
Guru membagi
Menjawab salam
Berdo’a bersama-
sama
Mendengarkan
penjelasan guru
Menyanyikan lagu
“Kepala Pundak
Lutut Kaki” sambil
bertepuk tangan
Memperhatikan
kartu kartu huruf
yang diperlihatkan
guru dan mengikuti
bacaan guru
membacanya
bersama-sama
Siswa membuat
kelompok sesuai
Disiplin, rasa
hormat
Religius,
tekun
Perhatian
Disiplin
Kreatif
Disiplin
Patuh
Rasa ingin
tahu
Patuh
Mandiri
Disiplin
Rasa ingin
tahu
Komunikatif
Disiplin
Rasa ingin
tahu
3.
siswa menjadi 5
kelompokyang
terdiri dari 5 – 6
siswa
Guru membagikan
kartu kata kepada
setiap kelompok
Memberikan tugas
kepada setiap
kelompok untuk
menyusun 3 kata
sesuai dengan yang
diucapkan guru.
Konfirmasi
Guru melakukan tes
membaca dengan
memanggil siswa
satu persatu sesuai
absen.
Membuat
kesimpulan tentang
pelajaran hari in
Penutup (10 Menit)
Membimbing
peserta didik agar
rajin berlatih
membaca
Mengingatkan pada
peserta didik untuk
membaca pelajaran
selanjutnya
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdallah dan
mengucapkan salam
dengan yang
diperintahkan guru
Setiap kelompok
menerima kartu kata
Menyusun sesuai
yang diperintahkan
guru dan
mempresentasikann
ya. Kelompok lain
memberikan
pernyataan benar
atau salah
Siswa bergantian
membaca dan siswa
yang lainnya
menulis kata yang
ada di papan tulis
Membuat
kesimpulan tentang
pelajaran hari ini
Mendengarkan
nasihat guru agar
rajin berlatih
membaca
Mendengarkan
informasi dari guru
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdallah dan
menjawab salam
Patuh
Berani,
mandiri
Tanggung
jawab
Patuh
Percaya diri
Percaya diri
Patuh
Tanggung
jawab
Disiplin
Menghormati
Patuh
Percaya diri
Berani
Berfikir logis
Patuh
Menghormati
Tanggung
jawab
Disiplin
Religius
Disiplin
Patuh
H. Sumber Belajar
1. Kartu kata
2. Buku Bahasa Indonesia, kelas I Yudhistira
3. Buku LKS Bahasa Indonesia, kelas I Cemara
I. Penilaian
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Contoh Innstrumen
Membaca suku kata,
kata dan kalimat
sederhana dengan
benar
Tes kinerja 1. ini kaki budi
2. kaki dani luka
3. mata ada dua
No Nama
Siswa
Keterampilan Membaca Nyaring Total
Skor
( 100 )
Rata -
Rata Pelafalan
( 30 )
Kelancaran
( 40 )
Intonasi
( 30 )
1
2
Dst
Jumlah
Rata – Rata
Jakarta, 6 Oktober 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah/Madrasah Guru Mapel B. Indonesia
Atika Wahyuni,S.Pd.I Rachmawati
NIP. 197105272005012003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS II
Nama Sekolah : MI. Al-Hikmah
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : I (Satu) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Pertemuan : II (Dua)
A. Standar Kompetensi
Membaca
3.Memahami teks pendek dengan membaca nyaring
B. Kompetensi Dasar
3.1 Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengenal huruf-huruf dengan benar
2. Mengenal suku kata dan membacanya dengan nyaring
3. Mengenal kata dan membacanya dengan nyaring
4. Membaca nyaring suku kata dan kata dengan intonasi dan lafal yang benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membaca suku kata dengan lafal yang tepat
2. Peserta didik dapat membaca kata dengan lafal yang tepat
E. Materi Pembelajaran
Membaca nyaring suku kata, kata, dan kalimat sederhana
F. Metode Pembelajaran
1. Bermain kartu kata
2. Tugas kelompok
3. Demontrasi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No
. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1.
2.
