Post on 30-Mar-2019
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK
UOB INDONESIA
(Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan
Sales Credit Card di PT Bank UOB Buana Cabang Harmoni Jakarta
Tahun 2017)
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya
Oleh:
BINTANG IBNU SOLEH
NIM. 4123136523
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Agustus
2017
ii
BINTANG IBNU SOLEH (4123136523), PENGORGANISASIAN PESAN - PESAN BISNIS PT BANK UOB INDONESIA (Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017) : 84 halaman : 4 lampiran : 21 buku, 2000-2013 : 1 sumber lain : Tugas Akhir Karya Ilmiah, Agustus 2017.
ABSTRAK
Penelitian ini tentang pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT. BANK UOB Indonesia terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card, maka untuk mencapai pengorganisasian pesan yang baik dapat membantu para karyawan dalam memahami maksud pesan, juga membantu karyawan untuk dapat menerima isi pesan tersebut. Selain itu diperlukan pendekatan langsung dan tidak langsung dengan memberikan arahan yang baik dalam hubungan tidak harmonis para karyawan. Oleh karena itu, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT BANK UOB INDONESIA terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017?
Penelitian ini, penulis menggunakan konsep komunikasi bisnis, dengan variabel pengorganisasian pesan-pesan bisnis dapat membantu karyawan sales credit card dalam memahami maksud pesan, juga membantu karyawan sales credit card untuk dapat menerima isi pesan tersebut. Variabel ini memiliki tiga dimensi yaitu hal-hal yang menyebabkan pesan-pesan tak terorganisasi dengan baik, pentingnya pengorganisasian pesan yang baik, pengorganisasian pesan-pesan melalui outline.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan merupakan
jenis penelitian deskriptif. Dengan menggunakan metode survey dan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data. Populasi adalah pihak karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta dengan jumlah 40 karyawab. Sementara jumlah sampel yang diambil 40 karyawan dengan menggunakan teknik penarikan sampling sensus. Validitas yang digunakan adalah dengan memakai software SPSS. Reliabilitas instrument penelitian menggunakan alpha cronbach’s. Tendensi sentral yang digunakan adalah mean.
Penelitian ini PT Bank Uob Indonesia memberikan informasi mengenai
cara komunikasi yang baik dalam mencapai keharmonisan. Hal-hal yang menyebabkan pesan-pesan tak terorganisasi dengan baik yaitu hal yang menunjukan bahwa responden merasa pihak PT Bank UOB Indonesia kurang maksimal dalam menyosialisasikan pengorganisasian pesan-pesan
iii
bisnis dan tidak dipahami dengan baik oleh pihak karyawan serta tidak dilakukannya program pengembangan yang berikutnya.
PT Bank UOB Indonesia diketahui bahwa pentingnya
pengorganisasian pesan yang baik termasuk kedalam pengidentifikasian masalah yang sukses. Namun dalam pelaksanaan pengorganisasian pesan-pesan bisnis, PT Bank Uob Indonesia belum melakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai pengorganisasian pesan-pesan bisnis tersebut kepada pihak karyawan. Oleh karena itu, sebaiknya PT Bank UOB Indonesia melakukan sosialisasi dan keberlanjutan pengorganisasian pesan-pesan bisnis agar lebih baik lagi.
Kata kunci: pengorganisasian pesan-pesan bisnis
iv
BINTANG IBNU SOLEH (4123136523), ORGANIZING MESSAGES BUSINESS PT BANK UOB INDONESIA (Descriptive Survey: Related Relationships Harmonious Employee Credit Card Sales at PT Bank UOB Indonesia Jakarta Harmoni Branch Year 2017) : 84 Page : 4 attachments : 21 books, 2000-2013 : 1 additional resources : Final Thesis, August 2017.
ABSTRACT
This study on the organization of business messages PT. BANK UOB Indonesia Related harmonious relationship credit card sales employees, to achieve good organization of messages that can help employees to understand the intent of the message, also help employees to be able to receive the contents of the message. Also required direct and indirect approaches by providing a good landing in a harmonious relationship of the employee. Therefore, the formulation of the problem in this research is How organizing business messages related PT BANK UOB INDONESIA harmonious relationship credit card sales employee at PT Bank UOB Indonesia Jakarta Harmoni Branch Year 2017?
This research, the author uses the concept of business communication, with variables organizing messages sales businesses can help employees understand the purpose credit card in a message, it also helps employees in credit card sales to be able to receive the contents of the message. This variable has three dimensions: the things that cause messages not well organized, the importance of organizing a good message, organizing messages through the outline.
This study uses a quantitative approach and a descriptive study.
Using survey method and questionnaire as instrument of data collection. Population is the credit card sales employee at PT Bank UOB Indonesia Jakarta with Harmoni Branch 40 employees. While the number of samples taken 40 employees using census sampling technique early puller. Validity used is by using SPSS software. The reliability of research instrument using Cronbach's alpha. Used central tendency is the mean.
This sesearch PT Bank UOB Indonesia provides information on good
communication in achieving harmony. The things that cause messages not well organized that thing shows that respondents felt the PT Bank UOB Indonesia less than the maximum in promoting the organization of business messages and not well understood by the employees and did not commit the next development program.
v
PT Bank UOB Indonesia is known that the importance of organizing a good message including identifying the problem into a success. However, in the implementation of the organization of business messages, PT Bank UOB Indonesia not to socialize first on the organization of the business messages to the employees. Therefore, should PT Bank UOB Indonesia dissemination and sustainability of the organization of business messages so much better.
Keywords: organizing business messages
vi
LEMBAR ORISINALITAS
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir Karya Ilmiah yang berjudul Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis PT BANK UOB INDONESIA ( Survey Deskriptif : Hubungan tidak Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 adalah benar-benar karya penulis dan sudah mengikuti ketentuan penulisan yang ada. Apabila kemudian hari ditemukan Tugas Akhir Karya Ilmiah ini merupakan hasil plagiat, penulis bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Jakarta, Agustus 2017
BINTANG IBNU SOLEH
NIM. 4123136523
vii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
Nama : BINTANG IBNU SOLEH
NIM : 4123136523
Judul : PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK UOB
INDONESIA
(Survey Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis
Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang
Harmoni Jakarta Tahun 2017)
TIM PENGUJI
Nama Tanda Tangan Tanggal 1. Dr. Dini Saftri M.Si ............................. …..Agustus 2017 Ketua Sidang 2. Vera Wijayanti Sutjipto, M.Si .............................. …..Agustus 2017 Penguji Ahli 3. Asep Soegirato, M.Si .............................. …..Agustus 2017 Pembimbing 4. Dr. E. Nugrahaeni, M.Si .............................. …..Agustus 2017 Sekretaris Sidang Lulus Sidang, Juli 2017
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat
dan hidayah yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir Karya Ilmiah (TAKI) ini dengan baik. Tak lupa Kedua Orang Tua
penulis yang senantiasa memberikan doa serta dukungan kepada penulis
hingga dapat menyelesaikan TAKI ini.
Dalam penelitian ini, penulis sangat menyadari bahwa penulis memiliki
banyak kekurangan. Dari kekurangan itu, penulis mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak, baik yang dirasakan secara langsung maupun
secara tidak langsung. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih serta penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada :
1. Prof. Dr. H. Djaali., selaku Rektor Universitas Negeri Jakarta.
2. Dr. Muhamad Zid M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Jakarta.
3. Dr. Kinkin Yuliaty S.P., M.Si., sebagai Ketua Program DIII Studi
Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Jakarta.
4. Asep Soegiarto, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah
memberikan kemudahan dan banyak memberikan masukan dalam
penulisan TAKI.
ix
5. Seluruh Dosen Program Studi Hubungan Masyarakat DIII yang telah
bersedia membantu penulis dan memberikan berbagai macam
pelajaran dalam perkuliahan.
6. Seluruh pihak di PT Bank UOB Indonesia yang telah membantu
penulis saat melakukan penelitian.
7. Orang tua saya tercinta yang telah membantu dalam segala hal
terutama dalam hal materiil.
8. Semua teman-teman Program Studi DIII Hubungan Masyarakat
khususnya TAKI 106 yang selalu membantu dan memberikan
masukan kepada penulis.
Mudah-mudahan Tugas Akhir Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, khususnya bagi para dosen dan mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta.Penulis tetap menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, karena itu penulis sangat mengharapkan koreksi dari berbagai
pihak.
Wassallamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Agustus 2017
Penulis
Bintang Ibnu Soleh
x
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ........................................................................................................ i ABSTRAK .................................................................................................. ii ABSTRACT ................................................................................................. iv LEMBAR ORISINALITAS ........................................................................... vi LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................. x DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 6 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6 1.4.1. Manfaat Akademis............................................. ................................ 6 1.4.2. Manfaat Praktis ................................................................................. 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA......................................................................... 7 2.1. Komunikasi Bisnins ........................................................................... 7 2.2. Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis ............................................. 8 2.2.1. Hal-hal yang Menyebabkan Pesan-pesan Tak Terorganisasi dengan
Baik ................................................................................................... 8 2.2.2. Pentingnya Pengorganisasian Pesan yang Baik ............................... 9 2.2.3. Pengorganisasian Pesan-pesan melalui Outline ............................... 11 2.3. Keterkaitan Antar Konsep .................................................................. 13
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 15 3.1. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 15 3.2. Jenis Penelitian ................................................................................. 16 3.3. Metode Penelitian .............................................................................. 17 3.4. Unit Analisis dan Unit Observasi ....................................................... 18 3.4.1. Unit Analisis ....................................................................................... 18 3.4.2. Unit Observasi ................................................................................... 18 3.5. Populasi dan Sampel ........................................................................ 19 3.5.1. Populasi............................................................................................. 19 3.5.2. Sampel .............................................................................................. 20 3.6. Teknik Penarikan Sampel .................................................................. 21
xi
3.7. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 22 3.8. Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 23 3.8.1. Validitas ............................................................................................. 23 3.8.2. Reliabilitas ......................................................................................... 26 3.9. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 29 3.9.1. Data Primer ........................................................................................ 29 3.9.2. Data Sekunder ................................................................................... 32 3.10. Skala Pengukuran ............................................................................. 33 3.11. Teknik Analisis Data .......................................................................... 34 3.12. Tedensi Sentral ................................................................................. 34 3.13. Definisi Konsep .................................................................................. 37 3.14. Operasionalisasi Konsep ................................................................... 39 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 42 4.1. Gambaran Umum PT Bank UOB ....................................................... 42 4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan .................................................................. 43 4.1.1.1. Visi dan Misi .................................................................................... 43 4.2. Objek Kajian Penelitian ...................................................................... 43 4.3. Hasil Penelitian .................................................................................. 44 4.3.1. Dimensi hal yang menyebabkan Pesan-pesan Tak Terorganisasi
dengan Baik ....................................................................................... 44 4.3.1.1. Indikator bertele-tele ........................................................................ 44 4.3.1.2. Indikator memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan ................ 46 4.3.1.3. Indikator menyajikan ide-ide secara tidak logis ............................... 49 4.3.1.4. Indikator informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam
pembahasan ...................................................................................... 52 4.3.2. Dimensi pentingnya pengorganisasian pesan yang baik ................... 55 4.3.2.1. Indikator membantu audiens memahami suatu pesan .................... 55 4.3.2.2. Indikator membantu audiens menerima suatu pesan ...................... 58 4.3.2.3. Indikator menghemat waktu ............................................................ 60 4.3.2.4. Indikator mempermudah pekerjaan komunikator ............................ 62 4.3.3. Dimensi pengorganisasian pesan-pesan melalui outline ................... 64 4.3.3.1. Indikator mendefinisikan dan mengelompokkan ide ........................ 64 4.3.3.2. Indikator menentukan urutan ide dengan rencana organisasional .. 67 4.4. Analisis Penelitian .............................................................................. 70 4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 75 BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 79 5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 79 5.2. Saran ................................................................................................. 80 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 81
LAMPIRAN .................................................................................................. xvi-xxvii
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas ........................................ 24 Tabel 3.2. Validitas Pengorganisasian Pesan-pesan Bisnis PT Bank UOB Indonesia ................................................................................... 26 Tabel 3.3. Klasifikasi Reliabilitas .................................................................. 28 Tabel 3.4. Case Processing Summary Pengorganisasian Pesan-pesan Bisnis PT Bank UOB Indonesia .................................................. 30 Tabel 3.5. Reliability Statistics Pengorganisasian Pesan-pesan Bisnis PT Bank UOB Indonesia ............................................................. 30 Tabel 3.6. Operasionalisasi Konsep ............................................................ 40 Tabel 4.1. PT Bank UOB Indonesia pesan tidak bertele-tele ....................... 44 Tabel 4.2. PT Bank UOB Indonesia pesan waktu tidak lama di pahami ...... 45 Tabel 4.3 PT Bank UOB Indonesia informasi relevan ................................. 46 Tabel 4.4. PT Bank UOB Indonesia pesan menjadi jelas ............................ 47 Tabel 4.5. PT Bank UOB Indonesia pesan tidak membuang-buang waktu . 48 Tabel 4.6. PT Bank UOB Indonesia pesan terkait dengan topik ................. 49 Tabel 4.7. PT Bank UOB Indonesia komunikasi dengan lancar .................. 50 Tabel 4.8. PT Bank UOB Indonesia pesan ide-ide logis .............................. 51 Tabel 4.9. PT Bank UOB Indonesia poin-poin pesan tidak terlupakan ........ 52 Tabel 4.10. PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan relevan .......... 53 Tabel 4.11. PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan penting .......... 54 Tabel 4.12. PT Bank UOB Indonesia ide-ide secara logis ........................... 55 Tabel 4.13 PT Bank UOB Indonesia ide-ide secara runtut .......................... 56 Tabel 4.14. PT Bank UOB Indonesia memasukan informasi relevan .......... 57 Tabel 4.15. PT Bank UOB Indonesia membantu menerima suatu pesan .... 58 Tabel 4.16. PT Bank UOB Indonesia membantu menerima isi pesan ......... 59 Tabel 4.17. PT Bank UOB Indonesia menyampaikan ide-ide relevan ......... 60 Tabel 4.18. PT Bank UOB Indonesia informasi menghemat waktu ............. 61 Tabel 4.19. PT Bank UOB Indonesia pengorganisasian pesan-pesan ........ 62 Tabel 4.20. PT Bank UOB Indonesia dalam faktor sangat penting .............. 63 Tabel 4.21. PT Bank UOB Indonesia pesan dengan ide pokok ................... 64 Tabel 4.22. PT Bank UOB Indonesia poin-poin pendukung ......................... 65 Tabel 4.23. PT Bank UOB Indonesia ilustrasi bukti-bukti ............................. 66 Tabel 4.24. PT Bank UOB Indonesia pendekatan langsung ........................ 67 Tabel 4.25. PT Bank UOB Indonesia memberi ide pokok diawal ................. 68 Tabel 4.26. PT Bank UOB Indonesia memberi ide pokok diawal ................. 69 Tabel 4.27. Mean per Dimensi ..................................................................... 70 Tabel 4.28. Mean per Indikator .................................................................... 72
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Mean per Dimensi ...................................................... 71 Gambar 4.2 Diagram Mean per Indikator ..................................................... 74
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Kuesioner ................................................................................. xvi Lampiran 2. Transkrip Wawancara oleh PT UOB Buana ............................ xxi Lampiran 3. Data Karyawan Sales Credit Card PT BANK UOB Buana Cabang Harmoni Jakarta ...................................................................... xxiv Lampiran 4. Coding sheet ........................................................................... xxv Lampiran 5. Curriculum vitae ....................................................................... xxvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Komunikasi bisnis dalam dunia organisasi sangatlah penting. Suatu
organisasi harus memiliki seorang praktisi PR yang memiliki teknik bisnis
yang baik untuk bisa menghadapi permasalahan yang melanda organisasi
yang di tangani nya. komunikasi bisnis yang terjadi dalam organisasi itu
sendiri, baik itu komunikasi antara atasan dengan bawahan atau komunikasi
antar rekan kerja, maupun dengan berbagai pihak di luar organisasi atau
perusahaan, seperti pelanggan, konsumen, kreditur, pemasok, pesaing,
masyarakat, pemeritah, dan sebagainya.1
Komunikasi bisnis pada dasarnya proses menciptakan dan saling
menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu
berubah-ubah. Dengan demikian diharapkan, dari kegiatan komunikasi bisnis
yang terencana dan terorganisasikan itu memberikan dampak positif pula
bagi pencapaian tujuan organisasi. 2
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh
pimpinan kepada para bawahan kadang kala tidak terorganisasi dengan baik.
