Post on 10-Dec-2020
i
Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada
Siswa di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SERLYNA FEBRIYANTI
NIM. 1113015000094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
i
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada
Siswa di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Serlyna Febriyanti
NIM: 1113015000094
Mengesahkan:
Dosen Pembimbing I
Dr. H. Nurochim, M. M.
NIP. 19590715 198403 1 003
Dosen Pembimbing II
Tri Harjawati, S. Pd, M. Si.
NIDN. 20141118001
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
i
ABSTRAK
Serlyna Febriyanti, 1130150000094, Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan
Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang
SKRIPSI, Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pembelajaran
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa di SMK Al-Mu’in
Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan instrumen angket, kemudian di analisis secara deskriptif ditambah
dengan angket wawancara pada siswa untuk menganalisis penelitian ini. Adapun
sampel yang diambil menggunakan karakteristik tertentu yaitu siswa kelas XII di
SMK AL-Mu’in Kota Tangerang. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan
terdapat pengaruh antara pembelajaran kewirausahaan dengan minat
berwirausaha, yang ditunjukan dengan melalui persamaan regresi linear sederhana
Y=67.538+0,057 X dan membandingkan t hitung dan t tabel, t hitung sebesar
0,466 sedangkan t tabel 1,66571, maka nilai t hitung < t tabel, yang artinya Ho
diterima, dan melalui uji koefisien determinasi (r2y.1) sebesar 0,03. Hal ini
bermakna bahwa pengaruh pembelajaran kewirausahaan (X) dan minat
berwirausaha (Y) adalah sebesar 3% sedangkan 97% disebabkan oleh faktor lain.
Kenyataan ini menggambarkan bahwa minat berwirausha dipengaruhi
pembelajaran kewirausahaan yang menjadi salah satu mata pelajaran di Sekollah
Menengah Kejuruan.
Kata Kunci: Pembelajaran Kewirausahaan, Minat, Wirausaha.
ii
ABSTRACT
Serlyna Febriyanti, 1130150000094, The Effect of Entrepreneurship Learning on
Entrepreneurial Interest in Students at Al-Mu'in Vocational School in Tangerang
City SKRIPSI, Jakarta: Department of Social Sciences Education, Faculty of
Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2020.
This study aims to determine how much influence the Entrepreneurship Learning
Against Entrepreneurial Interest in Students at Al-Mu’in Vocational School in
Tangerang. This study uses a quantitative method using a questionnaire
instrument, then analyzed descriptively coupled with an interview questionnaire
to students to analyze this research. As for the samples taken using certain
characteristics, namely class XII students at SMK AL-Mu’in Tangerang City.
Based on the results of the analysis conducted there is an influence between
learning entrepreneurship with entrepreneurial interest, which is indicated by
through a simple linear regression equation Y = 67,538 + 0.057 X and
comparing t arithmetic and t table, t arithmetic of 0.466 while t table 1.66571,
then the value of t count <t table, which means that Ho is accepted, and through
the coefficient of determination test (r2y.1) of 0.03. This means that the effect of
entrepreneurial learning (X) and entrepreneurial interest (Y) is 3% while 97% is
caused by other factors. This fact illustrates that the interest in entrepreneurship
is influenced by entrepreneurial learning which is one of the subjects in the
Vocational Secondary School.
Keywords: Entrepreneurship Learning, Interest, Entrepreneurship.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. Atas
limpahan nikmat dan berkah yang telah diberikan serta kasih sayang-Nya, sehingga
peneliti bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembeajaran
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa di SMK AL-Mu’in
Kota Tangerang’’ pada waktu yang tepat. Shalawat serta salam selalu tecurahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad saw. yang telah membawa cahaya Islam kepada
ummatnya dari zaman jahiliyah sampai ke jalan yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini mengalami
banyak kesulitan yang dihadapi. Dengan pertolongan dan atas izin Allah SWT serta
berbagai pihak yang telah membantu penulis melewati masa-masa sulit sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, peneliti ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam
penyusunan skripsi ini, antara lain:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islan Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pedidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
5. Bapak Syaripulloh, M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan dalam hal akademik agar selalu mendapatkan hasil
akademik yang memuaskan selama perkuliahan.
6. Bapak Dr. H. Nurochim, MM., selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing penelit dalam menyelesaikan skripsi
ini.
7. Ibu Tri Harjawati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan, arahan, dan banyak meluangkan waktunya untuk membimbing
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiah dan Kejuruan Universitas Islam Negeri
Sayrif Hidayatullah Jakarta, khususnya Pada Jurusan Pendidikan Ilmu
pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu pengetahuan sosial yang tak
terhingga banyaknya dan sangat bermanfaat bagi penulis.
9. Siswa-siswi Kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan Al-Mu’in Kota Tangerang
yang antusias dan bersedia dalam mengisi kuesioner pada penelitian ini.
10. Teristimewa utuk kedua orang tuaku, Bapak Maknun Muhtalib dan Ibu Narsiti
yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang yang begitu tulus dan
ikhlas, mendoakan setiap langkahku, memberikan semangat, nasihat, motibvasi,
dan dukungan baik secara moril dan materiel yang luar biasa hebat, dan selalu
menjadi inspirasi serta panutan penulis slama menempuh pendidikan dan
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Ridho Allah selalu menyertai kalian.
11. Terima kasih kepada Pakde dan Bukdeku Bapak H. Kasam dan Ibu Hj. Titin
Supriyatin yang berperan serta dalam membesarkanku dengan penuh kasih
sayang. Semoga Allah selalu melindungi kalian dalam keadaan apapun.
12. Terima kasih pada saudara sepupuku Deyan Oliveira, Evi Apriyani, Tasrini
Deasy Handayani, dan Gita Mustoviani yang selalu memberikan semangat
selama mengerjakan skripsi.
v
13. Terima kasih kepada Elysa dan Miftahul Khoiroh yang senantiasa membantu,
memberikan saran, mendengar keluh kesah, serta memberikan motivasi kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Kepada murobbiyah, teman-teman di lingkaan mentoring, dan binaan-binaanku
tersayang (SMK Al-Mu’in Kota Tangerang), yang saya cintai karena Allah dan
terima kasih atas segala cerita dan cinta, semnagta serta doa yang kalian berikan
yang sangat berarti bagi peneliti.
15. Keluarga Besar UKM LDK Syahid, terutama teman-teman Forum Angkatan
Al-Anfal 2013 dan teman-teman seperjuangan di LDK Syahid FITK yang telah
membersamai dalam perjuangan yang luar biasa dan memberikan banyak
pelajaran.
16. Terima kasih kepada sahabat Srikandiku (Yani, Habibah, El, Bina, Rina, Dian,
Sifa, dan Putri) yang menguatkan dan mengajarkan persaudaraan serta mengisi
hari-hariku dalam berjuang bersama-sama di LDK SYAHID.
17. Seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS angkatan tahun 2013, khususnya
Konsentrasi Ekonomi, banyak cerita dan pengalaman luar biasa yang dilalui
selama masa perkuliahan.
18. Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu serta
mendoakan dalam proses penyusunan skripsi yang tidak bisa peneliti sebutkan
satu persatu.
Demikian ucapan terima kasih yang saya sampaikan kepada pihak-pihak yang
sekiranya membantudalam penulisan skripsi ini. Semoga segala kebaikan yang telah
diberikan mendapat pahala dari Allah Swt. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
pembaca penulis terima dengan senang hati, demi kesempurnaan penulis selanjutnya.
Semoga skripsi bisa memberikan manfaat agi orang lain. Aamiin.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
vi
Tangerang, 26 Februari 2020
Peneliti
Serlyna Febriyanti
vii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 7
D. Rumusan Masalah .................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 10
A. Deskripsi Teoritik .................................................................................... 10
1. Definisi Pembelajaran Kewirausahaan .............................................. 10
2. Minat .................................................................................................. 13
3. Wirausaha ............................................................................................ 14
4. Minat Berwirausaha ............................................................................ 18
5. Faktor-Faktor Yang Mendorong Minat Berwirausaha ........................ 19
6. Karakteristik Wirausaha ...................................................................... 20
viii
7. Siswa .................................................................................................. 24
B. Penelitian Yang Relevan .......................................................................... 24
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 28
D. Hipotesis .................................................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 31
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 31
B. Metodologi Penelitian ............................................................................... 32
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 34
D. Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian............................................. 35
E. Sumber Data .............................................................................................. 39
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 39
G. Instrumen Penelitian ................................................................................. 41
H. Langkah-langkah Pengolahan Data .......................................................... 42
I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 49
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 49
B. Data Penelitian .......................................................................................... 53
C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ......................... 54
1. Uji Coba Instrumen ............................................................................ 54
a. Uji Validitas .................................................................................. 54
b. Uji Rebilitas ................................................................................. 56
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 57
a. Uji Normalitas ............................................................................... 57
b. Uji Linearitas ................................................................................. 59
c. Uji Homogenitas ........................................................................... 60
3. Uji Hipotesis ...................................................................................... 60
a. Uji Koefisien Determinasi............................................................. 61
ix
b. Analisis Regresi Sederhana (Uji T)............................................... 61
D. Pembahasan Akhir .................................................................................... 63
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 67
A. Kesimpulan ............................................................................................... 67
B. Implikasi .................................................................................................... 67
C. Saran ......................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 26
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................................... 32
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian .................................................................. 33
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian .................................................................... 35
Tabel 3.4 Defenisi Operasional ............................................................................ 38
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .............................................................. 41
Tabel 3.6 Instrumen Wawancara .......................................................................... 42
Tabel 3.7 Dokumen Penelitian ............................................................................. 42
Tabel 3.8 Alternatif Jawaban & Skoring Jawaban Angket .................................. 43
Tabel 4.1 Karakteristik Berdasarkan Usia ........................................................... 51
Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................. 53
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Pembelajaran Kewiraushaan (X) ........................... 54
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Minat Berwirausaha (Y) ........................................ 56
Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas .............................................................................. 57
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data .................................................................... 57
Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas ............................................................................... 60
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas .......................................................................... 60
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 61
Tabel 4.10 Analisis Regresi Sederhana ................................................................ 62
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 29
Gambar 3.1 Peta Lokasi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang ................................... 31
Gambar 3.2 Variabel Penelitian ........................................................................... 37
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................... 52
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................ 53
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Angket Wawancara
Lampiran 3 Uji Coba Validitas Variabel Pembelajaran Kewirausahaan X
Lampiran 4 Uji Coba Validitas Variabel Minat Berwirausaha Y
Lampiran 5 Data Hasil Uji Coba Validitas Variabel Pembelajaran Kewirausahaan
X menggunakan SPPS
Lampiran 6 Data Hasil Uji Coba Variabel Minat Berwirausaha Y Menggunakan
SPPS
Lampiran 7 Uji Instrumen Variabel Pembelajaran Kewirausahaan X
Lampiran 8 Variabel Minat Berwirausaha Y
Lampiran 9 Hasil Uji Reabilitas Pembelajaran Kewirausahaan (X) dan Hasil Uji
Reabilitas Minat Berwirausaha (Y) menggunakan SPSS
Lampiran 10 Uji Normalistas Data Menggunakan SPSS
Lampran 11 Probability Sampling dan Uji Linearitas Menggunakan SPSS
Lampiran 12 Uji Homogenitas, Uji Koefisiensi Determinasi, dan Uji (T)
Menggunakan SPSS
Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 14 Uji Refrensi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam serta
sumber daya manusianya jika dibandingkan dengan negara asia lainnya seperti
Malaysia, Singapura, dan Thailand. Potensi kekayaan alam Indonesia mampu
menyokong masyarakatnya kepada negara yang memiliki tingkat perekonomian
yang lebih baik, bahkan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi sebuah negara
maju di tingkat asia. Jika kita lihat prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia
memang terlihat sangat menjanjikan, jika kita mampu mengembangkan
perekonomian Indonesia pada profesi menjadi seorang wirausaha.
Namun publikasi dari Bank Indonesia bulan November 2014, menyatakan
bahwa perkembangan wirausaha di Indonesia masih sangat terbatas. Hal ini
berdasarkan tiga hal yaitu populasi wirausaha, kesehatan wirausaha dan ranking
dalam negara G20.1 Sebab jumlah populasi wirausaha di Indonesia hanya 1,65%
per tahun dari jumlah penduduknya. Dan Indonesia lebih sedikit populasi
wirausahanya jika dibandingkan dengan Malaysia, Singapore, dan Thailand yang
jumlah pertumbuhan wirausahanya tiap tahun bertambah 4% dari jumlah
penduduk.
Keterangan dari informasi di atas menurut Jahja Setiaadmadja yang
merupakan Presiden Bank Central Asia (BCA), ada dua akar permasalahan yang
menyebabkan wirausaha belum dapat berkembang dengan baik di Indonesia. Hal
1Amir Syahoke, Akar Masalah Penghambat Wira Usaha, 2016,
(https://www.kompasiana.com). Dipublikasikan pada 20 Januari 2016
G20 adalah singkatan dari “Group of Twenty” atau “Kelompok 20” yang mewakili dua per
tiga populasi, memproduksi 85% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, dan menguasai 75%
perdagangan dunia. Awalnya G20 hanya dihadiri oleh Menteri dan Gubernur bank sentral untuk
mengamati krisis finansial Asia.”
2
tersebut disampaikannya pada sebuah acara Talk Show di Cafe BCA yang
mengusung tema “Potensi dan Tantangan Generasi Muda sebagai Pelaku Usaha”.
Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2016 silam.2
Informasi yang lain didapat dari berita harian Kompas.com pada tahun 2018
setelah berbincang dengan anggota HIPMI se-Indonesia di Istana Merdeka,
Jakarta, Kamis 4 Mei 2018 Presiden Indonesia mengatakan, rata-rata 14%
penduduk negara maju merupakan enterpreneur.3 Namun di Indonesia sendiri
pertumbuhan enterpreneur pada tahun 2018 masih pada angka 3,1%. Artinya
Indonesia memerlukan pertumbuhan yang cepat agar sumber daya manusia di
Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam bidang wirausaha.
Dua akar permasalahan akan hal ini adalah kurang diminatinya menjadi
seorang wirausaha adalah masalah yang pertama, kebanyakan dari sebagian besar
masyarakat Indonesia masih belum mengakui dan memberikan pengakuan serta
penghargaan untuk profesi wirausaha, karena banyak masyarakat yang
berasumsi bahwa profesi yang lebih menjanjikan untuk masa depan adalah
menjadi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil), Dokter, Insiyur, Arsitek, dan
beberapa profesi lainnya. Permasalahan kedua adalah adanya kebudayaan
kekeluargaan4 yang kurang tepat untuk diterapkan dalam prinsip seorang
wirausaha, sebab jika ada seorang wirausaha yang sukses dalam karirnya maka
akan menjadi tumpuan dalam keluarganya.
