Pengenalah Hiv Aids 5

Post on 18-Jan-2016

15 views 1 download

description

Pengenalah Hiv Aids 5

Transcript of Pengenalah Hiv Aids 5

Pengenalan HIV/AIDS&

Pencegahan HIV/AIDS

Anggota kelompok 2 : Rezita Yuni Lubis 1110321004 Khairat Amini Z 1110321012 Yusra 1110321020 Mona Syafera 1110321028 Corry Pathia 1110322006 Rahmi Fitriani 1110322016 Citra Oktiayuliandri 1110322024 Dian Khairani 1110322040 Trisnawati Siska 1110322050 Deni Putri Wahyu N 1110322058 Rizka Fajriani 1110322068 Rika Rahmi 1110322076 Muhammad Fadhli 1110323006 Hanny Hafiza N 1110323014 Hapsyah Marni 1110323022 Rahmi Yati 1110323030 Era Suci Darma 1110323038 Hartop Gensi 1110323046 Tara Amalia 1110323054 Anisah Khayrani H 1110323062

Pengenalan HIV/AIDS

DEFINISI

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. . Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV

Prevalensi dan Penularan

1. DarahContoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik.

2. Cairan Semen, Air Mani, Sperma dan Peju PriaContoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb.

3. Cairan Vagina pada PerempuanContoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dll.

4. Air Susu Ibu / ASIContoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+,

Tanda dan Gejala

1. Gejala infeksi HIV/AIDS tahap awalseseorang yang mengalami HIV/AIDS tahap awal banyak tidak menyadari adanya gejala infeksi HIV

2. Gejala infeksi HIV/AIDS tahap menengah- flu yang berulang-ulang  : lesu, demam, berkeringat, otot sakit, pembesaran kelenjar limfe, batuk.-Gejala infeksi HIV lainnya yaitu infeksi mulut dan kulit yang berulang-ulang

3. Gejala infeksi HIV/AIDS tahap akhir Gejala infeksi HIV tahap akhir disebut juga gejala AIDS, yaitu berat badan menurun dengan cepat, diare kronis, batuk, sesak nafas (infeksi paru-paru, tuberculosis yang telah meluas), bintik-bintik atau bisul berwarna merah muda atau ungu (kanker kulit yang disebut sarcoma kaposi), pusing-pusing, bingung, infeksi otak.

Lanjutan....

1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia).

2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik

3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal

4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat.

5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV

Kapan harus mengunjungi YanKes ?IMS = pintu masuk HIV

Infeksi menular seksual atau IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual baik vagina, anus atau mulut. Orang yang mengidap IMS memiliiki resiko yang lebih besar untuk terinfeksi HIV. Perlukaan pada kelamin karena adanya IMS dapat mempermudah seseorang tertular HIV saat berhubungan seks tanpa pengaman. Gejala yang timbul tergantung pada jenis IMS yang diderita. Beberapa gejala IMS yang mungkin timbul adalah : keluarnya sekret atau nanah dari penis, vagina atau anus. Nyeri atau terasa panas waktu kkencing. Benjolan, bintil atau luka pada penis, vagina, anus atau mulut. Pembengkakan dipangkal paha. Perdarahan sesuadah berhubungan kelamin. Nyeri pada perut bawah(wanita), nyeri pada buah pelir.

Penyakit IMS misalnya sifilis, kencing nanah (gonore), klamidia, herpes genitalis, infeksi trikomunas, kutil kelamin. Jika tanda tanda diatas menimpa, segera periksakan diri ke pelayanan kesehatan tersekat untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Hindari hubungan seks atau gunakan kondom dalam hubungan seks selama masih dalam pengobatan.

