Post on 06-May-2019
PENGGUNAAN MEDIA RADIO PTPN (ACARA HALLO
SURAKARTA) DALAM PENANGANAN KOMPLAIN
PELANGGAN PT. TELKOM
Oleh:
AYU RATNA DEWI
D1607054
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Sebutan Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul
PENGGUNAAN MEDIA RADIO PTPN (ACARA HALLO
SURAKARTA) DALAM PENANGANAN KOMPLAIN
PELANGGAN PT. TELKOM
OLEH:
NAMA : AYU RATNA DEWI
NIM : D 1607054
Konsentrasi:
PUBLIC RELATIONS
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program
D3 Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Negeri
Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 24 juni 2010
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Dra. Prahastiwi Utari, M.si, Ph.D
NIP. 19600813 198702 2 001
iii
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir
Program D3 Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial
Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian Tugas Akhir
1. Dra. Prahastiwi Utari, Msi, Ph.D ( )
NIP. 19600813 198702 2 001
2. Drs. Kandyawan. ( )
NIP. 19610413199 003 1 002
Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial
Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
Dekan,
Drs. H. Supriyadi, SN, SU
NIP. 19530128 1981031 001
iv
MOTTO
“Jadikan impian sebagai motivasi dalam hidup.”
“Yakinlah pada kemampuan sendiri karna dengan keyakinan akan dapat
memperkuat diri kita sendiri.”
”Kita tidak akan menjadi apapun, jika kita tidak menginginkan apapun.”
”Hidup bukanlah sesuatu yang diberikan kepadamu begitu saja. Hidup diberikan
karena kau harus tumbuh, belajar dan meluaskan jiwa serta semangatmu. Setiap
orang memiliki tempatnya dan kepentingannya sendiri pada semesta kehidupan
ini.” (Elvis Presley)
“ Satu hal yang paling penting dalam hidup adalah bagaimana cara kita
memaknai hidup itu sendiri.” (John Randolph)
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa cinta dan hormat
Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk :
1. Ayah dan ibu tercinta Damsiri HS dan Patini.
2. Kakak tercinta Rini Setyowati dan Rino
Noviana.
3. Semua teman-teman penulis.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Penggunaan Media Radio PTPN
(Acara Hallo Surakarta) Dalam Penanganan Komplain Pelanggan PT. Telkom.”
Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
sebutan Ahli Madya (A.Md) Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisannya Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu, serta
pengalaman penulis masih banyak kekurangan. Namun penulis telah menyajikan
Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mendapat banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis tidak
lupa mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. H. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. A. Eko Setyanto, M. Si, selaku Ketua Program Diploma III Komunikasi
Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poliik UNS dan Pembimbing
Akademik.
vii
3. Dra. Prahastiwi Utari, M. Si, Ph. D, selaku pembimbing dalam penulisan
Tugas Akhir ini. Yang memberikan pengarahan dan dorongan kepada penulis.
4. Drs. Kandyawan , selaku penguji dalam penulisan Tugas Akhir ini.
5. Bp. Yogo Santoso, ST, selaku Manager Fixed Phone PT. TELKOM Kandatel
Solo. Yang telah memberikan bimbingan pada masa magang penulis.
6. Bp. Agung Prabowo, selaku Assistant Manager Customers Care PT.
TELKOM Kandatel Solo yang membantu penulis pada saat magang.
7. Ibu Murniningsih, selaku Community Management Telkom Flexi PT. Telkom
Kandatel Solo yang sangat membantu penulis dalam penulisan Tugas Akhir
ini.
8. Bp. Agus, Bp. Totok, Ibu Siti, Bp. Indra, Bp. Zaeni, Ibu Wiwik, Ibu ME
Indriati, Ibu Dwi, Ibu Sri Handayani, Ibu Yulita dan seluruh staff pada Divisi
Telkom Flexi PT. TELKOM Kandatel Solo. Yang telah memberikan
perhatian dan dukungan kepada penulis selama magang.
9. Bp. Eko, Bp. Supriyadi dan Ibu Ma’in, yang berada disekretariat PT.
TELKOM Kandatel Solo. Yang telah membimbing penulis pada masa
magang.
10. Canvasser Flexi, Mas Wahyu, Mb. Vita dan Mas Rois atas seluruh bantuan
dan perhatian yang diberikan selama masa magang penulis.
11. Mas Doni, Antonius, dan semua staff Speedy. Yang memberikan mendukung
dan bantuan kepada penulis.
viii
12. Teman-teman Magang selama penulis di Telkom Flexi Timur, Rosya, Nico,
kiki, Anggun, yang sudah banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada
penulis.
13. Dyah, Yosep, Edy, Hendro, Andra, Meidly, Resa, Ryan, Edo, Bagus, teman
hati dan sahabat-sahabatku yang telah banyak membantu dan memberiku
berjuta pengalaman.
14. Pada teman-teman saya, anak-anak Public Relations A san B yang selalu bahu
membahu untuk membantu penulisan Tugas Akhir ini. Keep Our Friendship.
15. Dan kepada semua pihak telah banyak memberikan bantuan kepada penulis
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, dengan
tangan terbuka, penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Akhir kata penulis berharap semoga dapat memberikan manfaat,
baik bagi penulis maupun pembaca.
Surakarta, 24 Juni 2010
Penulis
Ayu Ratna Dewi
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN .............................................................................................. ii
PENGESAHAN ............................................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................ v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan KKM .................................................................................. 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... ........... 8
A. PUBLIC RELATIONS .................................................................. 7
1. Pengertian Public Relations ....................................................... 7
2. Fungsi dan Peranan Public Relations ......................................... 10
3. Hubungan Dengan Public Eksternal .......................................... 14
B. MEDIA RELATIONS ................................................................... 16
1. Pengertian Media Relations ....................................................... 16
2. Tujuan Penggunaan Media dalam Public Relations ................. 17
3. Macam Media Relations ............................................................ 17
C. PENANGANAN KELUHAN (COMPLAINT) PELANGGAN 18
BAB III : DESKRIPSI LEMBAGA. ........................................................... 21
A. Sejarah dan Perkembangan PT Telkom ..................................... 21
x
B. Visi dan Misi PT. Telkom .......................................................... 28
C. Arti Logo PT. Telkom ............................................................... 29
D. Arti Tagline PT. Telkom ........................................................... 30
E. Maskot Telkom Be Bee ............................................................. 31
F. Struktur Organisasi PT. Telkom ................................................ 33
G. Job Deskriptions PT. Telkom .................................................... 34
H. Bidang Usaha PT Telkom Kandatel Solo .................................. 42
I. Visi dan Misi Canvassing PT Telkokom devisi Telkom flexi .. 49
J. Sasaran Kegiatan Canvassing PT. Telkom ............................... 49
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG ..................................................... 53
A. Laporan Kuliah Kerja Media ..................................................... 53
B. Aktifitas Magang ....................................................................... 55
BAB V PENUTUP …………………………………………………….. .. 61
A. Kesimpulan …………………………………………………… 61
B. Saran ………………………………………………………….. 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat
besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan
daya saing bangsa. Agar peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan
dengan baik, maka lulusan perguruan tinggi haruslah memiliki kualitas yang
unggul.
Dewasa ini, seorang mahasiswa bukan hanya dituntut berkompeten dalam
bidang kajian ilmunya tetapi juga dituntut untuk memiliki kemampuan untuk
tumbuh dan berkembang dalam mandiri, mampu berkomunikasi, memiliki
jejaring (networking) yang luas, mampu mengambil keputusan.
Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kualifikasi
tersebut sulit ditemukan, untuk hal tersebut maka dibutuhkan sebuah program
magang sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa tingkat akhir Jurusan
Komunikasi Terapan DIII Public Relation.
Dalam pengertian sederhana, magang dan bekerja sebenarnya memiliki
arti yang sama. Hanya saja jika istilah bekerja yang dimaksudkan di sini adalah
profesi atau pekerjaan yang dilakukan untuk jangka waktu yang panjang, terkait
2
serta terus-menerus. Sedangkan magang seperti dikutip dalam www.diktinas.com
pada 15 April 2010 dikatakan sebagai suatu model diklat dengan kegiatan praktek
kerja untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan manajerial dalam proses
bisnis mulai dari produksi, pengendalian mutu dan pemasaran. Lain lagi yang
dingkapkan oleh Public Relations Sadsonic Lab Management dikutip dalam belia
forum www.pikiran-rakyat.com pada 19 April 2010 ”Magang bisa diartikan pula
sebagai bentuk pekerjaan dalam jangka waktu yang singkat, kurang terikat, serta
berfungsi sebagai tahap awal atau pengenalan sebelum terjun ke dalam dunia
kerja yang sebenarnya”.
Magang dapat dianggap sebagai langkah awal sebelum mencapai masa
dunia kerja. Jenis job description serta mekanisme magang sendiri bisa berbeda-
beda tergantung kebijakan perusahaan, karena dalam magang berarti seseorang
ikut bekerja pada perusahaan tersebut.
Fungsi dari magang agar mahasiswa mengetahui gambaran jelas dunia
komunikasi, terutama di bidang Public Relation dalam meningkatkan kreativitas
dan profesionalisme mahasiswa, agar dapat memprediksi serta mempersiapkan
diri menghadapi persaingan di era globalisasi.
Kegiatan magang DIII merupakan sarana pembelajaran mahasiswa yang
dilaksanakan pada akhir semester dengan jumlah bobot 6 SKS. Kegiatan magang
DIII ini merupakan persyaratan yang harus dilaksanakan mahasiswa DIII Public
3
Relation agar memperoleh sebutan Ahli Madya dengan merampungkan Tugas
Akhir dalam menerapkan teori-teori yang di dapat pada masa perkuliahan.
Bidang pekerjaan yang bisa dipilih dalam magang sangat luas. Seseorang
bisa memilih berdasarkan minat, kemampuan, serta waktu yang dimiliki. Dengan
melakukan magang seseorang bisa belajar dan menimba pengalaman seluas
mungkin mengenai berbagai bidang pekerjaan yang dipilih. Untuk kegiatan
magang mahasiswa harus menempuh praktek kerja selama minimal 1 bulan dan
maksimal 3 bulan pada suatu perusahaan yang sesuai dengan bidang studinya.
Setiap mahasiswa tingkat akhir Program Diploma III Public Relation yang
telah melaksanakan magang selama waktu yang ditentukan, wajib membuat
laporan magang serta memenuhi indeks prestasi kelulsannya. Dalam menulis
laporan magang ini, penulis berharap dapat memperoleh pengetahuan yang
mendalam tentang proses komunikasi dan menggunakan pengetahuan tersebut
untuk diterapkan dalam bidang pekerjaan di masa yang akan datang.