1 Kinkin Yuliaty, et al. Pengantar Komunikasi Bisnis, Depok: Ulinnuha Press, 2013. Hal 3 2 Ibid
2
Hal ini menjadikan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran
atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.3
Dengan pemimpin yang selalu memperhatikan bawahannya, pemimpin
mengharapkan para pegawai sales credit card bisa bekerja sama agar para
pegawai dapat mencapai target yang di tentukan perusahaan. Mengingat
pentingnya karyawan bagi perusahaan maka dilakukan pendidikan dan
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan demi
tercapainya kinerja yang diharapkan. Dengan kinerja karyawan yang tinggi
diharapkan dapat memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kinerja dan
kemajuan perusahaan.
Dari wawancara dengan Bapak M Husein Akbarsyah, selaku
Supervisor Karyawan Sales Credit Card di PT. Bank UOB Indonesia kantor
cabang Harmoni Jakarta :
“Dalam menyampaian pesan kepada karyawan sales credit card menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menjadikan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran sehingga menimbulkan hubungan yang tidak harmonis sesama karyawan sales credit card” 4
Berdasarkan hasil wawancara cara dalam menyampaian pesan
karyawan sales credit card menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisasi
dengan baik. Hal ini menjadikan pesan-pesan yang disampaikan tidak
3 Djoko Purwanto. Komunikasi Bisnis, Jakarta : Erlangga 2011. Hal 102 4 Hasil wawancara dengan karyawan PT Bank UOB Jakarta Pusat, Bapak M Husein Akbarsyah tanggal 17 april 2017
3
mengenai sasaran sehingga menimbulkan hubungan yang tidak harmonis
sesama karyawan sales credit card. Di antaranya karyawan sales credit card
tidak menerima pesan yang disampaikan oleh PT Bank UOB Indonesia yang
menimbulkan informasi yang tidak relevan dan tidak penting dalam pesan
yang disampaikan kepada karyawan sales credit card. Informasi yang tidak
relevan, disamping membuang-buang waktu, juga dapat membuat pesan-
pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas, dan sulit dipahami. Oleh karena
itu, sebaiknya hanya informasi yang relevan dan penting yang disampaikan
kepada karyawan sales credit card.5
Hal ini ditegaskan pula dari hasil wawancara dengan Bapak Dani
Kardo Pangaribuan, selaku supervisor sales credit card di PT. Bank UOB
Indonesia kantor cabang Harmoni Jakarta :
“Dalam menyampaian pesan adanya ide-ide yang tidak logis dan tidak terkait dengan topik bahasan yang disampaikan. Hal ini menyebabkan ketidak lancaran komunikasi sesama karyawan sales credit card akan sulit memahami poin-poin penting”6
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik disamping membantu para
karyawan dalam memahami maksud pesan, juga membantu karyawan untuk
dapat menerima isi pesan tersebut. Misalnya, seorang karyawan
mempertanyakan masalah suatu produk kartu kredit kepada sesama
5 Ibid 6 Hasil wawancara dengan supervisor PT Bank UOB Jakarta Pusat, Bapak Dani Kardo Pangaribuan tanggal 17 april 2017
4
karyawan karena memperoleh jawaban yang tidak sesuai atau
membingungkan.
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan
karyawan, sehingga dapat memperkuat hubungan yang tidak harmonis. Hal
ini merupakan faktor yang sangat penting dalam dunia bisnis agar
penyelesaian pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien. Apabila
pesan-pesan yang tidak relevan dan tidak penting lebih dominan, maka ada
kecenderungan poin-poin yang penting justru terlupakan dari topik
pembahasan. Untuk itu komunikasi mempunyai peran yang sangat besar
dalam kehidupan suatu organisasi atau perusahaan, untuk menghubungkan
kayawan sales credit card yang satu dengan yang lainnya untuk dapat saling
mengerti, saling mendorong, dan saling melengkapi satu sama lain.
Dari wawancara dengan Bapak M Saifuni, selaku karyawan sales
credit card di PT. Bank UOB Indonesia kantor cabang Harmoni Jakarta :
“Hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card, diantaranya karyawan mempermasalahkan terhadap pesan-pesan tidak terorganisasi dengan baik, maka PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmorni melakukan pendekatan langsung dan tidak langsung dengan memberikan arahan yang baik dalam hubungan tidak harmonis para karyawan” 7
7 Hasil wawancara dengan karyawan PT Bank UOB Jakarta Pusat, Bapak M Saifuni tanggal 17 april 2017
5
Berdasarkan hasil wawancara cara untuk hubungan karyawan sales
credit card di Bank UOB Indonesia dinilai memiliki hubungan tidak harmonis,
diantaranya karyawan mempermasalahkan terhadap pesan-pesan tidak
terorganisasi dengan baik, maka PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmorni
melakukan pendekatan langsung dan tidak langsung dengan memberikan
arahan yang baik dalam hubungan tidak harmonis para karyawan. Di dalam
pendekatan langsung, ide pokok muncul paling awal kemudian diikuti bukti-
bukti pendukungnya untuk mengunakan pendekatan ini bila reaksi karyawan
sales credit card cenderung positif atau menyenangkan. Di dalam
pendekatan tidak langsung, bukti-bukti muncul terlebih dahulu kemudian
diikuti dengan ide pokoknya untuk mengunakan pendekatan ini bila reaksi
karyawan sales credit card cenderung negatif atau tidak menyenangkan..
Hal-hal tersebut diduga yang menyebabkan hubungan tidak harmonis para
pegawai salas credit card yang ada di PT. Bank UOB Indonesia.8
Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis PT Bank
UOB Indonesia Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales Credit
Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017”.
8 Ibid
6
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT
Bank UOB Indonesia terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales credit
card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank UOB
Indonesia terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di PT
Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk kajian ilmu komunikasi khususnya
public relations mengenai pengorganisasian pesan-pesan bisnis oleh
perusahaan swasta.
1.4.2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi praktisi public relations mengenai
pengorganisasian pesan-pesan bisnis oleh perusahaan swasta.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Bisnis
Konsep komunikasi bisnis dalam dunia organisasi sangatlah penting.
Suatu organisasi harus memiliki seorang praktisi PR yang memiliki teknik
bisnis yang baik untuk bisa menghadapi permasalahan yang melanda
organisasi yang di tangani nya. komunikasi bisnis yang terjadi dalam
organisasi itu sendiri, baik itu komunikasi antara atasan dengan bawahan
atau komunikasi antar rekan kerja, maupun dengan berbagai pihak di luar
organisasi atau perusahaan, seperti pelanggan, konsumen, kreditur,
pemasok, pesaing, masyarakat, pemeritah, dan sebagainya.9
Komunikasi bisnis pada dasarnya proses menciptakan dan saling
menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu
berubah-ubah. Dengan demikian diharapkan, dari kegiatan komunikasi bisnis
yang terencana dan terorganisasikan itu memberikan dampak positif pula
bagi pencapaian tujuan organisasi. 10
9 Kinkin Yuliaty, et al. Pengantar Komunikasi Bisnis, Depok: Ulinnuha Press, 2013. Hal 3 10 Ibid
8
2.2. Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis
2.2.1. Hal-hal yang Menyebabkan Pesan-pesan Tak Terorganisasi
dengan Baik
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh
pimpinan kepada para bawahan kadang kala tidak terorganisasi dengan baik.
Hal ini menjadikan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran
atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.11 Tidak
terorganisasinya pesan-pesan dengan baik dapat disebabkan oleh beberapa
hal:
1. Bertele-tele
Sering kali pesan pembuka awal sebuah surat terlalu panjang hingga
mencapai beberapa paragraf, baru kemudian masuk ke topik bahasan.
Dengan kata lain, pesan pembuka awal tersebut terlalu bertele-tele, sehingga
pembaca memerlukan waktu yang lama untuk memahami maksud pesan-
pesan yang disampaikan.
2. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
Faktor berikutnya adalah adanya informasi yang tidak relevan dan
tidak penting dalam pesan yang disampaikan kepada audiens. Informasi
11 Djoko Purwanto. Komunikasi Bisnis, Jakarta : Erlangga 2011. Hal 102
9
yang tidak relevan, disamping membuang-buang waktu, juga dapat membuat
pesan-pesan yang disampaikan menjadi kabur, tidak jelas, dan sulit
dipahami. Oleh karena itu, sebaiknya hanya informasi yang relevan dan
penting saja yang disampaikan kepada audiens.
3. Menyajikan ide-ide secara tidak logis
Penyebab selanjutnya adalah adanya ide-ide yang tidak logis dan
tidak terkait dengan topik bahasan yang disampaikan kepada audiens. Hal ini
menyebabkan ketidaklancaran komunikasi karena audiens akan sulit
memahami poin-poin penting yang disampaikan.
4. Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan
Apabila pesan-pesan yang tidak relevan dan tidak penting lebih
dominan, maka ada kecenderungan poin-poin yang penting justru terlupakan
dari topik pembahasan. Karena terlalu fokus membahas hal-hal yang hanya
bersifat pelengkap atau pendukung saja. Poin-poin yang seharusnya
memperoleh porsi bahasan lebih besar menjadi terabaikan.
2.2.2. Pentingnya Pengorganisasian Pesan yang Baik
Untuk dapat mengorganisasi pesan-pesan dengan baik, ada empat hal
yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Subjek dan tujuan harus jelas.
10
b. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
c. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
d. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.12
Suatu pesan yang telah dilakukan pengorganisasian dengan baik akan
bermanfaat dalam:
1. Membantu audiens memahami suatu pesan
Dengan mengemukakan poin-poin penting secara jelas, menyusun
ide-ide secara logis dan runtut, serta memasukkan semua informasi yang
relevan dalam pesan, maka audiens dapat dengan mudah memahami
maksud dan tujuan pesan.
2. Membantu audiens menerima suatu pesan
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik disamping membantu
audiens dalam memahami maksud pesan, juga membantu audiens untuk
dapat menerima isi pesan tersebut. Misalnya, seorang konsumen
mengadukan masalah pembelian suatu produk kepada manajer toko karena
memperoleh jawaban yang tidak menyenangkan atau mengecewakan.
12 Ibid Hal 103
11
3. Menghemat waktu
Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, penyampaiannya
akan menghabiskan waktu audiens. Salah satu tujuan pengorganisasian
pesan-pesan yang baik adalah untuk menyampaikan informasi atau ide-ide
yang relevan saja. Dengan hanya menyampaikan informasi yang relevan,
waktu audiens akan dapat dihemat.
4. Mempermudah pekerjaan komunikator
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan
komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat. Hal ini merupakan faktor
yang sangat penting dalam dunia bisnis agar penyelesaian pekerjaan
berjalan dengan baik, cepat, dan efisien.
2.2.3. Pengorganisasian Pesan-pesan melalui Outline
Pada dasarnya untuk mencapai pengorganisasian pesan yang baik
diperlukan dua proses tahapan, yaitu (1) mendefinisikan dan
mengelompokkan ide-ide, (2) menetapkan urutan ide-ide dengan
perencanaan organisasional.
1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar
bagi setiap komunikator yang harus dicari pemecahannya. Jika materi
12
memang lemah, tidak memiliki suatu muatan yang menarik, maka akan
mengaburkan fakta yang ada. Apabila penyusunan pesan yang panjang dan
kompleks, maka outline sangat diperlukan. Hal ini karena dengan adanya
outline akan membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang
satu dengan bagian yang lain. Selain itu, outline juga membantu untuk
mengkomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien, dan
efektif. Melalui perencanaan yang baik, outline akan membantu
mengekspresikan transisi antara ide-ide sehingga audiens akan memahami
pola pikir komunikator.
Susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan sebagai
berikut:
a. Mulailah dengan ide pokok
Ide pokok akan membantu dalam menetapkan tujuan dan strategi
umum dari suatu pesan. Ide pokok dirangkum ke dalam dua hal:
(a) apa yang Anda inginkan terhadap audiens untuk melakukannya atau
memikirkannya,
(b) alasan yang mendasar mengapa mereka harus melakukan atau
memikirkannya. Ide pokok merupakan titik awal untuk membuat outline.
b. Nyatakan poin-poin pendukung yang penting
Menyusun poin-poin pendukung akan sangat berguna dalam
mendukung ide-ide pokok.
13
c. Ilustrasi dengan bukti-bukti
Tahap ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan ilustrasi
dengan mengemukakan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin
banyak bukti yang dapat disajikan, outline yang dibuat akan semakin baik.
2. Menentukan Urutan Ide dengan Rencana Organisasional
Untuk dapat menentukan urutan, ada dua pendekatan:
a. Pendekatan langsung
Di dalam pendekatan langsung, ide pokok muncul paling awal
kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya. Gunakan pendekatan ini bila
reaksi audiens cenderung positif atau menyenangkan.
b. Pendekatan tidak langsung
Di dalam pendekatan tidak langsung, bukti-bukti muncul terlebih
dahulu kemudian diikuti dengan ide pokoknya. Gunakan pendekatan ini bila
reaksi audiens cenderung negatif atau tidak menyenangkan.13
2.3. Keterkaitan Antar Konsep
Dengan konsep komunikasi organisasi, seorang Praktisi Public
Relations dituntut untuk bisa melakukan kegiatan komunikasi bisnis dengan
baik, dan dapat persepsi dan konsep dasar komunikasi bisnis untuk dapat
memberikan dampak positif terhadap organisasi. Dengan begitu, Praktisi
13 Ibid hal 106
14
Public Relations menggunakan konsep komunikasi bisnis untuk dapat
melakukan interaksi dan memberikan pemahaman yang tepat sesuai dengan
khalayaknya. Dengan demikian diharapkan Praktisi Public Relations dapat
mempengaruhi pihak – pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut
pandang positif terhadap topik komunikasi komunikasi bisnis.
Komunikasi bisnis pada dasarnya proses menciptakan dan saling
menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu
berubah-ubah. Maka dari itu seorang PR harus bisa menjaga hubungan
harmonis terhadap karyawan secara optimal untuk tercapainya kepuasan
seluruh karyawan dalam perusahaan.
Dalam hal ini, keterkaitan antara konsep tersebut dengan penelitian
yang dilakukan penulis adalah penulis ingin meneliti Pengorganisasian
Pesan-Pesan Bisnis PT Bank UOB Indonesia terkait Hubungan Tidak
Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang
Harmoni Jakarta Tahun 2017.
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang menggambarkan atau
menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Proses
penelitian bersifat linier, dengan langkah-langkah yang jelas, dimulai dari
perumusan masalah, tujuan penelitian, konsep atau landasan teoritis, metode
penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data, analisis data serta
menarik kesimpulan dan saran-saran yang diajukan.14 Nasution mengatakan
bahwa dalam penelitian kuantitatif peneliti lebih spesifik memusatkan
perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan-
hubungan antara berbagai variabel atau memberi gambaran yang jelas
tentang situasi sehingga bersifat deskriptif.15
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif,
karena penulis pendekatan tersebut menggambarkan atau menjelaskan
tentang pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank UOB Indonesia
terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di PT Bank UOB
Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017.
14 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: Raja
Grafindo, 2008, hal 265. 15 S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hal 24.
16
3.2. Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif ialah penelitian yang relatif sederhana yang tidak
memerlukan landasan teoritis rumit atau pengakuan hipotesis tertentu. Jenis
riset ini bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis, faktual, dan
akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.
Penelitian ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa
menjelaskan hubungan antara variabel.16
Mely G. Tan mengatakan bahwa penelitian yang bersikap deskriptif
bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan,
gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau
penyebaran suatu gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan
frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan
tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Dalam hal ini,
mungkin sudah ada hipotesis-hipotesis, mungkin belum tergantung dari
sedikit banyaknya pengetahuan tentang masalah yang bersangkutan.17
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif
karena penulis hanya memaparkan, menggambarkan berbagai situasi dan
kondisi dan tidak menguji hipotesis. Penulis hanya mendeskripsikan
mengenai pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank UOB Indonesia
16 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2010, hal 69. 17 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT.Refika Aditama, 2012, hal 76.
17
terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di PT Bank UOB
Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017.
3.3. Metode Penelitian
Teknik penelitian komunikasi berdasarkan metodologi kuantitatif
dikenal beberapa. Metode riset dalam penelitian kuantitatif terdapat 3
macam metode, salah satunya adalah metode survei. Survei adalah metode
riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan
datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah
responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.18 Secara umum
metode survei terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif dan eksplanatif
(analitik).19
Jenis survei deskriptif digunakan untuk menggambarkan
(mendeskripsikan) populasi yang sedang diteliti. Fokus riset adalah perilaku
yang sedang terjadi dan terdiri dari satu variabel.20 Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari respon dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui.21
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode survei dengan cara
menyebarkan kuesioner guna mendapatkan data serta informasi yang
18 Rachmat Kriyantono. Op. Cit., hal 59. 19 Ibid, hal 59. 20 Ibid, hal 59. 21 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rhineka Cipta, 2010, hal 194.
18
diperlukan mengenai pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank UOB
Indonesia terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di PT
Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017.
3.4. Unit Analisis dan Unit Observasi
3.4.1 Unit Analisis
Unit analisis adalah sesuatu yang akan dianalisis. Jika survei, unit
analisisnya adalah individu atau kelompok individu, sedangkan analisis isi
unit analisis adalah teks, pesan, atau medianya sendiri.22 Unit analisis
merupakan keseluruhan satuan unit yang akan diteliti, unit analisis dapat
berupa individu, kelompok, atau keluarga.23
Unit analisis dalam penelitian mengenai pengorganisasian pesan-
pesan bisnis PT Bank UOB Indonesia terkait hubungan tidak harmonis
karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni
Jakarta Tahun 2017 adalah individu, yaitu pihak karyawan mengenai
hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di PT Bank UOB
Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017.
3.4.2. Unit Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada
22 Rachmat Kriyantono, Op. Cit.,hal 237. 23 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisa Data Sekunder,
Jakarta: Rajawali Press, 2010, hal 65.
19
objek penelitian.24Unit observasi adalah kegiatan yang setiap saat ini kita
lakukan. Dengan perlengkapan panca inderanya yang kita miliki, kita sering
mengamati objek-objek di sekitar kita.25
Unit observasi yaitu mengamati secara langsung objek yang diteliti.
Unit observasi adalah kelompok. Observasi yang dilakukan harus dicatat
secara sistematik dan dihubungkan dengan proporsi umum dan bukan
dipaparkan sebagai sesuatu hanya menarik perhatian, dan observasi dapat
dicek dan dikontrol mengenai validitas dan reliabilitasnya.26
Unit observasi dalam penelitian pengorganisasian pesan-pesan bisnis
PT Bank UOB Indonesia terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales
credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017
adalah organisasi, yaitu kelompok sales credit card di PT Bank UOB
Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017.
3.5. Populasi dan Sampel
3.5.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi
populasi atau studi sensus.27
24Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hal 58. 25 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., hal 57. 26 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Op. Cit., hal 42. 27 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal 173
20
Pada penelitian yang penulis lakukan mengenai pengorganisasian
pesan-pesan bisnis PT Bank UOB Indonesia terkait hubungan tidak harmonis
karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni
Jakarta Tahun 2017, yaitu populasi dalam penelitian ini adalah pihak
karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni
Jakarta berjumlah 40 orang. 28
3.5.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif (mewakili).29
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sensus. Sensus
pada dasarnya adalah sebuah riset survei dimana penulis mengambil seluruh
anggota populasi sebagai repondennya. Dengan demikian sensus
menggunakan total sampling, artinya jumlah total populasi di riset.30 Dalam
penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel sensus yaitu
28 Data karyawan devisi sales credit card perbulan april 2017 dari bagian HRD 29Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011, hal 81. 30 Rachmat Kriyantono, Op. Cit .hal 161.
21
pihak karyawan mengenai hubungan tidak harmonis karyawan sales credit
card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta sesuai dengan
jumlah sampel yang sama dengan jumlah populasi yaitu sejumlah 40 orang.31
3.6. Teknik Penarikan Sampel
Dalam riset komunikasi dikenal dua jenis teknik sampling, yaitu:
sampel probabilitas dan sampel nonprobabilita. Teknik penarikan sampel
nonprobabilita, Kriyantono menjelaskan yang dimaksud nonprobabilita adalah
sampel tidak melalui teknik random (acak). Disini semua anggota populasi
belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel,
disebabkan pertimbangan-pertimbangan tertentu oleh periset.32
Teknik penarikan sampel adalah jumlah sampel yang akan diambil dari
populasi yang telah di tentukan. Peneliti yang meneliti seluruh elemen-
elemen populasi disebut sensus. Sensus menggunakan total sampling, yang
artinya total populasi diriset, sensus dapat dilakukan bila anggota populasi
tidak terlalu besar.33
Dalam menentukan teknik pemilihan sampel, sampel yang akan dipilih
haruslah representatif yang bisa diartikan bahwa sampel tersebut dapat
mencerminkan semua unsur populasi yang dapat mewakili keadaan
sebenarnya dalam keseluruhan populasi. Jika pada pembahasan
sebelumnya sudah diketahui populasi dalam penelitian ini adalah pihak
31 Data karyawan devisi sales credit card perbulan april 2017 dari bagian HRD 32 Rachmat Kriyantono,Op.Cit., 2010, hal 158. 33 Ibid, hal 158
22
karyawan mengenai hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di
PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017. Maka dalam
penelitian ini penulis menggunakan teknik sensus dengan mengambil seluruh
populasi sebagai respondennya.
Penulis menggunakan teknik sampling (sensus) berdasarkan jumlah
populasi yang ada, karena jumlahnya tidak terlalu besar, sehingga ditemukan
40 orang jumlah sampel yang mengikuti pihak karyawan mengenai hubungan
tidak harmonis karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia
Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017.
3.7. Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dimensi waktu penelitian
cross sectional. Cross sectional adalah penelitian ini dilakukan dalam waktu
tertentu dan tidak akan dilakukan penelitian di berbeda lain waktu yang untuk
diperbandingkan dan juga tidak mempunyai batasan yang baku untuk
menunjukkan suatu waktu tertentu. Sekalipun penelitian mendatangi lokasi
penelitian sebanyak empat kali.34
Menurut Asep Hermawan, dimensi waktu penelitian cross sectional
artinya suatu penelitian yang ditanya, dikumpulkan sekaligus, merupakan
hasil sekali bidik (one snapshot) pada suatu saat tertentu dan pada penelitian
34 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Op. Cit,. hal 45
23
tersebut datanya dikumpulkan hanya sekali, dengan cara menyebarkan
kuesioner.35
Waktu yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah bulan Maret
- Mei 2017. Tempat penelitian bertempat di PT Bank UOB Indonesia Cabang
Harmoni Jakarta yang terdapat karyawan sales credit card yang menyetujui
Hubungan Tidak Harmonis di PT UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta.
3.8. Validitas dan Reliabilitas
3.8.1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang tidak valid
berarti memiliki validitas rendah.36
Validitas instrumen riset dapat digolongkan menjad: validitas kontruksi,
validitas isi, validitas prediktif, validitas eksternal, dan validitas rupa.37
Validitas konstruksi adalah validitas yang berawal dari logika model kerangka
teoritis, yang menghubungkan suatu konsep dengan konsep — konsep
lainnya.38
Pada pengujian validitas konstruksi, skala yang digunakan adalah
skala interval. Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara
35 Asep Hermawan, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, Jakarta: Grasindo, 2007, hal 89 36 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal 211 37 Rachmat Kriyantono, Op.Cit. hal 149 38 Bambang Prasetyo dan Miftahul Jannah, Op. Cit., hal 102
24
satu data dengan data lainnya dan mempunyai bobot atau jarak atau interval
yang sama.39
Untuk mengetahui pernyataan kuesioner valid atau tidak caranya dapat
dilihat dari KMO dan Barlett Test. Bila Pada variabel itu anda dapat melihat
KMO-MSA (Kaiser Mayer Olikin — measure of sampling adequency) bila
hasilnya lebih dari 0.5, maka dapat melanjutkan proses analisis faktor. Pada
hasil perhitungan diperoleh nilai KMO-MSA adalah 0.505, artinya 0.505>0.5
maka proses analisis faktor dapat dilanjutkan.40 Sedangkan Barlett Test
memiliki nilai signifikansi 0,000-0,005 bahwa instrumen telah memenuhi
syarat valid, dengan memakai software SPSS untuk mendapatkan hasil yang
valid.41
Tabel 3.1.
Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas
Koefisien Validitas Tafsiran
0,8 - 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)
0,6 - 0,8 Validitas tinggi (baik)
0,4 - 0,6 Validitas sedang
0,2 - 0,4 Validitas rendah (kurang)
0,0 - 0,2 Validitas sangat rendah
0,00 Tidak Valid
Sumber: Wahyu Agung 2010.42
39 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., 2006, hal 137 40 Riduwan, Adun Rusyana, Enas, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 174 41 Husen Umar, Metode Riset Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2007), hlm. 175 42Wahyu Agung, Panduan SPSS 16.0, Yogyakarta: Gerailmu, 2010, Hal 95
25
Pada tabel 3.1. di atas dapat dilihat bahwa untuk mengukur nilai
koefisien validitasnya, “di atas 0,8 berarti sangat tinggi (sangat baik)
sedangkan 0,2 berarti sangat terendah 43 analisis faktor sudah sesuai, nilai di
bawah 0,5 menyatakan bahwa analisi faktor tidak sesuai.44 Dalam proses
menentukan analisis faktor, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan
permasalahan yang terdiri dari beberapa tahap, Pertama, tujuan dari analisis
faktor harus diidentifikasi. Sangat penting bahwa variabel dapat diukur dalam
skala interval atau rasio. Nilai tertinggi (dari 0,5 dan 1.0) menandakan bahwa
analisis faktor sudah sesuai, nilai dibawah 0.5 menyatakan bahwa analisis
faktor tidak sesuai.45 Barletts test of sphericity menggunakan ukuran statistik
approximate chi-square dan degree freedom (df) yang mana memiliki nilai
signifikan (>0,5). Maka analisis faktor dinyatakan sudah menggunakan teknik
yang sesuai.46
KMO-MSA (Kaiser mayer olkin-measure of sampling adequany)
adalah index yang digunakan untuk menguji kesesuaian dari analisis faktor.