Penatalaksanaan dan Medikasi

Anjuran WHO Pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dan dewasa muda Program penyuluhan sebaya (peer group education) untuk

berbagai kelompok sasaran Program kerjasama dengan media cetak dan elektronik Paket pencegahan komprehensif bagi pengguna narkotika,

termasuk program pengadaan jarum suntik steril Program pendidikan agama dan pelatihan keterampilan hidup,

layanan pengobatan infeksi menular seksual (IMS), promosi kondom di lokalisasi pelacuran dan panti pijat

Pengadaan tempat-tempat untuk tes HIV dan konseling, dukungan untuk anak jalanan dan pengentasan prostitusi anak, integrasi program pencegahan dengan program pengobatan, perawatan, dan dukungan untuk ODHA

Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dengan pemberian obat ARV.

Terapi pada HIV/AIDS (Endah Istiqomah : 2009)

Medik :1. Pengendalian Infeksi Opurtunistik

Tidakan pengendalian infeksi yang aman untuk mencegah kontaminasi bakteri dan komplikasi penyebab sepsis harus dipertahankan bagi pasien dilingkungan perawatan kritis.

2. Terapi AZT (Azidotimidin)obat ini menghambat replikasi antiviral Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan menghambat enzim pembalik traskriptase.

3. Terapi Antiviral Barumeningkatkan aktivitas system imun dengan menghambat replikasi virus / memutuskan rantai reproduksi virus pada prosesnya

4. Vaksin dan Rekonstruksi VirusUpaya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen

Lanjutan...Diet1. Tujuan Umum Diet Penyakit HIV/AIDS adalah:

• Memberikan intervensi gizi secara cepat dengan mempertimbangkan seluruh aspek dukungan gizi pada semua tahap dini penyakit infeksi HIV.

• Mencapai dan mempertahankan berat badan secara komposisi tubuh yang diharapkan, terutama jaringan otot (Lean Body Mass).

• Memenuhi kebutuhan energy dan semua zat gizi.• mendorong perilaku sehat dalam menerapkan diet, olahraga dan

relaksasi.2 tujuan Khusus

Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual dan muntah. Meningkatkan kemampuan untuk memusatkan perhatian Mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Mencegah penurunan berat badan yang berlebihan (terutama

jaringan otot). Memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan

Mitos Seputar HIVMitos 1 : Anda bisa terinfeksi HIV bila menghabiskan banyak waktu dengan penderita“Penelitian telah menunjukkan bahwa penyakit ini bahkan tidak akan menular melalui sentuhan, air mata, keringat, ataupun air liur. Jadi apabila Anda menghabiskan banyak waktu dengan penderita, maka Anda tidak mungkin akan tertular penyakit ini”

Mitos 2 : Penyakit HIV AIDS adalah akhir dari segalanya“Meskipun hingga saat ini dunia kesehatan belum menemukan obat yang manjur untuk mengobati penyakit ini, namun bukan berarti bahwa apabila Anda tertular penyakit ini maka itu adalah akhir dari segalanya. Seseorang yang telah terinfeksi HIV AIDS tetap dapat menjalankan kehidupannya dengan baik dan bermanfaat untuk orang lain”

Mitos 3 : Nyamuk membantu penularan HIV AIDS“Gigitan nyamuk dipercaya mampu menyebarkan virus ini. Namun hingga saat ini, belum ada penelitian yang dapat membuktikan mitos ini.”

Mitos 4 : HIV AIDS tidak akan menular melalui seks oral“Jika Anda melakukan seks oral dengan orang yang telah menderita penyakit ini, maka Anda tetap bisa terinfeksi virus ini. Oleh karena itu dianjurkan bagi Anda untuk selalu menggunakan kondom bahkan juga saat melakukan seks oral “

Asuhan Keperawatan pada HIV/AIDS

- Pengkajian

Identitas Klien Nama : Umur : No.RM : Jenis Kelamin: Suku/Bangsa : Agama : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat : Diagnosa :

Keluhan utamaBiasanya pasien mengeluh BB menurun drastis dalam waktu yang singkat disertai dengan diare kronis yang berlangsung lama.

Riwayat Penyakit SekarangBiasanya pasien HIV AIDS kehilangan BB, diare, demam berkepanjangan dan terjadi penurunan kesadaran.