Mengapa penulis memilih magang di PT. Telkom Kandatel Solo, karena
PT. Telkom merupakan salah satu perusahaan terbesar yang bergerak dibidang
produksi dan jasa telekomunikasi yang sampai saat ini terus berkembang.
Memasuki era globalisasi teknologi informasi pada abad ke-21 ini peranan PT.
Telkom Indonesia semakin penting. Telkom Indonesia berperan sebagai media
komuniksai dalam pergaulan masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia dan
untuk mempersatukan bangsa.
4
Banyak kegiatan yang dilakukan penulis saat magang di PT. Telkom.
Penulis memperoleh pengetahuan praktis dan pengalaman dalam menghadapi
masalah-masalah secara realistis, menyadari dan memahami kompleksitas obyek
pekerjaan serta mempelajari cara pemecaahan masalah secara teoritis dan praktis.
Dalam pelaksanaan magang, penulis ditempatkan pada satu bagian yaitu
Divisi Telkom Flexi (DTF). Kegiatan magang dilaksanakan pada hari kerja mulai
pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB pada hari Senin sampai Kamis,
sedangkan di hari Jumat, masuk pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.
Adapun kegiatan yang dilakukan saat magang, yaitu:
1. Selling Product
2. Mengikuti acara Launching Produk Flexi
3. Menelpon beberapa konsumen Flexi untuk memberikan informasi
4. Membuat konsep iklan Flexi Ngroompi yang akan di tayangkan di MTA TV
5. Meringkas buku ”CROWD” Marketing Becomes Horizontal
6. Mempresentasikan hasil resume buku “CROWD” di depan para karyawan
DTF
7. Mengikuti acara PENDI (Pensiunan Dini)
8. Mengikuti acara Gethering di Tlatar, Boyolali
9. Visit Counter
10. Mendata dan mengecek material promo
11. Menbahas konsep dengan pihak MTA TV
5
12. Mengunjungi Catel Klaten
13. Survey Counter
14. Mengantar Survey Classy ke plasa
15. Mendapat tugas untuk menganalisis STP dan Membuat Pemasaran Marketing
MIX
16. Di foto oleh surat kabar Jawa Pos yang digunakan untuk iklan HP Chating
17. Mengimput data Canvaser
18. Mengikuti pameran HP dan Modem di Diamond Convention Center
19. Mendata kartu/perdana dari berbagai BTS yang akan di operasikan
20. Mengikuti pembekalan dalam program Bina Mitra di Aula PT. Telkom
21. Mengikuti acara ”Hallo Surakarta” dengan PTPN Radio di ruang meeting
seketariat
22. Mengikuti pameran Flexi, karena Flexi menjadi sponsorship dalam acara
seminar solopos ”Debat Terbuka Bakat Calon Walikota dan Wakil Walikota
Solo” di 6th solopos di Lor In Hotel
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) terus memacu inovasi untuk
membuat layanan Flexi semakin aktraktif bagi pelanggan. Pada saat sekarang ini
Telkom Flexi memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berkomunikasi
yaitu melalui ”Hallo Surakarta”. Dengan acara ini kita dapat mendengarkan
perbincangan jarak jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada pada lokasi
yang berbeda secara geografis.
6
Dengan adanya acara ”Hallo Surakarta” membawa dampak yang sangat
besar di Indonesia khususnya di PT. Telkom. Acara berkerja sama antara pihak
Telkom dengan PTPN Radio untuk melayani konsumen baik dalam penanganan
komplain ataupun memberikan informasi kepada khalayak luas mengenai PT.
Telkom. Dengan tersedianya layanan tersebut yang dilakukan secara realtime dan
interaktif dengan dukungan infrastruktur jaringan.
Untuk itulah dibutuhkan peran media komunikasi Public Relations.
Dimana peran media komunikasi Public Relation dalam menyalurkan beberapa
sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi itu kepada
khalayak sasaran. Ini merupakan alasan penulis tertarik untuk mengetahui
Pengunaan Media Radio PTPN (Acara Hallo Surakarta) Dalam Penanganan
Komplain pelanggan Telkom.
B. Tujuan Magang
Program Magang bertujuan agar mahasiswa mampu:
a. Mengenal suasana kerja yang sebenarnya agar mereka memahami sejauh mana
mereka harus mempersiapkan diri apabila nanti memasuki dunia kerja. Dengan
adanya magang ini diharapkan mahasiswa dalam mengintropeksi diri akan
kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri mereka, baik itu bidang keilmuan
maupun sosialisasinya dengan lingkungan.
7
b. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu
menumbuhkan pengeyahuan kerja sesuai dengan laar belakang bidang ilmu
mahasiswa.
c. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri,
mampu bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan
dalam bekerja.
d. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam
dunia kerja.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PUBLIC RELATION
1. Pengertian Public Relations
Public Relations merupakan suatu profesi yang menghubungkan
antara lembaga atau organisasi dengan publiknya yang ikut menentukan
kelangsungan hidup lembaga tersebut. Banyak yang mengira bahwa Public
Relations hanyalah kegiatan yang tampak. Belum lagi masing-masing selalu
memandang dari sudut yang berbeda. Ada yang memandang dari segi
kepribadian, komunikasi, hingga publikasi.
Pada konteks ini, maka praktisi humas harus bisa membentuk nilai-
nilai, pemahaman, sikap-sikap, sampai perilaku dari publik agar sejalan
dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi
publik yang lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat
keberadaan organisasi. Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media
massa atau media lain yang dipilih sesuai dengan target sasaran.
Sejak bidang ini diminati, sejumlah permasalahan dijumpai. Perlu
adanya konsensus mengenai definisi Public Relations itu sendiri. Definisi
umum Public Relations diungkapkan oleh John E. Marston seperti yang
dikutip dalam buku ”Manajemen Public Relations” oleh Renald Kasali
9
(2003; hal 16) bahwa “Public Relations is planned, persuasive
communication design to influence significant public.” Ini memperlihatkan
bahwa Public Relations perlu direncanakan dalam suatu pendekatan
manajemen kepada target-target publik tertentu. Kegiatan Public Relations
menggunakan dengan cara membujuk (persuasive) kepada sasaran khalayak
(significant public).
Terdapat pula definisi lain yang melihat Public Relations sebagai
“suatu ilmu, suatu system, seni, fungsi, profesi, metode, kegiatan, dan
sebagainya. Lebih lanjut International Public Relations Association (IPRA)
seperti yang dikutip dalam buku “Dasar-Dasar Public Relations” oleh soleh
Soemirat & Elvinaro Ardianto (2004; hal 12) para pakar Public Relations
telah menyepakati tiga (3) definisi yang mereka yang dianggap baik:
a. J. C Seidel, direktur Public Relations, Divisionof Housing, State New
York berbunyi: Public Relations adalah proses yang kontinyu dari usaha-
usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan
pengertian dari pelanggan, pegawai, dan public yang lebih luas. Ke dalam
mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri sedangkan keluar
memberikan pernyataan-pernyataan.
b. W. Emerson Reck, Direktur Public Relations Universitas Colgate
berbunyi: Public Relations adalah lanjutan proses pembuatan
kebijaksanaan pelayanan, dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu
10
individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh
kepercayaan dan goodwill (kemauan baik) dari public. Kedua, pembuatan
kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan untuk menjamin adanya
pengertian dan penghargaan yang menyeluruh.
c. Howard Bonham, Wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat,
menyatakan, Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan
pengertian public yang lebih baik, yang yang dapat memperdalam
kepercayaan public terhadap suatu individu atau organisasi perusahaan.
Definisi lain menyebutkan Public Relations tidak hanya melakukan
manajemen. Tapi juga melakukan konsep ”be good and tell it.” Menurut E. L.
Berney seperti yang dikutip dalam bukunya “Dasar-Dasar Public Relations
(Teoti dan Praktik)” oleh Maria Assumpta (2002; hal 9) mengatakan bahwa
Public Relations adalah upaya dengan menggunakan informasi, persuasi dan
penyesuaian untuk menghidupkan dukungan public atas suatu kegiatan atau
suatu sebab.
2. Fungsi dan Peranan Public Relations
Pada hakikatnya Public Relations melakukan komunikasi. Ciri hakiki
dari komunikasi Public Relations adalah komunikasi dua arah (Two Way
Communications). Sehingga terciptanya umpan balik yang merupakan prinsip
pokok dalam kinerja Public Relations. Namun itu saja tidak cukup. Karena
11
sebuah manajemen perusahaan perlu adanya perbaikan hubungan masyarakat
yang mampu menciptakana iklim dan suasana yang baik guna melaksanakan
tanggung sosialnya.
Berdasarkan gambaran diatas secara umum fungsi Public Relations
menurut Rhenald Kasali dalam bukunya ”Manajemen Public Relations”
(2003; hal 17) yang pertama berupaya menumbuhkan hubungan baik antara
segenap komponen pada suatu perusahaan guna memperoleh citra baik
(goodimage), itikad baik (goowill), saling pengertian (mutual understanding),
saling mempercayai (mutual confidence) dan toleransi (tolerance).
Menurut Bertrand R. Confield yang dikutip dalam buku ”Human
Relations dan Public Relations” oleh Ochnong Uchjana Effendy (1993; hal
137-140) menyebutkan adanya 3 (tiga) fungsi Public Relations:
a. It should serve the public’s interest (Mengabdi kepada kepentingan
umum)
bahwa kegiatan seorang Public Relations harus benar-benar
dicurahkan kepada kepentingan umum, harus bisa membina hubungan
baik ke dalam dan ke luar.
b. Mantain good communications (Memelihara komunikasi yang baik)
Seorang Public Relations Officer adalah perantara antara
pemimpin dengan public, PRO harus bisa membina komunikasi yang
terarah dan efektif.
12
c. Stress good morals and manners (Menitikberatkan moral dan perilaku
baik)
Public Relations Officer harus mampu menjadi teladan dan
mempunyai wibawa. Jika para humas berprilaku terpuji dengan moral yang
tinggi, maka organisasi yang diwakilinya itu memperoleh pandangan yang
positif dari publik, baik publik internal maupun publik eksternal.