Menurut Undang-undang Kewirausahaan Nasional Pasal 1 ayat 1, wirausaha
adalah Warga Negara Indonesia yang memiliki kemampuan dalam mengenali
dan mengelola diri serta berbagai peluang maupun sumber daya sekitarnya secara
kreatif untuk menciptakan nilai tambah bagi dirinya secara berkelanjutan.5
2 Ibid., 3 Ibid., 4 Ibid., 5 Ibid.,
3
Dalam sebuah pertemuan yang diberitakan oleh liputan6.com pada Rabu, 6 Juli
2018 di Gedung DPR-MPR, Jakarta. Bahlil Lahadalia selaku Ketua Umum
Badan Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), mendorong
percepatan mengenai pembahasan Rancangan Undang-Undang kewirausahaan
nasional (RUU Kewirausahaan). Bahlil menjelaskan ketimpangan penguasaan
lahan menjadi masalah sosial yang serius bagi negara. Selama ini sebanyak
50,3% penguasaan aset dan kekayaan negara masih dikuasai oleh masyarakat
kaya, sedangakan pertumbuahan wirausaha di Indonesia hanya 1,8% dari jumlah
penduduknya. Oleh karenanya dengan adanya percepatan pembahasan RUU
Kewirausahaan, yakni pertama mendorong percepatan pertumbuhan wirausaha
nasional terutama wirausaha muda Indonesia. Kedua dapat menaikkan kelas
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi pelaku pasar.
Peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan tingkat pertumbuhan
ekonomi di Indonesia yang masih belum stabil sampai dengan saat ini sangatlah
penting, apalagi jika kita berkaca pada kesuksesan negara maju yang ada di
Eropa hampir seluruh tingkat perguruan tingginya mendapatkan materi mengenai
enterpreneurship atau kewirausahaan. Di Indonesia, semangat untuk
menanamkan jiwa kewirausahaan di perguruan tinggi masih terus ditingkatkan
tentunya dengan berbagai macam strategi dan metode agar mampu membuat
mahasiswa tertarik untuk berwirausaha. Salah satunya adalah dengan
mengadakan pendirian pusat kewirausahaan kampus. Sayangnya lebih dari 2.679
perguruan tinggi swasta dan 82 perguruan tinggi negeri di Indonesia hanya
sebagian kecil saja yang peduli dengan pentingnya kewirausahaan di kampus.
Untuk mewujudkan akademisi yang turut concern (perhatian) dalam
menangani kewirausahaan tingkat perguruan tinggi sebaiknya ada gagasan yang
mungkin sederhana namun bukan sesuatu yang baru, untuk dicoba
diimplementasikan oleh perguruan tinggi guna menumbuhkan minat mahasiswa
dalam berwirausaha seperti menyusun kurikulum dalam pembelajaran dan
4
pelatihan kewirausahaan, perguruan tinggi harus dengan baik mendesign mata
kuliah/materi kewirausahaan untuk mahasiswanya. Namun hal yang perlu
diperhatikan oleh perguruan tinggi dalam kurikulum adalah tidak/kurangnya
mengikutsertakan mahasiswa dan praktisi/pelaku usaha serta motivator
kewirausahaan di dalam team, sehingga mata kuliah/materi yang diberikan
menjadi kurang berkualitas.
Kewirausahaan sendiri dapat dibentuk melalui suatu lembaga pendidikan
formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi
menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan.6
Kewirausahaan akan muncul apabila seorang individu berani mengembangkan
usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi,
aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan dengan penciptaan
organisasi usaha.7
Menurut Carol Noore proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi.
Inovasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari pribadi
maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan
lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas,
keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembang
menjadi wirausaha yang besar.8
Bygrave mengemukakan bahwa proses kewirausahaan didasarkan pada
urutan langkah sebagai berikut: 1) Diawali dengan adanya innovation. Beberapa
faktor personal yang mendorong inovasi adalah berupa keinginan berprestasi.9 2)
Triggering Event, adanya beberapa faktor personal yang mendorong atau
6 Muh. Saleh Malawat. Kewirausahaan Pendidikan, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), h.
8 7 Ibid. 8 http://adesyams.blogspot.com/2009/06/proses-kewirausahaan.html?=1, (Diunduh dan
dipostkan pada 31 Desember 2019) 9 Yuyun Sunarya, Kartib Bayu. Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausaha Sukses
(Jakarta: Kencana Prenaada Media Group, 2010). h. 47- 48
5
memicu seseorang untuk berusaha misalnya ketidakpuasan, tidak ada pekerjaan
lain, dorongan usia, berani menanggung resiko, serta komitmen dan minat yang
tinggi terhadap bisnis.10
Kewirausahaan saat ini merambah ke dunia pendidikan tidak hanya di
Perguruan Tinggi saja namun materi kewirausahaan juga merambah di sekolah-
sekolah, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Menurut
harian kompas yang dipublikasikan pada 11 Desember 2018 mengabarkan
jumlah pengangguran di Indonesia berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS)
per Februari 2018 jumlah 6,87 juta penduduk atau 5,13% dari 193,5 juta
penduduk usia kerja. Dari jumlah ini tamatan SMK menyumbang angka tertinggi
sebesar 8,92% atau sekitar 612.804 orang.11
Hal tersebut sangat menarik untuk
dibahas karena jargon dari SMK sendiri adalah “Lulus, Siap Kerja!”, tetapi fakta
di lapangan tidak demikian menunjukkan hal yang ironis bagi lulusan SMK. Hal
tersebut sangat bertolak belakang dengan rencana awal yang menjadikan SMK
sebagai lulusan yang bisa diserap di dunia usaha.
Akar permasalahan mengenai hal tersebut adalah secara gambaran besarnya,
lulusan SMK tidak sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga menyebabkan
lulusannya tidak terserap.12
Jika ditelaah dari masalah tersebut pendapat dari
Menteri Bambang menilai ada beberapa hal yang salah dari SMK di Indonesia.
Pertama kurikulum yang teramat sulit dirubah sehingga mengakibatkan saat
tantangan atau kebutuhan zaman berubah, kurikulum di SMK tidak berubah.13
Dan yang kedua banyak SMK di Indonesia milik swasta. Yayasan pengelola di
SMK tidak punya kapasitas untuk pengembangan guru, apalagi pengembangan
10 Ibid. 11 https://www/kompasiana.com/alchemist/5c0f7677ffb31127315f5/menuju-smk-siap-kerja-
siap-berwirausaha, (diunduh dan dipostkan pada 31 Juli 2019)
12 https://www/kompasiana.com/read/2019/01/15/060600226/lulusan-smk-banyak-yang-
menganggur-apa-salah-kita?page=all (diunduh dan dipostkan pada 31 Juli 2019) 13 Ibid.
6
kurikulum yang melibatkan perusahaan. Akibatnya SMK lebih banyak mencetak
lulusan, bukan mencetak tenaga kerja. Yang ketiga adalah persoalan guru
produktif atau guru ahli sesuai bidang kejuruan di SMK.14
Dan perlu diketahui
bahwa pertumbuhan SMK di Indonesia makin berkembang pesat.
Dari permasalahan mengenai SMK di atas dikeluarkan instruksi presiden
(Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing Sumber Daya Manusia
(SDM) Indonesia terutama lulusan SMK.15
Para siswa di SMK dibekali ilmu
kewirausahaan melalui Mata Pelajaran Kewirausahaan atau dengan nama lain
Produk Kreatif, di mana siswa diberi bekal secara materi di kelas ataupun
mengadakan praktik menjadi seorang wirausaha, guna mempersiapkan siswa
untuk menjadi seorang wirausahawan setelah menyelesaikan pendidikan di
bangku sekolah.
Pengalaman yang didapat siswa dari mata pelajaran kewirausahaan ini
memberikan manfaat dan menumbuhkan minta siswa untuk mengembangkannya
dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab tujuan
utama mata pelajaran kewirausahaan adalah untuk memahami potensi siswa dan
untuk terus mengembangkan diri. Selain itu, guru kewirausahaan pun memiliki
peran yang sangat penting dalam hal ini, yakni mendorong ketertarikan siswa
untuk menjadikannya mampu bersaing dalam dunia usaha ke depannya.
Setelah peneliti melakukan observasi di SMK Al-Mu’in dengan beberapa
siswa-siswi SMK Al-Mu’in (Mellani, Lisa dan Rizkiah) banyak dari siswa SMK
Al-Mu’in yang berpersepsi bahwa keinginan mereka setelah lulus sekolah
14 Ibid. 15 https://www/kompasiana.com/sagustiono/5ad02a07caf7db3e946417e2/perlu-langkah-
nyata-yang-effektif-menindaklanjuti-inpres-no-9-tahun-2016 (dipostkan pada 31 Juli 2019)
7
langsung kerja bukan berwirausaha,16
karena memang tujuan utama masuk ke
SMK adalah diharapkan setelah lulus langsung bekerja.
Kemudian peneliti mengkaji kembali dengan mewawancarai beberapa siswa
yang lain (Iqfan Bayu, M. Zaluansyah, Dewi Wulansari, Alliana, dan Indri) yang
menemui titik kesimpulan, yaitu gaya mengajar guru mata pelajaraan
kewirausahaan di SMK Al-Mu’in kurang memotivasi siswa untuk tertarik
menjadi seorang wirausaha setalah lulus dari SMK Al-Mu’in.
Maka berdasarkan beberapa uraian tersebut, penelitian ini akan menganalisis
pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada siswa
di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dengan menggabungkan variabel pada
penelitian sebelumnya, yaitu: pembelajaran kewirausahaan, minat dan
wirausaha.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini berjudul: “PENGARUH
PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT
BERWIRAUSAHA PADA SISWA DI SMK AL-MU’IN KOTA
TANGERANG”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang identifikasi masalah yang berkaitan dengan
pembahasan di atas adalah:
1. Wirausaha belum dapat berkembang dengan baik di Indonesia.
2. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum mengakui dan
memberikan penghargaan untuk profesi wirausaha.
3. Adanya kebudayaan kekeluargaan yang kurang tepat untuk diterapkan
dalam prinsip seorang wirausaha.
16 Hasil wawancara dengan Mellani, Rizkiah dan Lisayani, Wawancara, (Tangerang: 5
September 2019 di Lapangan SMK Al-Mu’in, pukul. 17.00)
8
4. Ketimpangan penguasaan lahan menjadi masalah sosial yang serius bagi
negara.
5. Tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih belum stabil.
6. Lulusan SMK yang tidak sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
7. Persepsi siswa SMK yang lulus siap kerja, bukan berwirausaha.
8. Mata pelajaran kewirausahaan kurang menarik minat siswa dalam
berwirausaha.
C. Batasan Masalah
Mengingat permasalahan yang ada sangat luas, maka dalam penelitian ini
peneliti membatasi masalah mengenai banyaknya persepsi siswa SMK yang lulus
siap menjadi pekerja, bukan berwirausaha.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti
membahas pokok permasalahannya yaitu: seberapa besar pengaruh pembelajaran
kewirausahaan terhadap minat siswa SMK Al-Mu’in dalam berwirausaha ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian dari pembahasan ini
adalah: Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran
kewirausahaan terhadap minat siswa SMK Al-Mu’in dalam berwirausaha.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk beberapa pihak,
diantaranya yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam ilmu
pengetahuan dan menjadi rujukan dalam penelitian selanjutnya khususnya
9
masalah yang terkait dengan minat berwirausaha pada siswa dalam materi
kewirausahaan di sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menambah ilmu
pengetahuan secara luas.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk siswa terkait dengan
informasi tentang minat berwirausaha pada siswa, dan dapat memberikan
masukan terkait dengan mengembangkan diri dan potensi diri.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk sekolah guna
mengembangkan inovasi dan kreativitas sekolah sebagai wadah untuk
mengembangkan potensi siswa dalam menyalurkan ilmu yang sudah
didapatkan di sekolah.
d. Bagi Peneliti Berikutnya
Dapat dijadikan bahan pertimbangan serta dapat dikembangkan dalam
peneliatian lebih lanjut.
10
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Definisi Pembelajaran Kewirausahaan
a. Belajar
Menurut Sudjana teori belajar menjelaskan bagaimana seorang
individu dapat belajar dengan baik dan mengapa terjadi perubahan
tingkah laku menusia mulai belajar, tetapi tidak menjelaskan
bagaimana teknik dan cara membantu siswa mencapai tujuan
pendidikan berdasakan kaidai-kaidah yang terdapat dalam teori
belajar.17
Menurut Gagne belajar dapat didefinisikan sebagai sebagai suatu
proses di mana susatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu
dalam satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa,
serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.18
Adapun belajar menurut W.S. Winkel adalah suatu aktivitas
mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan
lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang relatif
konstan dan berbekas.19
Apabila ditarik kesimpulan dari pendapat tokoh di atas belajar
adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada diri siswa yang terjadi
17 Hasanah, Arina Restian, dkk. Belajar & Pembelajaran, (Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang, 2018), h. 26 18 Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Paramedia
Group, 2013), h. 1 19 Ibid., h. 4
11
perubahan tingkah laku dan mengahasilkan sebuah pengetahuan,
pemahaman, dan keterampilan. Selain itu, proses perubahan tingkah
laku ini terjadi tidak hanya dari aspek pengatahun dan keterampilan
saja tapi pada sikap mental yang ada pada diri siswa atau individu
tersebut.
b. Pembelajaran
Menurut Eman Suherman dalam penelitian Ahmad Fauzan
Yuliarto mengatakan pembelajaran membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan
keberhasilan utama pendidikan. Pembelajaran merupakan proses
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sbagai
pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peseerta didik.
Pembelajaran 20
c. Kewirausahaan
Menurut Hisrich & Peter kewirausahaan merupakan proses
menciptakan sesuatu yang baru dan mengambil segala resiko dan
imbalannya.21
Sedangankan menurut Geoffrey G. Meredith
mengatakakan bahwa para wirausaha adalah orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan
yang sukses.22
Disimpulkan bahwa kewirausahan kesuksesan seseorang dalam
mengambil suatu resiko dan imbalanya, di mana seorang wirausaha
20 Ahmad Fauzan Yuliarto. Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Praktik Terhadap
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Negeri I Klaten
Tahun 2016/2017. Jurnal Skripsi Universitas Yogyakarta. 21 Yudi Siswadi. Analisis Faktor Internal, Faktor Eksternal dan Pembelajaran
Kewirausahaan yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Berwirausaha. Jurnal Manajemen &
Bisnis Vol. 13 No. 01 April 2013 ISSN 1693-7619, h. 4 22 Ibid.