Riwayat Penyakit DahuluKaji apakah klien pernah menerima transfusi darah, menderita penyakit seksual

Riwayat Kesehatan KeluargaKaji apakah keluarga klien menderita penyakit yang sama atau tidak

Pola persepsi dan manajemen kesehatanBiasanya pasien yang menderita HIV/AIDS tidak menyadari penyakitnya, hal ini dikarenakan tanda dan gejala dari penyakit ini tidak tampak secara spesifik dan baru akan berdampak setelah bertahun-tahun.

Pola nutrisi dan metabolikBiasanya pasien dengan HIV/AIDS akan mengalami penurunan BB yang cukup drastis dalam waktu yang relatif singkat.

Pola eliminasiBiasanya pada pola eliminasi pasien tidak mengalami gangguan.

Pola istirahat dan tidurBeberapa gejala seperti demam, keringat pada malam hari yang berulang dapat menyebabkan pasien kesulitan dalam istirahat dan tidurnya. Selain itu juga didukung oleh perasaan cemas dan depresi pasien terkait penyakitnya.

Pola hubungan dan peranSebagian besar orang dengan HIV/AIDS akan menarik diri dari pergaulan di masyarakat lingkungannya, begitupun sebaliknya ada beberapa yang memang dikucilkan di masyarakat.

Pola aktifitas dan latihanAda beberapa orang tidak dapat melakukan aktifitasnya seperti bekerja. Hal ini disebabkan mereka yang menarik diri dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan kerja, depresi terkait penyakit dll.

Pola persepsi dan kognitifBiasanya kognitif pasien tidak terganggu hanya saja mereka bisa mengalami halusinasi dan delusi.

Pola konsep diriPasien biasanya mengalami kecemasan bahkan depresi terkait dengan penyakit yang dideritanya.

Pola reproduksi dan seksualitasPasien jelas terganggu dalam melakukan hubungan seksual karena penyebab utama penularan penyakitnya adalah melalui hubungan seksual.

Pola koping dan toleransi stressPasien biasanya akan mengalami cemas, gelisah dan depresi karena penyakit yang dideritanya.

Pola nilai dan keyakinanPola nilai dan keyakinan pasien tidak terganggu karena mereka tetap bisa melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.

Pemeriksaan Fisik dan PenunjangPemeriksaan fisik: Keadaan  umum tampak sakit sedang, berat Kulit terdapat rush, steven jhonson Mata merah, icterik, gangguan penglihatan Leher: pembesaran KGB Telinga dan hidung; sinusitis berdengung Rongga mulut: candidiasis Neurologis :gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo,

ketidakseimbangan , kaku kuduk, kejang, paraplegia. Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan

ADL. Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi, edem perifer,

dizziness. Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis,  SOB, menggunakan otot 

Bantu pernapasan, batuk produktif atau non produktif. GI : intake makan dan minum menurun, mual, muntah, BB menurun,

diare, inkontinensia, perut kram, hepatosplenomegali, kuning. Gu : lesi atau eksudat pada genital, Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie

positif.

Pemeriksaan penunjang

Hitung limfosit CD4 Mantouk test Test elisa

Diagnosa 1. Diagnosa :Resiko tinggi infeksi b.d

kekebalan yang diperoleh tidah memadai, pertahanan primer yang tidak memadai

NOC : - Status Imun- - Kontrol Resiko- - Kontrol infeksi : Proses Infeksi

NIC : -perlindungan infeksi- Pengawasan- Peningkatan sistem dukungan

2. Diagnosa : Isolasi sosial b.d penyakit, kesedihan yang mempengaruhi, berusaha untuk menyendiri.

NOC : - Keterlibatan Sosial- Dukungan Sosial- Mempercayai bantuan orang lain

NIC : - konsekuensi kecanduan Substansikeparahan perubahan status kesehatan dan fungsi sosial akibat kecanduan zat