Pendapat lain diungkapkan oleh S. Black en Melvin L. Sharpo seperti
yang dikutip dalam buku ”Dasar-Dasar Public relations (Teori dan Praktik)”
Maria Assumpta (2002; hal 35) bahwa Public Relations sebagai jalan
penengah antara perusahaan dengan publik internal maupun publik eksternal.
Ketika ada permasalahan dalam perusahaan, seorang Public Relations dengan
komunikasi yang tepat serta pendekatan akan memotivasi publik internal
untuk ikut dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga Public Relations
dapat meminimalis munculnya keluhan, konflik, isu, dan sebagainya.
Perkembangan professionalisme Public Relations yang berkaitan
dengan pengembangan peranan Public Relations, baik sebagai praktisi
maupun professional dalam suatu perusahaan, menurut Dozier & Broom yang
dikutip dalam buku ”Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi” oleh
Rosady Ruslan (1995; hal 21-23) bahwa peranan Public Relations dibagi
empat kategori dalam suatu organisasi, yaitu sebagai berikut:
13
a. Expert prescriber
Sebagai praktisi ahli Public Relations yang berpengalaman dan
memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship).
b. Communications fasilisator
Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebgai
komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal
untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari
organisasi bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali
keinginan organisasi kepada pihak publiknya.
c. Problem solving process fasilitator
Peranan praktisi Public Relations dalam hal proses pemecahan
persoalan publis relations ini, merupakan bagian tim manajemen untuk
membantu pimpinan organisasi baik secara penasehat (adviser) hingga
mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau
krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional.
d. Communications technician
Berbeda dengan peranan praktisi Public Relations professional
sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen
organisasi. Sedangkan dalam peranan Communications technician sebagai
journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis
14
komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in
organizations dan sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari
masing-masing bagian.
Philip Kotler & William Mindak, dalam bukunya ”Marketing Public
Relations” (1978; hal 59) menerangkan bahwa peran Public Relations dalam
mendukung kinerja, antara lain:
a. Meningkatkan kesadaran terhadap produk dan pelayanan yang diberikan
perusahaan, sehingga dapat membantu bagian marketing dalam
meningkatkan volume penjualan.
b. Building Corporation Identity and Image
- Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif, sehingga
mendapat penerimaan yang baik dalam publik
- Mendukung komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak
c. Facing Crisis
Menangani komplain membentuk manajemen krisis dan Recovery of
Image, memperbaiki lost of image and damage.
3. Hubungan Dengan Publik Eksternal
Public internal diartikan sebagai anggota organisasi, sedangkan public
eksternal adalah public yang berada di luar instansi/perusahaan yang
diberikan penerangan/informasi untuk dapat membina hubungan baik. Sama
15
juga halnya dengan public internal maka public eksternal juga menyesuaikan
diri dengan bentuk atau sifat, jenis dan karakter dari organisasi yang
bersangkutan. Menurut J. W. Hill (1977), seperti yang dikutip dalam
(www.prejour.wordpress.com, 3 maret 2009) bahwa, organisasi juga harus
memuaskan harapan-harapan publik.
Dalam bukunya ”Human Relations dan Public Relations” oleh Onong
Uchjana Effendy (1993; hal 150) bahwa Publik Eksternal yang menjadi
sasaran Public Relations adalah para pelanggan (customer), khalayak sekitar
(community), instansi pemerintah (government), pers (press), dan lain-lain
kelompok di luar organisasi/perusahaan.
Menurut Oemi Abdurachman, M. A dalam bukunya “Dasar-Dasar
Public Relations”, yang dikutip oleh (www.widieyz.blogspot.com, 6 Januari
2009) bahwa, salah satu tujuan eksternal Public Relations adalah untuk
mengeratkan hubungan dengan orang-orang diluar perusahaan sehingga
terbentuk opini publik yang favorable terhadap perusahaan. Bagi perusahaan
hubungan dengan publik eksternal merupakan suatu keharusan, yang
berfungsi untuk:
a. Memperkenalkan produk
b. Mencari modal dan hubungan
c. Menciptakan opini publik yang relevan dengan kepentingan organisasi
d. Memecahkan persoalan-persoalan yan sedang dihadapi
16
B. MEDIA RELATIONS
1. Pengertian Media Relations
Untuk menyampaikan sesuatu ide dan informasi dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai media. Personal contact dapat dilakukan
secara berhadapan langsung (face to face), dengan menggunakan telephone,
dengan surat-menyurat dsb. Perusahaan memerlukan sebuah media untuk
berkomunikasi dengan publik yang efektif dan komunikator yang capable.
Bagaimana hasil usaha menghubungi dan mempengaruhi publik tergantung
pada kecakapan komunikator.
Media Public Relations adalah berbagai macam sarana penghubung
yang dipergunakan seorang Public Relaions (mewakili organisasi) dengan
publiknya, yaitu publik internal maupun publik eksternal untuk membantu
pencapaian tujuan. Alat-alat komunikasi dyang dipergunakan dalam hali ini
ada berbagai jenis. Dikutip dari ”Dasar-Dasar Public Relations (Teori dan
Praktik)” menurut Maria Assumpta (2002; hal 118).
Menurut Frank Jefkins yang dikutip dalam buku ”Media Relations
(Sarana Membangun Reputasi Organisasi)” oleh Diah Wardani (2008; hal 9)
bahwa media relations adalah usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran
yang maksimal atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka
menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan.
17
Dari definisi di atas bisa dikatakan bahwa media relations adalah relasi
yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik
guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan
perusahaan.
2. Tujuan Penggunaan Media Dalam Public Relations
Secara umum penggunaan media dalam kegiatan Public Relations
mempunyai beberapa tujuan. Menurut Maria Assumpta dalam bukunya
”Dasar-Dasar Public Relations (Teori dan Praktik)” (2002; hal 118) tujuan
tersebut adalah:
a. Membantu mempromosikan dan meningkakan kegiatan pemasaran suatu
produk dan jasa
b. Menjalin komunikasi berkesinambungan
c. Meningkatkan kepercayaan publik
d. Meningkatkan citra baik perusahaan/organisasi
3. Macam Media Relations
Menurut Oemi Abdurrachman dalam bukunya Dasar-Dasar Public
Relations (2001; hal 99) bahwa media yang dapat digunakan komunikator
diantaranya ada yang dapat dimasukkan kedalam:
a. The Printed Word (kata-kata tercetak) dan,
18
b. The spoken Word (kata-kata lisan)
Dalam hal ini dikenalkan berbagai macam media yang dapat
digunakan dalam kegiatan Public Relations. Menurut Maria Assumpta dalam
bukunya ”Dasar-Dasar Public Relations (Teori dan Praktik)” (2002; hal
118) secara garis besar media tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Media cetak, termasuk di dalamnya adalah house journal, surat kabar,
majalah, dan sebagainya
b. Broadcastingmedia, termasuk di dalamnya adalah radio, televisi
c. Special event (kegiatan-kegiatan khusus)
d. Media luar ruang, termasuk di dalamnya spanduk, papan, reklame poster.
C. Penanganan Keluhan (Complaint) Pelanggan
Widodo Muktiyo dalam bukunya ”Menjadi Profesional dan Komunikatif
Dikantor” (2006; hal 84) menjelaskan bahwa komplain berarti
keluhan/pengaduan dari konsumen kepada instansi. Praktisi Public Relations
seharusnya mengetahui apa dan bagaimana dalam menangani keluhan dan
komplian yang mungkin akan muncul dari pihak pelanggan.
Komplain itu sendiri bisa bersifat destruktif dan bisa juga konstruktif. Bisa
mematikan tapi juga bisa menjadi pemicu untuk menjadi lebih baik. Dengan
adanya komplain bisa memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik lagi. Tinggal
bagaimana mensikapi adanya komplain tersebut.
19
Dengan adanya komplain pelanggan menandakan dua hal yaitu: pertama,
dapat berusaha meningkatkan layanan berdasarkan informasi komplain tersebut.
Kedua, pelanggan cukup peduli dengan layanan yang diberikan, dan
menginginkan untuk diperbaiki oleh perusahaan tersebut.
Tujuan utama dari penanganan komplain bukanlah mengatasi akar
permasalahan, melainkan juga mempertahankan pelanggan. Seperti yang dikutip
Rinella Putri (www.managementfile.com, 21 januari 2010) Berikut adalah
langkah-langkah dalam penanganan komplain pelanggan, diantaranya:
a. Tangani Komplain dengan Cepat
Masalah lebih cepat selesai, tentunya lebih bagus. Oleh karena itu,
usahakan untuk menangani komplain dengan cepat, langsung on the spot.
Pelanggan akan tetap loyal jika komplain mereka ditangani saat itu juga.
b. Dorong Pelanggan Untuk Komplain
Perusahaan harus lebih banyak mendengar komplain dari pelanggan.
Bagaimana perusahaan akan memperbaiki layanan/produk jika tidak ada
komplian. Oleh karena itu, doronglah pelanggan untuk mengemukakan
suaranya, termasuk komplain.
c. Customer Service yang Kompeten
Selain itu perusahaan juga harus mempunyai Customer Service yang
kompeten. Mereka harus mempunyai product knowledge serta seluk beluk
mengenai prosedur palayanan yang baik.
20
d. Follow Up
Melakukan follow up kepada pelanggan untuk mengkonfirmasi
apakah sudah sesuai dengan diharapkan pelanggan.
e. Delightful Recovery
Kunci penting dari recovery yang sukses adalah benefit yang diterima
pelanggan harus lebih besar daripada kerugian atau kekecewaan yang
ditanggungnya.
21
BAB III
DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI
A. Sejarah dan Perkembangan PT. Telkom
Keberadaan PT. Telkom tidak terlepas dari sejarah pertelekomunikasi
Indonesia. Berikut penulis akan menjelaskan secara singkat mengenai sejarah
berdirinya PT. Telkom, data diolah dari company profile yang bersumber dari
www.telkom.com.
Dimulai dari badan usaha yang bernama Post en Telegraafdients yang
didirikan dengan Staatsbland No. 52 Tahun 1884, dimana sebuah badan usaha
swasta dengan nama Post en Telegraafdients yang menyediakan layanan post dan
telegraf berdasar Staatsbland No. 52 Tahun 1882 dibentuk oleh pemerintah
colonial Belanda. Tercatat sampai tahun 1905 terdapat 38 perusahaan
telekomunikasi. Pada tahun 1906 semua perusahaan tersebut diambil alih oleh
pemerintahaan kolonial belanda berdasarkan staatsbland No. 395 Tahun 1906.