12
harus memiliki kemampuan dalam menganalisis kebutuhan di
masyarakat, selain itu seorang wirausaha harus memiliki kekuatan
dalam menciptakan peluang bagi masyarakat yang membutuhkan
kehadiran seorang wirausaha.
d. Pembelajaran Kewirausahaan
Dari pembahasan di atas mengenai pembahasan pembelajaran
dan kewirausahaan yaitu peran antara guru dengan peserta didik
menuju pada sebuah proses perubahan dalam menentukan sebuah
sikap, tidak hanya dari aspek pengetahuan saja, namun dibarengan dari
segi mental. Pembelajaran kewirausahaan dalam ranah pendidikan,
dikembangkan tidak hanya untuk mengembangkan manusia terampil
intelektual, tetapi juga yang inspiratif-pragmatis, untuk pembelajaran
kewirausahaan di SMK harus menjadi alternatif dalam mempersapkan
lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.
a) Berdasarkan penelitian Yudi Suwadi pola pembelajaran
kewirausahaan minimal mengandung empat unsur yang dikatakan
oleh Eman Suherman ditambah satu unsur menurut Fazier and
Niehm23
sebagai berikut:
1. Pemikiran yang diisi oleh pengetahuan tentang nilai-nilai,
semangat jiwa, sikap dan perilaku, agar peserta didik memiliki
pemikiran kewirausahaan.
2. Perasaan, yang diisi oleh penanaman empatisme sosial-ekonomi,
agar peserta didik dapat merasakan suka duka berwirausaha
dan memperoleh pengalaman empiris dari para wirausaha
terdahhulu.
3. Keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk
berwirausaha. Oleh karena itu dalam konteks ini pembelajaran
23 Ibid., h. 9
13
kewirausahaan membekali peserta didik dengan teknik produksi
dan manajemen.
4. Kesehatan fisik, mental, sosial. Sehubungan dengan hal ini,
peserta didik hendaknya dibekali oleh teknik-teknik antisipasi
terhadap berbagai hal yang mungkin timbul dalam berwirausaha
baik berupa persoalan, masalah maupaun resiko lainnya sebagai
wirausaha.
5. Pengalaman langsung berupa pemagangan atau melakukan
aktivitas didampingi mentor yang kemudian akan dijadikan role
model bagi peserta didik.24
2. Minat
Minat menurut Aiken mengungkapkan definisi minat sebagai
kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat
berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai
pilihan dalam hidupnya.25
Kemudian minat menurut Mappiare dalam
penelitian Yudi Siswadi minat merupakan suatu perangkat mental yang
terdiri dari campuran antara perasaan, harapan, pendirian, harapan,
pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan lain yang
mengarahkan seseorang kepada pilihan tertentu.26
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada
suatu pilihan tertentu. Sedangkan cita-cita merupakan perwujudan dari
minat, dalam hubungan dengan prospek (jangkauan masa depan dimana
seseorang merencanakan dan menentukan pilihan terhadap pendidikan,
jabatan serta teman hidup. Minat juga diartikan sebagai suatu perpaduan
24 Ibid. 25 Ibid., h. 5 26 Ibid.
14
keinginan dan motivasi yang berkembang jika ada motivasi. Namun jika
minat tidak dibarengi dengan motivasi maka minat hanya sekedar
keinginan semata.
3. Wirausaha
Secara harfiah, wirausaha berasal dari dua kata yaitu “wira” yang
artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan atau pejuang. Sedangkan
“usaha” artinya kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dalam
mengelola sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan
dijual untuk mendapatkan keuntungan. Jadi wirausaha adalah seorang
pejuang yang dijadikan sebagai teladan dalam melakukan kegiatan
mengelola sumber daya yang mampu menghasilkan barang atau jasa yang
memiliki nilai guna.
Berikut adalah definisi wirausaha menurut beberapa para ahli:
1) Menurut Kasmir dalam penelitian Lukman Fadhiliya, dkk.
menjelaskan bahwa arti wirausaha adalah orang yang yang berjiwa
berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental
mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak pasti.27
Kewirausahaan adalah
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.28
27 Lukman Fadhiliya, dkk. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
Berwirausaha pada Alumni SMK di Kabupaten Purworejo 28 Herli Ali HT, Hamam Faizin, Teologi Enterpreneurship (Ciputat; UIN Syarif Hidayatullah,
2010), h. 4
15
2) Menurut Hendro Kerwirausahaan (enterpreneurship) bukanlah suatu
ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam waktu sekejap, melainkan
sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola semua
keterbatasan sumber daya, informasi dan dana yang ada guna
mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau mencari posisi puncak
dalam karier.29
Oleh karenanya kegiatan kewirausahaan dikerjakan
tidak hanya semata-mata ingin mencari kepuasan dalam arti mencari
keuntungan sebesar-besarnya dari kegiatan ekonomi yang dilakukan,
tetapi ada ilmu, keterampilan serta seni melakukan kegiatan
berwirausaha yang berperan penting di dalam kegiatannya.
3) Kewirausahaan dalam artian lain menurut Wirakusumo berasal dari
istilah enterpreneurship30
yang diartikan sebagai the backbone
economy, yaitu syarat pusat perekonomian atau sebagai trailbone
economy, yaitu pengendalian perekonomian suatu bangsa, dimana
kegiatan wirausaha berperan besar dalam mengurangi tingkat
pengguran yang ada dalam masyarakat, tidak hanya itu peran
kewirausahan dalam masyarakat adalah sebagai tulang punggung
kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Wirausaha adalah seorang
inovator yang menggabungkan teknologi yang berbeda dan konsep-
konsep bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa, yang mampu
mengenali setiap kesempatan yang menggantung, yang menyusun
konsep strategi perusahaan, dan yang hasil menerapkan ide-idenya.31
4) Arti kewirausahaan sendiri menurut Franky Selamet, Hetty Kurnia
Tanjungsari dalam bukunya Dasar-dasar Kewirausahaan: Teori dan
29 Hendro. Dasar-dasar Kewirausahaan (Panduan Bagi Para Mahasiswa untuk Mengenal,
Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis), (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2011), h. 5 30 Yayah Uswaturrasul, Kristina Sisilia. Analisis Minat dan Motivasi Berwirausaha
Mahasiswa: Studi pada Progra Administrasi Bisnis Telkom University Angkatan 2011. Jurnal
Ekonomi, h. 2 31 Arman Hakim Nasution, dkk. Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia Suatu
Pendekatan Praktis dan Aplikatif, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2001), h. 1
16
Praktik menyatakan bahwa seorang individu yang mempelajari
kewirausahaan akan memiliki keinginan 3 (tiga) hingga 4 (empat) kali
lebih besar dalam memulai usahanya sendiri, bahkan memiliki
pendapatan hingga 20 hingga 30% lebih tinggi dibanding mereka yang
mempelajari bidang lain.32
5) Kewirausahaan atau entrepreneur menurut Joseph Schumpeter adalah
seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di
dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru
tersebut bisa dalam bentuk, memperkenalkan produk baru dengan
kualitas baru, memperkenalkan metode, membuka pasar yang baru,
memperoleh sumber pasokan baru dari bahan komponen baru,
menjalankan organisasi baru pada sebuah industri. Schumpeter
mengaitkan dengan kombinasi sumbere daya yang diterapkan dalam
konteks bisnis serta mengaitkannya dengan kombinasi sumber daya
yang dimiliki sebuah perusahaan.33
Joseph Schumpeter berpandangan
bahwa seorang wirausaha adalah orang yang menciptakan perubahan-
perubahan dalam kegiatan ekonomi khususnya dalam perubahan di
pasar dengan inovasi-inovasi yang mampu menarik perhatian para
calon pembeli, tidak hanya itu pandangan Joseph Schumpeter juga
lebih menekankan pada kualitas dari setiap produk yang diperkenalkan
oleh seorang wirausaha kepada khalayak umum atau masyarakat.
Secara umum, wirausaha adalah seorang yang berani berusaha mandiri
dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi
untuk menciptakan sebuah peluang usaha, pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan
32 Franky, dkk. Dasar-dasar Kewirausahaan: Teori dan Praktik ( Jakarta: Indeks, 2014). h. 33 Willy Arafah, Esensi lingkungan bisnis dan enterpreneurship (Jakarta: Universitas Trisakti,
2010), h. 3-4
17
sesuatu yang bernilai lebih tinggi, dengan segala resiko yang akan
dihadapinya.34
Oleh karena itu wirausaha adalah pelaku utama yang
melakukan sebuah inovasi dan perbaikan-perbaikan dalam mengatur segala
proses yang diproduksinya.
Wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri
mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan
operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.
Kemandirian ini mutlak harus dimiliki oleh seorang wirausaha karena orang
yang mandiri ialah orang yang dapat melakukan keinginannya tanpa
ketergantungan dengan orang lain ataupun pihak lain untuk mengambil suatu
keputusan dalam bertindak pada suatu kegiatan berwirausaha. Wirausaha
dalam arti lain ialah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk
membuka usaha dalam berani membuka usaha dalam berbagai kesempatan.
Namun kesempatan yang dimaksudkan tidak hanya untuk dirinya saja
melainkan untuk orang lain juga, memberikan kesempatan kepada orang
banyak.
Pengertian-pengertian di atas mengatkan bahwa seorang wirausaha harus
mampu melihat peluang, menciptakan inovasi, dan mengambil keputusan
untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya ataupun warga yang berada di
sekitar lingkungan tempat tinggalnya yang memberikan banyak manfaat bagi
masyarakat sekitar. Wirausaha yang berhasil biasanya memacu sebuah mimpi
dan berusaha merealisasikannya karena adanya kepercayaan yang tinggi akan
kesuksesan yang dapat diraih.
34 http://www.zonareferensi.com (diunduh pada Senin, 25 Maret 2019)
18
Jika disimpulkan dari beberapa teori di atas wirausaha adalah suatu
kegiatan dimana seseorang mampu menciptakan sesuatu yang diinginkan
masyarakat melalaui inovasi-inovasi dan kreatifitas yang mampu menarik
perhatian masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi, kewirausahaan juga
salah satu ladang pemberi kerja bagi para pencari kerja yang sedang mencari
pekerjaan, karena kegiatan berwirausaha bukan mencari pekerjaan untuk
dirinya sendiri melainkan ia yang menciptakan lapangan pekerjaan yang
mampu menekan angka pengangguran terlebih dikhususkan di Indonesia.
Seorang wirausaha adalah orang yang mampu menghargai proses dan
demikian mereka adalah orang yang sabar dalam menjalani setiap proses
menuju keberhasilan tersebut.
4. Minat Berwirausaha
Menurut Lent, Brown & Hacket dalam penelitian Sondari, minat dapat
dibentuk melalui pengalaman langsung atau pengalaman yang mengesankan
yang menyediakan kesempatan bagi individu untuk mempraktekkan,
memperoleh umpan balik dan mengembangkan keterampilan yang mengarah
pada effikasi personal dan pengharapan atas hasil yang memuaskan.35
Oleh
karena itu pendidikan kewirausahaan harus dirancang sedemikian rupa agar
mampu mendorong minat mahasiswa berwirausaha.
Adanya perasaan senang, keinginan untuk mecurahkan dan perhatian
untuk melekukan suatu tindakan nyata. Orang yang bermiinat suatu objek
akan cenderung menunjukkan sikap. Kecenderungan untuk bertindak aktif
terhadap suatu objek atau kegiatan dapat menunjukkan bahwa seseorang atau
kegiatan teersebut. Hal ini disebabkan tindakan yang dilakukan merupakan
wujud nyata perhatian yang dimiliki seseorang. Oleh karena itu, minat juga
dapat dikatakan sebagai kekuatan seseorang mendorong seseorang untuk
35 Sondari, analisis motivasi dan minat berwirausaha, (2014), diposkan tanggal 8 Mei 2019
19
berbuat dan lebiih akif dalam suatu pekerjaan yang dianggap menarik dan
menyenagkan.
Jika kita tarik kesimpulan dari beberapa pendapat para tokoh pada
pembahasan sebelumnya, minat berwirausaha adalah kecenderungan hati
dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian
mengorganisir, mengatur, menanggung resiko dan mengembangkan usaha
yang diciptakannya sendiri. Tidak tergantung pada orang lain, bukan orang
yang mencari pekerjaan tetapi orang yang mampu menciptakan lapangan kerja
untuk masyarakat lingkungan secara luas. Minat juga suatu hal yang disenangi
oleh individu, jadi apabila seorang individu terjun dalam dunia usaha karena
ia memiliki minat dlam bidang wirausaha, maka individu tersebut akan
menjalani pekerjaannya dengan suka cita tanpa ada paksaan dari siapapun.
Selain itu, minat juga sebuah kecenderungan yang agak menetap dalam
diri seseorang karena merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau
merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa minat adalah rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, sehingga menjadi kekuatan
pendorong untuk mencurahkan perhatian dan berhubungan secara lebih aktif
dengan suatu objek atau aktivitas.
5. Faktor-Faktor yang Mendorong Minat Berwirausaha
Menurut Zimerer, Scarborough dan Wilson menjadi seorang wirausaha
akan memiliki kebebasan dalam menentukan nasibnya sendiri dan berpeluang
dalam menentukan nasibnya sendiri dan berpeluang dalam masyarakat.36
Dengan memiliki usaha sendiri, seseorang dapat menentukan nasibnya sendiri
dan tidak tergantung pada orang lain. Berwirausaha dapat mengembangkan
diri sesuai dengan minat dan kemampuannya, sehingga membuat dirinya
berarti bagi masyarakat.
36 https://www.hastanto.web.id (dipostkan pada Senin, 13 Mei 2019)
20
Menurut Kuncara faktor pendukung kewirausahaan terdiri atas faktor
internal dan faktor eksternal sebagai berikut:
1) Faktor internal, yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal
bagaimana kita mengelola diri sendiri, terdapat tiga unsur penting yang
menjadi yaitu, kesadaran diri, pengaturan diri, dan motivasi.
2) Faktor Eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal
bagaimana kita menangani suatu hubungan. Terdapat dua unsur penting
yakni empati dan keterampilan sosial.37
Menjadi wirausaha juga dapat berperan dakam masyarakat, karena
dengan berwirausaha dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan
meninkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa minat berwirausaha tidak selalu dibawa sejak lahir, melainkan dapat
ditumbuhukan dan dikembangkan dengan pendidikan dan pelatihan.