Dalam proses menentukan analisis faktor, hal pertama yang dilakukan adalah
menentukan permasalahan yang terdiri dari beberapa tahap, Pertama, tujuan
dari analisis faktor harus diidentifikasi. Sangat penting bahwa variabel dapat
diukur dalam skala interval atau rasio.47
43 Ibid, hal 230. 44 Naresh K Malhotra, Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey: Pearson Education, 2010, hal 607. 45 Ibid, hal. 607 46 Ibid, hal 609. 47 Naresh K Malhotra, Op. Cit., hal. 607
26
Pada penelitian pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank UOB
Indonesia terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di PT
Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017, penulis
menggunakan validitas untuk mengukur antara kesesuaian hasil dengan
keadaan sebenarnya saat melakukan penelitian. Karena penelitian ini
menggunakan skala interval, untuk analisis stastistiknya adalah dengan
menggunakan validitas konstruksi KMO dan Barlett Test.
3.8.1.1. Hasil Uji Validitas
Tabel 3.2.
Validitas PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK UOB INDONESIA
(Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017)
n = 40
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,711
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 981,268
Df 325
Sig. ,000
Sumber: SPSS 16.0
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan penulis, dari
hasil yang diperoleh nilai KMO (Kaiser Meyer Olkin) measure of sampling
adequancy sebesar 0,711 yang melebihi 0,5 maka data dinyatakan valid.
27
Dari Barlett’s test of sphericity menunjukan nilai signifikansi 0,000 < 0,050
bahwa instrument ini telah memenuhi syarat valid terkait dengan masalah
pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank UOB Indonesia terkait
hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di PT Bank UOB
Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017.
3.8.2. Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya atau diandalkan. Ini berarti bahwa
hasil-hasil numerik yang dihasilkan oleh indikator tidak berbeda karena
karakteristik dari proses pengukuran atau instrument pengukuran itu sendiri.48
Reliabilitas memiliki tiga dimensi, yaitu stabilitas (stability), konsisten
internal (internal consistency), dan kesamaan (equivalency).49 Pengujian
reliabilitas dalam penelitian ini, penulis lakukan dengan pengujian reliabilitas
secara internal consistency, yaitu dapat diuji dengan menganalisis
konsistensi butir-butir analisis yang ada. Pengujian reliabilitas dengan internal
consistency yang dilakukan sekali uji coba saja.
Suatu alat ukur memiliki reliabilitas bila hasil pengukurannya relative
konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulangkali oleh peneliti
yang sama atau peneliti lainnya.50 Uji reliabilitas menggunakan Alpha
Cronbachs, dimana suatu instrument dapat dikatakan handal (reliable)
48 Kinkin Yuliaty, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: Laboratorium Sosial Politik Press, 2010, hal 91 49 Ibid, hal. 146 50 Riduwan, Op.Cit., hal. 144
28
Reliabilitas (r) Kriteria
0,8 — 1,00 Sangat Tinggi
0,6 — 0,79 Tinggi
0,4 — 0,59 Sedang
0,2 — 0,39 Rendah
< 0,2 Sangat Rendah
bila memiliki koefisien keandalan atau nilai Alpha >0.60.51 Berikut
adalah klasifikasi yang digunakan:
Tabel 3.3.
Klasifikasi Reliabilitas
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2007, hal. 24552
Menurut Trinton “jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas
dengan range yang sama, maka ukutan kemantapan alpha dapat
diinterpretasikan sebagai berikut”:
1. Nilai Alpha Cronbachs 0,00 sampai 0,20, berarti kurang reliabel atau
sangat rendah.
2. Nilai Alpha Cronbachs 0,21 sampai 0,40, berarti agak reliabel atau
rendah.
3. Nilai Alpha Cronbachs 0,41 sampai 0,60, berarti cukup reliabel atau
sedang.
4. Nilai Alpha Cronbachs 0,61 sampai 0,80, berarti reliabel atau tinggi.
51 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal 171 52 Ibid, hal. 245
29
5. Nilai Alpha Cronbachs 0,81 sampai 1,00, berarti sangat reliabel atau
sangat tinggi.53
Coefficient alpha atau Chronbachs alpha merupakan rata-rata hasil
pembagian dari berbagai macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal
penting mengenai Chronbachs alpha adalah nilai yang terkandung meningkat
dengan meningkatnya nomer pada skala.54 Pengukuran level interval
membiarkan kita untuk menspesifikasikan jumlah jarak antar kategorinya.55
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan reliabilitas untuk mengukur
suatu instrument. Karena penelitian ini menggunakan skala interval, untuk
analisis stastistiknya adalah dengan menggunakan reliabilitas secara internal
consistency, yaitu dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir — butir
analisis yang ada. Pengujian reliabilitas dengan internal consistency dapat
dilakukan sekali uji coba saja.
Penulis menggunakan Cronbachs Alpha, dimana suatu instrument
dapat dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien keandalan atau
nilai Alpha >0.60 dan menggunakan analisis univariat mean karena untuk
mengukur instrumen penelitian yaitu kuesioner mengenai pengorganisasian
pesan-pesan bisnis PT Bank UOB Indonesia terkait hubungan tidak harmonis
karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni
Jakarta Tahun 2017 untuk pihak karyawan.
53Ibid, Hal. 91 54 Naresh K Malhotra, Op.cit., hal. 287 55 W. Laurence Neuman, Social Research Methods: Seventh Edition, Boston : Pearson Education, 2011, hal.219
30
3.8.2.1. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 3.4.
Case Processing Summary PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK UOB INDONESIA
(Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017)
n = 40
Sumber: SPSS 16.0
Tabel 3.5.
Reliabilitas Statistics PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK UOB INDONESIA
(Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017)
n = 40
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,834 ,826 26
Sumber: SPSS 16.0 Berdasarkan keterangan hasil table reliability statistic di atas, penulis
melihat bahwa reliabilitas dari 26 pernyataan yang diajukan oleh penulis
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
31
kepada 40 responden, mempunyai nilai Cronbach’s alpha = 0,834 dan
Cronsbach’s alpha based on standardized items = 0,826, maka data pada
penelitian mengenai pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank UOB
Indonesia terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di PT
Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017.
3.9. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
dilakukan periset untuk mengumpulkan data.56 Dalam teknik pengumpulan
data ini juga terdapat dua jenis teknik pengumpulan data yaitu teknik
pengumpulan data primer dan teknik pengumpulan data sekunder.57 Pada
penelitian ini, penulis menggunakan data primer dan data sekunder.
3.9.1. Data Primer
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh penulis untuk
menjawab masalah penilitian secara khusus. Data ini tidak tersedia karena
belum ada penelitian sejenis yang pernah dilakukan atau penelitian jenis
yang sudah terlalu kadarluasa. Jadi penulis perlu melakukan pengumpulan
atau perbedaan data sendiri karena tidak bisa mengandalkan data dari
sumber lain.58
56 Suharsimi Arikunto, Op.cit., hal 91 57 Elcon, Seri Belajar Kilat SPSS 18, Jakarta: Andi Publisher, 2011, hal 41 58 Istijanto M.M, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Jakarta: Gramedia Pustaka, 2008, hal 57
32
Data primer yang diperoleh pihak penulis yaitu penyebaran kuesioner
atau angket mengenai pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank UOB
Indonesia mengenai hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di
PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017.
Kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
responden. Tujuan penyebaran kuesioner adalah untuk mencari informasi
yang lengkap mengenai suatu masalah dari respondeng tanpa khawatir bila
responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam
pengisian daftar pertanyaan.59 Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan angket mempunyai beberapa keuntungan yaitu mudah diolah,
responden tidak perlu menuliskan buah pikirannya, pengisian menggunakan
waktu yang singkat, dan dapat menjaring responden yang relative banyak
karena kemungkinan dikembalikan sangat besar.60 Penulis menyebarkan
angket atau kuesioner karena memiliki banyak keuntungan seperti dapat
karena kemungkinan dikembalikan sangat besar.61
Penulis menyebarkan angket atau kuesioner karena memiliki banyak
keuntungan seperti dapat menjaring banyak responden dan juga hanya
menggunakan waktu yang singkat dalam pengisiannya mengenai
pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank UOB Indonesia mengenai
hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card di PT Bank UOB
Indonesia Cabang Harmoni Jakarta.
59 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., hal 69 60 Husaini Usman, Op.Cit., hal 95 61 Ibid, hal 68
33
Ada beberapa jenis angket atau kuesioner. Angket terbuka dan
tertutup. Angket tertutup dimana responden telah diberikan alternative
jawaban oleh periset. Responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya
sesuai dengan realitas yang dialaminya, biasanya dengan memberikan tanda
(X) atau (√) .62 Jenis angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup,
responden diberikan jawaban alternatif. Pada angket yang diberikan 30
pernyataan yang dijawab oleh 40 responden. Kuesioner ini diberikan pada
karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia.
Checklist atau daftar cek adalah daftar yang memuat beberapa aspek
yang akan di riset. Checklist ini berfungsi sebagai alat bantu bagi periset
untuk mencatat tiap-tiap peristiwa dianggap penting.63 Dalam angket ini
penulis memberikan lima pilihan nilai yang bisa dijawaboleh responden,
diantaranya Sangat Setuju (STS) bernilai satu, Tidak Setuju (TS) bernilai dua,
Ragu (R) bernilai tiga, Setuju (S) bernilai empat, Sangat Setuju (SS) bernilai
liam. Responden dapat memberikan tanda checklist (√) sebagai alat bantu
bagi penulis untuk mencatat hal yang penting tentang pengorganisasian
pesan-pesan bisnis PT Bank UOB Indonesia mengenai hubungan tidak
harmonis karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang
Harmoni Jakarta Tahun 2017.
Cara pengisian kuesioner terdiri dari beberapa jenis, yaitu self-
administered questionnaire, email-administered, face to face interview, dan
62 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., hal 96 63 Ibid, hal 97
34
telephone interview.64. Penulis menetapkan cara mengisi kuesioner yaitu
dengan menyiapkan kuesioner tertulis dan juga menyertakan di dalamnya
pilihan jawaban yang akan dipilih oleh responden dengan memberikan
tanda (√) agar responden memberikan jawaban sesuai dengan kenyataan.
3.9.2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder juga merupakan
data yang sudah tersedia, dimana penulis tinggal mencari
dimana mendapatkannya, sumber data tersebut bisa internal maupun
eksternal.65
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder dari
Karyawan sales credit card untuk mengetahui hubungan tidak harmonis, PT
Bank UOB Indonesia untuk mengetahui visi dan misi. Data sekunder lainnya
yang digunakan adalah buku-buku yang berkenaan dengan penelitian
mengenai pengorganisasian pesan-pesan bisnis.
Selain itu penulis juga melakukan wawancara dengan salah satu salah
satu manager sales credit card di PT UOB Indonesia Harmoni Jakarta dan
salah satu karyawan sales credit card di PT UOB Indonesia Harmoni Jakarta.
64 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Op,.Cit, hal 152 65 Bilson Simarnora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2000), hal. 30
35
3.10. Skala Pengukuran
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Skala
interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data
lainnya dan mempunyai bobot atau jarak interval yang sama. Skala interval
adalah merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat
dan jarak konstruk yang ditelaah. Skala interval dapat dinyatakan dengan
angka 1 sampai 5 dan 7, pengukuran ini menggunakan konsep jarak yang
sama karena tidak menggunakan 0 (nol) sebagai awal perhitungan.66 Dalam
penelitian ini penulis menggunakan skala interval dengan bobot atau jarak
interval yang konstan atau sama yaitu satu.
Skala dalam penelitian ini akan diberi jarak ataubobot yang sama
antara satu data dengan data lainnya, guna mengukur variabel negosiasi
sebagai berikut:
Skala 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
Skala 2 = Tidak Setuju (TS)
Skala 3 = Ragu-ragu (RR)
Skala 4 = Setuju (S)
Skala 5 = Sangat Setuju (SS).67
66 Rosady Ruslan, Op. Cit., hal 206-207 67 Ibid, hal 207
36
3.11. Teknik Analisis Data
Dalam riset kuantitatif, dikenal beberapa jenis analisis. Pembedaan ini
tergantung pada banyaknya variabel yang akan dianalisis.68 Dalam teknis
analisis data penulis menggunakan analisis univariat.
Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis
ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil
perhitungan statistik deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi perhitungan
analisis berikutnya, misalnya untuk hubungan antar variabel. Beberapa jenis
teknik yang termasuk kategori statistik deskriptif yang sering digunakan
antara lain: Tabel (Distribusi) Frekuensi, Tendensi Sentral, dan Standar
Deviasi 69 Penelitian ini berupaya menggambarkan gejala atau fenomena dari
negosiasi tanpa berupaya menjelaskan hubungan-hubungan yang ada.
Dalam penelitian ini, jenis teknik statistik deskriptif yang digunakan adalah
tendensi sentral.
3.12. Tendensi Sentral
Tendensi sentral merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk
melihat seberapa besar kecenderungan data pusat pada nilai tertentu. Nilai
tersebut berupa nilai tunggal atau nilai pusat karena pada umumnya nilai
tersebut berlokasi dibagian tengah atau pusat dari suatu distribusi.70
68 Ibid, hal. 139 69 Ibid, hal 168 70 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Op. Cit, hal. 186
37
Tendensi sentral bertujuan untuk mendapatkan ciri khas tertentu pada
bentuk sebuah nilai bilangan yang merupakan ciri khas dari bilangan
tersebut. Ada tiga bentuk tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu:
mean, median, dan modus.71
a. Mean (nilai rata-rata) adalah nilai tengah dari total bilangan
b. Modus merupakan jenis tendensi sentral yang menunjukkan
frekuensi terbesar pada suatu kelompok data nominal tertentu. Jadi
modus merupakan frekuensi yang paling sering muncul.
c. Median adalah nilai tengah sebuah data. Untuk mencarinya,
data terlebih dahulu diurutkan.72
Mean (juga disebut rata-rata aritmatika) adalah ukuran yang paling
banyak digunakan dari kecenderungan memusat. Kita bisa menggunakannya
hanya dengan data tingkat interval atau rasio. 73
Mean merupakan nilai tengah dari total bilangan. Adapun mean dapat
diperoleh dari rumus:74
71 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., hal 168 72 Ibid, hal 169 73 W. Lawrence Neuman, Social Research Methods: Seventh Edition, Boston: Person Education, 2011, hal.389 74 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., hal. 169
38
Gambar 3.1.