Sejak saat itu berdirilah Post Telegraf en Telefoondients atau disebut PTT-Dients.
PTT-Dients ditetapkan sebagai perusahaan Negara berdasarkan staatsbland No.
419 Tahun 1927 tentang Indonesische Bedrijven Wet (I.B.W atau Undang-ndang
Perusahaan Negara).
Jawatan PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 19 Tahun 1960 tentang persyaratan
22
sebuah perusahaan Negara, ternyata PTT memenuhi syarat untuk tetap menjadi
perusahaan negara (PN) dan dengan Peraturan Undang-undang Dasar No. 20
Tahun 1961 berubah menjadi Prusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN.
Postel).
Selanjutnya pada tahun 1965 PN. Postel dipecah menjadi Perusahaan
Negara dan Giro (PN Pos dan Giro), dan Perusahaan Telekomunikasi (PN.
Telekomunikasi) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 dan 30 Tahun
1965. Mulai tanggal 28 April 1970 berdasarkan Surat Kepurusan Menteri
Perhubungan No. 129/U/1970/PN. Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan
Umum Telekomunikasi yang disingkat PERUMTEL. Keberadaan perumtel
dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1974 yang menetapkan
sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri.
Kemudian berdasarkan Peraturan No. 36 Tahun 1974 yang mengatur
tentang Perumtel, diubah dan dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 54
Tahun 1989 tentang Telekomunikasi yang mengatur mengenai peran serta swasta
dalam penyelenggaraan Telekomunikasi dalam negeri.
Selanjutnya pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia atau PT. Telkom, hal
ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1991.
Dalam rangka mengantisipasi era persaingan bebas yang ditandai dengan
mulai berlakunya perdagangan bebas yang dipelopori oleh WTO (world Trade
23
Organization), PT. Telkom berusaha menjadi actor persaingan bebas tersebut
dengan menjadi perusahaan telekomunikasi yang tergolong World Class
Operator. Maka pada tahun 1995 PT. Telkom melakukan rencana strategi
manajemen, yaitu:
a. Restrukturisasi Internal
Pada saat awal perubahan dari Perumtel ke PT. Telkom organisasi
TELKOM bersifat sentralisasi dan tidak dinamis, pada saat itu TELKOM terbagi
atas Kantor Pusat sebagai pengendali operasi dan 12 wilayah telekomunikasi
(WITEL) sebagai unit strategis.
Mengingat PT. Telkom dihadapkan kepada persaingan global yang
semakin keras menghantam, maka pihak manajemen TELKOM memandang
perlu untuk diadakan resrukturisasi internal. Dari bentuk lama kemudian dipecah-
pecah menjadi unit yang lebih kecil tetapi solid, terdiri dari:
a) Divisi Bisnis Utama, meliputi penyelenggaraan jasa telpon lokal dan jarak
jauh dalam negeri (terdiri atas Divisi Network, Divisi Multimedia, dan
tujuh Divisi Regional).
b) Divisi pengembangan bisnis (Sistem Telepon Bergerak Selular (STBS)),
sirkit langganan, teleks, penyewaan transponder satelit, VSAT dan jasa
nilai tambah tertentu (Divisi Risti/Riset dan Teknologi).
Dalam bidang usaha ini ada yang diselenggarakan TELKOM dan ada juga
yang bekerja sama dengan pihak ketiga (perusahaan patungan).
24
c) Divisi Pendukung, bidang usaha yang tidak langsung berhubungan dengan
pelayanan jasa telekomunikasi. Namun, keberadaannya mendukung
kelancaran bidang utama dan bidang terkait. Yang termasuk dalam bidang
usaha ini adalah pelatihan sistem informasi, Divisi Kesehatan, dan Divisi
Atelir).
Sementara itu di tingkat Direksi terdapat satu Direktur Utama dan empat
direktur, yaitu Direktur Operasional dan Pemasaran (diropsar), Direktur
Keuangan (Dirkeu), Direktur Perencanaan Teknologi (Dirprantek) dan Direktur
SDM. Masing-masing direktur membawahi divisi sebagai berikut:
1. Diropsar membawahi Divisi Bisnis Utama
2. Dirprantek membawahi Pengembangan Bilros
3. Dir SDM membawahi Divisi Pendukung
Dalam penempatan bidang usaha-usaha tersebut, milai 1 juli 1995
TELKOM telah menghapus struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi (WITEL)
dan secara de facto meresmikan berdirinya divisi yang terbagi dalam tujuh Divisi
Regional dan satu Divisi Network. Divisi Regional (Divre) menyelenggarakan
jasa telekomunikais di wilayah masing-masing, sedangkan Divisi Network
menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui
pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Divisi Regional TELKOM
mencakup wilayah sebagai berikut:
25
1. Divisi Regional I, beroperasi di wilayah Sumatera
2. Divisi Regional II, Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek)
3. Divisi Regional III, Jawa Barat dan Banten
4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
5. Divisi Regional V, Jawa Timur
6. Divisi Regional VI, Kalimantan
7. Divisi Regional VII, Kawasan Indonesia Timur yang meliputi Sulawesi, Bali,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Masing-masing divisi dikelola oleh tim manajemen yang trepisah
berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi
Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network dan divisi lainnya) serta
mempunyai laporan keuangan internal yang terpisah. Sedangkan divisi-devisi
pendukung meliputi Divisi Properti, Divisi Pelatihan, Divisi Sistem, Divisi Atelir,
dan Divisi Rise Teknologi Informasi.
Beralihnya kebijakan sentralisasi, kebijakan dekonsentrasi dan
desentralisasi kewenangan, maka struktur dan fungsi kantor pusat juga mengalami
perubahan. Berdasarkan organisasi divisional ini, maka kantor pusat diubah
menjadi kantor perusahaan, dan yang semula sebagai pusat investasi
disederhanakan menjadikan jumlah sumber daya manusia kantor perusahaan juga
lebih sedikit.
26
Kantor perusahaan PT. Telkom berdasarkan akte perusahaan yang terakhir
berkedudukan di Jalan Japati No. 1 Bandung, bertanggung jawab atas
penyampaian sasaran pengelolaan perusahaan secara keseluruhan. Dalam
kaitannya dengan divisi, kantor perusahaan hanyalah menetapkan hal-hal yang
strategis, sedangkan penjabaran rasionalnya dilaksanakan oleh masing-masing
divisi.
b. Kerjasama Operasi (KSO)
diadakannya kerja sama Operasi ini merupakan salah satu perwujudan dari
program T-2001. memasuki abad 20, telekomunikasi menjadi kebuuhan
masyarakat. Untuk meningkatkan Satuan Sambungan Telepon (SST) di seluruh
Indonesia, pemerintah Indonesia menyadari bahwa industri pertelekomunikasian
memerlukan pihak swasta.
Hal ini mendorong industri terciptanya deregulasi dalam sektor
telekomunikasi Indonesia dengan memperkenalkan modus KSO antara PT.
Telkom dan beberapa perusahaan, maka pada tahun 1996 KSO mulai
diimplementasikan pada 1 januari di wilayah Divisi Regional I Sumatera, dengan
mitra PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo), Divisi Regional III Jawa Barat
dan Banten dengan mitra PT. Aria West International (Aria West), Divisi
Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan PT. Mitra Global
Telekomunikasi Indonesia (MGTI), Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra
PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra), dan Divisi Regional VII Kawasan
27
Indonesia Timur dengan mitra PT. Bukaka Sigtel. Tahun 1999 disahkan Undang-
undang Nomor 36 Tahun 1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan
Telekomunikasi oleh PT. Telkom.
KSO adalah suatu organisais kemitraan yang tidak membentuk suatu
badan hukum. Namun tetap sebagai divisi dari PT. Telkom. Divisi KSO dikelola
oleh mitra KSO yang merupakan konsorsium dari berbagai perusahaan dalam dan
luar negeri.
Adapun maksud dan tujuan KSO yaitu:
1. Mempercepat pembangunan telekomunikasi untuk kurun waktu REPELIKA
VI, karena pendanaan disediakan oleh mitra KSO.
2. Memperoleh alih teknologi dari operator kelas dunia yang tergabung dalam
mitra KSO.
3. Meningkatkan kemampuan berkompeisi dalam era pasar bebas.
c. Go Public atau International (initial Public Offering)
Disamping KSO, PT. TELKOM juga menghimpun dana dari masyarakat
melalui pasar modal, baik di dalam maupun luar negeri dengan cara menjual
sahamnya (go public) tertera dalam Akte Berita Acara No. 52 tanggal 17 juli
1995. saham-saham PT. Telkom telah tercatat pada Bursa Efek Surabaya, New
York Stock Exchange dan London Slack Exchange.
Kepemilikan saham juga diperuntukkan bagi karyawan PT. Telkom yaitu
sebesar 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum di
28
Indonesia. Program kepemilikan saham oleh karyawan atau Employee Stock
Ownership Plan (ESPO), mengharuskan karyawan tidak menjual dalam waktu 1
tahun setelah pencatatan saham pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya.
Penerimaan bersih dari emisi saham baru akan digunakan untuk
membiayai program investasi perusahaan. Sekitar 39,22% digunakan untuk
pelunasan kapasitas transmisi dan sentral, penambahan kapasitas dan
pengembangan jaringan kabel melalui penggantian kabel tembaga denga kabel
serta optic serta pengadaan Wireless Local Loop (WLL). Selain itu 39,51% akan
digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan 21,27% dipersiapkan untuk
pengembangan system teknologi baru dan peningkatan sumber daya manusia.
Semua usaha tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dilaksanakannya
perdagangan kemampuan kompetiif ini diharapkan dapat menjadikan PT. Telkom
menjadi salah satu kelas dunia (world Class Operator).
B. Tentang TELKOM
1. Visi PT. TELKOM
“To become a leading Infocom in The Religion”, menunjukkan suatu
tekad bahwa TELKOM untuk menjadi penyelenggara jasa informasi dan
komunikasi yang handal di level regional.
29
2. Misi PT. TELKOM
a. To provide One Stop Service With Exellent Quality and Competitive Price,
TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan
terbaik, berupakemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan
harga yang kompetitif.
b. Managing Business Though Best Practice, Optimizing Superior Human
Resources, Competitive Technology, and Synergizing Business Partner.
TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktik-praktik terbaik dengan
mengoptimalkan SDM yang unggul, penggunaan teknologi yang
kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara
timbal balik dan saling mendukung secara sinergis.