6. Karakteristik Wirausaha
Dalam Poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-
sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerrti yang membedakan seseorang
daripada yang lain. Dengan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa
membangun karaktter (character building) ialah proses mengukir atau
memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga berbentuk unik, menarik dan
berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain. Ibarat huruf dalam sebuah
alfabet yang tak pernah sama antara satu dengan yang lain. Demikianlah
orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya (termasuk
dengan yang tidak/belum berkarakter atau berkarakter tercela).38
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat ke
depan. Melihat ke depan yang dimaksud adalah dengan berfikir penuh
perhitungan mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan
37 https://mahmudin.wordpress.com/2010/12/15/faktor-faktor pendorong-kewirausahaan/
diunduh pada 12 Desember 2019 38 Yuyus Suryana dan Kartib Bayu.op.cit, h. 38
21
pemecahnnya. Untuk menjadi wirausahawan seseorang harus memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
a) Percaya Diri
Orang yang percaya diri adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan
sudah mencapai tingkat maturity (kedewasaan). Percaya diri merupakan
suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan tugas
atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap kepercayaan ini merupakan
keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan tugas atau
pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri memiliki nilai
keyakianan, optimisme, individualitas dan ketidaktergantungan.
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan
akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.
Kepercayaan di atas baik lagsung maupun tidak langsung,
mempengaruhi sikap mental seseorang seperti kreativitas, keberanian,
ketekunan, semangat kerja keras, semangat berkarya dan sebaginya
banyak dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan diri seseorang yang berbaur
dengan pengetahuan, keterampilan serta kewaspadaanya.39
Percaya diri juga jika dilihat dari segi watak yaitu memiliki
keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme.40
Yang
mana seorang wirausaha tidak ragu dalam mengambil suatu keputusan
yang akan diambilnya, ia juga memiliki sifat ketidaktergantungan sebab
ia mampu melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa melibatkan banyak
orang, selain itu seorang wirausaha juga adalah seorang yang memiliki
sifat individualitas dalam arti tidak mau mengandalkan orang lain dalam
sebuah keputusan yang diambilnya.
39 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses (Jakarta:
Salemba Empat, 2008), h. 39 Edisi ke-3 40 Ibid.
22
b) Inisiatif
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu.
Untuk memulai diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa
yang besar. Sekali sukses, maka sukses berikutnya akan menyusul,
sehingga usahanya semakin maju dan semakin berkembang. Dalam
kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku
isiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin
diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat.
c) Berani Mengambil Resiko
Pada dasarnya setiap usaha, baik usaha baru maupun usaha yang
telah lama akan selalu berhadapan dengan risiko. Risiko selalu ada
tanpa dapat diketahui secara pasti. Seorang wirausahawan harus
belajar dari hal-hal yang pernah terjadi sebelumnya. Berbagai kejadian
yang merugikan sebagai dampak dari timbulnya risiko telah
memberikan pelajaran yang sangat berharga kepadanya. Seorang
wirausaha yang berani menaggung risiko adalah orang yang selalu
ingin menjadi pemenang dan memenagkan dengan cara yang baik.
Keberanian menanggung risiko bergantung pada daya tarik setiap
alternatif, siap untuk mengalami kerugian dan kemungkinan relatif
untuk sukses atau gagal. Pemilihan untuk pengambilan risiko
ditentukan oleh keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan
kemampuan, kemampuan untuk menilai risiko.41
Contoh dalam berwirausaha yang penuh dengan risiko dan
tantangan yaitu persaingan, harga naik turun, barang tidak laku dan
sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh
perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan
41 Ibid., h.40
23
dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa
berlindung kepada-Nya dengan prinsip umumnya adalah :
س ف ر ن ظ ن ت ل ه و ل وا ال ق ت وا ا ن ين آم ذ ا ال ه ي ا أ ي ه ل وا ال ق ات و د غ ت ل م د ا ق م
ون ل م ع ا ت م ير ب ب ه خ ل ن ال (81)إ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(
QS. Al- Hasyr: 18).42
d) Kepemimpinan
Seorang wirausahawan yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan dan teladan. Ia selalu ingin tampil beda dan lebih
menonjol.43
Kepemimpinan ialah kualitas tingkah laku seseorang yang
mempengaruhi tingkah orang lain atau kelompok orang, sehingga
mereka bergerak ke arah tercapainya tujuan bersama. Seorang
wirausahawan yang menghendaki kerjasama dengan orag lain
hendaknya memiliki keterampilan kepemimpinan.44
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memilki sifat
kepemimpinan kepeloporan, keteladan. Ia ingin selalu tampil berbeda,
lebih dulu, lebih menonjol. Kepemimpinan termasuk faktor kunci
bagi seorang wirausahawan. Dengan keunggulan dibidang ini, maka
seorang wirausahawan akan sangat memperhatikan orientasi pada
sasaran, hubungan kerja atau personal dan efektifitas. Pemimpin yang
berorientasi pada ketiga faktor di atas, senantiasa tampil hangat,
42 Al-Qur’an Surat Al-Hasy ayat 18, h. 548 43 Suryana, Op. Cit., h. 41 44 Sirad Hantoro, Kiat Sukses Berwirausaha, (Yogyakarta: Adicita Karsa Nusa, 2005), h. 34
24
medorong pengembangan karir stafnya, disenangi bawahan, dan selalu
ingat pada sasaran yang hendak dicapai.
Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri dari
seorang wirausaha adalah sosok seorang yang mampu menciptakan
peluang untuk orang lain, ia yang tidak takut mengalami kegagalan
bahkan mereka adalah orang yang senantiasa melihat peluang-peluang
dari keadaan sekitar untuk mereka yang membutuhkan. Mereka mampu
melihat masa depan dan mereka adalah orang rntyang tidak
mampumelihat segala sesuatu yang ada di sekelilingnya sebagai sebuah
tempat untuk mencintakan peluang usaha.
7. Siswa
Berbicara mengenai siswa pastinya kita akan pikiran kita akan tertuju
pada lingkungan sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas ataupun
menengah kejuruan. Siswa merupakan seorang pelajar yang duduk di bangku
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Seorang siswa adalah sebutan yang diperuntukan
murid laki-laki dan siswi adalah sebutan yang diperuntukan murid perempuan.
Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan, siswa adalah setiap orang yang
datang ke suatu lembaga untuk mendapatkan atau mempelajari berbagai
macam pendidikan, orang ini disebut sebagai pelajar atau orang yang
mempelajari ilmu pengetahuan siapa pun orangnya, berapa pun usianya, dari
mana pun asalnya, dengan biaya apapun untuk mengembangkan pengetahuan
moral pelaku belajar.45
B. Penelitian yang Relevan
Pada penelitian, penulis menemukan penelitian sebelumnya yang sejenis
dengan penelitian penulis, diantaranya:
45 https://materibelajar.co.id/pengertian -siswa-menurut-para-ahli/ (diunduh pada 23 November
2019)
25
1. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Kreativitas, dan Motivasi
Berwirausahan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang, Farah Nurikasari, 2016 yang
menghasilkan beberapa kesimpulan dari penelitiannya yaitu: (1) tidak terdapat
pengaruh yang signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha, (2) terdapat pengaruh yang signifikan kreativitas terhadap
minat berwirausaha, (3) terdapat pengaruh yang signifikan motivasi
berwirausaha terhadap minat berwirausaha, (4) terhadap pengaruh positif dan
signifikan pendidikan kewirausahaan, kreativitas, dan motivasi berwirausaha
terhadap minat berwirausaha dengan tingkat signifikan 0.001 pada mahasiswa
pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang.
2. Analisis Faktor Internal, Faktor Eksternal dan Pembelajaran Kewirausahaan
yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Berwirausaha. Dosen Fakultas
Unversitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2013. Penelitian ini bertujuan
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam
berwirausaha, terutama mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah
Kewirausahaan. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, karena ingin
mengetahui pengaruh factor internal, factor eksternal dan pembelajaran
terhadap minat mahasiswa dalam berwirausaha. Penelitian dilakukan dengan
metode survey dengan menggunakan angket. Data dianalisis dengan bantuan
program SPSS. Hasil penelitian adalah bahwa ada pengaruh yang signifikan
dari faktor internal, faktor eksternal dan pembelajaran terhadap minat
berwirausaha mahasiswa, baik secara parsial maupun secara simultan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha pada Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS. Retno Kadarsih,
Susilaningsih, Sri Sumaryati, Universitas Sebelas Maret, 2013. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui minat berwirausaha dan faktor-faktor yang
memengaruhi minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
26
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian
ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah menempuh mata
kuliah kewirausahaan. Pengambilan sampel dengan menggunakan Teknik
Proporsional Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100
mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket,
observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk
mengukur minat berwirausaha dengan menggunakan rumus Ajzen, sedangkan
untuk mencari faktor yang memengaruhi minat berwirausaha menggunakan
analisis faktor yang disebut Exploratory Factor Analysis. Berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan, minat mahasiswa untuk berwirausaha tergolong
pada kategori tinggi yaitu (1) sebanyak 96%, sisanya tergolong minat sedang
untuk berwirausaha. (2) Faktor yang memengaruhi minat mahasiswa untuk
berwirausaha antara lain (a) efikasi diri, (b) kebebasan bekerja, (c) visioner,
(d) keahlian, (e) ketersediaan modal dan lingkungan sosial, (f) kontekstual,
dan (g) persepsi terhadap figur wirausahawan.
Tabel 2.1
Penelitian yang Relevan
No.
Nama Peneliti
dan Tahun
Penelitian
Judul Penelitian
Persamaan
Perbedaan
1. Farah Nurikasari,
2016.
Pengaruh
Pendidikan
Kewirausahaan,
Kreativitas, dan
Motivasi
Berwirausahan
1) Dari hasil
penelitian tidak
terdapat
pengaruh yang
signifikan
terhadap minat
1) Populasi sampel
2) Variabel X
3) Tempat
penelitian
27
Terhadap Minat
Berwirausaha Pada
Mahasiswa
Pendidikan
Ekonomi
Universitas
Kanjuruhan
Malang
berwirausaha.
2) Terdapat
pengaruh yang
positif dan
signifikan
terhadap
pendidikan
kewirausahaan
3) Variabel Y
2. Yudi Siswadi,
2013.
Analisis Faktor
Internal, Faktor
Eksternal dan
Pembelajaran
Kewirausahaan
yang
Mempengaruhi
Minat Mahasiswa
dalam
Berwirausaha
Dilihat dari
variabel
pembelajaran
kewirausahaan (Y)
Terdapat pengaruh
yang signifikan
terhadap minat,
objek serta tempat
penelitian yang
berbeda.
3. Retno Kadarsih,
Susilaningsih, Sri
Sumaryati, 2013.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Minat
Berwirausaha pada
Mahasiswa
Program Studi
Pendidikan
Ekonomi FKIP
UNS
Penelitian
sebelumnya
menggunakan
variabel yang sama
yaitu minat
berwirausaha.
Tujuan penelitian
untuk mengetahui
minat
berwirausaha,
pengukuran minat
wirausaha peneliti
sebelumnya
menggunakan
rumus ajzen.
28
Dari uraian diatas, dapat disimpulakan bahwa yang menjadi persamaan
dengan penelitian ini adalah di mana minat berwirausaha menjadi hasil akhir.
Sedangkan perbedaan dimana faktor X nya adalah pengaruh pembelajaran
kewirusahaan terhadap minat berwirausaha pada siswa.
C. Kerangka Berpikir
Wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri mengerahkan
segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk
baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya untuk
menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.
Berdasarkan penelitian Yudi Suwadi pola pembelajaran kewirausahaan
minimal mengandung empat unsur yang dikatakan oleh Eman Suherman
ditambah satu unsur menurut Fazier and Niehm46
sebagai berikut:
1. Pemikiran yang diisi oleh pengetahuan tentang nilai-nilai, semangat jiwa,
sikap dan perilaku, agar peserta didik memiliki pemikiran kewirausahaan.
2. Perasaan, yang diisi oleh penanaman empatisme sosial-ekonomi, agar
peserta didik dapat merasakan suka duka berwirausaha dan memperoleh
pengalaman empiris dari para wirausaha terdahhulu.
3. Keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk berwirausaha.
Oleh karena itu dalam konteks ini pembelajaran kewirausahaan membekali
peserta didik dengan teknik produksi dan manajemen.
4. Kesehatan fisik, mental, sosial. Sehubungan dengan hal ini, peserta didik
hendaknya dibekali oleh teknik-teknik antisipasi terhadap berbagai hal yang
mungkin timbul dalam berwirausaha baik berupa persoalan, masalah
maupaun resiko lainnya sebagai wirausaha.
46 Ibid., h. 9
29
5. Pengalaman langsung berupa pemagangan atau melakukan aktivitas
didampingi mentor yang kemudian akan dijadikan role model bagi peserta
didik.
Menurut Kuncara faktor pendukung kewirausahaan terdiri atas faktor
internal dan faktor eksternal sebagai berikut:
1) Faktor internal, yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana
kita mengelola diri sendiri, terdapat tiga unsur penting yang menjadi yaitu,
kesadaran diri, pengaturan diri, dan motivasi.
2) Faktor Eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana
kita menangani suatu hubungan. Terdapat dua unsur penting yakni empati
dan keterampilan sosial.
Dari uraian tersebut secara sistematis kerangka pemikiran teoritis dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
30
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Wirausaha
Minat Wirauasaha
Pola Pembelajaran
Kewirausahaan Faktor Pendorong Minat
Internal :
1) Kesadaran
2) Pengaturan
3) Motivasi
Eksternal
1) Empati
2) Keterampilan
Sosial
1) Pemikiran
2) Perasaan
3) Keterampilan
4) Kesehatan Fisik
5) Pengalaman
PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT
BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK AL-MU’IN KOTA TANGERANG
31
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empiris.47
H0 =Pembelajaran kewiraushaan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap minat berwirausaha pada siswa.
H1=Pembelajaran kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap
minat berwirausaha pada siswa.
47 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), h.64.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1) Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan salah satu unsur yang mendukung
keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah
Kejuruan Al-Mu’in yang bertempat di Jalan Maulana Hasanudin No. 94
Poris Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang. Dapat dilihat pada
gambar peta di bawah ini :
Sumber: Administrasi Kota Tangerang
Gambar 3.1 Peta Lokasi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang
33
2) Waktu Penelitian
Waktu penyusunan dan penelitian skripsi ini dilaksanakan selama
sembilan bulan yang dimulai dari bulan Juli 2019 sampai dengan Maret
2020. Adapun tabel waktu penelitian seperti yang disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No. Daftar
Pelaksanaan
2019 2020
Jul Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar
1. Revisi
Proposal
Skripsi
2. Surat Izin
Penelitian
3. Penyusunan
Instrumen
Penelitian
4. Pengujian
Instrumen
5. Pengambilan
Data
6. Pengolahan
Data
7. Penyusunan
Bab IV dan V
8. Kelengkapan
Lampiran
9. Sidang
Munaqasyah
10. Revisi Skripsi
B. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kemudian di analisis
secara deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecaahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan
subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat
34
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.48
Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menggambarkan dan menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.49
Analisis deskriptif ini diperoleh dari
perhitungan statistik yang digunakan dalam mendeskripsikan, menggambarkan,
menjabarkan, atau menguraikan data. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sudjana dalam buku Metode Penelitian bidang sosial,
populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung
maupun pengukuran kuantitatif ataupun kualitatif, daripada karakteristik
tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.50
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII angkatan tahun ajaran
2019/2020 SMK Al-Mu’in Kota Tangerang yang berjumlah 94 siswa.