Pendahuluan
(10 Menit)
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran
siswa
Apersepsi dan
motivasi
Mengajak semua
peserta didik
berdo’a untuk
mengawali pelajaran
Memberi motivasi
dan menjelaskan
tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (40
Menit) Eksplorasi
Guru mengajak
siswa untuk
menyanyikan lagu
“Tangan Kanan
Tangan Kiri”
Guru
memperlihatkan satu
persatu kartu huruf
kepada siswa dan
mengajak siswa
untuk mengikuti
bacaan guru
Guru menulis
beberapa kata
sederhanadi papan
tulis dan meminta
siswa untuk
membacanya
Elaborasi
Guru membagi
Menjawab salam
Berdo’a bersama-
sama
Mendengarkan
penjelasan guru
Menyanyikan lagu
“Tangan Kanan
Tangan Kiri” sambil
bertepuk tangan
Memperhatikan
kartu kartu huruf
yang diperlihatkan
guru dan mengikuti
bacaan guru
membacanya
bersama-sama
Siswa membuat
kelompok sesuai
Disiplin, rasa
hormat
Religius,
tekun
Perhatian
Disiplin
Kreatif
Disiplin
Patuh
Rasa ingin
tahu
Patuh
Mandiri
Disiplin
Rasa ingin
tahu
Komunikatif
Disiplin
3.
siswa menjadi 5
kelompokyang
terdiri dari 5 – 6
siswa
Guru membagikan
kartu kata kepada
setiap kelompok
Memberikan tugas
kepada setiap
kelompok untuk
menyusun 3 kata
sesuai dengan yang
diucapkan guru.
Konfirmasi
Guru melakukan tes
membaca dengan
memanggil siswa
satu persatu sesuai
absen.
Membuat
kesimpulan tentang
pelajaran hari in
Penutup (10 Menit)
Membimbing
peserta didik agar
rajin berlatih
membaca
Mengingatkan pada
peserta didik untuk
membaca pelajaran
selanjutnya
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdallah dan
mengucapkan salam
dengan yang
diperintahkan guru
Setiap kelompok
menerima kartu kata
Menyusun sesuai
yang diperintahkan
guru dan
mempresentasikann
ya. Kelompok lain
memberikan
pernyataan benar
atau salah
Siswa bergantian
membaca dan siswa
yang lainnya
menulis kata yang
ada di papan tulis
Membuat
kesimpulan tentang
pelajaran hari ini
Mendengarkan
nasihat guru agar
rajin berlatih
membaca
Mendengarkan
informasi dari guru
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdallah dan
menjawab salam
Rasa ingin
tahu
Patuh
Berani,
mandiri
Tanggung
jawab
Patuh
Percaya diri
Percaya diri
Patuh
Tanggung
jawab
Disiplin
Menghormati
Patuh
Percaya diri
Berani
Berfikir logis
Patuh
Menghormati
Tanggung
jawab
Disiplin
Religius
Disiplin
Patuh
H. Sumber Belajar
1. Kartu kata
2. Buku Bahasa Indonesia, kelas I Yudhistira
3. Buku LKS Bahasa Indonesia, kelas I Cemara
I. Penilaian
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Contoh Innstrumen
Membaca suku kata,
kata dan kalimat
sederhana dengan
benar
Tes kinerja 1. ini kuku kaki
2. ada dua buku
3. gigi mama putih
No Nama
Siswa
Keterampilan Membaca Nyaring Total
Skor
( 100 )
Rata -
Rata Pelafalan
( 30 )
Kelancaran
( 40 )
Intonasi
( 30 )
1
2
Dst
Jumlah
Rata – Rata
Jakarta, 13 Oktober 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah/Madrasah Guru Mapel B. Indonesia
Atika Wahyuni,S.Pd.I Rachmawati
NIP. 197105272005012003
Lembar tes membaca siklus I
Bacalah dengan intonasi dan lafal yang benar!
1. ka ki ku ke ko
2. ma mi mu me mo
3. ta ti tu te to
4. i ni mata
5. i ni kaki
6. i ni dua mata
7. i ni mata bima
8. i tu kuku kaki
9. ada dua kaki
10. kaki ini luka
Lembar tes membaca siklus II
Bacalah dengan intonasi dan lafal yang benar!