C. Arti Logo TELKOM
Gambar 01. Logo PT. TELKOM
1. Expertise : makna dari lingkaran sebagai symbol dari kelengkapan produk dan
layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME
(Telecommunication, Information, Media & Edutainment).
30
2. Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini
mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
3. Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah
kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.
4. Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit
yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
5. Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk
menggapai masa depan.
Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :
1. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang
tinggi.
2. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat,
dan dinamis.
3. Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan
inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
D. Arti Tagline PT. Telekomunikasi Indonesia
Tagline yang dipergunakan adalah “ The world In Your Hand” yang pada
intinya adalah suatu niat membantu para pelanggan untuk membalikkan kondisi
dunia yang terkesan sangat besar dan berat. “Membebani” para pelanggan
tersebut yang sekarang justru berada di tangan para pelanggan.
31
Hal ini dapat memberikan kepercayaan di hati pelanggan karena dapat
dengan mudah mengakses apapun di dunia, memahaminya dan mempelajarinya
dan menyuarakan pendapat isi hatinya dan pikirannya.
E. Maskot TELKOM Be Bee
Gambar 02. Maskot Be Bee
1. Antena Lebih Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan.
2. Mahkota kemenangan
3. Mata yang Tajam dan Cerdas.
4. Sayap Lincah dan Praktis.
5. Tangan Kuning memberikan Karya yang Terbaik.
Filosofi Di Balik Sifat dan Perilaku Be Bee
Lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras
yang mempunyai keistimewaan berupa pembagian peran operasional dan
fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi
berbagai pihak. Dihabitatnya lebah mempunyai dengungan sebagai tanda
32
keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya,
maka akan menyerang bersama bila diganggu.
Lebah memiliki potensi diri yang berupa tubuh yang sehat, liat, dan kuat
sehingga bisa bergerak cepat, gesit, dan efektif dalam menghadapi tantangan
alam. Lebah berpandangan jauh kedepan dengan merancang bangun sarang yang
kuat dan efisien, berreproduksi, berkembang biak, dan menyiapkan persediaan
makanaan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan
penggambaran insan TELKOM Indonesia.
34
G. Job Deskriptions PT. Telkom Kandatel Solo
Organisasi Kandatel terdiri atas:
1. Kantor Daerah Telekomunikasi, yang terdiri dari:
a. Pimpinan KANDATEL, yang disebut General Manager KANDATEL, dan
untuk selanjutnya disingkat GM, KANDATEL.
b. Deputy GM KANDATEL
c. Bagian Business Performance
d. Bagian Access Network Maintenance
e. Bagian Access Network Operation
f. Bagian Fixed Phone Sales
g. Bagian Data & VAS Sales
h. Bagian General Support
2. Unit-Unit operasi yang berada di bawah kendali Kandatel, yaitu Kantor Cabang
Pelayanan Telekomunikasi, disingkat KANCATEL.
Masing-masing Kandatel adalah merupakan unit operasional yang
bertanggung jawab langsung kepada EGM. DIVRE IV, sedangkan dalam
penyelenggaraan operasinya berinteraksi dengan para Senior Manager terkait di
Kantor DIVRE IV dan dikoordinasikan oleh deputy DIVRE IV.
35
Tanggung Jawab GM KANDATEL
1. GM. kANDATEL bertanggungjawab atas tercapainya tujuan bisnis yang
diselenggarakan melalui operasi KANDATEL di wilayah geografisnya, yaitu
mencakup :
a. Terciptanya target revenue.
b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan.
c. Evisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan
customer segmen cunstomer atau retail, dengan tetap menjaga efektivitas
dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen consumer
atau retail.
d. Kesiapan dan kehandalan infrastruktur access.
e. Terselenggaranya aktrifitas operasi layanan customer, sales, customer care,
serta operasi dan pemeliharaan infrastruktur access, yang diselenggarakan
di wilayah geografisnya.
f. Terpenuhinya alokasi sumber daya operasional di divisi Regional,
khususnya yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan infrastruktur
access dalam rangka eksekusi layanan yang diperlukan baik untuk customer
segmen consumer atau retail, maupun dukungan yang diperlukan untuk
eksekusi layanan kepada customer segmen corporate customer / OLO.
36
g. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup
KANDATEL yang bersangkutan diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol
dengan semestinya.
2. Dalam melaksanakan perannya, GM. KANDATEL dibantu oleh beberapa
posisi Manager dan Senior General Supervisor, yaitu :
a. Manager Business Performance
b. Manager access Network Maintenance
c. Manager Access Network Operation
d. Manager Customer Care
e. Manager Fixed Phone Sales
f. Manager Data & VAS Seles
g. Manager General Support
h. Junior Manager KANCATEL
3. Untuk evektivitas dan kelancaran penyelenggaraan operasinya, GM.
KANDATEL dibantu oleh Deputy GM. KANDATEL dengan pembagian focus
tugas diselaraskan dan disesuaikan dengan kondisi di masing masing Kandatel,
yang pengaturannya ditetapkan oleh EGM. DIVRE IV
Bagian Deputi KANDATEL
Deputi merupakan wakil dari General Manager PT. Telkom Kandatel
Solo. Deputi memiliki tugas utama menggantikan posisi General Manager apabila
General Manager tidak ada di tempat. Bila General Manager berhalangan untuk
37
menjalankan tugas kesehariannya maka secara otomatis semua tugas dan
wewenang akan dipegang oleh Deputy General Manager agar kelangsungan
kinerja perusahaan tetap berjalan.
Bagian Human Resource (HR), Finance, Billing & Credit, dan Arnet
Merupakan unit yang berperan sebagai Divisi Support PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk. Solo yang mendukung kelancaran tugas. Tugas-tugasnya meliputi:
a. Human Resource (HR)
Tugas pokoknya adalah penyelenggara administrasi pelayanan bidang
Sumber Daya Manusia (SDM), administrasi kesejahteraan karyawan salah
satunya adalah administrasi kesehatan, pengembangan kompetensi SDM.
b. Finance
1. Tugas pokoknya adalah penyusun dan pengalokasian anggaran pendapatan
dan biaya, evaluasi dan pengendalian anggaran pendapatan dan biaya.
2. Mengelola proses akuntansi Datel sesuai dengan kebijakan akuntansi PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk Solo, untuk menyajikan laporan keuangan
yang wajar, akurat dan tepat waktu.
3. Menyelenggarakan proses pengelolaan kas/ bank di Datel agar selalu
tersedia dana yang cukup dengan berorientasi pada prinsip pemanfaatan kas
secara optimal dan menguntungkan untuk menjamin seluruh penerimaan
diterima dengan lengkap, pengeluaran didukung oleh dokumen yang
lengkap.
38
4. Menyelenggarakan proses pengelolaan anggaran di Datel agar aktivitas/
kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan, sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaannya.
c. Billing dan Credit
1. Tugas pokoknya adalah melakukan pengelolaan penagihan pendapatan
dalam pemakaian jasa telekomunikasi serta pendapatan yang belum
terbayar.
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan proses outputnya.
3. Bertanggung jawab atas pengembangan kemampuan bawahan.
4. Bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran di unitnya.
d. Arnet
Tugas pokoknya adalah mengelola area network SLJJ.
Bagian Sekertariat KANDATEL
1. Bagian sekretariat kandatel dipimpin oleh pejabat setingkat Asman, yang
disebut KANDATEl Sekretary.
2. KANDATEL Sekretari bertanggung jawab atas kelancaran dan efektifitas
dukungan bagi kegiatan kegiatan perkantoran dan protokoler pada
KANDATEL.
3. Untuk melakukan perannya, KANDATEL Sekretari melakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
39
a. Melakukan peran sebagai koordinator speech writer dan content provider
terhadap materi yang akan disampaikan GM. KANDATEL dalam berbagai
pertemuan.
b. Mengelola jadwal aktifitas-aktifitas GM. KANDATEL dan Deputy GM.
KANDATEL yang bersifat strategis khususnya yang terkait pada pihak ke
tiga.
c. Mengkoordinasi kegiatan protokoler KANDATEL.
d. Menyusun laporan managemen KANDATEL.
Bagian Business Performance
1. Bagian Business Performance, dipimpin oleh seorang Manager yang disebut
Manager business Performance.
2. Manager business Performance bertanggung jawab atas penyiapan rencana
operasi kandatel, penyediaan guideline, operasi serta monitoring, evaluasi dan
peningkatan performansinya. Sehingga dapat dipastikan bahwa
penyelenggaraan operasi bisnis kandatel dilaksanakan dalam koridor
pengendalian managemen secara memadai.
3. Untuk melakukan perannya, Manager business Performance ditugaskan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Mengelola manajemen performansi Kandatel.
b. Mengelola, menyiapkan, melengkapi, dan memelihara berbagai panduan
atau prosedur operasi.
40
c. Mengelola upaya pencegahan fraud
d. Mengelola upaya pengendalian kualitas
e. Melakukan supervise dan monitoring pelaksanaan kerjasama kemitraan
Bagian Access Network Maintenance
1. Bagian access network maintenance dipompin oleh seorang manager yang
disebut Manager access network maintenance.
2. Manager access network maintenance bertanggung jawab atas terjaganya
kondisi kesiapan operasi access network.
3. Untuk melakukan perannya, Manager network maintenance ditugaskan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Menyusun rencana pemeliharaan access network.
b. Memelihara, meng- up date, dan entry data access network.
c. Melakukan pengetesan, pengukuran dan pengecekan fisik access network.
d. Melakukan penjagaan kesiapan operasi, dengan perbaikan atau penggantian
fisik yang rusak serta pemeliharaan rutin.
e. Melakukan pemeliharaan supporting access facilities.
Access Network Operation
1. Bagian Access Network Operation dipimpin oleh seorang Manager Access
Network Operation.
41
2. Manager Access Network Operation bertanggung jawab atas berfungsinya
secara efektif Access Network Operation dalam memenuhi layanan jasa pada
customer.
3. Untuk melakukan perannya, Manager Access Network Operation ditugaskan
untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Melaksanakan operasi Access ( pasang baru, mutasi,penanganan gangguan)
untuk menservice pelanggan corporate & OLO.
b. Melaksanakan operasi Access ( pasang baru, mutasi,penanganan gangguan)
untuk menservice pelanggan personal dan public access.
c. Melaksanakan operasi W-Lan & public service access.
d. Melaksanakan operasi service access Interface Mgt dan access QoS serta
dukungan teknis bagi layanan operasi akses, meliputi operasi MDF dan
testing dispacthing &clearance terhadap order pasang baru atau penanganan
gangguan dari pelayanan dan pengelolaan CPE CC.