Tabel 3.2
Jumlah Populasi Penelitian
Nama Jurusan Jumlah
Akuntansi Keuangan dan Lembaga 34
Teknik Komputer dan Jaringan 30
Otomatisasi Tata Kelola Keuangan dan Lembaga 30
Jumlah 94 Sumber: Dokumen Tata Usaha SMK Al-Mu’in Kota Tangerang
48 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2007). h. 67 49 Ibid., h. 150 50 Ibid., h. 57
35
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.51
Dalam pengambilan sampel penelitian ini dilakukan
dengan simple random sampling. Simple Random Sampling adalah
Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan serta yang ada di populasi itu.52
Rumus yang digunakan
peneliti dalam mencari jumlah sampel yaitu dengan menetapkan besarnya
sampel yang didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh Slovin
sebagai berikut :
di mana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidak telitian karea kesalahan pengambilan sampel
yang masih ditolerir atau diinginkan, sebanyak 5%53
maka sampel yang ditentukan adalah:
51 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, ( Bandung : Alfabeta, 2017), h.
81 52 Ibid., h. 82 53 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 2011), h. 149
36
Berikut perhitungan sampel akan di tunjukkan pada tabel 3.3 jumlah
penelitian sampel.
Tabel 3.3
Jumlah Sampel Penelitian
Nama Jurusan Jumlah
Akuntansi Keuangan dan Lembaga 26
Teknik Komputer dan Jaringan 25
Otomatisasi Tata Kelola Keuangan dan Lembaga 25
Jumlah 76
D. Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudan ditarik kesimpulannya.54
Adapun variabel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
b) Variabel Bebas [Independent Variabel (X)] Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependent (terikat).55
Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel bebas yaitu, pembelajaran kewirausahaan.
Berdasarkan penelitian Yudi Suwadi pola pembelajaran
kewirausahaan minimal mengandung empat unsur yang dikatakan oleh
Eman Suherman ditambah satu unsur menurut Fazier and Niehm56
sebagai berikut:
54 Sugiyono, op. cit, h. 38 55
Sugiyono, Ibid, h. 39 56 Yudi Siswadi. Analisis Faktor Internal, Eksternal dan Pembelajaran Kewirausahaan yang
Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Berwirausaha”, Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 13 No. 01
April 2013 ISSN 1693-7619, h. 9
37
6. Pemikiran yang diisi oleh pengetahuan tentang nilai-nilai, semangat
jiwa, sikap dan perilaku, agar peserta didik memiliki pemikiran
kewirausahaan.
7. Perasaan, yang diisi oleh penanaman empatisme sosial-ekonomi,
agar peserta didik dapat merasakan suka duka berwirausaha dan
memperoleh pengalaman empiris dari para wirausaha terdahhulu.
8. Keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk
berwirausaha. Oleh karena itu dalam konteks ini pembelajaran
kewirausahaan membekali peserta didik dengan teknik produksi dan
manajemen.
9. Kesehatan fisik, mental, sosial. Sehubungan dengan hal ini, peserta
didik hendaknya dibekali oleh teknik-teknik antisipasi terhadap
berbagai hal yang mungkin timbul dalam berwirausaha baik berupa
persoalan, masalah maupaun resiko lainnya sebagai wirausaha.
10. Pengalaman langsung berupa pemagangan atau melakukan
aktivitas didampingi mentor yang kemudian akan dijadikan role
model bagi peserta didik.
c) Variabel Terikat [Dependent Variabel (Y)] Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
lain (variable bebas). Variabel ini juga sering disebut dengan variable
terikat, variabel respons atau endogen.57
Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah minat berwirausaha. Ada 5 indikator yang
digunakan dalam pola pembelajaran kewirausahaan diantaranya58
:
1) Kesadaran
2) Pengaturan
3) Motivasi
4) Empati
5) Keterampilan sosial
57 Sugiyono, loc. cit, h. 39 58 Siswadi, loc. cit., h.9
38
Pengukuran variabel penting dalam penelitian karena untuk
mengetahui atau menghubungkan antara konsep abstrak dengan realitas.
Skala pegukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena
tertentu.59
Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari dimensi dijabarkan
menjadi indikator, dari indikator dijabarkan menjadi sub indikator yang
dapat diukur. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur
untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan.60
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala
likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Gambar 3.2 Variabel Penelitian
2. Definisi Konseptual
merupakan batasan terhadap masalah-masalah variabel yang dijadikan
pedoman dalam penelitian sehingga akan memudahkan dalam
mengoperasionalkannya di lapangan. Untuk memahami dan memudahkan
dalam menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini, maka akan
ditentukan beberapa definisi konseptual yang berhubungan dengan yang
akan diteliti, antara lain:
a. Pembelajaran Kewirausahaan
Pembelajaran kewirausahaan suatu pembelajaran tentang nilai
(value), kemampuan (ability) dan perilaku (attitude) dalam
59 Syofian Siregar, op. cit, h. 138 60 Syofian Siregar, Ibid, h. 139
39
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai resiko yang dihadapi.
b. Minat Berwirausaha
Minat merupakan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas
dan merasa senang melakukannya. Minata berwirausaha adalah
rasa ketertarikan terhadap kegiatan berwirausaha yang
menciptakan suatu usaha yang bermanfaat bagi diri sendiri dan
lingkungan sekitar.
3. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel diukur. Dengan melihat definisi operasional suatu penelitian,
maka seorang peneliti akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan
diteliti.
Tabel 3.4
Definisi Operasional
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Pembelajaran
Kewirausaha
an (X)
Pembelajaran kewirausahaan
suatu pembelajaran tentang
niali (value), kemampuan
(ability) dan perilaku
(attitude) dalam menghadapi
tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan
berbagai resiko yang
dihadapi.
1) Pola
pembelajar
an
kewirausah
aan
Likert
Minat
Berwirausaha
(Y)
Minat merupakan rasa
ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas dan merasa
1) Internal
2) Ekstern
al
Likert
40
senang melakukannya.
Minata berwirausaha adalah
rasa ketertarikan terhadap
kegiatan berwirausaha yang
menciptakan suatu usaha
yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan lingkungan
sekitar.
E. Sumber Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data, yaitu sebagai berikut.
1. Data Primer
Data Primer biasanya didapat dari subjek penelitian dengan cara melakukan
pengamatan, percobaan atau interview/wawancara. Cara untuk mendapatkan
data primer biasanya melalui observasi/pengamatan secara langsung, subjek
diberi lembar yang berisi pertanyaan untuk diisi, pertanyaan yang ditunjukan
untuk responden. Dimana responden dalam penelitian ini yaitu kelas XII
semua jurusan di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari sumber pertama
dan telah tersusun dalam bentuk dokumen tertulis. Data sekunder dapat
diperoleh dari buku cetak, BPS.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah instrumen penelitian dengan
menggunakan kuesioner atau angket untuk variabel X dan untuk variabel Y.
Untuk menguji hipotesis, diperlukan data yang benar, cermat, dan akurat karena
keabsahan hasil hipotesis bergantung kepada kebanaran dan ketepatan data.
41
Sedangkan data yang diperoleh bergantung kepada alat pengumpul data yang
digunakan (instrumen) serta sumber data yang lain.
Teknik pengumpulan data sangat berpengaruh sekali dalam hasil penelitian
karena diperoleh data yang relevan dan akurat. Untuk mengumpulkan data
mengenai pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha,
maka penulis menggunakan beberapa metode, yaitu:
1) Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden
untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
efisien bila peteliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa
yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang
luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka,
dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos
atau internet.61
Adapun skala yang dipakai adalah skala likert. Skala likert
dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
tentang suatu objek atau fenomena tertentu.62
Dalam penelitian sosial ini telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti bahwasanya subjek penlitian ini adalah
siswa kelas XII SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, yang selanjutnya disebut
sebagai variabel penelitian.
2) Wawancara
Wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
61 Sugiono, op.cit, h. 142 62 Siregar, loc. cit, h. 138
42
Metode pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri
sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau
keyakinan pribadi.63
Dalam penelitian ini peneliti hanya akan mewawancarai
siswa kelas XII SMK AL-Mu’in saja.
3) Dokumentasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dokumentasi adalah pemberian atau
pengumpulan bukti keterangan (seperti gambar, kutipan, guntingan kkoran
dan bahasa referensi lain).64
Studi dokumentasi dilakukan untuk
mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang ada
hubungannya dengan penelitian tersebut.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suat alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.65
Berdasarkan metode
pengumpulan data tersebut, instrumen yang digunakan penelitian ini yaitu
lembar kuesioner. Lembar kuesioner yang akan digunakan peneliti dalam
memperoleh data berdasarkan variabel penelitian sehingga memudahkan
dalam penyusunan instrumen penelitian, maka peneliti terlebih dahulu
membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen diperoleh dari indikator
masing-masing variabel yang didasari dengan kajian teori kemudian
dijabarkan lagi menjadi beberapa butir pernyataan. Kisi-kisi instrumen pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No. Variabel Indikator Sub Indikator Nomor
Butir Soal
1. Pembelajaran Pola Pemikiran 1, 8, 9, 10
63 Sugioyno, op.cit, h. 137-138 64 https://kbbi.web.id/dokumentasi, (diunduh pada 2 Februari 2020) 65 Sugiyono, op. cit. h. 102
43
Kewirausahaa
(X)
Pembelajaran
Kewirausahaan
Keterampilan 5, 7, 14, 18
Perasaan 11, 15, 16,
19
Kesehatan 2, 6, 13, 17
Pengalaman 3, 4, 13, 17
2. Minat
Berwirausaha (Y)
Internal Kesadaran 1, 2, 3, 4
Pengaturan 6, 7, 8, 20
Motivasi 9, 10, 11, 16,
11, 19
Eksternal Empati 13, 14, 15
Keterampilan
Sosial
5, 12, 17, 18
Berikut adalah instrumen wawancara yang akan disajikan pada tabel
3.6 Intrumen wawancara.
Tabel 3.6
Instrumen Wawancara
No. Variabel Pertanyaan Sumber
1. Pembelajaran
Kewirausahaan
Apakah Anda berminat
berwirausaha setelah lulus
sekolah ?
Siswa
2. Minat
Berwirausaha
Apakah Anda berminat
berwirausaha karena adanya
mata pelajaran kewirausahaan
di Sekolah ?
Siswa
Adapun tabel 3.7 dokumnetasi penelitian yang didapatkan oleh peneliti
selama melakukan penelitian di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.
44
Tabel 3.7
Dokumentasi Penelitian
No. Dokumen yang diperlukan Ada Tidak Ada Keterangan
1. Profil sekolah √ - Lengkap
2. Daftar nama siswa kelas XII √ - Lengkap
3. Foto penelitian √ - Lengkap
H. Langkah-langkah Pengolahan Data
Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data
dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum
dilaksanakan melalui beberapa tahap yakni sebagai berikut:
a. Editing
Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing, ini berarti semua angket harus satu persatu tentang kelengkapan,
kejelasan dan kebenaran penelitian angket tersebut agar terhindar dari
kesalahan dan dapt memperoleh data yang akurat.
b. Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir
pertanyaan yang terdapat dalam angket. Dalam setiap pertanyaan (angket)
diberi skor berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan.
Tabel 3.8
Alternatif Jawaban dan Skoring
No. Alernatif Jawaban Positif Negatif
1. Sangat Setuju (SS) 5 1
2. Setuju (S) 4 2
3. Netral (N) 3 3
4. Tidak Setuju (TS) 2 4
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Sumber: Sugiyono
45
c. Tabulating
Tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu
mengatur angka-angka serta menghitungnya. Tabulasi juga merupakan
proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode atau
skor sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel yang dibuat sebaiknya
mampu meringkas agar memudahkan dalam proses penelitian data.
Jawaban yang telah diberikan oleh responden kemudian dikompilasi
secara sistematik dengan metode statistik, tentang judul skripsi yang
penulis susun ini yang terdiri dari dua variabel pertanyaan yang
berkenaan dengan pembelajaran kewirausahaan pada siswa dengan
jumlah pertanyaan sebanyak 20 soal, sedangkan minat berwirausaha
dengan jumlah pertanyaan sebanyak 20 soal.
Angka-angka tersebut diperoleh dari perhitungan jumlah skor yang
telah ditentukan kemudian penulis susun dalam daftar nilai. Dari nilai-
nilai yang ada, penulis membagi menjadi dua nilai variabel (X)
pembelajaran kewirausahaan dan variabel (Y) minat berwirausaha,
kemudian nilai variabel X dan Y diolah dan disajikan dalam bentuk
susunan angka-angka sistematik.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam
penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial. statistik inferensial
meliputi statistik parametris dan nonparametris. Dalam penlitian ini, peneliti
menggunakan statistik deskriptif.66
1. Uji Instrumen
a) Uji Validitas
66 Sugiyono, op.cit, h. 147
46
Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur mampu mengukur apa yang diukur (valid measure if successfully
measure the phenomenon). Dalam penelitian yang bersifat deskriptif,
maupun eksplanatif yang melibatkan variabel /konsep yang tidak bisa
diukur secara langsung, masalah validitas tidak sederhana didalamnya
menyangkut juga penjabaran konsep dari teoritis sampai empiris
(indikator), namun bagaimana tidak suatu instrumen penelitian harus valid
agar hasilnya dapat dipercaya.67
Keterangan :
R: Koefisien validitas tem yang dicari
N: Jumlah responden
XY: Skor rata-rata dari X dan Y
X: Skor responden untuk setiap item
y =Jumlah perkalian antara variabel x dan Y
.
Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Hasil r
hitung dibandingkan dengan r tabel di mana df ═ n-2 dengan signifikansi 5%.
Apabila hasil yang diperoleh r hitung> r tabel,maka instrumen tersebut
valid.68
b) Uji Reliabilitas
67 Syofian Siregar, op. cit, .h 162 68 Syofian Siregar, Ibid., h. 164
47
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.69
Untuk mengukur koefisien keandalan (reliability) kuesioner menggunakan
rumus Alpha Croanbach. Teknis atau rumus ini digunakan untuk
menentukan apakah suatu instrument penelitian realibel atau tidak. Kriteria
suatu instrument penelitian dikatakan realible apabila koefisien reliabilitas
(r) > 0,6.70
2. Uji Asumsi Dasar
a) Uji Normalitas
Normalitas data merupakan hal yang penting karena dengan data yang
terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi.