Rumus Mean
M
Sumber: Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi75
Keterangan :
f = Frekuensi
X = Nilai pengukuran
N = Banyak pengamatan
Pada penelitian ini penulis menggunakan tendensi sentral dan hanya
menggunakan mean dalam teknik analisis data pengorganisasian pesan-
pesan bisnis PT Bank UOB Indonesia mengenai hubungan tidak harmonis
karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni
Jakarta Tahun 2017.
3.13. Definisi Konsep
Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk
menggambarkan secara abstrak suatu kejadian, keadaan, kelompok, atau
individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Konsep berhubungan
dengan ide-ide atau konstruk-konstruk lain.76
75 Ibid, hal 169. 76 Kinkin Yuliaty, Op. Cit., hal 77.
∑fX
M = N
39
Secara umum, konsep dibangun dari teori-teori yang digunakan untuk
menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti. Karena itu, konsep memiliki
tingkat generalisasi yang berbeda satu dengan lainnya, bila dilihat dari
kemungkinan dapat diukur atau tidak.77
Pada penelitian ini menggunakan Konsep komunikasi bisnis dalam dunia
organisasi sangat lah penting. Suatu organisasi harus memiliki seorang
praktisi PR yang memiliki teknik bisnis yang baik untuk bisa menghadapi
permasalahan yang melanda organisasi yang di tangani nya. komunikasi
bisnis yang terjadi dalam organisasi itu sendiri, baik itu komunikasi antara
atasan dengan bawahan atau komunikasi antar rekan kerja, maupun dengan
berbagai pihak di luar organisasi atau perusahaan, seperti pelanggan,
konsumen, kreditur, pemasok, pesaing, masyarakat, pemeritah, dan
sebagainya.
Komunikasi bisnis pada dasarnya proses menciptakan dan saling
menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu
berubah-ubah. Dengan demikian diharapkan, dari kegiatan komunikasi
bisnis yang terencana dan terorganisasikan itu memberikan dampak positif
pula bagi pencapaian tujuan organisasi. 78
77 Moh, Nazir, Op. Cit., hal 107. 78 Kinkin Yuliaty, et al. Pengantar Komunikasi Bisnis, Depok: Ulinnuha Press, 2013. Hal 3
40
3.14. Operasionalisasi Konsep
Tabel 3.6. Operasionalisasi Konsep
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK UOB
INDONESIA (Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017)
Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
Komunikasi Bisnis (Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis 2011)
Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis (Djoko Purwanto, 2011)
1. Hal-hal yang menyebabkan pesan-pesan tak terorganisasi dengan Baik 2. Pentingnya Pengorganisa-sian Pesan yang Baik 3. Pengorganisa-sian Pesan-pesan melalui Outline
1. Bertele-tele 2. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan 3. Menyajikan ide-ide secara tidak logis 4. Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan 1. Membantu audiens memahami suatu pesan 2. Membantu audiens menerima suatu pesan 3. Menghemat waktu 4. Mempermudah pekerjaan komunikator 1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide 2. Menentukan Urutan Ide dengan Rencana Organisasional
Skala Interval 1-5 Skala 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) Skala 2 = Tidak Setuju (TS) Skala 3 = Ragu - Ragu (RR) Skala 4 = Setuju (S) Skala 5 = Sangat Setuju (SS)
41
3.15. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian
1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah responden yang sulit
bertemu sehingga dalam pengisian kuesioner penulis harus mengatur
jadwal terhadap karyawan memerlukan waktu 14 hari.
2. Kelemahan dalam penelitian ini adalah penulis hanya menggunakan
satu konsep, yaitu komunikasi bisnis karangan Djoko Purwanto.
Penulis menggunakan variabel komunikasi bisnis karena variabel
tersebut mendukung penulis dalam melakukan penelitian ini. Adapun
yang menjadi kelemahan dalam penelitian ini yaitu hanya
mewawancarai sebagian karyawan.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PT Bank UOB
PT Bank UOB Indonesia ("UOBI") didirikan pada tanggal 31 Agustus
1956 dengan nama PT Bank Indonesia Indonesia. Pada bulan Mei 2011,
berganti nama menjadi PT Bank UOB Indonesia. Jaringan layanan UOB
Indonesia mencakup 41 kantor cabang, 168 kantor cabang pembantu dan
191 ATM yang tersebardi 54 kota di 18 provinsi. Layanan UOB Indonesia
juga dapat dinikmati melalui jaringan ATM regional UOB, ATM Prima, ATM
bersama serta jaringan VISA. UOB Indonesia didirikan pada tanggal 31
Agustus 1956 dengan nama PT Bank Indonesia Indonesia. Pada bulan Mei
2011, berganti nama menjadi PT Bank UOB Indonesia. UOB Indonesia
dikenal sebagai Bank dengan fokus pada layanan Usaha Kecil Menengah
(UKM), layanan kepada nasabah retail, serta mengembangkan bisnis
consumer dan corporate banking melalui layanan tresuri dan cash
management.
Dengan jaringan layanan yang luas, sistem teknologi informasi,
struktur permodalan yang sehat dan sumber daya manusia yang berkualitas,
UOB Indonesia bertujuan menciptakan manfaat jangka panjang yang
berkesinambungan bagi para pemangku kepentingan. Fokus UOB Indonesia
senantiasa mengarah pada pembaharuan untuk menjadi Bank Premier
melalui pertumbuhan yang berdisiplin dan stabilitas bisnis.
43
UOB Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility turut
berpartisipasi aktif membangun komunitas. Kegiatan CSR UOBI fokus
kepada dunia seni, pendidikan dan anak-anak. UOBI mengadakan kompetisi
seni secara regular di Indonesia melalui UOB Painting of The Year. UOBI
juga mendorong karyawannya untuk ikut serta di kegiatan sukarela, antara
lain melalui UOB Heartbeat, Kegiatan Donor Darah dan Donasi Buku.79
4.2. Objek Kajian Penelitian
Pengorganisasian pesan-pesan bisnis pada PT Bank UOB Indonesia
Cabang Harmoni Jakarta mengalami permasalahan terkait hubungan tidak
harmonis karyawan sales credit card pada tahun 2017. Hal tersebut penulis
dapati melalui beberapa keluhan karyawan UOB cabang Harmoni Jakarta.
Peristiwa ini penulis rangkum dari beberapa kali kesempatan
berwawancara dengan beberapa pihak baik dari pihak karyawan maupun
juga dengan pihak manager sales credit card di PT UOB Indonesia cabang
Harmoni Jakarta.
79 www.UOB.co.id mengenai corporate profile PT.UOB Indonesia, diakses tanggal 20 Juni 2017 pukul
20:00 WIB
44
4.3. Hasil Penelitian
4.3.1. Dimensi Hal yang menyebabkan pesan-pesan tak terorganisasi
dengan baik
4.3.1.1. Indikator : Bertele-tele
Tabel 4.1.
PT Bank UOB Indonesia pesan tidak bertele-tele
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 0 0,0%
2,40 Tidak Setuju
4 = (Setuju) 8 20,0%
3 = (Ragu-Ragu) 7 17,5%
2 = (Tidak Setuju) 18 45,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 7 17,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada pernyataan
PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan tidak bertele-tele kepada
karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan bahwa rata-rata
responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia
Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 responden menjawab tidak setuju,
dengan nilai mean sebesar 2,40. Pernyataan ini didapat dari indikator bertele-
tele
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia masih bertele-tele dalam penanganan pesan-pesan bisnisnya,
karena responden cenderung menjawab tidak setuju.
45
Tabel 4.2.
PT Bank UOB Indonesia pesan waktu tidak lama di pahami
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 13 32,5%
3,35 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 7 17,5%
3 = (Ragu-Ragu) 4 10,0%
2 = (Tidak Setuju) 13 32,5%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 7,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada pernyataan
PT Bank UOB Indonesia meyampaikan pesan memerlukan waktu yang tidak
lama untuk di pahami oleh karyawan sales credit card. Dari data tersebut
menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab
ragu-ragu, dengan nilai mean sebesar 3,35. Pernyataan ini didapat dari
indikator bertele-tele.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia masih bertele-tele dalam penanganan pesan-pesan bisnisnya,
karena responden menjawab ragu-ragu.
46
4.3.1.2. Indikator : Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
Tabel 4.3.
PT Bank UOB Indonesia informasi relevan
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 9 22,5%
3,63 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 15 37,5%
3 = (Ragu-Ragu) 9 22,5%
2 = (Tidak Setuju) 6 15,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia memberikan informasi yang relevan
disamping kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut
menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab
ragu-ragu, dengan nilai mean sebesar 3,63. Pernyataan ini didapat dari
indikator memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia masih terkesan menyuguhkan informasi yang tidak relevan dalam
penanganan pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab ragu-ragu.
47
Tabel 4.4.
PT Bank UOB Indonesia pesan menjadi jelas
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 19 47,5%
4,00 Setuju
4 = (Setuju) 8 20,0%
3 = (Ragu-Ragu) 9 22,5%
2 = (Tidak Setuju) 2 5,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 5,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia membuat pesan yang disampaikan
menjadi jelas kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut
menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab
setuju, dengan nilai mean sebesar 4,00. Pernyataan ini didapat dari indikator
memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia memang menyuguhkan informasi yang tidak relevan dalam
penanganan pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab setuju.
48
Tabel 4.5.
PT Bank UOB Indonesia pesan tidak membuang-buang waktu
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 10 25,0%
3,40 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 9 22,5%
3 = (Ragu-Ragu) 11 27,5%
2 = (Tidak Setuju) 7 17,5%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 7,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan tidak membuang-
buang waktu kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut
menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab
ragu-ragu, dengan nilai mean sebesar 3,40. Pernyataan ini didapat dari
indikator memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia terkesan memberikan informasi yang tidak relevan dalam
penanganan pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab ragu-ragu.
49
4.3.1.3. Indikator : Menyajikan ide-ide secara tidak logis
Tabel 4.6.
PT Bank UOB Indonesia pesan terkait dengan topik
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 5 12,5%
3,50 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 16 40,0%
3 = (Ragu-Ragu) 13 32,5%
2 = (Tidak Setuju) 6 15,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan terkait dengan
topik bahasan yang disampaikan kepada karyawan sales credit card. Dari
data tersebut menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan
sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017 menjawab ragu-ragu, dengan nilai mean sebesar 3,50. Pernyataan ini
didapat dari indikator menyajikan ide-ide secara tidak logis.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia terkesan memberikan informasi yang tidak relevan dalam
penanganan pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab ragu-ragu.
50
Tabel 4.7.
PT Bank UOB Indonesia komunikasi dengan lancer
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 18 45,0%
4,23 Setuju
4 = (Setuju) 17 42,5%
3 = (Ragu-Ragu) 1 2,5%
2 = (Tidak Setuju) 4 10,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia menyampaikan komunikasi dengan
lancar kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan
bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank
UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab setuju,
dengan nilai mean sebesar 4,23. Pernyataan ini didapat dari indikator
menyajikan ide-ide secara tidak logis.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak memahami poin-poin penting dalam penanganan pesan-
pesan bisnisnya, karena responden menjawab setuju.
51
Tabel 4.8.
PT Bank UOB Indonesia pesan ide-ide logis
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 8 20,0%
3,60 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 17 42,5%
3 = (Ragu-Ragu) 8 20,0%
2 = (Tidak Setuju) 5 12,5%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 5,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia dalam penyampaian pesan adanya ide-
ide yang logis karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan
bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank
UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab ragu-ragu,
dengan nilai mean sebesar 3,60. Pernyataan ini didapat dari indikator
menyajikan ide-ide secara tidak logis.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia terkesan tidak memahami poin-poin penting dalam penanganan
pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab ragu-ragu.
52
4.3.1.4. Indikator : Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan
Tabel 4.9.
PT Bank UOB Indonesia poin-poin pesan tidak terlupakan
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 8 20,0%
3,38 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 10 25,0%
3 = (Ragu-Ragu) 13 32,5%
2 = (Tidak Setuju) 7 17,5%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 5,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia cendrung menyampaikan poin-poin
pesan yang penting justru tidak terlupakan dari topik bahasan kepada
karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan bahwa rata-rata
responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia
Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab ragu-ragu, dengan nilai
mean sebesar 3,38. Pernyataan ini didapat dari indikator Informasi penting
kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia terkesan tidak fokus membahas hal-hal penting dalam penanganan
pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab ragu-ragu.
53
Tabel 4.10.
PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan relevan
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 9 22,5%
3,73 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 17 42,5%
3 = (Ragu-Ragu) 9 22,5%
2 = (Tidak Setuju) 4 10,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan yang relevan
lebih dominan kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut
menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab
ragu-ragu, dengan nilai mean sebesar 3,73. Pernyataan ini didapat dari
indikator Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia terkesan tidak fokus membahas hal-hal penting dalam penanganan
pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab ragu-ragu.
54
Tabel 4.11.
PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan penting
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 9 22,5%
3,73 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 17 42,5%
3 = (Ragu-Ragu) 9 22,5%
2 = (Tidak Setuju) 4 10,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan yang bersifat
penting lebih dominan kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut
menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab
ragu-ragu, dengan nilai mean sebesar 3,73. Pernyataan ini didapat dari
indikator Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia terkesan tidak fokus membahas hal-hal penting dalam penanganan
pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab ragu-ragu.
55
4.3.2. Dimensi Pentingnya Pengorganisasian Pesan yang Baik
4.3.2.1. Indikator : Membantu audiens memahami suatu pesan
Tabel 4.12.