Bagian customer Care
1. Bagian customer Care dipimpin oleh seorang Manager customer Care.
2. Manager customer Care bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas layanan
kepada customer.
3. Untuk melakukan perannya, Manager customer Care ditugaskan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
42
a. Melakukan problem handling, resolving customer problem, track &
manage customer & customer problem, monitoring, control, evaluasi
kualitas pelayanan, pelaksanaan program customer loyality & retention,
DOC & help desk untuk personal customer.
b. Melakukan aktivitas dukungan pelayanan & kemitraan channel distribution
(Plasa flexi centre, Wartel, Net, Outlet, Athorized Dealer.
c. Mengelola data pelanggan.
Bagian Fixed Phone Sales
1. Bagian Fixed Phone Sales dipimpin oleh seorang Manager Fixed Phone Sales.
2. Manager Fixed Phone Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas
sales untuk produk Fixed Phone (wirwlwss dan Wireline).
3. Untuk melakukan perannya, Manager Fixed Phone Sales ditugaskan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Melakukan program promosi.
b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk fixed phone.
c. Melakukan kegiatan spreading & canvassing outlet.
d. Melakukan pengelolaan distribusi kartu.
e. Memonitor, memfasilitasi dan membina sales force.
Bagian Data & VAS Sales
1. Bagian Data & VAS Sales dipimpin oleh seorang Manager yang disebut
sebagai Manager Data & VAS Sales.
43
2. Manager Data & VAS Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas sales
untuk produk data dan Value added services.
3. Untuk melakukan perannya, Manager Data & VAS Sales ditugaskan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Melakukan program promosi.
b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk Data & Vas.
c. Meonitoring, memfasilitasi dan membina sales force.
Bagian General Support
1. Bagian General Support dipimpin oleh seorang Manager yang disebut sebagai
Manager General Support.
2. Manager general support bertanggung jawab atas efektifitas penyelenggaraan
fungsi general support pada lingkup wilayah operasi KANDATEL, sehingga
kebutuhan fasilitas penyelenggara operasional KANDATEL dapat dipenuhi dan
dilaksanakan dengan lancer, serta dilaksanakan secara efisien, dan dengan
administrasi yang tertib.
3. Untuk melakukan perannya, Manager General Support ditugaskan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Mengelola proses managemen logistic, dalam rangka pemenuhan kebutuhan
logistic dan sarana umum yang diperlukan untuk menyelenggarakan
aktifitas operasional KANDATEL.
44
b. Mengelola, mengatur mendayagunakan, mengadministrasikan, serta
memenuhi aspek-aspek perlindungan yang diperlukan atas seluruh asset
yang berada di lingkungan wilayah operasi KANDATEL.
c. Mengelola aktifitas pengamanan asset, personil, informasi, dan data
operasional perusahaan.
d. Mengelola aktifitas yang terkait dengan pembinaan hubungan dengan
lingkungan, termasuk community development, serta dukungan
penyelenggara tanggung jawab perusahaan dalam hal penyelur dana bina
kemitraan.
Bagian JUNIOR manager KANCATEL
Junior Manager Kancatel mengepalai Kantor Cabang Telekomunikasi,
bertugas mendukung pelaksanaan kegiatan operasional jasa telekomunikasi
kantor daerah telekomunikasi.
Bagian Asisten Manager (Asman)
Pembantu atau wakil manager, bertugas membantu pelaksanaan tugas
sehari-hari manager sesuai dengan bidangnya masing-masing.
H. Bidang Usaha PT. TELKOM KANDATEL Solo
Sebagai usaha perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu penyedia jasa
telekomunikasi, PT.Telkom menawarkan bermacam produk jasa telekomunikasi.
Adapun jasa layanan yang disediakan oleh PT. Telkom adalah sebagai berikut:
45
1. TELKOMPhone
TELKOMPhone adalah sambungan telepon pelanggan, merupakan
fasilitas telekomunikasi (telepon atau facsimile) yang ada ditempat pelanggan.
Kelompok produk TelkomPhone adalah Fixed Phone Standard, Fixed Phone
Silver, Fixed Phone Gold, Fixed Phone Platinum, Limited Mobile Phone,
Flexiphone (CDMA), Telepon Satelit, LSD (Long Distance Suscriber), Akses
E-I DID untuk PBX (Private Branch Exchange), Center dan Fitur Telepone.
2. TELKOMFlexi
Merupakan sambungan telepon tetap tanpa kabel yang memiliki fitur
mobilitas pada arah tertentu dengan menggunakan tekhnologi CDMA (Code
Division Multiple Access). Produk ini memiliki keunguulan:
a. Kualitas suara lebih jjernih karena terhindar dari penggandaan (cloning)
dan tidak mudah diinterferensi (anti jamming).
b. Lebih sehat karena radiasi gelombang elektromagnetis yang dipancarkan
sangat rendah.
c. Biaya pulsa lebih ringan dibanding seluler.
3. TELKOMSMS (Short Message Service)
TELKOMSMS adalah layanan jasa pengiriman pesan dengan
menggunakan media data melalui telepon tetap. Pelanggan dapat mengirim
dan menerima pesan secara tertulis dan dapat dikirim atau diterima dalam
waktu singkat.
46
4. Jasa Nilai Tambah
Layanan Jasa Nilai Tambah adalah fasilitas atau layanan tambahan
yang diberikan kepada pelanggan dengan memanfaatkan perangkat tambahan
sisi sentral maupun sisi terminal pelanggan yang mampu meningkatkan
manfaat dengan beberapa kemudahan pelanggan dalam berkomunikasi.
Yang termasuk dalam Jasa Layanan kelompok ini adalah:
a. TELKOMMemo (Voice Mail Box), adalah suatu fitur atau jasa layanan
mailbox yang disediakan bagi pelanggan dengan menggunakan perangkat
VPS.
b. TELKOMTeleconference (Layanan Permata), adalah suatu fitur atau jasa
yang memfasilitasi pembicaraan atau konferensi antar lebih dari dua
pelanggan telepon, meliputi layanan audio conference maupun video
conferene.
c. TELKOMFree (Free Call), adalah layanan jasa bebas pulsa dengan akses
0800 1xxxxxx.
d. TEKOMPremium (Premium Call), adalah layanan informasi dan hiburan
yang dapat digunakan oleh badan usaha atau perorangan yang telah
mendapat ijin dari pemerintah dengan harga pulsa berbeda dengan pulsa
biasa.
e. FITURLacak (Call For Forwarding), adalah layanan yang memungkinkan
pelanggan mengalihkan panggilan telepon kenomor lainnya.
47
f. FITURNadasela (Call Waiting), adlah layanan yang memungkingkan
pelanggan dapat mengetahui atau menerima panggilan telepon lain pada
waktu yang bersamaan tanpa memutuskan pembicaraan terlebih dahulu.
g. FITURTrimitra (Three Party Call), adalah layanan yang memungkinkan
pelanggan dapat melakukan pembicaraan dengan dua pelanggan telepon
lain pada waktu yang bersamaaan tanpa memutuskan pembicraan terlebih
dahulu.
h. FITURSandinada, (Abreviated Dialling), adalah layanan yang
memugkinkan pelanggan dapat memperpendek nomor telepon yang
dipanggil sehingga pelanggan dapat menyimpan kependekan nomor
sebanyak 5, 10, 20, 30,…, 100 sehingga dapat mempercepat proses
diallling kenomor-nomor yang diinginkan.
i. FITURAndara (Hotline Deleyct Service), adalah layanan yang
memungkinkan pelanggan dalam waktu singkat (secara otomatis)
tersambung langsung kenomor tertentu sesuai yang diinginkan hanya
dengan mengangkat gagang telepon
j. KLIP (Ketahui Langsung Identitas Pemanggil atau Calling Line
Identifications Restrictions), adalah agar terminal penerima mampu
mengidentifikasi nomor pemanggil pada terminal khusus KLIP.
k. Hunting, adalah fasilitas yang dapat diberikan kepada pelanggan telepon
yang mempunyai lebih darisatu satuab sambungan (sst) sehingga
48
pelanggan pemanggil hanya mengenal satu nomor telepn sebagai call
number.
5. TELKOMPayphone (Telepon Umum).
Telepon Umum adalah layanan telepon untuk umum/ public. Yang
termasuk dalam layanan telepon umu adalah Telepon Umum Coin (TUC).
6. WarungTELKOM (Wartel)
Telepon Umum Coin Pelanggan (TUCP), Telepon Umum Kartu
(TUK). WarungTELKOM adalah tempat menjual produk-produk layanan
TELKOM yang disediakan untuk umum. TELKOM bekerjasama dengan
mitra dalam kegiatan pelayanan, sarana dan fasilitas telekomunikasi dalam
bentuk system bagi hasil (revenue sharing) atau penerapan tariff khusus.
7. TELKOMLokal
TELKOMLokal atau panggilan lokal adalah panggilan antar
pelanggan telepon dalam jarak dibawah 30 km atau didalam satu wilayah
(boundary) local. Pada umunya nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil
masih dalam satu kode are (satu wilayah penomoran).
8. TELKOMSLJJ
TELKOMSLJJ atau Panggilan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak
Jauh) adalah panggilan telepon jarak jauh dengan menggunakan teknologi
sirkit switch, dimana nomor telepon pemanggil dan nomor telepon yang
dipanggil berbeda wilayah penomoran namun dalam satu wilayah Negara.
49
Dalam melakukan panggilan SLJJ umunya pemanggil harus menekan kode
area.
9. TELKOM-007
TELKOMSLI-007 atau panggilan SLI (Saluran Langsung
Internasional) Adalah panggilan telepon Interanational Direct Dialling (IDI)
dimana nomor telepon pemanggil dan nomor telepon yang dipanggil berbeda
wilayah Negara. Dalam melakukan panggilan SLI pemanggil harus menekan
007, Kode Negara (country code), Kode Area (area code), dan nomor telepon
tujuan.
10. TELKOMGlobal-017
Merupakan layanan percakapan langsung internasional melalui
teknologiVoIP premium dengan kode akses 017. Layanan ini memberikan
tariff yang sangat ekonomis bagi pelayanan yaitu 60% dari tariff nomor SLI.
11. TELKOMCard
TELKOMCard adalah kelompok produk TELKOM yang berbentuk
kartu telepon yang terdiri dari Kartu Magnetik dan Kartu Chip.