Uji normalitas berguna untuk menentukan apakah data yang telah
dikumpulkan merupakan distribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dengan skewenes dan kurtosis mempunyai kelebihan yang tidak dapat
diperoleh dari uji normalitas yang lain. Dimana dengan uji skewenes dan
kurtosis akan mengetahui grafik normalitas menceng ke kanan atau ke kiri,
terlalu datar atau mengumpul di tengah, oleh karena itu uji normalitas
dengan skewenes dan kurtosis juga sering disebut ukuran kemencengan
data cara dalam menguji normalitas dari nilai skewenes dan kurtosis yang
diperoleh dengan membandingkan antara nilai statistik skewenes dibagi
dengan nilai Std eror skewenes , atau nilai statistik kurtosis dibagi dengan
Std eror kurtosis. Dimana skor berada antara -2 dan 2 maka distribusi
normal.71
b) Uji Linearitas
69
Syofian Seregar, Ibid., h. 173 70 Syofian Seregar, Ibid., h. 176 71 Dinan Zahra Sharfina, “Pengaruh online Brande attributes terhadap keputusan pembelian
pada situs belanja online” , skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019, h. 56
48
Uji linieritas digunakan untuk melihat spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Apabila uji linieritas tidak terpenuhi,
maka analisis regresi tidak dapat dilakukan.72
Uji ini biasanya
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear.
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan
pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai
hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
c) Uji Homogenitas
Uji Homogenitas yang dilakukan untuk mengetahui homogen atau
tidaknya suatu varian dari populasi, dapat dilihat dari tabel berikut
berdasarkan cara pengambilan keputusan seperti yang diungkapkan
sebelumnya, bahwa :
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka varian dari dua atau lebih
kelompok populasi data adalah tidak sama.
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka varian dari dua atau lebih
kelompok populasi data adalah sama. 73
3. Regresi Linear Sederhana
Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan satu variabel
independen. Model persamaan regresi linear sederhana dengan rumus sebagai
berikut:
Y = a + bX + e
Keterangan:
Y = Minat Berwirausaha
X = Pembelajaran Kewirausahaan
72 Gito Mustofa, “Pengaruh Returnon Equity (ROE) dan Return On Asset (ROA) Terhadap
Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010-2012”, Jurnal Profita Edisi 3 Tahun 2016, h. 5 73 Sri Yanthy Yosepha, “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT
Pasadena Enggineering Indonesia”, jurnal manajemen, Volume 9, No.2 , Desember, 2019, h. 91
49
a = nilai konstanta
b = Angka arah atau koefisieun regresi, yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
peubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik bila (-) maka
arah garis turun.74
e= standar error
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
dengan analisis regresi. Langkah dalam pengujian hipotesis adalah
menggunakan uji Koefisien regresi sederhana ( Uji T). Untuk menguji
bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebas secara sendiri-sendiri
terhadap variabel terikat maka dilakukan uji t. Dengan cara
membandingkan t hitung dengan t tabel.75
H0 = Pembelajaran kewiraushaan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap minat berwirausaha pada siswa.
H1 = Pembelajaran kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap
minat berwirausaha pada siswa
74 Wiratna Sujarweni, op. cit, h. 84 75 Wiratna Sujarweni, Ibid, h. 94
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Profil Singkat SMK Al-Mu’in Kota Tangerang
Salah satu unit pendidikan yang berada di naungan Yayasan Al-Mu’in
Kota Tangerang adalah SMK Al-Mu’in, yang secara historis didirikan pada
14 Juni 1992 berawal dengan nama Sekolah Menengah Ekonomi Atas
(SMEA) Al-Mu’in yang berubah karena adanya peraturan dari pemerintah
pada tahun 1997 berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al-
M’in. Kawasan Yayasan Al-Mu’in sendiri adalah tanah wakaf dari seorang
dermawan Bapak H. Abdul Aziz Erawan yang pada saat itu menjabat juga
sebagai Ketua Yayasan kemudian dilanjutkan kepemimpinannya oleh
putranya yang bernama H. Ade Muzaini Azis, Lc., M.A. sampai dengan saat
ini.
Adapun Kepala SMK Al-Mu’in mengalami dua kali periode
pergantian Kepala SMK. Periode pertama oleh Bapak Aan Kamal Anshori,
S.Pd. dari tahun 1992-2007, kemudian periode kedua dilanjutkan oleh Bapak
Hamdani Halim, S.Pd. dari tahun 2007-sekarang.76
SMK Al-Mu’in memiliki
tiga program keahlian diantaranya:
1) Akuntansi Keuangan dan Lembaga
2) Teknik Komputer dan Jaringan
3) Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
76 Hasil wawancara, Nursayyidah Azis & M. Arif Muharram. Sejarah Yayasan Al-Mu’in Kota
Tangerang. Wawancara, (Tangerang, 20 Januari 2020. Pukul 10.30)
51
Visi
“Terwujudnya tamatan yang berakhlak mulia, nasionalis, siap kerja dan
kosmopolit.”
Misi
1. Membimbing dan memfasilitasi siswa untuk memiliki wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mengembangkan cara berpikir.
2. Membantu siswa untuk mengenali dan menggali potensi diri yang
dimiliki.
3. Membantu siswa dalam memahami, mengahayati dan mengaplikasikan
nilai-nilai ajaran agama serta rasa cinta kepada tanah air.
4. Membangun budi pekerti luhur dan kompetensi siswa agar dapat
memasuki dunia kerja yang bertaraf regional dan nasional.
5. Membina tenaga pendidik dan kependidikan untuk memiliki pengetahuan
dan wawasan luas serta kompetensi yang handal dalam melaksanakan
tugas.
6. Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri dalam
bentuk praktik kerja industri dan penempatan tamatan.
7. Berupaya menyediakan sarana & prasarana berlatiih dan belajar yang
memadai.
Tujuan
1. Menghasilkan SDM tamatan yang terdidik, terampil, bertanggung jawab
dan berakhlak mulia.
2. Menghasilkan tamatan yang mempunyai jiwa wirausaha dan sikap
profesional.
3. Meningkatkan SDM tenaga pendidik agar dapat melaksanakan tugas dan
mampu memberdayakan kemampuan untuk peningkatan taraf hidup.
52
4. Menghasilkan SDM yang mampu bersaing untuk memasuki dunia kerja
di tingkat regional dan nasional.
5. Mewujudkan SMK Al-Mu’in menjadi lembaga pendidikan yang
berkualitas, berwibawa dan dipercaya, baik oleh masyarakat maupun oleh
dunia usaha/dunia industri.77
2. Deskripsi Responden
Penelitian ini dilakukan di Kelas XII SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.
Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII dari
seluruh jurusan yang ada di SMK Al-Mu’in terdiri dari Jurusan AKL (Akuntansi
Keuangan dan Lembaga), TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan), dan OTKP
(Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran) yang masing-masing jurusan diambil 26
orang siswa-siswi kelas XII AKL, 25 orang siswa-siswi dari kelas XII TKJ, dan
25 orang siswa-siswi kelas XII OTKP dengan jumlah keseluruhan 76 orang.
Adapun karakteristik responden dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat ditunjukkan pada tabel
4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah
1 < 15 0
2 15-17 2
3 17-19 74
4 >19 0
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
77 Tim Penyusun, Buku Saku: Tata Tertib Peserta Didik SMK Al-Mu’in Kota Tangerang,
(Tangerang: SMK AL-Mu’in), h. 2-3
53
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Beradasarkan Usia
Berdasarkan karakteristik usia responden pada tabel 4.1 tersebut,
menunjukan bahwa responden yang berusia <15 tahun sebanyak 0 orang
dengan persentase sebesar 0%, responden yang berusia antara 15-17
tahun sebanyak 2 orang dengan persentase 2,63%, responden yang
berusia 17-19 tahun sebanyak 74 orang dengan persentase 97,37%, dan
yang terakhir responden yang berusia >19 tahun sebanyak 0 orang
dengan persentase 0%. Berdasarkan karakteristik usia responden
sebagian responden sebagian besar berusia 17-19 tahun yaitu sebesar
97,37% hal tersebut dikarenakan lokasi yang dijadikan penelitian adalah
SMK Al-Mu’in yang mana target responden adalah siswa kelas XII.
b) Jenis Kelamin
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada
tabel. 4.2 di bawah ini:
Usia
<15
15-17
17-19
>19
54
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah
1 Perempuan 45
2 Laki-laki 31
Jumlah 76
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
pada tabel 4.2 tersebut, menunjukan bahwa responden perempuan
yang berjumlah 45 orang memiliki persentase 59%, dan responden
laki-laki yang berjumlah 31 orang memiliki persentase 41%. Hal ini
menunjukan responden perempuan lebih banyak dibanding dengan
responden laki-laki dengan persentase 59%.
B. Data Penelitian
Data penelitian adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan
bahan untuk menyusun suatu informasi. Dalam penelitian ini beberapa ada
59%
41%
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-Laki
55
beberapa hasil data yang didapatkan selama melakukan penelitian yaitu
sebagai berikut:
1) Hasil angket: hasil angket merupakan jawaban-jawaban yang tertulis dari
informasi yang didapat dari responden, dan berdasarkan hasil angket yang
sudah disebar sebanyak 3% dari data memiliki pengaruh pembelajaran
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha.
2) Hasil wawancara: hasil wawancara merupakan jawaban-jawaban sebuah
teks tertulis yang melaporkan wawancara yang telah dilakukan oleh
narasumber yang bersangkutan.
C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Coba Instrumen Penelitian
a) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya
angket yang digunakan dalam mengukur suatu variable.
Menggunakan product moment dengan membandingkan r table dan r
hitung. Angket dikatakan valid jika r hitung > r tabel, dan tidak valid
jika r hitung < r tabel. Dalam penelitian ini dilakukan uji validasi
kepada 30 responden dengan nilai r table yaitu 0,361. Berikut ini
adalah hasil dari hasil uji validitas dalam tabel berikut.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Pembelajaran Kewirausahaan (X)
Dimensi Indikator Sub
Indikator
No.
Item
r
Hitung
r
Tabel
Keterangan
Pembelajaran
Kewirausaha
an
Pola
Pembelajar
an
Kewirausa
Pemikiran 1 0,353 0,361 Tidak Valid
8 0,646 0,361 Valid
9 0,603 0,361 Valid
10 0,706 0,361 Valid
56
haan Keterampilan 5 0,553 0,361 Valid
7 0,463 0,361 Valid
14 0,646 0,361 Valid
18 0,160 0,361 Tidak Valid
Perasaan 11 0,453 0,361 Valid
15 0,633 0,361 Valid
16 0,730 0,361 Valid
19 0649 0,361 Valid
Kesehatan 2 0,322 0,361 Tidak Valid
6 0,574 0,361 Valid
13 0,415 0,361 Valid
17 0,187 0,361 Tidak Valid
Pengalaman 3 0,361 0,361 Valid
4 0,442 0,361 Valid
12 0,460 0,361 Valid
20 0,649 0,361 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
Berdasarkan hasil Uji validitas yang telah dianalisis, pada variabel
pembelajaran kewirausahaan (X1), diketahui bahwa dari 20 nomor item
yang diuji cobakan terdapat 16 item bernilai valid dan 4 item yang tidak
valid. Jumlah 16 item yang valid akan digunakan sebagai instrumen
penelitian, sedangkan 4 item yang tidak valid akan dibuang dan tidak
digunakan sebagai instrumen penelitian.
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Minat Berwirausaha (Y)
Dimensi Indikator Sub
Indikator
No.
Item
r
Hitung
r
Tabel
Keterangan
57
Minat
Berwirausaha
Internal Kesadaran 1 0,500 0,361 Valid
2 0,310 0,361 Tidak Valid
3 0,080 0,361 Tidak Valid
4 0,651 0,361 Valid
Pengaturan 6 0,528 0,361 Valid
7 0,395 0,361 Valid
8 0,714 0,361 Valid
20 0,490 0,361 Valid
Motivasi 9 0,460 0,361 Valid
10 0,630 0,361 Valid
11 0,539 0,361 Valid
16 0,593 0,361 Valid
19 0,437 0,361 Valid
Eksternal Empati 13 0,403 0,361 Valid
14 0,505 0,361 Valid
15 0,352 0,361 Tidak Valid
Keterampilan
Sosial
5 0,403 0,361 Valid
12 0,418 0,361 Valid
17 0,646 0,361 Valid
18 0,524 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
b) Uji Reliabilitas
Uji relialibilitas dilakukan untuk menguji tingkat konsistensi dari
suatu instrumen. Rumus realibilitas yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan Cronbach alpha, dimana suatu instrumen dikatakan
reliabel apabila nilainya >0,6 dan tidak reliabel apabila nilainya <0,6.
Berikut ini adalah hasil dari pengujian realibilitas dalam tebel berikut.
58
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach alpha Keterangan
Pembelajaran
Kewirausahaan
0.737 Reliabel
Minat Berwirausaha 0.830 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji realibilitas di atas dapat disimpulkan
bahwa kuesioner dari ketiga variabel dikatakan reliabel karena
didapatkan nilai Cronbach alpha >0,6.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data merupakan uji prasyarat analisis yang dilakukan
untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam
penelitian ini untuk menguji normalitas data menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov dengan melihat jika nilai signifikansi >0,05 maka
nilai residual berdistribusi normal dan jika nilai signifikansi<0,05 maka
nilai residual tidak berdistribusi normal. Bedasarkan hasil uji normalitas
data menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 76
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
6.39142910
59
Most Extreme
Differences
Absolute .069
Positive .069
Negative -.051
Test Statistic .069
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
Dari tabel di atas, hasil uji normalitas data menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu
dengan nilai 0,200>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut
besrdistribusi normal.
Selain itu, untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak dapat
juga menggunakan metode Normal Probability, yaitu dengan melihat kurva
normal P-Plots. Data dikatakan normal jika titik-titik mengikuti atau
mendekati garis diagonal, sedangkan jika titik-titik menyebar dan menjauhi
garis diagonal maka data tersebut tidak normal. Berikut ini hasil normalitas
data menggunakan metode Normal Probability :
60
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Data
Pada gambar di atas terlihat bahawa grafik Normal Probability Plot
menunjukan pola grafik yang normal. Hal ini dapat dilihat dari titik yang
penyebarannya mengikuti atau mendekati garis diagonal. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan model regresi dapat
digunakan.
b. Uji Linearitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
pembelajaran kewirausahaan (X) dengan minat berwirausaha (Y). Hubungan
variabel dinyatakan linear jika nilai sig. deviation from linearity > 0,05,
maka terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel
terikat, kebalikannya jika nilai sig. deviation from linearity < 0,05, maka
tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Berdasarkan uji linearitas dapat dilihat sebagai berikut:
61
Tabel 4.7
Hasil Uji Lineritas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Dari hasil uji linearitas diketahui nilai sig. deviation from linearity
sebesar 0,551 >0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
linear antara pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha.
c. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas untuk mengetahui hubungan antara variabel
pembelajaran kewirausahaan (X) dan minat berwirausaha (Y) bersifat
homogen atau tidak. Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan
homogen jika nilai signifikan >0,05 dan dikatakan tidak homogen jika nilai
signifikan <0,05. Berdasarkan uji homogenitas dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.171 1 150 .680 Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Dari hasil uji homogenitas diketahui nilai signifikan 0,680 > 0,05
artinya variabel pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha adalah
homogen atau sama.