PT Bank UOB Indonesia ide-ide secara logis
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 18 45,0%
4,35 Setuju
4 = (Setuju) 18 45,0%
3 = (Ragu-Ragu) 4 10,0%
2 = (Tidak Setuju) 0 0,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia menyusun ide-ide secara logis kepada
karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan bahwa rata-rata
responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia
Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab setuju, dengan nilai mean
sebesar 4,35. Pernyataan ini didapat dari indikator Membantu audiens
memahami suatu pesan.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak membantu audiensi memahami dalam penanganan pesan-
pesan bisnisnya, karena responden menjawab setuju.
56
Tabel 4.13.
PT Bank UOB Indonesia ide-ide secara runtut
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 25 62,5%
4,55 Setuju
4 = (Setuju) 12 30,0%
3 = (Ragu-Ragu) 3 7,5%
2 = (Tidak Setuju) 0 0,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia menyusun ide-ide secara runtut kepada
karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan bahwa rata-rata
responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia
Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab setuju, dengan nilai mean
sebesar 4,55. Pernyataan ini didapat dari indikator membantu audiens
memahami suatu pesan.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak membantu audiensi memahami dalam penanganan pesan-
pesan bisnisnya, karena responden menjawab setuju.
57
Tabel 4.14.
PT Bank UOB Indonesia memasukan informasi relevan
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 16 40,0%
3,98 Setuju
4 = (Setuju) 13 32,5%
3 = (Ragu-Ragu) 6 15,0%
2 = (Tidak Setuju) 4 10,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia memasukan semua informasi yang
relevan dalam pesan kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut
menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab
setuju, dengan nilai mean sebesar 3,98. Pernyataan ini didapat dari indikator
membantu audiens memahami suatu pesan.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak membantu audiensi memahami dalam penanganan pesan-
pesan bisnisnya, karena responden menjawab setuju.
58
4.3.2.2. Indikator : Membantu audiens menerima suatu pesan
Tabel 4.15.
PT Bank UOB Indonesia membantu menerima suatu pesan
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 10 25,0%
3,60 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 16 40,0%
3 = (Ragu-Ragu) 5 12,5%
2 = (Tidak Setuju) 6 15,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 7,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia membantu menerima suatu pesan
kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan bahwa
rata-rata responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank UOB
Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab ragu-ragu,
dengan nilai mean sebesar 3,60. Pernyataan ini didapat dari indikator
membantu audiens menerima suatu pesan.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia terkesan tidak membantu audiensi memahami dalam penanganan
pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab ragu-ragu.
59
Tabel 4.16.
PT Bank UOB Indonesia membantu menerima isi pesan
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 20 50,0%
4,13 Setuju
4 = (Setuju) 9 22,5%
3 = (Ragu-Ragu) 8 20,0%
2 = (Tidak Setuju) 2 5,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada pernyataan
PT Bank UOB Indonesia membantu untuk dapat menerima isi pesan kepada
karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan bahwa rata-rata
responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia
Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab setuju, dengan nilai mean
sebesar 4,13. Pernyataan ini didapat dari indikator membantu audiens
menerima suatu pesan.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak membantu audiensi memahami dalam penanganan pesan-
pesan bisnisnya, karena responden menjawab setuju.
60
4.3.2.3. Indikator : Menghemat waktu
Tabel 4.17.
PT Bank UOB Indonesia menyampaikan informasi relevan
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 14 35,0%
4,18 Setuju
4 = (Setuju) 21 52,5%
3 = (Ragu-Ragu) 3 7,5%
2 = (Tidak Setuju) 2 5,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia menyampaikan informasi atau ide-ide
yang relevan kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut
menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab
setuju, dengan nilai mean sebesar 4,18. Pernyataan ini didapat dari indikator
menghemat waktu.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak hemat waktu dalam penanganan pesan-pesan bisnisnya,
karena responden menjawab setuju.
61
Tabel 4.18.
PT Bank UOB Indonesia menyampaikan informasi yang relevan, akan menghemat waktu kepada karyawan sales credit card
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 5 12,5%
3,18 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 11 27,5%
3 = (Ragu-Ragu) 13 32,5%
2 = (Tidak Setuju) 8 20,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 7,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia menyampaikan informasi yang relevan,
akan menghemat waktu kepada karyawan sales credit card. Dari data
tersebut menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales
credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017
menjawab ragu-ragu, dengan nilai mean sebesar 3,18. Pernyataan ini
didapat dari indikator menghemat waktu.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia terkesan tidak hemat waktu dalam penanganan pesan-pesan
bisnisnya, karena responden menjawab ragu-ragu.
62
4.3.2.4. Indikator : Mempermudah pekerjaan komunikator
Tabel 4.19.
PT Bank UOB Indonesia pengorganisasian pesan-pesan
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 16 40,0%
3,85 Setuju
4 = (Setuju) 10 25,0%
3 = (Ragu-Ragu) 8 20,0%
2 = (Tidak Setuju) 4 10,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 5,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada pernyataan
karyawan sales credit card menerima pesan yang tidak baik dapat membantu
hubungan harmonis kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut
menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab
cenderung setuju, dengan nilai mean sebesar 3,85. Pernyataan ini didapat
dari indikator mempermudah pekerjaan komunikator.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak mempernudah penanganan pesan-pesan bisnisnya, karena
responden menjawab setuju.
63
Tabel 4.20.
PT Bank UOB Indonesia dalam faktor sangat penting
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 12 30,0%
3,85 Setuju
4 = (Setuju) 16 40,0%
3 = (Ragu-Ragu) 7 17,5%
2 = (Tidak Setuju) 4 10,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia dalam pengorganisasian pesan-pesan
merupakan faktor yang sangat penting kepada karyawan sales credit card.
Dari data tersebut menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan
sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017 menjawab setuju, dengan nilai mean sebesar 3,85. Pernyataan ini
didapat dari indikator mempermudah pekerjaan komunikator.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak mempernudah penanganan pesan-pesan bisnisnya, karena
responden menjawab setuju.
64
4.3.3. Dimensi Pengorganisasian Pesan-pesan melalui Outline
4.3.3.1. Indikator : Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide
Tabel 4.21.
PT Bank UOB Indonesia pesan dengan ide pokok
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 12 30,0%
3,85 Setuju
4 = (Setuju) 16 40,0%
3 = (Ragu-Ragu) 7 17,5%
2 = (Tidak Setuju) 4 10,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan dimulai dengan
ide pokok kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut
menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab
setuju, dengan nilai mean sebesar 3,85. Pernyataan ini didapat dari indikator
mendefinisikan dan mengelompokkan Ide.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak memberikan ilustrasi ide yang baik dalam penanganan
pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab setuju.
65
Tabel 4.22.
PT Bank UOB Indonesia poin-poin pendukung
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 10 25,0%
3,40 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 8 20,0%
3 = (Ragu-Ragu) 10 25,0%
2 = (Tidak Setuju) 12 30,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia mengirim pesan tidak dengan poin-poin
penting kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan
bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank
UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab ragu-ragu,
dengan nilai mean sebesar 3,40. Pernyataan ini didapat dari indikator
mendefinisikan dan mengelompokkan Ide.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak memberikan ilustrasi ide yang baik dalam penanganan
pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab ragu-ragu.
66
Tabel 4.23.
PT Bank UOB Indonesia ilustrasi bukti-bukti
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 20 50,0%
4,18 Setuju
4 = (Setuju) 12 30,0%
3 = (Ragu-Ragu) 3 7,5%
2 = (Tidak Setuju) 5 12,5%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia memberikan ilustrasi dengan
mengemukakan bukti-bukti yang berhasil kepada karyawan sales credit card.
Dari data tersebut menandakan bahwa rata-rata responden adalah karyawan
sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017 menjawab setuju, dengan nilai mean sebesar 4,18. Pernyataan ini
didapat dari indikator mendefinisikan dan mengelompokkan Ide.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak memberikan ilustrasi ide yang baik dalam penanganan
pesan-pesan bisnisnya, karena responden menjawab setuju.
67
4.3.3.2. Indikator : Menentukan Urutan Ide dengan Rencana Organisasional
Tabel 4.24.
PT Bank UOB Indonesia pendekatan langsung
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 14 35,0%
3,98 Setuju
4 = (Setuju) 14 35,0%
3 = (Ragu-Ragu) 9 22,5%
2 = (Tidak Setuju) 3 7,5%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia melakukan pendekatan langsung
kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan bahwa
rata-rata responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank UOB
Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab setuju, dengan
nilai mean sebesar 3,98. Pernyataan ini didapat dari indikator menentukan
urutan ide dengan rencana organisasional.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak melakukan pendekatan dalam penanganan pesan-pesan
bisnisnya, karena responden menjawab setuju.
68
Tabel 4.25.
PT Bank UOB Indonesia memberi ide pokok diawal
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 14 35,0%
3,73 Setuju
4 = (Setuju) 11 27,5%
3 = (Ragu-Ragu) 7 17,5%
2 = (Tidak Setuju) 6 15,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 5,0%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia tidak melakukan pendekatan tidak
langsung kepada karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan
bahwa rata-rata responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank
UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab setuju,
dengan nilai mean sebesar 3,73. Pernyataan ini didapat dari indikator
menentukan urutan ide dengan rencana organisasional.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak melakukan pendekatan dalam penanganan pesan-pesan
bisnisnya, karena responden menjawab setuju.
69
Tabel 4.26.
PT Bank UOB Indonesia memberi ide pokok diawal
n = 40
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 11 27,5%
3,63 Ragu-Ragu
4 = (Setuju) 13 32,5%
3 = (Ragu-Ragu) 9 22,5%
2 = (Tidak Setuju) 4 10,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 7,5%
Total 40 100,0%
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada
pernyataan PT Bank UOB Indonesia memberikan ide pokok diawal kepada
karyawan sales credit card. Dari data tersebut menandakan bahwa rata-rata
responden adalah karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia
Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 menjawab ragu-ragu, dengan nilai
mean sebesar 3,63. Pernyataan ini didapat dari indikator menentukan urutan
ide dengan rencana organisasional.
Hal ini menyatakan bahwa, responden menilai PT Bank UOB
Indonesia tidak melakukan pendekatan dalam penanganan pesan-pesan
bisnisnya, karena responden menjawab ragu-ragu.
70
4.4. Analisis Penelitian
Tabel 4.27.
Mean Per Dimensi
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK UOB INDONESIA
(Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017)
No. Dimensi Mean
1 Hal-hal yang Menyebabkan Pesan-pesan Tak Terorganisasi dengan Baik 3,62
2 Pentingnya Pengorganisasian Pesan yang Baik 3,86
3 Pengorganisasian Pesan-pesan melalui Outline 3,79
Dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata tertinggi yaitu
ada pada dimensi Pentingnya Pengorganisasian Pesan yang Baik,
berdasarkan hasil tersebut responden yang rata-rata menjawab setuju pada
dimensi ini menilai bahwa pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank
UOB Indonesia agar dapat dioptimalkan dalam dimensi kedua ini. Sedangkan
nilai terendah ada pada dimensi Hal-hal yang Menyebabkan Pesan-pesan
Tak Terorganisasi dengan Baik, yang mana responden rata-rata menjawab
ragu-ragu cenderung tidak setuju pada dimensi ini, yang dapat disimpulkan
bahwa pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank UOB Indonesia masih
kurang optimal.
71
Gambar 4.1. Diagram Mean Per Dimensi
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK UOB
INDONESIA (Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017)
3.62
3.86
3.79
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
Hal-hal yang Menyebabkan Pesan-pesan Tak Terorganisasi dengan Baik
Pentingnya Pengorganisasian Pesan yang Baik
Pengorganisasian Pesan-pesan melalui Outline
Dari hasil grafik diagram batang diatas dapat diketahui bahwa rata-
rata tertinggi yaitu ada pada dimensi Pentingnya Pengorganisasian Pesan
yang Baik, berdasarkan hasil tersebut responden yang rata-rata menjawab
setuju pada dimensi ini menilai bahwa pengorganisasian pesan-pesan bisnis
PT Bank UOB Indonesia agar dapat dioptimalkan dalam dimensi kedua ini.
Sedangkan nilai terendah ada pada dimensi Hal-hal yang Menyebabkan
Pesan-pesan Tak Terorganisasi dengan Baik, yang mana responden rata-
rata menjawab ragu-ragu cenderung tidak setuju pada dimensi ini, yang
dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank
UOB Indonesia masih kurang optimal.