1. dua mata saya
2. kaki budi dua
3. ini kaki kuda
4. kaki kuda luka
5. ini dahi nina
6. itu gigi adi
7. gigi adi putih
8. mulutku ada satu
9. tanganku ada dua
10. hidung saya ada satu
Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumentasi
Lampiran 1
Nilai Tes Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus I
No Nama
Siswa
Keterampilan Membaca Nyaring
Keterangan Total Skor
(100)
Pelafalan
(30)
Kelancaran
(40)
Intonasi
(30)
1 A 25 30 20 75 Tuntas
2 B 30 30 20 80 Tuntas
3 C 25 30 20 75 Tuntas
4 D 20 30 30 80 Tuntas
5 E 30 30 20 80 Tuntas
6 F 20 20 25 65 Belum Tuntas
7 G 20 30 30 80 Tuntas
8 H 25 30 20 75 Tuntas
9 I 20 25 20 65 Belum Tuntas
10 J 20 20 20 60 Belum Tuntas
11 K 20 20 20 60 Belum Tuntas
12 L 30 30 20 80 Tuntas
13 M 30 30 20 80 Tuntas
14 N 30 35 20 85 Tuntas
15 O 30 30 20 80 Tuntas
16 P 30 30 20 80 Tuntas
17 Q 20 20 20 60 Belum Tuntas
18 R 15 20 20 55 Belum Tuntas
19 S 15 20 20 55 Belum Tuntas
20 T 20 20 20 60 Belum Tuntas
21 U 25 25 25 75 Tuntas
22 V 15 20 20 55 Belum Tuntas
23 W 30 30 30 90 Tuntas
24 X 20 25 20 65 Belum Tuntas
25 Y 30 30 20 80 Tuntas
26 Z 25 25 20 70 Belum Tuntas
27 AI 30 30 20 80 Tuntas
Jumlah 1910
Rata-rata 70,7
Jakarta, 22 September 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah/Madrasah Guru Mapel B. Indonesia
Atika Wahyuni,S.Pd.I Rachmawati
NIP. 197105272005012003
Lampiran 2
Nilai Tes Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus II
No Nama
Siswa
Keterampilan Membaca Nyaring
Keterangan Total Skor
(100)
Pelafalan
(30)
Kelancaran
(40)
Intonasi
(30)
1 A 30 30 25 85 Tuntas
2 B 30 30 25 85 Tuntas
3 C 25 30 25 80 Tuntas
4 D 20 30 30 80 Tuntas
5 E 30 30 25 85 Tuntas
6 F 25 25 25 75 Tuntas
7 G 25 30 30 85 Tuntas
8 H 25 30 25 80 Tuntas
9 I 25 25 25 75 Tuntas
10 J 20 20 20 60 Belum Tuntas
11 K 25 25 25 75 Tuntas
12 L 30 30 20 80 Tuntas
13 M 30 35 20 85 Tuntas
14 N 30 35 25 90 Tuntas
15 O 30 35 25 90 Tuntas
16 P 30 30 25 85 Tuntas
17 Q 25 25 25 75 Tuntas
18 R 25 25 25 75 Tuntas
19 S 20 25 20 65 BelumTuntas
20 T 25 30 25 75 Tuntas
21 U 25 30 25 80 Tuntas
22 V 25 25 25 75 Tuntas
23 W 30 35 30 95 Tuntas
24 X 25 25 25 75 Tuntas
25 Y 30 30 25 85 Tuntas
26 Z 25 30 25 80 Tuntas
27 AI 30 30 30 90 Tuntas
Jumlah 2165
Rata-rata 80,2
Jakarta, 13 Oktober 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah/Madrasah Guru Mapel B. Indonesia
Atika Wahyuni,S.Pd.I Rachmawati
NIP. 197105272005012003
Lampiran 3
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus I
No Kegiatan Siswa Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan guru yang sedang menyiapkan
kartu-kartu kata.
√
2 Siswa menerima kartu-kartu kata yang dibagikan oleh
guru.
√
3 Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencari
kartu-kartu kata sesuai perintah.
√
4 Siswa yang sudah mendapatkannya menyusun dan
membacakan suku kata yang diperolehnya.
√
Jumlah 3
Presentasi 75%
Jakarta, 22 September 2015
Peneliti Observer
Rachmawati Ratna Puspitasari, S.Pd
Mengetahui
Kepala MI Al-Hikmah
Atika Wahyuni,S.Pd.I
NIP. 197105272005012003
Lampiran 4
Hasil Observasi terhadap Aktifitas Guru Siklus I
No Kegiatan Guru Ya Tidak
1 Guru menyiapkan potongan kertas atau kartu kata yang
berisi bacaan suku kata di dalam kotak.
√
2 Guru membagikan kartu-kartu kata tersebut, secara acak
pada siswa.
√
3 Guru menjelaskan tentang cara menggunakan media
kartu kata (flashcard) yakni mencari kartu kata yang di
acak dengan cara mencarinya sesuai perintah.
√
4 Setelah semua siswa menemukan kartu kata yang sesuai
dengan perintah, siswa diminta untuk menyusun dan
membacakan suku kata yang telah diperolehnya.
√
Jumlah 3
Presentasi 75%
Jakarta, 22 September 2015
Peneliti Observer
Rachmawati Ratna Puspitasari, S.Pd
Mengetahui
Kepala MI Al-Hikmah
Atika Wahyuni,S.Pd.I
NIP. 197105272005012003
Lampiran 5
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus II
No Kegiatan Siswa Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan guru yang sedang menyiapkan
kartu-kartu kata.