12. TELKOMNet
TELKOMNet adalah layanan akses internet yang menggunakan
infrastruktur jaringan internet protocol (TCP IP). Layanan TELKOMNet
dapat berupa layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (dedicated link).
50
Produk TELKOMNet antara lain TelkomNet Instan, TELKOMNet ISDN,
TELKOMNet Turbo.
13. Speedy
Speddy adalah layanan akses internet kecepatan tinggi berbsis
teknologi ASDL (ASYmetric Subscriber Line) dari TELKOM yang memiliki
kemampuan akses internet dengan kecepatan downstream sampai debfab 384
Kbps. Speedy memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a. Memungkinkan akses internet dan pembicaraan telepon secara bersamaan
(simultan).
b. Koneksi ke internet lebih cepat disbanding menggunakan modem analog.
c. Koneksi internet lebih dapat dilakukan setiap saat (dedicated connection).
d. Kecepatan sampai dengan 384 Kbps downstream, 64 Kbps upstream.
e. Harga lebih terjangkau.
f. Segmentasi dari Speedy adalah:
g. Pelanggan Personal yang menginginkan akses internet kecepatan tinggi
dengan harga lebih hemat.
h. Small Office Home Office (SOHO) untuk mengembangkan usaha melalui
internet.
i. Perkantoran dan perusahaanyang membutuhkan akses internet cepat dan
hemat selama 24 jam sehari.
51
14. TELKOMWeb
TELKOMWeb adalah layanan Situs Web berupa situs portal dan situs
informasi lainnya yang dapat diakses melalui internet. Kelompok produk
TELKOMWeb ini antara lain: www.telkom.net.id, www.telkom.co.id,
www.plasa.com.
15. TELKOMSave
TELKOMSave adalah layanan komunikasi suara dengan
menggunakan teknologi VoIP (Voice Over Internet Protocol) standar. Jenis
layanan ini dalam bentuk Kartu Prabayar (Kartu TELKOMSave 17017) dan
pasca bayar (melalui regristrasi 17017). Layanan ini memberikan tariff yang
sangat ekonomis bagi pelanggan yaitu 40 % dari tariff normal SLI.
I. Sasaran Kegiatan Public Relations PT. TELKOM
Dengan memperhatikan pengertian Public relations (PR) khususnya arti
public, dan misi manajemen Public Relations, maka ada batasan ruang lingkup
tanggung jawab dan wewenang didalam komunikasi. Setiap unit kerja
mempunyai unit fungsi komunikasi dengan setiap publikny, mulai dari Top
Management sampai dengan jajaran terdepan.
Untuk itu perlu keseragaman mengalirnya key message sesuai kebijakan
perusahaan (mensinergikan pesan pesan kunci dari visi, misi, kebijakan strategi
jangka pendek maupun jangka panjang). Dengan kata lain komunikasi adalah
52
menjadi proses bisnis utama dari setiap fungsi. Hal tersebut membawa
konsekuensi yang mamu tidak mau, suka tidak suka bahwa setiap unit kerja,
setiap insa perusahaan ikut bertanggung jawab dalam pemeliharaan,
mengamankan, dan meningkatkan Knowledge Management, Corporate Image,
Corporate Identity, Corporate Culture, dan Corporate Value.
Dengan segala kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja tersebut,
sasaran kegiatan Public Relations adalah:
1. Public Understanding
Adalah proses komunikasi timbale balik yang mengarah kepada kesadaran
dan pengertian public akan bergerak dan langkah perusahaan.
2. Public Convidence
Adalah proses komunikasi timbale balik yang bertujuan untuk meraih
kepercayaan terhadap keberadaandan kegiatan perusahaan.
3. Public Support
Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk mendapatkan
dukungan public, terhadap setiap aktivitas perusahaan.
4. Public Coorporations
Adalah proses komunikasi timbale balik yang bertujuan meraih kerjasama dn
peran serta public, sesuai tujuan perusahaan untuk kepentingan bersama.
53
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. Laporan Kuliah Kerja Media
Dalam bab ini, penulis ingin menyampaikan tentang pelaksanaan magang
yang berlangsung selama dua bulan yaitu terhitung tanggal 1 Februari 2010
sampai dengan 31 Maret 2010 di PT. TELKOM Kandatel Solo.
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media ini penulis di bimbing oleh Ibu
Murniningsih selaku OFF2 Community Management Devisi Telkom Flexi.
Beliau mengarahkan penulis mengenai apa saja yang harus dilakukan tiap
harinya. Penulis ditempatkan pada satu bagian di Divisi Telkom Flexi. Menimba
pengalaman dan mempraktikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
merupakan realisasi dari kegiatan magang atau KKM.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari senin-kamis mulai pukul 08.00
WIB sampai dengan 17.00 WIB sedangkan di hari jumat, masuk pukul 08.00
WIB sampai dengan 16.00 WIB.
Pada hari pertama magang penulis mendapatkan briefing (pengarahan)
dari pembimbing magang di Telkom. Penulis dijelaskan mengenai hal-hal apa
saja yang harus dikerjakan selama magang. Penulis juga diperkenalkan para
karyawan yang berada di Divisi Telkom Flexi PT. Telkom, hal ini bertujuan agar
penulis merasa nyaman dalam melaksanankan magang.
54
Kendala yang dihadapi di minggu pertama dan kedua adalah pada saat
penulis dihadapkan dengan keluhan dari konsumen yang tidak bisa ditangani
secara langsung. Karena tugas seperti ini baru penulis dapatkan pada saat magang
atau KKM. Sebagai tahap pengenalan sebelum terjun ke dalam dunia kerja yang
sebenarnya. Tapi hal ini bisa diatasi ketika hal ini dibicarakan dengan Ibu Murni,
selaku OFF2 Community Management.
Penulis banyak melakukan aktivitas diluar ruangan yaitu menunggu stand
pameran dan selling product terbaru Flexi di Solo Square. Ini merupakan salah
satu cara Telkom Flexi memperkenalkan produknya kepada khalayak luas. Selain
itu penulis juga melakukan kegiatan dengan memberikan informasi dengan cara
menelpon kepada beberapa pelanggan Telkom Flexi.
Penulis juga berkesempatan membuat konsep iklan Flexi Ngroompi yang
akan ditayangkan di MTA TV. Kegiatan ini merupakan suatu tantangan tersendiri
untuk penulis, karena iklan tersebut harus bisa diterima oleh semua kalangan dan
semua usia. Selain itu penulis juga mendatangi sebuah acara ”Debat Terbuka
Bakat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo” yang berada di Lor In Hotel,
karena Telkom Flexi juga menjadi sponsor di acara ini.
Salah satu kegiatan yang dilakukan penulis adalah mengikuti dengan
mendengarkan program acara ”Hallo Surakarta” yang disiarkan setiap hari rabu
mulai dari jam 12.00-13.00 WIB. Dengan adanya program ”Hallo Surakarta”
yang on air di PTPN ini Telkom Flexi dapat memberikan satu kepuasan pada
55
pelanggan karena pelanggan bisa mendengarkan info produk dan promo terbaru
sampai dengan menyampaikan kritik dan saran yang nantinya akan di tanggapi
langsung oleh narasumber.
Penulis merasa banyak mendapatkan pengalaman berharga di PT. Telkom.
Dengan melakukan banyak kegiatan yang bermanfaat untuk penulis dan untuk
bekal nanti pada saat penulis terjun langsung didunia kerja. Kemudian di minggu
ketiga sampai dengan kesembilan penulis merasa sudah cukup paham dan
mengerti akan tugas-tugas yang telah diberikan. Karena sebagian sudah dilakukan
pada minggu-minggu sebelumnya. Sehingga tidak ada cara khusus yang
dilakukan. Yang paling penting tetap melakukan interaksi dengan karyawan/staff
sehingga memudahkan dalam melakukan tugas yang ada.
B. Aktivitas Magang
Berikut ini beberapa pekerjaan yang diberikan atasan kepada penulis
selama kegiatan kuliah kerja media:
1. Selling Product
Disini penulis melakukan proses negosiasi dengan para konsumen dan
publishing info produk dan agar supaya para pelanggan tertarik untuk
membeli produk flexi. Kegiatan ini berhubungan dengan Mata Kuliah Teknik
Negosiasi yang diberikan pada semester 3. Dalam mata kuliah ini di jelaskan
seorang negosiator yang baik harus bisa menyampaikan info atau suatu
bahasan dengan baik sehingga dapat diambil sebuah keputusan yang
56
menguntungkan bagi negosiator. Disini penulis terlebih dahulu mempelajari
info produk dari flyer dan para canvasser. Sehingga selling product yang
menggunakan proses negosiasi dapat berjalan dengan baik. Hasil yang
diperoleh pun penulis dapat menjual beberapa produk flexi.
2. Menelpon Pelanggan Flexi
Penulis ditugaskan untuk memberikan informasi bagi pelanggan
Telkom Flexi dengan bahasa yang sopan, santun dan jelas. Tugas ini dapat
diselesaikan dengan baik. Karena berhubungan dengan Mata Kuliah Human
Relations dan Etika Pengembangan Pribadi.
3. Meringkas dan Mempresenasikan Buku ”CROWD” Marketing Becomes
Horizontal
Dalam kegiatan ini penulis berkesempatan untuk mempresentasikan
hasil meringkas buku “CROWD” di depan para karyawan yang di tugaskan
oleh Bp. Yogo Santoso, selaku Manager Divisi Telkom Flexi. Hal kegiatan ini
tidak mudah, karena penulis harus bisa menyampaikan dengan jelas, bahasa
yang mudah dimengeri oleh semua karyawan DTF.
4. Gethering dengan para Frontliner
Sebagai keluarga besar di Telkom Flexi, tidak ketinggalan penulis juga
di minta mengikuti acara Gethering di Tlatar, Boyolali. Kegiatan ini
merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Telkom Flexi dengan para
frontliner. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar dapat mempererat
57
kembali hubungan dengan frontliner, karena keberadaan frontliner sangatlah
penting.
5. Mengikuti Kegiatan Canvasing
Dalam kegiatan ini penulis bersama-sama dengan Bp. Indra selaku Off
2 Teritory Mgt dan M. Wahyu selaku canvaser melakukan canvasing counter-
counter handphone di daerah Palur. Kegiatan ini bertujuan untuk selalu
memperbaharui program promosi dari Flexi ke counter-counter handphone
melalui penyebaran flyer, spanduk, kaos dan material promo lainnya agar
masyarakat lebih mengenal Flexi.