72
Tabel 4.28. Mean Per Indikator
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK UOB INDONESIA
(Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017)
Dimensi Indikator No. Pernyataan Mean ΣOMS
Hal-hal yang Menyebabkan Pesan-pesan Tak Terorganisasi dengan Baik
Bertele-tele 1 PT Bank UOB Buana tidak
menyampaikan pesan bertele-tele. 2.40
3.62
2
PT Bank UOB Buana tidak meyampaikan pesan terhadap karyawan sales credit card memerlukan waktu untuk mudah di pahami
3.35
Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
3
PT Bank UOB Buana tidak memberikan informasi yang relevan dalam pesan terhadap karyawan sales credit card
3.63
4 PT Bank UOB Buana tidak memberikan pesan terhadap karyawan sales credit card
4.00
5 PT Bank UOB Buana dalam menyampaikan pesan tidak dipahami karyawan sales credit card
3.40
Menyajikan ide-ide secara tidak logis
6
PT Bank UOB Buana tidak menyampaikan pesan terkait dengan topik bahasan yang disampaikan kepada karyawan sales credit card
3.50
7 Karyawan sales credit card mengalami ketidaklancaran komunikasi
4.23
8 Karyawan sales credit card tidak memahami poin-poin penting yang disampaikan
3.60
Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan
9 PT Bank UOB Buana tidak cenderung poin-poin pesan yang penting justru terlupakan dari topik bahasan
3.38
10
PT Bank UOB Buana tidak menyampaikan pesan terlalu focus membahas hal-hal yang bersifat pelengkap
4.30
11 Karyawan sales credit card tidak memperoleh porsi bahasan lebih besar menjadi terabaikan
3.73
73
Dimensi Indikator No. Pernyataan Mean ΣOMS
Pentingnya Pengorganisasian Pesan yang Baik
Membantu audiens memahami suatu pesan
12 PT Bank UOB Buana tidak menyusun ide-ide secara logis terhadap karyawan sales credit card
4.35
3.86
13 PT Bank UOB Buana tidak menyusun ide-ide secara runtut terhadap karyawan sales credit card
4.55
14
PT Bank UOB Buana tidak memasukan semua informasi yang relevan dalam pesan karyawan sales credit card
3.98
Membantu audiens menerima suatu pesan
15 PT Bank UOB Buana tidak membantu karyawan sales credit card menerima suatu pesan
3.60
16 Karyawan sales credit card memperoleh jawaban yang tidak menyenangkan dan mengecewakan
4.13
Menghemat waktu 17
PT Bank UOB Buana tidak menyampaikan informasi atau ide-ide yang relevan saja
4.18
18
PT Bank UOB Buana menyampaikan informasi yang tidak relevan, karyawan sales credit card akan menghemat waktu
3.18
Mempermudah pekerjaan komunikator
19 Karyawan sales credit card menerima pesan yang tidak baik dapat membantu hubungan harmonis
3.85
20 PT Bank UOB Buana tidak menyampaikan pesan berisi factor yang sangat penting
3.85
Pengorganisasian Pesan-pesan melalui Outline
Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide
21 PT Bank UOB Buana menyampaikan pesan kepada karyawan tidak dimulai dengan ide pokok
3.85
3.79
22 PT Bank UOB Buana mengirim pesan tidak dengan poin-poin penting
3.40
23 PT Bank UOB Buana tidak memberikan ilustrasi ide kepada karyawan sales credit card
4.18
Menentukan Urutan Ide dengan Rencana Organisasional
24 PT Bank UOB Buana tidak melakukan pendekatan langsung kepada karyawan
3.98
25 PT Bank UOB Buana tidak melakukan pendekatan tidak langsung kepada karyawan
3.73
26 Karyawan sales credit card saat meeting tidak menetukan urutan ide yang disampaikan
3.63
74
Gambar 4.2. Diagram Mean Per Indikator
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK UOB
INDONESIA (Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017)
Dari hasil tabel dan diagram diatas adalah akumulasi dari jawaban
responden. Terdapat 10 indikator yaitu Bertele-tele, Memasukkan bahan-
bahan yang tidak relevan, Menyajikan ide-ide secara tidak logis, Informasi
penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan, Membantu
audiensi memahami suatu pesan, Membantu audiensi menerima suatu
75
pesan, Menghemat waktu, Mempermudah pekerjaan komunikator,
Mendefinisikan dan mengelompokkan ide, dan Menentukan urutan ide
dengan rencana organisasi.
Berdasarkan gambaran diagram diatas tersebut dapat dilihat bahwa
indikator terendah adalah Bertele-tele, pada indikator ini dominan responden
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Sedangkan pada diagram
diatas juga terdapat indikator tertinggi yaitu Membantu audiensi memahami
suatu pesan, pada indikator tersebut dominan responden menjawab sangat
setuju dan setuju.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan konsep komunikasi bisnis dalam dunia
organisasi sangat lah penting. Suatu organisasi harus memiliki seorang
praktisi PR yang memiliki teknik bisnis yang baik untuk bisa menghadapi
permasalahan yang melanda organisasi yang di tangani nya. komunikasi
bisnis yang terjadi dalam organisasi itu sendiri, baik itu komunikasi antara
atasan dengan bawahan atau komunikasi antar rekan kerja, maupun dengan
berbagai pihak di luar organisasi atau perusahaan, seperti pelanggan,
konsumen, kreditur, pemasok, pesaing, masyarakat, pemeritah, dan
sebagainya.
Komunikasi bisnis pada dasarnya proses menciptakan dan saling
menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu
76
berubah-ubah. Dengan demikian diharapkan, dari kegiatan komunikasi bisnis
yang terencana dan terorganisasikan itu memberikan dampak positif pula
bagi pencapaian tujuan organisasi.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengorganisasian
pesan-pesan bisnis PT Bank UOB Indonesia terkait hubungan tidak harmonis
karyawan sales credit card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni
Jakarta Tahun 2017.
Pada penelitian ini terdapat tiga dimensi yaitu, hal-hal yang
menyebabkan pesan-pesan tak terorganisasi dengan baik, pentingnya
pengorganisasian pesan yang baik, pengorganisasian pesan-pesan melalui
outline.
Pada dimensi pertama yaitu hal-hal yang menyebabkan pesan-pesan
tak terorganisasi dengan baik terdapat empat indikator bertele-tele,
memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan, menyajikan ide-ide secara
tidak logis, informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam
pembahasan.
Pada dimensi kedua yaitu pentingnya pengorganisasian pesan yang
baik terdapat empat indikator membantu audiens memahami suatu pesan,
membantu audiens menerima suatu pesan, menghemat waktu,
mempermudah pekerjaan komunikator.
Pada dimensi ketiga yaitu pengorganisasian pesan-pesan melalui
outline terdapat dua indikator mendefinisikan dan mengelompokkan ide,
menentukan urutan ide dengan rencana organisasional.
77
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat nilai Mean tertinggi berada pada
dimensi kedua yaitu pentingnya pengorganisasian pesan yang baik terdapat
empat indikator membantu audiens memahami suatu pesan, membantu
audiens menerima suatu pesan, menghemat waktu, mempermudah
pekerjaan komunikator. Dalam melakukan penilaian pengorganisasian
pesan-pesan bisnis, pihak PT Bank UOB Indonesia melakukan
pengidentifikasian masalah terhadap hubungan tidak harmonis karyawan
sales credit card. Selain itu, PT Bank UOB Indonesia memberikan informasi
mengenai cara komunikasi yang baik dalam mencapai keharmonisan.
PT Bank UOB Indonesia menjalankan program komunikasi yang baik
sebagai perusahaan swasta yang peduli terhadap lingkungan internal. PT
Bank UOB Indonesia juga mencari tahu terhadap kebutuhan karyawan dan
mengenali masalah yang ada di karyawan PT Bank UOB Indonesia.
Adapun dimensi dengan nilai Mean terendah berada pada dimensi
pertama yaitu hal-hal yang menyebabkan pesan-pesan tak terorganisasi
dengan baik. Hal ini menunjukkan PT Bank UOB Indonesia kurang maksimal
dalam menyosialisasikan pengorganisasian pesan-pesan bisnis. Sehingga
pengorganisasian pesan-pesan bisnis yang diberikan tidak dipahami dengan
baik oleh pihak karyawan serta tidak dilakukannya program pengembangan
yang berikutnya.
78
Terbukti bahwa masih ada hal yang perlu ditingkatkan oleh PT Bank
UOB Indonesia dalam pengorganisasian pesan-pesan bisnis. Hal tersebut
sesuai dengan jawaban responden dari pernyataan yang diajukan penulis.
Terlihat dari dimensi dengan nilai rendah yaitu hal-hal yang menyebabkan
pesan-pesan tak terorganisasi dengan baik. Karyawan sales credit carad
tidak mengetahui dengan baik mengenai pengorganisasian pesan-pesan
bisnis yang akan diadakan di PT Bank UOB Indonesia serta tidak mengetahui
rencana lanjutan yang dilakukan oleh PT Bank UOB Indonesia.
Dalam informasi yang diperoleh penulis melalui hasil wawancara cara
untuk hubungan karyawan sales credit card di Bank UOB Indonesia dinilai
memiliki hubungan tidak harmonis, diantaranya karyawan
mempermasalahkan terhadap pesan-pesan tidak terorganisasi dengan baik,
maka PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmorni melakukan pendekatan
langsung dan tidak langsung dengan memberikan arahan yang baik dalam
hubungan tidak harmonis para karyawan.
79
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat penulis berikan berkaitan
dengan hasil penelitian yang pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank
UOB Indonesia terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 yaitu :
1. Berdasarkan hasil penelitian pentingnya pengorganisasian pesan
yang baik terdapat empat indikator membantu audiens memahami
suatu pesan, membantu audiens menerima suatu pesan, menghemat
waktu, mempermudah pekerjaan komunikator. Dalam melakukan
penilaian pengorganisasian pesan-pesan bisnis, pihak PT Bank Uob
Indonesia melakukan pengidentifikasian masalah terhadap hubungan
tidak harmonis karyawan sales credit card. Selain itu, PT Bank Uob
Indonesia memberikan informasi mengenai cara komunikasi yang
baik dalam mencapai keharmonisan.
2. Terbukti bahwa masih ada hal yang perlu ditingkatkan oleh PT Bank
Uob Indonesia dalam pengorganisasian pesan-pesan bisnis. Hal
tersebut sesuai dari pernyataan yang diajukan penulis. Terlihat dari
dimensi dengan nilai rendah yaitu hal-hal yang menyebabkan pesan-
pesan tak terorganisasi dengan baik
80
5.1. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan
hasil penelitian yang berjudul pengorganisasian pesan-pesan bisnis PT Bank
UOB Indonesia terkait hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card
di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun 2017 yaitu :
1. Berdasarkan hasil penelitian hal-hal yang menyebabkan pesan-pesan
tak terorganisasi dengan baik. Hal ini menunjukkan PT Bank Uob
Indonesia kurang maksimal dalam menyosialisasikan
pengorganisasian pesan-pesan bisnis. Sehingga pesan yang diberikan
tidak dipahami dengan baik oleh pihak karyawan serta tidak
dilakukannya program pengembangan yang berikutnya.
2. PT Bank Uob Indonesia harus melakukan pendekatan langsung dan
tidak langsung dengan memberikan arahan yang baik dalam
hubungan tidak harmonis para karyawan agar lebih maksimal dalam
menilai masalah yang terjadi di PT Bank Uob Indonesia agar kedepan
nya lebih spesifik mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pihak
karyawan.
81
DAFTAR PUSTAKA
Buku.
Agung, Wahyu, 2010. Panduan SPSS 16.0, Yogyakarta: Gerailmu.
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rhineka Cipta.
Elcon, 2011. Seri Belajar Kilat SPSS 18, Jakarta: Andi Publisher.
Gulo, W, 2010. Metode Penelitian, Jakarta: PT. Grasindo.
Hermawan, Asep, 2007. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, Jakarta:
Grasindo.
K, Naresh Malhotra, 2010. Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey:
Pearson Education.
Kriyantono, Rachmat, 2010. Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta:
Kencana.
Laurence, W. Neuman, 2011. Social Research Methods: Seventh Edition,
Boston : Pearson Education.
M, Istijanto M, 2008. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Jakarta: Gramedia
Pustaka.
Martono, Nanang, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisa
Data Sekunder, Jakarta: Rajawali Press.
Nasution, S, 2008. Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi
Aksara,
Pabundu, Moh Tika, 2006. Metodologi Riset Bisnis, Jakarta: Bumi Aksara.
Purwanto, Djoko, 2011. Komunikasi Bisnis, Jakarta : Erlangga.
82
Riduwan, Adun Rusyana, Enas, 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan
Aplikasi Statistik Penelitian, (Bandung: Alfabeta).
Ruslan, Rosady, 2008. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi,
Jakarta: Raja Grafindo.
Silalahi, Ulber, 2012 Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT.Refika Aditama.
Simarnora, Bilson, 2000. Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama).
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Umar, Husen, 2007. Metode Riset Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka).
Yuliaty, Kinkin, 2010. Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: Laboratorium
Sosial Politik Press.
Yuliaty, Kinkin, et al, 2013. Pengantar Komunikasi Bisnis, Depok: Ulinnuha
Press.
Sumber Lain.
www.uob.co.id mengenai corporate profile PT.UOB Indonesia diakses
tanggal 20 Juni 2017 pukul 20:00
xv
LAMPIRAN
xvi
LAMPIRAN 1
Kepada Yth. Responden
Di Tempat
Saya Bintang Ibnu Soleh Mahasiswi DIII Hubungan Masyarakat
Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2013 sedang melakukan penelitian di
PT Bank UOB Indonesia, Jakarta. Penelitian ini dilakukan dalam rangka
menyusun Tugas Akhir Karya Ilmiah (TAKI) yang berjudul :
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK UOB
INDONESIA
(Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales
Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017)
Dengan ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu, saudara/i untuk
mengisi lembar kuisioner ini sesuai dengan pendapat dan penilaian
Bapak/Ibu, saudara/i. Kuisioner ini dibuat hanya untuk konsumsi
pendidikan, bukan untuk umum. Atas bantuan dan kesediaannya, penulis
ucapkan terimakasih.
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dengan cermat pernyataan dan pilihlah salah satu jawaban
yang sesuai dengan pendapat anda saat ini.