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Minat *
Pembela
jaran
Between
Groups
(Combined) 712.475 19 37.499 .890 .596
Linearity 8.999 1 8.999 .214 .646
Deviation from
Linearity
703.476 18 39.082 .927 .551
Within Groups 2360.301 56 42.148
Total 3072.776 75
62
3. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi
Besarnya pengaruh antara variabel pembelajaran kewirausahaan (X)
terhadap minat berwirausaha (Y) secara simultan dapat diketahui dari
besarnya korelasi antara variabel pembelajaran kewirausahaan danminat
berwirausaha yang dikuadratkan (R square). Berikut hasil perhitungan
koefisien determinasi :
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Diterminasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .054a .003 -.011 6.434
a. Predictors: (Constant), Pembelajaran Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Koefisien determinasi didefinisikan sebagai kuadrat dari koefisien
korelasi dikuadratkan kemudian dikali 100%. Sehingga untuk hasil analisis
di atas koefisien diterminasi adalah (r2xy x 100%) =0,054 x 100% = 0,003x
100% = 3%
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat R square untuk menentukan
koefisien determinasi yaitu R square = 0,003 yang mengandung makna
bahwa 3% variasi variabel minat berwirausaha dapat dipengaruhi oleh
variabel pembelajaran kewirausahaan. Sehingga kaitannya dengan minat
berwirausaha 97% factor-faktor lain yang mempengaruhi minat
berwirausaha.
b. Analisis Regresi Sederhana (Uji T)
Analisis regresi digunakan untuk menguji bagaimana variabel
pembelajaran kewirausahaan (X) dapat mempengaruhi minat berwirausaha
(Y) dalam penelitian ini analisis regresi yang digunakan adalah analisis
regresi sederhana, karena hanya ada dua variabel di mana variabel bebas
63
yaitu pembelajaran kewirausahaan dan variabel terikat yaitu minat
berwirausaha. Perhitungan analisis regresi sederhana sebagai berikut:
Tabel 4.10
Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 67.538 8.165 8.272 .000
Pembelajaran .057 .122 .054 .466 .642
a. Dependent Variable: Minat
Berdasarkan tabel 4.10, konstanta dan koefisien persamaan regresi
linear diperoleh kolom B, sehingga persamaan regresi :
Y=67.538+0,057 X
Penjelasan nilai Y dari hasil analisis regresi linear di atas adalah
Y=a+bX, jika X=0 maka Y adalah a. Nilai konstanta (a) adalah 67.538. jika
pembelajaran kewiraushaan bernilai 0 maka minat sebesar 67.538.
Sementara, koefisien regresi X sebesar 0,057 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 nilai pembelajaran kewirausahaan, maka nilai minat
berwirausaha bertambah sebesar 0,057.
Berdasarkan tabel 4.10 di atas menunjukan t hitung sebesar 0,466
sedangkan t tabel 1.66571, maka nilai t hitung < t tabel, yang artinya Ho
diterima, kesimpulannya bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap minat berwirausaha. Untuk membuktikan nilai signifkansi maka
dapat penulis buktikan dari tabel 4.10 diperoleh nilai tingkat signifikansi
untuk nilai pembelajaran kewirausahaan adalah 0,642 hal ini menandakan
p-value = 0,642 > 0,05 yang berarti H0 diterima. Dengan demikian tidak
ada pengaruh antara pembelajaran kewirusahaan terhadap minat
berwirusaha.
64
4. Pembahasan Hasil
Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana diperoleh hasil
Y=67.538+0,057 X yang bermakna jika pembelajaran kewirausahaan bernilai
0 maka minat sebesar 67.538. Sementara, koefisien regresi X sebesar 0,057
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai pembelajaran, maka minat
berwirausaha bertambah sebesar 0,057. Dengan demikian semakin tinggi
pengaruh pembelajaran kewirausahaan maka minat berwirausaha akan
meningkat. Apabila dilihat dari uji t diperoleh t hitung sebesar 0,466
sedangkan t tabel 1.66571, maka nilai t hitung < t tabel, yang artinya Ho
diterima, kesimpulannya bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap pengaruh pembelajaran kewirausahaan, dan untuk membuktikan
nilai signifkansi maka dapat penulis buktikan dari tabel 4.10 diperoleh nilai
tingkat signifikansi untuk nilai pembelajaran kewirausahaan adalah p-value =
0,642 > 0,05 yang artinya tidak terdapat nilai signifikansi.
Hal ini sama seperti menurut Solomon dan Fernald serta Hisrich dan
Peters sebagaimana dalam penelitian Yudi Siswadi yang menegaskan bahwa
pendidikan kewirausahaan tradisional memfokuskan pada penyusunan
rencana bisnis, bagaimana mendapatkan pembiayaan, proses pengembangan
usaha dan menajemen usaha kecil. Pendidikan tersebut juga memberikan
pengetahuan tentang prinsip-prinsip kewirausahaan dan keterampilan teknis
tentang bagaimana menjalankan bisnis. Namun demikian, peserta didik yang
mengetahui prinsip-prinsip kewirausahaan dan pengelolaan bisnis tersebut
belum tentu menjadi wirausaha yang sukses.78
Berdasarkan uji koefisien determinasi (r2y.1) sebesar 0,03. Hal ini
bermakna bahwa pengaruh pembelajaran kewirausahaan (X) dan minat
berwirausaha (Y) adalah sebesar 3% sedangkan 97% disebabkan oleh faktor
78 Yudi Siswadi. Analisis Fakto Internal, Faktor Eksternal dan Pembelajaran Kewiraushaan
yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Berwirausaha. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 13 No.
01 April 2013 ISSN 1693-7619. h. 1
65
lain. Kenyataan ini menggambarkan bahwa minat berwirausaha dipengaruhi
pembelajaran kewirausahaan yang menjadi salah satu mata pelajaran di
Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam hal ini, penelitian ini membuktikan 3%
adalah stimulus pembelajaran yaitu dengan adanya pelatihan berwirausaha
pada mata pembelajaran kewirausahaan.
Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti ke 40 orang
siswa mengenai pengaruh pembelajaran terhadap minat berwirausaha pada
siswa, bahwasanya 97% pengaruh minat siswa berwirausaha disebabkan
karena adanya faktor lain seperti: faktor lingkungan keluarga yang memiliki
wirausaha, pengahsilan yang menjanjikan menjadi seorang wirausaha dan
kreatifitas seorang wirausaha yang tiada habisnya.
Dari hasil di atas, sesuai dengan pernyataan Menurut Eman Suherman
dan Farzier and Niehm yang menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan
harus dirancang sedemikian rupa untuk mendorong minat siswa berwirausaha,
adapun pola pembelajarannya adalah pemikiran yang diisi oleh nilai-nilai dan
pengetahuan, perasaan yang diisi oleh penanaman empatisme sosial-ekonomi,
keterampilan, kesehatan fisik-mental dan sosial, serta pengalaman langsung
berupa pelatihan ataupun pemagangan.
5. Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian di lapangan, banyak hal ataupun faktor
yang memungkinkan akan mempengaruhi objektifitas hasil penelitian. Namun
dalam hal mewujudkan generalisasi dilakukan upaya untuk menekan sekecil
mungkin berbagai faktor yang mengurangi hasil penelitian ini. Beberapa
keterbatasan penelitian ini antara lain adalah:
a. Keterbatasan pengalaman peneliti dalam menghitung analisis data,
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengolahan data.
b. Kurangnya data sekunder yang dapat membantu penelitian. Sehingga perlu
waktu lama dalam mengumpulkan data sekunder.
66
c. Keterbatasan biaya, waktu dan tenaga dalam menyelesaikan penelitian ini
lebih mendalam.
67
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, diperoleh
kesimpulan bahwa pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha di SMK Al-Mu’in sebesar 3%. Hal ini ditunjukan melalui
persamaan regresi Y=67.538+0,057 X . Bentuk regresi ini bermakna jika
pembelajaran kewirausahaan bernilai 0 maka minat sebesar 0,057. Sementara,
koefisien regresi X sebesar 0,057 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai ,
maka nilai pengaruh pembelajaran bertambah sebesar 0,057. Sementara, nilai
koefisieun korelasi r2y.1=0,054 serta nilai koefisien determinasi r
2y.1=0,03 atau
3%. Hal ini bermakna bahwa kontribusi pembelajaran kewiraushaan (X) dan
tingkat minat berwirausaha (Y) adalah sebesar 3% sedangkan 97% disebabkan
oleh faktor lain. Kenyataan ini menggambarkan bahwa minat berwirausaha
dipengaruhi oleh pembelajaran kewirausahaan pada salah satu mata pelajaran di
SMK Al-Mu’in. Dilihat berdasarkan R square untuk menentukan koefisien
determinasi yaitu R square = 0,003 yang mengandung makna bahwa 3% variasi
minat berwirausaha pada siswa SMK dipengaruhi oleh variabel pembelajaran
kewirausahaan. Kaitannya dengan kepuminat berwirausaha memiliki 97% faktor
lain yang mempengaruhi minat berwirausaha seperti: lingkungan keluarga,
penghasilan yang menejanjikan, dan kreativitas.
B. Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara
pembelajaran kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada siswa SMK.
Oleh karena itu perlu dirumuskan implikasi dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran kewirausahaan sendiri sehingga memunculkan rasa minat
68
terhadap pembelajaran yang diampuh di SMK. Pembelajaran kewirausahaan
harus tetap dioptimalkan dengan baik karena jika pembelajaran
kewirausahaandi SMK bernilai buruk, maka akan mempengaruhi minat
berwirausaha yang nantinya berdampak pada semakin menurunnya nilai serta
semangat belajar siswa, sehingga untuk tetap menjaga dan meningkatkan minat
siswa maka kualitas pembelajaran harus dijaga dan ditingkatkan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, implikasi dan data hasil penelitian diatas, maka
ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan minat
berwirausaha dalam belajar sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Sehubungan dengan program pemerintah memperluas usaha muda di
Indonesia khususnya bagi lulusan SMK guna mendukung penciptaan
lapangan pekerjaan dan penanggulangan kemiskinan, diharapkan
kedepannya lulusan SMK mampu menciptakan lapangan pekerjaan
sesuai dengan ilmu yang didapatkan di sekolah.
b. Kualitas isi dari pembelajaran kewirausahaan sebaiknya ditingkatkan,
guna menumbuhkan minat siswa untuk menjadi seorang wirausaha
setelah tamat dari bangku sekolah.
2. Bagi Peneliti Lanjutan
a. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dibidang yang sejenis
ataupun mereplikasikan penelitian ini, maka hendaklah memperhatikan
keterbatasan dalam penelitian ini.
b. Untuk memperluas penelitian sehingga diperoleh informasi yang lebih
lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha
yaitu lingkungan keluarga, penghasilan yang menejanjikan, dan
kreativitas
69
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Malawat. Muh. Saleh . Kewirausahaan Pendidikan, Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2019),
Sunary. Yuyus, Kartib Bayu. Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik
Wirausaha Sukses Jakarta: Kencana Prenaada Media Group, 2010.
Hasanah, Arina Restian, dkk. Belajar & Pembelajaran, Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang, 2018.
Susanto. Ahmad, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta:
Paramedia Group, 2013
Herli Ali HT, Hamam Faizin, Teologi Enterpreneurship, Ciputat; UIN Syarif
Hidayatullah, 2010
Hendro. Dasar-dasar Kewirausahaan: Panduan Bagi Para Mahasiswa untuk
Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis, Jakarta: PT Gelora
Aksara Pratama, 2011.
Arman Hakim Nasution, dkk. Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia
Suatu Pendekatan Praktis dan Aplikatif, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2001.
Franky, dkk. Dasar-dasar Kewirausahaan: Teori dan Praktik, Jakarta: Indeks,
2014.
Arafah, Willy. Esensi lingkungan bisnis dan enterpreneurship, Jakarta:
Universitas Trisakti, 2010.
Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses,
Jakarta: Salemba Empat, 2008.
70
Hantoro, Sirad. Kiat Sukses Berwirausaha, Yogyakarta: Adicita Karsa Nusa,
2005.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, Bandung: Alfabeta,
2017.
Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: Rajawali, 2011.
Tim Penyusun, Buku Saku: Tata Tertib Peserta Didik SMK Al-Mu’in Kota
Tangerang, Tangerang: SMK AL-Mu’in.
B. SKRIPSI / JURNAL
Yuliarto. Ahmad Fauzan, Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Praktik
Terhadap Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI
Akuntansi SMK Negeri I Klaten Tahun 2016/2017. Jurnal Skripsi
Universitas Yogyakarta.
Siswadi, Yudi. Analisis Faktor Internal, Faktor Eksternal dan Pembelajaran
Kewirausahaan yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam
Berwirausaha. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 13 No. 01 April 2013
ISSN 1693-7619.
Lukman Fadhiliya, dkk. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Berwirausaha pada Alumni SMK di Kabupaten Purworejo.
Yayah Uswaturrasul, Kristina Sisilia. Analisis Minat dan Motivasi Berwirausaha
Mahasiswa: Studi pada Progra Administrasi Bisnis Telkom University
Angkatan 2011. Jurnal Ekonomi.
Sondari, analisis motivasi dan minat berwirausaha, 2014, diposkan tanggal 8
Mei 2019.
Sharfina, Dinan Zahra. “Pengaruh online Brande attributes terhadap keputusan
pembelian pada situs belanja online” , skripsi pada UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019.
71
Mustofa, Gito, “Pengaruh Returnon Equity (ROE) dan Return On Asset ( ROA)
Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan
Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012”,
Jurnal Profita Edisi 3 Tahun 2016.
Yosepha, Sri Yanthy. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan PT Pasadena Enggineering Indonesia”, Jurnal Manajemen,
Volume 9, No.2 , Desember, 2019.