- Kehadiran- Konseling- Terapi rekreasi

3. Diagnosa : Ketidak seimbangan Nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia dan diare yang kronik

NOC : - Status Nutrisi- Asupan makanan dan cairan- Asupan nutrisi

NIC :- Konseling gizi- Manajemen Cairan/Elektrolit- Terapi Nutrisi

Pencegahan HIV/AIDS

Cara Mengurangi Resiko Tertular HIV

1. Hindari Kontak dengan darah yang terinfeksi HIV2. Hati-hati dengan jarum suntik dan peralatan bedah

obat infus, jarum suntik, dan peralatan tato dapat menjadi sumber infeksi HIV

3. Gunakan kondom Cara lain untuk penularan HIV adalah melalui kontak seksual tidak terlindungi

4. Hindari seks bebas HIV dan AIDS serta untuk orang dengan banyak pasangan seksual

5. Dari ibu yang positif dapat menularkan kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat pesalinan atau pun pada masa menyusui. Konsumsi ARV secara teratur oleh ibu hamil yang telah terinfeksi ditemukan dapat mengurangi kemungkinan tertularnya bayi

Tes HIV

Tes HIV adalah suatu tes darah yang digunakan untuk memastikan apakah seseorang sudah positif terinfeksi HIV atau tidak

Tes HIV harus bersifat : Sukarela : artinya bahwa seseorang yang akan

melakukan tes HIV haruslah berdasarkan atas kesadarannya sendiri, bukan atas paksaan / tekanan orang lain

Rahasia : artinya, apa pun hasil tes ini nantinya (baik positif maupun negatif) hasilnya hanya boleh di beritahu langsung kepada orang yang bersangkutan

untuk orang yang akan melakukan tes harus disediakan jasa konseling, yaitu :

Konseling pre-test : yaitu konseling yang dilakukan sebelum darah seseorang yang menjalani tes itu diambil membantu seseorang untuk mengetahui risiko, konseling pre-test juga bermanfaat untuk meyakinkan orang terhadap keputusan untuk melakukan tes atau tidak, serta mempersiapkan dirinya bila hasilnya nanti positif.

Konseling post-test : yaitu konseling yang harus diberikan setelah hasil tes diketahui, baik hasilnya positif mau pun negatif

untuk membantu mereka yang hasilnya HIV positif agar dapat mengethui cara menghidnari penularan pada orang lain

serta untuk bisa mengatasinya dan menjalin hidup secara positif

Hal yang perlu diperhatikan jika HIV

1. Vaksin

Vaksin HIV adalah vaksin hipotesis HIV, penyebab AIDS. vaksin yang efektif dan aman untuk mencegah penyakit mematikan tersebut.

o Vaksin yang dipakai adalah ALVAC dari Sanofi Pasteur, sebuah divisi vaksin dari industri farmasi Sanofi-Aventis, dan AIDSVAX, yang dibuat oleh VaxGen Inc

o Vaksin baru diberi nama RV 144. RV 144, nama vaksin HIV baru ini, merupakan kombinasi dari Alvac HIV dan Aidsvax

o Vaksin lain Aidsvax,

2. Topical Mikrobisida Mikrobisida adalah produk yang dikembangkan untuk mencegah atau

mengurangi penularan HIV atau infeksi menular seksual lainnya (IMS) bila digunakan dalam vagina atau dubur.

mikrobisida akan kentara, cepat bertindak melawan HIV dan berbagai patogen menular seksual lainnya, murah, aman untuk digunakan setidaknya satu sampai dua kali sehari, dan mudah untuk menyimpan

mikrobisida topikal dapat mencegah penularan HIV dengan : Membunuh atau menonaktifkan patogen Memperkuat pertahanan normal tubuh Memblokir lampiran HIV pada sel rentan Mencegah infeksi dari menyebar ke sel-sel lain

3. PrPP HIV (Pre-eksposure Pro Philasis HIV) adalah metode baru pencegahan HIV di mana orang-orang yang tidak terkena HIV mengkonsumsi pil setiap hari untuk mengurangi risiko terinfeksi. PrPP telah terbukti mengurangi risiko infeksi HIV dalam empat uji klinis sementara dua percobaan tidak menunjukkan manfaat perlindungan.

Thank youuu ....