6. Kunjungan Catel Klaten
Dalam kegiatan ini penulis bersama dengan Bp. Agus Suharto selaku
Spreading & Canvassing DTF mengunjungi catel Klaten. Selain mengantar
material promo Telkom Flexi dan kegiatan ini juga berfungsi untuk menjalin
hubungan baik dengan para cabang-cabang Telkom. Selain itu penulis juga
melakukan kegiatan survey di counter-counter dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan Flexi di daerah klaten.
7. Mengikuti Pameran HP dan Modem di Diamond Conventions Center
Dalam kegiatan ini penulis di minta mengikuti pameran HP dan Modem di
Diamond Convention Center dalam acara pameran komputer karena Telkom
Flexi juga menjadi sponsor di acara ini. Penulis juga melakukan proses negosiasi
58
dengan para konsumen dan publishing info produk juga supaya para pelanggan
tertarik untuk membeli produk Flexi.
8. Membuat konsep Iklan
Dalam kegiatan ini penulis bersama dengan teman magang lainnya
mendapakan tugas untuk membuat konsep iklan Flexi Ngroompi yang akan
ditayangkan di MTA TV. Ini merupakan tantangan baru bagi penulis, karena
iklan tersebut harus bisa diterima oleh semua kalangan dan semua usia. Dalam
tugas ini penulis menerapkan ilmu dari Mata Kuliah Teknik Audio Visual pada
semester 3 dan Pemasaran Sosial pada semester 5.
9. Mengikuti Acara Pembekalan dan Penyaluran Dana Kemitraan di Aula
Telkom
Dalam kegiatan ini penulis berkesempatan mengikuti acara pembekalan
dan penyaluran dana kemitraan di Aula PT. Telkom, acara ini bertujuan untuk
membantu mitra Telkom dalam berbisnis. Dengan cara meminjami dana kepada
mitra dan rutin mengadakan pertemuan dengan para mitra. Ini merupakan salah
satu cara Telkom mempromosikan kepada khalayak luas.
10. Mengikuti Acara Seminar Solopos di Lor In Hotel
Selain itu penulis bersama dengan staff DTF juga mendatangi acara 6th
Solopos mengadakan Seminar ”Debat Terbuka Bakat Calon Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Solo” yang diselenggarakan di Lor In Hotel. Untuk mengecek material
promo, karena Telkom Flexi juga menjadi sponsor di acara ini. Dalam
59
perkembangannya saat ini cukup efektif dalam membangun brand awareness
(pengenalan merek). Dengan konsep seperti inilah Telkom Flexi juga aktif
menjadi sponsorship dengan tujuan membangun brand awareness kepada
masyarakat umum yang mendatangi acara tersebut.
11. Mengikuti Program Siaran ”Hallo Surakarta” Dengan PTPN Radio Di
Ruang Seketariatan
Penulis juga mengikuti acara ”Hallo Surakarta” yang disiarkan setiap hari
Rabu mulai dari Pukul 12.00 -13.00 WIB. Program ini merupakan program kerja
sama antara PT. Telkom Solo dengan Radio PTPN yang disiarkan secara live.
Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan dengan konsumen, dan agar
konsumen memiliki media untuk bertanya seputar produk Flexi dan publishing
product.
Disini penulis bersama dengan karyawan Telkom juga turut
mendengarkan program tersebut. Acara berlangsung satu jam dan disini
pendengar bisa menyampaikan kritik saran bahkan keluhan dan itu semua
nantinya akan langsung ditanggapi oleh narasumber dari Telkom. Program ini
bertujuan:
a. Menginformasikan produk atau peraturan baru kepada khalayak terutama
pelanggan PT. Telkom
b. Mengetahui permasalahan yang dihadapi pelanggan dalam penggunaan
fasilitas maupun layanan yang di berikan PT. Telkom
60
c. Memberikan solusi secara langsung, efisien, dan efektif atas pertanyaan yang
disampaikan pelanggan
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian diatas dan kegiatan Kuliah Kerja Media yang
telah penulis laksanakan di PT. Telkom Kandatel Solo, maka penulis dapat
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pekerjaan menjadi seorang PR ternyata tidak semudah yang kita pelajari
dibangku perkuliahan. Banyak hal yang harus dipersiapakan karena kesalahan
sedikit saja bisa berakibat fatal terhadap perusahaan.
2. Media Relations merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan
untuk menghubungkan dengan publik eksternal, sehingga perusahaan tersebut
dapat mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan
atau informasi, dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi
khalayak melalui sebuah media.
3. Fungsi media relations adalah meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan
kepercayaan publik, meningkatkan point of selling, membantu perusahaan
keluar dari komunikasi krisis, dan meningkatkan relasi dari beragam publik.
4. Keberadaan Media Relations di PT. Telkom, dinilai sangat membantu dalam
marketing communications, dalam meningkatkan occupancy di PT. Telkom.
Hubungan kerjasama yang baik yang terjalin dalam suatu acara, memberikan
62
keuntungan tersendiri bagi PT. Telkom, dalam mempromosikan serta produk
yang akan ditawarkan kepada customer.
5. Proses kerja di bidang Kehumasan yang penulis jalani di PT. Telkom antara
lain, membangun image Flexi kepada konsumen melalui acara ”Halo
Surakarta” yang bekerjasama antara PT. Telkom dengan PTPN radio,
canvassing di Solo Baru, Palur dan Sukoharjo. Disini penulis melakukan
proses negosiasi dengan para konsumen dan publishing info produk juga
supaya para pelanggan tertarik untuk membeli produk Flexi. Harus lebih
kreatif dalam membuat konsep iklan, agar dapat diterima oleh semua
kalangan.
6. Dengan Penggunaan Media Relations yaitu program acara ”Hallo Surakarta”
bisa menyampaikan kritik saran bahkan keluhan dan itu semua nantinya akan
langsung ditanggapi oleh narasumber dari Telkom yang disiarkan melalui
Radio PTPN akan menciptakan image perusahaan dan produk dengan
memberikan suatu kepuasan bagi pihak pelanggan (Customer Satisfactions),
yakni memberikan kepuasan bagi para pelanggannya yang sekaligus
menumbuhkan (developing) kepercayaan, loyalitas tinggi terhadap produk PT.
Telkom.
7. Pengetahuan dan pemahaman penulis terhadap teori-teori yang telah diterima
penulis selama menempuh proses perkuliahan dan yang dapat diaplikasikan
ke dalam proses magang ini antara lain adalah penggunaan bahasa dalam
63
tugas menjalin hubungan dengan pelanggan melalui telepon. Tugas tersebut
berhubungan dengan mata kuliah Human Relations dan Etika Pengembangan
Pribadi.
8. Pihak PT. Telkom memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk
menyampaikan kritik dan saran. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah
produk dan jasa yang dihasilkan telah memenuhi harapan konsumen atau
pelanggan.
B. Saran
Sebagai akhir dari penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin memberikan
masukkan bagi Program DIII Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta dan bagi PT. TELKOM Kandatel Solo.
1. Bagi Diploma III Komunikasi Terapan Public Relations
a. Perlu adanya pembenahan dan pembekalan yang kompelit kepada
mahasiswa sebelum melakukan KKM, agar nantinya ditempat magang
tidak canggung dan sudah memiliki pedoman yang telah diberikan selama
menjalani perkuliahan, lebih pro aktif, berpengalaman luas dan
mengetahui job descriptionsnya ditempat magang.
b. Lebih banyak mengadakan praktikum mengenai Public Relations Officer
dan tidak hanya melakukan pertemuan teori saja.
c. Kedisiplinan staf pengajaran harus lebih ditingkatkan.
64
2. Bagi PT. TELKOM Kandatel Solo
a. Menjalin hubungan baik dengan mitra/partner diluar dengan memberikan
dorongan agar bisa ikut dalam promosi yang baik sehingga pelanggan
lebih percaya serta tidak pindah keproduser lain.
b. Dalam pembangunan jaringan wireline dan wireless flexi agar jangkauan
lebih luas lagi dengan menambahkan Base Station yang baru terutama
daerah yang belum tercapai dengan Fix-line.
c. Diharapkan untuk terus selalu mempertahankan dan meningkatkan
kualitas pelayanannya.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Ochnong Uchjana. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung :
Mandar Maju.
Kasali, Rhenald. 2003. Manajemen Public Relations. Jakarta : PT. TeePrint
Kothler, Philip & William Mindak. 1978. Marketing Public Relations.
Roeslan, Rosadi. 1995. Manajemen Humas & Manajeman Komunikasi (Konsepsi dan
Aplikasi). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-Dasar Public Relations (Teori & Praktek).
Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Soemirat, Soleh & Ardianto, Elvinaro. 2002. Dasar-Dasar Public Relations.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Wardani, Diah. 2008. Media Public Relations (Sarana Pembangunan Reputasi
Organisasi). Yogyakarta : Graha Ilmu.
www.diktinas.com
www.pikiran-rakyat.com
www.prejour.wordpress.com
www.widieyz.blogspot.com
www.managementfile.com
www.telkom.com
Sumber: PT. TELKOM Kandatel Solo 33
F. STRUKTUR ORGANISASI KANDATEL
OM Access
Adm
Support
Pelayanan
Asman CC
access Op.
Asman PC
Access Op.
Asman
CPE &
TELUM
Asman
tech.
Access Sup.
Asman
Prime Cust.
Care
Asman
Personal
Cust. Care
Asma direct
Chanel Mgt
Asman
Indirect
Chanel Mgt
Asman
Sales &
Promotion
& Internet
Asman
Sales &
Promotions
, Content &
VAS
Asman
Sales &
promotion
Wireline
Asman
Sales &
Promotion
Wireless
Asman
Cust. Data
Mgta
Asman Log
Asman
Asset Mgt.
Asman
Com. Dev’t
Asman Sec
& Safety
Rep HRC
Rep Fin Ctr
Unit Billing
and
colection
Asman
Performan
Asman
Fraud Mgt
Asman
Quality
Mgt
Asman
Partnership
Mgr Buseness
Performance
Mgr access
NW
Maintenance Asman
Copper
AM
Asman Fiber
& Radio AM
Asman
Acces Data
Mgt
Asman OM
Access Sup.
Mgr access
NW operation
Mgr General
Support
Mgr sales
Data & VAS
Mgr Sales
Fixed Phone
Mgr
Customer
Care
GM DATEL
DEPUTI
Sekertariat
JM Kancatel
(1..n)