C. INTERNET
Amir Syahoke, Akar Masalah Penghambat Wira Usaha, 2016,
(https://www.kompasiana.com). Dipublikasikan pada 20 Januari 2016.
https://www/kompasiana.com/alchemist/5c0f7677ffb31127315f5/menuju-smk-
siap-kerja-siap-berwirausaha, diunduh dan dipostkan pada 31 Juli 2019.
https://www/kompasiana.com/read/2019/01/15/060600226/lulusan-smk-banyak-
yang-menganggur-apa-salah-kita?page=all diunduh dan dipostkan pada 31
Juli 2019.
https://www/kompasiana.com/sagustiono/5ad02a07caf7db3e946417e2/perlu-
langkah-nyata-yang-effektif-menindaklanjuti-inpres-no-9-tahun-2016
dipostkan pada 31 Juli 2019.
http://www.zonareferensi.com diunduh pada Senin, 25 Maret 2019.
https://www.hastanto.web.id dipostkan pada Senin, 13 Mei 2019.
https://mahmudin.wordpress.com/2010/12/15/faktor-faktor-pendorong-
kewirausahaan/ diunduh pada 12 Desember 2019.
https://materibelajar.co.id/pengertian -siswa-menurut-para-ahli/ diunduh pada 23
November 2019
https://kbbi.web.id/dokumentasi, diunduh pada 2 Februari 2020.
72
D. WAWANCARA DAN LAINNYA
Hasil wawancara, Nursayyidah Azis & M. Arif Muharram. Sejarah Yayasan Al-
Mu’in Kota Tangerang. Wawancara, (Tangerang, 20 Januari 2020. Pukul
10.30)
Hasil wawancara dengan Mellani, Rizkiah dan Lisayani, Wawancara,
(Tangerang: 5 September 2019, pukul. 17.00)
73
LAMPIRAN
74
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas/ Jurusan :
Umur :
Jenis Kelamin : *Laki-laki/Perempuan
*Coret yang tidak perlu
B. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas Anda dengan lengkap.
2. Bacalah setiap pertanyaan yang tertera dengan seksama.
3. Pilihlah salah satu alternatif jawwaban yang sesuai dengan keadaan Anda
dengan memberikan tanda centang (√)
4. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan apa yang ada pada diri Anda dengan
sejujur-jujurnya, sebab tidak ada jawaban yang salah.
5. Atas ketersediaan Anda mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
75
STS : Sangat Tidak Setuju
C. Pertanyaan Variabel (X) Pembelajaran Kewirausahaan
No. Pertanyaan SS S N TS STS
1. Dengan saa belajar kewirausahaan di
sekolah saya menjadi semangat
belajar.
2. Pembelajaran kewirausahaan mampu
mengelola emosi saya dengan baik.
3. Guru kewirausahaan mendampingi
dan melatih saya dalam
berlangsungnya pembelajaran
kewirausahaan di sekolah.
4. Saya dibekali pengalaman menjadi
seorang wirausaha.
5. Saya belajar seorang yang memiliki
kepribadian yang unggul dan mampu
merumuskan hidup.
6. Pembelajaran kewirausahaan
membuat saya menjadi seorang yang
percaya diri.
7. Ketermpilan seorang wirausaha
adalah memiliki mental dan spiritual
yang tinggi.
8. Pembelajaran kewirausahaan
menanamkan sifat dan sikap seorang
wirausaha pada diri saya.
9. Pembelajaran kewirausahaan di
sekolah membuka cara berpikir saya
76
dengan luas.
10. Pembelajaran kewirausahaan
memotivasi saya menjadi seorang
wirausaha.
11. Seorang wirausaha harus memiliki
hati yang lapang.
12. Seorang wirausaha mempunyai
rencana pendekdan segera
beradaptasi.
13. Tidak membandingkan diri dengan
orang lain adalah kesehatan mental
seorang wirausaha.
14. Seorang wirausaha dapat menyusun
suatu rencana.
15. Adanya pembelajaran kewirausahaan
mampu membuat saya memahami
nilai-nilai di masyarakat.
16. Seorang wirausaha harus memiliki
disiplin yang kuat dan mandiri.
17. Seorang wirausaha harus sehat fisik
dan mental.
18. Seorang wirausaha pasrah dengan
keadaan.
19. Saya belajar membuat suatu produk.
20. Pembelajaran kewirausahaan
mengajarkan saya berani bersaing
scara sehat dan sportif.
77
D. Pertanyaan Varibel (Y) Minat Berwirausaha
No. Pertanyaan SS S N TS STS
1. Saya tertarik menjadi seorang
wirausaha karena adanya Mata
Pelajaran Kewirausahaan di sekolah.
2. Saya menyadari bahwa menjadi
seorang wirausaha tidaklah mudah.
3. Saya tidak tertarik menjadi seorang
wirausaha setelah lulus sekolah.
4. Seorang wirausaha berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat.
5. Seorang wirausaha harus memiliki
keterampilan dalam memimpin dan
mengelola.
6. Menjadi seorang wirausaha perlu
konsep yang matang.
7. Seorang wirausaha harus berani
mengambil keputusan.
8. Seorang wirausaha harus mempunyai
karisma dan jiwa yang besar.
9. Saya tertarik menjadi seorang
wirausaha menjadi seorang wirausaha
setelah lulus sekolah.
10. Menjadi seorang wirausaha adalah
cita-cita saya.
11. Seorang wirausaha tidak menjamin
kesejahteraan hidup masyarakat.
12. Seorang wirausaha harus
78
berpenampilan rapih dan berprilaku
baik sehingga disukai banyak orang.
13. Keberadaan wirausaha mampu
memberikan lapangan pekerjaan untuk
orang lain.
14. Wirausaha dapat mengurangi tingkat
pengangguran di masyarakat.
15 Wirausaha dapat meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
16. Menurut saya adanya minat
berwirausaha ada karena kesadaran
dari diri sendiri.
17. Seorang wirausaha mudah beradaptasi
dengan lingkungan.
18. Seorang wirausaha mampu
mengembangkan aspirasi kepada
orang lain.
19. Seorang wirausaha harus bisa
memberikan motivasi dan menjadi
teladan yang baik bagi teman
bisnisnya, karyawan ataupun
pelanggannya.
20. Seorang wirausaha mampu
membangun sebuah produk yang
sesuai dengan apa yang dijanjikan.
79
Lampiran 2
Angket Wawancara
Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat
Berwirausaha Pada Siswa di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang
Nama :
Kelas :
1. Apakah Anda berminat untuk berwirausaha setelah lulus ?
Jika ya, alasanya :
Jika tidak, alasanya :
2. Apakah Anda berminat berwirausaha karena adanya mata pelajaran
kewirausahaan di sekolah ?
Jika ya, apa motivasinya ?
Jika tidak, kenapa ?
80
Lampiran 3
NO.
Resp. X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20
1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 98
2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 93
3 3 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 87
4 4 2 3 5 4 5 4 4 3 4 4 3 2 5 4 5 5 4 4 5 79
5 5 2 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 77
6 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 94
7 4 3 4 3 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 81
8 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 80
9 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 89
10 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 84
11 4 4 5 4 5 5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 78
12 4 5 4 4 3 5 5 3 4 5 4 3 3 3 3 4 5 4 3 4 78
13 3 2 3 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 3 5 3 4 5 5 83
14 5 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 85
15 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 80
16 5 4 5 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 84
17 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 5 5 2 4 5 86
18 4 3 4 4 3 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 71
19 4 3 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 86
20 3 3 3 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 73
21 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 76
22 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 80
23 3 4 5 4 3 5 4 3 5 4 5 3 4 3 4 5 5 5 3 3 80
24 5 4 5 3 5 5 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 87
25 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 86
26 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 75
27 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 75
28 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 3 5 93
29 4 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 3 5 82
30 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 3 5 86
Jumlah 118 109 129 121 128 149 134 120 120 124 125 118 121 127 122 136 128 115 108 134 2486
UJI COBA VALIDITAS VARIABEL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN X
BUTIR SOAL
SKOR X
81
Lampiran 4
No.
Resp. Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20
1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99
2 5 4 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 93
3 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 5 81
4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 5 5 4 5 4 4 5 5 5 78
5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
6 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 2 5 5 4 4 5 5 4 5 4 87
7 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
8 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
9 4 4 3 3 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
10 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 5 2 4 4 4 73
11 3 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 3 5 5 5 4 4 3 5 4 78
12 4 3 4 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 87
13 4 2 3 2 5 5 5 4 5 3 1 5 5 4 3 3 2 1 5 4 71
14 4 5 3 4 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 83
15 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 4 5 82
16 4 5 3 4 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 83
17 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 94
18 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 72
19 4 4 1 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 83
20 3 4 3 5 6 6 6 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 86
21 4 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 4 4 5 5 4 3 5 5 4 77
22 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 86
23 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 91
24 5 4 1 4 3 5 4 4 5 4 1 5 5 5 4 5 3 5 4 5 81
25 4 4 2 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 88
26 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75
27 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 74
28 4 4 3 4 5 4 5 4 3 3 2 4 4 5 4 4 5 4 4 5 80
29 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 4 3 5 5 2 4 5 4 5 4 82
30 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 2 3 5 5 2 4 5 4 5 4 80
Jumlah 120 118 97 113 132 135 136 128 112 104 94 133 134 135 122 128 123 122 133 131 2450
Butir Soal X SKOR
UJI COBA VALIDITAS VARIABEL MINAT BERWIRAUSAHA Y
82
Lampiran 5
83
Lampiran 6
84
Lampiran 7
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 TOTAL
1 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
2 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 63
3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 73
4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 68
5 5 4 5 5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 63
6 4 4 3 5 5 3 4 5 4 3 3 3 3 4 3 4 60
7 4 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5 4 3 5 5 5 70
8 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 78
9 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 79
10 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 72
11 3 5 4 5 4 4 3 4 4 3 2 5 4 5 4 5 64
12 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 62
13 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 76
14 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
15 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 63
16 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 73
17 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 68
18 5 4 5 5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 63
19 4 4 3 5 5 3 4 5 4 3 3 3 3 4 3 4 60
20 4 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5 4 3 5 5 5 70
21 5 3 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 4 5 4 5 67
22 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 65
23 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 69
24 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 72
25 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 57
26 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 60
27 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 63
28 5 4 3 3 4 3 5 4 5 3 4 3 4 5 3 3 61
29 5 3 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 5 69
30 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 69
31 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 59
32 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 59
33 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 76
34 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 65
35 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 68
36 5 3 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 69
37 5 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 5 4 4 4 3 63
38 5 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 67
39 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 72
40 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 59
41 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 3 5 2 4 5 69
42 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 78
43 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 79
44 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 72
45 3 5 4 5 4 4 3 4 4 3 2 5 4 5 4 5 64
46 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 62
47 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 76
48 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
49 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 63
50 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 73
51 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 68
52 5 4 5 5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 63
53 4 4 3 5 5 3 4 5 4 3 3 3 3 4 3 4 60
54 3 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 3 5 5 5 71
55 5 3 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 68
56 5 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 63
57 5 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 67
58 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 72
59 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 56
60 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 69
61 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 57
62 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 60
63 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 63
64 5 4 3 3 4 3 5 4 5 3 4 3 4 5 3 3 61
65 5 3 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 5 69
66 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 69
67 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 59
68 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 59
69 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 76
70 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 65
71 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 68
72 5 3 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 69
73 5 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 5 4 4 4 3 63
74 5 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 67
75 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 72
76 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 59
Jumlah 330 304 325 329 342 305 303 312 312 297 306 321 311 341 281 339 5058
Butir SolaNo. Resp.
UJI INSTRUMENVARIABEL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN X
85
Lampiran 8
NO. Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 TOTAL
1 4 4 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 71
2 5 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 5 71
3 4 4 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 71
4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 80
5 3 2 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 61
6 4 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 74
7 3 5 6 6 6 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 75
8 4 3 4 4 5 3 3 3 3 4 4 5 4 3 5 5 4 66
9 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 73
10 4 4 2 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 77
11 5 4 3 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 3 5 4 5 74
12 4 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 78
13 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
15 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 83
16 5 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 5 69
17 4 4 3 4 4 3 2 2 2 5 5 4 4 4 5 5 5 65
18 5 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 64
19 5 4 4 5 3 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 73
20 4 3 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 67
21 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 5 2 4 4 4 63
22 3 3 4 4 5 4 3 3 4 3 5 5 4 4 3 5 4 66
23 4 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 76
24 4 2 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 3 2 1 5 4 67
25 4 4 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 71
26 5 4 4 4 2 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 5 68
27 4 4 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 71
28 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 80
29 3 2 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 61
30 4 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 74
31 3 5 6 6 6 4 5 4 4 4 3 2 4 4 4 5 4 73
32 4 3 4 4 5 3 3 3 3 4 4 5 4 3 5 5 4 66
33 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 73
34 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79
35 5 4 3 5 4 4 5 4 1 5 5 5 5 3 5 4 5 72
36 4 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 78
37 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63
38 3 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
39 4 4 5 4 5 4 3 3 2 4 4 5 4 5 4 4 5 69
40 4 4 5 5 4 5 3 3 4 3 5 5 4 5 4 5 4 72
41 4 3 4 4 5 4 5 4 2 3 5 5 4 5 4 5 4 70
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
43 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 83
44 5 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 5 69
45 4 4 3 4 4 3 2 2 2 5 5 4 4 4 5 5 5 65
46 5 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 64
47 5 4 4 5 3 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 73
48 4 3 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 67
49 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 5 2 4 4 4 63
50 3 3 4 4 5 4 3 3 4 3 5 5 4 4 3 5 4 66
51 4 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 76
52 4 2 5 5 5 4 5 3 4 5 5 4 3 2 2 5 4 67
53 4 4 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 71
54 5 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 5 71
55 4 4 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 71
56 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 80
57 3 2 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 61
58 4 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 74
59 5 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 5 71
60 4 4 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 71
61 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 80
62 3 2 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 61
63 4 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 74
64 3 5 6 6 6 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 75
65 4 3 4 4 5 3 3 3 3 4 4 5 4 3 5 5 4 66
66 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 73
67 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79
68 5 4 3 5 4 4 5 4 1 5 5 5 5 3 5 4 5 72
69 4 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 78
70 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
72 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 83
73 5 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 5 69
74 4 4 3 4 4 3 2 2 2 5 5 4 4 4 5 5 5 65
75 5 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 64
76 5 4 4 5 3 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 72
Jumlah 317 287 334 348 338 329 286 274 253 351 341 342 326 309 315 332 339 5421
UJI INSTRUMENVARIABEL MINAT BERWIRAUSAHA Y
86
Lampiran 9
Hasil Uji Reabilitas Pembelajaran Kewirausahaan (X)
Hasil Uji Reabilitas Minat Berwirausaha (Y)
87
Lampiran 10
Uji Normalitas Data
Kolmogorov-Smirnov
88
Lampiran 11
Porbability Sampling
Uji Linearitas
89
Lampiran 12
Uji Homogenitas
Uji Koefisien Determinasi
Uji (T)
90
Lampiran 13
Dokumentasi
91
Lampiran 14
92
93
94
95
96