2. Berilah tanda ceklis () pada jawaban yang menurut anda tepat.
3. Untuk setiap pernyataan hanya diberikan satu jawaban yaitu :
Skala 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
Skala 2 : Tidak Setuju (TS)
Skala 3 : Ragu-Ragu (RR)
Skala 4 : Setuju (S)
Skala 5 : Sangat Setuju (SS)
A. DATA RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin* Pilih salah satu ( )
Pria Wanita
xvii
B. Pernyataan
Isilah tabel dibawah ini sesuai denga kondisi dengan kondisi yang
sebenarnya dengan memberikan tanda () pada salah satu jawaban
Dimensi : Hal-hal yang Menyebabkan Pesan-pesan Tak Terorganisasi
dengan Baik
Indikator 1 : Bertele-tele
No Pernyataan
Skala
5
SS
4
S
3
RR
2
TS
1
STS
1. PT Bank UOB Indonesia
menyampaikan pesan tidak bertele-
tele kepada karyawan sales credit
card
2. PT Bank UOB Indonesia
meyampaikan pesan memerlukan
waktu yang tidak lama untuk di
pahami oleh karyawan sales credit
card
Indikator 2 : Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
No Pernyataan
Skala
5
SS
4
S
3
RR
2
TS
1
STS
3. PT Bank UOB Indonesia memberikan
informasi yang relevan disamping
kepada karyawan sales credit card
4. PT Bank UOB Indonesia membuat
pesan yang disampaikan menjadi
jelas kepada karyawan sales credit
card
5. PT Bank UOB Indonesia
menyampaikan pesan tidak
membuang-buang waktu kepada
karyawan sales credit card
xviii
Indikator 3: Menyajikan ide-ide secara tidak logis
No Pernyataan
Skala
5
SS
4
S
3
RR
2
TS
1
STS
6. PT Bank UOB Indonesia
menyampaikan pesan terkait
dengan topik bahasan yang
disampaikan kepada karyawan sales
credit card
7. PT Bank UOB Indonesia
menyampaikan komunikasi dengan
lancar kepada karyawan sales credit
card
8. PT Bank UOB Indonesia dalam
penyampaian pesan adanya ide-ide
yang logis karyawan sales credit
card
Indikator 4 : Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam
pembahasan
No Pernyataan
Skala
5
SS
4
S
3
RR
2
TS
1
STS
9. PT Bank UOB Indonesia cendrung
menyampaikan poin-poin pesan
yang penting justru tidak terlupakan
dari topik bahasan kepada
karyawan sales credit card
10. PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan yang relevan lebih dominan kepada karyawan sales credit card
11. PT Bank UOB Indonesia menyampaikan pesan yang bersifat penting lebih dominan kepada karyawan sales credit card
xix
Dimensi : Pentingnya Pengorganisasian Pesan yang Baik
Indikator 1 : Membantu audiens memahami suatu pesan
No Pernyataan
Skala
5
SS
4
S
3
RR
2
TS
1
STS
12. PT Bank UOB Indonesia menyusun
ide-ide secara logis kepada
karyawan sales credit card
13. PT Bank UOB Indonesia menyusun
ide-ide secara runtut kepada
karyawan sales credit card
14. PT Bank UOB Indonesia
memasukan semua informasi yang
relevan dalam pesan kepada
karyawan sales credit card
Indikator 2 : Membantu audiens menerima suatu pesan
No Pernyataan
Skala
5
SS
4
S
3
RR
2
TS
1
STS
15. PT Bank UOB Indonesia membantu
menerima suatu pesan kepada
karyawan sales credit card
16. PT Bank UOB Indonesia membantu
untuk dapat menerima isi pesan
kepada karyawan sales credit card
xx
Indikator 3 : Menghemat waktu
No Pernyataan
Skala
5
SS
4
S
3
RR
2
TS
1
STS
17. PT Bank UOB Indonesia
menyampaikan informasi atau ide-
ide yang relevan kepada karyawan
sales credit card
18. PT Bank UOB Indonesia
menyampaikan informasi yang
relevan, akan menghemat waktu
kepada karyawan sales credit card
Indikator 4 : Mempermudah pekerjaan komunikator
No Pernyataan
Skala
5
SS
4
S
3
RR
2
TS
1
STS
19. PT Bank UOB Indonesia dalam
pengorganisasian pesan-pesan
yang baik dapat membantu
karyawan sales credit card
20. PT Bank UOB Indonesia dalam
pengorganisasian pesan-pesan
merupakan faktor yang sangat
penting kepada karyawan sales
credit card
xxi
Dimensi : Pengorganisasian Pesan-pesan melalui Outline
Indikator 1 : Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide
No Pernyataan
Skala
5
SS
4
S
3
RR
2
TS
1
STS
21. PT Bank UOB Indonesia
menyampaikan pesan dimulai
dengan ide pokok kepada karyawan
sales credit card
22. PT Bank UOB Indonesia mengirim
pesan dengan poin-poin pendukung
kepada karyawan sales credit card
23. PT Bank UOB Indonesia
memberikan ilustrasi dengan
mengemukakan bukti-bukti yang
berhasil kepada karyawan sales
credit card
Indikator 2 : Menentukan Urutan Ide dengan Rencana Organisasional
No Pernyataan
Skala
5
SS
4
S
3
RR
2
TS
1
STS
24. PT Bank UOB Indonesia melakukan
pendekatan langsung kepada
karyawan sales credit card
25. PT Bank UOB Indonesia tidak
melakukan pendekatan tidak
langsung kepada karyawan sales
credit card
26. PT Bank UOB Indonesia
memberikan ide pokok diawal
kepada karyawan sales credit card
xxii
LAMPIRAN 2
TRANSKRIP WAWANCARA OLEH PT. UOB Indonesia
Pewawancara : Bintang Ibnu Soleh
Narasumber 1 : Bapak M Husein Akbarsyah
Jabatan : Supervisor Karyawan Sales Credit Card
Narasumber 2 : Bapak Dani Kardo Pangaribuan
Jabatan : Supervisor Karyawan Sales Credit Card
Narasumber 3 : Bapak M. Saifuni
Waktu : Senin, 17 April 2017
Tempat : PT. UOB Indonesia Cabang Harmoni , Jakarta Barat
P = Penulis
N1 = Narasumber
N2 = Narasumber 2
N3 = Narasumber 3
P : Menurut bapak apa saja yang menyebabkan pesan-pesan
tidak terorganisasi tidak baik karyawan PT Bank UOB?
N1 : Dalam menyampaian pesan kepada karyawan sales credit
card menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisasi dengan
baik. Hal ini menjadikan pesan-pesan yang disampaikan tidak
mengenai sasaran sehingga menimbulkan hubungan yang
tidak harmonis sesama karyawan sales credit card
P : Dampak dari hal tersebut?
N1 : Di antaranya karyawan sales credit card tidak menerima
pesan yang disampaikan oleh PT Bank UOB Indonesia yang
menimbulkan informasi yang tidak relevan dan tidak penting
dalam pesan yang disampaikan kepada karyawan sales credit
card
P : Menurut bapak apa saja yang hal menyebabkan menyajikan
ide-ide secara tidak logis kepada karyawan PT Bank UOB?
xxiii
N2 : Dalam menyampaian pesan adanya ide-ide yang tidak logis
dan tidak terkait dengan topik bahasan yang disampaikan. Hal
ini menyebabkan ketidak lancaran komunikasi sesama
karyawan sales credit card akan sulit memahami poin-poin
penting
P : Misal contohnya apa pak?
N2 : Misalnya, seorang karyawan mempertanyakan masalah
suatu produk kartu kredit kepada sesama karyawan karena
memperoleh jawaban yang tidak sesuai atau membingungkan.
P : Apa saja yang terjadi hubungan tidak harmonis karyawan
sales credit card?
N3 : Hubungan tidak harmonis karyawan sales credit card,
diantaranya karyawan mempermasalahkan terhadap pesan-
pesan tidak terorganisasi dengan baik, maka PT Bank UOB
Indonesia Cabang Harmorni melakukan pendekatan langsung
dan tidak langsung dengan memberikan arahan yang baik
dalam hubungan tidak harmonis para karyawan
P : Apa yang harus dilakukan PT Bank Uob Indonesia
N3 : PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmorni melakukan
pendekatan langsung dan tidak langsung dengan memberikan
arahan yang baik dalam hubungan tidak harmonis para
karyawan
xxiv
LAMPIRAN 3
PT. BANK UOB INDOENSIA, TBK PLAZA UOB HARMONI Gedung Hijau, Jl. Gajah Mada No. 1 A Lt. 7. Gambir, Jakarta Pusat 10110 No. Tlp 021-29936500 ext 37037
DAFTAR NAMA KARYAWAN SALES CREDIT CARD PT BANK UOB
INDONESIA CABANG HARMONI JAKARTA
Unit 1
NO NAMA JABATAN
1 DANI KARDO PANGARIBUAN KARYAWAN/SUPERVISOR
2 ADRIAN NOVIANTO SAPUTRA KARYAWAN
3 DESI AMALIA PUSPITASARI KARYAWAN
4 DILI MURTOPO KARYAWAN
5 FANDI AHMAD KARYAWAN
6 MAMAT RACHMAT KARYAWAN
7 NANIE SUMARNIE KARYAWAN
8 PURE ARIMBI ALIYAHSARI KARYAWAN
9 QONITIN KARYAWAN
10 RENY ANGGRAENI, SH KARYAWAN
11 TORIK MUSTAKIM KARYAWAN
12 WARNINGSIH KARYAWAN
13 WINALDI SYAHPUTRA KARYAWAN
14 YUDIANA KARYAWAN
15 ARIF FADILA KARYAWAN
16 DUNUK EVA HANDA KARYAWAN
17 FIKRI HIDAYATULLAH KARYAWAN
18 MALFIANA KARYAWAN
19 MERIANI SIBURIAN KARYAWAN
20 MUHAMMAD REZA KARYAWAN
Unit 2
NO NAMA JABATAN
21 M HUSEIN AKBARSYAH KARYAWAN/SUPERVISOR
22 RAHAYU ANDINI KARYAWAN
23 REZZA FAWAZ MAULANA KARYAWAN
24 SHENDY HARLIM KARYAWAN
25 TRI ULA IKA KARYAWAN
26 TUWIYEM KARYAWAN
27 ANDI C MATANARI KARYAWAN
28 DWI ANNA WAHYUNI KARYAWAN
29 ELVIS EDI PUTRA LAHAGU KARYAWAN
30 ANASTASYA LAILA KARYAWAN
31 NURFARIDA KARYAWAN
xxv
NO NAMA JABATAN
32 FADILAH KARYAWAN
33 WARNINGSIH KARYAWAN
34 M. SAIPUDIN KARYAWAN
35 HOTNIM TAMBUN SARIBU KARYAWAN
36 YUSYAH ASYHARI KARYAWAN
37 ADISTIRA IRZAN KARYAWAN
38 SAMSUL BAHRI NASUTION KARYAWAN
39 AMIR HIKMAD JKT KARYAWAN
40 M. SAIFUNI KARYAWAN
Jakarta, 10 Mei 2017 PT Bank Uob Indonesia Tbk
Manager Sales Credit Card Pelman Sihombing
xxvi
LAMPIRAN 4
Coding Sheet
Respn. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 3 5 4 4 4 5 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4
2 3 5 4 5 5 2 5 2 2 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 2 4 4 4 4
3 3 5 2 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 5 3 4 4 4
4 4 2 4 5 5 3 5 4 3 4 2 5 5 5 5 5 5 3 4 4 2 2 3 5 5 5
5 1 5 2 5 3 2 5 3 3 4 2 5 5 5 5 5 4 3 4 4 2 2 4 5 5 4
6 4 4 4 5 5 2 5 3 3 4 1 5 5 5 5 5 5 2 5 4 1 2 5 4 5 5
7 4 5 3 5 5 3 5 3 3 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 2 2 4 5 5
8 4 5 4 5 5 2 5 2 2 4 5 5 5 5 4 5 4 2 4 3 4 5 5 5 4 5
9 1 1 1 2 2 4 2 4 1 5 5 3 3 1 1 1 4 3 2 4 5 4 2 5 1 2
10 1 1 2 3 2 4 2 4 2 5 4 4 4 2 1 2 5 2 4 3 4 3 2 2 1 2
11 2 1 2 3 2 4 2 3 5 5 4 4 4 2 1 2 4 3 5 5 4 3 2 2 2 2
12 2 2 2 3 2 4 2 4 3 3 5 4 4 2 2 3 2 1 1 2 4 4 2 2 2 2
13 2 2 2 3 2 4 3 4 3 5 4 4 4 2 2 3 3 1 1 2 4 3 3 3 2 3
14 2 2 3 3 3 3 4 3 5 5 4 5 5 3 2 3 4 1 4 5 4 3 4 3 2 3
15 2 2 3 3 3 3 4 5 4 5 4 5 5 3 2 3 4 2 4 5 4 3 4 3 2 3
16 2 2 3 5 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 2 3 4 2 5 5 4 3 4 5 5 3
17 2 2 3 5 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5 3 3 4 2 5 4 4 3 4 5 5 3
18 2 2 3 5 3 3 5 4 3 4 3 5 5 5 3 4 4 2 5 3 3 2 5 5 5 3
19 2 3 3 5 3 3 5 4 3 4 3 5 5 5 3 4 4 2 5 4 3 2 5 5 5 3
20 2 3 4 5 3 3 5 4 3 4 3 5 5 5 5 4 4 3 5 1 3 2 5 5 5 3
21 4 3 4 5 5 3 5 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 3 5 4 3 2 5 5 5 5
22 4 5 4 5 5 2 5 3 2 4 2 5 4 5 5 5 4 3 4 4 2 2 5 5 5 5
23 4 5 4 5 5 2 5 3 2 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 4 4 5
24 3 5 4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4
25 3 5 4 5 4 4 5 2 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4
26 3 5 4 4 4 4 4 1 1 3 4 4 5 4 4 5 4 3 3 5 5 5 5 4 4 4
27 2 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 2 5 5 5 5 4 3 4
28 3 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4
29 2 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 4 3 1
30 2 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 1
31 2 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 4 2 2 5 4 5 4 3 4
32 2 4 5 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 3 2 5 4 5 3 4 4
33 2 2 5 3 2 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 4
34 2 4 5 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 3 5 5 4 5 3 4 4
35 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 2 3
36 1 2 3 1 1 4 4 4 2 5 4 3 3 4 2 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 5
37 1 2 3 1 1 4 4 3 2 5 4 4 3 4 3 4 3 3 5 4 4 3 4 3 3 1
38 1 2 4 5 1 3 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5
39 1 2 4 5 2 3 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 2 4 5 5 5
40 2 3 4 5 5 3 5 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 4 5 3 3 2 4 5 5 5
Indikator 3Indikator 4 Indikator 1 Indikator 2
Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 1 Indikator 2
xxvii
Lampiran 5
Curriculum Vitae
Nama : BINTANG IBNU SOLEH
Tempat, Tanggal Lahir : JAKARTA, 6 APRIL 1994
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
No. Registrasi : 4123136523
Kewarganegaraan : WNI
Agama : ISLAM
Alamat : JL. KEMANGGISAN UTAMA RAYA RT.11 RW.06 NO.21 KELURAHAN KEMANGGISAN KECAMATAN PALMERAH KOTA JAKARTA BARAT 11480
No. Telepon : 089630052714
Hasil Karya : Tugas Akhir Karya Ilmiah
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS PT BANK UOB
INDONESIA
(Survei Deskriptif : Terkait Hubungan Tidak Harmonis Karyawan Sales Credit Card di PT Bank UOB Indonesia Cabang Harmoni Jakarta Tahun
2017)
Latar Belakang Pendidikan
2001 – 2006 : SD Negeri 05 Pagi Jakarta
2007 – 2010 : SMP Negeri 111 Jakarta
2011 – 2013 : SMA Negeri 65 Jakarta
2013 – 2017 : DIII Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Jakarta