√
2 Siswa menerima kartu-kartu kata yang dibagikan oleh
guru.
√
3 Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencari kartu-
kartu kata sesuai perintah.
√
4 Siswa yang sudah mendapatkannya menyusun dan
membacakan suku kata yang diperolehnya.
√
Jumlah 4
Presentasi 100%
Jakarta, 13 Oktober 2015
Observer
Ratna Puspitasari, S
Mengetahui
Kepala MI Al-Hikmah
Atika Wahyuni,S.Pd.I
NIP. 197105272005012003
Lampiran 6
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus II
No Kegiatan Guru Ya Tidak
1 Guru menyiapkan potongan kertas atau kartu kata yang
berisi bacaan suku kata di dalam kotak.
√
2 Guru membagikan kartu-kartu kata tersebut, secara acak
pada siswa.
√
3 Guru menjelaskan tentang cara menggunakan media
kartu kata (flashcard) yakni mencari kartu kata yang di
acak dengan cara mencarinya sesuai perintah.
√
4 Setelah semua siswa menemukan kartu kata yang sesuai
dengan perintah, siswa diminta untuk menyusun dan
membacakan suku kata yang telah diperolehnya.
√
Jumlah 4
Presentasi 100%
Jakarta, 13 Oktober 2015
Observer
Ratna Puspitasari, S.Pd
Mengetahui
Kepala MI Al-Hikmah
Atika Wahyuni,S.Pd.I
NIP. 197105272005012003
Lampiran 7
Catatan Lapangan Siklus I
No Kendala/Kesulitan Solusi/Saran Perbaikan
1 Masih terdapat siswa yang
berbicara pada saat pembelajaran
berlangsung.
Sebaiknya guru bersikap tegas lagi
agar tercipta kedisiplinan dalam
kelas.
2 Masih terdapat siswa yang belum
mampu mencapai nilai KKM.
Diperlukan bimbingan yang khusus
bagi siswa yang lambat.
3 Pada saat maju siswa berebut ingin
bersama-sama nenyusun kartu kata.
Memberikan arahan agar siswa
bergantian untuk menyusun kartu
kata.
4 Guru masih terlihat kaku ketika
menggunakan kartu kata.
Sebaiknya diatur kembali cara
penggunaan kartu kata.
5 Pembentukan kelompok masih
belum maksimal. Pada setiap
kelompok kurang beragam, baik
dari jenis kelamin maupun dari
jenis kelamin maupun tingkat
kecerdasan.
Sebaiknya dalam setiap kelompok
terdiri dari siswa yang terendah,
tertinggi, perempuan, dan laki-laki.
Jakarta, 22 September 2015
Peneliti Observer
Rachmawati Ratna Puspitasari, S.Pd
Mengetahui
Kepala MI Al-Hikmah
Atika Wahyuni,S.Pd.I
NIP. 197105272005012003
Lampiran 8
Data Hasil Nilai Siklus I dan Siklus II
No Uraian Nilai
Siklus I
Nilai
Siklus II
1. Nilai rata-rata kelas 70,7 80,2
2. Jumlah siswa yang tuntas
belajar
17 25
3 Persentase ketuntasan belajar
membaca
63% 92,6%
Jakarta, 13 Oktober 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah/Madrasah Peneliti
Atika Wahyuni,S.Pd.I Rachmawati
NIP. 197105272005012003
Riwayat Penulis
Rachmawati, anak pertama dari tujuh bersaudara ini adalah
putri kandung dari pasangan bapak Muhammad Sidik dan ibu
Siti Chodidjah. Lahir di Jakarta pada tanggal 01Nopember
1970. Dan saat ini penulis menetap di Jl. Bacang No. 14 Rt
008/01 Jatipadang Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Berikut riwayat pendidikan penulis:
1. Tamatan SDN. Jatipadang 07 Jakarta tahun 1984
2. Tamatan MTs. Fatahillah Jakarta tahun 1987
3. Tamatan MAN I Mp.Prapatan Jakarta tahun 1990
4. Tamatan D.I PGTK Cut Mutia Jakarta tahun 1993
5. Tamatan D.II/Akta II IAIN Jakarta tahun 2000
6. Kuliah Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengalaman mengajar penulis:
1. Guru TK Islam Diniyah Muara Bungo Jambi tahun 1994
2. Guru MI Al-Hikmah Pasar Minggu Jakarta Selatan tahun 1994 sampai
sekarang